bab 2 landasan perancangan 2.1 tinjauan umum 2.1.1...
TRANSCRIPT
3
BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Data
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung pembahasan serta kajian
data dalam tugas akhir ini, diperoleh dari beberapa sumber. Data-data tersebut
antara lain :
a. Literatur : yauitu data yang didapat dari buku dan artikel yang berkaitan
dengan topik.
b. Wawancara atau dikenal dengan istilah interview yaitu metode pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara
kepada narasumber. Dalam hal ini pewawancara adalah penulis sendiri dan
responden yang diwawancarai adalah Ibu Pratiwi Juniarsih selaku pemilik
First Laundry.
c. Kegiatan observasi atau survey lapangan , dilakukan dengan meninjau dan
mengamati secara langsung kegiatan baik di dalam dan disekitar lingkungan
bisnis.
d. Kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat kota Malang.
e. Wawancara dengan masyarakat mengenai identitas visual First Laundry.
2.1.2 First Laundry
First Laundry berdiri di tahun 2013. terletak di kota Malang, Jawa Timur,
adalah penyedia jasa dalam bidang cuci mencuci pakaian secara profesional
yang menyediakan solusi bagi pabrik, hotel, restoran , dan pengusaha catering
yang bermobilitas tinggi dalam menjalankan usahanya sehingga membutuhkan
proses laundry yang cepat dan profesional.
Diawali oleh keperihatinan Ibu Pratiwi Juniarsih, pendiri Fisrt Laundry, saat
melihat banyaknya penyedia jasa laundry saat ini yang tidak dapat mengerjakan
4
proses pencucian pakaian secara profesional, banyaknya permasalahan yang
timbul di dalam pabrik makanan tempat ia bekerja terkait kebersihan pakaian
hasil pencucian yang menuntut tingkat kehigienisan yang sangat tinggi, dan
banyaknya permintaan dan minat pasar terhadap penyedia jasa laundry
profesional sehubungan dengan banyaknya masalah yang timbul, membuat Ibu
Pratiwi melihat peluang bisnis yang menjanjikan dibidang ini.
Proses pencucian di First Laundry dilakukan dengan mengikuti prosedur
pencucian berdasarkan tingkat ketipisan bahan, warna, dan jenis bahan.
Detergen yang digunakan adalah jenis detergen ramah lingkungan. Dan First
Laundry selalu melakukan management barang yang baik untuk meminimalisir
resiko tertukar atau kehilangan. Dengan karyawan yang handal dan pelayanan
yang profesional, First Laundry selalu menjamin kepuasan konsumen. Proses
pengerjaan pencucian pakaian di First Laundry juga tergolong cepat. Pengerjaan
pencucian dilakukan dalam waktu maksimal 24 jam.
2.1.3 Karakteristik Produk
First laundry memiliki keunikan sekaligus kelebihan yang tidak dimiliki oleh
kompetitornya yaitu standar kehigienisan pakaian setelah pencucian yang
mengikuti standar kehigienisan pakaian pabrik makanan. Standar kehigienisan
ini lebih tinggi dibandingkan standar kehigienisan hotel. Ibu Pratiwi sebagai
pemilik First Laundry menuturkan bahwa standar kehigienisan di First Laundry
sangat tinggi, pada pabrik makanan akan dilakukan tes kehigienisan dengan cara
mengukur banyaknya kuman pada pakaian. Hal inilah yang menjadi standar
ukur kehigienisan yang selalu First Laundry terapkan.
2.1.4 Logo First Laundry
Gambar 2.1 : Logo First Laundry.
5
Pada saat ini logo First Laundry tidak di desain dengan maksud tertentu, logo
hanya dibuat begitu saja dengan pemilihan warna pada logo orange dan biru
muda, dan outline hitam.
2.1.5 VISI dan MISI
1. Menjadi penyedia jasa Laundry terbaik dan terbesar di kota Malang dan
sekitarnya.
2. Dapat terus memuaskan dan menjaga kepercayaan konsumen.
2.1.6 Target Konsumen
a. Psikografi
Behaviour : Penuh rutinitas, suka bersosialisasi.
Personality : sangat menjaga kebersihan dan kesehatan.
Lifestyle : Berbisnis, Berbelanja di Mall, Berolahraga,
berkumpul di café.
b. Demografi
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita.
Usia : 20 – 50 tahun.
Kelas Ekonomi : Menengah – Atas (A-B)
Pekerjaan : Pengusaha, Pegawai, Ibu rumah tangga.
c. Geografi
Daerah : Kota Malang.
2.1.7 Strategi Pemasaran
Dalam pengenalannya kepada pabrik dan hotel, First Laundry melakukan
penawaran langsung melalui surat penawaran yang diajukan, lalu untuk
pengenalan kepada masyarakat luas, pengusaha catering, dan restoran, First
Laundry melakukan pendekatan melalui media cetak seperti flyer dan brosur.
6
2.1.8 Analisa T.O.W.S
a. Threat : Munculnya kompetitor dengan pelayanan jasa sejenis.
b. Oppurtunities :
1. Masyarakat dengan pola hidup sehat sangat peduli dengan kebersihan
pakaiannya.
2. Seiring berkembangnya tingkat perekonomian masyarakat, jasa laundry
professional semakin dibutuhkan.
3. Pola hidup masyarakat yang semakin praktis.
c. Weakness
1. Brand perusahaan belum terkomunikasikan dengan baik.
2. Identitas visual perusahaan belum terancang dengan baik dan tepat.
d. Strenght :Kebersihan pakaian yang telah dicuci di First Laundry berstandar
pakaian pabrik makanan yang bebas kuman.
2.1.9 Kompetitor
2.1.9.1 Wiranas Laundry
Terletak di kota Malang, Jawa Timur. tepatnya di Jalan sunandar Priyo
Sudarmo No. 31E. Berdiri sejak tajun 2005 Perusahaan di bidang jasa
yang menyediakan Laundry dan Dryclean di berbagai hotel berbintang ini
Gambar 2.2 : Logo Wiranas Laundry.
7
juga melayani pencucian barang-barang dari Kulit, Sofa dan berbagai
rumah tangga.
2.1.9.2 Tursina Laundry
Terletak di Jl. Danau kerinci IV G6 C3 kota Malang, Jawa Timur. Berdiri
sejak 2 November 2010 Perusahaan di bidang jasa yang menyediakan
Laundry dan Dryclean di berbagai hotel berbintang ini lebih terfokus pada
pencucian pakaian per potong.
2.1.9.3 D’Icon Laundry
Terletak di tempat yang strategis yaitu Jl. Sukarno hatta 34 A, Malang.
D'icon Laundry menyediakan jasa laundry dengan sistim wet clean.
D’Icon Laundry bukan hanya melayani pencucian pakaian namun juga
melayani pencucian karpet, sofa, springbed dan peralatan rumah tangga
lainnya.
Gambar 2.3 : Logo Tursina Laundry.
Gambar 2.4 : Logo D’Icon Laundry.
8
2.1.9.4 5 a Sec
5 a Sec berdiri di Prancis pada tahun 1968. Saat ini 5 a Sec sudah memiliki
banyak gerai di Indonesia. Perusahaan yang menyediakan jasa laundry dan
dryclean ini terkenal akan keprofesionalitasannya dalam perawatan bahan
tekstil. Identitas visual perusahaan juga sudah terbangun dengan baik.
2.1.10 Tarif Jasa Laundry & Dryclean
Tarif jasa laundry dan dryclean di First Laundry berkisar dari Rp.2.000 hingga
Rp.25.000. dengan tarif ini, pangsa pasar yang dituju oleh First Laundry adalah
kalangan menegah atas.
2.1.11 Hasil Wawancara
Pada tanggal 13 Maret 2015, penulis melakukan wawancara kepada pemilik
First Laundry yaitu Ibu Pratiwi Juniarsih untuk mengetahui lebih jauh mengenai
First Laundry. Beliau mengatakan First Laundry pada awalnya didirikan karena
beliau melihat permintaan pasar akan jasa laundry ini begitu tinggi, khususnya
permintaan laundry yang dengan pelayanan yang cepat, higienis dan tepat waktu
untuk pabrik dan hotel. Namun dalam pelaksanaannya, tidak banyak tempat
laundry yang dapat mengerjakan proses pencucian secara cepat dan bersih.
Sehingga seringkali kebutuhan pabrik-pabrik, dan hotel besar akan pakaian
bersih tidak dapat terpenuhi. Disinilah beliau melihat peluang bisnis yang
menjanjikan di bidang laundry ini.
Gambar 2.5 : Logo 5 a Sec Laundry.
9
Beliau juga mengatakan bahwa First Laundry memiliki standart kebersihan
pakaian yang sangat tinggi, hal ini sehubungan dengan proses pencucian yang
dilakukan dengan standar kebersihan pakaian pabrik makanan. Sehingga standar
kebersihan pencucian di First Laundry tidak lagi sebatas standart kebersihan
pakaian hotel, namun sangat ketat mengikuti standart pakaian pabrik makanan,
yang selalu dilakukan pengecekan berkala untuk melihat seberapa banyak
kuman yang menempel pada pakaian.
Proses pencucian pakaian juga harus dilakukan dengan teliti dan cepat. Hal ini
sehubungan dengan kebutuhan pakaian bersih pada pabrik dan hotel yang sangat
tinggi dan cepat. Sehingga proses pencucian maksimal paling lama hanya
memakan waktu satu hari. Hal ini didukung oleh 12 karyawan yang dimiliki
First Laundry dan juga mesin cuci baru dan berkualitas tinggi.
Pada awalnya First Laundry hanya melayani jasa pencucian pakaian untuk
pabrik dan hotel. Namun seiring berjalannya waktu First Laundry mulai
memperluas pangsa pasarnya, sehingga kini First Laundry juga melayani jasa
pencucian untuk pengusaha catering, restoran, dan rumah tangga yang
memerlukan jasa laundry super cepat.
2.1.12 Hasil Penyebaran Kuesioner
Penulis melakukan penyebaran kuesioner dalam dua hari kepada masyarakat
kota Malang, yaitu pada tanggal 14-15 maret 2015. Penyeberan kuesioner dirasa
perlu untuk mengetahui behavior masyarakat kota malang. Dan juga sebagai
data pendukung apakah perancangan ulang Identitas Visual perlu dilakukan atau
tidak. Sehubungan dengan letak First Laundry yang terletak di kota Malang dan
juga target market First Laundry yang juga masyarakat kota Malang.
Berikut hasil kuesioner yang penulis sebarkan kepada 100 orang responden:
10
a. Usia responden:
b. Jenis Kelamin responden:
c. Pekerjaan responden :
Gambar 2.6 : Usia Responden
Gambar 2.7 : Jenis Kelamin Reponden
Gambar 2.8 : Pekerjaan Responden
11
d. Penghasilan responden per bulan :
e. apakah responden menggunakan jasa Laundry ;
f. Apakah Identitas Visual sebuah perusahaan mempengaruhi ketertarikan dan
kepercayaan responden dalam menggunakan jasa pelayanan perusahaan :
Gambar 2.9 : Penghasilan Responden
Gambar 2.10 : Jumlah Responden yang Menggunakan Jasa Laundry
Gambar 2.11 : Pengaruh identitas visual terhadap Minat
Responden.
12
Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut dapat disimpulkan bahwa Identitas
Visual perusahaan sangat berpangaruh dalam menarik minat masyarakat untuk
memilih perusahaan tersebut. Hal ini sehubungan dengan jawaban
“berpengaruh” yang dipilih 75% responden pada pertanyaan no 6. Jawaban ini
didapat dari latar belakang, usia,, kelas sosial dan jenis pekerjaan responden
yang bervariasi.
2.1.7 Hasil Survei Lapangan
Survei lapangan penulis lakukan dalam dua hari yaitu pada tanggal 13-maret
2015 untuk mendalami lebih jauh mood, suasana, dan hiruk pikuk pengerjaan
jasa laundry yang dilakukan oleh First Laundry. Saat melakukan survey, penulis
dapat melihat betapa sibuknya para pegawai First Laundry yang sedang
melakukan proses laundry super cepat ini, dan juga penulis dapat melihat
langsung bagaimana tahapan – tahapan proses laundry yang dilakukan sehingga
proses laundry dapat berjalan dengan baik. Berikut beberpa foto dokumentasi
yang penulis ambil saat melakukan survey:
Gambar 2.12: Suasana Proses Pemilahan pakaian di First Laundry.
13
Gambar 2.13 : Suasana Proses Pengemasan Pakaian di First
Laundry.
Gambar 2.14 : Kemasan Pakaian yang Sudah Bersih
Gambar 2.15 : Spanduk First Laundry
14
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan Teori
Berikut adalah beberapa landasan teori yang digunakan untuk menunjang proses
perancangan identitas visual ini :
2.2.1.1 Teori Branding
Wheeler (2009 :6) Branding adalah sebuah proses disiplin untuk
membangun kesadaran dan meningkatkan kesetiaan pelanggan. Branding
adalah tentang menangkap kesempatan untuk mengemukakan kepada
masyarakat, mengapa mereka harus memilih satu brand tertentu dibanding
brand lainnya.
Wheeler (2009: 31) sebuah brand identity menjadi ideal dan efektif bila:
Gambar 2.16 : Seragam Pegawai First Laundry
15
- Kuat, tegas, mudah diingat, dan sesuai dengan konteks yang ada.
- Mudah dikenali.
- Memberikan image yang jelas dan konsisten dari sebuah perusahaan.
- Dapat mengkomunikasikan personality atau kepribadian dari perusahaan
- Dapat terbaca dengan baik diberbagai media.
- Mampu bertahan lama didalam sebuah lingkungan yang selalu
mengalami perubahan.
- Memiliki aspek pembeda yang unik diantara yang lain
Airey (2010: 8). Mengapa Branding penting?. Karena orang-orang sering
memilih produk berdasarkan nilai / Value yang mereka rasakan sendiri
daripada nilai produk yang sebenarnya.
Dari teori tersebut penulis dapat melihat bahwa branding adalah langkah
yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai kemajuan dalam
kaitannya dengan judul tugas akhir ini, brand First Laundry belum dapat
tersampaikan dengan baik berhubungan dengan belum banyaknya aplikasi
desain identitas visual yang diterapkan First Laundry. Untuk itu proses
perancangan ulang identitas visual juga perlu dilakukan.
2.2.1.2 Teori Logo
Logo adalah salah satu elemen yang amat pentinfg dalam suatu proses
branding Airey (2009: 10) sebuah perusahaan tanpa sebuah logo seperti
orang yang tidak berwajah. elemen yang dapat membuat logo menjadi
iconic. Diantaranya :
a. Keep it Simple
Logo yang baik adalah logo yang sederhana, kesederhanaan membuat logo
menjadi lebih fleksibel. Dan lebih mudah diaplikasikan ke berbagai media.
b. Make it Relevant
Desain dari sebuah logo haruslah berhubungan dengan bisnis yang
dijalankan.
16
c. Incorporate tradition
Tren datang dan pergi seperti angin, buatlah desain identitas visual anda
tidak mudah dimakan waktu.
d. Aim for Distinction
Sebuah logo yang khas dan unik adalah logo yang mudah dikenali dan
dipisahkan dari para kompetitornya.
e. Commit to memory
Sebuah logo yang unik adalah logo yang mudah diingat bahkan jika hanya
dilihat dengan sekilas.
f. Think Small
Sebuah logo harus dapat tetap bekerja dalam ukuran yang kecil tanpa
kehiangan detailnya, dan dapat diaplikasikan ke berbagai macam media.
g. Focus on one Thing
Masukan satu fitur yang dapat membuat desain anda menonjol. Hanya
satu. Bukan dua, atau tiga.
Dari teori logo diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa aspek–aspek
diatas sangat penting untuk mendesain sebuah logo sedangkan desain logo
First Laundry tidak relevan dengan produk yang dijual, hal ini
berhubungan dengan hasil wawancara yang penulis lakukan. Dan juga
logo First Laundry bukanlah logo yang simple dan mudah diingat. Terlalu
banyaknya elemen pada logo membuat logo tersebut menjadi rumit dan
sulit diingat.
2.2.1.3 Teori Warna
Morioka dan Stone (2006: 33) teori warna adalah prinsip yang dapat
digunakan untuk membuat kombinasi warna yang harmonis. Dalam
17
penggunaan warna, tidak ada yang salah,namun dalam menggunakan
warna sebaiknya memperhatikan beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
a. Convey Information
b. Create Color Harmony
c. Attract and Hold Attention.
d. Consider the Experimentation is key.
e. Know that People See Color Differently.
f. Asist in Mnemonic Value.
g. Think About Composition.
h. Use Standardized Color System.
i. Understand Limitation.
Berdasarkan teori tersebut pemilihan warna pada logo first laundry dirasa
kurang tepat, karena pemilihan warna kurang memperhatikan aspek-aspek
diatas, maka perlu dilakukan pemilihan warna baru pada brand
perusahaan. Agar warna tersebut dapat menyampaikan pesan – pesan First
Laundry secara tepat.
2.2.1.4 Teori Tipografi
Dalam kaitannya dengan sebuah identitas visual, Tipografi adalah salah
satu unsur yang penting. pemilihan jenis huruf pada logo, dan jenis huruf
yang akan dipakai perusahaan dapat menentukan bagaimana pandangan
masyarakat terhadap perusahaan nantinya. Jenis huruf yang dipilih
haruslah dapat dengan tepat mencerminkan identitas sebuah perusahaan.
Samara. (2004: 13). salah satu perusahaan yang sukses dalam membentuk
identitas visual melalui tipografi adalah Hallmark. karna typography dalam
logo Hallmark mudah diingat, dan mudah dikenali, fleksibel, dan mudah
diaplikasikan dalam berbagai media.
Penggunaan jenis huruf Sans Serif dapat menimbulkan kesan modern.
Jenis huruf ini juga dapat lebih mudah dibaca saat diaplikasikan dalam
ukuran yang kecil. Samara (2004: 21) Jenis tipografi Sans Serif adalah
hasil dari "jenis tampilan" wajah abad kesembilan belas yang bergaya
18
agresif, dirancang untuk industri baru dalam Revolusi Industri. Tipografi
ini dirancang untuk menjadi lebih sederhana dengan mengurangi bagian-
bagian yang tidak penting.. Sans serif ditandai oleh kurangnya serif (sans
berarti "tanpa" dalam bahasa Perancis): bentuk setiap ujung huruf berakhir
tajam tanpa hiasan. Berat stroke seragam, dan sumbu mereka benar-benar
tegak. Sans serif terlihat lebih ketat dalam teks yang memiliki ukaran kecil
dan lebih mudah dibaca.
Dalam kaitannya dengan teori tersebut dapat diamati bahwa pemilihan
jenis huruf sanserif pada logo First Laundry dapat dikatakan sudah tepat,
tetapi jenis huruf tersebut tidak dapat membuat logo First Laundry agar
mudah dikenali. Untuk itu perlu adanya pemilihan jenis huruf baru yang
sesuai dengan brand First Laundry yang ingin dibangun.
2.2.1.5 Teori Layout
Rustan (2008: 75) Prinsip layout antara lain adalah urutan perhatian atau
sequence, memberikan penekanan tertentu yaitu emphasis, pembagian
berat yang merata pada bidang layout untuk mengatur keseimbangan yairu
balance, dan menciptakan kesatuan secara keseluruhan yaitu unity.
Rustan (2008: 87) Media dengan ukuran dan bentuk yang berbeda
membutuhkan cara penerapan layout yang berbeda. Demikian pula fungsi
yang berbeda dari masing-masing media itu membutuhkan penanganan
layout yang berbeda pula.
Identitas visual First Laundry akan didesain berlandaskan teori yang ada.
Hal ini sehubungan dengan brand first laundry yang ingin terlihat
professional. Desain layout yang diaplikasikan juga difungsikan untuk
menunjang brand essence First Laundry.