bab 1

8
BAB 1 BENCANA ALAM A. Macam-macam Bencana Alam Definisi bencana yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia atau keduanya yang mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana, dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. Bencana alam adalah salah satu faktor yang bisa mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup. Bencana alam bila dilihat dari penyebabnya, dapat dibedakan sedikitnya menjadi tiga jenis, yaitu geologis, klimatologis, dan ekstra-terestial. Berikut adalah macam-macam bencana alam yang terjadi di Indonesia, diantaranya : Tsunami Banjir Kebakaran

Upload: slamet-dwi-santoso

Post on 21-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penanggualan bencana

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1

BAB 1

BENCANA ALAM

A.    Macam-macam Bencana Alam

Definisi bencana yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM) adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia

atau keduanya yang mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan

lingkungan, kerusakan sarana prasarana, dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan

terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Bencana alam adalah salah satu faktor yang bisa mengakibatkan rusaknya lingkungan

hidup. Bencana alam bila dilihat dari penyebabnya, dapat dibedakan sedikitnya menjadi tiga

jenis, yaitu geologis, klimatologis, dan ekstra-terestial. Berikut adalah macam-macam bencana

alam yang terjadi di Indonesia, diantaranya :

         Tsunami

         Banjir

         Kebakaran

         Longsor

         Gunung Berapi

         Kekeringan

         Abrasi

Page 2: BAB 1

B.      Sebab-sebab Terjadinya Bencana Alam

Begitu banyak bencana yang terjadi di Indonesia, dan ditinjau dari

sudut penyebab terjadinya semua bencana tersebut secara umum terbagi

menjadi dua yaitu, akibat ulah manusia dan alam itu sendiri.

Perhatikan tabel berikut !

Penyebab Bencana

Bencana yang ditimbulkan

Disebabkan oleh …

Manusia Banjir

Membuang sampah sembarangan,

Penebangan hutan,

Membangun pemukiman di daerah

resapan air,

Pembakaran hutan

Longsor Penambangan, Penebangan hutan,

Abrasi Penambangan

Alam Tsunami

Adanya gangguan impulsif terhadap air laut yang disebabkan oleh adanya gempa bumi, landslide (longsor) yang terjadi di dalam laut

Banjir Hujan terus menerus

Kekeringan Musim kemarau berkepanjangan

Longsor Rusaknya hutan sebagai penyangga

Gunung Meletus

Endapan magma yang berada di dalam perut bumi di dorong oleh gas yang bertekanan tinggi

KebakaranTerjadinya gesekan antar batang pohon yang kering

Abrasi

Angin yang bertiup di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai

Impulsif = tindakan tanpa berpikir terlebih dahuluAbrasi = proses pengikisan laut oleh gelombang laut dan arus laut yang bersifat

merusak

Page 3: BAB 1

BAB II

UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN

BENCANA ALAM

Kerusakan lingkungan semakin hari semakin terlihat jelas. Perlu kitanya kita memikirkan

upaya apa saja yang akan kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan kita agar terciptanya K3

(ketertiban, kebersihan, dan keindahan). Langkah awal melakukan perbaikan dapat dilakukan

dengan cara memperhatikan keadaan lingkungan sekitar kita dahulu, baru kemudian lingkup

nasional.

A.    Upaya-upaya Penanggulangan Bencana Alam

Mitigasi

Mitigasi dapat juga diartikan sebagai penjinak bencana alam, dan pada prinsipnya

mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat persiapan fisik, maupun non-fisik dalam

menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat berupa penataan ruang kawasan bencana

dan kode bangunan, sedangkan persiapan non-fisik dapat berupa pendidikan tentang

bencana alam.

Menempatkan Korban di Suatu Tempat yang Aman

Menempatkan korban di suatu tempat yang aman adalah hal yang mutlak diperlukan.

Sesuai dengan deklarasi Hyogo yang ditetapkan pada Konferensi Dunia tentang

Pengurangan Bencana, di Kobe, Jepang, pertengahan Januari 2005 yang lalu.

Page 4: BAB 1

Berbunyi : “Negara-negara mempunyai tanggung jawab utama untuk melindungi orang-

orang dan harta benda yang berada dalam wilayah kewenangan dan dari ancaman

dengan memberikan prioritas yang tinggi kepada pengurangan resiko bencana dalam

kebijakan nasional, sesuai dengan kemampuan mereka dan sumber daya yang tersedia

kepada mereka”.

Membentuk Tim Penanggulangan Bencana

Memberikan Penyuluhan-penyuluhan

Merelokasi Korban Secara Bertahap

Akibat kompleknya permasalahan pascabencana, maka dibuatlah panduan

internasional mengenai prinsip-prinsip perlindungan pengungsi. Sebagai contoh,

misalnya pasal 18 ayat (2) , Pasal 23 dinyatakan setiap manusia memiliki hak atas

pendidikan ayat (1) dan pada ayat (2) dan masih banyak lagi pasal lain yang menekankan

perlunya ditindaklanjuti pemberian perlindungan terhadap para pengungsi, baik yang

disebabkan oleh bencana alam atau ulah manusia, termasuk konflik bersenjata atau

perang.

B.     Upaya-Upaya Pencegahan Bencana Alam

         Membuat Pos Peringatan Bencana

Salah satu upaya yang keudian dapat diupayakan adalah dengan mendirikan pos

peringatan bencana, pos inilah yang nantinya menentukan warga masyarakat bisa kembali

menempati tempat tinggalnya atau tidak.

Page 5: BAB 1

         Membisaakan Hidup Tertib dan Disiplin

Perlu pola hidup tertib, yaitu dengan menegakkan peraturan-peraturan yang berhubungan

dengan pelestarian lingkungan hidup. Asal masyarakat menaatinya, berarti setidaknya kita

telah berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Masyarakat juga harus disiplin.

         Memberikan Pendidikan tentang Lingkungan Hidup

Faktor ini telah dipertegas dalam Konferensi Dunia tentang Langkah Pengurangan

Bencana Alam, yang diselenggarakan lebih dari stu dasawarsa silam, 23-27 Mei 1994 di

Yokohama, Jepang. Forum ini, pada masa itu merupakan forum terbesar tentang bencana

alam yang pernah diselenggarakan sepanjang sejarah. Tercatat lebih dari 5.000 peserta hadir

yang berasal dari 148 negara.

Page 6: BAB 1

KESIMPULAN

Dalam upaya-upaya penanggulangan bencana, kita dituntut harus mengerti situasi dan

kondisi yang terjadi dan yang akan terjadi. Di saat bencana mulai terasa kita harus tanggap,

dan di saat bencana sedang terjadi kita pun harus cepat, diusahakan agar korban dapat

diminimalisir.

Selain itu ilmu pengetahuan pun penting untuk dipelajari, terlebih dalam hal ini

pendidikan lingkungan hidup lebih dikedepankan. Agar kita dapat memberikan penyuluhan-

penyuluhan kepada para warga yang belum mengerti sepenuhnya tentang pendidikan

lingkungan hidup.