bab 2 - bina nusantara | library & knowledge...

81
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod (2001, p9), Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terintegrasi dan memiliki peran masing-masing untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Sedangkan menurut Mathiassen (2000, p9), menjelaskan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan permodelan, fungsi dan interface. Menurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan berbentuk kesatuan yang utuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berkaitan, bekerja sama dan membentuk kesatuan untuk mencapai suatu tujuan bersama. 9

Upload: truongliem

Post on 06-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut McLeod (2001, p9), Sistem adalah sekelompok elemen yang saling

terintegrasi dan memiliki peran masing-masing untuk mencapai suatu tujuan

yang sama. Sedangkan menurut Mathiassen (2000, p9), menjelaskan bahwa

sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan

permodelan, fungsi dan interface.

Menurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen

yang saling berhubungan berbentuk kesatuan yang utuh. Jadi dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling

berkaitan, bekerja sama dan membentuk kesatuan untuk mencapai suatu tujuan

bersama.

2.1.2 Pengertian Data

Menurut Connoly (2005, p20), Data adalah jembatan yang menghubungkan

antara komponen manusia dengan komponen mesin.

Menurut Prescott (2005, p5), Data adalah sebuah fakta mengenai objek yang

dapat disimpan dalam media komputer. Data memiliki banyak bentuk, salah

satu contoh data adalah nama, alamat, dan nomor telepon dari pelanggan.

9

Page 2: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

10

2.1.3 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2001, p12), Informasi adalah data yang telah diproses atau

data yang memiliki arti.

Menurut O’Brien (2003, p13), Informasi adalah sekumpulan data yang telah

diubah menjadi konteks yang lebih bermakna dan berguna untuk end user

tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang

telah diolah dan memiliki makna tertentu untuk end user.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p7), Sistem informasi adalah kombinasi dari orang,

hardware, software, jaringan komunikasi dan data, dimana kombinasi ini

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi. Jadi Sistem informasi adalah sumber daya manusia, hardware,

software, jaringan komunikasi dan data yang terintegrasi dan berperan dalam

mengumpulkan, mengelolah, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam

organisasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah.

Menurut Laudon (2004, p8), Sistem informasi adalah sebuah kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau

mengambil kembali), mengolah, menyimpan dan mendistribusikan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian

didalam sebuah organisasi.

Page 3: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

11

2.1.5 Pengertian Teknologi Informasi

Konsep-konsep utama, pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi

informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data dan

teknologi berbasis internet (O’Brien, 2006, p9).

Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), teknologi informasi menunjuk pada

spesifikasi mengenai teknologi, khususnya hardware, software dan jaringan

telekomunikasi.

Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003, p3), Teknologi informasi adalah

perangkat keras dan piranti lunak yang dikemas sebagai sebuah alat untuk

menangkap, menyimpan, memproses dan menghasilkan data digital.

2.1.6 Infrastruktur Teknologi Informasi

Menurut Laudon (2004, p14), infrastruktur dari Teknologi informasi adalah

terdiri dari:

1. Perangkat keras(Hardware)

Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses dan

menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.

2. Perangkat lunak (Software) Intruksi yang detail dan terprogram yang

mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen Hardware

dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.

Page 4: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

12

3. Teknologi penyimpanan (Storage technology)

Media fisik dan Software yang memerintahkan penyimpanan dan

pengorganisasian data untuk penggunaan dalam sebuah sistem informasi.

4. Teknologi Komunikasi (Communication Technology)

Peralatan fisik dan Software yang menghubungkan berbagai komponen

Hardware komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu

jaringan suatu membagikan suara, data, gambar ataupun video. Jaringan

(Network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagai data

atau sumber daya seperti contohnya adalah printer.

R. Kelly Rainer kesatuan fasilitas fisik IT yg terdiri atas:

1. Komponen Teknologi Informasi.

2. Pelayanan IT Manajemen Data, PSI dan Pengamanan Informasi.

3. Personil IT: Para pengguna IT.

4. Arsitektur IT: perencanaan dan pembentakan tingkat tinggi terhadap

aset-aset informasi dalam suatu organisasi.

5. Aset-aset Informasi: Komponen IT dan user.

Page 5: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

13

2.1.7 Arsitektur Teknologi Informasi

Menurut Woolf (2003), definisi arsitektur dalam konteks teknologi informasi

adalah oganisasi fundamental dari sebuah sistem dengan software- intensive.

Dikatakan sebuah sistem adalah software-intensive karena bagian yang paling

penting dari sebuah arsitektur TI adalah aplikasinya, bagian yang

memungkinkan pengguna dapat melakukan pekerjaan bisnisnya. Aplikasi

dalam sebuah arsitektur TI memerlukan infrastruktur (fondasi). Fondasi ini

terdiri dari komputer server, desktop workstation, storage dan jaringan,

software server termasuk middleware-application server, database server,

messaging system. Data disimpan di fondasi ini, diolah sebagai suatu aset dan

tersedia dengan akses yang dikendalikan oleh beberapa aplikasi. Fondasi ini

merupakan host untuk solusi integrasi agar aplikasi dapat berkomunikasi satu

sama lain.

2.1.8 Efektivitas dan Efisiensi

Menurut pendapat Mahmudi dalam bukunya mendefinisikan efektivitas,

sebagai berikut: “Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan,

semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan,

maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan” (Mahmudi, 2005,

p92). Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa efektivitas mempunyai hubungan

timbal balik antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output,

maka semakin efektif suatu program atau kegiatan.

Page 6: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

14

Menurut pendapat Markus Zahnd dalam bukunya mendefinisikan efektivitas

dan efisiensi, sebagai berikut: “Efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya,

pengaruhnya atau efeknya, sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk

mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya”

(Zahnd, 2006, p200).

Menurut Han Van Der Zee (2002). Efektifitas dan efesien Teknologi Informasi

adalah cara pandang suatu aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk dapat

menjadikan tolak ukur. Hal tersebut dapat meliputi pelanggan, supplier, dll. Hal

tersebut lebih dominan ke arah waktu dan uang. Dapat juga meliputi berbagai

perspektif yaitu: IT Supply Management, Account Management, IT

Development Management, IT Infrastruucture Management, Client Support.

2.1.9 Strategi

Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian tindakan-tindakan terpadu

yang menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka

panjang sebuah perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (Ward dan

Peppard, 2002, p69).

Menurut Chandler (Rangkuti, 2004, p4), strategi adalah tujuan jangka panjang

dari suatu perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Page 7: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

15

a. Aktivitas Inputs:

1. Internal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama

atau saat ini, objek-objek bisnis, sumbernya, prosesnya, dan

kebudayaannya serta nilai bisnisnya.

2. Eksternal Business Environment, yaitu meliputi ekonomi, industri

dan persaingannya yang mempengaruhi operasional perusahaan.

3. Internal IS/IT Environment, yaitu SI/TI yang lama atau saat ini

dalam bisnis, yang membantu jalannya bisnis dan merupakan

salah satu skill dan sumber serta infrastruktur teknologi dalam

perusahaan.

4. Eksternal IS/IT Environment, yaitu meliputi trend teknologi baru

dan peluang penggunaan SI/TI yang lain, dan melihat SI/TI dari

pelanggan dan pesaing.

b. Proses perencanaan strategi SI/TI

Proses dimana informasi yang diperoleh, serta hasil analisis yang

diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.

c. Aktivitas Outputs:

1. Business IS strategy, yaitu merupakan suatu strategi baru dari SI

bisnis yang mungkin akan menghilangkan atau menambahkan

beberapa unit atau fungsi bisnis yang telah ada.

Page 8: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

16

2. IS/IT Management Strategy, yaitu meliputi elemen-elemen umum

dari strategi yang dipakai pada keseluruhan perusahaan.

3. IT Strategy, merupakan strategi untuk mengelola teknologi dan

sumber daya khusus yang berhubungan dengan TI.

2.1.10 Perencanaan

Menurut Purwanto (2006, p45), Perencanaan adalah memilih dan

menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi

mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan

merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang

diinginkan

Menurut Purwanto (2006, p46), Perencanaan adalah pemilihan yang

fundamental dan masalah perencanaan timbul jika terdapat alternatif-

alternatif.

Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa

perencanaan adalah menentukan suatu pilihan dari alternatif yang ada untuk

memecahkan permasalahan.

Keuntungan dan Kerugian Perencanaan:

Keuntungan:

1. Dengan perencanaan, tujuan menjadi jelas, obyektif dan rasional.

2. Perencanaan menyebabkan semua aktivitas terarah, teratur, dan

ekonomis.

Page 9: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

17

3. Perencanaan akan meningkatkan pendayagunaan semua fasilitas

yang dimiliki.

4. Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.

5. Perencanaan dapat memperkecil risiko perusahaan.

6. Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.

7. Perencanaan memberikan gambaran seluruh pekerjaan dengan

jelas dan lengkap.

Kerugian:

1. Perencanaan akan membatasi tindakan, inisiatif para karyawan,

karena mereka harus bekerja sesuai dengan pola yang ditetapkan.

2. Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu

diambil dalam keadaan darurat, padahal keadaan darurat

memerlukan keputusan yang cepat.

3. Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan

datang belum tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat

secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang

akan datang.

4. Biaya yang diperlukan untuk perencanaan cukup besar, bahkan

bisa melampaui yang akan dicapai.

Page 10: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

18

Fungsi-Fungsi Perencanaan:

1. Peramalan. Perencanaan harus dapat meramalkan, memperkirakan

waktu yang akan datang tentang keadaan pasar, konsumen,

kebijakan pemerintah dll.

2. Penetapan sasaran.

3. Penjadwalan. Menentukan waktu yang tepat.

4. Penganggaran.

Syarat-syarat Perencanaan Yang Baik:

1. Merumuskan dahulu masalah yang akan direncakan.

2. Perencanaan harus didasarkan pada informasi, data dan fakta.

3. Putuskanlah suatu keputusan menjadi rencana yang rasional,

mudah dipahami, dapat dikerjakan, fleksibel, berkesinambungan

dalam urutan dan waktu pencapaiannya.

Langkah-langkah Perencanaan:

1. Menjelaskan serta merumuskan dahulu masalah / usulan / tujuan

yang akan direncanakan itu.

2. Mengumpulkan data, informasi dan fakta yang diperlukan

secukupnya.

3. Menganalisis dan mengklarifikasi informasi, serta hubungan –

hubungannya.

Page 11: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

19

4. Menetapkan perencanaan dan hambatan-hambatan serta hal-hal

yang mendorongnya.

5. Menentukan beberapa alternatif.

6. Pemilihan keputusan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang

ada.

7. Tetapkanlah urutan -urutan dan penetapan waktu secara terperinci

bagi rencana yang diusulkan.

8. Laksanakan pengecekan tentang kemajuan rencana yang

diusulkan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Enterprise

Enterprise adalah suatu area tempat segala aktivitas dan tujuan-tujuannya

dalam suatu organisasi atau antar beberapa organisasi dimana informasi dan

sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi.

2.2.2 Enterprise Architecture

Enterprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek manajemen yang

didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara

membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan

strategi praktek-praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya

teknologinya.

Page 12: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

20

Gambar 2.1 Enterprise Architecture Cube Documentation Framework

Sumber: Scott A. Bernard

Gambar 2.2 Element of EA Documentation

Sumber: Scott A. Bernard

Page 13: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

21

Penjelasan dari enterprise architecture cube documentation framework:

1. Line of Business: area yang terpisah dari aktifitas di dalam perusahaan yang

mungkin mempengaruhi pembuatan dari beberapa produk, syarat dari suatu

layanan, atau fungsi administratif internal.

2. Goals and initiatives: Kekuatan pendorong di belakang enterprise

architecture. Mengidentifikasi arah strategis, tujuan dan inisiatif organisasi,

dan memberikan gambaran yang jelas tentang kontribusi yang akan dibuat

dalam mencapai tujuan-tujuan.

3. Products and services: Identifikasi jalur bisnis dan proses organisasi dan

menunjukkan kontribusi TI untuk proses. Perencanaan strategis membantu

untuk mengarahkan dan memprioritaskan proses bisnis dan kegiatan untuk

memastikan bahwa mereka secara kolektif terlibat dalam arah strategis

organisasi yang ditetapkan dalam rencana strategis.

4. Data and information: dokumen bagaimana informasi saat ini sedang

digunakan oleh organisasi dan bagaimana melihat masa depan arus

informasi.

5. Systems and application: dokumen dari kelompok sistem informasi dan

layanan aplikasi saat ini, yang digunakan organsisasi untuk menyampaikan

kemampuan teknologi informasi.

6. Networks and infrastructure: dokumen dimana organisasi mengatur dokumen

di masa sekarang dan masa yang akan datang yang berupa suara, data, dan

video jaringan dimana organisasi menggunakan host system, aplikasi, website

dan database.

Page 14: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

22

EA berfokus pada 2 pokok bahasan yaitu:

1. Management Program

1. Resource Alignment

Merencanakan segala sumber daya perusahaan tersebut agar dapat

digunakan secara efektif dan efisien, sumber daya manusia, modal,

data, teknologi, efesien dari segi biaya, efektif dari segi waktu.

2. Standardized Policy

Kebijakan-kebijakan di perusahaan yang telah ditetapkan.

3. Decision Support

Menentukan IT yang tepat guna pengambilan keputusan yang baik.

4. Resource Development

Mengembangkan sumber daya yang ada agar dapat menjadi lebih

baik.

2. Documentation Method

Terdiri dari 6 usur penting, yaitu:

1. The Framework

Mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur dan membangun hubungan

antar area arsitektur yang ada.

Page 15: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

23

Gambar 2.3 EA Cube Documentation Framework

Sumber: Scott A. Bernard

2. EA Components

Melakukan perubahan terhadap goal, standarisasi sumber daya, dan

garis bisnis perusahaan yang ada di perusahaan agar dapat berjalan

lebih baik. EA komponen adalah tujuan, proses, standar, dan

sumberdaya yang berubah mungkin memperpanjang enterprise-wide

atau terkandung dalam garis spesifik bisnis, contoh komponen

termasuk sasaran strategis dan inisiatif produk bisnis dan servis arus

informasi, gudang pengetahuan dan data objek, informasi sistem,

software aplikasi, program sumber daya perusahaan, dan situs web,

suara data dan video jaringan dan mendukung infrastruktur yang

Page 16: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

24

melibatkan bangunan, ruangan server, pengkabelan, dan peralatan

capital.

Gambar 2.4 Examples of EA Components

Sumber: Scott A. Bernard

3. Current Architecture

Menjelaskan mengenai perkembangan arsitektur yang ada saat ini di

perusahaan. Current Archirecture berisi EA komponen dalam

perusahaan disetiap tahap kerangka, tampilan saat pelayanan EA

untuk membuat suatu “ baseline ” penyimpanan dari sumber daya

saat ini dan aktifitas yang didokumentasikan dengan cara yang

konsisten dengan pandangan masa depan EA itu analisis dapat dilihat

kesenjangan. Memiliki tampilan yang akurat dan komprehensif EA

komponen adalah referensi penting untuk perencanaan projek asset

Page 17: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

25

manajemen dan investasi, pembuat keputusan, pada tampilan dari

EA tersusun artefak ( dokumen, diagram-diagram, data, spreadsheet,

gambar dan sebagainya) pada setiap kerangka level, dimana

menerima dalam sebuah EA online repository untuk membuat suatu

yang bisa digunakan oleh beberapa stakeholder kepentingan EA.

Gambar 2.5 EA Drivers Change

Sumber: Scott A. Bernard

Pendekatan untuk dokumentasi EA didasarkan pada penerapan kerangka

kerja dokumentasi dan metodologi pelaksanaan terkait.

Mendokumentasikan dilihat Current dan future EA membantu

perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola sumber daya saat ini,

memilih dan mengimplementasikan sumber daya masa depan, dan

mengelola transisi EA secara efektif. standar Transisi dari saat ke

arsitektur masa depan merupakan aspek yang berkelanjutan dari program

EA.

Arsitektur masa depan harus mencakup perubahan yang direncanakan

untuk komponen EA dalam waktu dekat (perubahan taktis dalam 1-3

tahun berikutnya), serta perubahan pada komponen EA yang merupakan

hasil dari pelaksanaan jangka panjang skenario operasi yang terlihat 4 -

Page 18: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

26

10 tahun ke depan. Skenario ini menggabungkan driver internal dan

eksternal yang berbeda dan dapat membantu untuk mengidentifikasi

perubahan yang diperlukan dalam proses, sumber daya, atau teknologi

yang menerjemahkan untuk asumsi perencanaan masa depan, yang pada

gilirannya mendorong perencanaan untuk komponen baru EA.

4. Future Architecture

Menjelaskan mengenai perkembangan arsitektur IT dan strategi yang

ada pada masa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Future Architecture dokumen kebanyakan baru atau

dimodifikasi EA komponen bahwa mereka dibutuhkan oleh

perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada atau

mendukung inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau solusi

teknologi. Arsitektur masa depan mengarahkan ditingkat strategis

yang baik dan tahap tektikal dalam tiga cara: direksi baru dan tujuan,

mengubah prioritas perusahaan, dan  teknologi-teknologi yang

muncul. EA tidak dapat mencerminkan perubahan  pada   masa  

depan  arsitektur  kecuali  jika  perusahaan  itu memimpin team yang

menyediakan perubahan direksi strategis dan tujuan, kalau tidak garis

bisnis manajer dan program menajer yang menyediakan  proses

perubahan bisnis dan prioritas bahwa semua dibutuhkan untuk

menyelesaikan tujuan baru, dan  kalau tidak mendukung/mengantar

identifikasi staf teknologi dan solusi para staf untuk bertemu pada

Page 19: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

27

kebutuhan bisnis yang baru. Pengendali perubahan masa depan

arsitektur seharusnya mencakup perubahan perencanaan kepada

komponen EA dalam jangka dekat (perubahan taktikal pada tahap

lanjut 1-3 tahun),  juga perubahan komponen EA bahwa semua hasil

di implementasikan dalam jangka panjang skenario operasi  seperti

dapat  dilihat  4-10  tahun  kedepan.  Perencanaan ini menggabungkan

perbedaan pengarahan  internal  dan  eksternal  dan  dapat memberi

bantuan  untuk mengidentifikasi kebutuhan proses dalam perubahan,

sumber daya atau teknologi yang dapat di artikan sebagai asumsi

perencanaan masa depan, dimana dalam pengarahan perencanaan

untuk EA komponen yang baru.

5. EA Management Plan

Menjelaskan mengenai program perencanaan dan dokumentasi yang

akan dilakukan terhadap perusahaan. Rencana EA manajemen

menyediakan deskripsi saat ini dan masa depan untuk menampilkan

arsitektur dan suatu rencana urutan  untuk mengolah transisi masa

depan atau teknologi lingkungan operasi, rencana EA manajemen

meninggalkan dokumen yang penting untuk mewujudkan

keuntungan-keuntungan dari EA sebagai manajemen program,

bagaimana suatu perusahaan untuk melanjutkan pemindahan dari

arsitektur saat ini  ke depan yang lebih spesial, jika sumber daya IT

mendukung kunci fungsi bisnis yang dapat ditempatkan ulang  atau

di uprgade.

Page 20: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

28

6. Planning Threads

Semua aktivitas TI yang ada di network, yang bersangkutan untuk

security, standarisasi, dan tenaga kerja untuk perusahaan.

Menurut Bernard (2005), EA repository adalah pengarsipan

dokumentasi komponen-komponen EA di berbagai divisi secara

online seperti website dan data warehouse.

Menurut Bernard (2005), Organization Culture adalah kepercayaan,

kebiasaan, nilai-nilai, struktur, peraturan-peraturan normatif dari

suatu organisasi yang tercermin dalam semua aspek mengenai

bagaimana organisasi tersebut menjalankan fungsi-fungsinya.

2.2.3 Hubungan Strategi, Bisnis dan Teknologi

Untuk EA yang mendukung perusahaan secara holistik, harus mengaitkan

strategi, bisnis, dan teknologi. EA paling efektif jika secara serentak

mendukung perencanaan eksekutif top down dan pengambilan keputusan

dalam setiap LOB. Dengan cara ini, EA membantu untuk memastikan bahwa

strategi bisnis dan perencanaan teknologi bergerak maju. Dari perspektif

bisnis EA menyediakan konteks dan tujuan kebutuhan bisnis untuk

diidentifikasi. Dari perspektif teknologi, EA menyediakan strategi dan

konteks bisnis untuk perencanaan sumber daya.

2.2.3.1 Hubungan EA dan Strategi

Page 21: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

29

Framework EA dan metodologi yang mengatur dokumentasi EA

dengan cara yang memungkinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis

dan perencanaan teknologi dan pengambilan keputusan. Hal ini

penting terutama dalam dokumentasi pandangan EA di masa depan.

Pada saat identifikasi pertama perubahan apa yang diantisipasi

dalam target strategi dan inisiatif, dokumentasi berikutnya kegiatan

usaha dan sumber daya teknologi dapat diselesaikan sedemikian rupa

untuk mempromosikan keselarasan, efisiensi, dan efektivitas.

Mendokumentasikan strategi melibatkan identifikasi tujuan, inisiatif ,

dan hasil ukuran.

Strategic Goals

Ini adalah tujuan utama dari perusahaan. Tujuan strategis biasanya

memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Perubahan

dalam tujuan strategis yang dibuat didalam respon bisnis internal dan

eksternal dan juga teknologi atau perubahan dalam hukum dan

peraturan.

Strategic Initiatives

Page 22: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

30

Ini adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan proyek-proyek

yang memungkinkan pencapaian tujuan strategis, sehingga mereka

dapat mempengaruhi arah yang diperlukan oleh perusahaan.

Strategic Measures

Ini adalah hasil tindakan yang mengidentifikasi ketika sebuah strategic

initiatives telah berhasil memenuhi strategic goal. Hasil tujuan

menentukan kapan suatu perusahaan mencapai misinya.

2.2.3.2 Hubungan EA dan Rencana Bisnis

Seperti yang tercermin dalam desain Framework EA, strategi

menciptakan kebutuhan bisnis dan teknologi yang mendukung solusi

untuk memenuhi kebutuhan tersebut. EA dokumen dibagi menjadi tiga

isi utama di tingkat bisnis:

Supporting Strategic Goals

Menyentuh titik antara inisiatif strategis dan kegiatan usaha harus jelas

didokumentasikan. Tidak semua kegiatan usaha yang strategis, dan

penting untuk membedakan dalam dokumentasi EA antara mereka

yang langsung link ke inisiatif strategis dan mereka yang menyediakan

fungsi dukungan umum untuk perusahaan.

Documentation of Business Activities

Page 23: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

31

Mendokumentasikan penciptaan dan pengiriman produk bisnis dan

jasa penting dalam mendukung Business Process Improvement (BPI)

dan proyek Business Process Reengineering (BPR), dan dalam

mendokumentasikan kegiatan usaha untuk menunjukkan input, output,

hasil, dan elemen lain dari pengaruh tentang bisnis masing-masing

proses. Hal ini juga penting untuk mengidentifikasi bagaimana proses

bisnis yang terkait dengan satu sama lain.

Identifying Supporting Technologies

Menganalisa kebutuhan bisnis dan kegiatan dapat mengungkapkan

pentingnya teknologi pendukung (misalnya kegiatan pemasaran

memerlukan data penjualan trend analisis, dan proses manufaktur

membutuhkan berbagai jenis sumber daya termasuk bahan baku,

fasilitas, tenaga kerja, komputer, data, dan robotika). EA membantu

untuk mengidentifikasi dan mendukung dokumentasi teknologi ini.

2.2.3.3 Hubungan EA dan Rencana Teknologi

Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan aliran

informasi dan sumber daya lain untuk mendukung penciptaan dan

pengiriman produk bisnis dan layanan, yang pada gilirannya

memungkinkan pencapaian strategic goal. Ini penting bahwa teknologi

tidak mendorong bisnis dan perencanaan strategi, terutama di

perusahaan-perusahaan yang sumber dayanya terbatas, di mana biaya

duplikasi non-strategis teknologi tidak dapat diberikan. Perencanaan

Page 24: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

32

bottom-up (misalnya di mana teknologi adalah katalis untuk

perubahan) adalah penggunaan yang layak dari EA, namun itu bukan

proses normal untuk implementasi sumber daya. Hal ini lebih penting

bagi perusahaan untuk memahami arah utama dan prioritas,

merencanakan kegiatan bisnis yang diperlukan, dan kemudian

mengidentifikasi sumber daya yang mendukung, termasuk IT.

2.2.4 Persediaan

Menurut Przwirosentono (2001, p67), Persediaan adalah kekayaan lancar yang

terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan

baku/material), barang setengah jadi dan barang dalam proses.

Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang belum digunakan,

persediaan mempunyai nilai ekonomis di masa yang akan datang pada saat

aktif. (Yuliana, 2001, p90).

2.2.4.1 Jenis Persediaan

Menurut Sumayang, L. (2003), yang termasuk dalam persediaan adalah:

1. Bahan baku atau bahan mentah atau raw material.

2. Barang dalam proses atau barang setengah jadi atau work in process.

3. Barang jadi atau finished good. (h. 200).

2.2.4.2 Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan

Page 25: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

33

Menurut Horngren, Harison, dan Bamber (2002), bahwa ada 2 macam

metode pencatatan persediaan, yaitu:

1. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)

Dalam sistem ini, perusahaan mencatat setiap mutasi yang terjadi

pada persediaan, sehingga akun persediaan selalu mencerminkan nilai

sisa persediaan perusahaan yang paling akhir.

2. Sistem Persediaan Periodik (Periodic Inventory System)

Menurut sistem ini, perusahaan tidak mencatat seluruh mutasi yang

terjadi dalam akun persediaan. Akibatnya pada akhir periode,

perusahaan harus mengadakan perhitungan secara fisik untuk

mengetahui jumlah barang yang dimiliki, yang kemudian dikalikan

dengan per unit biaya untuk mendapatkan biaya persediaan di akhir

periode.

Selanjutnya, ada beberapa metode penilaian persediaan untuk

menentukan nilai persediaan yang ada, yaitu :

1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama/First In First Out(FIFO)

Metode untuk memperkirakan persediaan, dimana harga pokok dari

barang yang pertema kali masuk yang akan dibebankan pertama kali

sebagai harga pokok penjualan. Persediaan akhir dinilai berdasarkan

biaya dari pembelian yang dilakukan paling akhir.

2. Metode masuk terakhir keluar pertama/Last In First Out(LIFO)

Page 26: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

34

Metode penilaian persediaan, dimana biaya persediaan paling akhir

adalah yang pertama kali dibebankan sebagai harga pokok

penjualan.Metode ini mengakibatkan biaya persediaan akhir dinilai

berdasarkan harga beli persediaan yang paling awal.

3. Metode rata-rata tertimbang atau Weighted Average Cost

Metode penilaian persediaan yang didasarkan pada harga pokok

rata-rata persediaan dalam suatu periode tertentu.Harga pokok rata-

rata tertimbang diperoleh dengan membagi harga pokok barang

yang dapat dijual dengan jumlah barang yang dapat dijual. Metode

ini sering juga disebut dengan metode rata-rata.

4. Metode harga pokok spesifik atau Specific Unit Cost

Metode ini disebut juga metode identifikasi spesifik. Metode harga

pokok spesifik ini didasarkan atas penilaian persediaan yang

dipergunakan untuk menilai biaya dari suatu persediaan yang secara

spesifik dapat kita identifikasikan.

2.2.5 Penjualan

Menurut Kotler (2006, p457) penjualan merupakan sebuah proses dimana

kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan

kepentingan.

Menurut Mulyadi (2001, p199), kegiatan penjualan terdiri dari transaksi

penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Dalam

transaksi penjualan secara kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi

Page 27: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

35

dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu

perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

2.2.6 Pengiriman

Menurut Hutabarat (Pengiriman, p1) Pengertian Pengiriman Barang adalah

“Mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang

disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi

yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya”

Terdapat beberapa dokumen yang diperlukan untuk suatu pengiriman barang,

diantaranya: Shipping Instruction (SI), Invoice, Packing List, Airwaybill.

1. Shipping Instruction adalah perintah pengapalan dari pengirim barang

kepada perusahaan freight forwarder.

Terjadinya transaksi di tandai dengan adanya Shipping Instruction ( SI ). SI

ini memuat antara lain: nama dan alamat pengirim, nama dan alamat

penerima, keterangan barang, dan jumlah barang.

2. Invoice adalah dokumen yang memuat data-data barang kiriman berisi harga

barang.

3. Packing List adalah dokumen yang memuat data-data barang kiriman yang

berisi jenis barang, berat, ukuran, dan jumlah barang.

4. Airwaybill adalah surat jalan yang disediakan oleh penyedia jasa

pengiriman, isinya berupa nama dan alamat pengirim, nama dan alamat

Page 28: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

36

penerima, jumlah berat, tanggal transaksi, tanda tangan pengirim, dan

penyedia jasa.

2.2.7 Pengertian ekspor impor

Menurut Hutabarat (transaksi ekpor impor, p1) Ekspor import adalah suatu

transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara

pengusaha-pengusaha yang bertempat tinggal di negara-negara berbeda.

Cara pembayaran ekspor impor:

1. Advance Payment (pembayaran dimuka)

Dalam sistem pembayaran ini pembeli membayar dimuka kepada penjual

sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut. Ini berarti importer

memberikan kredit kepada eksportir untuk mempersiapkan barang-

barangnya.

2. Open account (pembayaran kemudian)

Sistem pembayaran ini kebalikan dari sistem “advance payment”. Dalam

hal ini yang menanggung resiko adalah eksportir, sedangkan yang

mendapat fasilitas kredit atau penangguhan adalah eksportir.

3. Letter of Credit (L/C)

Sistem pembyaran dengan L/C ini merupakan cara yang paling aman bagi

eksportir untuk memperoleh hasil penjualan barangnya dari importer

asalkan importer tersebut dapat menyerahkan dokumen-dokumen sesuai

dengan yang disyaratkan dalam L/C.

Page 29: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

37

Dengan L/C ini sebuah bank bertindak sebagai pengganti importer yakni

yang memberikan kepercayaan dan kepastian kepada penjual bahwa

pembayaran akan dilakukan oleh bank tersebut sesuai dengan

persyaratan- persyaratan yang terdapat dalam L/C.

4. Consignment (konsinyasi)

Consignment adalah pengiriman barang-barang ekspor pada importir di

luar negri dimana barang-barang tersebut dikirim oleh eksportir sebagai

titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang telah dititipkan

oleh eksportir

2.2.8 Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

Menurut Mc.Leod (2001, p90), analisis sistem informasi disimpulkan sebagai

penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang

baru atau di perbaharui. Pada tahap ini, kebutuhan sistem informasi

didefinisikan, kemudian kriteria kinerja sistem dispesifikasikan secara tepat

sehingga dapat dibuat rancangan sistem informasi untuk diusulkan kepada

organisasi.

2.2.8.1 Analisis Lima Daya Porter

Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di

mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang

mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan

kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi

Page 30: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

38

persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisa. Michael E. Porter

mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisa

persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima

Kekuatan Bersaing (Umar, 2001, p78-83). Secara lengkap aspek atau

variabel yang membentuk model untuk strategi bersaing tersebut serta

penjelasanya dipaparkan berikut ini:  

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi

bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi

bertambah, tejadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber

daya produksi bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor

penghambat (entry barrier) pendatang baru untuk masuk ke dalam

suatu industri yaitu:

1. Skala ekonomi

2. Diferensiasi produk

3. Kecukupan modal

4. Biaya peralihan

5. Akses ke saluran distribusi

6. Peraturan pemerintah

Page 31: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

39

7. Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis

8. Jumlah Kompetitor

9. Tingkat pertumbuhan industri

10. Karakteristik produk

11. Biaya tetap yang besar

12. Kapasitas

13. Hambatan keluar

2. Ancaman dari Produk/Jasa Pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu

akan bersaing pula dengan produk/jasa pengganti. Walaupun

karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi

atau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat

bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya

peralihan) yang sedikit dan jika produk subtitusi itu mempunyai

harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi

dari produk-produk suatu industri.

3. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu

mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk,

meningkat mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan

Page 32: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

40

kompetitornya. Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila

perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut:

1. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan.

2. Sifat produk tidak teridentifikasi dan banyak pemasok Switching

cost pemasok adalah kecil.

3. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga

sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis.

4. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga

pembeli dengan mudahnya mencari subtitusinya.

4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka

menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau Pemasok

menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi:

1. Jumlah pemasok sedikit

2. Produk/ jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan

switching cost yang besar

3. Tidak tersedia produksi subtitusi

4. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah

produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang

dihasilkan perusahaan.

Page 33: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

41

5. Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu:

1. Jumlah Kompetitor

2. Tingkat pertumbuhan industri

3. Karakteristik produk

4. Biaya tetap yang besar

5. Kapasitas

6. Hambatan keluar

2.2.8.2 PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)

Menurut Ward dan Peppard (2003, p70), perusahaan beroperasi dalam

lingkungan eksternal yang luas, dimana banyak aspek yang harus

dianalisis, dipahami dan diinterpretasikan dalam proses bisnis strategi.

Ada enam faktor utama dan relevan bagi sebagian besar industri dan

perusahaan. Faktor-faktor tersebut, biasanya dihadirkan bersamaan

pada level pemikiran strategi, dengan menggunakan metode anlisis

PEST (Politik, Ekonomi, Social, dan Teknologi). Dua faktor lainnya,

Page 34: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

42

yaitu faktor legal termasuk di didalam faktor politik sedangkan faktor

ekologi termasuk di dalam faktor sosial.

Faktor-faktor lingkungan eksternal ini sangat penting dalam hal

kecepatan yang dilakukan terhadap perubahan dan pengaruh dalam

meningkatkan bisnis. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut

dapat membawa kepada kesempatan bisnis yang lebih signifikan atau

dapat juga mengidentifikasi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi,

sehingga dapat disediakan waktu untuk mengambil tindakan dan

meminimalisasi efek yang timbul.

Faktor-faktor lingkungan eksternal tersebut adalah:

1. Politik

Aspek politik dalam metode PEST menjelaskan tentang hal-hal

yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap

proses bisnis perusahaan. Faktor legal yang dapat digolongkan ke

dalam aspek politik merupakan hukum atau undang-undang yang

berkaitan dengan proses bisnis.

2. Ekonomi

Lingkungan ekonomi memberikan pengaruh terhadap proses

bisnis perusahaan, seperti kebijakan moneter, standar nilai inflasi

dan deflasi negara dan juga keadaan ekonomi global.

3. Sosial

Page 35: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

43

Lingkungan sosial dapat memberikan dampak besar terhadap

strategi perusahaan dan pemilihan strategi dalam menjalankan

proses bisnis. Hal-hal yang berkaitan dengan aspek sosial tersebut

adalah ketenaga kerjaan, lingkungan kerja dan lingkungan hidup.

4. Teknologi

Lingkungan teknologi secara umum berubah sangat cepat dari

sebelumnya. Inovasi terhadap produk dan jasa memfasilitasi cara

baru dalam melakukan bisnis proses sehingga jauh lebih cepat.

Perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan teknologi untuk

mengambangkan produk jasa dan guna mendapatkan keuntungan

sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.

2.2.8.3 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI

Analisis lingkungan eksternal SI/TI bertujuan untuk memahami tentang

teknologi dan mengetahui peluang untuk menggunakan SI/TI dengan cara

yang baru dan inovatif.

Analisis ini juga bertujuan untuk menemukan cara-cara untuk

menggunakan teknologi yang ada dengan biaya yang rendah atau dengan

cara yang sebelumnya belum dikonsederasikan (Ward dan Peppard, 2002,

p203).

Page 36: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

44

2.2.8.4 Analisis Lingkungan Internal SI/TI

Analisi lingkungan internal SI/TI dilakukan untuk mengetahui lingkungan

internal perusahaan, pandangan SI/TI dalam masa sekarang, pengalaman

perusahaan, cakupan bisnis dan konstribusi terhadap bisnis, kemampuan

perusahaan sumber daya perusahaan dan infrastruktur terknologi (Ward

dan Peppard 2003, p153).

2.2.9 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity & Threat)

Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman. Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor

eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan

kelemahan.

Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar yaitu:

1. S: Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.

2. W: Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.

3. O: Opportunity, merupakan peluang dari luar organisasi dan memberikan

peluang kepada organisasi untuk berkembang dimasa mendatang.

Page 37: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

45

4. T: Threat, merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat

mengancam eksistensi organisasi dimasa mendatang.

Gambar 2.6 Analisis SWOT

Sumber: Rangkuti

Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan

diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan

organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan

mengetahui kekuatan yang dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan

dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat bersaing.

Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui apa

kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan

tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar menjadi

lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan

merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat

Page 38: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

46

mengetahui kelemahan, maka perusahaan juga dapat segera mungkin

mencari solusi untuk dapat menutupi kelemahan tersebut.

Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang dimasa

yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk

mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan

terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat

direalisasikan. Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang/kesempatan

dan mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan

mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat

dicarikan jalan keluarnya sehingga organisasi dapat meminimalkan ancaman

tersebut.

2.2.9.1 Matrik SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan

ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini

dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis

(Rangkuti, 2006, p31).

Page 39: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

47

Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor

eksternal maupun internal sebagaimana telah disajikan dalam table EFAS

dan IFAS, yaitu dangan mentransfer peluang dan ancamana dari table

EFAS serta mentransfer peluang dan ancaman dari table EFAS serta

mentransfer peluang dan ancaman dari table EFAS serta mentransfer

kekuatan dan kelemahan dari table IFAS kedalam sel yang sesuai dalam

matrik SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis

tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternative startegi

(SO,ST,WO,WT) (Rangkuti, 2006, p35).

1. Strategi SO: strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

2. Strategi ST: strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO: strategi ini diterapkan berdsarkan pemanfaatan

peluang yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada.

4. Strategi WT: strategi ini didsarkan pada kegiatan yang

bersifatdefensive dan berusaha meminimalkan

kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Page 40: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

48

Tabel 2.1 Matrik SWOT

Sumber: Rangkuti

IFAS EFAS Strength (S)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan

internal

Weakness (W)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan

internal.

Opportunity (O)

Tetukan 5-10 faktor

peluang eksternal

Starategi SO

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan

peluang.

Threatas (T) Strategi ST Strategi WT

Page 41: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

49

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

emngatasi ancaman.

Ciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari

ancaman.

2.2.9.2 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah faktor-faktor strategi internal

suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic

Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor faktor

strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness

perusahaan. Tahapnya adalah:

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dart 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua

bobot tersebut jumlahnya tidak boleh skor total 1,00).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing - masing faktor dengan

Page 42: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

50

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel

yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata

industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat

negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar

sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri,

nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untukmemperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya

berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

Page 43: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

51

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

2.2.9.3 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p22-23), sebelum membuat matrik faktor

strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi

eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi

Eksternal (EFAS):

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2. Seri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor

strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang

bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi

jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating

ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika ancamannya sangat

besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit

rating 4.

Page 44: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

52

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa

skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industry yang sama.

2.2.9.4 Diagram SWOT

Setelah didapat hasil table bobot skor dari masing-masing IFAS dan

EFAS, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot skor

tersebut kedalam diagram analisis SWOT berikut ini:

Page 45: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

53

Gambar 2.7 Diagram SWOT

Sumber: Rangkuti

Keterangan:

Kuadran 1: Merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (Growth Oriented

Strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapkan

Page 46: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

54

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

Kuadran 4: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar

yang lebih baik.

2.2.10 Enterprise Architecture Artifacts

EA artifak di sarankan dalam mendokumentasikan EA Cube Framework dari

suatu perusahaan.

2.2.10.1 Strategic Goals and Initiatives

2.2.10.1.1 Strategic Plan (perencanaan strategis)

Menurut Bernard (2005, p292), Perencanaan Strategis adalah

dokumen perencanaan yang berisi tentang arah perusahaan, strategi

kompetitif, tujuan penting perusahaan dan program-program atau

proyek perusahaan di masa mendatang, bisanya dalam 3 sampai 5

tahun mendatang.

Page 47: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

55

Strategi adalah pola dari keputusan alokasi sumber daya yang dibuat

di seluruh organisasi. Ini merangkum baik tujuan yang diinginkan

dan keyakinan tentang apa yang diterima dan, yang paling kritis,

berarti tidak dapat diterima untuk mencapainya.

2.2.10.1.2 SWOT Analysis (Analisis SWOT)

Menurut Bernard (2005, p293), Analisis SWOT adalah metode

analisis yang di pakai perusahaan dalam mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal yang akan dipakai untuk melakukan

improvisasi dan meningkatkan daya saing pada perusahaan.

Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu:

a. S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.

b. W: Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.

c. O: Opportunity, merupakan peluang dari luar

organisasi dan memberikan peluang kepada

organisasi untuk berkembang dimasa mendatang.

d. T: Threat, merupakan ancaman dari luar bagi

organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi dimasa mendatang.

Tabel 2.2 Analisis SWOT

Sumber: Scott A Bernard

Page 48: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

56

2.2.10.1.3 CONOPS Scenario

Menurut Bernard (2005, p294), CONOPS Scenario adalah dokumen

narasi yang menjelaskan tentang bagaimana cara perusahaan

beroperasi pada saat ini atau di masa yang akan datang. CONOPS

dibuat berdasarkan faktor internal dan eksternal yang didapat melalui

SWOT Analisis. CONOPS bukanlah skenario mutlak melainkan

berupa asumsi perencanaan.

2.2.10.1.4 CONOPS Diagram

Menurut Bernard (2005, p295), CONOPS Diagram adalah diagram

yang menggambarkan atau menjelaskan tentang bagaimana fungsi

perusahaan secara keseluruhan atau sebagian saja.

Menurut CIO Council (2001, p74), CONOPS adalah gambaran

umum arsitektur produk dan merupakan format yang paling

Page 49: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

57

fleksibel. CONOPS menghasilkan sebuah gambaran kerja grafis dari

bisnis perusahaan.

2.2.10.2 Business Products and Services

2.2.10.2.1 Business Plan

Menurut Bernard (2005, p297), Bussines plan adalah perencanaan

yang menghasilkan fungsi bisnis dan strategi financial yang sejalan

dengan tujuan perusahaan. Bussines plan memiliki beberapa item

pendukung yaitu:

1. Business overview

2. Executive team profile

3. Relationship of business activites to strategic goal

4. Organizational structure

5. Market outlook and competitive strategi

6. Business cycles

7. Capitalization strategy

8. Financial strategy

9. Current financial status summary

10. Business partnerships and alliance

Page 50: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

58

2.2.10.2.2 Swim Lane Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p299), Swim Lane Process Diagram adalah

diagram yang menggambarkan aktivitas dari setiap stakeholder garis

bisnis perusahaan yang terlibat di dalam kegiatan bisnis perusahaan.

2.2.10.2.3 Business Process/Service Model

Menurut Bernard (2005, p300), Business Process/Service Model

adalah sebuah diagram yang menggambarkan setiap aktivitas secara

keseluruhan dari proses bisnis perusahaan termasuk setiap tingkatan

aktivitas dan hubungan antar aktivitas di dalam proses bisnis

perusahaan.

Menurut CIO Council (2004, p76), Activity Models and Trees

mendeskripsikan hubungan fungsi yang berlaku di perusahaan

termasuk dalam kegiatan aktivitas perusahaan, pertukaran data dan

informasi yang terjadi di internal dan eksternal perusahaan.

Pembuatan diagram ini menggunakan teknik IDEF (Integrated

Computer-Aided Manufacturing (ICAM) Definition).

2.2.10.2.4 Business Process / Product Matrix

Menurut Bernard (2005, p301), Activity / Product Matrix adalah

sebuah table yang menjelaskan aktivitas atau produk dalam setiap

garis bisnis perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan secara

vertical dan horizontal (cross cutting) dari setiap aktivitas produk

dan kemana produk tersebut di alokasikan.

Page 51: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

59

2.2.10.2.5 Use Case Narrative & Diagram

Menurut Bernard (2005, p302), Use Case Narative and Diagram

adalah diagram yang mengambarkan interaksi antara aktor

(stakeholder), paturan bisnis, sistem dan layanan, dan aplikasi. Use

Case Narative and Diagram digunakam untuk mengidentifikasi

solusi teknologi yang di butuhkan dalam pengembangan.

Menurut CIO Council (2004, p78), Business Use Case Model adalah

penggambaran kegiatan bisnis perusahaan beserta bagian-bagian

yang terlibat sesuai dengan proses bisnis dan struktur organisasi

yang ada. Penjelesan mengenai model ini dijelaskan dalam Diagram

Use Case dan Use Case Specification.

2.2.10.3 Data and Information

2.2.10.3.1 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2005, p306), Object State Transition Diagram

adalah diagram yang menggambarkan daur hidup dari setiap

aktivitas, mulai dari awal sampai aktivitas tersebut berakhir.

Menurut Federal Enterprise Architecture (2001, p82), State Model

berguna dalam memahami dan mewakili bisnis yang rumit atau

sistem behaviors dari waktu ke waktu. State Model dapat digunakan

untuk menggambarkan perilaku dari proses bisnis yang spesifik,

fungsi sistem, kelas bisnis, atau kelas sistem. State Model UML

Page 52: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

60

dimulai dengan start state yang direpresentasikan sebagai lingkaran

padat. Middle State direpresentasikan sebagai oval. State diakhiri

direpresentasikan sebagai lingkaran yang solid dalam dalam

lingkaran. State transition direpresentasikan sebagai panah antara

setiap state.

2.2.10.3.2 Logical Data Model

Menurut Bernard (2005, p308), Logical Data Model adalah model

data semantic yang dapat dikembangkan dengan menggunakan

metode terstruktur tradisional dan menggunakan simbol (Entity

Relationship Diagram), atau dapat juga menggunakan metode

object-oriented dan penggunanaan symbol dari Unified Modeling

Language (UML), yang menghasilkan class diagram.

2.2.10.3.3 Activity / Entity Matrix

Menurut Bernard (2005, p310), Activity / Entity Matrix adalah

pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data yang dipengaruhi

oleh aktivitas bisnis.

2.2.10.4 Systems and Applications

2.2.10.4.1 System Communication Description

Menurut Bernard (2005, p313), System Communication Description

adalah sistem diagram antar muka yang mendukung di dalam

mendeskripsikan bagaimana data berkomunikasi dengan sistem yang

Page 53: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

61

ada di perusahaan, termasuk spesifikasi mengenai links, paths,

jaringan, dan media.

2.2.10.4.2 System Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p315), System Data Flow Diagram lebih

dikenal dengan nama Data Flow Diagram dan berguna untuk

menunjukkan proses yang terjadi dengan sistem yaitu pertukaran

data dan bagaimana pertukaran tersebut dapat terjadi.

2.2.10.5 Networks and Infrastructure

2.2.10.5.1 Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005, p321), Network Connectivity Diagram

menunjukkan hubungan fisikal jaringan yang ada di suatu

perusahaan seperti data, video jaringan, WAN, LAN, ekstranet, dan

intranet.

2.2.10.6 Security

2.2.10.6.1 Security and Privacy Plan

Menurut Bernard (2005, p328), Security Plan adalah perencanaan

keamanan yang menyediakan keamanan tingkat tingggi dan

mendeskripsikan mengenai program keamanan yang dijalankan pada

perusahaan. Keamanan tersebut dapat termasuk fisik, data, petugas,

elemen operasional keamanan dan prosedur yang berlaku.

Page 54: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewInternal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama atau

62

2.2.10.7 Standards

2.2.10.7.1 Technology Forecast

Menurut Bernard (2005, p334), Technology Forecast adalah suatu

perkiraan rancangan dukungan teknologi yang akan dikembangkan

ke depannya agar dapat berjalan lebih baik sesuai dengan standar

yang ada di perusahaan.

2.2.10.8 Workforce

2.2.10.8.1 Workforce Plan

Menurut Bernard (2005, p335),Workforce plan merupakan deskripsi

tingkat tinggi bagaimana mengelola sumber daya manusia yang ada

di perusahaan, termasuk strategi di dalam mengkontrak karyawan,

retensi, dan membangun eksekutif management yang profesional,

serta tingkatan staff yang ada di perusahaan.

2.2.10.8.2 Organization Chart

Menurut Bernard (2005, p336), Organization Chart adalah diagram

yang menunjukkan posisi dan personil teroganisasi dalam diagram

hirarki atau format matrik. Organization Chart juga menolong di

dalam menunjukkan garis wewenang, hubungan kerja sama yang

terjadi, kepala dari setiap divisi yang ada, produk, dan proses yang

terjadi di dalam suatu perusahaan.