bab i pendahuluan 1.1. latar belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/bab i - bab iii.pdf · 2019....

54
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya akan mempengaruhi kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian integral/ tak terpisahkan dari ibu hamil. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial dan dapat memberikan dukungan yang kuat. Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.(1) Dari data WHO tahun 2013, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang tertinggi di Negara Association of South East Asia Nations (ASEAN) yakni 190 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Malaysia 29 per Kelahiran Hidup, Singapura 6 per 100.000 Kelahiran Hidup, Thailand 26 per kelahiran hidup dan Vietnam 49 per Kelahiran Hidup. (2)

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi

perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa kehamilannya

akan mempengaruhi kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan

dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu.

Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja

melainkan juga keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian integral/ tak

terpisahkan dari ibu hamil. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial dan

dapat memberikan dukungan yang kuat. Pemeriksaan kehamilan merupakan

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan

janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan

yang ditemukan.

Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian ibu adalah

kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang

dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.(1)

Dari data WHO tahun 2013, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang

tertinggi di Negara Association of South East Asia Nations (ASEAN) yakni 190

per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Malaysia 29

per Kelahiran Hidup, Singapura 6 per 100.000 Kelahiran Hidup, Thailand 26 per

kelahiran hidup dan Vietnam 49 per Kelahiran Hidup. (2)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

2

Program Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia mengalami

dua permasalahan yaitu tentang penyakit menular dan penyakit degeneratif. Ibu,

bayi baru lahir dan kesehatan anak di seluruh dunia, sekitar 830 wanita meninggal

setiap harinya karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan pada tahun

2015 mengurangi rasio kematian ibu global dari 216 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2015 menjadi lebih sedikit dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Pada

tahun 2030 SDGs akan membutuhkan tingkat pengurangan tahunan global

setidaknya 7,5% yang lebih dari tiga kali lipat tahunan pengurangan yang dicapai

antara 1990 dan 2015 sebagian besar kematian ibu dapat dicegah sesuai

kebutuhan pentingnya untuk meningkatkan akses wanita keperawatan yang

berkualitas.(3)

Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai tahun 2007,

yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan

yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali

menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.(4)

Berdasarkan laporan profil kesehatan kab/kota, ditinjau jumlah kematian

ibu tahun 2016 dilaporkan tercatat sebanyak 239 kematian. Namun bila

dikonversi, maka berdasarkan profil Kabupaten/Kota maka AKI Sumatera Utara

adalah sebesar 85/100.000 kh. Sedangkan berdasarkan hasil Survey AKI &AKB

yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan FKM-

USU tahun 2010 menyebutkan bahwa AKI di Sumatera Utara adalah sebesar 268

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

3

per 100.000 kh. Dan untuk angka kematian ibu (AKI) di Kota Medan sendiri yaitu

berjumlah 3 kematian ibu di tahun 2016.(5)

Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklamsia

(13%), aborsi yang tidak aman (11%) dan infeksi (10%). Penyebab tidak langsung

kematian ibu seperti : rendahnya status gizi ibu hamil anemia (51%) dan “4

terlalu” (60,6%) yaitu : terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak

dan 3 terlambat” yaitu : terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil

keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapatkan

pertolongan di fasilitas kesehatan.(6)

Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilakukan oleh semua ibu hamil

untuk mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Hampir seluruh ibu

hamil di Indonesia (95,4%) sudah melakukan pemeriksaan kehamilan (K1) dan

frekuensi kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilannya adalah 83,5%.

Adapun untuk cakupan pemeriksaan kehamilan pertama pada trimester pertama

adalah 81,6% dan frekuensi ANC 1-1-2 atau K4 (minimal 1 kali pada trimester

pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua dan minimal 2 kali pada trimester 3)

sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

bidan (88%) dan tempat pelayanan ANC paling banyak diberikan di praktek bidan

(52,5%).(7)

Indikator K1 ideal dan K4 pada tahun 2013 yang merujuk pada frekuensi

dan periode trimester saat dilakukan ANC menunjukkan adanya keberlangsungan

pemeriksaan kesehatan semasa hamil. Setiap ibu hamil yang menerima ANC pada

trimester 1 (K1 ideal) seharusnya mendapat pelayanan ibu hamil secara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

4

berkelanjutan dari trimester 1 hingga trimester 3. Hal ini dapat dilihat dari

indikator ANC K4. Cakupan K1 ideal secara nasioanal adalah 81,6% dengan

cakupan terendah di Papua (56,3%) dan tertinggi di Bali (90,3%). Cakupan K4

secara nasional adalah 70,4 % dengan cakupan terendah adalah Maluku (41,4%)

dan tertinggi DI Yogyakarta (85,5%). Selisih dari cakupan K1 dan K4 secara

nasional memperlihatkan bahwa 12 % dari ibu yang menerima K1 ideal tidak

melanjutkan ANC sesuai standar minimal (K4).(7)

Terjadi penurunan cakupan K4 pada tahun 2013, yaitu 86,85% dan pada

tahun 2016 menjadi 85,35%. Tetapi, cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4

tahun 2016 telah memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan sebesar 74%. Namun demikian, terdapat 9 provinsi yang belum

mencapai target tersebut yaitu, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara, Papua

Barat, Jambi, Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan DI Yogyakarta.(4)

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan

mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib atau kewenangan daerah

provinsi maupun kabupaten/kota yang berhak diperoleh setiap warga secara

minimal. Dan juga merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu secara

universal. Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri oleh warga negara

atau oleh pemerintah daerah. Tanggung jawab Pemda berlaku secara nasional.(8)

Cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera Utara meningkat dari tahun

2010 dan kemudian menurun hingga tahun 2016 dengan distribusi 83,31% pada

tahun 2010, peningkatan drastis 2013 88,7% dan terjadi penurunan kembali tahun

2016 84,13%. Merujuk pada target SPM bidang kesehatan yaitu 95% di tahun

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

5

2016, maka hanya satu kabupaten yang telah mencapai K4 sesuai SPM yaitu 95%

yaitu Kabupaten Deli Serdang (96,84%). Tiga Kabupaten/Kota dengan cakupan

K4 yang rendah adalah Kabupaten Nias Selatan yaitu (23,99%), Kota Gunung

Sitoli (60,18%) dan Kabupaten Pakpak Bharat (63,19%).(5)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oom Komariyah tahun 2014, dengan

menggunakan uji alternatif yaitu uji Fisher’s Exact Test. Hasil dari uji Fisher’s

Exact test ρ-value = 0,0001 < α (0,05), maka Ho ditolak. Dengan 54 responden

(79,4%) yang memiliki dukungan keluarga baik dan patuh dalam melakukan

pemeriksaan antenatal care sebesar 59 responden (86,8%). Maka, hasil analisis

penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Dukungan

Keluarga dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care Di

Puskesmas Banyubiru.(9)

Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity

of care) sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang

profesional yang sama atau dari satu team tenaga profesional, sebab dengan begitu

perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga

mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si

pemberi asuhan.(10)

Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita

yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat. Seorang wanita akan merasa

tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang-orang

terdekat. Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat tinggal

yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu hamil. Wanita

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

6

hamil sering kali mempunyai ketergantungan terhadap orang lain disekitarnya

terutama pada ibu primigravida. Keluarga harus menjadi bagian dalam

mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.(10)

Hasil survei awal yang dilakukan dengan cara mewawancarai 10 ibu hamil

Trimester III pada bulan September di Rumah Bersalin Dina. Dan ketika ditanya

apakah keluarga mendukung pada saat akan melakukan kunjungan pemeriksaan

kehamilan, 4 (40%) ibu hamil diantaranya 1 orang ibu mendapatkan dukungan

informasional, 2 orang mendapatkan dukungan instrumental dan 1 orang lagi

mendapatkan dukungan emosional dari keluarga untuk melakukan kunjungan

ANC. Sementara 6 (60%) ibu hamil yaitu 2 diantaranya tidak mendapatkan

dukungan informasional, 2 orang tidak mendapatkan dukungan penilaian, 1 orang

tidak mendapatkan dukungan instrumental serta 1 orang lainnnya tidak

mendapatkan dukungan emosional dari keluarganya.

Dari kuesioner kepatuhan yang peneliti berikan kepada ibu, 3 (30%) dari

10 orang ibu hamil patuh melakukan kunjungan ANC, dan 7 (70%) ibu hamil

tidak patuh untuk melakukan kunjungan ANC ulang.

Dari uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil

Trimester III Di Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun 2018.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka permasalahan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah Ada Hubungan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

7

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil

Trimester III Di Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun 2018”.

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dukungan keluarga pada ibu hamil

trimester III di Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun 2018

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepatuhan kunjungan ANC pada ibu

hamil trimester III di Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun 2018

3. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan

ANC pada ibu hamil trimester III di Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun

2018.

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1. Manfaat Teoritis

Dari segi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjelaskan mengenai Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Trimester III.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Institut Kesehatan Helvetia Medan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu dan

referensi bagi mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam

rangka perbandingan sudut pandang dan mengevaluasi pelaksanaan program.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

8

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian

lebih lanjut mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

kunjungan ANC pada ibu hamil.

3. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan wawasan, keterampilan

yang akan bermanfaat dalam melaksanakan tugasnya sebagai bidan terutama

dalam bidang penelitian.

4. Bagi Keluarga Ibu Hamil

Dapat menambah informasi dan pengetahuan kepada keluarga dan ibu hamil

tentang hubungan dukungan keluarga yang dapat meningkatkan kepatuhan

dalam melakukan kunjungan ANC pada ibu hamil Trimester III.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Fina Andriana, dengan hasil uji statistic

correlation dengan tingkat kepercayan 95% dan nilai α= 0,05 maka dapat

diketahui nilai ρ= 0,04 < α= 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima, yang

artinya ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Melakukan

Pemeriksaan Antenatal Cara pada Trimester III di Puskesmas Simeule Timur

Tahun 2017.(11)

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diwanti. F Simanjuntak, yang

berjudul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Ibu dalam

Pemeriksaan Kehamilan di Desa Onan Runggu 1 Kecamatan Sipahutar.Kabupaten

Tapanuli Utara Tahun 2017. Hasil penelitian secara bivariat menunjukkan bahwa

didapatkan mayoritas 35 responden pada dukungan keluarga mendukung yaitu

sebanyak 20 orang (57,1%), mayoritas 35 responden kepatuhan ibu hamil dalam

pemeriksaan kehamilan kurang patuh yaitu sebanyak 20 orang (57,1%). Hasil uji

Chi-square diperoleh nilai sig ρ-value 0,018 < 0,05. Kesimpulan dalam penelitian

ini adalah Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dalam

pemeriksaan kehamilan dengan df = 2.(12)

Menurut hasil penelitian yang didapatkan oleh (Widya Kurniasih Hsb,

Sukamto, Rapida Sargih), dengan menggunakan teknik simple random sampling.

Dari uji Chi-square, dengan Sig-ρ = 0,009 atau < nilai Sig-α = 0,05. Kesimpulan

dalam pneleitian ini adalah ada Hubungan Dukungan Suami dengan Kunjungan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

10

Antenatal Care pada Ibu Hamil Di Klinik Bunda Riani Martubung

Pancing Lima Tahun 2017.(13)

Hasil penelitian (Shinta Dewi Kandilo Putri, Ninik Christiani dan Chichik

Nirmasari) tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tentang usia ibu

hamil sebagaian besar yaitu 51,6%. Sedangkan kepatuhan ibu hamil dalam

melakukan ANC 59,4%. Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara

usia ibu hamil terhadap kepatuhan kunjungan ANC dengan ρ-value = 0,0000 < α

(0,05). Nilai tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

Usia Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan ANC Di Puskesmas Suruh Kabupaten

Semarang.(1)

2.2. Telaah Teori

2.2.1. Konsep Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada

ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem

genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan

berlangsung.(14)

Kehamilan merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan dan

sperma dari laki-laki, sel telur akan bisa hidup selama maksimal 48 jam,

spermatozoa sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang bergerak

memungkinkan untuk dapat menembus sel telur (konsepsi), sel-sel benih ini akan

dapat bertahan kemampuan fertilisasinya selama 2-4 hari, proses selanjutnya akan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

11

terjadi nidasi, jika nidasi ini terjadi, barulah disebut dengan kehamilan. Pada

umumnya nidasi ini akan dapat terjadi di dinding depan atau belakang rahim dekat

pada fundus uteri, semakin hari akan megalami pertumbuhan. Jika kehamilan

berjalan secara normal semakin membesar dan kehamilan akan mencapai aterm

(genap bulan).(15)

Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah

bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung

selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.

Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal

konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu

setelahnya.(16)

2. Tanda Gejala Kehamilan

a. Tanda dan Gejala Kehamilan Pasti

Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara lain :

1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutmya. Sebagian besar

ibu hamil merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan 5 bulan.

2) Bayi dapat dirasakan didalam rahim. Sejak usia kehamilan 6 atau 7

bulan, bidan dapat menemukan kepala, leher, punggung, lengan,

bokong, tungkai dengan meraba perut ibu.

3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak

bulan ke-5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengat

menggunakan instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti

stetoskop atau fetoskop. Menginjak bulan ke-7 atau ke-8 kehamilan,

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

12

bidan yang terampil biasanya dapat mendengarkan denyut jantung bayi

saat ia melewatkan telinga pada perut ibu.

4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil, tes yang

dilakukan dengan perangkat tes kehamilan dirumah atau

dilaboratorium dengan urine atau darah ibu. Tes ini mungkin mahal

biayanya dan biasanya tidak perlu. Akan tetapi tes ini bermanfaat,

misalnya jika ibu ingin tahu apakah ia hamil sebelumnya

mengkonsumsi obat yang kemungkinan membahayakan bagi dalam

kandungannya.

b. Tanda dan Gejala Kehamilan Tidak Pasti

1) Ibu tidak menstruasi

Hal ini sering menjadi tanda pertama kehamilan. Jika ini terjadi, ada

kemungkinana ibu hamil, sebab berhentinya haid adalah pertanda

dibuahinya sel telur oleh sperma. Ada kemungkinan kehamilan positif,

akan tetapi masih mengeluarkan darah haid. Hal ini terjadi, corpus

luteum tidak memproduksi cukup progesteron untuk menghentikan

menstruasi, sehingga keluar sedikit darah yang menyerupai haid. Hal

semacam ini terjadi satu atau dua kali, ada pula yang terus

berlangsung selama kehamilan, meskipun jarang terjadi.

2) Mual atau ingin muntah

Banyak ibu hamil merasa mual di pagi hari (sehingga rasa mual itu

disebut “morning sickness”), namun ada beberapa ibu yang merasa

mual sepanjang hari. Mual umum terjadi pada tiga bulan pertama

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

13

kehamilan. Mual dan muntah ini dialami 50% ibu yang baru hamil, 2

minggu setelah tidak haid. Pemicu adalah meningkatnya hormon Hcg

(Human Chorionic Gonadotrophin) atau hormon manusia yang

menandakan adanya “manusia lain” dalam tubuh ibu.

3) Payudara menjadi peka

Payudara lebih lunak, sensitif, gatal dan berdenyut seperti kesemutan

dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan peningkatan

produksi hormon estrogen dan progesteron.

4) Ada bercak darah dan kram perut

Adanya bercak darah dan kram perut disebabkan oleh implantasi atau

menempelnya embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur

matang dari rahim. Hal ini merupakan keadaan yang normal.

5) Ibu meras letih dan mengatuk sepanjang hari

Rasa letih dan mengantuk umum dirasakan ibu 3 atau 4 bulan pertama

kehamilan. Hal ini disebabkan hormon dan kerja ginjal, jantung serta

paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin.

6) Sakit kepala

Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang

disebabkan oleh perubahan hormon tubuh saat hamil. Meningkatnya

pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti

posisi.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

14

7) Ibu sering berkemih

Tanda ini sering terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2 bulan

terakhir kehamilan. Ibu hamil yang sering berkemih disebabkan oleh

rahim yang membesar menekan kandung kemih, meningkatnya

sirkulasi darah serta adanya perubahan hormonal akan berpengaruh

pada fungsi ginjal.

8) Sembelit

Sembelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron.

Selain mengendurkan otot rahim, hormon itu juga mengendurkan otot

dinding usus, sehingga memperlambat gerakan usus.

9) Sering meludah

Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh perubahan kadar

estrogen.

10) Temperatur basal tubuh naik

Temperatur basal adalah suhu yang diambil dari mulut saat bangun

pagi. Temperatur itu sedikit meningkat setelah ovulasi dan akan turun

ketika mengalami haid. Maka, jika tetap tinggi hal itu menunjukkan

kehamilan.

11) Ngidam

Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas ibu

hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormon.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

15

12) Perut ibu membesar

Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu tampak cukup

besar sehingga terlihat dari luar.

c. Tanda-Tanda Gejala Kehamilan Palsu (Pseudocyesis)

Pseudocyesis (kehamilan palsu) adalah keyakinan bahwa seorang wanita

sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil. Wanita yang mengalami

pseudocyesis akan merasakan sebagia besar, atau bahkan semua tanda-tanda dan

gejala kehamilan. Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter

menduga bahwa faktor psikologislah yang mungkin menjadi penyebab tubuh

untuk “berfikir” bahwa ia hamil.

Ketika seorang wanita merasakan hasrat dan keinginan yang sangat kuat

untuk hamil, yang mungkin berkembang disebabkan faktor kemandulan,

keguguran berulang, menjelang menopause, tubuhnya bisa menghasilkan

beberapa tanda-tanda kehamilan normal (seperti perut yang tumbuh, payudara

membesar, dan bahkan sensai gerakan janin). Otak wanita kemudian menafsirkan

gejala tersebut sebagai kehamilan, dan memicu pelepasan hormon tertentu (seperti

estrogen dan prolaktin) yang menyebabkan tubuh mengalami gejala kehamilan.

Tanda-tanda kehamilan palsu dapat berlangsung selama beberapa minggu,

sembilan bulan, atau bahkan bebapa tahun. Adapaun tanda-tanda kehamilan palsu:

1) Gangguan menstruasi

2) Perut bertumbuh

3) Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan mungkin

produksi ASI

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

16

4) Merasakan pergerakan janin

5) Mual dan muntah

6) Kenaikan berat badan.(17)

2.2.2. Asuhan Antenatal Care

1. Definisi Antenatal Care (ANC)

Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju

kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamialn merupakan hal

yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat

dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3

kali selama kehamilan, yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester

kedua, dan trimester ketiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya

jika kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali

pada usia 7-8 bulan, dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9

bulan. WHO sangat menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan setiap 4

minggu sekali dari awal-28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari 28-36 minggu,

dan setiap satu minggu sekali dari 36 hingga waktunya melahirkan.(14)

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (ter-register) yang dapat

dilakukan secara mandiri atau rujukan. Pelayanan kebidanan merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan

keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil

bahagia dan sejahtera.(17)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

17

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan

berkualitas, mencakup upaya promotif preventif sekaligus kuratif dan rehabilitatif,

yang diberikan kepada semua ibu hamil. Pelayanan antenatal terpadu dapat

diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten meliputi dokter, bidan dan

perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(18)

2. Tujuan Asuhan Kehamilan

a. Untuk memfasilitasi hamil yang sehat dan postif bagi ibu maupun bayi

dengan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu

b. Memantau kehamilan dengan memastikan ibu dan tuumbuh kembang anak

sehat

c. Mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa selama hamil

d. Mempersiapkan kelahiran cukup bulan dengan selamat

e. Mempersiapkan ibu, agar nifas berjalan normal dan dapat memberikan asi

eksklusif

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang normal

g. Membantu ibu mengambil keputusan klinik

Tujuan Utama ANC :

Menurunkan kesakitan dan kematian maternal dan perinatal dengan upaya

bidan:

a. Memonitor kemajuan kehamilan dalam upaya memastikan kesehatan ibu

dan perkembangan bayi normal

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

18

b. Mengenali penyimpangan dari keadaan normal dan memberikan

pelaksanaan dan pengobatan yang diperlukan

c. Mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik emosional dan psikologis

untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan komplikasi.(19)

3. Filosofi Asuhan Kebidanan

Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan atau pandangan

hidup yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan kepada klien yang

disebut sebagai filosofi kebidanan. Keyakinan tersebut meliputi :

a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan

Hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.

b. Keyakinan tentang perempuan

Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan

keinginan masing-masing. Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif

dalam setiap asuhan yang diterimanya.

c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya

Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan

bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila

timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang

efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan janin/bayinya.

d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan

Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan

diri dan keluarga. Melalui komunikasi, informasi, dan edukasi

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

19

(KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab

bersama antara perempuan keluarga dan pemberi asuhan.

e. Keyakinan tentang tujuan asuhan

Tujuan utama asuhan kebidanan adalah menyelamatkan ibu dan bayi

(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada :

Pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara

yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan

pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai

keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.

f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan

Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner

dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik,

psikis, emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya.

Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang kolaborasi dengan tim

kesehatan lainnya.

g. Sebagai profesi bidan mempunyai pandangan hidup pancasila

Seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya

bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual

yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak

ada individu yang sama

h. Bidan berkeyakinan bahwa setaip individu berhak memperoleh kesehatan

yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan

kebudayaan.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

20

i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap

wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat

pelayanan yang berkualitas

j. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang

membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa remaja.

k. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/ daerah membentuk

masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun di dalam satu

kesatuan bangsa Indonesia. Masyarakat terbentuk karena adanya interaksi

antara manusia dan budaya dalam lingkungan.(18)

4. Falsafah Asuhan Kebidanan

Falsafah merupakan pernyataan nilai-nilai yang dipercaya atau diyakini,

nilai-nilai ini akan memengaruhi cara pandangan dan berperilaku seseoarang

hingga falsafah dapat diartikan sebagai cara pandangan seseorang terhadap

sesuatu yang didasarkan atas keyakinan, kepercayaan, dan pemahaman yang

dimiliki. Dengan memahmai falsafah kebidanan dalam memberikan

pelayanannya, diaharapkan bidan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Menemukan masalah dan kebutuhan yang dihadapi ibu, bayi, dan keluarga.

b. Memberikan dukungan dan penghargaan terhadap niai-nilai keyakinan yang

dianut ibu dan keluarga.

c. Menjalin kerja sama dengan ibu dan keluarga.

d. Memberi kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk memilih dan membuat

keputusan dalam merencanakan asuhan kebidanan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

21

e. Mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, sosial, budaya, spiritual dan

pendidikan.

f. Menggunakan ilmu pengetahuan terkini dalam memberikan pelayanan.

g. Memiliki kesadaran dan keyakinan akan kompetensinya.

h. Menggunakan pendekatan yang sistematis untuk merencanakan,

melaksanakan, mengevluasi, dan mendokumentasikan pelayanan yang

diberikan.

i. Menggunakan sistem komunikasi yang efektif anatara bidan, keluarga, dan

tim kesehatan lainnya.

j. Mempertimbangkan dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk

mendukung pelayanan profesional.

k. Melaksanakan asuhan kebidanan yang berkesinambungan pada ibu dan

bayi.(20)

5. Lingkup Asuhan Kebidanan

Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi

kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,

melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan, serta melaksanakan

tindakan kegawat daruratan. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal

dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan,

kesehatan seksual dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan

pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit

kesehatan lainnya.(18)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

22

6. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

Berikut sepuluh prinsip pokok yang wajib diketahui setiap bulan dalam

melakukan asuhan kehamilan :

a. Proses kehamilan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis

b. Pengasuhan menggunakan cara-cara yang sederhana atau menghindari segala

bentuk intervensi yang tidak dibutuhkan.

c. Aman bagi keselamatan hidup ibu. Asuhan yang diberikan, ditunjang oleh

pengobatan berdasarkan bukti (Evidence based medicine)

d. Menjaga privasi klien

e. Membantu klien agar merasa aman dan nyaman serta memberi dukungan

emosional

f. Memberikan informasi serta konseling yang cukup

g. Klien dan keluarga berperan aktif dalam pengambilan keputusan

h. Menghormati praktik adat istiadat, kebudayaan serta spiritual klien dan

keluarga

i. Melakukan usaha penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit.(21)

7. Tipe Pelayanan Asuhan Kebidanan

Bentuk 3 tipe pelayanan asuhan kehamilan berdasarkan pemberi asuhan :

a. Pelayanan kebidanan primer/mandiri :

Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya

menjadi tanggung jawab bidan.

Tugas pelayanan mandiri :

1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

23

2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah

dengan melibatkan klien.

3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan

dengan melibatkan klien/keluarga.

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi yang baru lahir.

6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan

melibatkan klien atau keluarga.

7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan

pelayanan keluarga berencana.

8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduski

dan wanita dalam masa klimekterium dan menopause

9) Memberikan asuhan kebidnana pada bayi, balita dengan melibatkan

keluarga

b. Pelayanan kolaborasi

Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung

jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat. Misal : bidan, dokter,

dan atau tenaga kesehatan professional lainnya.

Tugas kolaborasi/kerjasama :

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai

fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

24

2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggu dan

pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan

kolaborasi.

3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dan

pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan

kolaborasi.

4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan

pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan

kolaborasi.

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan

pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita resiko tinggi dan perolongan

pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

c. Pelayanan rujukan

Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung

jawab kepada dokter, ahli dan atau tenaga kesehatan professinal lainnya untuk

mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka

menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

Tugas merujuk/ketergantungan :

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai

fungsi keterlibatan klien dan keluarga.

2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada

kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

25

3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa

persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.

4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu

masa dalam nifas dengan penyulit tertetntu dengan kegawat daruratan

dengan melibatkan klien dan keluarga

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan

tertentu dan gawat darurat yang memerlukan konsultasi dan rujukan

dengan melibatkan keluarga

6) Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan

tertentu dan rujukan pada kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat

dan memerlukan konsultasi serta rujukan.

8. Antenatal care akan efektif bila meliputi hal-hal seperti berikut :

a. Asuhan diberikan oleh petugas yang terampil dan berkesinambungan

b. Persiapan menghadapi persalinan uang baik dengan memperkirakan

komplikasi

c. Mempromosikan kesehatan dan pecegahan penyakit (tetanus toksoid,

suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol, rokok dan lain-lain)

d. Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang dideritai ibu

hamil.

9. Indikator Pelayanan ANC

a. Kunjungan pertama (K1)

K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

26

dan komprehensif sesuai standar. K1 harus dilakukan sedini mungkin pada

trimester pertama atau sebelum usia kehamilan 8 minggu.

b. Kunjungan ke 4 (K4)

K4 adalah ibu hamil telah mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai standar minimal 4 kali

selama kehamilan, dengan distribusi 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada

trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3. Kunjungan antenatal dapat lebih

dari 4 kali sesuai dengan kebutuhan dan jika ditemukan keluhan, penyakit

atau gangguan kehamilan.

c. Penanganan komplikasi (PK)

PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular dan tidak

menular serta masalah gizi yang terjadi pada masa hamil, bersalin dan

nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi.(10)

10. Konsep Pelayanan

Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan kesehatan yang

komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui :

a. Pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi gizi

agar kehamilan berlangsung sehat dan janin lahir sehat dan cerdas

b. Deteksi dini maslah, penyakit dan penyulit

c. Penyiapan persalinan yang bersih dan aman

d. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika

terjadi penyulit

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

27

e. Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila dibutuhkan

f. Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarga dalam menjaga kesehatan dan

gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi

penyulit/komplikasi

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan

pelayanan yang berkualitas sesuai standar yang terjadi dari :

a. Timbang BB dan ukur TB

b. Ukur TD

c. Ukur LILA

d. Ukur TFU

e. Tentukan presentasi janin dan DJJ

f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT jika diperlukan

g. Beri tablet Fe

h. Periksa laboratorium rutin dan khusus

i. Tatalaksana/ penanganan kasus

j. Temu wicara (konseling)(18)

11. Standar Asuhan Kehamilan

Terdapat 6 standar dalam astandar pelayanan antenatal sebagai berikut :

a. Standar 1 : Identifikasi ibu hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah, berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami,

dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan

kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

28

b. Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan

meliptui anamnesa serta pemantauan ibu dan janin secara seksama untuk

menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus

mengenal kehamilan resti/ kelainan, terutama anemia, kurang gizi,

hipertensi, PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasihat

dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lain yang diberikan oleh

puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap

kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil

tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan selanjutnya.

c. Standar 3 : Palpasi abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan

palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan dan bila usia kehamilan

bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala

janin rongga panggul, mencari kelainan letak, melakukan rujukan tepat waktu.

d. Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ atau

rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

e. Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala pre-eklampsia lainnya,

lalu mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

29

f. Standar 6 : Persiapan persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluargnya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan

persalinan telah direncanakan dengan baik, bersih, aman dan disamping

persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk menyenangkan, bila tiba-

tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bila hendaknya melakukan

kunjungan rumah hal ini.(21)

2.2.3. Pemeriksaan Kunjungan Kehamilan

1. Pelaksanaan Anamnesis Kehamilan

a. Pada kunjungan/pemeriksaan ibu hamil yang pertama. Pada saat inni

anamnesis dilakukan untuk menggali data denga lengkap, yang meliputi

identitas/biodata ibu dan suami, keluhan, penerimaan terhadap

kehamilannya, serta ketidaknyamanan ibu akibat adanya kehamilan.

b. Pada kunjungan/pemeriksaan ulang. Pada anamnesis kunjungan ulang

tidak lagi menanyakan identitas/biodata ibu maupun suami. Pertanyaan

ditujukan kepada perubahan pada ibu setelah diberi asuhan pada

kunjungan pertama dan adanya kelainan lain yang tidak ditemukan pada

kunjungan pertama.(22)

2. Pengkajian Data Kesehatan Ibu Hamil

a. Riwayat kesehatan : Sosial, Riwayat Kebidanan, Kehamilan, Penyakit

1) Pengkajian Data Subyektif Ibu Hamil

Maksud dari anamnese adalah mendeteksi komplikasi-komplikasi dan

menyiapkan kelahiran dengan mempelajari keadaan kehamilan dan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

30

kelahiran terdahulu, kesehatan umum dan kondisi sosial ekonomi. Isi

riwayat pada kunjungan ANC pertama: informasi biodata, identitas ibu

dan suami, riwayat kehamilan sekarang.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Riwayat perdarahan

pada kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya. Riwayat kesehatan/

penyakit yang diderita sekarang dan dulu. Riwayat sosial ekonomi yang

dapat membantu mengetahui sistem dukungan terhadap ibu dan

pengambilan keputusan dalam keluarga sehingga membantu

merencankan persalinan lebih baik.

2) Pengkajian Data Obyektif Ibu Hamil

Pengkajian data obyektif yang terdiri atas : pemeriksaan fisik secara

umum, pemeriksaan panggul, pemeriksaan laboraturium. Dalam

melakukan pengkajian ini selain bidan dituntut mampu berkomunikasi

dengan baik, bidan saat melakukan pemeriksaan harus berhati-hati.

Jaga privasi ibu dengan membuka pakaian bagian tubuh yang akan

dilakukan pemeriksaan. Pada saat melakukan pemeriksaan lajukan dari

mulai bagian tubuh yang terjauh, mulai ujung rambut sampai ujung

kaki, lakukan secara berurutan mulai periksa memandang (inspeksi),

meraba (palpasi), mendengar (auskultasi), kemudian mengetuk

(perkusi).

b. Pemeriksaan Fisik

Tujuan dari pemeriksaan fisik dan tes laboraturium adalah untuk

mendeteksi komplikasi-komplikasi kehamilan. Sebelum melakukan

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

31

pemeriksaan fisik terlebih dahulu lakukan dulu pengukuran tinggi badan,

berat badan, kemudian lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan

darah, nadi, suhu, dan pernafasan.

Kemudian lakukan pemeriksaan fisik secara umum dilakukan mulai dari

melihat keadaan umum, dilanjutkan dengan memeriksa daerah kepala dan

leher. Pada daerah dada dan axila periksa payudara antara lain bentuknya

simetris atau tidak, ada nyeri tekan, puting susu menonjol atau tidak,

keluarnya kolostrum, benjolan, kemudian axila pembengkakan dan nyeri

tekan.

Pada perut perhatikan ada/tidaknya luka bekas operasi, ada tidaknya

gerkan janin, kontraksi, pengukuran tinggi fundus periksa dengan palpasi

Leopold I-IV , kemudian DJJ. Kemudian periksa anggota badan yaitu

tangan dan kaki melihat ada/tidaknya edema, kuku pucat, dan periksa

Refleks Patella pada kedua lutut ibu dalam posisi dengan kedua kaki

menjuntai.

Pemeriksaan genetalia luar (ekstrenal): dilihat ada/tidaknya varices,

perdarahan, luka, cairan yang keluar, pembengkakan kelenjar, ada

tidaknya benjolan. Pemeriksaan genetalia dalam (internal) jika ada indikasi

: cairan keluar, luka, kelunakan.

c. Pemeriksaan Panggul

Untuk pemeriksaan panggul pada wanita hamil dilakukan sangat penting

untuk menidentifikasi ada tidak nya panggul sempit. Dugaan kesempitan

panggul misalnya pasien sangat pendek tinggi badan < 145 cm.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

32

Kemudian pengukuran panggul dapat dilakukan dari luar dengan alat

jangkar panggul, ukuran-ukuran yang ditentukan adalah :

1) Distansia spinarum ukuran normal = 23-25 cm

2) Distansia kristarum ukuran normal26-29 cm

3) Konjugata eksterna = 18-20 cm

4) Lingkar panggul = 80-90 cm

d. Pemeriksaan Laboraturium

1) Pemeriksaan Haemaglobin

Adalah pengambilan darah melalui jaringan perifer, untuk mengetahui

kadar haemaglobin dalam darah. Tujuan dilakukan pemeriksaan ini

untuk mendeteksi anemia. Hasil pemeriksaan Hb Sahli dapat

diklasifikasikan sebagai berikut : Hb 11 gr% dikatkan tidak anemia, 9-

10 gr% anemia ringan, 7-8% anemia sedang, <7 gr% anemia berat.

2) Pemeriksaan Protein Urine

Bertujuan untuk mengetahui komplikasi adanya pre eklamsi pada ibu

hamil. Pemeriksaan ini dengan menggunakan asam asetat 5%. Standar

kadar kekeruhan adalah :

a) Negatif : urine jernih

b) Positif 1 (+) : ada kekeruhan

c) Positif 2 (++) : kekeruhan muda dilihat dan ada endapan

d) Positif 3 (+++) : urine lebih keruh dan endapan lebih jelas

e) Positif 4 (++++): urine sangat keruh dan disertai endapan yang

menggumpal.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

33

3) Pemeriksaan Urine Reduksi

Bertujuan untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine. Dalam

kasusu tertentu urine ysg mengandung glukosa seperti pada ibu yang

mempunyai riwayat penyakit DM. Cara membacakan hasil

pemeriksaan:

a) Bewarna biru/hijau : hasilnya negative

b) Bewarna hijau/kuning hijau : Kadar +1

c) Bewarna kuning kehijauan : Kadar +2

d) Bewarna jingga : Kadar +3 dengan kadar kuantitatif 1-2%

e) Bewarna merah bata : Kadar +3 dengan kadar >2%.(23)

3. Manuver Leopold

Bertujuan untuk menentukan palpasi janin melalui palpasi abdomen secara

sistematis. Pemeriksaan leopold terdiri atas, yaitu :

a) Pemeriksaan Leopold I : Untuk mengetahui bagian janin yang ada di fundus

mengukur tinggi fundus uteri (TFU). Caranya dengan meminta klien menekuk

kakinya, dan abdomen dikumpulkan ke tengah untuk menentukan fundus uteri.

Abdomen bagian atas diraba, apakah lunak atau keras. Jika lunak maka

bokong, dan jika keras maka kepala bayi :

Keterangan :

1) Apabila kepala janin teraba di bagian fundus yang akan teraba adalah keras,

bundar, dan melenting (seperti mudah digerakkan)

2) Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah

lunak, kurang bundar, dan kurang melenting

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

34

3) Fundus kosong apabila posisi janin melitang pada rahim.

b) Pemeriksaan Leopold II : tujuan adalah untuk menentukan bagian janin yang

ada samping kanan dan kiri perut ibu. Caranya meraba salah satu sisi samping

perut ibu dengan menekan sisi lainnya. Hasil pemeriksaan berupa punggung

kanan (puka) atau punggung kiri (puki). Bagian punggung akan teraba jelas,

rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan. Bagian tangan dan kaki akan

teraba kecil. Teknik pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1) Menghadap ke kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut

ibu dan tekan secara lembut tapi dalam

2) Tahan satu tangan di satu sisi perut pasien sementara permukaan jari pada

tangan yang lain secara bertahap mempalpasi abdomen ibu disisi yang lain,

dari segmen atas ke bawah uterus. Lakukan serupa pada sisi abdomen lain.

3) Palpasi janin

c) Pemeriksaan Leopold III : Tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan

presentasi janin dan apakah sudah masuk pintu atas panggil (PAP) atau belum.

Teknik pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1) Pegang bagian bawah abdomen secara mantap tepat diatas simpisis pubis,

diantara, ibu jari dan jari-jari salah satu tangan

2) Tekan ibu jari dan jari-jari tangan bersamaan sebagai usaha untuk

memegang bagian presentasi janin

Keterangan :

Jika kepala masih bisa digoyangkan maka kepala belum masuk PAP. Nilai

DJJ normal adalah 120-160 kali/menit.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

35

d) Pemeriksaan Leopold IV : Tujuan pemeriksaan Leopold IV adalah untuk

mengetahui seberapa bagian presentasi janin yang masuk PAP. Teknik

pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1) Berdiri mengahadap ke kaki ibu

2) Letakkan ujung tiga jari pertama pada kedua sisi garis tengah sekitar 2 inci

di atas ligamentum inguinal

3) Beri tekanan menurun dan searah dengan jalan lahir, gerakkan kulit

abdomen ke bawah bersamaan dengan jari

4) Biarkan jari-jari satu tangan digerakkan menurun sampai kebawah ligamen

inguintal, saat jari meluncur ke bawah, palpasi di atas tengkuk bayi.

5) Luncurkan jari-jari tangan lainnya sejauh mungkin.(16)

2.2.4. Dukungan Keluarga

1. Pengertian Dukungan Keluarga

Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh,

sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan

keluarga. Pada setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik

yang berisfat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap

perubahan yang terjadi, dimana sumber stress terbesar terjadi karena sedang

melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses ini, ibu

hamil hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga, dengan

cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.(23)

Menurut WHO keluarga adalah rumah tangga yang saling berhubungan

melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Menurut UU No. 10 Tahun 1992

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

36

keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau

suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.(24)

Menurut Friedman, dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses

hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dalam semua tahap,

dukungan sosial keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal,

sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan.(9)

Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk

mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang

antara anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar

keluarga yang harmonis. Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan

suatu rumah tangga yang bahagia dalam kehidpuan yang diwarnai oleh rasa kasih

sayang makan semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan,

saling tolong menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina

pengertian dan damai dalam rumah tangga.(24)

2. Fungsi Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga terdiri dari empat fungsi, yaitu :

a) Dukungan Informasional

Adalah keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan desminor

(penyebar informasi). Keluarga memberikan informasi mengenai

kehamilan yang dibutuhkan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan

kehamilan. Dukungan ini bisa ditunjukkan dengan nasehat, saran, pemberi

informasi selama kehamilan pada ibu. Dukungan keluarga untuk

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

37

memeriksakan kehamilannya sangat penting untuk mendeteksi dini

komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil.

b) Dukungan Penilaian

Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah

umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan

sebagai sumber dan validator identitas keluarga. Keluarga memberi pujian

untuk menyemangati ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan, saling

bertukar pendapat antara ibu dan keluarga tentang kehamilan,

menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah antara ibu dan keluarga.

c) Dukungan Instrumental

Adalah keluarga merupakan sumber pertolongan praktis daan kongkrit.

Keluarga menyediakan sarana dan prasarana yaitu misalnya menyediakan

alat transportasi untuk ibu hamil memeriksakan kehamilan di tenaga

kesehatan.

d) Dukungan Emosional

Adalah dimana keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai

untuk penguasaan terhadap emosi. Keluarga selalu mengingatkan ibu

untuk memeriksakan kehamilan.(9)

3. Dukungan Keluarga yang Diberikan Agar Kehamilan Berjalan Lancar :

a) Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya

b) Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran

sebagai ibu

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

38

c) Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas

terhadap persalinan

d) Memberi dukungan pada ibu untuk menciptkan ikatan yang kuat antara ibu

dan anak yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan

yang baik

e) Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anngota keluarga

baru.(23)

4. Support Dari Keluarga Pada Kehamilan

a) Pada trimester I :

1) Mengucapkan selamat atas kehamilan ibu

2) Keluarga lebih memperhatikan ibu

3) Memahami sifat ibu hamil sehingga dapat menghindari hal-hal yang

tidak disukai ibu

4) Memberikan dukungan emosional sehingga ibu tenang menjalani

kehamilannya

5) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengucapkan keluhan dan

kekhawatirannya

6) Apabila istri ngidam, suami berusaha memenuhinya

7) Suami harus memahami fakta biologi dari kehamilan sehingga suami

dapat mempersiapkan diri menjadi ayah.

b) Pada trimester II :

1) Memberikan informasi mengenai janinnya

2) Keluarga mendukung dengan ikut berkomunikasi dengan janin ibu

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

39

3) Membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan bayinya kelak

4) Suami menerima perubahan tubuh ibu dan kenyataan dari bayi

5) Suami perlu mengatkan “kita akan mempunyai bayi dan kita akan

berubah”

6) Dengan adanya perubahan ukuran dan pergerkan janin jelas akan menjadi

krisis buat suami, sehingga suami harus menerima dan mengendalikan

hasrat seksualnya

7) Suami berlatih bermain peran untuk menjadi seorang ayah.

c) Pada trimester III :

1) Keluarga ikut mendukung dan pengertian dengan mengurang beban kerja

ibu, mewaspadai tanda persalinan

2) Ikut serta merundingkan persiapan persalinan

3) Suami dan pasangan perlu menyiapkan kenyataan dari peran menjadi

orang tua

4) Suami harus dapat mengatakan “saya tau peran saya selama proses

kelahiran dan saya akan menjadi orang tua”.(19)

5. Tugas keluarga

Tugas dari keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari

konflik yang diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :

a) Merencanakan dan mempersiapkan kehadiran anak

b) Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan

menjadi ibu atau ayah bagi bayi.(25)

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

40

6. Dukungan keluarga dapat berbentuk :

a) Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini

b) Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini

c) Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi

d) Adanya ritual adat istiadat yang memberikan arti tersendiri yang tidak boleh

ditinggalkan.(10)

7. Rasa aman nyaman selama kehamilan

Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita hamil.

Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepda kehamilan dan

mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang

diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam

kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat.(10)

2.2.5. Kepatuhan Kunjungan ANC

1. Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan

yang diberikan oleh professional kesehatan. Kepatuhan kunjungan Antenatal Care

(ANC) dapat diartikan sebagai ketaatan dalam kunjungan ke tempat pelayanan

kesehatan oleh ibu hamil sesuai dengan saran petugas kesehatan yaitu bidan atau

dokter spesialis sesuai dengan standar Antental Care (ANC) yang ditetapkan.(26)

Kepatuhan responden pada pemeriksaan antenatal care dapat menjaga ibu

agar sehat dan selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan

yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan,

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

41

dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan resiko

tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin perinatal.(1)

2. Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan

Ibu yang patuh dalam melakukan kunjungan ANC akan memperoleh

kemudahan untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga

kehamilan, memperoleh bantuan secara profesional apabila terdapat masalah

dalam proses kehamilannya, dan mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga ibu

terdorong untuk melakukan kunjungan kehamilan secara teratur. Ibu diharapkan

dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas kesehatan, karena ibu yang patuh

dalam melakukan kunjungan ANC selain mendapat informasi mengenai

pentingnya menjaga kehamilan, ibu dapat memantau pertumbuhan dan

perkembangan janin, sehingga gizi ibu maupun janin dapat terpantau dengan

baik.(26)

3. Dampak Ketidakpatuhan Pemeriksaan Kehamilan

Ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dapat

menyebabkan berbagai komplikasi pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi

kehamilannya sehingga tidak dapat segera diatasi. Deteksi saat pemeriksaan

kehamilan sangat membantu persiapan pengendalian resiko kehamilan, resiko

kehamilan yang terjadi dapat menyebabkan anemia, hipertensi kehamilan,

kematian janin dalam kandungan (KJDK), pertumbuhan janin terhambat, dan

abortus. Ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak

akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami

keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

42

kehidupan ibu dan janinnya sehingga dapat menyebabkan morbiditas dan

mortalitas yang tinggi.(13)

Hal ini sesuai dengan teori bahwa jika ibu hamil tidak patuh dalam

melakukan pemeriksaan kehamilan, maka akan mengakibatkan tidak

terdeteksinya komplikasi-komplikasi yang terjadi yang dapat menyebabkan

kematian pada ibu maupun janinya.(27)

2.2.6. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Kunjungan ANC

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurulhidayah, menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan

kunjungan ANC. Ibu yang sedang hamil sangat membutuhkan dukungan suami

dan keluarga. Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan

mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya.(27)

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sumiati yang menyatakan bahwa ibu

yang dukungan keluarganya baik memiliki peluang untuk melakukan kunjungan

K4 sesuai standar dibandingkan dengan ibu yang memiliki dukungan keluarga

kurang. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa dukungan keluarga sangat

memegang peranan penting dalam perilaku ibu untuk melakukan ,pemeriksaan

kehamilannya.(27)

Penelitian oleh Unzila, menyebutkan bahwa ibu hamil yang mendapatkan

dukungan dari keluarga mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pemeriksaan

antenatal care, sehingga terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas

pelayanan kebidanan terhadap kepatuhan antenatal care pada ibu hamil.(9)

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

43

2.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Bersalin

Dina Kota Medan Tahun 2018.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei analitik adalah penelitian yang mencoba

menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini

menggunakan desain cross sectional yaitu untuk mengetahui “Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil

Trimester III Di Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun 2018”.(28)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi penelitian

Penelitan ini berlokasi di wilayah Jl. Karya Gg. Bersama No. 17 yaitu

Rumah Bersalin Dina Kota Medan Tahun 2018 dengan alasan rumah bersalin

tersebut masih ditemukan ibu hamil yang jarang melakukan kunjungan ulang

ANC.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2018

dengan rancangan kegiatan bulan Juni pengajuan survei awal, penerimaan

pembalasan survei awal pada bulan Juli, bulan Agustus sampai September

melakukan proses penelitian.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

45

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah yang menjadi sasaran penelitian berhubungan dengan

sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda, ataupun

peristiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang datang

untuk memeriksakan kehamilan pada bulan Agustus di Rumah Bersalin Dina Kota

Medan Tahun 2018 sebanyak 126 ibu hamil.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipergunakan dalam

penelitian. Sampel penelitian untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Kepatuhan Kunjungan ANC Pada Ibu Trimester III pengambilan sampel

dalam penelitian menggunakan tekik accidental sampling yaitu pengambilan

sampel yang secara kebetulan tanpa direncanakan. Siapa saja yang ada ditetapkan

menjadi sampel.

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan variabel-

variabel mempengaruhi dan yang dipengaruhi. Atau dengan kata lain dalam

kerangka konsep akan terlihat faktor-faktor yang terdapat dalam variabel

penelitian.

Adapun yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

46

Variabel X (Variabel Independen) Variabel Y (Variabel Dependen)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan yang digunakan untuk mendefenisikan

variabel-variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi variabel pengetahuan.

Variabel yang digunakan penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

1. Dukungan keluarga adalah semangat serta kasih sayang yang diberikan oleh

anggota keluarga untuk dapat memberikan kesejahteraan, kenyamanan, dan

ketenangan ibu serta janin dalam kandungan melalui pemberian dukungan

informasional, penilaian, instrumental, emosional.

2. Kepatuhan adalah suatu sikap serta tindakan seseorang ibu yang rutin dalam

melakukan pemeriksaan sesuai dengan usia kehamilan dan standar kunjungan

ANC.

3.5.2. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur

(instrumental) , hasil pengukuran, kategori dan skala ukur yang digunakan untuk

menilai suatu variabel.

Untuk mengetahui hubungan tentang “Dukungan Keluarga dengan

Kepatuhan Kunjungan ANC pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Bersalin

Dina Kota Medan Tahun 2018”. Kepatuhan ibu menggunakan kuesioner 1

Dukungan Keluarga Kepatuhan Ibu Melakukan

Kunjungan ANC

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

47

pernyataan secara terbuka dengan menyatakan berapa kali ibu melakukan

kunjungan ANC selama hamil.

Dukungan keluarga diukur dengan pertanyaan tertutup dengan pilihan

benar dan salah yang berjumlah 15 pernyataan.

1) Nilai 1 diberi untuk jawaban yang benar

2) Nilai 0 diberi untuk jawaban yang salah

3) Skor maksimal adalah 15 dan minimal adalah 0

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran

No Nama

Variabel

Jumlah

Pernyataan

Cara dan Alat

Ukur

Skala

Pengukuran Value

Jenis

Skala

Ukur

Variabel X

1. Dukungan

Keluarga

Informasional

4 Menghitung skor

dukungan keluarga

informasional

(skor max = 4)

Skor 3-4

Skor 1-2

Mendukung (1)

Tidak mendukung

(0)

Ordinal

2. Dukungan

Keluarga

Penilaian

4 Menghitung skor

dukungan keluarga

penilaian (skor

max = 4)

Skor 3-4

Skor 1-2

Mendukung (1)

Tidak mendukung

(0)

Ordinal

3. Dukungan

Keluarga

Instrumental

4 Menghitung skor

dukungan keluarga

instrumental (skor

max = 4)

Skor 3-4

Skor 1-2

Mendukung (1)

Tidak mendukung

(0)

Ordinal

4. Dukungan

Keluarga

Emosional

3 Menghitung skor

dukungan keluarga

emosional (skor

max = 3)

Skor 2-3

Skor 1

Mendukung (1)

Tidak mendukung

(0)

Ordinal

Variabel Y

2. Kepatuhan

Ibu 1

Menghitung skor

kepatuhan ibu

(skor max = 1)

Skor 1

Skor 0

Patuh, jika sesuai

dengan standar

kunjungan ANC (1)

Tidak patuh, jika

tidak sesuai dengan

standar kunjungan

ANC (0)

Ordinal

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

48

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber informasi yang langsung berasal dari yang

mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi atau data

tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber informasi bukan dari yang mempunyai

wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi atau data tersebut.

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer dari penelitian ini diambil sendiri oleh peneliti dengan

mengajukan lembar pernyataan kepada ibu hamil trimester III yang

melakukan kunjungan ANC dan anggota keluarga dari ibu hamil tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari catatan Rumah Bersalin

Dina Kota Medan Tahun 2018.

3. Data Tersier

Data tersier dalam penelitian ini diperoleh dari naskah yang langsung

dipublikasikan, misalnya WHO, SDKI (Survei Demografi Kesehatan

Indonesia), Riskesda (Riset Kesehatan Dasar), dll.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

49

3.6.3. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Kriteria validitas instrument penelitian itu jika

nilai probalilitas Sig (2-tailed) total X < dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05 juga

ditandai dengan simbol ** atau *, maka butir instrumen dinyatakan valid, jika

nilai probalilitas Sig (2-tailed) total X > dari tarif signifikan (α 0P) sebesar 0,05

maka butir instrument dinyatakan tidak valid. Uji validitas direncanakan di Klinik

Hj. Hanum Medan Tahun 2018 , sebanyak 10 orang. Teknik korelasi yang dipakai

adalah teknik korelasi Product moment, dengan kriteria :

1. Bila rhitung ≥ rtabel maka pernyataan valid

2. Bila rhitung ≤ rtabel maka pernyataan tidak valid.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Tentang Dukungan Keluarga

NO Butiran Pernyataan Nilai r-hitung Nilai r-tabel Keterangan

1 Pernyataan 1 .763* 0,632 Valid

2 Pernyataan 2 .661* 0,632 Valid

3 Pernyataan 3 .650* 0,632 Valid

4 Pernyataan 4 .872** 0,632 Valid

5 Pernyataan 5 .353 0,632 Tidak Valid

6 Pernyataan 6 .720* 0,632 Valid

7 Pernyataan 7 .733* 0,632 Valid

8 Pernyataan 8 .763* 0,632 Valid

9 Pernyataan 9 .422 0,632 Tidak Valid

10 Pernyataan 10 .872** 0,632 Valid

11 Pernyataan 11 .803** 0,632 Valid

12 Pernyataan 12 .831** 0,632 Valid

13 Pernyataan 13 .695* 0,632 Valid

14 Pernyataan 14 .551 0,632 Tidak Valid

15 Pernyataan 15 .921** 0,632 Valid

16 Pernyataan 16 -.356 0,632 Tidak Valid

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

50

17 Pernyataan 17 .736* 0,632 Valid

18 Pernyataan 18 803** 0,632 Valid

19 Pernyataan 19 .638* 0,632 Valid

20 Pernyataan 20 .551 0,632 Tidak Valid

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Dari 20 butir pernyataan terdapat 5 pernyataan yang tidak valid yaitu no.

5, 9, 14, 16 dan 20. Instrumen yang dinyatakan tidak valid jika r-hitung lebih kecil

dari r-tabel pada tarif signifikan 0,632. Dan instrumen dinyatakan valid jika nilai

r-hitung lebih besar dari r-tabel pada tarif signifikan 0,632. Maka, dari 20 butir

pernyataan didapatkan 15 pernyataan yang valid yang akan dijadikan sebagai

angket dalam penelitian.

Dari hasil uji validitas kuesioner dukungan keluarga dengan kepatuhan

kunjungan ANC pada ibu hamil trimester III dari 20 soal pernyataan yang

dibagikan kepada 10 responden, terdapat 15 soal valid karena rhitung ≥ rtabel nilai (r-

tabel = 0,632) sedangkan 5 soal pernyataan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya atau dapat di andalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran ini tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan

alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

melalui uji Cronbach’s Alpha yang dibandingkan dengan menguji butir soal yang

sudah valid secara bersama-sama di ukur reliabilitasnya. Untuk mengetahui

reliabilitas caranya dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Uji

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

51

signifikan dilakukan tarif signifikan 0,05 artinya instrumen di katakan reliabel bila

nilai rhitung lebih besar dari niai rtabel (0,632).

Menentukan derajat konsistensi dan instrumen penelitian berbentuk

kuesioner. Tingkat reliabilitas dapat dilakukan menggunakan SPSS melalui Uji

Cronchbach Alpha yang dibandingkan dengan r-Tabel. Nilai Cronbach Alpha

(reliabilitas) yang diperoleh jika di bandingkan dengan r-product moment pada

tabel dengan ketentuan jika r-hitung > r-tabel maka tes tersebut reliabel.

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Kuesioner Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Trimester III.

Cronbach’s Alpha N of items

.951 15

Pada kuesioner dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan ANC pada

ibu hamil trimester III nilai Cronbach’s Alpha 0,951 dan n = 15, yang berarti rhitung

> rtabel 0,632 maka dapat disimpulkan bahwa 15 pernyataan tersebut reliable.

3.7. Metode Pengolahan Data

Setelah data yang telah dikumpulkan, langkah-langkah yang dilakukan

peneliti adalah mengelola data, sehingga dapat dianalisis dan diambil kesimpulnya

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner angket maupun observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan

data memberikan hasil yang valid dan realiabel dan terhindar dari bias.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

52

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-variabel

yang diteliti, misalnya nama responden dirubah menjadi nomor.

4. Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang masih

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

komputer yang digunakan peneliti yaitu SPSS.

5. Data Processing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai

dengan kebutuhan dari penelitian.

3.8. Analisa Data

Alat yang digunakan untuk mengolah data yaitu program komputernya

atau uji statistiknya. Teknik analisis dapat juga hanya dengan persentase, tabel,

atau diagram.

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan

pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi.

3.8.2. Analisis Bivariat

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel pada penelitian ini

maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat. Untuk mengetahui hubungan

(korelasi) antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat

(dependent variable). Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

53

antara variabel bebas dengan variabel terikat di gunakan analisis Chi-square, pada

batas kemaknaan perhitungan statistik p value (0,05). Apabila hasil perhitungan

menunjukan nilai p < p value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak dan (Ha)

diterima, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang

signifikan. Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) antara

variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang.

Keterangan :

X2 = Statistik Uji Chi Square

∑ = Jumlah

0 = Nilai Observerd (Frekuensi hasil Observasi)

E = Expected (Frekuensi harapan dari baris dan kolom)

3.8.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat bertujuan untuk melihat kemaknaan hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat secara simultan (Uji-F) sekaligus

menentukan faktor-faktor yang lebih domain berhubungan (Uji-T). Uji statistik

yang digunakan “adalah regresi logistik berganda”, pada batas kemaknaan 95%

dengan perhitungan statistik α = 0,25%.

Persamaan regresi yang digunakan adalah :

X2 =

E

E 2

0

Y = β0 + βX1 + β2X2 + ... βnXn + e

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.helvetia.ac.id/912/2/BAB I - BAB III.pdf · 2019. 1. 26. · sebesar 70,4%. Tenaga yang paling banyak memberikan pelayanan ANC adalah

54

Dimana :

Y = Variabel terikat (kinerja)

β0 = Konstanta

β1 – β3 = Koefision regresi

X1 = Variabel bebeas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

e = Error (tingkat kesalahan) yaitu 0,25%.