bab i pendahuluan 1.1. latar...

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat mempunyai komunitas-komunitas sosial maupun lembaga-- lembaga kemasyarakatan. Komunitas-komunitas ini biasanya mengadakan hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur pokok dari stuktur sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial meliputi hubungan antara manusia dengan manusia (individu dengan individu), individu dengan komunitas dan antar komunitas, yang mana dalam hubungan tersebut terdapat hubungan saling mempengaruhi secara timbal balik (Anoraga dan Widiyanti, 1993:111). Interaksi mengandung arti bahwa orang dengan mengadakan reaksi dan aksi ikut memberikan bentuk pada dunia luar (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, komunitas kerja, bangsa). Sebaliknya individu itu sendiri juga mendapatkan pengaruh dari lingkungan dan kadang-kadang pengaruh itu begitu kuat hingga membahayakan pribadinya (Monks, dkk, 2001:256). Interaksi sosial terbentuk melalui dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi (Soerjono Sukanto, 2003:12). Pertama, kontak sosial, dalam hal ini adanya kontak langsung maupun tidak langsung. Kontak sosial terjadi antara orang perorangan, antara orang perorangan dengan komunitas dan antara komunitas dengan komunitas. Kedua, komunikasi yaitu bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang

Upload: trinhphuc

Post on 07-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat mempunyai komunitas-komunitas sosial maupun lembaga--

lembaga kemasyarakatan. Komunitas-komunitas ini biasanya mengadakan

hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur pokok dari stuktur

sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial meliputi hubungan antara manusia

dengan manusia (individu dengan individu), individu dengan komunitas dan antar

komunitas, yang mana dalam hubungan tersebut terdapat hubungan saling

mempengaruhi secara timbal balik (Anoraga dan Widiyanti, 1993:111).

Interaksi mengandung arti bahwa orang dengan mengadakan reaksi dan

aksi ikut memberikan bentuk pada dunia luar (keluarga, teman, tetangga, kelas

sosial, komunitas kerja, bangsa). Sebaliknya individu itu sendiri juga

mendapatkan pengaruh dari lingkungan dan kadang-kadang pengaruh itu begitu

kuat hingga membahayakan pribadinya (Monks, dkk, 2001:256).

Interaksi sosial terbentuk melalui dua syarat yaitu adanya kontak sosial

dan komunikasi (Soerjono Sukanto, 2003:12). Pertama, kontak sosial, dalam hal

ini adanya kontak langsung maupun tidak langsung. Kontak sosial terjadi antara

orang perorangan, antara orang perorangan dengan komunitas dan antara

komunitas dengan komunitas. Kedua, komunikasi yaitu bahwa seseorang yang

memberi tafsiran kepada orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak

badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

2

tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan

yang ingin disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan

komunitas dapat diketahui olek komunitas lain atau orang lain. Hal ini kemudain

merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.

Sedangkan proses dari interaksi sosial yaitu terdiri atas proses asosiatif dan

diasosiatif. Proses asosiatif terdiri atas kerjasama, akomodasi dan asimilasi.

Sedangkan proses disasosiatif atau sering disebut sebagai oppositional processes,

persis halnya dengan kerja sama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat,

walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan system social

masyarakat bersangkutan.

Jika memperhatikan uraian di atas, bahwa kontak sosial yang terjadi di

dalam masyarakat yaitu melibatkan orang perorangan, orang perorangan dengan

komunitas dan komunitas dengan komunitas lainnya. Di dalam masyarakat ada

banyak komunitas yang beraneka ragam jenis dan bentuknya. Salah satu

komunitas di dalam masyarakat adalah komunitas yang terbentuk karena

kesamaan hobi. Orang dengan hobi yang sama memiliki tingkat interest yang

tinggi untuk melakukan hal-hal secara bersama-sama.

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain

lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi

yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest

atau values (Kertajaya Hermawan, 2008:21). Proses pembentukannya bersifat

horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara.

Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

3

berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002:25). Kekuatan pengikat

suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi

kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar

belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi.

Salah satu komunitas yang terbentuk karena kesamaan hobi adalah

komunitas fotografi yang terwadahi dengan Kelas Pagi Yogyakarta. Kelas Pagi

adalah sebuah komunitas fotografi yang dibentuk dan dikembangkan oleh Anton

Ismael pada awal 2006 di Jakarta. Nama Kelas Pagi sendiri diambil dari kebiasaan

interaksi yang terbangun di antara mereka yaitu Pkl 06.00–10.00 WIB. Waktu

tersebut digunakan untuk mensiasati agar tidak mengganggu kegiatan anggota

dalam melaksanakan aktifitas harian lainnya seperti, kuliah, bekerja, dan lain-lain.

Komunitas fotografi Kelas Pagi adalah satu komunitas yang bertujuan untuk

membantu mengembangkan kemampuan anggotanya dalam bidang fotografi.

Sedangkan untuk Kelas Pagi Yogyakarta (KPY) merupakan cabang dari

Kelas Pagi Jakarta. Kedudukan Yogyakarta sebagai kota budaya menjadi

pertimbangan tersendiri oleh Anton Ismael dan Nana Je dalam mendirikan cabang

dari Kelas Pagi tersebut. Selain itu, Yogyakarta diyakini memiliki prospek untuk

tumbuh dan berkembangnya komunitas-komunitas seni, salah satunya yaitu seni

fotografi. Kreatifitas yang tinggi di Jogja menjadi pertimbangan tersendiri dalam

menindaklanjuti sekolah Kelas Pagi tersebut.

Kelas Pagi Yogyakarta (KPY) memiliki sedikit perbedaan dengan Kelas

Pagi yang diadakan di Jakarta yaitu menyangkut waktu pertemuan-pertemuannya.

Di Yogyakarta, Kelas Pagi tidak hanya dilaksanakan pada pagi hari, akan tetapi

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

4

juga pada sore hari. Hal tersebut untuk menyesuaikan dengan sebagian besar

jadwal aktifitas anggotanya.

Pelaksanaan Kelas Pagi Yogyakarta untuk dasar (basic), pada umumnya

dijadwalkan pada hari Selasa dan Jumat, sedangkan untuk kelas Intermediate

umumnya dilaksanakan 1 minggu sekali atau menyesuaikan dengan jadwal

mentor. Kelas Pagi Yogyakarta tidak hanya melaksanakan pemberian materi

informal di dalam kelas, namun juga praktek di luar kelas dengan memberikan

tugas-tugas pekerjaan rumah baik untuk dikerjakan secara individu maupun secara

komunitas.

Interaksi antara anggota berlangsung dalam keadaan formal dan non

formal. Namun ada kecenderungan interaksi yang terbangun antara angota dengan

anggota lainnya serta dengan pengurus lebih intens terjadi pada keadaan non

formal. Hal ini disebabkan karena Kelas Pagi lebih banyak mengarahkan

kegiatannya pada praktek-praktek di luar jam formal.

Interaksi antara anggota Kelas Pagi Yogyakarta serta dengan pengurus

terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung atau bermedia dalam hal ini

adalah social media. Social media adalah sebuah media online dimana para

penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi informasi,

berkomunikasi dan aktifitas lainnya. Penggunaan social media sebagai media

interaksi di antara para anggotanya jelas sangat membantu kelancaran

komunikasi.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

5

Dengan menggunakan media internet online tersebut, komunikasi lebih

interaktif, sifat komunikasi tidak lagi selalu synchronorous tetapi dapat pula

bersifat asynchronorous, jarak ruang, waktu antara pengirim dan penerima pesan

menjadi keniscayan untuk semakin tipis, serta konteks komunikasi berlangsung

dalam dunia maya (virtual). Internet telah membentuk sebuah dunia tersendiri

seperti layaknya bumi di tempat manusia berada. Dalam dunia maya ini, melalui

beraneka ragam peralatan teknologi informasi dan komunikasi, para individu

maupun kelompok-kelompok masyarakat saling berinteraksi, bertukar pikiran,

dan berkolaborasi untuk melakukan sejumlah aktivitas kehidupan (Sosiawan,

2009:12)

Kemajuan internet ini melahirkan sebuah komunitas jaringan. Masyarakat

jaringan yaitu yaitu sebuah masyarakat di mana fungsi dan proses dominan ditata

sekitar jaringan -bisa internet, intranet, organisasi, negara, hingga jaringan

pergaulan. Pada masyarakat jaringan, logika jaringan menentukan dan

memodifikasi morfologi sosial, proses produksi, kekuasaan, budaya dan

pengalaman keseharian (Manuel Castell, 2001:34).

Pemanfaatan internet sebagai media komunikasi antara anggota yaitu

dilakukan melalui kelaspagiyogyakarta.blogspot.com, alamat facebook (group)

yaitu di Kelas Pagi Yogyakarta, twiter di alamat @kelaspagiyogya. Pemanfaatan

media sosial ini dilatari oleh kecenderungan dari para anggotanya dalam menjalin

interaksi, mayoritas siswa KPY aktif menggunakan media sosial dalam menjalin

interaksi sesama siswa. Melihat kondisi tersebut, pengurus Kelas Pagi Yogyakarta

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

6

berinisiatif untuk menunjang kelancaran kegiatan belajar dengan menggunakan

media sosial.

Jika dilihat dari pemanfaatannya, media sosial seperti blog, facebook, dan

twitter dari KPY lebih banyak berisi informasi seputar aktifitas KPY. Secara

detail, blog KPY dimanfaatkan untuk publikasi-publikasi kegiatan-kegiatan

seperti workshop, pameran, dan untuk tempat sponsorship. Sedangkan facebook

dimanfaatkan untuk menginformasikan jadwal, info pameran, dan share link

fotografi. Twiter digunakan sebagai media informasi jadwal, info pameran dan

Tanya jawab tentang fotografi, serta share link pameran-pameran.

Mengingat heterogenitas peserta Kelas Pagi Yogyakarta, maka kebutuhan

terhadap penggunaan media tersebut di atas sangatlah mutlak, sehingga perlu

ditinjau tentang kemanfaatannya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian adalah: Bagaimana peran media sosial (blog, facebook, dan twiter)

dalam menunjang kegiatan komunitas fotografi Kelas Pagi Yogyakarta?

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

7

1.3. Batasan Penelitian

Agar pembahasan tidak meluas, penulis membuat beberapa pembatasan

penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di komunitas fotografi Kelas Pagi Yogyakarta.

2. Pemanfaatan media sosial blog, facebook, dan twiter

1.4. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui peran media

sosial blog, facebook, twiter dalam menunjang kegiatan komunitas fotografi Kelas

Pagi Yogyakarta.

1.5. Landasan Teori

1.5.1. Komunitas

Istilah komunitas mengalami perkembangan pesat sejak abad ke-14 yang

pada awalnya digunakan untuk menuntuk pada suatu kelompok orang yang berada

pada status rendah, orang biasa, dalam hubungannya dengan kelompok atas.

Variasi penggunaan tampak pada saat istilah yang sama digunakan untuk

menjelaskan suatu unit kecil dari suatu sistem yang terorganisir, seperti negara

ada skala kecil. Pada abad ke-16, komunitas telah mengandung makna

”kesamaan” dalam identitas atau ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh sekelompok

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

8

orang. Kelompok yang memiliki minat yang sama, misalnya, disebut sebagai

komunitas seperti ditunjukkan dengan istilah community of interests.

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain

lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi

yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest

atau values (Kertajaya Hermawan, 2008:21). Proses pembentukannya bersifat

horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara.

Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan

berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002:31).

Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan

bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya,

didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi.

Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau

wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan

mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang

dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.

Istilah komunitas telah digunakan sejak abad ke-18. Istilah ini telah

digunakan untuk menunjuk suatu unit tempat tinggal seperti distrik yang

merupakan bagian dari suatu sistem administrasi (Williams, 1988:87). Pada abad

ke-19 pembedaan komunitas (community) dari masyarakat (society) semakin jelas

untuk membedakan suatu lingkungan tidak hanya berdasarkan keluasan unit tetapi

juga pada tingkat keformalan suatu unit itu di mana komunitas dianggap sebagai

sistem sosial yang relatif kurang formal dibanding masyarakat (Irwan Abdullah,

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

9

2009:54). Menurut Masduki (2003:23), komunitas terbentuk oleh dua hal,

pertama kesamaan lokasi atau status sosial individu-individu, kedua, kesadaran

kolektif untuk mencapai tujuan tertentu.

1.5.2. Pekerjaan Virtual

Pekerja internet bersama-sama merakit beragam teknologi dan jaringan

komunikasi yang dilembagakan dan memunginkan lingkungan virtual berfungsi

sebagai simulasi dan media atau ruang bagi komunikasi dan agar data dapat saling

bertukar (Downey, 2001).

Teknologi informasi dan penciptaan virtualitas digital pertama-tama dapat

digunakan untuk menggantikan teknologi tua dalam cara bekerja, tetapi implikasi

yang lebih penting berada dalam campuran keahlian dan perusahaan yang

melewati jarak dan waktu (Jackson dan Van Der Wielen, 1999)

Perbedaan yang dihadapi pekerja dengan virtualisasi pekerjaan yang

berkelanjutan, reorganisasi tempat materi, dan konteks pekerjaan mereka.

Fokusnya adalah dampak virtualitas digital, seperti tempat bekerja online bersama

dengan kemampuan obrolan (chatting) dan pendataan, ruang pertemuan virtual,

serta bangkitnya teleworking dari rumah dan lebih jelas lagi dari kendaraan,

kantor satelit, dan ruangan hotel. Para pekerja virtual juga terpisahkan oleh

kekuatan dan status, penghargaan, dan beragam kompetensi.

Tempat bekerja menjadi ‘tervirtualisasi’ karena keduanya tidak kentara

dan langsung (Grover dan Kettinger, 1997). Pertukaran yang sesekali dapat terjadi

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

10

secara tatap muka atau antar dinding organisasi dapat terjadi sekarang secara

elektronik melalui surat elektronik, obrolan (chat), atau video berbasiskan web.

Menurut Jackson, kebutuhan bagi organisasi untuk mengembangkan

inovasi dan pembelajaran akan membutuhkan system manajemen pengetahuan

baru dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi yang membantu

anggota untuk mendapatkan, mengakumulasi, mengubah, dan mengeksploitasi

pengetahuan organisasional. Karena akses serta penyampaian pengetahuan dan

keahlian akan terus meningkat melewati batasan (baik secara organisasi maupun

ruang), jaringan internal dan kelompok proyek yang menyebar, begitu pula

kolaborasi antar perusahaan akan menjadi semakin umum. (Jackson, 1992:2)

1.5.3 Media Sosial (Social Media)

Menurut Merlyna Lim, media sosial mewarisi keramahan dari

pendahulunya, yaitu internet. Bersifat konvergen, murah, ketersediaan luas dan

kemampuan untuk mengontrol dan melakukan sensor, internet merupakan "media

ramah" (Lim 2003, 274). Dengan demikian, media sosial menyediakan "ruang

lingkup yang lebih besar untuk kebebasan, otonomi, kreativitas, dan kolaborasi

dari media sebelumnya" (Lim dan Kann 2008, 82). Media sosial mewarisi

karakteristik tersebut dan mendorong kerja sama yang lebih besar dan

interaktivitas sosial. Melampaui internet lama, media sosial memfasilitasi "konten

organik, proses distribusi dan interaksi, dan format media yang konvergen"

(Andreas 2007, 2). Internet “baru” ini telah mematahkan pola yang biasa dalam

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

11

produksi media dan konsumsi. Hal ini bukan lagi media yang tersebar oleh

konsumen individu mengambil konten dari produser media terpusat. Sebaliknya,

media sosial berperan sebagai komunitas akar rumput saling bergantung pada

individu, organisasi, dan situs-situs yang relevansinya dan otoritasnya dibentuk

melalui interaksi dan partisipasi (Andreas 2007, 2) . Namun, media sosial tidak

boleh dianggap sebagai agen penyebab yang berperan penting dalam

mempromosikan perubahan sosial atau memajukan demokrasi. Tidak ada yang

intrinsik di media sosial yang secara otomatis mencapai potensi tersebut. Konteks

sosial dan pengaturan dalam teknologi merupakan kunci untuk mempengaruhi

perubahan politik (Lim 2012a) .

Media sosial masih bergantung pada sistem media yang lebih besar.

Sementara pengguna blog dan media sosial menghasilkan informasi mereka

sendiri, ketika melihat berita dan acara, kebanyakan dari mereka cenderung

menjadi ruang gema dari media mainstream tradisional, terutama saluran televisi.

Lingkungan yang lebih ramah media sosial tidak mendorong munculnya

jurnalisme warga yang memproduksi berita alternatif. Namun, produksi alternatif

masih terlalu kecil untuk menantang dominasi konten utama.

Menurut Lim, dengan mempelajari aktivisme media sosial di Indonesia,

kita belajar bahwa sifat partisipatif dari media sosial tentu yang paling cocok

untuk menyebarkan konten budaya populer. Sementara budaya partisipatif ini bisa

dipinjam untuk keterlibatan sipil dan mobilisasi politik, itu terbatas dalam

kapasitasnya untuk memobilisasi isu-isu politik yang kompleks. Keterbatasan

yang berasal dari, setidaknya, tiga keadaan. Pertama, media sosial mempunyai

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

12

jaringan luas dan produksi dan sirkulasi informasi yang terus dipercepat.

Lingkungan ini lebih cocok untuk narasi yang sederhana. Kedua, media sosial ini

tidak terlepas dari sistem media besar. Dengan demikian aktivisme media sosial,

harus membiasakan diri dengan budaya penyederhanaan konten dari media

mainstream. Ketiga, media sosial tidak terlepas dari aspek tekno-materialnya,

yaitu distribusi dan perangkat akses. Dengan konsentrasi tinggi akses media sosial

di daerah perkotaan, narasi aktivisme selalu bersaing dengan konten hiburan

disesuaikan untuk konsumen kelas menengah di perkotaan.

Kegiatan media sosial untuk kelas menengah perkotaan sebagian besar

berputar di sekitar hiburan, ekspresi diri dan keuntungan sosial. Tak satu pun dari

hal tersebut mudah dikategorikan sebagai bagian dari keterlibatan masyarakat

yang memberikan kontribusi untuk proses demokrasi. Media sosial tidak inheren

mempromosikan keterlibatan sipil dan tidak boleh dianggap sebagai agen

penyebab perubahan sosial dan demokratisasi. Media sosial mempunyai fungsi

terbaiknya dalam memfasilitasi dan memperkuat budaya yang membantu

mendirikan sebuah yayasan, tempat pelatihan, dan ruang belajar bagi individu

untuk mengekspresikan pendapat mereka, untuk melaksanakan hak-hak mereka

dan untuk berkolaborasi dengan orang lain.

Perkembangan teknologi internet dengan Web 2.0 serta perkembangan

mobile technology membuat perilaku masyarakat berubah dan sekaligus membuka

peluang baru. Teknologi Web 2.0 mengubah segalanya, internet menjadi bersifat

interaktif dan dinamis. Orang jadi bisa lebih mudah mengekspresikan dirinya,

melakukan networking, membentuk komunitas, berkolaborasi, berpartisipasi

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

13

dalam sebuah kegiatan, dan masih banyak lagi hal–hal menarik yang dapat

dilakukan di internet. Ini menunjukan bahwa Web 2.0 membuat proses

horisontalisasi semakin cepat. Internet bukan hanya milik generasi muda lagi

(Kartajaya, 2008:21).

Dunia kini tengah diramaikan oleh isu-isu yang berkenaan dengan

penggunaan media baru. Media baru adalah media dalam pengertian sangat luas,

New media theory memberi gambaran betapa besarnya kekuatan media baru

dalam mempengaruhi dunia melalui bentuk-bentuk barunya. Kemunculan media

baru menimbulkan era baru dalam komunikasi yaitu era komunikasi interaktif.

Ciri-ciri komunikasi interaktif dapat dilihat dalam pola interaksi yang leluasa,

regulasi umpan balik yang sangat segera, menggunakan media interaktif, dan

dapat menggunakan sarana audiovisual (Abrar, 2002:12). Komunikasi sebagai

dasar kehidupan membuat setiap perubahan di dalamnya sangat ditunggu dan

dapat menimbulkan dampak di semua lini kehidupan.

Pada pertengahan abad ke-19 saat komunikasi interaktif mulai digalakkan

di berbagai negara maju di dunia, internet kemudian muncul sebagai fenomena

yang sangat dinamis. Membicarakan internet berarti membicarakan hal kompleks

yang berkaitan satu sama lain. Hal terpenting yang lahir setelah internet adalah

segala hal yang kemudian menjadi serba “elektronik”. Menyusul muncul nya

1istilah-istilah seperti e-mail, e-commerce, e-marketing, dan lain sebagainya. Sifat

internet yang fleksibel dan interaktif sesungguhnya adalah alasan utama banyak

organisasi memanfaatkannya sebagai media komunikasi yang efektif.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

14

Social media adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial

network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial

dan wiki mungkin merupakan bentuk social media yang paling umum digunakan

oleh masyarakat di seluruh dunia. Sementara jejaring sosial merupakan situs

dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan

teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar

antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan

media cetak dan media broadcast, maka social media menggunakan internet.

Social media mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan

memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta

membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka social media

pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Facebook atau Twitter

misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan

sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses social media

mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di

negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya social media

juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam

menyebarkan berita-berita.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang

seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti

televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

15

banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial

bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang

aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan

sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna media sosial dengan bebas bisa

mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan

berbagai model content lainnya.

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat

secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan media

sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari

apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua

arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada

ketertarikan yang sama akan suatu hal.

Keberadaan media sosial di tengah-tengah masyarakat telah membantu

masyarakat dalam memudahkan pekerjaan-pekerjaannya. Adapun fungsi media

sosial sebagai media komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Administrasi. Pengorganisasian profil karyawan dalam jaringan sosial yang

relevan dan relatif dimana posisi organisasi kita.

b. Mendengarkan dan Belajar. Media sosial berfungsi sebagai pembuatan sistem

pemantauan untuk mendengar apa yang dikehendaki oleh orang luar terhadap

organisasi, dan apa yang relevan dengan mereka.

c. Berpikir dan Perencanaan. Menjadi referensi dalam mengambil tindakan

dalam membuat diferensiasi, hubungan, konten yang relevan dengan anggota

atau target dari dibuatnya media social tersebut.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

16

d. Pengukuran. Menetapkan langkah-langkah efektif guna mengukur apakah

metode, isi, dan alat yang digunakan dalam kaitannya meningkatkan

ketercapaian dari tujuan organisasi.

Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah

media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif

atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola

penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens,

banyak audiens ke banyak audiens (Paramitha, 2011:42).

Menurut Gunelius (2011: 10) media sosial adalah penerbitan online dan

alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada

percakapan, keterlibatan, dan partisipasi. Menurut Wikipedia (12 Januari 2008)

definisi media sosial adalah media online partisipatif yang mempublikasikan

berita, foto, video, dan podcast yang diumumkan melalui situs media sosial.

Biasanya disertai dengan proses pemungutan suara untuk membuat media item

menjadi populer.

Media sosial merupakan bentuk demokratisasi informasi, mengubah orang

dari pembaca konten ke penerbit konten. Hal ini merupakan pergeseran dari

mekanisme siaran ke model banyak ke banyak, berakar pada percakapan antara

penulis, orang, dan teman sebaya. berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-

unsur fundamental dari media sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan

saluran sosial yang berbeda dan online menjadi saluran utama. Kedua, media

sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya media sosial terus berkembang.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

17

Ketiga, media sosial adalah partisipatif. “penonton” dianggap kreatif sehingga

dapat memberikan komentar (Evans, 2008 : 34).

Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet,

papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video. Teknologi seperti blog,

berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing,

pembuatan grup dan voice over IP.

Media sosial mampu bersaing dengan berbagai komunikasi lainnya,

bahkan memberi manfaat yang amat penting bagi perusahaan. Berikut beberapa

manfaat media sosial menurut Puntoadi (2011: 5) sebagai berikut:

1. Personal branding is not only figure, it’s for everyone. Berbagai media

sosial seperti facebook, twitter, YouTube dapat menjadi media untuk orang

berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di sosial media.

Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media adalah tidak

mengenal trik atau popularitas semu, karena audiensnya lah yang akan

menentukan (Puntoadi, 2011: 6).

2. Fantastic marketing result throught social media. People don’t watch

TV’s anymore, they watch their mobile phones. Fenomena dimana cara hidup

masyarakat saat ini cenderung lebih memanfaatkan telepon genggam mereka yang

sudah terkenal dengan sebutan “smartphones”. Dengan smartphone, kita dapat

melihat berbagai informasi (Puntoadi, 2011: 19).

3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat

dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih

individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para pemasar dapat

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

18

mengetahui kebiasaan konsumen mereka dan melakukan interaksi secara personal

serta membangun keterikatan yang lebih dalam (Puntoadi, 2011: 21).

4. Media sosial memilki sifat viral. Viral menurut Danis (2011) berarti

memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat. Informasi yang muncul

dari suatu produk dapat tersebar dengan cepat karena para penghuni sosial media

memliki karakter berbagi

1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif, karena dengan metode ini peneliti bisa melihat suatu

fenomena secara mendalam dan menyeluruh dalam hal ini adalah media sosial

dalam penggunaan nya bagi komunitas fotografi Kelas Pagi Yogyakarta.

Metode kualitatif mengacu pada prosedur-prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif (kata-kata, tertulis maupun lisan) yang dinyatakan

orang itu sendiri, atau perilaku yang diamati. Pendekatan ini menempatkan

individu dalam kerangka menyeluruh (holistik setting), tidak diisolasi dalam

variabel-variabel tertentu. Penelitian mengembangkan konsep menghimpun fakta,

tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa (Singarimbun, 1989:4). Sejalan dengan

definisi tersebut, Kirk dan Miller (Moleong, 1991:3) mendefinisikan bahwa

penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam tradisi ilmu pengetahuan sosial

yang fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

19

sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan

peristilahannya.

Metode penelitian kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan.

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

hubungan antara peneliti dengan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap nilai-nilai yang dihadapi (Moleong, 1991:5).

Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada fakta-fakta (fact

finding) sebagaimana keadaan sebenarnya. Penggunaan metode kualitatif dalam

penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mendalam mengenai

peranan penggunaan media sosial di komunitas fotografi Kelas Pagi Yogyakarta.

1.6.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di komunitas Kelas Pagi Yogyakarta (KPY) di

Yogyakarta. Kelas Pagi Yogyakarta merupakan salah satu wadah pendidikan bagi

kalangan umum yang mempelajari bidang fotografi. Kelas Pagi Yogyakarta

dipilih karena kegiatannya tidak memungut biaya kepada anggotanya.

1.6.3. Informan Kunci

Dalam panelitian ini, yang menjadi informan kunci adalah pengurus

administrasi yang bertanggungjawab terhadap media sosial dan siswa Kelas Pagi

Yogyakarta.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

20

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan

dokumen, serta observasi. Data wawancara dan observasi digunakan untuk

mendapatkan data primer sedangkan data dokumen digunakan untuk mendapatkan

data sekunder. Berikut uraiannya:

(1) Observasi

Observasi merupakan kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat

fenomena yang muncul dan mempertimbangan hubungan antar aspek dalam suatu

fenomena. Observasi dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan setting yang

dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam

aktivitas dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam

kejadian yang diamati tersebut. Observasi dihentikan pada saat terjadi kejenuhan

informasi, yakni setelah tidak ada penambahan informasi baru pada fenomena

yang diamati.

(2) Wawancara

Interview atau wawancara langsung dilakukan dengan menggunakan

panduan atau petunjuk wawancara (Interview Guide), berisi tentang garis-garis

besar pokok yang akan ditanyakan, dengan maksud agar pokok-pokok yang

direncanakan tersebut dapat tercakup seluruhnya.

Wawancara dilakukan secara mendalam (indepth interview) dengan cara

bertatap muka langsung antara pewawancara dengan sumber informasi. Teknik

wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bebas terpimpin dan

menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Wawancara dilakukan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

21

dengan membawa kerangka pertanyaan, tetapi penyajiannya tidak terikat oleh

kerangka yang telah disiapkan. Artinya peneliti dapat memperdalam suatu

informasi spesifik yang muncul dari informan tetapi mungkin tidak ada dalam

pedoman wawancara yang ada.

(3) Dokumentasi

Dokumentasi mempunyai kegunaan bagi peneliti maupun pembaca atau

pengguna penelitian. Bagi peneliti, dokumentasi berguna untuk merekam semua

data-data yang telah didapatkan di daerah obyek penelitian. Sedangkan bagi

pembaca atau pengguna penelitian, dokumentasi berguna sebagai pendukung bagi

keakuratan data dan orisinalitas penelitian. Dengan adanya dokumentasi,

penelitian akan mempunyai nilai lebih dan lebih jelas di mata pembaca.

(4) Kepustakaan

Kepustakaan mempunyai dua arti dalam penelitian, yang pertama,

kepustakaan bisa menjadi awal peneliti untuk melakukan penelitian yaitu dengan

membuktikan teori atau berangkat dari permasalahan yang ada dalam

kepustakaan. Yang kedua, kepustakaan dalam penelitian berguna sebagai penguat

dari hasil-hasil penelitian. Teori-teori yang ada di dalam kepustakaan mempunyai

penopang dalam mendeskripsikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh

seorang peneliti.

1.6.5 Analisis Data

Penelitian ini digunakan metode kualitatif agar dapat menjawab masalah

yang diajukan. Metode penelitian kualitatif yang dipilih adalah dengan

pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah pendekatan dengan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

22

cara pelukisan yang sistematis dan analisis suatu kebudayaan komunitas,

masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu

yang sama.

Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menggali fakta yang kemudian

dideskripsikan dengan berpedoman pada butir-butir pertanyaan dalam wawancara

di lapangan. Setelah data dikumpulkan disajikan dalam bentuk kalimat untuk

ditarik suatu kesimpulan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif. Data yang akan dianalisis berupa keterangan-keterangan maupun

fenomena hasil observasi yang muncul di lapangan dan untuk dianalisis menjadi

argumen kalimat yang logis dan sistematis. Menurut Miles dan Huberman (1992)

menjelaskan bahwa langkah analisis data dalam penelitian kualitatif deskriptif

terdiri dari reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Adapun

tahap-tahap teknik analisis data yang digunakan meliputi:

(1) Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan dan mengubah data kasar yang diperoleh dari lapangan. Data

kasar yang dimaksud disini adalah keterangan-keterangan atau informasi yang

diuraikan informan tetapi tidak relevan dengan fokus masalah penelitian sehingga

perlu direduksi.

(2) Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun dari

hasil reduksi data. Hasil reduksi data kemudian disajikan dalam laporan yang

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68687/potongan/S1-2014... · hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur ... Interaksi sosial

23

sistematis dan mudah dibaca atau dipahami. Untuk lebih menjelaskan uraian maka

dapat dibuat gambaran berupa diagram interaktif tentang fenomena yang terjadi.

(3) Pengambilan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan melihat hasil reduksi data dan

tetap mengacu pada rumusan masalah serta tujuan yang hendak dicapai.

Analisa data menurut Patton (dalam Moleong, 1992:103) adalah proses

mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan

satuan uraian dasar. Kemudian memberikan arti yang signifikan terhadap analisis,

menjelaskan pada uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi

hubungan.