bab 1,2,3

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap penduduk yang hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik maupun mental. Keadaan kesehatan seseorang akan dapat berpengaruh pada segi kehidupan sosial ekonominya, maupun kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan Negara dimanapun di dunia ini, baik di Negara yang sudah maju maupun di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu ditunjang oleh adanya sarana kesehatan. 1 Dalam Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan ditentukan: Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis, praktek dokter gigi spesialis, praktek bidan, toko obat, apotek, pedagang besar farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, sekolah dan akademik kesehatan, balai pelatihan kesehatan, dan sarana kesehatan lainnya. 1 Salah satu upaya untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselengarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam 1

Upload: hera-dwi-p

Post on 24-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

lkadnlanlf

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap penduduk yang hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik maupun mental. Keadaan kesehatan seseorang akan dapat berpengaruh pada segi kehidupan sosial ekonominya, maupun kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan Negara dimanapun di dunia ini, baik di Negara yang sudah maju maupun di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu ditunjang oleh adanya sarana kesehatan. 1Dalam Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan ditentukan: Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis, praktek dokter gigi spesialis, praktek bidan, toko obat, apotek, pedagang besar farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, sekolah dan akademik kesehatan, balai pelatihan kesehatan, dan sarana kesehatan lainnya.1Salah satu upaya untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselengarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan ataupun masyarakat. Jika pelayanan kesehatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesehatan (promotive) dan mencegah penyakit (preventive) disebut dengan nama pelayanan kesehatan masyarakat, dengan sasaran utama kelompok dan masyarakat. Sedangkan jika pelayanan kesehatan ditujukan untuk meyembuhkan penyakit (curative) dan memulihkan kesehatan (rehabilitative) disebut dengan pelayanan kedokteran, dengan sasaran utamanya adalah perseorangan dan keluarga. Pelayanan kedokteran yang sasaran utamanya adalah keluarga disebut dengan nama pelayanan kedokteran keluarga (family practice). 2Definisi dokter keluarga (DK) atau Dokter Praktek Umum (DPU) yang dicanangkan oleh WONCA pada tahun 1991 adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien.1Dalam pelayanan kesehatan praktik kedokteran keluarga dapat dipelajari dalam sebuah klinik. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama. 1Klinikkita merupakan salah satu klinik di Semarang yang dapat dipelajari sistem kedokteran keluarga. Klinikita adalah group dari PT. Dokter Moez Indonesia yang berdiri sejak tahun 2005. Klinikita yang pertama berdiri didaerah Kalipancur Semarang. Kehadiran Klinikita mencoba untuk membuat layanan yang dapat dirasakan oleh pasien atau klien dengan tulus, sepenuh hati dan sehangat perhatian keluarga, karena Klinikita menganggap pasien atau klien sebagai keluarganya sendiri.31.2 TUJUAN

1) TUJUAN UMUM

Mengetahui pelaksanan pelayanan kedokteran keluarga dan manajemen klinik.2) TUJUAN KHUSUS

a. Mahasiswa dapat memahami pelayanan kedokteran keluarga secara komprehensif, holistik, kontinyu dan integratedb. Mahasiswa dapat memahami management KLINIKITA

c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen yang ada di KLINIKITA cabang Kalipancur.d. Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah dari beberapa masalah yang diperoleh dari KLINIKITA cabang Kalipancur.e. Mahasiswa mampu menganalisis penyebab masalah dari prioritas masalah yang terpilih di KLINIKITA cabang Kalipancurf. Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas penyebab masalah yang terpilih di KLINIKITA cabang Kalipancur.g. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan keputusan serta menyusun rencana kegiatan dari alternatif pemecahan masalah yang terpilih untuk KLINIKITA cabang Kalipancur.

1.3 MANFAAT PENELITIAN1) Bagi KLINIKITA cabang KalipancurPenelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atas permasalahan manajemen yang ada di KLINIKKITA cabang Kalipancur

2) Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Kedokteran Keluarga dan manajemen klinik.

3) Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan laporan mengenai pelayanan kedokteran keluarga dan manajemen klinik BAB II

PEMBAHASAN2. 1. KLINIKITAA. Gambaran Umum KlinikitaKLINIKITA adalah klinik kesehatan dengan menjual layanan dokter umum dan praktik dokter gigi.Merk Klinikita telah digunakan sejak tahun 2005 dan telah mendapatkan registrasi merk pada tahun 2010. Klinikita mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan klinik yang lainnya dengan menyediakan layanan kesehatan dokter umum beserta staf yang ramah dan profesional, Dengan didukung sistem rekruitmen dan pengelolaan SDM yang berkelanjutan,diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi klien yang dilayaninya.Sedangkan untuk kekuatan dalam pemasarannya Klinikita memberikan garansi kepada klien yakni memberikan garansi bebas jasa periksa untuk kunjungan ulang dan garansi obat resep dokter yang telah dibeli klien dapat ditukar atau dikembalikan dalam syarat & waktu tertentu.

B. Latar Belakang Usaha

Pendirian Klinikita di awali dari praktik sore dr. Maulana Adrian Sukamto di tahun 2003. Praktik yang pertama berdiri di jl.Abdulrahman saleh kav 783 ini berkembang menjadi klinik setelah praktik sore ini membutuhkan jam operasional lebih panjang dikarenakan permintaan klien yang berobat di praktik sore bertambah. Nama Klinikita di pakai di tahun 2005 sebagai merk dari klinik pratama yang meliputi layanan dokter umum dan dokter gigi.

Klinikita didirikan dengan semangat untuk memberikan nilai lebih kepada mitra pemodal/pemilik, karyawan yang berada didalamnya, para klien yang menggunakan jasa layanannya dan masyarakat di sekitar gerai. Bagi kami bukan jumlah gerai yang banyak,atau berapa besar keuntungan yang akan didapatkannya dalam mendirikan klinik ini, namun bagaimana kami dapat memberikan bukti kepada semua orang dengan menemukan suatu cara yang baik dan barokah untuk mengembangkan Klinikita yang memberikan manfaat kesehatan bagi semuanya. Bagi kami masalahnya bukan keuntungan,penjualan,atau jumlah gerai kami yang banyak, tetapi gairah,komitmen & antusiasme dari sekelompok orang yang berbakti. Ini bukan masalah uang, ini tentang mengejar suatu impian dimana orang-orang lain berpikir kita tidak dapat mencapainya dan menemukan suatu cara untuk mengembalikan sesuatu yang lebih baik kepada pemodal, kepada pelanggan, kepada karyawan kami dan kepada masyarakat Komitmen Klinikita tahun 2007

C. Fasilitas Pelayanan

KLINIKITA melayani jasa pemeriksaan dokter umum, dokter gigi, pusat khitan, keluarga berencana, vaksinasi-imunisasi, dokter keluarga, dokter perusahaan, apotek,dan kunjungan dokter ke rumah.Pelayanan KLINIKITA dapat diakses setiap hari dari pukul 07.00-22.00 WIB hari libur tetap buka. Dimungkinkan juga Klinikita melayani 24 Jam dan menjadi Klinik Rawat Inap di lokasi-lokasi tertentu.

D. Visi Misi dan Filosofi Bisnis

KLINIKITA adalah merk dagang yang telah terdaftar untuk melakukan kegiatan usaha layanan kesehatan kepada masyarakat berbentuk klinik. Layanan kesehatan ini berfokus untuk menciptakan layanan kesehatan yang terstandarkan dengan mengutamakan nilai-nilai kemanfaatan untuk umat manusia.E. Filosofi Bisnis Klinikita

Menjadikan orang lain lebih baik & membagikan kemanfaatan bagi sesama.

F. Visi Klinikita

Menjadikan layanan kesehatan modern yang kuat dalam memberi kemudahan bagi setiap orang yang membutuhkan kesehatan.

G. Misi Klinikita :

Bekerja keras dangan mengikuti ajaran dari Allah SWT.

Menciptakan lingkungan kerja yang baik dan memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan penuh martabat.

Menciptakan kondisi yang bersahabat dan berani bertanggung jawab apa yang telah diperbuat.

Menciptakan pelayanan kesehatan yang memudahkan dan memberikan pengalaman positif selayaknya melayani keluarga sendiri.

Selalu mengembangkan pelanggan-pelanggan yang benar-benar puas dan antusias sepanjang waktu.

Mengakui bahwa keuntungan adalah penting untuk kesuksesan di masa yang akan datang.

Melakukan pengembangan internal dan ekternal secara bertahap dan berkelanjutan demi kepuasan pelanggan dan anggota keluarga besar.

Melaksanakan perluasan wilayah sampai semua masyarakat dapat terlayani dengan pelayanan yang terbaik.

Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

H. Profil Perusahan Nama Dagang : Klinikita Pemilik merk dagang : Maulana Adrian S No registrasi Merk HKI : IDM 000250575 Tanggal Pengajuan Merk : 2 Juni 2008 Tanggal Pendaftaran Merk : 2 Juni 2010 Perusahaan : PT.Dokter Moez Indonesia Akta pembuatan perusahaan tertanggal 31 Maret 2011 di Notaris Dewi Fajar Pangastuti,SH nomor Akta 148 Alamat : Jl. Abdulrahman Saleh Kav 783 Kalipancur Semarang SIUP : No 517/1335/11.01/PK/IV/2011 TDP : 11.01.1.51.076002. 2. KLINIKITA KALIPANCUR1. Gambaran Umum Klinikita Kalipancur

Lokasi Klinikita Kalipancur di Jalan. Abdulrahman Saleh Kav. 783 Semarang Telpon/ fax 024-7624455 Hotline Service 024-70120965 024-70111747 SMS center 081904343000.2. Struktur Organisasi dan Denah Klinikita Kalipancura. Struktur organisasiBagan 1.Struktur Organisasi Klinikita Cabang Kalipancur

b. Denah lokasi

Denah Klinikita KalipancurDepan 3. Sistem manajemen Klinikita Kalipancura. Manajemen administrasii. Sistem pendaftaranSistem pendaftaran Klinikita Kalipancur dimana prosesnya adalah :

Pasien datang ke Klinikita Kalipancur

Petugas memberikan salam

Petugas menanyakan Nama pasien, Nama Kepala keluarga, Alamat

Petugas menanyakan apakah sudah pernah berobat ke Klinikita Kalipancur atau belum (pasien lama/pasien baru).

Jika pasien lama, petugas mencarikan nomor rekam medis di komputer.

Jika pasien baru petugas memberikan form pendaftaran kemudian diberikan nomor rekam medis.

Petugas menawarkan kepada pasien tentang jenis pelayanan yang dituju yaitu pelayanan dokter umum atau dokter gigi.

Pasien dipersilahkan duduk untuk menunggu pelayanan

Petugas mencatat di buku kunjungan pasien dan di komputer.

ii. Sistem pelaporan bulananPada Klinikita Kalipancur disusun jadwal pelaporan 1 minggu (laporan mingguan) kemudian di rekap menjadi laporan bulanan. Berikut adalah jadwal pelaporan tiap minggu :

Senin Laporan riview pelayanan 1 minggu, yaitu :

Laporan kunjungan pasien

Laporan kunjungan pasien didapatkan dari hasil laporan harian di buku dan komputer, dimana pasien dibedakan antara pasien dengan pelayanan dokter umum dan dokter gigi, pasien juga dibedakan antara pasien dengan asuransi secara corporate atau tidak.

Laporan pembiayaan :

Pada laporan ini dilaporkan jumlah biaya setiap pasien dateng atau omset perhari, dimana target omset per hari pada Klinikita Kalipancur adalah Rp. 2.800.000,00

Laporan marketing

Dilaporkan jumlah alat kesehatan, dan barang lainnya seperti tas yang terjual.

Laporan sidik jari petugas

Dilaporkan absensi petugas melalui hasil cetak sidik jari, termasuk juga jumlah petugas yang terlambat dan alasan keterlambatan,

Laporan target tercapai.

Di Klinikita Kalipancur diberikan target omset per hari Rp 2.800.000, 00 sehingga diharapkan omset 1 bulan mencapai Rp 85.000.000,00. Dan target marketing 1 bulan adalah Rp 600.000,00. Pada laporan ini di laporkan apakah target tercapai atau tidak, dan alasan atau kendala jika tidak tercapai.

Laporan kendala pelayanan

Yaitu laporan pelayanan 1 minggu apakah terdapat kendala-kendala dari segi fungsional ataupun struktural yang memberikan dampak terhadap pelayanan atau tidak.

Stor incaso yaitu stor uang omset dari hari jumat, sabtu, minggu, dan stor omset marketing (penjualan alat kesehatan jika ada).

Selasa Laporan pengecekan kartu stok obat, meliputi jumlah obat yang masih tersedia dan stok logistik.

Rabu Kegiatan rapat petugas kalipancur mengenai evaluasi pelayanan, kendala di lapangan. Hasil rapat di laporkan

Stor incaso yaitu stor uang omset dari hari senin, selasa, dan stor omset marketing (penjualan alat kesehatan jika ada).

KamisPelaporan jumlah kunjungan pasien dengan asuransi secara corporate seperti (INH).

Jumat Laporan pemesanan obat untuk kebutuhan 1 minggu, perlu dibedakan jumlah pemesanan obat fast moving dan slow moving. Pemesanan dilakukan biasanya jika stok obat fast moving sisa 50. Jumlah obat yang dipesan di kira-kira dari jumlah kunjungan pasien rata-rata.

Laporan pemesanan logistik

Stor incaso yaitu stor uang omset dari hari rabu, kamis dan stor omset marketing (penjualan alat kesehatan jika ada).

Sabtu Stok sampling

Pada laporan ini dilaporkan stok obat pada kartu stok, jumlah obat yang keluar, jumlah obat yang masih ada. Jika terdapat selisih obat dihitung dimana jika < 0,05 % tidak terjdi masalah, dan juga perhitungan logistik yang keluar dan logistik yang sisa.

MingguLaporan kas, meliputi :

Kas besar : dimana diperoleh dari jumlah omset

Kas kecil : didapatkan dari kas besar, tergantung kebutuhan setiap minggu, maksimal 200 ribu.

iii. Harga setiap pelayanan Di Klinikita Kalipancur terdapat dua pelayanan, yaitu pelayanan dokter umum dan pelayanan dokter gigi.

Harga pelayanan dokter umum :

Jasa dokter : Rp 40.000,00 (diskon 10% jika mempunyai kartu member)

Jasa peresepan obat : Rp 5.000,00

Biaya obat, dimana harga setiap obat dapat dilihat di manajemen apotek klinik (dikon 5% jika mempunyai kartu member)

Harga pelayanan asuransi berbeda-beda :

iv. Pelayanan kesehatanDi Klinikita Kalipancur terdapat beberapa jenis pelayanan, yaitu :

Jasa pemeriksaan dokter umum

Jasa pemeriksaan dokter gigi

Pusat khitan

Keluarga berencana

Vaksinasi-imunisasi

Dokter keluarga

Dokter perusahaan

b. Manajemen kamar periksaDikamar periksa Klinikita Kalipancur terdapat beberapa alat kesehatan yaitu bed pasien, stetoskop, timbangan, termometer, alat tensi, peralatan tindakan (minor set), spuit, kasa, alkohol, plester, tempat sampah untuk ampul dn spuit, tempat sampah biasa, lemari obat-obatan emergency. Lampu, EKG, nebulizer, infus set, RL, dll.Dari pengamatan : Semua alat masih baik, hanya lampu untuk tindakan yang mati.

Lemari obat emergency : epinefrin, adrenalin, diazepam, oksigen masih tercampur dengan obat-obatan tindakan misalnya neurobion, tramadol.

Kalibrasi alat-alat kesehatan dilakukan setiap 4-6 bulan sekali dengan petugas khusus kalibrasi.

c. Manajemen apotek kliniki. Jenis obatObat-obat yang ada di apotek klinikita Kalipancur adalah sebagai berikut :

FAST MOVING

Nama obat dan alat kesehatanJumlah pengeluaranHargaKegunaan

ACYCLOVIR 20055623Herpes

ACYCLOVIR 40076729Herpes

AMLODIPIN 5 MG521109Obat hipertensi

AMLODIPINE 10 MG301955Obat hipertensi

AMOXICYLIN 500 MG66427antibiotik

ANTASID44187gastritis

ASAM MEFENAMAT97185analgesik

CAPTOPRIL 2539159hipertensi

CARDIVASK 10MG3010799Hipertensi (amlodipin)

CEBEX TB2011906Vitamin (B complex)

CEFADROXIL 500MG80970Antibiotik

CIFLOS 500MG5215246Antibiotik (ciprofloxacin)

CIPROFLOXACIN GENERIK72445Antibiotik

CLINDAMYCIN 150 MG45589Antibiotik

CLINDAMYCIN 300 MG45872Antibiotik

CODEIN 10 MG52587Antitusif

COLDMIX KAPLET1291271Commond cold (pct,gg,phenylpropanolamin, dmp, ctm)

DEXTAFEN3361397Antiinflamasi (dexametasone)

DEXTROSIN TB256762antitusif (dmp,gg,ctm, phenyl)

DOMETIC TAB423507Antimuntah (domperidone)

EMIBION1191399Penambah darah

EVOTHYL 100 MG494574Penurunan kolesterol

EVOTHYL 3004611435Penurunan kolesterol

FG.TROCHES571085Radang tenggorokan(AB, analgesik, antipiretik)

FLUNARIZINE412541Commond cold

FLUTAMOL - P1921079Commond cold

FUNGASOL TAB395463Anti jamur (ketokonazol)

GENICOL 500MG 503939Antibiotik (tiamfenicol)

GLAMAROL-2354955DM (glimepirid)

GLIBENCLAMID50105DM

GLUNOR XR 500MG1061545DM (metformin)

GORALGIN 1441595Analgesik (metampiron)

HEXER 150 MG525209H2 bloker (ranitidine)

INDANOX 300 MG388004Antibiotik (klindamycin)

KAFLAM 50 MG1213812461252

KALMETASON12311113653

KALMOXILLIN TAB 500 MG2522922736344

LIPINORM 20346775230350

LODIPAS 5MG636353400239

MAGANOL 50018348388389

MEMBER CARD KLINIKITA3725000925000

METHILPREDNISOLON9250946828

METOCLOPRAMIDE 10 MG 321274064

MUCERA TAB70101671120

NATRIUM DIKLOFENAK 25 MG4823211136

NEO EQUAL431606880

NEURAXON 50001042541264264

NEUROHAX TB1941271246574

NORIT ELANG TUBE 12929738313

NORSEC CAP 20 MG4614484666264

OMEPRAZOL 20 GENERIK5447125434

OPINACEA TAB446353279532

OPOX TB731398102054

PIRALEN6463540640

POLIDEN32225072000

PONSAMIC TB3451462504390

PREDNICORT 4MG702795195650

PRILOS4114611599051

PYLOR535082269346

PYRICEF6011435686100

PYTRAMIC 500 MG1003176317600

REUCID 100MG951271120745

REUCID 300MG752346175950

RIHEST TAB305082152460

ROCOZ378385310245

SANPRIMA3699135676

SIMVASTATIN 10MG3759922163

SPASMACINE TB841779149436

SPUIT 3 CC170901153170

SPUIT 5 CC781640127920

STENIROL 4MG TAB 383303125514

STROMAAG5280041600

SYNBIO CAPSUL434447191221

THIAMPHENICOL 5003171122041

TRIFEDRIN TB991525150975

TROGYL TB531906101018

VENARON 593430202370

ZEGASE1172731319527

ZESTAM60140384180

ii. Sistem pelaporan obat : Sistem pelaporan obat di Klinikita Kalipancur adalah dengan pelaporan perminggu dimana kemuadian direkap menjadi laporan perbulan, berikut sistem pelaporan :

Hari selasa dilakukan pelaporan kartu stok obat Hari jumat pelaporan pengadaan obat untuk kebutuhan 1 minggu Hari sabtu pelaporan stok sampling, dimana di laporkan jumlah obat yang keluar, dan jumlah obat yang masih tersedia, dan dihitung apakh jumlahnya sama atau tidak, jika terdapat selisih kurang dari 0,05% tidak terjdi masalah.iii. Sistem pendistribusian obat : Persedian obat Klinikita di pasok dari Apotek Klinikita yang terdapat di sebelah Klinikita Kalipancur. Semua cabang Klinikita mendapatkan obat dari Apotek Klinikita Kalipancur, dimana pendistribusian obat dilakukan dari mulai jumlah pengadaan obat kemuadian pengambilan obat di Apotek Klinikita Kalipancur, dan diantarkan ke semua cabang Klinikita di Semarang. Pendistribusian obat dilakukan oleh kurir dengan menggunakan motor atau mobil sesuai kebutuhan.

iv. Pengadaan obat Di Klinikita Kalipancur pengadaan obat dilakukan setiap hari jumat, jumlah kebutuhan obat untuk 1 minggu dengan diperhatikan jumlah rata-rata kunjungan pasien. Pengadaan obat diserahkan ke Apotek Kalipancur untuk kemudian dikirim obat sesuai data pengadaan obat.d. Manajemen rekam medis

Manajemen rekam medis di Klinikita Kalipancur yaitu :

Pendataan nomor rekam medis sesuai abjad nama pasien dan ururtan pada abjad tersebut.

Dalam rekam medis tertulis nama pasien, nama kepala keluarga, alamat, riwayat sakit.

Penempatan rekam medis di lemari sesuai abjad

Rekam medis asuransi INH disendirikan dikotak lemari paling atas

Pemusnahan/penyortiran rekam medis dilakukan setiap 3-4 tahun sekali.

Jika pasien dulu pernah periksa dan rekam medis sudah mengalami penyortiran dibuatkan nomer rekam medis baru.

e. Manajemen marketing :

Manajemen marketing Klinikita Kalipancur meliputi :

Penjualan alat kesehatan

Mini medical check up terdiri dari 3 paket yaitu :

1) Paket satu pemeriksaan dr.umum, cek gula darah, kolesterol, asam urat, kadar lemak perut dan trigliserida. @Rp. 130.000,00 bonus susu ultra 1 liter.2) Paket dua pemeriksaan dr.umum, cek gula darah, kolesterol, asam urat. @Rp. 90.000,00 bonus susu ultra 300 ml. 3) Paket tiga pemeriksaan dr.umum, cek gula darah dan asam urat. @Rp. 50.000,00. Suntik KB 3 kali kunjungan, gratis 1 kali di kunjungan berikutnya. Kartu member dengan cara daftar Rp.25.000,00 untuk 1 tahun dengan fasilitas diskon jasa dokter 10%, dan diskon obat 5%

Sms promo ke pelanggan.Target marketing Klinikita Kalipancur setiap bulan adalah Rp 600.000,00 dan di Klinikita Kalipancur belum pernah mencapai target tersebut.

f. Manajemen SDM

Di Klinikita Kalipancur terdapat 20 pegawai, yaitu :

Dokter umum : 3 orang

Dokter gigi

: 5 orang

Kepala cabang: 1 orang

Analis kesehatan: 1 orang

Apoteker

: 5 orang

Front line

: 4 orang

Satpam

: 1 orangPegawai di Klinikita kalipancur terdapat beberapa jenis yaitu pegawai magang dimana adalah pegawai baru yang di evaluasi 3 bulan, jika kualitasnya baik dapat dimasukkan dalam pegawai kontrak, yaitu pegawai dikontrak bekerja selama 1 tahun, da jika kualitas baik dan meningkat dapat dijadikan pegawai tetap tetapi pegawai tetap juga tetap di evaluasi. Jika pegawai tetap ingin keluar dari pekerjaan, dilihat alasan keluar jika kualitas SDM baik dan alasan masih bisa diatasi maka pegawai dipertahankan.

Gaji pegawai di Klinikita kalipancur perbulan secara keseluruhan adalah 30% dari kas besar.

4. Daftar 10 penyakitDaftar 10 penyakit pada bulan Januari 2015 di Klinikita cabang Kalipancur :a) ISPAb) Nyeri kepalac) Gastritisd) Cedera lainnyae) Faringitisf) Hipertensig) Gangguan metabolismh) Diarei) Kecelakaan lalu lintasj) Kecelakaan lainnyaHasil Analisis Masalah (SWOT)Chance (+)InternalChance(-)

Strength :

Lokasi klinik strategis dan luas

Tersedianya apotek di samping klinik, satu atap

Tersedianya medical chek up, paket medical chek up, kartu member, voucher dan sms promo Menerima pelayanan kunjungan rumah (on call) Terdapat garansi gratis periksa dalam 3x24 jam bila belum sembuh Klinikita cukup dikenal oleh masyarakat luas

Wifi area Tersedianya EDC (alat pembayaran dengan menggunakan kartu kredit)Weakness :

Tingkat pengetahuan pasien terhadap penyakit kurang

Kurangnya peralatan medis di klinik (tabung oksigen) Kurangnya pelayanan pada pasien rujukan

Opportunity :

Kerjasama klaim jaminan dengan berbagai perusahaan.

Sosial ekonomi masyarakat cukup.Threat :

Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas. Tersedia layanan kesehatan pratama lain di dekat klinikita

Berdasarkan analisis SWOT kami mengambil weakness dan threat sebagai masalah antara lain :

1. Tingkat pengetahuan pasien terhadap penyakit kurang

2. Kurangnya peralatan medis di klinik (tabung oksigen)3. Pelayanan pada pasien rujukan kurang4. Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas.5. Tersedia layanan kesehatan pratama lain di dekat klinikitaPrioritas MasalahPenentuan prioritas masalah menggunakan metode PEARL. Metode PEARL terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut antara lain : Kesesuaian (Propriety)

Ekonomi murah (Economic)

Dapat diterima (Acceptability)

Tersedianya sumber (Resources Availability)

Legalitas terjamin (Legality)MASALAHPoprietyEconomyAcceptabilityResourcesLegalityTotal

Tingkat pengetahuan pasien terhadap penyakit kurang

101114

Kurangnya peralatan medis di klinik (tabung oksigen)

111115

Kurangnya pelayanan pada pasien rujukan

101114

Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas101013

Tersedia layanan kesehatan pratama lain di dekat klinikita

111115

MarketingSDMOperasional

Tersedia layanan kesehatan pratama lain di dekat klinikita Tingkat pengetahuan pasien terhadap penyakit kurang

Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas. Kurangnya peralatan medis di klinik (tabung oksigen) Kurangnya pelayanan pada pasien rujukan

Berdasarkan diskusi dengan koordinator dan petugas masalah yang dipilih yaitu : Kurangnya peralatan medis di klinik (tabung oksigen)

Analisa Penyebab MasalahUntuk menganalisis penyebab masalah manajemen secara menyeluruh digunakan pendekatan sistem yang meliputi input, lingkungan, proses, output, outcome, serta dampak. Dengan pola pemecahan masalah berdasarkan sistem tersebut dapat ditelusuri ke belakang hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya permasalahan.

Tabel. Daftar kemungkinan penyebab masalah dari pendekatan sistem

INPUTMan-

MoneyKurangnya anggaran untuk pemenuhan alat medis

MethodTidak ada SOP tentang pengadaan prasarana

Machine &

Material-

LINGKUNGAN -

PROSESP1

Tidak terdapat perencanaan khusus mengenai pengadaan alat medis

P2Tidak ada petugas khusus yang bertugas untuk pengadaan alat medis

P3Tidak ada petugas khusus untuk evaluasi sarana prasarana , terutama alat medis untuk penjaminan mutu pelayanan

Dari pendekatan sistem tersebut dapat ditelusuri kebelakang mengenai beberapa hal yang kemungkinan menyebabkan munculnya permasalahan pada bagian operasional.Rencana dan Alternatif Pemecahan MasalahTabel. Alternatif Pemecahan Masalah

No.PenyebabAlternatif pemecahan masalah

1Kurangnya anggaran untuk pemenuhan alat medisMengusulkan rencana anggaran penyediaan alat medis melalui rapat penganggaran logistik

2

Tidak ada SOP tentang pengadaan sarana prasarana, terutama alat medisPenyusunan SOP pengadaan sarana prasarana, terutama alat medis

3Tidak terdapat perencanaan khusus mengenai pengadaan alat medisDiadakan rapat rutin untuk perencanaan pengadaan alat kesehatan berdasarkan kebutuhan klinik dari jumlah kasus kegawatan

4Tidak ada petugas khusus yang bertugas untuk pengadaan alat medisAdanya petugas khusus untuk pengadaan alat kesehatan

5Tidak ada petugas khusus untuk evaluasi sarana prasarana , terutama alat medis untuk penjaminan mutu pelayananAdanya petugas khusus (penjamin mutu) untuk mengevaluasi sarana prasarana , terutama alat medis

Kriteria Mutlak dan Kriteria Keinginan

a. Kriteria Mutlak

Kegiatan dapat dilakukan oleh karyawan KLINIKITA Dana yang ditetapkan mencukupi kebutuhan Sarana dan prasarana tersediab. Kriteria keinginan

Efektif

: 50

Efisien

: 40

Mudah dilaksanakan: 30

Peran serta masyarakat: 20

Biaya murah

: 10Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut antara lain :

a. Mengusulkan rencana anggaran penyediaan alat medis melalui rapat penganggaran logistik (alternatif I)b. Penyusunan SOP pengadaan sarana prasarana, terutama alat medis (alternatif II)c. Diadakan rapat rutin untuk perencanaan pengadaan alat kesehatan berdasarkan kebutuhan klinik dari jumlah kasus kegawatan (alternatif III)d. Adanya petugas khusus untuk pengadaan alat kesehatan (alternatif IV)e. Adanya petugas khusus (penjamin mutu) untuk mengevaluasi sarana prasarana , terutama alat medis (alternatif V)Alternatif-alternatif tersebut diuji dalam matriks kriteria mutlak dan kriteria keinginan sebagai berikut :Tabel. Alternatif Pemecahan Masalah Kriteria Mutlak

AlternatifKriteria MutlakL/TL

TenagaDanaSaranaKebijakanTarget

111111L

211111L

311111L

411111L

511111L

L= Lulus

TL= Tidak LulusTable 5. Kriteria Keinginan

KriteriaBobotAlternatif

12345

Mudah dilaksanakan504X502X503X502X504X50

Efektif401X403X402X401X403X40

Efisien302X303X301X302X302X40

Peran serta masyarakat200X200X200X200X200X20

Biaya murah101X101X104X102X101X10

Jumlah310320300220410

5. Prioritas Pemecahan MasalahBerdasarkan kriteria keinginan didapatkan alternative pemecahan masalah V dengan hasil terbesar sebanyak 410. Alternatif pemecahan masalah yang akan di pilih adalah adanya petugas khusus (penjamin mutu) untuk mengevaluasi sarana prasarana , terutama alat medis.

6. POA (Plan Of Action)(Tabel 5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan)KegiatanTujuanSasaranTempatPelaksanaWaktuBiayaMetodeIndikator

Perencaan KegiatanMembentuk konsep tentang petugas khusus evaluasi tentang alat medisPetugas klinikitaKlinikita KalipancurPetugas klinikitaSelasa 14/4/2015Dana operasional Klinikita Cabang Kalipancur (dari kas besar)Presentasi pentingnya terbentuk petugas khusus evaluasi terbentuk pemahaman antar pegawai tentang pentingnya dibentuk petugas khusus evaluasi, terutama alat medis

Persiapan

Penyusunan kegiatanMemadukan koordinasi dalam pelaksanaannyaPetugas klinikitaKlinikita KalipancurSeluruh pegawai KlinikitaRabu, 15/4/2015 (saat rapat evaluasi)Dana operasional Klinikita Cabang Kalipancur (dari kas besar)MusyawarahTerbentuk tim petugas khusus evaluasi alat medis

Pelaksanaan

Melaksanakan kegiatan demontrasi alat kesehatanPetugas khusus evaluasi (tim penjamin mutu)Klinikita KalipancurPetugas KlinikitaKamis, 16/4/2015Dana operasional Klinikita Cabang Kalipancur (dari kas besar)Role playPetugas melaksanaan tugas evaluasi sarana dan prasarana

Evaluasi dan monitoringMenilai keberhasilan kegiatanPetugas klinikita, Klinikita KalipancurPetugas KlinikitaSetiap 1 bulan setelah kegiatanDana operasional Klinikita Cabang Kalipancur (dari kas besar)Laporan data kegiatan petugas khusus evaluasiSarana dan prasarana Klinikita semakin lengkap dan sesuai standart yang berlaku

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

1. Setelah dilakukan penelitian dan analisis dari data manajemen Llinikita Kalipancur dapat disimpulkan bahwa manajemen Klinikita Kalipancur pada umumnya sudah berjalan baik. Namun dari hasil pengumpulan data, observasi dan wawancara ditemukan sedikit masalah di bidang:1. Marketing

2. SDM

3. Operasional

Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah menggunakan PEARL factor ditemukan Berdasarkan diskusi dengan koordinator dan petugas masalah yang dipilih yaitu : Kurangnya peralatan medis di klinik (tabung oksigen)

2. Alternatif masalah yang disusun untuk memecahkan masalah yang muncul adalah sebagai berikut :

Mengusulkan rencana anggaran penyediaan alat medis melalui rapat penganggaran logistik

Penyusunan SOP pengadaan sarana prasarana, terutama alat medis

Diadakan rapat rutin untuk perencanaan pengadaan alat kesehatan berdasarkan kebutuhan klinik dari jumlah kasus kegawatan

Adanya petugas khusus untuk pengadaan alat kesehatan

Adanya petugas khusus (penjamin mutu) untuk mengevaluasi sarana prasarana , terutama alat medis

3. Berdasarkan kriteria mutlak dan keinginan didapatkan alternative pemecahan masalah yaitu, adanya petugas khusus (penjamin mutu) untuk mengevaluasi sarana prasarana , terutama alat medis. Untuk selanjutnya penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan dengan peraturan di Klinikita.3.2. SARAN

Dalam rangka meningkatkan fungsi klinik sebagai ujung tombak untuk mencapai visi KLINIKITA Layanan Kesehatan yang mempermudah banyak orang untuk sehat diperlukan manajemen dan quality assurance atau kualitas mutu pelayanan yang baik. Berdasarkan permasalahan manajemen KLINIKITA cabang Kalipancur yang telah didapatkan, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Manager KLINIKITA untuk memfasilitasi pegawainya yang ingin berkembang.

2. Pengelola SDM KLINIKITA untuk lebih memperhatikan potensial yang dimiliki oleh pegawainya.

3. Bidang Marketing unuk membuat brosur, leaflet, papan nama yang lebih menarik.

4. Bagian Operasional diharapkan untuk memperhatikan kebersihan di dalam dan diluar lingkungan KLINIKITA

5. Bagian Operasional untuk lebih memperhatikan kelengkapan catatan medis.

6. Bagian operasional untuk mengkonfirmasi pengiriman obat agar sesuai dengan pesanan.

7. Staf pegawai KLINIKITA untuk selalu berpikiran positif dan mengasah keterampilannya.

Ass Gigi

Nanda

Dokter Umum

dr. Puji, dr. Ananta & dr. Sherly

Dokter Gigi

drg. Uki, drg. Sherly, drg.Rista, drg.Marshela & drg. Aulia

Ka Cabang

Endah

Sie Marketing

Wahyu

Sie Obat

Siti

Sie Kebersihan

Tiffany

Tempat parkirTeras Teras Apotek

R. dokter Gigi

R. tindakan

R.dokter Umum

Kantor

Gudang Mushola

R. tunggu

R. Tunggu

Kantor

Apotek

Dapur

R. obat

KM

Front Line

KM

R. tunggu

Halaman Belakang

21