bab 3.docx

30
BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan menyajikan sebuah kasus tentang hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. R dengan Post Operasi Apendiktomi yang di rawat di ruang Marhammah II Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Kabupaten Aceh Utara, mulai tanggal 21 sampai 23 mei 2013. Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan metode anamnese / wawancara langsung dengan klien dan keluarganya serta dari referensi keadaan klien yang termuat dalam status klien. A. Pengkajian 1. Biodata a. Indentitas anak Klien masuk ke rumah sakit pada tanggal 19 Mei 2013 dari hasil pengkajian tanggal 21 Mei 2013 jam 16.00 wib di peroleh data. Nama An.R, Jenis Kelamin Laki-laki, Umur 11 Tahun, Pekerjaan

Upload: mhdsandanovan

Post on 29-Sep-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III TINJAUAN KASUSDalam bab ini penulis akan menyajikan sebuah kasus tentang hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. R dengan Post Operasi Apendiktomi yang di rawat di ruang Marhammah II Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Kabupaten Aceh Utara, mulai tanggal 21 sampai 23 mei 2013. Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan metode anamnese / wawancara langsung dengan klien dan keluarganya serta dari referensi keadaan klien yang termuat dalam status klien.A. Pengkajian 1. Biodata a. Indentitas anak Klien masuk ke rumah sakit pada tanggal 19 Mei 2013 dari hasil pengkajian tanggal 21 Mei 2013 jam 16.00 wib di peroleh data. Nama An.R, Jenis Kelamin Laki-laki, Umur 11 Tahun, Pekerjaan Pelajar, Agama islam, Pendidikan SD, Alamat Cunda Muara Satu, No Register 13-22-58, Ruangan Marhammah II, Golongan Darah B, Tanggal operasi 20 Mei 2013, Diagnosis medis Post OperasiApendiktomi. b. Penanggung jawab Nama:Ny.S,Umur34 tahun, Agama Islam,PendidikanterakhirSMP,Pe-kerjaan IRT, Suku Bangsa Aceh, Alamat Cunda, hubungan dengan klien : ibu kandung. 2. Keluhan UtamaAn. R mengatakan nyeri pada perut bagian yang di operasi. Skala nyeri 7, nyeri berat. 3. Data Riwayat Masuk An. R dibawa kerumah sakit oleh keluarganya pukul 11.30 Wib tiba dirumah sakit di bawa denganmenggunakan kursi roda ke ruang Marhammah II, klien masuk pada tanggal 19 Mei 2013, dengan keluhan nyeri pada bagian perut kanan bawah semenjak tiga hari sebelum di bawa kerumah sakit. Ibu An. R mengatakan bahwa anaknya 4. Riwayat Penyakit SekarangKlienmengatakan nyeriabdomen sebelah kananbawah,dandilakukanoperasi pada tanggal 20 Mei 2013 pada jam 09.00wib dan siap operasi sekitarjam 11.00 wib, hasil pengkajian yang penulisdapatkanpost operasi apendiktomi pada tanggal21Mei2013jam15.00wib,klienmengatakannyeripadabagianoperasi, skala nyeri 7, nyeri berat, wajahmeringis, klien susah melakukan aktivitas, klien tidak nafsu makan dan badannyahangat. 5. Riwayat Penyakit Masa Lalu Ibu klien mengatakan bahwa sebelum menderita penyakit apendiksitis An. R tidakpernahmenderita penyakitserius lainnya, An.Rtidakpernahmengalami kecelakaan dan sebelumnya tidak pernah di rawat di rumah sakit. 6. Riwayat Kesehatan keluarga Genogram :

Keterangan: : Laki-laki: Perempuan: Klien: Tinggal serumah: Garis perkawinan X : Meninggal

Klien adalah anak ke tiga dari kedua orang tuanya. Ibu klien mengatakan tidak adaanggota keluarga yang menderita penyakit apendiksitis seperti klien.7. Riwayat Kehamilan Pre Natal : Ibu klien mengatakan selama hamil tidak mengalami keluhan apapun hanya mual dan muntah saja. Natal : Bayi sewaktu lahir di tolong olehbidan desa dengan persalinan normal. Berat badan saat lahir 2600 gram tinggi badan 53 cm. Proses kelahiran berjalan lancar dan tidak ada pendarahan.Post Natal : Kesehatan ibu pada saat masa nifas baik-baik saja, kesehatan bayi normal,nutrisi yang di berikan setelah bayi lahir adalah ASI.8. Pola Kebutuhan Sehari-hari a.Nutrisi Anak makan tiga kali sehari, diit M II , makan pagi pukul 07:30 wib, siangpukul13:00 wib, malam pukul 18:30 wib, makanan yang di habiskan 1/4, minum340 ml, cairan ringer lactate 25 tetes permenit melalui intravena. b. Eliminasi Frekwensi buang air kecil anak sebelum sakit 3-5 kali sehari selama sakitbuang air kecil menjadi 5-6 kali sehari.BAB sebelum sakit 1x/hari selama sakit menjadi 2 hari sekali.

c. Istirahat dan Tidur Keluarga mengatakan anak tidur 9-10 jam perhari dengan memakai bantal,selimut dan penerangan lampu, tidur siang dari jam 2 sampai jam 3 sore kadang - kadang jam 3 sampai jam 4 sore, tidur malam mulai jam 10 sampaijam 7 pagi kadang-kafang sampai jam 6 pagi d. Bermain-main dan rekreasi An.Rmengatakanselamasakitklientidakbermaintetapiklienhanyamenonton dan bermain game di laptopnya. e. Kebersihan Perorangan Dalam sehari An. R mandi 2 kali sehari, namun selaamaa dirumah sakit klien tidak pernah mandi hanya di seka pagi dan sore oleh ibunya. f. Ketergantungan Ibu An. R mengatakan bahwa anaknya tidak pernah merokok, minum- minuman keras atau tergantung pada obat-obatan.9. Pengkajian perkembangan a. Motorik kasar : orang tua klien mengatakan umur satu tahun klien masih belum bisa beraktivitas. b.Motorikhalus:orangtuaklienmengatakankliendapatmelakukankegiatandi-rumah yang ringan saja, klien bisa mengaji, bernyanyi, mengambar. c. Bahasa: klien dapat berbicara dengan baik dan jelas menggunakan bahasa aceh dan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.10. Riwayat Imunisasi Ibu klien mengatakan An. R sudahmendapatkan imunisasi BCG,DPT,POLIO I,dan belum mendapatkan vaksinulang, dan imunisasi yang di dapatkan diposyandu.11. Pemeriksaan Umum a. Ukuran pertumbuhan BB setelah sakit : 23 kg, TB : 136 cm. b. Tanda-tanda vital Suhu Tubuh 38,20C, RR 28 x/menit, polse 96 x/menit. c. Pemeriksaan umumRambut : rambut klien berwarna hitam, distribusi merata.keutuhan rambut mudah di cabut. Mata : bentuk dan gerakan mata simetris, conjungtiva tidak terjadi anemis, cornea jernih, tidak terdapat tekanan pada bola mata. Hidung : mukosahidungmerahtidakterdapatoedema,buluhidungnormal,tidakterda-pat secret dan tidak terjadi pendarahan. Mulut : warna putih keabu-abuan, lidah ada lapisan putih, tidak terdapat carries pada mulut klien, Telinga : bentuk dan ukuran normal, letak normal, tidak ada benjolan, nyeri dan sekret tidak ada, daun telinga menonjol, pendengaran baik. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid. Respirasi : Pola nafas cepat dan dangkal, tidak terdapatsuarawheezing,ronchi,retraksi,dancupinghidung.Perut: terdapat luka jahitan di bagian perut sebelah kanan bawah panjang kurang lebih7 cm, nyeri tekan skala nyeri 7, tidak terdengar bising usus.Kulit : kulit berwarna sawo matang, turgor kulit baik. Kuku : bentuk normal, tidak ada kelainan. Punggung : bentuk simetris tidak terdapat kelainan.Ekstremitas : normal kekuatan otot 4, tidak ada fraktur, oedema,kelempuhan dan nyeri otot. Genetalia : tidak terdapat kelainan pada genital klien.d. Hasil observasi Interaksi klien dengan keluarga dan sekitarnya sangat baik, komunikasi yang dilakukan bertatapan, tidak terdapat kontraindikasi pada klien, klien terlihat aman apabila ada keluarga di dekatnya. 12. Penatalaksanaan / terapyNoNama obatDosisEfek positifEfek negative

1Cefotaxim2 x 1/2 ampUntuk mencegah infeksiGagal ginjal

2Ranitidin3x 1/2 ampSebagaiterapipemeliharaan padaulkuduodenumdan lambungDiare,penurunanseldarah putih

3Ketorolac3x1/2 ampSebagaiantiinflamasiPendarahandan perlubanganpada lambung

4Ondansetron2 x 1/2 ampEfektifuntukmengatasimu-al dan muntah yang hebatSakitkepalasusah BAB

5Metronidazole250/ 8 jamMengobati dan mencegah infeksisesudah pembedahanMual,diare,konsti-pasi

6Paracetamol2 x 1/2 syrupMenurunkan panasTidakbaikdiguna-kanuntukpenderitadengangangguanfungsi hati

7IVFD RL 25 tetes/menit

13. Hasil Pemeriksaan Penunjang/diagnostik. 1. Diagnostik Medis Post Operasi Apendiktomi b. Pemeriksaan diagnostik / penunjang medis Laboratorium Tanggal 21Mei 2013 Hb : Hasil 11,0 gr%, normal : 12-16 gr%Leukosit :Hasil12.000/mm3,normal : 4-11/ulx103 Eritrosit :3,2mm/jam,normal : 4,5-6,5 mm/jam Trombosit : 415 x 100/mm, normal : 130-450 Golongan Daarah : B 14. Catatan Naratif Data subjektif : An. R mengatakan nyeri pada bagian operasi, An. R mengatakan tidak nafsu makan dan badannya terasa hangat.Data objektif : skala nyeri 7, wajah meringis, respirasi 28 x/menit, polse 96 x/menit, temperature 38,2oC, mukosa bibir kering, diit yang disediakan 1/4 yang di habiskan, intake 2000cc, output 1500cc. 15. Analisa Data a. Data subjektif : An.R mengatakan nyeri pada bagian operasi, Data objektif : kerusakan jaringan akibat insisi bedah, Pols 96 x / menit, kulit disekitar insisi bedah kasar.b. Data subjektif : An. R mengatakan nyeri pada bagian operasi, Data subjektif skala nyeri 7, wajah meringis, RR 28 x/menit, Polse 96 x / menit . Etiologi : pemutusan jaringan. Masalah : Nyeri.c.Data subjektif : Ibu klien mengatakan badan anaknya agak hangat. Data objektif : klien terpasang infus sebelah kanan RL 25 tetes/menit, Polse 96x/menit, adanya luka, luas luka kurang lebih 7 cm, RR 28 x/menit, Temperature 38,2oC.Etiologi: adanya luka bekas insisi bedah. Masalah: resiko terjadinya infeksi.d.Data subjektif : An. R mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan mau muntah. Data objektif : porsi makanan yang di sediakan 1/4 yang di habiskan, klien tampak lemas. Etiologi : Intake yang tidak adekuat, Masalah :perubahan pola nutrisi yang kurang dari kebutuhan.e. Data subjektif : Ibu An, R mengatakan saya tidak mengerti tentang penyakitanak saya. Data objektif : Ibu An. R tampak bingung. Etiologi : tidak mengenal tentang proses penyakit. Masalah : kurang pengetahuan.B. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah.2. Nyeri berhubungan dengan insisi bedah.3. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi bedah. 4. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat.5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit.

C. Rencana Asuhan Keperawatan 1. Diagnosa keperawatan : Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah. Tujuan : Luka insisi sembuh tanpa adanya infeksi. Kriteria hasil : perfusi jaringan normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, ketebalan dan tekstur jaringan normal. Intervensi:1)Jaga kulit agar tetap bersih dan kering. Rasional : untuk menjaga tidak terjadinya infeksi. 2) Monitor kulit akan adanya kemerahan. Rasional : memonitoring untuk mengetahui adanya tanda-tanda infeksi. 3) Anjurkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka. Rasional : keluarga mengetahui cara perawatan luka di rumah. 4) Melakukanteknik perawatanlukadengansteril.Rasional:agartidakterjadi-nya infeksi2.Diagnosakeperawatan:Nyeriberhubungandenganinsisibedah.Tujuan:pa-sien tidak mengalami nyeri sampai tingkat yang dapat diterima anak. Kriteria hasil : anak beristirahat tenang dan menunjukan bukti-bukti nyeri yang minimal atau tidak ada. Intervensi : 1) Jangan menunggu anak sampai anak mengalami nyeri hebat. Rasional : untuk mencegaah terjadinya nyeri.2) Hindari mempalpasi area operasi kecuali jika di perlukan. Rasional : untuk menghindari terjadinya nyeri tekan pada daerah operasi.3)Dorong untuk berkemih,Rasional:untukmencegahdistensikandungkemih.4)Berianalg-esik sesuai ketentuan untuk nyeri, Rasional : untuk mengurangi nyeri yang terjadi 3.Diagnosakeperawatan:resikotinggipenyebaraninfeksiberhubungandengan adanya organisme infektif di dalam abdomen. Tujuan : resiko infeksi tidak terjadi.Kriteriahasil:tanda-tndainfeksitidaktimbul,berkurangnyademam. Intervensi : 1) Kaji adanya tanda-tanda infeksi.Rasional : bantu mengetahui adanya infeksi lebih lanjut. 2) Bantu dalam perawatan luka. Rasional : untuk mengurangiinfeksiyangterjadi.3)Kolaborasidengantimmedis dalampem-berian obat antibiotik. Rasional:untukprosespengobatan.4. DiagnosaKeperawatan:Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungandenganintekyangtidakadekuat.Tujuan:Pasienmenda-patkanhidrasiyangadekuat.Kriteriahasil:Anaktidakmenujukandehidrasi.Intervensi : 1) Kaji status nutris klien (tekstur kulit, rambut, konjungtiva). Rasional : menentukan dan membantu intervensi selanjutnya. 2) Menjelaskan pada klien pentingnya nutrisi bagi tubuh. Rasional: pastikan pengetahuan klien dapat menaikkan partisipasi klien dalam asuhan keperawatan.3) Anjurkan klien makan sedikit tapi sering. Rasional: memenuhi kebutuhan nutrisi klien. 4) Anjurkan klien minum air hangat saat makan. Rasional: air hangat dapat mengurangi mual.5. Diagnosa keperawatan : kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya. Tujuan : keluarga mengetahui tentang penyakit. Kriteria hasil : Keluarga menunjukkan kemampuan untuk merawat anaknya di rumah. Intevensi : 1) Jelaskan semua prosedur/tindakan yang akan dilakukan. Rasional : untuk menurunkan kecemasan/ketakutan. 2) Pertahankan agar keluarga tetap mendapat informasi tentang kemajuan anak. 3) Instruksikan keluarga mengenai pencegahan. Rasional : untuk mencegah penyebaran infeksi. 4) Bila pengantian balutan diperlukan di rumah, ajarkan orang tua tentang prosedur steril atau aseptik. Rasional : Untuk rujukan di rumah.D. Implementasi dan Evaluasi Tanggal : 21 Mei 2013 jam 16.00 wib Diagnosa Keperawatan I : Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah. Implementasi : 1) Menjaga kulit agar tetap bersih dan kering, 2) Memonitor kulit akan adanya kemerahan, 3) Mengajarkan keluarga tentang perawatan luka di rumah, 4) Melakukan perawatan luka dengan steril. Evaluasi : Subjektif: klien mengatakan masih merasakan nyeri pada bagian luka. Objektif : klien tampak gelisah, keadaan umum lemah, Pols:96 x/menit,kulit kasar. Analisa: masalah belum teratasi. Perencanaan: intervensi dilanjutkan dengan melakukan perawatan luka dan mengkaji luka. Diagnosa Keperawatan II : Nyeri berhubungan dengan insisi bedah. Implementasi : 1) Menanyakan kepada klien lokasi nyeri yang dirasakan, lokasi nyeri di bagian abdomen kanan bawah. 2) Mengkaji skala nyeri pada pasien, skala nyeri 7, nyeri berat, wajah meringis.3) Memantau tanda-tanda vital, temperature 38,2oC, RR 28 x/menit, pols 96 x/menit.4) Menghindari menekan pada daerah nyeri jika tidak di perlukan. 5) Mengatur posisi yang nyaman. Posisi semi fowler. Evaluasi : Subjektif: Klien megatakan nyeri pada bagian operasi. Objetif: Klien Meringis bila di tekan perutnya, skala nyeri 7. Analisa : Masalah belum teratasi. Perencanaan : Intervensi dilanjutkan dengan kaji skala nyeri dan ajarkan teknikrelaksasi. Jam 16.30 wib, Diagnosa Keperawatan III : Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi bedah. Implementasi : 1) Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi. 2) Memantau tetesan infus, 25 tetes/menit. 3) Memberikan kompres hangat pada klien. 4) Melakukan perawatan luka. Evaluasi : Subjektif: Klien mengatakan tubuhnya masih hangat. Objektif: Temperature 38,2oC , RR 28 x/menit, polse 96 x/menit. Analisa: Masalah belum teratasi. Perencanaan : Intervensi dilanjutkan. Jam 17.10 wib, Diagnosa Keperawatan IV : Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intakeyang tidak ade kuat. Implementasi : 1) Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering. 2) Menjelaskan fungsi nutrisi terhadap proses penyembuhan penyakit.3)Mengkajistatusnutrisi klien.Evaluasi : Subjektif : Klien mengatakan akan berusaha untuk makan. Objektif : Klien makan 1/4 porsi yang disediakan. Analisa : Masalah tidak terjadi.Perencanaan : Intervensi di lanjutkan dengan anjurkan pasien untuk makan-makananselingan, dan anjurkan klien untuk minum obat sesuai instruksi dokter.jam 17.40 wib, Diagnosa Keperawatan V : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit. Implementasi : 1) Mengkaji tingkat pengetahuan klien dan keluargatentang proses penyakit. 2) Menjelaskan pada keluarga dan keluarga tentang proses, tanda gejala serta penyebab penyakit. 3) Memberi informasi pada keluarga untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi merah pada area operasi. 4) Menjelaskan semua tindakan yang dilakukan pada keluarga dan pasien. 5) Memberi informasi pada keluarga untuk mencuci tangan sebelum melakukan tindakan terutama menyentuh area luka. 6) Mengajarkan kepada keluarga dan klien tehknik aseptik dan steril padaperawatan luka klien. Evaluasi : Subjektif : Keluarga An. R mengatakan belum mengerti tentang penyakit dan cara merawat anaknya. Objektif : Keluarga masih bingung, keluarga tampak cemas. Analisa : Masalah belum teratasi. Perencanaan : Intervensi di lanjutkan. Tanggal : 22 Mei 2013 Jam 14.00 wibDiagnosa Keperawatan I : Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah. Implementasi : 1) Menjaga kulit agar tetap bersih dan kering. 2) Memonitor kulit akan adanya kemerahan. 3) Mengajarkan keluarga tentang perawatan luka di rumah. 4) Melakukan perawatan luka dengan steril. Evaluasi : Subjektif: klien mengatakan nyeri masih dirasakan. Objktif: KU : lemah, klien tampak gelisah, Pols : 96 x / menit, kulit masih tampak kasar disekitar luka. Analisa: masalah belum tertasi. Perencanaan: intervensi dilanjutkan.Diagnosa Keperawatan II : Nyeri berhubungan dengan insisi bedah. Implementasi : 1) Memantau tanda-tanda vital, Temperature 37,9oC , RR 26 x/menit, polse 90x/menit. 2) Mengkaji skala nyeri pada pasien, skala nyeri 6. 3) Mengajarkan kepada pasien tekhnik relaksasi. 4) Memberi posisi yang nyaman. Evaluasi : Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian operasi. Objektif : Klien tampak meringis bila di tekan perutnya, skala nyeri 6. Analisa: Masalah belum teratasi. Perencanaan:Intervensi di lanjutkan dengan kaji skala nyeri dan ajarkan teknikrelaksasi.Jam 15.00 wib. Diagnosa keperawatan III : Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi bedah. Implementasi : 1) Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi. 2) Memberikan kompres hangat pada klien. 3) Melakukan perawatan luka. Evaluasi : Subjektif: Klien mengatakan badan saya masih hangat. Objektif: Temperature 37,9oC , RR 24 x/menit, polse 90 x/menit. Analisa: Masalah belum teratasi. Perencanaan: intervensi dilanjutkan. Jam 16.00 wib. Diagnosa Keperawatan IV : Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat. Implementasi : 1) Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering, dan menjelaskan fungsi nutrisi terhadap tubuhnya. 2) Menganjurkan keluarga untuk memberi makanan yang di sukai klien. 3) Pengkaji status nurisi klien. Evaluasi : Subjektif : Klien mengatakan akan berusaha untuk makan. Objektif: Klien makan 1/2 porsi. Analisa: Masalah tidak terjadi. Perencanaan: Pertahankan intervensi.Jam 17.00 wib. Diagnosa Keperawatan V : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit. Implementasi :1) Memberi informasi pada keluarga untuk melihat adanya tanda-tanda infeksimerah pada area operasi.2) Memberi informasi pada keluarga untuk mencuci tangan sebelum melakukan tindakan terutama menyentuh area luka. Evaluasi : Subjektif : Keluarga An. R mengatakan sudah mulai mengerti tentang penyakit danbelum mengerti cara merawat anaknya. Objektif: Keluarga masih bingung. Analisa: Masalah teratsi sebahagian. Perencanaan : Intervensi di lanjutkan. Tanggal : 23 Mei 2013 jam 14.00 wibDiagnosa Keperawatan I : Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi bedah. Implemetasi : 1) Menjaga kulit agar tetap bersih dan kering. 2) Memonitor kulit akan adanya kemerahan. 3) Mengajarkan keluarga tentang perawatan luka di rumah. 4) Melakukan perawatan luka dengan steril. Evaluasi : Subjektif: klien mengatakan masih merasakan nyeri. Objektif: klien masih tampak gelisah, Pols : 96 x / menit, kulit kasar. Analisa: masaalah belum teratasi. Perencanaan: intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan. DiagnosaKeperawatanII:Nyeriberhubungandenganinsisibedah. Implementasi : 1) Mengkaji skala nyeri pada pasien, skala nyeri 4. 2) Memberi posisi yang nyaman. Posisi semi fowler. 3) Mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam. 4) Melakukan injeksi intra vena/bolus : a. ranitidine 1/2 amp/8 jam. b. ketorolac 1/2 amp/8 jam. c. kalnex 1/2 amp/8 jam. Evaluasi : Subjektif : Klien mengatakan nyeri sudah bekurang. Objektif: klien tampak tenang, skala nyeri 4. Analisa: Masalah teratasi sebagian, Perencanaan : intervensi di lanjutkan oleh perawat ruangan. Jam 15.00 wib.Diagnosa Keperawatan III : Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi bedah. Implementasi : 1) Kaji adanya tanda-tanda infeksi. 2) Melakukan perawatan luka. Evaluasi : Subjektif: Klien mengatakan badannya sudah tidak hangat lagi. Objektif: Temperature 36,4oC, RR 24 x/menit, polse 90 x/menit. Analisa: Masalah teratasi. Perencanaan: Intervensi di hentikan.Jam 15.00 wib. Diagnosa Keperawatan IV : Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat. Implementasi : 1) Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering dan menjelaskan fungsi nutrisi terhadap tubuhnya. 2) Mengkaji status nurisi klien. Evaluasi : Subjektif: Klien mengatakan sudah makan sendiri. Objektif: Klien menghabiskan 1/2 makananya.Analisa:Masalahteratasisebagian.Perencanaan:Intervensidilan-jutkan oleh perawat ruangan. Jam 17.00 wib. Diagnosa Keperawatan V : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasitentangprosespenyakit.Implementasi:1)Memberikan informasikepa-da keluarga / pasien tentang kondisi dan perkembangan klien. 2)Mengajarkan kepada keluarga dan klien tehknik aseptik dan steril padaperawatan luka klien. Evaluasi :Subjektif: Keluarga An. R mengatakan mengerti tentang penyakit dan cara merawatanaknya.Objektif:Keluarga tampak tidak bingung dan tampak mengerti. Analisa: Masalah teratasi. Perencanaan: Intervensi di hentikan.