bab 1 (1-5)

8
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat hadir dalam bentuk laten maupun aktif. Penyakit ini menular memlaui udara dan terutama mempengaruhi orang dewasa muda yang produktif ( Syamsudin, Sesilia 2013 ). Sampai saat ini penyakit TB masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi menular pembunuh utama yang menyerang golongan usia produktif yaitu 15-50 tahun. Faktor yang mempengaruhi berkembangnya penyakit TB antara lain keadaan sosial ekonomi masyarakat yaitu kemiskinan, kekurangan gizi, rendahnya latar belakang pendidikan (kurang pengetahuan) dan kepadatan penduduk. Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan kesehatan penderita meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, penularan, pengobatan, dan pemeliharaan lingkungan 1

Upload: ninamustika

Post on 02-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas akhir

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 (1-5)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis dan dapat hadir dalam bentuk laten maupun aktif.

Penyakit ini menular memlaui udara dan terutama mempengaruhi orang dewasa

muda yang produktif ( Syamsudin, Sesilia 2013 ). Sampai saat ini penyakit TB

masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu

penyakit infeksi menular pembunuh utama yang menyerang golongan usia

produktif yaitu 15-50 tahun. Faktor yang mempengaruhi berkembangnya penyakit

TB antara lain keadaan sosial ekonomi masyarakat yaitu kemiskinan, kekurangan

gizi, rendahnya latar belakang pendidikan (kurang pengetahuan) dan kepadatan

penduduk. Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan kesehatan penderita

meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, penularan, pengobatan, dan

pemeliharaan lingkungan sehat mengakibatkan resiko terjadi penularan pada

anggota keluarga yang lain sangat tinggi (Dinkes Jatim, 2010).

Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru

TB tahun 2002, dan 2,9 juta adalah kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif,

sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB dan jumlah terbesar kasus

TB terdapat di Asia Tenggara yaitu 33 % dari seluruh kasus TB dunia. Namun

bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk

sedangkan di Afrika 350 kasus per 100.000 penduduk (Widowati,2013). Indonesia

1

Page 2: BAB 1 (1-5)

2

menempati urutan ke-3 didunia untuk jumlah kasus TB terbesar setelah India dan

Cina. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian

akibat TB. Di indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu diantara

penyakit menular dan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit jantung dan

pernapasan akut pada seluruh kalangan usia (WHO, 2004). Di Provinsi Jawa

Timur, kota Surabaya diposisi pertama untuk prevalensi TB Paru yakni 150 per

100.000 penduduk dengan kasus TB sebanyak 4,212 kasus. Kasus TB banyak

menyerang golongan usia produktif yaitu 15-50 tahun serta golongan sosial

ekonomi lemah (Dinkes Jatim, 2012).

TB membawa berbagai dampak negatif baik bagi klien secara individu

maupun keluargannya. Dampak bagi keluarga terjadi baik bagi kesehatan,

ekonomi, social dan termasuk juga penularan. Penularan secara droplet infection

mengakibatkan anggota keluarga terisiko tinggi tertular penyakit tuberkulosis. TB

umumnya menyerang usia produktif. Kejadian kasus tuberkulosis paru ini paling

banyak terjadi pada kelompok masyarakat dengan social ekonomi lemah.

Pengamatan pada penelitian ( Helper Manalu dkk ) penderita TB paru mempunyai

kebiasaan sering tidak menutup mulut saat batuk selain itu pada waktu penderita

batuk, butir-butir air ludah beterbangan di udara yang mengandung basil TBC dan

terhisap oleh orang yang sehat dan masuk ke dalam paru yang kemudian

menyebabkan penyakit tuberkulosis paru, hal ini tentunya dapat membuat

penularan TB pada orang-orang yang sehat di sekitar keluarganya. Keaadaan

tersebut dapat menimbulkan masalah keperawatan keluarga terjadinya resiko

penularan. ( Depkes RI, 2008 ).

Page 3: BAB 1 (1-5)

3

Peran keluarga sangat penting dalam perawatan kesehatan mulai dari

peningkatan kesehatan , pencegahan, dan penularan. Penanggulangan penyakit TB

paru tidak cukup dengan menurunkan angka kesakitan kematian dan

penularannya. Akan tetapi tindakan yang paling efektif ini dengan memutuskan

mata rantai penularannya. Sehingga penyakit TB paru tidak lagi menjadi masalah

kesehatan masyarakat khususnya pada anggota keluarga penderita TB (Depkes RI,

2009). Upaya keluarga dalam mencegah resiko penularan yaitu keluarga bisa

mengingatkan pasien untuk selalu menutup multut saat batuk dan bersin dan tidak

meludah disembarang tempat untuk mencegah penularan. Keluarga berperan

menciptakan suasanaa lingkungan yang mendukung proses pemyembuhan pasien

seperti menjaga agar tempat tinggal tidak gelap, lembab dan ventilasi udara harus

cukup baik, sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan (Depkes RI, 2009).

Mengingat kompleksnya masalah yang terjadi dan dipandang perlu untuk

dilakukan penelitian studi kasus tentang “Asuhan keperawatan keluarga TB Paru

dengan masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang

Sewu Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut, “Bagaimana asuhan keperawatan keluarga

TB Paru dengan masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas

Pucang Sewu Surabaya?”

Page 4: BAB 1 (1-5)

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya asuhan keperawatan keluarga TB Paru dengan masalah

keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga dengan TB paru dengan

masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang

Sewu Surabaya.

2. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga dengan TB paru dengan

masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang

Sewu Surabaya.

3. Menyusun rencana asuhan keperawatan keluarga dengan TB paru

dengan masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas

Pucang Sewu Surabaya.

4. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga dengan TB paru dengan

masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang

Sewu Surabaya.

5. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga dengan TB paru dengan

masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang

Sewu Surabaya.

6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan TB paru

dengan masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas

Pucang Sewu Surabaya.

Page 5: BAB 1 (1-5)

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Hasil studi kasus ini diharapkan sebagai sarana untuk menambah

pengetahuan, wawasan dan pengalaman peneliti khususnya mengenai asuhan

keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita TB paru

dengan masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas Pucang

Sewu Surabaya.

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan

Memberikan tambahan informasi bagi profesi dalam mengembangkan

asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita TB

paru dengan masalah keperawatan resiko terjadinya penularan di Puskesmas

Pucang Sewu Surabaya.

1.4.3 Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

meningkatkan mutu asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota

keluarga menderita TB paru dengan masalah keperawatan resiko terjadinya

penularan di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya.