modul database
TRANSCRIPT
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
DESKRIPSI MATA KULIAH
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi / perusahaan
senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu
organisasi/perusahaan biasa digunakan untuk menjalankan fungsi Pengelolaan Sistem Informasi,
yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi untuk meningkatkan efesiensi , daya saing,
keakuratan, kecepatan operasional organisasi perusahaan. Dan basis data merupakan salah satu
komponen utama dalam setiap system operasi. Tidak ada system operasi bisa dibuat/dijalankan
tanpa adanya basis data. Basis Data merupakan komponen penting dalam Teknologi Informasi
yang dapat mengurangi ketidakpastian dan mempermudah pengambilan keputusan.
TUJUAN UMUM
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa saat ini pemrosesan data menjadi suatu
informasi merupakan suatu keharusan dan bukan merupakan pekerjaan yang gampang. Dengan
berbagai macam model data yang harus diolah dan berbagai harapan ketersediaan informasi yang
dapat meningkatkan pelayanan kepada para pengguna, maka dibutuhkan suatu teknik tersendiri
tentang bagaimana merancang dan membuat model data yang baik. Sampai akhirnya Basis Data
yang ada bukan saja mempercepat pemerolehan informasi tetapi juga dapat meningkatkan
pelayanan kepada para pengguna informasi tersebut.
TUJUAN KHUSUS
Agar mahasiswa mendapatkan gambaran lebih rinci tentang pengelolaan data, memahami konsep-
konsep yang mendasari terbentuknya sebuah data base, dapat membuat pola hubungan dan
keterkaitan antar data dalam sebuah tabel. Sampai akhirnya dapat memahami, merancang dan
mengimplementasikan basis data tersebut untuk keperluan ketersediaan informasi yang
berkwalitas.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Acara Perkuliahan meliputi penyajian materi dan tanya jawab tentang isue terkini tentang teknik-
teknik dan penggunaan Data Base, studi kasus dan penyajian contoh-contoh persoalan yang
melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam setiap acara perkuliahan. Partisipasi dari mahasiswa
meliputi tanya jawab , latihan-latihan soal dan diskusi baik secara kelompok maupun individu.
TAGIHAN BAGI PESERTA KULIAH :
Mahasiswa diharuskan mengikuti perkuliahan pada hari dan waktu yang telah ditentukan. Dan
mahasiswa wajib mengikuti kegiatan-kegiatan evaluasi/review perkulihan yang meliputi
1
PANDUAN KULIAH
BASIS DATA
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Review/Quiz Pra-Kuliah, Tugas/PR, Paper, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS) yang merupakan unsur-unsur untuk mendapatkan Nilai Akhir.
PROSEDUR UNTUK MENDAPATKAN NILAI AKHIR
Pada setiap akhir dari pembahasan modul akan dilakukan evaluasi terhadap kemampuan dan
kemajuan belajar untuk setiap mahasiswa. Hasil evaluasi belajar dinyatakan dalam Quiz, dan nilai
dalam setiap Quiz selanjutnya akan dikomulatifkan sampai terbentuk Nilai Akhir yang terdiri dari
unsur-unsur Absen, Quiz (quiz pra-kuliah & quiz mingguan), Tugas/PR, Paper, Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Kemudian Nilai Akhir yang telah diperoleh oleh
masing-masing mahasiswa dikelompokkan dalam golongan Nilai Huruf mutu yang persentasinnya
sebagai berikut :
1. ABSENSI 5 % 4. Paper 10 %
2. Quiz 5 % 5. U T S 30 %
3. Tugas/PR 5 % 6. U A S 45 %
Adapun Pengelompokan dari Nilai Akhir menjadi Nilai Huruf adalah sebagai berikut :
Nilai Akhir Nilai Huruf Bobot Keterangan
80 – 100
67 – 79
55 – 66
40 – 54
< 40
A
B
C
D
E
4
3
2
1
0
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Tidak Lulus
2
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
GARIS BESAR PROSES PEMBELAJARAN (GBPP)MATA KULIAH : BASIS DATA
BOBOT SKS: 3 SKS
TUJUAN MATA KULIAH :Menguji kemampuan mahasiswa tentang berbagai prinsip untuk merancang basis data yang memenuhi tuntutan fungsi maupun unjuk kerja sesuai dengan yang dimaksud oleh bagian pengolahan informasi.
TUJUAN POKOK BAHASAN
1. Menjelaskan ruang lingkup matakuliah
1.1Pendahuluan/ overview mata kuliaha. Pengertianb. Tujuanc. Ruang Lingkup
1.2Aturan-aturan perkuliahan, tugas, kuis dan penilaian1.3Kupas buku referensi yang digunakan
2. Menjelaskan konsep dasar basis data.
2.1 Konsep dasar basis dataa. Pendahuluanb. Definisi-definisic. Operasi basis data/ objektif dan penerapan basis data
3. Menjelaskan komponen komponen basis data.
3.1 Komponen basis dataa. Hardware (perangkat keras)b. Operating system (sistem operasi)c. Database management system (sistem pengelolaan basis data)d. Aplikasi basis datae. User basis data (pemakai basis data)
4. Menjelaskan kegunaan dan syarat basis data.
4.1 Kegunaan basis data/ syarata. Redudansi dan inkonsistensi datab. Pengaksesan dan isolasi datac. Integrasi dan independence datad. Keamanan data (security)
5. Menjelaskan tentang arsitektur basis data.
5.1 Arsitektur sistem basis dataa. Abstraksi datab. Bahasa basis data (databse language)c. Struktur sistem keseluruhan
6. Menjelaskan tentang konsep basis data relasional.
6.1 Basis data relasionala. Definisib. Opersai dan bahasa basis datac. Relasi antar tabel
3
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
7. Menjelaskan tentang model model data.
7.1 Model dataa. Representasi model datab. Model entity relationshipc. Diagram entity relationship
8. Menjelaskan tentang konsep normalisasi data.
8.1 Normalisasi dataa. Atribut tabelb. Domain dan tipe datac. Ketergantungan fungsionald. Bentuk-bentuk normalisasi
9. Menjelaskan tentang teknik teknik perancangan basis data.
9.1 Merancang model konseptual basis dataa. Perancangan teknik normalisasi
● Bentuk tidak normal (un normalized form)● Bentuk normal ke satu (1 NF/ first normal form)● Bentuk normal ke dua (2NF/ second normal form)● Bentuk normal ke satu (3 NF/ third normal form)● Boyce cood normal form● Penerapan bentuk normalisasi
b. Perancangan teknik entity relationship● One to one relationship● One to many relationship● Many to many relationship● Penerapan bentuk entity relationship
c. Model data logika● Penerapan bentuk model data logika
10.Menjelaskan model model data tingkat lanjut.
10.1 Model data lanjuta. variant entitas relasib. spesialisasi dan generalisasic. agregasid. key alternatif, pengkodean, dekomposisi dan fleksibilitas
11.Menjelaskan implementasi basis data.
11.1 Implementasi basis dataa. Transformasi model data ke basis data fisikb. DBMS dan struktur tabelc. Indeks dan struktur penyimpanan
12.Menjelaskan bahasa dalam basis data.
12.1 SQL (structured query language)a. Struktur dasarb. Fungsi agregasic. Nilai nulld. Anomali basis datae. Kontrol transaksif. Data definitif language
13.Menjelaskan aplikasi aplikasi basis data dan lingkup penerapannya.
13.1 Aplikasi basis dataa. Arsitektur sistemb. Pemilihan perangkat lunakc. Pemilihan integrasi basis datad. Lingkup penerapan basis data
14.Menjelaskan tentang prespektif perkembangan mata kuliah.
14.1 Penutupa. Prespektif perkembangan aktual dan masa depan mata kuliahb. Review mata kuliah
REFERENSI :
4
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
1. Atre S, “Database : Structured Techniques for Design, Performance and Management”, John Wiley and Sons, 1980.
2. CJ Date HM, ”An Introduction to Database System”, Addison Wesley, 6th editions, 1995.
3. Fatansyah, “Basis Data”, CV. Informatika, Bandung, 2002.4. Harianto Kristanto, “Konsep dan Perancangan Database”, Andi Offset, Yogyakarta,
1994.
BAB1
PENDAHULUANI. KONSEP DASAR BASIS DATA
A. Definisi
Basis Data terdiri atas 2 (dua) kata yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas
atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah reperesentasi fakta
dunia nyata yang mewakili suatu objek. Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah
sudut pandang tertentu :
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa
dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Kumpulan file-file yang saling berelasi dan relasi tersebut biasanya ditunjukan dengan kunci
dari tiap file yang ada, yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Satu basis data
menunjukan satu kumpulan data yang dipakai dalam lingkup perusahaan, instansi.
5
disk
File Mahasiswa
File Matakuliah
File Dosen
File Kuliah/Nilai
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Basis Data di Sebuah Harddisk.
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau
perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer ini biasanya
digunakan untuk menjalankan fungsi Pengolahan Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah
menjadi suatu keharusan, untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan
operasional perusahaan. Dan basis data merupakan salah satu komponen utama dalam setiap
sistem informasi, tidak ada sistem informasi yang bisa buat atau dijalankan tanpa adanya basis
data.
B. Istilah – Istilah
Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Misalnya pada
sekolah terdapat entity mahasiswa, matakuliah, dosen, nilai test dan lain-lain.
Atribute
Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang
mahasiswa dapat dilihat dari atributenya, misalnya nim, nama, alamat, jenis kelamin dan lain-
lain. Atribute juga disebut sebagai data elemen, data field, data item.
Data value (nilai atau isi data)
Adalah data actual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Atribute
nama mahasiswa menunjukan tempat dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedang
data value adalah Pita, Respati, merupakan isi data nama mahasiswa tersebut.
Record (tupel)
Yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity
secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya,
nomor induk mahasiswa, nama, alamat, jenis kelamin dan seterusnya.
File
Kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribute yang
sama, namun berbeda-beda data valuenya.
Database
Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga
membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam
batasan tertentu.
Database Management System (DBMS)
6
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya disebut
DBMS. Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri
dalam satu paket program yang berfungsi untuk membaca data, mengisi data, menghapus data
serta melaporkan data dalam database.
C. Operasi Dasar Basis Data
Operasi dasar yang dapat dilakukan oleh basis data meliputi :
Pembuatan basis data baru (create database)
Penghapusan basis data (drop database)
Pembuatan file/table baru ke dalam basis data (create table)
Penghapusan file/table dari suatu basis data (drop table)
Penambahan data baru ke sebuah file di sebuah basis data (insert)
Pengambilan data dari sebuah file (retrieve/search)
Pengubahan data dari dari sebuah file (update)
Penghapusan data dari sebuah file (delete)
D. Objektif dan Penerapan Basis Data
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :
Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
Keakuratan (Accurate)
Ketersediaan (Availability)
Kelengkapan (Completeness)
Keamanan (Security)
Kebersamaan pemakai (Sharability)
Secara lebih nyata bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data antara
lain :
Kepegawaian
Pergudangan (inventori)
Akuntansi
Layanan pelanggan (customer care)
Dan lain-lain
Bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data (sebagai komponen
sistem informasi) dapat berupa: Perbankan, Asuransi, Rumah Sakit, Produsen Barang, Industri
Manufaktur, Pendidikan/ Sekolah, Telekomunikasi dan lain-lain.
II. SISTEM BASIS DATA
a. Definisi
Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada
pengelola atau penggeraknya, yang menjadi pengelola atau penggerak secara langsung adalah
program atau aplikasi (software). Gabungan dari keduanya (basis data dan pengelolanya)
7
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
menghasilkan sebuah sistem. Secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang
terdiri dari atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di
sebuah system komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa
pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (table-tabel)
tersebut.
User
User
User
Sistem Basis Data.
b. Komponen Sistem Basis Data
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang terdapat dalam sebuah system basis data adalah Komputer (stand
alone atau lebih dari satu/ networking), Memory sekunder (online dan offline) dan media/
perangkat komunikasi.
Sistem Operasi (Operating System)
Program pengelola basis data hanya dapat aktif (running) jika system operasi telah aktif.
Sejumlah Sistem Opersai yang banyak digunakan misalnya : MS-DOS, MS-Windows v.XX
(untuk komputer stand alone atau client dalam jaringan), Novel Netware, MS-Windows
NT/2000, Unix (untuk komputer server dalam jaringan).
Basis Data
Basis data dapat berisi : File/table, indeks dll. Disamping berisi dan menyimpan data, basis
data juga mengandung/ menyimpan definisi struktur.
Database Management System (Sistem Pengelola Basis Data)
DBMS merupakan sebuah perangkat lunak khusus yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil.
DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama,
keakuratan/ konsistensi data dsb. Perangkat lunak DBMS antara lain : dBAse III+, dBase IV,
FoxBase, Rbase, MS Acess dan Borland Paradox, Borland Interbase, MS SQL Server, CA Open
Ingres, Oracle, Informix, Sybase, dll.
Pengguna Basis Data
a. Database Manager
8
Data Base Management System (DBMS)
Basis DataFile1 File3
File2 File4
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Suatu modul program yang menyediakan interface antara penyimpanan data dengan
suatu aplikasi program. Tugas dan tanggung jawab : interaksi dengan file manager,
integrasi, keamanan, kontrol, backup dan recovery.
b. Database Administrator (DBA).
Oarng yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrolan terhadap seluruh system
baik data maupun program yang mengakses data. Funsi DBA :
- mendefinisikan pola struktur database
- mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses.
- mampu memodifikasi pola dan organisasi phisik.
- memberikan kekuasaan pada user untuk mengakses data.
- menspesifikasikan keharusan integritas data.
c. Database User
Ada 4 macam pemakai basis data yang berbeda keperluan dan cara aksesnya :
- Programmer Aplikasi.
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation
language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman
induk (C, Pascal, Basic, Cobol, dll)
- User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program, mereka
menyatakan query dengan bahasa query yang telah disediakan DBMS.
- User Umum (End User Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu
program aplikasi permanen (executableprogram) yang telah ditulis/ disediakan
sebelumnya oleh programmer.
- User Khusus (Specialized User)
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data
processing yang tradisional, aplikasi tersebut diantaranya : CAD, Knowledge Base,
Expert System, system yang menyimpan data dalam bentuk data yang komplek
misalnya data grafik, audio,dll.
Aplikasi Basis Data
Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya tergantung dari
kebutuhan. Program ini ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS nya, ada juga
yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan aplikasi lain yang khusus (development
tools). Artinya aplikasi ini ada yang terpisah atau menyatu dengan DBMS.
Aplikasi yang menyatu dengan DBMS implementasinya akan lebih cocok untuk pemakaian
sendiri (stand alone) yang bebannya lebih ringan, perangkat lunak ini adalah : dBase III+,
FoxBase dan MS-Access.
9
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Aplikasi yang terpisah dengan DBMS implementasinya akan lebih cocok untuk pemakaian
berat oleh banyak pemakai (multi user), perangkat lunak ini diantaranya : MS SQL Server,
Oracle, CA OpenIngres, Sysbase, Informix, IBM DB2, dll Perangkat lunak ini memang
dirancang sejak awal berdiri sendiri dan terpisah dari aplikasi basis datanya dan banyak
sekali fasilitas (feature) yang ditangani oleh DBMS ini.
III Syarat Basis Data
Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi maslah maslah pada penyusunan
data, yaitu :
Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi adalah penyimpanan dibeberapa tempat untuk datayang sama dan
mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya pengaksesan akan lebih
tinggi. Akibat penyimpanan yang berulang-ulang dibeberapa file dapat mengakibatkan juga
inkonsistensi (tidak konsisten).
Kesulitan pengaksesan data.
Belum adanya fasilitas tertentu untuk memenuhi permintaan user tentang pengaksesan
data, penyelesaian dan solusi untuk hal ini adalah ke arah DBMS yang mampu mengakses
data secara langsung dengan bahasa yang familiar dan user friendly.
Isolasi Data untuk Standarisasi
Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, misalnya
bilamana data dibuat dari format text file Pascal, Basic, dan juga dalam format C++ dan
lainnya, ini akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan
menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu basis data dibuat satu format sehingga
mudah dalam pembuatan program aplikasinya.
Multiple User (Banyak pemakai)
Basis data dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam
waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu,
karena data yang diolah tidaklah tergantung dan menyatu dalam program tapi terlepas
dalam satu kelompok data.
Masalah keamanan (security)
Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data
(pengaturan hak akses), misalnya disesuaikan dengan jabatan dan kapasitas pemakai
tersebut di sebuah perusahaan. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang dibuat oleh
pemrogram atau fasilitas keamanan dari sistem operasi.
Masalah Integritas (kesatuan)
Database berisi file-file yang saling berkaitan, secara teknis maka ada field kunci yang
mengkaitkan file-file tersebut.
Masalah Data Independence (kebebasan data)
1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Bahasa yang diciptakan dari DBMS apapun yang terjadi pada struktur file misalnya melihat
atau menambah data cukuplah dengan utility yang disediakan, ini berarti perintah-perintah
dalam paket DBMS bebas terhadap basis data. Apapun perubahan dalam basis data semua
perintah akan mengalami kestabilan tanpa perlu ada yang diubah. Berbeda dengan sistem
pemrosesan file dengan suatu bahasa tertentu yang sudah dibuat, kemudian terjadi
perubahan struktur file maka program tersebut haruslah diubah, dan ini tidak bebas
terhadap database yang ada.
IV. Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan/ level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah basis
data . Ada 3 level abstraksi data :
Level Abstraksi Data
Keterangan :
Level Fisik (Physical Level)
Adalah level terendah dalam abstraksi data, menggambarkan bagaimana sesungguhnya
suatu data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Data dilihat sebagai gabungan dari struktur
dan datanya sendiri, level ini berurusan dengan data sebagai teks, angka atau bahkan
melihatnya sebagai himpunan bit data.
Level Konseptual (Conceptual Level)
Adalah level yang menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data
dan hubungannya dengan data yang lain. Data disimpan/ direpresentasikan dalam beberapa
file/table yang saling berhubungan.
Level Pandang Pemakai (View Level)
Adalah level tertinggi dari abstraksi data, level ini sangat dekat dengan user yang hanya
menunjukan sebagian dari basis data. Level ini yang mengkonversikan data asli/fisik menjadi
data bermakna/lojik pada pemakai.
1
View 1 View 2 View 3
Level Konseptual
Level Fisik
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
V. Bahasa Basis Data
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk, cara
berkomunikasinya diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan
pembuat DBMS. Contoh-contoh bahasa basis data diantaranya adalah SQL, dBase, Ouel dan
sebagainya. Sebuah Bahasa Basis Data biasanya dapat dipilah kedalam 2 bentuk, yaitu :
a. DDL (Data Definition Language)
b. DML (Data Manipulation Language)
DDL
Struktur/ skema basis data yang menggambarkan/ mewakili desain basis data, dengan
bahasa ini dapat membuat table baru, membuat indeks, mengubah table, menentukan
struktur penyimpanan table dsb. Hasil kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang
disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data.
DML
Bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada
suatu basis data, manipulasi dapat berupa penyisipan, penghapusan dan pengubahan data
di suatu basis data. DML ini bertujuan memudahkan pemakai untuk mengakses data.
VI. Struktur Sistem Basis Data
Naïve user Programmer Casual User DBA Aplikasi
1
Program aplikasi
System calls
Query Skema basis data
DML precompiler
Query processor
DDL compiler
Kode objek program aplikasi
Database Manager
Disk
File Manager
Data files Data dictionary
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Struktur Sistem Basis Data Keseluruhan
BAB II
MODEL DATA Definisi
Model data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan
data, hubungan data, makna data dan batasan data. Model data ini lebih
tepat jika disebut Model Data Lojik. Ada sejumlah cara dalam
merepresentasikan model data dalam perancangan basis data, yaitu
secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok :
1. Model Lojik Data Berbasis Objek (Object Based Logical Models), terdiri dari :
Model Keterhubungan Entitas (Entity Relationship Model) Model Berorientasi Objek (Object Oriented Model) Model Data Semantik (Semantic Data model) Model Data Fungsional (Functional Data Model)
2. Model Lojik Data Berbasis Record
1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
(Record Base Logical Models), terdiri dari : Model Relasional (Relational Model) Model Hirarkis (Hierarchical Model) Model Jaringan (Network Model)
Model Keterhubungan Entitas (Entity
Relationship Model)
ER-Model dapat didefinisikan suatu model untuk menjelaskan hubungan
antara data dalam basis data, didasarkan pada persepsi bahwa “real
world” terdiri dari objek-objek dasar yang memiliki relasi / hubungan antar
objek. Pada ER-Model, semesta data yang ada di dunia nyata
diterjemahkan/ ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah
perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut
“Entity Relationship Diagram (ER-D)”.
Komponen-komponen pembentuk ER-Model :
a. Entitas : individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain.
b. Atribut : yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas.
c. Relasi : menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas.
d. Kardinalitas : menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang lain, dapat berupa :
- Satu ke Satu (One to One)
- Satu ke Banyak (One to Many) / Banyak ke Satu (Many to One)
- Banyak ke Banyak (Many to Many)
Satu ke satu (One to One) : entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, dan sebaliknya.
A B
1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3 Entitas 3
Entitas 2
Entitas 1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Satu ke Banyak (One to Many)/ Banyak ke Satu (Many to One) :
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya untuk setiap
entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B.
A B
Untuk derajat relasi Banyak ke Satu (Many to One) sebaliknya dari
pernyataan diatas atau kondisi gambar diatas.
Banyak ke Banyak (Many to Many) : entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
juga sebaliknya.
A B
Entity Relationship Diagram (ER-D)
1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 4
Entitas 3
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Model Entity-Relationship berisi komponen-komponen himpunan entitas
dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut
yang merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’, dapat
digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity
Relationship Diagram (ER-D). Notasi simbolik yang digunakan di dalam ER
Diagram adalah :
Persegi Panjang Menyatakan himpunan entitas
Lingkaran atau Elip Menyatakan atribut, atribut yang berfungsi sebagai key diberi garis bawah
Belah Ketupat Menyatakan himpunan relasi
Garis Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
Kardinalitas Relasi
1 dan 1 (satu ke satu)1 dan N (satu ke banyak)N dan N (banyak ke banyak)
Menyatakan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Berikut contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap
dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya :
Relasi satu ke satu (One-to-One)
1
a
E
R
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan dan
setiap jurusan pasti dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Pada
himpunan entitas Dosen dan himpunan entitas Jurusan memiliki dua
atribut, yang salah satunya (memakai garis bawah) berfungsi sebagai
kunci (key). Sementara pada himpunan Relasi juga terdapat dua atribut,
yang keduanya sebetulnya berasal dari atribut key masing-masing
himpunan entitas, maka kedua atribut tersebut digolongkan sebagai
kunci tamu (foreign key), yang berfungsi sebagai penghubung antar
himpunan entitas.
Relasi satu ke banyak (One to Many)
Pada relasi ini, setiap dosen dapat dapat mengajar lebih dari satu mata
kuliah, sedangkan setiap matakuliah dipegang hanya paling banyak oleh
satu orang dosen. Pada himpunan relasi terdapat dua foreign key yang
berasal dari himpunan entitas, tetapi ada pula dua atribut tambahan
yang tidak berasal dari himpunan entitas. Hal ini memang
dimungkinkuan dan bahkan umum terjadi.
Relasi banyak ke banyak (Many to Many)
1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Pada relasi ini setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata
kuliah, demikian juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh
lebih dari satu orang mahasiswa.
Pembuatan Diagram E-RDiagram E-R selalu dibuat secara bertahap, langkah-langkah teknis yang
dapat dilakukan untuk menghasilkan Diagram E-R, adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan
terlibat.
Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara
himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key nya.
Menentukan derajat atau kardinalitas relasi untuk setiap himpunan
relasi.
Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut
deskripsi (nonkey).
Diagram E-R dengan Kamus DataPendeklarasian atribut-atribut pada Diagram E-R dapat dipisahkan dan
dinyatakan dalam sebuah kamus data. Ini diperbolehkan jika sebuah
sistem yang ruang lingkupnya lebar dan kompleks. Kamus data berisi
atribut yang diapit kurung kurawal dan atribut yang berfungsi sebagai key
juga dibedakan dengan atribut yang bukan key, dengan menggaris bawahi
atribut tersebut. Berikut contoh Diagram E-R dengan Kamus Data :
1
Panduan Kuliah Basis Data TI-STMIK DCI’09
Kamus Data :
Mahasiswa = { nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir }
Kuliah = { kode kuliah, nama_kuliah, sks, semester }
Dosen = { nama dosen, alamat_dosen }
Mempelajari = { nim, kode kuliah, indeks_nilai }
Mengajar = { kode kuliah, nama dosen, waktu, tempat }
Model Jaringan (Network Model)
Model jaringan akan terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu
sama lain melalui link (yang berupa pointer), sebuah record setara dengan
dengan sebuah entitas dalam ER Model. Sebuah record adalah sekumpulan
field yang masing-masing hanya berisi sebuah nilai data. Sebagai contoh
ada dua tipe record yaitu dosen dan mata kuliah yang dapat dideklarasikan
sebagai berikut :
1
type dosen = recordkode_dos :
integer ;nama_dos :
string ;alamat_dos :
string; end
type kuliah = recordkode_kul :
string ;nama_kul :
string ;sks : integer;semester :
integer; end
Panduan Kuliah Basis Data
Dengan struktur record seperti itu, berikut diagram
struktur data :
Dosen Mengajar Kuliah
Diagram struktur data merupakan skema yang
menyatakan desain basis data jaringan, diagram tersebut
terdiri dari dua komponen yaitu kotak yang menunjukan
tipe record dan garis yang menunjukan link.
Berikut data dan link yang terjadi antara record dosen dan
record kuliah :
Cara diatas hanya layak diterapkan pada basis data
dengan link yang berderajat satu ke satu atau satu ke
banyak, dan cara diatas akan sulit jika diterapkan untuk
link yang berderajat banyak ke banyak. Model jaringan ini
secara umum sukar untuk diimplementasikan dan sangat
komplek. Kelebihna dari model jaringan ini adalah efisiensi
ruang penyimpanan akibat ketiadaan redudansi data dan
akses data yang cepat karena langsung memanfaatkan
pointer ke alamat fisik data. Saat ini dapat dikatakan
nama dos alamat dos kode kul nama_kul sks semester
Yogaswara, MT Jl. KaliurangIF-249 Perancangan Sistem 2 5
IF-976 Organisasi Komputer 3 3
Respati, MSc Jl. Edelwis MI-707 Basis Data 3 3
Rusi, Ir Jl. Mawar MI-774 Analisis Sistem 3 4
Panduan Kuliah Basis Data
model jaringan sudah tidak dimanfaatkan lagi, kecuali
untuk aktivitas-aktivitas penelitian.
Model Hirarkis (Hierarchical Model)
Model hirarkis akan terdiri atas sekumpulan record yang
dihubungkan satu sama lain melalui link (yang berupa
pointer) yang membentuk suatu struktur hirarkis,
pengertian record dan link sama seperti pada model
jaringan. Berikut contoh diagram struktur pohon yang
mengilustrasikan hubungan record dosen dan mata
kuliah :
Dosen
Kuliah
Diagram struktur pohon merupakan skema yang digunakan
untuk basis data hirarkis. Diagram tersebut terdiri dari dua
komponen yaitu kotak yang menunjukan tipe record dan
garis yang menunjukan link. Berikut himpunan record-
record dosen dan kuliah diorganisasikan dalam sebuah
struktur pohon:
nama dos alamat dos
kode kul nama_kul sks semester
Kuliah
Yogaswara, MT Jalan Kliurng
Respati, MSc Jalan Edelwis
Rusi, Ir JalanMawar
IF-249 P S I 2 5 MI-707 DBMS 3 3 MI-774 ANSI 3 4
Panduan Kuliah Basis Data
Dari sruktur pohon tersebut dapat disimpulkan bahwa tipe
record kuliah berada dibawah tipe record dosen secara
hirarkis. Maka disebutkan tipe record kuliah merupakan
child dan tipe record dosen merupakan parent dalam
struktur pohon tersebut. Penggunaan struktur pohon
sejauh ini tidak ada yang aneh, hanya jika digunakan untuk
relasi dengan derajat banyak ke banyak akan
menghasilkan banyak sekali redudansi data, kesulitan juga
terjadi pada operasi query dan manipulasi data tertentu.
Keunggulan dari model ini terletak pada keteraturan
struktur yang ditunjukan dan sangat cocok diterapkan
pada sebuah system/ persoalan yang keterkaitan antara
objek-objek di dalamnya mengikuti struktur hirarkis
tertentu. Karena keterbatasan pemakainya dan kelemahan
yang cukup mendasar, seiring dengan semakin
sempurnanya “model relasional”, model hirarkis ini juga
jarang untuk dimanfaatkan.
IF-976 ORKOM 3 3
Panduan Kuliah Basis Data
BAB III
PERANCANGAN BASIS DATA Definisi
Perancangan basis data merupkan suatu hal yang sangat penting, kesulitan utama dalam merancang basis adalah bagaimana merancang basis data sehingga dapat memuaskan/ memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang. Dalam merancang basis data dapat dilakukan dengan dua buah teknik/ pendekatan yaitu :1. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui,
atau dengan
2. Langsung membuat model Entity-Relationship.
Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model
Entity-Relationship (ER-Model), dimana kelompok-kelompok data dan
relasinya diwujudkan dalam bentuk diagram, hal itu tidak salah karena
model memang merupakan representasi nyata dari sebuah perancangan.
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain
lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan
model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria
standar untuk menghasilkan struktur table yang yang normal. Namun
dalam pelaksanaannya desain lojik basis data relasional yang didasari baik
oleh prinsip normalisasi maupun model ER akan menghasilkan hasil yang
mirip.
Dalam pendekatan Normalisasi :
Perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata.
Perancang basis data telah memiliki item-item yang siap ditempatkan
dalam baris dan kolom pada table.
Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara
item data.
Dalam pendekatan model Entity Relationship :
Langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah
diketahui baru prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan.
Kedua pendekatan ini cukup sering terjadi dilakukan bersama-sama,
berganti-ganti. Dari fakta yang telah dimiliki dilakukan normalisasi, untuk
kepentingan evaluasi dan dokumentasi hasil normalisasi tersebut
diwujudkan dalm bentuk sebuah model data. Model data yang sudah jadi
Panduan Kuliah Basis Data
tersebut bisa saja dimodifikasi dengan pertimbangan tertentu. Hasil
modifikasi itu kemudian diimplementasikan dalam bentuk sejumlah struktur
table dalam sebuah basis data. Struktur ini bisa diuji kembali dengan
menerapkan aturan-aturan normalisasi, sehingga akhirnya dapat diperoleh
sebuah struktur basis data yang benar-benar efektif dan efisien. Begitulah
kedua pendekatan ini dapat saling memperkuat satu sama lain.
Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-
tabel yang menunjukan entity dan relasinya atau lebih difokuskan pada
tinjauan komprehensif terhadap setiap kelompok dan (tabel) secara
individual.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep
yang harus diketahui terlebih dahulu :
Field/ Atribut kunci (Key)
Ketergantungan Fungsional (Functional Depedency)
Field/ Atribut kunci (Key)
Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Terdapat
beberapa macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu:
1. Super Key
Satu atau lebih atribut (kunmpulan atribut) yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah table secara unik. Bisa terjadi ada lebih
dari satu kumpulan atribut yang bersifat seperti itu dalam sebuah tabel,
misalnya:
Pada tabel nasabah terdapat atribut-atribut sebagai berikut :
no_rek, nama, no_ktp, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat
Super Key : no_rek : karena unik tidak mungkin ganda
no_ktp : karena unik tidak mungkin ganda
nama : jika bisa menjamin tidak ada nilai yang sama utk atribut
ini.
2. Candidate Key
Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap
baris data dalam sebuah tabel secara unik. Jika satu kunci kandidat
Panduan Kuliah Basis Data
berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai composite
key (kunci campuran/ gabungan). Pada tabel nasabah misalnya :
Candidate Key :
no_rek : karena unik tidak mungkin ganda
nama : jika bisa menjamin tidak ada nilai yang sama utk atribut
ini.
nama + tgl_lahir : mungkin dapat dipakai sebagai kunci karena
kemungkinan sangat kecil seseorang punya nama sama yang lahir pada
hari yang sama. (composite key)
3. Primary Key
Pada sebuah tabel dimungkinkan adanya lebih dari satu candidate key,
salah satu dari candidate key (jika memang ada lebih dari satu) dapat
dijadikan sebagai primary key. Pemilihan primary key dari sejumlah
candidate key tersebut didasari oleh :
Dapat mengidentifikasi secara unik suatu kejadian dan dapat
mewakili setiap kejadian dari suatu entity (bersifat unik).
Lebih sering (lebih natural) untuk dijadikan sebagai acuan.
Lebih ringkas dan jaminan keunikan key tersebut lebih baik.
Tidak boleh “null” (tidak ada datanya) dan Harus bisa menjamin
setiap nilai primary key pada sebuah table, harus dimiliki pula
oleh table lainnya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka yang paling cocok
digunakan sebagai primary key pada tabel nasabah adalah “no_rek”.
4. Alternate Key
Adalah candidate key yang tidak menjadi/ tidak dipakai sebagai primary
key. Terkadang alternate key ini dipakai sebagai kunci pengurutan
dalam laporan misalnya.
5. Foreign Key
Foreign key (kunci tamu) adalah satu atribut yang melengkapi satu
relationship yang menunjukan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan
pada entity anak dan sama dengan kunci utama (primary key) induk
relasinya. Contoh
Tabel Dosen :
sandi_dosen
nama no_ktp alamat gender
24001 Yogaswara, 117624 Jl. Kaliurang no.24 Laki-laki
Panduan Kuliah Basis Data
MT24005 Respati, ST 110282 Jl. Pasanggrahan
no.6Laki-laki
24077 Rusi, Ir 110707 Jl. Edelwis no.7 Perempuan
sandi_dosen = primary key
Tabel Mata kuliah
kode_mtkul
mata_kuliah semester
sks sandi_dosen
IF-2424 Basis Data 4 3 24001IF-0707 Analisis Sistem Informasi 5 2 24077IF-0583 Organisasi Komputer 3 2 24005IF-7683 Arsitektur Komputer 4 3 24001kode_mtkul = primary keysandi_dosen = foreign key
Field sandi_dosen pada tabel dosen sebagai primary keysedangkan field
sandi_dosen pada tabel mata kuliah sebagai foreign key, karena tabel
mata kuliah ini berhubungan dengan tabel dosen sebgai induknya.
Ketergantungan Fungsional (Functional Depedency)
Definisi dari functional depedence adalah :
“ Diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari R adalah bergantung
fungsi pada atribut X dari R jika dab hanya jika setiap nilai X
dalam R punya hubungan dengan tetap satu nilai Y dalam R
(dalam setiap satu waktu)”.
Pada tabel dosen berisi atribut :
sandi_dosen
nama no_ktp alamat gender
24001 Yogaswara, MT 117624 Jl. Kaliurang no.24 Laki-laki24005 Respati, ST 110282 Jl. Pasanggrahan
no.6Laki-laki
24077 Rusi, Ir 110707 Jl. Edelwis no.7 Perempuan
Isi dari atribut nama bergantung pada sandi_dosen. Jadi dapat dikatakan
bahwa atribut nama bergantung secara fungsi pada sandi_dosen dan
sandi_dosen menunjukan secara fungsi nama. Jika ingin mengetahui
sandi_dosen seorang dosen, maka dapat menentukan nama dosen
tersebut. Notasi untuk ketergantungan fungsi ini adalah :
sandi_dosen nama
atau
nama = f (sandi_dosen)
Panduan Kuliah Basis Data
Bentuk Bentuk Normalisai
Pada proses normalisasi terdapat tahapan-tahapan (bentuk) normalisasi,
yaitu :
Bentuk Tidak Normal (Un normalized Form)
Merupakan bentuk kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
kedatangannya.
Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form)
Jika semua atribut mempunyai nilai data yang atomic (tidak dapat
dipecah lagi), tetapi masih terdapat beberapa atribut yang muncul
secara berulang.
Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)
Relasi telah berada/ memenuhi bentuk normal pertama dan semua
atribut yang bukan kunci hanya bergantung secara fungsi pada kunci
utama/ primary key. Pada bentuk normal kedua haruslah sudah
ditentukan kunci kunci field.
Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Relasi telah berada/ memenuhi bentuk normal kedua dan semua
atribut yang bukan kunci adalah non transitive dependency
(ketergantungan transitif = bila menjadi atribut biasa pada suatu
relasi, tetapi menjadi kunci pada relasi lainnya)
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Relasi harus sudah dalam bentuk ketiga dan setiap atribut harus
bergantung fungsi pada atribut super key/ semua determinannya
merupakan candidate key.
Contoh Kasus :
Sebuah Relasi “ Rawat Pasien “
Bentuk Tidak Normal (Un normalized Form)
no_pasien
nama jenis_perawatan jenis_kamar Biaya_kamar
P0001 Bati Gawat Darurat KM001 Rp.100.000P0002 Totti Rawat Inap KM002 Rp.75.000P0003 Nesta Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000P0004 Maldini Rawat Jalan KM004 Rp.25.000P0005 Cana Rawat InapP0006 Ihlam Rawat Inap SehariP0007 Nuno Gawat Darurat
Panduan Kuliah Basis Data
P0008 Gomes Rawat Jalan Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form)
no_pasien
nama jenis_perawatan jenis_kamar biaya_kamar
P0001 Bati Gawat Darurat KM001 Rp.100.000P0002 Totti Rawat Inap KM002 Rp.75.000P0003 Nesta Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000P0004 Maldini Rawat Jalan KM004 Rp.25.000P0005 Cana Rawat Inap KM002 Rp.75.000P0006 Ihlam Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000P0007 Nuno Gawat Darurat KM001 Rp.100.000P0008 Gomes Rawat Jalan KM004 Rp.25.000
Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)
Menjadi : Relasi “Pasien” dan “Biaya_Rawat”
Relasi “Pasien”
no_pasien
nama jenis_perawatan
P0001 Bati Gawat DaruratP0002 Totti Rawat InapP0003 Nesta Rawat Inap SehariP0004 Maldini Rawat JalanP0005 Cana Rawat InapP0006 Ihlam Rawat Inap SehariP0007 Nuno Gawat DaruratP0008 Gomes Rawat Jalan
Relasi “Biaya_Rawat”
jenis_perawatan jenis_kamar biaya_kamarGawat Darurat KM001 Rp.100.000Rawat Inap KM002 Rp.75.000Rawat Inap Sehari KM003 Rp.50.000Rawat Jalan KM004 Rp.25.000
Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Menjadi : Relasi “Pasien”, “Kamar_Rawat” dan “Biaya_Rawat”
Relasi “Pasien”
no_pasien
nama jenis_perawatan
P0001 Bati Gawat DaruratP0002 Totti Rawat InapP0003 Nesta Rawat Inap SehariP0004 Maldini Rawat JalanP0005 Cana Rawat InapP0006 Ihlam Rawat Inap Sehari
Panduan Kuliah Basis Data
P0007 Nuno Gawat DaruratP0008 Gomes Rawat Jalan
Relasi “Kamar_Rawat”
jenis_perawatan jenis_kamarGawat Darurat KM001Rawat Inap KM002Rawat Inap Sehari KM003Rawat Jalan KM004
Relasi “Biaya_Rawat”
jenis_kamar biaya_kamarKM001 Rp.100.000KM002 Rp.75.000KM003 Rp.50.000KM004 Rp.25.000
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Misalnya : Relasi “Seminar”
no_peserta
seminar Instruktur
240100 7783 Rusi, Ir240101 7783 Respati, ST240102 7776 Pita, Ir240101 7776 Yogaswara, MT
Relasi Antar Tabel
Keterangan :* = primary key** = foreign key
Pasienno_pasien *namajenis_perawatan **
Kamar_Rawatjenis_perawatan *jenis_kamar **
Biaya_Rawatjenis_kamar *biaya_kamar
Panduan Kuliah Basis Data
240109 7776 Yogaswara, MTMenjadi : Relasi “Pengajar” dan “Peserta-Instruktur”
Relasi “Pengajar”
Seminar Instruktur7783 Rusi, Ir7783 Respati, ST7776 Pita, Ir7776 Yogaswara, MT
Relasi “Peserta-Instruktur”no_peser
taInstruktur
240100 Rusi, Ir240101 Respati, ST240102 Pita, Ir240101 Yogaswara, MT240109 Yogaswara, MT
Soal-Soal Latihan :
Latihan I :
Misalnya diketahui relasi “Karyawan” sebagai berikut :
Nip Nama
tgl_lahir alamat tgl_sk no_sk gol gaji tunj
status
1230 Rusi 1/2/70 Jl.Edelwis
1/3/84 3/sk/84 2A 50 25 Aktif
1230 Rusi 1/2/70 Jl.Edelwis
5/6/87 6/sk/87 2B 65 40 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 15/7/75 7/sk/75 3A 80 35 Aktif1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 7/2/78 2/sk/78 3B 100 65 Aktif1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 21/12/8
112/sk/81
3C 120 75 Aktif
1231 Resa 8/1/68 Jl.Elang 1/2/82 1/sk/82 3C 120 75 Keluar1232 Pita 4/3/72 Jl.Dahlia 5/4/89 4/sk/89 2A 50 35 Aktif
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
Latihan II :
Misalnya diketahui relasi “Pemesanan Tiket Kereta” sebagai berikut :
no
nama
almt Kd_krta
Nm_krta tujuan
tarif
tgl_psn
jam jml
Jml_byr
1 Resa
Jl.Edelwis
A Parahiyangan
Bdg 50 1/9/03
08:00
2 100
1 Resa
Jl.Edelwis
B Sawunggalih
Pwkt 100
2/9/03
10:00
2 200
2 Yoga
Jl.Xurg C SenjaExpres
Yogya
150
3/9/03
12:00
2 300
2 Yoga
Jl.Xurg D ArgoBromo
Sby 200
4/9/03
14:00
2 400
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
Latihan III :
Misalnya diketahui relasi “Pembelian Barang” sebagai berikut :
Panduan Kuliah Basis Data
NoFac
kode
supp
namasupp
kodebrg
namabarang
tgl jatuhtemp
o
qty harga
jml total
799
S02 Swa R02 Plooter 2/2/04
9/3/04
10 150 1500 1500
998
G01 Ara A01 Hd Segeat
7/2/04
9/3/04
10 1350
13500
33500
998
G01 Ara A02 Hd Quntm
7/2/04
9/3/04
10 2000
20000
33500
Kapan tabel/ relasi tersebut dikatakan dalam bentuk 1NF, 2NF dan 3NF ?
BAB IV
IMPLEMENTASI BASIS DATA Definisi
Implementasi basis data merupkan upaya untuk membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori sekunder (disk) dengan bantuan DBMS, tahap implementasi basis data diawali dengan melakukan transformasi dari model data yang telah selesai dibuat skema/ struktur basis data sesuai dengan DBMS yang dipilih. Secara umum sebuah Diagram ER akan direpresentasikan menjadi sebuah basis data fisik, sedangkan komponennya berupa himpunan entitas dan himpunan relasi akan ditransformasikan menjadi table-tabel (file-file data) dan atribut akan dinyatakan sebagai field-field dari tabel-tabel yang sesuai.Faktor-faktor yang mempengaruhi performansi sistem basis data : Kualitas dan bentuk perancangan basis data yaitu struktur basis data
dan cara akses (algoritma aplikasi)
Kualitas mesin
Sistem Operasi
DBMS (Data Base Management System)
Transformasi Model Data ke Basis Data Fisik
Aturan umum dalam pemetaan model data yang digambarkan dengan Diagram ER menjadi Basis Data Fisik adalah sebagai berikut :1. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel
(file data).
Panduan Kuliah Basis Data
Tabel Mahasiswa :nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir
2. Relasi dengan derajat relasi 1 – 1 (satu ke satu)
Direperesentasikan dalam bentuk penambahan/ penyertaan atribut-atribut relasi ke table yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.
Tabel Dosen : Tabel Jurusan :kode_dosen
Nama Alamat kode_jurusan
nama_jurusan
kode_dosen
3. Relasi dengan derajat relasi 1 – N (satu ke banyak)
Juga direpresentasikan dalam bentuk pemberian/ pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama (yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan entitas ke dua (yang berderajat N).Tabel Dosen :kode_dosen nama alamat
Panduan Kuliah Basis Data
Tabel Kuliah :kode_kuli
ahnama_kuli
ahsks
semester
kode_dosen
tempat waktu
Dari hasil transformasi diatas jika kemudian ternyata bahwa atribut waktu pada table kuliah merupakan atribut bernilai banyak, maka table tersebut tidak memenuhi bentuk normal tahap pertama (1 NF). Maka table ini dapat didekomposisikan lagi menjadi sebagai berikut.Tabel Kuliah :Kode_kuli
ahnama_kuli
ahsks
semester
Kode_dosen
Tabel Jadwal :Kode_kuli
ahtempat waktu
4. Relasi dengan derajat relasi N – N (banyak ke banyak)
Direpresentasikan dalam bentuk tabel (file data) khusus yang memiliki field (foreign key) yang berasal dari key-key dari himpunan entitas yang menghubungkannya.Tabel Mahasiswa :nim Nama_mh
salamat_mhs tgl_lahir
Tabel Memepelajari/ Nilai (Tabel Khusus) :nim kode_kulia
hindeks_nilai
Tabel Kuliah :kode_kuliah nama_kuliah sks Semester
Panduan Kuliah Basis Data
Model Data Lanjutan
Pada bab sebelumnya sudah dikenalkan komponen-komponen model data dasar dalam kegiatan perancangan serta langkah-langkah teknis dalam mentransformasikan fakta dilapangan ke sebuah model data, berikut dibahas sejumlah varian komponen-komponen perancangan basis data serta proses-proses lanjutannya.1. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets)
Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity = sebaliknya dari entitas lemah), himpunan entitas lemah biasanya tidak memiliki key yang dapat menjamin keunikan entitas didalamnya.
Data orang tua dan hobbi dapat digolongkan sebagai entitas lemah (dalam ER-D dinyatakan dengan kotak garis ganda), karena kemunculannya sangat tergantung pada adanya relasi dengan entitas yang ada pada himpunan entitas mahasiswa. Atribut nama_ortu dan hobbi diberi garis bawah putus-putus untuk menunjukan atribut key yang tidak meyakinkan.Entitas lemah dapat ditransformasikan menjadi sebuah table dengan menyertakan key yang ada pada entitas kuat, sebagai berikut :
Tabel Mahasiswa :nim nama_mhs alamat_mhs tgl_lahir
Tabel Orang Tua : Tabel Hobbi :nim
nama_ortu
alamat_ortu nim hobbi
2. Spesialisasi dan Generalisasi
Panduan Kuliah Basis Data
Himpunan entitas dimungkinkan adanya pengelompokan entitas-entitas yang menjadi anggotanya, dan terkadang ditemui atribut yang tidak sepenuhnya sama.Jika dimulai dari sebuah himpunan entitas lalu kemudian melakukan pengelompokan yang melahirkan entitas baru (top-down) dan adanya pembedaan atribut menyebabkan entitas-entitas tersebut tidak mungkin disatukan dalam sebuah himpunan entitas saja, maka ini adalah Spesialisasi. Adanya spesialisasi dan generalisasi diwujudkan dalam notasi relasi yang khusus, yang disebut ‘ISA’ (yang berasal dari ‘Is A’) sebagai berikut :
top-down
Sub Entitas hasil Spesialisasi diimplementasikan sebagai berikut : Tabel Dosen :
kode_dos nama_dos alamat_dos
Tabel Dosen Tetap : Tabel Dosen Tidak Tetap :kode_d
osnik
pangkat
tgl_masuk
kode_dos
nama_kantor
alamat_kantor
Jika yang dilakukan adalah sebaliknya, sebuah himpunan entitas yang sebenarnya dibagi menjadi dalam kelompok tertentu dan pengelompokan ini tidak dipertegas dengan adanya perbedaan atribut, malah kelompok-kelompok tersebut disatukan dalam sebuah himpunan dengan atribut yang sama. Jadi pendekatannya bersifat bottom-up mula-mula terpisah kemudian menjadi satu, proses yang demikian disebut Generalisasi. Sebagai berikut :
bottom-up
Panduan Kuliah Basis Data
Spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang berlawanan, yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok entitas, sedangkan dalam generalisasi yang ditekankan adalah persamaannya. Implementasi pada generalisasi berlawanan dengan spesialisasi yaitu akan menyusutkan jumlah himpunan entitas menjadi hanya sebuah tabel, pada table tersebut ditambahkan sebuah atribut yang nantinya akan diisi dengan kode khusus yang menyatakan perbedaan tersebut, sebagai berikut :Tabel Mahasiswa :nim nama_mhs alamat_mhs prog_studi
prog_studi = atribut tambahan untuk mengakomodasi perbedaan kelompok entitas.Adanya spesialisasi dalam perancangan basis data, umumnya akan terlihat secara eksplisit pada akhir Diagram-ER, sedangkan proses generalisasi seringkali ditiadakan. Peniadaan generalisasi ini direperesentasikan dengan adanya atribut baru pada himpunan entitas akhir.
3. Agregasi
Menggambar sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam Diagram-ER/ sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari himpunan entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain. Sebenarnya kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas tidak memperbolehkan, sebagai jalan tengah digunakan notasi khusus untuk menunjukan adanya agregasi semacam itu. Berikut contoh dari agregasi :
Panduan Kuliah Basis Data
Pengimplementasian harus dilakukan setelah relasi prasyarat tersebut terimplementasikan, selanjutnya tinggal meninjau derajat relasi dari agregasinya. Relasi mengikuti merupakan bentuk agregasi relasi mempelajari dan entitas praktikum. Karena semua derajat relasi yang ada pada Diagram-ER diatas adalah N-N, maka baik relasi mempelajari maupun mengikuti masing-masing direpresentasikan dalam table khusus/terpisah, sebagai berikut :Tabel Mempelajari : Tabel Praktikum :nim
kode_kul indeks_nilai kode_pra nama_pra jumlah_pra
Tabel Mengikuti:nim kode_kul kode_pra nilai
Pengkodean Internal
Cara yang digunakan untuk menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efisiensi ruang penyimpanan disebut dengan pengkodean (data coding). Dari pemakaiannya bias dibedakan adanya pengkodean :
Pengkodean eksternal (user define coding) : mewakili pengkodean
yang telah digunakan secara terbuka dan dikenal oleh orang awam
(ada pada fakta/ dunia nyata), contohnya : npm, kode_mtkul.
Pengkodean internal (system coding) : kondisi sebaliknya dari
pengkodean eksternal, contohnya : kode_dosen sebagai key
alternatif. Pengkodean internal tidak hanya diterapkan pada
Panduan Kuliah Basis Data
pembuatan key alternatif, tapi juga dapat diterapkan pada atribut
data lain (non key) yang memang kita kelola.
Ada tiga bentuk pengkodean yang dapat dipilih :1. Sekuensial
Mengasosiasikan data dengan kode terurut, misalnya : (Sempurna, Baik, Cukup, Kurang, Buruk) dikodekan dengan : “A, B, C, D dan E“.
2. Mnemonic
Membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya : jenis kelamin (Laki-Laki dan Perempuan) dikodekan dengan “L dan P “.
3. Blok
Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya No.Induk Mahasiswa dengan format XXYYYYXX = dua digit terakhir angka tahun masukYYYY = nomor urut mahasiswaFormat ini harus dibentuk dengan pemilihan domain atribut yang lebih luas, tetapi harus dipertimbangkan juga dari sisi efisiensi ruang penyimpanan.
DBMS dan Struktur Tabel
Pembuatan berbagai tabel basis data adalah sebagai pekerjaan utama dalam tahap implementasi juga penetuan struktur dari tabel-tabel tersebut. Penentuan pilihan tipe data dan featur-featur tambahan untuk struktur table sangat bergantung pada DBMS yang dipilih. Namun dalam penentuan struktur table khususnya penetapan tipe data dan featur tambahan untuk setiap field akan sering dihadapkan pada pilihan-pilihan seperti :1. Data Angka
a. Numerik : nilai angka dari tipe data ini menunjukan suatu jumlah
misalnya : field sks, field semester, dll. Data numerik berupa :
Bilangan bulat (integer) terdiri dari Byte (1 byte), Small Integer (2
byte) dan Long Integer (4 byte).
Bilangan Nyata (real) terdiri dari Single (4 byte) bisa menampung
hingga 7 digit pecahan dan Double (8 byte) hingga 15 digit
pecahan.
Dalam penetuan tipe data numerik ukuran data disesuaikan dengan kebutuhan data masukan.b. Alfanumerik : nilai angka dari tipe data ini tidak menunjukan
suatu jumlah misalnya : field npm berisi data angka tapi tidak
menunjukan suatu jumlah (bertipe teks).
2. Data Teks (Character)
Data teks ini dapat berupa abjad/ huruf, angka, karakter khusus atau
gabungan dari ketiganya. Tipe ini tidak dapat melakukan operasi
matematika.berupa :
Panduan Kuliah Basis Data
a. Ukuran tetap (fixed character) : data teks yang ukurannya pasti
dan pendek, misalnya untuk field npm ukuran datanya selalu tetap.
b. Ukuran dinamis (variable character) : data teks yang ukuran
panjang pendeknya sangat bervariasi, misalnya untuk field
nama_mhs dan alamat.
3. Data Uang
Jika DBMS yang digunakan menyediakan tipe data khusus untuk menyimpan data uang, misalnya bertipe money atau currency (8 byte). Tipe data ini cocok untuk diterapkan dan akan sangat membantu terutama dalam mengatur tampilan datanya, yang dinyatakan dengan pemisahan ribuan/jutaan/milyaran dan pemakaian tanda mata uang.
4. Date/Tanggal
Berupa gabungan angka dengan format tanggal tertentu (8 byte).
Formatnya terdapat dua pilihan, diantaranya:
day/month/year atau Hari/Bulan/Tahun
month/day/year atau Bulan/Hari/Tahun5. Feature tambahan pada DBMS
Sejumlah DBMS menyediakan feature tambahan seperti : mandatory (harus diisi atau boleh kosong), default, variant (dalam VB) bila data yang akan dimasukan belum tahu tipenya maka secara otomatis mendeteksi, variant ada dua jenis yaitu untuk number (16 byte) dan character (22 byte).
Menentukan tipe data bagi setiap field, pertimbangan pertama DBMS yang dipilih, kecukupan domain, efisiensi ruang penyimpanan, kecepatan pengolahan data dan harus dapat menjamin bahwa tipe data yang dipilih pada setiap field akan dapat mengakomodasi semua nilai yang akan diisikan ke dalam field tersebut.Penetuan struktur dari tabel-tabel basis data dapat disajikan sebagai berikut :Misalnya :Nama Tabel : MahasiswaPrimary Key : npm
No
Nama Field
Tipe Ukuran
Kunci
Keterangan
1 npm C 8 * nomor pokok mahasiswa2 nama_mhs C 30 nama setiap mahasiswa3 alamat_mhs C 50 alamat setiap mahasiswa4 tgl_lahir D 8 tanggal lahir setiap mahasiswa5 photo G - photo mahasiswa
Nama Tabel : MatakuliahPrimary Key : kd_mtkul
No
Nama Field
Tipe Ukuran
Kunci
Keterangan
1 kd_mtkul C 5 * kode matakuliah2 nama_mtkul C 30 nama matakuliah3 sks N 1 jumlah bobot satuan kredit
semester
Panduan Kuliah Basis Data
4 semester N 1 semester diselenggarakan perkuliahan
Nama Tabel : NilaiForeign Key : npm + kd_mtkul
No
Nama Field
Tipe Ukuran
Kunci
Keterangan
1 npm C 8 ** nomor pokok mahasiswa2 kd_mtkul C 5 ** kode matakuliah3 Indeks_nilai C 1 indeks nilai matakuliah
mahasiswa
Keterangan :C : CharacterN : NumericD : DateG : Graphic (untuk menyimpan data berupa gambar atau grafik /feature DBMS)
Panduan Kuliah Basis Data
BAB V
ALJABAR RELASIONAL Definisi
Basis data dipahami oleh pengguna sebagai kumpulan tabel-tabel yang
saling ber relasi, konsep untuk akses pada basis data model relasi dapat
diterapkan berdasarkan matematika aljabar relasional. Operasi pada
aljabar relasional operator-operatornya antara lain adalah sebagai berikut :
Selection ( = sigma)
Projection ( = phi)
Joint ( = cross)
Union ( = gabungan)
Intersection ( = irisan)
Set different ( = minus)
Dan lain-lain
Operator Aljabar Relasional
a. Selection ( = sigma) adalah memilih tupel (baris) dalam relasi yang
memenuhi predikat yang diberikan.
Contoh : Relasi Nasabah
Nama alamat no_rekRespati Jl. RE Marthadinata 111.111Yoga Jl. Merdeka 222.222Rusi Jl. Pataruman 444.444Swaraspati Jl. Tentara Pelajar 555.555Misal : nama = “Yoga” (Nasabah)
Hasil : Yoga Jl.Merdeka 111.111
b. Projection ( = phi) adalah operasi semacam selection tetapi mengambil
atau memilih beberapa atribut (kolom) dalam relasi.
Misal : no_rek (Nasabah)
Hasil : no_rek111.111222.222444.444555.555
Misal : nama,no_rek (Nasabah)
Hasil : nama no_rekRespati 111.111Yoga 222.222
Panduan Kuliah Basis Data
Rusi 444.444Swaraspati 555.555
c. Joint ( = cross) adalah tupel t adalah hasil operasi joint antara r dan s
jika t memenuhi beberapa tupel di r dalam skema r dan beberapa tupel
dalam skema s.
Contoh:
Relasi Dosen (s) Relasi Ambil_Kuliah (r)
nama_dosen
kode_mtkul
nama_mhs
kode_mtkul
indeks_nilai
Yogaswara TI-3000 Bati TI-5000 BRespati TI-4000 Totti TI-7000 ARusi TI-5000 Nesta TI-3000 CPitaloka TI-6000 Kana TI-4000 ASwaraspati
TI-7000 Maldini TI-7000 D
Misal : Dosen Ambil_Kuliah
Hasil : (t)
nama_dosen
nama_mhs
kode_mtkul
indeks_nilai
Rusi Bati TI-5000 BSwaraspati Totti TI-7000 AYogaswara Nesta TI-3000 CRespati Kana TI-4000 ASwaraspati Maldini TI-7000 DDalam query terhadap basis data operator-operator aljabar relasional
dapat diekspresikan dengan gabungan, misalnya :
nama_mhs(nama_dosen = “Swaraspati”(Dosen Ambil_Kuliah))
d. Union ( = gabungan) adalah menghasilkan semua tupel yang berada
di kedua relasi. Contoh :
Relasi Mtkul_diinginkan Relasi Mtkul_tersedia
kode_mtkul
nama_mhs
nama_mhs
kode_mtkul
TI-3000 Bati Bati TI-3000TI-4000 Bati Totti TI-5000TI-5000 Totti Nesta TI-4000TI-3000 Totti Nesta TI-6000TI-4000 Nesta
Misal : Mtkul_diinginkan Mtkul_tersedia
Hasil :
Panduan Kuliah Basis Data
nama_mhs
kode_mtkul
Bati TI-3000Bati TI-4000Totti TI-5000Totti TI-3000Nesta TI-4000Nesta TI-6000
e. Intersection ( = irisan) adalah menghasilkan relasi dengan tupel-tupel
yang berada pada kedua relasi.
Misal : Mtkul_diinginkan Mtkul_tersedia
Hasil :
nama_mhs
kode_mtkul
Bati TI-3000Totti TI-5000Nesta TI-4000
f. Set different ( = minus) adalah menghasilkan relasi dengan tupel-tupel
yang berada pada relasi kesatu, tetapi tidak ada pada relasi yang
kedua.
Misal : Mtkul_diinginkan Mtkul_tersedia
Hasil :
nama_mhs
kode_mtkul
Bati TI-4000Totti TI-3000
Misal : Mtkul_ tersedia Mtkul_ diinginkan
Hasil :
nama_mhs
kode_mtkul
Nesta TI-6000
Panduan Kuliah Basis Data
BAB VI
STRUCTURED QUERY
LANGUAGE (SQL) Definisi
Panduan Kuliah Basis Data
SQL adalah sebuah bahasa yang dijadikan bahasa standar untuk bahasa
basis data. Sebagai sebuah bahasa standar, sejalan dengan perkembangan
teknologi basis data dan teknologi komputer pada umumnya, SQL sendiri
mengalami beberapa perubahan (penyempurnaan). SQL mula-mula dibuat
pada tahun 1970 dengan “Sequel”. Standarisasi yang pertama dibuat pada
tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO
(International Standards Organization), yang disebut sebagai SQL-86. SQL-
86 ini diperbaharui pada tahun 1986 menjadi SQL-89. Standar terakhir yang
dibuat dan digunakan hingga saat ini adalah SQL-92 yang dikeluarkan pada
tahun 1992. Bahasa basis data terdiri dari atas :
DDL (Data Definition Language)
DML (Data Manipulation Language)
Struktur Dasar
Sebuah ekspresi SQL dasar terdiri dari atas 3 klausa :
Select : Bersesuaian dengan operasi proyeksi pada aljabar relasi/
memilih
atribut (field) yang diinginkan.
From : Relasi yang dipilih atau terkena operasi proyeksi/ table
atau
gabungan table.
Where : Bersesuaian dengan pilihan predikat pada aljabar relasi/
yang
sifatnya opsional/ sebuah keadaan.
Sintaks dari ekspresi SQL dasar :
Select F1,F2…Fn
Form T1,T2…Tn
Where P
Keterangan : A : daftar atribut (field)
T : daftar relasi (tabel)
P : merupakan predikat query
Tabel nasabah Tabel simpanan
no_rek nama alamat cabang no_rek jumlah10924 Angie Jl. Mawar CBCihide
ung10606 700.000
10606 Ari Jl. Dahlia CBIndihiang
12476 1.500.000
12476 Armand Jl.Ros CBCilem 10924 2.000.00
Panduan Kuliah Basis Data
bang 010678 Alanis Jl.Melati CBTawan
g10678 500.000
18987 Aras Jl.Awan CBEmpang
10924 700.000
CBMerdeka
12476 1.000.000
Klausa Select dan Form
Misal : Select nama
From nasabah
Hasil : namaAngieAriArmandAlanisAras
Misal : Select nama, no_rek
From simpanan
Hasil : Menampilkan seluruh isi atribut nama dan no_rek dari tabel
simpanan
Misal : Select no_rek as Rekening
From simpanan
Hasil : klausa as untuk mengganti tampilan header no_rek menjadi
Rekening tanpa menggangu prosesnya.
Misal : Select *
From nasabah
Hasil : notasi * menampilkan semua atribut yang ada pada tabel
nasabah
Klausa Where
Klausa ini boleh tidak digunakan, klausa untuk predikat ini dapat
menerapkan operator relasi (<, >, <=, >=, =, <>) dan operator logika
(and, or dan not). Untuk nilai predikat yang bertipe string harus diapit
dengan tanda kutip tunggal (‘ ’).
Misal : Select nama Hasil : Angie
Panduan Kuliah Basis Data
From nasabah
Whereno_rek = ‘10924’
Misal : Select *
From nasabah
Whereno_rek =
‘10924’
Hasil : 10924Angie Jl.Mawar
Misal : Select no_rek,cabang
From simpanan
Wherejumlah <=
700.000
Hasil : 10606CBCihideung10678CBTawang10924CBEmpang
Misal : Select no_rek
From simpanan
Wherejumlah between 450.000 and 800.000
Hasil : Kalusa between kriteria yang berbentuk range nilai tertentu.
106061067810924
Misal : Jika dalam query tabel yang dilibatkan lebih dari satu tabel maka
table-tabel
tersebut harus memiliki relasi.
Select nasabah.nama, nasabah.alamat, simpanan.cabang
From nasabah, simpanan
Wherenasabah.no_rek = simpanan.no_rek
Hasil : Menampilkan nama, alamat dan cabang dari kedua table dimana
no_rek
nasabah pada table nasabah sama dengan no_rek pada table
simpanan.
Latihan :
1. Buat contoh lain untuk penggunaan klausa select, from dan where
seperti pada contoh diatas.
2. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari isi record data no_rek
10924 dengan jumlah simpanannya lebih dari 800.000
3. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nasabah dan
cabangnya yang mempunyai jumlah simpanan sebesar 700.000
4. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nama, alamat
dan cabangnya yang mempunyai simpanan dibawah 1000.000
5. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari no_rek, nama dan
alamat nasabah yang memiliki simpanan dicabang CBIndihiang dan
CBMerdeka.
6. Pada kedua tabel nasabah dan simpanan, cari semua nasabah yang
memiliki simpanan di cabang CBTawang.
Karakter Khusus
Khusus untuk atribut yang bertipe string, dapat dilakukan pencarian
dengan pola tertentu, memanfaatkan karakter :
% (percent) : berarti cocok untuk semua substring.
6
_ (underscore) : berarti cocok untuk semua karakter pada posisi yang
sesuai.
Ditambah klausa like
Misal : Select *
From nasabah
Where nama like ‘A%’
Hasil : menampilkan record-record nasabah yang namanya diawali
dengan huruf A
Misal : Select *
From nasabah
Where nama like ‘_a%’
Hasil : menampilkan nasabah yang huruf/karakter kedua dan namanya
adalah a.
Pengurutan Hasil Query
Dengan SQL hasil ditampilkan dengan urutan sesuai dengan struktur
penyimpanan, jika ingin menampilkan dengan urutan tertentu dengan
menambahkan klausa order by.
Misal : Select *
From nasabah
Order by nama
Hasil : menampilkan nama nasabah dari abjad terkecil hingga terbesar
(ascending).
Misal : Select *
From nasabah
Order by tgl_lahir desc
Hasil : menampilkan nasabah termuda hingga tertua (descending).
Anomali Basis Data
SQL juga dilengkapi dengan sejumlah perintah untuk melakukan manipulasi
data seperti penambahan record baru, pengubahan nilai atribut dan
penghapusan record.
Ada tiga Anomali :
Insert Anomali
Delete Anomali
Update Anomali
a. Insert Anomali
Sintaks SQL : Insert Into NamaTabel(field1, field2,…)
6
values (ekspresi1, ekspresi2,…)
Misal : insert into nasabah (no_rek, nama, alamat)
values (‘12085’,’Roma’,’Jl.Edelwis’)
Hasil : Fields no_rek, nama, alamat pada table nasabah akan di isi
dengan nilai
12085, Roma, Jl.Edelwis.
b. Delete Anomali
Sintaks SQL : delete from NamaTabel
where Kondisi
Misal : delete from nasabah
where no_rek = ‘12085’
Hasil : Record dengan no_rek 12085 akan dihapus
Misal : delete from nasabah
Hasil : Akan menghapus semua record dari table nasabah
c. Update Anomali
Sintaks SQL : update NamaTabel
set Ekspresi
where Kondisi
Misal : update nasabah
set alamat = ‘Jl.Edelwis’
where no_rek = ‘10606’
Hasil : Record alamat untuk no_rek 10606 akan di update dengan
Jl.Edelwis
Misal : update simpanan
set jumlah = jumlah + 500.000
where no_rek = ‘12476’
Hasil : Field jumlah pada table simpanan akan ditambah 500.000 untuk
no_rek
= 12476
Misal : update nasabah
set nama = ‘ Prof. ’ + nama
where no_rek = ‘12476’
Hasil : Nama dengan no_rek 12476 akan ditambahakan gelar Prof.
Misal : update simpanan
set jumlah = null
6
Hasil : Pengosongan untuk semua field jumlah. (Jika tanpa klausa where
maka
berlaku untuk semua record).
Pendefinisian Objek Basis Data
Data Definitif Language (DDL) berkaitan dengan perintah - perintah untuk
pendefinisian objek-objek basis data.
Misalnya pembuatan tabel, sintaks SQL :
create table t (A1 D1, A2 D2,…)
t = nama table yang akan dibuat
A = nama-nama atribut yang akan terdapat dalam table t.
D = domain nilai masing-masing atribut yang ditentukan berdasarkan tipe
data.
Misal : create table mahasiswa (npm char(6), nama_mhs varchar(30),
alamat_mhs
Varchar(60), tgl_lahir date)
Misalnya penghapusan tabel, sintaks SQL :
drop table t
Misal : drop table mahasiswa
Misalnya pembuatan table mahasiswa sekaligus pendefinisian Indeks
Primer berdasarkan npm :
Misal : create table mahasiswa (npm char(6), nama_mhs varchar(30),
alamat_mhs
Varchar(60), tgl_lahir date, primary key (npm))
Sintaks SQL untuk perubahan struktur tabel dapat berupa penambahan
atribut atau pengurangan/ penghapusan atribut tertentu.
Penambahan atribut ke tabel t :
alter table t add A D
t = nama table
A = nama atribut
D = tipe data untuk atribut A
Penghapusan atribut dari tabel t :
alter table t drop A
Penambahan atribut baru bernama ip di tabel mahasiswa :
alter table mahasiswa add ip numeric (5, 2)
Jika atribut ip dihapus dari tabel mahasiswa :
alter table mahasiswa drop ip
6
Fungsi Agregasi
Untuk menampilkan data-data agregasi seperti banyak record, total nilai
suatu atribut, rata-rata nilai suatu atribut, nilai atribut terbesar ataupun
terkecil dapat diperoleh dengan fungsi-fungsi berikut :
count : menghitung jumlah baris suatu field.
sum : menjumlahkan data-data numerik pada suatu field.
avg : menghitung nilai rata-rata suatu atribut numerik.
max : mengambil nilai maksimum
min : mangambil nilai minimum
Contoh : Tabel karyawan
nama umur golongan gajiArti 27 A Rp. 500.000Bunda 32 A Rp. 750.000Citra 29 B Rp. 474.000Diva 24 A Rp. 575.000Elsa 25 B Rp. 800.000
Misal : select count (*)
from karyawan
Hasil : 5
Misal : select count (*)
from karyawan
where golongan = ‘A’
Hasil : 3
Misal : select sum (gaji)
from karyawan
Hasil : 3.100.000
Misal : select avg (umur)
from karyawan
Hasil : 27,4
Misal : select max (gaji)
from karyawan
Hasil : 800.000
Misal : select min (umur)
from karyawan
Hasil : 24
Misal : select max (gaji)
6
from karyawan
where golongan = ‘A’
Hasil : 750.000
Misal : select min (gaji)
from karyawan
where golongan = ‘B’ Hasil :
475.000
6