bab 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00543-mc bab 2.pdf ·...

46
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Upload: ngotram

Post on 16-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

  

10  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Teori Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris

“communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari

bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis

Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik

bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau

kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses

penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam

pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu

merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi

manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals –in

relationships, group, organizations and societies—respond to and create

messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi

manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,

kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan

untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Page 2: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

11

 

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan

secara efektif dalam (Effendy, 1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali

mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The

Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara

yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan

sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)

2. Pesan (mengatakan apa?)

3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

4. Komunikan (kepada siapa?)

5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses

komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan

menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang

menimbulkan efek tertentu.

2.1.1.1 Proses Komunikasi

Berangkat dari paradigma Lasswell, (Effendy, 1994:11-19) membedakan proses

komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

Page 3: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

12

 

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)

sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna,

dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan

atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan

makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi

adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan.

Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan

yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator

memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang

diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk

menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan

lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam

konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah

komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut

(terdapat kesamaan makna).

Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan

berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh

Page 4: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

13

 

komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan

pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh

oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience)

merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman

komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan

berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama

dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu

sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh (Sendjaja, 1994:33) yakni :

Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta

asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih

mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B

yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal

tersebut dengan si C, seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi

tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena

antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan,

pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.

Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasi akan

berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif

sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka

kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang

sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang

Page 5: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

14

 

budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual,

sosial dan budaya dari komunikan.

2. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan

komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh

atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,

film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses

komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan

sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon,

surat, megapon, dsb.).

2.1.1.2 Konseptual Komunikasi

Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang

komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.

Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang

(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung

Page 6: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

15

 

(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah,

radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya

kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru

bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab.

Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber.

Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja

dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon

orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja

untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti

menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan

sesuatu.

Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:

a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah

laku.

b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu

pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

penerima.

c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk

mengubah perilaku orang lain (komunkate).

Page 7: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

16

 

d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu

transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada

penerima.

2. Komunikasi sebagai interaksi.

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau

aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal

atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau

nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau

umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.

Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon dan Weaver (Wiryanto,

2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu

sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk pada bentuk

komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni , dan

teknologi.

3. Komunikasi sebagai transaksi.

Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang

secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan

pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai

komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat

mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal.

Page 8: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

17

 

Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:

a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan

makna di antara dua orang atau lebih.

b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami

danberbagi makna.

c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang

melibatkan gagasan dan perasaan.

d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi

antara dua orang atau lebih.

2.1.1.3 Fungsi Komunikasi

William I. Gorden (Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi

komunikasi menjadi empat, yaitu:

1. Sebagai komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk

hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan

Page 9: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

18

 

anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ...,

negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

a. Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita

mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi

yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan

orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga

bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila

anda telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar

anda menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik bila

orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian. George Herbert

Mead (Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengistilahkan significant others

(orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang disekitar kita yang

mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita.

Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara

kita, dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita. Richard Dewey

dan W.J. Humber (1966) menamai affective others, untuk orang lain

yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari

merekalah, secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita.

Selain itu, terdapat apa yang disebut dengan reference group

(kelompok rujukan) yaitu kelompok yang secara emosional mengikat

kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan

melihat ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan

Page 10: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

19

 

dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Kalau anda memilih kelompok

rujukan anda Ikatan Dokter Indonesia, anda menjadikan norma-norma

dalam Ikatan ini sebagai ukuran perilaku anda. Anda juga meras diri

sebagai bagian dari kelompok ini, lengkap dengan sifat-sifat doketer

menurut persepsi anda.

b. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan

dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi

pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri

terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun

mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan

langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering

berbicara panjang lebarm mengkuliahi hadirin, dengan argumen-

argumen yang terkadang tidak relevan.

c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh

kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk

mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan

orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan

dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses

dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita

sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara

rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang

hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan

orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya

Page 11: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

20

 

lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan

sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih

dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebuthan yang lebih

tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu kebuthan fisiologis

dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin memenuhi

kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan

ketiga dan keempat khususnya meliputi keinginan untuk memperoleh

rasa lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima,

memberi dan menerima persahabatan. Komunikasi akan sangat

dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang

dibutuhkan, untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain,

mempertimbangkan solusi alternatif atas masalah kemudian

mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan.

2. Sebagai komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.

Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan

nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,

marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara

lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya

dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan

mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa

Page 12: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

21

 

memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan

demontrasi.

3. Sebagai komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun

dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai

dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan

lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku

tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang,

misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu

kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah

komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual

tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku,

bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.

4. Sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan,

dan juga menghibur.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan

membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi

komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan

Page 13: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

22

 

dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan

bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan

pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang.

Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan

yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik,

yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management),

yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji,

mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk

menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi,

misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis.

Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti

bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai

tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk

memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.

Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para

ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi. Misal pendapat Onong Effendy

(1994), ia berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi,

mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D Lasswell (dalam

Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi komunikasi sebagai

berikut:

Page 14: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

23

 

1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni

penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.

2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk

menanggapi lingkungannya .

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.

2.1.1.4 Ragam Tingkatan Komunikasi atau Konteks – Konteks Komunikasi

Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu

komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses

pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf

manusia.

2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu

kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain

dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada

tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang

memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah

perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama

pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi.

3. Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi

yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut

Page 15: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

24

 

Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam (Sendjaja,1994)

memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka

dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan

yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau

pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan

karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.

4. Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu

pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam

kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto,

2005:52).

5. Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat

didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media

massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima

secara serentak dan sesaat. Kemudian Mulyana (2005:74) juga

menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi

publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah

besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu.

Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah

(umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah

komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk

komunikasi ini.

Page 16: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

25

 

2.1.1.5 Kegunaan Belajar Ilmu Komunikasi

Mengapa kita mempelajari ilmu komunikasi? (Ruben&Steward,2005:1-8)

menyatakan bahwa:

1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.

Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat

penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa

komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial

manakala kita berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula sebaliknya, orang

lain akan berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka pendek ataupun jangka

panjang. Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita

bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga,

kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu

komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat

fundamental dalam kehidupan kita.

2. Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.

Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini

ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai

kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga

komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam (Ruben&Stewat,

2005:3) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian

Page 17: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

26

 

pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari

bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia.

3. Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.

Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam

memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif,

memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima atas

kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai

kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi

komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan

interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain

sebagainya.

4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.

Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang

bersifat common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi.

Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang

baik karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang

disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan

komunikasi dalam bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara

interpersonal, ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai

anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan

dalam berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki

Page 18: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

27

 

ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan

kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu

perlu kita pelajari.

5. Komunikasi adalah populer.

Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak

bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi

tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang

profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer,

dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan

suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan

dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain

sebagainya

2.1.2 Konsep Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe kumunikasi manusia (human

communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik,

yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. (Wiryanto, 2000 : 4)

Komunikasi massa dalam istilah bahasa inggris, Mass communication kependekan

dari mass media communication (komunikasi media masa). Artinya, komunikasi yang

menggunkan media massa.

Page 19: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

28

 

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukaan oleh Bittner yakni :

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

sejumlah besar orang (mass communication is message comunicated through a mass

medium to alarge number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa

komunikai massa itu harus menggunakan media massa. (Ardianto, 2007 : 3).

2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa

Ada beberapa karakteristik dari komunikasi massa, sebagai berikut :

1. Komunikator terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikas masa

melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dala organisasi yang

kompleks.

2. Pesan bersifat umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan

untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam

komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan ( anonim), karena

komunikasinya menggunakan media dan tatap muka. Disamping anonim,

komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai

lapisan masyarakat yang berbeda dan dikelompokan berdasarkan faktor : usia,

jenis kelamin, pendidikan, pekejaan, latar belakang budaya, agama, tingkat

ekonomi.

Page 20: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

29

 

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalaj

jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan

tidak tebatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara

serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Salah satu prinsip komunikasi adalah komunikasi mempunyai dimensi hubungan,

Dimensi ini menunjukan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan,

sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yag

juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui

media massa karena dapat melakukan kontak langsuga. Komunikator aktif

menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara

keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagai mana hal yang terjadi dalam

komunikasi antarpersona.

7. Stimulasi Alat Indera Terbatas

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera tergantung pada jenis media

massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran

dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi

dan film, menggunkan penglihatan dan pendengaran.

Page 21: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

30

 

8. Umpan Balik Tertunda ( Delay feedback )

Komponen umpan balik atau lebih dikenal dengan feedback merupakan faktor

penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali

dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan (Ardianto. 2007 :

7-11).

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Media komunikasi massa dalam melakukan proses komunikasi dapat mengatasi

segala rintangan baik itu berupa jarak dan waktu, karena memiliki kecepatan dan

dapat melakukannya secara serentak. Selain itu, media komunikasi massa sifatnya

terbuka arinya siapa saja boleh mengakses setiap informasi tanpa mengenal jenis

kelamin, suku bangsa, agama, dan pekerjaan. Adapun fungsi dari media komunikasi

massa, yaitu :

1. Fungsi Pengawasan ( surveillance )

Fungsi pengawasan dalam media komunikasi massa adalah untuk menyampaikan

kepada masyarakat mengenai pesa atau informasi-informasi yang berkaitan dengan

ancaman bagi masyarakat. Seperti, mengenai angin topan dan tsunami.

2. Fungsi Penafsiran ( Interpretation )

Media massa tidak hanya memasok faka atau data, tetapi juga memberikan

penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Tujuan dan fungsi penafsiran adalah

ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan

membahasnya.

Page 22: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

31

 

3. Fungsi Pertalian ( Linkage )

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beraga, sehingga

membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Fungsi Penyebaran Nilai-Nilai ( Transmission of Values )

Fungsi ini disebut sebagai sosialisasi. Sosialisasi ini mangecu kepada caa dimana

individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili

gambaran masyarakat memperlihatkan kepada kita bagaimana kita bertindak dan apa

yang mereka harapkan.

5. Fungsi Hiburan ( Entertaiment )

Fungsi hiburan lebih banyak pada media komunikasi massa seperti televisi.

Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan dan siarnya banyak

dimuati oleh unsur hiburan ( Ardianto, 2007 : 15-17).

2.1.2.3 Efek Komunikasi Massa

Efek pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa timbul

pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada

khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Ada tiga jenis efek yang

berpengaruh pada khalayak, diantaranya :

1. Efek Kognitif

Berhungungan dengan pemikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula

tidak tahu, yang tadinya tidak menreti, yang tadinya bingung, menjadi merasa jelas.

Page 23: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

32

 

2. Efek Afektif

Berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat kabar atau majalah,

mendengarkan radio, mennton acara televisi atau film bioskop, timbul perasaan

tertentu pada khalayak. Erasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam-

macam, senang sehingga tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air

mata, takut sampai merindin, dan lainlain perasaan yang bergejolak dalam hati.

3. Efek Konatif

Tidak langsung timbul sebgai akibat terpaan media massa, melainkan didahului

oleh efek kognitif dan atau efek afektif. Dengan lain perkataan, timbulnya efek

konatif stelah muncul kognitif dan atau efek afektif. Dampak konatifadalah dampak

yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindkn, atau kegiatan. ( Onong

Uchjana, 2000 : 318 – 319 ).

2.1.2.4 Ciri Komunikasi Massa

Sebenarnya setiap definisi dari komunikasi massa itu secara prinsip mengandung

suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dapat

dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula, kita dapat mengetahui

karakteristik komunikasi massa.

Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

1. Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.Seperti yang sudah

diketahui sebelumnya bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik

Page 24: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

33

 

media cetak atau media elektronik. Komunikasi juga melibatkan lembaga, dan

komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks

2. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan

untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh

karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.

Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini namun, tidak

semua fakta dan peristiwa yang terjadi di ekitar kita dapat dimuat dalam media

massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apa pun harus

memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi

sebagian besar komunikan. Dengan demikian,kriteria pesan yang penting dan

menarik itu mempunyai ukuran tersendiri.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Sedangkan

dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonym)

karena,komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.

Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen karena,

terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan

berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang

budaya, agama dan tingkat ekonomi.

Page 25: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

34

 

4. Media Massa Menimbulkan Kesempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi laiinya adalah

jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak

terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak

pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

Effendy (1981) mengartikan kesempakan media massa itu sebagai keserempakan

kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator

dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan.

Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi

dan dimensi hubungan (Mulyana,2000:99). Dimensi ini menunjukkan bagaimana

cara mengantarkannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta

komunikasi itu.

Dalam konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan

komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana seorang komunikator

menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya, agar

komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Selain ada cirri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan

dengan komunikasi lainnya, ada juga cirri komunikasi massa yang merupakan

kelemahnnya. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan

komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif

Page 26: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

35

 

menyampaikann pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara

keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam

komunikasi atarpersona. Dengan kata lain,komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung

Feedback meruapakan factor penting dalam proses komunikasi antarpersona,

komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Efektivitas komunikasi seringkali

dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.

Dalam proses komunikasi massa, feedback bersifat tidak langsung dan tertunda.

Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui

bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampakaiannya.

2.1.2.5 Peranan Komunikasi Massa

Melalui komunikasi massa kita menjadi tahu berbagai macam informasi. Tak

pelak lagi komunikasi melalui media massa dapat menembus kehidupan kita. Kita

mendengarkan radio siaran ketika mengendarai mobil atau tinggal di rumah,

membaca surat kabar pada pagi dan sore hari, menonton televisi pada malam hari,

walaupun motif kita menerpakan diri oada isi media berbeda-beda.

Gamble dan Gamble (2001) mengatakan, sejak lahir sampai meninggal,semua

bentuk komunikasi memainkan manusia. Apa pun pekerjaan, kegiatan atau waktu

luang seseorang, komunikasi merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan

dalam kehidupan mereka.

Page 27: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

36

 

2.1.2.6 Fungsi Komunikasi Massa bagi Masyarakat

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi,kendati dalam

setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan fungsi

komunikasi tealh menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi

komunikasi melalui media massa. Berikut fungi-fungi komunikasi massa tersebut:

1. Surveillance (pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama,yaitu;

warning or beware surveillance (pengawasan peringatan), instrumental surveillance

(pengawasan instrumental).

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan

tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang

memperihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini

dengan serta merta dapat menjadi ancaman.

Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi

yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Interpretation (penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Komunikasi massa

tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap

kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan

peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.

Page 28: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

37

 

3. Linkage (pertalian)

Komunikasi massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,

sehingga membentuk linkage berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang

sesuatu.

4. Tranmission of Values (penyebaran nilai-nilai)

Fungi penyebaran nilai tidak terlalu terlihat. Fungsi ini juga disebut socialization

(sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku

dan nilai kelompok. Komunikasi massa melalui media massa yang mewakili

gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa

memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka mewakili kita dengan model peran

yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

5. Entertainment (hiburan)

Sulit dibantah bahwa pada kenyataannya, hampir semua komunikasi massa

dilakukan melalui media,sedangkan media memiliki fungi hiburan. Televisi

misalnya, televisi merupakan media massa yang mengutamakan sajian hiburan.

Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televise, khalayak dapat

memperoleh hiburan yang dikehendakinya.

2.1.3 Media Massa

Jika khalayak tersebut diketahui dimana mereka berada maka biasanya

digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan digunakan untuk

menyampaikan pesan kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat

komunikasi seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.

Page 29: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

38

 

Karakteristik media massa adalah :

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri

dari banyak orang, yakni dari pengumpulan, pengelolaan, sampai

pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memugkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

Kalau terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan dan

tertuduh.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan

jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan

stimulan, dimana informasi yang disampaikan oleh banyak orang

pada saat yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, surat kabar

dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja

dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku

bangsa.

2.1.4 Televisi Sebagai Media Massa

Pengertian TV dalam sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara) melalui

kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan

Page 30: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

39

 

bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi cahaya

yang dapat diingat.

Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar atau secara

mudah dapat disebut dengan radio with picture atau move at home. Televisi

merupakan transmisi dari gambar visual yang disertai dengan suara atau bunyi yang

dikirimkan gelombang elekromagnetik oleh sebuah stasiun dan diterima oleh

perangkat televisi dirumah.

Televisi merupakan medium yang paling cepat perkembangannya di tahun 1980-

an, dalam jumlah pesawat dan kebebasan menonton orang Indonesia. Selama decade

ini jumlah pesawat televisi bertambah enam kali lipat, sementara radio meningkat

tiga kali data biro pusat satistik menunjukan tanpa ragu-ragu secara konsisten bahwa

pada akhir 1980-an, lebih banyak orang Indonesia menyaksikan televisi secara rutin

disbanding membaca Koran atau majalah atau mendengarkan radio (meskipun

seperti ditunjukan, radio tetap penting di wilayah pedalaman atau pedesaan).

Dibeberapa bagian Sumatra padatahun 1986-1987, menonton televisi dilakukan dua

sampai tiga kali lebih banyak dari pada mendengarkan radio dikalangan penduduk

yang disurvey, dengan demikian para produsen dan distributor benda-benda

konsumen menganggap televisi sebagai alat penting efektif untuk menjangkau

khalayak luas.

Saat ini televisi dapat dikatakan sebagai media massa yang banyak diminati

masyarakat. Semua golongan ikut menikmati pesona dan popularitas televisi. Media

Page 31: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

40

 

komunikasi yang satu ini mampu memikat segenap perhatian kita, namun pada saat

yang sama meredukasi dirinya terbatas pada aspek-aspek yang lebih bersifat

superficial, simple, dan material semata. Dengan melihat layer kaca dalam

kehidupan sehari-hari, individu seolah-olah terbawa kedimensi yang lain dari fiksi

dan imajinasi.

Menurut Lukas Batmomolin :“Televsi adalah bentuk media elektronik ampuh

yang dapat mendominasi dunia imajiner kita”. Dapat disimpulkan televisi memegang

peranan menjadi sasaran komunikasi dan pemawa cerita terbesar bagi kita melalui

program-programnya (2003 hlm 33).

2.1.4.1 Karakteristik Televisi

Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah

hanya satu alat indra yang mendapatkan stimulus. Radio siaran dengan indra

pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan .

a. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat

(audiovisual). Jdi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik

dan efek suara maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Namum

demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata. Keduanya harus ada

kesesuaian secara harmonis.

Page 32: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

41

 

b. Berfikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah

acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berfikir

dalam gambar (think in picture). Begitu pula bagi seseorang komunikator yang akan

menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan

erfikir dalam gambar.

2.1.4.2 Jenis dan Program Televisi

Acara televisi atau program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan

oleh stasiun televisi. Secara garis besar, program TV dibagi menjadi program berita

dan program non-berita. Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan

bentukjadi (format) teknis atau berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis merupakan

bentukjadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti gelar

wicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. Berdasarkan isi,

program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program

hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk

berita secara garis besar digolongkan ke dalam warta penting (hard news) atau

berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan warta ringan (soft

news) yang mengangkat berita bersifat ringan.

Pengaturan penayangan program televisi di sebuah stasiun televisi biasanya

diatur oleh bagian pemrograman siaran atau bagian perencanaan siaran. Pada

umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program

Page 33: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

42

 

televisi berdasarkan perkiraan kecenderungan menonton peminat program tersebut.

Misalnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan

kecenderungan peminat penonton siaran berita. Keberhasilan sebuah program TV

saat ini diukur oleh tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa atau biasa

disebut pemeringkatan. Pengukuran peringkat dilakukan oleh lembaga riset yang

menempatkan alat bernama "people meter" pada beberapa responden. Stasiun

televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat

banyak dan jenisnya sangat beragam.

Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi

selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan

dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran

dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai

program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi

dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1) program informasi (berita) dan; 2)

program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi

dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang

harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari

fakta, gosip dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar

yaitu musik, drama permainan (game show) dan pertunjukan.

Menurut Vane-Gross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau

memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan

daya tarik di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya.

Page 34: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

43

 

Menurut Vane-Gross: the programmers must select the appeal through which the

audience will be reached (programer harus memilih daya tarik yang merupakan cara

untuk meraih audien). Selain pembagian jenis program berdasarkan skema di atas,

terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat

faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain meliputi: program berita,

dokumenter atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain

program drama atau komedi.

Istilah Talkshow adalah aksen dari bahasa inggris di Amerika. Di Inggris sendiri,

istilah Talkshow ini biasa disebut Chat Show. Pengertian Talkshow adalah sebuah

program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama

untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang

dipandu oleh seorang moderator. Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu

berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga,

seorang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow

ini biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton yang

berada di rumah, mobil, ataupun ditempat lain.

2.1.4.3 Dampak Media Massa Televisi

Mc Luhan mengemukakan the medium is the massage, media adalah pesan itu

sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Seperti

yang telah dijelaskan bahwa yang mempengaruhi khalayak bukan apa yang

disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh

Page 35: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

44

 

khalayak tersebut, baik tatap muaka atau media cetak atau elektronik. Menurut

Steven M. Chaffe, ada lima jenis dampak kehadiran media massa sebagai benda

fisik, yaitu: dampak ekonomis, social, dampak pada penjadwalan kegiatan, dampak

penyaluran atau penghilangan prasaan tertentu, dan dampak secara pesan yaitu:

dampak kognitif, dampak afektif, dan dampak konatif.( Elvinaro Ardiamto dan

Lukiati Komala op.cit hal 52 )

1. Dampak Kognitif

Dampak kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informative bagi dirinya. Dalam dampak kognitif ini akan dibahas tentang

bagaimana media massa dapat membantu khalayak dan mempelajari informasi yang

bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

2. Dampak Konatif

Dampak konatif (behavioral) merupakan akibat yang timbul dari pada diri

khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

3. Dampak Afektif

Dampak ini kadarnya lebih tinggi dari pada dampak kognitif. Tujuan dari

komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih

dari itu, halayak dapat turut merasakan perasaan ibah, terharu, sedih, gembira, marah

dan sebagainya.

Page 36: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

45

 

Menurut Asch, semua bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan

pengetahuan yang kita miliki ( Jakarta 2001 hlm 69 ). Sikap selalu diarahkan oleh

objek, kelompok, atau orang yang disebut objek sikap.

Hubungan kita dengan ojek sikap pasti didasarkan pada informasi yang kita

peroleh tentang sifat-sifat objek sikap, dimana sikap pada seseorang atau sesuatu

bergantung pada citra kita tentang orang atau objek tersebut. Asch menyimpulkan,

“there cannot therefore be a theory of attitudes or of social action that is not

grounded in an examination of their cognitive foundation”. (tidak ada teori sikap

atau aksi-sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan tentang dasar-dasar

kognitifnya). Secara sangat sederhana.

Lebih lanjut McDavid dan Harari mengidentifikasi adanya empat karakter sikap

yaitu:

1. Memiliki objek sikap seperti; manusia, benda atau peristiwa, tempat,

gagasan atau situasi, dan kelompok.

2. Memiliki arah, positif-negatif, suka-tidak suka.

3. Motivasional dan evaluasional.

4. Dipelajari atau hasil belajar

Page 37: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

46

 

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

2.2.1 Teori S-O-R

Prinsip stimulus-respons pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang

sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan

demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat

antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dari teori ini

adalah: pesan (stimulus), seorang penerima atau receiver (organisme), efek

(respons).

Prinsip stimulus respons ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori

klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh.

Dalam teori ini isi media dipandang sebagai obat yang disuntikkan kedalam

pembuluh darah atau audience, yang kemudian diasumsikan akan bereaksi seperti

yang diharapkan. Dibalik konsepsi ini sesungguhnya terdapat dua pemikiran yang

mendasarinya:

1. gambaran mengenai suatu masyarakat modern yang merupakan agregasi

dari individu-individu yang relatif terisolasi (atomized) yang bertindak

berdasarkan kepentingan pribadinya, yang tidak terlalu terpengaruh oleh

kendala dan ikatan sosial.

2. suatu pandangan yang dominan mengenai media massa yang seolah-olah

sedang melakukan kampanye untuk mobilisasi perilaku sesuai dengan

Page 38: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

47

 

tujuan dari berbagai kekuatan yang ada dalam masyarakat (biro iklan,

pemerintah, parpol dan sebagainya).

Dari pemikiran tersebut, dikenal apa yang disebut “masyarakat massa”, dimana

prinsip stimulus-respons mengasumsikan bahwa pesan dipersiapkan dan

didistribusikan secara sistematik dan dalam skala yang luas. Sehingga secara

serempak pesan tersebut dapat tersedia bagi sejumlah besar individu, dan bukan

ditunjukan pada orang per orang. Penggunaan teknologi untuk penerimaan dan

respons oleh audience. Dalam hal ini tidak diperhitungkan kemungkinan adanya

intervensi dari sktuktur sosial atau kelompok dan konsekuensinya, seluruh individu

yang menerima pesan dianggap sama atau seimbang. Jadi, hanya agregasi jumlah

yang dikenal, seperti konsumen, supporter dan sebagainya. Selain itu diasumsikan

pula bahwa terpaan pesan-pesan media, dalam tingkat tertentu, akan menghasilkan

efek. Jadi kontak dengan media cemerlang diartikan dengan adanya pengaruh

tertentu dan media, sedangkan individu yang tidak terjangkau oleh terpaan media

tidak akan terpengaruh.

Pada tahun 1970, Melvin DeFleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus-

respons dengan teorinya yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi

massa (individual differences). Disini diasumsikan bahwa pesan-pesan media berisi

stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-bed dengan karakteristik pribadi

dari para anggota audience. Teori Defleur ini secara eksplisit telah mengakui adanya

intervensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media

massa dalam menghasilkan efek.

Page 39: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

48

 

Berangkat dari teori perbedaan individu dan stimulus-respons ini, Defleur

mengembangkan model psikodinamik yang didasarkan pada keyakinan bahwa kunci

dari persuasi yang efektif terletak pada modifikasi struktur psikologis internal

individu. Melalui modifikasi inilah respons tertentu yang diharapkan muncul dalam

perilaku individu akan tercapai. Esensi dari model ini adalah fokusnya pada variabel-

variabel yang berhubungan dengan inidividu sebagai penerima pesan, suatu

kelanjutan dari asumsi sebab-akibat, dan mendasarkan pada perubahan sikap sebagai

ukuran bagi perubahan perilaku.(2007.5.15)

Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini, semua berasal dari

psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu

manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku,

kognisi afeksi dan konasi.

Page 40: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

49

 

Tabel 2.2

Teori S-O-R

Variabel komunikasi Variabel Organisme Variabel Efek

* Variabel Komunikator * Perhatian * Perubahan kognitif

- Kredibilitas * Pengertian * Perubahan afektif

- Daya tarik * Penerimaan * Perubahan

- Kekuasaan behavioral

* Variabel Pesan

- Struktur

- Gaya

- Appeals

* Variabel Media

Page 41: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

50

 

Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur

dalam model ini adalah:

- Pesan (stimulus, S)

- Komunikan (organism, O)

- Efek (Response, R)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Kredibilitas terdiri dari dua unsur yaitu: keahlian dan kejujuran. Keahlian diukur

dengan sejauh mana komunikan menganggap komunikator mengetahui jawaban

yang “benar”, sedangkan kejujuran dioperasionalisasikan sebagai persepsi

komunikan tentang sejauh mana komunikator bersikap tidak memihak dalam

menyampaikan pesannya.

Daya tarik diukur dengan kesamaan, familiaritas dan kesukaan. Kekuasaan

dioperasionalisasikan dengan tanggapan komunikan tentang kemampuan

komunikator untuk menghukum atau memberi hukuman, kemampuan untuk

memperhatikan apakah komunikan tunduk atau tidak, dan kemampuan untuk

meneliti apakah komunikan tunduk atau tidak.

Page 42: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

51

 

Variabel pesan terdiri dari struktur pesan, gaya pesan, appeals pesan. Struktur

pesan ditunjukan dengan pola penyimpulan, pola urutan argumentasi (mana yang

lebih dahulu, argumentasi yan disenangi atau yang tidak disenangi), pola

objektivitas. Gaya pesan menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan

(perulangan, mudah dimengerti, pembedaharaan kata). Appeals pesan mengacu pada

motif-motif psikologis yang dikandung pesan.

Variabel media boleh berupa media elektronik ataupun media cetak.

Variabel organisme ditunjukkan dengan perhatian dan pengertian serta

penerimaan. Diurai oleh McGuire dalam bukunya, perhatian diukur dengan sejauh

mana komunikan menyadari adanya pesan, pengertian diukur dengan sejauh mana

komunikan memahani pesan, penerimaan dibatasi pada sejauh mana komunikan

menyetujui gagasan yang dikemukakan komunikan.

Variabel efek diukur dari segi kognitif (perubahan pendapat), penambahan

pengetahuan, segi afektif (sikap,perasaan,kesukaan) dan segi behavioral (perilaku).

2.2.2 Teori Motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu

kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi

intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Page 43: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

52

 

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap

kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun

dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya

tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan

dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks

studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk

memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1)

durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan,

keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi

dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai

dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put)

yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

2.2.2.1 Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya

berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki

kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa

lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak

dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3)

kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem

needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan

(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi

Page 44: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

53

 

seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga

berubah menjadi kemampuan nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua

(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan

menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal

pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat

klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan

intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena

manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu

tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual

dan bahkan juga spiritual.

Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang

tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman

tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow

semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan

atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “

yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai

tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa

menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua,

ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan

kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan

kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat

Page 45: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

54

 

pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan

diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula

seterusnya.

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan

manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya

tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan

bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara

simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu

yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman

serta ingin berkembang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai

kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki.

Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :

- Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di

waktu yang akan datang;

- Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser

dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.

- Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya

suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam

pemenuhan kebutuhan itu.

Page 46: BAB 2 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00543-MC BAB 2.pdf · penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang

55

 

Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat

teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-

teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat

aplikatif.

Seseorang yang dengan sadar terlibat dalam aktivitas organisasi biasanya

mempunyai latar belakang atau motivasi tertentu. Menurut Maslow seperti yang

dikutip (Supardi dan Anwar, 2004:52) berpendapat sebagai berikut: social need

adalah tuntutan kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan akan menjalani hubungan

dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu

kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang.