bab 1
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kemajuan tehknologi dalam bidang otomotif mengakibatkan makin
berkembangnya industri otomotif di Indonesia. Hal ini terbukti dengan beraneka
ragamnya merk mobil yang ada pada saat ini seperti Toyota, Honda, Mitsubishi,
Suzuki, Daihatsu, Hyundai, Kia dan yang lainya. Banyaknya varian dari produk
otomotif yang ada, membuat daya tarik yang tersendiri bagi konsumen, sebagai
alternative yang dapat memberikan masukan tentang keunggulan dan kelemahan
dari produk yang ada. Dengan demikian maka konsumen akan dapat menentukan
secara bebas merk mana yang akan dipakainya sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan serta kemampuan yang dimiliki.
Tanpa disadari sebenarnya produk otomotif tersebut membawa dampak
yang sangat besar bagi masyarakat, terutama dalam bidang transportasi. Bahkan
produk otomotif sekarang merupakan suatu produk yang memiliki fungsi yang
sangat besar, dimana dengan varian yang ada telah membuat fungsi dari produk
tersebut menjadi lebih spesifik, sebagai contoh mobil van berfungsi untuk
keluarga besar, mobil jeep berfungsi untuk jalan-jalan yang berat, dan mobil sedan
diperuntukkan bagi pengguna jalan yang mulus.
Sejalan dengan perkembangan otomotif tersebut maka untuk
melengkapinya dibutuhkan suatu jasa pendukung dari produk tersebut yaitu
berupa penyediaan suku candang dan tempat perawatan dari mobil tersebut, agar
tercipta suatu keselarasan antara produk dengan jasa perawatannya. Perawatan
1
2
yang teratur dari mobil selama pemakaiannya sangat dibutuhkan karena (mobil)
termasuk “Durable Good” yaitu barang berwujud yang biasanya tidak habis
setelah banyak digunakan. Jadi dengan merawat dan memperbaiki mobil
diharapkan mobil yang digunakan dapat lebih tahan lama. Pusat perawatan mobil
adalah suatu usaha yang bergerak dibidang jasa yang menyediakan suku cadang
dan tempat perawatan bagi mobil. Tidak dapat dipungkiri bahwa pusat perawatan
mobil merupakan suatu keharusan bagi setiap pemilik mobil untuk menjaga
supaya mobil tetap dalam kondisi yang prima. Selain itu tersedianya pusat
perawatan mobil dapat memudahkan konsumen untuk merawat dan memperbaiki
mobil mereka bila mengalami kerusakan. Pada kenyataanya pusat perawatan
mobil tidak jauh berbeda dengan perusahaan lainnya yang memasarkan barang
dan jasa. Karena tujuan akhir pusat perawatan mobil pada umumnya adalah sama
dengan tujuan perusahaan lainya yaitu untuk berkembang (growths),
menghasilkan laba (profitability), dan mempertahankan kelangsungan hidup.
Pada dasarnya strategi pemasaran jasa adalah mencari kecocokan antara
kemampuan internal perusahaan dengan peluang eksternal yang ada di pasar.
Sehubungan dengan hal itu, maka pusat perawatan mobil harus dapat memilih
bauran pemasaran jasa yang tepat untuk merealisasikan target yang telah
diharapkan. Berkaitan dengan hal itu pusar perawatan mobil terlebih dahulu harus
mengetahui karateristik pasar dan struktur pasar yang dihadapinya. Dalam hal ini,
data mengenai karakteristik dan sturuktur pasar dapat diperoleh pusat perawatan
mobil dengan mengadakan penelitian pasar yang cermat. Dimana dengan
melakukan penelitian pasar maka dapat diperoleh hasil perhitungan potensi pasar
yang baik.
3
Jika perusahaan semakin berkembang pesat, maka keputusan-keputusan
terhadap kebijakan bauran pemasaran jasa semakin penting dalam meningkatkan
kepuasan konsumennya. Pusat perawatan mobil sangat penting dalam perawatan
dan perbaikan kendaraan, maka perusahaan mengharapkan agar program
pelayanan yang dilakukan dapat memuaskan konsumen sehingga tercipta
hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen yang akhirnya
menyebabkan meningkatnya citra perusahaan, dan akan menimbulkan kesetiaan
konsumen untuk membeli di tempat yang sama atau yang biasa disebut customer
for life. Kepuasan konsumen juga akan membuat perusahaan terhindar dari
keluhan-keluhan terhadap pelayanan perusahaan sehingga citra perusahaan dimata
masyarakat tetap positif.
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dapat diukur oleh laba yang
diperoleh, efisiensi, dan efektifitas dalam menjalankan kegiatan operasional
peusahaan. Karena unsur-unsur dari bauran pemasaran jasa tetap menuntut adanya
tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi guna menopang keberhasilan
perusahaan. Efisiensi yang dimaksudkan adalah bahwa bauran pemasaran jasa
dilaksanakan dengan perhitungan yang matang sehingga tidak terjadi pemborosan
biaya. Dan efektifitas adalah bahwa bauran pemasaran jasa yang ditetapkan harus
tepat dengan pasar yang dilayani perusahaan sehingga dengan demikian sasaran
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.
Berdasarkan keterangan diatas maka penulis memilih judul skripsi ini
adalah:
“Hubungan Bauran Pemasaran Jasa Dengan Kepuasan Konsumen Pada Usaha Perawatan Mobil Sehat Medan”
4
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam menganalisis masalah hubungan antara bauran pemasaran jasa
dengan kepuasan pelanggan akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang akan
mengarahkan kita untuk lebih mengerti dan juga memahami tentang hubungan
tersebut. Pelayanan atau jasa yang diberikan oleh pusat perawatan mobil akan
sangat berpengaruh dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Untuk lebih
memahami bagaimana masalah tersebut dapat ditangani, muncul beberapa pokok
pembahasan yaitu;
1. Bagaimana kebijaksanaan bauran pemasaran jasa dilaksanakan oleh Pusat
Perawatan Mobil Sehat tersebut?
2. Bagaimana hubungan antara bauran pemasaran jasa dengan tingkat kepuasan
konsumen yang dilakukan oleh Pusat Perawatan Mobil Sehat.
Hal –hal tersebut diatas diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk
mengetahui masalah-masalah yang muncul dalam menganalisis bauran pemasaran
jasa dengan kepuasan konsumen.
1.3 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan sementara yang mungkin benar dan
mungkin juga salah yang membutuhkan pembuktian untuk menguji
kebenarannya. Bertitik tolak dari permasalahan diatas, maka penulis membuat
hipotesis sebagai berikut:
Terdapat hubungan yang antara Bauran Pemasaran Jasa dengan Kepuasan
Konsumen.
5
1.4 Kegunaan penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan antara
lain :
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai hubungan bauran pemasaran jasa terhadap kepuasan konsumen
melalui penerapan ilmu dan teori-teori pemasaran yang penulis dapatkan dari
perkuliahan ,literature dan membandingkannya dengan kenyataan serta
melatih kemampuan analitis dan berfikir sistematis.
2. Bagi Sehat, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan
yang cukup berarti yang mungkin bermanfaat dalam membantu mengevaluasi
pelaksanaan dan peningkatan pelayanan kepada konsumen.
3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran
mengenai manajemen pemasaran.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam lingkungan yang selalu berubah perusahaan dituntut untuk lebih
berorientasi pada pemasaran dan berusaha untuk memperbaiki kemampuan
perusahaan dalam mengelola dan mengantisipasi situasi persaingan yang semakin
ketat.
Perencanaan strategi pemasaran di pengaruhi oleh variabel-variabel yang
dapat dikendalikan dan juga yang tidak dapat dikendalikan. Variabel-variabel
yang dapat dikendalikan pada umumnya disebut sebagai faktor intern perusahaan
yaitu ; product, price, place dan promotion atau yang biasa kita sebut dengan
marketing Mix. Sedangkan variabel-varibel yang tidak dapat dikendalikan
6
biasanya merupakan faktor ekstern perusahaan seperti lingkungan sosial dan
budaya, keadaan perekonomian, perkembangan tehknologi, situasi persaingan
pasar, serta keadaan politik dan keadaan hukum.
Untuk dapat memberikan kepuasan kepada kosumennya, maka perusahaan
harus dapat mengelola bauran pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu:
Menurut Valerie A Zuthaml and Mary Jo Bitner dalam bukunya “Service
Marketing” (1996:26)
1. Product = Anything that can be offered to market for attention, acquistion, use, or consumption that might satisfy a want or need.
2. Price = Price stands for the amount of money customers have to pay to obtain the product.
3. Place = Place stands for various activities the company understake to make the product easily accessible and available to target consumers.
4. Promotion = Promotion is communicating information between sellers and potention buyer to influence attitudes and behaviour.
5. People = All human actors who play apart in service delivery and this influence the buyers perception ; namely, the firms personnel, the customer, and other customer in the service environment.
6. Process = The actual procedures mechanism, and flow at the activities by which the service is delivered –the service delivery and operating system.
7. Physical evidence = the environment in which service is delivered and where the firm and customer interact, and tangible component that facilitate performance or communication of the service.
Bauran pemasaran merupakan alat yang dikembangkan dengan baik yang
dipakai sebagai struktur oleh para pemasar. Bauran pemasaran menunjukkan
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi pemasaran
suatu perusahaan jasa. Manfaat menggunakan bauran pemasaran adalah bahwa
kerangka tersebut memberikan kecocokan antara bermacam-macam unsur yang
harus dipertimbangkan. Masing-masing unsur didalam bauran pemasaran
mempunyai dampak terhadap semua unsur lainnya dan diperlukan penyatuan
7
sehingga masing-masing unsur menguatkan dan mendukung bagian-bagian lain
dalam bauran pemasaran
Menurut Andrian Payne dalam bukunya “The Essence of Service
Marketing” (2000:156)
1. Produk = Konsep keseluruhan atas objek atau proses yang memberikan berbagai nilai bagi para pelanggan.
2. Menetapkan harga jasa = Persepsi mengenai kualitas dan penetapan harga yang memberikan penghasilan bagi bisnis
3. Lokasi dan saluran-saluran jasa = Tempat dimana jasa disampaikan dan keputusan perusahaan mengenai dimana kegiatan dan staffnya akan ditempatkan
4. Promosi dan komunikasi jasa = Alat yang dapat digunakan organisasi jasa untuk berkomunikasi dengan pasar sasarannya
5. Orang-orang dalam jasa = Pemasaran internal yang bertujuan untuk menguatkan perilaku efektif oleh para staf yang akan menarik pelanggan ke perusahaan
6. Proses = Prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan, routinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan
7. Layanan pelanggan = Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses,menyampaikan dan memenuhi pesanan
Bauran pemasaran jasa merupakan tool atau alat bagi marketer yang terdiri
dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
implementasi dari strategi pemasaran yang ditetapkan dapat berjalan dengan
sukses. Jasa dimana produksi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang
tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara
langsung, dengan kata lain, terjadi interaksi langsung antara keduannya. Sebagai
suatu bauran, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi
strategi pemasaran secara keseluruhannya.
Menurut Rambat Lupiyoadi dalam bukunya “Manajemen Pemasaran Jasa”
(2001:57)
8
1. Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen
2. Pricing merupakan penentuan harga dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli dan juga berhubungan dengan pendapatan yang turut mempengaruhi supply atau marketing chanels
3. Place merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distrbusi, yang berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana perusahaan harus bertempat dan melakukan kegiatannya
4. Promotion adalah sarana yang dianggap sesuai untuk menkomunikasikan jasa yang meliputi Pengidentifikasian target audience, penentuan tujuan promosi, pengembangan pesan yang disampaikan serta pemilihan bauran komunikasi
5. People merupakan pemasaran jasa yang berkaitan erat dengan internal marketingyang interaksi dan hubungannya antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan diposisikan sebagai internal customer dan internal supplier
6. Proces merupakan gabungan semua aktivitas yang terdiri dari prosedur, jadwal, pekerjaan,mekanisme, aktivitas dan hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen
7. Customer service merupakan outcome dari kegiatan distribusi dan logistik, diman pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan.
Konsumen mengaharapkan untuk senantiasa memaksimumkan manfaat
atau nilai yang diperolehnya dari waktu, upaya dan uang yang telah
dikeluarkannya dan konsumen juga mencari manfaat atau nilai yang akan menjadi
ujian bagi kekuatan kompetitif suatu perusahaan jasa dipasarnya. Konsumen
merasakan bahwa bekerja sama dengan kelompok atau perusahan tertentu adalah
merupakan kewajiban moral. Perusahaan yang telah membangun reputasi untuk
pelayanan masyarakat dapat menciptakan loyalitas konsumen. Konsumen
menghendaki kenikmatan personal, seperti pengakuan dan perlindungan dari
pengalaman jasanya
9
Menurut Yazid dalam bukunya “Pemasaran jasa dalam konsep dan
implementasi” (1999:60)
“Kepuasan konsumen adalah inti dari pencapaian profitabilitas jangka panjang dan merupakan perbedaan antara harapan dan unjuk kerja.”
Sektor jasa dengan segala pelayanannya menjadi sektor ekonomi yang
tumbuh pesat. Masyarakat pada saat ini tidak produk itu saja, melainkan
bagaimana mereka dilayani pada saat mereka melakukan pembelian tersebut. Oleh
kerena itu dapat kita lihat hubungan antara kosumen yang menerima pelayanan
dengan perusahaan sebagai pemberi jasa.
Kepuasan yang diterima pelanggan timbul setelah konsumen memperoleh
hasil dari pelayanan. konsumen akan merasa puas bila hasil yang mereka terima
sesuai dengan apa yang mereka harapkan sedangkan bila hasil yang mereka
dapatkan tidak sesuai dengan yang mereka harapkan maka akan muncul ketidak
puasan pada pihak konsumen.
Menurut Philip kotler dalam bukunya “Manajemen Pemasaran Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Kontrol” Edisi 9(1997:36)
“Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seserorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja(atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya”
Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari hubungan antara harapan atas
produk atau jasa yang digunakan dengan kenyataan atau prestasi yang dirasakan
dari produk atau jasa tersebut.
Kepuasan konsumen dapat dirumuskan dengan S = F{E,P}
Dimana S = Satisfaction
E = Expectation
10
P = Perceived performance
Apabila prestasi kurang dari apa yang diharapkan, konsumen akan menjadi
tidak puas; jika prestasi melebihi apa yang diharapkan maka konsumen akan
merasa sangat puas.
Hal tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
Jika E>P Disatisfaction
E=P Satisfaction
E<P Highly satisfaction
Kepuasan konsumen terhadap produk yang dikonsumsinya dapat
mempengaruhi prilaku mereka, konsumen yang merasa puas akan melakukan
pembelian ulang dan dapat menyampaikan hal-hal yang baik mengenai
perusahaan.
Dengan adanya hasil diatas maka untuk mengetahui apakah seorang
kosumen puas atau tidak puas terhadap kinerja perusahaan maka perlu dibuat
suatu hipotesa yang dapat menganalisis hubungan antara bauran pemasaran jasa
yang dilakukan oleh perusahaan dengan kepuasan konsumen. Variabel-variabel
yang dapat digunakan dalam menganalisa hubungan tersebut terdiri dari dua
variable yaitu variable x dan variable y
Berdasarkan pertimbangan diatas, penelitian ini di harapkan menghasilkan
suatu analisis yang dapat memberikan informasi tentang adanya hubungan antara
bauran pemasaran jasa dengan kepuasan konsumen.
1.6 Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Jasa Yang Diteliti
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variable X yang
merupakan harapan para konsumen dan variable Y merupakan kenyataan yang
11
dialami oleh konsumen
Tabel Variabel X (harapan) dan variable Y(kenyataan)
VARIABEL SUB VAR INDIKATOR DIMENSI SKALA
Bauran
pemasaran
jasa
A. Produk A.Keanekaragaman jenis
pemeriksaan
B.Persediaan suku cadang
C.Kualitas pengerjaan
Lengkap
Lengkap
Memuaska
n
Ordinal
Ordinal
Ordinal
B. Harga A.Harga jasa
B.Harga suku cadang
Sesuai
kualitas
Sesuai
kualitas
Ordinal
Ordinal
C. Tempat Lokasi Mudah
dicapai,
jauh dari
tempat
tinggal
penduduk
Ordinal
D.Promosi Brosur, Leaflet, Words of
mouth
Membuat
konsumen
tertarik
untuk
mengguna
kan jasa
bengkel
Ordinal
E.SDM A.Keramahan karyawan
B.Pelayanan karyawan
C.Tanggapan karyawan
terhadap keluhan
D.Keterampilan karyawan
A.Ramah
B.Memuas
kan
C.Memuas
kan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
12
F.Bukti fisik A.Kebersihan dan
kenyamanan ruang
tunggu
B.Jumlah kursi yang
tersedia
C.Fasilitas ruang tunggu
A.Nyaman
B.Cukup
C.Memuas
kan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
G.Proses A.Prosedur Pendaftaran
B.Proses pemeriksaan dan
perbaikan kendaraan
C.Proses penyerahan
kendaraan
A.Cepat
dan mudah
B.Cepat
dan mudah
C.Cepat
dan
mudah
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Kepuasan
konsumen
Kepuasan
antara dan
kenyataan
Terpenuhinya harapan
kosumen
Ordinal
1.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. Melakukan interview/wawancara. Metode pengumpulan data dengan
cara mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang
pada perusahaan tersebut.
b. Menyebarkan kuesioner. Mengedarkan kuesioner pada responden yang
berada diruang tunggu perusahaan. Mereka diminta untuk menanggapi
berbagai pertanyaan pada lembar pertanyaan yang dibagikan.
13
1.7.1 Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
a. Sumber data Primer yaitu :
Data yang secara langsung diperoleh dari objek penelitian, seperti data
hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan hasil kuesioner.
Sumber data primer diperoleh dengan jalan menyebarkan kuesioner
pada responden yang menjadi anggota sample dan melakukan
wawancara dengan pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti.
b. Sumber data skunder yaitu :
Data yang sudah ada atau tersedia yang kemudian diolah kembali
untuk tujuan tertentu data dan informasi yang diperoleh melalui studi
kepustakaan, data perusahaan dan lain-lain yang dianggap relevan
dengan penelitian.
1.7.2 Instrumen penelitian
Alat ukur yang utama untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam bentuk kuesioner
adalah structured non disguised yaitu bentuk pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya agar maksud pertanyaan dapat diketahui dengan jelas. Bentuk
pertanyaan merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala
likert.
SP = Sangat penting
P = Penting
14
CP = Cukup Penting
TP = Tidak penting
STP = Sangat tidak penting
1.8 Teknik penarikan sample
Pengambilan sample dilakukan secara acak dan sederhana (Simple random
sampling), yaitu sebuah sample tang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit
penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sample. Responden yang dipilih adalah mereka yang konsumen yang sedang
berkunjung keperusahaan.
Menurut Suharsini Arikunto (1998 : 120) didalam bukunya menjelaskan
apabila objek yang diteliti kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan peneltian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya besar dapt diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih, tergantung
darikemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
Jumlah populasi yang akan diteliti adalah 1000 orang, yang diambil dari
jumlah konsumen yang mengadakan kunjungan ke perusahaan. Sedangkan sample
yang diambil adalah 100 orang responden, yaitu 10% dari jumlah populasi
1.9 Uji validitas dan Reabilitas Kuesioner
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner, yang
bertujuan untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai bauran pemasaran
jasa. Kuesioner ini bersifat tertutup pendapat dimana jawaban sudah ditentukan
15
oleh penulis. Jawaban yang berisi lima tingkata jawaban yang merupakan skala
jenis ordina.
Menurut singgih santoso (2000: 270) ada dua syarat penting yang berlaku
pada sebuah keusioner, yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk valid (sah) dan
reliable (andal). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan yang diukur oleh
keusioner tersebut. Sedangkan suatu kuesiner dikatakan reliable (andal) jika
jawaban konsumen terhadap pertanyaan adalah konsisten dengan one shote atau
diukur sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali saja dan hasilnya dibandingkan
dengan hasil pertanyaan lain.
Pada penelitian ini penulis membuat 40 pertanyaan yang ditujukan kepada
konsumen. Sebanyak 3 pertanyan merupakan pertanyaan untuk mengungkapkan
profil responde, 20 pertanyaan merupakan pertanyaan mengenai penelitian
pendapat konsumen terhadap bauran pemasarn jasa ditinjau dari tingkat
kepentingan, 17 pertanyaan merupakan pertanyaan untuk mengetahui pendapat
konsumen tentang bauran pemasaran jasa ditinjau dari kenyataan.
1.10 Metode dan Alat Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis masalah diatas
adalah:
1. Metode analisis descriptif, yaitu mengumpulkan, mengklasifikasi, dan
menafsirkan data yang diperoleh secara terperinci untuk menggambarkan
hubungan bauran pemasaran jasa yang digunakan perusahaan terhadap
kepuasan konsumen.
16
2. Metode analisis deduktif, yaitu menarik kesimpulan anatara teori yang
dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Dari kedua metode analisis yang digunakan diatas maka penulis dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai penyebab timbulnya masalah yang
dihadapi perusahaan dan kemudian dapat memberikan saran-saran yang mungkin
berguna bagi perusahaan didalam meningkatkan kepuasan konsumen.
Penulis menggunakan table-tabel untuk menggambarkan hasil-hasil
penelitian secara jelas lebih jelas. Metode presentasi yang sederhana dengan
menggunakan distribusi frekwensi akan digunakan untuk melihat kecendrungan
respon konsumen dari setiap pertanyaan pada table-table tersebut. Hipotesis yang
digunakan dalam penelitian adalah :
Ho : p = 0
Tidak ada hubungan antara bauran pemasaran jasa dengan tingkat
kepuasan konsumen pada usaha perawataan dan perbaikan kendaraan
H1 : p 0
Ada hubungan antara bauran pemasaran jasa dengan tingkat
kepuasan konsumen pada usaha perawatan dan perbaikan kendaraan
Untuk menguji hipotesis diatas akan digunakan statistik uji koefisien
korelasi Rank spearmen. Dengan langkah-langkah sebagai berikut ;
1. Mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kusioner untuk dihitung
frekwensi dan prestasinya.
2. Diambil pasangan data yang akan diteliti sehingga jika banyaknya
responden maka diperoleh ;
( X1,Y1) (X2,Y2)…………….(Xn,Yn)
17
dimana : X : bauran pemasaran jasa
Y : Tingkat kepuasan konsumen
3. Menentukan skala/bobot dari
masing-masing alternatif jawaban.
4. Menguji hiptesis dengan
menggunakan test satatistik koefisien korelasi Rank Spearmen dengan rumus
sebagai berikut :
Jika terdapat rank kembar dalam penelitian maka perangkingan untuk variable X
dan variabel Y harus digunakan faktor korelasi dalam menghitung r s jadi rumus
koefisien rs adalah sebagai berikut :
Dimana,
Dimana t menunjukan rank kembar dari penelitian. Besarnya t menunjukan
jumlah variasi nilai t dari semua kelompok nilai kembar.
Keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut dinilai dengan menggunakan
criteria sebagai berikut :
rs Korelasi
0,00 - 0,20 Koralasi rendah sekali
18
0,21 – 0,40 Korelasi yang rendah tetapi ada
0,41 – 0,70 Korelasi yang sedang
0,71 – 0,90 Korelasi yang tinggi
0,91 – 1,00 Korelasi yang sangat tinggi
Setelah itu menghitung tingkat signifinsi dari kedua variabel diatas.
Karena sample yang digunakan adalah termasukm sample besar (n=100) maka
signifikan suatu rs diuji dengan pengujian 2 arah (tingkat signifikan= 5%)
Dengan rumus distribusi student’s t, derajat bebas db = N-2. harga rs dapat
ditentukan dengan menghitung t, dengan menggunkan rumas ;
Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan jika t hitung < t table maka Ho
diterima.
Sedangkan untuk mengetahui berapa besar pengaruh bauran pemasaran jasa
terhadap tingkat kepuasan konsumen pada usaha perawatan dan perbaikan
kendaraan, maka digunakan koefisien Determiniasi KD dengan rumus sebagai
berikut :
1.11 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di jalan Jend.Gatot subroto no: 80 Kodya Medan.
19