bab 2 landasan teori 2.1 visualisasi datathesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00279-if bab...

26
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Data Teknik visualisasi adalah konversi data ke dalam format visual atau tabel sehingga karakteristik dari data dan relasi di antara item data atau atribut dapat di analisis dan dilaporkan. Teknik visualisasi memudahkan manusia untuk menangkap konsep dari data yang ditampilkan karena pada dasarnya manusia lebih mudah mengartikan sebuah gambar daripada teks yang menjelaskan tentang makna gambar tersebut. Teknik visualisasi dapat diterapkan ke dalam sistem informasi atau aplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara dinamis, real time. Hal ini bertujuan untuk memperluas pemanfaatan data. (Teknik Visualisasi Grafik Berbasis Web Di Atas Platform Open Source oleh Indri Juwita Asmara, Elmi Achelia, Wildan Maulana, Rini Wijayanti, Yan Rianto dari Pusat Penelitian Perkembangan Iptek, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ) http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1275/1083 2.2 Database dan DBMS Pada dasarnya, data belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu

Upload: vokhuong

Post on 30-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

7  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Visualisasi Data

Teknik visualisasi adalah konversi data ke dalam format visual atau tabel

sehingga karakteristik dari data dan relasi di antara item data atau atribut dapat di

analisis dan dilaporkan. Teknik visualisasi memudahkan manusia untuk

menangkap konsep dari data yang ditampilkan karena pada dasarnya manusia

lebih mudah mengartikan sebuah gambar daripada teks yang menjelaskan

tentang makna gambar tersebut.

Teknik visualisasi dapat diterapkan ke dalam sistem informasi atau

aplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan

secara dinamis, real time. Hal ini bertujuan untuk memperluas pemanfaatan data.

(Teknik Visualisasi Grafik Berbasis Web Di Atas Platform Open Source oleh

Indri Juwita Asmara, Elmi Achelia, Wildan Maulana, Rini Wijayanti, Yan

Rianto dari Pusat Penelitian Perkembangan Iptek, Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia )

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1275/1083

2.2 Database dan DBMS

Pada dasarnya, data belum mempunyai arti bagi penerimanya dan

masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

 

keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-

simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan,

objek, kejadian ataupun suatu konsep.

Untuk mendapatkan informasi dari data yang dimiliki, maka data perlu

dibentuk dalam format tertentu. Langkah pertama adalah dengan

mengorganisasikan data ke dalam bentuk database. Database merupakan

sekumpulan data yang berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi data yang

dirancang untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh sebuah

organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p15).

Database ini perlu dibuat, dirancang, dipelihara dan diatur aksesnya

dan yang melakukan semuanya itu biasa disebut Database Management

System. Database Management System adalah sebuah sistem software yang

memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan

mengontrol akses ke database (Connolly dan Begg, 2005, p17). Dengan

adanya DBMS (Database Management System) tentunya database akan

memiliki kelebihan sebagai berikut (Connolly dan Begg, 2005, p26):

1.1 Kontrol terhadap pengulangan data

1.2 Data yang dihasilkan konsisten

1.3 Pada beberapa data yang sama akan semakin banyak informasi yang

diperoleh

1.4 Data dapat dipakai secara bersama-sama

1.5 Memperbaiki integritas data

1.6 Memperbaiki keamanan data

1.7 Adanya penetapan standarisasi

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

 

1.8 Skala ekonomi

1.9 Mengatasi konflik kebutuhan

1.10 Memperbaiki pengaksesan data dan respons data

1.11 Meningkatkan produktivitas

1.12 Memperbaiki pemeliharaan data melalui ketergantungan data dengan

data yang lain

1.13 Meningkatkan concurrency

1.14 Meningkatkan layanan backup data dan recovery

Namun di lain pihak tentunya DBMS (Database Management System)

memiliki kekurangan sebagai berikut:

a. Memiliki sistem yang kompleks yang mengakibatkan ukuran menjadi

semakin besar

b. DBMS memiliki harga yang bervariasi tergantung fungsi dan kebutuhan

c. Penambahan biaya untuk perangkat keras yang dibutuhkan

d. Penambahan biaya konversi, contohnya melatih staff untuk mempelajari

penggunaan DBMS

e. Karena DBMS dirancang untuk mengakses lebih dari satu aplikasi

sehingga performasinya menurun dibandingkan sebuah sistem file-based.

f. Kegagalan DBMS mengakibatkan operasi tidak dapat berjalan

Dalam praktiknya, DBMS ini menjadi alat yang sangat membantu

dalam meningkatkan performa dari database ketika database ini bersangkutan

dengan OLTP (Online Transactional Processing). OLTP adalah sebuah sistem

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

10 

 

yang berkaitan dengan user agar user dapat memasukkan, mengubah, atau

menghapus data transaksi yang terjadi sehari-hari yang disimpan di dalam

DBMS.

2.3 Java

 2.3.1 Sejarah Teknologi Java

Bahasa pemograman Java merupakan suatu bahasa pemograman yang

dikembangkan oleh Sun Microsystems di California pada tahun 1991, yang

dipimpin oleh James Gosling. Bahasa pemograman Java adalah bahasa

pemograman berbasis object oriented yang modern. Java memiliki sintaks

yang mirip dengan bahasa C dan C++, tetapu Java menghilangkan banyak

kelebihan C dan C++ yang menjadikan C dan C++ menjadi kompleks,

membingungkan dan tidak aman. Java platform dikembangkan untuk

mengakomodasikan masalah pembangunan piranti lunak untuk media yang

terhubung ke jaringan. Java dirancang untuk mendukung arsitektur komputer

yang berbeda-beda. Untuk mencapai kebutuhan tersebut, sebuah program

yang telah dikompilasi harus dapat dipindahkan di dalam jaringan, bekerja di

client dan menjamin keamanan client yang memakainya.

Java merupakan salah satu bahasa pemograman yang multi-platform,

maksudnya bahasa pemrograman ini dapat dijalankan pada sistem operasi

yang berbeda-beda. Namun untuk dapat menjalankan program java, sistem

opreasi tersebut harus memiliki java Virtual Machine (JVM) yang sudah ter-

install di dalamnya (http://java.sun.com/docs/books/vmspec/2nd-

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

11 

 

edition/html/Introduction.doc.html). Pengembang menawarkan pilihan tiga

edisi platform Java tergantung pada kebutuhan:

1. Teknologi Java kecil dan perangkat mobile (J2ME)

2. Teknologi Java di PC desktop (J2SE)

3. Teknologi Java di Web Services (J2EE)

2.3.2 Java Virtual Machine

Java Virtual Machine (JVM) merupakan inti dari Java platfrom. JVM

sebenarnya adalah komponen teknologi yang bertanggung jawab untuk

menangani perangkat keras, sistem operasi, hasil kompilasi dari proagram

Java (file.class) dan melindungi pengguna dari program yang tidak dikenali.

JVM adalah sebuah mesin komputasi yang abstrak. Seperti sebuah

mesin komputasi yang nyata, JVM memilki suatu rangkaian instruksi dan

memanipulasi area memory pada saat runtime. Sangat beralasaan dalam

memgimplementasikan suatu bahasa pemograman dengan menggunakan

sebuat virtual machine, karena dengan menggunakan mesin virtual tersebut ,

bahasa pemrograman yang dibuat hanya tergantung kepada mesin virtual

tersebut, tidak lagi tergantung terhadap jenis perangkat keras yang digunakan

oleh mesin atau jenis sistem opreasi yang digunakan, karena penanganan

terhadap mesin dan sistem operasi merupakan tugas dari JVM.

JVM tidak mengenali bahasa pemograman Java, JVM hanya

mengenali format binary, format file clas. Sebuah file class mengandung

instruksi JVM atau yang disebut bytecode

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

12 

 

(http://java.sun.com/docs/books/vmspec/2nd-

editon/html/Introduction.do.html).

2.3.3 Object Oriented dalam Java

Di dalam Java, konsep Object Oriented merupakan hal yang wajib

dikuasai sebelum menggunakan bahasa ini. Untuk mengerti akan OOP lebih

lanjut, maka perlu diketahui apa itu object, apa itu class, bagaimana object dan

class berhubungan, dan bagaimana object berkomunikasi, dan lain-lain.

2.3.3.1 Object

Dalam kehidupan nyata object memiliki dua karakteristik. Semua

object memiliki state dan behavior. Sebagai contoh, anjing memiliki state

(nama, warna, keturunan, menjadi lapar) dan mempunyai behavior (menyalak,

mengambil, menggoyangkan ekor). Sepeda memiliki state (gigi, pedal, dua

roda, jumlah gigi) dan mempunyai behavior (mengerem, mempercepat,

memperlampat ,mengganti gigi).

Object di dalam bahasa pemrograman adalah model dari object dunia nyata,

yang juga mempunyai state dan behavior. Object menyimpan state mereka

dalam satu atau lebih variabel (property) dan behavior dengan method (fungsi

yang berhubungan sebuah object) seperti yang digambarkan pada gambar 2.1

(http://java.sun.com/docs/books/tutorial/java/concepts/object.html).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

13 

 

2.3.3.2 Class

Dalam kehidupan nyata, anda mungkin memiliki banyak benda

(object) yang sama. Contohnya, sepeda anda hanyalah satu dari sekian banyak

sepeda yang ada di dunia. Dalam pandangan object oriented, sepeda anda

dapat dikatakan sebagai sebuah instance dari class yang bernama sepeda.

Sepeda mempunyai beberapa state dan behavior seperti yang telah disebutkan

pada pembahasan tentang object di atas. Walaupun demikian, masing-masing

object sepeda dapat memiliki state yang berbeda dengan object sepeda

lainnya.

Saat membuat sepeda, pabrik dapat membuat banyak sepeda dari

sebuah cetakan yang sama. Akan sangat tidak efisien bila membuat sebuah

cetakan baru untuk setiap yang diproduksi. Dalam program, cetakan untuk

membuat sebuah object disebut class. Gambaran umum suatu clas secara

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

14 

 

visual dapat dilihat pada gambar 2.2

(http://java.sun.com/docs/books/tutorial/java/concepts/class.html).

2.3.3.3 Inheritance

Sepeda gunung, sepeda balap, dan tandem merupakan jenis-jenis

sepeda. Dalam OOP sepeda gunung, sepeda balap, dan tandem merupakan

subclass dari class sepeda. Demikian pula class sepeda merupakan superclass

dari sepeda gunung, sepeda balap. Dan tandem. Hubungan class-class tersebut

dapt dilihat pada gambar 2.3.

Masing-masing subclass mewarisi state (property) dari superclass,

selain itu subclass juga mewarisi behavior (method) dari superclass. Subclass

dapat membuat property dan method yang sama dengan yang diwariskan oleh

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

15 

 

superclass. Method yang sama tersebut yang disebut sebagai override method

(http://java.sun.com/docs/books/tutorial/java/concepts/inheritance.html).

2.3.3.4 Interface

Di dalam bahasa pemrograman Java, interface berarti sebuah media

yang berhubungan dengan bagaimana sebuah object berinteraksi dengan

object lainnya. Sebuah interface dapat dianalogikan seperti sebuah protocol

(an agreed on behavior).

Untuk membuat suat program Java yang dinamis yang dapat memanggil

program Java lainnya, dapat digunakan Java Reflection dan ClassLoader.

(http://java.sun.com/docs/books/tutorial/java/concepts/interface.html).

2.3.4 Reflection dan ClassLoader

Format binary file yang berekstension .class merupakan file yang

dihasilkan dari proses kompilasi yang dilakukan oleh kompiler java dari

source code program java. File binary class memiliki format tertentu yang

mengikuti spesifikasi yang dikeluarkan oleh Sun sehingga Java Virtual

Machine dapat mengenali format tersebut dan menggunakannya.

Dengan menggunakan reflection kita dapat mengakses informasi

internal dari sebuah class dari file class-nya sehingga dapat di-load ke dalam

JVM, dan dengan menggunakan reflection dapat menuliskan program yang

berhubungan dengan sebuah class ketika saat program tersebut di eksekusi

bukan pada source code. Dengan kemampuan ini, menjadikan reflection

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

16 

 

sebuah alat yang berguna untuk membangun aplikasi yang bersifat fleksibel,

dimana perubahan atau penanganan class dapat dilakukan pada saat runtime.

Bahasa seperti c dan c++ mengkompilasi source code menjadi bahasa native

memerlukan bagian linking setelah sourc code dikompilasi. Proses linking

mengabungkan kode dari beberapa hasil source yang dikompilasi dengan kode

library untuk membentuk program yang dapat di eksekusi. Sedangkan java

menerapkan konsep yang berbeda, dengan menggunakan java, class-class

yang dihasilkan oleh kompiler akan di-load oleh JVM ketika diperlukan,

sehingga tidak diperlukan proses linking dengan bahasa native dari mesin.

Java menerapkan late binding, sehingga suatu aplikasi dapat ditulis

menggunakan suatu interface tertentu denga implementasi aktual tidak

disebutkan sampai ketika pada saat run time.

Aturan untuk melakukan loading suatu clas telah dijelaskan secara

terperinci didalma spesifikasi JVM. Prinsip dasarnya adalah suatu class akan

di-load oleh JVM ketika dibutuhkan. Setiap class yang di-load mungkin

memiliki class lain yang tergantung kepada class tersebut, sehingga proses

loading tersebut menjadi rekursif.

Definisi class di dalam Java dan spesifikasi dari JVM memberikan

suatu kerangka kerja yang sangat hebat dalam menciptakan suatu assembly

code ketika run time. Melalui kegunaan dari suatu class loader, fleksibilitas

dari sebuat class loader memungkinkan untuk melakukan loading suatu class

secara dinamis ketika suatu aplikasi dijalankan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

17 

 

Suatu harga yang mesti dibayar dengan fleksibilitas tersebut adalah kerja

mesin yang lebih ketika pertama menjalankan suatu aplikasi. Beberapa ratus

class haris di-load oleh JVM sebelum dia dpat mengeksekusi aplikasi tersebut.

Java menyediakan paket java.lang.reflection di mana di dalam paket tersebut

terdapat beberapak class yang digunakan untuk mendukung reflection, antara

lain :

1. class Class

Merupakan class yang terdapat method sebagai class loader, yaitu

dengan static method forName(), kita dapat membaca suatu byte code dari

sebuah class dan dijadikan object dari class Class.

2. class Constructor

Merupakan class yang digunkan untuk mendapatkan constructor dari

suatu class.

3. class Field

Merupakan class yang digunakan untuk mendapatkan attribute dari

suatu class.

4. class Method

Merupakan class yang digunakan untuk mendapatkan method dari

suatu class. Java juga mendukung dalam pembuatan aplikasi yang terhubung

melalui jaringan. Banyak teknik yang dapat digunkan untuk membuat aplikasi

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

18 

 

Java yang saling berhubungan melalui jaringan intranet maupun internet.

Salah satu yang dapat digunakan adalah Remoter Method Invocation (JVM)

(Green, 2003).

2.3.5 J2SE

J2SE adalah Java 2 Standard Edition, adalah tools yang digunakan

untuk membuat stand alone application biasa dan applet. Di dalamnya ada

istilah2x lagi ada j2sdk (ini adalah standard development kit, diperlukan kalau

anda ingin membuat 'J2SE' application),

JRE (ini adalah runtime environment, ini diperlukan untuk

menjalankan stand alone java application dan applet), di dalam jre sendiri ada

yang namanya jvm (java virtual machine, adalah engine yang mengeksekusi

java bytecode) dan standard api/library. Yang nempel dibelakangnya adalah

versinya, yang terbaru sekarang adalah 1.5.0 beta 2, sedangkan yang sudah

stabil adalah versi 1.4.2

Keuntungan dalam menggunakan J2SE adalah

• Ease of Development

• Scalability and Performance

• Monitoring and Manageability

• Desktop Client

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

19 

 

(http://java.sun.com/developer/technicalArticles/releases/j2se15/)

Edisi Standar Java Platform ini dirancang khusus untuk

mengembangkan aman, portabel, aplikasi kinerja tinggi untuk jangkauan

terluas platform komputer desktop mungkin, termasuk Apple Macintosh,

Linux, Microsoft Windows dan Sun Solaris. Kompatibel desktop, terutama di

environmemts heterogen, mewakili kenaikan produktivitas pengguna,

komunikasi, dan kolaborasi, serta biaya yang cukup besar dari-kepemilikan

tabungan. Java desktop teknologi dapat digunakan untuk menciptakan

aplikasi-aplikasi client dan applet yang cepat, aman, dan portabel. Sebagian

besar teknologi dimasukkan sebagai bagian dari Java SE (juga dikenal sebagai

JRE atau Java Runtime Environment), yang merupakan pra-instal pada lebih

dari 90% dari semua sistem desktop pada berbagai sistem operasi. Lain

teknologi Java Desktop tersedia sebagai salah satu ekstensi Jawa didownload

terpisah, atau sebagai proyek sumber terbuka di java.net. Akhirnya, Netbeans

IDE dengan GUI terpadu pembangun membawa semuanya bersama-sama,

sehingga dapat dengan mudah membangun aplikasi desktop Anda.

(http://www.sun.com/java/about/)

2.4 iReport

iReport adalah aplikasi open source yang meyediakan kemampuan

untuk mendesain dan membuat laporan yang kompleks secara visual

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

20 

 

menggunakan library JasperReports, yang merupakan aplikasi open source

pembuat laporan yang tersedia saat ini. Data yang digunakan untuk mencetak

laporan dapat diperoleh dari berbagai jenis sumber data termasuk database,

OLAP XML / A koneksi, file XML, CSV file, JavaBeans atau bahkan

sumber-sumber yang disediakan oleh pengguna. iReport juga menyediakan

built-in permintaan dukungan untuk beberapa bahasa-bahasa seperti SQL,

HQL, XPath, EJBQL dan MDX bahkan memungkinkan untuk untuk

memasukan beberapa bahasa khusus seperti PL / SQL. iReport menyediakan

fasilitas pendukung yang lengkap untuk membuat dan menguji sumber data,

mendesain laporan, melihat preview dan mengekspor hasil laporan dalam

beberapa jenis format file seperti PDF, HTML, XML, Word (RTF), Excel,

OpenOffice (ODF), teks dan CSV. Untuk para pengembang aplikasi, iReport

Jasper sangat membantu menghasilkan file yang dapat digunakan dalam

aplikasi Java (web dan aplikasi desktop) untuk menghasilkan laporan yang

dinamis dalam format apapun. Untuk melakukan proses integrasi

JasperReports sangatlah mudah, pengembang aplikasi hanya memerlukan

beberapa baris kode untuk membuat integrasi dengan aplikasi java apapun.

IReport dapat digunakan untuk menempatkan dan mengedit laporan dalam

JasperServer, sebuah open source performa tinggi laporan server yang

menyediakan layanan tambahan seperti keamanan, sumber daya repositori ,

laporan penjadwalan, webservices untuk integrasi dengan aplikasi lain dan

suatu antarmuka web untuk mengelola, melaksanakan, dan menghasilkan

laporan.

(http://jasperforge.org/plugins/mwiki/index.php/Ireport/What_is_iReport)

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

21 

 

2.5 INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER (IMK)

2.5.1 Teori Tentang Interaksi Manusia dan Komputer

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, program-program

baru bermunculan dengan desain yang menarik. Namun hal itu belumlah

cukup karena pengguna (user) menginginkan adanya interaksi dengan

program-program yang user-friendly agar mereka lebih mudah menjalankan

program tersebut. Hal inilah yang mendasari lahirnya disiplin ilmu baru yang

disebut Interaksi Manusia dan Komputer (IMK).

Secara garis besar, Interaksi Manusia dan Komputer adalah disiplin

ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi

sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi

fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. Ilmu ini secara

khusus menitikberatkan pada perancangan dan evaluasi antarmuka pemakai

(user interface).

2.5.2 Tujuan Desain Sistem Interaksi Manusia dan Komputer

 a) Fungsionalitas yang sesuai (Shneiderman, 1998, pp 11)

1) Tugas-tugas apa saja yang diperlukan?

2) Sistem dengan fungsionalitas yang kurang memadai akan

mengecewakan user dan sering ditolak atau tidak digunakan.

3)Sistem dengan fungsionalitas yang berlebihan berbahaya

implementasi, pemeliharaan, proses belajar serta penggunaannya sulit.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

22 

 

b) Standardisasi, integrasi, konsistensi dan portabilitas

(Shneiderman, 1998, pp 13)

- Standardisasi: keseragaman sifat-sifat antarmuka user pada aplikasi

yang berbeda.

- Integrasi: kesatuan dari berbagai paket aplikasi dan software tools.

- Konsistensi: keragaman dalam suatu program aplikasi: urutan

perintah, istilah, satuan, warna dan sebagainya.

- Portabilitas: dimungkinkan data dikonversi dan dipindahkan dan

dimungkinkannya antar muka user dipakai di berbagai lingkungan

perangkat lunak dan perangkat keras.

c) Kehandalan, ketersediaan, keamanan dan integritas data

(Shneiderman, 1998, pp 12)

- Kehandalan: berfungsi sesuai dengan diinginkan, tampilan akurat.

- Ketersediaan: siap ketika hendak digunakan, jarang mengalami

masalah.

- Keamanan: terlindung dari akses yang tidak diinginkan dan

kerusakan yang disengaja.

- Integritas data: keutuhan data terjamin, tidak mudah dirusak atau

diubah oleh orang yang berhak.

d) Penjadwalan dan anggaran (Shneiderman, 1998, pp 14)

- Adanya persaingan dengan vendor lain.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

23 

 

- Sistem perlu disiapkan tepat pada waktunya.

- Sistem yang mahal sulit untuk diterima.

2.5.3 Beberapa Syarat Sistem Yang Interaktif

Menurut Shneiderman (1992) ada lima kriteria yang harus

dipenuhi oleh suatu sistem yang interaktif antara lain :

a) Waktu belajar yang tidak lama.

Berapa lama orang biasa dalam masyarakat pemakai dapat

mempelajari cara kerja sistem.

b) Kecepatan penyajian informasi yang tepat.

Berapa lama pelaksanaan kerja dari sistem.

c) Retensi.

Pemakai mampu mengingat pengetahuan yang mereka dapatkan dari

sistem yang bersangkutan setelah melampaui jangka waktu tertentu.

d) Tingkat kesalahan pemakai.

Berapa banyak kesalahan serta kesalahan-kesalahan apa saja yang

dibuat oleh pemakai.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

24 

 

e) Kepuasan pribadi.

Bagaimana keinginan pemakai terhadap berbagai aspek pada sistem.

Selain itu Shneiderman juga mengutip pernyataan dari Donald A.

Norman yang mengusulkan sistem yang interaktif yakni :

Kondisi dan aksi alternatif harus dapat terlihat oleh pemakai.

Harus ada konseptual yang baik serta gambar sistem harus

konsisten.

Pemakai harus mendapat umpan balik yang terus menerus.

Antar muka yang dibuat harus memiliki pemetaan yang baik

mencakup hubungan tiap-tiap tingkat.

Konsistensi yang dimaksud oleh Shneiderman adalah urutan

aksi harus tersusun dengan urut, dapat diduga serta dijelaskan oleh

beberapa aturan sehingga pemakai dapat memahami sistem tersebut

serta lebih mudah dalam mengakses sistem sesuai yang mereka

inginkan. Namun kenyataannya tidak semua sistem harus konsisten

karena kadang-kadang ketidakkonsistenan sangat diperlukan dalam

suatu sistem.

2.5.4 Model Sistem Interaksi

Menurut Shneiderman (1992) ada lima model interaksi yang

sering dipakai yaitu:

a) Menu

b) Isian

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

25 

 

c) Manipulasi langsung

d) Bahasa perintah

e) Bahasa natural

2.5.5 Motivasi Yang Dipengaruhi Faktor Manusia Dalam

Perancangan Sistem

a) Sistem yang krisis bagi kehidupan (Shneiderman, 1998, pp

16)

- Yang termasuk di dalam ini adalah pengendalian lalu-lintas udara,

reaktor nuklir, pembangkit lisrik, pesawat antariksa, operasi militer,

dan peralatan medis.

- Biaya mahal tidak menjadi masalah, namun diharapkan

menghasilkan efektivitas dan kehandalan yang tinggi

- Waktu pelatihan yang lama tidak menjadi masalah, namun kinerja

pemakai cepat dan bebas kesalahan walaupun pemakai sedang tertekan

atau stress .

- Kepuasan subjektif bukan merupakan masalah berarti, karena

pemakai bermotivasi tinggi.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

26 

 

b) Pemakaian industri dan komersial (Shneiderman, 1998, pp

16-17)

- Yang termasuk di dalam ini adalah perbankan, asuransi, pemesanan

barang, manajemen inventaris, pemesanan tiket pesawat dan hotel,

penyewaan mobil, manajemen kartu kredit, dan sebagainya

- Biaya yang lebih rendah lebih disukai meskipun kehandalan

dikorbankan

- Retensi diperoleh dari seringnya penggunaan

- Kemudahan belajar penting karena biaya belajar mahal. Tingkat

kesalahan dianggap biaya (cost)

- Kecepatan kinerja penting tetapi kelelahan operator ditoleransikan

c) Aplikasi kantor, rumah dan hiburan (Shneiderman, 1998,

pp 17)

- Yang termasuk di dalam ini adalah aplikasi komputer rumah

termasuk pengolah kata, video game, program pendidikan, e-mail, dan

manajemen bisnis kecil.

- Kemudahan belajar, tingkat kesalahan yang rendah, dan kepuasan

subjektif diutamakan karena penggunaan tidak senambung dan

persaingan sangat ketat.

- Biaya rendah penting karena persaingan.

- Pendekatan desain yang berlapis atau berstruktur penting karena

pemakai berevolusi dari pemula menjadi mahir.

- Retensi sangat mungkin salah, sehingga perlu bantuan on-line.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

27 

 

d) Sistem eksplorasi, kreatif, dan kerja sama (Shneiderman,

1998, pp 17-18)

- Yang termasuk di dalam ini adalah ensiklopedia elektronik,

menjelajah dunia internet, formasi hipotesis statistik, pengambilan

keputusan bisnis, simulasi ilmiah, pemrograman, sistem komposisi

musik, sistem pakar, video conferencing, electronic meeting,

groupware, dan sebagainya.

- Pemakaian bisa sering, bisa juga tidak.

- Pengukuran beberapa faktor manusia yang sulit.

- Pemakai memiliki pengetahuan dalam bidang tugasnya tetapi

pemula dalam konsep komputer , memiliki motivasi dan harapan

tinggi.

- Perancangan sistem yang sulit. Perancang harus membuat sistem

transparan sehingga pemakai mudah terserap dalam bidang tugasnya.

2.5.6 Delapan aturan emas untuk desain interface menurut Ben

Shneiderman (1998, pp 74-75) :

 - Berusaha keras untuk tetap konsisten.

- Memungkinkan frequent users untuk menggunakan shortcuts.

- Memberikan umpan balik yang informatif.

- Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.

- Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana.

- Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

28 

 

- Mendukung internal locus of control (pemakai menguasai sistem

atau inisiator, bukan responden).

- Mengurangi beban ingatan jangka pendek (rule of thumb).

2.5.7 Aspek-aspek yang diperhatikan dalam merancang sistem

menurut Foley dan Van Dam :

- Conceptual level : suatu model yang menggambarkan keadaan

mental / kognitif pemakai dalam sistem yang interaktif.

- Semantic level : menggambarkan arti yang disampaikan oleh

perintah masukan (input) pemakai dan keluaran (output) dari

komputer.

- Syntatic level : menjelaskan bagaimana satuan (kata-kata) dirangkai

menjadi sebuah kalimat lengkap yang memerintahkan computer untuk

melakukan tugas tertentu.

- Lexical level : ketidakbergantungan antara berbagai komponen

dimana user memberikan sebuah syntax khusus.

2.6 Open Source

Dalam pengembangan aplikasi visualisasi data ini akan

diimplementasikan secara open source agar pengembangan dapat dilakukan oleh

umum dan terdistribusi secara gratis sehingga dapat membantu orang-orang yang

membutuhkan. Untuk kedepannya aplikasi open source untuk visualisasi data ini

diharapkan memiliki komunitas tersendiri dimana komunitas disini dapat saling

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

29 

 

berbagi dan membangun aplikasi open source visualisasi data ini agar menjadi

lebih baik seperti linux.

Dibanding dengan produk yang sudah ada seperti Oracle Businnes

Intelegence, memiliki licence yang mahal untuk digunakan terutama untuk

perusahaan menengah ke bawah. Maka pilihan untuk pembuatan aplikasi Open

Source sangatlah bagus. Berdasarkan data yang diperoleh dari harga lisensi dari

OBI (Oracle Business Inteligance) mencapai $11.500(20 januari 2010).

https://shop.oracle.com/pls/ostore/f?p=ostore:2:0:::2:PROD_HIER_ID:450988214

9421805720002

3.6.1 Definisi Open Source

Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh

suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan

memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas

(biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini

mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi

komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang

artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan

telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan

sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

30 

 

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi

berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan

pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama

ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar,

mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan,

tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas

tanpa tanggung jawab.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka#Pergerakan_sumber_terbuk

a_dan_perangkat_lunak_bebas

3.6.2 Syarat Open Source

Open source tidak hanya berarti akses ke kode sumber. Ketentuan

distribusi dari perangkat lunak open source harus memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Free Redistribution

Lisensi tidak membatasi pihak manapun dalam melakukan penjualan

atau pembagian perangkat lunak tersebut. Lisensi tidak mendapatkan sebuah

royalti atau biaya lain untuk penjualan tersebut.

2. Source Code

Program harus menyertakan source code, dan harus mengizinkan

distribusi source code maupun bentuk dikompilasi(class).Walaupun aplikasi open

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

31 

 

source tidak menyertakan source code secara langsung dalam proses

pendistribusian namun diperoleh dengan mudah. Sebagai contoh dengan cara

mendownload melalui internet tanpa biaya. Source code dapat didapatkan dalam

bentuk yang umum digunakan seperti file berektensi java sehingga seorang

programmer dapat memodifikasi program.

3. Derived Works

Lisensi harus memungkinkan modifikasi dan pengembangan lebih lanjut,

serta harus memungkinkan untuk didistribusikan.

4. Integrity of The Author's Source Code

Lisensi dapat membatasi perubahan yang dilakukan pada source code

yang didistribusikan. Akan tetapi, lisensi tersebut memperbolehkan pendistribusian

source code yang telah dimodifikasi tersebut dengan nama dan versi yang berbeda.

5. No Discrimination Against Persons or Groups

Lisensi tidak boleh mendiskriminasikan seseorang atau sekelompok

orang.

6. No Discrimination Against Fields of Endeavor

Lisensi tidak boleh membatasi seseorang dari memanfaatkan program

dalam bidang usaha tertentu. Sebagai contoh, tidak membatasi program dari

penggunaan dalam bisnis, atau bidang lain.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visualisasi Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00279-IF Bab 2.pdfaplikasi dengan koneksi database, sehingga data dapat diproses dan ditampilkan secara

32 

 

7. Distribution of License

Hak-hak yang melekat pada program harus berlaku untuk semua

pengguna program ini dan disebarluaskan tanpa memerlukan lisensi tambahan dari

pihak-pihak lain.

8. License Must Not Be Specific to a Product

Aplikasi Open Source ini tidak boleh bergantung dengan aplikasi lain

yang terdistribusi dibawah program berlisensi(tidak gratis).

9. License Must Not Restrict Other Software

Lisensi harus tidak mempunyai batasan pada perangkat lunak lain yang

didistribusikan bersama dengan perangkat lunak berlisensi.. Sebagai contoh, lisensi

tidak boleh membatasi sebuah program lain yang didistribusikan pada media yang

sama , harus perangkat lunak open source.

10. License Must Be Technology-Neutral

Tidak ada ketentuan dari lisensi dapat didasarkan pada setiap individu

teknologi.

http://www.opensource.org/docs/osd