bab 1
TRANSCRIPT
5/16/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55ab56e45bcb3 1/5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 ditegaskan bahwa negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak (Kemenkes, 2011).
Untuk menjamin terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh penduduk
termasuk penduduk miskin dan tidak mampu, pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi
seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk mengukur
derajat kesehatan perempuan. Tingkat kematian ibu merupakan masalah
kesehatan yang menarik perhatian WHO. Fakta menunjukan lebih dari
350.000 di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan
dan persalinan. (Priyanto, 2009)
5/16/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55ab56e45bcb3 2/5
2
Pada tahun 2000 AKI yang disebabkan kehamilan, persalinan dan nifas di
dunia mencapai 529.000 yang tersebar di Asia 47,8% (253.000), Afrika 47,4%
(251.000), Amerika Latin dan Carribean 4% (22.000), dan kurang dari 1%
(2.500) di negara maju. (Abid, 2009)
World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 menyatakan bahwa
Indonesia merupakan salah satu Negara penyumbang AKI terbesar di dunia
dan di Asia Tenggara dengan AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup
(KH), sedangkan Thailand sebesar 129 per 100.000 KH, Malaysia jauh lebih
baik yaitu hanya sekitar 39 per 100.000 KH dan Singapura sudah sangat baik
sekali sebesar 6 per 100.000 KH. Hasil Survei demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2007 melaporkan AKI sebesar 228 per 100.000 KH, namun
laporan WHO yang dikutip oleh Depkes RI (2008) AKI di Indonesia
disebutkan mencapai 420 per 100.000 KH.
Berdasarkan kesepakatan global Millenium Development Goals (MDGs) tahun
2000, pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun dari 228 pada tahun 2007
menjadi 102 per 100.000 KH. MDG’s merupakan Deklarasi Milenium hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa
delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015.
Masalah utama dalam kesehatan terdapat pada butir kelima MDGs tentang
peningkatan kesehatan ibu. Tujuan butir 5 tersebut adalah meningkatkan
kesehatan ibu dengan target mengurangi sampai tiga perempat kematian ibu
serta mampu menyediakan akses kesehatan reproduksi yang universal.
Sebagai wujud pelaksanaan MDGs butir 5 tersebut, maka sejak bulan Maret
2011 pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan memberlakukan
5/16/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55ab56e45bcb3 3/5
3
sebuah kebijakan baru yang disebut Jaminan Persalinan atau dikenal dengan
sebutan Jampersal.
Jampersal dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu
hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan, yang didalamnya termasuk
pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk KB setelah persalinan, dan
pelayanan bayi baru lahir sebagai upaya mengurangi AKI. (Kemenkes, 2011).
Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian
ibu, yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera setelah pesalinan yaitu
perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium 8%,
partus macet 5%, abortus 5%, trauma obstetrik 5%, emboli 3%, dan lain-lain
11% (SKRT, 2001).
Kematian ibu juga diakibatkan beberapa faktor resiko, diantaranya usia ibu
hamil terlalu muda (kurang dari 20 tahun) ataupun terlalu tua (lebih dari 35
tahun), terlambat dalam pemeriksaan kehamilan, terlambat dalam memperoleh
pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di fasilitas
kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi. Salah satu upaya
pencegahannya adalah melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan. (Kemenkes, 2011)
Menurut hasil Riskesdas 2010, persalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan baru mencapai 55,4%. Kelompok ibu yang
melakukan persalinan di rumah yang dibantu oleh bidan sebanyak 51,9%
sedangkan sebanyak 40,2% ibu masih menggunakan jasa dukun..
5/16/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55ab56e45bcb3 4/5
4
Pelaksanaan Jampersal yang relatif masih baru tentunya memicu kontroversi
dari berbagai pihak. Jampersal masih dianggap kurang efektif dalam
menyelesaikan masalah karena masalah di satu daerah dengan daerah lainnya
berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh distribusi penduduk dan juga sosial budaya
di setiap wilayah yang berbeda. Permasalahan yang muncul dapat dari segi
ketersediaan fasilitas kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan, keterjangkauan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan, serta kualitas dari jampersal itu
sendiri.
Di Sumatera Utara, Jampersal belum sepenuhnya didukung oleh Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang seharusnya
bertanggung jawab dalam pelaksanaan jampersal. Data ini menunjukan
kurangnya koordinasi antar instasi terkait dalam pelaksanaan Jampersal.
Dalam fokus pelaksanaan Jampersal, terdapat dua titik tekan yang belum
dikerjakan secara maksimal. Penekanan tersebut antara lain kerja sama lintas
sektoral dan penerapan prinsip availibilitas, aksesibilitas, akseptabilitas, dan
kualitas dalam menganalisa permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan
Jampersal di setiap wilayah. Dengan melaksanakan kedua hal tersebut,
diharapkan dapat menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan serta
menurunkan angka kematian ibu di Indonesia
B. Rumusan Masalah
Pemerintah telah memberlakukan kebijakan Jampersal untuk mengurangi
angka kematian ibu di Indonesia sejak Maret 2011. Namun pada
pelaksanaannya ditemukan berbagai macam kendala seperti yang telah
5/16/2018 Bab 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-55ab56e45bcb3 5/5
5
diuraikan diatas. Berdasarkan hal tersebut maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut : ”Bagaimanakah pelaksanaan Jampersal yang ideal untuk
mengurangi angka kematian ibu di Indonesia demi mencapai target MDGs
2015 ?”
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum
Mengetahui peranan kerja sama lintas sektoral, prinsip availibilitas,
aksesibilitas, akseptabilitas, dan kualitas pada pelaksanaan kebijakan
jaminan persalinan dalam upaya mengurangi angka kematian ibu di
Indonesia.
Tujuan khusus
1. Mengetahui institusi-institusi yang berperan dalam pelaksanaan
Jampersal
2. Mengetahui prinsip availibilitas, aksesibilitas, akseptabilitas, dan
kualitas
3. Mengetahui ruang lingkup kebijakan jampersal
4. Mengetahui sumber dan alokasi dana pelaksanaan kebijakan jampersal
5. Mengetahui tentang angka kematian ibu melahirkan dan penyebabnya
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis dapat mengembangkan ide kreativitas dalam menulis
karya ilmiah dan menambah pengetahuan kebijakan jampersal.
2. Bagi pembaca dapat mengetahui gambaran pelaksanaan kebijakan
jampersal.
3. Bagi pemerintah dapat menjadi perhatian dalam rangka mewujudkan
MDGs pada tahun 2015.