2011-2-00519-mc 3 (1)ds

30
 32 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak terletak di sebelah barat pulau jawa berada di propinsi Banten, sekaligus merupakan pintu gerbang lalu lintas Jawa – Sumatra. Pelabuhan penyeberangan Merak dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan kantor pusat di Jl. Jend. A Yani Kav. 52 – A Jakarta Pusat.  Awal didirikannya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Merak adalah sebagai penghubung transportasi antara pulau Jawa dan Sumatera yang dilakukan oleh kapal yang masih sangat sederhana dan primitif yang pada saat itu dikenal dengan nama Kapal Tambang. Tujuan didirikannya PT. ASDP adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan angkutan penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri, ekspor, impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal laut/kapal laut/suku cadang kapal laut/minyak pelumas serta jasa perawatan kapal.

Upload: bunga-irada-amalia

Post on 06-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SEFD

TRANSCRIPT

  • 32

    BAB 3

    OBJEK PENELITIAN

    3.1 Gambaran Umum Perusahaan

    3.1.1 Sejarah Singkat

    PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak terletak di sebelah barat

    pulau jawa berada di propinsi Banten, sekaligus merupakan pintu gerbang

    lalu lintas Jawa Sumatra. Pelabuhan penyeberangan Merak dikelola oleh

    PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan kantor pusat di Jl. Jend. A Yani

    Kav. 52 A Jakarta Pusat.

    Awal didirikannya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang

    Merak adalah sebagai penghubung transportasi antara pulau Jawa dan

    Sumatera yang dilakukan oleh kapal yang masih sangat sederhana dan

    primitif yang pada saat itu dikenal dengan nama Kapal Tambang.

    Tujuan didirikannya PT. ASDP adalah untuk melaksanakan dan

    menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan

    pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang

    penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan angkutan

    penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan

    penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri,

    ekspor, impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal

    laut/kapal laut/suku cadang kapal laut/minyak pelumas serta jasa perawatan

    kapal.

  • 33

    3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

    Adapun Visi dan Misi yang dimiliki oleh PT. ASDP Indonesia Ferry

    (Persero), yaitu :

    1. Visi

    Menjadi operator jasa penyeberangan dan pelayaran yang tangguh dan

    mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

    2. Misi

    a. Meningkatkan daya saing melalui inovasi produk dan pelayanan untuk

    dapat menyediakan jasa yang berkualitas dan kompetitif.

    b. Mengelola portofolio bisnis dengan pola manajemen modern dan tenaga

    profesional untuk memaksimalkan nilai tambah bagi stakeholders secara

    seimbang.

    c. Memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional melalui penugasan

    pemerintah di bidang jasa penyeberangan.

    3.1.3 Bidang Usaha

    Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan yang mampu

    memenangkan persaingan di pasar bebas adalah perusahaan yang dapat

    melakukan perubahan secara cepat sesuai dengan perubahan lingkungan yang

    terjadi. Usaha yang dikelola PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang

    merak terdiri dari usaha angkutan penyeberangan dan usaha pelabuhan.

  • 34

    I. Usaha Angkutan Penyeberangan

    yaitu usaha pengelolaan angkutan penyeberangan sebagai

    penyedia moda transportasi penyeberangan yang menghubungkan dua

    pulau secara point to point.

    Kapal milik PT. ASDP Lintas Merak Bakauheni :

    a. Kapal RoRo : JATRA I (Operasi)

    JATRA II (Operasi)

    b. Kapal Cepat : Sundari I (tidak Operasi)

    Sundari II (tidak Operasi)

    II. Usaha Pelabuhan Penyeberangan

    yaitu usaha pengelolaan pelabuhan penyeberangan sebagai

    penyedia fasilitas dan prasarana bagi kapal penyeberangan. Pelabuhan

    Merak memiliki 4 Dermaga (3 milik PT. ASDP & 1 KSO dengan PT.

    Infinity). Dan didukung oleh 16 perusahaan dengan jumlah kapal

    sebanyak 25 buah kapal RoRo dan 13 buah kapal cepat.

    3.1.4 Budaya Perusahaan

    1. Keterbukaan

    Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan

    dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi mengenai perusahaan.

    2. Kebersamaan

    Kebersamaan dalam pelaksanaan pekerjaan / tugas-tugas baik

    antar bagian maupun antar karyawan dan saling mendukung satu sama

  • 35

    lain yang merupakan suatu team work untuk menghasilkan karya yang

    baik guna mencapai tujuan perusahaan.

    3. Profesionalisme

    Menjadi SDM yang profesional, yaitu SDM yang memahami,

    mampu melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya

    sesuai dengan bidang / profesinya.

    3.1.5 Prinsip - Prinsip Operasional Penyeberangan

    Pengelolaan kegiatan usaha jasa penyeberangan PT. ASDP Indonesia

    Ferry (Persero) lintas merak bakauheni sebagai berikut :

    1. International Safety Management Code (ISM Code)

    adalah Sistem Manajemen Keselamatan dalam pengoperasian kapal

    dan pencegahan pencemaran lingkungan. Sistem ini diterapkan untuk

    pengoperasian kapal guna memberikan jaminan keselamatan baik kapal

    maupun muatannya dan ramah lingkungan.

    Dalam implementasinya, ASDP telah memenuhi persyaratan dan

    memperoleh sertifikat ; untuk corporate telah mendapat Document of

    Compliance (DOC) dan kapal-kapal yang dioperasikan telah mendapat

    Safety Management Certificate (SMC).

    2. International Standart Organization (ISO) 9001 versi 2000

    adalah sistem tata kelola perusahaan yang berorentasi terhadap

    mutu produk. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan

    jasa penyeberangan, dan dalam implementasinya ASDP telah memperoleh

    sertifikat International Standart Organization (ISO) untuk Kantor Pusat,

  • 36

    selanjutnya pada tahun 2005 diprogramkan sertifikasi International

    Standart Organization (ISO) untuk Pelabuhan Merak, Bakauheni,

    Ketapang dan Gilimanuk.

    Dalam implementasi ISM Code dan International Standart

    Organization (ISO) di ASDP, telah disusun manual book Sistem

    Manajemen Mutu dan Keselamatan yang didalamnya berisi prosedur-

    prosedur kerja yang secara terus menerus dilakukan pengembangan.

    3.1.6 Prinsip Prinsip Pengoperasian Pelabuhan Penyeberangan

    1. Fixed Route and Fixed Time (melayani rute yang tetap dengan jadwal

    waktu sandar dan pelayaran yang tepat)

    2. Pass Through (No Waiting Time )

    3. Type Kapal Roll on Roll off

    4. FiFo : First in First out

    5. Pembagian Zone

    6. Tidak terjadi crossing antar penumpang dan kendaraan

    7. Selalu ada kapal disalah satu dermaga untuk angkutan berjarak pendek

    Dengan prinsip dasar tersebut, maka dapat dihindari dampak negatif

    adanya antrian yang akan menimbulkan berbagai ekses yang akan menjadi

    tanggung jawab PT. ASDP Indonesia Ferry sebagai operator pelabuhan

    penyeberangan

  • 37

    3.1.7 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

    3.1.7.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.1 Struktur organisasi

    Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)

  • 38

    3.1.7.2 Uraian Tugas

    Kegiatan suatu perusahaan sehari-hari memiliki tingkat

    intensitas yang sangat tinggi sehingga diperlukan suatu organisasi yang

    baik agar setiap bagian dapat menjalankan fungsinya dan tugasnya

    dengan baik sehingga kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan secara

    teratur dan tepat pada tujuan yang telah direncanakan.

    Adapun uraian singkat mengenai pembagian tugas PT. ASDP

    Indonesia Ferry Cabang Merak adalah sebagai berikut:

    1. Kepala Cabang

    Fungsi :

    Membantu Direksi dan memimpin Cabang dalam pengelolaan dan

    pengembangan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan

    di Cabang.

    Tugas Pokok :

    Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan dan

    pengembangan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan

    di Cabang.

    Rincian Tugas :

    a. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Cabang.

    b. Mengorganisir kegiatan pengelolaan dan pengembangan

    kepengusahaan jasa kepelabuhan penyeberangan Cabang.

    c. Melakukan pembinaan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan di

    Cabang dalam rangka peningkatan kinerja.

  • 39

    d. Mengendalikan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan,

    pembangunan dan atau pemanfaatan lahan pelabuhan.

    e. Melakukan koordinasi dengan Divisi/Biro terkait di Kantor Pusat

    yang berhubungan dengan kegiatan kepengusahaan jasa

    pelabuhan dan penyeberangan.

    f. Melakukan pembinaan terhadap SDM di Cabang.

    g. Melaksanakan kegiatan pemerintahan di pelabuhan

    penyeberangan.

    h. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh

    bawahan.

    i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan ke Kantor Pusat (Direksi)

    secara periodik.

    2. Manajer Corporate Secretary

    Fungsi :

    Membantu perusahaan dalam menjaga nama baik perusahaan serta

    menjalin hubungan-hubungan dengan publik perusahaan.

    Tugas Pokok :

    Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta

    menganalisis kegiatan public relations dalam perusahaan.

    Uraian Tugas :

    a. Membuat program public relations.

    b. Melaksanakan program public relations.

    c. Mengawasi dan mengontrol kegiatan public relations.

    d. Mengevaluasi kegiatan public relations.

  • 40

    3. Media Relations

    Fungsi :

    Membantu tugas dari Corporate Secretary dalam melakukan

    hubungan dengan media.

    Tugas Pokok :

    Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta

    menganalisis kegiatan media relations.

    Uraian Tugas :

    a. Memantau dan menganalisis pemberitaan di media.

    b. Membuat kliping berita.

    c. Membuat press release.

    d. Merencanakan kegiatan press conference.

    e. Membuat media internal.

    f. Membuat annual report tentang pemberitaan di media.

    g. Mengevaluasi program-program yang telah dilakukan.

    4. Customer Care Center

    Fungsi :

    Membantu Corporate Secretary dalam melakukan hubungan

    dengan customer.

    Tugas Pokok :

    Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta

    menganalisis kegiatan customer relations.

    Uraian Tugas:

    a. Menganalisis pengguna jasa.

  • 41

    b. Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan.

    c. Menerima keluhan pengguna jasa.

    d. Menanggapi keluhan dan masukan dari pelanggan.

    e. Merencanakan kegiatan pelayanan perusahaan.

    f. Mengevaluasi kegiatan pelayanan yang telah dilakukan.

    5. Sekertariat Direksi

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Direksi dalam

    pelaksanaan tugas.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, serta

    menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh direksi.

    Uraian Tugas :

    a. Menuliskan agenda kegiatan Direksi.

    b. Membantu mengatur rapat Direksi.

    c. Menyiapkan ruang rapat Direksi.

    6. Manajer Operasi

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam

    pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan operasional pelabuhan

    dan kapal, produksi jasa dan pendapatan di Cabang serta pelaporan.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi,

    mengevaluasi serta menganalisis kegiatan operasional pelabuhan

  • 42

    dan kapal, produksi jasa dan pendapatan, kegiatan promosi serta

    pelaporan.

    Rincian Tugas :

    a. Pengadaan dan persediaan tiket terpadu ke Kantor Pusat.

    b. Pencatatan persediaan dan pengeluaran/pendistribusian tiket

    terpadu.

    c. Produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapal.

    d. Pencatatan produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan

    dan kapal.

    e. Penyiapan dokumen/surat-surat untuk kegiatan pengurusan ijin

    trayek, ijin berlayar dan lalu lintas angkutan penyeberangan,

    sertifikat kesempurnaan kapal, peraturan-peraturan

    penyeberangan & pelabuhan, pengadaan peta laut serta

    kelengkapan dan peralatan navigasi kapal serta fasilitas alur dan

    dermaga.

    f. Pengaturan lalu lintas keluar/masuk angkutan.

    g. Sistem pelayaran penyeberangan & pelabuhan, menampung

    keluhan pelanggan.

    h. Koordinasi dengan pihak terkait dan atau Nahkoda dalam

    melaksanakan ketertiban, keamanan dan pengendalian

    operasional pelabuhan dan kapal.

    i. Koordinasi dengan manajer di Cabang dan Nahkoda.

    j. Penyusunan rencana kerja Cabang di bidang operasi.

    k. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang.

  • 43

    7. Asisten Manajer Operasional Pelabuhan

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam

    pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan

    pendapatan serta operasional pelabuhan di Cabang.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional pelabuhan,

    pemanfaatan lahan pelabuhan serta pelaporan.

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan ;

    a. Pengaturan jadwal operasional kapal.

    b. Penagihan hasil produksi jasa angkutan.

    c. Klaim kecelakaan kepada perusahaan Asuransi.

    d. Keamanan, ketertiban, kebersihan.

    e. Penerapan sistem pelayanan pelabuhan.

    f. Melaporkan penggunaan tiket terpadu untuk penumpang dan

    kendaraaan kepada Bidang Keuangan.

    g. Menyetorkan pendapatan kepada Bidang keuangan.

    h. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Pelabuhan.

    i. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi.

  • 44

    8. Asisten Manajer Operasional Kapal

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam

    pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan

    pendapatan serta operasional kapal di Cabang.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi

    kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional kapal,

    administrasi perkantoran serta pelaporan.

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi

    kegiatan dalam :

    a. Pencatatan data produksi kapal.

    b. Penagihan produksi kapal.

    c. Pencatatan produksi dan pendapatan operasional kapal.

    d. Penerapan sistem pelayanan kapal.

    e. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Kapal.

    f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer Operasi.

    9. Supervisor I, II, dan III

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam

    kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta

    pelaporan.

  • 45

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi

    kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi

    kegiatan:

    a. Kerja shift pada jam yang telah ditentukan.

    b. Penjualan tiket kendaraan, penumpang dan barang.

    c. Pengaturan jumlah muatan kapal.

    d. Pengawasan pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan.

    e. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas dalam

    shift.

    f. Rekapitulasi produksi/penjualan tiket (per shift).

    g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi baik

    secara lisan dan atau tertulis.

    10. Asisten Supervisor

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Supervisor dalam

    kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta

    pelaporan.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, mengawasi dan melaksanakan kegiatan

    operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.

  • 46

    Rincian Tugas :

    a. Melaksankan kerja shift pada jam yang telah ditentukan.

    b. Memonitor waktu kedatangan dan keberangkatan kapal pada

    Dermaga I, II, III, IV dan V.

    c. Memonitor lalu lintas kendaraan keluar/masuk dan bongkar

    muat angkutan pada Dermaga I, II, III, IV dan V.

    d. Melakukan koordinasi dengan asisten supervisor lainnya dan

    petugas operasional dalam satu shift.

    e. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas

    dalam shift.

    f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Supervisor shift baik

    secara lisan dan atau tulisan.

    11. Manajer Pemeliharaan

    Fungsi :

    membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam

    hal yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan pelabuhan

    penyeberangan.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi,

    mengevaluasi serta menganalisis kegiatan pemeliharaan kapal

    beserta perlengkapannya, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas

    terminal dan peralatan pelabuhan, administrasi perkantoran serta

    pelaporan.

  • 47

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi,

    mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ;

    a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya.

    b. Penyediaan suku cadang kapal dan perbaikan peralatan fasilitas

    pelabuhan.

    c. Pengisian data-data teknis, kartu riwayat pemeliharaan dan

    perbaikan.

    d. Pengawasan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan.

    e. Koordinasi dengan mitra kerja/instansi yang berhubungan

    dengan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan.

    f. Memantau pelaksanaan docking kapal.

    g. Penyusunan rencana kerja Cabang dibidang Pemeliharaan.

    h. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang.

    12. Asisten Manajer Pemeliharaan Kapal

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Pemeliharaan

    dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pemeliharaan

    kapal dan perlengkapannya serta pelaporan.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan pemeliharaan kapal, pengadaan dan petbaikan

    perlengkapannya serta pelaporan.

  • 48

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan ;

    a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya.

    b. Permintaan pengadaan dan perbaikan suku cadang kapal.

    c. Pengawasan pelaksaan pemeliharaan kapal.

    d. Memantau pelaksanaan docking kapal.

    e. Penyusunan rencana kerja di bidang pemeliharaan kapal.

    f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer pemeliharaan.

    13. Manajer SDM dan Umum

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang

    dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM,

    ketatausahaan, perlengkapan, kerumah tanggaan serta pelaporan.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, menganalisis,

    mengawasi dan melaksanakan kegiatan balas jasa, kedisiplinan,

    kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan serta

    data karyawan, sistem administrasi perkantoran, ketertiban dan

    kebersihan lingkungan kerja di cabang serta pelaporan.

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, serta menganalisis

    kegiatan:

  • 49

    a. Kebutuhan/penempatan karyawan.

    b. Balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja pegawai.

    c. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan.

    d. Pencatatan data karyawan.

    e. Informasi manajemen SDM.

    f. Kedisiplinan karyawan.

    g. Penyiapan usulan penghapusan asset cabang.

    h. Menghimpun hasil penilaian prestasi karyawan.

    i. Keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja.

    j. Penyusunan rencana kerja di bidang SDM dan Umum.

    k. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin cabang.

    14. Asisten SDM dan Umum

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas manajer SDM dan

    Umum dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM di

    cabang.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan,

    kebutuhan, data karyawan, sistem informasi manajemen SDM,

    kedisiplinan dan perlengkapan kerja karyawan di cabang serta

    pelaporan.

  • 50

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan ;

    a. Program kebutuhan/penempatan karyawan.

    b. Penyusunan kebutuhan perlengkapan karyawan.

    c. Pencatatan data karyawan.

    d. Pelaksanaan sistem informasi manajemen SDM.

    e. Disiplin karyawan.

    f. Penyusunan rencana kerja cabang di bidang SDM.

    g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM dan

    Umum.

    15. Asisten Manajer Umum

    Fungsi :

    Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer SDM dan

    Umum dalam pelaksanaan tugas ketata usahaan, ketertiban,

    perlengkapan serta kerumahtanggaan di cabang serta pelaporan.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan administrasi perkantoran, pengadaan kebutuhan peralatan

    kantor, perlengkapan karyawan dan ATK, pemeliharaan dan

    perawatan peralatan non operasional/non produksi, sistem

    keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di cabang

    serta pelaporan.

  • 51

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan ;

    a. Tata arsip dan retensi arsip.

    b. Pemeliharaan dan perawatan gedung, kendaraan dinas serta

    peralatan kantor.

    c. Pengadaan perlengkapan kantor dan ATK.

    d. Inventarisasi asset.

    e. Keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan kerja.

    f. Penyusunan rencana kerja cabang di Bidang Umum.

    g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM.

    16. Manajer Keuangan

    Fungsi :

    Membantu pelaksanan tugas Pemimpin Cabang dalam mengelola

    kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi di

    cabang.

    Tugas Pokok :

    Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta

    menganalisis kegiatan ketatausahaan keuangan dan akuntansi,

    penyelesaian utang-piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban

    lainnya, pelaksanaan anggaran, jasa keuangan, pengelolaan

    kas/bank, verifikasi serta pelaporan.

  • 52

    Rincian Tugas :

    Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta

    menganalisis kegiatan ;

    a. Pengelolaan dan pengawasan kas dan setara kas.

    b. Sistem keuangan dan akuntansi.

    c. Ketatausahaan keuangan dan akuntansi.

    d. Penyelesaian hutang piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban

    lainnya.

    e. Jasa keuangan cabang.

    f. Penyusunan rencana dan realisasi arus kas.

    g. Meneliti perhitungan pembayaran pajak.

    h. Penerapan sistem penataan dan pengemdalian dokumen

    akuntansi di cabang.

    i. Pencatatan pendapatan dan produksi.

    j. Penerimaan tagihan jasa pelabuhan dan pendapatan tiket

    terpadu.

    k. Penyelesaian tindak lanjut serta temuan dari internal dan

    eksternal auditor.

    l. Penyusunan rencana kerja dibidang keuangan dan akuntansi

    cabang

    m. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada pemimpin cabang.

  • 53

    17. Asisten Manajer Keuangan

    Fungsi :

    Membantu pelaksanaan tugas Manajer Keuangan dalam

    mengelola kegiatan yang berhubungan denga keuangan di cabang.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan ketatausahaan keuangan, penyelesaian hutang piutang,

    kewajiban-kewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran jasa

    keuangan, pengelolaan kas/bank serta pelaporan.

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan ;

    a. Pengelolaan kas dan setara kas.

    b. Pengendalian pengeluaran keuangan.

    c. Penyelesaian hutang piutang.

    d. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya.

    e. Penyusunana rencana dan realisasi arus kas.

    f. Penyesuaian dan revisi pelaksanaan anggaran.

    g. Pencatatan pendapatan dan produksi.

    h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan cabang.

    i. Penyusunan rencana kerja di bidang keuangan cabang.

    j. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer keuangan.

  • 54

    18. Asisten Manajer Akuntansi

    Fungsi :

    Membantu pelaksanaan tugas manajer keuangan dalam mengelola

    kegiatan berhubungan dengan akuntansi di cabang.

    Tugas Pokok :

    Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

    kegiatan pencatatan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan,

    perpajakan serta pendapatan.

    Rincian Tugas :

    Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan :

    a. Melakukan verifikasi atas pendapatan yang diterima serta

    pembayaran yang akan dilakukan.

    b. Penyelesaian perpajakan.

    c. Pembuatan nota-nota tagihan, kelengkapan bukti-bukti

    pembayaran.

    d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang akuntansi cabang.

    e. Penyusunan rencana kerja di bidang akuntansi cabang.

    f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer keuangan.

  • 55

    3.2 Prosedur umum kegiatan media relations

    1. Mengadakan rapat tim :

    Dalam rapat ini tim membahas topik yang akan diberitakan dalam kegiatan

    media relations.

    2. Pembagian tugas :

    Masing-masing staff diberi tugas sesuai dengan bagiannya. Dalam department

    media relations ini terdiri dari 3 orang, 1 Assisten Manager Senior dan 2 orang

    staff.

    3. Pelaksanaan :

    Masing-masing staff melaksanakan tugas sesuai dengan bagiannya.

    4. Evaluasi :

    Masing-masing staff melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya untuk di

    evaluasi. Kepala Biro Corporate Secretary memeriksa hasil kerja dari staff nya

    jika ada kekurangan maka atasan memberikan instruksi kepada staff tersebut

    untuk memperbaikinya dan kemudian melaksanakan kegiatan media relations.

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

    mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

    kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris

    dan sistematis. (Sugiyono, 2004:1)

    Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

    Menurut Sugiyono (2009:1), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

    yang digunakan peneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah

  • 56

    eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan

    data dan dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan

    hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian

    ini bersifat deskriptif, yang menurut sugiyono (2007:114), Deskriptif adalah data

    yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada

    gambar. Sehingga dalam skripsi ini penulis hanya memaparkan hasil dari penelitian

    yang telah dilakukan.

    Dalam penelitian ini data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai

    berikut :

    1. Data primer

    Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian

    perorangan, kelompok, dan organisasi. Seperti dari hasil wawancara atau hasil

    pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

    a. Wawancara

    Menurut Esterberg mendefinisikan wawancara yang dikutip oleh

    Sugiyono sebagai berikut :

    a meeting of two persons to eschange information and idea through question

    and responses, resulting in communication and joint constructions of meaning

    about a particular topic. (Sugiyono, 2009:72)

    Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa wawancara merupakan

    pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab

    sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam

    penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam yang

    menurut Dr. Elvinaro adalah teknik mengumpulkan data lengkap atau

  • 57

    informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar

    mendapatkan data lengkap dan mendalam. (2010:178)

    Dalam penelitian ini penulis memilih dua informan, yaitu :

    1). Christine Hutabarat selaku Kepala Biro Corporate secretary (Public

    relations)

    2). Mario Sardadi selaku Staff Media Relations

    b. Observasi

    Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa, observasi

    adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

    berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

    melalui observasi. (2009:64)

    Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terus

    terang atau tersamar. Definisi observasi terus terang atau tersamar adalah

    dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang kepada

    sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. (Sugiyono, 2009:66)

    Dalam observasi ini penulis hanya mengamati objek dan subjek penelitian,

    tidak turun langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh public relations PT.

    ASDP Indonesia Ferry cabang Merak.

    2. Data sekunder

    Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik

    oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk

    tabel-tabel atau diagram-diagram. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

    beberapa data sekunder berupa :

  • 58

    a. Laporan kegiatan media relations PT. ASDP Indonesia Ferry.

    b. Company profile PT. ASDP Indonesia Ferry.

    c. Website resmi PT ASDP Indonesia Ferry.

    d. Sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun media internet mengenai PT.

    ASDP Indonesia Ferry.

    e. Arsip dan dokumen lain yang didapat dari PT. ASDP Indonesia Ferry.

    3.3.1 Teknis analisis data

    Menurut Nasution yang dikutip oleh Sugiyono (2009:89), analisis data

    telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

    lapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penulisan hasil penelitian.

    Tahapan dalam analisis data yang dilakukan dalam penellitian ini adalah :

    1. Analisis domain

    Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dan menyeluruh

    tentang situasi yang diteliti atau objek penelitian yaitu PT. ASDP Indonesia

    Ferry cabang Merak.

    2. Analisis taksonomi

    Dalam tahapan ini peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian

    yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, untuk menentukan fokus

    masalah yang akan diteliti. Setelah melakukan analisis ini, peneliti

    memutuskan untuk memfokuskan penelitian pada strategi public relations

    PT. ASDP Indonesia Ferry melalui media relations dalam meningkatkan

    citra perusahaan.

  • 59

    3. Analisis komponensial

    Setelah menentukan fokus masalah yang akan diteliti, tahap selanjutnya

    peneliti melakukan kegiatan wawancara dan observasi untuk mengetahui

    bagaimana strategi public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang

    Merak melalui media relations yang telah dilakukan, bagaimana kegiatan

    tersebut dapat mempengaruhi citra perusahaan, serta untuk mengetahui

    hambatan dan upaya apa saja yang digunakan untuk menanggulangi

    hambatan dalam kegiatan media relations tersebut.

    3.3.2 Validitas Data

    Validitas merupakan derajad ketepatan antara data terjadi pada obyek

    penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian

    data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan

    oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

    penelitian.(Sugiyono, 2009:117)

    Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji validitas data dengan

    menggunakan uji kredibilitas terhadap data penelitian dilakukan dengan

    triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini dilakukan dengan cara mengecek

    data yang telah diperoleh melalui sumber.

    3.4 Permasalahan yang ada

    PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak merupakan perusahaan yang

    bergerak dibidang jasa transportasi air, sebagai penyedia kapal dan operator

    penyeberangan yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Sumatera.

  • 60

    Dalam skripsi ini penulis melihat adanya permasalahan mengenai penurunan

    citra PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak di mata masyarakat. Penurunan citra

    ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang baru-baru ini ramai diberitakan,

    yaitu mengenai kebakaran kapal yang banyak menelan korban jiwa, serta kurangnya

    armada kapal yang menimbulkan antrian panjang truk-truk barang yang ingin

    melintas ke pulau Sumatera, hal ini tentunya banyak menimbulkan kerugian

    terutama bagi calon penumpang pengendara truk ekspedisi yang harus

    mengeluarkan uang lebih banyak untuk biaya makan, dikarenakan mereka harus

    menunggu antrian untuk dapat menaiki kapal sampai berhari-hari, akibat dari

    kemacetan ini pula banyak menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan ekonomi di

    wilayah Sumatera yang melambat dikarenakan supply barang-barang kebutuhan

    ekonomi bagi masyarakat disana menjadi kurang lancar.

    Pemberitaan mengenai permasalahan yang ada di PT. ASDP Indonesia Ferry

    cabang Merak ini banyak menjadi headline news di media cetak maupun elektronik.

    Pemberitaan yang beredar tentu saja bukan pemberitaan yang positif, sehingga dapat

    menyebabkan citra perusahaan jelek dimata masyarakat. Dalam menangani hal

    tersebut public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak berusaha

    menekan pemberitaan negatif di media dengan menggunakan pendekatan media

    relations. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam

    permasalahan tersebut diatas.

    3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

    Menurut pandangan penulis, solusi alternatif dari pemecahan masalah ini

    adalah Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak harus membuat

  • 61

    strategi melalui media relations untuk memperbaiki dan mengembalikan citranya

    dimata publik.