3. bab 1,2,3

34
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperlipidemia adalah gejala dimana jika kelebihan kolesterol di dalam darah melebihi 5,72 mmol/L, lipoprotein berkapasitas rendah (LDL) melebihi 3,64 mmol/L, kelebihan trgliserida melebihi 1,7 mmol/L. Hiperlipidemia disesbabkan adanya lemak nabati / kolesterol yang terlalu tinggi.Jika kalori dalam makanan yang dikonsumsi melebihi dari batas yang diperlukanoleh tubuh, kalori yang berlebihan akan tersimpan di dalam otak dalam bentuktrigliserida dan menjadi lemak, lalu hal tersebut menyebabkan kandungan lemak dalam darah meningkat.. Penyakit jantung koroner berkaitan erat dengan banyaknya kolesterol dalam darah. Dengan melakukan diet akan mempengaruhi adanya kolesterol. Contohnya penyakit jantung koroner yang mengenai orang jepang masuk dalam golongan rendah. Akan tetapi, jumlah orang jepang yang tinggal di AS yang terkena SUTRI DELVIA (0901059) – Hiperlipidemia dan Pengobatan 1

Upload: sutri-delvia

Post on 06-Aug-2015

38 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. BAB 1,2,3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperlipidemia adalah gejala dimana jika kelebihan kolesterol di dalam darah

melebihi 5,72 mmol/L, lipoprotein berkapasitas rendah (LDL) melebihi 3,64 mmol/L,

kelebihan trgliserida melebihi 1,7 mmol/L. Hiperlipidemia disesbabkan adanya lemak

nabati / kolesterol yang terlalu tinggi.Jika kalori dalam makanan yang dikonsumsi melebihi

dari batas yang diperlukanoleh tubuh, kalori yang berlebihan akan tersimpan di dalam otak

dalam bentuktrigliserida dan menjadi lemak, lalu hal tersebut menyebabkan kandungan

lemak

dalam darah meningkat..

Penyakit jantung koroner berkaitan erat dengan banyaknya kolesterol dalam darah.

Dengan melakukan diet akan mempengaruhi adanya kolesterol. Contohnya penyakit

jantung koroner yang mengenai orang jepang masuk dalam golongan rendah. Akan

tetapi, jumlah orang jepang yang tinggal di AS yang terkena penyakit jantung

koroner sangat tinggi. Penyebab utamanya adalah perbedaan cara hidup dalam

mengkonsumsimakanan yang dilakukan oleh mereka, dapat menyebabkan kelebihan

kolesterol yangtinggi dalam darah dan peristiwa CHD meningkat.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai

penyakit hiperlipidemia dan pengobatan untuk kasus ini

1

Page 2: 3. BAB 1,2,3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Hiperlipidemia anak

didefinisikan sebagai kelainan

atau gangguan kadar lemak

darah yang terjadi pada anak

berusia antara 2-19 tahun.

Digunakannya batasan usia 2-

19 tahun adalah berdasar

pertimbangan bahwa anak-

anak yang berada di bawah

usia 2 tahun kadar lemaknya

masih belum menetap akibat kebutuhan kolesterol yang relatif tinggi; sedangkan anak

yang berada di atas usia 19 tahun telah dikategorikan sebagai dewasa.

Gangguan ini berupa peningkatan kadar kolesterol total melebihi 200 mg/dl, low-

density lipoprotein (LDL) melebihi 130 mg/dl dan very low- density lipoprotein (VLDL).

Termasuk dalam golongan lipid darah adalah cholesterol dan trigliserida. Pada kadar

yang normal keduanya mempunyai peran penting di dalam tubuh, namun bila kadarnya

terlalu tinggi  di dalam darah dapat menyebabkan terjadinya pengerasan diding arteri

(aterosklerosis). Selanjutnya dapat terjadi penyumbatan pembuluh darah  yang dapat

berakibat  serangan jantung dan stroke.

2

Page 3: 3. BAB 1,2,3

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai

sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan

atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak

untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan

membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari

selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak

utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada

protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara lemak dan protein

ini disebut lipoprotein.

Lipoprotein yang utama adalah :

- Kilomikron

- VLDL (very low density lipoproteins)

- LDL (low density lipoproteins)

- HDL (high density lipoproteins)

- IDL (intermediate density lipoproteins)

2.2 Penyebab Hiperlipidemia

Banyak faktor penyebab untuk terjadinya peningkatan lipid darah. konsumsi

makanan yang terlalu banyak mengandung cholesterol dan lemak, misalnya daging, keju,

telur, dan  udang, karena  tubuh memproduksi terlalu banyak lipid, atau keduanya.Berat

badan yang berlebih  atau obese , tidak cukup exercise, diet kaya lemak jenuh dan

cholesterol, serta kurang buah, sayur dan serat berperan dalam menyebabkan terjadinya

hiperlipidemia. Disamping itu banyak faktor lain yang berperan diantaranya peran faktor

genetik dalam menimbulkan hiperlipidemia dalam keluarga, penyakit hormonal seperti

3

Page 4: 3. BAB 1,2,3

diabetes mellitus (kencing manis), hipotiroidism, syndrome Cushing, atau penggunaan

obat seperti kontrasepsi dan pelancar air seni (diuretik) tertentu.

Kadar lemak darah

Pemeriksaan laboratorium Kisaran yg ideal(mg/dL darah)

Kolesterol total 120-200

Kilomikron Negatif(setelah berpuasa selama 12 jam)

VLDL 1-30

LDL 60-160

HDL 35-65

Perbandingan LDL dengan HDL <>

Trigliserida 10-160

Karena lemak tidak larut dalam air, maka agar dapat diangkut di dalam darah lemak

darah bergabung dengan substansi lain yang merupakan protein sehingga terbentuk suatu

lipoprotein. Di dalam darah antara lain didapatkan  Low-density lipoprotein (LDL),

High-density lipoprotein ( HDL), dan trigliserida. . Kadar lipid darah yang diharapkan

adalah   LDL-cholesterol kurang dari 130 mg/ dL, HDL-cholesterol lebih besar dari 40

mg/dL (pria) atau 50 mg/dL (wanita), cholesterol total kurang dari 200 mg/dL,  dan

trigliserida kurang dari 200 mg/dL.

Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25% dari kadar kolesterol total. Sebagai

faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke, kadar kolesterol total tidak terlalu penting

dibandingkan dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL atau

perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL.

Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dL dianggap abnormal, tetapi kadar yang

tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit

arteri koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dL) bisa

4

Page 5: 3. BAB 1,2,3

menyebabkan pankreatitis. Belum diketahui secara pasti peningkatan kadar trigliserida

yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum

jelas.Bila di dalam darah terlalu banyak LDL atau cholesterol “jahat/buruk”  maka akan

ditimbun pada dinding  arteri  (pembuluh darah yang mensuplai darah ke seluruh tubuh)

sehingga terbentuk plaque, yang lama kelamaan dapat menyebabkan terjadinya

penyumbatan pembuluh darah. Bila penyumbatan terjadi pada arteri koronaria  akan

menyebabkan serangan jantung, dan bila penyumbatan terjadi pada arteri di otak dapat

menyebabkan stroke. Sebaliknya  bila HDL  atau cholesterol “baik” yang meningkat  ,

akan melindungi jantung karena mengangkut timbunan LDL dari arteri. Rendahnya kadar

HDL dan meningkatnya kadar trigliserida juga dapat meningkatkan timbunan lemak pada

arteri dan menyebabkan penyakit jantung, terutama pada penderita obese dan penderita

diabetes.   

Penyebab kadar lemak yang terlalu tinggi, antara lain :

Obesitas

Kurang olahraga yang dapat meningkatkan trigliserida

merokok

Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan

penyumbatan pembuluh darah. Artinya, darah yang mengandung lemak

tidak mengalir sehingga terjadi penumpukan yang berlebihan.

Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia

2.3 Klasifikasi Hiperlipidemia

Bukti terakhir yang ada menyatakan bahwa peningkatan risiko PJK tidak dapat

dijelaskan secara utuh dengan asumsi sederhana bahwa peningkatan kadar lipoprotein

dalam plasma secara proporsional sama dengan peningkatan deposisi kolesterol dalam

arteri. Asumsi yang lebih baik adalah dinding arteri memiliki afinitas yang berbeda untuk

subspesies lipoprotein, sehingga lipoprotein yang masuk ke subendotel tidak selalu harus

disimpan. Karakteristik seperti ukuran lipoprotein, densitas, komposisi lipid dan

5

Page 6: 3. BAB 1,2,3

apolipoprotein yang menjadi pelengkap merupakan hal yang penting dalam menentukan

tingkta retensi di dalam arteri dan respon proinflamasi yang terkait.

Secara umum, kadar kolesterol darah anak usia 2-19 tahun dapat dibagi atas :

a. Acceptable; yakni kadar total kolesterol kurang dari 170 mg/dl dan atau kadar LDL

kolesterol kurang dari 110 mg/dl.

b. Borderline; yaitu kadar total kolesterol antara 170-199 mg/dl dan atau kadar LDL

kolesterol antara 110-129 mg/dl.

c. High; yaitu kadar total kolesterol lebih 200 mg/dl dan atau kadar LDL

kolesterol lebih dari 130 mg/dl.

Anak-anak yang kadar kolesterolnya dikategorikan sebagai ‘high’ dapat diklassifikasikan

atas 2 jenis :

1) Hiperkolesterolemia Sekunder

Kadar hiperkolesterolemia yang terjadi pada kelainan ini disebabkan oleh berbagai

kelainan organik dan fungsional yang terjadi pada anak. Faktor-faktor penyebab kelainan

ini adalah:

a. Faktor eksogen: obat-obatan seperti kortikosteroid, antikonvulsan, beta bloker, alkohol

dan obesitas;

b. Gangguan endokrin dan metabolik: hipoteroidesme, diabetes mellitus, hiperkalsemia

idiopatik;

c. Penyakit obstruktif hepar: atresia biliaris dan sirosis hati;

d. Penyakit ginjal kronik : syndroma neprotik;

e. Lain-lain: anoreksia nervosa, penyakit kolagen dan Klinifelter syndrome.

2) Hiperkolesterolemia Primer

Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada

waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan,

kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah

jaringan kulit).Kriteria hiperkolesterolemia primer dapat ditegakkan apabila semua faktor

penyebab dari hiperkolesterolemia sekunder dapat disingkirkan. Kelainan ini umumnya

bersifat familiar dan karena itu skrining terhadap anggota keluarga perlu dilakukan.

Berdasarkan gambaran klinik dan penyebab kelainan ini, Fredrickson dan Lees membagi

6

Page 7: 3. BAB 1,2,3

jenis kelainan ini atas type I, IIa, IIb, III, IV dan V. Type IIa, yakni terdapatnya

peningkatan kadar LDL dan kolesterol, merupakan type yang paling sering didapatkan

pada anak.

Type ini dapat dibedakan lagi menjadi :

a. Hiperkolesterolemia familial. Kelainan yang disebabkan oleh kekurangan LDL

reseptor ini dapat bersifat heterozigot dan homozigot. Pada jenis heterozigot, kadar total

kolesterol dan LDL biasanya mencapai 2-3 kali nilai normal dengan rata-rata 300

mg/100ml; sedangkan kadar LDL-nya lebih 160 mg/100 ml dengan rata-rata 240

mg/100ml. Pada jenis homozigot, kadar rata-rata kolesterol total dapat mencapai 700-

1000 mg/100 ml. Hal ini disebabkan oleh terdapatnya mutasi gen hiperkolesterolemia

familial.

b. Familial combined hyperlipidemia. Pada kelainan ini terjadi produksi berlebihan dari

apo B-100 oleh hepar dan karenanya terdapat peningkatan kadar trigliserida pada anak

(120-130 mg/dl) disertai kadar kolesterol total dan LDL yang lebih rendah dari jenis

hiperkolesterolemia familial atau bahkan normal. Kadar LDL dapat bervariasi dari waktu

ke waktu; demikian pula dengan kadar trigliserida yang berfluktuasi berlawanan.

2.4 Etiologi

Hiperlipidemia pada anak dapat disebabkan oleh. kelainan yang didapat terdiri atas

kelainan-kelainan organik dan fungsional yang secara langsung ataupun tidak langsung

menimbulkan terjadinya gangguan metabolisme lemak, seperti terdapatnya penyakit diabetes

mellitus, kelainan hati, kelainan ginjal, serta penggunaan obat-obatan tertentu oleh anak

semisal anti-epilepsi.

2.5 Diagnosis Hiperlipidemia.

7

Page 8: 3. BAB 1,2,3

Penderita hiperlipidemia seringkali tidak menunjukkan gejala. Diagnosis ditegakkan

melalui pemeriksaan cholesterol dan trigliserida darah. Beberapa guidelines menganjurkan

agar pemeriksaan dimulai usia 20 tahun dan diulangi  tiap 5 tahun sekali. Namun bila ada

sejarah  cholesterol atau trigliserida darah yang meningkat dalam keluarga, atau ada faktor

risiko lain misalnya diabetes mellitus maka pemeriksaan darah dimulai lebih awal  atau lebih

sering. 

2.6 Anatomi Fisiologi

Anatomi Jantung Manusia

8

Page 9: 3. BAB 1,2,3

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan

berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang

disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari

jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung manusia merupakan

jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot

yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti

kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung

dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk

mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk

mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Otot jantung

berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia

merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot

jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.

Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) akan kita bahas dalam makalah ini,

diantaranya yaitu :

a. Bentuk Serta Ukuran Jantung

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-

organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.

Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.

Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan

tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung

memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.anatomi jantung

Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada

diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.

Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari

tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa

VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars

9

Page 10: 3. BAB 1,2,3

cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang

intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.

Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium dimana terdiri antara lapisan fibrosa

dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak

ada gesekan antara perikardium dan epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari

jantung, lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang

paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan endokardium.

b. Ruang Dalam Jantung

Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah

ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi dan ventrikel dikenal dengan

bilik.

Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan

yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal

terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.

Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum), sementara kedua

ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum). Atrium dan

ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu

penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup

oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid

(katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan

disebut katup trikuspid.

c. Katup-Katup Jantung

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada

katup yang memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid,

sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga

10

Page 11: 3. BAB 1,2,3

mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai

pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.

1) Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka,

maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid

berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada

saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.

2) Katup pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui

trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri

yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus

pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila

ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga

memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis

3) Katup bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri..

Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid

terdiri dari dua daun katup.

4) Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan

membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh.

Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah

masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

11

Page 12: 3. BAB 1,2,3

d. Komponen Sistem Induksi Jantung

1). Sinoatrial

2). Atrioventrikular

3). RA, LA, RV, LV

d. Peace Meker ( Pusat Picu Jantung )

Fungsi utama jantung adalah memompa

darah ke seluruh tubuh dimana pada

saat memompa jantung otot-otot

jantung (miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot jantung mempunyai

kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik. Aktifitas kontraksi jantung untuk

memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik

inidimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava

suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara

spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot

atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke

seluruh otot ventrikel.

2.7 Manifestasi Klinis

12

Page 13: 3. BAB 1,2,3

Anak-anak dengan hiperlipidemia dapat memiliki spektrum manifestasi klinis yang luas.

Mereka bisa saja tidak memperlihatkan suatu keluhan atau tanda klinis tertentu

(asymptomatik) atau bisa saja datang dengan tanda-tanda klinis yang khas seperti xanthoma

(penumpukan lemak kekuningan), obesitas (kegemukan) atau bahkan mereka dapat muncul

dengan keluhan klinis penyakit-penyakit kardiovaskuler yang spesifik kearah aterosklerosis.

Pemeriksaan kadar kolesterol darah mutlak dilakukan pada anak-anak yang memperlihatkan

adanya manifestasi klinis hiperlipidemia (Aterosklerosis).

2.8 Patofisiologi

Berbagai penelitian yang ada, terutama Bogalusa Heart Study dan PDAY research group,

menunjukkan bahwa proses plaque (penimbunan lemak) dalam pembuluh darah

(atherosclerotic) telah dimulai sejak masa anak-anak dan dipercepat oleh adanya gangguan

hiperlipidemia. Lemak dalam darah akan menimbulkan suatu proses kompleks pada

pembuluh darah meliputi perlekatan monosit, agregasi platelet, dan pembentukan trombus.

Berbagai proses kompleks ini pada akhirnya akan memperberat atherosclerotic (accelerated

atherosclerotic) yang ada serta menimbulkan penyumbatan pembuluh darah. Akibat

penyumbatan ini, organ-organ yang disuplai oleh pembuluh darah akan mengalami

kekurangan atau bahkan penghentian suplai darah. Kondisi inilah yang pada akhirnya akan

bermanifestasi sebagai penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit-penyakit vaskuler

lainnya. Apabila kelainan-kelainan organik dan fungsional ini tidak ditemukan pada anak,

barulah dapat dipertimbangkan kemungkinan faktor keturunan sebagai penyebab

hiperlipidemia..Pemeriksaan ini hendaknya dilakukan pula pada anak-anak yang tidak

menunjukkan manifestasi klinis hiperlipidemia, tetapi mempunyai keluarga yang berada pada

kelompok risiko tinggi. Misalnya, memiliki orangtua atau kakek/nenek yang menderita

penyakit jantung koroner sebelum usia 55 tahun, memiliki orangtua dengan kadar kolesterol

total melebihi 240 mg/dl atau menderita kelainan kadar lemak darah serta memiliki keluarga

yang berada dalam kondisi yang mengarah kepada kemungkinan menderita penyakit jantung,

seperti kegemukan, merokok, serta menderita tekanan darah tinggi. Berdasarkan pemeriksaan

kadar kolesterol, anak dapat dikategorikan atas kelompok normal (acceptable), intermediate

13

Page 14: 3. BAB 1,2,3

(borderline) dan berisiko (high). Mereka yang memiliki kadar kolesterol total kurang dari

170 mg/dl dan atau kadar LDL kolesterol kurang dari 110 mg/dl dikategorikan sebagai

normal, sedangkan mereka dengan kadar kolesterol lebih 200 mg/dl dan atau kadar LDL

kolesterol melebihi 130 mg/dl dikategorikan sebagai berisiko. Kadar lemak darah yang

berada di antara nilai normal dan berisiko dianggap intermediate.

2.9 Komplikasi

Arterosklerosis

Hipertensi

Jantung koroner

Stroke

Hipertropi jantung

Gagal jantung

2.10 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan kadar kolesterol

Pemeriksaan kadar kolesterol dan lipoprotein dapat mengidentifikasi anak-anak yang

berada dalam kategori acceptable, borderline atau high. Pemeriksaan ini dapat dilakukan

pada anak-anak yang muncul dengan kecurigaan menderita hiperlipidemia atau yang

memiliki manifestasi klinis yang disebutkan di atas. Selain itu, pemeriksaan ini

dianjurkan pada anak-anak yang :

a. Memiliki orang tua atau kakek/nenek yang pada usia dibawah 55 tahun menderita

penyakit jantung koroner, menjalani pemeriksaan arteriografi koroner atau

didiagnosa menderita kelainan aterosklerosis koroner. Ini termasuk mereka yang

menjalani balon angioplasti atau coronary artery bypass surgery.

14

Page 15: 3. BAB 1,2,3

b. Memilki orang tua atau kakek/nenek yang pada usia dibawah dari 55 tahun

didiagnosa menderita infark miokard, angina pektoris, peripheral vascular

diseases, penyakit serebro vaskuler dan sudden death.

c. Memiliki orang tua dengan kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl

d. Keluarga dengan kelainan kadar lipid

e. Berada dalam kondisi medis yang mengarah kepada kemungkinan

2.11 Penatalaksanaan Medis

2.11.1 Sasaran Terapi

Sasaran terapi pada terapi kombinasi ini adalah kolesterol , trigliserida dan LDL (Low Density

Lipoprotein).

2.11.2 Tujuan Terapi

Untuk menurunkan kolesterol dan LDL (Low Density Lipoprotein), meningkatkan HDL (High

Density Lipoprotein) terutama pada pasien dengan hiperlipidemia berat yang tidak dapat

dikontrol dengan obat tunggal sehingga dapat mencapai kadar lipid yang ditargetkan, serta

menurunkan resiko hiperlipidemia seperti infark miokard dan stroke.

2.11.3 Srategi Terapi

a. Non Farmakologi

Terapi yang pertama kali dianjurkan bagi penderita hiperlipidemia adalah pengaturan gaya

hidup atau life style. Diet merupakan salah satu usaha yang paling baik dalam menanggulangi

hiperlipidemia adalah mengatur agar susunan makanan sehari-hari rendah lemak dan

kolesterol serta menyesuaikan perbandingan jumlah kalori yang berasal dari lemak, protein

15

Page 16: 3. BAB 1,2,3

dan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan tubuh. Individu dengan berat badan berlebih

dianjurkan makan makanan rendah kolesterol (<>

Selain terapi dengan diet, individu dengan hiperlipidemia dianjurkan untuk menghindari

faktor-faktor yang meningkatkan pembentukan aterosklerosis, yaitu menghentikan rokok,

mengobati hipertensi, olahraga cukup dan pengawasan kadar gula darah pada penderita

diabetes.

b. Farmakologi

Terapi menggunakan obat dianjurkan untuk beberapa kelainan lipoprotein utama. Terapi

hiperlipidemia harus dihindarkan bagi wanita yang hamil dan menyusui. Anak-anak dengan

dengan hiperkolesterolemia familial heterozigot dapat diobati dengan resin pengikat asam

empedu, biasanya stelah usia 7 atau 8 tahun.

Obat penurun lipid dibagi terdiri atas: resin penukar ion, kelompok klofibrat, asam nikotinat,

inhibitor HMG KoA Reduktase (statin), dan inhibitor pada absorpsi kolesterol usus. Obat-

obat penurun lipid diindikasikan untuk pasien dengan penyakit jantung koroner atau dengan

hiperlipidemia berat, yang tidak cukup terkendali dengan diet rendah lemak. Pengobatan

juga harus mempertimbangkan berbagai faktor resiko (termasuk merokok, hipertensi,

diabetes mellitus, dan riwayat keluarga penyakit jantung koroner prematur). Terapi dengan

obat apa pun harus dikombinasi dengan diet yang ketat, menjaga bobot badan mendekati

ideal, serta penurunan tekanan darah dan bila merokok dihentikan.

Statin merupakan obat pilihan untuk mengobati hiperkolesterolemia, fibrat untuk

hipertrigliseridemia, serta dapat digunakan bersama untuk mengobati hiperlipidemia

campuran.

Obat Pilihan

Hiperlipidemia berat tidak selalu dapat dikontrol dengan obat tunggal dan terapi

kombinasi banyak digunakan untuk mencapai kadar lipid. Kombinasi harus

mencakup obat-obat dengan mekanisme kerja yang berbeda.

16

Page 17: 3. BAB 1,2,3

GEMFIBROZIL

Gemfibrozil termasuk dalam obat golongan fibrat. Obat-obat yang tergolong

kelompok ini dapat dianggap sebagai hipolipidemik berspektrum luas. Selain

menurunkan kadar trigliserida Serum, kelompok fibrat juga cenderung

menurunkan kadar kolesterol-LDL dan menaikkan kolesterol-HDL. Fibrat bekerja

sebagai ligan untuk reseptor transisi nukleus, reseptor alfa peroksisom yang

diaktivasi proliferator, dan menstimulasi aktivitas lipoprotein lipase.

Nama generik : Gemfibrozil

Nama dagang : Dubrozil (Dumex Alpharma Indonesia), Fenitor (Otto), Fibralip

(Tunggal Idaman), Grospid (Gratia Husada), Hypofyl (Sanbe), Inobes (Prafa),

Lanaterom (Pertiwi Agung), Lapibroz (Lapi), Lifibron (Metiska), Lipira

(Combiphar), Lopid (Warner Lambert P.D. Indonesia), Nufalemzil (Nufarindo),

Scantipid (Tempo), Zenibroz (Zenith).

Indikasi : hiperlipidemia tipe IIa, IIb, III, IV dan V, serta pencegahan penyakit

jantung pada pria usia 40-55 tahun yang tidak merespon dengan cukup terhadap

diet dan tindakan-tindakan lain yang sesuai. Dislipidemia yang berhubungan

dengan diabetes mellitus (DM). Xanthoma yang berhubungan dengan

dislipidemia.

Kontraindikasi : alkoholisme, kerusakan ginjal atau hati berat, penyakit saluran

empedu (batu empedu), kehamilan (faktor resiko: C) dan menyusui.

Efek samping : gangguan saluran cerna, juga ruam kulit, dermatitis, pruritus,

urtikaria, impotensi, sakit kepala, pusing, pandangan kebur, sakit kuning

kolestatik, angiodema, edema larings, fibrilasi atrium, pankreatitis, miastenia,

miophaty, rabdomiolisis, mialgia.

Dosis : 1200mg/hari dalam 2 dosis terbagi, rentang 900-1500 mg sehari.

Diminum 30 menit sebelum makan pagi dan makan malam.

17

Page 18: 3. BAB 1,2,3

Bentuk sediaan : Kapsul 300 mg, Kaplet 600 mg, Tablet salut selaput 600 mg.

Peringatan : profil lipid, angka-angka darah, dan uji fungsi hati sebelum

mengawali pengobatan jangka panjang, gangguan ginjal.

ATORVASTATIN

Atorvastatin termasuk dalam golongan statin. Obat ini bekerja denan cara

menghambat secara kompetitif enzim HMG CoA reduktase, yakni enzim pada

sintesis kolesterol, terutama dalam hati. Obat golongan statin ini lebih efektif

dibanding resin penukar anion dalam menurunkan kolesterol-LDL tetapi kurang

efektif dibanding kelompok fibrat dalam menurunkan kadar trigliserida dan

meningkatkan kolesterol-HDL.

Statin telah terbukti dapat mengurangi kejadian jantung koroner, semua kejadian

kardiovaskuler pada pasien dengan umur sampai dengan 70 tahun dengan

penyakit jantung koroner (riwayat angina atau infark miokard akut) dan dengan

kolesterol plasma 5,5 mmol/l atau lebih.

Nama generik : Atorvastatin

Nama dagang : Lipitor (Pfizer)

Indikasi : terapi pada dislipidemia atau pencegahan primer pada penyakit

kardiovaskuler (aterosklerosis), yaitu:

· Pencegahan primer pada penyakit kardiovaskuler (high risk CVD): untuk

mengurangi resiko MI atau stroke pada pasien tanpa penyakit hati yang

mempunyai faktor resiko multipel atau diabetes tipe 2.

· Terapi pada dislipidemia: untuk mengurangi peningkatan kolesterol total, kolesterol-

LDL, apoliporotein B, trigliserida, dan untuk meningkatkan kolesterol-HDL pada

dislipidemia Frederickson tipe IIa, IIb, III, dan IV, serta pada hiperkolesterolemia

turunan homozigot.

18

Page 19: 3. BAB 1,2,3

· Terapi pada hiperkolesterolemia turunan heterozigot pada pasien remaja (10-17

tahun) yang mempunyai kolesterol-LDL ≥ 190 mg/dl atau ≥ 160 mg/dl dengan

riwayat keluarga positif beresiko CVD.

Kontraindikasi : hipersensitif terhadap atorvastatin atau komponen lain yang

terdapat dalam formula. Penyakit hati aktif, atau kenaikan serum transaminase >

3x batas normal tertinggi. Pada kehamilan (faktor resiko: X) dan menyusui

(atorvastatin diekskresi lewat air susu).

Efek samping : gangguan GI, sakit kepala, mialgia, astenia, isomnia, edema

angionerutik, kram otot, miositis, miophati, ikterus kolestatik, neuropati perifer,

pruritus.

ü Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia campuran : 10 mg sekali sehari.

ü Hiperkolesterolemia turunan : dosis awal 10 mg sehari, tingkatkan dengan

interval 4 minggu sampai 40 mg sekali, bila perlu tingkatkan lebih lanjut

sampai maksimal 80 mg sekali sehari.

Bentuk sediaan : Tablet salut selaput 10 mg dan 20 mg.

Peringatan : Statin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan

riwayat penyakit hati atau yang minum banyak alkohol (hindari penggunaan

pada penyakit hati yang aktif). Fungsi hati harus diukur sebelum dan sesudah

pengobatan. Obat harus dihentikan bila kadar transaminase serum meningkat

hingga dan bertahan pada 3 kali batas atas nilai normalnya.

 

2. 12 Pencegahan dan Pengobatan Hiperlipidemia

Pada tahap pertama yang penting dilakukan adalah perubahan gaya hidup. Diet,

mengurangi berat badan , dan exercise merupakan cara yang paling baik untuk mencegah

dan  mengurangi hiperlipidemia. Bila diperlukan dokter juga akan meresepkan obat penurun

19

Page 20: 3. BAB 1,2,3

lipid darah. Jenis obat yang dipilih tergantung dari jenis lipid darah yang meningkat dan

faktor risiko lain yang dialami penderita. Obat golongan statin paling sering  digunakan

untuk menurunkan  LDL-cholesterol, sedangkan golongan fibrat dan niacin digunakan untuk

menurunkan kadar trigliserida darah  dan meningkatkan  HDL-cholesterol.

Pencegahan dan pengobatan hiperlipidemia adalah dengan cara :

Menurunkan berat badan

Berhenti merokok

Berhenti merokok sama saja dengan meningkatkan kemapuan pembuluh darah

untuk mengalirkan darah yang mengandung lemak

Menambah porsi olahraga

Olahraga dapat mengurangi kadar trigliserida dan menstimulasi system enzim

metabolism di otot dan hati untuk mengubah beberapa kolesterol menjadi

kolesterol baik HDL

Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya

Caranya adalah dengan mengurangi makanan yang berlemak atau junkfood

Perbanyak konsumsi serat, seperti sayur dan buah segar.

Pengobatan herbal

Resep1

15-20 lembar daun salam

100 g kulit polong kacang tanah segar

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu

saring.

b. Minum sebagai teh 2-3 kali sehari.

Resep2

1/2-1 buah bawang bombay

2 siung bawang putih

7-10 lembar daun sambung nyawa

a. Cuci bersih semua bahan, jus atau blender.

b. Minum airnya.

20

Page 21: 3. BAB 1,2,3

Resep 3

15-30 g daun dewa segar

25 g kunyit, potong-potong

2 buah mengkudu

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu

saring.

b. Minum 2 kali sehari.

Resep 4

15 g jamur kuping hitam kering

20 g jamur hioko (shiitake) kering

a. Rendam jamur dalam air, lalu rebus dengan 700 cc air hingga lembut atau

masak

menjadi sup bersama sayuran lain, b. Minum airnya dan makanjamurnya.

Resep5

30 g daun jambu biji

30 g daun ceremai

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu

saring.

b. Minum 2 kali sehari.

Resep6

10 g daun teh hijau kering

1/2 buah jeruk lemon, peras

a. Rebus teh hijau dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, saring.

b. Tambahkan air jeruk lemon, lalu tninum selagi hangat.

Catatan:

Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur.

Obat-obatan kimia yang digunakan untuk menurunkan kadar lemak dalam darah :

1. Penyerap asam empedu

Contoh: colestyramine, colestipol

21

Page 22: 3. BAB 1,2,3

Cara kerja:

o mengikat asam empedu di usus

o meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

Efek samping:

o gangguan pencernaan (mual, muntah, sembelit), urtikaria, dermatitis, nyeri otot

dan sendi, arthritis, sakit kepala, pusing, gelisah, vertigo, mengantuk, penurunan

nafsu makan, lemas, nafas pendek

2. Penghambat sintesa lipoprotein

Contoh: niasin

Cara kerja:

o menurunkan produksi VLDL yang merupakan prekursor LDL

Efek samping:

o Gatal dan kemerahan pada kulit terutama daerah wajah dan tengkuk, gangguan

fungsi hati, gangguan saluran pencernaan (muntah, diare, tukak lambung),

pandangan kabur, hiperusisemia, hiperglikemia

3. Penghambat HMG Koenzim-A reduktase (golongan statin)

Contoh: fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin

Cara kerja :

o menghambat pembentukan kolesterol di hati

o meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah

Efek samping:

o Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, ‘rash’ (kemerahan), nyeri otot.

4. Derivat asam fibrat

Contoh: klofibrat, fenofibrat, gemfib

Cara kerja:

o belum diketahui, mungkin meningkatkan pemecahan lemak.

Efek samping:

o Gangguan saluran pencernaan (mual, mencret, perut kembung, dll), ruam kulit,

22

Page 23: 3. BAB 1,2,3

kebotakan, impotensi, lekopenia, anemia, berat badan bertambah, gangguan irama

jantung, radang otot

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kolesterol merupakan salah satu unsur lemak yang mempunyai fungsi penting dan

diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh, seperti untuk bahan pembentuk dinding

set dan pembentukan hormon. Namun, akan menjadi masalah jika kadarnya berlebihan,terutama

kolesterol jahat (LDL) sehingga menyebabkan penumpukan lemak yang lambat-laun mengeras

dan menyumbat pembuluh darah arteri (aterosklerosis). Hal tersebut memicu penyakit jantung

koroner dan stroke.

Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (lipid) dalam darah. Fungsi lemak adalah

sumber energi dalam metabolisme tubuh. Lemak berasal dari makan dan kemudian disimpan di

dalam sel-sel lemak untuk digunakan sebagai cadangan energi. Sel lemak berfungsi melindungi

tubuh dari cedera serta menghangatkan tubuh. Lemak diangkut dalam darah sebagai bagian dari

molekul yang disebut lipoprotein

3.2 Saran

Untuk mereka yang kurang melakukan olahraga, kolesterol dan trigliserida darah

dalam tubuhnya lebih tinggi dibanding dengan orang yang rajin melakukan olahraga.

Bagi orang yang berada dalam keadaan tertekan, merokok, berpikir terlalu banyak

juga akan meningkatkan kandungan lemak dalam darah.

23

Page 24: 3. BAB 1,2,3

24