bab 3 cover - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00543-mc bab 3.pdf“o” dengan...
TRANSCRIPT
56
BAB 3
PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun ini resmi
mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta. Metro TV beralamatkan di Jl.
Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya – Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530.
Tabel 3.1
MetroTV
PT Media Televisi Indonesia
Logo MetroTV sejak 20 Mei 2010
Slogan Knowledge to Elevate
Diluncurkan 25 November 2000
Pemilik Media Group
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
57
Situs web http://www.metrotvnews.com
Ketersediaan
Siaran satelit
Indovision 86
Siaran kabel
First Media 7
3.1.1 Sejarah
PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media
Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga
merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia
memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999.
Pada tanggal 25 November 2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya
dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam
sehari, sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari
awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini MetroTV
mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah
produksi.
58
3.1.2 Logo dan slogan baru
Pada tanggal 20 Mei 2010, MetroTV memperkenalkan logo dan slogan
barunya. Logo baru tetap menggunakan lambang burung elang dan warna dasar
biru dan kuning, tetapi dengan jenis huruf Handel Gothic Italic yang memberikan
kesan modern, segar dan futuristik. Penempatan logo pun juga diubah dari posisi
semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kanan bawah, penempatan ini pun
berbeda dari stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia yang letaknya masih
di Pojok kanan/kiri atas.
3.1.3 Galeri Logo
Logo MetroTV (2000-2010)
Logo MetroTV (Sejak 2010)
Logo dan Arti Metro TV
Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus
citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara
tekstual (diwakili huruf-huruf: M-E-T-R-O) dengan visual (diwakili symbol
bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang
59
pada tempat diposisi huruf “O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf
“O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R-O
dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan
menbaca seklaigus ,elafalkan METR-TV sebagai METROTV.
Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja
dimaksudkan sebagai symbol informasi atau komunikasi Metro TV secara
institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat
dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.
Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk,
mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai
institusi. Logo Metro TV dalam rancangan rupa bentuknya berlandaskan pada
hal-hal sebagai berikut:
• Simpel, tidak rumit
• Memberi kesan global dan modern
• Menarik dilihat dan mudah diingat
• Dinamis dan lugas
• Berwibawa namun familiar
• Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print,
elektronik dan filmis.
• Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorphosis dan
animatif.
60
Selain menampilkan unsur simbol teks/huruf, Metro TV menampilkan juga simbol
gambar yaitu: Bidang Elips dan Kepala Burung Elang
1. Bidang Elips Emas
Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses
metamorphosis atas beberapa bentuk, yaitu:
a) Bola Dunia
Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi,
dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.
b) Telur Emas
Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga
merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk
institusi yang secara struktur kokoh, akurat, dan artistik sedangkan
tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak
kualitas.
c) Elips
Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring
kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri
sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat
berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.
61
d) Elang
Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan
wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh
keanggunan gerak hidupnya anggun.
3.1.4 Konsep
Stasiun TV ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda dengan yang
lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya
memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam
perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam
program-programnya. Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang
menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-
satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron.
Metro TV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di
Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini
dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia
Metro TV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program
talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi. Metro TV
dimiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki harian Media
Indonesia dan Lampung Post.
62
3.1.5 Visi dan Misi
A. Visi:
Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan
dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program
hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik
dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang
iklan.
B. Misi:
Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa
dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi
global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
Untuk memberikan nilai tambah di industry pertelevisian dengan
memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang
berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun
dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan
kesejahteraan para karyawaannya dan menghasilkan keuntungan yang
signifikan bagi pemegang saham
63
3.1.6 Struktur Organisasi
Tabel 3.2
3.1.6.1 Daftar direktur utama
No Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Surya Paloh 2000 2006
2 Wisnu Hadi 2006 Sekarang
3.1.6.2 Direksi saat ini
Struktur dewan direksi MetroTV saat ini adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan
1 Wisnu Hadi Presiden Direktur
2 Suryopratomo Direktur Pemberitaan
3 Lestary Luhur Direktur Penjualan dan Pemasaran
64
4 Ana Widjaja Direktur Keuangan dan Administrasi
5 John Balonso Direktur Teknik
6 Elman Saragih Pemimpin Redaksi
3.1.7 Program Televisi
A. Kick Andy : merupakan program acara yang dipandu oleh host yang memiliki
karakteristik khusus dan menarik yaitu Andy Noya. Konsep acara ini lebih pada
menggali sisi human interest.
B. Metro Sport : merupakan tayangan berita olahraga yang disiakan setiap harinya
pukul 23.30 WIB. Program ini berisikan seputar dunia olahraga baik dari dalam
maupun luar negeri.
C. 12 Pas : merupakan tayangan berita olahraga sepak bola yang mengupas dunia
sepak bola dalam negeri.
D. Suara Anda : merupakan tayangan berita yang ditayangkan seiap harinya pada
pukul 20.05 dimana penonon dapat memilih berita yang diinginkan melalui
sambungan telepon.
E. 8 eleven show : merupakan program acara berita pagi yang dikemas secara
santai dan menarik, dipandu oleh dua orang presenter pria dan satu presenter
wanita. Acara ini selain berisikan berita – berita softnews juga diisi dengan dialog
dan acara masak – memasak.
65
F. Mario Teguh Golden Ways : merupakan acara yang bertujuan memberikan
motivasi kepada penontonnya melalui seorang motivator bernama Mario Teguh.
Acara ini ditayangkan setiap hari Minggu pukul 19.05 WIB.
3.1.8 Profil Program Mario Teguh Golden Ways
Mario Teguh Golden Ways adalah sebuah program acara kerjasama
antara tim dari Mario Teguh yang bernama Mario Teguh Super Club dengan
Metro TV sebagai media sarana penyiaran. Program acara ini diproduseri oleh
Wily Darmawan,S.E. Ia meniti karir di Metro TV sejak tahun 2003 sampai
sekarang ia menjadi produser di program acara Mario Teguh Golden Ways. Dalam
hal ini Mario Teguh Super Club berperan sebagai media yang menyiapkan segala
persiapan yang dibutuhkan oleh Mario Teguh dari segi konsep acara, penentuan
tema, dan mengundang audience yang akan hadir di studio. Pihak Metro TV dalam
ini adalah sebagai media sarana penyiaraan saja dan mempersiapkan hal-hal teknis
yang diperlukan dan untuk mendukung penyiaran. Dari segi teknis pihak Metro
TV memiliki tim beberapa tim teknis seperti memiliki 6 orang camera person, 3
orang audioman, 3 orang lightingman, 2 orang technical director, 1 orang
technical support, 1 orang VTR, 1 orang floor director, dan 1 orang program
director. Dalam menentukan sebuah tema yang akan tayang pihak Metro TV juga
memiliki hak untuk menentukan apakah tema tersebut boleh naik tayang atau tidak
sesuai dengan kondisi dan situasi tertentu. Tema-tema yang diangkat setiap
episodenya lebih cenderung pada bagaimana cara meningkatkan motivasi
seseorang dalam berbagai aspek kehidupan (human interest).
66
Latar belakang mengapa program acara Mario Teguh Golden Ways ini
dibuat adalah karena program acara ini memiliki konten yang positif dan Metro
TV sebagai TV News cocok dengan segmentasi penontonnya yaitu A dan B+.
Program acara Mario Teguh Golden Ways ini memiliki format acara Dialog
Interaktif dimana didalamnya terdapat interaksi antara Mario Teguh dengan
penonton yang hadir di studio maupun pemirsa di rumah. Mario Teguh Golden
Ways disiarkan secara LIVE setiap hari Minggu pukul 19.05 WIB dan rerunnya
pada hari Jumat pukul 15.05 WIB. Program acara ini berdiri sejak awal Desember
2008 dan sudah mengalami pergantian produser sebanyak 3 kali. Acara ini sudah
memiliki kurang lebih 145 episode yang telah dihasilkan. Dari sekian banyak
episode yang telah dihasilkan, tema-tema yang bernuansa cintalah yang paling
banyak digemari oleh penonton.
Tujuan dari dibuatnya program acara ini adalah selain memotivasi
penontonnya juga memiliki unsure entertainment seperti salam “Super” yang
menjadi trade mark dari Mario Teguh di Mario Teguh Golden Ways. Shooting
program ini bisa dilakukan didalam maupun diluar studio tergantung dengan tema
atau kondisi yang sedang terjadi, misalkan ada undangan dari TNI AL maka
shooting dilakukan di Markas Besar TNI AL.
Program acara Mario Teguh Golden Ways dipandu oleh seorang Host
yaitu Mario Teguh sendiri sebagai sang motivator dan seorang presenter yaitu Uli
Herdinansyah atau terkadang digantikan oleh Hilbram Gulnar. Acara ini tadinya
memiliki unsur hiburan juga seperti musik namun ditiadakan dengan alasan durasi.
Quotes yang disampiakan diberikan pada dilakukan proses editing dan diambil
67
dari intisari pembicaraan yang dilakukan oleh Mario Teguh. Audience yang hadir
di studio bisa mencapai 500 sampai 600 orang dan semua dikoordinir oleh Mario
Teguh Super Club.
Kekuatan program acara ini terletak pada konten dan sang motivator
Mario Teguh. Dari segi peluang program acara ini dapat dijadikan bisnis melalui
pemasukan iklan namun dalam hal ini iklan dibatasi karena mengingat durasi,
namun acara ini sudah cukup menjual dari sisi komersial. Dan yang terpenting
adalah acara program acara ini sudah mendapatkan positioning di masyarakat.
Tanggapan penonton terhadap acara ini pun cukup baik dan antusias dan banyak
dari mereka ingin datang ke studio dan menyaksikan secara langsung Mario Teguh
Golden Ways.
Persiapan yang dilakukan berupa persiapan tema, undangan, teknis,
dilakukan pada H-7, lalu shooting pada hari H, dan yang terakhir adalah
melakukan proses editing, filing, serta evaluasi program dan merancang untuk
shooting berikutnya. Editing dilakukan oleh 1 orang editor dengan menggunakan
software Final Cut Pro. Total durasi acara ini baik LIVE maupun Taping adalah
60 menit dengan asumsi 40 menit adalah waktu bersihnya yang dibagi kedalam 5
segmen. Sisanya diisi oleh iklan-iklan dan sponsor serta terdapat Headline News
selama 5 menit
• Nama program : Mario Teguh Golden Ways
• Definisi program : Sebuah program acara yang dipandu oleh
seorang motivator handal yaitu Mario Teguh. Acara ini bertujuan
memberikan motivasi kepada penontonnya melalui pesan – pesan
68
yang disampaikan oleh sang motivator Mario Teguh. Tema yang
diangkat setiap episodenya sangat menarik dan dibawakan secara
jelas dan menarik sehingga mudah dipahami oleh penontonnya.
• Konsep program : acara ini bertujuan memberikan motivasi
kepada penontonnya . Tema yang diangkat setiap episodenya
selalu berganti dan sangat menarik. Dalam acaranya juga terdapat
sesi tanya jawab antara Mario Teguh dengan audience yang hadir
di studio. Acara ini juga dipandu oleh seorang presenter yang juga
sebagai pemberi masukan dan mengarahkan tema pada saat itu.
Pada setiap kali sebelum iklan selalu ada quotes yang diberikan
bagi pemirsa di rumah. Dengan gaya Mario Teguh membawakan
acara membuat yang menyaksikan acara ini menjadi tertarik untuk
menyaksikannya kembali episode berikutya. Mario Teguh
memiliki cirri khas dalam memuji setiap orang dan memuji
pertanyaan yang diberikan dengan kata “super’.
• Format program : Dialog interaktif/ Talk Show
• Target penonton : Pria dan wanita (pekerja) 17 – 50 tahun
• Waktu siaran : Minggu pukul 19.05 – 20.00
• Host : Mario Teguh
• Tipe siaran : LIVE - Taping
69
3.1.9 Biodata Mario Teguh
A. Mario Teguh (lahir di Makassar, 5 Maret 1956; umur 55 tahun) adalah seorang
motivator dan konsultan asal Indonesia. Nama aslinya adalah Sis Maryono Teguh,
namun saat tampil di depan publik, ia menggunakan nama Mario Teguh. Ia meraih
gelar Sarjana Pendidikan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
Malang. Mario Teguh sempat bekerja di Citibank, kemudian mendirikan
Bussiness Effectiveness Consultant, Exnal Corp. menjabat sebagai CEO (Chief
Executive Officer) dan Senior Consultan. Beliau juga membentuk komunitas
Mario Teguh Super Club (MTSC).
B. Perjalanan Karir Mario Teguh
• Tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia,
MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia.
• Di tahun 2010, Beliau terpilih sebagai satu dari 8 Tokoh Perubahan 2009
versi Republika surat kabar yang terbit di Jakarta.
• Sebelumnya Beliau membawakan acara bertajuk Business Art di
O’Channel. Kemudian namanya semakin dikenal luas oleh masyarakat
ketika ia membawakan acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV.
Pada saat ini Mario Teguh dikenal sebagai salah satu motivator termahal di
Indonesia.
• Di tahun 2003 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia,
MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di
Indonesia.
70
C. Pengalaman Karir Mario Teguh
• BIMC as Head of Manager, Zamre Ab. Wahab
• Citibank Indonesia (1983 – 1986) as Head of Sales
• BSB Bank (1986 – 1989) as Manager Business Development
• Aspac Bank (1990 – 1994) as Vice President Marketing & Organization
Development
• Exnal Corp Jakarta (1994 – present) as CEO, Senior Consultant,
Spesialisasi : Business Effectiveness Consultant
D. Pendidikan Mario Teguh
• Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago,
Amerika Serikat, 1975.
• Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Malang (S-1).
• Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang.
• Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983
(MBA).
71
E. Buku Mario Teguh
• Becoming a Star (2006)
• One Million Second Chances (2006)
• Life Changer (2009)
• Leadership Golden Ways (2009)
3.2 Prosedur Yang Berlaku
Di dalam proses penelitian yang dilakukan terbilang tidak mudah, karena
penelitian ini akan digunakan dalam membuat skripsi sehingga terdapat beberapa
prosedur yang harus dilakukan dalam penelitian tersebut. Prosedur – prosedur
tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang valid, akurat, dan terpercaya
sehingga dapat digunakan untuk bahan penelitian skripsi ini.
Penelitian yang akan dilakukan yaitu berupa penelitian kualitatif, dimana
penulis harus mengetahui dan memahami arti dan tujuan dari penelitian kualitatif
tersebut sehingga tahu apa saja yang harus dilakukan dalam penelitian, siapakah
obyek yang menjadi target penelitian.
Prosedur – prosedur yang harus dilakukan penulis untuk melakukan
sebuah penelitian:
• Menentukan obyek yang akan diteliti.
Sebelum memulai sebuah penulisan skripsi, penulis terlebih dahulu
menentukan siapakah yang akan menjadi obyek dalam penelitian
tersebut. Obyek tersebut sudah ditentukan sebelumnya, karena obyek
tersebut merupakan target untuk diteliti untuk mendapatkan hasil
72
penelitian yang sesuai dengan keinginan penulis. Obyek yang diteliti
merupakan responden atau narasumber untuk memperkuat sebuah data
atau informasi dalam sebuah program acara Mario Teguh Golden Ways.
• Membuat surat keterangan.
Surat keterangan diperlukan penulis dalam melakukan sebuah penelitian.
Surat keterangan didapatkan dari Universitas untuk melakukan survey ke
Metro TV untuk memperoleh data – data dan informasi yang dibutuhkan
penulis untuk penulisan skripsi ini. Dengan adanya surat keterangan dari
pihak Universitas kepada Metro TV untuk melakukan survey diharapakan
proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan baik. Untuk
melakukan observasi dan wawancara tidak memerlukan surat survey
dikarenakan sudah dapat dikoordinasikan dengan pihak layanan
mahasiswa universitas bina nusantara asalkan tidak mengganggu waktu
kerja.
• Mengunjungi perusahaan.
Setelah penulis mendapatkan surat survey dari pihak Universitas, maka
penelitian dapat dilanjutkan dengan mengunjungi perusahaan dalam hal
ini Metro TV. Penulis mengunjungi perusahaan dalam hal ini Metro TV
untuk menyerahkan surat survey untuk memperoleh data – data dan
informasi yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Saat mengunjungi
Metro TV periset bertemu dengan Ibu Henny Puspitasari selaku PR &
Publicity Manager. Setelah menyerahkan surat tersebut dan bertemu
dengan pihak terkait, periset menunggu konfirmasi mengenai kapan data–
73
data yang dibutuhkan dapat diperoleh. Pihak perusahaan akan
menghubungi jika data–data yang dibutuhkan telah siap dan penulis dapat
mengambilnya kembali di Metro TV.
• Melakukan penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara.
Responden yang menjadi target wawancara telah ditentukan terlebih
dahulu untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan harus
sesuai dengan tujuan dari penulisan skripsi agar tidak terjadi
penyimpangan dalam proses penulisan skripsi tersebut. Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini tidaklah singkat, sehingga
memerlukan waktu yang tidak sedikit agar memperoleh hasil yang sesuai
dengan harapan dan tujuan penulis.
• Mencatat hasil penelitian.
Dalam melakukan penelitiannya, penulis membawa peralatan pendukung
untuk melakukan penelitian seperti alat tulis, buku untuk mencatat, alat
perekam suara, untuk mencatat semua variabel yang diteliti. Hal ini guna
mempermudah periset dalam memperoleh dan mencatat setiap data dan
informasi secara mudah dan cepat. Hasil riset tersebut akan menjadi bukti
bahwa penulis telah melakukan penelitian dan menjadi bahan untuk
periset menuliskan sebuah penelitian serta membuat sebuah kesimpulan
dari hasil penelitian. Penulis mencatat seluruh hasil observasi dan
wawancara terhadap program acara Mario Teguh Golden Ways dari
74
obyek yang diteliti dalam hal ini karyawan Universitas Bina Nusantara
bagian Layanan Mahasiswa.
3.3 Metode Pengumpulan data
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara
terhadap responden yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penulisan skripsi
ini, penulis ingin menggali lebih dalam lagi kepada para responden dalam hal ini
karyawan universitas bina nusantara bagian layanan mahasiswa dalam pekerjaan
mereka sehari – hari.
Menurut Meleong teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian
merupakan salah satu unsur yang sangat terpenting. Sedangkan menurut Lofland
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain (Meleong, 2005:
157).
Mulyana mengemukakan, “peneliti studi kasus menelaah sebanyak
mungkin data mengenai subyek yang diteliti menggunakan berbagai metode :
wawancara, pengamatan, menelaah dokumen, hasil survey, dan data apapun yang
menguraikan kasus secara terperinci“. (Mulyana, 2001: 201).
3.3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono, penelitian deskriptif adalah penelitian
75
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
(Sugiyono, 2002:14).
Sementara itu pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Burhan
Bungin, bahwa format deskriptif bertjuan untuk menjelaskan, meringkaskan
variabel mandiri atau berbagai kondisi dan sitasi yang timbul di masyarakat yang
menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi / fakta yang ada.
Penelitian Deskriptif ertujuan untuk menampilkan gambaran mengenai setiap
detail situasi, setting sosial, atau hubungan.
Metode Deskriptif dapat diartikan sebaga prosedur pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau
obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta fakta yang tampak atau
sebagaimana adanya usaha mendeskripsikan fakta fakta itu pada tahap permulaan
tertuju pada usaha mengemukakan gejala gejala secara lengkap didalam aspek
yang diselidiki agar jelas keadaan atau kondisinya. (Nawawi, 2003).
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang meneliti suatu gejala yang ada di
kehidupan masyarakat dengan menggunakan cara-cara hidup, cara pandang
maupun ungkapan-ungkapan emosi dari warga masyarakat yang diteliti sebagai
datanya. Oleh karena itu data bersiat subjektif, karena menurut perspektif pelaku
yang diteliti. Agar dapat memberikan interpretasi yang akurat dan sah terdapat
data yang diperoleh, penelitian kualitatif sangat mementingkan penggunaan
konteks, penggunaan studi kasus, dan integritas semangat peneliti untuk mengkaji
76
gejala sosial yang ada dengan lebih mendalam dalm sebuah kasus yang dibatasi
oleh cakupan waktu dan aktifitas tertentu. ( Koentjaraningrat, 1989:84).
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali
atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti
berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan. Apa yang
dihadapi dalam penelitian adalah dunia sosial kehidupan sehari-hari. Penelitian
kualitatif berupaya memandang apa yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan
melekatkan temuan-temuan yang diperoleh didalamnya.
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan karea ontlogi alamiah menghedaki
adanya kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan ari
konteksnya (menurut Lincoln & Guba). Menurut mereka hal tersebut berdasarkan
beberapa asumsi :
1. Tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubugan
penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk
keperluan pemahaman.
2. Konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan
mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena
hraus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan.
3. Sebagian nilai struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa
yang akan dicari. (Moleong, 2001).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya data kualitatif,
umumnya dalam bentuk narasi atau gambar-gambar. Mungkin saja pada penelitian
77
kualitatif ada data-data berupa angka-angka tapi sebenarnya angka-anga tersebut
hanya menjelaskan sesuatu, misalnya untuk menjelaskan keuntungan suatu
perusahaan digunakan laporan keuangan berupa laporan laba rugi. (Kountur,
2004).
Dalam konteks ilmu komunikasi penelitian dengan pendekatan kualitatif
biasanya dilakukan dengan melacak secara sistematis dan langsung. Gejala-gejala
komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis dan kultural
masyarakat. Kata ‘langsung” disini memiliki pengertian bahwa peneliti hadir dan
mengamati kejadian-kejadian di lokasi, kemudian kata “sistematis” menunjuk
pada karakter seperti disarankan oleh Weick (1959 : 569) dan juga Lindloff
(1955:134) sebagai berikut ( Pawito, 2007):
1. Penelit mengamati gejala yang diteliti untuk waktu yang relatif lama dan
terus menerus. Dalam hubungan ini kerapkali peneliti harus tinggal
bersama sama di lokasi dan berbaur dengan obyek yang diteliti.
2. Peneliti memiliki kesadaran penuh terhadap gejala atau realitas yang
diteliti dan membuat catatan-catatan yang jelas mengenai bagaimana
pengamatan berlangsung, apa yang ditemui, dan mengungkapkan kesan-
kesan terhadap gejala yang diamati. Rekaman wawancara atau transkrip
hasil wawancara sangat penting bagi peneliti untuk nantinya dijadikan
data otentik mengenai apa yang dikatakan oleh subjek penelitian :
pandangan, penilaian, keinginan, dan perasaan mereka.
3. Peneliti membuat konstruksi laporan persoalan demi persoalan dengan
mengacu pada catatan lapangan. Konstruksi disini termasuk berupa
78
kutipan tidak langsung dari apa yang dikemukakan subyek penelitian atau
informan yang menjadi pijakan peneliti dalam mengemukakan pandangan-
pandangan mengenai gejala yang diteliti.
Menurut Strauss & Corbin (1957) untuk meneliti bidang ilmu sosial dan
khususnya komunikasi lebih tepat jika dilakukan dengan cara metode kualitatif.
Mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek kejiwaan,
perilaku, sikap tanggapan, opini perasaan, keinginan, dan kemauan seseorang atau
kelompok. Maka risetnya dilaksanakan dengan teknik-teknik wawancara yang
menggali melalui studi kasus tertentu atau wawancara mendalam dan observasi
terhadap suatu gejala, peristiwa, perilaku atau sikap tertentu dengan upaya
mendekati informan bersangkutan sebagai obyek penelitian kualitatif. (Ruslan,
2004).
3.3.2 Wawancara
Wawancara dilakukan oleh penulis terhadap tiga orang responden yang
telah ditentukan terlebih dahulu. Selama responden melakukan pekerjaannya,
penulis hanya melihat dan meneliti saja. Dan setelah responden selesai
melakukan pekerjaannya baru penulis melakukan wawancara untuk memperoleh
data yang lebih lengkap.
Metode pengumpulan data melalui wawancara adalah sebuah metode
pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya untuk memperoleh hasil jawaban
yang digunakan dalam proses penelitian.
79
Wawancara dilakukan tiga tahap, yang pertama penulis melakukan
wawancara dengan Lela Nurlaila sebagai responden, lalu dilanjutkan dengan
Nunuk Lestari dan terakhir wawancara dengan Robi Indra. Mereka bertiga
merupakan karyawan Universitas Bina Nusantara bagian Layanan Mahasiswa
yang sudah bekerja kurang lebih selama tiga tahun, sehingga data yang didapat
merupakan data yang akurat karena mereka sudah lama bekerja di Bina
Nusantara.
Wanwancara dilakukan secara bergantian satu per satu agar penulis dapat
fokus pada satu narasumber dan narasumber dapat dengan labih bebas
mengutarakan apa yang ia ketahui tanpa ada rasa malu atau takut. Pertanyaan
yang diajukan kepada narasumber dimulai dari pertanyaan umum ke khusus
seperti biodata diri, profil pekerjaan, pengalaman bekerja, kesulitan yang pernah
dihadapi, mengapa senang bekerja disini, lalu apakah televisi menjadi media
sarana hiburan yang utama, pernah atau tidak menyaksikan Mario Teguh Golden
Ways, bagaimana tanggapan setelah menyaksikan acara tersebut, adakah
tanggapan mengenai sang motivator Mario Teguh, adakah nilai – nilai yang
dapat diambil khususnya untuk memotivasi diri dalam bekerja, adakah
perubahan sikap, perilaku, dan pola pikir setelah menyaksikan acara tersebut,
apakah acara ini harus dipertahankan atau tidak.
Dalam mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan melakukan
wawancara terhadap 3 responden selama satu hari penuh penulis sudah merasa
cukup untuk mendapatkan data–data dan informasi yang dibutuhkan untuk
melakukan penulisan skripsi ini.
80
3.3.3 Teknik Analisis Data
Moleong, menguti pendapat Bogdan dan Taylor mengenai analisis data,
“sebagai proses yang merinci usaha secraa formal untuk menentukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu”. (Moleong, 1990:103).
Dari pendapat tersebut diatas, penulis memahami bahwa analisis data
merupakan tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti guna mencari, menata, dan
merumuskan hipotesis rumusan secara sistematis dari catatan hasil wawancara key
informan dan informan, untuk meningkatan pemahaman peneliti tentang kasus
yang ditelitinya, serta menyajikan temuan bagi orang lain.
Analisi data pada penelitian ini adalah dengan melakukan teknik deskriptif
dengan model interaktif, dimulai dengan pengumpulan data (primer dan sekunder)
reduksi data, penyajian data (kategori dan coding) kesimpulan dan cerifikasi data
narasumber maupun company profile, strutur organisasi, table, dan grafik data
(Neuman, 1997: 427). Proses analisa data mulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang dituliskan
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto da
sebagainya (Meleong, 2005: 247).
Untuk memenuhi keabsahan data yang sedang diteliti peneliti melakukan
triangulasi. Triangulasi ialah kombinasi beragam sumber data, tenaga peneliti,
teori dan teknik metodologi dalam suatu penelitian atas gejala sosial. Triangulasi
diperlukan karena setiap teknik memiliki keunggulan dan kelemahan sendirinya.
81
Dengan demikian tringulasi memungkinkan tangkapan realitas secara lebih valid
(McGraw Hills, 1978: 174).
Trianggulasi memiliki empat tipe antara lain :
1. Trianggulasi Sumber: membandingkan dan mengecek alik derajad
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda.
2. Trianggulasi Metode: terdapat dua strategi yaitu : (a). pengecekat derajad
kepercayaan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, (b).
pengecekan beberapa derajad kepercayaan beberapa sumber data dengan
metode yang sama.
3. Trianggulasi Penyidik: memanfaatkan penelitian atau pengamat lainnya
untuk keperluan pengecekan kembali derajad kepercayaan data yang
membantu mengurangi kekeliruan dalam pengumpulan data.
4. Trianggulasi Teori: penggunaan sejumlah persfektif dalam menafsir satu
set data.
Jadi triangulasi membantu peneliti dengan cara terbaik untuk
menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam
konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kegiatan dan
hubungan dari berbagai pandangan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
triangulasi sumber agar dapat membandingkan dan mengecek kepercayaan dari
informasi yang didapat.
82
3.3.4 Keabsahan Penelitian
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena
beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam
penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan
observasi mendukung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan
apalagi tanpa kontorol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan
mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara
menentukan keafsahan data, yaitu: (Bryman 2008: 376)
A. Kredibilitas, yaitu apakan proses dan hasil penelitian dapat diterima atau
dipercaya. Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan
konsep validitas internal dari non-kualitatif. Dalam menguji keabsahan data
peneliti menggunakan teknik observasi secara terus-menerus dan sungguh-
sungguh , sehingga peneliti semakin mendalami fenomena social yang
diteliti seperti apa adanya. Peneliti juga melakukan transkrip dari
wawancara, kemudian coding, dan selective coding, sehingga bisa
dianalisis dengan akurat.
B. Tranferabilitas, yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada
situasi yang lain. konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu
penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam
pupulasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sample yang
secara representatif mewakili populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas
transferbility menyajikan data deskriptif lebih lengkap, misalnya melalui
83
latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, peran
informan dalam perusahaan, dan lain-lain.
C. Dependability, yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan
peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan
konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau ketergantungan pada
pebelitian ini dilakukan secara cermat dan berhati-hati menggunakan data
yang dipercaya. Serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara
langsung ataupun observasi langsung dari lapangan. Kemudian peneliti ini
ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.
D. Konfirmabilitas, yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan
kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang
dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan
dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudian
dikonfirmasi oleh informan agar hasil dapat lebih objektif.
Untuk memenuhi standar konfirmabilitas, peneliti mendapatkan
pernyataan dari informan tentang keabsahan laporan penelitian ini.
84
3.4 Permasalahan yang ada
Dalam melakukan sebuah pekerjaan memang tidak mudahlah jika tidak
didukung oleh niat dan motivasi dari diri sendiri untuk berusaha untuk bekerja
dengan sebaik–baiknya. Diperlukan totalitas dan profesionalitas dalam
menjalankan setiap pekerjaan. Namun dalam penelitian ini penulis menemukan
adanya permasalahan yang timbul dalam memotivasi diri sendiri untuk. Hal ini
mungkin terjadi dikarenakan rutinitas keseharian yang dilakukan secara terus–
menerus sehingga menimbulkan kejenuhan dalam diri.
Namun melalui acara Mario Teguh Golden Ways para responden
memperoleh motivasi kerja mereka kembali dengan mengambil nilai–nilai yang
berharga yang disampaikan oleh sang motivator Mario Teguh. Mereka merasa
dan mengalami perubahan baik dari tingkah laku, pola pikir, dan sikap setelah
mendengarkan dan menyaksikan acara tersebut. Tidak jarang dari mereka merasa
tema yang sedang dibahas sesuai dengan apa yang mereka alami sehingga sangat
mengena dihati.
Cara sang motivator Mario Teguh dalam membawakan acara Mario
Teguh Golden Ways sangat menarik penontonnya sehingga mampu membius
setiap perhatian melalui kata–kata yang ia sampaikan.
Sering kali para responden mengalami kendala dalam pekerjaan mereka,
namun nilai–nilai yang ditanamkan melalui acara Mario Teguh Golden Ways
dapat mereka implementasikan dalam keseharian mereka terutama dalam
memotivasi mereka dalam bekerja.
85
Tidak jarang tema yang diangkat sesuai dengan apa yang sedang dialami
oleh responden, namun responden merasakan bahwa setiap tema yang disajikan
memiliki nilai–nilai yang dapat diambil sebagai bahan instropeksi diri untuk
melakukan aktivitas sehari-hari khusunya dalam motivasi kerja.
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Saat ini perkembangan program acara televisi semakin pesat dengan
banyaknya program acara baru yang bermunculuan. Namun sejalan dengan
berkembangnya program televise tentu dibutuhkan program acara yang dapat
membawa pengaruh positif terhadap penontonnya. Sehingga televisi bukan
sebagai sarana untuk membuat seseorang menjadi bergantung dan bermalas–
malasan namun sebaliknya televisi dapat memberikan informasi positif yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari–hari khususnya dalam dunia pekerjaan
dengan memberikan motivasi yang dapat meningkatkan semangat dan
konsentrasi kerja seperti tayangan Mario Teguh Golden Ways.
Dalam mengatasi masalah yang ada penulis menggunakan teori stimulus
respon dan teori motivasi dimana khalayak dapat memilih media apa yang
mereka gunakan dalam hal ini televisi sebagai sarana memperoleh pengetahuan
dan hiburan. Serta penggunaan teori stimulus respon dimana sender dalam hal ini
Mario Teguh dalam acara Mario tegih Golden Ways memberikan pesan–pesan
melalui media penyaluran dalam hal ini televisi dan dapat diterima oleh
penonton di rumah dan penonton di rumah dapat merasakan manfaat dari
menyaksikan program acara tersebut dengan menghasilkan respon yang positif
86
dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari–hari khususnya dalam
dunia pekerjaan. Faktor pemilihan media yang digunakan dan dampak apa yang
akan dihasilkan merupakan hal sangat mendasar dalam mempengaruh pola pikir
seseorang.
Penelitian dengan menggunakan teori stimulus respon serta teori motivasi
menjadi salah satu unsur dalam mengatasi permasalahan yang ada dan dapat
menjadi solusi bagi masalah yang ada. Penulis akan menggali informasi dan
memperoleh data–data yang dibutuhkan untuk penelitian ini dengan
menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan jawaban dari
permasalahan yang ada.