bab 2 landasan teori 2.1 teori dasar 2.1.1...

50
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data Fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media disebut data. Ada juga yang berpendapat bahwa data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam suatu organisasi yang kemudian diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh pengguna (Laudon, 2000, p8). Adapula yang berpendapat bahwa data adalah fakta yang dapat disimpan dan memiliki arti (Navathe dan Elmasri, 2000, p4). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang sudah ditulis, memiliki arti, dan dapat disimpan ke dalam berbagai bentuk media sehingga dapat diggunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen, rekaman (record), dan berkas (file). Elemen data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecahkan lagi. Istilah lainnya adalah field. 7

Upload: donga

Post on 04-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

7  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Data

Fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke

dalam berbagai bentuk media disebut data. Ada juga yang berpendapat

bahwa data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi

dalam suatu organisasi yang kemudian diatur menjadi sebuah bentuk yang

dapat dimengerti dan digunakan oleh pengguna (Laudon, 2000, p8).

Adapula yang berpendapat bahwa data adalah fakta yang dapat disimpan

dan memiliki arti (Navathe dan Elmasri, 2000, p4).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah

fakta yang sudah ditulis, memiliki arti, dan dapat disimpan ke dalam

berbagai bentuk media sehingga dapat diggunakan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen,

rekaman (record), dan berkas (file).

• Elemen data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat

dipecahkan lagi. Istilah lainnya adalah field.

7

 

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

8  

• Rekaman

Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling

terkait. Dalam sistem basis data biasa disebut dengan istilah tuple.

• Berkas

Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama. Berkas berisi

kumpulan rekaman data yang saling berkaitan dengan suatu subyek.

Dalam basis data biasa disebut juga dengan istilah table.

2.1.2 Pengertian Basis Data

Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara

tertentu hingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data

yang diinginkan. Basis data dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan

elektronik.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p14) basis data adalah

sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan data tersebut dirancang

untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Basis data

merupakan sebuah tempat penampungan data yang sangat besar yang dapat

digunakan secara bersama – sama oleh berbagai departemen dan pemakai

lainnya. Dimana dalam basis data antara departemen satu dan departemen

lainnya dapat saling terhubung.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

9  

Menurut Date (2000, p10) basis data merupakan sekumpulan data

yang digunakan oleh sistem aplikasi yang digunakan oleh suatu perusahaan.

Basis data diperlukan karena :

• Merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi

dalam menyediakan informasi.

• Menentukan kualitas suatu informasi : akurat, cepat, dan relevan.

• Mengurangi duplikasi data (data redundancy).

• Hubungan data dapat ditingkatkan (data reliability).

• Data lebih terorganisir.

• Keamanan data lebih terjamin dibandingkan dengan menggunakan

berkas.

2.1.3 Database Management System (DBMS)

DBMS merupakan sebuah sistem yang berjalan secara otomatis

melakukan manajemen koleksi data dan idealnya mampu memberikan

solusi data yang ternormalisasi. DBMS sangatlah penting karena merupakan

pusat aktifitas suatu manajemen data yang dapat digunakan untuk

mengakses dan memanipulasi data.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p16) DBMS adalah program

yang dirancang untuk membantu pengguna untuk mendefinisi, membuat,

memelihara, dan mengkontrol akses ke database.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

10  

Pada umumnya DBMS menyediakan fasilitas :

• Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data. Hal ini

dapat dilakukan di data definition language (DDL).

• Pengguna dapat memasukkan data, memperbaharui data, menghapus

data, dan mengambil data. Hal ini dapat dilakukan di data

manipulation language (DML).

• Menyediakan kontrol akses (pembatasan hak akses).

Dalam DDL dan DML, digunakan bahasa untuk mengeksekusinya

bahasa tersebut dinamakan query language. Query language yang paling

sering digunakan adalah structured query language (SQL).

Keuntungan dari DBMS adalah :

• Kontrol terhadap pengulangan data.

• Data konsisten.

• Lebih banyak informasi dari data yang sama

• Memudahkan penyebaran data.

• Meningkatkan integritas data.

• Meningkatkan keamanan data.

• Termasuk low cost untuk investasi jangka panjang.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

11  

• Meningkatkan produktivitas

• Meningkatkan kemampuan backup dan recovery data.

Sedangkan kerugian DBMS adalah :

• Kompleks.

• Membutuhkan storage yang tidak sedikit.

• Biaya DBMS tidak murah.

• Biaya untuk merubah dari satu DBMS ke DBMS lainnya.

• Apabila terjadi kerusakan, dampak kerusakannya cukup besar.

2.1.4 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2000 , p40) DDL adalah sebuah

bahasa yang mengijinkan DBA atau pengguna untuk menjelaskan dan

memberi nama suatu entitas, attribut, dan relationship yang dibutuhkan

untuk suatu aplikasi. DDL sendiri tidak dapat digunakan untuk

memanimpulasi suatu data.

Hasil kompilasi dari DDL adalah berbagai macam tabel yang

disimpan secara kolektif di dalam suatu file khusus yang biasa disebut data

dictionary. Data dictionary diintegrasikan dengan metadata. Metadata

adalah data yang mendeskripsikan objek di dalam basis data dan membuat

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

12  

data lebih mudah untuk diakses dan dimanipulasi, metadata mengandung isi

dari suatu records, jenis data dan objek lainnya yang sangat berkaitan pada

pemakai atau yang dibutuhkan oleh DBMS.

Pada tingkat teoritis DDL dapat dibedakan untuk setiap skema pada

three level architecture, dan sebagian DDL untuk skema eksternal, skema

konseptual, dan skema internal. Bagaimanapun juga pelaksanaan DDL

merupakan salah satu spesifikasi yang memungkinkan terdapatnya skema

eksternal dan konseptual.

2.1.5 Data Manipulation Language (DML)

DML adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi

yang mendukung suatu manipulasi dasar suatu data yang dilakukan di dalam

basis data (Connolly dan Begg, 2002, p41).

Operasi manipulasi dapat berupa :

• Memasukkan data ke dalam database.

• Memodifikasi data yang telah disimpan di dalam basisdata.

• Pengambilan kembali data yang telah disimpan di dalam basis data.

• Penghapusan data dari database.

Salah satu fungsi utama dari DBMS adalah untuk mendukung DML,

dimana pengguna dapat menyusun suatu pernyataan yang dapat

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

13  

memanipulasi suatu data. Manipulasi data dilakukan pada tingkatan

external, conceptual, dan internal.

2.1.6 Normalisasi

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p558) sebuah teknik

untuk mendesign data model yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

• Data model yang simpel. Sebuah data attribut yang menjelaskan

sebuah entitas hanya boleh menjelaskan entitas tersebut.

• Data model yang essentially nonredundan. Artinya bahwa setiap

data attribut selain dari foreign key menjelaskan suatu entitas.

• Data model harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan

kebutuhan yang mungkin muncul dimasa yang akan datang.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p376) normalisasi adalah teknik

yang digunakan untuk menghasilkan relasi – relasi dengan sifat – sifat yang

diinginkan, dengan memberikan kebutuhan data dari sebuah organisasi.

Normalisasi adalah langkah formal yang digunakan untuk

menganalisa relasi berdasarkan primary key (atau candidate key) dan

ketergantungan fungsional. Teknik ini meliputi beberapa peraturan yang

bisa dites satu per satu sehingga basis data dapat dinormalisasi hingga tahap

manapun.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

14  

Tujuan dari normalisasi adalah sebagai berikut :

• Meminimalisasikan redundansi data

• Menghilangkan anomali data. Anomali terjadi apabila ada banyak

record yang berisi data yang sama, apabila data tersebut dihilangkan

maka akan menyebabkan table menjadi anomali.

• Meminimalisasikan attribut yang ada.

Tahapan dari normalisasi terdiri dari :

• Normalisasi tahap pertama (1NF) untuk menghilangkan data

berulang dan perhitungan.

• Normalisasi tahap kedua (2NF) untuk menghilangkan

ketergantungan parsial terhadap primary key.

• Normalisasi tahap ketiga (3NF) untuk menghilangkan

ketergantungan transitif.

• Boyce-Codd Normalization Form (BCNF) suatu hubungan dikatakan

BCNF jika dan hanya jika setiap determinan adalah candidate key.

2.1.7 Database Lifecycle

Untuk merancang aplikasis sistem basis data diperlukan tahapan –

tahapan terstruktur yang harus diikuti yang dinamakan dengan siklus hidup

basis data (database lifecycle). Perlu diingat dalam tahapan database

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

15  

lifecycle, tidak harus selalu berurutan, namun juga melibatkan beberapa

pengulangan ke tahapan sebelumnya melalui putaran balik (feedback loop).

Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Database Lifecycle

(Connolly dan Begg, 2002, p272)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

16  

2.1.8 Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang

memungkinkan tahap – tahap dalam aplikasi basis data dapat diwujudkan

secara efisien dan seefektif mungkin (Connolly dan Begg, 2002, p273).

Tahap perencanaan basis data juga harus menjelaskan :

• Mission statement

Mission statement ini menjelaskan tujuan utama aplikasi basis data,

juga membantu menjelaskan tujuan proyek basis data, dan

menyediakan maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi

basis data secara efektif dan efisien (Connolly dan Begg, 2002,

p274). Dengan merumuskan apa yang sebenarnya menjadi tujuan

dari proyek basis data ini diharapkan dapat lebih memfokuskan

pekerjaan pada tahap selanjutnya.

• Mission objective

Selain merumuskan tujuan dari sebuah proyek basis data, harus

diperhatikan juga mengenai tugas apa saja yang harus didukung oleh

bassi data tersebut. Setiap mission objective akan menjelaskan tugas

tertentu yang harus didukung oleh basus data dengan asumsi jika

basis data mendukung mission objective, maka mission statement-

nya juga akan sesuai (Connolly dan Begg, 2002, p274).

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

17  

2.1.9 Pendefinisian Sistem (System Definition)

Pendefinisian sistem (system definition) menggambarkan ruang

lingkup dan batasan aplikasi basis data dan user view (Connolly dan Begg,

2002, p274). Hal ini sangat penting dilakukan dalam proses perancangan

basis data agar lebih terfokus pada proyek basis data yang dibuat.

User view sangat diperlukan untuk mengidentifikasi informasi –

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. User view menggambarkan apa

yantg dibutuhkan oleh aplikasi basis data dari sudut pandang jabatan

tertentu, seperti manajer atau pengawas, maupun dari sudut pandang area

aplikasi perusahaan, seperti pemasaran, personalia, atau pengawasan

persediaan, dalam hubungannya dengan data yang akan disimpan dan

transaksi yang akan dijalankan terhadap data itu (Connolly dan Begg, 2002,

p275).

2.1.10 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis (Requirement Collection and

Analysis)

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah tahap pengumpulan

kebutuhan dan analisa. Dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan

analisa informasi tentang bagian organisasi yang akan didukung oleh

aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi

kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru (Connolly dan Begg, 2002,

p276).

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

18  

Suatu proses resmi dalam menggunakan teknik – teknik seperti

wawancara atau kuisioner untuk mengumpulkan fakta – fakta tentang sistem

dan kebutuhan – kebutuhan dinamakan dengan teknik fact-finding

(Connolly dan Begg, 2002, p302).

Ada lima kegiatan dalam tahap ini :

1. Memeriksa dokumen

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh dengan

memeriksa dokumen – dokumen, formulir, laporan, dan berkas yang

terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada perusahaan. Dengan

pemeriksaan ini diharapkan dapat mengetahui data – data apa saja

yang akan disimpan di dalam basis data.

2. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan fakta – fakta,

memeriksa kebenaran fakta yang ada melibatkan pengguna akhir,

mengidentifikasikan kebutuhan – kebutuhan dan mengumpulkan ide

– ide dan pendapat (Connolly dan Begg, 2002, p306). Teknik ini

tidak dapat dibilang mudah, karena orang yang mewwancara harus

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dalam menghadapi

berbagai macam karakteristik pengguna.

Keuntungan teknik wawancara menurut Connolly dan Begg

(2002, p306) antara lain :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

19  

- Memungkinkan orang yang diwawancara menanggapi

pertanyaan dengan bebas.

- Memungkinkan orang yang diwawancara merasa bahwa ia

bagian dari proyek.

- Memungkinkan pewawancara untuk menindak lanjuti

koemntar yang menarik.

- Memungkinkan pewawancara untuk mengamati bahasa tubuh

orang yang diwawancara.

Kerugian teknik wawancara ini menurut Connolly dan Bregg

(2002, p306) adalah :

- Sangat memakan waktu dan biaya.

- Keberhasilan tergantung pada kemampuan komunikasi.

- Keberhasilannya tergantung pada keinginan orang yang

diwaancara untuk ikut serta dalam wawancara.

3. Mengamati operasional perusahaan

Pengamatan ini memungkinkan untuk ikut serta atau mengamati

seseorang melakukan kegiatan untuk memepelajari sistem yang

sedang berjalan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah

banyaknya aktivitas orang yang diamati.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

20  

Keuntungan menggunakan teknik ini :

- Validitas fakta dapat diperiksa.

- Pengamat dapat dengan jelas melihat apa yang dikerjakan.

- Pengamat juga dapat memperoleh data yang menjelaskan

lingkungan fisik dari tugas yang diberikan.

- Pengamat dapat membuat pengukuran kerja.

Kerugiannya antara lain :

- Sangat memakan waktu dan biaya

- Dapat terlewat dalam mengamati tugas yang melibatkan

tingkat kesulitan yang berbeda.

- Beberapa tugas tidak dilakukan dengan cara seperti pada saat

pengamatan.

4. Penelitian

Selain melakukan penelitian yang berasal dari dalam organisasi itu

sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan informasi yang berasal

dari luar organisasi. Beberapa contoh sumber informasi tersebut

antara lain, jurnal komputer, buku – buku referensi, dan internet.

Keuntungan metode ini adalah :

- Dapat menghemat waktu

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

21  

- Peneliti dapat mengamati cara orang lain dalam memecahkan

masalah yang sama

- Membuat peneliti up to date terhadap perkembangan terkini.

Kerugian metode ini adalah :

- Sangkat memakan waktu

- Membutuhkan akses ke sumber informasi yang tepat

- Dapat tidak memecahkan masalah karena tidak

didokumentasikan

5. Kuisioner

Kuisioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus yang

memungkinkan fakta – fakta dikumpulkan dari banyak orang sambil

menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan (Connolly dan

Begg, 2002, p308).

Keuntungan metode ini adalah :

- Orang dapat melengkapi dan mengembalikan kuisioner pada

waktunya

- Tidak mahasl untuk mengumpulkan data dari banyak orang

- Responden lebih mudah untuk memberikan jawaban yang

benar

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

22  

- Tanggapan dapat ditabulasikan dan dianalisa dengan cepat

Kerugian dari metode ini adalah :

- Jumlah responden bisa rendah

- Kuisioner dapat dikembalikan dengan tidak lengkap

- Tidak diberi kesempatan untuk mengubah pertanyaan

- Tidak dapat mengamati bahasa tubuh responden

- Memakan waktu untuk menyiapkan kuisioner

2.1.11 Perancangan Basis Data (Database Design)

Database design adalah proses yang menghasilkan desain sebuah

basis data yang dapat mendukung operasi dan misi perusahaan (Connolly

dan Begg, 2002, p279). Tujuan utamanya adalah :

• Merepresentasikan data dan relasi antar data yang dibutuhkan oleh

seluruh area aplikasi utama dan user group

• Menyelidiki model data yang mendukung segala transaksi yang

diperlukan pada data

• Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk

memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan oleh sistem

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

23  

Terdapat beberapa cara untuk mendesain suatu basis data antara lain

yang paling sering digunakan adalah bottom up approach dan juga top down

approach.

• Top down

Diawali dengan pembentukan model data yang berisi beberapa

entitas high level dan relasi yang kemudian menggunakan

pendekatan top down secara berturut – turut untuk

mengidentifikasikan entitas lower level, relasi dan atribut lainnya.

• Bottom up

Dimulai dengan attribut dasar (yaitu sifat – sifat dasar entitas dan

relasi), dengan analisis dari penggabungan antar attribut, yang

dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe

dari entitas dan relasi antar entitas.

2.1.12 Perancangan Basis Data Konseptual

Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun model

informasi yang digunakan organisasi, bebas dari semua pertimbangan fisik

(Connolly dan Begg, 2002, p419). Pertimbangan fisik yang dimaksud

meliputi DBMS yang akan digunakan, program aplikasi, bahasa

pemrograman, platform, perangkat keras, dan pertimbangan fisik lainnya.

Langkah - langkah dalam merancang basis data konseptual :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

24  

1. Mengidentifikasi tipe entitas

Salah satu metode untuk mengidentifikasikan entitas adalah dengan

menguji spesifikasi kebutuhan dari pemakai. Dari spesifikasi ini

diidentifikasikan kata benda dan ungkapan kata benda (noun

phrases) yang disebutkan.

2. Mengidentifikasi tipe relasi

Tujuannya untuk mengidentifikasikan relasi penting yang ada antara

tipe entitas yang telah diidentifikasikan. Dapat digunakan grammar

dari spesifikasi kebutuhan tersebut untuk mengidentifikasi relasi,

biasanya relasi digunakan kata kerja (verb). Langkah – langkah

dalam identifikasi tipe relasi :

- Gunakan ERD

- Cari batasan dari tipe relasi

- Periksa fan dan chasm trap

- Periksa masing – masing entitas ikut serta dalam relasi

- Dokumentasikan tipe relasi

3. Menghubungkan entitas dengan relasi

Tujuannya untuk menghubungkan attribut dengan entitas atau tipe

relasi yang sesuai dan mendokumentasikan detail dari setiap attribut.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

25  

Attribut – attribut bisa diidentifikasi dengan kata benda atau

ungkapan kata benda (noun phrases). Attribut dapat dibagi menjadi

3 yaitu :

- Attribut simple atau composite

Penting untuk mengetahui apakah sebuah attribut simple atau

composite. Composite attribute terdiri dari simple attribute.

Sebagai contoh attribut address dapat merupakan attribut

simple dan menyimpan semua detail dari sebuah alamat

dengan sebuah nilai tunggal.

- Attribut single valued atau multi valued

Sebuah attribut juga dapat merupakan single valued atau

multi valued. Sebagian besar attribut yang dijumpai

merupakan single valued, tetapi kadang – kadang akan

dijumpai attribut yang multi valued, yaitu attribut yang

menyimpan nilai yang banyak untuk sebuah entitas tunggal

yang ada.

- Attribut derived

Attribut yang nilainya tergantung pada nilai dari attribut yang

lain dinamakan derived attribute.

4. Menentukan domain attribut

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

26  

Tujuannya untuk menetapkan domain attribut dalam model data

konseptual lokal dan mendokumentasikan setiap detail dari domain.

Domain merupakan sekumpulan nilai – nilai dari satu atau lebih

attribut yang menggambarkan nilainya.

5. Menentukan primary key dan candidate key

Untuk mengidentifikasikan candidate key untuk setiap entitas dan

jika terdapat lebih dari satu candidate key, maka pilih salah satu

sebagai primary key.

6. Memerlsa pemgilangan (redundancy)

Dalam langkah ini, kita menguji model dan konseptual lokal dengan

tujuan spesifik untuk mengidentifikasikan apakah ada redundancy

dalam data dan memindahkan data yang telah ada. Dua aktvitas

dalam langkah ini adalah :

- Menguji ulang relasi 1..1 (one to one)

- Menghilangkan relasi yang redundan

7. Validasi model konseptual lokal terhadap transaksi pemakai

Ada 2 cara pendekatan untuk memastikan model data konseptial

lokal mendukung transaksi yamg dibutuhkan dengan cara :

- Menggambarkan transaksi – transaksi

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

27  

- Menggunakan jalur – jalur transaksi

8. Memeriksa kembali model data konseptual lokal dengan pemakai

Tujuannya untuk me-reviewmodel data konseptual lokal dengan

pemakai untuk memastikan model tersebut dengan representasi

sebenarnya dari view. Model data konseptual ini termasuk ER

diagram dan dokumentasi pendukung yang mendeskripsikan model

data. Bila ada kejanggalan dalam model data, maka harus dibuat

perubahan yang sesuai.

2.1.13 Perancangan Basis Data Logikal

Perancangan basis data logikal adalah proses membangun model

informasi yang digunakan organisasi berdasarkan model data tertentu, tetapi

tidak bergantung dari database management system (DBMS) dan

pertimbangan fisik lainnya (Connolly dan Begg, 2002, p441). Langkah -

langkah dalam metodologi perancangan basis data logikal adalah :

1. Hilangkan fitur – fitur yang tidak sesuai dengan model relasional

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menghilangkan :

- Menghilangkan many to many binary (*:*) relationship types

- Menghilangkan many to many (*:*) recursive relation types

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

28  

- Menghilangkan tipe relasi yang kompleks

- Menghilangkan multi valued attributes

2. Menghasilkan relasi untuk model data logikal lokal

Relasi yang dihasilkan dari kemungkinan struktur yang ada yaitu :

- Tipe strong entitiy

- Tipe weak entity

- Tipe relasi biner one to one (1:1)

- Tipe relasi biner one to many (1:*)

- Relasi rekursif one to one (1:1)

- Tipe relasi biner many to many (*:*)

- Tipe relasi superclass/subclass

- Tipe relasi kompleks

- Attrubut multi valued

3. Validasikan relasi dengan menggunakan normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan himpunan relasi

dengan properti yang diinginkan berdasarkan kebutuhan – kebutuhan

data suatu organisasi (Connolly dan Begg, 2002, p376).

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

29  

Proses normalisasi dimulai dengan memindahkan data sumber

ke bentuk tabel dengan format baris dan kolom. Tabel ini berbentuk

tidak normal dan disebut dengan unormalized table (Connolly dan

Begg, 2002, p388).

Unormalized form (UNF) adalah suatu tabel yang terdiri satu

atau lebih kelompok berulang (repeating group) (Connolly dan Begg,

2002, p387). Repeating group adalah sebuah attribut atau himpunan

atribut di dalam tabel yang memiliki lebih dari satu nilai (multi value)

untuk sebuah primary key pada tabel tersebut (Connolly dan Begg,

2002, p388).

Tingkatan normalisasi yang digunakan sebagai landasan

penulisan skripsi ini ada tiga tahap yaitu :

- First normal form (1NF)

Suatu relasi dikatakan 1NF jika titik temu tiap baris dan kolom

pada relasi tersebut mengandung satu dan hanya satu nilai

(Connolly dan Begg, 2002, p388).

Sebuah relasi akan berada dalam bentuk 1NF jika

repeating groupnya sudah hilang. Ada dua pendekatan untuk

menghilangkan repeating group yaitu :

• Dengan memasukkan data yang sesuai ke dalam kolom

yang kosong dari baris yang mengandung data berulang.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

30  

• Dengan menempatkan data yang berulang bersama

salinan atribut kunci pada relasi yang terpisah. Sebuah

primary key diidentifikasikan ke dalam relasi yang baru.

- Second normal form (2NF)

Relasi dikatakan 2NF jika relasi tersebut berada pada 1NF dan

setiap attribut selain primary key bergantung penuh (fully

functionally dependent) terhadap primary key (Connolly dan

Begg, 2002, p392)

Fully functionally dependent terjadi jika A dan B

merupakan attribut dari suatu relasi, dan B dikatakan bergantung

penuh terhadap A (A B), jika B bergantung terhadap A

namun bukan subset dari A (Connolly dan Begg, 2002, p391)

Untuk menghasilkan relasi dalam bentuk 2NF

melibatkan penghilangan ketergantungan sebagian (partial

dependency) dan menempatkan pada relasi yang baru bersama

salinan attribut penentunya (determinant attribut).

- Third normal form (3NF)

Suatu relasi dikatakan 3NF jika relasi tersebut sudah

membentuk 2NF, dan tidak ada attribut selain primary key yang

bergantung secara transitif (transitively dependent) terhadap

primary key (Connolly dan Begg, 2002, p394).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

31  

Transitive dependency ialah sebuah kondisi dimana A,

B, dan C merupakan attribut dari relasi yang A B C maka

C disebut bergantung transitif terhadap A melalui B (A tidak

functionaly dependent terhadap B atau C) (Connolly dan Begg,

2002, 394).

4. Validasikan relasi terhadap transaksi pemakai

Memastikan bahwa relasi yang telah dibuat memenuhi syarat untuk

mendukung transaksi yang dibutuhkan. Dalam langkah ini akan dicoba

operasi basis data secara manual, bila semua transaksi yang dibutuhkan

bisa berjalan semestinya, maka model data logikal terhadap transaksi

telah divalidasi.

5. Tentukan integrity constraint

Integrity constraint adalah batasan yang ditentukan untuk menghindari

data menjadi tidak konsisten. Integrity constraint yang umum adalah :

- Required data

Beberapa attribut tertentu harus memiliki data, dengan kata lain

tidak boleh kosong.

- Attribute domain constraint

Setiap attribut memiliki domain, batasan nilai yang legal.

Misalnya jenis kelamin harus diisi dengan pria atau wanita

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

32  

- Entity integrity

Primary key dari suatu entitas tidak boleh kosong

- Referential integrity

Jika suatu foreign key memiliki nilai, maka nilai tersebut harus

menunjuk ke sebuah baris yang ada para relasi parent.

- Enterprise integrity

Kegiatan update entitas dibatasi oleh peraturan atau kebijakan

organisasi yang mengatur transaksi yang diwakilkan oleh update

yang dilakukan.

6. Tinjau kembali model data logikal lokal dengan pemakai.

Untuk memastikan logical data model dan dokumentasi pendukung

yang menjelaskan model telah merepresentasikan kebutuhan.

Langkah membuat dan memvalidasikan model data logikal

global :

- Gabungkan model data logikal lokal menjadi model global.

- Validasikan model data logikal lokal.

- Periksa untuk pengembangan yang akan datang.

- Tinjau kembali model data logikal global dengan pemakai

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

33  

2.1.14 Perancangan Basis Data Fisikal

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data

pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan

metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap

data. Dapat juga dikatakan, desain fisikal merupakan cara pembuatan

menuju sistem DBMS tertentu.

- Menerjemahkan model data logikal global target DBMS :

• Desain hubugan dasar

• Desain representasi dari data yang dihasilkan

• Desain batasan – batasan perusahaan

- Mendesain representasi fisikal :

• Analisa transaksi – transaksi

• Pilih organisasi file

• Pilih indeks – indeks

• Perkirakan kebutuhan penyimpanan (disk space).

- Mendesain user view

- Mempertimbangkan pengenalan dari redundansi terkontrol

- Awasi dan atur sistem operasional

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

34  

2.1.15 Prototyping

Membangun suatu model kerja dari aplikasi basis data. Tujuan

utama mengembangkan suatu prototype aplikasi basis data adalah

mengijinkan pemakai untuk menggunakan prototype guna mengidentifikasi

corak sistem apakah bekerja dengan baik jika mungkin meningkatkan corak

baru pada aplikasi basis data. Dengan cara ini kita dapat memperjelas

kebutuhan pemakai dan pengembang sistem dalam mengevaluasi kelayakan

desain sistem tertentu. Prototype perlu mempunyai keuntungan yang utama

yang secara relatif cepat dan murah untuk dibangun.

Ada dua strategi yang digunakan saat ini yaitu requirement

prototyping dan evolutionary prototyping requirement. Rquirement

prototyping digunakan untuk menentukan kebutuhan suatu aplikasi basis

data yang diusulkan dan ketika kebutuhan terhadap suatu aplikasi basis data

tidak lengkap, maka prototype tersebut tidak digunakan lagi. Evolutionary

prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaan yang penting

adalah bahwa prototype tidak dibuang namun dengan pengembangan lebih

lanjut prototype tersebut bekerja sama dengan aplikasi basis data

2.1.16 Implementasi

Adalah realisasi fisik dari desain basis data dan desain aplikasi.

Dalam penyelesaian tahap desain, kita sekarang berada di posisi untuk

menerapkan basis data dan program aplikasi. Penerapan basis data dicapai

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

35  

dengan menggunakan data definition language (DDL) dari DBMS yang

dipilih atau graphic user interface (GUI).

2.1.17 Konversi Data dan Loading

Adalah mentransfer setiap data yang ada ke dalam basis data yang

baru dan mengubah setiap aplikasi yang ada untuk dijalankan ke basis data

yang baru. Tahapan ini hanya diperlukan jika sistem basis data yang baru

menggantikan yang lama. Saat ini adalah umum bagi sebuah DBMS untuk

memiliki utility untuk memuat file yang ada ke dalam basis data baru. Tools

ini biasanya memerlukan spesifikasi dari file sumber dan basis data tujuan,

kemudian secara otomatis mengubah ke dalam format yang dibutuhkan oleh

file basis data baru.

2.1.18 Testing

Suatu proses untuk mengetes aplikasi terhadap errors dan validasi

terhadap kebutuhan yang dispesifikasikan oleh user. Mendemonstrasikan,

mengecek basis data dan program aplikasi agar berjalan seperti yang

diharapkan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

36  

2.1.19 Operational dan Maintanance

Pengimplementasian basis data dan aplikasi secara penuh. Sistem

akan dimonitor dan dipelihara secara berkala. Proses monitoring berlanjut

ke dalam keseluruhan aplikasi basis data dan pada waktunya mungkin

menuju reorganisasi basis data untuk memenuhi kebutuhan yang berubah.

2.1.20 Entity Relationship Modeling (ER Modeling)

Beberapa konsep dasar dalam model ER yaitu :

- Tipe Entitas

Tipe entitas adalah sekumpulan objek yang memiliki properti yang

sama, diidentifikasikan di dalam organisasi karena keberadaannya

yang bebas (independent existence) (Connolly dan Begg, 2002,

p331). Sedangkan entity occurrence adalah sebuah objek dari satu

tipe entitas yang dapat diidentifikasi secara unik (Connolly dan

Begg, 2002, p333). Keberadaan objek – objeknya secara fisik

(physical existence) seperti entitas pegawai, rumah, pelanggan atau

secara konseptual (conceptual existence) seperti penjualan,

pembelian.

Setiap tipe entitas dilambangkan dengan sebuah persegi

panjang yang diberi nama. Nama entitas biasanya adalah kata benda

tunggal.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

37  

Gambar 2.2 Representasi diagram dari tipe entitas Pegawai dan

Cabang (Connolly dan Begg, 2002, p333)

Tipe entitas dapat diklasifikasikan menjadi :

• Tipe entitas kuat, yaitu tipe entitas yang keberadaannya tidak

bergantung pada entitas lainnya (Connolly dan Begg, 2002,

p342)

• Tipe entitas lemah, yaitu tipe entitas yang keberadaannya

bergantung pada tipe entitas lainnya (Connolly dan Begg,

2002, p343)

Pegawai Cabang

Nama Entiti

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

38  

Gambar 2.3 Representasi diagram tipe entitas kuat dan

tipe entitas lemah (Connolly dan Begg, 2002, p343)

- Tipe relationship

Tipe relationship adalah sekumpulan hubungan antartipe entitas

yang memiliki arti (Connolly dan Begg, 2002, p334). Sedangkan

relationship occurrence adalah sebuah hubungan yang dapat

diidentifikasikan secara unik, yang meliputi sebuah kejadian

(occurence) dari setiap tipe entitas di dalam relationship (Connolly

dan Begg, 2002, p334).

Tipe relationship digambarkan dengan sebuah garis yang

menghubungkan tipe – tipe entitas yang saling berhubungan. Garis

tersebut diberi nama sesuai dengan nama hubungannya dan diberi

tanda panah satu arah.

Klien PilihannoKlien (Pk)

nama

telp

tipePilihan

hrgSewa

Entitas kuat

Entitas lemah

menyatakan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

39  

Biasanya sebuah relationship menggunakan kata kerja seperti

mengatur, atau dengan sebuah frase singkat yang meliputi sebuah

kata kerja.

memiliki

Gambar 2.4 Representasi diagram dari tipe relationship

(Connolly dan Begg, 2002, p335)

• Derajat dari tipe relationship

Derajat dari tipe relationship adalah jumlah tipe entitas yang

ikut serta dalam sebuah relationship (Connolly dan Begg,

2002, p335)

Complex relationship types adalah sebuah

relationship antara tiga atau lebih tipe entitas (Connolly dan

Begg, 2002, p445). Sebuah relationship yang memiliki

derajat dua dinamakan binary (Connolly dan Begg, 2002,

p336). Gambar 2.4 juga merepresentasikan diagram

relationship derajat dua. Sedangkan relationship derajat tiga

dinamakan ternary, dan jika sebuah relationship berderajat

empat maka dinamakan quarternary (Connolly dan Begg,

2002, p336).

Lambang belah ketupat merepresentasikan

relationship yang memiliki derajat lebih dari dua. Namun

Pegawai Cabang

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

40  

dari relationship tersebut ditampilkan di dalam lambang

belah ketupat. Panah yang biasanya terdapat di samping nama

suatu relationship dihilangkan. Representasi diagram derajat

tiga dari suatu tipe relation dapat dilihat pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Representasi diagram derajat tiga dari suatu

tipe (Connolly dan Begg, 2002, p336)

• Recursive relationship

Recursive relationship adalah sebuah tipe relationship

dimana tipe entitas yang sama ikut serta lebih dari sekali pada

peran yang berbeda (Connolly dan Begg, 2002, p337).

Relationship dapat diberikan nama peran untuk

menentukan fungsi dari setiap entitas yang terlibat dalam

relationship tersebut. Representasi diagram recursive

relationship beserta nama perannya terlihat pada gambar 2.6.

MendaftarkanPegawai

Pegawai

Pegawai

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

41  

Pegawai (pengawas) mengawasi pegawai (orang yang

diawasi)

Gambar 2.6 Representasi diagram recursive relationship

dan nama peran (Connolly dan Begg, 2002, p337)

- Attribut

Attribut adalah properti sebuah entitas atau relationship (Connolly

dan Begg, 2002, p338). Menurut Jeffery L Whitten (2004, p295),

attribut merupakan properti deskriptif atau karakteristik dari sebuah

entitas. Attribut menampung nilai yang menjelaskan setiap entity

occurrence dan menggambarkan bagian utama dari data yang

disimpan di dalam basis data.

Attribut domain adalah sekumpulan nilai yang dibolehkan

bagi satu atau lebih attribut (Connolly dan Begg, 2002, p338).

Attribut dapat diklasifikasikan menjadi :

Nama Peran

Pegawai Nama Peran

mengawasi

pengawas Orang yang diawasi

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

42  

• Simple attribute adalah attribut yang terdiri dari komponen

tunggal dengan keberadaannya yang bebas (Connolly dan

Begg, 2002, p339)

• Composite attribute adalah attribut yang terdiri dari beberapa

komponen, dan keberadaan setiap komponen tersebut bebas

(Connolly dan Begg, 2002, p339)

• Single valued attribute adalah attribut yang hanya memiliki

sebuah nilai untuk setiap occurrence dari sebuah entitas

(Connolly dan Begg, 2002, p339)

• Multi valued attribute adalah sebuah attribut yang memiliki

banyak nilai untuk setiap occurrence dari sebuah tipe entitas

(Connolly dan Begg, 2002, p340)

• Derived attribute adalah attribute yang merepresentasikan

sebuah nilai yang diturunkan dari attribut lain yang

berhubungan atau kumpulan dari attribut (Connolly dan

Begg, 2002, p340)

2.1.21 Keys

Candidate key adalah himpunan attribut yang minimal yang secara

unik mengidentifikasikan setiap occurrence dari sebuah tipe entitas

(Connolly dan Begg, 2002, p340).

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

43  

Composite key adalah sebuah candidate key yang terdiri atas dua

atau lebih attribut (Connolly dan Begg, 2002, p341)

Primary key adalah candidate key yang terpilih untuk

mengidentifikasikan secara unik setiap occurrence dari sebuah tipe entitas

(Connolly dan Begg, 2002, p341). Pada sebuah tipe entitas biasanya

terdapat lebih dari satu candidate key yang salah satunya harus dipilih

menjadi primary key. Pemilihan primary key didasarkan pada panjang

attribut, jumlah minimal attribut yang diperlukan, dan keunikannya.

Alternate key adalah setiap candidate key yang tidak terpilih menjadi

primary key atau biasa disebut sebagai secondary key (Whitten, 2004, p298)

Foreign key adalah sebuah primary key pada sebuah entitas yang

digunakan pada entitas lainnya untuk mengidentifikasikan sebuah

relationship (Whitten, 2004, p301).

2.1.22 Batasan Struktural (Structural Constaints)

Batasan – batasan yang menggambarkan pembatasan pada

relationship seperti yang ada pada real word harus diterapkan pada tipe

entitas yang ikut serta pada sebuah relationship. Jenis utama dari batasan

pada suatu relationship dinamakan multiplicity (Connolly dan Begg, 2002,

p344)

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

44  

Multiplicity adalah jumlah occurrence yang mungkin terjadi pada

sebuah tipe entitas yang berhubungan ke sebuah occurrence dari tipe entitas

lain pada suatu relationship (Connolly dan Begg, 2002, p344)

Derajat yang biasanya digunakan pada suatu relationship adalah

binary relationship yang terdiri atas :

• One to one (1:1) relationship

Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity

occurrence pada entitas yang satu dengan sebuah entity occurrence

pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship tersebut.

• One to many (1:*) relationship

Setiap relationship menggambarkan hubungan antara sebuah entity

occurrence pada entitas yang satu dengan satu atau lebih entity

occurrence pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship

tersebut.

• Many to many (*:*) relationship

Setiap relationship menggambarkan hubungan antara satu atau lebih

entity occurrence pada entitas yang satu dengan satu atau lebih entity

occurrence pada entitas lainnya yang ikut serta dalam relationship

tersebut.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

45  

2.1.23 Cardinality dan Participation Constraints

Multiplicity sebenarnya terdiri atas dua constraint yang berbeda,

yaitu :

- Cardinality

Cardinality adalah nilai maksimum dari relationship occurrence

yang mungkin terjadi untuk sebuah entitas yang ikut serta pada suatu

relationship (Connolly dan Begg, 2002, p351).

- Participation

Participation menentukan apakah semua atau hanya beberapa entity

occurrence yang ikut serta dalam sebuah relationship (Connolly dan

Begg, 2002, p351) participation constraint dibagi menjadi :

• Mandatory participation

Mandatory participation melibatkan semua entity occurrence

pada relationship tertentu (Connolly dan Begg, 2002, p351)

• Optional participation

Optional participation melibatkan beberapa entity occurrence

pada relationship tertentu (Connolly dan Begg, 2002, p351)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

46  

2.1.24 Interaksi Manusia dan Komputer

Pengertian interaksi manusia dengan komputer :

Menurut Anderson (2000), pengertian interaksi manusia dan

komputer adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan perancangan, evaluasi,

implementasi sistem komputer interaktif yang digunakan oleh manusia,

serta studi fenomena – fenomena yang berkaitan dengannya.

2.1.25 Diagram Aliran Dokumen (DAD)

Menurut Mulyadi (2001, p60), DAD digunakan untuk

menggambarkan aliran dokumen yang terdapat dalam suatu sistem. Berikut

adalah simbol – simbol yang digunakan dalam DAD :

Tabel 2.1 Diagram Aliran Dokumen (DAD)

Simbol Keterangan

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen.

Dokumen dan tembusannya. Simbol ini

digunakan untuk menggambarkan

dokumen asli dan tembusannya.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

47  

Catatan. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi

Penghubung pada halaman yang sama.

Dalam menggambarkan bagan alir, arus

dokumen dibuat mengalir dari atas ke

bawah dan kiri ke kanan. Karena

keterbatasan halaman, maka diperlukan

simbol penghubung.

Penghubung pada halaman yang

berbeda. Sama seperti simbol di atas,

namun simbol ini digunakan untuk

penghubung halaman yang berbeda.

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan kegiatan manual.

Arsip sementara. Simbol ini digunakan

untuk menunjukkan tempat penyimpanan

dokumen

Arsip permanen. Simbol digunakan untuk

menggambarkan arsip permanen.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

48  

Simbol Keterangan

On-line computer process. Simbol ini

menggambarkan pengolahan data dengan

komputer secara on-line.

Keying. Simbol ini menggambarkan

pemasukan data ke dalam komputer

melalui on-line terminal.

Pita magnetik. Simbol ini

menggambarkan arsip komputer yang

berbentuk pita magnetik.

On-line storage. Simbol ini

menggambarkan arsip komputer berbentuk

on-line.

Keputusan. Simbol ini menggambarkan

keputusan yang harus dibuat.

Garis alir (flowline). Simbol ini

menggambarkan arah proses pengolahan

data.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

49  

Simbol Keterangan

Persimpangan garis alir. Jika dua garis

alir bersimpangan, untuk menunjukkan

arah masing – masing garis.

Pertemuan garis alir. Simbol ini

digunakan jika dua garis alir bertemu dan

salah satu garis mengikuti arus garis

lainnya.

Mulai/Berakhir. Simbol ini untuk

menggambarkan awal dan akhir suatu

sistem.

Dari Pemasok Masuk ke sistem. Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan proses yang masuk

dari luar ke dalam sistem.

Ke sistem penjualan

Keluar ke sistem. Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan proses yang keluar

dari sistem.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

50  

2.1.26 State Transition Diagram (STD)

State transition diagram adalah tool yang digunakan untuk

menggambarkan sequence dan variation dari tampilan layar yang dapat

terjadi semasa user session. Ada dua macam cara kerja dari STD, yaitu :

• Passive

Sistem ini melakukan kontrol terhadap lingkungan tetapi lebih

bersifat memberikan reaksi atau menerima data saja. Misalnya suatu

sistem yang tugasnya mengumpulkan atau menerima data melalui

sinyal yang dikirimkan satelit.

• Active

Sistem ini melakukan kontrol terhadap lingkungan secara aktif dan

dapat menerima data serta memberikan rspon terhadap lingkungan

dengan program yang telah ditentukan. Misalnya sistem komputer

yang ditempatkan pada peluru kendali atau sistem yang digunakan

pada proses kontrol.

Notasi yang digunakan pada STD, yaitu :

• Kotak

Kotak menggambarkan state. State adalah kumpulan keadaan atau

attribut yang mencirikan suatu benda pada waktu tertentu atau

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

51  

kondisi tertentu. Misalnya menunggu pemakai mengisi password,

menunggu instruksi berikutnya atau menunggu nada panggil.

• Panah

Transition state atau perubahan state disimbolkan dengan anak

panah.

• Action

Action adalah yang dilakukan sistem bila terjadi perubahan state atau

merupakan reaksi terhadap kondisi action akan menghasilkan

kalkulasi dan lain sebagainya.

2.1.27 Waterfall Model

Waterfall model digunakan untuk urutan dalam pembuatan sebuah

software, dimulai dari analysis, design, code, test (Pressman, 2001, p28).

Gambar 2.7 Linear Sequential Model atau biasa disebut juga Waterfall

Model

Pada tahap analysis digunakan untuk mecari kebutuhan – kebutuhan

yang diinginkan oleh pelanggan. Pihak software engineer harus mengerti

Analysis Design Code Test

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

52  

kebutuhan fungsi, performa, dan tampilan muka dari software yang akan

dibuat.

Pada tahap design digunakan untuk men-design algoritma, tampilan

layar, struktur data, software architecture. Hasil design yang sudah dibuat

akan didokumentasikan dan menjadi bagian dari software configuration.

Pada tahap code digunakan untuk mengubah design pada tahap

sebelumnya menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin, sehinga pada

akhirnya akan menjadi sebuah software jadi.

Pada tahap test digunakan untuk menge-test apakah program yang

sudah dibuat memiliki bug ataupun kesalahan – kesalahan yang nantinya

akan diperbaiki kembali.

2.2 Teori Pendukung

2.2.1 Teori Penjualan

Menurut Romney dan Steinbart (2002, p517), penjualan merupakan

suatu set rekursif dari kegiatan bisnis dan operasi pemrosesan informasi

terkait yang dihubungkan dengan penyediaan barang dan pelayanan

pelanggan serta penerimaan pembayaran dari penjualan tersebut.

Menurut Mulyadi (2001, p204), kegiatan penjualan terdiri dari

transaksi penjualan barang atau jasa, bisa secara kredit maupun tunai.

• Kredit

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

53  

Jika barang atau jasa telah dipenuhi kepada pelanggan, maka

perusahaan memiliki piutang terhadap pelanggan tersebut dalam

jangka waktu tertentu.

• Tunai

Barang atau jasa akan dipenuhi kepada pelanggan apabila pelanggan

telah membayar barang atau jasa tersebut terlebih dahulu.

Fungsi – fungsi yang terkait dengan sistem penjualan adalah :

• Fungsi Penjualan

Bertanggung jawab untuk menerima order, mengedit order, meminta

otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan transaksi

penjualan.

• Fungsi Kredit

Bertanggung jawab untuk meneliti status kredit dan memberikan

otorisasi kredit kepada pelanggan.

• Fungsi Gudang

Bertanggung jawab untuk menyimpan dan menyiapkan barang yang

dipesan, dan mengirimkannya ke bagian pengiriman.

• Fungsi Pengiriman

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

54  

Bertangung jawab untuk menyerahkan barang ke pelanggan

berdasarkan surat order pengiriman yang diterima dari bagian

penjualan.

• Fungsi Penagihan

Bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan atas transaksi yang

timbul dari kegiatan penjualan.

• Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari

transaksi penjualan kredit dan membuat laporan penjualan.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan (Mulyadi,

2001, p219) adalah sebagai berikut :

• Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, bagian order penjualan menerima order dari

pembeli dan menambah informasi penting pada surat order. Bagian

ini kemudian mengirimkan kepada bagian kredit untuk meminta

persetujuan kredit. Setelah disetujui, bagian penjualan mengisi faktur

penjualan dan surat order pengiriman ke bagian yang terkait.

• Prosedur persetujuan kredit

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

55  

Bagian kredit menganalisis kredit yang diajukan oleh pelanggan

kemudian memberikan persetujuan atau membatalkan penjualan

kredit yang diajukan.

• Prosedur pengiriman

Bagian pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai

dengan surat order pengiriman yang diterima dari bagian order

penjualan.

• Prosedur penagihan

Bagian ini membuat surat penagihan dan melampirkan faktur

penjualan untuk dikirimkan kepada pembeli.

• Prosedur pencatatan piutang

Bagian piutang mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu

piutang untuk mengadakan pengakuan piutang.

• Prosedur distribusi penjualan

Bagian ini mendistribusikan data – data penjualan menurut informasi

yang diperlukan manajemen.

• Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan dan kartu biaya

membuat rekap harga pokok penjualan dan bukti memorial sebagai

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00090-IF BAB 2.pdf · Perencanaan basis data adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan

56  

dasar bagi bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan harga

pokok produk yang dijual.