bab i & 2 magang-di

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang 1.1.1 Alasan Pemilihan Perusahaan Tempat Magang Pertumbuhan bisnis pada bidang transportasi di Indonesia bertumbuh dengan sangat pesat. Keadaan topografi Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisahkan oleh lautan antara satu dengan yang lainnya, menjadikan bisnis transportasi udara (penerbangan) menjadi primadona di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya maskapai penerbangan baru yang menyediakan jasa penerbangan. PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace) sebagai satu-satunya perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di industri pesawat terbang di Indonesia, dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan permintaan pesawat terbang dan hal-hal yang menyangkut kedirgantaraan khususnya kebutuhan dalam negri. PT Dirgantara Indonesia yang hanya terletak di Bandung, Jawa Barat secara disadari maupun tidak disadari sudah menjadi icon Kota Bandung. Karena satu-satunya perusahaan yang bergerak pada industri 1

Upload: ferdy-edha-putra

Post on 31-Jul-2015

456 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I & 2 MAGANG-DI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang

1.1.1 Alasan Pemilihan Perusahaan Tempat Magang

Pertumbuhan bisnis pada bidang transportasi di Indonesia bertumbuh

dengan sangat pesat. Keadaan topografi Indonesia yang terdiri dari pulau-

pulau yang terpisahkan oleh lautan antara satu dengan yang lainnya,

menjadikan bisnis transportasi udara (penerbangan) menjadi primadona di

Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya maskapai

penerbangan baru yang menyediakan jasa penerbangan.

PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace) sebagai satu-satunya

perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di industri

pesawat terbang di Indonesia, dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan

permintaan pesawat terbang dan hal-hal yang menyangkut kedirgantaraan

khususnya kebutuhan dalam negri.

PT Dirgantara Indonesia yang hanya terletak di Bandung, Jawa Barat

secara disadari maupun tidak disadari sudah menjadi icon Kota Bandung.

Karena satu-satunya perusahaan yang bergerak pada industri

kedirgantaraan/pesawat terbang hanya terletak di Kota Bandung.

Nama besar yang dimiliki PT Dirgantara Indonesia (Indonesian

Aerospace) sebagai perusahaan monopoli di bidang industri pesawat

terbang/kedirgantaraan menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk

melakukan kegiatan magangnya di PT Dirgantara Indonesia (Indonesian

Aerospace).

1

Page 2: BAB I & 2 MAGANG-DI

1.1.2 Alasan Pemilihan Departemen Tempat Magang

Selama aktifitas magang di PT Dirgantara Indonesia (Indonesian

Aerospace) penulis ditempatkan pada divisi Sales & Marketing pada unit

bisnis Aircraft Integration. Pada divisi Sales & Marketing penulis

ditempatkan pada sub bagian Market Research & Analysis. Research pada

bagian pemasaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk

mengetahui berbagai hal, antara lain : competitor, customer, dan apa yang

sebenarnya diinginkan oleh pasar, sehingga perusahaan dapat mengetahui

strategi apa yang tepat untuk dilakukan untuk bertahan dan memenangkan

persaingan bisnis.

Hal inlah yang menjadi alasan penulis merasa tepat untuk memilih dan

ditempatkan pada departemen Sales & Marketing unit Aircraft Integration sub

bagian Market Research & Analysis. Penulis merasa tepat karena pada bagian

tersebut penulis dapat mengetahui bagaimana tata cara melakukan riset pada

bidang pemasaran, dan merasakan benar bagaimana situasi dan kondisi pada

saat melakukan riset pemasaran yang berguna sebagai penunjang

keberlangsungan bisnis sebuah perusahaan.

1.2 Jenis Usaha

1.2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Dirgantara Indonesia (DI) (Indonesian Aerospace) adalah industri

pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di

wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI

didirikan pada 26 April 1976  dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang

Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang

Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang

Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN

kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.

2

Page 3: BAB I & 2 MAGANG-DI

Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi

juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan

(maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. PT Dirgrantara Indonesia

juga memiliki beragam produk dalam bidang lain seperti teknologi informasi,

otomotif, kelautan, teknologi simulasi, indutri turbin, teknik layanan, dan juga

menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia

seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya..

Dalam produksinya, PT Dirgantara Indonesia telah melahirkan lebih dari

300 unit pesawat dan helikopter, sistem pertahanan, komponen pesawat dan

layanan lainnya. PT Dirgantara Indonesia memiliki 4 bisnis unit yang

sebelumnya 18 bisnis unit. Keempat bisnis unit tersebut adalah:

1. Aircraft Integration

Perakitan dan Pengintegrasian

- CN235-220 (diproduksi dan dikirim sebanyak 57 unit,

dikembalikan sebanyak 5 unit)

- NC 212-200 (diproduksi dan dikirim sebanyak 102 unit)

- Helikopter NBO-105 (diproduksi dan dikirim sebanyak

122 unit, dan berhenti produksi pada tahun 2008)

- Helikopter BELL-412 (diproduksi dan dikirim

Sebanyak 33 unit)

- Helikopter NAS-332C1 (diproduksi dan dikirim

sebanyak 20 unit)

- ILS dan customer support

2. Aerostructures

Menghasilkan peralatan dan Komponen pesawat

- Airbus A380/A320/A321/A340/A350

- Boeing B-747/B-777/B-787

- Eurocopter MK-2 (EC225/EC725)

- Airbus Military CN235/C295/C212-400

3

Page 4: BAB I & 2 MAGANG-DI

3. Aircraft Services

Menyediakan pemeliharaan, perbaikan, perubahan dan

perbaikan

- Produk PT DI: CN235, NC-212-100/200, NBELL-412,

NBO-105, NSA-330 and NAS-332

- Non-produk PT DI: B737-200/300/400/500, Cesna172,

Enstrom 480B, BK-117 and Bell-212

4. Technology and Development

Technology and Development - Sebagai salah satu direktorat di

bawah PT Dirgantara Indonesia yang memiliki kemampuan dan

pengalaman dalam bidang rekayasa dan pemgembangan

produk, teknologi simulasi, pengintegrasian sistem dan

pemeliharaan untuk sistem pertahanan dan keamanan,

teknologi informasi dan juga sebuah fasilitas pelatihan dan

laboratorium.

Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia. Pada

awal 2012 Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan 4 pesawat CN235

pesanan Korea Selatan. Selain itu PT Dirgantara Indonesia juga sedang

berusaha menyelesaikan 3 pesawat CN235 pesanan TNI AL, dan 24 Heli

Super Puma dari Eurocopter, perusahaan pembuat helikopter dan peralatan

pendukungnya yang merupakan gabungan perusahaan milik Perancis dan miik

Jerman.

Selain beberapa pesawat tersebut Dirgantara Indonesia juga sedang

menjajaki untuk membangun pesawat C295 (CN235 versi jumbo) dan N219,

serta kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur

siluman KFX.

4

Page 5: BAB I & 2 MAGANG-DI

1.2.2 Visi

“To be the world class aerospace company based on high technology and

cost competitiveness in the global market.”

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada

penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan

mengandalkan keunggulan biaya.

1.2.3 Misi

1. As the center of competence in aerospace industry for both commercial

and military mission, as well as for non aerospace application.

2. As a major player in the global industries. which has strategic alliance

with other world class Aerospace Industries,

3. Cost competitive business.

4. Delivering cost competitive products and services

1. Sebagai pusat kompetensi dalam industri pesawat terbang untuk tujuan

komersial dan misi militer, juga untuk penerapan non-aerospace.

2. Sebagai pelaku utama dalam industri global. Yang memiliki hubungan

strategis dengan industri dunia lainnya.

3. Bisnis dengan harga bersaing

4. Biaya kirim yang kompetitif untuk produk dan servis.

5

Page 6: BAB I & 2 MAGANG-DI

1.2.4 Logo dan Makna Logo

Gambar 1.1

Logo PT Dirgantara Indonesia

Sumber : Arsip PT. DI Tahun 2000

Pada Logo PT Dirgantara Indonesia,

a. Warna biru angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang.

b. Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah, yang melambangkan fase PT

Dirgantara Indonesia yaitu :

1. PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio

2. PT Industri Pesawat Terbang Nusantara

3. PT Dirgantara Indonesia

c. Ukuran pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan

keinginan PT Dirgantara Indonesia untuk menjadi parusahaan

dirgantara yang semakin membesar disetiap fasenya.

d. Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT Dirgantara Indonesia

ingin menjadi perusahaan kelas dunia.

6

Page 7: BAB I & 2 MAGANG-DI

1.2.5 Bidang Usaha

PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

manufaktur pembuatan pesawat dan helikopter serta produk dan jasa layanan

yang berkaitan dengan kedirgantaraan, seperti:

a. Aircraft

b. Aerostructure

c. Aircraft Services

d. Technology

1.2.6 Strategi Bisnis

Program restrukturisasi bisnis bertujuan untuk meningkatkan nilai

ekonomi (economic value) perusahaan. Untuk itu dilakukan kajian kembali

terhadap semua lini usaha berdasarkan economic viability dan strategic value,

dan hanya mengembangkan lini usaha yang berprospek serta terkait langsung

dengan core competency dan visi/misi perusahaan. Pengembangan lini usaha

ini dijabarkan dalam program value creation yang menghasilkan peningkatan

penjualan.

Dari upaya restrukturisasi ini, PT. Dirgantara Indonesia terus

mengembangkan dan mempertahankan lini CN-235, kelompok Aircraft

Services, dan kelompok Manufacturing Services; mencari mitra strategis

untuk lini N250, CN-212, dan helikopter.          

Peningkatan kinerja pemasaran dilakukan dengan menargetkan

peningkatan delivery pesawat terbang CN-235 dari rata-rata tiga unit menjadi

enam unit pertahun mulai tahun 2006 dengan pengakuan penjualan Rp 1.239

milyar pertahun pada tahun 2006. Penjualan jangka pendek (2001 - 2003)

lebih difokuskan pada penjualan pesawat terbang dan helikopter yang "siap

jual" agar dapat memperkuat dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan

dengan adanya penurunan dalam persediaan barang setengah jadi. Untuk

menjamin tercapainya target tersebut, unit Sales & Marketing

7

Page 8: BAB I & 2 MAGANG-DI

mengembangkan Strategi pemasaran/Penjualan Jangka Panjang berdasar

pada pendekatan "segmentation, targeting, positioning, and differentiation"

serta peningkatan kemampuan tenaga pemasaran/penjualan. Sementara itu

target penjualan jangka pendek dicapai melalui peningkatan hubungan baik

dengan customer utama dan penyelesaian program penjualan terkontrak.

          Peningkatan kinerja penjualan pada kelompok plasma (non pesawat

terbang) dilakukan melalui program value creation dengan mengkaji

pemanfaatan sepenuhnya kompetensi lini usaha serta kemungkinan

pengembangan dari kompetensi tersebut. Program value creation ini

merupakan bagian dari program restrukturisasi bisnis.

          Program efisiensi biaya difokuskan pada tiga hal : pertama,

penurunan lead time; kedua, efisiensi sumber daya manusia (SDM); ketiga

evaluasi struktur biaya terutama biaya beban usaha. Dalam upaya

penurunan lead time, ditargetkan pencapain customer lead time 24 bulan

untuk produk pesawat terbang. Hal ini dicapai melalui perbaikan production

lead time dari rata-rata 50 bulan menjadi 30 bulan.

8

Page 9: BAB I & 2 MAGANG-DI

1.2.7 Struktur Organisasi

Gambar 1.2

Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia

Sumber : http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus5

9

Page 10: BAB I & 2 MAGANG-DI

1.3 Lokasi Perusahaan

Penulis sebagai pelaksana kegiatan magang melakukan kegiatan

magangnya mulai dari tanggal 27 Juni 2012 sampai dengan 9 Agustus.

Kegiatan magang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia yang beralamat di

Jl. Pajajaran no. 154 Bandung 40174, Indonesia, telepon 62.22.605.4167,

62.22.605.4162.

Kegiatan magang penulis lakukan setiap hari kerja dari Senin-Jumat

dimulai dari pukul 09.00 – 16.30 WIB. Perubahan jam kerja terjadi pada saat

Bulan Ramadhan, yang dimulai pukul 09.00 – 16.00 WIB.

1.4 Unit Tempat Magang

1.4.1 Struktur Organisasi Unit Tempat Magang

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Departemen Sales & Marketing Unit Aircraft Integration

10

President Director

Directorate of Aerostructure

Directorate of Aircraft

Integration

Division of Sales & Marketing for

Aircraft Integration

Market Operation

Marketing Planning &

Startegy

Market Research & Analysis

Division of Operation for Aircraft Integration

Division of Logistic & Customer Support

Directorate of Aircraft Services

Directorate of Technology and

Development

Page 11: BAB I & 2 MAGANG-DI

Sumber : Dok. Divisi Marketing

1.4.2 Strategi Unit Tempat Magang

(Sales & Marketing for Directorate of Aircraft Integration)

Meliputi 4 (empat) unsur utama (P-4), yaitu :

1. Product

PT Dirgantara Indonesia memproduksi beberapa pesawat

terbang dan helikopter. Salah satu yang menjadi produk

andalan adalah pesawat jenis CN235-220. Banyaknya

competitor yang sekelas dengan pesawat CN235-220 maka

perbaikan-perbaikan khususnya dalam hal performance

terus dilakukan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

2. Price

Penetapan harga jual dilakukan dengan memperhatikan

harga yang berlaku secara global, khususnya untuk region

ASEAN dan Asia Pasifik untuk pesawat terbang yang

sekelas.

3. Place

Untuk mempercepat proses penjualan PT Dirgantara

Indonesia melibatkan agen yang terdapat dimasing-masing

negara.

4. Promotion

Berbagai caara promosi yang dilakukan PT Dirgantara

Indonesia, salah satunya adalah mengikuti berbagai macam

pameran baik nasional maupun internasional, khususnya

negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, dan Timur Tengah

11

Page 12: BAB I & 2 MAGANG-DI

BAB II

KEGIATAN MAGANG

2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang

2.1.1 Peran Unit Tempat Magang Bagi Perusahaan

Divisi Sales & Marketing yang terdapat pada direktorat Aircraft

Integration memiliki peran utama adalah melakukan penjualan pesawat

terbang dan helikopter yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia.

Peran lain yang dimiliki oleh divisi Sales & Marketing pada direktorat

Aircraft Integration adalah dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan-

perusahaan lain, perusahaan-perusahaan tersebut antara lain :

1. PT DI – Airbus Military

Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil

yang membuat, mengembangkan dan menjual ragkain pesawat yang

komprehensif, berkapasiatas muatan 3 hingga 45 ton, yang berpusat di

Spanyol.

PT DI dan Airbus Military melakukan kerjasama dalam hal perakitan,

pemasaran, dan penjualan pesawat tipe C212-400 dan C295 di region

ASEAN.

2. PT DI – Eurocopter

Eurocopter merupakan sebuah perusahaan pembuat helikopter dan

peralatan pendukungnya, yang merupakan penggabungan dari

perusahaan Aérospatiale milik Perancis dan Daimler Chrysler

Aerospace AG (DASA) milik Jerman.

PT DI dan Eurocopter melakukan kerjasama dalam hal melakukan

produksi Light Helicopter AS 350 Ecureuil di PT DI, dengan wilayah

pemasaran Indonesia.

12

Page 13: BAB I & 2 MAGANG-DI

3. PT DI – Bell Helicopter

Bell Helicopter adalah perusahaan pembuat helikopter yang berpusat

di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat.

PT DI dan Bell Helicopter melakukan kerjasama dalam hal

memproduksi dan memasarkan Helikopter Bell 412 EP, dengan

wilayah pemasaran hanya pemerintah Republik Indonesia.

4. PT DI – Dornier

Dornier adalah perusahaan manufaktur pesawat dan kedirgantaraan

yang berbasis di Jerman.

PT DI dan Dornier melakukan kerjasama dalam hal melakukan

produksi pesawat amfibi Sea Star.

Peran lain dari divisi Sales & Marketing direktorat Aircraft Integration

adalah melakukan analisa pasar, antara lain :

1. Pasar Potensial

Jumlah pesawat terbang dan helikopter yang diperkirakan dibutuhkan

oleh pasar pada periode tertentu.

2. Indikasi Permintaan Pasar

Mengetahui indikasi kebutuhan pasar terhadap produk-produk

pesawat maupun helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia.

3. Situasi Pasar

Mengetahui situasi dan keadaan pasar dari produk-produk pesawat

dan helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia, baik pasar militer

maupun pasar pemerintahan sipil yang didalamnya terdapat pasar civil

government dan komersial. Serta untuk mengetahui situasi dan

keadaan pasar baik domestik Indonesia maupun internasional.

Beberapa peran lain Sales & Marketing direktorat Aircraft Integration adalah

melakukan promosi lebh intensif, seperti mengikuti berbagai pameran,

mengirimkan brosur dan pesawat model ke kedutaan-kedutaan. (Sumber :

Dok. Rencana pemasaran pesawat terbang dan helikopter tahun 2012)

13

Page 14: BAB I & 2 MAGANG-DI

2.1.2 Target dan Sasaran yang Harus Dicapai Unit Tempat Magang

Target dan sasaran yang harus dicapai divisi Sales & Marketing direktorat

Aircraft Integration dipaparkan kedalam 3(tiga) jangka waktu, jangka pendek,

jangka menengah, dan jangka panjang.

Target pemasaran jangka pendek yang berjangka 1-2 tahun adalah tentang

potensial customer yang sudah menyatakan minat pembelian produk-produk

PT Dirgantara Indonesia dan menargetkan dilakukannya tanda tangan kontrak

baru.

Target pemasaran jangka menengah yang berjangka 2-3 tahun mendatang,

dengan melakukan penetrasi pada potensial customer khususnya yang sudah

menunjukkan kebutuhan dan minat terhadap produk-produk PT Dirgantara

Indonesia.

Target pemasaran jangka panjang yang berjangka 4-5 tahun tentang

penetrasi kepada pelanggan yang teridentifikasi cukup potensial dan sudah

menunjukkan minatnya pada produk-produk PT Dirgantara Indonesia namun

saat ini masih memiliki kendala. (Sumber : Dok. Rencana pemasaran

pesawat terbang dan helikopter tahun 2012)

2.2 Prosedur Kerja

2.2.1 Aktifitas Magang

Kegiatan magang dilaksanakan oleh penulis selama 30 hari kerja. Kegiatan

utama penulis selama kegiatan magang adalah membantu Supervisor bagian

Marketing Research & Analysis dalam melakukan riset pasar. Berikut adalah

pekerjaan yang dilakukan oleh penulis selama pelaksanaan kegiatan magang :

14

Page 15: BAB I & 2 MAGANG-DI

Tabel 2.1

Tabel Rangkaian Aktifitas Magang

No Waktu Kegiatan

1

Rabu,

27 Juni 2012 Mendata pesawat kelas CN235

2

Kamis,

28 Juni 2012 Mendata pesawat kelas C295

3

Jumat,

29 Juni 2012 Mendata helikopter kelas Super Puma

4

Selasa,

3 Juli 2012

Mulai menyusun draft market outlook helikopter

kelas Super Puma

5

Rabu,

4 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

6

Kamis,

5 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

7

Jumat,

6 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

8

Senin,

9 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

9

Selasa,

10 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

10

Rabu,

11 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

11

Kamis,

12 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

12

Jumat,

13 Juli 2012

Menyusun draft market outlook helikopter kelas

Super Puma

13

Senin,

16 Juli 2012

Menyusun draft market outlook C295

14 Selasa, Menyusun draft market outlook C295

15

Page 16: BAB I & 2 MAGANG-DI

17 Juli 2012

15

Rabu,

18 Juli 2012

Menyusun draft market outlook C295

16

Kamis,

19 Juli 2012

Menyusun draft market outlook C295

17

Jumat,

20 Juli 2012

Bantu lengkapi market outlook 212

18

Senin,

23 Juli 2012

Bantu lengkapi market outlook 212

19

Selasa,

24 Juli 2012

Bantu lengkapi market outlook 212

20

Rabu,

25 Juli 2012

Bantu lengkapi market outlook 212

21

Kamis,

26 Juli 2012

Bantu lengkapi market outlook 212

22

Jumat,

27 Juli 2012

Bantu lengkapi market outlook 212

23

Senin,

30 Juli 2012

Membuat historical delivery C295

24

Selasa,

31 Juli 2012

Membuat historical delivery C295

25

Rabu,

1 Agustus 2012

Potential customer C212

26

Kamis,

2 Agustus 2012

Potential customer C212

27

Senin,

6 Agustus 2012

Potential customer C212

28

Selasa,

7 Agustus 2012

Potential customer C212

29 Rabu, Draft data pendukung potential customer

16

Page 17: BAB I & 2 MAGANG-DI

8 Agustus 2012

30

Kamis,

9 Agustus 2012

Market pesawat N219

2.2.2 Uraian Aktivitas Magang

2.2.2.1 Mendata pesawat kelas CN235

Penulis diperkenalkan dengan beberapa jenis pesawat yang sekelas dengan

pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia CN235. Penulis diminta untuk

mendata dan mengklasifikasikan pesawat CN235 dan sekelas sesuai

kategorinya masing-masing.

2.2.2.2 Mendata pesawat kelas C295

Penulis diperkenalkan dengan beberapa jenis pesawat yang sekelas dengan

pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia CN295. Penulis diminta untuk

mendata dan mengklasifikasikan Pesawat CN295 dan sekelas sesuai

kategorinya masing-masing.

2.2.2.3 Mendata Helikopter Kelas Super Puma

Penulis diperkenalkan dengan Helikopter Super Puma dan helikopter lain

yang sekelas. Penulis diminta untuk mendata dan mengklasifikasikan

Helikopter Super Puma dan yang sekelas sesuai kategorinya masing-masing.

17

Page 18: BAB I & 2 MAGANG-DI

2.2.2.4 Menyusun Draft Market Outlook Helikopter Kelas Super Puma

Penulis diminta mengklasifikasikan siapa saja kompetitor dari Helikopter

Super Puma serta mengklasifikasikan operator/pengguna dari Helikopter

Super Puma.

Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan Helikopter Super Puma

dan sejenis sesuai kategorinya, seperti : commercial, corporate, civil govt.,

dan military.

Penulis juga mengklasifikasikan Helikopter Super Puma sesuai usia

helikopter tersebeut, dengan acuan >25 tahun. Hal ini berguna untuk

memberikan informasi perusahaan mana yang berpotensi untuk mengganti

Helikopter Super Puma yang dimilikinya, yang disebabkan faktor usia yang

sudah terlalu tua.

Selain itu penulis juga membuat comparative study yaitu perbandingan

antara Helikopter Super Puma dan helikopter sejenis dengan pembanding,

seperti : seat capacity, range, speed, max takeoff weight, price, engine power.

2.2.2.5 Menyusun Draft Market Outlook C295

Penulis diminta mengklasifikasikan siapa saja kompetitor dari Pesawat

C295 serta mengklasifikasikan operator/pengguna dari Pesawat C295.

Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan operator/pengguna Pesawat

C295 dan sejenis sesuai regionnya masing-masing, seperti : Indonesia,

Europe, South East Asia, Middle East, Asia Pacific, Africa, South America &

The Caribbean, North America.

Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan Pesawat C295 dan sejenis

sesuai kategorinya, seperti : commercial, corporate, civil govt., dan military.

Penulis juga mengklasifikasikan Pesawat C295 dan sejenis sesuai usia

pesawat tersebeut, dengan acuan >25 tahun. Hal ini berguna untuk

memberikan informasi perusahaan mana yang berpotensi untuk mengganti

Pesawat C295 dan sejenis yang dimilikinya, yang disebabkan faktor usia yang

sudah terlalu tua.

18

Page 19: BAB I & 2 MAGANG-DI

Selain itu penulis juga membuat comparative study yaitu perbandingan

antara Pesawat C295 dan pesawat sejenis dengan pembanding, seperti : seat

capacity, range, speed, max takeoff weight, price, payload, takeoff field

length.

2.2.2.6 Membantu Melengkapi Market Outlook C212

Penulis diminta membantu mengklasifikasikan Pesawat C212 dan sejenis

sesuai kategorinya, yaitu : Civil dan Mil + CG(corporate government). Serta

penulis juga diminta mengklasifikasikan Pesawat C212 dan sejenis sesuai

regionnya masing-masing, seperti : Africa, South America, Middle East, North

America. Pengklasifikasian juga dilakukan sesuai dengan operator/perusahaan

pengguna Pesawat C212 dan sejenis.

2.2.2.7 Membuat Historical Delivery C295

Penulis diminta untuk membuat historical delivery yaitu informasi tentang

tahun pengiriman pesawat kepada operator/perusahaan pengguna, yang

diklasifikasikan sesuai dengan regionnya masing-masing, seperti : Indonesia,

Europe, Africa, South East Asia, Middle East, North America, South America,

Asia Pacific.

2.2.2.8 Membuat Potential Customer C212

Penulis diminta untuk membuat potential customer yaitu informasi tentang

Siapa saja operator/perusahaan pengguna produk C212 dan yang berpotensi

untuk melakukan pembelian produk C212. Pengklasifikasian dilakukan

dengan membagi sesuai regionnya masing-masing seperti : Indonesia, South

East Asia, Middle East, Europe, Asia Pacific, North America, South America.

Pengklasifikasian juga dilakukan dengan membagi sesuai kategorinya seperti :

civil dan Mil + CG(corporate government).

19

Page 20: BAB I & 2 MAGANG-DI

2.2.2.9 Market Pesawat N219

Penulis diminta mengklasifikasikan siapa saja kompetitor dari Pesawat

N219 serta mengklasifikasikan operator/pengguna dari Pesawat N219.

Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan operator/pengguna Pesawat

N219 dan sejenis sesuai regionnya masing-masing, seperti : Indonesia,

Europe, South East Asia, Middle East, Asia Pacific, Africa, South America &

The Caribbean, North America.

Penulis juga diminta untuk mengklasifikasikan Pesawat N219 dan sejenis

sesuai kategorinya, seperti : commercial, corporate, civil govt., dan military.

Penulis juga mengklasifikasikan Pesawat N219 dan sejenis sesuai usia

pesawat tersebeut, dengan acuan >25 tahun. Hal ini berguna untuk

memberikan informasi perusahaan mana yang berpotensi untuk mengganti

Pesawat N219 dan sejenis yang dimilikinya, yang disebabkan faktor usia yang

sudah terlalu tua.

Selain itu penulis juga membuat comparative study yaitu perbandingan

antara Pesawat C295 dan pesawat sejenis dengan pembanding, seperti : seat

capacity, range, speed, max takeoff weight, price, payload, takeoff field

length.

20

Page 21: BAB I & 2 MAGANG-DI

2.2.3 Prosedur Kerja Pembuatan Draft Market Outlook

Gambar 2.1

Prosedur Pembuatan draft market outlook

Pembuatan draft market outlook dilakukan dengan mencari dan

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan terkait pesawat/helikopter, seperti :

spesifikasi pesawat/helikopter baik produk PT Dirgantara Indonesia maupun

produk perusahaan lain dengan tipe sejenis, serta data mengenai kompetitor dan

operator/perusahaan yang menggunakan produk-produk dari PT DIrgantara

Indonesia.

Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian data tersebut dianalisis

sesuai kebutuhan, seperti : data yang digunakan untuk membuat draft market

outlook hanya pesawat/helikopter yang masih bisa digunakan, tidak termasuk

yang sudah dimuseumkan/tidak aktif lagi.

Kemudian data-data tersebut diolah menjadi informasi dalam bentuk diagram

ataupun grafik dalam bentuk Microsoft excel yang menggunakan rumus-rumus

dalam Microsoft excel.

21

Draft market outlook

Informasi disatukan dan dijadikan dalam bentuk presentasi

Menyusun data mentah menjadi informasi berupa tabel/diagram

Analisis data yang sudah dikumpulkan

Mencari dan mengumpulkan data pesawat/helikopter

Page 22: BAB I & 2 MAGANG-DI

Informasi yang telah ada disatukan dan disajikan dalam bentuk presentasi,

yang menggunakan Microsof power point sebagai medianya.

2.3 Kendala yang Dihadapi dan Usaha Korektif

Adapun kendala-kendala yang dihadapi penulis selama proses aktifitas

magang di PT Dirgantara Indonesia divisi Sales & Marketing sub Market

Research & Analysis unit Aircraft Integration ditinjau dari aspek Sumber Daya

Manajemen meliputi Man, Machine, Material, Methode, dan Information.

Disajikan dalam bentuk tabel beserta tindakan korektifnya.

Tabel 2.2

Tabel Kendala dan Usaha Korektif

Aspek Sumber

Daya

Manajemen

Penjelasan dan Kendala Tindakan Korektif

Penulis merasa kurang

mengerti arti beberapa

istilah dalam kedirgantaraan

Pembimbing menjelaskan arti

istilah yang ada dalam hal

kedirgantaraan

MAN

Penulis merasa kurang

mengetahui jenis-jenis

pesawat dan helikopter

Pembimbing memberitahu

banyak mengenai jenis-jenis

pesawat dan helikopter

khususnya yang menjadi

pesaing produk perusahaan

Penulis merasa kurang

mengerti cara membuat

beberapa elemen yang ada

pada market outlook

Pembimbing mengajarkan cara

membuat market outlook secara

tuntas dan menyeluruh

Aspek Sumber Penjelasan dan Kendala Tindakan Korektif

22

Page 23: BAB I & 2 MAGANG-DI

Daya

Manajemen

MACHINE

Jaringan internet yang

sering mati dan lambat,

menghambat dalam

pencarian dan pengumpulan

data

Perlunya evaluasi pada

infrastruktur IT

MATERIAL

Data-data yang diterima

oleh penulis masih belum

terlalu lengkap

Penulis mencari data-data yang

dibutuhan di internet

Beberapa data yang diterima

penulis masih belum update

Penulis memperbaharui data

yang ada dengan informmasi

yang ada di internet

METHODE

Selama aktifitas magang

penulis mengikuti metode

dan cara kerja yang telah

ditetapkan oleh PT

Dirgantara Indonesia

khususnya divisi sales &

marketing sub market

research & analysis unit

Aircraft Integration

-

Pembuatan market outlook

menggunakan rumus dan

aplikasi pada Microsft

Excel.

-

INFORMATION

Terkadang informasi yang

diberikan pada penulis

kurang jelas.

-

2.4 Penjelasan Prosedur dan Kendala Menggunakan Pendekatan Kualitatif

23

Page 24: BAB I & 2 MAGANG-DI

Pada bagian Market Research & Analysis, data yang lengkap dan update

merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat diperhatikan. Data-data yang

dibutuhkan dapat berasal dari dokumen yang dimiliki perusahaan, analisa,

maupun dari media online. Keakuratan data dan ketelitian dalam pengerjaan

merupakan elemen penting yang harus diperhatikan dalam pengolahan data

menjadi informasi, khususnya dalam pembuatan market outlook, yang menjadi

salah satu tugas utama dari Market Research & Analysis.

Market Outlook yang menjadi salah satu tugas utama dari Market

Research & Analysis harus mengalam pembaharuan atau updating yang dilakukan

secara berkala setiap tahunnya. Hal ini sangat penting dilakukan untuk

mengetahui berada dimanakah posisi perusahaan saat ini dalam bisnis dan

persaingan, serta untuk mengetahui siapa saja kompetitor, pengguna/operator, dan

potential market dari produk-produk PT Dirgantara Indonesia.

Informasi yang telah tersedia dalam bentuk market outlook berguna

ketika dilakukannya rapat koordinasi dengan perusahaan-perusahaan partnership.

Setiap perusahaan partnership akan membawa market outlook yang dimilikinya,

untuk kemudian dibandingkan dan dicocokkan tingkat keakuratannya.

Salah satu kendala yang terjadi adalah perbedaan standard dan analisa

antara PT Dirgantara Indonesia dengan perusahaan partnership khususnya dalam

pembuatan market outlook. Salah satu elemen di dalam market outlook yang

terdapat perbedaan adalah pada acuan untuk menentukan usia pesawat yang masih

layak dan yang sudah harus diganti. PT Dirgantara Indonesia menetapkan acuan

usia pesawat yang sudah tidak layak/sudah harus diganti ketika usia pesawat >25

tahun, sementara ada beberapa perusahaan partnership seperti Airbus Military

menggunakan acuan >20 tahun sebagai penentuan kelayakan pesawat.

BAB III

24

Page 25: BAB I & 2 MAGANG-DI

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan Aktivitas Magang

Aktivitas magang penulis dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2012 –9

Agustus 2012 (30 hari kerja) di PT Dirgantara Indonesia Bandung.

Setelah penulis menyelesaikan kegiatan magang, ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan berdasarkan keterangan serta pengamatan penulis di PT Dirgantara

Indonesia. Dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :

Selama aktivitas magang berlangsung penulis ditempatkan pada departemen

Sales & Marketing sub Market Research & Analysis pada unit bisnis Aircraft

Integration.

PT Dirgantara Indonesia memiliki tiga strategi inti yang dilakukan, yaitu

kembali pada core competency awal perusahaan, efisiensi biaya, peningkatan

penjualan.

Kegiatan utama penulis selama magang berlangsung adalah membuat draft

market outlook yang harus diperbaharui/update setiap tahunnya. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui dimanakah posisi perusahaan saat ini, dan siapa sajakah

kompetitor, operator/pengguna, dan potential market dari produk-produk PT

Dirgantara.

3.2 Saran

25

Page 26: BAB I & 2 MAGANG-DI

3.2.1 Bagi PT Dirgantara Indonesia

1. PT Dirgantara Indonesia khususnya divisi Sales & Marketing

sub Market Research & Analysis unit Aircraft Integration

sebaiknya memiliki data yang lengkap serta ter-update, untuk

memudahkan penyajian informasi untuk menunjang kegiatan

bisnisnya.

3.2.2 Bagi Institut Manajemen TELKOM

1. Institut Manajemen TELKOM khususnya program studi

Administrasi Bisnis lebih banyak melakukan simulasi dan

praktek nyata tentang hal-hal yang biasanya dibutuhkan di

dunia kerja seperti, mahasiswa seharusnya dituntut lebih

banyak melakukan research dan analisis.

26

Page 27: BAB I & 2 MAGANG-DI

DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus

http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=aboutus5

http://www.indonesian-aerospace.com/aboutus.php?m=aboutus&t=company

http://id.wikipedia.org/wiki/Dirgantara_Indonesia

http://kasetiaji.blogspot.com/2011/10/membuka-paradigma-baru-dan-

rencana.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Eurocopter_Group

http://irwinday.web.id/2012/04/18/kunjungan-perdana-airbus-a400m-ke-

indonesia/

http://id.wikipedia.org/wiki/Bell_Helicopter

http://id.wikipedia.org/wiki/Fairchild_Dornier_328JET

27

Page 28: BAB I & 2 MAGANG-DI

LAMPIRAN

1. Surat Persetujuan Izin Magang

2. Lembar Aplikasi Magang

3. Lembar Kegiatan Magang

4. Lembar Bimbingan Magang

5. Formulir Penilaian Pelaksanaan Magang

28