bab v kesimpulan -...

2
74 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan a. Pati biji mangga memiliki komponen kimia utama berupa amilum sebesar 79,15% (wb) yang terdiri atas kadar amilosa sebesar 21,29% (wb) dan kadar amilopektin sebesar 57,86% (wb). Komponen kimia lain yang dikandung pati biji mangga adalah air sebesar 10,84% (wb), abu sebesar 0,29% (wb), lemak sebesar 1,34% (wb), protein sebesar 0,58% (wb), dan karbohidrat total sebesar 86,95% (wb). b. Pati biji mangga memiliki kualitas yang baik sesuai dengan hasil analisis fisikokimia, yaitu uji gelatinisasi, uji iod, dan uji struktur kimia menggunakan FTIR yang serupa dengan pati komersial (tapioka). c. Pati biji mangga memiliki potensi yang besar sebagai sumber alternatif glukosa cair dengan glukosa yang terkandung pada hidrolisat hasil hidrolisis menggunakan H2SO4 0,1 N sebesar 33,04 gram glukosa/100 gram pati biji mangga kering. Glukosa tersebut terkandung di dalam 46 gram gula pereduksi/100 gram pati biji mangga kering. 5.2 Saran BAB V

Upload: lyquynh

Post on 26-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KESIMPULAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/83063/potongan/S1-2015... · sebagai pemanis. Fruktosa dapat diperoleh melalui proses isomerisasi

74

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

a. Pati biji mangga memiliki komponen kimia utama berupa amilum sebesar

79,15% (wb) yang terdiri atas kadar amilosa sebesar 21,29% (wb) dan

kadar amilopektin sebesar 57,86% (wb). Komponen kimia lain yang

dikandung pati biji mangga adalah air sebesar 10,84% (wb), abu sebesar

0,29% (wb), lemak sebesar 1,34% (wb), protein sebesar 0,58% (wb), dan

karbohidrat total sebesar 86,95% (wb).

b. Pati biji mangga memiliki kualitas yang baik sesuai dengan hasil analisis

fisikokimia, yaitu uji gelatinisasi, uji iod, dan uji struktur kimia

menggunakan FTIR yang serupa dengan pati komersial (tapioka).

c. Pati biji mangga memiliki potensi yang besar sebagai sumber alternatif

glukosa cair dengan glukosa yang terkandung pada hidrolisat hasil

hidrolisis menggunakan H2SO4 0,1 N sebesar 33,04 gram glukosa/100

gram pati biji mangga kering. Glukosa tersebut terkandung di dalam 46

gram gula pereduksi/100 gram pati biji mangga kering.

5.2 Saran

BAB V

Page 2: BAB V KESIMPULAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/83063/potongan/S1-2015... · sebagai pemanis. Fruktosa dapat diperoleh melalui proses isomerisasi

75

Penelitian mengenai potensi biji mangga sebagai sumber glukosa cair

dapat dikembangkan lagi, mengingat tingginya kandungan pati di dalam biji

mangga. Efisiensi hidrolisis pati yang dilaksanakan pada penelitian ini belum

cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan penelitian lain untuk mengetahui

efisiensi dari teknik hidrolisis yang berbeda, misalnya hidrolisis menggunakan

asam jenis lain atau hidrolisis menggunakan enzim.

Apabila hidrolisat pati ingin dimanfaatkan lebih lanjut sebagai sirup

glukosa, tentunya perlu dilakukan proses lebih lanjut yaitu pemurnian dan

pemekatan. Pemurnian untuk mengurangi kandungan garam dalam hidrolisat

pati salah satunya dapat dilakukan melalui proses pertukaran ion (Bernasconi,

1995).

Dari sirup glukosa yang nantinya diperoleh dapat juga diolah lebih lanjut

menjadi fruktosa, mengingat fruktosa memiliki tingkat kemanisan yang lebih

tinggi dibandingkan glukosa, sehingga semakin efisien untuk dimanfaatkan

sebagai pemanis. Fruktosa dapat diperoleh melalui proses isomerisasi glukosa,

misalnya menggunakan enzim glukoisomerase. Enzim ini dapat mengubah D-

glukosa menjadi D-fruktosa pada suhu 60oC dan pH 8,2 (Purwandari, 2009).