bab i pendahuluan -...

30
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan suatu aspek yang penting dalam pembangunan wilayah. Sistem transportasi merupakan wadah bagi pergerakan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya baik itu pergerakan orang maupun barang atau jasa. Manusia melakukan pergerakan dari suatu tempat ke tempat lainya dan sistem transportasi yang menjadi wadah bagi pergerakan manusia. Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik dalam suatu sistem transportasi di suatu wilayah, maka akan memudahkan suatu pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lainya. Sarana dan prasarana transportasi di suatu wilayah haruslah disesuaikan dengan kebutuhannya agar dapat menunjang perkembangan wilayah tersebut. Menurut Nasution (2003), transportasi dapat memajukan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat karena transportasi menciptakan serta meningkatkan aksesibilitas (degree of accessibility ). Sumberdaya alam yang tadinya tidak dimanfaatkan akan menjadi terjangkau karena adanya jaringan transportasi yang baik sehingga dapat menjangkau pasar dan akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pengangkutan akan menyebabkan nilai barang lebih tinggi di tempat tujuan dibandingkan di tempat asal. Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Riau. Kabupaten Indragiri Hilir terletak di pantai timur Pulau Sumatera dengan luas daratan 11.605,97 km² dan perairan 7.207 Km² dengan jumlah penduduk kurang lebih 683.354 jiwa dan memiliki 20 kecamatan, 174 Desa, dan 18 Kelurahan.”Kabupaten Indragiri Hilir Berjaya dan Gemilang Tahun 2025” merupakan misi dari pembangunan Kabupaten Indragiri Hilir yang artinya pada 13 tahun mendatang Kabupaten Indragiri Hilir diharapkan akan menjadi kabupaten yang maju dan berkembang dari

Upload: phungcong

Post on 26-Jul-2018

294 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan suatu aspek yang penting dalam

pembangunan wilayah. Sistem transportasi merupakan wadah bagi

pergerakan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya baik itu pergerakan

orang maupun barang atau jasa. Manusia melakukan pergerakan dari suatu

tempat ke tempat lainya dan sistem transportasi yang menjadi wadah bagi

pergerakan manusia. Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik dalam

suatu sistem transportasi di suatu wilayah, maka akan memudahkan suatu

pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lainya. Sarana

dan prasarana transportasi di suatu wilayah haruslah disesuaikan dengan

kebutuhannya agar dapat menunjang perkembangan wilayah tersebut.

Menurut Nasution (2003), transportasi dapat memajukan

kesejahteraan ekonomi dan masyarakat karena transportasi menciptakan

serta meningkatkan aksesibilitas (degree of accessibility). Sumberdaya

alam yang tadinya tidak dimanfaatkan akan menjadi terjangkau karena

adanya jaringan transportasi yang baik sehingga dapat menjangkau pasar

dan akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya

pengangkutan akan menyebabkan nilai barang lebih tinggi di tempat tujuan

dibandingkan di tempat asal.

Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu kabupaten yang

terdapat di Propinsi Riau. Kabupaten Indragiri Hilir terletak di pantai timur

Pulau Sumatera dengan luas daratan 11.605,97 km² dan perairan 7.207 Km²

dengan jumlah penduduk kurang lebih 683.354 jiwa dan memiliki 20

kecamatan, 174 Desa, dan 18 Kelurahan.”Kabupaten Indragiri Hilir Berjaya

dan Gemilang Tahun 2025” merupakan misi dari pembangunan Kabupaten

Indragiri Hilir yang artinya pada 13 tahun mendatang Kabupaten Indragiri

Hilir diharapkan akan menjadi kabupaten yang maju dan berkembang dari

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

2

segala bidang termasuk pembangunan fisik dan juga peningkatan

kesejahteraan masyarakatnya, dengan tolak ukur pendapatan masyarakat yang

meningkat dan distribusi pendapatan yang merata. Suatu kemajuan tersebut

yang akan dicapai melalui pengelolaan yang strategis terhadap perencanaan

dan tata ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam percepatan

pembangunan wilayah dalam memperkuat daya saing antar daerah pada

bidang ekonomi adalah potensi wilayah untuk berkembang serta sarana dan

prasarana publik baik itu sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, maupun

transportasi. Semakin baik dan lengkap sarana dan prasarana pada suatu

wilayah maka semakin baik pula kesejahteraan penduduk di wilayah tersebut.

Manfaat dalam ekonomi sendiri, sarana dan prasarana transportasi sebagai

fasilitas perpindahan barang sumberdaya wilayah ke wilayah lain serta selain

sebagai perpindahan barang juga sebagai perpindahan orang dari suatu tempat

ke tempat lain dalam melakukan kegiatan ekonomi dan untuk kepentingan

lainya. Sarana dan prasarana transportasi merupakan bagian terpenting bagi

perkembangan suatu wilayah.

Terminal merupakan prasarana transportasi yang berfungsi sebagai

menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda transportasi,

menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas, menyediakan tempat untuk

menyiapkan kendaraan, dan juga menjadi unsur ruang yang mempunyai peran

penting bagi efisiensi kehidupan wilayah menurut Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat Tahun 1995. Terminal juga merupakan sarana penunjang

untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sektor retribusi.

Sebuah terminal yang akan dibuat harus sesuai dengan fungsinya dan

kegunaanya serta harus sesuai dengan perencanaan tata ruang dan tata wilayah

daerah.

Lokasi Terminal Bandar Laksamana Indragiri terletak pada Bagian

Wilayah Kota (BWK) I, dimana wilayah pada bagian ini memiliki potensi

untuk berkembang pesat dibandingkan wilayah-wilayah lainnya, oleh karena

itu membutuhkan prioritas penanganan dan pengaturan fisik atau berkembang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

3

pesat menjadi kawasan terbangun. Agar terjadi percepatan perkembangan

wilayah, harus didukung dengan sarana dan prasarana sebagai bangkitan.

Penempatan terminal pada lokasi ini juga didasarkan kepada potensi dari

wilayah tersebut untuk dibangunnya terminal yang terdapat didalam Rencana

Tata Ruang Kota (RTRK) Kota Tembilahan. Wilayah yang menjadi BWK I

meliputi wilayah Kelurahan Tembilahan Hulu dari parit 6 hingga parit 11

yang merupakan bagian dari Kecamatan Tembilahan Hulu.

Lokasi dari Terminal Bandar Laksamana Indragiri termasuk kedalam

wilayah strategis ataupun wilayah yang menjadi prioritas dalam Kawasan

agropolitan tanaman pangan dengan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

wilayah. Tidak hanya berpotensi sebagai wilayah yang berpotensi sebagai

lahan terbangun. Kawasan strategis ataupun kawasan andalan mempunyai

pengaruh yang sangat penting dalam lingkung Kabupaten terhadap kegiatan

ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungannya. Dalam mendukung tujuan

pembangunan wilayah harus dilandasi oleh kebijakan dan strategi dalam

penataan ruang wilayah yang baik dan benar serta penempatan lokasi-lokasi

fasilitas yang dapat menunjang kegiatan masyarakat serta tepat sasaran.

Pembanguna terminal yang diresmikan sejak tahun 2010 lalu hingga

saat ini masih minim dalam pemanfaatannya. Minimnya pemanfaatan terminal

ini dapat dilihat dari belum berfungsinya terminal sebagi tempat pengaturan

kendaraan umum dan tempat pangkalan kendaraan umum. Menurut

pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, bahwa Terminal Bandar Laksamana

Indragiri hingga saat ini hanya sebagai tempat pemungutan retribusi

kendaraan umum yang datang dan berangkat sedangkan agen angkutan umum

dan stafnya masih belum mau untuk menjadikan Terminal BLI sebagai tempat

pangkalan. Sulitnya pengaturan terhadap pemilik jasa angkutan umum untuk

diajak beroperasi didalam terminal begitu pula dengan masyarakat pengguna

kendaraan umum. Kondisi lalu lintas perkotaan yang masih mengalami

kemacetan yang disebabkan oleh parkirnya kendaraan umum yang

menggunakan badan jalan hingga saat ini belum dapat diatasi oleh

pemerintah. Pemerintah menyebutkan bahwa kondisi keberadaan terminal

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

4

Bandar Laksamana Indragiri hingga saat ini masih belum berfungsi secara

efektif dikarenakan oleh hal tersebut.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pembangunan sarana transportasi pada wilayah BWK I

yang hingga saat ini belum tepat sasaran. Penelitian ini lebih berfokus kepada

mengidentifikasi penyebab dari tidak efektifnya Terminal Bandar Laksamana

serta dapat mendeteksi strategi arah kebijakan yang tepat baik bagi

pemerintah ataupun pihak pengelola terminal dalam mengoptimalkan fungsi

dari terminal tersebut dari hasil penelitian ini.

I.2 Perumusan Masalah

Seiring dengan lajunya pertumbuhan penduduk serta peningkatan

aktivitas sosial ekonomi di Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya Kota

Tembilahan serta berkembangnya perdagangan kota Tembilahan maka

infrastruktur dan transportasi pun sudah mulai berkembang. Berkembangnya

jasa-jasa angkutan-angkutan umum antar daerah, antar kabupaten ataupun

kota serta antar kota-desa untuk menunjang kegiatan masyarakat yang

semakin meningkat.

Tingginya kebutuhan akan transportasi dari pertumbuhan penduduk

tersebut yang kemudian menjadi pemicu berkembangnya jasa-jasa angkutan

umum dengan berbagai tawaran jasa yang disediakan. Kondisi kantor-kantor

agen jasa angkutan umum yang berada di wilayah perkotaan yang minim

sehingga tidak memiliki lapangan parkir yang cukup untuk menampung

seluruh kendaraan umum sehingga menggunakan badan-badan jalan di

sebagai lahan parkir dan keberadaannya mengganggu kelancaran lalu lintas

dan keindahan pusat perkotaan.

Terminal Tipe C M boya yang sudah ada sebelumnya berada

bersebelahan dengan lokasi pasar, sehingga keberadaan terminal tersebut

hanya menambah parah kemacetan di areal perkotaan. Kapasitas terminal

Tipe C tersebut sudah tidak mencukupi untuk menampung moda angkutan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

5

umum yang semakin bertambah sehingga pembangunan terminal baru dengan

Tipe dan kapasitas yang lebih besar mampu menjadi solusi terhadap

permasalahan lalu lintas yang sedang dihadapi.

Pembangunan terminal tipe B bertujuan juga untuk menyediakan

sarana untuk simpul lalu lintas serta pengembangan wilayah pinggiran agar

pusat kegiatan tidak hanya berkembang pada pusat perkotaan dan mengontrol

pertumbuhan wilayah perkotaan. Lokasi pembangunan terminal berada pada

pinggiran kota yaitu Kecamatan Tembilahan Hulu dimana lokasi dari terminal

ini berada pada Jalan Propinsi yang menghubungkan Kabupaten Indragiri

Hilir dengan wilayah lainnya.

Keberadaan Terminal Bandar Laksamana Indragiri hingga saat ini

belum berfungsi secara optimal. Tidak efektifnya terminal Bandar Laksamana

ini dapat dilihat dari masih rendahnya pemanfaatan terminal. Hingga saat ini,

terminal hanya digunakan sebagai tempat untuk melapor kendaraan umum

yang datang dan berangkat serta untuk membayar retribusi. Pada awal tahun

2012 lalu, Terminal Bandar Laksamana Indragiri aktif sebagai terminal tipe B

pada umumnya, namun hanya bertahan 1 ubulan dan kemudian moda

angkutan umum kembali beroperasi pada kantor agen masing-masing seperti

sebelumnya.

Fungsi Terminal Bandar Laksamana Indragiri harus efektif untuk

memenuhi tugas terminal sebagai terminal tipe B secara umum agar dapat

memenuhi tuntutan pelayanan yang sebaik-baiknya, yang mana pelayanan ini

menyangkut pandangan pihak-pihak yang terkait yaitu pihak pengelola

Terminal dalam hal ini pemerintah dan pihak pengguna jasa layanan seperti

masyarakat dan pemilik jasa angkutan umum.

Terminal berfungsi sebagai titik konsentrasi (traffic consentration)

penumpang, titik dispersi, titik tempat penumpang berganti moda angkutan

(traffic interchange), pusat pelayanan penumpang (service avaibility).

(Whrigh dan Asford,1989) dalam Salleh, 2005. Menurut Pernyataan tersebut

dan dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya, bahwa Terminal Bandar

Laksamana Kota Tembilahan belum efektif. Tidak Efektifnya terminal

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

6

tersebut dikarenakan hingga saat ini moda-moda angkutan umum menaikkan

dan menurunkan penumpang tidak di terminal Bandar Laksamana melainkan

masih pada lokasi-lokasi pool, kantor/agen-agen jasa angkutan umum, serta

persimpangan jalan.

Berdasarkan dari uraian rumusan masalah yang telah dipaparkan,

faktor apa yang sangat mempengaruhi dari tidak efektifnya fungsi dari

Terminal Bandar Laksamana Indragiri tersebut perlu diteliti dan dianalisis

lebih lanjut . Penelitian ini bermaksud untuk menjawab beberapa pertanyaan

sebagai berikut :

1. Apakah pembangunan Terminal Bandar Laksamana Indragiri sudah

sesuai dengan kriteria pembangunan Terminal Tipe B secara umum?

Baik dari segi fasilitas, lokasi, manajemen, dan pelayanan yang

diberikan.

2. Apakah pembangunan Terminal Bandar Laksamana Indragiri sudah

mencapai tujuan pembangunan dari terminal tersebut?

3. Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan

fungsi terminal Bandar Laksamana Indragiri sebagai terminal

penumpang tipe B ?

I.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Mengevaluasi efektivitas fungsi terminal Bandar Laksamana Indragiri

berdasarkan fungsi terminal secara umum

2. Mengidentifikasi Faktor yang mempengaruhi inefektivitas

keberadaan Terminal Bandar Laksamana Indragiri

3. Memberikan alternatif rekomendasi arah kebijakan yang terkait

dengan optimalisasi fungsi terminal Tipe B Kabupaten Indragiri Hilir.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

7

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan karya ilmiah yang

dapat menambah referensi tentang informasi pembangunan infrastruktur

wilayah yang akan di rumuskan sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran umum tentang pembangunan infrastruktur

wilayah terkait pembangunan terminal yang tidak berfungsi secara

efektif.

2. Memberikan masukan pengambil keputusan dalam upaya

peningkatan efektifitas Terminal berdasarkan prioritas penangananya

dalam pencapaian sasaran.

3. Mendorong masyarakat khususnya responden untuk terlibat dalam

perencanaan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

I.4 Keaslian Penelitian

Terkait dengan tema tentang sarana dan prasarana transportasi ,pada

saat ini semakin berkembang dan semakin beragam pula masalah yang ada.

Karena transportasi sendiri merupakan bagian yang sangat penting bagi

pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu pada bagian ini menjelaskan

tentang perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang

memiliki tema sarana dan prasarana transportasi yang akan dijabarkan pada

Tabel 1.1.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

8

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama

Peneliti

Jenis

Penelitian

Judul dan Tahun Variabel Metode Teknik Analisis

Data

Kesimpulan

Abdul

Ghani

Salleh

Jurnal

Penelitian

Analisis prioritas

faktor-faktor yang

mempengaruhi

efektivitas

terminal amplas,

2005.

Tingkat pelayanan

jalan, keamanan,

kenyamanan,

fasilitas terminal,

aksesibilitas

Deduktif Teknik analisis data

yang digunakan

adalah deskriptif

kualitatif.

Berdasarkan hasil analisis bobot

otoritas penentuan efektivitas fungsi

terminal amplas adalah keamanan

lingkungan 30,9559%, tingkat

pelayanan jalan 24,0787%,

aksesibilitas 19,1385%, fasilitas

terminal 14,0924%, dan kenyamanan

lingkungan 11,7346%.

Aris

Munandar

Skripsi Persepsi

Stakeholder

Terhadap Lokasi

Dan Fungsi

Terminal

Penumpang Tipe

A Kab. Kebumen,

2012.

Kebijakan relokasi

terminal, kondisi

fisik, keberadaan

lokasi, pemanfaatan

fungsi,

permasalahan

khusus terkait

keberadaan terminal

Induktif Teknik analisis

yang digunakan

adalah deskriptif

Kualitatif

Jumlah kedatangan bus dan

penumpang naik turun terminal

Kebumen mengalami peningkatan,

namun pemanfaatan dirasa kurang

optimal karena kapasitas daya

tampung pelayanan terminal tipe A

masih belum sesuai dengan

peningkatan kedatangan bus yang

pertahun mencapai 8,05 % pada tahun

2004-2010

Djamahaen

Purba

Tesis Analisis Prioritas

Faktor Yang

Mempengaruhi

Efektivitas

Terminal

Sarantama Tahun,

2008.

Tingkat pelayanan

jalan, aksesibilitas,

fasilitas terminal,

kenyamanan dan

keamanan

lingkungan

Deduktif Teknik analisis

yang digunakan

adalah deskriptif

kualitatif

Masalah keamanan lingkungan

menjadi faktor pengaruh efektivitas

fungsi Terminal Sarantama Kota

Pemantang Siantar

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

9

Sumber : Perpustakaan Geografi UGM tahun 2012

Fery Wisnu

Ardiyansyah

Tesis Pengaruh Terminal

Batay Kota Lahat

Terhadap Aktivitas

Pemanfaatan

Lahan di Kawasan

Sekitarnya, 2005.

Perubahan aktivitas

pemanfaatan lahan,

dan Kegiatan

Informal disekitar

Terminal

Deduktif Teknik analisis

yang digunakan

adalah kualitatif

deskriptif.

Keberadaan Terminal Batay Kota Lahat

memiliki pengaruh terhadap

perkembangan guna lahan/aktivitas

pemanfaatan lahan dan harga lahan di

wilayah sekitar terminal. Jenis aktivitas

bidang usaha yang paling banyak

berkembang di kawasan Terminal

Batay berdasarkan hasil kuesioner dari

responden adalah warung dan yang

paling sedikit yaitu aktivitas bidang

usaha penginapan.

Dhina

Pahlawanti

Skripsi Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Inefektivitas

Terminal Bandar

Laksamana

Indragiri Kab

Indragiri Hilir,

RIAU

Pelayanan Terminal,

Tingkat pelayanan

jalan, Kondisi

Lingkungan,

Kondisi sosial,

Aksesibilitas.

Deduktif Teknik analisis

yang digunakan

adalah metode

Deskriptif

Kualitatif

Pembangunan Terminal Bandar

Laksamana Indragiri masih belum

efektif. Faktor yang paling

mempengaruhi tidak efektifnya

terminal tersebut adalah faktor

aksesibilitas. Tidak tersedianya

angkutan umum lokal menuju terminal

dari pusat-pusat kegiatan merupakan

faktor yang paling berpengaruh.

Rekomendasi arah kebijakan yang

disarankan bagi pemerintah adalah

dengan memfasilitasi angkutan umum

lokal yang efektif dan efisien serta

memperbaiki tingkat pelayanan

terhadap terminal dan jaringan jalan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

10

Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghani Shalleh Tahun 2005, hampir

sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Djamahaen Purba Tahun 2008.

Metode yang digunakan oleh kedua peneliti ini sama-sama menggunakan metode

deduktif dan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan

menggunakan AHP (Analytical Hirarki Proses) untuk penetuan prioritas faktor

dari beberapa faktor. Variabel yang digunakan oleh kedua peneliti ini hampir

sama. Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian tentang Inefektivitas

Terminal Bandar Laksamana Ingragiri Kabupaten Indragiri Hilir adalah metode

yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif dengan

melakukan evaluasi terhadap objek penelitian dan menarik kesimpulan dari hasil

pengumpulan data primer.

Skripsi Aris Munandar 2012, menggunakan variabel penelitian lebih

kepada kebijakan relokasi terminal, kondisi fisik, keberadaan lokasi, pemanfaatan

fungsi, permasalahan khusus terkait keberadaan terminal kemudian metode yang

digunakan adalah induktif dan teknik analisis data kualitataif. Perbedaanya

dengan penelitian tentang Inefektivitas Terminal Bandar Laksamana Indragiri ini

adalah dari metode yang digunakan dan variabel-variabel yang digunakan karena

kondisi terminal pada penelitian ini sama sekali belum difungsikan dan belum

berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Indragiri Hilir, sementara pada penelitian

sebelumnya, kondisi terminal sudah aktif namun kapasitas terminal yang kurang

memadai.

Tesis Fery Wisnu Ardiyansyah 2005, lebih mengkaji kepada perubahan

penggunaan lahan yang disebabkan oleh adanya pengaruh kegiatan Terminal.

Namun dalam penelitian Inefektivitas Terminal Bandar Laksamana Indragiri

Kabupaten Indragiri Hilir ini lebih mengkaji kepada faktor yang mempengaruhi

inefektivitas dari fungsi terminal tersebut. Metode yang digunakan sama yaitu

menggunakan metode deduktif dengan teknik analisis kualitatif dan menggunakan

teori-teori sebagai acuan penelitian. Hasil yang diperoleh dari kedua penelitian ini

sangat berbeda, dapat terlihat dari variabel yang digunakan serta tema dari

penelitian tersebut.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

11

I.5 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini digunakan sebagai acuan dalam

pembuatan kerangka konseptual yang berisi tentang teori-teori yang menjadi

landasan dalam penelitian ini. Selain itu, tinjauan pustaka ini akan menjadi titik

fokus dalam penelitian.

I.5.1 Pengertian Geografi

Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang seluruh

permukaan bumi dan isinya yang terdapat dipermukaan bumi. Geografi memiliki

2 aspek yaitu aspek fisik dan aspek manusia serta mempelajari hubungan

keduanya Mustofa, 2007.

Menurut Suratman 2009, bidang kajian geografi meliputi kajian atas bumi,

proses dan aspek pembentuk bumi, hubungan kausal dan spasial antara manusia

dengan lingkunganya, serta interaksi antara manusia dengan ruang. Ilmu geografi

memadukan antara dimensi fisik dengan manusia dalam menelaah keberadaan

serta kehidupan manusia di tempat dan lingkunganya. Ilmu geografi

menggunakan 3 pendeketan yaitu : Pendekatan keruangan (spatial approach),

pendekatan lingkungan (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah

(regional complex approach).

Pendekatan keruangan (spatial approach)

Pendekatan keruangan merupakan pendekatan yang dilakukan dengan

mengkaji venomena alam yang ada dipermukaan bumi.Kerangka kerja

analisis pendekatan keruangan bertolak dari permasalahan-permasalahan

pembentuk ruang.

Pendekatan lingkungan (ecological approach)

Pendekatan ekologi dalam pendekatan geografi yaitu lebih menekankan

kepada hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya yang

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

12

membentuk suatu aspek keruangan yang disebut dengan ekosistem yang

menghubungkan suatu region dengan region lainya.

pendekatan kompeks wilayah (regional complex approach)

Pendekatan kompleks wilayah merupakan penggabungan antara pendekatan

keruangan dengan pendekatan ekologikal atau lingkungan. Pendekatan ini

mengkaji karakteristik fenomena fisik dan social yang terjadi dipermukaan

bumi yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainya. Pendekatan

ini lebih menekankan kepada perbedaan dari tiap-tiap wilayah dalam

perencanaan suatu wilayah.

Pendekatan geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan keruangan (spatial approach). Pendekatan keruangan adalah suatu

cara untuk memahami suatu gejala yang bertujuan untuk mengetahui suatu hal

yang lebih mendalam dan menggunakan ruang sebagai variabel utama dalam

melakukan analisis (Yunus 2010).

Kompleksitas gejala yang ditinjau dari proses terbentuknya dari penelitian

ini merupakan gejala yang terjadi oleh buatan manusia (artificial phenomena).

Gejala ini terbentuk karena dibuat oleh manusia seperti permukiman, industri,

kota, jalan, gedung, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Penelitian ini menggunakan

pendekatan keruangan dengan meneliti objek yang dibuat oleh manusia yaitu

terminal yang menjadi variabel penelitian merupakan wilayah kajian atau lokasi

dari terminal tersebut. Ditinjau dari gejala ekspresi keruangannya yaitu gejala

fisik dan non fisik. Gejala fisik merupakan gejala yang eksistensinya menunjukan

bentuk yang dapat disentuh secara fisik (tangible) yaitu fasilitas sebagai objek

penelitian dan non fisik (untangible) yaitu persepsi.

1.5.2 Geografi dalam Pembangunan Wilayah

Wilayah dalam kajian geografi merupakan suatu bagian dari permukaan

bumi yang memiliki karakter khusus yang menggambarkan satu keseragaman

sehingga dapat dengan jelas dibedakan dengan wilayah-wilayah lainnya.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

13

Karakteristik ini dapat berupa keadaan alam, ekonomi, demografi, serta sosial-

budaya. Pembangunan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu wilayah untuk

memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat dengan cara perencanaan dalam

segala aspek kehidupan masyarakat. Geografi Pembangunan merupakan cabang

dari ilmu geografi yang mempelajari mengenai keterkaitan antara proses

pembangunan yang dilakukan oleh suatu wilayah dengan keadaan alam serta

penduduk pada wilayah tersebut. Dalam pembanguan suatu wilayah, kajian

geografi terhadap wilayah tersebut sangat penting dilakukan khususnya geografi

pembangunan agar rancangan atau perencanaan pembangunan wilayah tersebut

dapat sesuai dengan karakteristik wilayah baik karaktersitik alam maupun

manusia dan budayanya.

Aspek perkembangan dan pengembangan wilayah tidak dapat lepas dari

adanya ikatan-ikatan ruang perkembangan wilayah secara geografis. Chapin

dalam Ardiyansyah, 2005 mengemukakan ada 2 hal yang mempengaruhi tuntutan

kebutuhan ruang yang selanjutnya menyebabkan perubahan penggunaan lahan

yaitu (1) adanya perkembangan penduduk dan perekonomian, (2) pengaruh sistem

aktivitas, sistem pengembangan, dan sistem lingkungan.

Strategi dalam mempercepat pembangunan suatu wilayah, sarana dan

prasarana merupakan modal yang sangat penting bagi pemerintah untuk

mempercepat pembangunan wilayah tersebut. Sarana atau infrastruktur di wilayah

sebagai dasar bagi seluruh kegiatan sosial ekonomi bagi masyarakatnya sehingga

dengan pembentukan sarana dan prasarana atau infrastruktur wilayah yang baik

merupakan cara yang paling penting untuk memajukan wilayah belakang agar

terciptanya pembangunan wilayah secara merata pada tiap-tiap daerah pada suatu

cakupan wilayah administrasi.

Faktor yang paling menarik perkembangan antara dua daerah pusat

kegiatan adalah adanya jalur transportasi dan komunikasi yang baik antara satu

wilayah dengan wilayah yang lain. Selain hal tersebut, prasarana wilayah juga

merupakan pendukung utama kehidupan, meliputi fasilitas jalan, fasilitas listrik,

failitas air bersih, fasilitas telepon serta fasilitas drainase (Koestoer, 2001).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

14

Fasilitas jalan baik yang menghubungkan antar bagian wilayah,

memegang peranan yang sangat penting bagi kelancaran aktivitas penduduk dan

perkembangan wilayah serta merupakan kerangka dasar yang membentuk struktur

wilayah. Faktor dominan adalah manusia dan aspek kehidupan, menyangkut

politik, ekonomi, sosial, kultural dan keadaan teknologinya.

I.5.3 Pengertian Transportasi dan Geografi Transportasi

Transportasi merupakan suatu kegiatan pemindahan barang dan manusia

dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana baik yang

digerakan oleh manusia ataupun mesin. Dengan demikian maka transportasi

memiliki dimensi seperti lokasi (asal dan tujuan), alat (teknologi), dan keperluan

tertentu. Transportasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu transportasi darat, transportasi

launt, dan transportasi udara. Pengertian transportasi menurut Miro Tahun 1997

dijelaskan pada Gambar 1.1 ini.

Gambar 1. 1 Pengertian Transportasi

Sumber : Miro, 1997

Sementara itu menurut Tamin 1993, menyebutkan bahwa transportasi

terdiri dari beberapa sistem makro yaitu :

1. Sistem kegiatan

2. Sistem jaringan prasarana transportasi

3. Sistem pergerakan lalu lintas

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

15

4. Sistem kelembagaan

Kemudian keempat sistem tersebut membentuk suatu sIstem transportasi secara

makro seperti pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Sistem Transportasi Makro

Sumber : Tamin, 1993

Proses transportasi meliputi pergerakan dari tempat asal ke tempat tujuan

serta menaikan kegunaan dari barang yang diangkut. Kegunaan dari barang dapat

diciptakan oleh pengangkutan tersebut. Utilitas atau kegunaan dapat dibagi

menjadi 2 macam yaitu utilitas tempat atau place utility dan utilitas waktu atau

time utility. Utilitas tempat adalah kenaikan nilai ekonomi dari suatu komoditi

yang diciptakan oleh pengangkutan komoditi tersebut dari suatu daerah ke daerah

lainnya dikarenakan kegunaan komoditi tersebut lebih besar dibandingkan

kegunaan komoditi tersebut di wilayah asal. Utilitas waktu adalah kesanggupan

barang untuk memenuhi kebutuhan manusia pada waktu yang diperlukan dengan

menggunakan transportasi sebagai usaha pemindahan barang secepatnya untuk

memenuhi kebutuhan manusia pada saat yang diperlukan (Kadir 2006).

Transportasi memiliki beberapa manfaat ataupun kegunaan selain manfaat

ekonomi. Adanya transportasi yang baik disuatu wilayah akan berpengaruh

kepada perkembangan wilayah tersebut termasuk perkembangan fisik.

Perkembangan fisik yang terjadi akan mempercepat pembangunan suatu wilayah,

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

16

namun akan cepat pula terjadi perubahan lingkungan dengan adanya perubahan

penggunaan lahan dari lahan pertanian ataupun hutan menjadi lahan terbangun.

Transportasi juga sangat berkaitan dengan produktivitas. Perkembangan

transportasi akan berpengaruh kepada peningkatan mobilitas manusia, mobilitas

faktor-faktor produksi, serta mobilitas hasil olahan sumberdaya yang akan

dipasarkan. Semakin tinggi mobilitas maka lebih cepat dalam pergerakan

perpindahan bahan yang kurang bermanfaat didaerah asalnya ke daerah yang

bahan tersebut manfaatnya lebih besar. Semakin tinggi mobilitas, maka semakin

produktif (Nasution, 2003).

Transportasi atau pengangkutan diperlukan karena sumber kebutuhan

manusia tidak hanya terdapat di satu tempat saja. Sumber bahan baku harus

melalui tahapan-tahapan produksi yang lokasinya berbeda-beda. Geografi

transportasi mempelajari tentang kesenjangan jarak antara lokasi sumberdaya

alam, lokasi produksi, dan lokasi konsumen yang membentuk suatu pengangkutan

atau transportasi.

Geografi Transportasi adalah sebuah ilmu yang mempelajari aturan

tentang geografi transportasi termasuk didalamnya pola-pola dan moda-moda

transportasi, kuantitas ilmu untuk pergerakan dari barang, orang, pelayanan, dan

informasi serta mempelajari hubungan antar transportasi dan faktor geografi

lainya (Yunus 2012).

I.5.4 Faktor Penentu Perkembangan Transportasi

Faktor yang mempengaruhi perkembangan transportasi menurut Hay 1977

dalam Nasution 2003, adalah :

a) Ekonomi

Biasanya faktor ekonomi dapat dijadikan alasan dikembangkanya sistem

transportasi yang bertujuan untuk mengurangi biaya produksi dan untuk

menjelajah pasar yang lebih luas.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

17

b) Geografi

Alasan berkembangnya sistem transportasi dari faktor geografi adalah

untuk mengatasi kondisi fisik wilayah seperti pegunungan dengan

mengembangkan sistem transportasi kereta gantung.

c) Politik

Alasan dikembangkanya sistem transportasi dari faktor politik dikarenakan

bertujuan untuk menyatukan daerah satu kedaerah lainya yang dikaitkan

untuk pemerataan kemakmuran diseluruh daerah.

d) Pertahanan dan Keamanan

Alasan dikembangkanya sistem transportasi dari segi pertahanan dan

keamanan adalah untuk keperluan keteselenggaraan akses perindahan dari

satu tempat ke tempat yang strategis untuk keperluan pembelaan diri

seperti daerah perbatasan, pusat pemerintahan, dan instalasi penting

lainnya.

e) Teknologi

Dengan adanya penemuan teknologi-teknologi baru akan mendorong

adanya perkembangan sistem transportasi baru seperti ditemukannya

computer akan berpengaruh terhadap perkembangan sistem informasi dan

komunikasi.

f) Kompetisi

Adanya persaingan antar moda dalam bentuk pelayanan, material dan lain

sebagainya akan mendorong berkembangnya sistem transportasi dalam

memberikan pilihan yang terbaik.

g) Urbanisasi

Meningkatnya arus urbanisasi di kota-kota besar akan mengakibatkan

tingginya jumlah populasi diperkotaan sehingga kebutuhan untuk

transportasi dalam menampung populasipun semakin meningkat dan

beragam.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

18

I.5.5 Pengertian terminal

Definisi terminal menurut Direktur Jendral Perhubungan Darat, No. 31

Tahun 1995, Terminal Transportasi merupakan :

1. Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai

pelayanan umum.

2. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu

lintas.

3. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk

melancarkan arus penumpang dan barang.

4. Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi

kehidupan kota.

Menurut Keputusan Mentri Perhubungan No.31 Tahun 1995 bahwa

Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan intra dan /atau antar moda

transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.

Menurut Direktur Jendral Perhubungan Darat, No.14 2002, terminal

angkutan penumpang merupakan salah satu agian dari sistem transportasi, tempat

kendaraan umum mengambil dan menurunkan penumpang dari satu moda ke

moda transportasi lainnya, juga merupakan prasarana angkutan penumpang dan

menjadi unsur ruang yang mempunyai peran penting bagi efisiensi kehidupan

wilayah.

Dilihat dari sistem jaringan transportasi secara keseluruhan, terminal

angkutan umum pusat dari sistem jaringan transportasi, tempat bertemunya

sekumpulan angkutan umum. Terminal berperan sangat penting dan berfungsi

secara signifikan karena terminal angkutan umum merupakan komponen utama

dari jaringan transportasi jalan (Purba 2008).

Dibutuhkan suatu pelayanan yang baik yang berfungsi secara efektif dan

efisien pada sebuah terminal agar mendukung terhadap kelancaran efektifitas dan

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

19

efisiensi kendaraan umum secara keseluruhan. Sebuah terminal harus mampu

memberikan pelayanan yang baik, untuk itu untuk mengoptimalkan fungsinya

sebagai sebuah terminal yang baik maka kapasitas terminal harus memadai untuk

mencakup semua pergerakan kendaraan umum di suatu wilayah.

I.5.6 Tipe dan fungsi terminal

Tipe dan fungsi terminal menurut Keputusan Mentri Perhubungan Tentang

Terminal Transportasi Jalan No 31 Tahun 1995 Terminal penumpang terditi dari

tiga tipe yaitu terminal penumpang tipe A, terminal penumpang tipe B, dan

terminal penumpang tipe C.

1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

2. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan

pedesaan.

3. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan pedesaan.

Berdasarkan pedoman pengelolaan terminal menurut Dinas Pekerjaan

Umum Tahun 2010, Fungsi terminal adalah :

1. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda transportasi

2. Menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas

3. Menyediakan tempat untuk menyiapkan kendaraan

Pengklasifikasian terminal ini yang mendasari suatu perencanaan, karena

setiap tipe terminal memiliki fungsi yang berbeda begitu pula kebutuhan akan

fasilitas terminal tersebut tentu berbeda pula. Tujuan dari perencanaan ketiga tipe

terminal ini tetap sama yaitu sebagai fasilitas yang melayani perpindahan dan

pergerakan penumpang dan kendaraan umum di wilayah tersebut (Purba 2008).

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

20

Selain dengan data langsung yang berkaitan dengan terminal, efisiensi atau

kemampuan layanan sebuah terminal dapat diukur dari beberapa variabel antara

lain :

1. Biaya dan waktu transport (cost and timeliness of transport)

2. Kebutuhan Transportasi (Demand transport).

3. Compliance cost.

4. Energy cost saving, dan

5. City cost transport efficiency

Fungsi terminal menurut Pedoman Teknis Pembangunan Terminal

Angkutan Jalan Raya Dalam Kota dan Antar Kota (Dirjen Perhubungan Darat

Direktorat Bina Sistem Prasarana) dapat ditinjau dari tiga unsur yang terkait

dengan terminal yaitu:

1. Fungsi terminal bagi penumpang adalah untuk kenyamanan menunggu,

kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau

kendaraan yang lain, tempat tersedianya fasilitas-fasilitas dan informasi serta

fasilitas-fasilitas parkir bagi kendaraan pribadi.

2. Fungsi terminal bagi pemerintah antara lain adalah dari segi perencanaan

dan manajemen lalu lintas untuk menata lalu lintas dan menghindari

kemacetan, sebagai sumber pemungutan retribusi dan sebagai pengendali

arus kendaraan umum.

3. Fungsi terminal bagi operator bus adalah untuk pengaturan pelayanan

operasional bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus

dan fasilitas pangkalan.

I.5.7 Kriteria Lokasi Terminal

Penentuan lokasi terminal biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dari

suartu daerah dalam menempatkan sebuah prasarana publik tergantung dari

jaringan transportasi jalan dan jumlah kendaraan umum yang ada di daerah

tersebut. Dilihat dari tipe terminal Bandar laksamana yang terletak di wilayah

kabupaten, Terminal Bandar Laksamana Kabupaten Indragiri Hilir merupakan

Terminal penumpang Tipe B.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

21

Menurut Keputusan Mentri Perhubungan No 31 Tahun 1995 bahwa

Penetapan lokasi terminal penumpang Tipe B selain harus memperhatikan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, harus memenuhi persyaratan:

a. terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi;

b. terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya

kelas IIIB;

c. jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang

tipe A, sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di Pulau lainnya;

d. tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera, dan 2 ha untuk terminal di pulau lainnya;

e. mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan

jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya,

dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal.

Rancangan pembuatan dan penetapan lokasi terminal Tipe B biasanya

dilakukan oleh Kepala Daerah Tingkat I setelah mendengar pendapat Kepala

Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat dan mendapat persetujuan

Direktur Jenderal, untuk terminal penumpang tipe B.

Menurut Abubakar 1996, dalam Purba 2008 dalam pembangunan terminal

agar tercapainya tujuan dari pembangunan terminal harus mempertimbangkan

beberapa hal yaitu :

1. Terminal harus sesuai dengan tata ruang.

2. Terminal harus menjamin kelancaran lalu lintas barang maupun

penumpang.

3. Lokasi Terminal hendaknya dapat mendukung kegiatan serta

penggunaan terminal secara efektif dan efisien.

4. Lokasi terminal hendaknya tidak mengganggu kelancaran lalu lintas

serta tidak merusak kelestarian lingkungan sekitarnya.

I.5.8 Fasilitas Terminal Penumpang

Setiap terminal harus memiliki fasilitas yang menunjang fungsi dari

sebuah terminal tersebut. Fasilitas yang ada harus didasarkan dengan kebutuhan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

22

dari terminal tersebut sesuai dengan Tipe Terminal. Fasilitas Terminal Menurut

Keputusan Mentri Perhubungan No 31 Tahun 1995 terbagi menjadi fasilitas

utama dan fasilitas penunjang. Fasilitas utama meliputi :

a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum

b. Jalur kendaraan umum

c. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan,

termasuk didalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan

umum

d. Bangunan kantor terminal

e. Termpat tunggu penumpang dan /atau pengantar

f. Menara pengawas

g. Loket penjualan karcis

h. Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat

petunjuk jurusan, tarif, dan perjalanan

i. Peralatan parkir kendaraan pengantar dan /atau taksi.

Ketentuan dalam butir c, f, g, dan i tidak berlaku untuk terminal tipe C. Fasilitas

penunjang berupa :

a. Kamar kecil/toilet

b. Musholla

c. Kios/kantin

d. Ruang pengobatan

e. Ruang informasi dan pengaduan

f. Telepon umum

g. Tempat penitipan barang

h. Taman

I.5.9 Penyelenggara Terminal

Penyelenggaraan Terminal Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan

Darat 1995, meliputi kegiatan pengelolaan terminal, pemeliharaan terminal, dan

penertiban terminal.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

23

A. Pengelolaan Terminal penumpang yang harus dilakukan meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengoperasian Terminal.

a. Kegiatan perencanaan Terminal meliputi :

1. Penataan pelataran Terminal menurut rute atau jurusan.

2. Penataan fasilitas penumpang.

3. Penataan fasilitas penunjang Terminal.

4. Penataan arus lalulintas di daerah pengawasan Terminal.

5. Penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan.

6. Penyusunan jadwal perjalanan berdasarkan kartu pengawasan.

7. Pengaturan jadwal petugas Terminal.

8. Evaluasi sistem pengoperasian Terminal.

b. Kegiatan pelaksanaan pengoperasian Terminal penumpang meliputi ;

1. Pengaturan tempat tunggu dan arus kenderaan di dalam Terminal.

2. Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kenderaan menurut jadwal

yang telah ditetapkan.

3. Pemungutan jasa pelayanan Terminal penumpang.

4. Pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan

umum kepada penumpang.

5. Pengaturan arus lalu-lintas didaerah pengawasan Terminal.

c. Kegiatan pengawasan pengoperasian terminal penumpang meliputi :

1. Pemantauan pelaksanaan tarif.

2. Pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan.

3. Pemeriksaan kenderaan yang tidak memenuhi kelayakan melakukan

perjalanan.

4. Pemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkan.

5. Pemeriksaan pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan.

6. Pencatatan dan pelaporan pelanggaran yang terjadi.

7. Pemeriksaan kewajiban pengusaha angkutan sesuai dengan peraturan

perundang - undangan yang berlaku.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

24

8. Pemantauan pemanfaatan Terminal serta fasilitas sesuai dengan

peruntukannya.

9. Pencatatan jumlah kenderaan dan penumpang datang dan berangkat.

B. Terminal penumpang harus senantiasa dipelihara sebaik-baiknya untuk

menjamin agar Terminal tetap bersih, teratur, tertib, rapi serta berfungsi

sebagaimana mestinya. Pemeliharaan Terminal meliputi :

1. Menjaga kebersiahan bangunan serta perbaikannya.

2. Menjaga kebersihan pelataran terminal, perawatan tanda-tanda dan

perkerasan pelataran.

3. Merawat saluran-saluran air yang ada.

4. Merawat instalasi listrik dan lampu-lampu penerangan.

5. Menjaga dan merawat peralatan komonikasi.

6. Menyediakan dan merawat sistem hidrant atau alat pemadam kebakaran

lainnya yang siap pakai.

C. Kegiatan penertiban Terminal meliputi ;

1. Penertiban calon penumpang yang keluar dan atau masuk daerah

kewenangan Terminal.

2. Penertiban penggunaan fasilitas penunjang sesuai peruntukkannya.

3. Penertiban Terminal dari gangguan pedagang asongan, pengemis, calo dan

lain sebagainya.

4. Penertiban Terminal dari gangguan keamanan.

I.5.10 Pengertian dan pengukuran efektifitas Terminal

Pengertian efektifitas pada dasarnya secara umum menunjukan pencapaian

suatu hasil yang sering dikaitkan dengan pengertian efisien, namun keduanya

tetap memiliki perbedaan. Efektifitas lebih menekankan kepada hasil yang dicapai

sedangkan efisien lebih menekankan kepada proses pencapaian hasil dengan

pembanding input dan outputnya (Menurut Haryani 2007 dalam Purba 2008).

Efektivitas pelayanan umum dapat dilihat dari tujuan penyediaanya

fasilitas pelayanan umum tersebut. Jika suatu fasilitas pelayanan tidak mencapai

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

25

tujuan pembangunanya maka suatu fasilitas pelayanan umum dapat dinilai belum

efektif dan belum dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Inefektivitas dapat terjadi karena tingkat pencapaian hasil ataupun tujuan

output sebuah sistem yang direncanakan belum mengalami pencapaian sesuai

dengan tujuan yang diinginkan.

Pengukuran efektifitas (Krishnomo 1998 dalam Salleh 2005) sebuah

pelayanan umum dapat diukur efektivitasnya berdasarkan tujuan dari penyediaan

fasilitas pelayanan umum tersebut dengan menggunakan langkah-langkah

menentukan tujuan, menentukan kriteria penilaian, memberikan bobot angka

relatif dari penjabaran faktor-faktor yang dilakukan, baik pada kriteria ataupun

kontribusinya terhadap tujuan penyediaan fasilitas pelayanan umum. Kemudian

melakukan evaluasi dari setiap nilai-nilai berdasarkan faktor-faktor yang dipilih

serta menghitung dan menganalisis nilai ke efektivannya.

Pengukuran inefektivitas terminal yang akan dilakukan dengan cara

menentukan kriteria-kriteria yang berhubungan langsung dengan fungsi terminal

dengan pelayanan maksimal yang mengacu kepada undang-undang yang terkait

dengan pemanfaatan fungsi terminal. Penilaian efektivitas fungsi Terminal Bandar

Laksamana Indragiri dapat ditinjau dari kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Tingkat Pelayanan Terminal, kriteria dalam tingkat pelayanan terminal ini

diukur dari fasilitas yang ada didalam terminal serta manajemen pengelola

terminal untuk kenyamanan dan keamanan penggunaan terminal oleh

penumpang/calon penumpang, pemilik jasa angkutan, supir, serta pengguna

terminal lainya.

2. Tingkat Pelayanan Jalan, kriteria dalam menilai tingkat pelayanan jalan

berdasarkan kondisi fisik eksisting jalan dan jembatan disekitar terminal seperti

analisis arus lalu lintas, kapasitas jalan, dan volume lalu lintas dengan cara

mengetahui nilai LOS (Level of Service) ruas-ruas jalan dari pusat

kota/pemukiman menuju terminal.

3. Kondisi Lingkungan, kriteria dalam penilaian lingkungan yaitu berdasarkan

keamanan dan kenyamanan lingkungan, luas lahan terminal, daya dukung lahan

disekitar terminal, serta akses jalan keluar masuk pintu terminal

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

26

4. Aksesibilitas, kriteria dalam pengukuran aksesibilitas meliputi jumlah arah

perjalanan, frekwensi pejalanan, kemudahan untuk mencapai lokasi terminal dari

pusat-pusat kegiatan, serta jarak dan waktu yang digunakan untuk menuju

terminal dari pusat-pusat perkotaan dan permukiman padat.

I.5.11 Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mengukur

keberhasilah sebuah program. Tolak ukur dari keberhasilan sebuah program itu

diukur dari hasil yang telah dicapai oleh program tersebut.

Menurut Stufflebeam 1985 dalam Sari 2010, evaluasi adalah “the process

of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision

alternatives". Yang berarti bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan

menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang digunakan sebagai

informasi yang digunakan untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.

Kegiatan evaluasi dapat dirumuskan sebagai sesuatu yang dilakukan

dengan tujuan untuk menilai apakah tujuan dari kebijakan, suatu program, dan

suatu kegiatan tertentu yang telah dibuat telah tercapai atau belum. Evaluasi tidak

hanya menghasilkan kesimpulan bahwa suatu kebijakan, program, ataupun

kegiatan tersebut telah tercapai ataupun belum tercapai tetapi, evaluasi juga

menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan dalam merancang alternatif

yang lebih baik lagi untuk analisa kebijakan-kebijakan dimasa yang akan datang.

Menurut Widodo 2008 dalam Sari 2010, beberapa tahapan yang dilakukan

dalam proses evaluasi. Baik itu evaluasi kebijakan, program, maupun kegiatan,

diantara lain :

a. Mengidentifikasi apa yang menjadi tujuan kebijakan, program dan

kegiatan.

b. Menjabarkan tujuan dari kebijakan, program, ataupun suatu kegiatan

ke dalam kriteria ataupun indicator pencapaian tujuan ptogram.

c. Data yang dikumpulkan dilapangan berdasarkan indikator pencapaian

tujuan kebijakan program.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

27

d. Hasil data yang diperoleh dari lapangan diolah dan dikomparasi

dengan kriteria pencapaian tujuan.

Menurut Patton dan Sawicki 1986, hal-hal yang harus dilakukan dalam

mengevaluasi kebijakan-kebijakan adalah sebagai berikut :

a. Implementasi alternatif telah dilakukan secara benar

b. Memastikan bahwa tidak terjadinya perubahan kebijakan yang

sembarangan

c. Memastikan apakah kebijakan tersebut dapat memberikan dampak-

dampak yang sesuai dengan yang diinginkan

d. Apakah harus didesain ulang atau dimodifikasi

e. Ataukah hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan sehingga

tidak perlu ditindaklanjuti lagi.

Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap Fungsi Terminal Bandar

Laksamana Indragiri yang mengacu kepada fungsi terminal secara umum dalam

Keputusan Mentri Perhubungan Nomor 31 tahun 1995 tentang Terminal

Transportasi jalan yang berisi tentang fungsi terminal berdasarkan tipe yang

diukur melalui kriteria tingkat pelayanan terminal, tingkat pelayanan jalan,

aksesibilitas,dan kondisi lingkungan. Semua kriteria tersebut dijadikan tolak ukur

atau indikator dalam pengukuran efektivitas fungsi terminal secara umum dan

kondisi eksisting Terminal Bandar Laksamana Indragiri.

I.6 KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran penelitian ini berawal dari perkembangan wilayah di

Kabupaten Indragiri Hilir seperti berkembangnya industri, perdagangan, dan jasa

yang menyebabkan pertumbuhan penduduk. Berkembangnya jasa angkutan umum

atas permintaan akan sarana transportasi umum untuk melakukan perpindahan

baik orang maupun barang sehingga pertumbuhan jasa angkutan hingga saat ini

belum terkontrol yang menyebabkan kemacetan pada wilayah-wilayah perkotaan.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

28

Berkembangnya loket-loket jasa angkutan umum sangan berdampak negatif

terhadap kondisi lalu lintas di areal pusat-pusat kegiatan yang minim lahan parkir

sehingga menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir kendaraan umum.

Pembangunan terminal oleh pemerintah diharapkan mampu mengatasi

berbagai permasalahan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan umum.

Pembangunan Terminal Bandar Laksamana Indragiri sebagai terminal penumpang

tipe B sebagai tempat untuk mengatur kendaraan umum, menjadi pembangkit di

wilayah pinggiran, serta menjadi simpul transportasi di Kabupaten Indragiri Hilir

hingga saat ini belum efektif. Belum efektifnya Terminal Bandar Laksamana

Indragiri dapat dilihat dari minimnya penggunaan sarana transportasi tersebut.

Terminal saat ini hanya digunakan sebagai tempat pelapor kendaraan

umum yang datang dan berangkat serta tempat untuk membayar retribusi. Oleh

karena itu sangat diperlukan dilakukannya penelitian tentang inefektivitas fungsi

Terminal Bandar Laksamana Indragiri ini. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui

apakah terminal tersebut sudah sesuai dengan standar pembangunan terminal tipe

B secara umum dan dari evaluasi tersebut akan teridentifikasi apa saja faktor yang

menjadi penyebab tidak efektifnya fungsi terminal dan faktor efektifnya fungsi

Terminal Bndar Laksamana Indragiri. Faktor efektif tersebut yang kemudian akan

dijadikan sebagai rekomendasi arah kebijakan dalam mengoptimalkan fungsi

Terminal Babdar Laksamana Indragiri.

Beberapa faktor yang dijadikan sebagai indikator dalam pengukuran

fungsi Terminal BLI akan dikomparasikan dengan fungsi terminal bagi

pemerintah, masyarakat, pengelola termian, serta pemilik jasa angkutan umum

yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana yang paling dominan dari

inefektivitas Terminal BLI tersebut. Kerangka pemikiran juga dijelaskan pada

bagan yang terdapat pada Gambar 1.3.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

29

Gambar 1.3 Kerangka Penelitian

I.7 BATASAN OPERASIONAL

1. Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk melihat seberapa

jauh keberhasilan sebuah hasil yang dicapai. Evaluasi meliputi kegiatan

mengukur dan menilai. Mengukur dapat diartikan juga dengan

membandingkan sesuatu yang diteliti dengan suatu dasar ukuran ataupun

kriteria-kriteria tertentu yang dapat dijadikan sebagai acuan.

2. Efektifitas merupakan suatu ukuran dalam pencapaian suatu target

ataupun tujuan yang telah ditetapkan tujuannya terlebih dahulu.

Perkembangan WilayahKebutuhan Sarana Dan Prasarana

Transportasi darat

Permasalahan Lalu Lintas :

- Kemacetan

- Pelanggaran ketentuan

lalu lintas

- Kecelakaan lalu lintas

- Pencemaran Lingkungan

Berkembangnya Loket-Loket Jasa

Angkutan Umum

Pembangunan Terminal

Bandar Laksmana

Indragiri

Fungsi Terminal

Indikator :

- Tempat perpindahan moda transportasi

- Sarana untuk simpul lalu lintas

- Tempat menyediakan kendaraan

- Memperlancar angkutan kota

- Pembangkit kegiatan wilayah pinggiran

Persepsi

Stakeholder

EVALUASI

Efektif Inefektif

-Pelayanan Terminal

-Tingkat pelayanan jalan

-Kondisi Lingkungan

-Kondisi sosial

Persepsi Stakeholder

Tinjauan Kebijakan

Rekomendasi

Kebijakan

-Simpul transportasi (terminal,stasiun)

-Hubungan (jalan,rel,pipa)

-Pribadi (sepeda,motor,mobil)

-Umum(bus,taksi,angkot,kereta)

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64659/potongan/S1-2013... · Transportasi merupakan suatu ... tersebut dikarenakan hingga saat ini

30

Pengukuran efektifitas sebuah terminal diukur dari pencapaian layanan

terminal pada moda transportasi dan penumpang ditinjau dari segi kualitas

hasil, kualitas kerja, serta batas waktu yang ditargetkan.

3. Terminal penumpang merupakan suatu again dari sistem transportasi

dimana terminal sebagai tempat menaikan dan menurunkan penumpang

dari satu moda ke moda lainya. Terminal terbagi menjadi 3 tipe terminal,

dalam penelitian ini dibatasi pada kajian terminal penumpang tipe B.

Terminal penumpang Tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan

pedesaan ( Keputusan mentri perhubungan No 31 Tahun 1995 )

4. Stakeholder merupakan sekelompok orang yang terlibat ataupun

memeliki kepentingan dalam suatu urusan tertentu. Stakeholder memiliki

3 komponen sub sistem yaitu : pengambil kebijakan, pemberi pelayanan,

dan penerima dampak. Untuk sub sistem disini adalah pemerintah yang

terkait langsung dengan pembangunan terminal, pemberi pelayanan yaitu

pemilik jasa angkutan umum dan supir angkutan umum, sedangkan sub

sistem penerima dampak adalah masyarakat/penumpang angkutan umum.

5. Transportasi merupakan usaha untuk mengangkut ataupun memindahkan

barang dan orang dari satu tempat ke tempat yang lainya dengan

menggunakan alat angkutan baik itu melalui jalur udara, darat, laut, dan

air.