bab i dan ii baru........doc
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
1/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan pola penyakit ada hubungannya dengan cara hidup yang sesuai
dengan bertambahnya kemakmuran. Pola makan di kota-kota telah bergeser
dari makanan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat dan serat
serta sayuran, kemakanan kebarat-baratan yang terlalu banyak protein, lemak,
gula, garam serta banyak mengkonsumsi minuman beralkohol. Disamping itu
cara hidup yang sangat sibuk dengan pekerjaan dari pagi hingga sore bahkankadang sampai malam hari menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk
berolahraga. Peningkatan perkapita atau perubahan gaya hidup terutama di
kota-kota besar mengakibatkan peningkatan pervalensi penyakit endokrin
seperti Diabets Melitus (Sujono & Sukarmin !!"#
$adan kesehatan dunia (%'# melaporkan pada tahun !!! jumlah
penderita Diabetes Melitus adalah ) juta ji*a dari +.).".!) penduduk
di dunia. Diperkirakan akan meningkat menjadi juta pada tahun !!.
(http/00***.berbagi sehat.com.!!1#
Diabetes Melitus merupakan salah satu penyebab kematian yang
menempati urutan ke empat di 2ndonesia, dan merupakan penyebab utama
kebutaan akibat retinopati diabetik. Menurut data %' pada tahun !!,
jumlah penduduk 2ndonesia yang menderita Diabetes Melitus mencapai )
juta orang atau ", 3 dari ! juta populasi.
(http/00***.kapanlagi.com.!!"#.
Medical record rumah sakit Stella Maris mencatat, jumlah penderita
Diabetes Mellitus pada tahun !!) sebanyak ") orang. Sedangkan pada tahun
!!" penderita Diabetes mellitus sangat meningkat yaitu orang. Dimana
sebagian besarnya adalah Diabetes Mellitus 4ipe dengan jumlah penderita
1 orang dan orang dengan Diabetes mellitus 4ipe . 5elompok usia yang
http://www.kapanlagi.com/http://www.kapanlagi.com/ -
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
2/35
2
paling sering terkena penyakit ini yaitu umur +- tahun sebanyak )"
orang. (M6' 6umah Sakit Stella Maris#
Pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup
yang dijalaninya ternyata lebih sering terkena Diabetes Melitus 4ipe . Sangat
disayangkan bah*a banyak penderita Diabetes Melitus yang tidak menyadari
dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau
kencing manis. al ini mungkin disebabkan minimnya in7ormasi di
masyarakat tentang Diabetes terutama gejala-gejalanya. $eberapa komplikasi
dapat diakibatkan oleh Diabetes Melitus, yang paling utama adalah serangan
jantung, payah ginjal stroke dan gangren. Ditemukan )+ 3 penderita seringmeninggal karena penyakit vaskuler.
$erbagai komplikasi yang muncul harus diselesaikan secara komprehensi7
dari aspek biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual agar penderita
hidup lebih bermakna. Di sinilah salah satu peran asuhan kepera*atan yang
membimbing dan bersama pasien mencari solusi yang komprehensi7 untuk
kemajuan hidup penderita dengan menggunakan pendekatan proses
kepera*atan.
Dengan melihat data-data di atas maka penulis tertarik untuk mengangkatmasalah ini dalam 542 dengan judul 8Penerapan 9suhan 5epera*atan Pada
4n.M dengan Diabetes Melitus 4ipe di ruang pera*atan $ernadeth 2 6umah
Sakit Stella Maris Makassar:.
B. Tujuan Penulisan
. 4ujuan umum / Memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan
asuhan kepera*atan pada pasien dengan Diabetes Melitus 4ipe .
. 4ujuan khusus /
a. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan pengkajian, analisa
data dan merumuskan diagnosa kepera*atan pada pasien dengan
Diabetes Melitus 4ipe .b. Memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan rencana
kepera*atan pada pasien dengan Diabetes Melitus 4ipe .
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
3/35
3
c. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan implementasi ke-
pera*atan pada pasien dengan Diabetes Melitus 4ipe .
d. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan evaluasi pada pasien
dengan Diabetes Melitus 4ipe .
e. Memperoleh pengalaman nyata dalam mendokumentasikan asuhan ke-
pera*atan pada pasien dengan Diabetes Melitus 4ipe .
C. Manfaat Penulisan
. $agi 2nstitusi 6umah Sakit
Dapat menjadi masukan 0 sumbangan pikiran yang dapat digunakan
oleh pihak 6umah Sakit agar dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan khususnya pada pasien dengan penyakit Diabetes Melitus 4ip .. $agi 2nstitusi Pendidikan
Sebagai re7erensi dan sumber in7ormasi dalam pelaksanaan asuhan
kepera*atan pada pasien dengan Diabetes Melitus 4ipe .
. $agi PasienDapat memperoleh pengetahuan dan pera*atan untuk dijadikan
pedoman dalam mencegah penyakit diabetes Melitus 4ipe .
. $agi Penulis;ntuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan penerapan
asuhan kepera*atan pada pasien dengan Diabetes Melitus 4ipe sesuaidengan teori yang diperoleh.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
4/35
4
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini penulis memperoleh data dengan
menggunakan metode penulisan sebagai berikut /
. Studi 5epustakaanDengan memperlajari literature-literatur yang berkaitan atau relevan
dengan karya tulis ini.
. 2nternetDengan mencari artikel-artikel yang berakitan dengan karya tulis ini.
. Studi 5asus
;ntuk studi kasus penulis melakukan asuhan kepera*atan yang
meliputi pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa, perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.
. 'bservasiMelihat langsung keadaan pasien selama pengkajian.
+. %a*ancara
Dengan mengadakan *a*ancara dengan pihak yang terkait yakni
keluarga dan pera*at.
E. Sisteatika Penulisan
Penulisan karya tulis ini disusun secara sistematis dalam beberapa $9$
yang terdiri dari / $9$ 2 P;9= yang terdiri dari / latar belakang,
tujuan penulisan, man7aat penulisan, dan sistematika penulisan. $9$ 22
42=?9;9= 4
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
5/35
5
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
6/35
6
BAB II
TIN!AUAN TE"#ITIS
A. $onse% Dasar Medik
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dasar medis penyakit
Diabetes Mellitus secara teoritis dari berbagai re7erensi.
&. Definisi
9da beberapa de7inisi Diabetes Melitus yaitu/a. Diabetes Mellitus adalah sekelmpok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ($runner
& Suddarth, !!#
b. Diabetes Melitus adalah penyakit yang sering dijumpai sebagai akibat
dari de7isiensi insulin atau penurunan e7ektivitas insulin
(http/005umpulan9suhan5epera*atan.blogspot.com0!!"00.
Diabetes Mellitus.html#c. Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolik kronisyang tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat dikontrol, yang dikarakteristikkan dengan
hiperglikemia karena de7isiensi insulin. (http/00Desticious.blogspot.
com.!!1#.
$erdasarkan de7inisi di atas dapat disimpulkan bah*a Diabetes
Mellitus adalah gangguan metabolik tubuh yang ditandai dengan kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia sebagai akibat dari
de7isiensi insulin.
Diabetes Mellitus diklasi7ikan berdasarkan penyebab dan perjalanan
penyakitnya (http/00askepblogdetik.DiabetesMelitus.com.!!"#
http://kumpulanasuhankeperawatan.blogspot.com/2008/12/.%20Diabetes%20Mellitus.htmlhttp://kumpulanasuhankeperawatan.blogspot.com/2008/12/.%20Diabetes%20Mellitus.htmlhttp://askepblogdetik.diabetesmelitus.com.2008/http://kumpulanasuhankeperawatan.blogspot.com/2008/12/.%20Diabetes%20Mellitus.htmlhttp://kumpulanasuhankeperawatan.blogspot.com/2008/12/.%20Diabetes%20Mellitus.htmlhttp://askepblogdetik.diabetesmelitus.com.2008/ -
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
7/35
7
a. Diabetes Mellitus 4ipe 2 (2DDM#2DDM merupakan tipe dari DM yang tergantung pada insulin
karena sel-sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan
insulin tidak memproduksi insulin secara absolut. $iasanya
disebabkan karena kerusakan pankreas akibat dari genetik, in7eksi dan
respon autoimun. Penderita penyakit ini harus mendapat insulin
pengganti.
b. Diabetes Mellitus 4ipe 22 (=2DDM#=2DDM merupakan tipe DM yang tidak tergantung pada insulin
karena tubuh masih dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang
sedikit. 5atakteristik untuk tipe Diabetes Mellitus 4ipe adalah biasa
disebut dengan 9dult Diabetes. ;sia serangan biasanya setelah usia !
tahun keatas.c. DM gestasional, terjadi pada *anita yang tidak menderita Diabetes
sebelum kehamilannya namun timbul selama kehamilan.
iperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-
hormon plasenta. ?enis sangat penting diketahui karena dampaknyapada bayi kurang baik bila tidak ditangani dengan benar.
d. Diabetes Mellitus 4ipe >ain
9da beberapa tipe Diabetes yang lain seperti de7ek genetik 7ungsi
sel beta. De7ek genetik kerja insulin penyakit eksokrin pankreas,
endokrinopati, karena obat atau Bat kimia, in7eksi, sebab imunologi
yang jarang dan sindroma genetik lain yang berkaitan dengan DM.
'. Anatoi (isiologi
Pankreas merupakan bagian dari kelenjar endokrin yang mempunyai
struktur dan letak serta 7ungsi di dalam tubuh.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
8/35
8
a. 9natomi
( ***.http0klikkedokteran.com.gambar pankreas.jpg.!!1#
Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya +
cm, lebar + cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya
rata-rata ! - 1! gr. 4erbentang pada vertebra lumbalis dan
dibelakang lambung. $agian utama dari rongga ini merentang kearah
limpa dengan bagian ekornya menyentuh pada alat ini. Pulau
langerhans berbentuk ovoid dengan besarnya masing-masing pulau
berbeda. ?umlah semua pulau langerhans diperkirakan antara , juta
pada pankreas didalam tubuh manusia.b. Cisiologis
Pankreas ber7ungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin.
Cungsinya sebagai organ endokrin oleh pulau-pulau langerhans. Pulau-
pulau langerhans terdiri dari sel yaitu/ sel alpha yang menghasilkan
glukagon, sel betha yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang
menghasilkan somatostatin, namun 7ungsinya belum jelas diketahui.
'rgan sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot, dan jaringan
lemak. @lukagon dan insulin memegang peran penting dalam
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. $ahkan keseimbangan
http://www.http/klikhttp://www.http/klik -
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
9/35
9
kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Cungsi
kedua hormon ini sangat bertolak belakang. 5alau secara umum
insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon
meningkatkan kadar gula darah. Perangsang glukagon bila kadar gula
darah rendah, dan asam amino darah meningkat.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
10/35
10
9da beberapa 7aktor yang menyebabkan terjadinya Diabetes Mellitus
4ipe 2
# Caktor-7aktor genetikDiabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap
Diabetes. al ini terjadi karena D=9 pada orang Diabetes Mellitus
akan ikut diin7ormasikan pada gen berikutnya terkait dengan
penurunan produksi insulin. 5ecenderungan genetik ini ditemukan
pada individu yang memiliki tipe antigen >9 (uman >eucocyte
9ntigen# dimana >9 merupakan kumpulan gen yang
bertanggung ja*ab atas antigen transplantasi dan proses imun
lainnya. (Sujono & Sukarmin, !!"#
# Caktor-7aktor imunologi9danya respon autoimun yang merupakan respon abnormal
dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara
bereaksi dengan jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah
sebagai jaringan asing, yaitu autoantibodi terhadap sel-sel pulau
langerhans dan insulin endogen. ($runner & Suddarth## Caktor lingkungan
Airus atau toksin tertentu dapat memicu proses yang menimbulkandestruksi sel betha.
a. DM Ti%e II *NIDDM+
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin pada
Diabetes Mellitus 4ipe 22 masih belum diketahui. Caktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin ($runner
& Suddarth#. Selain itu terdapat pula 7aktor-7aktor yang dapat
menyebabkan (terjadinya Diabetes 4ipe 22#.
Caktor-7aktor ini adalah/
# Caktor usiaPada umumnya manusia mengalami penurunan 7isiologis yang
secara dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah ! tahun.
Penurunan ini yang akan beresiko pada penurunan 7ungsi endokrin
pankreas untuk memproduksi insulin. (Sujono & Sukarmin, !!"#
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
11/35
11
# 'besitas
'besitas mengakibatkan hipertropi pada sel-sel betha pankreas
shingga sangat berpengaruh terhadap penurunan prodeksi insulin.
ipertropi pankreas disebabkan karena peningkatan beban
metabolism glukosa sebagai kompensasi insulin terhadap luasnya
jaringan lemak untuk mencukupi energi sel yang terlalu banyak.
(;tojo, Sidarta*an, Maryantoro. 2lmu Penyakit Dalam
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
12/35
12
otot#. Proses glikogenesis (pembentukan glikogen# dari unsur glukosa
ini dapat mencegah hiperglikemia.
Pada penderita Diabetes Melitus proses ini tidak dapat berlangsung
dengan baik sehingga glukosa banyak menumpuk di darah
(hiperglikmia#. Secara rinci proses terjadinya hiperglikemia karena
de7isit insulin tergambar pada perubahan metabolik sebagai berikut/
# 4ransport glukosa yang melintasi membran sel-sel berkurang.# @lukogenesis (pembentukan glikogen dari glukosa# berkurang dan
tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah.
# @likolisis (pemecahan glukosa# meningkat, sehingga cadangan
glikogen berkurang, dan glukosa hati dicurahkan ke dalam darahsecara terus-menerus melebihi kebutuhan.
# @lukoneogenesis (pembentukan glukosa dan unsur non
karbohidrat# meningkat dan lebih banyak lagi glukosa 8hati: yang
tercurah dalam darah hasil pemecahan asam amino dan lemak.iperglikemia akan mengakibatkan pertumbuhan berbagai
mikroorganisme dengan cepat seperti jamur dan bakteri. 5arena
mikroorganisme tersebut sangat cocok dengan daerah yang kaya
glukosa. Setiap kali timbul peradangan maka akan terjadimekanisme peningkatan darah pada jaringan yang cidera. 5ondisi
itulah yang membuat mikroorganisme mendapat peningkatan
pasokan nutrisi. 5ondisi ini akan mengakibatkan penderita
Diabetes Mellitus mudah mengalami in7eksi, bakteri dan jamur.
,. Hi%erosolaritas
iperosmolaritas adalah adanya kelebihan tekanan osmotik pada
plasma sel karena adanya peningkatan konsentrasi Bat. Pada penderita
Diabetes Mellitus terjadinya hiperosmolaritas karena peningkatan
konsentrasi glukosa dalam darah (yang notabene komposisi banyak
adalah cair#. Peningkatan glukosa dalam darah akan berakibat
terjadinya kelebihan ambang pada ginjal untuk mem7iltrasi dan
reabsorbsi glukosa (meningkat )+ mg 0 menit#. 5elebihan ini
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
13/35
13
kemudian menimbulkan e7ek pembuangan glukosa melalui urin
(glukosuria#.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
14/35
14
-. Starasi selulerStarvasi seluler merupakan kondisi kelaparan yang dialami oleh sel
karena glukosa sulit masuk, padahal disekeliling sel banyak sekali
glukosa. Sulitnya glukosa masuk karena tidak adanya yang
mem7asilitasi untuk masuk sel yaitu insulin. Dampak dari starvasi
seluler akan terjadi proses kompensasi seluler untuk tetap
mempertahankan 7ungsi sel. Proses itu antara lain/
# De7isiensi insulin gagal untuk melakukan asupan glukosa bagi
jaringan. ?aringan pheriperal yang tergantung pada insulin (ototrangka dan jaringan lemak#. ?ika terdapat glukosa, sel-sel otot
memetabolisme cadangan glikogen yang mereka miliki untuk di
bongkar menjadi glukosa dan energi mungkin juga akan
menggunakan asam lemak bebas (keton#. 5ondisi ini berdampak
pada penurunan kondisi otot, kelemahan otot dan rasa mudah
lelah.# Starvasi seluler juga akan mengakibatkan peningkatan
metabolisme protein dan asam amino yang digunakan sebagai
substrat yang diperlukan untuk glukoneogenesis dalam hati. Proses
glukoneogenesis yang menggunakan asam amino menyebabkan
penipisan simpanan protein tubuh karena unsur heterogen (sebagai
unsur pemecahan protein# tidak digunakan kembali untuk semua
bagian tetapi diubah menjadi urea dalam hepar dan disekresikan
dalam urin. Depresi protein akan berakibat tubuh menjadi kurus,
penurunan resistensi terhadap in7eksi dan sulitnya pengembalian
jaringan yang rusak (sulit sembuh kalau ada cidera#.
# Starvasi seluler juga berdampak peningkatan mobilisasi dan
metabolisme lemak (lipolisis# asam lemak bebas. 5etogenesis
mengakibatkan peningkatan kadar asam organik (keton#.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
15/35
15
Sementera keton menggunakan cadangan alkali tubuh untuk bu77er
P darah menurun. Pernapasan kusmaul dirangsang untuk
kompensasi keadaan asidosis metabolik.
9danya starvasi seluler akan meningkatkan pemasukan dengan
munculnya rasa ingin makan terus (poli7agia#. Starvasi seluler juga
akan memunculkan gejala klinis kelemahan tubuh karena terjadi
penurunan produksi energi.
/. Manifestasi $linik
Mani7estasi klinik yang sering dijumpai pada pasien Diabetes Melitus
yaitu/a. Poliuria (penigkatan pengeluaran urin#
4erjadi akibat kelebihan ambang ginjal untuk mem7iltrasi dan
reabsorbsi kadar glukosa yang tinggi.
b. Polidipsi (peningkatan rasa haus#
4erjadi akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air yang
menyebabkan dehidrasi intrasel akan berdi7usi keluar sel mengikuti
penurunan gradient konsentrasi ke plasma yang hipertonik (sangat
pekat#. Dehidrasi intrasel merangsang pengeluaran 9D (antidiuretik
hormon# dan menimbulkan rasa haus.c. Poli7agia (peningkatan rasa lapar#
4erjadi akibat starvasi seluler meningkatkan mekanisme penyesuaian
tubuh untuk meningkatkan pemasukan.d. 6asa lelah dan kelemahan otot
9kibat gangguan aliran darah pada penderita Diabetes lama,
katabolisme protein di otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel
untuk menggunakan glukosa sebagai energy.
e. Peningkatan angka in7eksi akibat penurunan protein sebagai bahan
pembentukkan antibodi, gangguan 7ungsi imun, penurunan aliran
darah pada penderita Diabetes 5ronik.
7. 5elainan kulit / gatal, bisul-bisul4erjadi akibat timbulnya jamur
g. 5esemutan rasa berat akibat terjadinya neuropati.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
16/35
16
Pada penderita Diabetes Mellitus regenerasi sel persara7an mengalami
gangguan akibat kekurangan bahan dasar utama yang berasal dari
unsur protein. 9kibatnya banyak sel persara7an termasuk peri7er
mengalami kerusakan.
h. 5elemahan tubuh5elemahan tubuh terjadi akibat penurunan produksi energi metabolik
yang dilakukan oleh sel melalui proses glikolisis tidak dapat
berlangsung secara optimal.
i. >uka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh.
4erjadi akibat protein yang digunakan untuk penggantian jaringan
rusak mengalami gangguan, selain itu luka yang sulit sembuh jugadapat diakibatkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang cepat pada
penderita Diabetes Melitus.
j. Mata kabur
4erjadi akibat perubahan pada lensa oleh hiperglikemia.
0. Peeriksaan Diagnostik
;ntuk menegagkan diagnosis Diabetes Melitus ada beberapa pemeriksaan
penunjang yang dapat digunakan antara lain/
a. Pemeriksaan gula darah
5riteria diagnostik %' untuk Diabetes Melitus, pada sedikitnya
kali pemeriksaan ( $runner & Suddarth#
# @lukosa darah se*aktu F !! mg0d> (, mmol0>#
# @lukosa darah puasa F ! mg0d> ()," mmol0liter#Pada pemeriksaan kadar gula darah puasa, pasien dipuasakan
makan dan minum jam sebelum pemeriksaan. Darah biasanya
diambil antara pukul !).!! E !1.!!.
3) @lukosa plasma dari sampel jam kemudian sesudah meng-
konsumsi )+ gr karbohidrat ( jam pospandial (PP# F !! mg0d>
(, mmol#.
Pada pemeriksaan gula darah pospandial darah di ambil setelah
makan pagi atau makan siang.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
17/35
17
Periksaan gula darah umumnya menggunakan metode pengambilan
darah tepi dan darah vena. =amun cara yang paling sering digunakan
di rumah sakit yaitu/
# Pengambilan darah tepi
Pengambilan darah tepi dilakukan dengan menggunakan alat
pemantau kadar gula darah. Metode ini cukup praktis dan tidak
menggunakan *aktu yang lama. Daerah tempat pengambilan
sampel darah biasanya dilakukan di ujung-ujung jari.
a# Pertama-tama disin7eksi daerah tempat pengambilan darah
b# 4ekan kira-kira cm dari area pengambilan darah agar jumlah
darah yang dibutuhkan cukup untuk diteteskan distripc# Setelah itu lakukan pengambilan darah dengan menggunakan
alat pemantau kadar glukosa darah (glukometer#
d# Sebelum dilakukan pengambilan darah masukkan strip ke
dalam alat pengukur.e# 5emudian teteskan darah ke strip sampai strip berbunyi
7# $iarkan selama menit, setelah tiup alat pengukur akan
memprelihatkan nilai kadar glukosa.
b. 4est toleransi glukosa oral (44@'#
44@' dilakukan hanya pada pasien yang telah bebas dan diet dan
beraktivitas 7isik hari sebelum test.
c. Serum elektrolit (=a, 5, Gl# H meningkat atau menurun
d. $lood ureum nitrogen / untuk mengetahui kondisi ginjal.e. ;reum kreatinin / mungkin meningkat atau normal (peI 7ungsi ginjal#
7. P dan PG'
Mengetahui Diabetik 5etoasidosisg. ;rin / glikosuria, proteinuria, ketonuriaPemeriksaan urin dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kadar gula
dalam urin.Gara pengambilan/
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
18/35
18
# 4amping urin E " jam sebanyak +! ml kemudian masukkan
kedalam tabung urin yang bersih dan kering kemudian antar ke
laboratorium.
# Gampurkan dalam tabung reaksi ,+ ml larutan benedict dan
tetes urin.# Panaskanlah tabung tadi selama + menit dalam penangas air
mendidih atau didihkan langsung selama menit memakai alat
pemanas.
# Perhatikan endapan atau *arna yang tebentuk.
%arna / biru 0 hijau - -%arna / hijau 0 hijau kekuningan J K !,+ 3
5uning 0 kehijauan kuning J !,+-!, 3
?ingga J ,!-! 3
Merah J F 3
1. Penatalaksanaan
Penatalksanaan pada diabetes mellitus dapat bersi7at 7armakologi dan
non 7armakologi dengan tujuan untuk mencapai kadar glukosa yang
normal
a. Carmakologis4erapi 7amakologi terdiri dari , yaitu/
# 'bat-obatan hiperglikemi oral (''#
a# @olongan sul7oniluria
@olongan obat ini bekerja merangsang sel betha pankreas
untuk mengelurka insulin. ?adi sel betha utuh menghalangi
pengikat insulin, mempertinggi kepekaan jaringan terhadap
insulin dan menekan pengeluaran glukagon.
b# @olongan biguanid
Gara kerja golongan ini tidak merangsang sekresi insulin.
@olongan biguanid dapat menurunkan kadar gula darah
menjadi normal dan istime*anya tidak menyebabkan
hipoglikemia.
c# 9l7a glukosidase inhibitor
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
19/35
19
'bat ini berguna menghambat kerja insulin al7a glukasidase di
dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan penyerapan
glukosa dan menurunkan hiperglikemia posprandial
# 2nsulin
Dari sekian banyak jenis insulin, untuk praktisnya hanya jenis
insulin yang penting menurut cara kerjanya.
a# Lang kerjanya cepat / 62 (6egular 2nsulin# dengan masa kerja
E jam. Gontoh obatnya / 9ctrapid
b# Lang kerjanya sedang / =P (=eutral Protamin agedorn#
dengan kerjanya E jam. $iasanya diberikan sesudah
makan.c# Lang kerjanya lambat P2 (Protamin inc 2nsulin#. Digunakan
terutama untuk mengendalikan kadar glukosa darah puasa,
masa kerjanya " E jam, diberikan sebelum makan pagi.
;ntuk pasien yang pertama kali akan dapat insulin, sebaiknya
selalu dimulai dengan dosis rendah (" E ! unit# disesuaikan
dengan reduksi urin dan glukosa darah.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
20/35
20
b. =on 7armakologis4erapi non 7armakologi bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah
yang terdiri atas /
# Diet4ujuan Diet pada Diabetes Mellitus adalah
a# Mencapai dan memeprtahankan kadar glukosa darah
mendekati kadar normal
b# Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang
optimalc# Mencegah komplikasi akut dan kronik
d# Meningkatkan kualitas hidup
9dapun perencanaan makan untuk penatalaksanaan diet, yaitu
a# 5arbohidrat kompleks (serat dan tepung#
Sumber serat yang baik adalah buah-buahan dan sayur-sayuranb# >emak
>emak jenuh harus dibatasi samapi sepertiga atau kurang
c# 9lkohol9lkohol dapat memperburuk hiperlipidemia dan dapat
mencetuskan hipoglikemia terutama jika tidak makan. 'lehkarena itu alkohol perlu dibatasi.
d# =atrium individu dengan Diabetes Mellitus dianjurkan tidak
makan lebih dari gr natrium setiap harinya. 5onsumsi
berlebihan dapat menyebabkan hipertensi.
# 'lah raga
'lahraga sangat penting alam penatalaksanaan Diabetes karena
e7eknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi
7aktor resiko kardiovaskuler. Dengan latihan atau olahraga otot
meningkatkan pengambilan glukosa dan memperbaiki pemakaian
insulin selain itu sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki
dengan berolah raga.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
21/35
21
al yang perlu diingat dalam latihan jasmani adalah jangan
memulai olahraga sebelum makan untuk mencegah terjadinya
hipoglikemia.
2. $o%likasi
5omplikasi Diabetes Melitus dapat bersi7at akut dan kronik (Sujono dan
Sukarmin#
a. $o%likasi ,ersifat akut
# 5oma hipoglikemia
5oma hipoglikemia terjadi karena pemakaian obat-obat diabetik
yang melebihi dosis yang dianjurkan sehingga terjadi penurunan
glukosa dalam darah. @lukosa yang ada sebagian besar di7asilitasi
untuk masuk ke dalam sel. @ejal-gejala yang muncul pada
hipoglikemi adalah/ tremor, takikardi, palpitasi, sakit kepala,
disorientasi. Pada hipoglikemia berat dapat terjadi penurunan
kesadaran.
# 5etoasidosis (D59#
Minimnya glukosa di dalam sel akan mengakibatkan sel mencari
sumber alternati7 untuk dapat memperoleh energi sel. 9pabila
tidak ada glukosa maka bendah-bendah keton akan dipakai sel.
5ondisi ini akan mengakibatkan penumpukkan residu
pembongkaran benda-benda keton yang berlebihan yang dapat
mengakibatkan asidosis. 5omplikasi ini umumnya terdapat pada
Diabetes Melitus 4ipe 2.
4anda dan gejala yang muncul pada ketoasidosis diabetik yaitu/
timbul rasa haus dan rasa berkemih yang berlebihan, mual,
muntah, lelah, dan nyeri perut. $iasanya pernapasan menjadi
dalam dan cepat, bau napas penderita seperti bau aseton. ?ika
ketoasidosis ini tidak ditangani maka dapat mengakibatkan
terjadinya koma dalam *aktu beberapa jam.
# 5oma hiperosmolar non ketoti7 (=5#
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
22/35
22
5oma ini terjadi karena komposisi cairan intrasel dan ekstrasel
karena banyak diekskresi le*at urin. 5omplikasi ini umumnya
terjadi pada Diabetes Melitus 4ipe 22.
b. $o%likasi ,ersifat kronik
# 5omplikasi makrovaskulerPada diabetes mellitus terjadi perubahan aterosklerosis yang
mengenai pembuluh darah yang besar yaitu/ pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak. al ini
kemungkinan disebabkan oleh 7aktor-7ator seperti/ kelainan pada
trombosit dan 7aktor pembekuan, penurunan 7leksibilitas sel darah
merah, penurunan pelepasan oksigen, perubahan dalam dinding
arteri yang berhubungan dengan hiperglikemia dan
hiperinsulinemia. 5omplikasi makroangiopati adalh penyakit
vaskuler otak, penyakit arteri okoroner, dan penyakit vaskuler
peri7er.
# 5omplikasi mikrovaskuler
Penyakit mikrovaskuler mengenai pembuluh darah kecil ditandai
oleh penebalan membran basalis pembuluh kapiler diakibatkan
oleh peningkatan kadar glukosa darah menimbulkan suatu respon
melalui serangkaian reaksi biokimia. 9da dua tempat dimana
gangguan 7ungsi kapiler dapat berakibat serius/ kedua tempat
tresebut adalah mikrosirkulasi retina disebut 6etinopati Diabetik
dan @injal =e7ropati Diabetik.
6etinopati diabetik terjadi karena penurunan protein dalam retina.
Perubahan ini dapat berakibat gangguan dalam penglihatan.
6etinopati mempunyai tipe, yaitu
a# 6etinopati back graundb# 6etinopati proli7erati7
=e7ropati terjadi karena perubahan mikrovaskuler pada struktur
dan 7ungsi ginjal yang menyebabkan komplikasi pada pelvis
ginjal.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
23/35
23
# =europati diabetik
9kumulasi orbital didalam jaringan dan perubahan metabolik
mengakibatkan 7ungsi sensorik dan motorik sara7 menurun
kehilangan sensori mengakibatkan penurunan persepsi nyeri.
# 5aki diabetikPerubahan mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati
menyebabkan perubahan pada ekstermitas ba*ah. 5omplikasi
dapat terjadi gangguan sirkulasi, terjadi in7eksi, gangren, sensasi
dan hilangnya 7ungsi sara7 sensorik dapat menunjang terjadi
trauma atau tidak terkontrolnya in7eksi yang mengakibatkan
gangren.
B. $onse% Dasar $e%era3atan
&. Pengkajian
;ntuk memperoleh data pengkajian digunakan pengkajian pola 7ungsi
@ordon.
a. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan 5esehatan
Data subjekti7/persepsi pasien tentang kesehatannya, hal-hal yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatannya,
kebiasaan yang dapat mempengaruhi kebiasaannya.
5eluhan utama, ri*ayat keluhan utama, ri*ayat
penyakit yang pernah dialami, 7aktor resiko adanya
ri*ayat 4, DM dan jantung.
Data objekti7/ kebersihan rambut, kulit kepala, kebersihan kulit,
hygiene rongga mulut, kebersihan genitalia dan anus.
b. Pola =utrisi Metabolik
Data subjekti7/jenis, 7rekuensi dan jumlah makan yang masuk setiap
hari jenis dan jumlah minuman, na7su makan berlebih
atau berkurang makanan tambahan atau suplemen
jenis makanan yang disukai kesulitan pada *aktu
makan, mual, muntah dan kembung ketaatan terhadap
diet rasa haus dan lapar adalh penurunan $$.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
24/35
24
Data objekti7/ jumlah intake dan output pemeriksaan 7isik seperti
keadaan rambut hidrasi kulit palpebra 0 konjungtiva,
sclera, hidung, rongga mulut, giBi, kemampuan
mengunyah, lidah, pharing, kelenjar getah bening,
kelenjar pharotis, abdomen (inspeksi, auskultasiikterik,
lesi#, pemeriksaan diagnostik dan terapi yang
berhubungan dengan pola nutrisi dan metabolik.
c. Pola atihan
Data subjekti7/kebiasaan aktivitas sehari-hari, kegiatan olah raga,
aktivitas di*aktu senggang, keluhan pada pernapasan,
keluhan pada jantung seperti berdebar, nyeri dada, rasa
lemah badan, letih, sulit bergerak 0 berjalan, kram otot,
tonus otot menurun.
Data objekti7/ postur tubuh,gaya jalan, aktivitas harian, anggota gerak
yang cacat, takikardi dan takipnea pada keadaan
istirahat atau dengan aktivitas, letargi 0 disorientasi,
koma penurunan kekuatan otot.
e. Pola 4idur Dan 2stirahat
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
25/35
25
Data subjekti7/jumlah jam tidur (siang dan malam#, kebiasaan sebelum
tidur 0 pengantar tidur, suasana (gelap, terang#, perasaan
saat bangun tidur, gangguan tidur seperti mimpi buruk,
sering berkemih, gatal-gatal, nyeri sesak napas.
Data onjekti7/ ekspresi *ajah mengantuk, banyak menguap, palpebra
in7erior ber*arna gelap, letargi, terapi yang berkaitan
dengan pola tidur dan istirahat.7. Pola Persepsi 5ogniti7
Data subjekti7/gangguan penglihatan 0 pendengaran rasa tidak
nyaman seperti nyeri, kesemutan gangguan proses
berpikir gangguan terhadap daya pengenalan
lingkungan, orang dan *aktu (orientasi#, perubahan
dalam konsentrasi 0 daya ingat.
Data objekti7/ penggunaan alat bantu, kemampuan bicara, orientasi 0
disorientasi (*aktu, tempat, orang#. 6espon non verbal,
pemeriksaan 7isik meliputi penglihatan, pendengaran,
penurunan rasa pada lengan dan tungkai pemeriksaan
diagnostik dan terapi yang berkaitan, dengan pola tidur
dan istirahat.g. Pola Persepsi dan 5onsep Diri
Data subjekti7/konsep diri (identitas diri, idela diri, harga diri, citra
dan peran diri#, kemampuan dalam mengambil
keputusan, pandangan pasien tentang dirinya, masalah
7inasial yang berhubungan dengan kondisi.Data objekti7/ rentang perhatian, kontak mata, postur tubuh,
pemeriksaan 7isik, meliputi kelainan ba*aan yang
nyata, abdomen, kulit dan punggung protesa.h. Pola Peran dan ubungan Dengan Sesama
Data subjekti7/peran dalam keluarga, masyarakat, dan lingkungan.
ubungan keluarga, masyarakat dan lingkungan
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
26/35
26
(kon7lik 0 perpisahan#. 9dalah perasaan keterpisahan 0
tersolir.
Data objekti7/ gangguan komikasi verbal (neo, gagap, latah, suara
tidak bisa mengucap 86:#. hubungan dalam
berinteraksi dengan anggota keluarga atau orang lain
(kooperati7#
i. Pola 6eproduksi dan Seksualitas
Data subjekti7/hubungan penyakit dengan masalah seksualitas,
gangguan 7unsional 0 seksual (impoten, kesulitan
organisme#.
Data objekti7/ perilaku yang menyimpanan (tidak sesuai denagn jenis
kelamin#. Pemeriksaan 7isik, pemeriksaan diagnostic
serta terapi yang berhubungan dengan pola reproduksi
dan seksualitas.
j. Pola Mekanisme 5oping dan 4oleransi 4erhadap Stress
Data subjekti7/mekanisme koping yang digunakan, ungkapan pasien
terhadap dirinya. Penyesuaian diri terhadap situasi dan
lingkungan baru. Pengguanaan obat untuk membuat
cela hubungan dengan orang.
Data objekti7/ ekspresi *ajah, aktivitas motorik yang tidak
mempunyai tujuan. Pemeriksaan 7isik meliputi tekanan
darah, heart rate, terapi yang berkaitan dengan pola
mekanisme koping dan toleransi terhadap stress.k. Pola Sistem =ilai 5epercayaan
Data subjekti7/ungkapan pasien tentang kebutuhan spiritual yang
diinginkan.Data objekti7/ alat untuk berdoa, tampak melakukan kegiatan
beribadah.
'. Diagnosa $e%era3atan
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
27/35
27
$erdasarkan data-data yang diperoleh dari pengkajian diatas, terdapat "
diagnosa kepera*atan menurut =9=D9 (!!"# sebagai berikut/
a. 5ekurangan volume cairan b0d Diuresisi osmotik.b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d 5etidakcukupan
insulin atau penurunan masukan oral.c. 6esiko tinggi in7eksi (sepsis# b0d 5adar glukosa darah tinggi atau
penurunan 7ungsi leukosit,gangguan sirkulasi.
d. 6esiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual (penglihatan,
pendengaran# b0d Perubahan kimia endogen (ketidakseimbangan
glukosa-insulin dan elektrolit#.e. 5elelahan b0d Penurunan produksi energi metabolik atau peningkatan
kebutuhan energi.
7. 5erusakan integritas kulit b0d perubahan status metabolik atau
kerusakan sirkulasi.
g. Pola na7as tidak e7ekti7 b0d 9sidosis metabolik
h. 5etidake7ekti7an penatalaksanaan program terapeutik individu b0d
de7isit pengetahuan ( proses penyakit, pemantauan pengobatan sendiri,
pera*atan kaki#
). Interensi $e%era3atan
Penyusunan rencana kepera*atan didasarkan pada diagnose kepera*atan
menurut =9=D9 !!! dan Marylin&Doengoes
a. 5ekurangan volume cairan b0d Diuresis osmotik.
LD/ 5ebutuhan volume cairan dapat terpenuhi kembali2ntervensi/
# Dapatkan ri*ayat pasien atau orang terdekat tentang lama dan
7rekuensi urin60 membantu dalam memperkirakan kekurangan volume total.
Semakin tinggi lama dan 7rekuensi urin maka semakin banyak
resiko kehilangan volume cairan.# Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah
60 penurunan volume cairan darah (hipovolemia# akibat diuresis
osmotik dapat dimani7estasikan oleh hipotensi, takikardi, nadi
teraba lemah.
# 5aji suhu, *arna dan kelembaban kulit
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
28/35
28
60 demam dengan kulit kemerahan kering mungkin gambaran dari
dehidrasi.
# 5aji pola napas dan bau napas60 paru-paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernapasan
yang menghasilkan kompensasi alkalosis respiratori+# Pantau intake dan output, catat berat jenis urin
60 memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti,
7ungsi ginjal dan kee7ekti7an dari terapi yang diberikan.# Pertahankan untuk memberikan cairan paling kurang .+!! ml 0
hari.
60 mempertahankan hidrasi atau volume sirkulasi
)# Motivasi masukan cairan enteral pada pasien60 mempertahankan hidrasi atau volume sirkulasi
"# $erikan terapi cairan sesuai indikasi60 tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan
cairan dan respon pasien secara individual.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b0d 5etidakcukupan
insulin atau penurunan masukan oral.
LD/ kebuthan nutrisi dapat terpenuhi kembali
2ntervensi/# 4imbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi
60 mengkaji pemasukan makanan yang adekuat.# 4entukan program diet dan pola makan pasien sesuai dengan kadar
gula yang dimiliki
60 menyesuaikan antara kebutuhan kalori dan kemampuan sel
untuk mengambil glukosa.
# >ibatkan keluarga pasien dalam memantau *aktu makan jumlah
nutrisi.60 meningkatkan partisipasi keluarga dan mengontrol masukan
nutrisi sesuai dengan kemampuan untuk menarik glukosa
dalam sel.# 'bservasi tanda-tanda hiperglikemia
60 karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi, gula darah akan
berkurang dan sementara pasien tetap diberikan insulin maka
hipoglikemia dapat terjadi.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
29/35
29
+# >akukan pemeriksaan gula darah dengan menggunakan 87inger
stick:.
60 analisa di tempat tidur terhadap gula darah lebih akurat dari
pada memantau gula darah dalam urin.
# Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glukosa darah, aseton,
P, G'.
60 gula darah akan menurun perlahan dengan penggunaan terapi
insulin kontrol. Dengan pemberian insulin dosis optimal,
glukosa kemudian dapat masuk ke dalam sel dan digunakan
untuk sumber kalori. 5etika hala itu terjadi, kadar aseton akan
menurun dan asidosis dapat dikoreksi.)# $erikan pengobatan insulin secara teratur dengan teknik intravena
secara intermitten atau kontinyu.
60 insulin regular memiliki a*itan cepat dan karenanya dengan
cepat pula dapat membantu memindahkan ke dalam sel.
Pemberian melalui intravena merupakan rute pilihan utama
karena absorbsi dari jaringan subkutan mungkin tidak terlalu
menentu 0 sangat lambat.
"# >akukan konsultasi dengan ahli diet.60 kebutuhan diet penderita harus disesuaikan dengan jumlah
kalori karena kalau tidak terkontrol akan berisiko
hiperglikemiac. 6esiko tinggi in7eksi (sepsis# b0d 5adar glukosa darah tinggi atau
penurunan 7ungsi leukosit,gangguan sirkulasi.
LD/ in7eksi (sepsis# terjadi, glukosa dapat dikontrol.2ntervensi/
# 'bservasi tanda-tanda vital.
60 adanya proses in7eksi akan berpengaruh terhadap peningkatan
suhu tubuh dan nadi.
# 5aji tanda-tanda in7eksi dan peradangan seperti demam,
kemerahan, adanya push pada luka.60 adanya tanda in7eksi terdeteksi lebih dini dapat menghindari
proses penyebaran in7eksi luka.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
30/35
30
# 4ingkatkan upaya pencegahan dengan mencuci tangan memakai
handskoon, mascer, kebersihan lingkungan.
60 meminimalkan invasi7 mikroorganisme.# Pertahankan teknik aseptik dan skrilisasi alat pada prosedur
invasi7.60 invasi alat dapat menajdi mediator masuknya mediator
mokroorganisme khususnya pada peningkatan kadar glukosa.
+# Pada pemasanagn kateter lakukan pera*atan perineal yang baik.60 mengurangi resiko terjadinya in7eksi saluran kemih.
# $erikan pera*atan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh,
masasse daerah tulang yang tertekan, jaga kulit tetap kering, linen
tetap kering dan kencang.60 menghindari kerusakan pada kulit yaitu iritasi kulit dan in7eksi
pada sirkulasi peri7er.
)# 5olaborasi dalam pemberian antibiotik dan pemeriksaan
laboratorium.d. 6esiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual (penglihatan,
pendengaran# b0d Perubahan kimia endogen (ketidakseimbangan
glukosa-insulin dan elektrolit#.
LD/ pasien dapat mengkonsumsi adanya kerusakan sirkulasi.
2ntervensi/# Pantau tanda-tanda vital dan status mental
60 sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal, seperti
suhu yang meningkat dapat mempengaruhi 7ungsi mental.# 5aji status persepsi penglihatan 0 pendengaran dan test melihat
objek seperti jari tangan, test visus dengan snellen card, test
berbisik atau test garputalla (kalau memungkinkan#.
60 untuk mengkaji status persepsi pasien.
# $uat jad*al intervensi kepera*atan bersama pasien agar tidak
mengganggu *aktu istirahat paisen.60 meningkatkan tidur, menurunkan rasa letih dan dapat
memperbaiki daya piker.# $antu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi dan secara
bertahap dinaikan derajatnya.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
31/35
31
60 meningkatkan keamanan pasien untuk beraktivitas. 9ktivitas
dapat meningkatkan sirkulasi dan 7ungsi jantung.
+# $erikan tempat tidur yang lembut / pelihara kehangatan kaki 0
tangan. indari terpajan tehadap air panas atau dingin atau
penggunaan bantalan 0 pemanas.60 meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan kemungkinan
kerusakan kulit karena panas.# Pantau pemasukan elektrolit melalui makanan maupun minuman
seperti buah pisang, makanan yang mengandung garam.
60 meningkatkan eksitasi persara7an dan mencegah kelebihan
elektrolit seperti natrium yang berdampak pada peningkatanikatan cairan.
)# Selidiki adanya keluhan parastesia nyeri, atau kehilangan sensori
pada paha atau kaki. >ihat adanya ulkus, daerah kemerahan,
tempat-tempat tertekan, kehilangan denyut nadi peri7er.60 neuropati peri7er dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang
berat, kehilangan sensasi sentuhan 0 distorsi yang mempunyai
resiko tinggi terhadap kerusakan kulit dan gangguan
keseimbangan."# Pantau nilai labiatorium, seperti glukosa darah, osmolalitas darah,
b 0 t, ureum kreatinin.
60 ketidakseimbangan nilai laboratorium ini dapat menurunkan
7ungsi mental.
e. 5elelahan b0d Penurunan produksi energi metabolik atau peningkatan
kebutuhan energi.LD/ pasien dapat menunjukkan dan memperbaiki kemampuan
aktivitas yang diinginkan.
2ntervensi/# Diskusikan dengan pasien kebutuhan aktivitas, misalnya duduk di
tempat tidur atau berjalan kekamar madi.
60 meningkatkan motivasi dan partisipasi untuk dapat mencapai
kebutuhan aktivitas.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
32/35
32
# $uat jad*al perencanaan dengan pasien dan indikasi aktivitas yang
menimbulkan kelelahan.
60 aktivitas akan lebih terarah dan menghindari kelelahan yang
berlebihan.
# $erikan aktivitas alternati7 dengan periode istirahat yang cukup 0
tanap diganggu.
60 memberikan kesempatan untuk mencukupkan produksi energi
untuk aktivitas.
# Pantau nadi, 7rekuensi pernapasan dan tekanan darah sebelum 0
sesudah melakukan aktivitas.60 mengindikasikan tingkat pemenuhan energi dan tingkat
aktivitas. $ila kebutuhan lebih besar dari yang tersedia maka
secara klinis nadi mengalami penurunan, napas cepat,
penurunan tekanan darah.
+# Pantau aktivitas pasien dan jumlah bahan energi yang masuk.60 aktivitas yang tidak sesuai dengan jumlah energi yang dapat
meningkatkan kelelahan.
# 4ekankan pentingnya mempertahankan periksa gula darah setiap
hari.
60 membantu menciptakan gambaran nyata dari produksi energimetabolik dan unsur glukosa.
7. 5erusakan integritas kulit b0d perubahan status metabolik atau
kerusakan sirkulasi.LD/ kerusakan integritas berkurang
# 5aji kondisi luka pada jaringan pasien (terutama area kaki dan
punggung#60 mengidenti7ikasi tingkat metabolism jaringan dan tingkat
disintegritas.
# 6endam kaki atau punggung (jika memungkinkan dengan ember
yang khusus# dalam air steril pada suhu kamar dengan larutan
betadine (yang diencerkan# atau perhidrol hati sehari selama +
menit.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
33/35
33
60 membersihkan luka, e7eketi7 untuk membantu penyembuhan
dan meningkatkan sirkulasi metabolik.
# 6a*at luka teknik steril dan kaji area luka setiap kali mengganti
balutan.
60 mencegah peningkatan presentase mikroorganisme akibat
kelainan metabolik (glukosa tinggi# dan memberikan in7ormasi
tentang e7ekti7itas.# $alut luka dengan kasa steril.
60 menjaga kebersihan luka 0 meminimalkan kontaminasi silang.
+# $erikan + unit insulin humulan =, SG pada siang hari setelah
darah harian diambil.
60 mengobati dis7ungsi metabolik yang mendasari menurunkan
hiperglikemia dan meningkatkan penyembuhan.# 5aji area luka setiap kali mera*at luka dan mengganti balutan.
60 mengidenti7ikasi tingkat sirkulasi pada luka.
g. Pola na7as tidak e7ekti7 b0d 9sidosis metabolikLD/ pola na7as kembali e7ekti7
2ntervensi/
# 9uskultasi pasu tiap jam sampai stabil kemudian tiap jam.
60 mengidenti7ikasi tingkat pengembangan paru dalam memenuhi
ambilan oksigen.
# 4inggikan bagian kepala tempat tidur untuk memudahkan
bernapas.
60 mengurangi penekanan saat pengembangan paru oleh
dia7ragma.# 5aji 7rekuensi kedalaman pernapasan setiap jam.
60 peningkatan kedalaman pernapasan sebagai salah satu indikasi
peningkatan bendah keton dalam tubuh.
# 9njurkan pasien banyak istirahat, hindari dari rangsangan
psikologi yang berlebihan seperti bicara yang keras.
60 mengurangi tingkat penggunaan energi yang tidak banyak
diperoleh dari glukosa melainkan dari bendah keton.
+# $erikan glukosa le*at bolus 0 langsung intravena (jika diperlukan#.60 mengurangi penggunaan bendah keton sebagai bahan
pembentukkan energi.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
34/35
34
h. 5urang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan b0d 4idak mengenal sumber in7ormasi
LD/ pasien dapat mengungkapkan pemahaman tentang
penyakitnya.
2ntervensi/# 5aji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
60 mengetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien
dan keluarga tentang penyakitnya.# $erikan penjelasan kepada klien tentang penyakit dan kondisi
sekarang.
60 dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang klien
dan keluarga akan tenang dan mengurangi rasa cemas.# $erikan penjelasan tentang kadar glukosa normal, dan pentingnya
pemberian insulin.
60 memberikan pengetahuan dasar kepada klien agar dapat
dipertimbangkan.# 4ekankan pentingnya pemeriksaan gula darah setiap hari
60 membantu menciptakan gambaran nyata tentang kondisi pasien
untuk melakukan kontrol penyakitnya.+# 9njurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makannya.
60 diet dan pola makan dapat membantu proses penyembuhan.# Diskusikan bersama keluarga tentang 7aktor-7aktor yang
memegang peranan kontrol DM.
60 in7ormasi ini akan meningkatkan pengendalian terhadap DM.
)# 9njurkan pasien untuk menghentikan rokok60 nikotin dapat memperlambat proses absorbsi insulin
"# ?elaskan komplikasi dari DM (akut dan kronis#
60 kesadaran tentang apa yang terjadi membantu pasien untuk
lebih konsisten terhadap pera*atannya dalam mencegah 0
mengurangi perkembangan komplikasi jangka panjang.
4. Dis-5arge Planning
al yang perlu dirancang, disampaikan dan diajarkan pada pasien dan
keluarga mengenai pera*atan dan pengobatan lanjut dari pasien di rumah
atau ra*at jalan antara lain/
a. 9njurkan kepada pasien untuk mengkonsumsi makanan rendah gula.
-
7/24/2019 BAB I DAN II BARU........doc
35/35
35
b. 9njurkan untuk mengikuti pola makan sesuai diet dari dokter.
c. 9njurkan untuk meminum obat secara teratur sampai habis.
d. 9njurkan untuk rutin mengontrol kadar gula satu kali dalam satuminggu.
e. 9njurkan untuk tidak menggaruk daerah luka.
7. 9jarkan kepada pasien dan keluarga bagaiman cara mera*at luka bila
ada luka.
g. 9njurkan pada keluarga agar memberi motivasi kepada pasien dalam
menjalani pengobatan.