bab 3 refrat dewi-azmi

2
BAB III KESIMPULAN Istilah flatfoot atau pes planus merupakan suatu terminologi untuk menggambarkan suatu keadaan berkurangnya ataupun hilangnya lengkung medial longitudinal telapak kaki sehingga menyebabkan seluruh bagian dari telapak kaki tersebut menyentuh tanah. Keadaan ini dapat bersifat fisiologik yang dikenal dengan flexible flatfoot dan patologik yang dikenal dengan rigid flatfoot. . Flatfoot yang bersifat fisiologik, dikenal dengan flexible flatfoot, ditandai dengan lengkungan yang normal ketika tidak menyokong beban tubuh dan lengkungan yang mendatar saat sedang menyokong beban tubuh (dalam keadaan berdiri). Keadaan ini seringkali tampak selama dekade pertama kehidupan dan dapat bersifat simtomatik ataupum asimtomatik. Flatfoot yang bersifat patologik, atau dikenal dengan rigid flatfoot, ditandai dengan lengkungan yang terfiksasi, artinya tidak dapat dimodifikasi oleh ada 35

Upload: bimo-harmaji

Post on 25-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dvdvsvdv

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 Refrat Dewi-Azmi

BAB III

KESIMPULAN

Istilah flatfoot atau pes planus merupakan suatu terminologi untuk

menggambarkan suatu keadaan berkurangnya ataupun hilangnya lengkung medial

longitudinal telapak kaki sehingga menyebabkan seluruh bagian dari telapak kaki

tersebut menyentuh tanah. Keadaan ini dapat bersifat fisiologik yang dikenal

dengan flexible flatfoot dan patologik yang dikenal dengan rigid flatfoot.

. Flatfoot yang bersifat fisiologik, dikenal dengan flexible flatfoot, ditandai

dengan lengkungan yang normal ketika tidak menyokong beban tubuh dan

lengkungan yang mendatar saat sedang menyokong beban tubuh (dalam keadaan

berdiri). Keadaan ini seringkali tampak selama dekade pertama kehidupan dan

dapat bersifat simtomatik ataupum asimtomatik.

Flatfoot yang bersifat patologik, atau dikenal dengan rigid flatfoot,

ditandai dengan lengkungan yang terfiksasi, artinya tidak dapat dimodifikasi oleh

ada atau tidaknya beban tubuh yang disokong. Keadaan ini merupakan suatu

deformitas kongenital dengan berbagai macam penyebab dan seringkali

mengakibatkan rasa sakit dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.

Secara umum, flatfoot yang tidak menimbulkan rasa nyeri tidak

membutuhkan tatalaksana khusus. Flexible flatfoot pada anak-anak hampir tidak

pernah menimbulkan permasalahan dan flexible flatfoot yang asimptomatik jarang

sekali membutuhkan terapi. Pada rigid flatfoot, terapi yang diberikan biasanya

berhubungan erat keadaan patologi dasarnya, seperti congenital vertical talus,

tarsal bars, idiopathic short Achilles tendon, dan accessory scaphoid

35