bab 1 - 3

9
Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosiologi pertanian sebagai suatu bagian dari sosiologi terapan semakin pesat perkembangannya dewasa ini. Hal ini dipicu dengan makin bertambahnya pemahaman bahwa sosiologi diperlukan bagi perkembangan dan aplikasi ilmu yang lain kepada masyarakat luas. Dengan kata lain sosiologi pertanian merupakan pembuka untuk diterapkannya suatu ilmu kepada masyarakat. Untuk itulah diperlukan pemahaman mengenai Konseptualisasi sosiologi dan sosiologi Pertanian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam hal ini adalah : 1. Apa itu Sosiologi? 2. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi Pertanian? 3. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup Sosiologi Pertanian? Makalah Sosiologi Pertanian Halaman 6

Upload: precillya-grace

Post on 02-Aug-2015

110 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 - 3

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosiologi pertanian sebagai suatu bagian dari sosiologi terapan semakin pesat perkembangannya

dewasa ini. Hal ini dipicu dengan makin bertambahnya pemahaman bahwa sosiologi diperlukan bagi

perkembangan dan aplikasi ilmu yang lain kepada masyarakat luas. Dengan kata lain sosiologi

pertanian merupakan pembuka untuk diterapkannya suatu ilmu kepada masyarakat. Untuk itulah

diperlukan pemahaman mengenai Konseptualisasi sosiologi dan sosiologi Pertanian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam hal ini adalah :

1. Apa itu Sosiologi?

2. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi Pertanian?

3. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup Sosiologi Pertanian?

M a k a l a h S o s i o l o g i P e r t a n i a n Halaman 6

Page 2: BAB 1 - 3

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiologi

Para sosiolog dan ahli terkait dengan sosiologi sampai saat ini masih terus melakukan

penyelidikan tentang sifat dan hakikat pengertian sosiologi. Nampaknya belum ada suatu

kesepakatan bersama yang formal tentang pengertian sosiologi, walaupun demikian ada beberapa

pengertian dasar tentang sosiologi yang dapat digunakan sebagai patokan sementara. Berdasarkan

akar katanya, Sosiologi berasal dari dua kata Yunani yaitu “socius” yang berarti “kawan atau teman”

dan “logos” yang berarti “ilmu atau pengetahuan”. Teman atau kawan dapat dimengerti secara luas

sebagai “keberadaan orang-orang lain dalam suatu hubungan”. Dengan demikian berdasarkan asal

katanya maka sosiologi berarti “ilmu tentang berkawan” atau “ilmu tentang bagaimana manusia

berkawan”.

Beberapa pengertian tentang sosiologi yang telah dikemukakan beberapa ahli terkemuka yang

mungkin bermanfaat antara lain sebagai berikut:

a. Giddens (2004) mendefinisikan bahwa “sociology is the study of human social life, groups

and socities” (sosiologi merupakan studi/ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial

manusia, kelompok dan masyarakat).

b. Pitrin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari (1)

hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, (2) hubungan dan

pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri umum semua

gejala sosial (Soekanto, 2003).

c. Roucek dan Waren menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan

antar manusia dan kelompok-kelompok (Soekanto, 2003).

d. Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap

interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial (Soekanto, 2003).

e. Doorn dan Lammers menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang

struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil (Soekanto, 2003).

f. Soemarjan dan Soemardi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat yang

mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial

(Soekanto, 2003).

M a k a l a h S o s i o l o g i P e r t a n i a n Halaman 6

Page 3: BAB 1 - 3

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

g. Green (1960) dalam Rahardjo (1999) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang

mepelajari kehidupan manusia dalam masyarakat, dalam pelbagai aspeknya.

Pengertian umum menyatakan bahwa sosiologi adalah “ilmu tentang masyarakat”. Menurut

Priyotamtomo (2001), sosiologi mepelajari perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan

meneliti kelompok yang dibangunnnya. Kelompok tersebut mencakup: keluarga, suku, komunitas,

pemerintah, organisasi soaial, kelompok ekonomi, kelompok politik, dan lain sebagainya. Sosiologi

mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-susul pertumbuhannya serta

menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap para anggotanya.

2.2 Sosiologi Pertanian

Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial

termasuk di dalamnya perubahan sosial, dalam perkembangannya melahirkan berbagai teori

sosiologi dan berbagai cabang sosiologi. Obyek kajian yang berbeda selanjutnya menjadi cabang

baru seperti sosiologi industri, sosiologi politik, sosiologi agama dan cabang sosiologi lainnya.

Perkembangan ini juga termasuk sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian sebagai cabang

sosiologi yang khusus mengkaji masalah tentang masyarakat pedesaan dan dinamikanya.

Sedangkan Sosiologi Pertanian dapat diartikan sebagai suatu studi yang memahami perilaku

petani dalam kelompok dan hubungan dengan kelompok lain, kaitannya petani sebagai profesi,

meliputi secara luas yaitu usahatani, input, proses produksi, output, panen, paska panen dan

pemasaran.

Sosiologi pertanian adalah suatu pengetahuan sistematis dari suatu hasil penerapan metode

ilmu dalam mempelajarai masyarakat pedesaan, struktur sosial dan organisasi sosial, serta sistem

perubahan dasar masyarakat dan proses perubahan sosial yang terjadi. Tapi dalam pengertian ini

tidak hanya cukup mempelajari saja, namun juga harus paham mengenai penyebab terjadinya dan

dampak atau akibat dari segala tindakan sosial yang terdapat pada desa tersebut (Naution, 1983).

Sosiologi pertanian cenderung mengarah pada kehidupan keluarga petani yang mencakup dalam

hubungannya dengan kegiatan pertanian di kehidupan bermasyarakat, mislanya tentang pola-pola

pertanian, kesejahteraan masyarakat, kebiasaa atau adat istiadat, grup sosial, pola komunikasi dan

tingkat pendidikan masyarakat serta struktur sosialnya.

M a k a l a h S o s i o l o g i P e r t a n i a n Halaman 6

Page 4: BAB 1 - 3

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

2.3 Sosiologi Pertanian dan Sosiologi Pedesaan

Sosiologi Pedesaan sebagai salah satu disiplin ilmu sosial telah lama dikenal di Indonesia.

Sementara sampai saat ini Sosiologi Pertanian sedang mencari bentuknya yang mapan sebagai suatu

disiplin ilmu sosial, namun sejumlah pengertian mengenainya telah dapat diungkapkan. Khususnya

mengenai perbedaan maupun persamaan dengan Sosiologi Pedesaan. Pertama, Sosiologi Pedesaan

lahir dan mengalami perkembangnnya yang mantap sebagai suatu disiplin ilmu di Amerika Serikat,

sedangkan Sosiologi Pertanian lahir dan berkembang di Eropa (Jerman).Kedua, Sosiologi Pedesaan

lahir terlebih dulu daripada Sosiologi Pertanian. Ketiga,Sosiologi Pertanian lahir dan berkembang

sebagai respon terhadap perkembangan yang terjadi di Barat-Utara saat ini.

Menurut Ulrich Planck, Sosiologi Pertanian membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi

pertanian. Sosiologi pertanian menurut Plank (1993:4) adalah sosiologi ekonomi seperti halnya

sosiologi industri yang membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi pertanian. Sosiologi

memusatkan hampir semua perhatiannya pada petani dan permasalahan hidup petani. Menurut

Planck Sosiologi pertanian sering disamakan dengan sosiologi pedesaan,tetapi ini hanya berlaku jika

penduduk desa terutama hidup dan pertanian saja,semakin sedikit kehidupan penduduk di desa

ditandai oleh kegiatan pertanian,semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari sosiologi

pedesaan.

Obyek Sosiologi Pedesaan adalah seluruh penduduk pedesaan yang terus menerus menetap di

desa, sedangkan obyek Sosiologi Pertanian adalah penduduk yang bertani tanpa memperhatukan

tempat tinggalnya. Sosiologi Pedesaan lebih mengarah ke konteks pemukiman sedangkan Sosiologi

Pertanian lebih mengarah ke konteks ekonomi.

2.4 Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

Ruang lingkup bidang kajian sosiologi pedesaan menekankan pada masyarakat pedesaan dan

segala dinamikanya yang antara lain mencakup struktur sosial, proses sosial, mata pencaharian, pola

perilaku, serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Ulrich P. (1993)

Sosiologi Pedesaan (Rural Sociology) sering disamakan dengan Sosiologi Pertanian (Agricultural

Sociology), karena menurut Rahardjo (1999) pertanian memang masih merupakan karakteristik

pokok dari umumnya desa-desa di Indonesia. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan fenomena

yang muncul dengan mulai dikenalnya cocok tanam. Dengan mengingat pentingnya faktor pertanian

bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa kebanyakan ruang lingkup dan objek sosiologi

M a k a l a h S o s i o l o g i P e r t a n i a n Halaman 6

Page 5: BAB 1 - 3

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian, aktivitas serta dinamikanya. Secara singkat

ruang lingkup dari kedua aspek di atas adalah :

1. Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian : Meliputi masyarakat pertanian yaitu masyarakat yang

tidak identik dengan masyarakat pedesaan dan keseluruhan penduduknya bertani tanpa

memperhatikan tempat tinggalnya.

2. Ruang Lingkup Sosiologi Pedesaan : Seluruh penduduk di pedesaan yang terus-menerus

atau sementara tinggal disana.

Sosiologi petanian dan sosiologi pedesaan tidak sama, tapi memiliki beberapa kesamaan

didalamnya seperti hubungan antara petani petani. Sosiologi pertanian lebih menonjolkan hubungan

petani dengan pertaniannya seperti contohnya: petani dengan koperasi pertanian, tengkulak

ataupun dengan sistem pertaniannya. Sedangkan sosiologi pedesaan lebih menekankan tentang

hubungan timbal balik antar masyarakat yang lebih luas dalam suatu wilayah pedesaan. Jadi bisa

dikatakan, sosiologi pertanian masuk dalam ruang lingkup sosiologi pedesaan.

M a k a l a h S o s i o l o g i P e r t a n i a n Halaman 6

Page 6: BAB 1 - 3

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

BAB III

PENUTUP

3.1SIMPULAN

Sosiologi Pedesaan sebagai salah satu disiplin ilmu sosial telah lama dikenal diIndonesia.

Sementara sampai saat ini Sosiologi Pertanian sedang mencari bentuknya yang mapan sebagai suatu

disiplin ilmu sosial, namun sejumlah pengertian mengenainya telah dapat diungkapkan. Khususnya

mengenai perbedaan maupun persamaan dengan Sosiologi Pedesaan. Pertama, Sosiologi Pedesaan

lahir dan mengalami perkembangnnya yang mantap sebagai suatu disiplin ilmu di Amerika Serikat,

sedangkan Sosiologi Pertanian lahir dan berkembang di Eropa (Jerman).Kedua, Sosiologi Pedesaan

lahir terlebih dulu daripada Sosiologi Pertanian. Ketiga,Sosiologi Pertanian lahir dan berkembang

sebagai respon terhadap perkembangan yang terjadi di Barat-Utara saat ini.

Menurut Ulrich Planck, Sosiologi Pertanian membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi

pertanian. Sosiologi Pertanian sebenarnya sama dengan Sosiologi Pedesaan, tetapi hanya sejauh

penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja.

Obyek Sosiologi Pedesaan adalah seluruh penduduk pedesaan yang terus menerus menetap di

desa, sedangkan obyek Sosiologi Pertanian adalah penduduk yang bertani tanpa memperhatukan

tempat tinggalnya. Sosiologi Pedesaan lebih mengarah ke konteks pemukiman sedangkan Sosiologi

Pertanian lebih mengarah ke konteks ekonomi. Sosiologi pertanian lebih menonjolkan hubungan

petani dengan pertaniannya, sedangkan sosiologi pedesaan lebih menekankan tentang hubungan

timbal balik antar masyarakat yang lebih luas dalam suatu wilayah pedesaan. Jadi bisa dikatakan,

sosiologi pertanian masuk dalam ruang lingkup sosiologi pedesaan.

M a k a l a h S o s i o l o g i P e r t a n i a n Halaman 6