bab i (2)

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sehat 2025 diharapkan masyarakat mmemiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan memperoleh jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat dan bencana, pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi (Departemen Kesehatan RI, 2009). Misi Indonesia sehat 2025 mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memperoleh jaminan kesehatan serta memberikan pendidikan (pelatihan dan konsultasi) dan pelayanan keperawatan yang diselenggarakan sesuai standar Nasional dan Internasional, salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah jaminan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat, penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta (Program Studi Keperawatan UGM, 2008).

Upload: indah-keyens

Post on 26-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

afrsfgsdfg

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sehat 2025 diharapkan masyarakat mmemiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan memperoleh jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat dan bencana, pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi (Departemen Kesehatan RI, 2009).

Misi Indonesia sehat 2025 mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memperoleh jaminan kesehatan serta memberikan pendidikan (pelatihan dan konsultasi) dan pelayanan keperawatan yang diselenggarakan sesuai standar Nasional dan Internasional, salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah jaminan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat, penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta (Program Studi Keperawatan UGM, 2008).

Untuk mencapai visi dan melaksanankan misi pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai moral dan etika. Usaha tersebut meliputi peningkatan kesehatan masyarakat baik fisik maupun non-fiksik. Di dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan, bahwa kesehatan masyarakat menyangkut semua segi kehidupan yang ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas dan kompleks (Bahder Johan Nasution, 2005).

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Pelayanan kesehatan di Puskesmas merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Disamping itu, puskesmas merupakan pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya, dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu (Efendi, 2009).

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan dasar upaya untuk melakukan pencegahan dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Pelayanan kesehatan utama dimana setiap Puskesmas bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan berkualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggung jawabkan (Ely Nurachma, 2007).

Masyarakat telah menganggap bahwa Puskesmas adalah harapan dan tempat penyembuhan bagi mereka yang diderita berbagai penyakit. Bahkan ada sebagian dari masyarakat berperilaku untuk cepat-cepat berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Dalam hal ini kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan akan ikut meningkat, pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas semakin kompleks dan akan menuntut pelayanan kesehatan yang professional dalam mengatasi masalah kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia adalah pelayanan keperawatan.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk layanan biologis, psikologis,social dan spiritual (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 279/MENKES/SK/IV/2006).

Untuk dapat memenuhi tingkat kepuasan pasien pada umumnya memenuhi syarat diantaranya kualitas produk atau jasa yang digunakan berkualitas, harga merupakan aspek penting karena mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam mewujudkan kepuasan pasien. Salah satu outcome dari layanan kesehatan selain kesembuhan pasien adalah kepuasan pasien (Pohan, 2006).

Layanan keperawatan dan kepuasan menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas. Kepuasan pasien akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang mereka harapkan. Kepuasan pasien sebagai perasaan senang karena jasa (pelayanan) yang diterima sesuai dengan harapan (Supriyanto, 2010).

Pelayanan keperawatan memiliki peranan yang penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas secara keseluruhan terutama puskesmas perawatan (puskesmas rawat inap). Jumlah tenaga perawat merupakan tenaga paling banyak bila dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, sehinggaa perannya menjadi penentu dalam pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit, selain itu perawat berinteraksi dengan pasien selama 24 jam untuk melaksanakan layanan keperawatan.

Pembangunan puskesmas rawat inap bertujuan meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Puskesmas perawatan atau puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara (Effendi, 2009).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan bulan Desember 2012, dari 10 responden pasien rawat inap yang berobat di Puskesmas Sumbersari, sebagian besar responden masih mengeluhkan pelayanan perawat yang tidak konsisten, mengeluhkan belum puas terhadap pelayanan yang ada di Puskesmas tersebut (Puskesmas Sumber Sari, 2009).

Puskesmas kecamatan sungai apit merupakan salah satu puskesmas pemerintah yang berada di Kabupaten Siak yang terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang poli gigi, ruang imunisasi, ruang labor, ruang KIA, ruang poli umum, ruang Unit Gawat Darurat (UGD), dan ruang Keluarga Berencana (KB).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor: 279/MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas. Jakarta:

Menteri Kesehatan.

Nasution, Bahder, Johan. 2005. Hukum Kesehata : Pertanggungjawaban Dokter. Jakarta; PT Rineka Cipta.

Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik

dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pohan, Imbalo S. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC.

Ely Nurachma, Asuhan Keperawatan Bermutu Di Rumah Sakit, Jurnal Keperawatan dan Penelitian Kesehatan, Jakarta, 2007.

Supriyanto S., dan M. Ernawati. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan.

Yogyakarta : ANDI.

Puskesmas Sumbersari. 2009. Gambaran Umum Puskesmas Sumbersari. Jember: Puskesmas Sumbersari.