bab 2 - bina nusantara | library & knowledge...
TRANSCRIPT
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Marketing
Marketing atau dikenal pemasaran merupakan sebuah proses manajemen
yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan
kebutuhan pelanggan yang menguntungkan. Definisi ini berfokus pada
pemasaran terhadap pelanggan, sementara disisi lain operasi bisnis ini untuk
mencapai profitabilitas.
Konsep marketing atau pemasaran itu sendiri yaitu pengelolaan berbagai
kegiatan organisasi yang berdampak pada pelanggan sebagai bagian dari
pemasaran. Konsep modern memandang pemasaran itu lebih luas dari pada
pandangan pada umumnya yang menyatakan pemasaran hanya sebuah konsep
iklan atau penjualan saja. Orientasi pemasaran yaitu bagaimana
mengkoordinasikan semua kegiatan organisasi yang berdampak pada pelanggan
untuk memberikan kebutuhan pelanggan. (Chaffey,2011:388)
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) Pemasaran merupakan suatu proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
10
2.2 E-Marketing
Menurut Chaffey (2011:388) E-Marketing itu sendiri merupakan bagaimana
proses pencapaian tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi komunikasi
elektronik.
2.3 Perencanaan
Menurut Garrison, Noreen, Brewer (2008:39) Perencanaan merupakan
pemilihan serangakaian kegiatan dan penentuan bagaimana kegiatan tersebut
akan dilaksanakan.
2.4 Metode Penelitian SOSTAC
SOSTAC merupakan salah satu metode penelitian yang dapat digunakan oleh
perusahaan didalam penerapan e-marketing yang lebih efektif. SOSTAC
merupakan strategi sederhana yang telah dikenal oleh banyak orang, namun
mampu mengidentifikasi permasalahan yang mampu dilakukan untuk mencapai
tujuan. Kerangka SOSTAC telah dikembangkan oleh Paul Smith pada tahun
1999. Terdapat beberapa tahapan, yaitu :
o Situation – Dimana kita sekarang?
o Objectives – Kemana kita akan pergi?
o Strategy – Bagaimana kita mencapai kesana?
11
o Tactics – Bagaimana cara kita mencapai kesana?
o Action – Apa rencana kita?
o Control – Apakah kita sudah sampai kesana?
Gambar 2.1 Kerangka Kerja SOSTAC®
Situation Analysis ( Where Are We Now )
Situation Analysis merupakan tahapan pertama didalam metode
SOSTAC dari E-Marketing plan. Yang menjelaskan dimana posisi kita
12
sekarang (Where Are We Now) ? pada tahapan ini, kita perlu menganalisis
baik secara internal maupun eksternal didalam organisasi kita. Bagaimana
lingkungan bisnis mempengaruhi situasi bisnis kita secara offline saat ini atau
yang sedang berjalan. Situation Analysis sendiri merupakan suatu analisa
lingkungan dan meninjau proses internal dan sumber daya untuk
menginformasi pengembangan strategi.
Untuk mengetahui faktor internal perusahaan, ada hal-hal yang perlu
diketahui untuk menjadi patokan dalam pengenalan internal perusahaan itu
sendiri, yang meliputi performa perusahaan, kemampuan, kebijakan
perusahaan, bauran pemasaran (marketing mix), dan bauran jasa. Sedangkan
faktor eksternal meliputi struktur pasar, tren pasar, ekonomi (mikro), dan
kekuatan (power).
Situation melibatkan implementasi yang terkandung dalam
perusahaan pada bentuk performa perusahaan dari hasil pemasaran, analisi
kekuatan, kelemahan, dan lingkungan, dalam bentuk kesempatan dan kunci
isu perusahaan di masa mendatang dapat teridentifikasi.
Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan
ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis lebih
dikenal dengan analisis SWOT. SWOT merupakan sebuah alat yang relative
sederhana namun dapat membantu organisasi dalam mengalisis sumberdaya
internal mereka dalam hal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses)
dan mencocokkan mereka terhadap lingkungan eksternal dalam hal peluang
13
(Opportunities) dan ancaman (Threats). Teknik ini dibuat oleh Albert
Humphrey. Analisis SWOT terdiri dari :
- Strengths
Strengths merupakan suatu keunggulan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Contoh : Brand yang sudah dikenal, mempunya
pelanggan setia.
- Weaknesses
Weaknesses merupakan suatu hal menjadi kelamahan bagi
perusahaan, yang dapat merugikan perusahaan. Contoh : Customer
Care yang buruk, merk yang tidak dipercaya oleh konsumen, sumber
daya manusia yang tidak memiliki skill.
- Opportunities
Opportunities merupakan peluang pasar yang dimiliki oleh
perusahaan yang dapat dimanfaatkan bagi perusahaan untuk meraih
peluang yang ada untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Peluang pasar, pelayanan yang baru
- Threats
Threats merupakan ancaman, gangguan, hambatan bagi perusahaan
untuk berkembang. Ancaman atau gangguan ini bisa dari luar ataupun
dari dalam perusahaan. Contoh : kompetitor, bencana alam.
14
Objectives (Where Do We Want to Be?)
Pada tahapan kedua dalam SOSTAC ini, maka perusahaan dapat
memulai menentukan tujuan yang jelas karena ini akan membuat strategi dan
tindakan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pada tahapan ini, perusahaan
lebih bagaimana menentukan langkah-langkah yang ingin diambil dan
menentukan secara efektif dan tepat. Sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai dan lebih fokus serta tidak menyia-nyiakan waktu yang ada.
SMART dapat digunakan untuk menilai kesesuaian tujuan yang
ditetapkan untuk mendorong strategi yang berbeda atau perbaikan berbagai
macam proses bisnis. SMART merupakan singkatan dari Specific,
Measurable, Actionable, Relevant, Time-related. Dimana memiliki definisi
sebagai berikut (Dave Cheffey, 2011:268) :
- Specific: tujuan yang cukup detail untuk mengukur masalah dan
peluang sehingga dapat digunakan sebagai pedoman pembuatan
strategi yang tepat sasaran.
- Measurable: Tujuan yang ditetapkan apakah bisa diukur secara
kuantitatif atau kualitatif, sehingga perusahaan dapat memonitor
apakah tujuan tersebut dapat dicapai atau tidak.
- Actionable: Tujuan yang dibuat harus realistis dan dapat
dilaksanakan. Untuk mengukur hal ini, perusahaan dapat
membandingkan kemampuan yang dimiliki dengan tujuan yang ingin
dicapai. Bila kemampuan yang dimiliki tidak bisa memenuhi
pencapaian tujuan, berarti ujuan tersebut tidak bersifat actionable.
15
- Relevant: Tujuan yang dibuat harus relevan dengan masalah yang
ingin diselesaikan oleh manager
- Time-related: Tujuan yang dibuat harus memiliki target waktu atau
deadline sesuai kerangka waktu yang ditetapkan sehingga bisa
memacu perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Ada lima contoh manfaat diterapkannya e-marketing bagi perusahaan, yang
semuanya dapat dirangkum menjadi 5S. 5S ini bisa dijadikan sebagai
pedoman penetapan tujuan bagi perusahaan yang ingin menerapkan e-
marketing. Berikut penjelasan dari 5S tesebut (Chaffey & Smith, 2008:451):
Sell: Salah satu manfaat dari adanya penerapan e-marketing pada
perusahaan adalah dapat membantu dalam meningkatkan penjualan,
karena promosi yang dilakukan perusahaan secara online bisa
menjangkau masyarakat luas. Jika tujuan perusahaan menerapkan e-
marketing ini adalah untuk meningkatkan penjualan, maka buatlah
promosi secara online yang dapat meyakinkan calon customer untuk
membeli produk perusahaan.
Serve: Manfaat lain dari adanya penerapan e-marketing adalah menambah
value. Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing adalah untuk
menambah value bagi customer, maka buatlah e-marketing yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan atau customer service.
Speak: Jika penerapan e-marketing pada perusahaan bertujuan untuk bisa
lebih dekat dengan customer, maka buatlah e-marketing menjadi sarana
komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan customer.
16
Save: Jika penerapan e-marketing bertujuan untuk mengurangi biaya
promosi, maka buatlah e-marketing yang dapat mengurangi anggaran
biaya yang sering dikeluarkan perusahaan sebelum adanya penerapan e-
marketing (misal, dengan adanya e-marketing, perusahaan dapat
meminimalkan metode promosi yang kurang efektif, seperti melalui
pencetakan brosur secara berlebihan).
Sizzle: Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing adalah untuk
meningkatkan brand awareness dan recognition melalui jalur online,
maka buatlah e-marketing yang dapat menyebarkan informasi mengenai
brand, produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan secara cepat
kepada masyarakat luas.
Strategy (How Do We Get There?)
Setelah tujuan yang ingin dicapai berhasil dirumuskan pada tahap
sebelumnya, maka penyusunan strategi yang tepat sasaran dapat dilakukan.
Banyak orang yang bertanya apa sebenarnya perbedaan dari Strategi dan
Taktik pada tahapan kerangka perencanaan SOSTAC.
Menurut Dave Chaffey dan P.R. Smith pada bukunya e-Marketing
Excellence (2008:454), strategi itu sendiri hanya merupakan panduan umum
untuk mencapai tujuan. Bedanya dengan taktik adalah, taktik diharuskan
menjabarkan detail mengenai cara atau tools spesifik yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan, disesuaikan dengan strategi yang telah ditetapkan.
Customer Value Proposition (yang dalam konteks pembuatan strategi e-
marketing disebut sebagai Online Value Proposition) dimana menurut
17
Anderson, Narus, & Rossum (2006, Three Kind of Value Proposition: Which
Alternative Conveys Value to Customers? Section, para.1) diartikan sebagai:
a. All benefit to your customers dimana Customer Value Proposition
diartikan sebagai daftar dari seluruh keuntungan yang akan diperoleh
customer jika membeli produk atau jasa perusahaan.
b. Favorable points of difference between your product with your
competitors dimana Customer Value Proposition diartikan sebagai daftar
keuntungan lebih yang akan diperoleh customer bila membeli
produk atau jasa perusahaan bila dibandingkan dengan membeli pada
kompetitor.
c. Resonating focus dimana Customer Value Proposition diartikan sebagai
keuntungan paling besar yang ditawarkan oleh perusahaan untuk menjaga
customer agar mau membeli produk atau jasa perusahaan baik di masa
sekarang maupun di masa depan. Strong value proposition atau valuen
proposition yang efektif harus mampu menarik minat target customer
untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan,
bahkan harus mampu mempengaruhi pelanggan agar bersedia untuk loyal
menggunakan produk atau jasa yang dijual perusahaan. Online value
proposition itu sendiri bisa diartikan sebagai Customer Value Proposition
yang ditawarkan oleh perusahaan kepada customer melalui channel online
(Chaffey, 2010, para.1). Banyak cara yang bisa dilakukan untuk
18
membangun Online Value Proposition yang efektif, diantaranya adalah
menggunakan pendekatan 7P seperti berikut:
Product (Content, Customisation, Community) – sediakan pelayanan
baru melalui media e-marketing yang telah dibangun sehingga dapat
memberikan experience yang positif bagi customer mengenai brand
yang dijual perusahaan, seperti penyediaan online customer service,
penyediaan informasi lengkap mengenai produk(termasuk isi
testimoni atau review terhadap produk yang diberikan oleh
pelanggan lain) dan pembentukan komunitas lewat jalur online, untuk
menambah value pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Price (Cost reduction) – berikan penawaran harga spesial atau lebih
murah melalui channel online, contoh: pemberian diskon pada barang
tertentu yang dibeli secara online atau penyediaan extra products atau
service jika membeli dalam jumlah tertentu.
Place –Jalur online dapat menyediakan channel baru yang relatif lebih
praktis digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
perusahaan, contohnya, customer dapat melakukan order kapan saja
dengan mudah melalui jalur online tanpa harus datang ke toko offline-
nya.
19
Promotion – Jalur online menyediakan banyak kesempatan dan
kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan promosi secara cepat,
murah dan mampu menjangkau masyarakat luas secara efektif. Yang
terpenting dalam hal promosi adalah kreatif dalam mengkombinasikan
e-tools yang sudah banyak tersedia untuk membantu keberhasilan
website e-marketing yang telah diluncurkan, seperti penggunaan
Search Engine Optimization, Display Ads, Social Networks, dan lain
sebagainya sebagai sarana atau alat untuk mempermudah customer
acquisition.
Physical evidence, People, Process - element marketing mix berikut
ini sangat penting perannya dalam membentuk experience bagi
customer. People berperan penting dalam menyukseskan customer
service, kualitas. Process (kualitas performa dan kemudahan akses
dari website perusahaan, kemudahan prosedur order melalui jalur
online, dll) dan Physical Evidence (seperti independent review
mengenai kualitas produk yang ditulis oleh seseorang di luar
perusahaan secara sukarela, news clippings yang ditulis media massa
mengenai perusahaan, bentuk packaging dari produk, penampakan
brand atau logo, dll) berperan penting dalam menciptakan persepsi
customer terhadap brand yang dijual perusahaan. Sehingga untuk
dapat menciptakan Online Proposition Value yang efektif,
pelaksanaan strategi untuk meningkatkan kualitas dari ketiga elemen
ini juga harus direncanakan dengan baik.
20
Menurut Dave Chaffey pada bukunya E-Marketing Excellence
(Chaffey & Smith, 2008:86), terdapat extra ‘P’ yang harus dipertimbangkan
dalam pembuatan strategi perusahaan berdasar marketing mix, yaitu
Partnership. Partnership disini maksudnya adalah aliansi antara dua
perusahaan yang bekerjasama dalam meningkatkan kualitas kampanye e-
marketing yang sedang dilakukan.
Dari 7P di atas biasanya banyak perusahaan yang hanya menggunakan
4P utama yaitu Product, Price, Place, Promotion, sebagai strategi
promosi perusahaan. Sedangkan 3P lainnya digunakan sebagai tambahan
untuk mengelola hubungan customer dengan perusahaan.
Pada tahapan ini, perusahaan melakukan tahapan didalam perumusan
strategi yang dapat disusun setelah tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan
dan dirumuskan pada tahap sebelumnya. Maka langkah selanjutnya adalah
dengan menyusun strategi tepat sasaran. Pada tahapan ini diperlukan strategi
target pemasaran, sebagai berikut :
- Segmentation
Segmentation, merupakan identifikasi kelompok yang berbeda dalam
target pasar dalam rangka untuk mengembangkan penawaran produk
yang berbeda dan komunkasi untuk kelompok. Segementasi pasar
memiliki pengertian dimana kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang meiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin
21
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Beberapa
segmentasi pasar pada pasar konsumen :
o Segmentasi Demografi meliputi umu, keluarga, siklus hidup,
pendapatan, pendidikan, umur, kelamin, ras, pekerjaan
o Segmentasi Geografi meliputi wilayah, ukuran daerah, ukuran
kota, iklim, kebudayaan
o Segmentasi Psikologis meliputi kelas social, gaya hidup,
kepribadian
o
- Target Marketing
Target Marketing merupakan evaluasi dan pemilihan segmen yang
tepat dan pengembangan penawaran yang sesuai. Targeting juga
memiliki arti dimana proses memilih target market yang tepat bagi
produk dan jasa perusahaan. Market Targeting adalah proses
mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau
lebih segmen untuk dimasukin.
Tiga criteria yang harus dipenuhi perusahaan dalam mengevaluasi
dan menentukan segmen yang akan ditarget, yaitu
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4216/modul_3.htm:
(1) Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan
akan cukup menguntungkan bagi perusahaan
22
(2) Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif
perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif
merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki
kekuatan untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih
(3) Segmen pasar yang dibidik itu harus didasrkan pada situasi
persaingannya yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi daya tarik target segmen.
Langkah-langkah dalam menentukan sasaran pasar (targeting) adalah
menganlisa permintaan konsumen, penentuan sasaran pasar, dan
mengembangkan strategi pemasarn. Ada tiga strategi dalam memilih
target pasar, yaitu :
o Mass-Market Strategy
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar,
yaitu :
Tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang
ada
Membagi produk dan program pemasaran untuk
segmen yang berbeda-beda atau disebut juga
differentiated marketing
o Niche-Market Strategy
23
Strategi ini melibatkan satu atau lebih segmen. Tujuan strategi
ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di
segmen yang lebih besar.
o Concentrated marketing (Growth-Market Strategy)
Startegi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan
kecil untuk menghindari konfrentasi langsung dengan
perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan
departemen riset dan pengembangan yang handal dan
kemampuan pemasarn untuk mengidentifikasi serta
mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk
baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.
- Positioning
Positioning adalah mempengaruhi persepsi pelanggan dari produk
dalam pasar. Positoning merupakan proses dimana pemasar mencoba
untuk menciptakan citra atau identitas di benak target pasar mereka
baik untuk citra produk, merek, atau organisasi itu sendiri. Menurut
Al Ries dan Jack Trout mengatakan bahwa pretasi terhebat
positioning adalah “Memiliki” sebuah kata didalam benak pelanggan.
Misalnya Giordano “Value for Money” , Sony “Inovasi” , Starbuck
“Have you forgotten how good starbuck tastes”
Positioning bisa juga berarti proses mengatur produk untuk
menempati tempat yang jelas, khas, dan diinginkan terhadap produk
24
yang relative bersaing di benak konsumen (Philip Kotler & Gary
Armstrong, 2012:73)
- Planning
Planning atau Perencana adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain (pengorganisasian, pengarahan,
pengengontrolan) tak akan dapat berjalan.
Tujuan perencanaan itu adalah untuk memberikan pengarahan
baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai,
dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan kedua adalah
mengurangi ketidak pastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, maka seorang manjer harus melihat jauh kedepan,
meramalkan perubahan, memperikaran efek dari perubahan tersebut,
dan menyusun rencana untuk menghadapinya. Tujuan ketiga adalah
untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi
pemborosan. Tujuan terakhir adalah untuk menetapkan tujaun dan
standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevaluasian. Proses pengevaluasi atau
evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan
25
yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai
kinerja perusahaan.
Gambar : Stages in target marketing strategy development (Chaffey, 2011, p.408)
Tactics ( How Exactly Do We Get There? )
Marketing Mix adalah upaya mengintegrasikan tawaran dari perusahaan yang
terdiri dari produk dan harga disertai akses yang baik dan komunikasi yang dapat
menyampaikan informasi mengenai produk, merek, dan perusahaan sehingga
menciptakan kekuatan pasar (Raden Haryadi, 2009) :
Segmentation
Mengenali kebutuhan customer & segmen pasar
Target Marketing
Mengevaluasi & memilih target segmen
Positioning
Mengenali posisi untuk setiap segmen
Planning
Mengerahkan sumberdaya untuk mencapai rencana
26
Using the internet to vary the marketing mix
Product Promotion Price Place People ProcessPhysical evidence
Quality Marketing communications
Positioning Trade channels
Individuals on marketing activities
Customer focus
Sales/staff contact expereince of brand
Image Personal promotion
List Sales support
Individuals on customer contact
Business-led Product packaging
Branding Sales promotion Discounts Channel number
Recruitment IT-supported
Online experience
Features Promotion Credit Segmented channels
Culture/ image
Design features
Variants Branding Payment methods
Training and skills
Research and development
Mix Direct marketing
Free or value added elements
Remuneration
Support Customer service Use occasion Availability Warranties
Pada intinya perbedaan strategi dengan taktik adalah: strategi merumuskan
panduan umum yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan,
sedangkan taktik merumuskan detail langkah atau tahap seperti apa yang
akan dilakukan untuk pelaksanaan strategi tersebut (Chaffey, Chadwick,
Johnston, & Mayer, 2008, p.460)
Sebagai contoh, keinginan atau tujuan perusahaan untuk menjaga hubungan
baik dengan customer, dilaksanakan dengan merumuskan strategi berupa
27
‘peningkatan kualitas komunikasi interaktif antara pelanggan dengan
perusahaan’. Taktik yang bisa dirumuskan untuk melaksanakan strategi
tersebut antara lain:
Menambahkan fitur testimonial, review product, penampungan kritik
dan saran serta forum diskusi pada website e-marketing, sebagai
sarana komunikasi antara pelanggan dengan perusahaan.
Menghubungkan pelanggan dan perusahaan dengan membentuk
komunitas pada social network yang terkenal, seperti Facebook atau
Twitter, dimana media social network itu akan digunakan sebagai
sarana penyebaran berita atau promo terbaru, sebagai sarana
komunikasi langsung antara pelanggan dan perwakilan perusahaan,
dll.
Perusahaan dapat menggunakan kerangka RACE sebagai alat untuk
membantu mempermudah perusahaan dalam merumuskan taktik yang
tepat dalam upaya meningkatkan keefektifan e-marketing yang telah
diinvestasikan. Kerangka RACE merupakan kerangka pembentukan
taktik yang pertama kali diperkenalkan oleh Steve Jackson dalam
bukunya Cult of Analytics. RACE terdiri atas empat langkah aktivitas
marketing yang dirancang untuk membantu membentuk brands
engagement (proses membentuk loyalitas pelanggan terhadap suatu
brand). Berikut penjabaran dari rangkaian aktivitas marketing yang
terdapat dalam kerangka RACE (Chaffey, 2010, What Is RACE?
section, para. 1):
28
Tahap 1, Reach: Reach merupakan taktik yang harus dilakukan
dalam membangun brand awareness dari produk atau jasa yang
dijual, dengan memperkenalkannya melalui berbagai media
online atau offline. Untuk bisa membangun brand awareness
secara efektif, tidak hanya website perusahaan saja yang
dibutuhkan, melainkan harus ada kombinasi dengan tools lain
yang dapat digunakan sebagai alat untuk membangun traffic ke
website perusahaan, seperti penggunaan social media facebook,
kaskus atau twitter sebagai media awal pengenalan brand kepada
masyarakat luas dan untuk memancing mereka supaya bersedia
mengunjungi website yang telah dibuat.
Tahap 2, Act: Act merupakan taktik untuk mempengaruhi
pengunjung website supaya tertarik mencari tahu lebih jauh
mengenai perusahaan. Dengan menyediakan fitur yang menarik,
navigasi website yang jelas, dan konten yang mampu
membentuk kesan positif bagi pengunjung website mengenai
brand atau perusahaan, mereka mungkin akan terpancing
untuk mencari tahu lebih jauh mengenai perusahaan dan produk-
produknya.
Tahap 3, Convert: Conversion merupakan taktik untuk menarik
target customer supaya bersedia menjalin hubungan dengan
29
perusahaan, serta tertarik untuk mencoba menggunakan produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Tahap 4, Engage: Pada tahap ini,hal yang perlu dilakukan adalah
upaya menjaga hubungan yang sudah terbentuk dengan
pelanggan supaya dapat bertahan lama, contohnya pelayanan
customer service yang baik, menjaga komunikasi lewat social
media atau fitur testimonial dan review produk pada website e-
marketing perusahaan, dan lain-lain.
Actions
Pada tahapan ini, saatnya untuk memecah taktik itu menjadi suatu rangkaian
rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal.
Menurut Chaffey (2011, p.439), komponen tindakan perencanaan E-
Marketing mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk
melaksanakan sebuah rencana tersebut.
o Design
Blueprint, menunujukkan hubungan antar halaman dan komponen
konten lainnya, dan dapat digunakan untuk menggambarkan
organisasi, navigasi dan sistem label.
o Wireframes
30
Wireframes menggambarkan sebuah gambar rangka sebagai suatu
uraian dasar setiap halaman, dibuat untuk menunjukkan elemen
halaman, hubungan mereka, dan kepentingan relative.
Control
Fungsi control disini adalah untuk memonitor dan mengevaluasi secara
berkala apakah aplikasi e-marketing yang telah diterapkan perusahaan sudah
berhasil mencapai tujuan atau belum? Jika belum, kesalahan apa yang
membuat pencapaian tujuan menjadi terhambat? Corrective action seperti
apakah yang harus dilakukan untuk memperbaikinya? (Chaffey & Smith,
2008:471)
Dalam tahap ini, perusahaan harus mampu memonitor secara berkala
tingkat keefektifan e-marketing yang telah diimplementasikan dari segi
tingkat customer awareness, customer satisfaction dan customer attitudes
yang telah dicapai.Untuk bisa mengukur secara tepat mengenai hal-hal
tersebut, diperlukan suatu alat ukur tertentu (key performance indicator) yang
bisa memberikan gambaran kepada perusahaan apakah target sudah tercapai
atau belum.Contoh metric yang bisa dipakai mengukur keberhasilan e-
marketing bisa dilihat dari jumlah penjualan yang diperoleh,jumlah
pelanggan yang melakukan subscription pada konten di website
perusahaan,jumlah unique visitors, jumlah repeat visitors, most popular page
dan lain sebagainya. Hal ini bisa didiagnosa dengan mudah dengan
menggunakan web analytic seperti Google Analytic.Selain itu, perusahaan
juga bisa memonitor tingkat keefektifan dari implementasi e-marketing
31
dengan mengumpulkan feedback dari customer langsung melalui penyebaran
questionnaire online.
Jika hasil performance diagnosis sudah diperoleh, perusahaan bisa
menggunakannya sebagai bahan untuk membuat corrective action untuk
merevisi strategi dan taktik untuk memastikan bahwa tujuan bisa dicapai. Jika
ternyata tujuan perlu direvisi, maka revisi tujuan itu juga akan menyebabkan
revisi terhadap strategi, taktik dan action. Siklus SOSTAC® akan terus
berulang, karena keadaan environment bisnis yang selalu berubah. Oleh
karena itu, pada tahap ini yang dikontrol bukan hanya hal-hal yang berkaitan
dengan customer saja, tapi juga semua komponen external environment yang
bersifat dinamis. Dalam hal ini, seorang marketer harus selalu peka terhadap
informasi terbaru mengenai opportunities dan threat yang muncul atau
mengenai langkah atau strategi e-marketing terbaru yang diterapkan oleh
competitor, dan lain sebagainya. Dengan adanya kendali, perusahaan dapat
mengetahui kapan harus bertindak dan dapat mengantisipasi masalah yang
mungkin akan terjadi di masa depan.
2.5 PHP
PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. PHP
tergolong sebagai perangkat lunak opensource yang diatur dalam aturan general
purpose licences (GPL).
32
Pemograman PHP sangat cocok dikembangkan dalam lingkungan web,
karena PHP bisa diletakkan pada script HTML atau sebaliknya. Maksudnya, PHP
mampu menghasilkan website yang secara terus menerus hasilnya bisa berubah-
ubah sesuai dengan pola yang diberikan. Hal tersebut tergantung pada permintaan
client browser-nya (bisa menggunakan browser Opera, Internet Explorer,
Mozzila, dll). Pada umumnya, pembuatan web dinamis berhubungan erat dengan
database sebagai sumber data yang akan ditampilkan. (Dodit Suprianto, 2008:17)
2.6 Activity Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:141), “Activity Diagram is a
type of workflow diagram that describes the user activities and their sequential
flow.” Yang berarti : Acitivy Diagram adalah salah satu tipe dari worklow
diagram yang menjelaskan aktifitas pengguna dan urutan alurnya.
2.7 Teknik Sampling
Arikuhto (2003:39-40) mengatakan “sampel adalah bagian dari populasi
sebagian / wakil populasi yang diteliti”. Sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
“Sugiyono (2004) memberikan pengertian “sampel : bagian dari jumlah dan
karakteristik yan gdimiliki oleh populasi”.
Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Karena semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau
33
benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang
mewakilinya.
Rumus yang digunakan didalam pengambilan jumlah sampel dari
populasi ini yaitu menggunakan rumus slovin :
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
n = Jumalah Sampel
= Presisi tingkat kelonggaran ketidak telitian 1%, 5%, 10%
2.7 Lima Kekuatan Porter
Kerangka paling terkenal untuk menganalisis daya saing adalah Michael
Porter’s Competitive Force Model (Porter, 1985). Perusahaan menggunakan
model porter untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya saing
mereka. Model Porter juga menunjukkan bagaimana TI dapat membuat
perusahaan lebih kompetitif (John Wiley & Sons, 2011).
Porter model mengidentifikasi lima kekuatan utama yaitu :
- Ancaman masuknya pesaing baru
34
Besarnya ancaman pesaing baru untuk masuk pasar yang perusahaan
miliki sangat tinggi ketika pasar tersebut dengan mudah dan lemah untuk
dimasuki.
- Daya tawar pemasok (supplier)
Kekuatan pemasok tinggi bila pembeli memiliki beberapa pilihan dari
siapa untuk membeli dan rendah ketika pembeli memiliki banyak pilihan.
Oleh karena itu, organisasi akan lebih suka memiliki pemasok lebih
potensial sehingga mereka akan berada dalam posisi yang lebih kuat
untuk menesosiasikan harga,kualitas dan pengirimannya.
- Daya tawar customers (buyer)
Kekuatan pembeli tinggi bila pembeli memiliki banyak pilihan dari siapa
untuk mereka membeli dan rendah ketika pembeli memiliki beberapa
pilihan.
- Ancaman dari produk pengganti atau layanan
Jika ada banyak produk dan jasa pengganti dari suatu organisasi, maka
ancaman pengganti itu tinggi. jika ada beberapa pengganti, maka
ancaman itu rendah. Teknologi saat ini menciptakan produk pengganti
yang sangat cepat.
35
- Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri
Ancaman dari persaingan yang tinggi ketika ada persaingan yang ketat di
antara banyak perusahaan dalam industri. Ancaman rendah ketika
kompetisi di antara sedikit perusahaan dan tidak begitu kuat.
Persaingan dalam suatu industry tidak hanya terbatas pada persaingan
diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu
yang akan menentukan kemampuan perusahaan didalam suatu industry untuk
memperoleh keuntungan. Setiap perusahaan memiliki strategi masing-masing.
Yang dikembangkan melalui proses perencanaan atau maupun kegiatan
fungsional.
2.8 Sistem
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:6) Sistem adalah kumpulan
komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama untuk mencapai hasil.
2.9 Sistem Informasi
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:6), Sitem informasi merupakan
kumpulan komponen yang saling berkaitan yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk
memenuhi tugas-tugas bisnis.
36
2.10 Database
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:11), database adalah kumpulan
data yang dikelola secara terpusat dari data yang dapat diakses dari banyak
pengguna dan sistem pada saat yang bersamaan.
2.11 Internet
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:336), Internet adalah kumpulan
jaringan global yang menggunakan protocol jaringan yang sama.
2.12 World Wide Web (www)
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:336), Www adalah kumpulan
sumber daya seperti file dan program yang dapat diakses melalui internet
menggunakan protocol standar
2.13 User Interfaces
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009:531), User interfaces adalah
bagian dari suatu sistem information yang memerlukan interaksi pengguna
untuk membuat input dan output.
37
2.14 Kerangka 7C
Kerangka 7C – 7 elemen dalam Merancang Hubungan Antarmuka dengan
Pelanggan :
1. Context
Context dari sebuah situs web memperlihatkan sisi estetika dan
fungsional yang dapat ditangkap secara visual. Beberapa situs web
memfokuskan pada grafis tebal, warna, dan fitur-fitur desain, sementara
yang lain menekankan tujuan yang berfaedah seperti kemudahan navigasi
Fungsional sebuah situs web berorientasi pada penawaran inti seperti
produk, jasa atau informasi. Kebanyakan situs web berisi informasi yang
yang ditampilkan di satu layar computer. Fungsi atau kegunaan juga
mempengaruhi elemen perfoma situs seperti kecepatan dan realibilitas.
Berikut ini elemen rancangan dan kinerja yang penting didalam function :
Section breakdown, mengarah ke subkomponen dari komponen utama di
dalam sebuah situs web.
Linking structure, struktur link situs web yang merupakan cara
menghubungkan antara setiap bagian.
Navigation tools, memfasilitasi bagaimana pengguna bergerak dari satu
bagian ke bagian lain didalam situs web.
Speed, rancangan sederhana dan penggunaan grafis kompleks yang
terbatas mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan
halaman pada layar pengguna.
Reliability, seberapa sering sebuah situs mengalami “download” adalah
salah satu indicator dari reliabilitas.
38
Platform independence, kebebasan platform adalah ukuran dari seberapa
baik sebuah situs web dapat berjalan pada berbagai platform, termasuk
browser web versi lama, perangkat keras yang telah lama seperti modem
dan perangkat lunak akses lainnya.
Media accessibility, sebagai perkembangbiakan perangkat internet,
perancang situs web harus memikirkan diluar browser berbasis PC,
dimana hal ini berarti masalah kemampuan akses suatu situs web.
.Estetika sebuah situs web diwujudkan dengan pilihan visual seperti
pemilihan warna, grafik, gambar dan font tulisan. Jika tidak ada kendala
dalam bandwidth, visua estetika akan lebih sering ditampilkan dalam bentuk
video interaktif dan aplikasi yang kaya media lainnya. Untuk saat sekarang
ini, terdapat dua fitur estetika yang penting bagi sebuah situs web, yaitu :
Skema warna, perancang situs web biasanya menggunakan palet warna
yang tetap agar memberikan kesan dan mood yang bagus bagi
penggunanya.
Tema visual, membantu sebuah situs web menyampaikan cerita yang
didalam situs web.
2. Content
Ketika context focus pada bagaimana sebuah situs dirancang, content
lebih mengarah kepada apa yang disampaikan. Hal ini termasuk semua
materi digital seperti teks, video, audio dan grafik yang dianggap konten
dalam sebuah situs web dan secara keseluruhan format tersebut menyajikan
informasi mengenai produk dan layanan perusahaan .
39
Konten meliputi semua informasi digital dalam situs web, termasuk
audio, video, gambar, dan teks. Pada bagian ini, kita mempertimbangkan 4
cara evaluasi konten yaitu :
Offering mix , situs web dapat menawarkan tiga tipe konten yaitu produk,
informasi dan jasa. Biasanya situs web terdiri dari 3 konten tersebut tapi
tidak selalu. Offering mix lebih mengarah pada bobot yang diberikan pada
setiap konten.
Appeal mix, mengarah pada pesan promosi perusahaan. Biasanya appeal
mix terkait kuat dengan proposisi nilai.
Multimedia mix, merupakan pilihan perancang tentang bagaimana
menggabungkan, audio, gambar, video dan grafik.
Timeline mix, semua situs web yang mempunyai konten informasi perlu
memperhatikan sensitivitas waktu. Beberapa informasi seperti harga saham
atau berita terkini memiliki umur yang bertahan dalam hitungan menit atau
jam dan akan berkurang nilainya ketika telah berlalu lama.
3. Community
Community adalah interaksi antara pengguna situs yang dapat melalui
interaksi one-on-one misalnya email atau permainan game atau diantara banyak
pengguna seperti pada chat room. Ini tidak mengacu pada interaksi antar situs
web ke pengguna.
Community menciptakan rasa keanggotaan melalui keterlibatan atau berbagi
kepentingan umum. Karakteriktik community dibagi menjadi 6 bagian sebagai
berikut :
40
Cohesion, komunitas mengembangkan identitas grup dan anggota secara
individual mempunyai rasa kepemilikan.
Effectiveness. Grup memiliki dampak pada kehidupan anggota.
Help. Anggota merasa nyaman untuk bertanya dan menerima bantuan dari
anggota lain.
Relationships. Interaksi antara individual menimbulkan persahabatan.
Language. Para anggota mengembangkan bahasa tertentu dan atau
singkatnya mereka mempunyai arti yang unik di dalam komunitas.
Self-regulation. Grup membuat aturan –aturan untuk interaksinya dan
mengembangkan sistem untuk mengaturnya.
4. Customization
Customization adalah kemampuan sebuah situs web untuk menyesuaikan
diri dengan setiap pengguna. Ketika customization dimulai dan dikelola oleh
perusahaan, kita menyebutnya penyesuaian. Ketika dimulai dan dikelola oleh
pengguna, kita menyebutnya personalisasi.
Personalisasi
Beberapa situs web memperbolehkan pengguna menentukan pilihan mereka
dalam area yang berbeda. Sekali pilhan disimpan , situs menggunakan log in
registrasi dan atau cookies untuk mencocokan kembali penggunanya dengan
pengaturan personal pengguna dengan memilih nama, kata sandi dan akan
memasukkan kembali ketika mereka kembali. Umumnya menggunakan fitur
kustomisasi dibawah ini :
41
Email accounts. Pengguna dapat mengirim dan menerima email dari situs
web nya dengan alamat email yang gratis.
Content and layout configuration. Pengguna dapat merancang halaman
web mereka sendiri,dengan batasan hanya memilih warna latar, desain
layout dan sumber kontennya.
Storage. Pengguna dapat menyimpan email, URL, konten favorit atau
barang yang ingin dibeli.
Agents. Program computer atau dikenal dengan agen dapat menampilkan
tugas sederhana atas permintaan, misalnya pemberitahuan kepada pengguna
melalui email ketika barang telah tersedia.
Tailoring
Kebanyakan situs web secara dinamis mempubilkasikan versi yang unik
menempatkan minat, kebiasaan dan kebutuhan pengguna. Situs ini
mengkonfigurasi dan memberikan konten berbeda dengan tampilan yang
beragam tergantung pada setiap tanggapan pengguna dan atau profile. Situs
dapat menggunakan mesin yang disarankan untuk menyesuaikan secara
otomatis pada tingkah laku pengguna dan variasi dari penawaran situs web
berupa produk, jasa dan informasi. Situs juga menyarankan konten atau produk
berdasarkan pembelian yang lalu atau tingkah laku dari pengguna tertentu atau
pengguna lain yang mempunyai profil yang sama. Beberapa situs web telah
menyesuaikan harga atau jangka waktu pembayaran berdasarkan apa yang
mereka pikirkan tentang apa yang akan dihabiskan pengguna.
42
5. Communication
Komunikasi mengarah pada interaksi antara situs web dan
penggunanya. Terdapat tiga bentuk : komunikasi situs dengan pengguna
misalnya notifikasi email, komunikasi pengguna ke situs web seperti permintaan
layanan pelanggan, atau komunikasi dua arah seperti pesan instan. Komunikasi
terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
Broadcast. Komunikas broadcast adalah dikirim satu arah dari organisasi
kepada pengguna, tanpa adanya mekanisme untuk adanya balasan dari
pengguna.. secara umum, broadcast adalah hubungan dari satu ke banyak
antara situs web dan penggunanya.
Interactive. Komunikasi dua arah antara organisasi dan pengguna.
Contohnya adalah
- e-commerce dialogue yang dimana antara situs web dan penggunanya
mengirimkan pesan email mengenai penempatan pesanan, pelacakan,
dan pemenuhan pesanan.
- Customer sercives yang disediakan untuk membalas email atau melalui
percakapan online secara langsung.
- User input dengan menyediakan ruang bagi pengguna untuk menulis
artikel, penilaian pengguna, dan umpan balik pengguna.
6. Connection
Connection adalah elemen yang mengarah pada sejauh mana situs web me-link
ke situs lain. Hal ini kadang-kadang terjadi melalui hyperlink yang terdapat pada
halaman sebuah situs, biasanya ditampilkan dengan kata-kata, gambar atau grafik
43
yang digarisbawahi atau diwarnai. Ketika pengguna menekan link tersebut maka
akan diarahkan ke dalam isi link tersebut.
7. Commerce
Elemen terakhir ini memungkinkan sebuah situs web dalam mengadakan
transaksi financial. Commerce juga berarti Kemampuan perdagangan situs web
yang memungkinkan sebuah situs web untuk menjual barang, produk dan jasa
yang diharapkan perusahaan melalui fitur-fitur didalam web tersebut. Pada
bagian ini kita akan membahas tentang fungsional yang memungkinkan e-
commerce :
Registration. Pendaftaran pengguna memungkinkan situs untuk menyimpan
informasi kartu kredit, alamat pengiriman, dan pilihan tagihan.
Shopping cart. Ketika pengguna dapat menempatkan barang belanjaan
kedalam virtual shopping cart , hal ini akan memberikan mereka pilihan
untuk berbelanja secepatnya atau menyimpan barang tersebut untuk
kunjungan berikutnya.
Security. Situs web akan berusaha untuk memberikan garansi mengenai
keamanan dalam bertransaksi dan data terkait melalui teknologi enkripsi dan
otentikasi.
Credit card shopping. Situs web dapat menerima pembayaran menggunakan
kartu kredit melalui link secara elektronik ke tempat sumber pembuatan kartu
kredit tersebut.
One-click shopping. Fitur yang memungkikan pembeli untuk mengatur
informasi kartu kredit dan alamat pengiriman supaya dapat memesan produk
dengan seketika.
44
Orders through affiliates. Situs web yang mempunyai program afiliasi harus
bisa melacak pesanan yang bersumber pada situs afiliasi, serta menentukan
batas waktu pembayaran.
Configuration technology. Alat ini membantu pengguna untuk menempatkan
produk dan jasa secara bersamaan dalam berbagai cara, dimana mengijinkan
analisis perfoma atau penawaran harga, interoperabilitas antar komponen
yang kompleks dan pengganti generic untuk produk bermerek.
Order tracking. Pembeli dapat mengecek status pengiriman atas pesanan
mereka.
Delivery options. Sebagian besar situs e-commerce memberikan pilihan
kecepatan pengiriman kepada pengguna. Semakin cepat maka akan semakin
biaya pengirimannya.