bab 1
DESCRIPTION
cTRANSCRIPT
7/21/2019 BAB 1
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-56d98baa3bb13 1/4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepsis merupakan suatu kondisi kerusakan sistem imun akibat infeksi. Hal ini
merupakan masalah kesehatan dunia karena patogenesisnya yang sangat kompleks dan
pengobatannya sulit serta angka mortalitas yang tinggi meskipun selalu terjadi
perkembangan antibiotik yang baru Sepsis terjadi di beberapa negara dengan angka
kejadian yang tinggi dan kejadiannya masih terus meningkat. Angka mortalitas sepsis
mencapai 30% dan bertambah pada usia tua 40% dan penderita syok sepsis mencapai
50%. erkembangan antibiotik dan terapi pera!atan intensif selalu terjadi namun sepsis
tetap menjadi penyebab kematian yang paling tinggi di semua unit pera!atan intensif
"#e$iere &0'&(.
Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi akibat sepsis memacu klinisi untuk
terus berino$asi untuk mencari penanda diagnostik dan prognostik sepsis yang paling
baik. )alam praktik sehari*hari penanda diagnostik inflamasi dipakai untuk
mendiagnosis sepsis adalah C reactive protein "+,( procalcitonin "+-( dan
lipopolysaccharide-binding protein "/( yang merespon terhadap infeksi mikroba.
)alam dunia forensik penegakan diagnosis sepsis pada post mortem jauh lebih sulit
karena kurang lengkapnya rekam medis sebelum otopsi dan kultur mikroskopik serta
makroskopik yang mungkin terpengaruh oleh kontaminasi bakteri post mortem
!alaupun penelitian yang ekstensif telah dilakukan "Schrag dkk &0'&(.enetuan diagnosis sepsis yang tepat amat penting untuk menentukan sebab
kematian seseorang dalam lmu 1orensik. +, dan +- dapat ditemukan pada cairan
biologis saat otopsi "terutama pada darah perifer darah jantung dan serum post mortem(
'
7/21/2019 BAB 1
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-56d98baa3bb13 2/4
dan dapat pula dipakai pada praktik klinis. 2etepatan +, dan +- untuk mendiagnosis
sepsis masih belum jelas pasti karena peningkatannya dalam cairan tubuh dapat pula
meningkat pada keaadan non infeksius seperti bedah mayor trauma berat dan luka
bakar berat "Agilli dkk &0'&(.
+)'4 adalah sebuah diferensiasi sel protein yang diekspresikan di permukaan sel
monosit makrofag neutrophil dan sel / yang memiliki dua bentuk yaitu bentuk
membran "m+)'4( atau dalam bentuk yang bersirkulasi "s+)'4(. s+)'4 yang
terakti$asi dapat menghasilkan fragmen 4 asam amino yang salah satunya adalah
subtype s+)'4 "s+)'4*S-( atau presepsin. eningkatan s+)'4*S- pada serum post
mortem nyatanya dapat digunakan mendeteksi tingkat keparahan sepsis yang lebih
spesifik dibandingkan +, dan +- "Shiraka!a dkk &005(.
)iagnosis post mortem dibutuhkan sebagai upaya pencarian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu sebab kematian atau hanya untuk pengembangan ilmu
pengetahuan yang seringkali menggunakan mayat. Ajaran slam menekankan perlunya
mempelajari ilmu pengetahuan termasuk ilmu kedokteran yang tujuannya untuk
mencapai kemaslahatan hidup manusia. )iagnosis post mortem dengan menggunakan
mayat akan memberikan manfaat untuk masyarakat untuk mengenali penyakit penyebab
dan penanganannya dengan meneliti penyakit yang ada pada mayat tersebut dalam hal
ini penyakit sepsis "Al*aairi &00&(.
)iagnosis sepsis menggunakan +)'4 post mortem pasti memerlukan tindakan
bedah atau tindakan pada mayat. 2emuliaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
S6- yang sempurna telah dinyatakan dengan jelas dalam Al*7uran. 2arena itu
manusia harus diperlakukan dengan baik !alaupun dalam keadaan meninggal dunia.
)engan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran forensik de!asa ini seseorang
yang telah meninggal dapat dimanfaatkan mayatnya membantu penegakan hukum dan
&
7/21/2019 BAB 1
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-56d98baa3bb13 3/4
pengembangan ilmu pengetahuan mengenai penyakit dan obatnya.enggunaan mayat
dalam diagnosis post mortem tidak dapat dihindarkan sehingga menjaga kehormatan
mayat merupakan hal yang harus diperhatikan hukumnya dalam Agama slam "8uhroni
&0'0(.
/erdasarkan permasalahan tersebut penulis membahas mengenai diagnosis sepsis
pada post mortem dengan menggunakan +)'4 ditinjau dari 2edokteran dan Agama
slam.
1.2 Permasalahan
'. /agaimana cara menentukan diagnosis sepsis post mortem9
&. /agaimana efekti$itas +)'4 dalam mendiagnosis sepsis post mortem9
3. /agaimana pandangan slam mengenai diagnosis sepsis pada post mortem
dengan menggunakan +)'49
1.3 Tujuan
'.3.' -ujuan :mum ;
<emberikan informasi tentang diagnosis sepsis pada post mortem dengan
menggunakan +)'4 ditinjau dari kedokteran dan slam.
'.3.& -ujuan 2husus ;
'. <endapatkan informasi dan mampu menjelaskan tentang fungsi +)'4
dalam menentukan diagnosis sepsis.
&. <endapatkan informasi dan mampu menjelaskan tentang efekti$itas +)'4
dalam mendiagnosis sepsis post mortem.
3. <endapatkan informasi dan mampu menjelaskan tentang pandangan slam
terhadap diagnosis sepsis pada post mortem dengan menggunakan +)'4..
3
7/21/2019 BAB 1
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-56d98baa3bb13 4/4