bab 1 pilihan kedua new revisi-1

Upload: sutanta

Post on 15-Jul-2015

205 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Berdasarkan penelitian WHO (2000) di 6 negara berkembang risiko kematian bayi antara usia 9 12 bulan meningkat 40% untuk bayi berusia di bawah 2 bulan, angka kematian ini meningkat menjadi 480%. jika bayi tersebut tidak disusui. Dunia kedokteran dan kesehatan secara konsensus sependapat bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir berdampak sangat positif bagi kelangsungan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan ibu dan bayi. Utamanya, bagi negara negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai umur enam bulan mampu menekan angka kematian ( Infant mortality rate ) dan angka kematian ibu (maternal mortality ratio) ( Roesli,2008) Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusu satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas ( Dinkes, 2008).

1

2

Menurut The World Health Report 2005, angka kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah 20 per 1.000 kelahiran hidup ( Roesli, 2008). Untuk Propinsi jawa tengah angka kematian bayi pada tahun 2010 dilaporkan sebanyak 43 balita per 1.000 kelahiran hidup dan untuk kota Surakarta sendiri dilaporkan 26 balita per 1.000 kelahiran hidup ( Statistik Indonesia, 2011). Tindakan menyusu dini sangat membantu tercapainya MDGs yaitu mengurangi kematian anak karena menyusu dini dalam satu jam pertama setelah melahirkan akan mengurangi kematian bayi baru lahir (Roesli, 2008). Inisiasi Menyusu Dini adalah proses alami mengembalikan bayi manusia untuk menyusu, yaitu dengan memberikan kesempatan pada bayi untuk mencari dan mengisap ASI sendiri, dalam satu jam pertama dalam kehidupannya. Dengan menyusu secara baik dan benar maka kematian bayi serta gangguan perkembangan bayi dapat dihindari. Inisiasi Menyusu Dini menimbulkan kontak kulit ibu dan kulit bayi dengan optimal. Penelitian menunjukkan ketika 1 jam pertama setelah bayi lahir bayi berbaring di dada ibu akan mengikuti pola yang sama dengan gerakan tangan untuk menemukan dan merangsang payudara ibunya sehingga akan lebih banyak oksitosin yang di keluarkan (Roesli, 2008). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi ( Dinkes, 2010). Hasil studi pendahuluan di RSUD.DR.Moewardi Surakarta bulan Maret Tahun 2011 dari 10 orang ibu bersalin, didapatkan ibu - ibu yang menyusui bayinya secara dini ( 1 jam setelah bayi lahir) sebanyak 4 orang. Sedangkan 6 orang menyusui bayinya 10 12 jam post partum. Dari 6 orang ibu yang tidak

3

menyusui bayinya secara dini, rata-rata ASI keluar pada hari ke-2 sampai hari ke-3 post partum, bahkan setelah hari ke-3 post partum. Kemudian didapatkan keluhan payudara terasa penuh, tegang, badan panas, payudara nyeri dan lainlain. Sedangkan pada ibu-ibu yang menyusui dini, biasanya ASI keluar pada hari pertama post partum. Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Pengeluaran ASI Pada 24 jam Pertama Post Partum di Ruang Mawar Satu RSUD

Dr.Moewardi Surakarta Tahun 2011.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada dalam penelitian ini maka yang menjadi rumusan masalah adalah Adakah pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Pengeluaran ASI Pada 24 jam Pertama Post Partum di Ruang Mawar Satu RSUD Dr.Moewardi Surakarta Tahun 2011 ? .

C. Tujuan 1. Tujuan Umum Diketahuinya pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap peningkatan pengeluaran ASI pada 24 jam pertama post partum di Ruang Mawar Satu RSUD DR.Moewardi Surakarta Tahun 2011.

2. Tujuan Khusus : a. Diketahuinya proporsi ibu yang keluar ASI pada pada 24 jam pertamapada kelompok ibu yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini.

b. Diketahuinya proporsi ibu yang keluar ASI pada 24 jam pertama padakelompok ibu yang tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini.

4

c. Diketahuinya Relative Risk Inisiasi Menyusu Dini untuk pengeluaran ASI24 jam pertama.

D. Manfaat

1.

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi baru lahir yang berdampak terhadap angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir.

2.

Manfaat Praktis a. Bagi profesi

Untuk mengetahui pengeluaran asi setelah inisiasi menyusu dini sehingga dipakai sebagai masukan post natal bagi profesi dalam bidan untuk

meningkatkan

pelayanan

hal penyuluhan dan

konseling ibu hamil tentang pentingnya inisiasi menyusu dini bagi bayi. b. Bagi Masyarakat khususnya ibu post partum Hasil penelitian diharapkan dapat memotivasi ibu bersalin agar mau dan mampu menyusukan bayinya dalam satu jam pertama setelah kelahiran. c. Bagi Institusi Memberi wacana dan informasi ilmiah bagi pembaca, khususnya mahasiswa mengenai pengetahuan pentingnya inisiasi menyusu dini bagi bayi baru lahir dan ibu post partum.

5

d. Bagi peneliti selanjutnya Menambah pengatahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah. Informasi yang diberikan dapat dijadikan bahan tambahan bacaan bagi penelitian lebih lanjut. E. Keaslian Penelitian Sepanjang pengetahuan peneliti,, penelitian yang berjudul tentang pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Pengeluaran ASI Pada 24 jam Pertama Post Partum belum pernah diteliti. Penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini adalah penelitian yang sudah dilakukan adalah 1. Umu Qonitun 2008, mahasiswa D IV Poltekes Yogyakarta yang berjudul tentang Hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan lama

persalinan kala III pada ibu bersalin di puskesmas mergangsan kota Yogyakarta tahun 2008 yang dilakukan oleh Metode penelitian : penelitian survey analitik dengan menggunakan desain

cross sectional. Hasil: sebagian besar terdapat hubungan yang signifikan antar IMD dengan lama persalinan kala III pada ibu bersalin di puskesmas mergangsan kota yogyakarta. 2. Tuti Rohani 2008, mahasiswa D IV Poltekes Yogyakarta yang berjudul Pengaruh IMD terhadap suhu badan bayi baru lahir di puskesmas mergangsan Yogyakarta tahun 2008. Metode

6

penelitian : jenis penelitian eksperimen dengan desain postest only control group design. Hasil: IMD akan meningkatkan suhu badan bayi yang akan berpengaruh terhadap kemampuan bayi dalam mempertahankan suhu normal. 3. Sulasita Saraswati 2008, mahasiswa D IV

Poltekes Yogyakarta yang berjudul Pengaruh IMD terhadap kecepatan involusi uterus pada ibu post partum di RSUD WATES kab. Kulon progo tahun 2010. Metode penelitian: desain penelitian

menggunakan static group comparise. Hasil: ada pengaruh IMD terhadap kecepatan involusi uterus pada ibu post partum. Perbedaan penelitian yang sebelumnya adalah: Judul " Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Pengeluaran ASI Pada 24 jam Pertama Post Partum di Ruang Mawar Satu RSUD Dr.Moewardi Surakarta Tahun 2011" Metode penelitian menggunakan eksperimen kuasi untuk mencari pengaruh kedua

variabel. Dengan variabel bebasnya adalah Inisiasi Menyusu Dini dan variabel terikatnya adalah pengeluaran ASI.