bab 3 pendahuluan kebonarum

64
PT. Gemacitra Objeklestari Laporan Pendahuluan Bab 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH 3.1. Tinjauan Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Penataan ruang wilayah Kabupaten bertujuan mewujudkan ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dengan pelaksanaan pembangunan yang berbasis pertanian, industri, dan pariwisata. 3.1.1. RPJMD Kabupaten Klaten RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2011-2015 dimaksudkan sebagai pedoman atau panduan dalam penyelenggaraan pembangunan yang dilakukan oleh unsur Pemerintah beserta pemangku kepentingan pembangunan daerah dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Pembangunan wilayah dalam RPJMD diwujudkan dalam visi dan misi yang berbasis pada arah kebijakan dan strategi pembangunan. Visi Visi Kabupaten Klaten Tahun 2011-2015 adalah TERWUJUDNYA KLATEN YANG TOTO TITI TENTREM KERTO RAHARJO”. Visi tersebut mengandung makna: Jasa Konsultansi 3- 1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Cawas

Upload: yanuar-akbar-anindita

Post on 22-Nov-2015

74 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kebon arum in paper

TRANSCRIPT

PT. Gemacitra Objeklestari

Laporan Pendahuluan

Bab 3GAMBARAN UMUM WILAYAH3.1. Tinjauan Kebijakan Penataan Ruang Wilayah

Penataan ruang wilayah Kabupaten bertujuan mewujudkan ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dengan pelaksanaan pembangunan yang berbasis pertanian, industri, dan pariwisata.3.1.1. RPJMD Kabupaten Klaten

RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2011-2015 dimaksudkan sebagai pedoman atau panduan dalam penyelenggaraan pembangunan yang dilakukan oleh unsur Pemerintah beserta pemangku kepentingan pembangunan daerah dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Pembangunan wilayah dalam RPJMD diwujudkan dalam visi dan misi yang berbasis pada arah kebijakan dan strategi pembangunan.

Visi

Visi Kabupaten Klaten Tahun 2011-2015 adalah TERWUJUDNYA KLATEN YANG TOTO TITI TENTREM KERTO RAHARJO. Visi tersebut mengandung makna:

1. Masyarakat Klaten yang TOTO TITI : terwujudnya tatanan kehidupan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kehidupan sosial yang harmonis, kehidupan perekonomian yang dinamis, kehidupan politik yang demokratis dan kondusif serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kepemerintahan yang menerapkan 10 prinsip Tata Pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan Clean Goverment) meliputi: Partisipasi, Penegakan Hukum, Transparansi, Kesetaraan, Daya tanggap, Wawasan kedepan, Akuntabilitas, Pengawasan, Efisiensi dan Efektivitas, Profesionalisme.

2. Masyarakat Klaten yang TENTREM : Klaten yang TENTREM merupakan terwujudnya tatanan kehidupan yang aman dan damai sebagai prasyarat bagi berlangsungnya pembangunan yang merupakan proses dalam rangka mewujudkan cita - cita masyarakat yang adil dan sejahtera.

3. Masyarakat yang KERTORAHARJO : Klaten yang KERTO RAHARJO merupakan terwujudnya tatanan kehidupan yang sejahtera, tercukupinya kebutuhan material dan spiritual dalam naungan Rahmat dan Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.Misi

Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Klaten selama kurun waktu 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Misi 1: Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat (Wareg, Waras, Wasis, Wisma dan Wutuh).

2. Misi 2: Mengupayakan terpenuhinya sarana prasarana kebutuhan sosial dasar masyarakat.

3. Misi 3: Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil dan spiritual dan meningkatkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Misi 4: Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam pembangunan.

5. Misi 5: Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta mengurangi kemiskinan.

6. Misi 6: Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi pemerintahan.

7. Misi 7: Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.

8. Misi 8: Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai.9. Misi 9:Mendorong proses kemandirian desa untuk mampu memenuhi kebutuhan pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya.3.1.2. RTRW Kabupaten KlatenA.Tujuan, Kebijakan, dan Strategi RTRW Kabupaten Klaten

Penataan ruang wilayah Kabupaten Klaten bertujuan mewujudkan ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dengan pelaksanaan pembangunan yang berbasis pertanian, industri, dan pariwisata.Kebijakan dan strategi penataan ruang Kabupaten Klaten meliputi:

1. Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten Klaten

a. Pengembangan pusat-pusat kegiatan sesuai dengan hierarki dan jangkauan pelayanannya; b. Peningkatan pelayanan perdesaan dan pusat pertumbuhan ekonomi perdesaan; dan c. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah yang mendukung pertanian, industri, dan pariwisata yang terpadu dan merata di wilayah Kabupaten.

2. Kebijakan pengembangan pola ruang wilayah Kabupaten

a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung

1). Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, sumber daya alam, sumber daya buatan, dan pengurangan resiko bencana; dan2). Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. b. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya

1). Pengembangan kawasan agropolitan; 2). Pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif;3). Pengembangan produk unggulan yang berbasis pada sektor pertanian, perikanan, kehutanan, industri, dan pariwisata;4). Pengembangan kegiatan perikanan sebagai sektor pertumbuhan ekonomi daerah;5). Pengembangan kegiatan pertanian, perikanan, kehutanan, industri, dan pariwisata yang berbasis agropolitan berkelanjutan;6). Pengembangan kegiatan industri yang berwawasan lingkungan;7). Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara; dan8). Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung lingkungan hidup dan daya tampung lingkungan hidup.3. Kebijakan pengembangan kawasan strategis Kabupatena. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian daerah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing;b. Pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya bangsa; dan c. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, dan melestarikan keunikan bentang alam.B.Rencana Pengembangan Kecamatan Kebonarum dalam Struktur dan Pola Ruang KabupatenRencana struktur ruang wilayah Kabupaten terdiri atas sistem pusat kegiatan; dan sistem jaringan prasarana wilayah. Sistem pusat kegiatan terdiri atas sistem perkotaan; dan sistem perdesaan. Dasar penetapan sistem pusat kegiatan tersebut meliputi:a. Kebijakan RTRW Nasional yang menetapkan wilayah Kabupaten Klaten sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW);

b. Kebijakan RTRW Provinsi Jawa Tengah yang menetapkan Kawasan Prambanan dan Delanggu sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL); dan

c. Karakteristik dan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masing-masing wilayah kecamatan yang ada.Sistem perkotaan di Kabupaten Klaten sebagai berikut:

a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu Perkotaan Klaten (Ibukota Kabupaten Klaten) yang meliputi: Kecamatan Klaten Utara, Kecamatan Klaten Tengah dan Kecamatan Klaten Selatan.

b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yaitu kawasan perkotaan yang melayani beberapa wilayah kecamatan, yaitu: Kecamatan Delanggu dan Kecamatan Prambanan.

c. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), yaitu kawasan perkotaan yang melayani beberapa wilayah kecamatan yang diproyeksikan menjadi Pusat Kegiatan Lokal, yaitu: Kecamatan Jatinom, Kecamatan Pedan dan Kecamatan Wedi.

d. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yaitu kawasan perkotaan yang melayani kecamatan yang bersangkutan serta beberapa kecamatan sekitarnya, meliputi: Kecamatan Bayat; Kecamatan Ceper; Kecamatan Cawas; Kecamatan Gantiwarno; Kecamatan Jogonalan; Kecamatan Juwiring; Kecamatan Kalikotes; Kecamatan Karanganom; Kecamatan Karangdowo; Kecamatan Karangnongko; Kecamatan Kebonarum; Kecamatan Kemalang; Kecamatan Manisrenggo; Kecamatan Ngawen; Kecamatan Polanharjo; Kecamatan Trucuk; Kecamatan Tulung; dan Kecamatan Wonosari.

Perkotaan yang akan ditetapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) meliputi:

a. Perkotaan Klaten meliputi:

1. Kecamatan Klaten Selatan;

2. Kecamatan Klaten Tengah; dan

3. Kecamatan Klaten Utara.

b. Kecamatan Delanggu;

c. Kecamatan Prambanan;

d. Kecamatan Jatinom;

e. Kecamatan Pedan;

f. Kecamatan Wedi;

g. Kecamatan Bayat;

h. Kecamatan Ceper;

i. Kecamatan Cawas;

j. Kecamatan Gantiwarno;

k. Kecamatan Jogonalan;

l. Kecamatan Juwiring;

m. Kecamatan Kalikotes;

n. Kecamatan Karanganom;

o. Kecamatan Karangdowo;

p. Kecamatan Karangnongko;

q. Kecamatan Kebonarum;

r. Kecamatan Kemalang;

s. Kecamatan Manisrenggo;

t. Kecamatan Ngawen;

u. Kecamatan Polanharjo;

v. Kecamatan Trucuk;

w. Kecamatan Tulung; dan

x. Kecamatan Wonosari.

Kecamatan Kebonarum dalam rencana struktur ruang Kabupaten Klaten dalam sistem perkotaan ditetapkan sebagai PPK dan sebagai PPL

Sedangkan untuk sistem jaringan prasarana wilayah ditetapkan sebagai berikut:

Pengembangan jaringan pipa minyak dan gas bumi Jogonalan-Kecamatan Kebonarum Pembangunan jalur evakuasi bencana gempa bumi; Pembangunan ruang evakuasi bencana.Rencana pengembangan Kecamatan Kebonarum dalam rencana pola ruang Kabupaten Klaten terdiri atas:

1. Rencana Kawasan Lindunga. Kawasan rawan bencana tanah longsor;b. Kawasan rawan bencana banjir;c. Kawasan rawan bencana gempa bumi; dand. Kawasan lindung lainnya berupa kawasan perlindungan plasma nutfah.2. Rencana Kawasan budi dayaa. Kawasan peruntukan pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan;b. Kawasan budidaya pembibitan dan pembesaran ikan;c. Kawasan industri mebel dan tenun;d. Kawasan peruntukan permukiman: 1). Kawasan peruntukan permukiman perkotaan meliputi desa dan kelurahan pada kawasan perkotaan.

2). Kawasan peruntukan permukiman perdesaan meliputi desa yang termasuk dalam kawasan perdesaan.

e. Kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan pertahanan dan keamanan meliputi : Komando Rayon Militer (Koramil) dan Kepolisian Sektor (Polsek)

Gambar 3.1. Peta Orientasi Kabupaten Klaten Terhadap Provinsi Jawa Tengah

Gambar 3.2. Peta Administrasi Kabupaten Klaten

3.2. Gambaran Umum Kabupaten Klaten

3.2.1. Kondisi Fisik Dasar

A. Letak Geografis

Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian selatan provinsiJawa Tengah. Kedudukan Kabupaten Klaten terletak pada koridor jalur penghubung Surakarta-Yogyakarta. Secara geografis Kabupaten Klaten terletak antara 73219 LS sampai 74833 LS dan antara 1102614 BT sampai 1104751 BT.Adapun batas administratif Kabupaten Klaten adalah:

1. Sebelah Utara:Kabupaten Boyolali;

2. Sebelah Timur:Kabupaten Sukoharjo;

3. Sebelah Selatan:Kabupaten Gunung Kidul (DIY); dan

4. Sebelah Barat:Kabupaten Sleman (DIY).

Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah keseluruhan sebesar 65.556 Ha. Secara administrasi Kabupaten Klaten terbagi menjadi 26 Kecamatan yang terdiri atas 391 Desa dan 10 Kelurahan. Seluruh Desa yang ada di Kabupaten Klaten merupakan desa swasembada.Tabel 3.1

Pembagian Wilayah Administrasi di Kabupaten Klaten

Kecamatan

Desa KelurahanDukuhLuas Wilayah ( Km2 )

(1)(2)(3)(4)(5)

01 Prambanan16-18324,43

02 Gantiwarno16-14925,64

03 Wedi19-17824,38

04 Bayat18-22839,43

05 Cawas20-23834,47

06 Trucuk18-17133,81

07 Kalikotes7-9912,98

08 Kebonarum7-659,67

09 Jogonalan18-20226,70

10 Manisrenggo16-25226,96

11 Karangnongko14-3526,74

12 Ngawen13-12416,97

13 Ceper18-4224,45

14 Pedan14-15119,17

15 Karangdowo19-16129,23

16 Juwiring19-20829,79

17 Wonosari18-14931,14

18 Delanggu16-3718,78

19 Polanharjo18-4423,84

20 Karanganom19-4824,06

21 Tulung18-18532,00

22 Jatinom17120735,53

23 Kemalang13-21451,66

24 Klaten Selatan11111214,43

25 Klaten Tengah36978,92

26 Klaten Utara6212410,38

Jumlah 2013391103.703655,56

2012391103.703655,56

2011391103.703655,56

2010391103.703655,56

Sumber: Kabupaten Klaten Dalam Angka 2013B. Topografi

Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran:1. Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung;

2. Dataran Rendah membujur di tengah meliputi yang meliputi wilayah kecamatan : Manisrenggo, Klaten Tengah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Kalikotes, Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom dan Polanharjo.

3. Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas.Keadaan topografi tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1. Wilayah dengan ketinggian kurang dari 100 m diatas permukaan laut (dpl) meliputi: sebagian dari Kecamatan Juwiring, Karangdowo, dan Kecamatan Cawas;

2. Wilayah dengan ketinggian 100 - 200 m dpl meliputi: Kecamatan Prambanan, Kecamatan Jogonalan, Kecamatan Gantiwarno, Kecamatan Wedi, Kecamatan Bayat, Kecamatan Ceper (di bagian barat), Kecamatan Trucuk, Kecamatan Kalikotes, Kecamatan Klaten Selatan, Kecamatan Klaten Tengah, Kecamatan Klaten Utara, Kecamatan Kebonarum (di bagian selatan), Kecamatan Ngawen (di bagian selatan dan timur), Kecamatan Cawas, Kecamatan Pedan, Kecamatan Karanganom (di bagian timur), Kecamatan Polanharjo (di bagian timur), Kecamatan Delanggu, Kecamatan Juwiring (di bagian barat) dan Kecamatan Wonosari (di bagian barat);

3. Wilayah dengan ketinggian 200 400 m dpl meliputi: Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Jogonalan (di bagian utara), Kecamatan Karangnongko, Kecamatan Kebonarum (di bagian utara), Kecamatan Ngawen (di bagian utara), Kecamatan Jatinom, Kecamatan Karanganom (di bagian barat), Kecamatan Tulung (sebagian besar) dan Kecamatan Polanharjo (bagian barat);

4. Wilayah dengan ketinggian 4001000 m dpl meliputi sebagian besar Kecamatan Kecamatan Kemalang, Kecamatan Manisrenggo, sebagian kecil Kecamatan Jatinom dan Kecamatan Tulung; dan

5. Wilayah dengan ketinggian 1.000>2000 m dpl berada di Kecamatan Kemalang.

C. Morfologi

Jenis tanah di Kabupaten Klaten terdiri dari 5 (lima) macam, yaitu:

1. Litosol

Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah Kecamatan Bayat.

2. Regosol Kelabu

Bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di Kecamatan Ceper, Trucuk, Klaten Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Cawas, Pedan, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom, Tulung dan Jatinom.

3. Grumusol Kelabu Tua

Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan interme-dier terdapat di daerah Kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan.

4. Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua

Bahan induk berupa batu kapur napal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan Kalikotes sebelah selatan.

5. Regosol Coklat Kekelabuan

Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno, dan Wedi.

3.2.2. Kependudukan

Jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 1.461.669 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 724.851 jiwa, dan perempuan sebanyak 736.818 jiwa. Penambahan penduduk sebanyak 130.687 jiwa, dengan laju pertumbuhan 0,90% dan Kepadatan penduduk 2.230 jiwa/km2.

Di samping itu, adanya pertambahan jumlah penduduk telah mengakibatkan terjadinya pertambahan jumlah Kepala Keluarga (KK). Pada tahun 2011jumlah KK sebesar349.631 KK, atau terjadi peningkatan jumlah Kepala Keluarga sebesar0,99 % bila dibandingkan dengan kondisi di tahun 2012yang jumlahnya sebanyak 353.849KK.

Kecamatan dengan pertambahan penduduk terbanyak pada tahun 2012 adalah Kecamatan Kebonarum 32.107 jiwa, Kecamatan Ngawen 29.053 jiwa, dan Kecamatan Kemalang 19.957 jiwa, sedangkan jumlah pertambahan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Wonosari (-16.993) Jiwa, Kecamatan Karanganom (-14.900) jiwa dan Kecamatan (-13.494) jiwa.

Dari sudut kepadatan penduduk, tertinggi Kecamatan Klaten Tengah (5.789 jiwa/Km2), Kecamatan Kebonarum (5.550 jiwa/Km2), dan Kecamatan Klaten Tengah (4.977 jiwa/Km2) sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Kemalang (1.072 jiwa/Km2), Kecamatan Karanganom (1.420 jiwa/Km2), dan Kecamatan Wonosari (1.477 jiwa/Km2).

Tabel 3.2

Sebaran Penduduk Kabupaten Klaten Menurut Kecamatan Tahun 2009 2012Kecamatan201020112012

2013

Penambahan Penduduk

(Jiwa )Laju Pertumbuhan

( % )Kepadatan Penduduk (jiwa/ km2)

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

01 Prambanan

55.83555.13658.11758.4483310.0022.392

02 Gantiwarno45.51445.26049.84049.4983420.0021.930

03 Wedi65.95963.26564.92964.4005290.0022.642

04 Bayat71.56571.52274.05674.4253690.0011.888

05 Cawas65.92964.24269.82769.9671400.0012.030

06 Trucuk84.80283.99186.98987.3974080.0012.585

07 Kalikotes39.38238.86740.65523.890690,0023.137

08 Kebonarum24.21423.50223.97868.250880.0042.471

09 Jogonalan63.67462.36868.50747.9022570.0012.556

10 Manisrenggo45.69645.33347.35441.8885480.0021.777

11 Karangnongko40.30740.17341.62473.3372640.0021.566

12 Ngawen49.36749.55051.81154.4086430.0023.015

13 Ceper72.15868.61473.00453.0613330.0012.999

14 Pedan51.84450.95954.49268.172840.0022.838

15 Karangdowo49.89648.50652.69470.2211.2080.0021.815

16 Juwiring

66.13365.00867.88049.7362920.0012.288

17 Wonosari67.19966.95567.88048.4382.3410.0022.255

18 Delanggu47.66045.98749.95351.8792170.0022.648

19 Polanharjo47.44646.94348.77461.8653360.0022.032

20 Karanganom49.65449.27851.73166.3011480.0022.156

21 Tulung57.12357.66660.92141.6259440.0021.933

22 Jatinom64.00463.38565.81451.1684870.0021.866

23 Kemalang38.28338.42541.31240.7423130.002806

24 Klaten Selatan47.58348.53250.40550.480750.0023.498

25 Klaten Tengah40.03541.93647.06547.003320.0025.273

26 Klaten Utara41.12143.32150.51950.0105090.0024.818

Jumlah1.392.3831.378.7241.460.1311.464.5232.8170.0492.234

Sumber : Klaten Dalam Angka 2012A. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Usia

Jumlah penduduk Kabupaten Klaten menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Kabupaten Klaten

Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Umur Laki LakiWanita Jumlah

(1)(2)(3)(4)

0 442.77740.05482.831

5 951.12447.73198.855

10 1453.86850.006103.874

15 1951.38048.639100.019

20 2452.37950.865103.244

25 2958.46958.520116.989

30 3469.20868.553137.761

35 3963.97762.318126.295

40 4459.20358.470117.673

45 4951.90054.425106.325

50 5444.52347.71492.237

55 5936.05637.44673.502

60 6427.65628.83856.494

65 +65.01083.414148.424

Jumlah727.530736.9931.464.523

2012622.142635.2431.461.706

2011642.370668.6491.311.019

2010640.187667.3751.307.562

Sumber : Kabupaten Klaten dalam Angka 20133.2.3. Perekonomian

Struktur Perekonomian Kabupaten Klaten sampai dengan tahun 2011 didominasi oleh 4 sektor yang menjadi unggulan daerah (sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, sektor jasa-jasa dan sektor pertanian) hal ini dapat dilihat dari kontribusi atau andil terbesar terhadap Total PDRB. Perkembangan PDRB masing-masing sektor ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.4

Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Klaten

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 2011

Lapangan Usaha200920102011

(1)(2)(3)(4)

1Pertanian 1.045.720,972.062.575,621.957.092,71

1.1. Tanaman Bahan Makanan784.255,161.445.946,241.269.132,48

1.2. Perkebunan34.368,6289.782,35113.532,74

1.3. Peternakan 178.903,95423.521,65458.235,03

1.4. Kehutanan 33.717,1674.352,0980.530,75

1.5. Perikanan14.476,0528.973,2935.661,71

2Penggalian 65.300,71203.884,24206.924,77

3Industri Pengolahan 920.432,252.320.434,342.602.055,16

4Listrik dan Air Minum 34.372,60129.435,88143.944,74

5Bangunan / Konstruksi 393..598,88841.481,12888.156,92

6Perdagangan, Hotel dan Restorant 1.322.036,642.988.373,873.323.195,52

7Angkutan dan Komunikasi 137.501,05363.836,24399.156,62

8Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 178.233,65456.356,43507.056,68

9Jasa jasa 663.821,921.906.009,212.159.010,63

Produk Domestik Regional Bruto4.761.018,6711.272.386,9712.186.800,75

Penduduk Pertengahan Tahun ( Jiwa ) 1.129.9261.130.0471.308.367

PDRB Perkapita ( Rp )4.213.566,799.975.148,809.314.512,04

Sumber : Kabupaten Klaten Dalam Angka 2012Tabel 3.5

Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Klaten

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009 2011

Lapangan Usaha200920102011

(1)(2)(3)(4)

1Pertanian 1.045.720,97949.998,50834.237,50

1.1. Tanaman Bahan Makanan784.255,62682.814,48552.123,90

1.2. Perkebunan 34.368,6233.251,6438.922,88

1.3. Peternakan 178.903,95182.982,00188.357,75

1.4. Kehutanan 33.717,1635.554,7537.264,93

1.5. Perikanan 14.476,0815.395,6317.568,04

2Penggalian 65.300,7169.776,9265.265,73

3Industri Pengolahan 920.432,25978.879,711.044.666,44

4Listrik dan Air Minum 34.372,6037.084,3439.760,73

5Bangunan / Konstruksi 393.598,88353.549,64363.710,10

6Perdagangan, Hotel dan Restorant 1.322.036,641.399.425,711.470.038,30

7Angkutan dan Komunikasi 137.501,051444.864,43153.490,05

8Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 178.233,65191.236,65201.717,05

9Jasa jasa 663.821.92718.431,38765.164,75

Produk Domestik Regional Bruto 4.761.018,674.843.247,284.938.505,65

Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 1.129.9261.130.0471.308.367

PDRB Perkapita ( Rp )4.213.566,794.285.881,283.774.209,11

Sumber : Kabupaten Klaten Dalam Angka 2012

3.2.4. Sosial Budaya

a. Kemiskinan

Berdasarkan PPLS jumlah RTS sebanyak 137.771, Untuk menanggulanggi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Klaten melaksanakan program-program, diantaranya: 1). Program Raskin 130.007 sasaran, 2). Jamkesmas 557.929 peserta, dan 3). Jamkesda sebanyak 25.000 peserta.

Pengentasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PPMKS) merupakan salah satu fokus pembangunan daerah di Kabupaten Klaten hingga saat ini. Program-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan perlindungan sosial belum dapat mengatasi permasalahan PMKS secara keseluruhan, namun telah menunjukkan perkembangan ke arah yang positif. Hal tersebut dilihat dari penurunan jumlah penyandang PMKS dari tahun ke tahun.Tabel 3.6

Jumlah RTS, Raskin, Jamkesmas dan Jamkesda

Menurut Kecamatan

Di Kabupaten Klaten Tahun 2013KecamatanStatus Kesejahteraan (RTS) *)Raskin

Rumah Tidak Layak HuniJaminan Kesehatan

MiskinHampir MiskinSangat MiskinJumlah RTSJamkesmasJamkes

da

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

01 Prambanan1.5841.6741.9235.1814.9361.32421.528824

02 Gantiwarno1.7151.9291.8945.5385.24866121.329710

03 Wedi2.4342.1592.1616.7546.7541.48826.688931

04 Bayat4.0583.1982.5629.8389.47340637.7351157

05 Cawas2.7852.7482.7338.2667.52693131.2151088

06 Trucuk4.6493.2512.75010.6509.39049442.1211968

07 Kalikotes9329339492.8142.50451112.380774

08 Kebonarum4885406111.6391.6392376.865533

09 Jogonalan1.9071.7661.8905.5385.03834423.8411056

10 Manisrenggo1.5231.7151.8405.0784.7931.04120.497758

11 Karangnongko1.3971.2411.2223.8603.79060614.412726

12 Ngawen1.3531.5061.6694.5284.2531.38718.6221076

13 Ceper2.5172.2192.3567.0926.93294729.7951153

14 Pedan2.0441.7811.7465.5715.57118821.960847

15 Karangdowo2.3971.8591.6255.8815.58117623.285911

16 Juwiring2.3832.1391.9256.4476.0771.62827.0871146

17 Wonosari2.7122.3082.1137.1336.04355628.9401065

18 Delanggu1.1941.3031.2233.7203.72075515.332760

19 Polanharjo1.0531.0961.3143.4633.4631.57514.625801

20 Karanganom1.2591.2651.6704.1944.19457318.014930

21 Tulung2.2251.9782.0006.2035.4484.95224.8631108

22 Jatinom2.3512.2632.1276.7416.2471.80926.2721226

23 Kemalang1.3711.5301.7054.6064.4463.39519.675593

24 Klaten Selatan6667789152.3592.35923810.382892

25 Klaten Tengah6245951.0602.2792.2791.1889.891979

26 Klaten Utara8347388012.3732.30334210.848988

Jumlah 201348.45544.51244.804137.771130.00727.752557.92925.000

201248.45544.51244.804137.771130.00727.752557.92925.000

201148.45544.51244.804137.771113.784*494.90520.250

2010----113.784*494.90540.000

Sumber : Kabupaten Klaten Dalam Angka 2013b. Mata Pencaharian

Tahun 2013 jumlah penduduk usia kerja sebanyak 859.919 jiwa, TPAK 70,03%, lapangan usaha yang mendominasi: pertanian (26,50%), industri (23,41%) dan perdagangan (23,13%). Status pekerja buruh/karyawan dan pekerja bebas sebanyak 44,82%, dan berusaha sendiri 21,29%. Jumlah pencari kerja di Kabupaten Klaten selama 4 (empat) tahun terakhir bersifat fluktuatif. Tabel 3.7

Pencari Kerja Di Kabupaten Klaten Tahun 2013BulanS D S M P SMA / SMK Sarjana MudaSarjanaJumlah

LPLPLPLPLPLP

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)(9)(10)(11)(12)(13)

1. Januari 1120463312889465342414423

2. Pebruari -6415628418213343367371345

3. Maret -5354723116022384387331317

4. April -36616425019820194272377456

5. Mei 234970261252172660109389460

6. Juni 15243144840513364889534566

7. Juli 1-2622442369355496143600588

8. Agustus 1337791.108846110603465821.5121.570

9. September-123444573571905476401.0121.3101.961

10. Oktober -3225938429826595487486506

11. Nopember 23354927136115208193403536

12. Desember 22243421617013315594310331

Jumlah 20139354027014.5933.8864839701.5502.4577.0378.049

20128242553622.4751.9221343332793463.1482.987

201118242346313.8303.7161943652884144.5645.150

20101492565954.2974.1136017451.1079746.2756.436

c. Agama Jumlah penduduk menurut agama : 1). Islam 1.361.828 jiwa, 2). Katolik 43.276 jiwa, 3). Kristen 48.732 jiwa, 4). Hindu 10.060 jiwa, dan 5). Budha 617 jiwa.

Tabel 3.8

Pemeluk Agama Di Kabupaten Klaten Tahun 2013KecamatanIslam KatholikProtestan HinduBudhaJumlah

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

01 Prambanan54.8941.2692.0818811658.448

02 Gantiwarno45.9272.0191.185367-49.498

03 Wedi59.4082.1791.8189365964.400

04 Bayat70.1532.1152.10156-74.425

05 Cawas66.7341.2601.87598-69.967

06 Trucuk85.3784901.50324287.397

07 Kalikotes21.7646871.41814723.890

08 Kebonarum62.4822.8781.95593568.250

09 Jogonalan39.0495.0452.0781.7052547.902

10 Manisrenggo40.445312996135-41.888

11 Karangnongko67.6592.1151.4272.136-73.337

12 Ngawen50.2591.6101.869670-54.408

13 Ceper48.8632.7131.389435353.061

14 Pedan65.4075691.9152661568.172

15 Karangdowo67.1482681.967838-70.221

16 Juwiring 47.7298881.015104-49.736

17 Wonosari45.8271.1231.448261448.438

18 Delanggu49.5201.1651.1652951.879

19 Polanharjo60.0811651.550462361.865

20 Karanganom64.2393881.674--66.301

21 Tulung41.147241237--41.625

22 Jatinom49.224489875579151.168

23 Kemalang38.3897831.390162-40.724

24 Klaten Selatan42.2503.8433.9004236450.480

25 Klaten Tengah35.7085.2335.76211721347.033

26 Klaten Utara42.1543.4294.1392632550.010

Jumlah 20131.361.83843.27648.73210.0606171.464.523

20121.247.55944.29839.35510.3096921.461.706

20111.202.23843.49254.8759.7986161.311.019

20101.218.58241.51337.0449.8076161.307.562

Sumber : Kementerian Agama Kabupaten Klaten

Tabel 3.9

Sarana Ibadah Menurut Kecamatan di Kabupaten Klaten Tahun 2013Kecamatan

Masjid Surau Gereja Khatolik / Kapel Gereja Kristen PtotestanPura dan Wihara

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

01 Prambanan104102172

02 Gantiwarno7652363

03 Wedi13149283

04 Bayat133106231

05 Cawas12813042-

06 Trucuk14811768-

07 Kalikotes9825121

08 Kebonarum3639243

09 Jogonalan10184558

10 Manisrenggo91122231

11 Karangnongko77102694

12 Ngawen11955222

13 Ceper102120321

14 Pedan7968952

15 Karangdowo7287476

16 Juwiring119105132

17 Wonosari10989531

18 Delanggu7869581

19 Polanharjo82101111

20 Karanganom1039633-

21 Tulung16552-3-

22 Jatinom12374242

23 Kemalang5854111

24 Klaten Selatan9030353

25 Klaten Tengah753375-

26 Klaten Utara11634383

Jumlah 20132.6131.9958311751

20122.6131.9998311754

20112.2151.9177211151

20102.5981.915986844

Sumber : Kementerian Agama Kabupaten Klaten

d. Pendidikan

Pada tahun 2013 kinerja penyelenggaraan urusan pendidikan di Kabupaten Klaten tercatat jenjang pendidikan usia dini sebanyak 1.459 lembaga dengan peserta didik sebanyak 47.585, dan pendidik 4.418. Jenjang pendidikan SD/MI, tercatat sebanyak 741 SD Negeri. 53 SD Swasta. MI Negeri ada 3, dan MI Swasta sebanyak 72. Jumlah total siswa SD/MI sebanyak 112.563 anak, dan jumlah total pendidik 8.300. Jenjang pendidikan SMP/MTs, tercatat sebanyak 65 SMP Negeri. 44 SMP Swasta. MTs Negeri ada 16, dan MTs Swasta sebanyak 9. Jumlah total siswa SMP/MTs sebanyak 52.361 anak, dengan total tenaga pendidik sebanyak 4.103. Jenjang pendidikan SMA/MA/SMK, tercatat sebanyak 16 SMA Negeri. 13 SMA Swasta. MA Negeri ada 3, dan MA Swasta sebanyak 3. SMK Negeri 11, dan SMK Swasta ada 42. Jumlah total siswa SMA/MA/SMKGambar 3.3

Jumlah Siswa, Sekolah dan Guru SD, SMP, SMA/SMK/MA

Tabel 3.10

Beberapa Indikator Pendidikan di Kabupaten Klaten

Tahun 20092013INDIKATOR PENDIDIKAN20092010201120122013

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Penduduk Usia 7 12 tahun (persen)

I. - Tidak / Belum Pernah Sekolah

- Masih Sekolah

- Tidak Sekolah Lagi 0,0

99,5

0,50,42

99,58

0,00,76

99,24

0,00,00

99,99

0,012,42

97,58

-

Penduduk Usia 13 15 tahun (persen)

II. - Tidak / Belum Pernah Sekolah

- Masih Sekolah

- Tidak Sekolah Lagi 0,4

91,8

7,80,00

95,81

4,190,00

99,84

0,160,760

99,24

0,020,11

94,37

5,51

Penduduk Usia 16 18 tahun (persen)

III. - Tidak / Belum Pernah Sekolah

- Masih Sekolah

- Tidak Sekolah Lagi 0,4

73,0

26,60,93

71,41

27,660,98

98,73

0,290,760

99,23

0,01-

71,59

28,41

Penduduk Usia 19 24 tahun (persen)

IV. - Tidak / Belum Pernah Sekolah

- Masih Sekolah

- Tidak Sekolah Lagi0,3

14,5

85,20,93

14,5

85,20,93

14,50

85,200,93

14,50

85,20-

17,39

82,61

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten e. Kesehatan

Pada tahun 2013 Penyelenggaraan urusan kesehatan di Kabupaten Klaten berdasarkan status gizi menurut Indeks TB/U sangat pendek dengan sampel 1.013 sebanyak 12,45% (masih di bawah Provinsi Jawa Tengah 12,56%). Sedangkan status gizi menurut Indeks TB/U normal dengan sampel 1.498 sebanyak 69,33% (masih di bawah Provinsi Jawa Tengah 70,11%).

Pada tahun yang sama jumlah Kematian Bayi 201, Jumlah Kelahiran Bayi 18.663 dan Jumlah Ibu Melahirkan 18.665 dengan kematian ibu melahirkan adalah 19.

Untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat, tercatat jumlah bidan 372 berstatus PNS , sedangkan PTT sebanyak 124 orang. Dokter gigi 31 orang, asisten apoteker 37 orang, dokter umum 218 orang, dan dokter spesialis 48 orang.

Sedangkan jumlah sarana dan prasarana kesehatan masyarakat tercatat sebanyak 34 Puskesmas, 34 Puskesmas Keliling, 86 Puskesmas Pembantu, dan sebanyak 2.229 Posyandu.

f. Kebudayaan

Jika ditilik dari sejarah dan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, maka nilai-nilai luhur yang menjadi corak budaya masyarakat Kabupaten Klaten adalah religius spiritualis dan nasionalisme.

Kesenian musik yang berkembang di kabupaten Klaten meliputi Karawitan, Laras Madya, Salawatan, Samroh/Rodat, Qosidah, Kotekan, Band, Drumband, Keroncong, Kulintang. Kesenian Tater yang ada meliputi Wayang Orang, Kethoprak, Srundul, Suntul, Wayang Topeng, Drama Sandiwara, Lawak, Komedi. Kesenian Vokal yang banyak berkembang meliputi Waranggono dan Mocopat. Organisasi tari yang berkembang meliputi Tari, Tayub, Reog, Jatilan dan Kuntulan. Kesenian pedalangan meliputi Wayang Purwo, Klitik, Babat, Warto, Sabdo, Sadat.

Kabupaten Klaten mempunyai banyak wisata alam maupun wisata buatan, nama dan jenis obyek wisata serta lokasinya di Kabupaten Klaten sebagaimana pada tabel berikut:Tabel 3.11.

Objek Wisata Kabupaten Klaten

No.Nama Obyek WisataJenis Obyek WisataLokasi

(1)(2)(3)(4)

01.Perayaan PadusanEvent TradisionalKec. Tulung

02.Perayaan MalemanEvent TradisionalKec. Klaten Utara

03.Perayaan SyawalanEvent TradisionalKec. Bayat dan Kec. Kalikotes

04.Perayaan YaqowiyuEvent TradisionalKec. Jatinom

05.Deles IndahWisata AlamKec. Kemalang

06.Sumber Air IngasWisata AlamKec. Tulung

07.Makam PandanaranWisata ReligiusKec. Bayat

08.Jombor PermaiWisata AlamKec. Bayat

09.Makam RNB RonggowarsitoWisata ReligiusKec. Trucuk

10.Makam PerwitaWisata ReligiusKec. Wonosari

11.Pemandian JolotundoWisata AlamKec. Karanganom

12.Candi PlaosanWisata BudayaKec. Prambanan

13.Makam Ki Agen GribigWisata ReligiusKec. Jatinom

14.Sendang sinongkoWisata AlamKec. Ceper

3.2.5. Penggunaan Lahan

Lahan merupakan wadah bagi segala aktivitas penduduk yang merupakan pencerminan kegiatan masyarakat ke dalam wujud ruang.

Luas wilayah Kabupaten Klaten sebesar 655,56 Km2, berdasarkan pemakaian lahan pertanian untuk penggunaan lahan sawah 33,314 Ha dan untuk lahan bukan sawah sebesar 6,384 Ha. Sedangkan untuk lahan bukan pertanian seluas 25,856 Ha.

Menurut sistem penggunaan air di Kabupaten Klaten, menunjukkan bahwa sawah dengan sistem pengairan teknis seluas 19.119 Ha, sistem pengairan setengah teknis seluas 10.443 Ha; sistem pengairan sederhana seluas 2,038 Ha, serta sistem tadah hujan seluas 1,714 Ha.Tabel 3.12

Luas Wilayah Kecamatan, Lahan Pertanian dan Lahan Bukan Pertanian di Kabupaten Klaten Tahun 2013 ( Ha )Kecamatan

Lahan Pertanian

Lahan Bukan PertanianLuas Wilayah

Sawah

Bukan Sawah

(1)(2)(3)(4)(5)

01 Prambanan

1.251131.1792.443

02 Gantiwarno1.6251557842.564

03 Wedi1.555188652.438

04 Bayat8157852.3433.943

05 Cawas2.318461.0833.447

06 Trucuk1.91121.4683.381

07 Kalikotes75385371.300

08 Kebonarum7222243966

09 Jogonalan1.57711.0922.670

10 Manisrenggo1.5101391.0472.696

11 Karangnongko7648511.0592.674

12 Ngawen1.04686431.697

13 Ceper1.55678822.445

14 Pedan8754455971.917

15 Karangdowo2.048698062.923

16 Juwiring

2.005129622.979

17 Wonosari2.224148763.114

18 Delanggu1.31315641.878

19 Polanharjo1.824924682.384

20 Karanganom1.689117062.406

21 Tulung1.7394679943.200

22 Jatinom6071.5431.4033.553

23 Kemalang541.8483.2645.166

24 Klaten Selatan82036201.444

25 Klaten Tengah3001591890

26 Klaten Utara319406791.038

Jumlah 201333.2206.58125.75565.556

201233.3146.38625.85665.556

201133.3746.38325.79865.556

201033.3986.38325.77565.556

Sumber : Klaten dalam Angka, 2012Tabel 3.13

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian Ke Non Pertanian Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten Klaten Tahun 2013 (Ha)

Kecamatan

Dari Sawah &Tegalan

Peruntukkan Bangunan Tanah

Jumlah

Perumahan

Industri

Perusahaan

Jasa

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

01 Prambanan

3,47310,45823,0149--3,4731

02 Gantiwarno0,21070,1807--0,03000,2107

03 Wedi1,48491,4849---1,4849

04 Bayat0,50015,0010---0,5001

05 Cawas1,70201,07700,1250-0,50001,7020

06 Trucuk2,32702,3270---2,3270

07 Kalikotes0,33250,3325---0,3325

08 Kebonarum0,59410,5941---0,5941

09 Jogonalan2.88301,9420--0,94102,8830

10 Manisrenggo1.71611,7161---1,7161

11 Karangnongko------

12 Ngawen2,79292.7929---2,7929

13 Ceper11,00993,75587,0261-0,228011,0099

14 Pedan2,62142,36980,2516--2,6214

15 Karangdowo0,46800,2530--0,21500,4680

16 Juwiring

4,25222,16432,0879--4,2522

17 Wonosari4,14091,69252,4484--4,1409

18 Delanggu15,12352,328612.5799-0,215015,1235

19 Polanharjo0,77800,7780--0,7780

20 Karanganom4,36002,45641,2691-0,63454,3600

21 Tulung1,05380,1015--0,95231,0538

22 Jatinom0,54820,5482---0,5482

23 Kemalang0,07070,0707---0,0707

24 Klaten Selatan6,19426,1942---6,1942

25 Klaten Tengah5,16763,89511,2725--5,1676

26 Klaten Utara5,96474,87971,0850--5,9647

Jumlah 201379,769544,893331,1604-3,715879,7695

201267,286954,73199,80361,08561,665867,2869

201121,615310,15918,80171,38211,856421,6153

201014,54059,73662,72521,2874 0,791314,5405

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Klaten

3.3. Gambaran Umum Kecamatan Kebonarum3.3.1. Kondisi Fisik Kecamatan KebonarumA. Kondisi Geografis dan Administrasi

Wilayah Kecamatan Kebonarum merupakan satu dari 26 kecamatan di Kabupaten Klaten di bagian tenggara Kabupaten Klaten. Kecamatan Kebonarum terdiri atas 7 desa, 65 dukuh, dengan luas kurang lebih 9.67 (sembilan koma enam puluh tujuh) km2. Adapun batas-batas wilayah administratif sebagai berikut:

Sebelah Utara: Kecamatan Karangnongko Sebelah Timur: Kecamatan Ngawen; Sebelah Selatan: Kecamatan Klaten Selatan; dan Sebelah Barat: Kecamatan Jogonalan.Secara administratif, wilayah Kecamatan Kebonarum mencakup wilayah-wilayah sebagai berikut:Tabel 3.14

Wilayah Administratif Kecamatan KebonarumDesaDukuhRTRWLuas km2

01. Basin 410301.40

02. Gondang 711291.17

03. Pluneng 108191.26

04. Ngrundul 912311.88

05. Malangjiwan 88171.04

06. Mendem 89181.03

07. Karangduren1912321.89

Sumber: Kecamatan Kebonarum Dalam Angka, 2013Gambar 3.4

Wilayah Administrasi Kecamatan KebonarumSumber: Bappeda KlatenB. Kondisi Topografi

1. Morfologi

Wilayah Kecamatan Kebonarum memiliki bentang alam yang hampir homogen yang diklasifikasikan dalam satuan morfologi dataran.

Satuan morfologi dataran adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang, dengan kisaran kemiringan lereng 0%-25%. Kondisi fisik wilayah yang datar ini cukup menguntungkan karena relatif memudahkan dalam pengembangan berbagai penggunaan lahan.

2. Kelerengan LahanWilayah Kecamatan Kebonarum hampir seluruhnya memiliki kelerengan 0%-25%. Kondisi wilayah dengan kelerengan tersebut cenderung datar hingga berbukit.C. Geologi

Jenis tanah di wilayah Kecamatan Kebonarum adalah jenis tanah regosol kelabu. Tanah tersebut merupakan bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier. Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.D. Klimatologi

Klimatologi berhubungan dengan iklim yang merupakan rata-rata cuaca pada waktu yang lama dalam wilayah yang cukup luas. Kecamatan Kebonarum termasuk dalam wilayah dengan iklim tropis dan bertemperatur sedang.

3.3.2. Kependudukan

Adapun jumlah dan distribusi penduduk tiap desa dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 3.15

Jumlah Penduduk Kecamatan Kebonarum Tahun 2013DesaLuas km2PerempuanKepadatan Penduduk

01. Basin 1.404.0172.869

02. Gondang 1.173.2362.766

03. Pluneng 1.263.0672.434

04. Ngrundul 1.883.7081.972

05. Malangjiwan 1.042.0381.960

06. Mendem 1.032.1582.095

07. Karangduren1.893.3171.755

Jumlah Tahun 20129.6721.5412.228

Jumlah Tahun 20119.6721.5582.229

Jumlah Tahun 20109.6721.4962.223

Jumlah Tahun 20099.6721.4292.216

Jumlah Tahun 20089.6721.3432.207

Sumber: Kecamatan Kebonarum dalam Angka 2013Jumlah penduduk Kecamatan Kebonarum tahun 2013 sebanyak 21.541 jiwa Sedangkan jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Basin sedangkan Desa dengan penduduk terpadat adalah Desa Bawak.Penduduk merupakan salah satu unsur penting dalam kawasan perkotaan yang senantiasa berkembang dinamis. Informasi perkembangan penduduk memiliki peran penting untuk merencanakan kawasan perkotaan, terkait perannya sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kebonarum pada kurun waktu tahun 2008-2012 mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2009 jumlah penduduk mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh terjadinya migrasi penduduk atau tingkat kematian di Kecamatan Kebondalem. Berdasarkan data di atas, secara umum dapat terlihat bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Kebonarum terus bertambah setiap tahunnya walaupun dengan intensitas pertambahan yang terbilang kecil.

3.3.3. Perekonomian

Struktur ekonomi Kecamatan Kebonarum dapat diketahui dengan melihat kontribusi sektor-sektor yang menyusun PDRB Kecamatan Kebonarum. Sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi yang berbeda-beda. Berdasarkan perbedaan kontribusi tersebut dapat terlihat sektor mana saja yang memberikan kontribusi terbesar dan sebaliknya sektor mana saja yang memberikan kontribusi terkecil pada struktur ekonomi Kecamatan Kebonarum.

Struktur ekonomi Kecamatan Kebonarum terbentuk oleh berbagai jenis aktivitas. Aktivitas yang paling dominan dalam membentuk struktur perekonomian di Kecamatan Kebonarum adalah aktivitas industri pengolahan yang ditunjang oleh sektor perdagangan hotel dan restoran. Struktur ekonomi di atas pada dasarnya mencerminkan aktivitas penduduk wilayah Kecamatan Kebonarum yang telah memadukan aktivitas pada sektor primer, sekunder dan tersier. Dilihat dari kontribusinya, Kecamatan Kebonarum didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian. Tabel 3.16

Perkembangan PDRB Sektoral Kecamatan Kebonarum Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 2011 (Jutaan Rupiah)NoSektorPDRB

20102011

1Pertanian39930.19 37082.08

2Pertambangan dan Penggalian1688.341652.49

3Industri Pengolahan36778.1840509.49

4Listrik, Gas dan Air Minum1442.631549.73

5Konstruksi/Bangunan6442.6332761.93

6Perdagangan, Hotel dan Restoran29743.4132761.93

7Pengangkutan dan Komunikasi4523.624922.33

8Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan5770.346208.12

9Jasa jasa13285.3914684.21

TOTAL PDRB139604.93146074.49

PDRB per Kapita6494460.836788163.48

Sumber : Kecamatan Kebonarum Dalam Angka, 2012Tabel 3.17

Perkembangan PDRB Sektoral Kecamatan Kebonarum Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2011(Jutaan Rupiah)NoSektorPDRB

20102011

1Pertanian18391.4715.806.74

2Pertambangan dan Penggalian577.81521.21

3Industri Pengolahan15514.9416263.65

4Listrik, Gas dan Air Minum413.32428.07

5Konstruksi/Bangunan2706.882744.77

6Perdagangan, Hotel dan Restoran13928.5414492.46

7Pengangkutan dan Komunikasi1801.111892.81

8Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan2418.072469.70

9Jasa jasa5007.655204.16

TOTAL PDRB60759.7959823.57

PDRB per Kapita2826562.622780034.85

Sumber : Kecamatan Cawas Dalam Angka, 20123.3.4. Sosial Budaya

4. Fasilitas Pendidikan : tiap Desa ada TK, SD Negeri, 1 MI Swasta, SMPN 1, 1 SMP Swasta, dan 1 SMK Swasta. Fasilitas Kesehatan : Puskesmas induk, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan posyandu.Jumlah Sekolah

1). Taman Kanak-kanak (TK)

a). Negeri 0buah

b). Swasta18 buah

2). Sekolah Luar Biasa (SLB)

a). Negeri0buah

b). Swasta0 buah

3). Sekolah Dasar

a). Negeri11 buah

b). Swasta1 buah

4). SLTP

a). Negeri1 buah

b). Swasta2 buah

5). SLTA

a). Negeri0 buah

b). Swasta0 buah

6). SMK

a). Negeri0buah

b). Swasta1 buah

7). Perguruan Tinggi (PT)

a). Negeri0buah

b). Swasta0unit

8) Lembaga Pendidikan Ketrampilan*0 buah

Fasilitas Kesehatan

a. Posyandu55Unit

b. Polindes*0

c. Puskesmas3

1). Induk1Unit

2). Pembantu1Unit

3). Keliling1Unit

Sarana Perdagangan

a. Pasar Pemerintahan1Buah

b. Pasar Desa0Buah

c. Pasar Perseorangan0Buah

d. Kios8Buah

e. Los8Buah

Di Kebonarum terdapat bentuk kebudayaan berupa 2 organisasi karawitan, 2 organisasi kesenian musik Laras Madya, 3 band, 3 Kethoprak, 7 organisasi kesenian vokal Waranggono, 15 Mocopat, 4 Biduan, 1 Paduan Suara, 1 Vocal Group, 1 organisasi kesenian tari, dan 4 organisasi kesenian pedalangan Purwo.3.3.5. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan utama diperuntukkan sebagai sawah, dimana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani.Tabel 3.18

Luas Penggunaan LahanDesaLahan SawahBukan Lahan SawahJumlah

01. Basin106.0534.24140.29

02. Gondang 88.2329.27117.50

03. Pluneng 95.2730.40125.67

04. Ngrundul 153.1135.18188.29

05. Malangjiwan70.0033.59103.59

06. Menden 77.5025.85103.35

07. Karangduren134.0854.62188.70

Sumber: Kecamatan Cawas Dalam Angka, 2012

Sementara untuk penggunaan lahan tanah kering, terbagi menjadi beberapa jenis yaitu penggunaan tanah kering untuk bangunan dan halaman, tegal, kebon, ladang, dan lain-lain. Untuk wilayah Kecamatan Cawas, jenis penggunaan tanah kering terbanyak adalah untuk bangunan atau ruang terbangun.

Berikut adalah rincian luasan untuk masing-masing jenis tanah kering di Kecamatan Cawas:

Tabel 3.20Luas Tanah Kering Menurut Pengairannya

di Kecamatan Cawas Tahun 2011 (Ha)DesaBangunan/ HalamanTegalan/ Kebun/ LadangLain-lainJumlah

01. Karangasem 38 0 4 42

02. Burikan 37 5 10 52

03. Nanggulan 42 0 8 50

04. Bendungan 18 0 4 22

05. Tugu 42 0 7 49

06. Kedungampel 51 0 6 57

07. Bawak 55 0 3 58

08. Barepan 32 0 7 39

09. Pakisan 48 0 5 53

10. Balak 50 0 7 57

11. Cawas 55 2 22 79

12. Plosowangi 30 0 4 34

13. Baran 30 1 6 37

14. Tirtomarto 41 0 11 52

15. Japanan 55 0 6 61

16. Tlingsing 58 0 4 62

17. Mlese 38 0 5 43

18. Gombang 81 11 31 123

19. Pogung 60 27 11 98

20. Bogor 43 0 18 61

904 46 179 1 129

Sumber: Kecamatan Cawas Dalam Angka, 2011

Secara umum, wilayah Kecamatan Kebonarum masih didominasi oleh penggunaan lahan sawah. Hal tersebut masih sesuai dengan kondisi fisik alam perkotaan perdesaan yang dimiliki. Namun pada pengembangannya, keberadaan lahan sawah di wilayah perencanaan perlu dipertahankan guna menjaga keberadaan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang dialokasikan pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Klaten. 3.3.6. Sarana Prasarana

a. Jaringan Jalan

Jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Jaringan jalan di Kecamatan Kebonarum terbagi atas:

Jalan Poros Desa

Jalan ini mempunyai panjang 42.825 meter

Jalan LingkunganJalan lingkungan di Kecamatan Kebonarum mempunyai panjang 10.725 meter

b. Jaringan Transportasi

Sarana transportasi merupakan sarana untuk mendukung arus pergerakan barang dan manusia, yang meliputi sarana angkutan umum penumpang dan terminal.

1). Angkutan umum penumpang

Penyediaan armada angkutan umum bertujuan untuk memperlancar pergerakan barang dan manusia dalam rangka memperlancar aktivitas perekonomian dan penduduk pada umumnya. Angkutan umum yang melayani di wilayah perencanaan berupa bis/minibus. Adapula angkutan kota melayani kawasan. Selain itu terdapat becak dan dokar/andong yang melayani kebutuhan transportasi warga sehari-hari.2). Terminal Tipe C yang berada di wilayah Kecamatan Cawas cukup penting keberadaannya untuk melayani aktivitas transportasi di wilayah regional. Adanya Terminal Cawas ikut mendukung penyediaan moda transportasi darat, baik antar wilayah dalam Kabupaten.c. Jaringan Listrik

Pelayanan jaringan listrik telah menjangkau seluruh Kecamatan Cawas baik untuk kebutuhan domestik maupun non domestik. Pelayanan jaringan listrik diselenggarakan oleh PLN melalui sistem distribusi yang terpusat pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 450 kVA yang berada di Kecamatan Pedan yang selanjutnya didistribusikan ke Gardu Induk Klaten 150 kVA. Dari Gardu Induk Klaten, melalui saluran tegangan menengah didistribusikan ke Kecamatan Cawas.d. Jarigan Air Minum

Pemenuhan kebutuhan air bersih wilayah Kecamatan Cawas dilayani oleh PDAM Unit IKK Cawas. Kebutuhan air bersih dilayani dengan sistem perpipaan dan sistem non perpipaan. Pelayanan air bersih dengan sistem non perpipaan adalah sistem yang digunakan sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Sistem non perpipaan merupakan sistem pemenuhan air bersih yang diperoleh langsung dari sumber air seperti sumber air tanah melalui sumur pompa maupun sumur timba tanpa melalui jaringan distribusi (pipa) yang tersebar diluar pusat Kecamatan Cawas.

e. Jaringan Pengelolaan Limbah

Penanganan air limbah diklasifikasikan menjadi sistem pembuangan setempat dan sistem pembuangan komunal. Penanganan air limbah domestik di Kawasan Perkotaan diusahakan dengan sistem pembuangan setempat (on site). Sistem ini diselenggarakan secara individual pada masing-masing keluarga pada setiap rumah secara mandiri. Air limbah domestik yang berasal dari rumah tangga berupa air limbah manusia, air limbah dari kegiatan mandi, cuci, dapur dan limbah kegiatan kamar kecil serta limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung bahan beracun berbahaya (B3) dibuang langsung ke saluran atau ke sungai. Sedangkan untuk limbah manusia ditampung pada septictank dengan penguraian secara alamiah atau cairannya dibuang sekaligus melalui saluran resapan.

Untuk Kecamatan Kebonarum pengelolaan air limbah masih banyak menggunakan sistem pengolahan air limbah setempat (on site system) baik secara individu maupun dibeberapa tempat secara komunal. Di sisi lain masih banyak warga masyarakat yang belum memiliki pengelolaan air limbah dan membuang limbahnya ke saluran atau sungai.

Penanganan limbah kegiatan industri yang terdapat di beberapa desa dikelola oleh pemilik industri dengan menimbun limbah di pekarangan (limbah cair). Sedangkan limbah padat yang dihasilkan, diantaranya serbuk grajen dan sisa kayu dapat digunakan kembali untuk kerajinan tangan dan kayu bakar.f. Jaringan Telekomunikasi

Selain telepon kabel, kebutuhan prasarana telekomunikasi wilayah Kecamatan Kebonarum dilayani oleh keberadaan fasilitas telepon nir kabel. Keberadaan fasilitas telepon nir kabel ditunjang oleh Base Transceiver Station (BTS). BTS merupakan merupakan bagian dari kelengkapan jaringan telekomunikasi yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan telekomunikasi guna meningkatkan kehandalan cakupan (coverage) frekuensi telekomunikasi. Jaringan telepon nirkabel dilayani oleh operator telekomunikasi swasta, dengan mendirikan Base Transceiver Station (BTS). Wilayah Kecamatan Kebonarum telah terlayani jaringan telepon kabel maupun jaringan telepon nirkabel/seluler.

g. Jaringan Persampahan

Berdasarkan komposisinya, prosentase terbesar sampah wilayah Kecamatan Kebonarum berupa sampah organik dan merupakan sampah basah yang cenderung mudah membusuk. Sumber sampah berasal dari:

a). Permukiman/perumahan dengan jenis sampah basah maupun sampah kering;

b). Kegiatan komersil dan fasilitas umum yang mencakup pasar, pertokoan, rumah makan/restoran, kantor, bengkel, fasilitas kesehatan, institusi dll dengan jenis sampah basah, sampah kering; dan

c). Areal terbuka yang mencakup jalan, tempat parkir, open space dengan jenis sampah basah dan kering.

Pengelolaan persampahan dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Subdin Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klaten.h. Jaringan Drainase

Berdasarkan klasifikasinya sistem pematusan saluran drainase di wilayah Kecamatan Kebonarum terbagi atas:

a). Saluran tersier : saluran yang menampung limbah rumah tangga, saluran ini biasanya terletak didepan rumah penduduk atau di dalam komplek perumahan. Banyak dijumpai di tepi jalan utama;b). Saluran sekunder : saluran yang menampung air atau limbah dari saluran tersier, saluran ini banyak terdapat di sebelah kanankiri jalan raya utama; danc). Saluran primer : saluran yang menampung air atau limbah dari saluran sekunder berupa sungai.

i. Jaringan Irigasi

Adapun jaringan irigasi di Kecamatan Kebonarum yang menjadi wewenang dan tanggungjawab pemerintah kabupaten meliputi:

Sumber mata air Brintik yang berada di Desa Malangjiwan dengan luas areal irigasi 12 Ha dan pemanfaatan irigasi 5 liter/detik serta berstatus aktif

Sumber mata air Geneng yang berada di Desa Malangjiwan dengan luas areal irigasi 10 Ha dan pemanfaatan irigasi 12 liter/detik serta berstatus aktif

Sumber mata air Macam yang berada di Desa Menden dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 12 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Pule

Sumber mata air Brondong yang berada di Desa Ngrundul dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 5 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Jaban

Sumber mata air Kranggan yang berada di Desa Ngrundul dengan luas areal irigasi 5 Ha dan pemanfaatan irigasi 26 liter/detik serta berstatus aktif

Sumber mata air Tirto Mulyono yang berada di Desa Pluneng dengan luas areal irigasi 82 Ha dan pemanfaatan irigasi 60 liter/detik serta berstatus aktif

Sumber mata air Bandung yang berada di Desa Pluneng dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 62 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Pokoh

Sumber mata air Lanang yang berada di Desa Malangjiwan dengan luas areal irigasi 64 Ha dan pemanfaatan irigasi 5 liter/detik serta berstatus aktif

Sumber mata air Tirtomulyani yang berada di Desa Pluneng dengan luas areal irigasi 60 Ha dan pemanfaatan irigasi 64 liter/detik serta berstatus aktif

Sumber mata air Dewe yang berada di Desa Pluneng dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 39 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Cumpikan

Sumber mata air Guling yang berada di Desa Ngrundul dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 1 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Jetak

Sumber mata air Wiyu yang berada di Desa Ngilinngi dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 1 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Jetak

Sumber mata air Ploso yang berada di Desa Ngrundul dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 1 liter/detik serta berstatus Suplisi Bd Jamban

Sumber mata air Karang yang berada di Desa Pluneng dengan luas areal irigasi 0 Ha dan pemanfaatan irigasi 2 liter/detik serta berstatus aktif

3.3.7. Isu Strategis Kecamatan CawasBeberapa isu perencanaan terkait pembangunan di Kecamatan Cawas antara lain adalah:

1. Kecamatan Cawas sebagai PPK dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan pusat pelayanan skala antar kecamatan, pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan dan jasa, pertanian, perekonomian dan sosial untuk skala lokal.

2. Potensi wilayah di bidang pertanian, tantangan utama adalah alih fungsi lahan pertanian dan fungsi kegiatan perdesaan menjadi perkotaan.3. Memiliki potensi sebagai pusat industri mebel dan tenun lurik.4. Berada pada wilayah rawan bencana banjir, terutama pada daerah pertanian sehingga sering mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Jasa Konsultansi

3-1Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Cawas

_1464610998.xlsChart1

1459475854418

8691125637527

134448883504

88400511249

Lembaga

Siswa

Pendidik

Sheet1

LembagaSiswaPendidik

PAUD1459475854418

SD/MI8691125637527

SMP/MTts134448883504

SMA/SMK/MA88400511249

To resize chart data range, drag lower right corner of range.