puskesmas diare new revisi bram
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
1/42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMisi pembangunan kesehatan 2015 di Indonesia adalah: (1) menggerakkan
pembangunan nasional berwawasan kesehatan; (2) mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat; (3) memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, rata dan terjangkau; (4) memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan
maka pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan
mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program program
pra upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara
berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup
sehat, lingkungan sehat, dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri
serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2015.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis terdepan dalam usaha pemerataan
pelayanan kesehatan. Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan Indonesia
Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat
mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, dan sejahtera (Trihono, 2005).
Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan memiliki beberapa fungsi
penting sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan serta sebagai pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang bermutu. Pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas
dilaksanakan melalui 6 upaya kegiatan pokok secara terpadu dan menyeluruh. Enam
upaya kegiatan pokok itu meliputi KIA/ KB, Upaya Peningkatan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Promosi Kesehatan,
Pengobatan. Upaya kegiatan pengembangan meliputi Usaha Kesehatan Sekolah
1
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
2/42
2
(UKS), Kesehatan Olah Raga, Perkesmas, Kesehatan Kerja, Kesehatan Gigi dan
Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Kesehatan Usia
Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional dan Pencatatan dan Pelaporan.
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan terdiri dari Usaha Kesehatan
Perorangan meliputi kuratif dan rehabilitatif dan Usaha Kesehatan Masyarakat
meliputi promotif dan preventif.
Puskesmas Salaman I memiliki visi Menjadi pusat pelayanan kesehatan
yang bermutu, terjangkau dan dipercaya sehingga terwujud masyarakat salaman
sehat 2015. Adapun misinya adalah
1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Menjalin kemitraan dengan pelanggan dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan3. Meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan puskesmas
6. Memelihara agar orang tetap sehat dengan membntuk lingkungan yang sehat,
dengan mengikutkan peran serta masyarakat dan mendorong kemandirian
untuk hidup sehat.
7. Memeberikan pelayanan rawat inapyang berkualitas pada masyarakat setaraf dengan RS tipe D
Berdasarkan uraian diatas maka penting untuk dilakukan pemahaman tentang
manajemen dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman I. Pentingnya manajemen
dam mutu pelayanan dalam puskesmas dikarenakan kemampuan puskesmas yang
masih terbatas. Manajemen puskesmas melalui perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian serta terdapatnya sumberdaya (alat, keuangan, obat dan sebagainya) dapatmeningkatkan kuantitas dari puskesmas. Mutu pelayanan pada puskesmas
diharapkan mendapat kepuasan pada setiap pasien yang datang ke puskesmas
sehingga dapat meningkatkan kualitas pada puskesmas.
Menurut survey yang telah dilakukan di Puskesmas Salaman I berdasarkan
SPM (Standart Pelayanan Minimal) didapatkan 14 masalah, kemudian menggunakan
metode hanlon kuantitatif ditentukan 10 prioritas masalah. Berdasarkan data
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
3/42
3
sekunder yang didapatkan setelah konfirmasi kepala Puskesmas Salaman I,
pencapaian Jumlah Balita diare yang ditangani dengan standar di wilayah kerja
Puskesmas Salaman I sebesar 41.49 % Sedangkan target Dinkes Magelang sebesar
100 %, sehingga ditemukan besar masalah adalah sebesar 58,51 %
B. Perumusan Masalah
Bagaimana capaian upaya kegiatan pokok puskesmas Salaman I berdasarkan
standar pelayanan minimal puskesmas periode Januari maret 2013.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui capaian upaya kegiatan pokok puskesmas salaman I berdasarkan standar pelayanan minimal puskesmas periode Januari maret
2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mencari data umum dan khusus tentang SPM (standar pelayanan
minimal) di Puskesmas Salaman I Periode Januari Maret 2013.
b. Mengidentifikasi masalah manajemen dan mutu pelayanan di Puskesmas
Salaman I Periode Januari Maret 2013.c. Memprioritaskan masalah manajemen dan mutu pelayanan di Puskesmas
Salaman I Periode Januari Maret 2013.
d. Mencari dan menganalisa penyebab masalah dalam manajemen dengan
pendekatan sistem dan mutu pelayanan dengan simple problem dan
complex problem di Puskesmas Salaman I Periode Januari Maret 2013.
e. Menganalisis dan mengkonfirmasi penyebab masalah manajemen dan
mutu pelayanan di Puskesmas Salaman I Periode Januari Maret 2013.f. Menentukan urutan penyebab masalah yang akan diintervensi dalam
manajemen dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman I Periode Januari
Maret 2013.
g. Mencari alternatif pemecahan masalah dari penyebab masalah dalam
manajemen dan mutu pelayanan di Salaman I Periode Januari Maret
2013.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
4/42
4
h. Mengambil keputusan terpilih dari alternatif pemecahan masalah dalam
manajemen dan mutu pelayanan di Salaman I Periode Januari Maret
2013.
i. Mampu menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah (POA) dalam
manajemen Salaman I Periode Januari Maret 2013.
D. Metodologi
Laporan ini disusun berdasarkan data primer dan data sekunder yang
diperoleh selama 5 hari pada tanggal 17 Mei 2013 22 Mei 2013 di Puskesmas
Salaman I. Data primer berupa pelaksanaan proses manajemen (P1, P2, P3)
diperoleh dari dokter Puskesmas beserta staf serta observasi terhadap kondisi
lingkungan Puskesmas. Data sekunder diperoleh dari data tertulis yang ada diPuskesmas.
Data yang diperoleh dianalisis dengan metode pendekatan sistem untuk
mengetahui permasalahan. Kemudian dilakukan identifikasi masalah dan ditentukan
prioritas masalah dengan metode Hanlon Kuantitatif . Setelah ditentukan prioritas
masalahnya selanjutnya dilakukan analisa penyebab masalah dengan metode
pendekatan sistem dan Fishbone untuk melihat ketiga fungsi manajemen dan mutu.
Data tersebut kemudian dianalisis dengan Paired Comparison untuk mengetahuiurutan penyebab masalah yang akan dipecahkan, dilanjutkan dengan membuat
diagram Pareto untuk menentukan prioritas penyebab masalah. Setelah itu disusun
alternatif pemecahan masalah. Pilihan alternatif ditapis dengan kriteria mutlak dan
kriteria keinginan kemudian ditetapkan pengambilan keputusan pemecahan masalah
yang paling mungkin untuk dilaksanakan, kemudian disusun POA.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
5/42
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Komponen Lingkungan
1. Data Wilayah
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
2. Batas Wilayah
Batas batas Wilayah Puskesmas Salaman I adalah :
a. Utara :Kecamatan Tempuran, Kab. Magelang
b. Selatan :Kec. Bener, Kab. Purworejo, Kec. Samigaluh - DIY
c. Barat :Wilayah kerja Puskesmas Salaman II
d. Timur :Kecamatan Borobudur, Kab. Magelang
5
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
6/42
6
3. Luas Wilayah Kerja
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I seluas 38,89 km2.
4. Pembagian Wilayah
Desa di wilayah puskesmas Salaman I, meliputi:
a. Salaman f. Ngargoretno
b. Kalisalak g. Ngadirejo
c. Menoreh h. Sidomulyo
d. Kalirejo i. Kebonrejo
e. Paripurno j. Banjarharjo
5. Keadaan GeografisWilayah Kerja Puskesmas Salaman I terdiri dari : daerah dataran (50%),
daerah bergelombang (25%), Daerah pegunungan (25%).
6. Transportasi
a. Jarak puskesmas - kota Magelang (RSU Tidar) : 15 km
b. Jarak puskesmas - kantor Dinas kabupaten : 20 km
c. Jarak puskesmas - RSU kabupaten Magelang : 20 kmd. Jarak puskesmas desa terjauh : 10 km
e. Tidak semua daerah dapat terjangkau dengan dengan mobil (roda 4)
f. Angkutan umum : ojek, angkudes, bis umum
7. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon, radio, TV, surat
kabar, pengumuman Masjid.
8. Sosial Budaya
a. Sarana Peribadatan (2009)
1) Masjid/langgar : 102 buah
2) Gereja : 12
3) Pura : -
4) Wihara : -
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
7/42
7
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana peribadatan di Wilayah
Kerja Puskesmas Salaman I hanya ada masjid atau langgar sebanyak 102.
Agama dan Kepercayaan Penduduk
Tabel 3. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Agama Jumlah %
Islam 41680 99,19
Kristen Protestan 197 0,46
Katolik 143 0,34
Budha 0 0
Hindu 0 0
Total 42020 100Sumber data : Data Statistik Kecamatan Salaman tahun 2009
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Salaman I dominan memeluk agama Islam yaitu sebesar 41680 jiwa.
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 4. Data Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Tingkat Pendidikan Jumlah %Tidak sekolah 3194 7,60Belum Sekolah 590 1,40Belum Tamat SD atau sederajat 5766 13,70Tidak tamat SD/MI 6087 14,48Tamat SD/MI 15425 36,70Tamat SMP/MTs 5999 14,27Tamat SMA/SMK/MA 4345 10,34Tamat AK/Diploma 614 1,46JUMLAH 42.020 100
Sumber data : Data Statistik Kecamatan Salaman 1 tahun 2009
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa urutan terbesar penduduk adalah
Tamat SD/MI sebesar 36,70%.
c. Sarana Pendidikan
a. TK & PAUD : 11 buah
b. SD/MI : 29 buah
c. SLTP/MTS : 13 buah
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
8/42
8
d. SLTA/MA : 5 buah
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah fasilitas pendidikan
terbanyak adalah SD / MI yaitu sebesar 29 buah.
Sosial Ekonomi
a. Mata pencaharian
Tabel 5. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Mata Pencaharian Jumlah %Petani 8415 25,58Buruh tani 7152 21,7Pengusaha 998 3,03Buruh 2888 8,78
Pedagang 1565 4,76Sopir Angkutan 940 2,86PNS/ABRI 930 2,82Pensiunan 382 1,16Lain-lain 17837 29,25TOTAL 41107 100
Sumber data : Data Statistik Kecamatan Salaman I tahun 2009
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa komposisi penduduk terbanyak
bermata pencaharian petani yaitu sebesar 17837 orang (59,58 %).
b. Sarana perekonomian
1. KUD : 1 buah
2. Bank : 3 buah
3. Pasar Umum : 3 buah
4. Home Industry : 16 buah
5. Warung / toko/ kios : 25 buah
6. Terminal : 1 buah
7. Penggilingan padi : 13 buah
8. Penggilingan tepung : 1 buah
9. Pengolahan minyak cengkeh : 1 buah
Total : 64 buah
Kesehatan Lingkungan
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
9/42
9
a. Sarana penyediaan air bersih
Tabel 6. Jenis dan Jumlah Pemakai Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas
Salaman I Tahun 2011
Sarana Air BersihJumlahSasaran
JumlahPemakai
%Pemakai
Sumur gali 963 384 39,9%
Pipa kran umum 963 - 0%
Perlindungan mata air 963 230 23,9%
Pipa sambunganrumah 963 46 4,7%
PDAM 963 - -
Sumur pompa tangan 963 6 0,6%
Lain-lain (sungai,kolam) 963 297 30,8%
Total 6741 349 5,2%
Sumber data : Puskesmas SALAMAN I tahun 2011
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis sarana air bersih yang terbanyak
adalah sumur gali yaitu sebesar 384 buah (39,9%).
c. Sarana sanitasi dasar Tabel 7. Sarana sanitasi dasar Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Tahun 2011
Jenis SaranaKepemilikan
(ya)
Presentase
(%)
Jamban 548 61,1
Tempat Sampah 0 0
Pengelolaan Air Limbah 718 80Sumber data : Puskesmas Salaman I Tahun 2011
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sanitasi dasar yang paling banyak
dimiliki adalah pengelolaan air limbah sebesar 718 (80%).
Input
1. Man atau Sumber Daya Manusia
Tabel 8. Rincian Jumlah Tenaga Kerja yang Ada di Puskesmas Salaman I
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
10/42
10
Tempat Tenaga Kerja Jumlah
Puskesmas Induk Dokter spesialis 1
Dokter umum 5
Dokter gigi 2
Bidan 17
Perawat 22
Tenaga Kesmas 1
Tenaga teknisi medis 3
Sanitarian (SPPH) 1
Gizi 1
Tenaga laborat 3
Pengelola obat 2Petugas loket 3
Pengemudi 2
Penjaga malam 4
TOTAL 67
Sumber Data: Puskesmas Salaman I Tahun 2011
2. Material
a. Sarana Fisik Puskesmas Salaman I merupakan puskesmas rawat inap, pertama kali
didirikan sebagai RS Pembantu dan semenjak adanya Puskesmas sekitar
tahun 70an didirikan sebagai Puskesmas dengn Rawat inap. Luas tanah
14.200 m 2 . Luas gedung 1600 m 2. Jumlah tempat tidur 50 buah.
Ruang pelayanan :
Loket pendaftaran : 2 ruang KIA /KB : 4 ruang
UGD : 1 ruang Pelayanan Obat : 1 ruang
BP Umum : 2 ruang Konseling Gizi : 1 ruang
Laboratorium : 1 ruang Gudang Obat : 2 ruang
Ruang Kapusk : 1 ruang Ruang staf : 1 ruang
Aula : 1 ruang Kantin : 1 ruang
Kamar mandi/ WC : 4 buah Garasi : 1 ruang
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
11/42
11
Dapur : 1 ruang Parkir sepeda motor : 1 ruang
Ruang radiologi : 1 ruang Kamar oprasi minor : 1 ruang
BP Spesialis Mata : 1 ruang BP Gigi : 2 ruang
Poli kebidanan dan kandungan : 2 ruang
b. Sarana kesehatan lain yang ada berupa :
1) Pemerintah
Puskesmas induk : 1 buah Pustu : 4 buah
PKD : 5 buah Posyandu : 67 pos
UKS : 36 sekolah
2) Swasta
Jumlah BP swasta : -
Jumlah Dokter Praktek : 4 orang
Jumlah Toko Obat : -
Jumlah Apotek : 3 buah
3. Money atau Dana
Sumber pendanaan Puskesmas Salaman I berasal dari :
A. Pendapatan puskesmas :
1) Retribusi
2) Askes
3) Lain-lain
B. Penerimaan
1) Dana dari JPKMM / Jamkesmas.
2) Dana dari tingkat propinsi
3) Dana dari APBD kabupaten
4) Dana dari askes
5) Dana retribusi 50%
C. Kebijakan Pemerintah Daerah dan Pusat
Peraturan yang mengatur Puskesmas :
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
12/42
12
1) UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2) UU No. 22 tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah.
3) UU No. 25 tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah.
4) PERDA No 14 tahun 2006 Tentang Restribusi Pelayanan Kesehatan
pada Puskesmas di Kabupaten Magelang.
5) Keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Magelang No
1884/492/Kep/13.2002 Tentang Organisasi Puskesmas.
Proses Manajemen
a. Perencanaan (P1)
Tim perencana terdiri dari Kepala puskesmas dan para pemegang
program, dimana sumber data didapat dari laporan bulanan Puskesmas, yang
direkapitulasi pada akhir tahun. Laporan memuat hasil kegiatan, dalam
melakukan perencanaan kepala puskesmas dibantu oleh para pemegang
program, dimana sumber data didapat dari laporan bulanan Puskesmas. Laporan
memuat hasil kegiatan dari 6 upaya kesehatan pokok yang dilaksanakan di
Puskesmas Salaman I. Laporan akhir tahun di Puskesmas Salaman I disajikan
dalam bentuk tabel yang didokumentasi secara rapi dan grafik untuk dapat lebih
menilai naik turunnya perjalanan kegiatan dalam 12 bulan. Kemudian data
dianalisa dibandingkan dengan target. Masalah timbul jika pencapaian kegiatan
tidak memenuhi target yang ditetapkan. Jadwal perencanaan dilakukan akhir
bulan desember 2012, dan cara mendapatkannya dengan lokmin.
b. Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2)
Dalam manajemen penggerakan dan pelaksanaan terdapat komponen-
komponen yang merupakan bagian terpenting dari manajemen tersebut.
Komponen tersebut meliputi :
1) Pengorganisasian
Penentuan para penanggung jawab dan para pelaksana untuk setiap
kegiatan dengan pertemuan penggalangan tim pada awal tahun kegiatan
(mini lokakarya) yaitu pesertanya meliputi, kepala puskesmas, dan seluruh
staf puskesmas. Penggalangan kerjasama lintas sektoral, antara dua sektor
maupun antara berbagai sektor yang terkait, antara lain :
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
13/42
13
a) Pendidikan nasional (UKS)
b) Kantor Urusan Agama (TT calon pengantin)
c) Pertanian (Upaya Perbaikan Gizi Keluarga)
d) Kependudukan dan catatan sipil (KB)
e) Perekonomian dan kesra (ASKESKIN)
f) Pembangunan desa (pemugaran perumahan)
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan kegiatan dari upaya 6 kesehatan wajib dilakukan
dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh masing-masing penanggung
jawab dengan koordinasi dengan kepala Puskesmas agar penyelenggaraan
kegiatan di Puskesmas Salaman I tetap memperhatikan azas
penyelenggaraan puskesmas, berbagai standar dan pedoman pelayanan puskesmas, kendali mutu dan biaya. Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan
dengan kerjasama lintas program maupun lintas sektoral. Terbangun baik
kerjasama lintas program yaitu dalam bentuk sinkronisasi program. Dan
evaluasi hasil lokmin dengan pengambilan program tertentu, diurutkan dan
di evaluasi kegiatan apa yang ada masalah.
3) Pemantauan
Pengkajian internal lintas program dilakukan dalam bentuk pertemuan rutin bulanan yang membahas mengenai kinerja Puskesmas
Salaman I, bagaimana kendali mutu dan kendali biaya. Pengkajian eksternal
secara Triwulanan (lokakarya mini triwulanan) bersama lintas sektoral
tentang penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai.
Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian kinerja Puskesmas serta masalah dan hambatan yang
ditemukan dalam telaah bulanan dan triwulanan.4) Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)
Adalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan
dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan undang-undang
yang berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan
langsung (Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan
eksternal yang dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
14/42
14
kegiatan yang dilaksanakan puskesmas, dengan ruang lingkup administratif,
keuangan, teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Salaman I.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun menggunakan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) meliputi penilaian terhadap penyelenggaraan
kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan
standar pelayanan. Untuk program KIA dan Imunisasi, penilaian hasil
kegiatan adalah dengan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) yaitu pemantauan
adanya kenaikan kasus.
Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan pertanggungjawaban
tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan sumber dana
(keuangan) dan penggunaan sumberdaya. Laporan pertanggungjawaban
dibuat oleh kepala Puskesmas pada setiap lokakarya mini yang mencakupdi dalamnya pelaksanaan kegiatan serta perolehan dan penggunaan berbagai
sumber daya termasuk keuangan, disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota serta pihakpihak terkait lainnya, termasuk masyarakat.
Keluaran
Data penyakit
Tabel 9. Pola 10 besar penyakit rawat jalan puskesmas Salaman I, semuakelompok Umur Januari Desember 2012 berdasarkan ICD X
No. Nama Penyakit Jumlah Penderita %1. Infeksi akut pada saluran pernapasan atas 523 49,22. Gusi dan jaringan periodontal 171 16,13. Hipertensi primer 137 12,94. Diare dan gastroenteritis non spesifik 70 6,55. NDDM 41 3,86. Konjungtivitis 32 3
7. Gangguan gigi dan struktur penyanggalain selain trauma 29 2,7
8. Faringitis 25 2,39. Influenza, virus tidak teridentifikasi 19 0,910. Bronchitis akut 15 1,4
TOTAL 1062 100Sumber data : Puskesmas Salaman I 1 Januari 2012 31 Desember 2012
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit rawat jalan puskesmas
Salaman I yang paling banyak ditemukan adalah Infeksi akut pada saluran
pernapasan atas yaitu sebesar 523 penderita.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
15/42
15
Tabel 10. Pola 10 besar penyakit rawat inap puskesmas Salaman I, semua kelompok
Umur Januari Desember 2012 berdasarkan ICD X
No. Nama Penyakit Jumlah Penderita %
1. Typhoid 29 19,52. Gastrointestinal 26 17,53. Hipertensi 21 14,14. Dyspepsia 17 11,45. Febris 14 9,46. Anemia 12 8,17. CKR/KLL 9 68. DM 8 5,49. Kolik abdomen 7 4,710. ISPA 5 3,3
TOTAL 148 100
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit rawat inap puskesmas Salaman
I yang paling banyak ditemukan adalah typhoid yaitu sebesar 29 penderita.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
16/42
BAB III
IDENTIFIKASI DAN ANALISA MASALAH
YANG DIPEROLEH DARI PERHITUNGAN SPM
A. BESARNYA MASALAH
Banyaknya kelas (K) = 1+3,3log(N)
= 1+3,3 log (14)
= 4,78222 ~ 5
Interval Kelas = nilai tertinggi nilai terendah
Kelas
= 88,9 24,6 = 12,86 ~ 13
5
16
No Masalah Target Pencapaian Besar masalah
1 Cakupan pelayanan pra-usila dan usila 70 % 51.7 % 48,3 %2 Balita BGM 98,5 % 69.33 % 30,67 %3 Penemuan kasus TB BTA (+) 70% 64.93 % 35.07 %4 Tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat80 % 57.25 % 42,75 %
5 TP2M 75 % 47.05 % 52,95 %
6 Rumah sehat 70 % 46.67 % 53,33 %7 Penduduk yang memanfaatkan jamban 75 % 68.5 % 31,5 %
8 Rumah yang punya SPAL 65 % 43.84 % 56,16 %
9 Cakupan suspek TB 80 % 51.13 % 48.87 %10 Balita diare yang ditangani dengan standar 100 % 41.49 % 58,51 %
11 Rumah tangga sehat 65 % 75,38 % 24,6 %12 Bayi yang dapat ASI eksklusif 80 % 11,1 % 88,9 %13 Penyuluhan P3 Napza di sekolah 100 % 50 % 50 %14 Penyuluhan HIV/AIDS 100 % 50 % 50%
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
17/42
17
No Masalah Besarmasalah
Interval24-37
(1)
Interval38-51
(2)
Interval51-64
(3)
Interval65-78
(4)
Interval 78(5)
nilai
1 Cakupan pelayananpra-usila dan usila
48,3 % X 2
2 Balita BGM 30,67 % X 13 Penemuan kasus TB
BTA (+)35.07 % X 1
4 Tempat-tempatumum yangmemenuhi syarat
42,75 %X 2
5 TP2M 52,95 % X 3
6 Rumah sehat 53,33 % X 3
7 Penduduk yang
memanfaatkan jamban
31,5 %
X 1
8 Rumah yang punyaSPAL
56,16 % X 3
9 Cakupan suspek TB 48.87 %X 2
10 Balita yang diareyang ditanganidengan standar
58,51 %X 3
11 Rumah tangga sehat 24,6 % X 112 Bayi yang dapat ASI
eksklusif 88,9 % X 5
13 Penyuluhan P3Napza di sekolah
50 % X 2
14 PenyuluhanHIV/AIDS
50% X 2
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
18/42
18
B. KEGAWATAN MASALAH
Keganasan terhadap cakupan program dengan bobot 4, dimana :
Sangat berpengaruh : 4
Berpengaruh : 3Kurang berpengaruh : 2
Tidak berpengaruh : 1
Tingkat urgensi dengan bobot 4 dimana :
Sangat mendesak : 4
Mendesak : 3
Kurang mendesak : 2Tidak mendesak : 1
Tingkat biaya yang dikeluarkan dengan bobot 4 dimana :
Sangat murah : 4
Murah : 3
Mahal : 2
Mahal sekali : 1
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
19/42
19
C. KEMUDAHAN DALAM PENANGGULANGAN
No Masalah K U B TOTAL
1 Cakupan pelayanan pra-usila dan usila 2 3 2 7
2 Balita BGM 4 3 2 9
3 Penemuan kasus TB BTA (+) 4 3 2 9
4 Tempat-tempat umum yang memenuhisyarat
2 2 2 6
5 TP2M 2 2 2 6
6 Rumah sehat 3 2 2 7
7 Penduduk yang memanfaatkan jamban 2 2 3 7
8 Rumah yang punya SPAL 2 2 2 6
9 Cakupan suspek TB 4 4 3 11
10 Balita yang diare yang ditangani denganstandar
3 2 2 7
11 Rumah tangga sehat 2 2 2 6
12 Bayi yang dapat ASI eksklusif 4 3 4 11
13 Penyuluhan P3 Napza di sekolah 2 2 2 6
14 Penyuluhan HIV/AIDS 2 2 2 6
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
20/42
20
D. PEARL FACTOR
No Masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
1 Cakupan pelayanan pra-usiladan usila
2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2.5
2 Balita BGM 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3.5
3 Penemuan kasus TB BTA (+) 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3.75
4 Tempat-tempat umum yangmemenuhi syarat
2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2.17
5 TP2M 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2.42
6 Rumah sehat 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2.25
7 Penduduk yang memanfaatkan jamban
4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3.33
8 Rumah yang punya SPAL 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2.25
9 Cakupan suspek TB 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3.3310 Balita yang diare yang
ditangani dengan standar 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3.75
11 Rumah tangga sehat 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2.67
12 Bayi yang dapat ASI eksklusif 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3.83
13 Penyuluhan P3 Napza disekolah
4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3.5
14 Penyuluhan HIV/AIDS 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3.83
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
21/42
21
No Masalah P E A R L HASILKALI
1 Cakupan pelayanan pra-usiladan usila
1 1 1 1 1 1
2 Balita BGM 1 1 1 1 1 13 Penemuan kasus TB BTA (+) 1 1 1 1 1 1
4 Tempat-tempat umum yangmemenuhi syarat
1 0 1 1 1 0
5 TP2M 1 0 1 1 1 0
6 Rumah sehat 1 0 1 1 1 0
7 Penduduk yang memanfaatkan jamban
1 1 1 1 1 1
8 Rumah yang punya SPAL 1 0 1 1 1 0
9 Cakupan suspek TB 1 1 1 1 1 1
10 Balita diare yang ditanganidengan standar
1 1 1 1 1 1
11 Rumah tangga sehat 1 0 1 1 1 0
12 Bayi yang dapat ASI eksklusif 1 1 1 1 1 1
13 Penyuluhan P3 Napza disekolah
1 1 1 1 1 1
14 Penyuluhan HIV/AIDS 1 1 1 1 1 1
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
22/42
22
E. PRIORITAS MASALAH
Masalah A B C NPD D NPT Prioritas
1 27 2.5 22.5 1 22.5
IX2 1 9 3.5 35 1 35 V3 1 9 3.67 36.7 1 36.7 IV
4 2 6 2.1717.3
60
0 XIII
5 3 6 2.4221.7
80
0 XI
6 3 7 2.25 22.5 0 0 X
7 1 7 3.3326.6
41 26.6
4 VIII
8 3 6 2.2520.2
5
00
XII
9 2 11 3.3343.2
91 43.2
9 II
10 3 7 3.75 37.5 1 37.5 III
11 1 6 2.6718.6
90
0 XIV
12 5 11 3.8361.2
81 61.2
8 I
13 2 6 3.5 28 1 28 VII
14 2 6 3.8330.6
41 30.6
4 VI
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
23/42
23
Masalah Total PrioritasBayi yang dapat ASI
eksklusif 61.28 I
Cakupan suspek TB 43.29 IIBalita diare yang
ditangani dengan standar 37.5 III
Penemuan kasus TB BTA(+)
36.7 IV
Balita BGM 35 VPenyuluhan HIV/AID 30.64 VI
Penyuluhan P3 Napza disekolah
28 VII
Penduduk yangmemanfaatkan jamban
26.64 VIII
Cakupan pelayanan pra-
usila dan usila22.5 IX
Berdasarkan daftar prioritas masalah tersebut masalah yang kami angkat berdasarkan
permintaan dan anjuran dari Kepala Puskesmas Salaman I adalah prioritas masalah ke
III yaitu Jumlah Balita diare yang ditangani dengan standar 37.5 % di wilayah kerja
Puskesmas Salaman I periode kerja Januari 2013 hingga Maret 2013.
F . Analisis Penyebab Masalah
Untuk menganalisa penyebab masalah manajemen secara menyeluruh,
digunakan pendekatan sistem yang meliputi input, proses, lingkungan, serta QA
yang meliputi Simple Problem dan Complex Problem .
Gambar 2. Sistem manajemen mutu
LINGKUNGAN
PROSES
(p1,p2,p3, simple problem)INPUT
(5M)IMPACT
COMPLEX PROBLEM
OUTPUT OUTCOME
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
24/42
24
1. Pendekatan Sistem
Masalah terpilih yaitu jumlah balita diare yang ditangani di puskesmas.
Selanjutnya dianalisis penyebabnya dengan menggunakan pendekatan sistem,
yaitu :
a. Input ( Man, Money, Material, Method, Mechine )
b. Proses (P1,P2,P3)
c. Faktor lingkungan
INPUT Kelebihan Kekurangan
ManPetugas telah dibantu oleh bidan-
bidan desa dalam memberikan penyuluhan dalam posyandu danlaporan data diare.
Petugas P2M bidang diaremerangkap beberapa jabatan
MoneyDana untuk penyuluhan di posyandusudah ditalangi bidan-bidan desa.
Alokasi dana kurangmemadai sehingga kegiatankurang terlaksana maksimal
Metode Penyuluhan sudah terjadwalPenyuluhan tidak dilakukansecara berkala hanya melihat
perkembangan penyakit dan pengobatannya.
MaterialTempat penjaringan seperti di puskesmas, pustu, dan dusun sudahada
Media promosi yang adakurang memadai (spanduk tidak dipahami, pembuatan
booklet tidak banyak dibacaoleh masyarakat)
Machine -
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
25/42
25
LINGKUNGAN Kelebihan Kekurangan
ada kebijakan pemerintahyang berhubungan denganmasalah penyuluhan diarekerjasama antar kader dan
posyandu berjalan dengan baik
Kesadaran masyarakat tentangsanitasi dan PHBS kurangditerapkan dan dipantau oleh
petugas puskesmasBerdasarkan kuisioner yangtelah dilakukan, pengetahuanmasyarakat tentang bahayadiare kurang karena
penyuluhan dilakukan di posyandu jadi masyarakat
yang tidak hadir di posyandutidak tahu bahayanya.
2. Mutu Pelayanan
Dalam menilai mutu pelayanan Puskesmas dilakukan Simple
Problem dan Complex Problem . Pada Simple Problem kami menggunakan
Standar Operating Prosedur (SOP). Wawancara 9 orang.
PROSES Kelebihan Kekurangan
P1 ( Perencanaan )
Perencanaan penyuluhan di posyandu sudah dilakukansecara rutin walau bergilir dengan lintas sektor lain
Belum optimalnya perencanaan terhadapkejadian yang bersifatmendadak
P2 ( Pelaksanaan )
Kerjasama dengan puskesmas, posyandu dan kader dalamrangka penyuluhan sudahoptimal.
Kegiatan belum sesuaidengan rencana yang dibuatPendistribusian material
pendukung (oralit) belumterlaksana secara optimal
P3 ( Pengawasan,Penilaian danPengendalian )
Pengendalian diare di desasudah dioptimalkan oleh bidandesa sehingga tidak adanyakomplikasi berat sampaimeninggal karena diare
Pengawasan terhadap angkakejadian diare kurang optimal
Tidak ada observasi dilapangan, hanyamengandalkan laporan bidan-
bidan desa.Tindak lanjut setelah
penyuluhan tidak dilakukansecara continue
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
26/42
26
a. Simple Problem
Tabel 18 : Daftar tilik kepatuhan petugas kesehatan terhadap
pemeriksaan penderita diare semua umur ( Simple Problem )
No
123
45678
910
11
12
13
14
Kegiatan
Apakah pasien dipersilahkan duduk?Apakah pasien diperiksa oleh dokter?Apakah pasien ditanya mengenaikeluhannya?Apakah pasien disuruh berbaring?Apakah pasien diukur tekanan darahnya?Apakah pasien diukur suhu badanyan?Apakah pasien diperiksa perutnya?Apakah pasien diperiksatenggorokannya?Apakah pasien diberitahu telah selesaidiperiksa dan dipersilahkan duduk kembali?Apakah petugas menulis kan hasil
pemeriksaan di CM?Apakah petugas menyimpulkan hasil
pemeriksaan di CM?Apakah petugas Menuliskan obat di
blangko resep?Apakah pasien diberi penjelasanmengenai penyakitnya?Apakah pasien diberi blangko resepuntuk mengambil obat?
Ya
999
99990
89
9
9
9
9
Tidak
000
00000
10
0
0
0
0
TB
000
00009
00
0
0
0
0
Dari tabel diatas tidak ditemukan Simple Problem karena CR lebih dari 80 %
b. Complex Problem
Daftar pertanyaan dimensi mutu pada 9 pasien di puskesmas Salaman I
CR = Jumlah jawaban ya x 100%Jumlah ya + tidak
CR = 1 16 x 100% = 92,06 %126
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
27/42
27
Pertanyaan Quesioner Ya Tidak TB Presentase
1. Technical competensi :a. Apakah petugas puskesmas telah bekerja
sesuai dengan latarbelakang pendidikannya yang telah ditempuh?
b. apakah dalam rentang waktu 1 tahundilakukan pelatihan dibidangnya untuk meningkatkan kualitas petugas
puskesmas?
c. apakah dokter memeriksa pengunjungdengan teliti?d. Apakah dokter yang memeriksa pasien
sendiri?e. apakah dokter yang mendiagnosa pasien
sendiri?f. Apakah dokter memberikan penjelasan
mengenai penyakit pengunjung denganteliti?
g. Apakah dokter memberikan edukasi pada pasien?
9
8
9
9
9
9
9
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100%
88.89%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Acces To servise Geografis :
a. Apakah letak puskesmas mudahterjangkau?
b. Apakah letak puskesmas dilaluioleh transportasi umum?
c. Apakah letak puskesmas strategis?d. Apakah jalan menuju puskesmas
baik (beraspal atau tidak berlubang-lubang)?
e. Apakah puskesmas bebas banjir?f. Apakah akses jalan menuju
puskesmas Lebar?g. apakah lalu lintas menuju
puskesmas ramai? SOSIAL BUDAYA
Apakah bahasa yang digunakan petugas mudah dimengerti oleh pengunjung?
EKONOMIa. apakah melayani program
Jamkesmas, jamkesda dan askes? b. apakah sistem pembayarannya
mudah dilakukan?c. Apa biaya puskesmasterjangkau
9
9
99
99
9
9
9
9
7
0
0
00
00
0
0
0
0
2
0
0
00
00
0
0
0
0
0
100%
100%
100%100%
100%100%
100%
100%
100%
100%
100%
3. Effectiveness : waktua. Apakah petugas telah melakukan
pekerjaannya sesuai dengan SOP? b. Apakah petugas sesuai dengan bidangnya
masing-masing?c. Apakah petugas sesuai dengan
keahliannya?d. Apakah pendaftaran terlalu bertele-tele?e. apakah sarana yang tersedia telah
dimanfaatkan dengan maksimal?
8
9
9
88
1
0
0
11
0
0
0
00
100%
100%
100%
100%100%
4. Effisiensi : biayaa. A akah fasilitas an di unakan te at 9 0 0 100%
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
28/42
28
E. Konfirmasi Penyebab masalah
Setelah dikonfirmasi dengan Kepala Puskesmas Salaman I, maka didapatkan
penyebab masalah antara lain :
1. Petugas merangkap beberapa jabatan
2. Alokasi dana kurang memadai sehingga kegiatan kurang terlaksana maksimal
3. Penyuluhan tidak dilakukan secara berkala hanya melihat perkembangan
penyakit dan pengobatannya.
4. Media promosi yang ada kurang memadai (spanduk tidak dipahami,
pembuatan booklet tidak banyak dibaca oleh masyarakat)
5. Belum optimalnya perencanaan terhadap kejadian yang bersifat mendadak
6. Kegiatan belum sesuai dengan rencana yang dibuat
7. Pendistribusian material pendukung (oralit) belum terlaksana secara optimal8. Pengawasan terhadap angka kejadian diare kurang optimal
9. Tidak ada observasi di lapangan, hanya mengandalkan laporan bidan-bidan
desa.
10. Tindak lanjut setelah penyuluhan tidak dilakukan secara continue
11. Kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan PHBS kurang diterapkan dan
dipantau oleh petugas puskesmas
12. Pengetahuan masyarakat tentang bahaya diare kurang karena penyuluhandilakukan di posyandu jadi masyarakat yang tidak hadir di posyandu tidak tahu
bahayanya.
Selanjutnya dilakukan prioritas penyebab masalah baik dari menejemen maupun
mutu.
F. Prioritas Penyebab Masalah
Kedua belas masalah ini dapat pula ditelusuri dengan menggunakan fish boneanalysis . Penyebab masalah tersebut selanjutnya akan diurutkan berdasarkan
prioritas dengan menggunakan paired comparison .
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
29/42
P1Belumoptimalnya perencanaanterhadap kejadian yang bersifatmendadak
LINGKUNGANPROSES
INPUT
Cakupan balta diare yangditangani standar sebesar
41.49% pada januari-maret2013 di Puskesmas
Salaman I.Target dari kabupaten
magelang sebesar 100%
P3Pengawasan terhadap
angka kejadian diarekurang optimal
Tidak ada observasi dilapangan, hanyamengandalkan laporan
bidan-bidan desa.Tindak lanjut setelah
penyuluhan tidak dilakukan secaracontinue
P2Kegiatan belum sesuai
dengan rencanayang dibuat
Pendistribusian material pendukung (oralit) belum terlaksanasecara optimal
Kesadaran masyarakat tentang sanitasi danPHBS kurang diterapkan dan dipantau oleh
petugas puskesmas
Pengetahuan masyarakat tentang bahaya diarekurang karena penyuluhan dilakukan di posyandu jadi masyarakat yang tidak hadir di posyandu tidak tahu bahayanya.
MONEYAlokasi dana kurang memadaisehingga kegiatan kurangterlaksana maksimal
Penyuluhan tidak dilakukan secara berkala hanya melihat perkembangan penyakit dan pengobatannya
METHODE
MATERIAL
Media promosi yang ada kurang memadai(spanduk tidak dipahami, pembuatan
booklet tidak banyak dibaca olehmasyarakat)
ManPetugas merangkap beberapa jabatan
29
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
30/42
Tabel 19. Prioritas penyebab masalah dengan metode Paired Comparison
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 HASIL
1 2 1 1 1 1 1 1 9 10 11 12 1=6
2 2 2 2 2 2 2 9 10 11 12 2=7
3 4 3 3 7 8 9 10 11 12 3=2
4 4 4 7 4 9 10 11 12 4=4
5 6 7 8 9 10 11 12 5=0
6 7 8 9 10 11 12 6=1
7 7 9 10 11 12 7=5
8 9 10 11 12 8=3
9 9 11 9 9=1010 11 12 10=8
11 11 11=11
12 12=9
TABEL PARETO
Tabel 20. Tabel Pareto
NO
Penyebab Masalah N JumlahKumulatif
% Kumulatif
11 Kesadaran masyarakat tentang sanitasidan PHBS kurang diterapkan dandipantau oleh petugas puskesmas
11 11 16,66%
9 Tidak ada observasi di lapangan, hanyamengandalkan laporan bidan-bidan desa
10 21 31,81%
12 Pengetahuan masyarakat tentang bahaya diare kurang karena penyuluhandilakukan di posyandu jadi masyarakatyang tidak hadir di posyandu tidak tahu
bahayanya
9 30 45,44%
10 Tindak lanjut setelah penyuluhan tidak dilakukan secara continue
8 38 57,56%
2 Alokasi dana kurang memadai sehinggakegiatan kurang terlaksana maksimal
7 45 68,16%
1 Petugas merangkap beberapa jabatan 6 51 77,25%
7 Pendistribusian material pendukung
(oralit) belum terlaksana secara optimal
5 56 84,75%
30
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
31/42
31
4 Media promosi yang ada kurangmemadai (spanduk tidak dipahami,
pembuatan booklet tidak banyak dibacaoleh masyarakat)
4 60 90,75%
8 Pengawasan terhadap angka kejadiandiare kurang optimal
3 63 95,25%
3 Penyuluhan tidak dilakukan secara berkala hanya melihat perkembangan penyakit dan pengobatannya
2 65 98,28%
6 Kegiatan belum sesuai dengan rencanayang dibuat
1 66 100%
0102030405060708090
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
persentase
Gambar : Diagram Pareto
Dari hasil analisis pareto didapatkan bahwa dengan mengatasi tujuh penyebab
masalah dari sebelas penyebab masalah yang ada, maka dianggap dapat
menyelesaikan masalah. Ketujuh penyebab masalah tersebut adalah :
1. Kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan PHBS kurang diterapkan dan dipantau
oleh petugas puskesmas
2. Tidak ada observasi di lapangan, hanya mengandalkan laporan bidan-bidan desa
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
32/42
32
3. Pengetahuan masyarakat tentang bahaya diare kurang karena penyuluhan
dilakukan di posyandu jadi masyarakat yang tidak hadir di posyandu tidak tahu
bahayanya
4. Tindak lanjut setelah penyuluhan tidak dilakukan secara continue
5. Alokasi dana kurang memadai sehingga kegiatan kurang terlaksana maksimal
6. Petugas merangkap beberapa jabatan
7. Pendistribusian material pendukung (oralit) belum terlaksana secara optimal
G. Alternatif pemecahan masalah
Untuk mengatasi penyebab masalah diatas, alternatif pemecahan masalah yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 21. Daftar Alternatif Pemecahan Masalah
NO Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Kesadaran masyarakat tentangsanitasi dan PHBS kurangditerapkan dan dipantau oleh
petugas puskesmas
Edukasi dan motivasi perilakumasyarakatKerjasama antar perangkat desa
2 Tidak ada observasi di lapangan,hanya mengandalkan laporan bidan-
bidan desa
Meningkatkan motivasi kerja pengevaluasi
3 Pengetahuan masyarakat tentang bahaya diare kurang karena penyuluhan dilakukan di posyandu jadi masyarakat yang tidak hadir di posyandu tidak tahu bahayanya
Mengoptimalkan edukasi dan pelatihan baik kader danmasyarakat
4 Tindak lanjut setelah penyuluhantidak dilakukan secara continue
Melakukan kerjasama lintas sektor dengan organisasi masyarakatsetempat untuk melakukan
pengawasan5 Alokasi dana kurang memadai
sehingga kegiatan kurang terlaksanamaksimal
Mengajukan sponsor pada rekanan baik medis maupun non medis
6 Petugas merangkap beberapa jabatan
Penambahan personelPemerataan pembagian tugas
7 Pendistribusian material pendukung(oralit) belum terlaksana secaraoptimal
Pengoptimalan lokakarya mini rutin bulanan
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
33/42
33
Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria keinginan,
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran keputusan
2. Menentukan kriteria mutlak dan kriteria keinginan
3. Menetapkan bobot kriteria keinginan
4. Inventarisasi alternatif yaitu kemungkinan-kemungkinan cara untuk mencapai
tujuan
5. Skoring alternatif pemecahan masalah dengan cara :
a. Memakai kriteria mutlak
b. Alternatif yang tidak lulus segera dikeluarkan sedangkan yang lulus
dilanjutkan ke matriks kriteria keinginan. Matriks kriteria keinginan adalah :1) Setiap alternatif secara urut diberi nilai terhadap kriteria keinginan yang
ada
2) Angka nilai setiap alternatif tidak boleh melebihi bobot kriteria yang
bersangkutan
3) Alternatif yang memiliki jumlah tertinggi merupakan keputusan
sementara
6. Menetapkan keputusan sementara7. Menetapkan konsekuensi
8. Menentukan keputusan tetap dengan mempertimbangkan
Menentukan Kriteria Mutlak dan Kriteria Keinginan
a. Kriteria mutlak harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Dana yang akan digunakan
2) Tenaga kesehatan yang tersedia3) Waktu
4) Metode yang sederhana
b. Kriteria keinginan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Efektif
2) Efisien
3) Teknik pelaksanaan mudah
4) Peran serta masyarakat
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
34/42
34
3. Menentukan bobot kriteria keinginan
Kriteria keinginan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Efektif : bobot 10
b. Efisien : bobot 8
c. Teknik pelaksanaan mudah : bobot 6
d. Peran serta masyarakat : bobot 4
A. Skoring alternatif pemecahan masalah
B. Tabel 22. Kriteria mutlak
Kriteria
Alternatif Dana Tenaga Waktu Metode L/TL
Edukasi dan motivasi perilakumasyarakatKerjasama antar perangkat desa
1 1 1 1 L
Meningkatkan motivasi kerja pengevaluasi 1 0 1 1 TL
Mengoptimalkan edukasi dan pelatihan baik kader danmasyarakat
1 1 1 1 L
Melakukan kerjasama lintassektor dengan organisasimasyarakat setempat untuk melakukan pengawasan
1 0 1 1 TL
Mengajukan sponsor padarekanan baik medis maupun nonmedis
1 1 1 0 TL
Penambahan personelPemerataan pembagian tugas 1 1 1 1 L
Pengoptimalan lokakarya minirutin bulanan 1 1 1 1 L
Keterangan : 0 : tidak 1 : ya
Berdasarkan hasil skoring kriteria mutlak, maka alternatif pemecahan masalah
dinyatakan tidak lulus yaitu :
1. Meningkatkan motivasi kerja pengevaluasi
2. Melakukan kerjasama lintas sektor dengan organisasi masyarakat
setempat untuk melakukan pengawasan
3. Mengajukan sponsor pada rekanan baik medis maupun non medis
Alternatif yang lulus dilanjutkan ke matrix kriteria keinginan.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
35/42
35
Tabel 19. Kriteria keinginan
Alternatif Efektif Efisien
Teknik PelaksanaanMudah
PeranSertaMasyarak
at
Bobot (10) (8) (6) (4)Edukasi dan motivasi
perilaku masyarakatKerjasama antar perangkatdesa
10x7.67=76.7
8x7=56
6x6=36
4x3=12
180.7
Mengoptimalkan edukasidan pelatihan baik kader dan masyarakat
10x7.67=76.7
8x7.3=58.4
6x6=36
4x3=12
183.1
Penambahan personelPemerataan pembagiantugas
10x7=70
8x5.67=45.36
6x4.67=28.02
4x1=4
147.38
Pengoptimalan lokakaryamini rutin bulanan
10x8=80
8x7.3=58.4
6x5=30
4x1=4
172.4
Keterangan :
a. Efektif : bobot 10
b. Efisien : bobot 8
c. Teknik pelaksanaan mudah : bobot 6
d. Peran serta masyarakat : bobot 4
Berdasarkan hasil skoring kriteria keinginan didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Keputusan Sementara :
Dari alternative criteria mutlak dan criteria keinginan didapatkan hasil untuk
sementara:
a. Mengoptimalkan edukasi dan pelatihan baik kader dan masyarakat
b. Edukasi dan motivasi perilaku masyarakat, Kerjasama antar perangkat
desa
2. Konsekuensi:
a. Mengoptimalkan edukasi dan pelatihan baik kader dan masyarakat
Faktor penghambat : dana yang lebih mahal untuk pelatihan
Faktor pendorong : masyarakat lebih antusias, masyarakat
lebih memahami karena diberikan edukasi dan pelatihan.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
36/42
36
b. Edukasi dan motivasi perilaku masyarakat, Kerjasama antar perangkat
desa
Factor penghambat : penyusunan atau pembagian waktu
antar perangkat desa harus disusun sesuai. Edukasi dan motivasi
bisa merubah tapi tidak terlalu signifikan bila tanpa disertai
dengan praktek atau pelatihan
Factor pendorong : perangkat desa dapat menghimbau dan
masyarakat mengikuti pemimpin mereka di desa.
3. Keputusan tetap:
Ditetapkan untuk menggunakan alternative pemecahan masalah, yaitu
Mengoptimalkan edukasi dan pelatihan baik kader dan masyarakat
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
37/42
Plan of Action (POA) Mengoptimalkan Edukasi dan Pelatihan Baik Kader dan Masyarakat
Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya Pelaksana Indikator keberhasilan
1.Persiapan-Persiapanmateri, alat yangdibutuhkan dan
jadwal pelatihan
Menyusun perencanaan persiapankegiatan
PetugaskesehatanP2M diare
Diskusi dan pemberianmateri.
PuskesmsSalaman I
Sabtu,2013Pukul09.00-selesai
BOK PetugasP2Myangmenangani diare
- Input : Hadirnya tim pelaksana
- Proses : terlaksananya rapat persiapan
- Output : tersusunnya rencanakegiatan
37
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
38/42
38
2.Pelaksanaan- penyuluhandan demonstrasisesuai materiyang sudahdipersiapkan
Meningkatkan pengetahuan danskill kader &masyarakat
masyarakatsalaman 1
Diskusi Tanya jawab,demonstrasidan pamfet
Posyandu dan balai desa
Sesuaidengan
jadwal posyandu
BOK Bidan desadan kader
Input : Masyrakat yang hadir 90% dari wilayah cakupan
posyandu
Proses : Masyarakat antusiasuntuk bertanyaTerjadinya diskusi dua arah.
Output : meningkatnya pengetahuan masyarakat tentangdiare
3.Pengawasan,penilaian danpengendalian- Monitoring &evaluasidilakukan olehP2M Puskesmas
Memotivasi bidan desa dankader dalam
proses pelaksanaan
Memantau berjalannya program dengan baik
dilaporkandalam bentuk laporan hasilkegiatanlapangan
Posyandu dan balai desa
Minggukeempat/akhir
bulan
PetugasP2M
- Input : laporan hasil kegiatanlapangan
- Output : Terdapat peningkatan pengetahuan dan skill padakader & masyarakat
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
39/42
39
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
40/42
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari laporan hasil peninjauan manajemen dan mutu pelayanan puskesmas
di Puskesmas Salaman I didapatkan capaian kegiatan pokok puskesmas Salaman
1 berdasarkan SPM periode januari-maret 2013 sebagian besar sudah mencapai
target yang ditetapkan meskipun ada beberapa masalah yang tidak mencapai
target. Identifikasi masalah didapatkan 14 masalah dan diprioritaskan menjadi 4
masalah yaitu penemuan kasus TB BTA(+), cakupan suspek TB, Bayi yang dapatASI eksklusif dan balita diare yang ditangani dengan standar.
Masalah tersebut dianalisa penyebab masalah dan setelah itu dicari
alternatif pemecahan masalah dari prioritas masalah yang didapat. Setelah
dilakukan penganmbilan keputusan dari alternatif pemecahan masalah dan dibuat
perencanaanya tentang mengoptimalkan edukasi dan pelatihan baik masyarakat
maupun kader dan bidan desa.
B. Saran
Untuk meningkatkan jumlah penderita diare yang diobati di puskesmas Salaman I
oleh petugas P2M diwilayah Puskesmas Salaman I, kami menyarankan hal hal
sebagai berikut :
a. Mengupayakan kader-kader memahami pengetahuan tentang diare dan
memotivasi masyarakat untuk hidup sehat dan bersih
b. Mengupayakan pojok oralit kembali di puskesmas dan memberi sosialisasi
pada masyarakat tentang pojok oralit
c. Evaluasi dilakukan secara rutin dan dilakukan langsung ke lapangan
d. Memasukkan data angka kejadian diare secara lengkap dan tepat waktu
40
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
41/42
41
BAB V
PENUTUP
Demikianlah laporan dan pembahasan tentang manajemen dan mutu pelayanan di
Puskesmas Salaman I. Dengan meninjau puskesmas dari segi perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban ditemukan masalah
yang ditinjau dari segi manajemen dan mutu pelayanan serta ditentukannya prioritas
masalah dan alternatif pemecahan masalah.
Manajemen puskesmas sangat penting karena puskesmas sebagai unit pelaksana
teknis dari dinas kesehatan yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam hal tenaga
kesehatan, dana, sarana-prasarana penunjang, sehingga puskesmas perlu dikelola
dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Dimensi mutu
pelayanan juga penting karena pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan harus memperhatikan mutu. Kedua kegiatan tersebut saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena cakupan atau kuantitas yang tinggi belum
tentu disertai dengan mutu atau kualitas yang baik, begitu pula sebaliknya.Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para
calon dokter, khususnya yang kelak akan terjun di puskesmas sebagai Health
Provider, Manager, Decision Maker, dan Communicator sebagai wujud peran serta
dalam pembangunan kesehatan.
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam
usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Wilayah Puskesmas Salaman I.
-
7/22/2019 Puskesmas Diare New Revisi Bram
42/42
42
DAFTAR PUSTAKA
Trihono, 2005, ARRIMES Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat, Jakarta:
Sagung Seto.
Notoatmodjo, S, 1996, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar, Jakarta:
Rineka Cipta.
Depkes RI, 2006, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Jakarta: Depkes.
Depkes RI, 2006, Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas, Jakarta: Depkes.
Depkes RI, 2006, Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, Jakarta: Depkes.
Depkes RI, 2011. Visi dan Misi pembangunan kesehatan 2015 di Indonesia
Budioro, B, 2002, Pengantar Administrasi Puskesmas, Semarang: Badan Penerbit
Diponegoro.
SPM Kabupaten Magelang, 2010
SPM Puskesmas Salaman 1, 2012
Profil Puskesmas Salaman 1, 2009Profil Puskesmas Salaman 1, 2010