b.5 skenario 1 - 22

7
STEP 1 1. Query : pertanyaan pasien 2. Flyer patients : pasien yang sering bepergian naik pesawat 3. Endemic : wabah, penyakit di daerah tertentu STEP 2 1. Apa yang membuat dokter/tenaga kesehatan pada umumnya disukai oleh pasiennya? 2. Cara membuat medical records yang baik & benar serta macam2 medical records? 3. Prosedur menegakkan diagnosis yang baik? 4. Manfaat medical records? Serta dasar hukum yang mendasari medical records di Indonesia 5. Ciri dokter yang professional? 6. Penyakit endemik di Middle East tadi apakah bisa menyebar ke seluruh dunia? 7. Perbedaan epidemic, pandemic, dan endemic? 8. Apa saja yang harus diperiksa dokter pelayanan primer kalau ada pasien yang mau general check-up? 9. Apakah ada perbedaan antara cara pemeriksaan & diagnosis dokter tersebut dari 20 tahun yang lalu hingga sekarang? 10. Bagaimana cara dokter yang professional menangani pasien seperti dalam kasus? Penyakit apa saja yang harus dilaporkan ke dinas kesehatan setempat? STEP 3 1. Medical Records Fungsi: Sebagai sumber informasi bagi dokter-dokter/tenaga klinis untuk merawat pasien Membantu membuat keputusan dalam hal diagnosis & treatment Sumber edukasi dan sumber belajar bagi mahasiswa kedokteran, dokter, supervisor, atau pengajar Pelindung dalam kepentingan hukum untuk pasien, rumah sakit, dan tenaga kesehatan Bukti tertulis dari perkembangan penyakit pasien dan pengobatannya

Upload: raka-kurnia-ramadhan

Post on 03-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

agaha

TRANSCRIPT

STEP 11. Query : pertanyaan pasien2. Flyer patients : pasien yang sering bepergian naik pesawat3. Endemic : wabah, penyakit di daerah tertentuSTEP 21. Apa yang membuat dokter/tenaga kesehatan pada umumnya disukai oleh pasiennya?2. Cara membuat medical records yang baik & benar serta macam2 medical records?3. Prosedur menegakkan diagnosis yang baik?4. Manfaat medical records? Serta dasar hukum yang mendasari medical records di Indonesia5. Ciri dokter yang professional?6. Penyakit endemik di Middle East tadi apakah bisa menyebar ke seluruh dunia?7. Perbedaan epidemic, pandemic, dan endemic?8. Apa saja yang harus diperiksa dokter pelayanan primer kalau ada pasien yang mau general check-up?9. Apakah ada perbedaan antara cara pemeriksaan & diagnosis dokter tersebut dari 20 tahun yang lalu hingga sekarang?10. Bagaimana cara dokter yang professional menangani pasien seperti dalam kasus? Penyakit apa saja yang harus dilaporkan ke dinas kesehatan setempat?STEP 31. Medical RecordsFungsi: Sebagai sumber informasi bagi dokter-dokter/tenaga klinis untuk merawat pasien Membantu membuat keputusan dalam hal diagnosis & treatment Sumber edukasi dan sumber belajar bagi mahasiswa kedokteran, dokter, supervisor, atau pengajar Pelindung dalam kepentingan hukum untuk pasien, rumah sakit, dan tenaga kesehatan Bukti tertulis dari perkembangan penyakit pasien dan pengobatannya Menilai kualitas pelayanan kesehatan dan menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan di kemudian hariDasar hukum: UU PK no. 29 tahun 2004, PERMENKES no. 269 tahun 2008

Cara membuat medical records yang baik: SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Planning) Identitas (nama, alamat, umur, nama orang tua, nomor telepon pasien, nomor pendaftaran pasien, dll) Tanggal & waktu pemeriksaan Keluhan utama, keluhan penyerta Hasil anamnesis Hasil pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis Manajemen Treatment Tanda tangan serta nama terang dokter yang bertanggung jawabJenis format medical records: Naratif Problem oriented Integrated medical records2. Pandemik seluruh duniaEndemik populasi tertentu saja, misal Kulon Progo selalu sering kena malaria, berhubungan dengan faktor lingkungan sekitarEpidemik di populasi tertentu, tapi fluktuatif 3. Cara diagnosis yang baik: menggunakan algoritma diagnosisPasien datang cari Ddx cari diagnosis berdasarkan dengan algoritma diagnosis. Jangan memutuskan diagnosis pasien sebelum anamnesis dan punya ddx. Lakukan pemeriksaan penunjang bila perlu, diagnosis juga harus sesuai ICD X.4. General check-up ?5. ProfesionalismeCiri dokter yang professional : mengutamakan pasien, ramah pada pasien, tidak rakus, jujur, tidak membeda-bedakan pasien, membangun hubungan personal yang berlanjut dengan pasien, kooperatif dengan profesi lain, informed consent, life-long learning, menjadi orang yang memang patut dihormati misalnya tokoh masyarakat, jangan menggunakan status sebagai dokter untuk kepentingan pribadi, pengobatan yang sesuai dengan penyakit pasien6. Tergantung dokternya, seharusnya ikut berubah mengikut perkembangan zaman. Contohnya, dulu sebelum pemakaian USG dalam pemeriksaan appendicitis, dokter menegakkan diagnosis appendicitis hanya mengandalkan pemeriksaan fisik dengan cara ditekan pada titik McBurney, dan ternyata 36.4% dari pasien-pasien tersebut tidak terkena appendicitis.STEP 41. Jenis format medical records: Naratif dokter menjelaskan seperti bercerita, tidak ada format yang spesifik Problem oriented misal: datang dengan keluhan demam. Dokter orientasi nya ke keluhan utama dulu, menggali tentang demamnya, baru mencari keluhan lain. Jadi dalam medical records deskripsinya satu persatu (lebih spesifik) Integrated medical records medical records gabungan dari semua tenaga medis yang mengurus pasien tersebutDasar hukum: UU PK no. 29 tahun 2004, PERMENKES no. 269 tahun 2008UU PK no. 29 tahun 2004 pasal 79b: Sanksinya, kalau tidak membuat rekam medis, dipidana paling lama 1 tahun atau denda 50 juta rupiah.Medical records harus disimpan minimal selama 5 tahun sejak pasien tersebut berobat terakhir atau keluar dari rumah sakit. (PERMENKES no. 269 tahun 2008) di RSKalau di tempat praktek dokter biasa: minimal 2 tahun2. Penyakit yang harus dilaporkan ke dinkes: DBD (agar bisa cepat ditangani), penyakit yang mudah menular sehingga ditakutkan kalau ada satu daerah yang terkena bisa cepat menyebar (misal: flu burung, flu babi, anthrax, rabies, dll)

Dokter yang menangani harus update isu-isu kesehatan dunia, terutama yang di Middle East, menggunakan evidence-based medicine (misal: cari di jurnal treatment yang terbaru seperti apa). Misalnya, terakhir sedang ada endemic MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

STEP 5LEARNING OBJECTIVES1. Untuk dokter praktek, seperti apa peraturan informed consent? Harus ada bukti tertulis atau tidak? Kalau ada, untuk tindakan apa?2. Pengetahuan apa saja yang diperlukan mengenai global healthcare?3. General check-up: definisi, apa saja pemeriksaan yang termasuk?4. Peran dokter pelayanan primer dalam menghadapi, mengatasi & menghindari meluasnya wabah tersebut?

STEP 71. Diatur di: SK PB-IDI no. 319 PB/4/88, PERMENKES no. 290 tahun 2008, UU no. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran, KUH Perdata Pasal 1338Tindakan: semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan pada pasien. Ada dua jenis: dinyatakan (pasal 2) dan tidak dinyatakan, bisa tertulis bisa lisan. Kalau tindakan berisiko tinggi harus tertulis. Kalau tidak dinyatakan (pasal 7 ayat 1): misalnya ada pasien yang gawat darurat (kecelakaan dan kalau tidak segera ditolong bisa meninggal) boleh tanpa informed consent.

Indikasi Informed consent tertulis: terapi yang kompleks, penelitian, tindakan yang bukan terapi, tindakan dokter yang berisiko pada kehidupan pribadi pasien

Isi penjelasan sebelum mendapat persetujuan pasien: diagnosis dan tata cara pelaksanaan tindakan kedokteran, tujuan tindakan, alternative lain beserta risiko nya, risiko dan komplikasi dari tindakan kedokteran, prognosis, dan perkiraan biaya. (UU no. 29 tahun 2004 pasal 45 ayat 3)

Persetujuan tertulis bisa diberikan oleh pasien sendiri apabila pasien sadar dan berakal sehat. Apabila pasien masih anak-anak atau tidak sadar, bisa diberikan oleh keluarga terdekatnya. Pasien yang sudah dewasa (umur 21 tahun atau sudah pernah menikah) (PERMENKES no. 585 pasal 8 tahun 1989) atau sudah berumur 18 tahun dan berakal sehat maka bisa memberi persetujuan. (PERMENKES no. 290 tahun 2008)

Apabila lewat persetujuan lisan dianggap meragukan, bisa dilakukan persetujuan secara tertulis. Kalau ada penolakan atas tindakan kedokteran, penolakan harus dilakukan secara tertulis.

2. General check-up suatu tindakan yang kita lakukan untuk menemukan apakah pasien tersebut sakit meskipun ia tidak ada keluhan. Tergantung usia pasien, biasanya satu atau dua tahun sekali.Di luar negeri, paket minimal: anamnesis lengkap (RPK lengkap, riwayat obat), cek darah rutin, tes urin, x-ray, ultrasound, ditambahkan keluhan pasien selama ini, review seluruh system (pemeriksaan thorax, abdomen), BP, BMI, berat dan tinggi badan, visus. Setelah itu edukasi pasien dari hasil pemeriksaan yang didapat. Kalau ditemukan penyakit berat bisa langsung dirujuk

Di Indonesia, paling murah Rp 906.000 pemeriksaan fisik general, rontgen thorax, hematologi, darah lengkap, gol darah dan rhesus, fungsi liver SGOT SGPT, panel hepatitis (HbsAg, anti Hbs), fungsi ginjal (ureum, kreatinin), panel diabetes (gula darah sewaktu), profil lemak, LDL, urin lengkap

Di atas usia 40 tahun, wajib general check-up.Untuk karyawan di Indonesia, ada hukum yang mendasari (UU Kesehatan no. 23 tahun 1992 pasal 23 ayat 2) agar karyawan dapat medical check-up.Standar general check-up: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.

Untuk usia di atas 50 tahun, baik laki-laki maupun perempuan screening untuk colorectal cancer. Untuk laki-laki, di atas 50 tahun screening kanker prostat dan kanker paru-paru apabila perokok berat. Untuk perempuan, dari 20 tahun bisa rutin check pap smear dan cek kanker payudara, terutama di atas 40 tahun.

Syarat: puasa selama 10-12 jam tapi tetap boleh minum air putih. Istirahat cukup minimal tidur 6 jam. Untuk wanita, tidak boleh dalam kondisi sedang haid karena salah satu pemeriksaannya adalah pemeriksaan urin.Untuk wanita, sebelum pap smear daerah kewanitaannya tidak boleh dibersihkan pake cairan pembersih dan tidak boleh melakukan hubungan 2-3 hari sebelum check-up.

3. PERMENKES no. 82 tahun 2014 di Bab 9 tentang pencatatan dan pelaporan pasal 38 ayat 1.Fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan pencatatan penyakit menular dan melaporkan ke dinas kesehatan. Nanti dinas kesehatan akan menggabungkan pelaporan dari fasilitas-fasilitas tersebut, dinaikkan ke provinsi, diserahkan pada direktur jenderal yang akan menganalisis pengambilan kebijakan dan memberi umpan balik pada dinas kesehatan serta melaporkan ke menteri.Kalau ada wabah, pelaporan kepada dinas kesehatan selambat-lambatnya 1x24 jam.

Apabila dari dokter keluarga ada yang merujuk ke rumah sakit dan pasien terkena penyakit menular, pihak rumah sakit dapat menginformasikan pada dokter tersebut untuk melakukan tindakan prevensi di tempatnya.4. Treatment baru, pandemic, wabah baru, cara diagnosis baru.Cara update paling gampang: dari website-website misalnya Medscape. Bisa juga dengan datang seminar agar dokter bisa mendapat sertifikat dan poin. Apabila dalam rentang waktu 5 tahun dokter tersebut tidak mendapat poin yang cukup, maka dokter tersebut harus mengulang ujian UKDI lagi.

Bagi dokter di pedalaman yang tidak bisa datang seminar ada kompensasi, tapi dokter tersebut juga harus rajin baca-baca sendiri.

Tahun 2015, WHO menyatakan ada 5 isu kesehatan dunia yang penting: Resistensi antibiotik bisa lebih mematikan daripada kanker kalau nggak ditangani dengan cepat. Ebola Penggantian MDGs jadi AFTA Global warming dapat menimbulkan gagalnya menghadapi perubahan iklim Evidence-based medicine harus lebih evidence-based setiap ada penelitian, baik hasilnya bagus ataupun tidak, harus tetap dilaporkan.