bab 1

6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif, karena manajemen adalah keberhasilan rencana perawat manajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada institusi yang besar dan organisasi keperawatan di dalamnya, termasuk setiap unit. Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi tetapi dapat memerlukan pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau tujuan divisi keperawatan. (Swanburg, 2000). Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana strategis melalui pendekatan: pengumpulan data, analisis SWOT dan penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dan melakukan pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2002). 1

Upload: zakifahrulazi

Post on 12-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

khjgfd

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif, karena

manajemen adalah keberhasilan rencana perawat manajer klinis, yang

mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada

institusi yang besar dan organisasi keperawatan di dalamnya, termasuk setiap

unit. Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi tetapi

dapat memerlukan pengembangan atau perbaikan termasuk misi atau tujuan

divisi keperawatan. (Swanburg, 2000). Konsep yang harus dikuasai adalah

konsep tentang pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan,

perencanaan, yang berupa rencana strategis melalui pendekatan: pengumpulan

data, analisis SWOT dan penyusunan langkah-langkah perencanaan,

pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan Model Asuhan

Keperawatan Profesional (MAKP) dan melakukan pengawasan dan

pengendalian (Nursalam, 2002).

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 23 April 2011 di Ruang

Palem II RSUD Dr. Soetomo Surabaya didapatkan bahwa Model Asuhan

Keperawatan Profesional (MAKP) yang dilaksanakan adalah MAKP jenis

moduler. MAKP moduler diterapkan dengan adanya 2 tim, dimana masing –

masing tim terdiri dari 1 perawat primer dan 1 perawat associate. Tim 1

mempunyai tugas pada ruang Kelas III dan MDR sedangkan TIM 2

bertanggung jawab pada Kelas I, II, dan RPI. Perawat primer hanya dinas pada

shift pagi sedangkan untuk shift sore dan malam yang bertugas merupakan

perawat associate. Pada MAKP moduler terdapat pembagian tugas jelas antara

perawat primer dengan perawat associate. Dari 11 perawat Ruang Palem II,

sebanyak 5 orang telah mengikuti pelatihan manajemen keperawatan.

1

Page 2: BAB 1

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 60 % perawat berpendapat bahwa

MAKP yang digunakan di ruangan adalah MAKP tim, sedangkan 40%

berpendapat bahwa yang diterapkan di Ruang Palem II adalah model moduler.

Berdasarkan kuesioner yang diajukan, didapatkan bahwa 100 % perawat

berpendapat bahwa komunikasi antara sesama perawat dan tenaga kesehatan

lain sudah berjalan dengan baik.

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu

tuntutan kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini yang melibatkan

pengetahuan, ketrampilan dan perilaku dari para praktisi, klien, keluarga dan

dokter. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu diperhitungkan nilai-

nilai dasar keyakinan para perawat serta cara mengorganisasikan asuhan

keperawatan tersebut. Latar belakang dalam pemberian tugas dalam mutu

asuhan yang berorientasi teknik, mungkin akan didefinisikan cukup berbeda

dengan keperawatan yang lebih holistik dan ada kemungkinan bahwa metode

keperawatan hanya merupakan prosedur dan teknik bukannya interpersonal dan

kontekstual yang berkaitan dengan mutu asuhan. Model pemberian asuhan

keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend dalam keperawatan Indonesia

adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional dengan metode pemberian

asuhan keperawatan primer. Mengenai model keperawatan ini salah satu kritik

yang dikemukakan adalah bentuk yang terlalu komplek dan teoritis sehingga

akan dapat memotivasi perawat untuk memperjelas keyakinan dan

pekerjaannya, dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam mendiskusikan

masalah dengan lebih terbuka untuk membantu para perawat lebih

bertanggung gugat secara profesional terhadap tindakan.

Berdasarkan fenomena diatas, maka mahasiswa Program Praktek Profesi

Ners (P3N) Manajemen Keperawatan Program A Angkatan 2007 gelombang 1

mencoba menerapkan Model Keperawatan Profesional Primary Nursing

selama 5 minggu (23 April 2012-26 Mei 2012) dengan melibatkan 10 orang

2

Page 3: BAB 1

pasien kelas III Ruang Palem II RSUD Dr. Soetomo Surabaya bekerjasama

dengan perawat yang bertugas di ruangan tersebut.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa

diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan

menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Primary

Nursing

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa mampu:

1) Melaksanakan pengkajian di ruang Palem II

2) Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT

3) Menetukan rumusan masalah

4) Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional meliputi timbang

terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat, supervisi keperawatan,

discharge planning, dan dokumentasi keperawatan

5) Melaksanakan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional meliputi timbang

terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat, supervisi keperawatan,

discharge planning, dan dokumentasi keperawatan

6) Mengevalasi rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional meliputi timbang

terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat, supervisi keperawatan,

discharge planning, dan dokumentasi keperawatan

3

Page 4: BAB 1

1.3 Manfaat

1. Bagi pasien

Kepuasan pasien dapat tercapai secara optimal

2. Bagi perawat

a. Tercapai tingkat kepuasan optimal

b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan

tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga

c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat

d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan

3. Bagi rumah sakit

Dapat menerapkan model asuhan keperawatan profesional yang

mencakup timbang terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat, supervisi

keperawatan, disharge planning, dan dokumentasi keperawatan.

4