bab 1
TRANSCRIPT
1
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. STANDATR KOMPETENSI :
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah
B. KOMPETENSI DASAR
Memformulasikan besaran-besaran rangkaian listrik
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Memaparkan konsep hukum ohm dan besaran-besaran dalam hukum
ohm
2. Memaparkan konsep hubungan antara beda potensial dan kuat arus
listrik
3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara beda potensial dan kuat
arus listrik
4. Memberikan contoh penerapan hukum ohm dalam kehidupan sehari-
hari
D. TUJUAN
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan pengertian kuat arus listrik
2. Menghitung besar kuat arus listrik
3. Menyebutkan formulasi hukum ohm
4. Membuat grafik hubungan antara V-I
5. Menerapkan persamaan hukum ohm untuk menyelesaikan soal-soal
E. MANFAAT MODUL
Manfaat Modul bagi Peserta Modul ini diharapkan untuk membantu
peserta menguasai dan mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
yaitu menyebutkan pengertian kuat arus listrik, menghitung besar kuat
arus listrik, menyebutkan formulasi hukum ohm, membuat grafik
hubungan antara V-I, menerapakan persamaan hukum ohm untuk
menyelesaikan soal-soal.
2
3
BAB II
LISTRIK DINAMIS
1. Arus Listrik
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai alat-alat
listrik, namun mengapa alat listrik tersebut bisa menyala ? Apakah
yang menyebabkan alat listrik menyala ? Kebanyakan orang akan
menjawab karena ada listrik. Lalu apa itu listrik ? Bagaimana ada
listrik ? Hal ini akan dibahas dalam uraian di bawah.
Lampu dapat menyala karena ada arus listrik yang membuat
filamen lampu bercahaya. Muncul pertanyaan dari mana datangnya
arus ? Maka untuk menjawab kita harus tau apa penyebab adanya
arus.
Arus timbul akibat dari adanya pergerakan elektron dalam
konduktor. Ilustrasi dari pergerakan elektron, sehingga timbul arus
yang dapat menyalakan lampu dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
3
4
Arus adalah aliran dari muatan – muatan listrik. Arus sendiri
didefinisikan sebagai banyaknya perubahan muatan tiap perubahan
waktu. Arus muncul akibat adanya muatan yang bergerak dalam
selang waktu tertentu yang melewati suatu konduktor.
i=∆ Q∆ t
Dimana, ΔQ adalah perubahan muatan yang bergerak melewati
konduktor di sembarang lokasi konduktor dalam selang waktu tertentu
Δt.
4
5
Arus listrik dihitung dengan satuan coloumbs per second (C/s).
Arus listriki dapat mengalir hanya jika ada lintasan konduktor yang
bersifat kontinu. Kemudian kita memiliki rangkaian yang lengkap.
Jika ada potongan atau rangkaian yang putus maka akan terjadi
rangkaian terbuka dan arus tidak mengalir.
Berikut ilustrasi dari muatan yang bergerak dalam sebuah konduktor :
Gambar 1 : Muatan (orang yang sedang berlari di sebuah jalan yang
menyambung) bergerak
Gamabar 2: Muatan (orang yang berhenti karena jalan terputus)
berhenti bergerak.
Dari gambar dapat diketahui bahwa banyaknya arus bergantung pada
banyaknya muatan yang bergerak. Sehingga,
I ~ ΔQ
Hubungan antara waktu dan arus berhubungan dengan sebuah beda
potensial yang membuat muatan elektron bergerak dalam konduktor.
Apabila elektron bergerak dalam selang waktu tertentu pada beda
5
6
potensial tertentu, maka jumlah elektron yang bergerak akan semakin
berkurang. Sehingga,
I ~ 1/Δt
Hal ini sesuai dengan persamaan :
i=∆ Q∆ t
2. Hukum Ohm
Tahukah kalian siapa George Simon Ohm (178 – 1785) adalah ahli
fisika dari jerman yang meneliti tentang hubungan kuat arus listrik
dengan beda potensial listrik hasil penelitiannya dikenal dengan
hukum ohm.
Analogi hukum ohm:
Gambar 3 : Coba kamu amati air yang dialirkan melalui selang. Jika
selang diangkat keatas maka lebih banyak air yang
mengalir
Gambar 4 : Jika posisi selang diturunkan, air yang mengalir lebih
sedikit
6
7
Beda potensial menurut hukum ohm
Perbedaan ketinggian air ini, mirip dengan besar beda potensial listrik
dengan banyaknya air yang mengalir mirip dengan arus listrik, jadi
semakin besar beda potensial listrik, maka semakin besar juga arus
yang mengalir. Sebaliknya semakin kecl beda potensial listrik maka
semakin kecil pula arus listriknya
Hubungan beda potensial dengan arus listrik
Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus dapat dinyatakan
dalam grafik seperti itu, beda potensial dilambangkan dengan V dan
kuat arus dilambangkan dengan I. Hubungan antara V dan I dapat
digambarkan pada grafik seperti ini garis kemiringan yang terjadi
adalah perbandingan ordinat atau V dengan absis atau I. Nilai
perbandingan ini selalu tetap.
3. Rangkain Seri Paralel
Rangkaian Seri
Gambar 5 : Semua kabel telah dibebankan partikel (lampu) di dalamnya
7
8
Gambar 6 : baterai menciptakan medan listrik yang mendorong partikel
bermuatan sama
Gambar 7 : pada gambar ini, ketika salah satu istirahat atau mati bola
lampu
Gambar 8 : ketika satu lampu mati, maka semua lampu juga mati
8
9
Rangakain Paralel
Gambar 9 : dengan setup ini, jika salah satu istirahat bola lampu,
lampu lainnya tetap hidup
Gambar 10 : lebih baterai akan lebih memberikan tegangan. ini akan
menyebabkan lebih banyak arus mengalir, dan lampu akan lebih
terang.
Gambar 11 : baterai tidak menciptakan partikel bermuatan. baterai
hanya menciptakan medan listrik yang mendorong partikel bermuatan
sama
9
10
RANGKUMAN
1. Arus adalah aliran dari muatan – muatan listrik. Arus sendiri
didefinisikan sebagai banyaknya perubahan muatan tiap perubahan
waktu
2. Jika Q adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui
penghantar dan t adalah selang waktu, maka secara matematis kuat
arus listrik dapat dirumususkan sebagai :
i=Qt
3. Jika setiap beda potensial ujung-ujung resistor R dinaiikan maka
arus yanga mengalir juga akan naik. Bila beda potensial biperbesar
2x maka kuat arusnya juga menjadi 2x semula.
4. Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus dapat dinyatakan
dalam grafik :
5. Hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan dengan
menggunakan rangkain seri dan rangkaian paralel.
10
11
SOAL LATIHAN
1. Dua buah resistor masing-masing 2 Ω dan 10 Ω dihubungkan
secara seri kemudian dirangkaikan secara paralel dengan dua buah
resistor lainnya yang disusun seri. Kedua resistor tersebut masing-
masing 4 Ω dan 8 Ω. Tentukanlah hambatan total atau hambatan
pengganti pada rangkaian tersebut.
2. Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber
tegangan 10 volt. Jika hambatan masing-masing resistor tersebut
adalah 2 Ω dan 10 Ω, maka tentukanlah kuat arus yang mengalir
dalam rangkaian tersebut
3. Dari percobaan tegangan (V) dengan kuat arus (I) pada resistor
dihasilkan grafik V-I pada gambar dibawah.
Jika V = 4,5 Volt, maka kuat arus yang mengalir adalah...
4. Jika ujung-ujung sebuah penghantar yang berhambatan 5 ohm
diberi beda potensial 1,5 volt, maka berapakah kuat arus listrik
yang mengalir ?
5. Pada saat ujung-ujung sebuah penghantar berhambatan 50 ohm,
diberi beda potensial, ternyata kuat arus listrik yang mengalir 50
mA. Berapakah beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut ?
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Gonick, Larry dan Huffman, D.A., 2001. Kartun Fisika, Terjemahan
oleh Christiana M Udiani., Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia).
Nurul Huda, dkk, 2010. Mahir Fisika SMA Cara Bimbel Kelas 1,2,3
Surabaya: Linguakata P.T Kawan Pustaka
12