bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-1-00094-si...

39
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger (2005:5) analisis sistem adalah proses untuk mengetahui dan menspesifikasikan menjadi terperinci mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem. Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah : Mencari dan memahami masalah Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih Mengimplementasikan solusi Melakukan evaluasi dan monitoring untuk meyakinkan hasil sesuai dengan yang ingin dicapai. Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004:33) analisis sistem adalah suatu domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah - masalah dan kebutuhan - kebutuhan yang memicu proyek. Dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan proses untuk mencari tau atau meneliti untuk membantu memecahkan masalah dan mengetahui apa yang harus dilakukan.

Upload: vandien

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1 1 Pengertian Analisis

Menurut Satzinger (2005:5) analisis sistem adalah proses untuk

mengetahui dan menspesifikasikan menjadi terperinci mengenai apa

yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem.

Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah :

• Mencari dan memahami masalah

• Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat

• Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah

• Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif

• Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi

• Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih

• Mengimplementasikan solusi

• Melakukan evaluasi dan monitoring untuk meyakinkan hasil

sesuai dengan yang ingin dicapai.

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004:33) analisis sistem

adalah suatu domain masalah bisnis untuk merekomendasikan

perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk

solusi.

Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan

pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah - masalah dan

kebutuhan - kebutuhan yang memicu proyek.

Dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan proses untuk

mencari tau atau meneliti untuk membantu memecahkan masalah dan

mengetahui apa yang harus dilakukan.

12

2.1.2 Pengertian Perancangan

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:4), perancangan

sistem adalah proses menentukan secara detail bagaimana komponen-

komponen sistem informasi secara fisik dapat diimplementasikan dan

memenuhi persyaratan pengguna sistem.

Langkah – langkah perancangan sistem diantaranya adalah:

• Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

• Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

• Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

• Memilih konfigurasi terbaik

• Menyiapkan usulan penerapan

• Menyetujui atau menolak penerapan sistem interaksi beberapa

objek pada suatu kondisi atau waktu.

Raymond McLeod, Jr (2004:140) membagi Dua tujuan utama

perancangan sistem yaitu :

1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada programmer komputer dan ahli-ahli teknik lain

yang terlibat.

Dari uraian penjelasan diatas, disimpulkan bahwa perancangan sistem

adalah proses merakit komponen – komponen menjadi suatu yang

berguna untuk kebutuhan pemakai sistem agar mendapatkan hasil

sesuai yang diharapkan.

2.1.3 Pengertian Internet

Menurut Turban (2005:50), internet adalah sistem jaringan

komputer dan jaringan dari banyak jaringan yang meliputi seluruh

dunia. Internet bersifat publik, kooperatif, dan mandiri yang

memfasilitasi akses ke ratusan atau jutaan manusia di seluruh dunia.

13

Menurut Williams dan Sawyer (2011:18), internet merupakan

jaringan komputer yang melingkupi seluruh dunia yang

menghubungkan ratusan dari ribuan jaringan yang lebih kecil.

Menurut James O’Brien dan Marakas (2006:176), internet adalah

jaringan komputer yang berkembang dengan cepat dari jutaan jaringan

bisnis, edukasi, dan pemerintahan yang terhubung dengan ratusan juta

komputer dan usernya terdapat di lebih dari 200 negara.

Dari berbagai pengertian para ahli tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa internet adalah suatu jaringn yang sangat besar dan

dapat menghubungan komputer dan jaringan yang sangat luas serta

menghubungkan manusia yang terdapat diseluruh dunia.

2.1.3.1 World Wide Web (WWW)

Menurut Turban (2005:50), World Wide Web adalah

aplikasi yang digunakan dalam internet yang berfungsi sebagai

transportasi data yang diterima sebagai standar untuk

menyimpan, menerima, memformat, dan menampilkan

informasi melalui arsitektur client/server.World Wide Web

merupakan suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal

global yang disebut URI (Uniform Resource Identifier) untuk

mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna.

Tujuannya adalah untuk membangun hierarki menu dan

terstruktur dengan baik bagi pemakai, dan tidak mengganggu

pemakai situs web.

Dapat disimpulkan bahwa World Wide Webadalah suatu

aplikasi yang berguna untuk menyimpan, menerima dan

menampilkan informasi dan mengidentifikasi sumber daya.

2.1.3.2 Portal

MenurutEfraim Turban, David King, Jae Lee, Ting-Peng

Liang, danDeborrah Turban (2010:99), portal Web

adalahjaluraksestunggal, melalui web browser,

14

untukinformasibisnispenting yang terletak di dalamdanluar

(melalui internet) darisebuahorganisasi.

MenurutSchneider (2010:157), portal Web adalahsitus

yang digunakan orang sebagaititikpeluncuranuntukmasuk

Web.

Dapat disimpulkan bahwa web portal merupakan jalur

yang digunakan untuk dapat masuk ke dalam web

2.1.4 Pengertian Prototype

Menurut McLeod, Schell (2007:35), prototype adalah suatu versi

sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna

yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut

akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk lengkap.

Proses dalam memproduksi suatu prototype disebut prototyping.

Proses pengembangan prototype akan dikembangkan dan diulang

beberapa kali sehingga menghasilkan prototype yang dianggap

sempurna.

Penulis menyimpulkan bahwa prototypeadalah sesuatu yang

disediakan oleh developeruntuk memberikan contoh dan gambaran

perancangan yang akan dibuat agar lebih mudah dipahami.

2.1.5 Aplikasi Web

Menurut McLeod, Schell (2007:30), aplikasi web adalah satuan

aplikasi yang cukup luas, pada bentuk paling sederhana, web

application dapat berupa serangkaian hypertext files yang terhubung

yang memberikan informasi berupa text dengan sedikit gambar atau

grafik. Seiring dengan perkembangannya web application memiliki

banyak fungsi, fitur, dan content, juga terhubung dengan database

korporasi dan aplikasi bisnis yang rumit.

Aplikasi web dapat mencakup pemintaan interaktif ataupun

kelompok diskusi. Aplikasi web merupakan salah satu contoh aplikasi

client/server. Client mewakili komputer yang digunakan oleh seorang

15

pemakai yang hendak menggunakan aplikasi, sedangkan server

mewakili komputer yang menyediakan layanan aplikasi.

Dalam penggunaan aplikasi web, pemakai biasa menggunakan

perangkat lunak yang dinamakan web browser seperti mozilla firefox,

Opera, Google Chrome, Internet Explorer. Komputer yang bertindak

sebagai server umumnya menyediakan database server, selain web

server yang ditujukan untuk melayani permintaan pemakai yang hendak

mengakses aplikasi web.

Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa aplikasi web adalah suatu

aplikasi yang berguna untuk menampilkan fitur, teks, gambar, yang

terhubung dari suatu database dan memberikan informasi.

2.1.5.1 Kriteria Website yang Baik

Merujuk kepada “Nine Essential Principles for Good Web

Design”yang dikembangkan oleh Collins Ta’eed (2007),

sembilan prinsip tersebut meliputi :

1. Precedence

Precedence berarti tampilan desain website tersebut

harus menarik dan mempunyai informasi yang baik.

Beberapa contoh yang diperhatikan dalam precedence :

- Posisi, akan mempengaruhi apa yang akan dilihat

oleh user

- Warna, kombinasi warna harus sesuai agar menarik

dan menujukkan jati diri website tersebut

- Ukuran, ukuran website yang sesuai dan ukuran

konten isi informasi yang sesuai

2. Spacing

Ruang jeda atau spasi di perlukan sebagai lahan

istirahat antara satu konten dengan yang lainnya,

sehingga mata tidak mengalami kelelahan saat

mengakses informasi yang tersedia. Tetapi ruang

16

kosong yang terdapat dalam suatu website tidak

disarankan.

3. Navigation

Elemen – elemen visual yang ada mampu mengarahkan

gerak mata sesuai dengan arah informasi dan

komunikasi yang diharapkan

4. Design to Build

Yaitu menjamin bahwa semua elemen utama desain

terdapat dalam website.

5. Typography

Jenis huruf, ukuran huruf, paragraf, dan warna huruf

sangat penting karena menentukan tingkat kenyamanan

pengunjung untuk mendapatkan informasi yang ada

6. Usability

Desain website bukan hanya semata – mata hanya

bagus, namun sebaiknya juga harus memiliki kegunaan

bagi pengguna, itu adalah yang paling penting agar

informasi yang terkandung dapat memuaskan

pengguna.

7. Alignment

Tulisan dalam website seharusnya rapi dan berada

dalam garis yang lurus serta tertata rapi

8. Clarity

Menciptakan desain yang tajam untuk website,

misalnya dari segi pixel agar tampilan website terlihat

jelas dan sempurna

9. Consistency

Tampilan halaman website antara satu dengan yang

lainya harus konsisten atau sama dari segi bentuk,

warna, ukuran, elemen informasi atau peletakan konten

agar tidak membingungkan pembaca dan terlihat

profesional

17

2.1.5.2 HTML

Menurut Turban (2005:482), Hypertext Markup Language

(HTML) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan

pada Web, memformat dokumen dan memadukan link

dynamics hypertext ke dokumen – dokumen lainnya yang

disimpan di komputer. HTML adalah sebuah standar yang

digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.

HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan

dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web

Consortium (W3C).

HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan

browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang

diinginkan. HTML dapat dikenali oleh aplikasi pembuka

emaol ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki

kemampuan browser. HTML mirip dengan dokumen teks

biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah teks bisa memuat

instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan

tag tertentu. Saat ini website sudah beralih ke html 5 dimana

dalam html 5 ini, banyak fitur yang ditambahkan dan terlihat

lebih interaktif dan tampilan menjadi lebih menarik.

Dari penjelasan mengenai HTML diatas, disimpulkan

bahwa HTML adalah suatu bahasa pemrograman yang terdiri

dari tag-tag untuk menghasilkan tampilan yang diinginkan dan

menghasilkan kerangka website yang sesuai.

2.1.5.3 CSS

Menurut Turban (2005:483) Cascading Style Sheet

(CSS) adalah bahasa pemrograman desain situs yang

mengontrol format tampilan sebuah halaman situs yang ditulis

dengan menggunakan bahasa penanda (markup language) dan

berfungsi memisahkan antara desain dan konten.

CSS3 adalah versi paling terbaru dari CSS yang sampai

saat ini masih dalam tahap pengembangan yang lebih lanjut

18

oleh W3C. CSS3 dapat membuat sebuah website kaya akan

fitur animasi dan efek teks/objek sehingga tampilan website

menjadi lebih menarik daripada website yang menggunakan

CSS versi sebelumnya. CSS3 juga membuat website lebih

interaktif dengan pengunjung serta mengurangi ukuran file

sehingga website akan menjadi lebih ringan.

Dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan suatu

bahasa pemrograman yang file nya terpisah dari konten yang

berfungsi untuk memberikan desain pada perancangan website,

dan pemisahan berguna untuk memberikan fokus antara desain

dan konten serta memperkecil ukuran file website yang akan

dikembangkan

2.1.5.4 PHP

Menurut Luke Welling (2005:2), Personal Home

Page(PHP) merupakan server-side scripting language yang

dirancang khusus untuk Web. Tujuan utama penggunaan

bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web

menulis halaman web dinamis dengan cepat. PHP dapat berdiri

sendiri ataupun disisipkan diantara kode-kode html sehingga

dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html

tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa

pemrograman dari sisi server untuk membatu perancang web

untuk merancang suatu tampilan website yang dinamis dan

dapat digabungkan dengan tag HTML.

2.1.6 Database

Menurut Conolly (2005:15), database adalah sekumpulan data

logikal dan deskripsinya yang saling berhubungan, yang didesain untuk

memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi.

Penggunaan database memiliki beberapa keuntungan, antara lain :

• Mengurangi ataupun menghilangkan duplikasi data

19

• Meningkatkan integritas data

• Memelihara sifat indepedensi data

• Meningkatkan keamanan data

• Memelihara konsistensi data

• Data lebih mudah dimanipulasi

• Data mudah digunakan dan diakses

Disimpulkan bahwa database adalah kumpulan dari data yang

disimpan dan saling berhubungan dan data dapat diolah dan

dimanipulasi, serta bisa ditampilkan dan diambil datanya untuk

kebutuhan informasi.

2.1.6.1 Database Management System

Menurut Conolly (2005:16), Database Management System

adalah sistem perangkat lunak yang memampukan user untuk

mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol

akses ke basis data. DBMS menghasilkan fasilitas sebagai

berikut :

a. Mengijinkan pemakai untuk mendefiniksikan basis data

biasanya melalui DDL (Data Definition Language). DDL

mengizinkan user untuk menspesifikasi tipe data dan

struktue serta batasan data yang dapat disimpan didalam

basis data

b. Mengizinkan user untuk melakukan insert, update, delete,

dan retrieve data, biasanya melalui DML (Data

Manipulation Language).

c. Menghasilkan akses pengendalian basis data seperti :

• Security system untuk membatasi penggunaan basis

data

• Integrity system untuk menangani konsistensi

penyimpanan data

• Control concurency system untuk menangani

penggunaan bersama basis data

20

• Control recovery system untuk menyimpan kembali

basis data saat terjadi kesalahan pada perangkat keras

maupun lunak

• User accesible catalog berisi deskripsi data di dalam

basis data.

Menurut Conolly (2005:18), terdapat 5 komponen didalam

DBMS, yaitu :

a. Perangkat keras

DBMS memerlukan perangkat keras yang dapat digunakan

untuk menjalankan aplikasi. Contohnya: jaringan komputer

berupa server, personal computer.

b. Perangkat Lunak

Perangkat lunak meliputi DBMS dan program aplikasi

beserta sistem operasi. DBMS termasuk perangkat lunak

jika DBMS digunakan dalam jaringan seperti LAN.

c. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dari DBMS

khususnya dari sudut pandang pemakai akhir

d. Prosedur

Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam mengarahkan

desain dan penggunaan basis data. Prosedur didalam basis

data dapat berupa : Login di dalam basis data, penggunaan

sebagian fasilitas DBMS, cara menjalankan dan

memberhentikan DBMS, membuat salinan dan back up

basis data, memeriksa perangkat keras dan lunak yand

sedang berjalan, mengubah struktur basis data,

meningkatkan kinerja atau membuat arsip data pada

penyimpanan kedua.

e. Manusia

Adalah orang yang terlibat dalam sistem, misalnya database

administrator, perancang basis data, pengembang aplikasi,

dan pemakai akhir.

21

Dapat disimpulkan bahwa DBMS merupakan perangkat

lunak yang memungkinkan user untuk memanipulasi data yang

ada didalam database.

2.1.6.2 SQL

Menurut Larry Ullman (2005:125), Structured Query

Language (SQL) adalah sekelompok kata khusus yang digunakan

secara eksklusif untuk berinteraksi dengan database.

Connolly (2005, p113) mendefinisikan SQL sebagai

transform-oriented language, atau bahasa yang dirancang untuk

menggunakan hubungan untuk mengubah input menjadi output

yang diperlukan.

Sedangkan Kadir (2002:101) berpendapat bahwa SQL

merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk

mengakses basis data relasional.

Dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan bahasa yang

digunakan dalam merancang database

2.1.7 Konsep Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer merupakan dispilin ilmu yang

berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem

komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi

fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. Tujuan dari

ilmu ini adalah untuk membangun atau merancang suatu sistem yang

aman, efektif, dan dapat dipakai. Konsep utama dari Interaksi Manusia

dan Komputer adalah bagaimana membuat sistem yang mudah

dipelajari, digunakan, dan user friendly.

2.1.7.1 Eight Golden Rules

Menurut Ben Shneiderman (2005:92), delapan aturan

emas dalam perancangan interface adalah sebagai berikut :

1. Strive for Consistency

22

Dalam perancangan interface harus konsisten dalam aksi-

aksi pada situasi tertentu baik dalam pengaturan menu,

ukuran dan bentuk icon, urutan-urutan yang harus diikuti

dalam menyelesaikan suatu tugas juga harus konsisten.

2. Enable Frequent Users to Use Shortcuts

Merancang interface sebaiknya menggunakan shortcut

untuk penggunaan berulang. Dimana designers

menyediakan shortcut keys yang dapat mengurangi jumlah

interaksi untuk menyelesaikan suatu tugas.

3. Offer Informative Feedback

Dalam setiap aksi yang dilakukan pengguna harus dapat

memberikan feedback yang informatif. Contohnya, ketika

pengguna mengklik suatu button maka sebaiknya button

tersebut berubah secara visual berupa tampilan pesan atau

mengeluarkan suara tertentu.

4. Design Dialog to Yield Closure

Merancang dialog untuk menunjukan urutan dalam tugas.

Setiap dialog sebaiknya diatur dengan urutan yang jelas

mana yang merupakan beginning, middle, dan end.

5. Offer Simple Error Handling

Merancang sistem yang memungkinkan pengguna tidak

melakukan atau membuat kesalahan yang fatal. Hal ini

dapat diatasi dengan memberikan untuk kesalahan kepada

pengguna.

6. Permit Easy Reversal of Actions

Pengguna harus diberikan kebebasan terhadap pilihan-

pilihan yang ada, karena itu sebaiknya merancang

interface yang dapat memberikan kesempatan kepada

pengguna untuk membatalkan aksi yang dilakukannya.

23

7. Support Internal Locus of Control

Dengan adanya pengaturan internal, pengguna dapat

menggunakan sistem sesuai kebutuhan dengan

memberikan user control untuk setiap aksi atau kegiatan

yang dilakukan.

8. Reduce Short-Term Memory Load

Kemampuan manusia dalam memproses informasi dalam

jangka waktu pendek memiliki keterbatasan, sehingga

diperlukan rancangan interface yang mengurangi

kemungkinan pengguna untuk mengingat key word

pengerjaannya, misalnya dengan memberikan header.

2.2 Teori Khusus

2.2.1Pengertian Pariwisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004:3), pariwisata berhubungan erat

dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan

tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena

suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan

upah.

Beberapa kategori penting dalam pariwisata adalah :

• Destinasi Wisata, destinasi wisata di Indonesia dapat

diklasifikasikan dalam 10 kawasan utama, yaitu :

- Kawasan Pantai, Kawasan Pinggir Pantai, Kawasan Pesisir

dan Bahari

- Kawasan Kepulauan

- Kawasan Hutan

- Kawasan Pegunungan

- Kawasan Pedesaan

- Kawasan Perkotaan

- Kawasan Spa dan Husada

- Kawasan Bertema dan Rekreasi

- Kawasan Pemancingan

- Kawasan Penyelaman

24

Sedangkan untuk aktifitasnya terbagi menjadi :

- Appreciate-symbolic (sightseeing, hiking, trekking,

photography, enjoyimg outdoor)

- Extractive-symbolic (fishing, picking barriers, collecting rocks

or shells, bird hunting)

- Passive-reply (resting and relaxing, getting away from the city,

camping, cooking, reading, enjoying camp-fire, palying cards,

bicyling, body treatment, snorkeling)

- Social-learning (visiting friends and relatives, shopping,

meeting people, drinking and partying, nature studying,

reading)

- Active-expressive (swimming, boating, canoeing, sailing,

yachting, beach activities, children’s play, horseshoes,

jogging, golf, tennis)

• Hotel

Hotel merupakan suatu bentuk bangunan, lambang,

perusahaan, atau badan usaha akomodasi yang menyediakan

pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta

fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan

bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel

tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas

tertentu yang dimiliki hotel tersebut.

Berkaitan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang akan

berdampak meningkatnya jumlah tamu yang menginap di hotel,

kepada wisatawan atau calon wisatawan perlu diinformasikan

produk dan layanan hotel, event, fasilitas, dan kuliner. Oleh

karena hotel merupakan produk industri wisata yang perlu dijual,

maka hotel dapat bekerja sama dengan agen wisata, dan

menginformasikan keberadaannya kepada dinas pariwisata

• Agen Perjalanan Wisata

Agen perjalanan wisata berperan sebagai pemberi layanan

jasa yang mendapat pasokan dari industri pariwisata dan industri

25

transportasi. Industri pariwisata dapat merupakan hotel maupun

jasa akomodasi, sedangkan industri lainnya mencakup rumah

makan, hiburan dan lain – lain yang digunakan oleh wisatawan

pada saat berkunjung ditempat atau destinasi wisata. Keberadaan

agen wisata bermanfaat bagi para wisatawan karena dengan

memanfaatkan jasa mereka akan menghemat waktu, tenaga

bahkan uang apabila berkelompok.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata

merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

lebih dengan tujuan antara lain mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena

kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk

kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha lainnya.

2.2.1.1 Bentuk – Bentuk Wisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004:14), ada berbagai macam

perjalanan wisata bila ditinjau dari berbagai macam segi.

1. Dari segi jumlahnya, wisatawan dibedakan atas :

a. Individual Tour(Wisatawan Perseorangan), yaitu suatu

perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau

sepasang suami istri

b. Family Group Tour (Wisata Keluarga), yaitu suatu

perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan

keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan

satu sama lain.

c. Group Tour (Wisata Rombongan), yaitu suatu perjalanan

wisata yang dilakukan bersama – sama dengan dipimpin

oleh seseorang yang bertanggung jawab atas

keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya.

2. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :

a. Holiday Tour(Wisata Liburan), yaitu suatu perjalanan

wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya

guna berllibur, bersenang – senang, dan menghibur diri.

26

b. Familiarization Tour (Wisata Pengenalan), yaitu suatu

perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal

lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan

dengan pekerjaannya. Misalnya, sebuah biro perjalanan

luar negeri menyelenggarakan perjalanan wisata bagi

karyawan – karyawannya ke Indonesia guna mengenal

lebih lanjut objek – objek yang ada di Indonesia

c. Education Tour (Wisata Pendidikan), yaitu suatu

perjalanan wista yang dimaksudkan untuk memberikan

gambaran, studi perbandingan, ataupun pengetahuan

mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.

3. Dari segi penyelenggaraanya, wisata dapat dibedakan atas :

a. Ekskursi, yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek

yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi

satu atau lebih objek wisata.

b. Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan

maupun peralatan khusus yang tuuan maupun objeknya

bukan merupakan objek kunjungan wisata pada

umumnya.

c. Wisata Remaja, yaitu kunjungan wisata yang

penyelenggaraanya khusus diperuntukkan bagi para

remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh

negara masing-masing.

d. Wisata Bahari, yaitu suatu kunjungan ke objek wisata,

khusunya untuk menyaksikan keindahan lautan,

menyelam, dan lain-lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, bentuk wisata

terdiri dari berbagai jenis tergantung kebutuhan, dan yang

banyak mendorong wisatawan untuk mengadakan perjalanan

adalah dorongan untuk berlibur, berekreasi, kebutuhan

pendidikan, kesehatan, minat kebudayaan kesenian, dan

hubungan keluarga.

27

2.2.1.2 Objek Wisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004:19), Daya tarik wisata

yang disebut juga objek wisata merupakan potensi yang menjadi

pendorong kehadiran wisatawan ke suatau daerah tujuan wisata.

Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dapat dikelompokkan

ke dalam :

1. Penguasahaan objek dan daya tarik wisata alam

2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya

3. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus

Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya

tarik wisata harus dirancang dan dibangun/dikelola secara

profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang.

Membangun suatu objek wisata harus dirancang sedemikian

rupa berdasarkan kriteria tertentu.

Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada :

1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa

senang, indah, nyaman, dan bersih.

2. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat

mengunjunginya.

3. Adanya ciri khusus / spesifikasi yang bersifat langka

4. Adanya sarana / prasarana penunjang untuk melayani

para wisatawan yang hadir.

5. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena

keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan,

dan sebagainya.

6. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi

karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi

kesenian, upacara – upacara adat, nilai luhur yang

terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada

masa lampau.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa objek wisata

berperan penting dalam menarik para wisatawan, sehingga objek

28

wisata perlu dijaga kebersihan dan daya tariknya agar selalu

ramai dikunjungi.

2.2.1.3 Pemasaran Pariwisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004:95), pemasaran wisata

secara keseluruhan terlalu luas dan beraneka ragam

kebutuhannya untuk dapat dipuaskan oleh suatu daerah dengan

produk wisata tertentu. Oleh karena itu, diperlukan suatu sasaran

atau target permasaran yang didasarkan atas segmentasi pasar.

Segmentasi pasar tersebut harus sedemikian rupa sehingga

memiliki nilai desain strategi pemasaran tertentu untuk segmen

tertentu.

Menurut Gamal Suwantoro (2004:96), untuk

mengembangkan stategi pemasaran dibutuhkan identifikasi dari

pelanggan yang dalam hal ini adalah orang – orang yang

melakukan perjalanan pada waktu sekarang dan yang potensial

menurut siapa saja mereka itu, misalnya demograsi, tempat asal,

maksud dan tujuan, besar rombongan dan semua faktor yang

diperkirakan ikut menentukan jenis – jenis khusus dari produk,

promosi, harga, dan distribusi.

Pemasaran pariwisata terkait dengan usaha pariwisata.

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun

2009 pasal 14 tentang Kepariwisataan, menyebutkan bahwa

usaha pariwisata meliputi :

a. Daya tarik wisata

b. Kawasan pariwisata

c. Jasa transportasi wisata

d. Jasa perjalanan wisata

e. Jasa makanan dan minuman

f. Penyediaan akomodasi

g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi

h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif,

konferensim dan pameran

29

i. Jasa informasi pariwisata

j. Jasa konsultan pariwisata

k. Jasa pramuwisata

l. Wisata tirta, dan

m. Spa

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

pemasaran pariwisata adalah segala hal yang berhungan dengan

promosi wisata dan diperlukan target serta strategi yang tepat

agar wisatawan bisa mengerti serta tertarik untuk berkunjung ke

daerah wisata tersebut.

2.2.1.4 Tujuan Pariwisata

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia nomor

10 tahun 2009 pasal 4 tentang Kepariwisataan, menyebutkan

bahwa tujuan pariwisata adalah untuk :

- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

- Meningkatkan kesejahteraan rakyat

- Menghapus kemiskinan

- Mengatasi pengangguran

- Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya

- Memajukan kebudayaan

- Mengangkat citra bangsa

- Memupuk rasa cinta tanah air

- Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan

- Mempererat persahabatan antarbangsa

Dari penjelasan diatas dapat disebutkan bahwa pariwisata

memiliki banyak tujuan yang dapat menguntungkan negara

seperti meningkatkan ekonomi negara, mengangkat citra

bangsa, dan lain – lain.

30

2.2.1.5 Wisatawan

Menurut Gamal Suwantoro (2004:4), wisatawan

merupakan seseorang atau kelompok orang yang melakukan

suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika

lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau

negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau

negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka

mereka disebut pelancong.

IUOO (the International Union of Official Travel

Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan

secara umum :

Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke

suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan

maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang

menerima upah.

Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni:

a. Wisatawan

b. Pelancong

Wistawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan

mejadi :

1. Pesiar (Leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan,

kesehatan, studi, keagamaan, dan olahraga.

2. Hubungan dagang, sanak saudara, handai taulan,

konferensi, misi, dan sebagainya.

Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa wisatawan

merupakan orang yang berasal dari luar megunjungi tempat

tertentu untuk berbagai macam keperluan seperti rekreasi atau

pekerjaan.

2.2.2 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

2.2.2.1 Kewenangan Dinas Pariwisata Nasional

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10

tahun 2009 pasal 28 tentang Kepariwisataan, menyebutkan

31

bahwa Pemerintahan yang mengatur tentang kepariwisataan atau

Dinas Pariwisata memiliki kewenangan :

• Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan

kepariwisataan nasional

• Mengoordinasikan pembangunan kepariwisataan lintas

sektor dan lintas provinsi

• Menyelenggarakan kerja sama internasional di bidang

kepariwisataan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang – undangan

• Menetapkan daya tarik wisata nasional

• Menetapkan destinasi pariwisata nasional

• Menetapkan norma, standar, pedoman, prrosedur,

kriteria, dan sistem pengawasan dalam penyelenggaran

kepariwisataan

• Mengembangkan kebijakan pengembangan sumber daya

manusia di bidang kepariwisataan

• Memelihara, mengembangkan, dan melestarikan aset

nasional yang menjadi daya tarik wisata dan aset

potensial yang belum tergali.

• Melakukan dan memfasilitasi promosi pariwisata

nasional

• Memberikan kemudahan yang mendukung kunjungan

wisatawan

• Memberikan informasi dan / atau peringatan dini yang

berhubungan dengan keamanan dan keselamatan

wisatawan

• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan potensi

yang dimiliki masyarakat

• Mengawasi, memantau, dan mengevaluasi

penyelenggaraan kepariwisataan, dan

• Mengalokasikan anggaran kepariwisataan

32

2.2.2.2 Kewenangan Dinas Pariwisata Provinsi

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10

tahun 2009 pasal 28 tentang Kepariwisataan, menyebutkan

bahwa Pemerintah Provinsi berwenang :

• Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan

dan kepariwisataan provinsi

• Mengoordinasikan penyelenggaraan kepariwisataan di

wilayahnya.

• Melaksanakan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan

pendaftaran usaha pariwisata

• Menetapkan destinasi pariwisata provinsi

• Menetapkan daya tarik wisata provinsi

• Memfasilitasi promosi destinasi pariwisata dan produk

pariwisata yang berada di wilayahnya

• Memelihara aset provinsi yang menjadi daya tarik wisata

provinsi

• Mengalokasikan anggaran kepariwisataan

2.2.2.3 Kewenangan Dinas Pariwisata Kabupaten / Kota

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10

tahun 2009 pasal 28 tentang Kepariwisataan, menyebutkan

bahwa Pemerintah Kabupaten / Kota berwenang :

• Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan

kepariwisataan kabupaten/kota

• Menetapkan destinasi pariwisata kabupaten/kota

• Menetapkan daya tarik wisata kabupaten/kota

• Melaksanakan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan

pendaftaran usaha pariwisata

• Mengatur penyelenggaraan dan pengelolaan

kepariwisataan di wilayahnya

• Memfasilitasi dan melakukan promosi destinasi

pariwisata dan produk pariwisata yang berada di

wilayahnya

33

• Memfasilitasi pengembangan daya tarik wisata baru

• Menyelenggarakan pelatihan dan penelitian

kepariwisataan dalam lingkup kabupaten / kota

• Memelihara dan melestarikan daya tarik wisata yang

berada di wilayahnya

• Menyelenggarakan bimbingan masyarakat sadar wisata,

dan

• Mengalokasikan anggaran kepariwisataan.

2.2.2.3.4 Fungsi dan Tujuan Pembangunan Kepariwisataan

Undang – Undang RI No 10 tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan, menyatakan bahwa kepariwisataan berfungsi

memenuhi kebutuhan jasmanai, rohani, dan interlektual

setiap wisatawan dengan rekreasu dan perjalanan serta

meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat, dan kepariwisataan bertujuan untuk :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

c. Menghapus kemiskinan

d. Mengatasi pengangguran

e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya

f. Memajukan kebudayaan

g. Mengangkat citra bangsa

h. Memupuk rasa cinta tanah air

i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa

j. Mempererat persahabatan antar bangsa

Peraturan DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2004 Tentang

Kepariwisataan menyebutkan bahwa penyelenggaraan

kepariwisataan bertujuan :

a. Melestarikan, mendayagunakan, mewujudkan, dan

memperkenalkan segenap anugerah kekayaan destinasi

sebagai keunikan dan daya tarik wisata yang memiliki

keunggulan daya saing

34

b. Memupuk rasa cinta serta kebanggan terhadap tanah air

guna meningkatkan persahabatan antar daerah dan bangsa

c. Mendorong pengelolaan dan pengembangan sumber daya

destinasi yang berbasis komunitas secara berkelanjutan

d. Memberikan arah dan fokus terhadap keterpaduan

pelaksanaan pembangunan destinasi

e. Menggali dan mengembangkan potensi ekonomi,

kewirausahaan, sosial, budaya, dan teknologi komunikasi

melalui kegiatan kepariwisataan

f. Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan

lapangan kerja

g. Mengoptimalkan pemdayagunaan produksi lokal dan

nasional

h. Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka

mendukung peningkatan kemampuan dan kemandirian

perekonomian daerah

i. Mewujudkan pemanfaatan hasil – hasil pembangunan

kepariwisataan dalam rangka peningkatan kesejahteraan

dan kemakmuran rakyat

2.2.3 Modified Balance Score Card

Dikutip dari jurnal yang berjudul: The Balanced Scorecard

Method From Theory and Practice yang ditulis oleh Margarita (2008),

Metode Balanced Scorecard (BSC) adalah metode yang pertama kali

ditemukan oleh Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David

Norton pada tahun 1992. Balanced Scorecard adalah alat perencanaan

strategi dan sistem management yang digunakan dalam bisnis dan

industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk

menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi,

meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan kinerja

organisasi memantau terhadap tujuan strategis perusahaan.

BSC digunakan sebagai kerangka pengukuran kinerja yang seimbang

antara kinerja sektor keuangan dan non keuangan, sehingga kinerja

organisasi diukur menjadi empat perspektif yaitu : keuangan,

35

konsumen, proses bisnis, dan pertumbuhan. Dikutip dari jurnal

penelitian yang ditulisnya berjudul : Benchmarking CVB website

performance: Spatial and Structural Patternsoleh Svetiana

Stepechenkova yang menggunakanmetode modified balanced

scorecard untukmengevaluasikinerja website dari CVBs (Convention

and Visitor Bureaus). Metode Modified Balanced Scorecard

merupakanmetode yang pertama kali dikenalkanoleh Morrison,

Taylor (1999) yang kemudian memodifikasi empat perspektif yang

terdapatpadametode balanced Scorecardsesuai dengan kebutuhan

yang dibutuhkan untuk mengevaluasi website dengan empat

perspektif sebagai berikut: membagi pengukuran menjadi empat

perspektif, diantaranya adalah :

- Perspektif Pengguna, pertanyaan yang diberikan adalah

pertanyaan yang didasari menurut pandangan dari pengguna

website dengan fokus user friendlykepada pengguna. Evaluasi

keragaan perspektif pengguna dilakukan dengan menggunakan

22 indikator untuk menilai (1) manfaat dan kegunaan situs bagi

pengunjung dari dalam dan luar negeri, (2) tingkat aksesibilitas

website dan kemudahan jangkauan situs, (3) kemudahan

pengunjung me-navigasi fitur website, (4) daya tarik tampilan

situs web, tampilan secara keseluruhan, dan (6) kemudahan

mencari informasi dan website yang terkait.

- Perspektif Efektifitas Pemasaran, pertanyaan mengenai seberapa

efektif pemasaran yang telah dilakukan dan disajikan didalam

website yang sedang diteliti dengan melihat bagaimana isi

website mencerminkan prinsip – prinsip utama dalam

mendukung strategi pemasaran yang efektif dengan

menggunakan sebanyak 11 indikator yang digunakan untuk

menilai (1) kemampuan menarik wisatawan baik individu atau

grup, (2) memiliki nilai jual, (3) kemampuan website menjual

produk, (4) terciptanya hubungan pemasaran produk pariwisata,

(5) kemampuan mendukung kemitraan yang telah

36

dikembangkan, (6) keterkinian informasi yang disajikan pada

website, dan (7) berapa banyak nilai tambah yang ditawarkan

- Perspektif Informasi Fungsi Dinas Pariwisata, pertanyaan

mengenai fungsi Dinas Pariwisata dan informasi yang

seharusnya disediakan Dinas Pariwisata dengan melihat apakah

informasi website yang tersedia mencerminkan tugas dan fungsi

Dinas Pariwisata sebagai fasilitator di bidang pariwisata. Pada

perspektif ini digunakan sebanyak 14 indikator untuk menilai

(1) informasi yang ditampilkan apakah mendukung tugas fungsi,

(2) informasi yang spesifik tentang produk wisata dan keperluan

media lain.

- Perspektif Teknis, pertanyaan berupa isu-isu teknis yang

dianggap penting dalam kategori website yang baik dengan

memperhatikan prinsip desain website yang baik dengan fokus

pada fitur, komponen teknis, dan kompatibelitas website pada

internet browser. Pada perspektif ini digunakan sebanyak 17

indikator untuk mengevaluasi keragaan infrastruktur teknologi

informasi.

Telah banyak pendekatan yang dikembangkan untuk evaluasi

website saat ini termasuk evaluasi untuk struktur dan desain website.

Akan tetapi, Morrison, Taylor, dan Douglas (2004) menyimpulkan

bahwa pengukuran untuk kinerja website masih kurang diperhatikan

sehingga metode modified balanced scorecard dapat menjadi instrument

yang tepat untuk mengevaluasi website pariwisata.

Metode Modified Balanced Scorecard digunakan untuk lebih

menyempurnakan kebutuhan evaluasi untuk website pariwisata dengan

menekankan keempat perspektif tersebut.

Pendekatan Modified Balanced Scorecard telah digunakan untuk

berbagai pembelajaran tentang kepariwisataan dan perhotelan dan telah

digunakan lebih dari tujuh tahun untuk mengevaluasi website CVB

37

sebagai bagian dari program Certified Destination Management

Executive (CDME)

2.2.4 Pengertian Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:206), statistik deskriptif merupakan

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Hal yang termasuk kedalam

statistik deskripstif antara lain adalah penyajian data melalui tabel,

grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,

mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar

deviasi, perhitungan presentase.

Dapat disimpulkan bahwa statistik deskriptif adalah suatu statistik

yang mendeskripsikan hasil dari pengumpulan data yang telah

dilakukan sebelumnya.

2.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:115), populasi merupakan

wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi merupakan himpunan semua unsur atau unit

pengamatan dari masalah yang dihadapi atau dipelajari.

Demikian dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

sekumpulan data yang memiliki ciri khas yang sama dan dapat

diambil datanya untuk keperluan penelitian.

2.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:116), sampel merupakan

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

38

populasi yang ditentukan. Apabila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi,

misalnya karena adanya keterbatasan tenaga, dana, dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang terdapat dalam

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, maka

kesimpulannya akan diberlkukan untuk populasi. Oleh karena

itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

mewakili populasi yang sedang diteliti.

Menurut Richard Lungan (2006:4), sampel merupakan

himpunan bagian dari populasi yang digunakan untuk

menerangkan ciri – ciri populasi induknya.

Menurut Sugiyono (2010:124) jumlah anggota sampel

sering disebut dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang

diharapkan 100 % mewakili populasi adalah sama dengan

jumlah anggota populasi itu sendiri. Semakin besar jumlah

sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan

generalisasi semakin kecil, dan juga sebaliknya jika semakin

kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka kesalahan

generalisasi semakin besar.

Menurut Sugiyono (2010:63), mencari ukuran sampel

dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan keakuratan 95 %,

yaitu :

Tabel 2. 1 Tabel Menentukan Ukuran Sampel

N S N S

10 10 220 140

15 14 230 144

20 19 240 148

25 24 250 152

30 28 260 155

35 32 270 159

40 36 280 162

45 40 290 165

39

50 44 300 169

55 48 320 175

60 52 340 181

65 56 360 186

70 59 380 191

75 63 400 196

80 66 420 201

85 70 440 205

90 73 460 210

95 76 480 214

100 80 500 217

110 86 550 226

120 92 600 234

130 97 650 242

140 103 700 248

150 108 750 254

160 113 800 260

170 118 850 265

180 123 900 269

190 127 950 274

200 132 1000 278

210 136 1100 285

Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi, yang diambil dan diolah datanya untuk mewakili

populasi yang jumlahnya terlalu besar.

2.2.4.3 Rata-rata (Mean)

Menurut C. Trihendradi (2013:41), rata – rata merupakan

jumlah nilai – nilai dibagi dengan jumlah individu nilai.

Rumusnya adalah :

= atau µ =

40

Dimana :

= nilai rata – rata suatu sampel

µ = nilai rata – rata suatu populasi

= jumlah dari nilai individu

n = banyaknya nilai individu suatu sampel

N = banyaknya nilai individu suatu populasi

2.2.4.4Simpangan Baku

Menurut C. Trihendradi (2013:48), nilai varian dan

standar deviasi pada dasarnya adalah mencari nilai rata – rata

deviasi. Deviasi adalah perbedaan nilai antara nilai data

individu dengan rata – ratanya. Nilai deviasi tidak langsung

dijumlah total karena nilainya akan nol, namun dikuadratkan

terlebih dahulu. Pada waktu menghitung nilai standar deviasi,

harus diperhatikan apakah datanya berasal dari sampel atau

populasi. Bila datanya berasal dari sampel, gunakan

denumenator n-1, dan jika datanya populasi, gunakan N.

Berikut adalah rumus untuk mencari standar deviasi jika

datanya berasal dari sampel.

Keterangan :

Xi = nilai

n = banyaknya data

= rata-rata

2.2.4.5 Kurtosis

Menurut Richard (2006:62), Kurtosis memberikan

gambaran tentang tinggo rendahnya kurva dari suatu sebaran

data.

41

Kurtosis atau peruncingan selalu dikaitkan dengan kurva

normal. Jika kurva dari sebaran frekuensi pada puncaknya

terlihat lebih runcing dibandingkan kurva normal, maka kurva

sebaran disebut lepto kurtik, dan jika lebih rendah dari kurva

normal, maka kurva sebaran tersebut dinamakan plati kurtik,

sedangkan kurva sebaran normal disebut meso kurtik.

Rumus untuk mencari kurtosis adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Xi = nilai

n = banyaknya data

= rata-rata

kurtosis kinerja negatif menunjukkan bahwa sebaran

nilai merata kekiri dan kekanan dibawah normal, sedangkan

kurtosis positif menunjukkan sebaran nilai meruncing diatas

normal

2.2.4.6 Skewness

Menurut Richard (2006:62), skewnessatau kemiringan

merupakan kelompok data menyebar sekitar nilai tengah.

Sebaran tersebut mungkin simetris atau tidak simetris terhadap

nilai tengah. Arah ketidaksimetrisan itulah disebut dengan

kemiringan.

Rumus untuk menghitung skewness adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Xi = nilai

n = banyaknya data

= rata-rata

42

Skewness positif dengan angka dibawah nilai

penyimpangan baku menunjukkan bahwa distribusi frekuensi

menceng atau condong ke kiri yang artinya sejumlah besar

(modus) nilai berada dibawah rata – rata.

Skewness negatif dengan angka di atas nilai

penyimpangan baku menunjukkan bahwa distribusi frekuensi

menceng atau condong ke kanan yang berarti sebagian besar

nilai berada di atas rata – rata

2.2.5 Object Oriented Analysis and Design

Menurut Satzinger et al. (2005:60), object oriented analysis adalah

suatu cara untuk menentukan seluruh tipe objek yang bekerja di dalam

sistem dan menggambarkan interaksi user yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas-tugas.

Menurut Satzingeret al.(2005:60), Object-Oriented Design

mendefinisikan semua tipe objek yang diperlukan untuk berkomunikasi

dengan orang dan perangkat di dalam sistem, menunjukkan bagaimana

objek berinteraksi untuk menyelesaikan suatu tugas, dan

menyempurnakan definisi masing – masing tipe objek sehingga bisa

diimplementasikan dengan bahasa dan lingkungan yang spesifik.

2.2.5.1 UML Diagram

Menurut Satzinger (2005:48) Unified Modelling Language

adalah suatu set standarisasi dari konstruksi model dan

pengembangan notasi yang dikhususkan untuk pengembangan

object-oriented.

Menurut Booch, Rumbaugh, dan Jackson (2001:13), UML

merupakan bahasa standar untuk penulisan rencana atau desain

perangkat lunak. UML juga bisa digunakan untuk

memvisualisasi, menspesifikasi, membangun, merancang, dan

mendokumentasikan artifak – artifak sebuah sistem perangkat

lunak.

Dapat disimpullkan bahwa UML diagram adalah suatu

bahasa pemodelan yang digunakan untuk menciptakan desain

43

berupa diagram yang dapat menggambarkan sistem yang akan

dibangun.

2.2.5.2 Domain Class Diagram

Menurut Satzinger (2005:187) Domain Class adalah

diagram yang menggambarkan object class dari sistem, dimana

diagram ini menggambarkan pekerjaan yang dilakukan user

didalam domain system

Gambar 2. 1Domain class Diagram

Ada beberapa notasi khusus dalam domain class diagram,

yaitu :

• Class adalah tipe atau klasifikasi yang dimiliki oleh

semua objek yang sama.

• attributes adalah karakteristik dari objek yang memiliki

nilai, sepeti ukuran, bentuk, warna, lokasi, dan

keterangan dari tombol atau label atau nama, alamat,

nomor telepon dari pelanggan.

• Multiplicity adalah jumlah asosiasi yang terbentuk antar

class.

44

Gambar 2. 2 Multiplicity

• Generalization / Specialization

Generalisasi / Spesialisasi adalah hirarki yang membuat

struktur dari superclassyang lebih umumke subclass

yang lebih khusus, biasanya juga disebut dengan

inheritance hierarchies.

Gambar 2. 3 Generalization

• Agregation

Agregasi adalah hubungan suatu objek dengan

bagiannya, tetapi mereka tetap bisa berdiri meskipun

terpisah.

• Composition

Asosiasi adalah hubungan suatu objek dengan

bagiannya, tetapi memiliki hubungan yang lebih kuat

dan ketergantungan penuh, dan tidak bisa dipisahkan.

Dapat disimpulkan bahwa domain class diagram merupakan

diagram yang menggambarkan objek – objek penting dalam

suatu sistem, dimana objek tersebut dibutuhkan datanya dan

dapat diolah untuk kepentingan perusahaan.

45

2.2.5.3 Usecase Diagram

Menurut Satzinger(2005:213) Use Case adalah diagram

yang menunjukan berbagai peran user dan cara user

berinteraksi dengan sistem. Notasi Usecase diagram terdiri dari

aktor yang merupakan orang yang terlibat langsung dalam

sistem, connecting line yang merupakan penghubung antara

aktor ke usecase, dan usecase yang merupakan isi kegiatan

sistem yang dilakukan.

Gambar 2. 4 Usecase Notation

Gambar 2. 5 Contoh Usecase Diagram

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa usecase

diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan

hubungan antara aktor dengan sistem.

2.2.5.4 Usecase Description

Menurut Satzinger(2005:220) Use Case Description adalah

tahapan mendetail dan sebuah deskripsi diagram untuk membuat

46

sebuah pemahaman akan sebuah sistem agar lebih menjamin

kebutuhan user akan sistem. Use Case Description sendiri terdiri dari

3 jenis:

1. Brief Description, deskripsi singkat untuk use case yang

sederhana, dimana digunakan pada sistem yang kecil dan

dapat dengan mudah dipahami. Biasanya hanya memiliki satu

skenario saja

Gambar 2. 6 Brief Description

2. Intermediate Description, deskripsi yang membahas lebih lanjut

dan mencantumkan internal flow dari aktivitas yang terjadi

sesuai dengan use case, beserta dengan exception condition,

sebuah dokumentasi yang digunakan apabila terjadi hal-hal

yang tidak sesuai dengan proses.

Gambar 2. 7 Intermediate Description

Main flow menjelaskan urutan langkah – langkah yang

dilakukan dari pertama hingga selesai satu buah usecase.

Exception condition adalah kondisi pengecualian yang jika ada

dan boleh diisi ketika menghadapi situasi tertentu dari

deskripsi.

3. Fully Developed Description, deskripsi dengan mengunakan

metode formal untuk mendokumentasikan seluruh proses yang

terjadi pada sebuah use case.

47

Gambar 2. 8 Fully Developed Desccription

Precondition adalah status yang harus ada dan benar sebelum

usecase terjadi termasuk objek apa yang harus ada dan informasi apa

yang harus ada. Postcondition adalah sesuatu yang harus terjadi

setelah usecase terlengkapi.

Dari penjelasan tentang usecase descriptiondiatas, dapat

disimpulkan bahwa usecase description merupakan suatu deskripsi

lebih mendetail dari usecase yang telah didefinisikan, sehingga alur

sistem dapat terstruktur dengan lebih baik dan berguna untuk

pengembangan sistem lebih lanjut.

2.2.5.5User Interface

Menurut Satzinger (2005:442) User Interface adalah sistem

yang digunakan oleh pengguna akhir dan mencakup physically,

perceptually, dan conceptually untuk menghasilkan input dan

output

2.2.5.6 Data Access Layer Sequence Diagram

Menurut Satzinger(2005,p322) Data Access Layer

Sequence Diagram atau biasa disebut dengan Three Layer

Sequence Diagram digunakan pada sistem yang besar dan

kompleks, sehingga dapat memperlihatkan arus kedalam

48

database untuk dapat mengambil maupun menyimpan data dan

menggambarkan alur pesan dari aktor ke sistem dan

menggambarkan informasi apa yang diberikan sistem sampai

ke aktor

Gambar 2. 9 Data Access Layer Sequence Diagram

2.2.5.7 Updated Design Class Diagram

Desain class diagram sekarang dapat dikembangkan dari

setiap layer dengan updated class diagam. Di first cut class

diagram, tidak terdapat method yang bias dikembangkan.

setelah terbentuknya sequence diagram, maka method dapat

ditambahkan ke updated design class diagram.

Gambar 2. 10 Updated Design Class Diagram

49