bab 2 landasan teori 2.1 datalibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2014-2-00069... · 2015....

26
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Considine, Parkes, Olesen, (2010:9), Data adalah fakta yang masih mentah yang berhubungan atau menggambarkan suatu kejadian. Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda (2005:6), Data adalah item-item mengenai suatu peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan, dan disimpan namun tidak diorganisasi untuk menyampaikan semua makna spesifik. Item data dapat numerik, alphanumerik, gambar, suara. 2.2 Sistem Informasi Menurut O’Brien (2009:5), Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:7), Sistem Informasi adalah kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan dan menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:7-8), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain sebagai berikut : 1. Hardware (perangkat keras) Sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali. 2. Software (perangkat lunak) Koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardware- hardware yang ada untuk memproses data.

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Data

Menurut Considine, Parkes, Olesen, (2010:9), Data adalah fakta yang masih

mentah yang berhubungan atau menggambarkan suatu kejadian.

Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda (2005:6), Data adalah item-item

mengenai suatu peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang direkam,

diklasifikasikan, dan disimpan namun tidak diorganisasi untuk

menyampaikan semua makna spesifik. Item data dapat numerik,

alphanumerik, gambar, suara.

2.2 Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2009:5), Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi

teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,

dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan

informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:7), Sistem Informasi adalah

kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan dan

menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:7-8), Sistem informasi terdiri

dari komponen-komponen penting, antara lain sebagai berikut :

1. Hardware (perangkat keras)

Sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data dan

informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali.

2. Software (perangkat lunak)

Koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardware-

hardware yang ada untuk memproses data.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

8

3. Database (basis data)

Basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang berkaitan dan

berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table tersebut

berisikan data.

4. Network (jaringan computer)

Sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel (wireline)

maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki peranan penting

dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda untuk berbagi

sumber daya yang mereka miliki.

5. Procedures (prosedur)

Sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana

menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses

informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan.

6. People (orang)

Sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware dan software,

berhubungan dengan mereka dan menggunakan hasil dari pemrosesan

tersebut.

Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:8)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

9

2.3 Business Intelligence

2.3.1 Tahapan Business Intelligence

Gambar 2.2 Tahapan Business Intelligence

Sumber : Moss (2003:3)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

10

a. Construction

- ETL Development

Di bawah ini dijelaskan aktivitas dari ETL development:

1. Membangun dan menguji(test) unit dari proses ETL

Di bawah arahan memimpin pengembang ETL, program ETL

harus

dikembangkan untuk tiga set proses load: initial load,

historical load, dan incremental load. Jika Anda berencana

untuk menggunakan sistem manajemen database (DBMS)

utilitas load untuk mengisi database sasaran BI, maka hanya

ekstrak dan program transformasi perlu ditulis, termasuk

program-program yang menciptakan file beban akhir. Jika

Anda berencana untuk menggunakan alat ETL, petunjuk

(teknis meta data) untuk alat ETL harus diciptakan. Semua

program ETL custom-ditulis dan semua modul alat ETL harus

unit diuji untuk kompilasi, fungsi, dan perbaikan.

2. Integrasi atau tes regresi proses ETL

Setelah menguji semua unit program ETL individu atau modul

program, seluruh aliran proses ETL harus diuji. Hal ini

dilakukan dengan pengujian integrasi pada rilis pertama dan

dengan pengujian regresi pada rilis berikutnya. Kedua jenis

pengujian harus dilakukan di bawah formal rencana uji dengan

uji kasus, hasil tes diharapkan, hasil tes yang sebenarnya, dan

log tes berjalan.

3. Uji kinerja proses ETL

Sejak banyak database target BI adalah database yang sangat

besar (VLDBs), itu adalah penting untuk menekankan

pengujian program yang dipilih atau modul alat ETL. Lakukan

stress pengujian dengan data volume penuh pada program-

program atau modul alat ETL yang membaca atau menulis ke

tabel volume tinggi dan melakukan operasi yang rumit,

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

11

terutama ketika berjalan secara paralel terhadap tabel volume

tinggi. Kinerja tes juga dapat disimulasikan dengan alat

simulasi stress test.

4. Uji jaminan kualitas dari proses ETL

Sebagian besar organisasi tidak memperbolehkan program

untuk dipindahkan ke dalam produksi sampai mereka telah

melewati proses uji QA (quality assurance). Tes ini biasanya

dijalankan di bawah pengawasan staf operasi di lingkungan

QA terpisah.

5. Tes penerimaan proses ETL

Jika perwakilan bisnis dan ahli subjek telah aktif terlibat dalam

kegiatan integrasi atau pengujian regresi, maka pengujian

penerimaan harus sedikit lebih dari akhir, sertifikasi resmi dari

perwakilan bisnis. Jika mereka tidak terlibat, semua fungsi

dari proses ETL harus divalidasi untuk menjadi lengkap dan

benar, terutama proses rekonsiliasi.

Gambar 2.3 ETL Development

Sumber : Moss (2003:276)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

12

- Application Development

Di bawah ini dijelaskan aktivitas dari application development:

1. Menentukan requirement dari tugas akhir

Jika Anda membangun prototipe, meninjau hasil prototipe dan

menentukan apa perubahan yang diminta dan apa masalah

yang tercatat selama kegiatan itu. Ini akan memberikan

pemahaman tentang stabilitas requirements. Tambahan lagi,

menyesuaikan desain atau renegosiasi requirements

berdasarkan apa yang bekerja dan apa yang tidak bekerja

selama prototipe.

2. Merancang aplikasi.

Ketika meninjau hasil prototipe dan query yang diperlukan

dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari

aplikasi BI, termasuk laporan akhir, query, front-end interface

(GUI, Web), dan bantuan online. Mengembangkan rencana uji

dengan uji kasus rinci.

3. Membangun dan menguji unit aplikasi.

Membuat data untuk tes dan menulis program dan script untuk

laporan, query, front-end interface, dan bantuan online.

Pastikan untuk menguji unit program dan skrip tidak hanya

untuk membuktikan bahwa mereka mengkompilasi tanpa

kesalahan, tetapi juga untuk memverifikasi bahwa mereka

melakukan fungsi mereka dengan benar, periksa semua

potensi kesalahan, dan memproduksi hasil yang tepat.

4. Menguji aplikasi

Melakukan integrasi atau pengujian regresi pada semua

program dan script dalam urutan di mana mereka akan

berjalan dalam lingkungan produksi. Load database

pembangunan dengan sampel "hidup" data, dan menguji

program dan script terhadap mereka. Periksa hasil tes yang

sebenarnya terhadap tes diharapkan hasil, kemudian merevisi

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

13

dan tes ulang program dan script sampai mereka melakukan

seperti yang diharapkan.

Pastikan untuk hasil tes beberapa program yang lebih rumit

yang memiliki banyak JOIN dan yang membaca tabel volume

tinggi. Sebuah tes kinerja akan menunjukkan bagaimana

penerapan BI akan dilakukan ketika terisi penuh dalam

lingkungan produksi. Cara termudah untuk menjalankan tes

kinerja adalah melalui stress test alat simulasi.

Tes akhir harus tes QA dengan staf operasi dan tes penerimaan

dengan ahli materi pelajaran dan perwakilan bisnis. Selain

menentukan apakah akses dan program analisis fungsi benar,

pengujian penerimaan harus menentukan kegunaan

keseluruhan BI yang aplikasi dan interface untuk aplikasi BI,

terutama untuk berbasis pengembangan web.

5. Menyediakan akses data dan training analisis

Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan staf meja bantuan,

"power user," pengetahuan pekerja, analis bisnis, dan manajer

bisnis. Jadwal pelatihan sesi, baik di rumah atau dengan

vendor. Jika pelatihan disediakan secara internal, membuat

materi pelatihan dan melakukan sesi pelatihan.

Gambar 2.4 Application Development Activities

Sumber : Moss (2003:295)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

14

- Meta Data Repository Development

Di bawah ini dijelaskan aktivitas dari application

development:

1. Membangun database repositori.

Jika Anda sedang membangun sebuah repositori meta data,

terlepas dari apakah itu didasarkan pada desain entity-

relationship atau desain berorientasi objek, menghasilkan

data definition language (DDL) dan menjalankannya untuk

membuat struktur database repositori meta data. Juga,

menghasilkan bahasa kontrol data (DCL) dan

menjalankannya untuk membuat, membaca, memperbarui,

dan menghapus (CRUD) otoritas pada meta data database

repositori. Jika Anda melisensi produk repositori meta

data, menginstal dan menguji semua komponen produk,

terutama meta database repositori data. Mengatur otoritas

CRUD pada produk repositori meta data untuk

memungkinkan eksekusi dari proses migrasi data meta dan

laporan dan untuk memungkinkan akses langsung ke

repositori meta data.

2. Membangun dan menguji unit proses migrasi meta

data.

Setelah Anda membuat database meta data repositori,

Anda harus mengembangkan proses migrasi meta data,

termasuk proses antarmuka alat dan program transformasi

meta data yang akan mempersiapkan meta data diekstrak

untuk repositori meta data. Jika Anda melisensi produk

repositori meta data dan jika fasilitas impor produk

digunakan untuk mengisi data meta repositori, teslah untuk

memverifikasi bahwa itu dapat berfungsi seperti yang

diharapkan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

15

3. Membangun dan menguji unit aplikasi meta data.

Jika Anda sedang membangun repositori meta data, Anda

juga harus mengembangkan fungsi aplikasi meta data,

termasuk proses antarmuka akses dan online membantu

fungsi, serta laporan data meta dan pertanyaan. Jika

repositori meta data adalah produk berlisensi, Anda harus

menguji fungsi aplikasinya (Interface, laporan, query).

Jika diperlukan untuk meningkatkan produk dengan

fungsi tambahan, menulis dan menguji kode tambahan.

4. Uji program penyimpanan meta data atau fungsi

produk.

Menguji semua meta program penyimpanan data atau

fungsi produk dari awal sampai berakhir melalui integrasi

formal maupun pengujian regresi. Setiap komponen dari

meta data proses migrasi serta setiap komponen dari meta

data aplikasi harus diuji dengan penuh semangat.

Melakukan pengujian integrasi atau regresi pengujian

dengan rencana uji formal; menjalankan uji kasus

disiapkan, masuk tes yang sebenarnya Hasil pada log tes,

dan membandingkannya dengan hasil yang diharapkan.

Setelah program penyimpanan meta data atau fungsi

produk telah benar-benar integrasi atau regresi diuji,

orang-orang bisnis dan teknisi dapat melakukan kombinasi

Quality Assurance / pengujian penerimaan.

5. Siapkan repositori meta data untuk produksi.

Menginstal dan menguji platform server untuk produksi

repositori meta data. Buat DDL dan DCL untuk produksi

meta database repositori data. Menulis prosedur operasi

untuk staf operasi, dengan instruksi untuk menjalankan

program repositori meta data yang dijadwalkan secara

rutin. Juga menulis panduan referensi untuk staf help desk

dan bagi orang-orang bisnis dengan petunjuk tentang cara

menggunakan repositori meta data. Membangun prosedur

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

16

lainnya, seperti pemantauan kinerja database dan

penggunaan meta data.

6. Memberikan pelatihan repositori meta data.

Sejak aplikasi meta data dapat serumit bisnis

aplikasi, pelatihan merupakan aspek penting. Orang bisnis

dan penghubung personil, seperti "power user" dan

membantu staf desk, harus dilatih dalam penggunaan

database repositori meta data, fungsi bantuan online,

laporan, dan query. Mengembangkan dan menghadiri in-

house training atau pelatihan jadwal melalui vendor

repositori meta data.

2.3.2 Pengertian Business Intelligence

Business Intelligence (BI) adalah sebuah proses untuk meningkatkan

keunggulan kompetitif perusahaan melalui pendayagunaan berbagai

data, informasi, dan pengetahuan (knowledge) yang dimiliki oleh

perusahaan sebagai bahan baku dalam proses pengambilan

keputusan.

Menurut Williams (2007:2), Business Intelligence adalah kombinasi

antara produk, teknologi, dan metode untuk mengorganisir informasi

kunci yang diperlukan manajemen untuk meningkatkan keuntungan

dan performance.

Menurut Moss (2003:29) Business Intelligence (BI) bukanlah

merupakan sebuah produk atau sistem. BI adalah sebuah arsitektur

dari sebuah kumpulan operasional yang terintegrasi sebaik aplikasi

pendukung keputusan dan database yang menyediakan akses yang

mudah bagi komunikasi bisnis ke data bisnis.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

17

2.3.3 Kegunaan Business Intelligence

Kegunaan Business Intelligence Menurut Williams (2007:10) adalah :

a. Meningkatkan Keuntungan.

Business Intelligence dapat membantu client bisnis untuk

mengevaluasi nilai pelanggan dan keinginan dalam mendapatkan

keuntungan jangka pendek dan untuk menggunakan pengetahuan

yang digunakan untuk membedakan antara pelanggan yang

menguntungkan dan pelanggan yang tidak menghasilkan

keuntungan.

b. Mengurangi biaya

Mengurangi investasi yang dibutuhkan untuk menggunakan

penjualan, Business Intelligence dapat digunakan untuk membantu

dalam mengevaluasi biaya-biaya organisasi.

c. Mengembangkan Customer Relationship Management (CRM)

Ini pada dasarnya adalah aplikasi Business Intelligence yang

menerapkan analisis kumpulan informasi pelanggan untuk

memberikan pertanggung jawaban kelayanan pelanggan yang

telah dikembangkan.

d. Mengurangi Resiko

Menerapkan metode Business Intelligence untuk memasukkan

data dapat mengembangkan analisis resiko kredit, melihat pada

analisis aktivitas konsumen, produsen, dan kehandalan dapat

memberikan pencerahan terhadap bagaimana untuk

mempersingkat supply chain.

2.3.4 Manfaat Business Intelligence

Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda, (2005:202), Manfaat

Business Intelligence bagi perusahaan adalah kemampuan untuk

memanfaatkan dan menyediakan informasi yang akurat ketika

dibutuhkan, termasuk apabila ingin melihat data secara real-time

mengenai kinerja perusahaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

18

2.4 Metadata

Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda (2005:205), Metadata adalah

data tentang data. Dalam datawarehouse mendeskripsikan isi datawarehouse

dan cara penggunaannya.

2.5 Dashboard

Menurut Turban, Aronson, Liang, & Sharda, (2005:210), Dashboard

menyediakan para manajer dengan informasi yang mereka butuhkan dalam

format yang benar di waktu yang cepat. Sistem BI merupakan fondasi bagi

dashboard, yang telah meluas dari sistem informasi eksekutif menjadi sistem

informasi perusahaan yang mengakses data warehouse via sistem OLAP.

2.5.1 Keunggulan Dashboard

Karena di skripsi ini memakai tipe performance dashboard yang

tactical, maka tactical dashboard, menurut Eckerson (2011:80),

memiliki fungsi yaitu mereka didapat dari data warehouse atau

departemen data mart dan mengandalkan pelaporan standar dan alat

analisis untuk menampilkan data dashboard. Tingkat atas taktis

dashboard biasanya menampilkan selusin atau indikator kinerja kunci

(KPI) dan menyediakan link ke berbagai departemen dashboard dan

laporan. Dashboard taktis sering terlihat seperti sebuah portal metrik

atau mashup, yang terdiri dari tampilan panel grafik analisis dan

fungsional dan meja. Secara umum, fokus dashboard taktis adalah apa

yang terjadi di masa lalu dan bagaimana memperbaikinya.

2.5.2 Performance Dashboard

Menurut Eckerson (2011:85), Performance dashboard memberikan

layanan dalam menerjemahkan strategi organisasi ke dalam tujuan,

metrik, inisiatif, dan tugas disesuaikan dengan masing-masing

kelompok dan individu dalam organisasi. Ini memberikan informasi

yang tepat waktu dan wawasan yang memungkinkan pengguna bisnis

untuk meningkatkan keputusan, mengoptimalkan proses dan rencana,

dan bekerja secara proaktif. Sebuah dashboard kinerja benar-benar

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

19

kinerja sistem manajemen. Mengkomunikasi tujuan strategis dan

memungkinkan pengusaha untuk mengukur, memantau, dan

mengelola kegiatan kunci dan proses yang diperlukan untuk mencapai

tujuan mereka.

2.5.3 Tipe-Tipe Dashboard

Menurut Eckerson (2011:101), Berikut ini adalah tipe-tipe dari

performance dashboard:

1. Operational Dashboard

memantau proses operasional, peristiwa, dan kegiatan

sebagaimana yang terjadi (setiap menit, jam, atau hari).

2. Tactical Dashboard

mengukur dan menganalisis kinerja kegiatan departemental,

proses, dan tujuan.

3. Strategic Dashboard

melacak kemajuan pencapaian strategis tujuan di top-down

(misalnya, "Balanced Scorecard").

2.5.4 Karakteristik Utama Performance Dashboard

Menurut Eckerson (2011:105), Karakteristik utama performance

dashboard adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Karakteristik utama performace dashboard

Operational Tactical Strategic

Kebutuhan Control

operation

Proses optimisasi Mengatur strategi

Ruang lingkup Operasional Departemental Enterprise

Pengguna Staf Manager Executive

Kegiatan utama Melakukan Analisis Mengulas balik

Fokus Saat ini Masa lalu Masa depan

Refresh data Harian Harian/Mingguan Bulanan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

20

Level detil

informasi

Detil Detil/Rangkuman Rangkuman

Arsitektur Core systems Data warehouse Excel atau Data mart

Metrik Driver Driver/Outcome Outcome

“Terlihat seperti…” Dashboard Metric Portal Scorecard

Gambar 2.5 Contoh Dashboard

Sumber : www.google.com/dashboard

2.6 Star Schema

Skema star adalah alat dimana pemodelan dimensional yang diterapkan.

Skema star berisi sebuah tabel fakta pusat. Tabel fakta berisi atribut yang

diperlukan untuk melakukan analisis putusan, atribut deskriptif yang

digunakan untuk pelaporan query, dan foreign key untuk menghubungkan ke

tabel dimensi. Atribut analisis keputusan terdiri dari ukuran performa, metrik

operasional, ukuran agregat, dan semua metrik lain yang diperlukan untuk

menganalisis performa organisasi. Dengan kata lain, tabel fakta terutama

menunjuk apa yang didukung oleh data warehouse untuk analisis putusan.

Sekeliling tabel fakta pusat (hubungan via foreign key) adalah tabel dimensi.

Tabel dimensi berisi atribut yang menguraikan data yang dimasukkan dalam

tabel fakta. Tabel dimensi menunjuk bagaimana data akan dianalisis.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

21

Beberapa contoh dimensi yang akan mendukung sebuah tabel fakta produk

adalah lokasi, waktu dan ukuran.

Menurut Connolly & Begg (2010:1227), Star schema adalah struktur logikal

yang memiliki sebuah tabel fakta berisi data aktual yang ditempatkan di

tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi berisi data acuan (dapat di

denormalisasi).

Gambar 2.6 Example of Star Schema

Sumber : Connolly & Begg (2010:1227)

2.6.1 Dimension Table (Tabel Dimensi)

Menurut Connolly & Begg (2010:1227), Tabel dimensi merupakan

sekumpulan dari tabel-tabel yang lebih kecil yang memiliki sebuah primary

key sederhana yang merespon secara benar terhadap salah satu komponen

dari composite key yang ada dari tabel fakta.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

22

2.7 Strategic Management

Menurut Fred (2011:187), manajemen strategis erat kaitannya dengan proses

pengambilan keputusan. Pemecahan masalah dapat diartikan sebagai proses

pengidentifikasian antara kondisi aktual dan kondisi yang diinginkan serta

kemudian mengambil keputusan untuk mengatasi perbedaan itu. Untuk

masalah yang dinilai cukup penting apalagi mendesak diperlukan

pertimbangan waktu dan usaha dalam melakukan analisis secara cermat.

2.7.1 Kunci Keberhasilan Dalam Strategic Management

Menurut Fred (2011:187) menjelaskan mengenai berbagai kunci

keberhasilan dalam manajemen strategis, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Competitive Advantage

Perusahaan diharuskan memiliki tolak ukur yang dapat

menghasilkan keuntungan sehingga dapat bertahan dan

mampu bersaing ditengah persaingan pasar di segmen

industri.

b. Strategies

Strategi adalah sarana yang tujuan jangka panjang akan

tercapai.

c. Policies

Kebijakan mencakup pedoman, aturan, dan prosedur

untuk mendukung upaya agar tercapainya sebuah tujuan

perusahaan.

d. Long-Term Objectives

Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil yang spesifik

yang berusaha untuk dicapai dalam mengejar misi dasar

perusahaan.

e. Vision And Mission Statements

Pernyataan mengenai visi-misi adalah pernyataan sebuah

tujuan untuk membedakan suatu jenis bisnis dari

perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

23

2.7.2 Tahapan Strategic Management (Perencanaan Strategis)

Menurut Fred (2011:190), Proses penyusunan strategis dilakukan

dengan melalui tiga tahap analisis, yaitu :

a. Tahap masukan

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan

pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan

pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.

• Data eksternal, seperti analisis pasar, analisis kompetitor,

analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah,

analisis kelompok kepentingan tertentu.

• Data internal, seperti laporan keuangan (neraca, Laba-rugi,

cash-flow, struktur pendanaan), laporan kegiatan sumber

daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian,

pengalaman, gaji, turn-over), laporan kegiatan operasional,

laporan kegiatan pemasaran.

Dalam evaluasi faktor strategis yang digunakan pada tahap ini

adalah model Matrik Faktor Strategis Eksternal dan Matrik

Faktor Strategi Internal

b. Tahap analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh

terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model

kuantitatif perumusan strategi. Dalam hal ini digunakan model

matrik SWOT dan matrik internal-eksternal.

c. Tahap keputusan

Setelah tahapan-tahapan terdahulu dibuat dan dianalisa, maka

tahap selanjutnya disusunlah daftar prioritas yang harus di-

implementasikan. Menurut Fred (2011:193), Quantitative

Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan teknik yang

secara obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang

diprioritaskan. QSPM merupakan alat untuk menentukan /

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

24

merekomendasikan pilihan strategi atas dasar pendapat ahli

atau praktisi (expert choice); juga melibatkan unsur intuisi

(intuitive judgement). Didasari oleh Key Success

Factors internal dan eksternal terpilih. Menetapkan pilihan

yang paling menarik/ terpercaya/ layak diterapkan atau secara

konseptual disebut sebagai upaya menetapkan relative

attractiveness

Dibutuhkan enam langkah untuk mengembangkan QSPM,

yaitu:

1. Step 1

Buatlah daftar perusahaan kunci peluang eksternal /

ancaman internal dan kekuatan / kelemahan di

kolom kiri dari QSPM tersebut. Informasi ini harus

diambil langsung dari EFE Matrix dan IFE Matrix.

2. Step 2

Menetapkan bobot untuk setiap faktor eksternal dan

internal kunci. Bobot ini sesuai dengan yang tertera

di EFE Matrix dan IFE Matrix.

3. Step 3

Periksa matrix Tahap 2 (pencocokan) dan

mengidentifikasi strategi alternatif yang harus

dipertimbangkan organisai untuk diterapkan.

4. Step 4

Tentukan Attractiveness Scores (AS) yang

didefinisikan sebagai nilai numerik yang

menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing

strategi dalam satu alternatif. Attractiveness Scores

(AS) ditentukan dengan memeriksa setiap faktor

kunci eksternal maupun internal, satu per satu.

Secara khusus, Attractiveness Scores harus

diserahkan kepada masing-masing strategi untuk

menunjukkan daya tarik relatif dari satu strategi

atas orang lain, mempertimbangkan faktor-faktor

tertentu. Rentang untuk Attractiveness Scores (AS)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

25

adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 =

cukup menarik , dan 4 = sangat menarik.

5. Step 5

Menghitung Total Attractiveness Scores (TAS).

Total Attractiveness Scores (TAS) didefinisikan

sebagai produk dari mengalikan weight (Langkah 2)

oleh Attractiveness Score (Langkah 4) di setiap

baris. Total Attractiveness Scores (TAS)

menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi

alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari

faktor keberhasilan kritis eksternal atau internal

yang berdekatan. Semakin tinggi nilai ketertarikan

total, lebih menarik alternatif strategis (hanya

mempertimbangkan faktor keberhasilan kritis yang

berdekatan).

6. Step 6

Hitunglah Sum Total Attractiveness Score. Tambah

Total Attractiveness Scores (TAS) dalam setiap

kolom strategi QSPM tersebut. Sum Total

Attractiveness Score (STAS) mengungkapkan

strategi mana yang paling menarik dalam setiap set

alternatif. Skor yang lebih tinggi menunjukkan

strategi yang lebih menarik.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

26

Tabel 2.2 Tahapan Strategic Management

1. Tahap Masukan

Matrik EFE Matrik IFE

2. Tahap Analisis

Matrik SWOT

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Gambar 2.7 Contoh QSPM

Sumber : Fred (2011:193)

2.7.3 SWOT Analysis

Menurut Fred (2011:178), menjelaskan bahwa Strengths-Weaknesses-

Opportunities-Threats (SWOT) Matrix adalah alat pencocokan yang

membangun empat tipe strategi : Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi

WO (Kelemahan-peluang), Strategi ST (Kekuatan-ancaman), Strategi WT

(kelemahan-ancaman). SWOT Matrix berfungsi sebagai pencocokan faktor

eksternal dan internal kunci dan merupakan bagian yang paling sulit untuk

dikembangkan dan membutuhkan penilaian yang baik.

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan

peluang eksternal.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

27

SO Strategi. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan

berusaha untuk mengatasinya dan membuat mereka kekuatan. Ketika sebuah

organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha untuk menghindari

mereka untuk berkonsentrasi pada peluang.

Strategi WO bertujuan untuk meningkatkan kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

WO Strategi bertujuan untuk meningkatkan kelemahan internal dengan

mengambil keuntungan dari eksternal peluang. Kadang-kadang peluang

eksternal kunci ada, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang

mencegah dari mengeksploitasi peluang-peluang. Sebagai contoh, mungkin

ada permintaan tinggi untuk perangkat elektronik untuk mengontrol jumlah

dan waktu injeksi bahan bakar di mesin mobil (kesempatan), tetapi produsen

suku cadang mobil tertentu mungkin kurang teknologi diperlukan untuk

memproduksi perangkat ini (kelemahan). Salah satu kemungkinan WO

Strategi akan adalah untuk memperoleh teknologi ini dengan membentuk

perusahaan patungan dengan perusahaan yang memiliki kompetensi di area

ini. Sebuah alternatif WO Strategi akan menyewa dan melatih orang-orang

dengan yang dibutuhkan kemampuan teknis.

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal.

ST Strategi menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi

yang kuat harus selalu memenuhi ancaman dalam lingkungan eksternal maju

terus. Contoh ST Strategi terjadi ketika Texas Instruments digunakan sangat

baik departemen hukum (kekuatan) untuk mengumpulkan hampir $ 700 juta

kerusakan dan royalti dari sembilan. Perusahaan-perusahaan Jepang dan

Korea yang melanggar hak paten untuk chip memori semikonduktor

(ancaman).

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Ada delapan langkah yang terlibat dalam membangun SWOT Matrix :

1. List peluang eksternal perusahaan

2. List ancaman eksternal perusahaan

3. List kekuatan internal perusahaan kunci

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

28

4. List kelemahan internal perusahaan kunci

5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan

mencatat resultan Strategi SO dalam sel yang tepat

6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan

mencatat resultan Strategi WO

7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat

Strategi ST yang dihasilkan

8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan

catat WT Strategi yang dihasilkan .

2.8 Pengertian Unified Modelling Language (UML)

2.8.1 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:208), Unified Modeling

Language (UML) adalah suatu kumpulan standar model pembangunan dan

notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pengembangan object

oriented.

2.8.2 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:210) Flowcharts dan diagram

aktivitas yang khusus dirancang untuk mewakili aliran kontrol di antara

langkah-langkah pengolahan. Banyak analis menggunakan jenis workflow

diagram dan menyebutnya activity diagram. Suatu activity diagram

merupakan gambaran berbagai pengguna (atau sistem) kegiatan, orang yang

melakukan aktivitas masing-masing, dan aliran sekuensial dari kegiatan

tersebut.

Symbol yang digunakan yaitu:

1. Swimlane

Merupakan area persegi pada activity diagram yang

mewakili seluruh aktivitas di dalamnya.

2. Starting activity

Merupakan awal dari aktivitas di dalam sistem.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

29

3. Activity

Merupakan aktivitas yang dilakukan di dalam sistem.

4. Decision activity

Merupakan aktivitas yang harus dipilih.

5. Concurrent activities

Merupakan aktivitas yang dilakukan secara bersamaan atau paralel,

biasanya diawali dengan synchronization bar.

6. Synchronization bar

Merupakan simbol di dalam activity diagram yang digunakan untuk

mengendalikan pemisahan atau penyatuan beberapa aktivitas.

7. Ending activity

Merupakan akhir dari aktivitas di dalam sistem.

Gambar 2.8 Symbol Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:212)

2.8.3 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:215), Analis

mendefinisikan kasus penggunaan pada dua tingkat, tingkat ikhtisar dan

tingkat rinci. Event table dan diagram use case memberikan gambaran

dari semua kasus digunakan untuk sistem. Informasi rinci tentang setiap

kasus penggunaan digambarkan dengan use case description, activity

diagram, system sequence diagram atau kombinasi dari model-model tersebut.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

30

Di dalam use case diagram terdapat beberapa komponen didalamnya, sebagai

berikut:

1. Actor

actor adalah seseorang atau sesuatu yang benar-benar menyentuh

atau berinteraksi dengan sistem. Actor selalu diluar automation

boundary system tetapi dapat menjadi bagian dari bagian manual

sistem.

2. Automation Boundary

The boundary adalah the automation boundary. Itu

menandakan batas antara lingkungan, antara pelaku dan komponen

internal dari sistem komputer.

3. Use case

use case dilambangkan dengan simbol oval dimana nama kasus

digunakan didalamnya sebagai proses.

4. << Includes >> Relationship

hubungan antara use case dilambangkan dengan connecting line yang

ditandai dengan tanda panah. Arah panah menunjukkan use case yang

disertakan sebagai bagian dari use case utama.

5. Connecting lines

connecting lines adalah penghubung yang berada diantara actor dan

use case yang menandakan actor mana yang memanfaatkan use case.

6. Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

31

Gambar 2.9 Usecase Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:216)

2.8.4 Entity Relationship Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:223), Entity Relationship

Diagram menggambarkan entity-relationship model yang merupakan

gabungan konsep entitas, atribut, dan hubungan antar entitas, dan entitas

dalam ERD merepresentasikan sesuatu (things) atau benda dalam dunia

nyata.

ERD merupakan diagram yang menggambarkan relationship antar entitas

yang relevan dari system interest. Entitas dapat dijelaskan sebagai sesuatu

yang menyebabkan seseorang mengumpulkan data untuk diperoses menjadi

informasi pendukung kegiatan bisnis.

Gambar 2.10 Entity Relationship Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:223)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Datalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00069... · 2015. 10. 8. · dan laporan mock-up, desain akses dan analisis komponen dari aplikasi BI,

32

2.9 Kerangka Pikir

1. Masalah

Perusahaan membutuhkan sebuah dashboard yang dapat menggambarkan performa kinerja karyawan.

2. Solusi

Membuat dashboard yang menarik dan mudah dimengerti

3. Metode Analisis yang Dipakai

UML, SWOT (perumusan strategi)

4. Metode Perancangan yang Dipakai

Tahapan Business Intelligence Roadmap Moss Performance Dashboard Eckerson

5. Software yang Digunakan pada Perancangan Dashboard

Tableau