bab i & 2 magang-di
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang
1.1.1 Alasan Pemilihan Perusahaan Tempat Magang
Pertumbuhan bisnis pada bidang transportasi di Indonesia bertumbuh
dengan sangat pesat. Keadaan topografi Indonesia yang terdiri dari pulau-
pulau yang terpisahkan oleh lautan antara satu dengan yang lainnya,
menjadikan bisnis transportasi udara (penerbangan) menjadi primadona di
Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya maskapai
penerbangan baru yang menyediakan jasa penerbangan.
PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace) sebagai satu-satunya
perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di industri
pesawat terbang di Indonesia, dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan
permintaan pesawat terbang dan hal-hal yang menyangkut kedirgantaraan
khususnya kebutuhan dalam negri.
PT Dirgantara Indonesia yang hanya terletak di Bandung, Jawa Barat
secara disadari maupun tidak disadari sudah menjadi icon Kota Bandung.
Karena satu-satunya perusahaan yang bergerak pada industri
kedirgantaraan/pesawat terbang hanya terletak di Kota Bandung.
Nama besar yang dimiliki PT Dirgantara Indonesia (Indonesian
Aerospace) sebagai perusahaan monopoli di bidang industri pesawat
terbang/kedirgantaraan menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk
melakukan kegiatan magangnya di PT Dirgantara Indonesia (Indonesian
Aerospace).
1
1.1.2 Alasan Pemilihan Departemen Tempat Magang
Selama aktifitas magang di PT Dirgantara Indonesia (Indonesian
Aerospace) penulis ditempatkan pada divisi Sales & Marketing pada unit
bisnis Aircraft Integration. Pada divisi Sales & Marketing penulis
ditempatkan pada sub bagian Market Research & Analysis. Research pada
bagian pemasaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk
mengetahui berbagai hal, antara lain : competitor, customer, dan apa yang
sebenarnya diinginkan oleh pasar, sehingga perusahaan dapat mengetahui
strategi apa yang tepat untuk dilakukan untuk bertahan dan memenangkan
persaingan bisnis.
Hal inlah yang menjadi alasan penulis merasa tepat untuk memilih dan
ditempatkan pada departemen Sales & Marketing unit Aircraft Integration sub
bagian Market Research & Analysis. Penulis merasa tepat karena pada bagian
tersebut penulis dapat mengetahui bagaimana tata cara melakukan riset pada
bidang pemasaran, dan merasakan benar bagaimana situasi dan kondisi pada
saat melakukan riset pemasaran yang berguna sebagai penunjang
keberlangsungan bisnis sebuah perusahaan.
1.2 Jenis Usaha
1.2.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Dirgantara Indonesia (DI) (Indonesian Aerospace) adalah industri
pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di
wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI
didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang
Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang
Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang
Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN
kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
2
Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi
juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan
(maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. PT Dirgrantara Indonesia
juga memiliki beragam produk dalam bidang lain seperti teknologi informasi,
otomotif, kelautan, teknologi simulasi, indutri turbin, teknik layanan, dan juga
menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia
seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya..
Dalam produksinya, PT Dirgantara Indonesia telah melahirkan lebih dari
300 unit pesawat dan helikopter, sistem pertahanan, komponen pesawat dan
layanan lainnya. PT Dirgantara Indonesia memiliki 4 bisnis unit yang
sebelumnya 18 bisnis unit. Keempat bisnis unit tersebut adalah:
1. Aircraft Integration
Perakitan dan Pengintegrasian
- CN235-220 (diproduksi dan dikirim sebanyak 57 unit,
dikembalikan sebanyak 5 unit)
- NC 212-200 (diproduksi dan dikirim sebanyak 102 unit)
- Helikopter NBO-105 (diproduksi dan dikirim sebanyak
122 unit, dan berhenti produksi pada tahun 2008)
- Helikopter BELL-412 (diproduksi dan dikirim
Sebanyak 33 unit)
- Helikopter NAS-332C1 (diproduksi dan dikirim
sebanyak 20 unit)
- ILS dan customer support
2. Aerostructures
Menghasilkan peralatan dan Komponen pesawat
- Airbus A380/A320/A321/A340/A350
- Boeing B-747/B-777/B-787
- Eurocopter MK-2 (EC225/EC725)
- Airbus Military CN235/C295/C212-400
3
3. Aircraft Services
Menyediakan pemeliharaan, perbaikan, perubahan dan
perbaikan
- Produk PT DI: CN235, NC-212-100/200, NBELL-412,
NBO-105, NSA-330 and NAS-332
- Non-produk PT DI: B737-200/300/400/500, Cesna172,
Enstrom 480B, BK-117 and Bell-212
4. Technology and Development
Technology and Development - Sebagai salah satu direktorat di
bawah PT Dirgantara Indonesia yang memiliki kemampuan dan
pengalaman dalam bidang rekayasa dan pemgembangan
produk, teknologi simulasi, pengintegrasian sistem dan
pemeliharaan untuk sistem pertahanan dan keamanan,
teknologi informasi dan juga sebuah fasilitas pelatihan dan
laboratorium.
Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia. Pada
awal 2012 Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan 4 pesawat CN235
pesanan Korea Selatan. Selain itu PT Dirgantara Indonesia juga sedang
berusaha menyelesaikan 3 pesawat CN235 pesanan TNI AL, dan 24 Heli
Super Puma dari Eurocopter, perusahaan pembuat helikopter dan peralatan
pendukungnya yang merupakan gabungan perusahaan milik Perancis dan miik
Jerman.
Selain beberapa pesawat tersebut Dirgantara Indonesia juga sedang
menjajaki untuk membangun pesawat C295 (CN235 versi jumbo) dan N219,
serta kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur
siluman KFX.
4
1.2.2 Visi
“To be the world class aerospace company based on high technology and
cost competitiveness in the global market.”
Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada
penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan
mengandalkan keunggulan biaya.
1.2.3 Misi
1. As the center of competence in aerospace industry for both commercial
and military mission, as well as for non aerospace application.
2. As a major player in the global industries. which has strategic alliance
with other world class Aerospace Industries,
3. Cost competitive business.
4. Delivering cost competitive products and services
1. Sebagai pusat kompetensi dalam industri pesawat terbang untuk tujuan
komersial dan misi militer, juga untuk penerapan non-aerospace.
2. Sebagai pelaku utama dalam industri global. Yang memiliki hubungan
strategis dengan industri dunia lainnya.
3. Bisnis dengan harga bersaing
4. Biaya kirim yang kompetitif untuk produk dan servis.
5
1.2.4 Logo dan Makna Logo
Gambar 1.1
Logo PT Dirgantara Indonesia
Sumber : Arsip PT. DI Tahun 2000
Pada Logo PT Dirgantara Indonesia,
a. Warna biru angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang.
b. Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah, yang melambangkan fase PT
Dirgantara Indonesia yaitu :
1. PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio
2. PT Industri Pesawat Terbang Nusantara
3. PT Dirgantara Indonesia
c. Ukuran pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan
keinginan PT Dirgantara Indonesia untuk menjadi parusahaan
dirgantara yang semakin membesar disetiap fasenya.
d. Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT Dirgantara Indonesia
ingin menjadi perusahaan kelas dunia.
6
1.2.5 Bidang Usaha
PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur pembuatan pesawat dan helikopter serta produk dan jasa layanan
yang berkaitan dengan kedirgantaraan, seperti:
a. Aircraft
b. Aerostructure
c. Aircraft Services
d. Technology
1.2.6 Strategi Bisnis
Program restrukturisasi bisnis bertujuan untuk meningkatkan nilai
ekonomi (economic value) perusahaan. Untuk itu dilakukan kajian kembali
terhadap semua lini usaha berdasarkan economic viability dan strategic value,
dan hanya mengembangkan lini usaha yang berprospek serta terkait langsung
dengan core competency dan visi/misi perusahaan. Pengembangan lini usaha
ini dijabarkan dalam program value creation yang menghasilkan peningkatan
penjualan.
Dari upaya restrukturisasi ini, PT. Dirgantara Indonesia terus
mengembangkan dan mempertahankan lini CN-235, kelompok Aircraft
Services, dan kelompok Manufacturing Services; mencari mitra strategis
untuk lini N250, CN-212, dan helikopter.
Peningkatan kinerja pemasaran dilakukan dengan menargetkan
peningkatan delivery pesawat terbang CN-235 dari rata-rata tiga unit menjadi
enam unit pertahun mulai tahun 2006 dengan pengakuan penjualan Rp 1.239
milyar pertahun pada tahun 2006. Penjualan jangka pendek (2001 - 2003)
lebih difokuskan pada penjualan pesawat terbang dan helikopter yang "siap
jual" agar dapat memperkuat dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan
dengan adanya penurunan dalam persediaan barang setengah jadi. Untuk
menjamin tercapainya target tersebut, unit Sales & Marketing
7
mengembangkan Strategi pemasaran/Penjualan Jangka Panjang berdasar
pada pendekatan "segmentation, targeting, positioning, and differentiation"
serta peningkatan kemampuan tenaga pemasaran/penjualan. Sementara itu
target penjualan jangka pendek dicapai melalui peningkatan hubungan baik
dengan customer utama dan penyelesaian program penjualan terkontrak.
Peningkatan kinerja penjualan pada kelompok plasma (non pesawat
terbang) dilakukan melalui program value creation dengan mengkaji
pemanfaatan sepenuhnya kompetensi lini usaha serta kemungkinan
pengembangan dari kompetensi tersebut. Program value creation ini
merupakan bagian dari program restrukturisasi bisnis.
Program efisiensi biaya difokuskan pada tiga hal : pertama,
penurunan lead time; kedua, efisiensi sumber daya manusia (SDM); ketiga
evaluasi struktur biaya terutama biaya beban usaha. Dalam upaya
penurunan lead time, ditargetkan pencapain customer lead time 24 bulan
untuk produk pesawat terbang. Hal ini dicapai melalui perbaikan production
lead time dari rata-rata 50 bulan menjadi 30 bulan.
8
1.2.7 Struktur Organisasi
Gambar 1.2
Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia
Sumber : http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus5
9
1.3 Lokasi Perusahaan
Penulis sebagai pelaksana kegiatan magang melakukan kegiatan
magangnya mulai dari tanggal 27 Juni 2012 sampai dengan 9 Agustus.
Kegiatan magang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia yang beralamat di
Jl. Pajajaran no. 154 Bandung 40174, Indonesia, telepon 62.22.605.4167,
62.22.605.4162.
Kegiatan magang penulis lakukan setiap hari kerja dari Senin-Jumat
dimulai dari pukul 09.00 – 16.30 WIB. Perubahan jam kerja terjadi pada saat
Bulan Ramadhan, yang dimulai pukul 09.00 – 16.00 WIB.
1.4 Unit Tempat Magang
1.4.1 Struktur Organisasi Unit Tempat Magang
Gambar 1.3
Struktur Organisasi Departemen Sales & Marketing Unit Aircraft Integration
10
President Director
Directorate of Aerostructure
Directorate of Aircraft
Integration
Division of Sales & Marketing for
Aircraft Integration
Market Operation
Marketing Planning &
Startegy
Market Research & Analysis
Division of Operation for Aircraft Integration
Division of Logistic & Customer Support
Directorate of Aircraft Services
Directorate of Technology and
Development
Sumber : Dok. Divisi Marketing
1.4.2 Strategi Unit Tempat Magang
(Sales & Marketing for Directorate of Aircraft Integration)
Meliputi 4 (empat) unsur utama (P-4), yaitu :
1. Product
PT Dirgantara Indonesia memproduksi beberapa pesawat
terbang dan helikopter. Salah satu yang menjadi produk
andalan adalah pesawat jenis CN235-220. Banyaknya
competitor yang sekelas dengan pesawat CN235-220 maka
perbaikan-perbaikan khususnya dalam hal performance
terus dilakukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
2. Price
Penetapan harga jual dilakukan dengan memperhatikan
harga yang berlaku secara global, khususnya untuk region
ASEAN dan Asia Pasifik untuk pesawat terbang yang
sekelas.
3. Place
Untuk mempercepat proses penjualan PT Dirgantara
Indonesia melibatkan agen yang terdapat dimasing-masing
negara.
4. Promotion
Berbagai caara promosi yang dilakukan PT Dirgantara
Indonesia, salah satunya adalah mengikuti berbagai macam
pameran baik nasional maupun internasional, khususnya
negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, dan Timur Tengah
11
BAB II
KEGIATAN MAGANG
2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
2.1.1 Peran Unit Tempat Magang Bagi Perusahaan
Divisi Sales & Marketing yang terdapat pada direktorat Aircraft
Integration memiliki peran utama adalah melakukan penjualan pesawat
terbang dan helikopter yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia.
Peran lain yang dimiliki oleh divisi Sales & Marketing pada direktorat
Aircraft Integration adalah dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan-
perusahaan lain, perusahaan-perusahaan tersebut antara lain :
1. PT DI – Airbus Military
Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil
yang membuat, mengembangkan dan menjual ragkain pesawat yang
komprehensif, berkapasiatas muatan 3 hingga 45 ton, yang berpusat di
Spanyol.
PT DI dan Airbus Military melakukan kerjasama dalam hal perakitan,
pemasaran, dan penjualan pesawat tipe C212-400 dan C295 di region
ASEAN.
2. PT DI – Eurocopter
Eurocopter merupakan sebuah perusahaan pembuat helikopter dan
peralatan pendukungnya, yang merupakan penggabungan dari
perusahaan Aérospatiale milik Perancis dan Daimler Chrysler
Aerospace AG (DASA) milik Jerman.
PT DI dan Eurocopter melakukan kerjasama dalam hal melakukan
produksi Light Helicopter AS 350 Ecureuil di PT DI, dengan wilayah
pemasaran Indonesia.
12
3. PT DI – Bell Helicopter
Bell Helicopter adalah perusahaan pembuat helikopter yang berpusat
di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat.
PT DI dan Bell Helicopter melakukan kerjasama dalam hal
memproduksi dan memasarkan Helikopter Bell 412 EP, dengan
wilayah pemasaran hanya pemerintah Republik Indonesia.
4. PT DI – Dornier
Dornier adalah perusahaan manufaktur pesawat dan kedirgantaraan
yang berbasis di Jerman.
PT DI dan Dornier melakukan kerjasama dalam hal melakukan
produksi pesawat amfibi Sea Star.
Peran lain dari divisi Sales & Marketing direktorat Aircraft Integration
adalah melakukan analisa pasar, antara lain :
1. Pasar Potensial
Jumlah pesawat terbang dan helikopter yang diperkirakan dibutuhkan
oleh pasar pada periode tertentu.
2. Indikasi Permintaan Pasar
Mengetahui indikasi kebutuhan pasar terhadap produk-produk
pesawat maupun helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia.
3. Situasi Pasar
Mengetahui situasi dan keadaan pasar dari produk-produk pesawat
dan helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia, baik pasar militer
maupun pasar pemerintahan sipil yang didalamnya terdapat pasar civil
government dan komersial. Serta untuk mengetahui situasi dan
keadaan pasar baik domestik Indonesia maupun internasional.
Beberapa peran lain Sales & Marketing direktorat Aircraft Integration adalah
melakukan promosi lebh intensif, seperti mengikuti berbagai pameran,
mengirimkan brosur dan pesawat model ke kedutaan-kedutaan. (Sumber :
Dok. Rencana pemasaran pesawat terbang dan helikopter tahun 2012)
13
2.1.2 Target dan Sasaran yang Harus Dicapai Unit Tempat Magang
Target dan sasaran yang harus dicapai divisi Sales & Marketing direktorat
Aircraft Integration dipaparkan kedalam 3(tiga) jangka waktu, jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.
Target pemasaran jangka pendek yang berjangka 1-2 tahun adalah tentang
potensial customer yang sudah menyatakan minat pembelian produk-produk
PT Dirgantara Indonesia dan menargetkan dilakukannya tanda tangan kontrak
baru.
Target pemasaran jangka menengah yang berjangka 2-3 tahun mendatang,
dengan melakukan penetrasi pada potensial customer khususnya yang sudah
menunjukkan kebutuhan dan minat terhadap produk-produk PT Dirgantara
Indonesia.
Target pemasaran jangka panjang yang berjangka 4-5 tahun tentang
penetrasi kepada pelanggan yang teridentifikasi cukup potensial dan sudah
menunjukkan minatnya pada produk-produk PT Dirgantara Indonesia namun
saat ini masih memiliki kendala. (Sumber : Dok. Rencana pemasaran
pesawat terbang dan helikopter tahun 2012)
2.2 Prosedur Kerja
2.2.1 Aktifitas Magang
Kegiatan magang dilaksanakan oleh penulis selama 30 hari kerja. Kegiatan
utama penulis selama kegiatan magang adalah membantu Supervisor bagian
Marketing Research & Analysis dalam melakukan riset pasar. Berikut adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh penulis selama pelaksanaan kegiatan magang :
14
Tabel 2.1
Tabel Rangkaian Aktifitas Magang
No Waktu Kegiatan
1
Rabu,
27 Juni 2012 Mendata pesawat kelas CN235
2
Kamis,
28 Juni 2012 Mendata pesawat kelas C295
3
Jumat,
29 Juni 2012 Mendata helikopter kelas Super Puma
4
Selasa,
3 Juli 2012
Mulai menyusun draft market outlook helikopter
kelas Super Puma
5
Rabu,
4 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
6
Kamis,
5 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
7
Jumat,
6 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
8
Senin,
9 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
9
Selasa,
10 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
10
Rabu,
11 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
11
Kamis,
12 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
12
Jumat,
13 Juli 2012
Menyusun draft market outlook helikopter kelas
Super Puma
13
Senin,
16 Juli 2012
Menyusun draft market outlook C295
14 Selasa, Menyusun draft market outlook C295
15
17 Juli 2012
15
Rabu,
18 Juli 2012
Menyusun draft market outlook C295
16
Kamis,
19 Juli 2012
Menyusun draft market outlook C295
17
Jumat,
20 Juli 2012
Bantu lengkapi market outlook 212
18
Senin,
23 Juli 2012
Bantu lengkapi market outlook 212
19
Selasa,
24 Juli 2012
Bantu lengkapi market outlook 212
20
Rabu,
25 Juli 2012
Bantu lengkapi market outlook 212
21
Kamis,
26 Juli 2012
Bantu lengkapi market outlook 212
22
Jumat,
27 Juli 2012
Bantu lengkapi market outlook 212
23
Senin,
30 Juli 2012
Membuat historical delivery C295
24
Selasa,
31 Juli 2012
Membuat historical delivery C295
25
Rabu,
1 Agustus 2012
Potential customer C212
26
Kamis,
2 Agustus 2012
Potential customer C212
27
Senin,
6 Agustus 2012
Potential customer C212
28
Selasa,
7 Agustus 2012
Potential customer C212
29 Rabu, Draft data pendukung potential customer
16
8 Agustus 2012
30
Kamis,
9 Agustus 2012
Market pesawat N219
2.2.2 Uraian Aktivitas Magang
2.2.2.1 Mendata pesawat kelas CN235
Penulis diperkenalkan dengan beberapa jenis pesawat yang sekelas dengan
pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia CN235. Penulis diminta untuk
mendata dan mengklasifikasikan pesawat CN235 dan sekelas sesuai
kategorinya masing-masing.
2.2.2.2 Mendata pesawat kelas C295
Penulis diperkenalkan dengan beberapa jenis pesawat yang sekelas dengan
pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia CN295. Penulis diminta untuk
mendata dan mengklasifikasikan Pesawat CN295 dan sekelas sesuai
kategorinya masing-masing.
2.2.2.3 Mendata Helikopter Kelas Super Puma
Penulis diperkenalkan dengan Helikopter Super Puma dan helikopter lain
yang sekelas. Penulis diminta untuk mendata dan mengklasifikasikan
Helikopter Super Puma dan yang sekelas sesuai kategorinya masing-masing.
17
2.2.2.4 Menyusun Draft Market Outlook Helikopter Kelas Super Puma
Penulis diminta mengklasifikasikan siapa saja kompetitor dari Helikopter
Super Puma serta mengklasifikasikan operator/pengguna dari Helikopter
Super Puma.
Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan Helikopter Super Puma
dan sejenis sesuai kategorinya, seperti : commercial, corporate, civil govt.,
dan military.
Penulis juga mengklasifikasikan Helikopter Super Puma sesuai usia
helikopter tersebeut, dengan acuan >25 tahun. Hal ini berguna untuk
memberikan informasi perusahaan mana yang berpotensi untuk mengganti
Helikopter Super Puma yang dimilikinya, yang disebabkan faktor usia yang
sudah terlalu tua.
Selain itu penulis juga membuat comparative study yaitu perbandingan
antara Helikopter Super Puma dan helikopter sejenis dengan pembanding,
seperti : seat capacity, range, speed, max takeoff weight, price, engine power.
2.2.2.5 Menyusun Draft Market Outlook C295
Penulis diminta mengklasifikasikan siapa saja kompetitor dari Pesawat
C295 serta mengklasifikasikan operator/pengguna dari Pesawat C295.
Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan operator/pengguna Pesawat
C295 dan sejenis sesuai regionnya masing-masing, seperti : Indonesia,
Europe, South East Asia, Middle East, Asia Pacific, Africa, South America &
The Caribbean, North America.
Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan Pesawat C295 dan sejenis
sesuai kategorinya, seperti : commercial, corporate, civil govt., dan military.
Penulis juga mengklasifikasikan Pesawat C295 dan sejenis sesuai usia
pesawat tersebeut, dengan acuan >25 tahun. Hal ini berguna untuk
memberikan informasi perusahaan mana yang berpotensi untuk mengganti
Pesawat C295 dan sejenis yang dimilikinya, yang disebabkan faktor usia yang
sudah terlalu tua.
18
Selain itu penulis juga membuat comparative study yaitu perbandingan
antara Pesawat C295 dan pesawat sejenis dengan pembanding, seperti : seat
capacity, range, speed, max takeoff weight, price, payload, takeoff field
length.
2.2.2.6 Membantu Melengkapi Market Outlook C212
Penulis diminta membantu mengklasifikasikan Pesawat C212 dan sejenis
sesuai kategorinya, yaitu : Civil dan Mil + CG(corporate government). Serta
penulis juga diminta mengklasifikasikan Pesawat C212 dan sejenis sesuai
regionnya masing-masing, seperti : Africa, South America, Middle East, North
America. Pengklasifikasian juga dilakukan sesuai dengan operator/perusahaan
pengguna Pesawat C212 dan sejenis.
2.2.2.7 Membuat Historical Delivery C295
Penulis diminta untuk membuat historical delivery yaitu informasi tentang
tahun pengiriman pesawat kepada operator/perusahaan pengguna, yang
diklasifikasikan sesuai dengan regionnya masing-masing, seperti : Indonesia,
Europe, Africa, South East Asia, Middle East, North America, South America,
Asia Pacific.
2.2.2.8 Membuat Potential Customer C212
Penulis diminta untuk membuat potential customer yaitu informasi tentang
Siapa saja operator/perusahaan pengguna produk C212 dan yang berpotensi
untuk melakukan pembelian produk C212. Pengklasifikasian dilakukan
dengan membagi sesuai regionnya masing-masing seperti : Indonesia, South
East Asia, Middle East, Europe, Asia Pacific, North America, South America.
Pengklasifikasian juga dilakukan dengan membagi sesuai kategorinya seperti :
civil dan Mil + CG(corporate government).
19
2.2.2.9 Market Pesawat N219
Penulis diminta mengklasifikasikan siapa saja kompetitor dari Pesawat
N219 serta mengklasifikasikan operator/pengguna dari Pesawat N219.
Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan operator/pengguna Pesawat
N219 dan sejenis sesuai regionnya masing-masing, seperti : Indonesia,
Europe, South East Asia, Middle East, Asia Pacific, Africa, South America &
The Caribbean, North America.
Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan Pesawat N219 dan sejenis
sesuai kategorinya, seperti : commercial, corporate, civil govt., dan military.
Penulis juga mengklasifikasikan Pesawat N219 dan sejenis sesuai usia
pesawat tersebeut, dengan acuan >25 tahun. Hal ini berguna untuk
memberikan informasi perusahaan mana yang berpotensi untuk mengganti
Pesawat N219 dan sejenis yang dimilikinya, yang disebabkan faktor usia yang
sudah terlalu tua.
Selain itu penulis juga membuat comparative study yaitu perbandingan
antara Pesawat C295 dan pesawat sejenis dengan pembanding, seperti : seat
capacity, range, speed, max takeoff weight, price, payload, takeoff field
length.
20
2.2.3 Prosedur Kerja Pembuatan Draft Market Outlook
Gambar 2.1
Prosedur Pembuatan draft market outlook
Pembuatan draft market outlook dilakukan dengan mencari dan
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan terkait pesawat/helikopter, seperti :
spesifikasi pesawat/helikopter baik produk PT Dirgantara Indonesia maupun
produk perusahaan lain dengan tipe sejenis, serta data mengenai kompetitor dan
operator/perusahaan yang menggunakan produk-produk dari PT DIrgantara
Indonesia.
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian data tersebut dianalisis
sesuai kebutuhan, seperti : data yang digunakan untuk membuat draft market
outlook hanya pesawat/helikopter yang masih bisa digunakan, tidak termasuk
yang sudah dimuseumkan/tidak aktif lagi.
Kemudian data-data tersebut diolah menjadi informasi dalam bentuk diagram
ataupun grafik dalam bentuk Microsoft excel yang menggunakan rumus-rumus
dalam Microsoft excel.
21
Draft market outlook
Informasi disatukan dan dijadikan dalam bentuk presentasi
Menyusun data mentah menjadi informasi berupa tabel/diagram
Analisis data yang sudah dikumpulkan
Mencari dan mengumpulkan data pesawat/helikopter
Informasi yang telah ada disatukan dan disajikan dalam bentuk presentasi,
yang menggunakan Microsof power point sebagai medianya.
2.3 Kendala yang Dihadapi dan Usaha Korektif
Adapun kendala-kendala yang dihadapi penulis selama proses aktifitas
magang di PT Dirgantara Indonesia divisi Sales & Marketing sub Market
Research & Analysis unit Aircraft Integration ditinjau dari aspek Sumber Daya
Manajemen meliputi Man, Machine, Material, Methode, dan Information.
Disajikan dalam bentuk tabel beserta tindakan korektifnya.
Tabel 2.2
Tabel Kendala dan Usaha Korektif
Aspek Sumber
Daya
Manajemen
Penjelasan dan Kendala Tindakan Korektif
Penulis merasa kurang
mengerti arti beberapa
istilah dalam kedirgantaraan
Pembimbing menjelaskan arti
istilah yang ada dalam hal
kedirgantaraan
MAN
Penulis merasa kurang
mengetahui jenis-jenis
pesawat dan helikopter
Pembimbing memberitahu
banyak mengenai jenis-jenis
pesawat dan helikopter
khususnya yang menjadi
pesaing produk perusahaan
Penulis merasa kurang
mengerti cara membuat
beberapa elemen yang ada
pada market outlook
Pembimbing mengajarkan cara
membuat market outlook secara
tuntas dan menyeluruh
Aspek Sumber Penjelasan dan Kendala Tindakan Korektif
22
Daya
Manajemen
MACHINE
Jaringan internet yang
sering mati dan lambat,
menghambat dalam
pencarian dan pengumpulan
data
Perlunya evaluasi pada
infrastruktur IT
MATERIAL
Data-data yang diterima
oleh penulis masih belum
terlalu lengkap
Penulis mencari data-data yang
dibutuhan di internet
Beberapa data yang diterima
penulis masih belum update
Penulis memperbaharui data
yang ada dengan informmasi
yang ada di internet
METHODE
Selama aktifitas magang
penulis mengikuti metode
dan cara kerja yang telah
ditetapkan oleh PT
Dirgantara Indonesia
khususnya divisi sales &
marketing sub market
research & analysis unit
Aircraft Integration
-
Pembuatan market outlook
menggunakan rumus dan
aplikasi pada Microsft
Excel.
-
INFORMATION
Terkadang informasi yang
diberikan pada penulis
kurang jelas.
-
2.4 Penjelasan Prosedur dan Kendala Menggunakan Pendekatan Kualitatif
23
Pada bagian Market Research & Analysis, data yang lengkap dan update
merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat diperhatikan. Data-data yang
dibutuhkan dapat berasal dari dokumen yang dimiliki perusahaan, analisa,
maupun dari media online. Keakuratan data dan ketelitian dalam pengerjaan
merupakan elemen penting yang harus diperhatikan dalam pengolahan data
menjadi informasi, khususnya dalam pembuatan market outlook, yang menjadi
salah satu tugas utama dari Market Research & Analysis.
Market Outlook yang menjadi salah satu tugas utama dari Market
Research & Analysis harus mengalam pembaharuan atau updating yang dilakukan
secara berkala setiap tahunnya. Hal ini sangat penting dilakukan untuk
mengetahui berada dimanakah posisi perusahaan saat ini dalam bisnis dan
persaingan, serta untuk mengetahui siapa saja kompetitor, pengguna/operator, dan
potential market dari produk-produk PT Dirgantara Indonesia.
Informasi yang telah tersedia dalam bentuk market outlook berguna
ketika dilakukannya rapat koordinasi dengan perusahaan-perusahaan partnership.
Setiap perusahaan partnership akan membawa market outlook yang dimilikinya,
untuk kemudian dibandingkan dan dicocokkan tingkat keakuratannya.
Salah satu kendala yang terjadi adalah perbedaan standard dan analisa
antara PT Dirgantara Indonesia dengan perusahaan partnership khususnya dalam
pembuatan market outlook. Salah satu elemen di dalam market outlook yang
terdapat perbedaan adalah pada acuan untuk menentukan usia pesawat yang masih
layak dan yang sudah harus diganti. PT Dirgantara Indonesia menetapkan acuan
usia pesawat yang sudah tidak layak/sudah harus diganti ketika usia pesawat >25
tahun, sementara ada beberapa perusahaan partnership seperti Airbus Military
menggunakan acuan >20 tahun sebagai penentuan kelayakan pesawat.
BAB III
24
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan Aktivitas Magang
Aktivitas magang penulis dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2012 –9
Agustus 2012 (30 hari kerja) di PT Dirgantara Indonesia Bandung.
Setelah penulis menyelesaikan kegiatan magang, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan berdasarkan keterangan serta pengamatan penulis di PT Dirgantara
Indonesia. Dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :
Selama aktivitas magang berlangsung penulis ditempatkan pada departemen
Sales & Marketing sub Market Research & Analysis pada unit bisnis Aircraft
Integration.
PT Dirgantara Indonesia memiliki tiga strategi inti yang dilakukan, yaitu
kembali pada core competency awal perusahaan, efisiensi biaya, peningkatan
penjualan.
Kegiatan utama penulis selama magang berlangsung adalah membuat draft
market outlook yang harus diperbaharui/update setiap tahunnya. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui dimanakah posisi perusahaan saat ini, dan siapa sajakah
kompetitor, operator/pengguna, dan potential market dari produk-produk PT
Dirgantara.
3.2 Saran
25
3.2.1 Bagi PT Dirgantara Indonesia
1. PT Dirgantara Indonesia khususnya divisi Sales & Marketing
sub Market Research & Analysis unit Aircraft Integration
sebaiknya memiliki data yang lengkap serta ter-update, untuk
memudahkan penyajian informasi untuk menunjang kegiatan
bisnisnya.
3.2.2 Bagi Institut Manajemen TELKOM
1. Institut Manajemen TELKOM khususnya program studi
Administrasi Bisnis lebih banyak melakukan simulasi dan
praktek nyata tentang hal-hal yang biasanya dibutuhkan di
dunia kerja seperti, mahasiswa seharusnya dituntut lebih
banyak melakukan research dan analisis.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus
http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus5
http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=company
http://id.wikipedia.org/wiki/Dirgantara_Indonesia
http://kasetiaji.blogspot.com/2011/10/membuka-paradigma-baru-dan-
rencana.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Eurocopter_Group
http://irwinday.web.id/2012/04/18/kunjungan-perdana-airbus-a400m-ke-
indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bell_Helicopter
http://id.wikipedia.org/wiki/Fairchild_Dornier_328JET
27
LAMPIRAN
1. Surat Persetujuan Izin Magang
2. Lembar Aplikasi Magang
3. Lembar Kegiatan Magang
4. Lembar Bimbingan Magang
5. Formulir Penilaian Pelaksanaan Magang
28