bab 1

Upload: risna-latuconsina

Post on 13-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 1 Latar Belakang ALS

TRANSCRIPT

BAB 1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAmyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah penyakit neurodegeneratif yang serius yang menyebabkan kelemahan otot, kecacatan, dan akhirnya menyebabkan kematian yang dikarenakan oleh degenerasi dari motor neuron di korteks motorik primer, batang otak dan medula spinalis (Ronald,2006). Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah istilah yang digunakan untuk sebuah sindrom neurodegeneratif yang ditandai dengan degenerasi progresif dari motor neurone meliputi, cerebral Progresif bulbar (PBP), atrofi otot Progresif (PMA), Primer lateral sclerosis (PLS), Flail lengan sindrom (Vulpian-Bern-Hardt sindrom), sindrom kaki Flail (Pseudopolyneuritic bentuk) dan ALS dengan multi-sistem keterlibatan (misalnya, ALS- Demensia) (Farley,2004). Penyakit ini biasanya bertambah fatal dalam 5 tahun, walaupun beberapa individu bisa hidup jauh lebih lama. Degenerasi neuron motorik terjadi tanpa inflamasi yang jelas dan penyebab SLA tidak diketahui walaupun diperkirakan infeksi virus, serta gangguan metabolic dan trauma. (Elizabeth, 2009). Masalah keperawatan yang ditemukan pada penderita ALS di rumah sakit adalah ketidakefektifan pola nafas , kerusakan mobilitas fisik dan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Pasien juga berisiko mengalami infeksi karena aspirasi dan kelemahan otot mekanisme yang terganggu.Berdasarkan laporan yang ada kejadian terendah dijumpai di Meksiko (0,8 per 100.000 penduduk) dan yang tertinggi di lnggris (7,0 per 100.000 penduduk) dan yang relatif tinggi juga dilaporkan pada suku Komoro yang hidup di Pulau Guam di Pasifik Barat, di Semenanjung. Kii (Jepang) dan di New Guinea Barat 4 .lnsidens ALS juga bervariasi antara 0,1 -0,58 per 100.000 penduduk per tahun dengan rata-rata 1,36 per 100.000 penduduk per tahun 3 .Mortalitas akibat ALS kira-kira 1 daTi 800 pria dan 0,5-1,1 daTi 100.000 penduduk 4,6 (Ronald,2006). Di Indonesia kasus ALS hanya sedikit ditemukan. Gajdusek (2002) pernah melaporkan bahwa di beberapa desa di Irian ditemukan 10-20% penduduknya mengalami atrofi otot-otot thenar dan hipothenar, yang pada pengamatan lebih lanjut temyata sebagian besar menderita ALS (Kiernan et al , 2011). Berdasarkan data yang ditemukan penulis, di RSUD Dr.M.Soewandhie ditemukan satu pasien dengan diagnosa ALS dalam 5 tahun terakhir. ALS dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti eksotoksisitas toksin yang berinteraksi dengan reseptor glutamate dapat mengakibatkan kalsium dalam selular akan diproduksi dalam jumlah yang berlebihan dan jika terkena radikal bbas bisa membentuk radikal bebas oksigen, ini dapat mengakibatkan terjadinya mutasi genetic yang mengakibatkan produksi enzim anti oksidan terganggu sehingga sel saraf tidak terlindungi sehingga bisa menyebabkan kerusakan-kerusakan pada saraf cranial (Lionel,2007). Autoimun juga bisa menimbulkan penyakit ini, dikarenakan system imunnya menyerang sel-sel normal didalam tubuh, termasuk sel-sel saraf. Degenerasi tiba-tiba pada neuron motorik dapat menyebabkan akson saraf hilang, sehingga myelin juga ikut hilang dan bisa terbentuk jaringan parut pada sel saraf sehingga saraf menjadi terganggu (Maria, 2010).Penatalaksanaan pada pasien dengan ALS dibagi dua yaitu terapi medikamentosa dan non-medikamentosa . Terapi non-medikamentosa yang dapat dilakukan adalah Physical terapi , terapi bicara, terapi okupasi, dan terapi pernapasan yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup yang lebih panjang (Farley,2004). Perawat juga dapat memberi dukungan emosional, psikologis dan fisik kepada pasien untuk meningkatkan kualitas hidup. Fisioterapi atau terapi fisik yang tepat (low impact) dapat mempertahankan kekuatan otot yang tersisa. Diperlukan bantuan tongkat dan kursi roda seiring dengan berjalannya pernyakit (terapi okupasi). Terapi bicara dibutuhkan karena SLA mempengaruhi otot yang dipergunakan untuk bicara, komunikasi dapat menjadi masalah seiring dengan perkembangan penyakit. ALS tidak dapat dicegah dari perburukan penyakitnya, terapi obat dan terapi fisik yang dilakukan hanya mampu memperlambat proses penyakitnya.

1. 2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, maka penulis berniat membuat karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pasien dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis), untuk itu penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut "Bagaimanakah pelaksanaan asuhan keperawatan panya Ny.S dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya?"

1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan Umum Melakukan Asuhan KeperawatanSetelah mendalam yang dihubungkan dengan penyakitnya melalui proses asuhan keperawatan pada Ny.S dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya

1.3.2 Tujuan Khusus1. Mengidentifikasi pengkajian pada Ny.S dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya2. Mengidentifikasi analisa masalah, prioritas masalah dan menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny.S dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya3. Mengidentifikasi rencana asuhan keperawatan pada masing-masing diagnosa keperawatan Ny.Sdengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya4. Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya5. Mengidentifikasi evaluasi asuhan keperawatan pada Ny.S dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) di ruang ICU RSUD dr. Moch.Soewandhie Surabaya

1.4 Manfaat Karya Tulis IlmiahBerdasarkan tujuan umum maupun tujuan khusus maka karya tulis ilmiah ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik bagi kepentingan pengembangan program maupun bagi kepentingan ilmu pengetahuan, adapun manfaat-manfaat dari karya tulis ilmiah secara teoritis maupun praktis seperti tersebut dibawah ini:1. Secara TeoritisDengan pemberian asuhan keperawatan secara cepat,tepat dan efisien akan menghasilkan keluaran klinis yang baik.

2. Secara Praktisa. Bagi Institusi Rumah SakitDapat sebagai masukan menyusun kebijakan atau pedoman pelaksanaan pasien dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) sehingga penatalaksanaanya dini bisa dilakukan dan dapat menghasilkan keluaran klinis bagi pasien yang mendapatkan asuhan keperawatan di institusi rumah sakit yang bersangkutan.b. Bagi Institusi PendidikanDapat digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) serta meningkatkan pengembangan profesi keperawatanc. Bagi Keluarga dan KlienSebagai bahan penyuluhan kepada keluarga tentang manifestasi klinis dan cara merawat pasien dengan ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) sehingga keluarga mampu menggunakan pelayanan medis gawat darurat.

1.5 Metode Penulisan1. Metode Studi kasus yaitu metode yang memusatkan perhatian pada satu obyek tertentu diangkat sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam sehingga mampu membongkar realitas di balik fenomena.

2. Teknik Pengumpulan Dataa. WawancaraData diambil atau diperoleh melalui percakapan baik dengan pasien dengan, keluarga, maupun tim kesehatan lain.b. ObservasiData yang diambil melalui pengamatan secara langsung terhadap keadaan, reaksi, sikap dan perilaku pasien yang dapat diamati.c. PemeriksaanMeliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat menegakkan diagnosa dan penanganan selanjutnya3. Sumber Dataa. Data PrimerAdalah data yang diperoleh dari pasienb. Data SekunderAdalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat dengan pasien, catatan medis perawat, hasil-hasil pemeriksaan dan tim kesehatan lain.

1.6 Sistematika PenulisanDalam studi kasus secara keseluruhan dibagi dalam 3 bagian, yaitu:1. Bagian awal memuat halaman judul, abstrak penulisan, persetujuan komisi pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian inti meliputi lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab berikut ini:BAB 1: Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan manfaat penulisan dan sistematika penulisan studi kasus.BAB 2: Tinjauan Pustaka yang berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis dan asuhan keperawatan tentang konsep penyakit dari susdut medis dan dan asuhan keperawatan pasien dengan diagnose ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis).BAB 3: Hasil yang berisi tentang data hasil pengkajian, diagnose keperwatan, perencanaan keperawatan, dan evaluasi dari pelaksanaan.BAB 4: pembahasan kasus yang ditemukan yang berisis data, teori dan opini serta analisis.BAB 5: Simpulan dan saran