bab 2 landasan teori 2.1 definisi efektivitas kegiatan...

35
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan Promosi Beberapa definisi dari efektivitas, kegiatan, dan promosi dari beberapa sumber dapat dilihat berikut ini. 2.1.1 Definisi Efektivitas Menurut Peter Drucker (Mallach, 2000, p59) efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan pencapaian tujuan. Efektivitas berkaitan dengan output sebuah sistem (misalnya penjualan total atau pendapatan per promosi). Menurut Soekarno K. (1996, p42) efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor – faktor tenaga, waktu, biaya, pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau digunakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p284) efektivitas merupakan keadaan yang berpengaruh. 2.1.2 Definisi Kegiatan Promosi Menurut Madura (2001, p449) kegiatan promosi adalah kegiatan yang memberikan informasi atau mengingatkan konsumen mengenai produk atau merek tertentu.

Upload: vantuyen

Post on 20-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan Promosi

Beberapa definisi dari efektivitas, kegiatan, dan promosi dari beberapa

sumber dapat dilihat berikut ini.

2.1.1 Definisi Efektivitas

Menurut Peter Drucker (Mallach, 2000, p59) efektivitas adalah melakukan

sesuatu yang benar atau merupakan pencapaian tujuan. Efektivitas berkaitan

dengan output sebuah sistem (misalnya penjualan total atau pendapatan per

promosi).

Menurut Soekarno K. (1996, p42) efektivitas adalah pencapaian tujuan atau

hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor – faktor tenaga, waktu, biaya,

pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau digunakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p284) efektivitas

merupakan keadaan yang berpengaruh.

2.1.2 Definisi Kegiatan Promosi

Menurut Madura (2001, p449) kegiatan promosi adalah kegiatan yang

memberikan informasi atau mengingatkan konsumen mengenai produk atau

merek tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

8

Sedangkan menurut Griffin (1999, p122) kegiatan promosi adalah aspek

bauran pemasaran yang berhubungan dengan teknik – teknik yang paling efektif

untuk menjual suatu barang.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p898) kegiatan

promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan

dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.

Menurut McCarthy (1998, p294) kegiatan promosi adalah kegiatan

mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain

dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan prilaku.

2.1.2.1 Bentuk – Bentuk Promosi

Banyak cara promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka

meningkatkan volume penjualannya. Berikut adalah bentuk-bentuk promosi yang

digunakan untuk meningkatkan volume penjualan :

1. Advertising (Periklanan)

Menurut Philip Kotler, advertising adalah suatu bentuk dorongan

yang tidak bersifat pribadi untuk meningkatkan permintaan atas suatu

barang, jasa melalui surat – surat langsung atau media sebagai bahan

perbandingan. Tujuan advertising antara lain :

• Pengenalan dan penerimaan merk

• Pembelian percobaan

• Mencapai pembeli yang tidak dapat didekati

• Menambah nilai pada produk

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

9

2. Personal Selling (Penjualan oleh perorangan)

Menurut Philip Kotler, personal selling adalah penyajian secara lisan

dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan

maksud melakukan penjualan. Ada empat macam prinsip dasar dari penjual

perorangan agar efektif yaitu :

a. Persiapan yang cukup

b. Lokasi atau menemukan pembeli

c. Membuat penjualan

d. Pengembangan jasa baik setelah penjualan

3. Publicity (Publisitas)

Menurut Philip Kotler, publicity adalah dorongan yang sifatnya tidak

perorangan terhadap permintaan akan suatu produk, jasa ataupun satuan

usaha dengan jalan memuat berita – berita yang sifatnya komersil di dalam

media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat melalui televisi,

radio, dan kesemuanya ini tidak dibayar oleh sponsor.

4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Menurut Philip Kotler, sales promotion adalah kegiatan – kegiatan

pemasaran selain personal selling, advertising, dan publisitas yang

mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan agen

penjual. Promosi penjualan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

• Promosi Konsumen, yaitu promosi yang ditujukan pada konsumen

akhir, contoh : kupon, pengembalian uang ganti rugi, promosi

harga.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

10

• Promosi Perdagangan, yaitu promosi yang ditujukan kepada

pedagang perantara yang dapat berupa : bantuan pembelian,

bantuan yang diharapkan, bantuan sebelum pembelian, kerja sama

advertising.

• Promosi Tenaga Penjual, yaitu promosi yang ditujukan kepada

tenaga penjual perusahaan yang terdiri dari bonus, kontes tenaga

penjual, pertemuan penjual.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektif tidaknya promosi antara lain

adalah :

• Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi

• Sifat pasar

• Jenis produk yang dipasarkan

• Tahap – tahap dalam siklus kehidupan barang

2.1.2.2 Tujuan Promosi

Tujuan promosi menurut McCarthy (1998, p294) antara lain sebagai

berikut :

• Memberitahu, yang berarti perusahaan yang memiliki produk baru tidak

harus melakukan apapun terlebih dahulu kecuali memberitahu konsumen

tentang produk dan menunjukkan bahwa ia memenuhi kebutuhan konsumen

secara lebih baik dibandingkan dengan produk lainnya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

11

• Membujuk, yang berarti perusahaan akan berusaha mengembangkan sikap

yang menghubungkan, sehingga pelanggan akan membeli dan terus membeli

produknya.

• Mengingatkan para pelanggan target tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya. Sekalipun pelanggan telah tertarik dan pernah membeli,

mereka masih merupakan target bagi himbauan pesaing. Upaya

mengingatkan mereka tentang kepuasan yang diperoleh pada waktu lalu

mungkin akan menahan mereka untuk tidak beralih pada produk pesaing.

2.1.2.3 Definisi Efektivitas Kegiatan Promosi

Berdasarkan teori tentang efektivitas dan kegiatan promosi, maka dapat

disimpukan bahwa efektivitas kegiatan promosi merupakan kegiatan yang

memberikan informasi atau mengingatkan konsumen mengenai produk atau

merek tertentu untuk pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki. Dengan

kata lain dengan dilakukannya promosi suatu produk atau barang maka penjualan

terhadap produk atau barang tersebut harus meningkat melebihi biaya promosi

yang dikeluarkan.

2.1.2.4 Definisi Penjualan

Menurut Romney dan Steinbar (2003, p157) penjualan merupakan suatu set

rekursif dari kegiatan bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang

dihubungkan dengan persediaan barang dan pelayanan pelanggan serta

penerimaan dari penjualan tersebut.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

12

Dalam konsep penjualan Kotler dan Armstrong (2001, p22), ia

beranggapan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produksi

perusahaan, kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan

promosi dalam skala besar.

Menurut Mulyadi (2001, p202) kegiatan penjualan terdiri dari transaksi

penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

Penjualan didasarkan pada dua jenis, yaitu : berdasarkan pembayaran dan

berdasarkan cara penyediaan.

• Berdasarkan Pembayaran

Ditinjau dari pembayaran yang dilakukan pembeli, maka jenis

penjualan dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2001, p455) penjualan tunai dilaksanakan

oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan

oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan,

barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi

penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan

2. Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001, p210) Penjualan kredit dilaksanakan

oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan

order yang diterima dari pembeli untuk jangka waktu tertentu,

perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

13

• Berdasarkan Cara Penyediaan

Ditinjau dari cara penyediaan barang ke konsumen, maka penjualan

dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Penjualan Eceran (Retail Sales)

Menyediakan pelayanan barang yang efisien sesuai dengan

kebutuhan permintaan konsumen di daerah sekitar (lokal), biasanya

dengan harga yang lebih mahal dan jumlah yang sedikit (eceran).

2. Penjualan Partai (Grosir)

Barang yang dijual biasanya dalam jumlah yang lebih besar

dan harganya biasanya lebih murah dibandingkan dengan penjualan

eceran.

3. Penjualan Supermarket

Barang yang disediakan untuk dijual lebih beraneka ragam.

Pembeli mengambil atau mencari barang yang dibutuhkan sendiri

(self service). Jumlah pembelian konsumen bervariasi dengan harga

yang tetap, tidak tergantung banyaknya pembelian.

4. Penjualan Dari Pintu Ke Pintu

Barang ditawarkan oleh pramuniaga kepada konsumen secara

langsung dari rumah ke rumah.

5. Penjualan Konsinyasi

Penjualan dilakukan dengan cara menitipkan barang yang

akan dijual kepada penjual atau toko tertentu.

6. Penjualan Canvasser

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

14

Barang ditawarkan oleh salesman kepada pelanggan dari toko

ke toko.

2.2 Perusahaan Distributor Alat Fotografi

Beberapa definisi dari distributor, alat, dan fotografi dapat dilihat pada

penjelasan berikut ini.

2.2.1 Definisi Distributor

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p270) distributor

adalah orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang, atau sebagai

penyalur.

2.2.2 Definisi Alat Fotografi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p27) Alat adalah benda

yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 ,p321) Fotografi adalah

seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang

dipekakan.

Jadi perusahaan distributor alat fotografi adalah suatu perusahaan yang

menyediakan alat-alat yang berhubungan dengan fotografi untuk didistribusikan

ke berbagai tempat.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

15

2.2.3 Definisi Perusahaan Distributor Alat Fotografi

Berdasarkan masing-masing pengertian tentang perusahaan distributor,

alat, dan fotografi maka disimpulkan bahwa perusahaan distributor alat fotografi

adalah suatu perusahaan yang menyediakan alat – alat yang berhubungan dengan

fotografi untuk didistribusikan ke berbagai tempat.

2. 3 Konsep Data Warehouse

Beberapa definisi dari data warehouse beserta konsep lainnya dapat dilihat

berikut ini.

2. 3. 1 Definisi Data Warehouse

Menurut Inmon (2002, p31) data warehouse adalah koleksi data yang

bersifat subject – oriented, integrated, time – variant, dan non – volatile, yang

digunakan untuk mendukung proses strategis pengambilan keputusan bagi

organisasi.

Menurut Poe (1996, p6) data warehouse adalah database yang bersifat

analistis dan hanya dapat dibaca dan digunakan sebagai dasar landasan dari

sistem pendukung keputusan.

Menurut Mallach (2000, p484) data warehouse adalah koleksi dari variasi

data yang besar, terorganisasi dan dibuat untuk dapat digunakan oleh end – user

dalam pembuatan keputusan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

16

2. 3. 2 Tujuan Perancangan Data Warehouse

Data warehouse yang digunakan selama ini memberikan kemudahan dan

keuntungan karena data warehouse biasanya digunakan untuk melakukan empat

tugas yang berbeda. Menurut William (1998, p533) empat tugas data warehouse

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan merupakan salah satu kegunaan data warehouse

yang paling umum. Dengan menggunakan query sederhana, dalam data

warehouse dapat dihasilkan informasi per tahun, per kuartal, per bulan, dan

bahkan per hari.

2. On-Line Analytical Processing (OLAP)

Data warehouse digunakan dalam melakukan analisis bisnis untuk

mengetahui kecenderungan pasar dan faktor – faktor penyebabnya, karena

dengan adanya data warehouse semua informasi baik detail maupun hasil

summary yang dibutuhkan dalam proses analisa mudah didapat. Dalam hal

ini data warehouse merupakan tool handal untuk analisa data yang kompleks.

OLAP mendayagunakan konsep data multidimensi dan memungkinkan

pemakai untuk menganalisa data sampai mendetail, tanpa mengetikkan satu

pun perintah SQL. Hal ini dimungkinkan karena pada konsep data

multidimensi, maka data berupa fakta yang sama bisa dilihat dengan

menggunakan dimensi yang berbeda. Fasilitas lain yang ada pada tool

perangkat lunak OLAP adalah drill-down dan roll-up. Drill-down adalah

kemampuan untuk melihat detail dari suatu informasi yang ditampilkan

sedangkan roll-up adalah kebalikan dari drill-down.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

17

3. Data Mining

Data mining adalah proses untuk mencari informasi dan pengetahuan

baru dengan cara menggali (mining) data yang berjumlah banyak pada data

warehouse, dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence),

statistik, dan matematika. Data mining merupakan teknologi yang diharapkan

bisa menjembatani komunikasi antara data dan pemakainya. Beberapa solusi

yang bisa diselesaikan dengan data mining diantaranya :

a. Menembak target pasar

Data mining dapat melakukan pengelompokan (clustering) dari

model – model pembeli dan melakukan klasifikasi terhadap setiap

pembeli sesuai dengan karakteristik yang diinginkan seperti kesukaan

yang sama, tingkat penghasilan yang sama, kebiasaan membeli dan

karakteristik lainnya.

b. Melihat pola beli pemakai dari waktu ke waktu

Data mining dapat digunakan untuk melihat pola beli seseorang dari

waktu ke waktu.

c. Cross-market Analisis

Data mining dapat dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara

penjualan satu produk dengan produk lainnya.

d. Profil Customer

Data mining dapat membantu pengguna untuk melihat profil

pembeli sehingga dapat diketahui pembeli tertentu suka membeli produk

apa saja.

e. Informasi Summary

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

18

Data mining dapat dimanfaatkan untuk membuat laporan

summary yang bersifat multidimensi yang dilengkapi dengan informasi

statistik lainnya.

4. Proses Informasi Eksekutif

Data warehouse digunakan untuk mencapai ringkasan informasi yang

penting dengan tujuan membuat keputusan bisnis, tanpa harus menjelajahi

keseluruhan data. Dengan menggunakan data warehouse, segala laporan

telah diringkas dan dapat pula diketahui rinciannya secara lengkap. Hal ini

akan mempermudah proses pengambilan keputusan. Informasi dan data pada

laporan data warehouse menjadi target informatif bagi user, dimana user

disini adalah pihak eksekutif.

2. 3. 3 Karakteristik Data Warehouse

Menurut Inmon (2002, p31) dapat diketahui bahwa sebuah data warehouse

mempunyai karakteristik, antara lain :

• Subject Oriented (Berorientasi Subyek)

• Integrated (Terintegrasi)

• Non – Volatile (Tidak Dapat Berubah)

• Time – Variant (Variasi Waktu)

2.3.3.1 Subject Oriented (Berorientasi Subyek)

Data warehouse berorientasi subyek karena didasarkan pada subyek-

subyek yang ada didalam perusahaan, seperti: customer, products, dan sales.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

19

Bukannya berorientasi pada proses atau fungsi aplikasi tertentu, seperti :

customer invoicing, stock control, dan product sales.

Perbedaan antara orientasi aplikasi proses dengan orientasi subyek

terlihat jelas pada perbedaan isi data pada tingkatan data yang rinci. Data yang

tidak digunakan pada pemrosesan sistem penunjang keputusan (Decision Support

System) tidak termasuk sebagai data pada data warehouse, sedangkan pada

orientasi aplikasi operasional, data yang digunakan terdiri atas data untuk

keperluan fungsional atau pemrosesan baik yang dibutuhkan maupun yang tidak

dibutuhkan.

2.3.3.2 Integrated (Terintegrasi)

Data warehouse bersifat intergrated, artinya data warehouse harus

menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang terpisah ke dalam

suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan

demikian data tidak bisa dipisah-pisah karena data yang ada merupakan satu

kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri.

Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara seperti

konsisten dalam penamaan variabel, konsisten dalam ukuran variabel dan

konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.

Contoh konsistensi yang ditunjukkan oleh data warehouse terlihat pada :

• Pengembang aplikasi harus memilih untuk memberi kode pada kolom

negara sesuai yang dikehendaki. Ada yang menghendaki memberikan

kode “ina” untuk negara Indonesia, kode “sgp” untuk negara Singapura,

dan kode “eng” untuk negara Inggris. Ada juga yang mempresentasikan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

20

kode “id” untuk negara Indonesia, kode “sg” untuk negara Singapura, dan

kode “uk” untuk negara Inggris. Data tersebut harus diubah ke dalam

format data warehouse yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi dari awal

sampai akhir, data warehouse akan menggunakan format kode “id”, “sg”,

dan “uk” untuk memberikan penamaan negara.

Di dalam beberapa database digunakan beberapa satuan ukuran seperti

kilometer, meter, centimeter, dan inci. Apabila data yang berasal dari database

ingin disimpan kedalam suatu data warehouse, maka satuan ukuran harus

diintegrasikan terlebih dahulu menggunakan format ukuran yang konsisten,

misalnya menggunakan ukuran meter (m). Jadi dari awal sampai akhir, data

warehouse akan menggunakan format “ m ” untuk jenis satuannya.

2.3.3.3 Non – Volatile (Tidak Dapat Berubah)

Non – volatile berarti bahwa ketika data sudah disimpan ke dalam sebuah

data warehouse, data tidak boleh berubah atau tidak boleh ada perubahan

didalamnya. Hal ini disebabkan karena data warehouse bertujuan agar

penggunanya dapat menganalisa data historis yang ada untuk keperluan

pengambilan keputusan.

2.3.3.4 Time-Variant (Variasi Waktu)

Time-variant disini diartikan bahwa data dalam sebuah data warehouse

berhubungan dengan suatu titik atau point dalam suatu periode waktu tertentu.

Misalnya kwartalan, semester, ataupun tahunan. Contoh variasi waktu antara

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

21

lain : jumlah penjualan per semester, data produk – produk yang ada dalam

perusahaan per tahun.

2.3.4 Anatomi Data Warehouse

Menurut Prabowo (1997, p7) terdapat tiga jenis dasar anatomi data

warehouse, yaitu :

• Functional Data Warehouse (Data warehouse Fungsional)

• Centralized Data Warehouse (Data warehouse Terpusat)

• Distributed Data Warehouse (Data Warehouse Terdistribusi)

2.3.4.1 Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)

Data warehouse fungsional mengambil data yang diperoleh dari hasil

kegiatan operasi sehari-hari, dan dibuat lebih dari satu yang dikelompokkan

berdasarkan masing – masing fungsi yang ada di dalam perusahaan seperti fungsi

keuangan (financial), fungsi pemasaran (marketing), fungsi kinerja personalia,

dan sebagainya.

Kelebihan dari bentuk fungsional ini adalah sistem mudah dibangun

dengan biaya yang relatif murah dan dapat memberikan kemampuan sistem

pengumpulan data yang terbatas kepada kelompok user.

Sedangkan kekurangan dari bentuk fungsional ini adalah resiko kehilangan

konsistensi dari data dan juga terbatasnya kemampuan dalam pengumpulan data

bagi user.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

22

Workstation

Data WarehouseFungsional

Source

Workstation

Data WarehouseFungsional

Source

Source

Gambar 2.1 Anatomi dari Data Warehouse Fungsional

2.3.4.2 Centralized Data Warehouse (Data warehouse Terpusat)

Data warehouse terpusat merupakan pendekatan yang paling baik

digunakan. Hal ini dikarenakan karena bentuk dari data warehouse terpusat

terlihat seperti bentuk data warehouse fungsional, namun disini sumber data

terlebih dahulu dikumpulkan atau diintegrasikan pada suatu tempat terpusat.

Kemudian barulah data tersebut dibagi-bagi berdasarkan fungsi-fungsi yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Bentuk ini sering digunakan oleh perusahaan-

perusahaan yang belum memiliki jaringan eksternal.

Kelebihan dari data warehouse terpusat dibanding dengan data warehouse

fungsional adalah data benar-benar terintegrasi. Sistem ini mengharuskan data

dikirim tepat pada waktunya agar tetap konsisten dengan pemasok data lainnya.

Disamping itu, user hanya dapat mengambil data dari pusat pengumpulan saja

dan tidak dapat berhubungan secara langsung dengan pemasok datanya sendiri.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

23

Sedangkan kekurangan dari data warehouse terpusat adalah pada

penerapannya membutuhkan biaya pemeliharaan yang tinggi atas sistem

pengumpulan data yang besar. Selain itu diperlukan waktu yang lama untuk

membangun sistem tersebut.

Workstation

Data WarehouseFungsional

Source

Workstation

Data WarehouseFungsional

Source

Source

Data WarehouseTerpusat

Gambar 2.2 Anatomi dari Data Warehouse Terpusat

2.3.4.3 Distributed Data Warehouse (Data warehouse Terdistribusi)

Data warehouse terdistribusi dikembangkan berdasarkan konsep gateway

data warehouse, sehingga memungkinkan user dapat langsung berhubungan

dengan sumber data atau pemasok data maupun dengan pusat pengumpulan data

lainnya. Gambar user data merupakan gambaran logika karena data mungkin

diambil dari berbagai sumber yang berbeda.

Keuntungan dari data warehouse terdistribusi adalah kelebihannya dalam

mengakses data dari luar perusahaan yang lebih mengalami sinkronisasi terlebih

dahulu dan tetap terjaga konsistensinya. Hal ini dikarenakan data warehouse

terdistribusi menggunakan teknologi client-server untuk mengambil data dari

berbagai sumber.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

24

Sedangkan kerugian dari data warehouse terdistribusi ini adalah pada

penerapannya memerlukan biaya yang sangat besar dan juga kompleks untuk

diterapkan karena sistem operasinya dikelola secara terpisah.

Workstation

Source

Workstation

Source

Source

Data Warehouse Gateway

Gambar 2.3 Anatomi Data Warehouse Terdistribusi.

2.3.5 Struktur Data Warehouse

Data warehouse mempunyai struktur yang spesifik dan mempunyai

perbedaan dalam tingkatan ringkasan (summary) dan detail data serta perbedaan

dalam tingkatan umur data. Struktur data warehouse tersebut terdiri atas:

• Current detail data (data detail saat ini)

• Old detail data (data detail histories)

• Lightly summarized data (data ringkasan level menengah)

• Highly summarized data (data ringkasan level tinggi)

• Metadata

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

25

METADATA

OperationalTransformation

Old Detail

Current Detail

Lightly Summarized(Data Mart)

HighlySummarized

Gambar 2.4 Struktur Data Warehouse

2.3.5.1 Current Detail Data

Current detail data berisi data yang mencerminkan keadaan yang sedang

berjalan saat ini. Bagian ini sangat penting karena merefleksikan kejadian yang

sedang berlangsung dalam sebuah perusahaan. Berukuran sangat besar karena

merupakan level terendah dan menyimpan semua informasi dan data yang ada

dalam perusahaan. Current detail data menjadi perhatian utama. Hal ini

disebabkan karena:

• Merefleksikan kejadian yang sedang berlangsung dalam sebuah

perusahaan.

• Jumlah datanya sangat banyak dan disimpan pada tingkat level

penyimpanan terendah.

• Biasanya disimpan dalam media penyimpanan agar cepat diakses, namun

mahal dan pengaturannya kompleks.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

26

• Digunakan untuk merekapitulasi data sehingga current detail data harus

akurat.

2.3.5.2 Old Detail Data

Old detail data merupakan histori data dari perusahaan yang merupakan

hasil back-up yang disimpan dalam media penyimpanan yang terpisah dan dapat

diakses kembali pada saat tertentu. Old detail data biasanya disimpan pada

media penyimpanan seperti tape disk karena pengaksesannya relatif jarang.

2.3.5.3 Lightly Summarized Data

Lightly summarized data merupakan ringkasan dari detail data tapi belum

bersifat total summary. Biasanya data ini disimpan pada media penyimpanan

seperti disk.

2.3.5.4 Highly Summarized Data

Highly summarized data merupakan ringkasan yang bersifat totalitas solid

dan mudah diakses. Highly summarized data digunakan untuk melakukan analisa

perbandingan data berdasarkan waktu dan analisa yang menggunakan multi

dimensi.

Database multidimensi adalah suatu teknologi software yang

mempermudahkan dalam melakukan pencarian dan pengambilan data dalam

volume besar.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

27

2.3.5.5 Metadata

Metadata merupakan informasi dari sumber data atau struktur data dimana

mengandung struktur data, algoritma yang dijalankan, mapping dari operasi ke

data warehouse.

Sedangkan metadata menurut Poe (1996, p169) adalah data tentang data,

yang menyediakan informasi tentang struktur data dari hubungan antar data atau

database dalam lingkungan data warehouse. Terdapat dua tipe metadata, yaitu :

• Metadata operasional, merupakan berfungsi untuk sistem operasi dimana

menjelaskan sistem operasi awal, baik berupa nama, tipe data, dan sumber

lainnya, ke dalam tujuan transformasi data warehouse.

• Metadata DSS, memetakan data dan data warehouse ke segi dan sebagai alat

front-end untuk memanipulasi data dan membuat laporan.

2.3.6 Arsitektur Data Warehouse

Menurut Conolly dan Beg (3rd edition, p1052) Arsitektur data warehouse

terdiri dari operational data, operational data store, load manager, warehouse

manager, query manager, detailed data, lightly dan highly summarized data,

archive/backup data, metadata, end-user access tools.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

28

Gambar 2.5 Arsitektur Data Warehouse (Connolly & Begg, p1053)

Menurut Poe (1996, p24) arsitektur adalah sekumpulan peraturan atau

struktur yang menyediakan kerangka kerja untuk merancang sistem atau produk

secara keseluruhan. Arsitektur data warehouse mempunyai komponen utama

yaitu database yang hanya dapat dibaca (read-only).

Menurut Poe (1996, p40-41) karakteristik arsitektur data warehouse

adalah sebagai berikut :

• Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database, dan

file.

• Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum disimpan

kedalam data warehouse.

• Data warehouse adalah jenis database read-only yang diciptakan untuk

Operational Data source 1

Operational Data source 2

Operational Data source n

Operational Data store (ODS)

Lightly Summ arized Data

Metadata

Detailed Data

Warehous e Manager

Archive/back up data

High ly Summarized data Load

Manager

Warehous e Manager

Query Manager

Reporting, query, applic ation development, and EIS tools

OLAP Tools

Data mining tools

End-user acc ess tools

DBMS

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

29

mengambil keputusan.

• User mengakses data warehouse lewat front-end tool atau aplikasi.

2.3.6.1 Jenis Arsitektur Data Warehouse

Ada beberapa macam arsitektur data warehouse yang antara lain arsitektur

two-tier, arsitektur three-tier, dan arsitektur bottom-up.

2.3.6.1.1 Arsitektur Two-Tier

Pada arsitektur two-tier ini, operasional data ditransformasikan dan

ditransfer ke data warehouse. Untuk membantu proses transformasi, sebuah

Enterprise Data Model (EDM) dibuat. Enterprise Data Model ini menjelaskan

tentang struktur data warehouse yang berisi metadata yang dibutuhkan untuk

menempatkan serta mengakses database yang dihasilkan dari sumber data

ekstenal. Arsitektur two-tier akan menemui kesulitan pada performance apabila

suatu data warehouse berukuran besar.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

30

Workstation

Workstation

Workstation

OperationalDatabase

TRANSFORMASI

Summarized Data

Data W arehouse Server

OperationalDatabase

OperationalDatabase

Gambar 2.6 Arsitektur Two–Tier Data Warehouse

2.3.6.1.2 Arsitektur Three-Tier

Organisasi yang menemui kesulitan dalam menerapkan arsitektur two-tier

pada umumnya akan beralih ke arsitektur three-tier. User pada departemen

pada umumnya hanya mengakses sebagian kecil dari porsi data warehouse,

oleh karena itu digunakanlah data mart.

Pada umumnya data mart ini memiliki server yang terpisah dengan data

warehouse, yang bertujuan untuk performance dan fault tolerance. Masing-

masing departemen bertanggung jawab untuk mengawasi data mart

departemennya.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

31

User Depar tement

OperationalDatabase

TRANSFORMASI

Summarized Data

Data Warehouse Server

OperationalDatabase

OperationalDatabase

Data Mart T ier

Data Mart

Data Mart T ier

Data Mart

User Depar tement

User Departement

Gambar 2.7 Arsitektur Three –Tier Data Warehouse

2.3.6.1.3 Arsitektur Bottom-Up

Pada arsitektur bottom-up, data dimodelkan dalam satu function atau

proses dalam suatu waktu dan disimpan di data mart yang terpisah. Jika

waktunya tiba, data baru disintesis, disaring (dibersihkan) dan di-merge ke

dalam data mart yang telah tersedia atau dapat juga dengan membangun data

mart yang baru.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

32

User Departement

OperationalDatabase

Operat ionalDatabase

OperationalDatabase

Data Mart Tier

Data Mart

Data Mart Tier

Data Mart

User Departement

User Departement

Gambar 2.8 Arsitektur Bottom-Up Data Warehouse

2.3.7 Infrastruktur Data Warehouse

Menurut Poe (1998, p43) Infrastruktur data warehouse terdiri dari

software, hardware, pelatihan-pelatihan dan komponen-komponen lainnya yang

memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan arsitektur

data warehouse. Infrastruktur teknikal antara lain berupa teknologi, platform,

database, gateway,dan komponen-komponen penting yang mendukung arsitektur

data warehouse yang terpilih. Salah satu instrumen yang mempengaruhi

keberhasilan pengembangan data warehouse adalah pengidentifikasian arsitektur

mana yang terbaik dan infrastruktur apa yang dibutuhkan.

Arsitektur dan infrastruktur sangat erat hubungannya. Arsitektur yang sama

mungkin akan membutuhkan infrastruktur yang berbeda, tergantung pada

kebutuhan lingkungan perusahaan ataupun organisasi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

33

2.4 Perancangan Data Warehouse

Dalam merancang data warehouse, diperlukan adanya konsep dalam

pembuatannya yang dapat dilihat penjelasannya berikut ini

2.4.1 Skema Bintang (Star Schema)

Menurut Poe (1998, p191) Skema bintang merupakan perancangan yang

memiliki struktur sederhana dengan tabel-tabel yang relatif dan penggabungan

yang telah diketahui. Skema bintang juga merupakan suatu rancangan database

pada data warehouse yang menggambarkan hubungan yang jelas antara struktur

tabel fakta dan tabel dimensi. Skema ini dapat dibaca dengan mudah oleh analis

maupun pemakai yang tidak biasa dengan struktur database.

Skema bintang memiliki beberapa keuntungan yang tidak terdapat pada

struktur relasional biasa. Berikut merupakan keuntungan dari penggunaan skema

bintang:

1. Respon data lebih cepat daripada perancangan database operasional.

2. Mempermudah dalam hal modifikasi atau pengembangan data warehouse

yang terus menerus.

3. End – user dapat menyesuaikan cara berpikir dan menggunakan data.

4. Menyederhanakan pemahaman dan penelusuran metadata bagi pemakai dan

pengembang.

2.4.2 Perancangan Skema Bintang

Skema bintang terdiri dari dua macam tabel, yaitu tabel fakta (fact table)

dan tabel dimensi (dimension table).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

34

Tabel Fakta

Sering disebut major table, yang merupakan inti dari skema bintang

dan berisi data aktual yang akan dianalisis. Field – field dalam fakta disebut

measure dan biasanya berupa numerik. Selalu berisi foreign key dari masing-

masing tabel dimensi.

Tabel Dimensi

Sering disebut minor table, yang merupakan tabel dari skema bintang

yang menyediakan jenis perspektif dari cara pandang terhadap data.

Tabel dimensi mempuyai field – field dari level hierarki tabel dimensi. Nama

dari field tersebut biasanya menggunakan nama dari level dalam suatu

hierarki.

2.4.3 Jenis-jenis Skema Bintang

Dalam penggunaannya, terdapat dua jenis skema bintang berdasarkan pada

kebutuhannya, yaitu skema bintang sederhana dan skema bintang dengan

beberapa tabel fakta.

2.4.3.1 Skema Bintang Sederhana

Pada skema bintang sederhana, setiap tabel harus mempunyai primary

key yang terdiri dari satu kolom atau lebih. Primary key tersebut membuat

masing-masing baris menjadi unik. Primary key pada tabel fakta terdiri dari

satu atau lebih foreign key. Foreign key adalah kolom pada suatu tabel yang

nilainya didefinisikan oleh primary key pada tabel yang lain.

Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan antara satu tabel fakta dan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

35

tiga tabel dimensi. Tabel fakta memiliki primary key yang terdiri dari tiga

foreign key, yaitu kunci ke-1, kunci ke-2, kunci ke-3, yang masing-masing

merupakan primary key pada tabel dimensi.

Kunci 1AtributeAtribute

Atribute. . .

Kunci 2AtributeAtribute

Atribute. . .

Tabel dimensi 1

Tabel dimensi 2Kunci 3

Kolom dataKolom data

Kolom data. . .

Kunci 2Kunci 1

Tabel fakta

Kunci 3AtributeAtribute

Atribute. . .

Tabel dimensi 3

Gambar 2.9 Skema Bintang Sederhana.

2.4.3.2 Skema Bintang dengan Beberapa Tabel Fakta

Skema ini bisa terdiri dari beberapa tabel fakta. Hal ini terjadi karena tabel

– tabel fakta tersebut berisi kenyataan yang tidak saling berhubungan atau karena

perbedaan waktu pemuatan data, selain itu dapat juga meningkatkan kinerja

(performance). Tabel fakta yang umu digunakan untuk menampung berbagai

tingkat dari data yang bermacam-macam terutama jika data tersebut dalam

jumlah besar.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

36

Kunci 1AtributeAtribute

Atribute. . .

Kunci 2AtributeAtribute

Atribute. . .

Tabel dimensi 1

Tabel dimensi 2

Kunci 3Kolom dataKolom data

Kolom data. . .

Kunci 2Kunci 1

Tabel fakta 1

Kunci 3AtributeAtribute

Atribute. . .

Tabel dimensi 3

Kunci 3Kolom dataKolom data

Kolom data. . .

Kunci 2Kunci 1

Tabel fakta 2

Gambar 2.10 Skema Bintang dengan banyak Tabel Fakta

2.4.4 Skema Snowflake

Skema snowflake merupakan variasi dari skema bintang yang menyimpan

seluruh informasi tabel dimensi dalam bentuk normal ke-3 dan tabel fakta tetap

dalam keadaan semula seperti yang terlihat pada gambar berikut

Kunci 1

Kunci 1Atribut 4Atribut 5Atribut 6

Tabel dimensi 1

Atribut 7

Atribut 8

Tabel dimensi 2Kunci 2

Kunci 6

Atribut 8Kunci 6

Tabel dimensi 6

AtributTabel Atribut 8

Atribut 5Tabel atribut 5

Atribut 6Tabel atr ibut 6

Kunci 2Kunci 3

Kolom dataKolom data. . .Kolom data

Kunci 3

Kunci 4Kunci 5

Atr ibut 1Atr ibut 2Atr ibut 3

Tabel fakta

Tabel dimensi 3

Kunci 4Atribut

Kunci 4Atribut

Tabel dimensi 4

Tabel dimensi 5

Gambar 2.11 Skema Snow Flake (Poe, 1996, p129)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

37

Penggunaan tabel dimensi sangatlah menonjol, karena itulah perbedaan

dasar dari skema bintang dan skema snowflake. Ciri-ciri skema snowflake adalah

sebagai berikut :

1. Tidak terdapat level pada tabel dimensi.

2. Tabel dimensi di normalisasi dengan dekomposisi pada tabel atribut.

3. Setiap dimensi membunyai satu (1) key untuk setiap level pada hierarki

dimensi.

4. Kunsi level terendah menghubungkan tabel dimensi dengan tabel fakta dan

tabel atribut level terendah.

Sedangkan beberapa keuntungan dari skema snowflake dapat dilihat pada

point-point berikut ini :

a. Kecepatan dalam pemindahan data dari data OLAP ke dalam metadata.

b. Sebagai alat pengambil keputusan tingkat tinggi dimana dengan

menggunakan skema snowflake seperti ini seluruh struktur dapat

digunakan seluruhnya.

c. Banyak anggapan yang menyatakan bahwa lebih nyaman merancang

dalam bentuk normal ketiga.

2.4.5 Metodologi Perancangan Data warehouse

Berdasarkan kutipan (Connolly & Begg, 2002, p1083) metodologi yang

dikemukan oleh Kimball dalam membangun data warehouse terdapat sembilan

tahapan, dikenal dengan “Nine-step Methodology”, antara lain :

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

38

1. Memilih proses (Choosing Proses)

Proses atau fungsi berkenaan dengan subyek dari data mart tertentu.

Data mart pertama yang dibangun haruslah menjadi data mart yang dapat

dibangun tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan mampu menjawab

pertanyaan bisnis yang paling penting. Pilihan terbaik untuk data mart

pertama cenderung lebih berkaitan dengan penjualan (sales), karena

sumber data ini kelihatan lebih mudah di akses dan berkualitas tinggi.

2. Memilih grain (Choosing the grain)

Memilih grain berarti memutuskan sebuah variabel yang dinyatakan

oleh tabel fakta (fact table). Hanya pada saat grain pada table fakta sudah

dipilih, baru bisa diidentifikasikan dimensi yang diperlukan oleh tabel fakta

tersebut. Keputusan grain untuk tabel fakta juga menentukan grain dari

masing-masing tabel dimensi.

3. Menentukan dimensi (Identifying and conforming the dimensions)

Dimensi membuat suatu konteks dalam memberikan pertanyaan

mengenai fakta yang ada dalam tabel fakta. Suatu dimensi yang baik dapat

membuat data mart mudah untuk dipahami dan digunakan. Kita

menggunakan dimensi dengan detil yang cukup untuk menggambarkan

suatu data seperti client dan property dengan grain yang tepat. Dimensi

dengan data yang kurang lengkap akan mengurangi kegunaan data mart

dalam perusahaan.

Apabila ada dimensi yang muncul dalam dua data mart, maka kedua

data mart tersebut pasti memiliki dimensi yang sama atau salah satu data

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

39

mart merupakan subset matematis dari data mart lainnya. Hanya dengan

cara inilah dua data mart dapat berbagi satu atau dua dimensi dalam satu

aplikasi yang sama. Pada saat sebuah dimensi digunakan untuk lebih dari

satu data mart, dan dimensi ini tidak disinkronisasi maka keseluruhan data

warehouse akan gagal. Karena dua data mart tidak bisa digunakan secara

bersama-sama.

4. Menentukan fakta (Choosing the facts)

Grain dari tabel fakta menentukan fakta – fakta yang dapat digunakan

di dalam data mart. Semua fakta harus ditunjukkan pada tingkat yang

dinyatakan secara tidak langsung oleh grain. Fakta haruslah berupa

numerik dan bahan tambahan. Fakta tambahan dapat dimasukkan kedalam

tabel fakta dengan catatan fakta tersebut harus konsisten dengan grain dari

tabel fakta.

5. Menyimpan pre-calculation pada tabel fakta (Storing pre-calculations

in the fact table)

Setelah fakta diperoleh, fakta tersebut harus dikaji ulang untuk

menentukan apakah terdapat kemungkinan untuk melakukan pre –

calculation. Hal ini terjadi apabila fakta diperlukan untuk membentuk

sebuah laporan rugi-laba (a profit and loss statement).

6. Rounding out the dimension tables

Pada tahap ini, kita mengkaji kembali tabel dimensi yang sudah ada

dan menambahkan sebanyak mungkin penjelasan kedalam dimensi.

Penjelasan ini sedapat mungkin mudah untuk dipahami dan intutif bagi

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

40

pengguna. Kegunaan data mart ditentukan oleh ruang lingkup atribut dari

tabel dimensi.

7. Memilih durasi database (Choosing the duration of the database)

Durasi berguna untuk mengukur seberapa lama tabel fakta yang dapat

di simpan. Beberapa perusahaan lebih membrikan perhatian pada periode

waktu satu atau dua tahun sebelumnya. Tetapi beberapa perusahaan lainnya

seperti perusahaan asuransi, membutuhkan penganalisaan dalam rentang

waktu lima tahun atau lebih.

Tabel fakta yang sangat besar akan menimbulkan dua masalah dalam

perancangan data warehouse. Masalah yang pertama adalah sangat sukar

bagi sumber untuk memperoleh data lama, karena semakin tua datanya

semakin banyak masalah dalam membaca dan menginterpretasikan file

lama. Masalah yang kedua adalah kebutuhan dimensi dengan menggunakan

versi yang lama, dan bukan versi yang terbaru.

8. Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan (Tracking slowly

changing dimensions)

Amati perubahan dari dimensi pada dimension table. Ada tiga tipe

dasar dari perubahan dimensi yang perlahan, yaitu :

a. Perubahan atribut dimensi ditulis ulang (over write).

b. Perubahan atribut dimensi mengakibatkan pembuatan suatu dimensi

baru.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Efektivitas Kegiatan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-2-00494-SI Bab 2.pdf · pikiran, dan alat lain yang telah dikeluarkan atau

41

c. Perubahan atribut dimensi mengakibatkan alternatif atribut dibuat,

sehingga nilai atribut yang lama dan yang baru dapat diakses secara

bersama – sama.

9. Memutuskan prioritas query dan mode dari query (Deciding the query

priorities and the query modes)

Pada tahap ini kita mempertimbangkan masalah perancangan fisik

(physical design) seperti masalah kemanan data, masalah pengarsipan data,

masalah backup data. Masalah perancangan fisik yang paling kritis yang

dapat mempengaruhi pandangan pengguna akhir terhadap data mart adalah

masalah pembagian fisik tabel fakta kedalam disk.