bab 2 landasan teori 2.1 pengertian basis...

37
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), basis data adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. 2.2 Pengertian Sistem Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p54), sistem basis data sebagai kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri. 2.3 Teori DBMS (Database Management System) 2.3.1 Pengertian DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), Database Management System (DBMS) merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan kontrol akses ke database. 2.3.2 Fasilitas DBMS Biasanya, DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut : a. Data Definition Language (DDL) Memungkinkan pengguna untuk membuat spesifikasi tipe data, struktur data, dan constraint pada data untuk dapat disimpan di dalam database.

Upload: phungkien

Post on 29-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), basis data adalah kumpulan data dan deskripsi

data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

organisasi.

2.2 Pengertian Sistem Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p54), sistem basis data sebagai kumpulan program

aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management

System (DBMS) dan basis data itu sendiri.

2.3 Teori DBMS (Database Management System)

2.3.1 Pengertian DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), Database Management System (DBMS)

merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara, dan kontrol akses ke database.

2.3.2 Fasilitas DBMS

Biasanya, DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :

a. Data Definition Language (DDL)

Memungkinkan pengguna untuk membuat spesifikasi tipe data, struktur data, dan

constraint pada data untuk dapat disimpan di dalam database.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

8  

b. Data Manipulation Language (DML)

Memungkinkan pengguna untuk memasukkan, meng-update, menghapus, dan

mengambil data dari database.

c. Akses Kontrol

DBMS menyediakan akses kontrol ke dalam database, seperti :

i. Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak sah untuk mengakses

database tersebut.

ii. Sistem integritas, menjaga konsistensi data yang tersimpan.

iii. Sistem kontrol konkurensi, mengijinkan akses data untuk diakses oleh

database.

iv. Sistem kontrol pemulihan, mengembalikan database ke keadaan yang

konsisten dari sebelumnya setelah mengalami kegagalan perangkat keras

atau perangkat lunak.

v. Sebuah katalog yang dapat diakses pengguna, berisi deskripsi dari data di

dalam database.

2.3.3 Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p68), ada lima komponen penting dalam DBMS

yaitu hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), data, procedures

(prosedur), dan people (pemakai).

1. Hardware (Perangkat Keras)

Hardware digunakan untuk mejalankan DBMS untuk aplikasi. Hardware yang

digunakan adalah hardware yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan

DBMS yang digunakan. Beberapa DBMS hanya dapat dioperasikan pada

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

9  

hardware/operation system tertentu dimana yang lainnya dapat digunakan pada

hardware/operation system yang lainnya.

2. Software (Perangkat Lunak)

Komponen-komponen software terdiri dari software DBMS itu sendiri dan

program aplikasi, dimana jika digabungkan dengan sistem operasi, termasuk

software jaringan, DBMS ini bisa digunakan melalui sebuah jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS, hal ini mencakup sudut

pandang end-user mengenai data. Data pada sebuah sistem basis data baik

single-user system maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat

digunakan bersama.

4. Procedures (Prosedur)

Prosedur merupakan instruksi dan aturan-aturan yang membuat rancangan dan

menggunakan database. Penggunaan sistem dan pengaturan staf yang mengatur

kebutuhan basis data didokumentasikan dalam prosedur yang berupa petunjuk

penggunaan.

Instruksi tersebut misalnya digunakan untuk :

a. Log on ke DBMS

b. Menggunakan sebagian fasilitas DBMS atau program aplikasi

c. Start dan stop DBMS

d. Membuat salinan cadangan database

e. Menangani kesalahan pada hardware dan software

f. Mengubah struktur tabel dan meningkatkan tampilan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

10  

5. People (Pemakai)

Komponen terakhir adalah manusia yang terlibat langsung dengan sistem

tersebut. Manusia ini dibedakan menjadi empat :

a. Data and Database Administrators, ada dua jenis yaitu Data Administrator

(DA) yang bertanggung jawab untuk pengelolaan sumber daya termasuk

perencanaan database, pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan

dan prosedur, dan desain database konseptual/logikal. Database

Administrator (DBA) yang bertanggung jawab untuk realisasi fisik dari

database, termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan dan

kontrol integritas, pemeliharaan sistem operasional, dan memastikan kinerja

yang memuaskan dari aplikasi bagi pengguna.

b. Database Designers ada dua tipe perancang yaitu logical database designers

dan physical database designers. Logical database designers bersangkutan

dengan mengidentifikasi data (entitas dan atribut), hubungan antara data dan

kendala pada data yang akan disimpan dalam database. Physical database

designers memutuskan bagaimana desain database logikal akan diwujudkan

secara fisik.

c. Application Developers bertanggung jawab untuk melaksanaan program

aplikasi yang harus dilaksanakan untuk end-users.

d. End-Users adalah clients untuk database, yang telah dirancang dan

diimplementasi, serta dipelihara untuk menyajikan informasi yang

diperlukan. End-Users dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem yang

dijalankan :

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

11  

i. Naive users adalah tipikal orang yang tidak berinteraksi langsung

dengan DBMS. Mereka mengakses database melalui sebuah program

aplikasi yang ditujukan secara khusus untuk mencoba operasi

sesederhana mungkin.

ii. Sophisticated users adalah orang yang lebih mengerti struktur

database dan fasilitasnya, dan memungkinkan dirinya untuk

menggunakan bahasa pemrograman yang lebih tinggi.

2.3.4 Keuntungan DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p77), keuntungan DBMS yaitu :

a. Control of data redundancy, mengontrol database untuk mengeliminasi redundan

dengan data terintegrasi cukup disimpan sekali.

b. Data consistency, mengeliminasi atau mengontrol redundan, dapat mengurangi

resiko inkonsistensi yang terjadi.

c. Sharing of data, sistem basis data terdapat pada organisasi yang dapat digunakan

oleh seluruh pengguna yang memiliki hak akses.

d. Improved data integrity, meningkatkan validitas dan konsistensi data tersebut.

Integritas biasanya dijabarkan ke dalam constraints, yang mana aturan konsistensi

database tidak mengijinkan untuk dilanggar.

e. Improved security, meningkatkan database securitiy, memproteksi basis data dari

pengguna yang tidak dikenal.

f. Increased productivity, dalam file-based-systems deskripsi data dan logika

pengaksessan data telah dibuat ke dalam beberapa program aplikasi, membuat

program tergantung pada data.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

12  

g. Improved backup dan recovery services, meningkatkan backup data. Jika,

kesalahan terjadi backup data dapat di-restored.

2.3.5 Kerugian DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p80), kekurangan DBMS, yaitu :

a. Complexity, dimana Database designers dan developers, data dan database

administrators, serta end-users harus mengerti fungsinya untuk mengambil

keuntungan penuh dari fungsi tersebut. Kesalahan dalam mengerti sistem dapat

memberikan keputusan rancangan yang buruk, yang dapat mengakibatkan

konsekuensi serius dari sebuah organisasi.

b. Size, kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS menjadi software

yang sangat besar dan membutuhkan ruang disk serta memori substansial untuk

menjalankannya secara efisien.

c. Additional hardware costs, untuk mencapai performa yang dibutuhkan, sangat

diperlukan membeli mesin besar, mesin yang didedikasikan untuk menjalankan

DBMS.

d. Higher impact of failure, sentralisasi sumber daya menambah kerentanan sistem.

Setelah semua pengguna dan aplikasi bergantung pada ketersediaan dari DBMS,

kesalahan komponen tertentu dapat menyebabkan operasi berhenti.

2.4 Teori Database System Development Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), siklus hidup aplikasi database secara inheren

terkait dengan siklus hidup sistem informasi. Penting untuk mengenali bahwa tahapan

siklus hidup aplikasi database tidak selalu berurutan, tetapi melibatkan beberapa jumlah

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

13  pengulangan tahap sebelumnya melalui loop feedback. Berikut ditunjukkan tahapan daur

hidup aplikasi database pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

14  2.4.1 Database Planning (Perancangan Basis Data)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), aktivitas manajemen yang memungkinkan

tahapan dari siklus hidup sistem database yang akan direalisasikan secara efisiensi dan

seefektif mungkin.

2.4.2 System Definition (Definisi Sistem)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), menentukan ruang lingkup dan batas-batas

dari sistem database, termasuk pandangan pengguna utama, penggunanya, dan area

aplikasi. Pandangan pengguna mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari sistem database

dari perspektif peran pekerjaan tertentu (seperti sebagai Manajer atau Supervisor) atau

area aplikasi enterprise (seperti pemasaran, personalia, atau pengontrol stok).

2.4.3 Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), proses mengumpulkan dan menganalisis

informasi tentang bagian dari organisasi yang harus didukung oleh sistem database, dan

menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi persyaratan untuk sistem baru. Ada

tiga pendekatan utama untuk mengelola persyaratan sistem database dengan pandangan

beberapa pengguna, yaitu :

i. The centralized approach (Pendekatan terpusat)

ii. The view integration approach (Pendekatan integrasi tampilan)

iii. A combination of both approach (Kombinasi dari pendekatan keduanya)

Ada banyak teknik untuk mengumpulkan informasi ini, yang disebut fact finding

techniques. Terdapat lima teknik fact finding yang umum digunakan :

a. Mempelajari dokumen

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

15  

b. Mewawancarai

c. Mengamati kegiatan perusahaan

d. Penelitian

e. Kuisioner

2.4.4 Database Design (Desain Basis Data)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p320), proses menciptakan desain yang akan

mendukung pernyataan misi perusahaan dan tujuan misi untuk sistem database yang

diperlukan. Terdapat dua pendekatan perancangan database, yaitu :

i. Bottom-up

Pendekatan ini dimulai pada tingkat dasar atribut (yaitu, sifat-sifat entitas dan

relasi), yang melalui analisis hubungan antara atribut, dikelompokkan ke dalam

relasi yang mewakili jenis entitas dan relasi antar entitas.

ii. Top-down

Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan model data yang berisi tingkat

tinggi beberapa entitas dan relasi kemudian berturut-turut menerapkan perbaikan

top-down untuk mengidentifikasi tingkat rendah entitas, hubungan dan atribut

yang terkait.

Perancangan database terdiri dari tiga fase yaitu :

1. Conceptual database design

Menurut Connolly dan Begg (2010, p322), proses membangun suatu model data

yang digunakan dalam suatu perusahaan, independen dari semua pertimbangan

fisik.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

16  

Menurut Connolly dan Begg (2010, p470), langkah-langkah desain basis data

konseptual :

Langkah 1 : Membangun model data konseptual.

1.1 : Mengidentifikasi jenis entitas.

1.2 : Mengidentifikasi jenis relasi.

1.3 : Mengidentifikasi jenis dan menggabungkan atribut pada tiap

entitas.

1.4 : Menentukan domain atribut.

1.5 : Menentukan candidate key, primary key, dan alternate key.

1.6 : Mempertimbangkan konsep pemodelan enhanched (optional).

1.7 : Memeriksa model untuk redundansi.

1.8 : Validasi model konseptual terhadap transaksi pengguna.

1.9 : Memeriksa model data konseptual terhadap transaksi

pengguna.

2. Logical database design

Menurut Connolly dan Begg (2010, p323), proses membangun model data yang

digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan model data tertentu, tetapi

independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p490), langkah-langkah desain basis data

logikal :

Langkah 2 : Membangun dan memvalidasi model data logikal.

2.1 : Menurunkan hubungan model data logikal.

2.2 : Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi.

2.3 : Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

17  

2.4 : Memeriksa integrity constraints.

2.5 : Tinjauan model data logikal dengan pengguna.

2.6 : Menggabungkan model data logikal menjadi model global

(optional).

2.7 : Memeriksa model terhadap future growth.

3. Physical database design

Menurut Connolly dan Begg (2010, p523), proses pendeskripsian implementasi

basis data pada penyimpanan sekunder; proses itu menggambarkan basis relasi,

organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke

data, dan setiap kendala integritas terkait dan tahapan keamanan.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p523) langkah-langkah desain basis data

fisikal :

Langkah 3 : Menerjemahkan model data logis untuk target DBMS.

3.1 : Desain relasi dasar.

3.2 : Merancangan representasi derived data.

3.3 : Merancang general constraints.

Langkah 4 : Desain organisasi file dan indeks.

4.1 : Menganalisis transaksi.

4.2 : Memilih organisasi file.

4.3 : Memilih indeks.

4.4 : Mengestimasi ruang disk yang diperlukan.

Langkah 5 : Desain pandangan pengguna.

Langkah 6 : Desain mekanisme keamanan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

18  2.4.5 DBMS Selection (Pemilihan DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), pemilihan DBMS yang tepat untuk

mendukung sistem basis data. Jika tidak ada DBMS yang sesuai maka bagian dari siklus

hidup akan membuat seleksinya yaitu antara konseptual dengan desain logikal.

Langkah-langkah dalam pemilihan DBMS :

i. Menetapkan kerangka referensi belajar.

ii. Daftar sederhana dari dua atau tiga produk.

iii. Evaluasi produk.

iv. Merekomendasikan seleksi dan menghasilkan laporan.

2.4.6 Application Design (Desain Aplikasi)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p329), desain user interface dan program aplikasi

yang digunakan untuk memproses database. Rancangan aplikasi dibagi menjadi dua

aspek, yaitu :

1. Transaction Design (Rancangan Transaksi)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p330), suatu tindakan, atau serangkaian

tindakan yang dilakukan oleh single user atau program aplikasi, yang mengakses

atau merubah isi database. Ada tiga tipe transaksi ini :

i. Retrieval transactions.

ii. Update transactions.

iii. Mixed transactions

2. User Interface Design Guidelines

i. Meaningful tittle.

ii. Comprehensive instruction

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

19  

iii. Familiar field tables.

iv. Consistent use coler.

v. Error message for fields

vi. Completion signal.

2.4.7 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), prototyping adalah membangun sebuah

model kerja dari sistem basis data. Sebuah prototipe adalah model kerja tidak secara

normal yang mempunyai semua fitur-fitur yang dibutuhkan atau yang menyediakan

semua fungsi dari sistem akhir. Prototipe harus mempunyai keuntungan utama menjadi

murah secara relatif dan cepat untuk dibangun.

Ada dua strategi prototipe yang akhir-akhir sering digunakan :

i. Requirements prototyping, menggunakan sebuah prototipe untuk mendiktekan

persyaratan dari sebuah usulan sistem basis data dan setelah semua persyaratan

selesai maka prototipe dibuang.

ii. Evolutionary prototyping, menggunakan usulan yang sama, perbedaan yang

penting adalah prototipe tidak dibuang tetapi dikembangkan lebih jauh menjadi

pekerjaan sistem basis data.

2.4.8 Implementation (Implementasi)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), implementasi adalah realisasi fisikal dari

basis data dan desain aplikasi. Implementasi basis data dicapai dengan menggunakan :

i. Data Definition Language (DDL) yaitu sebuah bahasa yang mengijinkan DBA

atau user untuk mendeskripsikan dan menamai entitas, atribut, dan relasi yang

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

20  

dihubungkan untuk aplikasi, bersama dengan integritas terkait dan kendala

keamanan.

ii. Program aplikasi yang diimplementasi menggunakan bahasa generasi ketiga atau

keempat (3GL atau 4GL) yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti yang

digunakan pada SQL dan QBE.

iii. Bagian dari program aplikasi ini adalah transaksi basis data, yang

diimplementasikan menggunakan Data Manipulation Language (DML) yaitu

bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung operasi dasar

manipulasi data pada data yang ada dalam database. Pada DBMS, terpancang

dengan sebuah bahasa pemrograman seperti Visual Basic (VB), VB.net, Phyton,

Delphi, C, C++, C#, Java, COBOL, Fortran, Ada, atau Pascal. Keamanan dan

integrity control dari sistem juga diimplementasikan. Beberapa kontrol ini

diimplementasikan menggunakan DDL, tetapi yang lain mungkin butuh batasan

luar dalam menggunakan DDL.

2.4.9 Data Conversion and Loading (Pengubahan dan Pemuatan Data)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Data Conversion and Loading adalah

mentransferkan beberapa data yang ada ke dalam database baru dan

mengkonversikannya ke beberapa aplikasi yang ada untuk menjalankanya pada database

baru tersebut.

2.4.10 Testing (Uji Coba)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Testing adalah proses menjalankan sistem

basis data dengan maksud menemukan kesalahan. Pengujian juga harus mencakup

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

21  kegunaan dari sistem basis data. Idealnya, sebuah evaluasi harus dilakukan terhadap

spesifikasi kegunaannya. Contoh kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan

evaluasi meliputi :

1. Learnability, berapa lama waktu yang dibutuhkan pengguna baru untuk menjadi

produktif dengan sistem.

2. Performance, seberapa baik respon sistem sesuai praktek kerja pengguna.

3. Robustness, seberapa toleransinya sistem dari kesalahan pengguna.

4. Recoverability, seberapa baik sistem pulih dari kesalahan pengguna.

5. Adaptability, seberapa dekat sistem terkait dengan satu model pekerjaan

Setelah pengujian selesai, sistem basis data siap untuk ‘ditandatangani’ dan diserahkan

pada pengguna.

2.4.11 Operational Maintenance (Perawatan Operasional)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p335), Operational Maintenance adalah proses

pemantauan dan pemeliharaan instalasi sistem basis data berikut. Tahap pemeliharaan

ini melibatkan dua kegiatan yaitu :

i. Pemantauan kinerja sistem. Jika kinerja turun ke bawah tingkat yang dapat

diterima, tuning atau reorganisasi basis data mungkin diperlukan.

ii. Memelihara dan meningkatkan sistem basis data melalui tahap-tahap sebelumnya

dari siklus hidup.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

22  2.5 Teori Entity-Relational Modelling (ER Model)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), ER Model adalah pendekatan top-down

untuk merancang basis data yang diawali dengan mengidentifikasi data penting yang

disebut entitas dan relasi antar data yang harus diwakili dalam model tersebut.

1. Entity Types (Jenis Entitas)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p372), sekelompok objek dengan sifat yang

sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan memiliki eksistensi yang independen.

Konsep dasar dari ER model adalah tipe entitas, yang mewakili sekelompok

‘benda’ di ‘dunia nyata’ dengan sifat yang sama. Entity occurance adalah sebuah

objek diidentifikasi secara unik suatu entitas. Tiap objek yang diidentifikasi

secara unik dari sebuah tipe entitas merujuk pada kesederhanaan sebuah entity

occurrence.

2. Relationship Types (Tipe Relasi)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p374), sebuah set asosiasi yang bermakna

antar jenis entitas. Sebuah tipe relasi adalah set asosiasi antara satu atau lebih

partisipasi tipe-tipe entitas. Seperti tipe-tipe entitas dan entitas-entitas, perlu

untuk membedakan antara istilah ‘relationship type’ dan ‘relationship

occurrence’.

Sebuah relationship occurrence menunjukkan hubungan entitas tertentu yang

terkait. Pertimbangkan jenis relasi yang disebut Has, yang merupakan hubungan

antara entitas Branch dan Staff, yang memiliki Branch Has Staff. Kita dapat

memeriksa contoh kejadian individual dari relasi Has menggunakan sebuah

semantic net. Semantic net adalah sebuah model tingkat-objek, yang

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

23  

menggunakan simbol • untuk merepresentasikan entitas-entitas dan simbol

untuk merepresentasikan relasi.

Gambar 2.2 Semantic Net

a. Degree of Relationship Type

Menurut Connolly dan Begg (2010, p376), jumlah partisipasi tipe entitas

dalam sebuah relasi. Entitas yang ikut dalam suatu tipe relasi tertentu

disebut dengan peserta relasi. Relasi dua derajat diebut binary, relasi tiga

derajat disebut ternary. Relasi empat derajat disebut quaternary.

Gambar 2.3 Relasi Dua Derajat

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

24  

Gambar 2.4 Relasi Tiga Derajat

Gambar 2.5 Relasi Empat Derajat

b. Recursive Relationship

Menurut Connolly dan Begg (2010, p378), sebuah tipe relasi dimana tipe

entitas yang sama berpartisipasi lebih dari sekali dan berbeda peran.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

25  

Relasi dapat diberikan nama peran untuk menunjukkan tujuan bahwa

setiap jenis entitas yang berpartisipasi bermain dalam sebuah relasi.

3. Atribut

Menurut Connoly dan Begg (2010,p379), sebuah properti dari entitas atau tipe

relasi. Atribut dapat diklasifikasi menjadi :

i. Simple and Composite Attributes

Menurut Connolly dan Begg (2010, p379), sebuah atribut yang terdiri dari

komponen tunggal dengan keberadaan independen. Composite Attributes

adalah sebuah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, masing-masing

dengan keberadaan independen.

ii. Single-Valued and Multi-Valued Attributes

Menurut Connolly dan Begg (2010, p380), sebuah atribut yang memegang

nilai tunggal untuk setiap kemunculan suatu entitas. Multi-Valued Attributes

adalah sebuah atribut yang memegang beberapa nilai untuk setiap

kemunculan suatu entitas.

iii. Derived Attributes

Menurut Connolly dan Begg (2010, p380), sebuah atribut mewakili nilai

yang diturunkan dari nilai atribut terkait atau sekumpulan atribut, belum

tentu dalam tipe entitas yang sama.

iv. Keys

Menurut Connolly dan Begg (2010, p381), keys dibagi menjadi lima jenis :

a. Candidate Keys

Set atribut minimal yang secara unik mengidentifikasi setiap

kemunculan dari tipe entitas.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

26  

b. Primary Keys

Sebuah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik,

tiap kejadian pada sebuah tipe entitas.

c. Composite Keys

Sebuah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.

d. Alternate Keys

Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key, atau biasa

disebut secondary key.

e. Foreign Keys

Himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan candidate key

dari beberapa relasi lainnya.

4. Strong and Weak Entity Types

Menurut Connolly dan Begg (2010, p383), dapat dibedakan jenis entitas sebagai

tipe yang kuat atau yang lemah.

a. Strong Entity Type, adalah sebuah tipe entitas yang tidak tergantung pada

keberadaan-beberapa jenis entitas lainnya.

b. Weak Entity Type, adalah sebuah tipe entitas yang bergantung pada

keberadaan-beberapa jenis entitas lain.

5. Structural Constraints

Menurut Connolly dan Begg (2010, p385), hambatan yang harus mencerminkan

pembatasan pada hubungan seperti yang dirasakan di ‘dunia nyata’. Tipe utama

dari constraint pada relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah (atau

batas) dari kejadian yang mungkin dari suatu entitas yang berelasi dengan suatu

kejadian tunggal sebuah entitas dan terkait suatu relasi tertentu. Derajat binary

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

27  

adalah yang paling sering digunakan dalam menentukan relasi. Relasi biner

secara umum merujuk pada one-to-one (1:1), one-to-many (1:*), atau many-to-

many (*:*).

Gambar 2.6 One-to-One (1:1) Relationships

Gambar 2.7 One-to-Many (1:*) Relationships

Gambar 2.8 Many-to-Many (*:*) Relationships

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

28  

6. Multiplicity for Complex Relationships

Jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin dari suatu entitas dalam suatu

hubungan n ketika yang lain (n-1) nilainya tetap.

a. Cardinality

Menurut Connolly dan Begg (2010, p389), menjelaskan jumlah maksimum

hubungan kejadian yang mungkin untuk suatu entitas yang berpartisipasi

dalam jenis hubungan tertentu.

b. Participation

Menurut Connolly dan Begg (2010, p391), menentukan apakah semua atau

hanya beberapa kejadian entitas berpartisipasi dalam suatu hubungan.

Kendala partisipasi mewakili apakah semua kejadian entitas yang terlibat

dalam suatu hubungan tertentu (merujuk sebagai partisipasi mandatory) atau

hanya beberapa (merujuk sebagai partisipasi optional).

Mandatory dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Partisipasi Mandatory on both sides dari relasi 1:1.

2. Partisipasi Mandatory on one side dari relasi 1:1.

3. Partisipasi opsional on both sides dari relasi 1:1.

2.6 Teori Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2005, p416), sebuah teknik untuk memproduksi satu set

hubungan dengan sifat yang diinginkan, mengingat kebutuhan data dari suatu

perusahaan. Karakteristik dari sebuah set yang cocok hubungannya termasuk :

1. Jumlah minimal atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan data

perusahaan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

29  

2. Atribut dengan relasi logikal tertutup (dijelaskan sebagai ketergantungan

fungsional) ditemukan didalam relasi yang sama.

3. Redundansi minimal dengan atribut masing-masing diwakili hanya sekali dengan

pengecualian penting dari atribut yang membentuk semua atau sebagian dari

foreign keys, yang penting untuk bergabung dengan relasi terkait.

2.6.1 Proses Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010, p428), tiga bentuk normalisasi pada awalnya yang

diusulkan disebut First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), Third Normal

Form (3NF).

Proses normalisasi :

1. Unnormalized form (UNF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), suatu tabel yang terdiri dari satu atau

lebih kelompok yang berulang (repeating group). Repeating group adalah sebuah

atribut atau himpunan atribut di dalam tabel yang memiliki lebih dari satu nilai

(multiple value) untuk sebuah primary key pada tabel tersebut.

2. First Normal Form (1NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), sebuah relasi dimana titik temu antara

baris dan kolomnya mengandung hanya satu nilai. Ada dua pendekatan umum

untuk menghilangkan repeating group dari tabel yang tidak normal, yaitu :

a. Menempatkan data berulang bersama salinan atribut kunci pada relasi yang

berulang.

b. Menempatkan data berulang bersama salinan atribut kunci pada relasi yang

terpisah. Sebuah primary key diidentifikasi ke dalam relasi.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

30  

3. Second Normal Form (2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p434), sebuah relasi yang berada pada 1NF

dan setiap atribut yang bukan primary key berfungsi secara penuh bergantung

pada primary key-nya.

4. Third Normal Form (3NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p436), sebuah relasi yang berada pada 1NF

dan 2NF, dan tidak ada atribut yang bukan primary key yang secara langsung

bergantung kepada primary key-nya.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p447), BCNF berdasarkan pada functional

dependencies yang mempertimbangkan semua candidate key dalam sebuah

relasi. Sebuah relasi dalam BCNF jika dan hanya juka setiap determinant adalah

sebuah candidate key.

6. Fourth Normal Form (4NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p457), sebuah relasi yang jika dan hanya jika

setiap nontrivial multivalued dependency A ->> B, dimana A adalah candidate

key dari relasi.

7. Fifth Normal Form (5NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p458), sebuah relasi jika dan hanya jika

setiap join dependency (R1, R2, … Rn) di dalam relasi R, setiap proyeksi

mencakup candidate key dari relasi asli.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

31  2.7 Teori Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p344), Data Flow Diagram adalah alat

yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan pekerjaan atau proses yang

dilakukan oleh sistem. Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p345), ada tiga

simbol dan satu koneksi :

i. Persegi panjang bersudut tumpul mewakili proses-proses atau pekerjaan yang

harus dilakukan. Simbol ini digambarkan sebagai PROSES dari kerangka sistem

informasi.

ii. Kotak mewakili agen eksternal--batas sistem. Simbol ini digambarkan sebagai

ANTARMUKA dari kerangka sistem informasi.

iii. Kotak open-ended mewakili data stores, atau kadang-kadang disebut file atau

database. Simbol ini digambarkan sebagai DATA dari kerangka sistem

informasi.

iv. Panah merepresentasikan aliran data, atau input dan output ke dan dari proses

tersebut.

Gambar 2.9 Simbol dan Koneksi DFD Bentuk Gane dan Sarson

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

32  2.8 Teori State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673), State Transition Diagram adalah

alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat muncul

ketika pengguna sistem mengunjungi terminal.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan STD, yaitu :

a. State

Adalah sebuah kondisi dari keadaan, atau form, yang dapat digunakan oleh

komponen suatu sistem. Ada dua macam state, yaitu :

i. Current State

ii. Final State

b. Transition

Merupakan simbol yang menyatakan suatu perubahan dari suatu keadaan ke

keadaan yang lain.

c. Event

Adalah suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh

sistem. Kejadian tersebut dapat menyebabkan perubahan dari satu state ke state

lainnya.

d. Action

Saat event muncul, terjadi transaksi sehingga komponen sistem menerima

perubahan, state. Untuk itu dibutuhkan sebuah aksi untuk berpindah state. Aksi

disini akan menghasilkan sebuah output atau tampilan.

e. Output

Merupakan hasil keluaran dari kalkulasi dan lain sebagainya.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

33  2.9 Teori Software Development Lifecycle (SDLC)

Untuk mengelola tingkat kompleksitas, sejumlah model SDLC atau metodologi telah

diciptakan, salah satunya adalah Waterfall Model. Menurut Sommerville (2011, p31)

Waterfall Model terbagi menjadi lima tahap:

Gambar 2.10 Waterfall Model

1. Requirements analysis and definition

Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan melalui konsultasi dengan

pengguna sistem. Kemudian ditetapkan secara rinci dan berfungsi sebagai

spesifikasi sistem.

2. System and software design

Proses desain sistem mengalokasikan persyaratan untuk baik perangkat keras

atau sistem perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara

keseluruhan. Desain perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi

fundamental abstraksi sistem perangkat lunak dan hubungannya.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

34  

3. Implementation and unit testing

Selama tahap ini, desain perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian

program atau unit program. Unit pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap

unit memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and system testing

Unit-unit program individu atau program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem

yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah

dipenuhi. Setelah pengujian, sistem perangkat lunak dikirimkan ke pelanggan.

5. Operation and maintenance

Biasanya (meskipun tidak harus), ini adalah fase siklus hidup terpanjang. Sistem

ini di-instal dan mulai digunakan. Pemeliharaan melibatkan mengoreksi

kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap awal dari siklus hidup, meningkatkan

pelaksanaan unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan yang

baru ditemukan.

2.10 Integrity Constraints

Menurut Connolly dan Begg (2010, p577), integrity constraints juga berkontribusi

mempertahankan sistem basis data yang aman dengan mencegah data dari yang tidak

valid, dan hasil yang tidak benar.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p153), Integrity Constraints dibagi menjadi empat

jenis yaitu :

1. Nulls, merepresentasi yang sebuah nilai untuk sebuah atribut yang tidak

diketahui dengan jelas atau tidak berlaku untuk tuple ini.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

35  

2. Entity Integrity, hubungan dasar, tidak ada atribut dari primary key yang bisa

null.

3. Referential Integrity, jika foreign key ada dalam relasi, baik nilai foreign key

harus sesuai dengan nilai candidate key dari beberapa tuple dalam home relation

atau foreign key harus sepenuhnya null.

4. General Constraints, tambahan aturan yang ditetapkan oleh pengguna atau

administrator basis data dari basis data yang mendefinisikan atau membatasi

beberapa aspek dari perusahaan.

2.11 Database Security

Menurut Connolly dan Begg (2010, p568), Database Security adalah mekanisme yang

melindungi basis data terhadap ancaman disengaja atau tidak disengaja. Keamanan basis

data bertujuan untuk meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh peristiwa

diantisipasi dengan cara yang hemat biaya tanpa terlalu membatasi pengguna. Menurut

Connolly dan Begg (2010,p569), salah satu jenis keamanan untuk basis data yaitu

menghindari threats. Threats yaitu setiap situasi atau kejadian, baik disengaja atau tidak

disengaja, yang dapat merugikan sistem dan berakibat pada organisasi.

2.12 Backup and Recovery

Menurut Connolly dan Begg (2010, p576), backup adalah proses periodik yang

menyalin dari file basis data dan log (program) ke media penyimpanan offline.

Dalam hal kegagalan yang membuat database tidak dapat digunakan, salinan cadangan

dan rincian ditangkap dalam file log yang digunakan untuk mengembalikan database ke

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

36  tahapan terbaru yang kemungkinan konsisten. Keuntungan dari journal adalah bahwa

dalam hal kegagalan, database dapat dikembalikan ke keadaan terakhir yang konsisten

dikenal dengan menggunakan salinan cadangan dari database dan informasi yang

terdapat dalam file log. Jika journal tidak diaktifkan pada sistem gagal, satu-satunya alat

pemulihan adalah untuk mengembalikan database menggunakan versi terbaru dari

database. Namun, tanpa file log, setiap perubahan yang dilakukan setelah last backup ke

database akan hilang.

2.13 Pengertian Internet

Mengacu pada pendapat Barry dan Mick (2001, p20-24), internet adalalah sebuah

jaringan yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia.

Internet mencapai integrasi dari jaringan-jaringan komputer dengan menerapkan

protokol komunikasi kepada jaringan komputer yang dapat berkomunikasi. Protokol

tersebut yang menentukan cara pesan disandikan, jenis pesan yang dapat dikirim dan

yang harus dikirim. Penggunaan internet saat ini penting karena melalui internet

pengguna dapat mengakses informasi dengan lebih mudah, biaya yang rendah, serta

berkomunikasi dengan lingkup yang lebih luas baik di dalam maupun di luar organisasi.

2.14 Pengertian Web

Barry dan Mick (2001, p24) berpendapat bahwa web adalah sebuah aplikasi internet

yang menyediakan cara sederhana untuk mengakses informasi dan menjalankan program

yang tersimpan di komputer yang terhubungan dengan internet. Menurut Barry dan

Mick (2001, p190) web menggunakan internet untuk menyediakan fasilitas :

i. menyimpan informasi,

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

37  

ii. mencari dan mengambil informasi,

iii. menyimpan dan mengeksekusi program komputer,

iv. memasukkan dan memanipulasi informasi.

2.15 Sistem Web Basis Data

Mengacu pada pendapat Barry dan Mick (2001, p38), sistem web basis data adalah

sistem dimana kedua teknologi web dan database digunakan. Sistem ini menyediakan

akses yang lebih luas terhadap database , sistem lebih terdistribusi, memberikan layanan

lebih melalui sistem yang lebih terintegrasi.

Barry dan Mick (2001, p36) mengatakan bahwa penggunakan database dan teknologi

web dalam suatu sistem tunggal menguntungkan dalam situasi :

i. Akses ke database lebih luas

Dengan menghubungkan suatu sistem database ke web memungkinkan database

diakses di seluruh dunia.

ii. Sistem terdistribusi

Web memberikan kesempatan database dan aplikasi untuk terdistribusi sehingga

data dapat disimpan di manapun ia digunakan dan/atau aplikasi dapat diletakkan

di tempat yang mendukung kegiatan tersebut berlangsung.

iii. Querying, manipulasi dan administrasi data web lebih baik

DBMS menyediakan fasilitas canggih untuk querying data, manipulasi dan

administrasi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

38  Menurut Barry dan Mick (2001, p262-263), desain sistem web basis data, bukan sistem

basis data konvensional, menambahkan dua komplikasi :

1. Desain halaman web, menyangkut :

i. Representasi web data : penyajian data sebagai halaman web, diambil dari

database atau masukan oleh pengguna.

ii. Asosiasi web data : desain link untuk navigasi dalam dan di antara

halaman web.

iii. Desain antarmuka web desain fitur halaman web.

2. Desain konektivitas antara halaman web dan database, menyangkut :

i. Pemetaan web basis data logikal : definisi pemetaan antara data yang

ditampilkan dalam halaman web dan data yang disimpan dalam basis

data.

ii. Pemetaan web basis data fisikal : pelaksanaan mekanisme data yang akan

dilewatkan antara halaman web dan database.

2.16 Arsitektur Aplikasi Web Basis Data

Menurut Castagnetto et al. (2000, p249), bagian dasar dari lapisan web basis data adalah

i. The client : web browser pengguna.

ii. The application logic : dikodekan dalam algoritma yang digunakan dalam CGI

scripts, modul khusus dari web server.

iii. The database connectivity : API basis data, atau konektivitas protokol umum.

iv. The database server : RDBMS.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

39  Implementasi aplikasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan model multi-

tiered, karena satu atau lebih lapis dapat bersatu bersama-sama. Implementasi yang biasa

digunakan adalah sistem three-tiered :

1. First tier : web client ( browser pengguna)

2. Second tier : web server, CGI script dan connection API untuk basis data (seperti

Apache)

3. Third tier : the database server ( MySQLserver)

2.17 Modul AMP (Apache, MySQL, and PHP)

Menurut Elizabeth et al. (2005, p5-7), karakteristik tiga kompomen pada modul AMP :

i. Apache

Bertindak sebagai Web server. Tugas utamanya adalah menguraikan semua data

yang diminta dan menampilkan hasil yang tepat sesuai dengan kode dalam file.

ii. PHP (PHP Hypertext Prepocessor)

Adalah sebuah bahasa pemograman pada server-side yang memungkinkan situs

web menjadi lebih dinamis.

iii. MySQL

Adalah sebuah konstruksi database yang memungkinkan PHP dan Apache

bekerja sama untuk mengakses dan menampilkan data pada browser yang sesuai.

Merupakan sebuah Structured Query Language server yang didesain untuk

memuat banyak dan memproses sejumlah query yang kompleks. Sebagai sistem

database relasional, MySQL memungkinkan banyak tabel yang berbeda

disatukan dengan efisiensi dan kecepatan maksimum. MySQL adalah pilihan

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

40  

tepat untuk menyediakan data melalui internet karena kemampuannya dalam

menangani muatan banyak dan meningkatkan keamanan data.

2.18 Teori Laporan Keuangan

Menurut Warren (2006, p 24-25), laporan keuangan merupakan suatu akuntasi yang

menghasilkan informasi dari transaksi yang dicatat dan diikhtisarkan yang disiapkan

bagi pemakai. Laporan keuangan yang utama bagi perusahaan adalah laporan laba rugi,

laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas. Urut-urutan penyusunan dan sifat

data yang terdapat dalam laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Laporan Laba Rugi, suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu

tertentu.

b. Laporan Ekuitas Pemilik, suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi

selama periode tertentu.

c. Neraca, suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu.

d. Laporan Arus Kas, suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama

periode waktu tertentu.

2.18.1 Laporan Laba Rugi

Warren (2006, p25) menjelaskan bahwa laporan laba rugi melaporkan pendapat dan

beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan

(matching concept). Konsep ini diterapkan dengan membandingkan atau mengaitkan

beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut.

Laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit) adalah kelebihan

pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Jika beban melebihi pendapatan, maka

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

41  disebut rugi bersih (net loss). Laba bersih meningkatkan ekuitas pemilik (modal),

sedangkan apabila terjadi rugi bersih akan menurunkan ekuitas pemilik (modal).

Laporan keuangan pada bidang batubara terdiri dari unsur-unsur :

i. SR yang merupakan hasil pembagian overburden terhadap produksi,

ii. Penjualan Tonase yang merupakan jumlah dari penjualan domestik dan penjualan

ekspor,

iii. Bagian pemerintah yang merupakan 13,5% dari penjualan tonase,

iv. Laba kotor yang merupakan jumlah dari penjualan, dhpb, harga pokok penjualan,

v. Jumlah beban operasi yang merupakan jumlah dari beban operasi dan beban

penjualan,

vi. Laba usaha yang merupakan jumlah dari laba kotor dan jumlah beban operasi,

vii. Jumlah pendapatan/(beban) lain-lain yang merupakan jumlah dari amortisasi,

pendapatan pelabuhan, pendapatan bunga, keuntungan (beban) nilai tukar,

keuntungan lain-lain,

viii. Laba sebelum pajak yang merupakan jumlah dari laba usaha dan laba sebelum

pajak, dan

ix. Laba bersih yang di dapat dari jumlah laba sebelum pajak dan biaya pajak

penghasilan.

2.18.2 Neraca

Menurut Warren (2006, p27) neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas

pemilik. Warren (2006, p18) menjelaskan bahwa aktiva (assets) adalah sumber daya

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

42  yang dimiliki oleh perusahaan. Contohnya kas, tanah, pabrik dan peralatan. Hak atau

klaim atas properti biasanya dibagi menjadi dua jenis utama :

a. hak kreditor, memperlihatkan utang perusahaan yang disebut kewajiban

(liabilities), dan

b. hak pemilik yang disebut dengan ekuitas pemilik (owner's equity)

Hubungan antara keduanya : aktiva = kewajiban + ekuitas pemilik.

Warren (2006, p25,27) menjelaskan bahwa laporan ekuitas pemilik melaporkan

perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu yang disiapkan setelah laporan

laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam

laporan ini. Laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena

jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca.

Neraca memiliki unsur-unsur :

i. Total aktiva lancar yang merupakan jumlah dari kas dan setara kas, piutang

usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak pertambahan nilai, pajak dibayar

dimuka, dan aktiva lancar lainnya,

ii. Total aktiva lain lain yang merupakan jumlah dari aktiva tetap, biaya eksplorasi

dan pengembangan ditangguhkan, piutang pajak, aktiva tidak lancar lainnya,

iii. Jumlah aktiva yang merupakan jumlah dari total aktiva lancar dan total aktiva

lain-lain,

iv. Total kewajiban jangka pendek yang merupakan jumlah dari hutang usaha,

hutang pajak, hutang lain-lain, dan biaya yang masih harus dibayar,

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00168-if bab 2.pdf · ... termasuk desain database fisik dan implementasi, keamanan

43  

v. Total kewajiban jangka panjang yang merupakan jumlah dari hutang jangka

panjang, kewajiban pajak tangguhan, kewajiban jaminan reklamasi, dan

kewajiban jangka panjang lainnya,

vi. Total ekuitas yang merupakan jumlah modal saham dan saldo laba (rugi), dan

vii. Jumlah kewajiban dan ekuitas yang merupakan jumlah dari total kewajiban

jangka pendek, total kewajiban jangka panjang, dan total ekuitas.

2.18.3 Laporan Penerimaan Negara

Terdiri dari unsur-unsur :

i. Pajak yang merupakan jumlah dari sejumlah pph pasal 21, pph pasal 22, pph

pasal 23/26, pph pasal 25, pph pasal 29, ppn masukan, ppn keluaran, pajak

penjualan, dan lumpsum payment, dan

ii. Non Pajak yang merupakan jumlah dari dead rent, DHPB, konstribusi daerah,

PNBP pinjam pakai kawasan hutan, dan BBN,SPW3D.

2.19 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)

PKP2B merupakan suatu perjanjian mengenai eksplorasi dan eksploitasi batubara yang

ada di Indonesia. Perjanjian ini terjadi antara perusahaan pertambangan dengan

pemerintah dan diawasi oleh Ditjen Pengusahaan Batubara. PKP2B juga menangani

laporan keuangan perusahaan pertambangan yang tergabung dalam PKP2B.