bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-1-00094-si...
TRANSCRIPT
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1 1 Pengertian Analisis
Menurut Satzinger (2005:5) analisis sistem adalah proses untuk
mengetahui dan menspesifikasikan menjadi terperinci mengenai apa
yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem.
Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah :
• Mencari dan memahami masalah
• Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat
• Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah
• Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif
• Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi
• Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih
• Mengimplementasikan solusi
• Melakukan evaluasi dan monitoring untuk meyakinkan hasil
sesuai dengan yang ingin dicapai.
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004:33) analisis sistem
adalah suatu domain masalah bisnis untuk merekomendasikan
perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk
solusi.
Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan
pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah - masalah dan
kebutuhan - kebutuhan yang memicu proyek.
Dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan proses untuk
mencari tau atau meneliti untuk membantu memecahkan masalah dan
mengetahui apa yang harus dilakukan.
12
2.1.2 Pengertian Perancangan
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:4), perancangan
sistem adalah proses menentukan secara detail bagaimana komponen-
komponen sistem informasi secara fisik dapat diimplementasikan dan
memenuhi persyaratan pengguna sistem.
Langkah – langkah perancangan sistem diantaranya adalah:
• Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
• Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
• Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
• Memilih konfigurasi terbaik
• Menyiapkan usulan penerapan
• Menyetujui atau menolak penerapan sistem interaksi beberapa
objek pada suatu kondisi atau waktu.
Raymond McLeod, Jr (2004:140) membagi Dua tujuan utama
perancangan sistem yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada programmer komputer dan ahli-ahli teknik lain
yang terlibat.
Dari uraian penjelasan diatas, disimpulkan bahwa perancangan sistem
adalah proses merakit komponen – komponen menjadi suatu yang
berguna untuk kebutuhan pemakai sistem agar mendapatkan hasil
sesuai yang diharapkan.
2.1.3 Pengertian Internet
Menurut Turban (2005:50), internet adalah sistem jaringan
komputer dan jaringan dari banyak jaringan yang meliputi seluruh
dunia. Internet bersifat publik, kooperatif, dan mandiri yang
memfasilitasi akses ke ratusan atau jutaan manusia di seluruh dunia.
13
Menurut Williams dan Sawyer (2011:18), internet merupakan
jaringan komputer yang melingkupi seluruh dunia yang
menghubungkan ratusan dari ribuan jaringan yang lebih kecil.
Menurut James O’Brien dan Marakas (2006:176), internet adalah
jaringan komputer yang berkembang dengan cepat dari jutaan jaringan
bisnis, edukasi, dan pemerintahan yang terhubung dengan ratusan juta
komputer dan usernya terdapat di lebih dari 200 negara.
Dari berbagai pengertian para ahli tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa internet adalah suatu jaringn yang sangat besar dan
dapat menghubungan komputer dan jaringan yang sangat luas serta
menghubungkan manusia yang terdapat diseluruh dunia.
2.1.3.1 World Wide Web (WWW)
Menurut Turban (2005:50), World Wide Web adalah
aplikasi yang digunakan dalam internet yang berfungsi sebagai
transportasi data yang diterima sebagai standar untuk
menyimpan, menerima, memformat, dan menampilkan
informasi melalui arsitektur client/server.World Wide Web
merupakan suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal
global yang disebut URI (Uniform Resource Identifier) untuk
mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna.
Tujuannya adalah untuk membangun hierarki menu dan
terstruktur dengan baik bagi pemakai, dan tidak mengganggu
pemakai situs web.
Dapat disimpulkan bahwa World Wide Webadalah suatu
aplikasi yang berguna untuk menyimpan, menerima dan
menampilkan informasi dan mengidentifikasi sumber daya.
2.1.3.2 Portal
MenurutEfraim Turban, David King, Jae Lee, Ting-Peng
Liang, danDeborrah Turban (2010:99), portal Web
adalahjaluraksestunggal, melalui web browser,
14
untukinformasibisnispenting yang terletak di dalamdanluar
(melalui internet) darisebuahorganisasi.
MenurutSchneider (2010:157), portal Web adalahsitus
yang digunakan orang sebagaititikpeluncuranuntukmasuk
Web.
Dapat disimpulkan bahwa web portal merupakan jalur
yang digunakan untuk dapat masuk ke dalam web
2.1.4 Pengertian Prototype
Menurut McLeod, Schell (2007:35), prototype adalah suatu versi
sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna
yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut
akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk lengkap.
Proses dalam memproduksi suatu prototype disebut prototyping.
Proses pengembangan prototype akan dikembangkan dan diulang
beberapa kali sehingga menghasilkan prototype yang dianggap
sempurna.
Penulis menyimpulkan bahwa prototypeadalah sesuatu yang
disediakan oleh developeruntuk memberikan contoh dan gambaran
perancangan yang akan dibuat agar lebih mudah dipahami.
2.1.5 Aplikasi Web
Menurut McLeod, Schell (2007:30), aplikasi web adalah satuan
aplikasi yang cukup luas, pada bentuk paling sederhana, web
application dapat berupa serangkaian hypertext files yang terhubung
yang memberikan informasi berupa text dengan sedikit gambar atau
grafik. Seiring dengan perkembangannya web application memiliki
banyak fungsi, fitur, dan content, juga terhubung dengan database
korporasi dan aplikasi bisnis yang rumit.
Aplikasi web dapat mencakup pemintaan interaktif ataupun
kelompok diskusi. Aplikasi web merupakan salah satu contoh aplikasi
client/server. Client mewakili komputer yang digunakan oleh seorang
15
pemakai yang hendak menggunakan aplikasi, sedangkan server
mewakili komputer yang menyediakan layanan aplikasi.
Dalam penggunaan aplikasi web, pemakai biasa menggunakan
perangkat lunak yang dinamakan web browser seperti mozilla firefox,
Opera, Google Chrome, Internet Explorer. Komputer yang bertindak
sebagai server umumnya menyediakan database server, selain web
server yang ditujukan untuk melayani permintaan pemakai yang hendak
mengakses aplikasi web.
Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa aplikasi web adalah suatu
aplikasi yang berguna untuk menampilkan fitur, teks, gambar, yang
terhubung dari suatu database dan memberikan informasi.
2.1.5.1 Kriteria Website yang Baik
Merujuk kepada “Nine Essential Principles for Good Web
Design”yang dikembangkan oleh Collins Ta’eed (2007),
sembilan prinsip tersebut meliputi :
1. Precedence
Precedence berarti tampilan desain website tersebut
harus menarik dan mempunyai informasi yang baik.
Beberapa contoh yang diperhatikan dalam precedence :
- Posisi, akan mempengaruhi apa yang akan dilihat
oleh user
- Warna, kombinasi warna harus sesuai agar menarik
dan menujukkan jati diri website tersebut
- Ukuran, ukuran website yang sesuai dan ukuran
konten isi informasi yang sesuai
2. Spacing
Ruang jeda atau spasi di perlukan sebagai lahan
istirahat antara satu konten dengan yang lainnya,
sehingga mata tidak mengalami kelelahan saat
mengakses informasi yang tersedia. Tetapi ruang
16
kosong yang terdapat dalam suatu website tidak
disarankan.
3. Navigation
Elemen – elemen visual yang ada mampu mengarahkan
gerak mata sesuai dengan arah informasi dan
komunikasi yang diharapkan
4. Design to Build
Yaitu menjamin bahwa semua elemen utama desain
terdapat dalam website.
5. Typography
Jenis huruf, ukuran huruf, paragraf, dan warna huruf
sangat penting karena menentukan tingkat kenyamanan
pengunjung untuk mendapatkan informasi yang ada
6. Usability
Desain website bukan hanya semata – mata hanya
bagus, namun sebaiknya juga harus memiliki kegunaan
bagi pengguna, itu adalah yang paling penting agar
informasi yang terkandung dapat memuaskan
pengguna.
7. Alignment
Tulisan dalam website seharusnya rapi dan berada
dalam garis yang lurus serta tertata rapi
8. Clarity
Menciptakan desain yang tajam untuk website,
misalnya dari segi pixel agar tampilan website terlihat
jelas dan sempurna
9. Consistency
Tampilan halaman website antara satu dengan yang
lainya harus konsisten atau sama dari segi bentuk,
warna, ukuran, elemen informasi atau peletakan konten
agar tidak membingungkan pembaca dan terlihat
profesional
17
2.1.5.2 HTML
Menurut Turban (2005:482), Hypertext Markup Language
(HTML) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan
pada Web, memformat dokumen dan memadukan link
dynamics hypertext ke dokumen – dokumen lainnya yang
disimpan di komputer. HTML adalah sebuah standar yang
digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.
HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan
dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web
Consortium (W3C).
HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan
browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang
diinginkan. HTML dapat dikenali oleh aplikasi pembuka
emaol ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki
kemampuan browser. HTML mirip dengan dokumen teks
biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah teks bisa memuat
instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan
tag tertentu. Saat ini website sudah beralih ke html 5 dimana
dalam html 5 ini, banyak fitur yang ditambahkan dan terlihat
lebih interaktif dan tampilan menjadi lebih menarik.
Dari penjelasan mengenai HTML diatas, disimpulkan
bahwa HTML adalah suatu bahasa pemrograman yang terdiri
dari tag-tag untuk menghasilkan tampilan yang diinginkan dan
menghasilkan kerangka website yang sesuai.
2.1.5.3 CSS
Menurut Turban (2005:483) Cascading Style Sheet
(CSS) adalah bahasa pemrograman desain situs yang
mengontrol format tampilan sebuah halaman situs yang ditulis
dengan menggunakan bahasa penanda (markup language) dan
berfungsi memisahkan antara desain dan konten.
CSS3 adalah versi paling terbaru dari CSS yang sampai
saat ini masih dalam tahap pengembangan yang lebih lanjut
18
oleh W3C. CSS3 dapat membuat sebuah website kaya akan
fitur animasi dan efek teks/objek sehingga tampilan website
menjadi lebih menarik daripada website yang menggunakan
CSS versi sebelumnya. CSS3 juga membuat website lebih
interaktif dengan pengunjung serta mengurangi ukuran file
sehingga website akan menjadi lebih ringan.
Dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan suatu
bahasa pemrograman yang file nya terpisah dari konten yang
berfungsi untuk memberikan desain pada perancangan website,
dan pemisahan berguna untuk memberikan fokus antara desain
dan konten serta memperkecil ukuran file website yang akan
dikembangkan
2.1.5.4 PHP
Menurut Luke Welling (2005:2), Personal Home
Page(PHP) merupakan server-side scripting language yang
dirancang khusus untuk Web. Tujuan utama penggunaan
bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web
menulis halaman web dinamis dengan cepat. PHP dapat berdiri
sendiri ataupun disisipkan diantara kode-kode html sehingga
dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa
pemrograman dari sisi server untuk membatu perancang web
untuk merancang suatu tampilan website yang dinamis dan
dapat digabungkan dengan tag HTML.
2.1.6 Database
Menurut Conolly (2005:15), database adalah sekumpulan data
logikal dan deskripsinya yang saling berhubungan, yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi.
Penggunaan database memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
• Mengurangi ataupun menghilangkan duplikasi data
19
• Meningkatkan integritas data
• Memelihara sifat indepedensi data
• Meningkatkan keamanan data
• Memelihara konsistensi data
• Data lebih mudah dimanipulasi
• Data mudah digunakan dan diakses
Disimpulkan bahwa database adalah kumpulan dari data yang
disimpan dan saling berhubungan dan data dapat diolah dan
dimanipulasi, serta bisa ditampilkan dan diambil datanya untuk
kebutuhan informasi.
2.1.6.1 Database Management System
Menurut Conolly (2005:16), Database Management System
adalah sistem perangkat lunak yang memampukan user untuk
mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol
akses ke basis data. DBMS menghasilkan fasilitas sebagai
berikut :
a. Mengijinkan pemakai untuk mendefiniksikan basis data
biasanya melalui DDL (Data Definition Language). DDL
mengizinkan user untuk menspesifikasi tipe data dan
struktue serta batasan data yang dapat disimpan didalam
basis data
b. Mengizinkan user untuk melakukan insert, update, delete,
dan retrieve data, biasanya melalui DML (Data
Manipulation Language).
c. Menghasilkan akses pengendalian basis data seperti :
• Security system untuk membatasi penggunaan basis
data
• Integrity system untuk menangani konsistensi
penyimpanan data
• Control concurency system untuk menangani
penggunaan bersama basis data
20
• Control recovery system untuk menyimpan kembali
basis data saat terjadi kesalahan pada perangkat keras
maupun lunak
• User accesible catalog berisi deskripsi data di dalam
basis data.
Menurut Conolly (2005:18), terdapat 5 komponen didalam
DBMS, yaitu :
a. Perangkat keras
DBMS memerlukan perangkat keras yang dapat digunakan
untuk menjalankan aplikasi. Contohnya: jaringan komputer
berupa server, personal computer.
b. Perangkat Lunak
Perangkat lunak meliputi DBMS dan program aplikasi
beserta sistem operasi. DBMS termasuk perangkat lunak
jika DBMS digunakan dalam jaringan seperti LAN.
c. Data
Data merupakan komponen yang paling penting dari DBMS
khususnya dari sudut pandang pemakai akhir
d. Prosedur
Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam mengarahkan
desain dan penggunaan basis data. Prosedur didalam basis
data dapat berupa : Login di dalam basis data, penggunaan
sebagian fasilitas DBMS, cara menjalankan dan
memberhentikan DBMS, membuat salinan dan back up
basis data, memeriksa perangkat keras dan lunak yand
sedang berjalan, mengubah struktur basis data,
meningkatkan kinerja atau membuat arsip data pada
penyimpanan kedua.
e. Manusia
Adalah orang yang terlibat dalam sistem, misalnya database
administrator, perancang basis data, pengembang aplikasi,
dan pemakai akhir.
21
Dapat disimpulkan bahwa DBMS merupakan perangkat
lunak yang memungkinkan user untuk memanipulasi data yang
ada didalam database.
2.1.6.2 SQL
Menurut Larry Ullman (2005:125), Structured Query
Language (SQL) adalah sekelompok kata khusus yang digunakan
secara eksklusif untuk berinteraksi dengan database.
Connolly (2005, p113) mendefinisikan SQL sebagai
transform-oriented language, atau bahasa yang dirancang untuk
menggunakan hubungan untuk mengubah input menjadi output
yang diperlukan.
Sedangkan Kadir (2002:101) berpendapat bahwa SQL
merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk
mengakses basis data relasional.
Dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan bahasa yang
digunakan dalam merancang database
2.1.7 Konsep Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer merupakan dispilin ilmu yang
berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem
komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi
fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. Tujuan dari
ilmu ini adalah untuk membangun atau merancang suatu sistem yang
aman, efektif, dan dapat dipakai. Konsep utama dari Interaksi Manusia
dan Komputer adalah bagaimana membuat sistem yang mudah
dipelajari, digunakan, dan user friendly.
2.1.7.1 Eight Golden Rules
Menurut Ben Shneiderman (2005:92), delapan aturan
emas dalam perancangan interface adalah sebagai berikut :
1. Strive for Consistency
22
Dalam perancangan interface harus konsisten dalam aksi-
aksi pada situasi tertentu baik dalam pengaturan menu,
ukuran dan bentuk icon, urutan-urutan yang harus diikuti
dalam menyelesaikan suatu tugas juga harus konsisten.
2. Enable Frequent Users to Use Shortcuts
Merancang interface sebaiknya menggunakan shortcut
untuk penggunaan berulang. Dimana designers
menyediakan shortcut keys yang dapat mengurangi jumlah
interaksi untuk menyelesaikan suatu tugas.
3. Offer Informative Feedback
Dalam setiap aksi yang dilakukan pengguna harus dapat
memberikan feedback yang informatif. Contohnya, ketika
pengguna mengklik suatu button maka sebaiknya button
tersebut berubah secara visual berupa tampilan pesan atau
mengeluarkan suara tertentu.
4. Design Dialog to Yield Closure
Merancang dialog untuk menunjukan urutan dalam tugas.
Setiap dialog sebaiknya diatur dengan urutan yang jelas
mana yang merupakan beginning, middle, dan end.
5. Offer Simple Error Handling
Merancang sistem yang memungkinkan pengguna tidak
melakukan atau membuat kesalahan yang fatal. Hal ini
dapat diatasi dengan memberikan untuk kesalahan kepada
pengguna.
6. Permit Easy Reversal of Actions
Pengguna harus diberikan kebebasan terhadap pilihan-
pilihan yang ada, karena itu sebaiknya merancang
interface yang dapat memberikan kesempatan kepada
pengguna untuk membatalkan aksi yang dilakukannya.
23
7. Support Internal Locus of Control
Dengan adanya pengaturan internal, pengguna dapat
menggunakan sistem sesuai kebutuhan dengan
memberikan user control untuk setiap aksi atau kegiatan
yang dilakukan.
8. Reduce Short-Term Memory Load
Kemampuan manusia dalam memproses informasi dalam
jangka waktu pendek memiliki keterbatasan, sehingga
diperlukan rancangan interface yang mengurangi
kemungkinan pengguna untuk mengingat key word
pengerjaannya, misalnya dengan memberikan header.
2.2 Teori Khusus
2.2.1Pengertian Pariwisata
Menurut Gamal Suwantoro (2004:3), pariwisata berhubungan erat
dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan
tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena
suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan
upah.
Beberapa kategori penting dalam pariwisata adalah :
• Destinasi Wisata, destinasi wisata di Indonesia dapat
diklasifikasikan dalam 10 kawasan utama, yaitu :
- Kawasan Pantai, Kawasan Pinggir Pantai, Kawasan Pesisir
dan Bahari
- Kawasan Kepulauan
- Kawasan Hutan
- Kawasan Pegunungan
- Kawasan Pedesaan
- Kawasan Perkotaan
- Kawasan Spa dan Husada
- Kawasan Bertema dan Rekreasi
- Kawasan Pemancingan
- Kawasan Penyelaman
24
Sedangkan untuk aktifitasnya terbagi menjadi :
- Appreciate-symbolic (sightseeing, hiking, trekking,
photography, enjoyimg outdoor)
- Extractive-symbolic (fishing, picking barriers, collecting rocks
or shells, bird hunting)
- Passive-reply (resting and relaxing, getting away from the city,
camping, cooking, reading, enjoying camp-fire, palying cards,
bicyling, body treatment, snorkeling)
- Social-learning (visiting friends and relatives, shopping,
meeting people, drinking and partying, nature studying,
reading)
- Active-expressive (swimming, boating, canoeing, sailing,
yachting, beach activities, children’s play, horseshoes,
jogging, golf, tennis)
• Hotel
Hotel merupakan suatu bentuk bangunan, lambang,
perusahaan, atau badan usaha akomodasi yang menyediakan
pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan
bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel
tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas
tertentu yang dimiliki hotel tersebut.
Berkaitan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang akan
berdampak meningkatnya jumlah tamu yang menginap di hotel,
kepada wisatawan atau calon wisatawan perlu diinformasikan
produk dan layanan hotel, event, fasilitas, dan kuliner. Oleh
karena hotel merupakan produk industri wisata yang perlu dijual,
maka hotel dapat bekerja sama dengan agen wisata, dan
menginformasikan keberadaannya kepada dinas pariwisata
• Agen Perjalanan Wisata
Agen perjalanan wisata berperan sebagai pemberi layanan
jasa yang mendapat pasokan dari industri pariwisata dan industri
25
transportasi. Industri pariwisata dapat merupakan hotel maupun
jasa akomodasi, sedangkan industri lainnya mencakup rumah
makan, hiburan dan lain – lain yang digunakan oleh wisatawan
pada saat berkunjung ditempat atau destinasi wisata. Keberadaan
agen wisata bermanfaat bagi para wisatawan karena dengan
memanfaatkan jasa mereka akan menghemat waktu, tenaga
bahkan uang apabila berkelompok.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata
merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
lebih dengan tujuan antara lain mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena
kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk
kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha lainnya.
2.2.1.1 Bentuk – Bentuk Wisata
Menurut Gamal Suwantoro (2004:14), ada berbagai macam
perjalanan wisata bila ditinjau dari berbagai macam segi.
1. Dari segi jumlahnya, wisatawan dibedakan atas :
a. Individual Tour(Wisatawan Perseorangan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau
sepasang suami istri
b. Family Group Tour (Wisata Keluarga), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
c. Group Tour (Wisata Rombongan), yaitu suatu perjalanan
wisata yang dilakukan bersama – sama dengan dipimpin
oleh seseorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya.
2. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :
a. Holiday Tour(Wisata Liburan), yaitu suatu perjalanan
wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya
guna berllibur, bersenang – senang, dan menghibur diri.
26
b. Familiarization Tour (Wisata Pengenalan), yaitu suatu
perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan pekerjaannya. Misalnya, sebuah biro perjalanan
luar negeri menyelenggarakan perjalanan wisata bagi
karyawan – karyawannya ke Indonesia guna mengenal
lebih lanjut objek – objek yang ada di Indonesia
c. Education Tour (Wisata Pendidikan), yaitu suatu
perjalanan wista yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran, studi perbandingan, ataupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
3. Dari segi penyelenggaraanya, wisata dapat dibedakan atas :
a. Ekskursi, yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek
yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi
satu atau lebih objek wisata.
b. Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan
maupun peralatan khusus yang tuuan maupun objeknya
bukan merupakan objek kunjungan wisata pada
umumnya.
c. Wisata Remaja, yaitu kunjungan wisata yang
penyelenggaraanya khusus diperuntukkan bagi para
remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh
negara masing-masing.
d. Wisata Bahari, yaitu suatu kunjungan ke objek wisata,
khusunya untuk menyaksikan keindahan lautan,
menyelam, dan lain-lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, bentuk wisata
terdiri dari berbagai jenis tergantung kebutuhan, dan yang
banyak mendorong wisatawan untuk mengadakan perjalanan
adalah dorongan untuk berlibur, berekreasi, kebutuhan
pendidikan, kesehatan, minat kebudayaan kesenian, dan
hubungan keluarga.
27
2.2.1.2 Objek Wisata
Menurut Gamal Suwantoro (2004:19), Daya tarik wisata
yang disebut juga objek wisata merupakan potensi yang menjadi
pendorong kehadiran wisatawan ke suatau daerah tujuan wisata.
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dapat dikelompokkan
ke dalam :
1. Penguasahaan objek dan daya tarik wisata alam
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya
3. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus
Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya
tarik wisata harus dirancang dan dibangun/dikelola secara
profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang.
Membangun suatu objek wisata harus dirancang sedemikian
rupa berdasarkan kriteria tertentu.
Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada :
1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa
senang, indah, nyaman, dan bersih.
2. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat
mengunjunginya.
3. Adanya ciri khusus / spesifikasi yang bersifat langka
4. Adanya sarana / prasarana penunjang untuk melayani
para wisatawan yang hadir.
5. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena
keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan,
dan sebagainya.
6. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi
karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi
kesenian, upacara – upacara adat, nilai luhur yang
terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada
masa lampau.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa objek wisata
berperan penting dalam menarik para wisatawan, sehingga objek
28
wisata perlu dijaga kebersihan dan daya tariknya agar selalu
ramai dikunjungi.
2.2.1.3 Pemasaran Pariwisata
Menurut Gamal Suwantoro (2004:95), pemasaran wisata
secara keseluruhan terlalu luas dan beraneka ragam
kebutuhannya untuk dapat dipuaskan oleh suatu daerah dengan
produk wisata tertentu. Oleh karena itu, diperlukan suatu sasaran
atau target permasaran yang didasarkan atas segmentasi pasar.
Segmentasi pasar tersebut harus sedemikian rupa sehingga
memiliki nilai desain strategi pemasaran tertentu untuk segmen
tertentu.
Menurut Gamal Suwantoro (2004:96), untuk
mengembangkan stategi pemasaran dibutuhkan identifikasi dari
pelanggan yang dalam hal ini adalah orang – orang yang
melakukan perjalanan pada waktu sekarang dan yang potensial
menurut siapa saja mereka itu, misalnya demograsi, tempat asal,
maksud dan tujuan, besar rombongan dan semua faktor yang
diperkirakan ikut menentukan jenis – jenis khusus dari produk,
promosi, harga, dan distribusi.
Pemasaran pariwisata terkait dengan usaha pariwisata.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun
2009 pasal 14 tentang Kepariwisataan, menyebutkan bahwa
usaha pariwisata meliputi :
a. Daya tarik wisata
b. Kawasan pariwisata
c. Jasa transportasi wisata
d. Jasa perjalanan wisata
e. Jasa makanan dan minuman
f. Penyediaan akomodasi
g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi
h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif,
konferensim dan pameran
29
i. Jasa informasi pariwisata
j. Jasa konsultan pariwisata
k. Jasa pramuwisata
l. Wisata tirta, dan
m. Spa
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran pariwisata adalah segala hal yang berhungan dengan
promosi wisata dan diperlukan target serta strategi yang tepat
agar wisatawan bisa mengerti serta tertarik untuk berkunjung ke
daerah wisata tersebut.
2.2.1.4 Tujuan Pariwisata
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia nomor
10 tahun 2009 pasal 4 tentang Kepariwisataan, menyebutkan
bahwa tujuan pariwisata adalah untuk :
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat
- Menghapus kemiskinan
- Mengatasi pengangguran
- Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
- Memajukan kebudayaan
- Mengangkat citra bangsa
- Memupuk rasa cinta tanah air
- Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan
- Mempererat persahabatan antarbangsa
Dari penjelasan diatas dapat disebutkan bahwa pariwisata
memiliki banyak tujuan yang dapat menguntungkan negara
seperti meningkatkan ekonomi negara, mengangkat citra
bangsa, dan lain – lain.
30
2.2.1.5 Wisatawan
Menurut Gamal Suwantoro (2004:4), wisatawan
merupakan seseorang atau kelompok orang yang melakukan
suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika
lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau
negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau
negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka
mereka disebut pelancong.
IUOO (the International Union of Official Travel
Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan
secara umum :
Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke
suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan
maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang
menerima upah.
Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni:
a. Wisatawan
b. Pelancong
Wistawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan
mejadi :
1. Pesiar (Leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan,
kesehatan, studi, keagamaan, dan olahraga.
2. Hubungan dagang, sanak saudara, handai taulan,
konferensi, misi, dan sebagainya.
Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa wisatawan
merupakan orang yang berasal dari luar megunjungi tempat
tertentu untuk berbagai macam keperluan seperti rekreasi atau
pekerjaan.
2.2.2 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
2.2.2.1 Kewenangan Dinas Pariwisata Nasional
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10
tahun 2009 pasal 28 tentang Kepariwisataan, menyebutkan
31
bahwa Pemerintahan yang mengatur tentang kepariwisataan atau
Dinas Pariwisata memiliki kewenangan :
• Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan
kepariwisataan nasional
• Mengoordinasikan pembangunan kepariwisataan lintas
sektor dan lintas provinsi
• Menyelenggarakan kerja sama internasional di bidang
kepariwisataan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan
• Menetapkan daya tarik wisata nasional
• Menetapkan destinasi pariwisata nasional
• Menetapkan norma, standar, pedoman, prrosedur,
kriteria, dan sistem pengawasan dalam penyelenggaran
kepariwisataan
• Mengembangkan kebijakan pengembangan sumber daya
manusia di bidang kepariwisataan
• Memelihara, mengembangkan, dan melestarikan aset
nasional yang menjadi daya tarik wisata dan aset
potensial yang belum tergali.
• Melakukan dan memfasilitasi promosi pariwisata
nasional
• Memberikan kemudahan yang mendukung kunjungan
wisatawan
• Memberikan informasi dan / atau peringatan dini yang
berhubungan dengan keamanan dan keselamatan
wisatawan
• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan potensi
yang dimiliki masyarakat
• Mengawasi, memantau, dan mengevaluasi
penyelenggaraan kepariwisataan, dan
• Mengalokasikan anggaran kepariwisataan
32
2.2.2.2 Kewenangan Dinas Pariwisata Provinsi
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10
tahun 2009 pasal 28 tentang Kepariwisataan, menyebutkan
bahwa Pemerintah Provinsi berwenang :
• Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan
dan kepariwisataan provinsi
• Mengoordinasikan penyelenggaraan kepariwisataan di
wilayahnya.
• Melaksanakan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan
pendaftaran usaha pariwisata
• Menetapkan destinasi pariwisata provinsi
• Menetapkan daya tarik wisata provinsi
• Memfasilitasi promosi destinasi pariwisata dan produk
pariwisata yang berada di wilayahnya
• Memelihara aset provinsi yang menjadi daya tarik wisata
provinsi
• Mengalokasikan anggaran kepariwisataan
2.2.2.3 Kewenangan Dinas Pariwisata Kabupaten / Kota
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor 10
tahun 2009 pasal 28 tentang Kepariwisataan, menyebutkan
bahwa Pemerintah Kabupaten / Kota berwenang :
• Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan
kepariwisataan kabupaten/kota
• Menetapkan destinasi pariwisata kabupaten/kota
• Menetapkan daya tarik wisata kabupaten/kota
• Melaksanakan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan
pendaftaran usaha pariwisata
• Mengatur penyelenggaraan dan pengelolaan
kepariwisataan di wilayahnya
• Memfasilitasi dan melakukan promosi destinasi
pariwisata dan produk pariwisata yang berada di
wilayahnya
33
• Memfasilitasi pengembangan daya tarik wisata baru
• Menyelenggarakan pelatihan dan penelitian
kepariwisataan dalam lingkup kabupaten / kota
• Memelihara dan melestarikan daya tarik wisata yang
berada di wilayahnya
• Menyelenggarakan bimbingan masyarakat sadar wisata,
dan
• Mengalokasikan anggaran kepariwisataan.
2.2.2.3.4 Fungsi dan Tujuan Pembangunan Kepariwisataan
Undang – Undang RI No 10 tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan, menyatakan bahwa kepariwisataan berfungsi
memenuhi kebutuhan jasmanai, rohani, dan interlektual
setiap wisatawan dengan rekreasu dan perjalanan serta
meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat, dan kepariwisataan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
c. Menghapus kemiskinan
d. Mengatasi pengangguran
e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
f. Memajukan kebudayaan
g. Mengangkat citra bangsa
h. Memupuk rasa cinta tanah air
i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa
j. Mempererat persahabatan antar bangsa
Peraturan DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2004 Tentang
Kepariwisataan menyebutkan bahwa penyelenggaraan
kepariwisataan bertujuan :
a. Melestarikan, mendayagunakan, mewujudkan, dan
memperkenalkan segenap anugerah kekayaan destinasi
sebagai keunikan dan daya tarik wisata yang memiliki
keunggulan daya saing
34
b. Memupuk rasa cinta serta kebanggan terhadap tanah air
guna meningkatkan persahabatan antar daerah dan bangsa
c. Mendorong pengelolaan dan pengembangan sumber daya
destinasi yang berbasis komunitas secara berkelanjutan
d. Memberikan arah dan fokus terhadap keterpaduan
pelaksanaan pembangunan destinasi
e. Menggali dan mengembangkan potensi ekonomi,
kewirausahaan, sosial, budaya, dan teknologi komunikasi
melalui kegiatan kepariwisataan
f. Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan
lapangan kerja
g. Mengoptimalkan pemdayagunaan produksi lokal dan
nasional
h. Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka
mendukung peningkatan kemampuan dan kemandirian
perekonomian daerah
i. Mewujudkan pemanfaatan hasil – hasil pembangunan
kepariwisataan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat
2.2.3 Modified Balance Score Card
Dikutip dari jurnal yang berjudul: The Balanced Scorecard
Method From Theory and Practice yang ditulis oleh Margarita (2008),
Metode Balanced Scorecard (BSC) adalah metode yang pertama kali
ditemukan oleh Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David
Norton pada tahun 1992. Balanced Scorecard adalah alat perencanaan
strategi dan sistem management yang digunakan dalam bisnis dan
industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk
menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi,
meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan kinerja
organisasi memantau terhadap tujuan strategis perusahaan.
BSC digunakan sebagai kerangka pengukuran kinerja yang seimbang
antara kinerja sektor keuangan dan non keuangan, sehingga kinerja
organisasi diukur menjadi empat perspektif yaitu : keuangan,
35
konsumen, proses bisnis, dan pertumbuhan. Dikutip dari jurnal
penelitian yang ditulisnya berjudul : Benchmarking CVB website
performance: Spatial and Structural Patternsoleh Svetiana
Stepechenkova yang menggunakanmetode modified balanced
scorecard untukmengevaluasikinerja website dari CVBs (Convention
and Visitor Bureaus). Metode Modified Balanced Scorecard
merupakanmetode yang pertama kali dikenalkanoleh Morrison,
Taylor (1999) yang kemudian memodifikasi empat perspektif yang
terdapatpadametode balanced Scorecardsesuai dengan kebutuhan
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi website dengan empat
perspektif sebagai berikut: membagi pengukuran menjadi empat
perspektif, diantaranya adalah :
- Perspektif Pengguna, pertanyaan yang diberikan adalah
pertanyaan yang didasari menurut pandangan dari pengguna
website dengan fokus user friendlykepada pengguna. Evaluasi
keragaan perspektif pengguna dilakukan dengan menggunakan
22 indikator untuk menilai (1) manfaat dan kegunaan situs bagi
pengunjung dari dalam dan luar negeri, (2) tingkat aksesibilitas
website dan kemudahan jangkauan situs, (3) kemudahan
pengunjung me-navigasi fitur website, (4) daya tarik tampilan
situs web, tampilan secara keseluruhan, dan (6) kemudahan
mencari informasi dan website yang terkait.
- Perspektif Efektifitas Pemasaran, pertanyaan mengenai seberapa
efektif pemasaran yang telah dilakukan dan disajikan didalam
website yang sedang diteliti dengan melihat bagaimana isi
website mencerminkan prinsip – prinsip utama dalam
mendukung strategi pemasaran yang efektif dengan
menggunakan sebanyak 11 indikator yang digunakan untuk
menilai (1) kemampuan menarik wisatawan baik individu atau
grup, (2) memiliki nilai jual, (3) kemampuan website menjual
produk, (4) terciptanya hubungan pemasaran produk pariwisata,
(5) kemampuan mendukung kemitraan yang telah
36
dikembangkan, (6) keterkinian informasi yang disajikan pada
website, dan (7) berapa banyak nilai tambah yang ditawarkan
- Perspektif Informasi Fungsi Dinas Pariwisata, pertanyaan
mengenai fungsi Dinas Pariwisata dan informasi yang
seharusnya disediakan Dinas Pariwisata dengan melihat apakah
informasi website yang tersedia mencerminkan tugas dan fungsi
Dinas Pariwisata sebagai fasilitator di bidang pariwisata. Pada
perspektif ini digunakan sebanyak 14 indikator untuk menilai
(1) informasi yang ditampilkan apakah mendukung tugas fungsi,
(2) informasi yang spesifik tentang produk wisata dan keperluan
media lain.
- Perspektif Teknis, pertanyaan berupa isu-isu teknis yang
dianggap penting dalam kategori website yang baik dengan
memperhatikan prinsip desain website yang baik dengan fokus
pada fitur, komponen teknis, dan kompatibelitas website pada
internet browser. Pada perspektif ini digunakan sebanyak 17
indikator untuk mengevaluasi keragaan infrastruktur teknologi
informasi.
Telah banyak pendekatan yang dikembangkan untuk evaluasi
website saat ini termasuk evaluasi untuk struktur dan desain website.
Akan tetapi, Morrison, Taylor, dan Douglas (2004) menyimpulkan
bahwa pengukuran untuk kinerja website masih kurang diperhatikan
sehingga metode modified balanced scorecard dapat menjadi instrument
yang tepat untuk mengevaluasi website pariwisata.
Metode Modified Balanced Scorecard digunakan untuk lebih
menyempurnakan kebutuhan evaluasi untuk website pariwisata dengan
menekankan keempat perspektif tersebut.
Pendekatan Modified Balanced Scorecard telah digunakan untuk
berbagai pembelajaran tentang kepariwisataan dan perhotelan dan telah
digunakan lebih dari tujuh tahun untuk mengevaluasi website CVB
37
sebagai bagian dari program Certified Destination Management
Executive (CDME)
2.2.4 Pengertian Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010:206), statistik deskriptif merupakan
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Hal yang termasuk kedalam
statistik deskripstif antara lain adalah penyajian data melalui tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,
mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar
deviasi, perhitungan presentase.
Dapat disimpulkan bahwa statistik deskriptif adalah suatu statistik
yang mendeskripsikan hasil dari pengumpulan data yang telah
dilakukan sebelumnya.
2.2.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010:115), populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi merupakan himpunan semua unsur atau unit
pengamatan dari masalah yang dihadapi atau dipelajari.
Demikian dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
sekumpulan data yang memiliki ciri khas yang sama dan dapat
diambil datanya untuk keperluan penelitian.
2.2.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010:116), sampel merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
38
populasi yang ditentukan. Apabila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi,
misalnya karena adanya keterbatasan tenaga, dana, dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang terdapat dalam
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, maka
kesimpulannya akan diberlkukan untuk populasi. Oleh karena
itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
mewakili populasi yang sedang diteliti.
Menurut Richard Lungan (2006:4), sampel merupakan
himpunan bagian dari populasi yang digunakan untuk
menerangkan ciri – ciri populasi induknya.
Menurut Sugiyono (2010:124) jumlah anggota sampel
sering disebut dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100 % mewakili populasi adalah sama dengan
jumlah anggota populasi itu sendiri. Semakin besar jumlah
sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil, dan juga sebaliknya jika semakin
kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka kesalahan
generalisasi semakin besar.
Menurut Sugiyono (2010:63), mencari ukuran sampel
dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan keakuratan 95 %,
yaitu :
Tabel 2. 1 Tabel Menentukan Ukuran Sampel
N S N S
10 10 220 140
15 14 230 144
20 19 240 148
25 24 250 152
30 28 260 155
35 32 270 159
40 36 280 162
45 40 290 165
39
50 44 300 169
55 48 320 175
60 52 340 181
65 56 360 186
70 59 380 191
75 63 400 196
80 66 420 201
85 70 440 205
90 73 460 210
95 76 480 214
100 80 500 217
110 86 550 226
120 92 600 234
130 97 650 242
140 103 700 248
150 108 750 254
160 113 800 260
170 118 850 265
180 123 900 269
190 127 950 274
200 132 1000 278
210 136 1100 285
Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi, yang diambil dan diolah datanya untuk mewakili
populasi yang jumlahnya terlalu besar.
2.2.4.3 Rata-rata (Mean)
Menurut C. Trihendradi (2013:41), rata – rata merupakan
jumlah nilai – nilai dibagi dengan jumlah individu nilai.
Rumusnya adalah :
= atau µ =
40
Dimana :
= nilai rata – rata suatu sampel
µ = nilai rata – rata suatu populasi
= jumlah dari nilai individu
n = banyaknya nilai individu suatu sampel
N = banyaknya nilai individu suatu populasi
2.2.4.4Simpangan Baku
Menurut C. Trihendradi (2013:48), nilai varian dan
standar deviasi pada dasarnya adalah mencari nilai rata – rata
deviasi. Deviasi adalah perbedaan nilai antara nilai data
individu dengan rata – ratanya. Nilai deviasi tidak langsung
dijumlah total karena nilainya akan nol, namun dikuadratkan
terlebih dahulu. Pada waktu menghitung nilai standar deviasi,
harus diperhatikan apakah datanya berasal dari sampel atau
populasi. Bila datanya berasal dari sampel, gunakan
denumenator n-1, dan jika datanya populasi, gunakan N.
Berikut adalah rumus untuk mencari standar deviasi jika
datanya berasal dari sampel.
Keterangan :
Xi = nilai
n = banyaknya data
= rata-rata
2.2.4.5 Kurtosis
Menurut Richard (2006:62), Kurtosis memberikan
gambaran tentang tinggo rendahnya kurva dari suatu sebaran
data.
41
Kurtosis atau peruncingan selalu dikaitkan dengan kurva
normal. Jika kurva dari sebaran frekuensi pada puncaknya
terlihat lebih runcing dibandingkan kurva normal, maka kurva
sebaran disebut lepto kurtik, dan jika lebih rendah dari kurva
normal, maka kurva sebaran tersebut dinamakan plati kurtik,
sedangkan kurva sebaran normal disebut meso kurtik.
Rumus untuk mencari kurtosis adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Xi = nilai
n = banyaknya data
= rata-rata
kurtosis kinerja negatif menunjukkan bahwa sebaran
nilai merata kekiri dan kekanan dibawah normal, sedangkan
kurtosis positif menunjukkan sebaran nilai meruncing diatas
normal
2.2.4.6 Skewness
Menurut Richard (2006:62), skewnessatau kemiringan
merupakan kelompok data menyebar sekitar nilai tengah.
Sebaran tersebut mungkin simetris atau tidak simetris terhadap
nilai tengah. Arah ketidaksimetrisan itulah disebut dengan
kemiringan.
Rumus untuk menghitung skewness adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Xi = nilai
n = banyaknya data
= rata-rata
42
Skewness positif dengan angka dibawah nilai
penyimpangan baku menunjukkan bahwa distribusi frekuensi
menceng atau condong ke kiri yang artinya sejumlah besar
(modus) nilai berada dibawah rata – rata.
Skewness negatif dengan angka di atas nilai
penyimpangan baku menunjukkan bahwa distribusi frekuensi
menceng atau condong ke kanan yang berarti sebagian besar
nilai berada di atas rata – rata
2.2.5 Object Oriented Analysis and Design
Menurut Satzinger et al. (2005:60), object oriented analysis adalah
suatu cara untuk menentukan seluruh tipe objek yang bekerja di dalam
sistem dan menggambarkan interaksi user yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas-tugas.
Menurut Satzingeret al.(2005:60), Object-Oriented Design
mendefinisikan semua tipe objek yang diperlukan untuk berkomunikasi
dengan orang dan perangkat di dalam sistem, menunjukkan bagaimana
objek berinteraksi untuk menyelesaikan suatu tugas, dan
menyempurnakan definisi masing – masing tipe objek sehingga bisa
diimplementasikan dengan bahasa dan lingkungan yang spesifik.
2.2.5.1 UML Diagram
Menurut Satzinger (2005:48) Unified Modelling Language
adalah suatu set standarisasi dari konstruksi model dan
pengembangan notasi yang dikhususkan untuk pengembangan
object-oriented.
Menurut Booch, Rumbaugh, dan Jackson (2001:13), UML
merupakan bahasa standar untuk penulisan rencana atau desain
perangkat lunak. UML juga bisa digunakan untuk
memvisualisasi, menspesifikasi, membangun, merancang, dan
mendokumentasikan artifak – artifak sebuah sistem perangkat
lunak.
Dapat disimpullkan bahwa UML diagram adalah suatu
bahasa pemodelan yang digunakan untuk menciptakan desain
43
berupa diagram yang dapat menggambarkan sistem yang akan
dibangun.
2.2.5.2 Domain Class Diagram
Menurut Satzinger (2005:187) Domain Class adalah
diagram yang menggambarkan object class dari sistem, dimana
diagram ini menggambarkan pekerjaan yang dilakukan user
didalam domain system
Gambar 2. 1Domain class Diagram
Ada beberapa notasi khusus dalam domain class diagram,
yaitu :
• Class adalah tipe atau klasifikasi yang dimiliki oleh
semua objek yang sama.
• attributes adalah karakteristik dari objek yang memiliki
nilai, sepeti ukuran, bentuk, warna, lokasi, dan
keterangan dari tombol atau label atau nama, alamat,
nomor telepon dari pelanggan.
• Multiplicity adalah jumlah asosiasi yang terbentuk antar
class.
44
Gambar 2. 2 Multiplicity
• Generalization / Specialization
Generalisasi / Spesialisasi adalah hirarki yang membuat
struktur dari superclassyang lebih umumke subclass
yang lebih khusus, biasanya juga disebut dengan
inheritance hierarchies.
Gambar 2. 3 Generalization
• Agregation
Agregasi adalah hubungan suatu objek dengan
bagiannya, tetapi mereka tetap bisa berdiri meskipun
terpisah.
• Composition
Asosiasi adalah hubungan suatu objek dengan
bagiannya, tetapi memiliki hubungan yang lebih kuat
dan ketergantungan penuh, dan tidak bisa dipisahkan.
Dapat disimpulkan bahwa domain class diagram merupakan
diagram yang menggambarkan objek – objek penting dalam
suatu sistem, dimana objek tersebut dibutuhkan datanya dan
dapat diolah untuk kepentingan perusahaan.
45
2.2.5.3 Usecase Diagram
Menurut Satzinger(2005:213) Use Case adalah diagram
yang menunjukan berbagai peran user dan cara user
berinteraksi dengan sistem. Notasi Usecase diagram terdiri dari
aktor yang merupakan orang yang terlibat langsung dalam
sistem, connecting line yang merupakan penghubung antara
aktor ke usecase, dan usecase yang merupakan isi kegiatan
sistem yang dilakukan.
Gambar 2. 4 Usecase Notation
Gambar 2. 5 Contoh Usecase Diagram
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa usecase
diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan
hubungan antara aktor dengan sistem.
2.2.5.4 Usecase Description
Menurut Satzinger(2005:220) Use Case Description adalah
tahapan mendetail dan sebuah deskripsi diagram untuk membuat
46
sebuah pemahaman akan sebuah sistem agar lebih menjamin
kebutuhan user akan sistem. Use Case Description sendiri terdiri dari
3 jenis:
1. Brief Description, deskripsi singkat untuk use case yang
sederhana, dimana digunakan pada sistem yang kecil dan
dapat dengan mudah dipahami. Biasanya hanya memiliki satu
skenario saja
Gambar 2. 6 Brief Description
2. Intermediate Description, deskripsi yang membahas lebih lanjut
dan mencantumkan internal flow dari aktivitas yang terjadi
sesuai dengan use case, beserta dengan exception condition,
sebuah dokumentasi yang digunakan apabila terjadi hal-hal
yang tidak sesuai dengan proses.
Gambar 2. 7 Intermediate Description
Main flow menjelaskan urutan langkah – langkah yang
dilakukan dari pertama hingga selesai satu buah usecase.
Exception condition adalah kondisi pengecualian yang jika ada
dan boleh diisi ketika menghadapi situasi tertentu dari
deskripsi.
3. Fully Developed Description, deskripsi dengan mengunakan
metode formal untuk mendokumentasikan seluruh proses yang
terjadi pada sebuah use case.
47
Gambar 2. 8 Fully Developed Desccription
Precondition adalah status yang harus ada dan benar sebelum
usecase terjadi termasuk objek apa yang harus ada dan informasi apa
yang harus ada. Postcondition adalah sesuatu yang harus terjadi
setelah usecase terlengkapi.
Dari penjelasan tentang usecase descriptiondiatas, dapat
disimpulkan bahwa usecase description merupakan suatu deskripsi
lebih mendetail dari usecase yang telah didefinisikan, sehingga alur
sistem dapat terstruktur dengan lebih baik dan berguna untuk
pengembangan sistem lebih lanjut.
2.2.5.5User Interface
Menurut Satzinger (2005:442) User Interface adalah sistem
yang digunakan oleh pengguna akhir dan mencakup physically,
perceptually, dan conceptually untuk menghasilkan input dan
output
2.2.5.6 Data Access Layer Sequence Diagram
Menurut Satzinger(2005,p322) Data Access Layer
Sequence Diagram atau biasa disebut dengan Three Layer
Sequence Diagram digunakan pada sistem yang besar dan
kompleks, sehingga dapat memperlihatkan arus kedalam
48
database untuk dapat mengambil maupun menyimpan data dan
menggambarkan alur pesan dari aktor ke sistem dan
menggambarkan informasi apa yang diberikan sistem sampai
ke aktor
Gambar 2. 9 Data Access Layer Sequence Diagram
2.2.5.7 Updated Design Class Diagram
Desain class diagram sekarang dapat dikembangkan dari
setiap layer dengan updated class diagam. Di first cut class
diagram, tidak terdapat method yang bias dikembangkan.
setelah terbentuknya sequence diagram, maka method dapat
ditambahkan ke updated design class diagram.
Gambar 2. 10 Updated Design Class Diagram