bab i - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85360/potongan/s1-2015... ·...

15
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Kompleks Objek Wisata Pantai Widuri dengan wisata unggulan berupa 3 wahana wisata yaitu Widuri Water Park, Ventura river dan Pantai Widuri Pemalang merupakan bagian dari Daerah Potensi Wisata (DPW) di Jawa Tengah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Widuri Water Park sendiri diresmikan oleh Bupati setempat pada Juni 2009 dengan pengelolaan dan pengawasan di bawah kewenangan pemerintah daerah. Pengadaan wahana baru berupa Widuri Waterpark ini meningkatkan minat masyarakat berwisata sebanyak dua kali lipat. Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2011 menunjukkan bahwa peningkatan juga terjadi pada pendapatan daerah melalui retribusi wahana wisata. Sebagai destinasi utama dengan lokasi yang strategis dan tempat yang indah serta berada di area waterfront, maka Pantai Widuri ini adalah tempat favorit bagi warga Pemalang untuk sekedar melepas penat dari aktivitas sehari-hari. Dengan kondisi yang ramai pengunjung utamanya di hari libur nasional maupun hari paska lebaran, kompleks objek wisara Pantai Widuri ini dikeluhkan warga tidak menyediakan pusat kuliner yang layak. Pusat kuliner yang disediakan oleh pemerintah daerah berupa jajaran rumah toko dan café yang nampak tak terawat dan sepi. Sebagai gantinya, warung-warung berdiri di sekitar pantai dan merambah ke area Sirkuit Widuri Pemalang tanpa adanya kontrol yang jelas. Disamping berdiri dengan ilegal, warung makan semi permanen ini juga tidak terfasilitasi dengan baik dari segi kebutuhan pengunjung tentang akses parkir maupun kebutuhan penjual akan akses stok bahan makanan. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tabel 1. Peningkatan Jumlah Wisatawan dan Pendapatan Daerah Pemalang

Upload: ngotram

Post on 12-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Permasalahan

Kompleks Objek Wisata Pantai Widuri dengan wisata unggulan berupa 3

wahana wisata yaitu Widuri Water Park, Ventura river dan Pantai Widuri Pemalang

merupakan bagian dari Daerah Potensi Wisata (DPW) di Jawa Tengah yang

dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. Widuri Water Park sendiri diresmikan oleh Bupati setempat pada Juni 2009

dengan pengelolaan dan pengawasan di bawah kewenangan pemerintah daerah.

Pengadaan wahana baru berupa Widuri Waterpark ini meningkatkan minat

masyarakat berwisata sebanyak dua kali lipat. Data dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata tahun 2011 menunjukkan bahwa peningkatan juga terjadi pada pendapatan

daerah melalui retribusi wahana wisata.

Sebagai destinasi utama dengan lokasi yang strategis dan tempat yang indah

serta berada di area waterfront, maka Pantai Widuri ini adalah tempat favorit bagi

warga Pemalang untuk sekedar melepas penat dari aktivitas sehari-hari. Dengan

kondisi yang ramai pengunjung utamanya di hari libur nasional maupun hari paska

lebaran, kompleks objek wisara Pantai Widuri ini dikeluhkan warga tidak

menyediakan pusat kuliner yang layak. Pusat kuliner yang disediakan oleh pemerintah

daerah berupa jajaran rumah toko dan café yang nampak tak terawat dan sepi. Sebagai

gantinya, warung-warung berdiri di sekitar pantai dan merambah ke area Sirkuit

Widuri Pemalang tanpa adanya kontrol yang jelas. Disamping berdiri dengan ilegal,

warung makan semi permanen ini juga tidak terfasilitasi dengan baik dari segi

kebutuhan pengunjung tentang akses parkir maupun kebutuhan penjual akan akses

stok bahan makanan.

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tabel 1. Peningkatan Jumlah Wisatawan dan Pendapatan Daerah Pemalang

2

Kuliner bukan hanya menjadi kebutuhan pokok saat ini namun juga sudah

menjadi bagian dari gaya hidup. Kondisi inilah yang membuat masyarakat inisiatif

mendirikan warung kuliner di dekat Pantai Widuri. Jaminan adanya konsumen yang

datang untuk berwisata dan menikmati kuliner di area pantai, membuat warung

kuliner ilegal ini tetap bertahan. Sejak revitalisasi Pantai Widuri melalui pengadaan

wahana wisata Widuri Water Park, keberadaan warung kuliner ilegal tersebut justru

semakin menjamur.

Oleh karena itu, pengadaan pusat kuliner berbasis taman wisata memiliki

urgensitas pembangunan yang tinggi. Pusat kuliner terintegrasi dengan kawasan

wisata eksisting yaitu area waterfront dan ruang terbuka hijau.Integrasi ini meliputi

integrasi desain rancangan bangunan dan integrasi pola sirkulasi serta sistem yang

berlaku pada kawasan tapak. Prinsip ekologis dan prinsip waterfront sangat

mendukung perancangan pusat kuliner yang menginginkan integrasi terhadap

lingkungan dan kesesuaian terhadap iklim tapak. Hal ini berkenaan dengan proses

keberlanjutan kawasan wisata sebagai destinasi utama di Kabupaten Pemalang. Selain

menjadi fasilitas pendukung objek wisata, diharapkan pusat kuliner berbasis taman

wisata dan integrasi lingkungan ini mampu menjadi ikon wisata yang meningkatkan

minat wisatawan datang berkunjung.

I.1.1. Taman Kuliner sebagai Fasilitas Pendukung Objek Wisata

Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39

persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi

nasional yang mencapai 5,7 persen.1

Industri pariwisata Indonesia tidak hanya on the track tapi juga telah masuk ke

1.Sapta Nirwandar di http://www.indonesia.go.id diakses pada 11 Maret pukul 09.16

Gambar 1. Kondisi Eksisting Fasilitas Pusat Kuliner di Pantai Widuri

3

tahap lanjut. Itu ditunjukkan dengan diketoknya beberapa standarisasi usaha wisata

oleh pemerintah. Kekuatan industri pariwisata Indonesia yang utama masih pada

sumber daya alam dan kekayaan ragam budaya, serta biaya yang relatif murah.

Beberapa sektor terkait yang berpotensi menghambat industri ini, masih dalam tahap

pembenahan, misalmya soal kebersihan dan kesehatan.2

Indonesia memiliki beragam kuliner yang belum digarap secara maksimal

sehingga perlu sentuhan kreatif untuk menjadikannya sebagai makanan khas

Nusantara yang dikenal dunia. Sedikitnya ada 300 etnis di Indonesia yang memiliki

kuliner, namun yang tergarap baru sekitar 10 persen. Wisatawan asing yang ingin

mencicipi kuliner daerah yang dikunjungi belum dapat menikmati sajian kuliner

berkelas restoran dan hotel berbintang. Menyinggung upaya promosi kuliner

Indonesia berkaitan dengan kemajuan pariwisata di Tanah Air, maka semua elemen

masyarakat dan para juru masak hotel harus melakukan inovasi dan kreativitas

sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk menikmati menu makanan

tersebut.3

I.1.2. Objek Wisata Pantai Widuri sebagai Destinasi Utama Wisata di

Pemalang

Kompleks Objek Wisata Pantai Widuri utamanya wahana air Widuri

Waterpark adalah destinasi utama wisata di Pemalang. Dengan lokasi strategis yang

hanya berjarak 3 km sisi utara dari pusat Kabupaten Pemalang maka kompleks objek

wisata Pantai Widuri ini merupakan area wisata paling potensial untuk diberdayakan.

Sasaran yang dituju bukan hanya wisatawan lokal melainkan juga dari luar kabupaten.

Kabupaten Pemalang dilintasi jalur pantura yang merupakan jalur darat paling

diminati untuk perjalanan antar kabupaten hingga antar provinsi. Posisi yang

menguntungkan ini dapat mempermudah akses wisatawan luar kabupaten dalam

mencapai Pantai Widuri.

Kompleks objek wisata ini terletak di Kelurahan Widuri, Kabupeten

Pemalang. Kelurahan ini terletak di ujung paling utara Kabupaten Pemalang dengan

berbagai potensi yang belum banyak digali.

a. Batas Kawasan Kelurahan Widuri

2.Marie Elka Pangestu di http://www.indonesia.go.id diakses pada 11 Maret pukul 09.20 3.http://www.kompas.com diakses pada 7 Maret 2014 pukul 11.01 WIB

4

- Sebelah Timur dibatasi oleh Sungai Susukan Desa Danasari

- Sebelah Barat dibatasi oleh Sungai Srengseng Kelurahan Sugihwaras

- Sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa

- Sebelah Selatan dibatasi oleh Jalan Pantura

b. Zonasi Kawasan Kelurahan Widuri

Zonasi Makro, meliputi :Kelurahan Widuri, Desa Danasari, Kelurahan

Sugihwaras

Zonasi Mikro, meliputi :Objek Wisata Widuri, Wisata Olahraga, Wisata Religi,

Wisata Bahari dan Rumah Makan.

I.1.3. Sebaran Fasilitas Objek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

a. TPI Potensial

Gambar 2. Sebaran Fasilitas Objek Wisata Pantai Widuri Pemalang

Gambar 3.Tempat Pelelangan Ikan Kelurahan Widuri Pemalang

5

Gambar 4. GOR Widuri Pemalang

Gambar 5. Siteplan Widuri Waterpark Pemalang

Sumber : earth.google.com

Tempat Pelelangan Ikan Widuri Pemalang yang tiap pagi selalu ramai ini

merupakan pusat dari perdagangan ikan yang dipanen oleh nelayan Desa Widuri,

Kabupaten Pemalang. Produksi ikan segar yang dihasilkan nelayan biasanya tidak

sebanding dengan minat pembeli.

b. GOR Widuri

Gedung Olahraga Widuri merupakan fasilitas yang disediakan dan dikelola

oleh pihak swasta dengan seijin Pemerintah Daerah. Gedung ini menyediakan fasilitas

olahraga futsal yang diminati oleh para pemuda masyarakat sekitar maupun anak

sekolah.

c. Widuri Waterpark

Widuri Waterpark adalah wahana wisata yang dibangun pada tahun 2009 di

lokasi kompleks objek wisata Pantai Widuri. Widuri Waterpark menjadi destinasi

utama wisatawan lokal khususnya daerah Pemalang karena menawarkan wahana

buatan dengan konsep permainan air satu-satunya di Pemalang.

6

Gambar 7. Makam Syaikh Maulana Syamsuddin

Gambar 6. Sirkuit Widuri Pemalang

d. Sirkuit Widuri

Sirkuit widuri yang terletak di sebelah timur Objek Wisata Widuri Waterpark

Pemalang ini tidak setiap hari digunakan untuk balapan. Pada even-even tertentu

kawasan ini ramai oleh atlit rider, pengunjung yang ingin melihat arena balapan

maupun panitia yang biasanya dari pihak swasta. Sirkuit Widuri ini bersifat sewa dan

dikelola oleh pihak Pemerintah Daerah Pemalang sebagai bagian dari tata guna lahan

kawasan Pantai Widuri.

e. Wisata Religi

Wisata Religi berupa mengunjungi makam keramat Syaikh Maulana

Syamsuddin ini tidak hanya diminati warga lokal Pemalang namun juga oleh warga

luar kabupaten seperti Pekalongan, Tegal dan Brebes. Pengunjung biasa ziarah dan

berdoa di dekat makam. Sebelum pulang, pengunjung menyempatkan menikmati

suasana Pantai Widuri sambil menyantap bekal masing-masing maupun membeli

makanan dari pedagang kaki lima yang berjejer di sekitar pantai.

I.1.4. Fasilitas Taman Kuliner di Objek Wisata Pantai Widuri Pemalang

Dunia kuliner saat ini sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat sebagai salah

satu kegiatan wisata yang dapat menarik wisatawan lokal maupun asing. Berwisata

kuliner tidak hanya terbatas pada tempat-tempat berkelas restoran di hotel berbintang.

7

Berwisata kuliner dapat dilakukan dengan mengunjungi pasar tradisional maupun

objek wisata pantai, seperti halnya di Kompleks Objek Wisata Pantai Widuri

Pemalang.

Data lapangan menyebutkan ada sekitar ± 50 tenda kuliner di area Objek

Wisata Pantai Widuri yang dikelola masyarakat setempat. Pertumbuhan tenda tersebut

bersifat organik dan menjamur tanpa adanya kontrol design dan tata ruang dari pihak

pengelola Objek Wisata Pantai Widuri. Hal ini tidak sesuai dengan Perda Kabupaten

Pemalang No.6 Tahun 2008 Bab III Pasal 3 yang membahas tata ruang kawasan

pariwisata. Kutipan Perda tersebut adalah sebagai berikut.

Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Widuri adalah pengembangan

sarana dan prasarana yang sesuai dengan kondisi saat ini, potensi lokal dan kebutuhan

masyarakat, dengan melalui :

a. Pemanfaatan potensi alam secara optimal dengan tetap memperhatikan fungsi dari

kelestarian lingkungan

b. Pengintegrasian keseluruhan kegiatan secara makro dan mikro fisik kawasan

Integrasi baik yang bersifat makro maupun mikro mutlak diaplikasikan untuk

mendapatkan desain kompleks wisata yang berkualitas dan dapat bersaing dengan

wahana wisata yang lain. Integrasi dalam perancangan taman kuliner memudahkan

tata ruang yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan. Fasilitas taman kuliner ini

juga dapat mewadahi berbagai makanan khas dari Pemalang sehingga dapat

diapresiasi dan dikenalkan kepada para pengunjung.

Banyak diantara makanan khas Pemalang tidak begitu dikenal karena pusat

jajanan khas Pemalang yang sangat sulit ditemukan oleh pengunjung dari luar

kabupaten. Dengan adanya taman kuliner tersebut diharapkan bisa menjadi pusat dari

segala aktivitas kuliner yang berkaitan dengan kekhasan daerah. Pada akhirnya, taman

kuliner ini merupakan fasilitas pendukung yang menunjang eksistensi Kompleks

Wisata Pantai Widuri Pemalang agar lebih meningkatkan income daerah.

Keberadaannya juga dapat memberdayakan potensi wisata daerah Pemalang agar

lebih dikenal oleh masyarakat luas.

I.1.5 Konsep Arsitektur Ekologis sebagai Acuan Perancangan Taman

Kuliner

8

Konsep arsitektur ekologis dalam konteks ekologi pantai atau kawasan

waterfront dianggap sebagai konsep yang cocok sebagai dasar perancangan taman

kuliner utamanya di kawasan objek wisata. Di kawasan ini, para pelaku manusia yang

beraktivitas berasal dari berbagai kalangan yaitu masyarakat lokal, para pedagang dan

pekerja wisata serta pengunjung atau wisatawan. Kompleksitas unsur masyarakat ini

dalam jangka panjang akan memberi dampak negatif bagi alam kawasan wisata jika

tidak dibarengi dengan kontrol baik secara arsitektural maupun non arsitektural.

Pendekatan ekologis pada semua aspek perancangan arsitektur pada umumnya

memiliki prinsip yang sama yaitu mempertahankan simbiosis mutualisme antara

manusia dengan alam.

Ecological design, is bioclimatic design, design with climate of the locality,

and low energy design (Yeang:2006). Penekanan yang dimaksudkan terkait dengan

kondisi ekologi setempat, iklim mikro dan makro, kondisi tapak, program bangunan,

konsep desain dan sistem yang tanggap terhadap iklim, penggunaan energi yang

rendah, pertimbangan konfigurasi massa dan bentuk bangunan, pertimbangan

pemilihan bahan material, warna, orientasi bangunan maupun pemilihan vegetasi di

sekitarnya.

Pendekatan perancangan yang hendak diterapkan dan dianggap sesuai dengan

konsep arsitektur ekologis meliputi aspek fisik, sistem bangunan dan sumber daya

yang digunakan. Aspek fisik erat kaitannya dengan kondisi alam sekitar tapak.

Pemanfaatan alam dapat menyatukan desain sehingga tidak menimbulkan kekontrasan

dengan alam atau saling mengancam antara manusia dengan alam. Desain yang

sustainable sangat bergantung pada sistem bangunan yang dipakai. Sebagai objek

wisata, taman kuliner pendukung kompleks objek wisata Pantai Widuri ini termasuk

dalam bangunan dengan pemakaian jangka panjang yang akan meningkatkan

pendapatan daerah. Penekanan identitas bangunan akan tercermin salah satunya dalam

pemakaian bahan material yang digunakan. Bahan material yang memanfaatkan

sumber daya sekitar lebih bersifat natural dan ekologis sehingga dapat mendukung

suasana khas sesuai kondisi alam tapak.

I.2. Rumusan Permasalahan

- Kabupaten Pemalang termasuk dalam jalur area pantura yang merupakan jalur

transportasi utama antar provinsi di Jawa sehingga perlu dibuat sebuah tempat transit

9

yang bisa menarik minat pengunjung dari luar daerah Pemalang agar lebih mengenal

area Kompleks Objek Wisata Pantai Widuri.

- Kuliner khas dari daerah Pemalang mulai menunjukkan eksistensinya namun belum

ada tempat representatif yang mewadahi hal tersebut sehingga diperlukan satu tempat

strategis yang menjadi pusat kuliner agar memudahkan pengunjung.

- Pengadaan objek wisata Widuri Waterpark tahun 2009 yang menunjang kompleks

objek wisata Pantai Widuri Pemalang tidak dibarengi dengan pusat kuliner/restoran

yang memadai sehingga pengunjung lebih suka membawa bekal makanan dari rumah.

Hal ini disebabkan koleh warung-warung tenda yang berdiri secara organik di tempat

tersebut kurang layak dalam penilaian wisatawan.

- Warung-warung tenda di area kompleks objek wisata Pantai Widuri berdiri tanpa ada

perencanaan matang dari pengelola resmi objek wisata sehingga pada beberapa titik

tempat dimanfaatkan sebagai warung remang-remang yang akhirnya mengganggu

kenyamanan pengunjung.

- Sebagai objek wisata yang hendak dijadikan berskala nasional maka fasilitas

penunjang berupa pusat kuliner berupa jajanan/makanan khas daerah Pemalang

mutlak diperlukan oleh kompleks objek wisata Pantai Widuri agar pengunjung dari

luar daerah dapat lebih mengenal Kabupaten Pemalang.

1.2.1. Masalah Umum

- Bagaimana merencanakan dan merancang fasilitas pendukung objek wisata berupa

taman kuliner yang terintegrasi dengan fasilitas eksisting di kompleks objek wisata

Pantai Widuri Pemalang di area waterfront?

1.2.2. Masalah Khusus

- Bagaimana merancang taman kuliner melalui penekanan konsep arsitektur ekologis

sebagai acuan perancangan taman kuliner di area waterfront sehingga dapat dijadikan

sarana fasilitas pendukung kompleks objek wisata Pantai Widuri?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

10

- Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan fasilitas pendukung

berupa taman kuliner yang dapat memenuhi aspek integrasi kawasan dan berfungsi

sebagai fasilitas pendukung bagi kompleks objek wisata Pantai Widuri Pemalang.

1.3.2. Tujuan Khusus

- Mendapatkan landasan konsep perancangan fasilitas taman kuliner yang berfungsi

sebagai sarana fasilitas pendukung kompleks objek wisata Pantai Widuri berbasis

arsitektur ekologis.

1.4. Sasaran

1.4.1. Sasaran Umum

- Identifikasi fasilitas eksisting area kompleks objek wisata Pantai Widuri

- Identifikasi site terpilih

- Identifikasi regulasi daerah khususnya yang berkaitan dengan tata kelola Objek

Wisata Pantai Widuri Pemalang

- Identifikasi potensi kawasan dan tapak

- Identifikasi pengguna

- Identifikasi tipe pelayanan

- Identifikasi sasaran pengunjung

- Identifikasi sirkulasi pengunjung

- Identifikasi potensi restoran makanan khas di Pemalang

1.4.2. Sasaran Khusus

- Identifikasi kebutuhan spesifik ruang pengunjung

- Identifikasi persyaratan bangunan berbasis arsitektur ekologis

- Identifikasi potensi ekologis di lingkungan pantai

- Menerapkan arsitektur ekologis dalam perancangan tata ruang luar dan tata ruang

dalam taman kuliner di area waterfront

- Menerapkan integrasi kawasan perancangan taman kuliner dengan kondisi eksisting

tapak

1.5. Lingkup Pembahasan

1.5.1. Arsitektural

11

a. Lansekap

- Zonasi

- Vegetasi

- Sirkulasi

- View dan Suasana

- Fasilitas Outdoor

b. Bangunan

- Bentuk dan massa bangunan

- Jenis, jumlah dan besaran ruang

- Hierarki dan konfigurasi ruang

- Sirkulasi

- Fasilitas Indoor

- Suasana

1.5.2. Non Arsitektural

- Analisa potensi site dan lingkungan

- Analisa karakter dan kebutuhan calon pengunjung

- Aneka sajian khas Pemalang yang di eksplorasi

- Kegiatan penunjang rekreasi yang akan difasilitasi

1.6. Metode Pembahasan

1.6.1. Teknik Pencarian Data

- Observasi Lapangan

Kegiatan observasi lapangan dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi

site untuk kemudian dicari data-data lapangan seperti kondisi lingkungan eksisting

site, fasilitas eksisting, potensi view dan dimensi site.

- Studi Literatur

Mencari data ulasan yang terlebih dahulu dipublikasikan oleh media baik oleh

online, cetak, media televisi dan radio lokal maupun data yang berkaitan dengan

regulasi daerah setempat sehingga mendapatkan informasi potensi dan analisa SWOT

dari sudut pandang yang berbeda terhadap kondisi site dari waktu ke waktu maupun

terhadap studi kasus yang hampir sama.

12

- Wawancara dan Kuesioner

Kegiatan wawancara dan pengisian kuesioner oleh pengunjung

maupun masyarakat setempat dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak didapat

dengan metode observasi maupun studi literature. Data tersebut meliputi peranan

Pantai Widuri sebagai objek wisata di Pemalang, tingkat kenyamanan dan kepuasan

pengunjung, data kunjungan wisatawan, kondisi dan perawatan fasilitas yang sudah

ada serta paparan secara garis besar fasilitas taman kuliner yang diinginkan.

1.6.2. Teknik Analisis

Teknik Analisis dilakukan setelah kegiatan rangkaian pencarian data berupa

observasi, studi literatur maupun wawancara dan kuesioner. Kegiatan analisis dalam

segi makro merupakan analisis terhadap kondisi eksisting, peraturan daerah yang

berlaku, perencanaan jangka menengah dan jangka panjang di area objek wisata

Pantai Widuri serta potensi daerah Pemalang khususnya di bidang wisata kuliner.

Kegiatan analisis dalam segi meso merupakan analisis pada kawasan lokasi

terpilih yaitu objek wisata Pantai Widuri Pemalang. Bidang yang dianalisis meliputi

letak dan kondisi geografis, batas wilayah, keadaan alam, iklim dan tata ruang lahan

di kawasan Pantai Widuri. Sedangkan kegiatan analisis dalam segi mikro merupakan

analisis pada kondisi tapak terpilih. Analisis ini meliputi bagaimana pendekatan

terhadap tapak, olah ruang dalam dan olah ruang luar, sirkulasi yang tepat,

konfigurasi massa yang dipilih serta analisis perencanaan dan perancangan sistem

bangunan.

1.6.3. Teknik Sintesis dan Perumusan Konsep Perencanaan dan

Perancangan

Kegiatan sintesis lebih terfokus pada pendekatan terhadap perumusan konsep

perencanaan dan perancangan. Data-data analisis yang sudah didapatkan kemudian

ditransformasikan ke dalam konsep yang sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur

ekologis dan arsitektur waterfront. Ide-ide yang dituangkan ke dalam konsep meliputi

ide filosofis desain, pengembangan perancangan dan pendukung perancangan seperti

konsep tata ruang luar, konsep tata ruang dalam dan konsep sistem bangunan yang

hendak dipakai.

1.6.4. Sistematika Penulisan

13

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang permasalahan yang mendasari penulisan dan

perancangan baik berupa rumusan permasalahan umum maupun khusus. Tujuan dan

sasaran berupa pencapaian yang diinginkan terkait pemecahan masalah. Lingkup

pembahasan yang meliputi hal-hal arsitektural dan non arsitektural. Metode

pembahasan yang berisi tentang teknik pencarian dan langkah sintesis konsep yang

didapatkan dalam perancangan. Sistematika penulisan yang berisi uraian secara garis

besar pada tiap-tiap bab. Keaslian penulisan yang bertujuan untuk membandingkan

hasil karya dan pembuktian keaslian kepenulisan. Kerangka berfikir untuk penjabaran

langkah dan proses berfikir dalam perumusan konsep perencanaan dan perancangan.

BAB II Tinjauan Pustaka dan Lapangan

Berisi tentang tinjauan pustaka yang berkaitan dengan aspek perencanaan dan

perancangan seperti prinsip-prinsip, standar-standar, regulasi, definisi pendekatan dan

studi kasus penerapan. Sedangkan tinjauan lapangan berupa kondisi eksisting site,

potensi lingkungan dan persyaratan lokasi dan bangunan.

BAB III Analisis dan Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan

Berisi tentang definisi dan analisis pendekatan konsep perencanaan dan

perancangan. Olah data juga dilakukan dan dikaitkan dengan analisis pendekatan

konsep agar mendapatkan kesimpulan hasil rumusan yang akan diterapkan dalam

mendesain taman kuliner sebagai fasilitas pendukung kompleks wisata Pantai Widuri

Pemalang.

BAB IV Konsep Perencanaan dan Perancangan

Berisi tentang definisi dan hasil rumusan konsep baik perencanaan maupun

perancangan yang akan diterapkan dalam mendesain taman kuliner sebagai fasilitas

pendukung kompleks wisata Pantai Widuri Pemalang yang terintegrasi dengan

pendekatan arsitektur ekologis dan arsitektur waterfront yang berbasis integrasi

kawasan eksisting.

14

1.7. Keaslian Penulisan

No Nama Tahun

Pembuatan

Judul dan Penekanan Abstrak

1 Niswatul Azizah 2006 Sanggar Seni Kuliner

(Suatu Kelengkapan

Wisata di Yogyakarta)

Penyediaan fasilitas

sanggar seni kuliner

sebagai wadah dari

pencinta seni kuliner

2 Siti Halidja 2007 Pujasera Pusat Wisata

Kuliner Berarsitektur

Waterfront di Ternate

Penerapan arsitektur

waterfront pada foodcourt

atau pujasera

3. Latifah Nur Muslimah 2011 Pusat Kuliner Jogja

(One-Stop Jogja

Culinary Center)

Berbasis Pendekatan

Eco-Mimicry

Pusat Kuliner sebagai

Landmark Yogyakarta

dengan Keunggulan

Sirkulasi Pengunjung

4. Wiyugo Hari Pranoto 2013 Pusat Kuliner Klaten

Berkarakter Budaya

Jawa Tengah

Pusat Kuliner di Klaten

dengan pengenalan budaya

dan kuliner khas Klaten

5. Rina Meimuna 2014 Taman Kuliner sebagai

Fasilitas Pendukung

Objek Wisata yang

Terintegrasi di Area

Waterfront dengan

Pendekatan

Arsitektur Ekologis

Taman Kuliner berbasis

integrasi dengan kawasan

eksisting melalui prinsip

arsitektur ekologis dan

arsitektur waterfront untuk

menunjang objek wisata

Pantai Widuri Pemalang

15

1.8. Kerangka Berfikir