bab i. pendahuluan bab i. -...

47
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan dan menjual suatu produknya kepada khalayak atau audiens yang melihat iklan tersebut. Pengaruh iklan terhadap penjualan suatu produk itu besar, hal ini dikarenakan secara langsung iklan juga merupakan media pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Setiap iklan yang ditampilkan, perusahaan selalu berusaha menampilkan yang menarik dan dianggap orang akan dapat mengingat produk tersebut ketika ingin membeli sesuatu produk yang berkaitan dengan iklan dan yang dia butuhkan. Perusahaan berlomba-lomba ingin menarik perhatian konsumen. Ketika perusahaan ingin menarik perhatian konsumen, mereka dituntut untuk melakukan strategi pendekatan yang sekreatif mungkin. Salah satunya misalnya dengan menggunakan brand ambassador. Brand ambassador merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya menarik perhatian, meningkatkan minat, menjaga maupun membentuk citra serta mempromosikan produk kepada calon konsumennya. Brand ambassador yang ditunjuk oleh perusahaan harus memiliki citra positif yang juga memiliki karakteristik yang sesuai dengan produk yang dapat menarik banyak kalangan masyarakat karena brand ambassador memiliki tugas sebagai komunikator antara perusahaan dengan konsumennya. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk. Penggunaan brand ambassador biasanya menggunakan selebriti yang terkenal. Perusahaan produsen menggunakan selebriti dalam iklannya karena personality sang artis yang

Upload: tranthuy

Post on 11-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

BAB I.

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan untuk mengenalkan dan menjual suatu produknya kepada khalayak atau

audiens yang melihat iklan tersebut. Pengaruh iklan terhadap penjualan suatu produk

itu besar, hal ini dikarenakan secara langsung iklan juga merupakan media pemasaran

yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Setiap iklan yang ditampilkan, perusahaan

selalu berusaha menampilkan yang menarik dan dianggap orang akan dapat

mengingat produk tersebut ketika ingin membeli sesuatu produk yang berkaitan

dengan iklan dan yang dia butuhkan. Perusahaan berlomba-lomba ingin menarik

perhatian konsumen.

Ketika perusahaan ingin menarik perhatian konsumen, mereka dituntut untuk

melakukan strategi pendekatan yang sekreatif mungkin. Salah satunya misalnya

dengan menggunakan brand ambassador. Brand ambassador merupakan suatu

strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya menarik perhatian,

meningkatkan minat, menjaga maupun membentuk citra serta mempromosikan

produk kepada calon konsumennya. Brand ambassador yang ditunjuk oleh

perusahaan harus memiliki citra positif yang juga memiliki karakteristik yang sesuai

dengan produk yang dapat menarik banyak kalangan masyarakat karena brand

ambassador memiliki tugas sebagai komunikator antara perusahaan dengan

konsumennya.

Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk. Penggunaan

brand ambassador biasanya menggunakan selebriti yang terkenal. Perusahaan

produsen menggunakan selebriti dalam iklannya karena personality sang artis yang

Page 2: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

dapat mempengaruhi personality merek, pilihan selebriti yang tepat dapat

mempengaruhi personality merek, personality yang tepat dapat mempengaruhi

tumbuhnya market share, diharapkan personality sang selebriti akan melekat pada

merek dan diharapkan sang selebriti menjadi brand ambassador yang dapat menarik

minat beli konsumen (Royan, 2004: 7).

Ada banyak perusahaan Indonesia yang menggunakan brand ambassador

lokal, namun saat ini sudah mulai ada beberapa perusahaan lokal yang menjadikan

selebriti asing sebagai brand ambassador-nya. Contohnya seperti Luwak White

Koffie yang menggunakan Lee Min Ho, aktor Korea Selatan sebagai brand

ambassador-nya.

Figur asing yang digunakan biasanya memang figur yang sudah mendunia.

Dimana penggemar figur tersebut sudah tersebar dimana-mana, termaksud di

Indonesia. Seperti Lee Min Ho, ia tidak hanya dikenal di Korea Selatan saja.

Penggemar Lee Min Ho tersebar dimana-mana, termaksud di Indonesia.

Pemilihan Lee Min Ho sebagai brand ambassador tentunya mengikuti

perkembangan perubahan perilaku konsumen di Indonesia. Demam Kpop di

Indonesia bukan hal yang asing lagi. Ada banyak sekali penggemar Kpop tersebar di

segala penjuru Indonesia terbukti dari munculnya berbagai website dan blog

Indonesia yang kontennya mengenai Kpop. Sudah sepatutnya apabila para pelaku

pasar di Indonesia mengikuti perkembangan perilaku konsumennya.

Perilaku konsumen dapat tiba-tiba berubah. Budaya memang merupakan salah

satu faktor yang dapat secara signifikan mempengaruhi perubahan perilaku

konsumen. Pada era modernisasi perubahan budaya dapat berlangsung dengat cepat.

Budaya asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia dan lalu membuat perubahan

pada pola pikir , sikap, serta gaya hidup masyarakat yang memengaruhi perilakunya

sebagai konsumen. Selain budaya Korea, budaya barat sudah terlebih dahulu masuk

ke Indonesia dan mengubah pasar di Indonesia. Ranah pasar yang secara signifikan

Page 3: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

dapat dilihat mulai berubah yaitu dari pakaian. Budaya Indonesia yang cenderung

menggunakan pakaian tertutup mulai bergeser dengan cara berpakaian budaya barat

yang cenderung berpakaian terbuka.

Perubahan perilaku konsumen yang tidak tentu membuat para pelaku pasar

Indonesia harus siap siaga. Mereka harus secara pintar mengamati perilaku

konsumennya agar dapat mengadaptasi pasar Indonesia sesuai dengan perkembangan

permintaan konsumen Indonesia.

Budaya Korea yang masuk ke Indonesia memang secara signifikan

mempengaruhi pasar Indonesia. Contoh pasar Indonesia yang paling terkena dampak

demam Korea yaitu pasar musik di Indonesia. Selera anak muda Indonesia yang

menyukai girlband dan boyband mendorong produser musik Indonesia untuk

mengikuti selera pasar Indonesia yang berkembang. Maka muncullah boyband dan

girlband Indonesia yang identik dengan Kpop seperti Cherryballe dan Smash. Selain

musik, pengaruh budaya Korea yang masuk ke Indonesia juga mempengaruhi ranah

pasar kecantikan dan kuliner di Indonesia. Sudah banyak produk kecantikan,

aksesoris, dan pakaian yang berbau Korea di jual online di Indonesia. Sedangkan

pada ranah kuliner, tidak hanya restoran yang berbau Korea mulai bermunculan di

Indonesia namun bahkan ada juga pedagang jalanan yang menjual makanan berbau

Korea.

Dalam menanggapi demam Korea tersebut akhirnya Luwak White Koffie

menggunakan Lee Min Ho yang disebut-sebut sebagai Korean number 1 actor untuk

menjadi brand ambassador-nya. Karena memang brand ambassador yang baik

adalah yang dapat membantu membuat hubungan emosional yang lebih kuat antara

perusahaan dengan konsumen (Royan, 2004: 8).

Selain karena alasan bahwa Lee Min Ho merupakan aktor fenomenal yang

terkenal, Marketing Communication Manager PT Java Prima Abadi, Ernie Firmianti

mengaku alasan lain menggunakan Lee Min Ho karena persaingan di pasar kopi

Page 4: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

kemasan Indonesia semakin tinggi. Oleh karena itu dengan adanya kemunculan

wajah Lee Min Ho pada iklan Luwak White Koffie diharapkan dapat menjaga

eksistensi brand yang telah didirikan sejak 1965 silam.

Luwak White Koffie memang merupakan produk kemasan kopi putih pertama

di Indonesia. Dengan mengiklankan produknya di berbagai media, kopi putih tersebut

akhirnya terkenal dan populer di kalangan penyuka kopi di Indonesia. Kepopuleran

produk kopi putih di Indonesia oleh Luwak White Koffie ternyata telah membuat

banyak perusahaan kemasan kopi yang sudah menjadi pemain lama di Indonesia

kaget dan akhirnya juga meluncurkan kopi putih dengan menamakannya dengan

“White Coffee”. Tentunya karena makin banyaknya perusahaan kopi kemasan di

Indonesia yang mengeluarkan produk kopi putih, membuat pihak Luwak White

Koffie merasa semangkin tersaingi dan merasa harus melalukan suatu tindakan agar

menciptakan konsumen yang setia.

"Dalam situasi seperti ini, iklan harus menonjolkan sisi emosional brand.

Iklan tidak hanya sebuah pesan, tetapi lebih pada pertalian emosional dengan

konsumen," kata Ernie kepada Money.id, pada Senin 18 Januari 2016.

Pihak Luwak White Koffie juga mengatakan bahwa mereka berharap agar

dengan menggunakan Lee Min Ho yang dekat dengan kalangan anak muda sebagai

brand ambassador, penjualan dapat meningkat dan kalangan anak-anak muda bisa

lebih menyukai Luwak White Koffie. “Dengan Lee Min Ho sebagai brand

ambassador, kami yakin penjualan Luwak akan meningkat dan anak-anak muda bisa

lebih menyukai kopi Luwak White Koffie,” begitu ujar Ronny Chandra selaku

Direktur Marketing Luwak White Koffie.

Ernie selaku Marketing Communication Manager PT Java Prima Abadi juga

menjelaskan bahwa Lee Min Ho merupakan aktor yang berkepribadian rapih, baik,

optimistis, dan cerdas. Dengan kepribadiannya itu, emosional brand dengan

konsumen lebih mudah terbangun (Maris, 2016).

Page 5: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Lee Min Ho sebagai brand ambassador Luwak White Koffie terlihat pada

iklan Luwak White Koffie yang diluncurkan pada awal tahun 2016 yang berdurasi 46

detik. Seolah manajemen Luwak White Koffie sudah merencanakan dan tahu benar

apa yang disukai para penggemar drama Korea di Indonesia, bahkan syuting iklan

pun banyak dilakukan di lokasi-lokasi terkenal yang ikonik di Korea Selatan yang

banyak dijadikan tempat syuting drama Korea seperti Namsan Park, Bukchon

Chiwoon Jung, Hangang Bridge, dan Gyeongbokgung Palace.

Sebagai brand ambassador Luwak White Koffie, dalam iklan tersebut Lee

Min Ho mengajak penggemarnya untuk minum Luwak White Koffie indonesia.

Dalam iklan Luwak White Koffie Lee Min Ho menyelipkan ucapan berbahasa

Indonesia. “Saya suka Luwak White Koffie, mashita [lezat],” kata Lee Min Ho.

Melalui iklan tersebut, Lee Min Ho juga berujar "Untuk semua fans saya di

Indonesia. Saya sangat meminta maaf karena sudah lama belum menyapa kalian.

Karena itu, tetap dukung saya dan terus minum luwak whitte coffe bersama saya,".

Tentunya kalimat berbahasa Indonesia yang diucapkan Lee Min Ho di iklan

Luwak White Koffie ini menjadi magnet tersendiri untuk para penggemarnya di

Indonesia. Penampilan Lee Min Ho dalam iklan Luwak White Koffie tersebut

tentunya menarik perhatian publik, terutama para penggemar drama Korea di

Indonesia. Bahkan Luwak White Koffie juga mengeluarkan kalender edisi khusus

Lee Min Ho yang memang dibuat untuk para fans Lee Min Ho (Minoz) di Indonesia.

Tidak sampai disitu, Luwak White Koffie juga meluncurkan program-

program yang diperuntukan agar konsumen dapat aktif di media sosial Luwak White

Koffie, seperti lomba selfie di booth kopi Luwak White Koffie dengan memberikan

hadiah untuk konsumen yang beruntung yaitu jalan-jalan ke Korea Selatan. Pihak

Luwak White Koffie mengaku memberikan hadiah berupa jalan-jalan ke Korea

karena ingin konsumen lebih “dekat” dengan brand ambassador Luwak White Koffie

(Mujai, 2016).

Page 6: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan Lee Min Ho yang

merupakan artis Korea sebagai brand ambassador Luwak White Koffie unik untuk

diteliti. Hal ini karena walaupun banyak penggemar Korea di Indonesia, namun kopi

merupakan suatu produk minuman, yang suka atau tidaknya tidak dapat dipaksakan.

Melalui penelitian ini, peneliti meneliti sejauh mana perilaku konsumen di kalangan

penggemar Korea di Yogyakarta. Apakah dengan menggunakan Lee Min Ho dapat

mempengaruhi perilaku konsumen di kalangan penggemar Kpop di Yogyakarta.

Melalui penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Brand Ambassador Lee

Min Ho dalam Iklan Luwak White Koffie terhadap Perilaku Konsumen di

Kalangan Penggemar Kpop Yogyakarta, peneliti ingin meneliti apa pengaruh

menggunakan Lee Min Ho sebagai brand ambassador Luwak White Koffie terhadap

perilaku konsumen di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas kemudian munculah pertanyaan

“Bagaimana pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho dalam iklan

Luwak White Koffie terhadap perilaku konsumen di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta?”. Pertanyaan tersebut kemudian berkembang menjadi tiga (3)

pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho dalam

iklan Luwak White Koffie terhadap aspek cognitive (thinking) di kalangan

penggemar Kpop Yogyakarta?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho dalam

iklan Luwak White Koffie terhadap aspek affective (feeling) di kalangan

penggemar Kpop Yogyakarta?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho dalam

iklan Luwak White Koffie terhadap aspek conative (behavior) di kalangan

penggemar Kpop Yogyakarta?

Page 7: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

mengetahui sejauh mana teori-teori yang berhubungan dengan strategi komunikasi

pemasaran yang dapat diterapkan dalam penelitian ini. Analisa yang dilakukan

melalui penelitian ini, diharapkan mampu memberikan suatu pemahaman yang lebih

mendalam terhadap teori-teori komunikasi pemasaran.

- Manfaat Praktis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran mengenai pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min

Ho dalam iklan Luwak White Koffie terhadap perilaku kosumen di kalangan

penggemar Kpop Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

dalam iklan Luwak White Koffie terhadap aspek cognitive (thinking) di

kalangan penggemar Kpop Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

dalam iklan Luwak White Koffie terhadap aspek affective (feeling) di

kalangan penggemar Kpop Yogyakarta.

3. Untuk menganalisis pengaruh penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

dalam iklan Luwak White Koffie terhadap aspek conative (behaviour) di

kalangan penggemar Kpop Yogyakarta.

Page 8: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

E. Kerangka Pemikiran

1. Periklanan

Periklanan adalah segala bentuk pesan produk yang disampaikan kepada

sebagian atau keseluruhan masyarakat dan merupakan keseluruhan proses yang

meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan

(Kasali, 2007: 2011). Sedangkan menurut Cravens dan Nigel iklan adalah salah satu

bentuk utama dari komunikasi pemasaran bersama-sama dengan komponen lainnya

seperti, personal selling, promosi penjualan dan publisitas yang keseluruhannya

merupakan komponen dalam promosi (Cravens dan Piercy, 2004: 77). Ada pula

pengertian periklanan menurut Philip Kotler, bahwa periklanan adalah segala bentuk

penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor

tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler dan Keller, 2005: 277).

Dari paparan ahli diatas dapat disimpulkan bahwan Iklan merupakan

fenomena dari bisnis modern. Iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang bertujuan

untuk memengaruhi target audiensnya agar berfikir maupun bertindak sesuai dengan

apa yang diinginkan oleh si pengiklan. Secara sederhana iklan dapat dikatakan

sebagai suatu proses penyampaian informasi dari perusahaan kepada konsumen

dengan bertujuan agar konsumen mau mengkonsumsi produk maupun jasa yang

disediakan oleh perusahaan tersebut. Iklan dapat sangat mempengaruhi pola pikir

seseorang. Keputusan maupun tindakan konsumen biasanya dikonstruksi oleh iklan.

Begitulah kuatnya kekuatan media iklan dalam memengaruhi pola pikir seseorang.

1.1 Fungsi Periklanan

Dengan diiringi pertumbuhan ekonomi yang pesat, iklan menjadi semangkin

penting. Menurut Terence A. Shimp (2003: 357), secara umum periklanan

mempunyai fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan maupun organisasi

yaitu:

Page 9: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

1. Informing (memberi informasi)

Periklanan dapat membuat konsumen sadar (aware) akan merek-

merek baru, iklan menginformasikan konsumen kepada manfaat dan

fitur merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif,

berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya yang relatif

rendah.

2. Persuading (mempersuasi)

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi pelanggan untuk

mencoba produk atau jasa yang diiklankan. Dengan iklan perusahaan

dapat membangun suatu keinginan pada konsumen terhadap produk

tertentu yang akan membantu perusahaan dalam bersaing dengan

produk lain yang serupa.

3. Reminding (mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para

konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat

konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah

merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.

4. Adding Value (memberikan nilai tambah)

Periklanan memberikan nilai tambah pada merek jika dapat

mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif

menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan

lebih unggul dari tawaran pesaing.

5. Assisting (mendampingi)

Peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang

memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses

komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin

digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-

Page 10: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain

dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan

1.2 Faktor-Faktor Keberpengaruhan Iklan

Tentunya dalam membuat iklan yang efektif, pengiklan harus memperhatikan

struktur iklan dengan memperhatikan model-model komunikasi. Menurut

Djajakusumah (1982: 60), ada enam faktor yang menentukan apakah iklan efektif

atau tidak dan apakah dapat berpengaruh untuk merangsang tindakan dari konsumen

atau tidak. Iklan harus memenuhi kriteria model AIDCA. Model AIDCA ini juga

dapat digunakan untuk mengukur efektivitas iklan. Model AIDCA terdiri dari :

1. Attention (Mengandung daya tarik)

Iklan yang baik yaitu iklan yang memiliki daya tarik untuk mengamati iklan

tersebut. Dapat ditinjau dari ukuran, warna, tata letak, jenis huruf, dan pesan iklan

yang kreatif. Faktor ini dianggap penting karena memang tujuan dari iklan adalah

untuk diperhatikan, sehingga audiens dapat mendapatkan informasi tentang produk

tersebut dan berujung pada terciptanya keinginan untuk menkonsumsi produk

tersebut. Melelaui bukunya, Shimp menjelaskan bahwa perhatian tersebut lebih

dititik beratkan pada fokus akan pertimbangan pesan yang telah disampaikan atau

ditampilkan pada suatu iklan (Shimp, 2003: 182). Berarti audiens akan fokus pada

pesan yang ada di iklan yang ditampilkan.

2. Interest (Mengandung perhatian dan minat atau ketertarikan)

Iklan yang baik yaitu iklan yang dapat menimbulkan ketertarikan terhadap

produk. Apakah iklan tersebut membuat audiens sasaran berminat dan ingin tahu

lebih jauh tentang merek produk tersebut atau tidak.

3. Desire (Memunculkan keinginan untuk mencoba dan memiliki)

Page 11: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Iklan yang efektif yaitu iklan yang dapat memunculkan keinginan untuk

membeli atau mengkonsumi produk yang diiklankan. Pesan iklan harus dapat

menggerakkan keinginan orang untuk mengkonsumsi produk / jasa yang diiklanlan.

4. Conviction (Menimbulkan keyakinan terhadap produk)

Iklan yang baik dapat menimbulkan keyakinan terhadap suatu produk yang

ditampilkan.

5. Action (Mengarah tindakan untuk membeli)

Iklan diakatakan berhasil bila dapat mendorong audiens sasaran untuk benar –

benar melakukan tindakan pembelian terhadap produk yang diiklankan.

1.3 Pengaruh Iklan

Setiap iklan yang baik tentu memiliki pengaruh terhadap audiens yang

melihatnya, baik itu pengaruh besar, kecil, bahkan ada juga iklan yang dianggap

berpegaruh “menyebalkan”. Iklan tergolong berpengaruh besar jika audiens dapat

langsung memiliki hasrat ingin menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan

iklan. Iklan tergolong berpengaruh kecil jika audies sebatas mengetahui produk dan

tidak langsung berkeinginan membeli produk yang diiklankan. Sedangkan apakah

dengan iklan yang diangap berpengaruh “menyebalkan” akan membuat konsumen

enggan menggunakan produk? Berdasarkan survei yang dilakukan Marketing.co.id,

28,8% responden mengatakan tidak akan membeli merek/produk yang iklannya

dianggap menyebalkan, namun 71,2% konsumen mengatakan akan tetap membeli

meski iklan tersebut dianggap “menyebalkan”. Malahan, terkadang justru iklan yang

menyebalkan ini gampang diingat oleh konsumen (Ghazali, 2008).

Page 12: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Sebenarnya, untuk menghasilkan iklan yang dapat berpengaruh besar terhadap

audiensnya, tentunya pengiklan harus menghasilkan iklan yang efektif yang dapat

membius audiens. Hal ini membutuhkan strategi perancangan yang matang. Tidak

hanya tampilan visualnya, namun juga mampu mengkomunikasikan pesan

tersembunyi kepada audiens. Pengaruh iklan dikatakan baik jika dapat memunculkan

kesadaran terhadap produk dan juga ketertarikan terhadap produk.

Pertama, kesadaran terhadap suatu merek atau produk berkaitan dengan

bagaimana produk tersebut diingat dengan baik oleh audiens. Yaitu merupakan

kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka

sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut

dimunculkan (Shimp, 2003: 11). Agar suatu produk atau merek dapat benar-benar

tertanam dalam diri konsumen, maka dibuatlah iklan yang dapat mengemas itu

semua, sehingga masyarakat akan ingat dan sadar terhadap suatu produk yang

ditampilkan. Yang kedua yaitu ketertarikan terhadap produk artinya respon terhadap

audiens yang melihat iklan tersebut memiliki sikap positif dengan menginginkan

untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.

Jadi sebenarnya, iklan yang berpengaruh kecil maupun iklan yang

berpengaruh “menyebalkan” itu merupakan suatu bentuk kesalahan yang

ditimbulkan dari pembuat iklan. Iklan seharusnya digunakan untuk mengenalkan dan

mengangkat citra suatu produk atau jasa agar terkenal dan laku dipasaran. Jika iklan

tersebut tidak dapat entah mengenalkan atau mengangkat citra suatu produk atau jasa

agar terkenal dan laku dipasaran, dapat dikatakan bahwa iklan tersebut tidak sukses.

Konsep utama iklan tentu harus memiliki pengaruh besar terhadap khalayak atau

yang melihat iklan tersebut.

Page 13: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Iklan yang baik tentunya iklan yang dapat menghipnotis audiensnya. Disini

yang dimaksud dengan terhipotis yaitu audiens yang melihat iklan tersebut jadi ingin

membeli produk maupun jasa yang diiklankan. Menurut Ogilvy, iklan seharusnya

merangsang pembeli untuk membeli produk yang di iklankan.

2. Brand Ambassador

Menurut Lea-Greenwood, brand ambassador merupakan alat yang digunakan

perusahaan untuk berkomunikasi dan terhubung dengan publik, yaitu yang berkaitan

dengan bagaimana perusahaan meningkatkan penjualan mereka (Greenwood, 2012:

88). Dapat dikatakan bahwa penggunaan brand ambassador merupakan strategi yang

kreatif yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan minat atau membentuk

citra produk terhadap konsumen.

Menurut Ale Bubich (2012) ada beberapa fungsi brand ambassador. Pertama,

brand ambassador dapat “memanusiakan” produk. Brand ambassador secara

emosional dapat terlibat dengan konsumen. “Manusia cenderung meniru ekspresi dan

perilaku orang lain, menciptakan emotional contagion” begitu kata Stephani Booth

dalam majalah Psychology Today. Intinya jika perusahaan dapat secara positif

mengikutsertakan seseorang dalam brand perusahaannya, seseorang tersebut dapat

menjadi sebuah alat dalam strategi pemasaraa perusahaan. Kemudian, brand

ambassador akan menjadi lebih setia terhadap produk tersebut. Selanjutnya, strategi

pemasaran word of mouth biasanya positif. Menurut Keller Fay Group, startegi word

of mouth cenderung positif dibanding negatif. Kemudian, permintaan untuk

pengetahuan produk meningkat. Selanjutnya, ketenaran seorang brand ambassador di

media sosial memberikan dorongan yang baik bagi perusahaan dalam marketing dan

branding produknya di media sosial. Kemudian, dengan menggunakan brand

ambassador, perusahaan mengekspos brand-nya ke lingkungan sosial baru.

Selanjutnya, menggunakan brand ambassador dapat meningkatkan kepercayaan

Page 14: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

konsumen. Kemudian, menggunakan brand ambassador biasanya hemat biaya. Dan

yang terakhir, brand ambassador merupakan reputasi online perusahaan.

Biarpun begitu, penunjukan brand ambassador tidak bisa sembarangan.

Penunjukan brand ambassador dilakukan agar terciptanya simbol yang dapat

mewakili keinginan, hasrat, dan kebutuhan yang dapat dengan mudah diterima oleh

konsumen (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 135). Brand ambassador biasanya

merupakan seseorang yang memiliki gairah tersendiri terhadap brand yang

diwakilkan, dan maka dari itu ia mau memperkenalkan brand tersebut dan secara

sukarela memberikan informasi terkait brand tersebut. Penunjukan brand

ambassador biasanya dilatarbelakangi dengan citra positif yang ada pada brand

ambassador itu sendiri yang dapat mewakili citra produk. Hal ini bertujuan agar

konsumen tertarik menggunakan produk, terlebih karena pemilihan brand

ambassador biasanya seorang selebriti yang terkenal (Royan, 2004: 7).

Selebriti merupakan individu yang beritanya ada di berbagai media seperti

televisi, majalah, koran, radio, dll. Individu tersebut dapat merupakan musisi, bintang

olahraga, model, bintang film, dll. Selebritis sebagai brand ambassador merupakan

simbol yang merepresentasikan citra dari suatu produk yang diwakili dan diharapkan

dapat memengaruhi calon konsumennya.

Selebriti memberikan manfaat kepada perusahaan, karena sosok selebriti yang

memiliki popularitas, bakat, kredibilitas, dan karisma. Dari empat tersebut,

kredibilitas merupakan hal yang utama yang dilihat kosumen. Kredibilitas selebriti

menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian dan pengetahuan selebriti

mengenai produk yang diiklankan (Sumarwan,2003: 258).

Dalam menunjuk seseorang sebagai brand ambassador ada beberapa

indikator penting yang perlu diperhatikan. Karakteristik brand ambassador harus

sejalan dengan efek komunikasi yang ingin dimunculkan pada produk. Oleh karena

Page 15: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

itu, ada beberapa penelitian yang diperuntukan untuk mengukur persepsi kredibililas

seorang brand ambassador. Pada awalnya Hovland, Janis, dan Keley di tahun 1953

memperkenalkan dua indikator, yaitu expertness dan trustworthiness. Penelitian

mengenai model dasar kredibilas tersebut telah banyak diperbaharui dan diteliti

ulang, akhirnya pada tahun 1985 McGuire menambahkan attractiveness pada model

tersebut. Attractiveness menurut McGuire terdiri dari similarity (resemblance),

familiarity (due to expose), dan like-ability (affection due to celebrity appearance and

behavior).

Pada tahun 1980-an seorang komentator akademik Percy dan Rossiter

memperkenalkan model yang digunakan untuk mengevaluasi brand ambassador

berdasarkan persepsi khalayak terhadap brand ambassador tersebut. Model ini

disebut sebagai model karakteristik VisCAP. Model VisCAP terdiri dari visibility,

credibility, attraction, dan power. Lalu pada tahun 1990-1991 Ohanian

memperbaharui model VisCAP tersebut dengan menambahkan expertise,

trustworthiness, dan attractiveness.Model VisCAP Percy&Rossiter dan Ohanian

adalah berikut :

Percy & Rossiter Ohanian

Visibility

Credibility

- Expertise Expertise

- Objectivity Trustworthiness

Attraction Attractiveness

- Like-ability

- Similarity

Power

Tabel 1.1 Model VisCAP

Page 16: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

1. Visibility

Karakteristik visibility dari brand ambassador yaitu seberapa terkenalnya

terhadap masyarakat umum melalui terpaan media sebelum ia menjadi brand

ambassador pada iklan. Bila visibility brand ambassador memang tinggi, berarti ia

merupakan seseorang yang terkenal, tentunya akan terciptanya perhatian besar

terhadap iklan dan akan terciptanya brand awareness pada produk.

2. Credibility

Kredibilitas merupakan seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat

komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal. Pertama kredibilitas adalah

persepsi komunikan. Kedua, kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator,

yang selanjutnya akan disebutkan sebagai komponen-komponen kredibilitas

(Rakhmat, 2005: 257).

Kriteria kredibilitas merupakan kriteria penting dalam menentukan efektivitas

seorang brand ambassador, karena dengan menggunakan brand ambassador yang

sudah terpercaya di kalangan masyarakat tentunya penerima pesan cenderung

mengurangi keraguannya terhadap produk, bahkan dapat merubah persepsi maupun

kepercayaan terhadap produk itu sendiri. Namun kredibilitas merupakan masalah

persepsi, jadi kredibilitas berubah bergantung pada perilaku komunikan, topik yang

dibahas dan situasi. Sehingga kredibilitas tidak ada pada diri komunikator, tetapi

terletak pada persepsi komunikan. Ada dua poin yang menentukan kredibilitas

seseorang, yaitu keahlian dan kepercayaan:

a. Keahlian

Keahlian merupakan kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan

komunitaor dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang

dinilai tinggi pada keahliannya dinilai cerdas. Jadi dapat dikatakan bahwa yang

dimaksud dengan keahlian yaitu seberapa luas pengetahuan yang dimiliki oleh brand

Page 17: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

ambassador. Keahlian ini terlihat dari topik yang dikomunikasikan oleh brand

ambassador. Semakin besar keahlian yang dimiliki brand ambassador terntunya akan

memiliki dampak yang besar juga pada reaksi responden.

b. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan kesan komunikan tentang komunikator yang

berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral, adil,

sopan, dan etis.

3. Attraction

Daya tarik (attraction) brand ambassador terdiri dari dua karakteristik:

a. Kepesonaan (likability)

Kepesonaan merupakan daya tarik dari penampilan fisik dan kepribadian brand

ambassador. Seberapa disukainya brand ambassador. Jika terciptanya kesukaan dari

audiens terhadap brand ambassador, biasanya akan dibarengi dengan perubahan

sikap pada merek. Hal ini karena kesukaan kepada brand ambassador membantu

sebagai pemacu positif yang menyokong pada motivasi gambar yang positif.

b. Kesamaan (similarity)

Seseorang dalam iklan harus dapat memiliki daya tarik emosional yang sesuai

dengan target penonton. Harus adanya tingkat kesamaan antara personality seorang

brand ambassador dengan audiens. Karena jika komunikator dan komunikan

memiliki kesamaan tentunya komunikasi yang terjalin akan lebih efektif. Hal ini

disebabkan:

a. Dapat mempermudah proses decoding yakni proses penerjemah

simbol-simbol yang di terima menjadi sebuah gagasan-gagasan.

b. Dapat membantu membangun premis yang sama

c. Dapat menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator

Page 18: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

d. Dapat menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada komunikator

4. Power

Kekuasaan yang dimiliki brand ambassador dapat meningkatkan intensitas

pembelian walaupun tidak secara langsung memerintah untuk melakukan suatu

tindakan. Kekuasaan yang dimaksud disini yaitu seberapa besar pengaruh yang

dimiliki brand ambassador. Seberapa tinggi pangkat yang dimilikinya dan apakah

namanya dijunjung tinggi di kalangan audiens. Seorang brand ambassador harus

memiliki kemampuan dalam mengajak audiens untuk menggunakan produk.

Walaupun sebenarnya hal ini hanya relevan di situasi tertentu saja. Power dapat

relevan digunakan untuk produk yang menggunakan fear appeal seperti asuransi

maupun kampanye keamanan publik.

Selain menurut model VisCAP, Lea-Greenwood (2012: 77) juga memaparkan

lima hal yang menjadi indikator seorang brand ambassador:

1) Transference, adalah ketika seorang selebritas mendukung sebuah merek yang

terkait dengan profesi mereka

2) Congruence (Kesesuaian), adalah konsep kunci pada brand ambassador, yakni

memastikan bahwa ada 'kecocokan' (kesesuaian) antara merek dan selebriti.

3) Kredibilitas, adalah tingkatan dimana konsumen melihat suatu sumber

(Ambassador) memiliki pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang relevan dan

sumber tersebut (ambassador) tersebut dapat dipercaya untuk memberikan informasi

yang objektif dan tidak biasa.

4) Daya tarik, adalah tampilan non fisik yang menarik yang dapat menunjang suatu

produk maupun iklan.

Page 19: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

5) Power, adalah kharisma yang dipancarkan oleh narasumber untuk dapat

mempengaruhi konsumen sehingga konsumen terpengaruh untuk membeli maupun

menggunakan produk.

Selain paparan teori diatas, menurut Durianto (2003: 28) ada juga beberapa

hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih brand ambassador:

1. Jangan menggunakan terlalu banyak bintang iklan untuk tampil di beberapa

produk (=5 produk)

2. Perhatikan kesesuaian bintang iklan dengan produk. Asosiasikan bintang iklan

yang dipakai dengan apa yang ada dibentuk konsumen. Positioning bintang

iklan dengan produk harus sesuai

3. Integritas bintang brand ambassador agar citra asosiasi produk dapat

terkontrol dan terkendali

4. Perhatikan prestasi brand ambassador agar citra asosiasi produk dapat

terkontrol dan terkendali

5. Jika suatu produk merupakan dominant brand, maka sebenarnya tidak terlalu

penting untuk menggunakan artis. Karena terkadang merek suatu produk

malahan mengangkat brand ambassador.

3. Perilaku Konsumen

3.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (1994: 7)

merupakan perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lain mengenai perilaku

konsumen yaitu suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa (Setiadi, 2000: 2001).

Page 20: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Sedangkan menurut Peter dan Olson (2000 : 23) perilaku konsumen

merupakan interaksi dinamis antara pengaruh pikiran, perilaku, dan kejadian sekitar

dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dapat

disimpulkan dari berbagai paparan diatas bahwa perilaku konsumen ini merupakan

kegiatan yang sangat berkaitan dengan proses pembelian barang atau jasa. Maka dari

itu, mempelajari perilaku konsumen merupakan kunci dari strategi komunikasi

pemasaran.

Kegiatan pemasaran bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar mau

membeli barang maupun jasa yang ditawarkan perusahaan. Karena semakin

berkembangnya masyarakat, semakin beragam pula produk jasa dan barang yang

ditawarkan. Perkembangan perdagangan saat ini menujukan bahwa lebih banyak

produk yang ditawarkan daripada permintaan. Hal ini dapat disebabkan karena entah

kualitas barang tidak layak, tidak memenuhi keinginan konsumen, atau mungkin

karena konsumen tidak mengetahui keberadaan produk tersebut. Dua faktor

kegagalan tersebut berkaitan langsung dengan konsumen. Oleh karena itu, penting

hukumnya apabila perilaku konsumen menjadi perhatian dalam kunci pemasaran.

Selain itu, dengan mengenal konsumen yang dituju, tentunya biaya yang dikeluarkan

untuk promosi akan lebih murah karena akan lebih tepat sasaran. Intinya, memahami

perilaku konsumen pemasaran yang dilakukan akan lebih efektif.

Mowen dalam bukunya Consumer Behavior juga mengemukakan manfaat

yang diperoleh dalam mempelajari perilaku konsumen:

- Membantu para manager dalam pengambilan keputusan

- Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar

pengetahuan analisis konsumen

- Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan

yang berkaitan dengan pembelian dan pejualan barang dan jasa

- Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelia yang lebih baik

Page 21: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan hal dasar yang ada pada

konsumen dalam membuat suatu keputusan pembelian. Dan perilaku tersebut dapat

dengan mudah berubah dari waktu ke waktu karena berbagai faktor yang dialami

konsumen. Menurut James F. Engel dan Roger D Blackwell Paul W. Miniard dalam

bukunya consumer behavior ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi konsumen

(Engel dan Miniard, 1994: 27):

1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan

situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami

pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam

mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam

lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka

dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan

keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.

Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang

menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan

memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,

perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat

utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi

perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller perilaku konsumen dipengaruhi oleh 4

faktor yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor kepribadian, dan faktor psikologis.

Yang dimaksud dengan faktor budaya menurut Kotler dan Keller yaitu suatu keadaan

sistem nilai budaya, adat istiadat, dan cara hidup masyarakat yang mengelilingi.

Page 22: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Faktor kedua yaitu faktor sosial merupakan pengaruh orang lain baik secara formal

maupun informal. Faktor ketiga yaitu faktor kepribadian merupakan faktor yang

berasal dari diri sendiri. Faktor terakhir yaitu faktor psikologis merupakan faktor

yang berkaitan dengan kejiwaan seseorang.

Berbeda degan model perilaku konsumen Assael. Assael menggambarkan

bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. Pertama, individu

mempengaruhi perilaku konsumen. Artinya, pilihan konsumen didasarkan pada diri

konsumen, seperti kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi

demografis, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian individu akan mempengaruhi

pilihan individu. Kedua, lingkungan mempengaruhi konsumen. Artinya, Pilihan

konsumen dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh bila seorang

terdekat oleh konsumen menggunakan produk, konsumen akan terpengaruhi atas

pemilihan dan perilakunya terhadap merek yang ingin dibeli. Ketiga, strategi

pemasaran merek itu sendiri dapat mempengaruhi perilaku konsumen.

Gambar 1.1. Model perilaku konsumen Assael

Page 23: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dikatakan untuk menciptakan iklan

yang efektif, perilaku konsumen sangat penting untuk dipelajari. Dan perilaku

konsumen terhadap iklan sangat berkorelasi dengan perilaku konsumen terhadap

produk yang diiklankan. Seperti yang dikatakan oleh Hawkins, Best, Coney, sebagai

classical conditioning. Dikatakan bahwa, kalau kita suka terhadap suatu iklan, maka

rasa suka itu juga akan ditularkan pada produk.

4. Traditional Response Hierarchy Models

Respon konsumen merupakan bagaimana konsumen bereaksi terhadap sebuah

rangsangan. Ada 3 proses tahapan reaksi perilaku konsumen terhadap marketing

communication. Tahapan ini dibagi berdasarkan tiga dasar proses psikologi. Tahapan

ini merupakan komponen dari sikap, yaitu cognition, yang merupakan dimensi

“thinking” dari reaksi seseorang. Lalu ada affection yaitu reaksi “feeling” seseorang.

Lalu ada conative yaitu reaksi seseorang yang mengarah pada keputusan. Vakratsas

dan Ambler berindikasi bahwa efek terhadap iklan baiknya dievaluasi menggunakan

ketiga komponen sikap tersebut (Belch&Belch, 2001: 161).

Page 24: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Gambar 1.2. Efek iklan pada konsumen: pergerakan dari awareness ke action

Sumber : Advertising and promotion : an integrated marketing communications perspective,

2001

1. Cognitive (thinking)

Kognisi biasanya didefinisikan sebagai 'aktivitas mental' sebagaimana

tercermin dalam pengetahuan, keyakinan atau pikiran bahwa seseorang

memiliki beberapa aspek dari dunia mereka. Kaitannya pada komunikasi,

pada tahap ini konsumen sadar akan produk dan memiliki inisiatif untuk

mencari informasi lebih lanjut mengenai produk.

2. Affective (feeling)

Tahap ini membuahkan respon emosional dari khalayak terhadap produk.

Konsumen menyukai produk dan memiliki kepercayaan akan produk

tersebut.

Page 25: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

3. Conative (behavior)

Tahap ini merupakan tahap perilaku yang merupakan hasil dari tahap

affective. Pada tahap ini, konsumen merespon dengan membuat keputusan

pembelian.

Ada banyak traditional response hierarchy models yang telah diciptakan agar

dapat berguna bagi pengiklan. Karena model hirarki dapat menggambarkan

serangkaian proses bagi calon konsumen dari ketidaksadaran akan produk sampai ke

tahap keputusan untuk membeli. Model hirarki juga dapat digunakan sebagai

pengukur keefektifan komunikasi pemasaran. Model ini penting karena para pelaku

iklan harus tahu di tahap mana konsumen mereka berada pada model hirarki

(Belch&Belch, 2001: 149).

Ada banyak model hierarki tanggapan yang terkenal, namun melalui

penelitian ini peneliti akan membahas tiga model, yaitu model AIDA, model

DAGMAR, dan model hierarki efek. Model AIDA merupakan salah satu model tertua

yang di perkenalkan oleh Strong pada tahun 1925. Model ini digunakan sebagai

kerangka dasar yang menjelaskan bagaimana persuasive communication berkerja.

AIDA singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action.

Model kedua yaitu DAGMAR (Defining Advertising Goals for Measuring

Advertising Results) yang diperkenalkan oleh Colley pada tahun 1961. Model

DAGMAR memiliki elemen awareness, comprehension, conviction, dan action.

Awareness merupakan tahap dimana periklanan dapat meningkatkan tingkat

kesadaran audiens terhadap pesan iklan. Comprehension merupakan tahap dimana

audiens paham benar inti pesan iklan. Conviction adalah tahap dimana audiens

percaya akan keaslian pesan iklan. Dan terakhir purchase adalah tahap dimana

kepercayaannya terhadap iklan akhirnya konsumen membeli produk yang diiklankan.

Model ketiga yang dikenalkan oleh Robert J Lavidge dan Gary A Steiner

pada tahun 1961 dikenal dengan nama model hierarki efek. Model ini digunakan

Page 26: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

untuk menjelaskan elemen-elemen yang mendasari sikap khalayak terhadap iklan.

Lavidge dan Steiner berpendapat bahwa iklan merupakan investasi jangka panjang

yang dapat menggerakan konsumen dari waktu ke waktu dalam beberapa tingkatan.

Lavidge dan Steiner mengatakan bahwa ada 6 tahap melihat produk yang diiklankan

sampai ke tahap pembelian produk. 6 tahap tersebut adalah awareness, knowledge,

liking, preference, conviction, dan purchase.

1. Awareness (Kesadaran)

Konsumen menjadi sadar akan produk melalui iklan.Tahap ini dapat dibilang

tahap yang menantang karena konsumen melihat banyak iklan setiap harinya namun

hanya akan mengingat merek beberapa dari produk yang diiklankan. Oleh karena itu

tugas komunikator adalah membangun kesadaran konsumen.

2. Knowledge (Pengetahuan)

Konsumen mulai mendapatkan pengetahuan tentang produk misalnya melalui

internet, penasihat ritel dan kemasan produk. Jika konsumen tidak memiliki

pengetahuan tentang produk, konsumen akan dengan mudah pindah ke merek pesaing

karena mereka tidak mendapatkan informasi yang mereka inginkan.

3. Liking (Suka)

Langkah ini merupakan langkah dimana konsumen menyukai produk yang

diiklankan. Pengiklan harus memikirkan bagaimana agar konsumen dapat menyukai

produk yang diiklankan. Jika audien sasaran terlihat kurang menyukai suatu produk

maka pengiklan harus mencari tahu penyebabnya dan kemudian mengembangkan

kampanye komunikasi untuk membangun perasaan yang lebih menguntungkan.

4. Preference (Menjadikan produk sebagai pilihan)

Ada kemungkinan ketika konsumen menyukai lebih dari satu merek produk.

Pada tahap ini pengiklan ingin agar konsumen fokus dengan produk yang diiklankan.

Page 27: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Konsumen mungkin menyukai lebih dari satu merek produk dan bisa berakhir

membeli salah satu dari produk tersebut. Dalam hal ini, komunikator harus berusaha

membangun preferensi konsumen dengan menyoroti manfaat produk seperti

mempromosikan kualitas produk, nilai, kinerja atau keistimewaan lainnya agar

konsumen dapat membedakannya dari merek kompetitor.

5. Conviction (Keyakinan)

Konsumen mungkin menyukai produk tertentu tetapi tidak berkembang ke

arah keyakinan untuk membelinya. Tugas komunikator adalah membentuk keyakinan

bahwa produk tersebut memiliki kelebihan dibanding produk lain sejenisnya.

6. Purchase (Pembelian)

Pada akhirnya, konsumen mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak cukup

untuk melakukan pembelian. Komunikator harus menuntun konsumen agar

mengambil langkah akhir. Tindakannya dapat berupa menawarkan produk tersebut

dengan diskon ataupun hadiah menarik.

Tabel 1.2. Model-model proses respon

Sumber : Advertising and promotion : an integrated marketing communications

perspective, 2001

Tahap Model AIDA Model DAGMAR Model Hierarki

Efek

Cognitive Attention Awareness

Comprehension

Awareness

Knowledge

Affective Interest

Desire

Conviction Liking

Preference

Conviction

Conative Action Purchase Purchase

Page 28: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Seperti yang dapat dilihat melalui figur 3, ketiga model tersebut

merepresentasikan proses respon sebagai rangkaian gerakan dari tiga tahap dasar.

Pertama tahap cognitive menggambarkan apa yang konsumen tahu atau

mempersepsikan terhadap produk. Tahap ini meliputi kesadaran konsumen akan

merek dan pengetahun akan informasi produk. Lalu selanjutnya tahap affective yang

menggambarkan tingkat perasaan konsumen pada merek. Selanjutnya tahap conative

atau tahap behavioral yang menggambarkan aksi/keputusan konsumen terhadap

merek. Ketiga model memiliki urutan yang serupa terhadap ketiga tahap.

Pengembangan tahap cognitive yang menghasilkan affective, yang dapat

menghasilkan conative (Belch&Belch, 2001 : 150).

5. Teori Pembelajaran Perilaku Konsumen: Classical Conditioning

Behavioural learning theory menekankan peran eksternal dan stimuli yang

menimbulkan adanya perilaku. Behavioural learning theory didasarkan pada orientasi

stimulus – respons (Belch&Belch, 2001: 123). Ada dua behavioural learning theory,

yaitu classical conditioning dan operant conditioning. Namun penelitian ini hanya

akan membahas classical conditioning saja.

Teori classical conditioning berasumsi bahwa pembelajaran adalah suatu

proses asosiatif dengan suatu hubungan yang sudah ada antara stimuli dan respons

(Morissan, 2014: 122). Teori ini pertama kali dikenalkan oleh psikolog Russia,

Pavlov. Teori ini memainkan peran penting dalam pemasaran. Pengiklan akan

mengasosiasikan produk mereka dengan citra dan emosi yang dapat menyenangkan

konsumen agar mereka dapat memberikan reaksi positif terhadap produknya. Merek

produk dipertunjukan dengan stimuli yang dapat menghasilkan perasaan yang

menyenangkan bagi konsumenm.

Teori classical conditioning diterapkan dalam mengasosiasikan suatu produk

dengan kondisi emosi konsumen (Morissan, 2014: 124). Penelitian mengenai

pengaruh latar musik pada iklan mempengaruhi pilihan produk yang dilakukan oleh

Page 29: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Gerald Gorn menggunakan pendekatan teori Classical Conditioning meyatakan

bahwa konsumen cenderung memilih suatu produk yang penyajiannya diiringi latar

belakang musik yang mereka sukai (Gorn, 1982: 125). Penelitian tersebut

membuktikan bahwa emosi yang dikeluarkan suatu iklan penting karena emosi

tersebut dapat diasosiasikan dengan produk itu sendiri. Penelitian tersebut juga

menunjukan bahwa dengan stimuli yang tepat pada iklan akan mendorong konsumen

untuk dapat bereaksi pada merek yang diiklankan.

Melalui hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen

dapat muncul ketika konsumen melihat tampilan stimuli iklan. Brand ambassador

merupakan salah satu elemen iklan yang dominan, yang merupakan bagian dari

stimuli yang diterima oleh audiens ketika melihat iklan. Menurut Belch dan Belch

(2001: 157), terbentuknya perilaku konsumen didasari oleh pengetahuan yang

diterima konsumen mengenai suatu merek melalui tampilan stimuli. Tampilan iklan

yang dilihat audiens akan membentuk cognitive dan affective terhadap merek yang

akan berlanjut pada conative (Belch&Belch, 2001: 157).

Oleh karena itu melalui penelitian ini, peneliti meneliti sejauh mana pengaruh

penggunaan brand ambassador Lee Min Ho dalam iklan Luwak White Koffie

terhadap perilaku cognitive, affective, dan conative konsumen di kalangan penggemar

Korea Yogyakarta.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul ”Pengaruh

Selebriti Pendukung (celebrity endorser) Luna Maya dalam Periklanan Sabun

Lux terhadap Pembentukan Brand Image pada Mahasiswa S-1 Ekstensi

Manajemen Universitas Sumatera Utara”. Kesimpulan yang diperoleh dari

menyatakan variabel independen visibility, credibility, attraction dan power secara

Page 30: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembentukan brand image

pada mahasiswa Ekstensi Universitas Sumatera Utara.

Rosmayanti (2005) dengan judul ”Pengaruh Marketing Endorser Tamara

Bleszinsky terhadap Keputusan Pembelian Lux pada Mahasiswa S-1 Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Hasil yang diperoleh dari penelitian

menyatakan variabel terikat attractiveness, expertise, dan trusworthiness secara

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Lux

pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian Prawira, dkk (2012) tentang “Hubungan Karakteristik Brand

Ambassador Honda Spacy Helm In dengan Tahapan Keputusan Pembelian

Konsumen”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan

visibility, credibility, attraction, dan power dengan tahapan keputusan pembelian.

Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara karakteristik brand ambassador

Honda Spacy HELM In Dengan tahapan keputusan pembelian konsumen.

Peneliti Populasi Variabel Hasil Penelitian

Ariana Mahasiswa S1 Ekstensi

Manahemen Universitas

Sumatera Utara angakatan

2004-2006 berujumlah 371

mahasiswa

Visibility (X1)

Credibility (X2)

Attraction (X3)

Power (X4)

Brand Image (Y)

Selebriti

pendukung Luna

Maya

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembentukan

brand image

Lux. Variabel

dominan

Page 31: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

berpengaruh

terhadap

pembentukan

brand image

adalah attraction

Rosmayanti Mahasiswa s1 Fakultas

Ekonomi Universitas

Sumatera Utara angkatan

2002-2004 berjumlah 1101

mahasiswa

Attraction (X1)

Trustworthiness

(X2)

Expertise (X3)

Keputusan

Pembelian (Y)

Ketiga variabel

berpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

pembelian Lux

Prawira,dkk Konsumen Man Dealer

Honda AHASS Setia Inti

Prima Bandung berjumlah

86 konsumen

Visibility (X1)

Credibility (X2)

Attraction (X3)

Power (X4)

Keputusan

Pembelian (Y)

Karakteristik

brand

ambassador

memiliki

hubungan

dengan tahapan

keputusan

pemnbelian

Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu

G. Kerangka Konsep

Penelitian ini bermaksud untuk meneliti apakah ada pengaruh signifikan dalam

penggunaan brand ambassador Lee Min Ho dalam iklan Luwak White Koffie

terhadap perilaku konsumen di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta. Strategi

menggunakan brand ambassador dalam iklan merupakan upaya perusahaan untuk

menarik perhatian konsumennya. Dengan persaingan pasar kopi, terutama dalam

kategori kopi putih yang saat ini di Indonesia persaingannya makin meningkat,

Page 32: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Luwak White Koffie merasa perlu dilakukan strategi pemasaran unik agar dapat

menjaga eksistensi perusahaan. Luwak White Koffie menggunakan Lee Min Ho

sebagai brand ambassador-nya dengan harapan dapat menimbulkan sisi emosional

brand perusahaan.

Namun tidak sembarang orang bisa dijadaikan brand ambassador. Perusahaan

harus pintar memilih figur yang dijadikan brand ambassador-nya. Karena memilih

brand ambassador harus dengan mempertimbangkan 4 karakteristik penting. 4

karakteristik ini disebut dengan VisCAP model yang merupakan model pengukur

persepsi konsumen terhadap brand ambassador. Model VisCAP terdiri dari pertama

visibility yaitu seberapa terkenalnya brand ambassador. Kedua credibility yaitu

persepsi komunikan akan brand ambassador, apakah brand ambassador dapat

dipercaya atau tidak. Ketiga attraction yaitu daya tarik brand ambassador. Keempat

power yaitu seberapa besar sifat kekuasaan yang dimiliki brand ambassador.

Pemilihan Lee Min Ho sebagai brand ambassador tentunya didasari akan

berbagai pertimbangan. Tentunya fakta bahwa Lee Min Ho merupakan salah satu

artis Korea terkenal, dimana kehidupannya disorot berbagai media merupakan nilai

positif bagi Luwak White Koffie. Di Indonesia, nama Lee Mi Ho sudah tidak asing

lagi. Lee Min Ho mulai dikenal di Indonesia setelah memainkan peran tokoh Goo Jun

Pyo dalam serial Boys Before Flower di tahun 2009. Sebenarnya pengaruh budaya

Korea di Indonesia sudah masuk sebelumnya yaitu sejak tahun 2002 diawali dengan

drama TV Korea Endless Love.

Luwak White Koffie sadar bahwa saat ini Indonesia sedang dijamuri budaya

Korea. Luwak White Koffie menjadikan Lee Min Ho sebagai brand ambassador

dengan harapan dapat menarik perhatian audiens dan juga agar terciptanya pasar

baru, terutama kalangan anak muda. Luwak White Koffie berharap dengan

menggunakan Lee Min Ho sebagai brand ambassador akan ada terciptanya rasa

penasaran dengan Luwak White Koffie dari para penggemar Korea, tertutama fans

Page 33: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Lee Min Ho sendiri, yaitu Minoz. Karena fans cenderung mengikuti idolanya, mulai

dari fashion sampai ke gaya hidup. Namun budaya meminum kopi bukanlah hal yang

bisa dipaksakan, ada orang yang suka meminum kopi, ada juga yang tidak. Oleh

karena itu, melalui penelitian ini, peneliti meneliti sejauh mana pengaruh penggunaan

Lee Min Ho sebagai brand ambassador Luwak White Koffie terhadap perilaku

konsumen di kalangan penggemar Kpop di Yogyakarta.

Perilaku konsumen terhadap produk merupakan evaluasi individu yang

merefleksikan preferensi individu terhadap merek. Perilaku tersebut merupakan

gambaran perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan dari khalayak terhadap

suatu eksekusi iklan (Belch&Belch, 2001, p.61). Perilaku konsumen memiliki

tahapan. Tahapan ini disebut sebagai komponen dasar sikap. Pertama, cognitive yang

berarti konsumen sadar (aware) akan produk dan memiliki inisiatif untuk mencari

tahu informasi lebih lanjut mengenai produk. Kedua, tingkatan affective, dimana

konsumen mulai menyukai produk dan memiliki kepercayaan akan produk tersebut.

Ketiga, tahapan conative yang berarti konsumen membeli produk tersebut.

Dalam mengukur tahapan perilaku konsumen di kalangan penggemar Kpop di

Yogyakarta, peneliti menggunakan model hierarki efek yang dikenalkan oleh Lavidge

dan Steiner pada tahun 1961. Ada 6 tahap dalam model tersebut. Tahap pertama,

awareness yang berarti konsumen menjadi sadar akan produk melalui iklan. Tahap

kedua yaitu knowledge yang berarti konsumen mulai paham tentang produk karena

konsumen mulai berinisiatif untuk mendapat informasi mengenai produk. Tahap

ketiga, liking yaitu langkah dimana konsumen mulai menyukai produk yang

diiklankan. Tahap keempat preference, dimana konsumen mulai menjadikan produk

yang diiklankan sebagai pilihan. Tahap kelima conviction, konsumen mulai yakin

akan produk yang diiklankan. Tahap keenam purchase, dimana konsumen bertindak

Page 34: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

untuk membeli produk yang diiklankan. Berdasarkan kerangka teori yang

digunakan dalam penelitian ini, berikut merupakan kerangka konsep untuk

menggambarkan alur konseptual penelitian ini:

\

H. Definisi Operasional

1. Definisi Variabel

Dapat dikatakan bahwa variabel merupakan ide utama dalam penelitian

kuantitatif. Sugiyono merumuskan variabel sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

Berikut adalah variabel-variabel yang ada dalam penelitian:

Variabel Dimensi Item Skala

Variabel X

(Brand ambassador

Lee Min Ho)

Visibility

(Visibilitas – seberepa

jauh popularitas brand

ambassador)

Berkaitan dengan

seberapa terkenal dan

mudah diingat brand

ambassador

Likert

Model VisCAP

Brand Ambassador

Lee Min Ho

(X)

1. Visibility

2. Credibility

3. Attraction

4. Power

Model Hierarki Efek

Perilaku Konsumen

Kalangan Penggemar Kpop

(Y)

1. Awareness

2. Knowledge

3. Liking

4. Preference

5. Conviction

6. Purchase

Page 35: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Credibility

(Kredibilitas –

seberapa jauh

keahliah dan

objektivitas brand

ambassador)

Berkaitan dengan

expertise (keahlian) dan

trustworthiness (tingkat

kepercayaan) brand

ambassador

Likert

Attraction

(Daya tarik – tingkat

disukai dan tingkat

kesamaan produk)

Berkaitan dengan

likeability (tingkat

disukai) yaitu seberapa

besar pesona, yaitu daya

tarik fisik dan kepribadian

brand ambassador. Dan

juga berkaitan dengan

similarity (tingkat

kessamaan) yaitu daya

tarik emosional yang

sesuai dengan target

penonton.

Likert

Power

(Kekuasaan)

Berkaitan dengan

seberapa besar pengaruh

yang dimiliki brand

ambassador

Likert

Variabel Y

Perilaku konsumen

di kalangan

penggemar Kpop

Cognitive

(kognitif – merupakan

tahapan dimana

konsumen sadar dan

memiliki inisiatif

untuk mencari

-Awareness berkaitan

dengan kesadaran

konsumen terhadap

produk

-Knowledge berkaitan

Likert

Page 36: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

informasi produk) dengan pengetahuan

konsumen terhadap

produk

Affective

(afektif – konsumen

menyukai produk dan

memiliki

kepercayaan)

-Liking berkaitan dengan

tahapan konsumen

menyukai produk

-Preference berkaitan

dengan tahapan konsumen

menjadikan produk

sebagai pilihan

-Conviction berkaitan

dengan tahapan konsumen

mempercayai produk

Likert

Conative

(konatif – konsumen

membeli produk)

-Purchase berikaitan

dengan tahapan konsumen

membeli produk

Likert

Tabel 1.4 Definisi Operasional

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter visibility terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H2 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter visibility terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

Page 37: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

H3 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter visibility terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H4 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter attraction terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H5 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter attraction terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H6 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter attraction terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H7 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter credibility terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H8 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter credibility terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H9 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter credibility terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H10 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter power terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H11 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter power terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H12 : Terdapat pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho pada

karakter power terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta

H13 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter visibility terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

Page 38: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

H14 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter visibility terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H15 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter visibility terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H16 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter attraction terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H17 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter attraction terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H18: Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter attraction terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H19 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter credibility terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H20 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter credibility terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H21 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter credibility terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

Page 39: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

H22 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter power terhadap aspek cognitive di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H23 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter power terhadap aspek affective di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

H24 : Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan brand ambassador Lee Min Ho

pada karakter power terhadap aspek conative di kalangan penggemar Kpop

Yogyakarta

J. Metodologi

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015: 2). Metode penelitian yang digunakan

adalah penelitian kuantitatif. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan

sistematis. Dan metodenya mengacu pada survei. Dimana survei merupakan studi

yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau

perilaku individu. Dikatakan survei karena data yang digunakan adalah kuisoner

sebagai instrumen dalam pengumpulan datanya. Digunakan pendekatan survei karena

dirasa mampu memberikan gambaran komprehensif mengenai aspek yang diteliti.

Pendekatan survei juga dirasa dapat mencakup populasi yang luas agar penelitian ini

dapat menggambarkan signifikan pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Jenis survei yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ekplanatif. Survei

ekplanatif digunakan peneliti untuk mengetahui fenomena apa dan hubungan apa

Page 40: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

yang terjadi dalam suatu fenomena yang diteliti. Berdasarkan jenis penelitian

ekplanatif ini, maka peneliti menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua

atau lebih konsep yang diteliti. Jenis penelitian ekplanatif adalah penelitian yang

berusaha menjelaskan pengaruh variabel X dan variabel Y, sekaligus menjawab

mengapa hal itu terjadi, melalui hipotesis. Maka, dengan metode penelitian ini

peneliti dapat sesuai menjelaskan dan mencari hubungan yang ada antara kedua

variabel dalam penelitian ini

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah anak muda di Yogyakarta. Digunakan anak

muda karena menurut keterangan Luwak White Koffie, penggunaan Lee Min Ho

sebagai brand ambassador ditujukan untuk anak muda, agar anak muda dapat

menyukai Luwak White Koffie. Menurut Princeton dalam Webster Dictionary,

pemuda adalah “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the

state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality

characteristic of a young person”. Yaitu artinya yang dimaksud pemuda adalah

seseorang dengan rentang waktu antara usia kanak-kanak sampai dengan usia

kematangan (kedewasaan).

Sedangkan menurut kerangka strategis EU pemuda adalah seseorang berumur 15

sampai 29 tahun kelompok usia. Hal ini dikarenakan definisi kelompok usia 15

sampai 29 tahun merupakan definisi pemuda yang paling sering digunakan di negara-

negara Eropa. Ada 23 negara dari 47 negara di Eropa (angota dewan Council of

Europe ditambah Belarus, dikurang Monaco), yaitu sekitar 49% menggunakan

kategori tersebut. Figur tersebut tidak mengejutkan pasalnya kebijakan Eropa seperti

EU Youth Strategi, Erasmus+ and Youth in Action Programmes, Eurostat Reports,

dan Eurobarometer Surveys mendefinisikan pemuda sebagai seseorang yang berumur

15 sampai 29 tahun (Perovic, 2016: 4).

Page 41: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Oleh karena itu populasi penelitian ini merupakan anak muda berumur 15-29

tahun di Yogyakarta. Berdasarkan statistik populasi Yogyakarta, ada total 886.500

anak muda berumur 15-29 tahun di Yogyakarta. Dari besarnya populasi tersebut akan

dipilih empat ratus orang sebagai sampel dengan rumus Slovin. Kalkulasi eror yang

dipilih sebesar 5%.

Kelompok Usia

2017

Laki-laki Perempuan

15 – 19 135,5 130,4

20 – 24 152,5 148,6

25- 29 163,2 156,3

TOTAL 886,5

Tabel 1.5 Proyeksi Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di D.I.

Yogyakarta

Sumber: Badan Pusat Statistik DIY (periode 2015-2022)

Rumus Slovin

Keterangan :

N : Jumlah populasi sebanyak 886,500

e : Batas toleransi kesalahan 5%

n : 886,500

1+886,500×5

100×

5

100

n : 886,500

2217,25

Page 42: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

n : 399,8 400

Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability dan purposive

sampling. Non probability sampling artinya setiap individu atau unit yang diambil

dari populasi dipilih dengan sengaja menurut pertimbangan tertentu, berarti tidak

memberi peluang yang sama terhadap populasi untuk dijadikan sampel. Sedangkan

dalam menggunakan teknik purposive sampling artinya setiap unit atau individu yang

diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu

(Agus dan Ratih, 2011 : 47). Berarti pemilihan responden harus berdasarkan beberapa

kriteria, yaitu anak muda berusia 15-29 tahun. Responden juga harus merupakan

kelompok penggemar Kpop yang berdomisili di Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer adalah data

yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi (Silalahi, 2010: 289).

Data primer dapat diperoleh melalui:

a) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2015: 142). Kuesioner dilakukan untuk memeroleh informasi yang

relevan dengan tujuan survei (Masri dan Effendi, 2008 : 175). Dalam kuesioner

terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Data yang

diperoleh dari kuesioner selanjutnya akan dianalisis.

Penyebaran kuesioner dilakukan online atau daring. Kuesioner akan

disebarkan secara online di Yogyakarta. Kuesioner disebarkan selama dua minggu

dari tanggal 5 Maret 2017 sampai tanggal 19 Maret 2017. Skala penilaian pada

kuesioner yang digunakan dalam penlitian ini adalah skala Likert. Skala Likert

Page 43: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau

kelompok tentang fenomena sosial. Berikut nilai jawaban dari skala Likert:

Sangat setuju : diberi skor 5

Setuju : diberi skor 4

Netral : diberi skor 3

Tidak setuju : diber skor 2

Sangat tidak setuju : diberi skor 1

Sedangkan, data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-

sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi, 2010: 291).

Data sekunder diperoleh melalui:

b) Studi Pustaka

Studi pustaka ditujukan untuk mencari referensi buku maupun teori yang

sudah ada yang digunakan sebagai panduan untuk memeroleh kerangka teori serta

konsep yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Studi pustaka dianggap

penting oleh peneliti karena dapat menggunakan teori untuk memperjelas penjelasan

dalam penelitian ini.

4. Teknik Pengolahan Data

Teknik analisa penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu teknik

analisa yang memberikan informasi hanya mengenai data yang diamati. Analisis

diawali dengan uji instrumen yaitu validitas dan reabilitas.

a. Uji Validitas

Page 44: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat

mengukur agar memberikan keyakinan bahwa alat ukur tersebut dapat digunakan

secara cermat. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2015: 121).

Dalam penelitian ini, pengukuran uji validitas menggunakan jenis metode

korelasi product moment Pearson. Korelasi product moment adalah istilah statistik

yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua

variabel atau lebih yang dikembangkan oleh Karl Pearson, berikut rumusnya:

Keterangan :

r : Koefisien korelasi product moment

X : Skor tiap pertanyaan

Y : Skor total

N : Jumlah responden

b. Uji Reabilitas

Setelah diketahui bahwa setiap item pertanyaan valid, maka selanjutnya dicari

tahu apakah instrumen tersebut cukup konsisten agar selanjutnya dapat mengukur

gejala yang sama dengan pengukuran yang berulang. Reliabilitas digunakan untuk

melihat konsistensi indikator kuesioner, sehingga dapat digunakan dalam penelitan.

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji alpha’ cronbach.

Page 45: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran reabilitas yang memiliki nilai

berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010: 92). Berikut skala reabilitas Cronbach

Alpha:

Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Reabilitas

0.0 – 0.2 Kurang realibel

>0.2 – 0.4 Agak realibel

>0.4 – 0.6 Cukup realibel

>0.6 – 0.8 Realibel

>0.8 – 1 Sngat realibel

Tabel 1.6 Tingkat realibel Cronbach’s Alpha

Sumber Hair et al. (2006: 125)

5. Metode Analisis data

Peneliti menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) yang

merupakan program atau perangkat lunak digital yang digunakan untuk mengolah

data penelitian kuantitatif untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan brand

ambassador Lee Min Ho dalam iklan Luwak White Koffie terhadap perilaku

konsumen di kalangan penggemar Kpop Yogyakarta. Pertama peneliti

mempersiapkan kuesioner. Setelah kuesioner diisi peneliti melakukan pengkodean

melalui SPSS.

Page 46: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data regresi linier.

Regresi merupakan suatu teknik analisis data yang digunakan untuk melihat bentuk

hubungan dengan menelaah hubungan dua variabel atau lebih, terutama menelusuri

pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna atau untuk

mengetahui variasi dari beberapa variabel dependen dan independen (Muhidin dan

Abdurahman, 2007: 187). Regresi merupakan suatu teknik analisis data yang

digunakan untuk melihat bentuk pengaruh antar satu variabel terhadap satu atau lebih

variabel. Melalui penelitian ini dilihat pengaruh variabel X (brand ambassador Lee

Min Ho dalam iklan Luwak White Koffie) terhadap variabel Y (perilaku konsumen di

kalangan penggemar Kpop Yogyakarta.

Page 47: BAB I. PENDAHULUAN BAB I. - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113863/potongan/S1-2017... · Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh