bab 2 landasan teori 2.1 pengertian basis datathesis.binus.ac.id/asli/bab2/2006-2-01134-if bab...

35
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly, Begg (2002, p14), Basisdata adalah sebuah kumpulan dari data yang berhubungan secara logis, beserta keterangan keterangannya, dirancang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Menurut Date (2000, p10) basisdata adalah sekumpulan data yang digunakan oleh sistem aplikasi yang digunakan oleh suatu perusahaan. Menurut Subekti (1997, p8), Basisdata adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/tabel yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Misalnya basisdata kemahasiswaan dan perkuliahan, keuangan, personalia, material, dan logistik. Menurut Post (2005, p2) database is a collection of data stored in a standardized format, designed to be shared by multiple user. Dimana dapat diartikan dengan sekumpulan data yang tersimpan dalam format yang telah terstandarisasi yang didesain untuk digunakan oleh beberapa user bersama. 2.2 DBMS (Database Management System) Menurut Sliberchatz, Korth, Sudarshan (2002, p1), DBMS adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan sebuah set program yang digunakan untuk mengakses data tersebut.

Upload: buikien

Post on 27-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly, Begg (2002, p14), Basisdata adalah sebuah kumpulan

dari data yang berhubungan secara logis, beserta keterangan keterangannya,

dirancang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan perusahaan.

Menurut Date (2000, p10) basisdata adalah sekumpulan data yang

digunakan oleh sistem aplikasi yang digunakan oleh suatu perusahaan.

Menurut Subekti (1997, p8), Basisdata adalah kumpulan terintegrasi dari

occurences file/tabel yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise.

Misalnya basisdata kemahasiswaan dan perkuliahan, keuangan, personalia,

material, dan logistik.

Menurut Post (2005, p2) database is a collection of data stored in a

standardized format, designed to be shared by multiple user. Dimana dapat

diartikan dengan sekumpulan data yang tersimpan dalam format yang telah

terstandarisasi yang didesain untuk digunakan oleh beberapa user bersama.

2.2 DBMS (Database Management System)

Menurut Sliberchatz, Korth, Sudarshan (2002, p1), DBMS adalah

sekumpulan data yang saling berhubungan dan sebuah set program yang

digunakan untuk mengakses data tersebut.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

7

Menurut Connolly, Begg (2002, p16), DBMS adalah sebuah sistem

perangkat lunak yang memungkinkan users untuk mendefinisi, membuat,

memelihara, dan mengontrol akses ke basisdata.

Menurut Post (2005, p2) database management system is software that

defines a database, stores the data, supports a query language, produce report

and creates data entry screens. Dimana dapat diartikan dengan piranti lunak yang

menentukan suatu bentuk basis data, menyimpan data, yang mendukung suatu

bahasa query, menghasilkan laporan, dan menampilkan layar pengisian data.

Menurut Subekti (1997, p1-3), suatu sistem basis data terdiri dari 4

komponen penting yaitu:

1. Data

Data dalam suatu sistem basis data harus dapat terintegrasi dan dapat

dipakai bersama. Maksud dari dapat terintegrasi adalah data harus merupakan

kumpulan berbagai file yang saling berhubungan dan redundansi yang ada

diantaranya harus dihilangkan. Sedangkan maksud dari dipakai bersama adalah

data yang ada didalam basis data sebisa mungkin dapat dipakai bersama untuk

keperluan berbeda.

2. Hardware

Piranti keras yang digunakan untuk sistem basis data adalah mesin standar

yang tidak memiliki kekhususan tertentu, namun karena sifatnya dalam

pengaksesan yang bervariasi, terutama banyak merupakan direct access maka

sistem basis data akan lebih banyak menggunakan media penyimpanan harddisk.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

8

3. Software

Untuk mengakses ke dalam suatu basisdata, pengguna perlu menggunakan

sebuah piranti lunak yang disebut dengan DBMS ataupun DB manager. Semua

pengaksesan yang akan dilakukan pengguna seperti create, insert, delete akan

dilaksanakan DBMS. Selain dari itu DBMS juga berfungsi untuk memberikan

suatu batas agar pengguna basis data tidak perlu memikirkan hal hal yang

berkaitan dengan piranti keras

4. Pengguna

Dalam suatu sistem basis data, pengguna dapat diklasifikasikan kedalam 3

antara lain:

a. Programer aplikasi

programer aplikasi adalah orang yang bertanggung jawab untuk menuliskan

program aplikasi

b. End user

orang yang menggunakan data didalam basis data untuk kebutuhan tugas atau

fungsinya.

c. Administrator basis data

orang yang bertanggung jawab pada keseluruhan sistem basis data, atau sering

disebut database administrator.

Menurut Date (2000, p15) keuntungan dari suatu sistem basisdata atas

pemrosesan tradisional antara lain adalah:

1. Compactness artinya tidak diperlukan berkas yang banyak

2. Kecepatan artinya mesin dapat mencari kembali dan mengubah data lebih

cepat dari manusia

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

9

3. Less drudgery artinya banyak tugas yang perlu dilakukan untuk mengatur data

dengan tangan sudah dieliminasi

4. Currency artinya data yang ada selalu up to date

Menurut Rob (2002, p34) keunggulan dari relational database

dibandingkan dengan hierarchical dan network database antara lain:

1. Kebebasan struktural

Relational database tidak menggunakan sistem pengaksesan data yang

terarah (navigational data access system), maka jalur pengaksesan data tidak

ada hubungannya dengan database designer, programmers, dan end user.

2. Kemudahan konseptual yang ditingkatkan

Di dalam relational database kita tidak perlu memikirkan masalah

pengimplementasian secara fisikal, sehingga kita dapat lebih memfokuskan

diri dalam perancangan konseptual.

3. Kemudahan desain, implementasi, pengaturan, dan penggunaan

Relational database memiliki kebebasan struktural dan juga kebebasan

data, sehingga masalah desain dan juga mengatur basisdata juga menjadi lebih

mudah

4. Kemampuan ad hoc query

Relational database menggunakan cara yang sangat fleksibel dalam

melakukan query

5. DBMS yang lebih powerful

Relational database akan menghasilkan sebuah DBMS yang dapat

menutupi kompleksitas fisikal dari desainer dan juga user,

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

10

Akan tetapi, menurut Rob (2002, p34) adapun kelemahan dari relational

database dibandingkan dengan hierarchical dan network database antara lain:

1. Substantial hardware and system software overhead

Untuk menutupi kompleksitas dari sistem yang dilakukan oleh sebuah

RDBMS diperlukanlah sebuah komputer dan software yang jauh lebih canggih

2. Memungkinkan desain dan implementasi yang kurang bagus

Karena relational database sangat mudah digunakan, sehingga sangat

mudah untuk menghasilkan laporan, dan menulis query tanpa pemikiran yang

cukup, maka desain yang bagus untuk sebuah basisdata sering diabaikan.

3. Memungkinkan terjadinya island of information

Karena relational database sangat mudah digunakan, maka sangatlah

mudah terjadinya subset dan aplikasi basisdata individual, ini akan

menyebabkan data yang ada tidak terintegrasi.

Database management system mempunyai beberapa keuntungan dan tetapi

juga mempunyai beberapa kerugian menurut Connolly, Begg (2002, p25).

Keuntungan DBMS

1. Pengontrolan data redudansi

Pendekatan basisdata berusaha untuk menghilangkan redudansi dengan cara

mengintegrasikan files sehingga data yang sama tidak disimpan.

2. Data konsistensi

Jika item data disimpan hanya sekali di dalam basisdata, update yang

berhubungan dengan data hanya boleh dilakukan dan nilainya langsung

tersedia untuk users.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

11

3. Banyak informasi dari jumlah data yang sama

Dengan terintegrasinya data operasional, maka sangat memungkinkan

organisasi untuk mendapat informasi tambahan dari data yang sama.

4. Sharing data

basisdata dimiliki oleh organisasi dan bisa di-share oleh semua users yang

berwenang.

5. Meningkatkan integritas data

Integritas basisdata menunjuk ke validitas dan konsistensi dati data yang

disimpan. Biasanya, integritas dinyatakan dalam istilah constraints, yaitu

peraturan konsistensi di mana basisdata dinyatakan tidak boleh melanggarnya.

6. Meningkatkan keamanan

Integrasi mengizinkan DBA untuk mendefinisikan, dan DBMS untuk

meningkatkan keamanan basisdata. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan

nama dan password untuk mengidentifikasikan orang yang berwenang untuk

menggunakan basisdata.

7. Menguatkan standar

Sekali lagi, integritas memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan

meningkatkan standar yang diperlukan, misalnya format data, konvensi

penamaan, standar dokumen, prosedur update, dan peraturan akses.

8. Meningkatkan aksesibilitas dan respon data

Banyak DBMS menyediakan query language atau report writer yang

memungkinkan user untuk meminta pertanyaan ad hoc dan untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan dengan waktu yang sangat cepat,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

12

tanpa memerlukan seorang programmer untuk menulis beberapa perangkat

lunak untuk mengekstrak informasi dari basisdata.

9. Meningkatkan produktivitas

DBMS bisa meningkatkan produktivitas programmer dan mengurangi waktu

pengembangan karena DBMS menyediakan semua rutin low-level file-

handling dan lingkungan fourth-generation.

10. Meningkatkan pemeliharaan melalui ketidaktergantungan data

DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi, sehingga membuat aplikasi

bertahan dari perubahan dalam deskripsi data.

11. Meningkatkan concurrency

Pada beberapa sistem file-based, jika dua atau lebih users diperbolehkan untuk

mengakses data yang sama secara bersamaan, maka sangat memungkinkan

bahwa akses tersebut akan mengganggu satu sama lainnya, sehingga

menyebabkan kehilangan informasi atau bahkan kehilangan integritas. Dengan

adanya DBMS yang bisa menangani akses database concurrent dan maka

masalah seperti di atas di atas tidak akan terjadi.

12. Meningkatkan pelayanan backup dan recovery.

DBMS menyediakan fasilitas untuk meminimalkan jumlah proses yang hilang

yang dikarenakan kegagalan.

Kerugian DBMS

1. Rumit

Penyediaan fungsionalitas yang kita harapkan dari DBMS yang bagus

membuat DBMS menjadi sebuah perangkat lunak yang sangat rumit.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

13

Perancang dan pengembang basisdata, data dan database administrator, dan

end-user harus mengerti fungsionalitas tersebut untuk memperoleh keuntungan

dari DBMS tersebut.

2. Ukuran

Kerumitan dan banyaknya fungsionalitas membuat DBMS menjadi sebuat

perangkat lunak yang besar.

3. Biaya DBMS

Biaya DBMS sangat bervariasi, tergantung dari lingkungan dan fungsionalitas

yang disediakan.

4. Biaya tambahan perangkat keras

Perlunya ruang penyimpanan untuk DBMS dan basisdata menyebabkan

perlunya pembelian ruang penyimpanan tambahan.

5. Biaya konversi

Biaya untuk mengkonversi aplikasi yang ada untuk berjalan di DBMS dan

perangkat keras yang baru sangatlah tinggi. Temasuk juga biaya untuk

pelatihan karyawan untuk menggunakan sistem baru.

6. Performa

DBMS dibuat untuk keperluan yang lebih umum, yaitu mencakup beberapa

aplikasi bukan hanya satu. Sehingga bisa menyebabkan aplikasi tidak akan

berjalan secepat seperti biasanya.

7. Pengaruh yang besar dari kegagalan

Sentralisasi dari sumber meningkatkan kelemahan dari sistem. Karena semua

users dan aplikasi bergantung pada DBMS, gagalnya beberapa bagian DBMS

bisa menyebabkan operasi untuk berhenti berjalan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

14

2.3 Data Definition Language

Menurut Sliberchatz, Korth, Sudarshan (2002, p11), Data Definition

Language adalah sebuah kumpulan bahasa khusus, yang digunakan untuk

menspesifikasi sebuah skema basisdata.

Menurut Kroenke (2002, p214), Data Definition Language adalah bahasa

yang digunakan untuk mendeskripsi struktur dari sebuah basisdata.

Pernyataan utama data definition language dalam SQL yaitu:

CREATE SCHEMA DROP SCHEMA

CREATE DOMAIN ALTER DOMAIN DROP DOMAIN

CREATE TABLE ALTER TABLE DROP TABLE

CREATE VIEW DROP VIEW

Perintah dasar untuk definisi skema mempunyai bentuk yaitu:

CREATE SCHEMA [Name | AUTHORIZATION

CreatorIdentifier]

Skema tersebut juga dapat dihilangkan dengan perintah berikut:

DROP SCHEMA Name [RESTRICT | CASCADE]

Jika RESTRICT disebutkan di mana merupakan default, jika tidak ada

qualifier disebutkan, maka skema harus dikosongkan atau operasi gagal. Jika

CASCADE disebutkan, operasi akan drop semua objek yang berasosiasi dengan

skema.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

15

Perintah dasar untuk create table dalam bahasa SQL yaitu:

CREATE TABLE TableName

{(ColumName dataType [NOT NULL][UNIQUE]

[DEFAULT defaultOption] [CHECK (searchCondition)] [,…]}

[PRIMARY KEY (listOfColumns),]

{[UNIQUE (listOfColumns),] [,…]}

{[FOREIGN KEY (listOfForeignKeyColumns)

REFERENCES ParentTableName

[(listOfCandidateKeyColumns)],

[MATCH {PARTIAL | FULL}

[ON UPDATE referentialAction]

[ON DELETE referentialAction] [,…]}

{[CHECK (searchCondition)][,…]})

Format dasar untuk alter table yaitu:

ALTER TABLE TableName

[ADD [COLUMN] columnName dataType

[NOT NULL] [UNIQUE]

[DEFAULT defaultOption] [CHECK (searchCondition)]]

[DROP [COLUMN] columnName [RESTRICT | CASCADE]]

[ADD [ CONSTRAINT

[ConstraintName]] tableConstraintDefinition]

[DROP CONSTRAINT ConstraintName

[RESTRICT | CASCADE]]

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

16

[ALTER [COLUMN] SET DEFAULT defaultOption]

[ALTER [COLUMN] DROP DEFAULT]

Perintah untuk drop tabel yaitu:

DROP TABLE TableName [RESTRICT | CASCADE]

Format untuk create view yaitu:

CREATE VIEW ViewName [(newColumnName[,…])]

AS subselect

[WITH [CASCADED | LOCAL] CHECK OPTION]

Dan untuk menghapus view yaitu dengan perintah:

DROP VIEW ViewName [RESTRICT | CASCADE]

2.4 Data Manipulation Language

Menurut Sliberchatz, Korth, Sudarshan (2002, p12), Data Manipulation

Language adalah bahasa yang mengizinkan pengguna untuk mengakses ataupun

memanipulasi data.

Hal-hal yang termasuk dalam memanipulasi data antara lain:

1. Mengambil informasi yang tersimpan dalam basis data – SELECT

2. Menyimpan informasi baru ke dalam basis data - INSERT

3. Menghapus informasi yang tersimpan di dalam basis data - DELETE

4. Mengubah informasi yang tersimpan di dalam basis data - UPDATE

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

17

SELECT merupakan perintah yang paling sering digunakan dalam bahasa SQL

dan mempunyai bentuk umum :

SELECT [DISTINCT | ALL]

{* | [columnExpression [AS newName]] [,…]}

FROM TableName [alias][,…]

[WHERE condition]

[GROUP BY columnList] [HAVING condition]

[ORDER BY columnList]

Format untuk perintah INSERT yaitu:

INSERT INTO TableName [(columnList0)

VALUES (dataValueList)

Perintah UPDATE memperbolehkan isi dari baris – baris yang ada di sebuah tabel

untuk diubah. Format untuk perintah tersebut yaitu:

UPDATE TableName

SET columnName1 = dataValue1 [,columnName2 = dataValue2…]

[WHERE searchCondition]

Perintah DELETE memperbolehkan baris dihapus dari sebuah tabel. Format dari

perintah tersebut yaitu:

DELETE FROM TableName

[WHERE searchCondition]

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

18

Pada dasarnya Data Manipulation Language dapat dibagi atas 2 tipe:

1. Procedural DML adalah DML yang memerlukan user untuk memberitahu data

apa yang diinginkan dan cara untuk mendapatkannya.

2. Declarative DML adalah DML yang tidak memerlukan user untuk

memberitahu data apa yang diinginkan tanpa memerlukan cara untuk

mendapatkannya

Pada buku Database Processing karangan Kroenke (2002, p217), yang

menjelaskan kategori-kategori relational DML, dua tipe DML yang telah

disebutkan dijabarkan kedalam 4 kategori antara lain:

1. Relational algebra yang termasuk ke dalam prosedural DML

2. Relational calculus yang termasuk ke dalam deklaratif DML

3. Transform oriented languages yang termasuk ke dalam deklaratif DML

4. Query by form / Query by example yang termasuk ke dalam grafik

2.5 Normalisasi

Menurut Connolly, Begg (2002, p376), Normalisasi adalah sebuah teknik

untuk menghasilkan sebuah set relasi dengan property yang diinginkan, sesuai

dengan persyaratan data dari perusahaan.

Normalisasi pertama kali dikembangkan oleh E.F. Codd pada tahun 1972.

Pada awalnya tahap-tahap normalisasi hanya sampai 1st NF, 2nd NF, 3rd NF.

Tetapi pada tahun 1974 R. Boyce dan E.F. Codd bersama mengembangkan Boyce-

Codd NF yang lebih bagus dari 3rd NF. Dan pada tahun 1974 dan 1979 4th NF dan

5th NF mulai dikenalkan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

19

Untuk mengerti apa yang dilakukan pada tahap-tahap normalisasi kita

pertama tama harus mengenal beberapa istilah dibawah ini:

1. Data redundancy

2. Update anomalies yang terdiri atas

a. insertion anomalies

b. deletion anomalies

c. modification anomalies

3. Functional dependency

1st Normal Form adalah bentuk relasi dimana pada setiap persilangan baris dan

kolom hanya terdapat satu nilai.

2nd Normal Form adalah bentuk relasi yang telah memenuhi 1st NF dan semua

atribut yang bukan merupakan primary key harus bergantung pada primary key

secara penuh.

3rd Normal Form adalah bentuk relasi yang telah memenuhi 2nd NF dan tidak ada

atribut yang bukan merupakan primary key yang memiliki ketergantungan

transitive kepada primary key.

Boyce-Codd Normal Form adalah bentuk relasi yang telah memenuhi 3rd NF dan

semua determinan merupakan candidate key.

4th Normal Form adalah bentuk relasi yang telah memenuhi BCNF dan tidak

memiliki ketergantungan multivalued yang penting.

5th Normal Form adalah bentuk relasi yang telah memenuhi 4th NF dan tidak

memiliki lossless dependencies.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

20

2.6 4thGL( Generation Language)

Menurut Pressman (2002, p15) versi bahasa Indonesia. Bahasa generasi

keempat, juga disebut bahasa nonprosedural , menggerakkan pengembang

perangkat lunak untuk mengkhususkan pada detil prosedural. Bahasa

nonprosedural secara tidak langsung menyatakan sebnuah program melalui

spesifikasi hasil yang diharapkan, dan tidak pada aksi yang dibutuhkan unutk

mencapai hasil tersebut.

2.7 Siklus Hidup Aplikasi Database

Menurut Connolly, Begg (p271-293, 2002), aplikasi basisdata memiliki

siklus yang terdiri dari

1. Database Planning

2. System definition

3. Requirement collection and analysis

4. Database design

5. DBMS selection (optional)

6. Application design

7. Prototyping (optional)

8. Implementation

9. Data conversion and loading

10. Testing

11. Operational maintenance

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

21

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle

(Sumber: Database System, A Practical Approach to Design and Management)

Database Planning

Application Design

Opertional Maintenance

System Definition

Requirement collection and analysis

Database Design

Conceptual Database Design

Logical Database Design

Physical Database Design

Prototyping (optional) Implementation

Data Coversion and Loading

Testing

DBMS selection (optional)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

22

2.7.1 Database Planning

Database planning adalah tahap di mana kita merencanakan

perealisasian tahap tahap lainnya dengan efisien dan efektif. Untuk

melakukan itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

1. Identifikasi rencana dan tujuan dari perusahaan

2. Mengevaluasi sistem informasi sekarang

3. Mengenal kesempatan IT yang memungkinkan menambah daya saing

2.7.2 System Definition

System definition artinya mendeskripsikan ruang lingkup beserta

batasan-batasan dari aplikasi basisdata beserta user view pada umumnya.

User view adalah hal hal yang diperlukan dari sebuah aplikasi

basisdata dari pandangan sebuah pekerjaan tertentu, contohnya manager

ataupun supervisor.

2.7.3 Requirement Collection and Analysis

Tahap ini adalah tahap dimana kita mengumpulkan dan

menganalisa informasi mengenai bagian perusahaan yang akan

menggunakan aplikasi basisdata dan menggunakan informasi tersebut

untuk mengidentifikasi user yang ada.

Informasi yang diperlukan antara lain adalah;

1. Deskripsi data yang digunakan dan yang dihasilkan

2. Keterangan-keterangan mengenai bagaimana data digunakan ataupun

dihasilkan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

23

3. Semua permintaan tambahan untuk aplikasi basisdata yang baru

Ada beberapa cara untuk mengatur kebutuhan aplikasi basisdata

dari beberapa user view, antara lain:

1. Centralized approach

2. View integration approach

3. Kombinasi dari kedua cara yang ada di atas

2.7.4 Database Design

Database design adalah proses yang menghasilkan desain sebuah

basisdata yang dapat mendukung operasi dan misi perusahaan. Terdapat

beberapa cara untuk mendesain suatu basisdata antara lain yang paling

sering digunakan adalah bottom up approach dan juga top down approach.

Mengenai tahap - tahap perancangan basisdata akan diterangkan

lebih lanjut pada sub bab berikutnya.

2.7.5 DBMS selection

Tahap ini adalah tahap untuk memilih sebuah DBMS yang tepat

untuk mendukung kerja aplikasi basisdata.

Adapun langkah langkah utama yang digunakan dalam memilih

sebuah DBMS antara lain:

1. Menentukan persyaratan untuk referensi

2. Menandakan beberapa produk

3. Mengevaluasi produk

4. Mengrekomendasi pillihan kita dan menghasilkan laporan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

24

2.7.6 Application Design

Tahap ini adalah tahap dimana kita mendesain user interface dan

juga aplikasi program yang menggunakan dan memproses basisdata.

Application design terbagi atas dua tahap antara lain yaitu:

1. Transaction design

2. User interface design

2.7.6.1 Transaction design

Tipe tipe transaksi:

1. mengambil kembali data

2. mengubah basisdata (insert, modify, delete)

3. gabungan dari keduanya

Tujuan utama dari merancancang transaksi antara lain:

1. Merancang data yang akan digunakan dalam sebuah transaksi

2. Karakteristik fungsional dari sebuah transaksi

3. Hasil dari sebuah transaksi

4. Pentingnya buat user

5. Jumlah penggunaan diharapkan

2.7.6.2 User interface design

Sebelum mengimplementasi sebuah laporan, sangatlah

penting untuk mendesain layout. Petunjuk untuk merancang

laporan antara lain:

1. Judul yang bermakna

2. Instruksi yang mudah dimengerti

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

25

3. Pengelompokan secara logikal and pengurutan field

4. Layout dari laporan harus menarik

5. Label field yang sering digunakan

6. Terminology dan penyigkatan yang konsisten

7. Penggunaan warna yang konsisten

8. Tempat dan batasan pengisian data yang jelas

9. Pergerakan kursor yang mudah

10. Pengkoreksian satu karakter dan seluruh field

11. Pesan kesalahan untuk nilai yang tidak dapat diterima

12. Field yang optional ditandai dengan jelas

13. Penjelasan singkat untuk field

14. Tanda selesai

2.7.7 Prototyping

Artinya adalah membangun sebuah model yang dapat berjalan dari

aplikasi basisdata. Dewasa ini ada dua jenis strategi prototyping yang

sering digunakan yaitu requirement prototyping dan evolutionary

prototyping. Dimana hasil dari requirement prototyping akan dibuang

setelah kebutuhannya telah lengkap, akan tetapi evolutionary prototyping

akan disimpan dan dikembangkan untuk penggunaan lebih lanjut.

2.7.8 Implementation

Artinya merealisasikan perancangan basisdata dan aplikasi secara

fisik. Ini adalah tahap di mana kita membuat basisdata dengan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

26

menggunakan DDL dan juga DML, serta membangun sebuah aplikasi

dengan bahasa pemograman yang sudah ada.

2.7.9 Data Conversion and Loading

Tahap ini kita akan mengkonversi data data yang telah ada ke

dalam basisdata yang baru saja kita buat.

2.7.10 Testing

Tahap ini adalah tahap dimana kita mengeksekusi program aplikasi

dengan tujuan untuk mencari error. Testing yang bagus adalah testing yang

dapat mencari error sebanyak mungkin.

2.7.11 Operational Maintenance

Tahap ini adalah tahap di mana kita memantau dann mengatur

sistem yang telah digunakan. Tugas tugas yang perlu dikerjakan pada tahap

ini adalah:

1. memantau performa dari sistem, dengan catatan apabila sistem

bekerja dibawah harapan, akan terjadi perbaikan bahkan

perombakan basisdata

2. mengatur dan meningkatkan kemampuan aplikasi basisdata

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

27

2.8 Database Design

2.8.1 Conceptual Database Design

Conceptual database design adalah sebuah proses untuk

membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam perusahaan,

yang bebas dari semua pertimbangan secara fisik.

Adapun tahap tahap yang perlu dijalankan dalam proses tersebut

adalah:

1. Mengidentifikasi entiti

2. Mengindentifikasi tipe relasi

3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entiti dan relasi

4. Menentukan domain atribut

5. Menentukan candidate key beserta primary key

6. Mempertimbangkan penggunaan enhanced modelling concepts

(optional)

7. Mengecek model akan terjadinya redundansi

8. Menvalidasikan local conceptual model dengan transaksi user

9. Meng-review model tersebut dengan user

2.8.2 Logical Database Design

Logical database design adalah sebuah proses untuk membangun

sebuah model informasi perusahaan, berdasarkan sebuah model yang

spesifik, akan tetapi bebas dari pertimbangan DBMS dan pertimbangan

fisik lainnya.

Adapun tahap tahap yang perlu dijalankan dalam proses tersebut adalah:

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

28

1. Membangun logical data model untuk tiap user view. Yang terdiri dari:

a. Menghapus bagian yang tidak sesuai dengan relational model

(optional)

b. Menunjukkan relasi untuk local logical data model

c. Mengvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi

d. Mengvalidasi relasi dengan transaksi user

2. Membangun global logical data model. Yang terdiri dari:

a. Menggabungkan local logical data model menjadi satu

b. Mengvalidasi global logical data model

c. Mempertimbangkan perkembangan pada masa depan

d. Meng-review global logical data model dengan user

2.8.3 Physical Database Design

Physical database design adalah sebuah proses untuk menghasilkan

sebuah deskripsi dari implementasi basisdata pada tempat penyimpanan. Ia

menggambarkan relasi dasar, pengorganisasian file, dan index yang

digunakan supaya menghasilkan efisiensi yang paling tinggi, dan semua

yang berhubungan dengan pengikatan integritas dan masalah keamanan.

Adapun tahap-tahap yang perlu dijalankan dalam proses tersebut adalah:

1. Menerjemahkan global logical data model supaya sesuai dengan

DBMS yang digunakan. Proses yang perlu dijalani antara lain:

a. Mendesain relasi dasar

b. Mendesain representasi dari data turunan

c. Mendesain batasan perusahaan

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

29

2. Mendesain representasi secara fisik. Proses yang perlu dijalani antara

lain:

a. Menganalisa transaksi

b. Memilih organisasi

c. Memilih index

d. Memperkirakan penggunaan disk

3. Mendesain user view

4. Mendesain mekanisme security

5. Mempertimbangkan penggunaan redundansi terkontrol

6. Memantau dan memperbaiki sistem operasi

2.9 Teori-Teori Penyewaan dan Kontrak

Berdasarkan apa yang tertulis dalam http://www.kpppmasatu.go.id

2.9.1 Definisi Leasing

Transaksi dimana pemilik aktiva (bisa perusahaan leasing atau

Lembaga Keuangan) menyewakan aktivanya pada penyewa/pemakai

selama jangka waktu tertentu.

2.9.2 Bentuk-Bentuk Leasing

Di Indonesia dikenal 2 jenis leasing yaitu:

2.9.2.1 Direct Financial Leases

Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

30

perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan

pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih

(optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang

modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu

leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

2.9.2.2 Operating Leases

Suatu sistem penyewaan di mana pihak yang menyewakan

menyediakan jasa-jasa tertentu seperti asuransi atau pemeliharaan

syarat-syarat kontraknya biasanya tidak menjamin pihak lessor

pengembalian penuh dari ongkos-ongkos barang modal dan

sebagainya (non full payout lease) dan ia menanggung resiko

ekonomi dari pemilikannya itu.

2.9.3 Bagan Proses Terjadinya Direct Financial Lease:

Gambar 2.2 Direct Financial Lease

(Sumber : http://www.kpppmasatu.go.id)

Lessor

Manufacturer

/ Supplier

3

Lessee

2

4

1

5

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

31

Unsur-unsur lainnya ialah:

a. Penyewa memiliki kesempatan pertama untuk membeli perlengkapan

tersebut pada waktu berakhirnya jangka waktu penyewaan.

b. Selama jangka waktu penyewaan, hak atas perlengkapan berada pada

pihak yang Menyewakan.

c. Hak atas perlengkapan pindah kepada Penyewa apabila ia memilih

untuk membeli pada akhir jangka waktu penyewaan.

d. Penyewa harus mengadakan asuransi untuk perlengkapan yang

diabsahkan kepada pihak yang Menyewakan.

e. Pemeliharaan perlengkapan menjadi tanggung jawab penyewa.

1. Lessee memutuskan macam barang modal yang

dikehendaki yang terdapat di Manufacturer/supplier

(Penjual)

2. Lessee dan Lessor membuat kontrak (Lease)

3. Lessor membayar harga barang (harga pasar dan wajar)

kepada Penjual, biasanya 100%

4. Lessee menerima barang. Pada waktu itu kontrak (Lease)

efektif berlaku

5. Pada waktunya lessee membayar rental (sewa) pada

Lessor. (dapat bulanan, triwulanan, semesteran atau

tahunan)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

32

2.9.4 Jenis - Jenis Leasing (pada umumnya)

2.9.4.1 Penyewaan Modal (Hire Purchase)

Suatu penyewaan digolongkan sebagai suatu penyewaan

modal apabila ia memenuhi salah satu dari kriteria berikut:

a. Penyewaan itu mengalihkan pemilikan kepada penyewa pada

akhir jangka waktu penyewaan.

b. Penyewaan itu memberikan kesempatan untuk membeli dengan

harga yang rendah sehabis masa sewa.

c. Jangka waktu penyewaan itu sama dengan 75% atau lebih dari

perkiraan kegunaan ekonomis dari perlengkapan.

d. Nilai sekarang dari pembayaran minimum sewa dari nilai pasar

yang wajar dari hak milik yang disewakan dikurangi kredit-

kredit pajak yang bersangkutan, yang ditahan oleh pihak yang

menyewakan.

2.9.4.2 Penyewaan untuk penjualan bersyarat (Conditional

Sale)

Suatu transaksi untuk pembelian sebuah barang modal

dimana pemakai diperlakukan sebagai pemilik perlengkapan

tersebut sejak dari dimulainya transaksi (kadang-kadang tersebut

sebagai persetujuan sewa-beli)

2.9.4.3 Penyewaan untuk pembiayaan langsung (Direct

Financial Lease)

Suatu penyewaan yang tidak diimbangi keuntungan oleh

satu pihak yang menyewakan (bukan seorang pengusaha pabrik

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

33

atau pedagang) dimana penyewaan itu memenuhi salah satu dari

kriteria bagi suatu penyewaan modal ditambah dengan empat

kriteria tambahan berikut:

a. Kemungkinan untuk memungut pembayaran-pembayaran sewa

yang minimum harus dapat diperkirakan secara wajar.

b. Harus tidak ada ketidak-pastian tentang jumlah ongkos yang

tidak dapat diperoleh kembali oleh pihak yang menyewakan

dibawah penyewaan itu.

c. Pemakai bertanggung-jawab pemeliharaan, pajak-pajak dan

asuransi.

d. Pembayaran-pembayaran sewa selama masa kegunaan

pinjaman cukup untuk memungkinkan pihak yang menyewakan

untuk memperoleh kembali ongkos dari perlengkapan ditambah

suatu keuntungan atas investasinya.

2.9.4.4 Leasing yang diimbangi keuntungan (Leverage Lease)

Adalah suatu penyewaan yang memenuhi kriteria bagi

suatu penyewaan untuk pembiayaan langsung, ditambah semua

ciri-ciri berikut:

a. Paling kurang tiga pihak yang terlibat: seorang Penyewa, pihak

yang Menyewakan dan seorang Pemberi Pinjaman jangka

panjang.

b. Pembiayaan yang disediakan oleh pemberi pinjaman cukup

besar bagi transaksi yang bersangkutan dan terlalu besar bagi

pihak yang menyewakan untuk membiayai sendiri.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

34

c. Investasi netto dari pihak yang menyewakan yang secara khas

berkurang selama tahun-tahun pertama penyewaan dan

meningkat di tahun-tahun kemudian dari penyewaan.

2.9.4.5 Leasing Induk (Master Lease)

Suatu persetujuan kredit penyewaan yang membolehkan

seorang Penyewa menambah perlengkapan di bawah syarat-syarat

pokok dan kondisi-kondisi yang sama tanpa merundingkan sebuah

kontrak penyewaan baru.

2.9.4.6 Leasing untuk operasi (Operating Lease)

Untuk keperluan pembukuan keuangan, suatu

penyewaan yang tidak memenuhi kriteria dari suatu penyewaan

modal atau penyewaan untuk pembiayaan langsung, pada

umumnya digunakan untuk melukiskan suatu penyewaan jangka

pendek dimana seorang pemakai dapat memperoleh penggunaan

sebuah barang modal untuk sebagian dari masa kegunaan barang

tersebut. Pihak yang menyewakan dapat memberikan pelayanan-

pelayanan dalam hubungan dengan penyewaan itu, seperti untuk

pemeliharaan, asuransi dan pembayaran pajak-pajak hak milik

pribadi.

2.9.4.7 Penjualan penyewaan kembali (Sale Lease Back)

Suatu transaksi yang menyangkut penjualan hak milik

oleh pemilik dan penyewaan kembali hak milik itu kepada penjual.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

35

2.9.4.8 Sub Lease

Suatu transaksi dimana hak milik yang disewakan,

disewakan lagi oleh penyewa semula kepada pihak ketiga, dan

persetujuan sewa menyewa antara kedua pihak semula tetap

berlaku.

2.10 Teori-Teori Persediaan

2.10.1 Definisi Persediaan

Menurut Sinaga (1986, p256) persediaan digunakan untuk

mengartikan:

1. Barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal

perusahaan

2. Barang yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan

untuk tujuan itu.

Menurut Assauri (1980, p179) persediaan adalah aktiva yang

meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual

dalam suatu periode usaha yang normal atau barang barang yang masih

dalam pengerjaan atau proses produksi atau barang yang menunggu

penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

36

2.10.2 Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Assauri (1980, p179) persediaan dapat dibedakan atas:

2.10.2.1 Persedian bahan baku

Persediaan dari barang barang berwujud yang digunakan

dalam proses produksi, dimana dapat diperoleh daru sumber-

sumber alam ataupun dibeli dari supplier ataupun perusahaan yang

menghasilkan barang tersebut bagi pabrik yang menggunakannya.

2.10.2.2 Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli

Persediaan dari barang barang yang terdiri dari parts yang

diterima dari perusahaan lain yang dapat secara langsung dapat di-

assembling-kan dengan parts lainnya, tanpa melalui proses

produksi

2.10.2.3 Persediaan barang barang pembantu atau

barang barang perlengkapan

Persediaan barang barang yang diperlukan untuk membantu

berhasilnya produksi atau dalam kerja perusahaan, tetapi tidak

termasuk kedalam bagian dari barang jadi.

2.10.2.4 Persediaan barang setengah jadi atau barang

dalam proses

Persediaan barang-barang yang keluar dari tiap tiap bagian

dalam suatu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi

suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses kembali menjadi barang

jadi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

37

2.10.2.5 Persediaan barang jadi

Persediaan barang barang yang telah selesai diproses atau

diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau

perusahaan lainnya

2.11 Teori-Teori Pembelian

2.11.1 Definisi Pembelian

Menurut Mulyadi (1993, p301) pembelian adalah suatu usaha yang

digunakan perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh

perusahaan

Menurut Assauri (1990, p201) pembelian adalah salah satu fungsi

yang paling penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan yang

dibebani tanggung jawabuntuk mendapatkan kuantitas dan kualitas barang

yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang berlaku.

2.11.2 Jenis-Jenis Pembelian

Berdasarkan jenis transaksi yang terjadi, pembelian dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Pembelian tunai

Jenis pembelian dimana transaksi yang terjadi melakukan pembayaran

pada saat penerimaan barang.

2. Pembelian kredit

Jenis pembelian dimana transaksi yang terjadi tidak melakukan

pembayaran pada saat penyerahan barang, melainkan selang beberapa

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

38

waktu sesuai dengan perjanjian dengan pihak pemasok.

Sedangkan berdasarkan jenis pemasok, pembelian dapat dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Pembelian lokal

Pembelian lokal adalah jenis pembelian yang dilakukan dengan

pemasok dalam negri

2. Pembelian impor

Pembelian impor adalah jenis pembelian yang dilakukan dengan

pemasok yang berasal dari luar negeri

2.11.3 Fungsi yang terkait dalam pembelian

Menurut Mulyadi (1993, p302) fungsi yang terkait dalam sistem

pembelian antara lain:

2.11.3.1 Fungsi gudang

Bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan

pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang dan

untuk menyimpan barang-barang yang telah diterima oleh fungsi

penerimaan

2.11.3.2 Fungsi pembelian

Bertanggung jawab informasi mengenai harga, menentukan

pemasok yang dipilih dalam proses pengadaan barang, dan

mengeluarkan purchase order kepada pemasok yang dipilih

2.11.3.3 Fungsi penerimaan

Bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

39

jenis, mutu, kuantitas yang diterima dari pemasok guna

menentukan dapat tidaknya barang tersebut diterima oleh

perusahaan.

2.11.3.4 Fungsi akuntansi

Bagian dari fungsi akuntasi yang berkaitan dengan transaksi

pembelian adalah fungi pencatatan hutang yang bertanggung jawab

untuk mencatat transaksi pembelian ke register bukti kas keluar

untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber bukti kas keluar

yang berfungsi sebagai catatan hutang atau menyelengarakan kartu

hutang sebagai buku pembantu hutang.

2.11.4 Jaringan Prosedur Pembelian

Menurut Mulyadi (1993, p303) jaringan prosedur pembelian yang

membentuk pembelian antara lain:

1. Prosedur permintaan pembelian dalam form surat permintaan

pembelian kepada fungsi pembelian

2. Prosedur permintaan harga dan pemilihan pemasok, fungsi pembelian

mengirim surat permintaan penawaran harga kepada pemasok untuk

memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat

pembelian yang lain untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang

akan ditunjuk sebagai pamasok barang yang diperlukan perusahaan

3. Prosedur order pembelian, fungsi pembelian mengirim surat order

pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada

unit-unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order pembelian

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Datathesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01134-IF Bab 2.pdf2.2 DBMS (Database Management System) ... bahasa query, menghasilkan laporan

40

yang telah dikeluarkan oleh perusahaan

4. Prosedur penerimaan barang, dalam prosedur ini, fungsi penerimaan

barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu

bahan yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan

penrimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok

tersebut.

5. Prosedur pencatatan hutang, dalam prosedur tersebut fungsi akuntansi

memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian

(SOP, laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok) dan

penyelenggarakan pencatatan ulang atau pengarsipan dokumen sumber

sebagai catatan hutang

6. Prosedur distribusi pembelian, prosedur ini meliputi distribusi rekening

yang didebet dan transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan

laporan manajemen