skenario b blok 20

23
Skenario B Blok 20 Ny.L, umur 69 tahun, dibawa ke dokter karena sering tidak bisa pulang (lupa jalan pulang) dan sering ketinggalan belanjaan di pasar. Kejadian ini sering berlangsung 1 tahun dan semakin berat. Sejak 1,5 tahun yang lalu penderita sudah sukar berjalan karena badannya kaku, tangannya mengalami tremor kasar dan mudah jatuh. Pemeriksaan Fisik GCS 15, TD 170/100, nadi 82x/menit regular, RR 20x/ menit, temperature 37,2 o C Status neurologist : gerakan dan kekuatan ekstremitas menurun, tremor kasar di kedua lengan, lain – lain dalam batas normal Pemeriksaan laboratorium: GDS 140 mg/dl, kolestrol total 260 mg%, TG 120 mg% Pemeriksaan penunjang: MRI kepala dalam batas normal dengan atropi ringan di lobus anterior Pemeriksaan kognitif : MMSE 17/30 Klarisfikasi Istilah Kaku : tidak fleksibel Tremor Kasar : gemetar atau menggigil yang involunter yang getarannya lambat

Upload: charisma-tiara-ressya

Post on 20-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

uygyuiggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

TRANSCRIPT

Skenario B Blok 20

Skenario B Blok 20Ny.L, umur 69 tahun, dibawa ke dokter karena sering tidak bisa pulang (lupa jalan pulang) dan sering ketinggalan belanjaan di pasar. Kejadian ini sering berlangsung 1 tahun dan semakin berat. Sejak 1,5 tahun yang lalu penderita sudah sukar berjalan karena badannya kaku, tangannya mengalami tremor kasar dan mudah jatuh.

Pemeriksaan Fisik

GCS 15, TD 170/100, nadi 82x/menit regular, RR 20x/ menit, temperature 37,2o C

Status neurologist: gerakan dan kekuatan ekstremitas menurun, tremor kasar di kedua lengan, lain lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium: GDS 140 mg/dl, kolestrol total 260 mg%, TG 120 mg%

Pemeriksaan penunjang: MRI kepala dalam batas normal dengan atropi ringan di lobus anteriorPemeriksaan kognitif: MMSE 17/30

Klarisfikasi Istilah

Kaku

: tidak fleksibelTremor Kasar

: gemetar atau menggigil yang involunter yang getarannya lambat

Atropi: Menjadi kurus, pengecilan ukuran sel, jaringan, organ atau bagian tubuh

MMSE: Mini Mental Status Examination, sebuah pemeriksaan untuk menilai kemampuan kognitif seseorang secara kuantitatif, termasuk orientasi, registrasi, atensi, kalkulasi, dan bahasa. Scoringnya dari 0 s.d. 30Kognitif: Berjalannya proses pikiran yang membuat kita waspada akan objek pikiran dan persepsi, mencakup semua aspek pengamatan, pemikiran, dan ingatan

Lupa jalan pulang : Mudah jatuh

: Identifikasi Masalah1. Ny.L, umur 69 tahun, dibawa ke dokter karena sering tidak bisa pulang (lupa jalan pulang) dan sering ketinggalan belanjaan di pasar. Kejadian ini sering berlangsung 1 tahun dan semakin berat2. Sejak 1,5 tahun yang lalu penderita sudah sukar berjalan karena badannya kaku, tangannya mengalami tremor kasar dan mudah jatuh3. GCS 15, TD 170/100, nadi 82x/menit regular, RR 20x/ menit, temperature 37,2o CStatus neurologist: gerakan dan kekuatan ekstremitas menurun, tremor kasar di kedua lengan, lain lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium: GDS 140 mg/dl, kolestrol total 260 mg%, TG 120 mg%

Pemeriksaan penunjang: MRI kepala dalam batas normal dengan atropi ringan di lobus anterior

Pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30

Analisis Masalah:1. Ny.L, umur 69 tahun, dibawa ke dokter karena sering tidak bisa pulang (lupa jalan pulang) dan sering ketinggalan belanjaan di pasar. Kejadian ini sering berlangsung 1 tahun dan semakin berata. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dengan gejala yg dialami? 1Penyakit ini paling kerap terjadi pada usia 60-an,70-an dan 80-an ke atas ,namun pada kasus yang jarang gangguan ini muncul padausia 40-an dan 50-an (disebut sebagai demensia aeitan dini).Insidenspenyakit alzeimer juga meningkat seiring dengan pertambahan usia ,dan diperkirakan angkanya 0,5 persen per tahun dari usia 65 sampai 69,1 persen per tahun dari usia 70sampai 74,2 persen per tahun dari usia 75 sampai 79,3 persen pertahun dari usia 80-84,dan 8 persen per tahun dari usia 85 ke atas.Progresinya bertahan namun terus menurun.Taksiran kematian sejak awitan gejala sebeluimnya diperkirakan antara 5 sampai 9 tahun ,namun pada penelitian terhadap pasien Alzheimer tahun 2001,median angka harapan hidup hanya 3 tahun setelah awitan gejala.(Kaplan and Saddock)

b. Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita

seimbang. 5 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan,pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun. Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun didalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan alasan yang belum diketahui.

c. Bagaimana anatomi dan fisiologi otak berkaitan dengan fungsi neurobehavior? 2PENDAHULUANNeurobehavior adalah hubungan antara fungsi otak dengan perilaku dan proses berpikir manusia

Fungsi neurobehavior ini diatur oleh hormon yang diproduksi dalam otak, yaitu hormon serotonin (5-hydroxy-typtamine)

Neurobehavior terkait dengan pola perilaku hidup seseorang yang berhubungan dengan sistem neural (sistem saraf) seperti pola tidur, mood atau suasana hati, stress, nafsu makan dan kesadaran diri.

Anatomi SistemNeurobehaviorSistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin : ensephalon) dan sumsum tulang belakang (Latin : medulla spinalis).

SSP Menerima asupan sensori melalui serabut sensori (dendrit)di dalam saraf spinal dan saraf kranial lalu mengirimkan impuls motorik melalui akson dalam saraf yang sama.

1.OTAKOtak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

Otak besar (serebrum)Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak tengah (mesensefalon)Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

Otak kecil (serebelum)Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Sumsum sambung (medulla oblongata)Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

Jembatan varol (pons varoli)Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

2.MEDULA SPINALISMedula spinalis : terletak di dalam kanalis neural dari kolumna vertebra menjalar kebawah dan memenuhi kanalis nural sampai setinggi vertebra lumbalis ke 2

3.NEURONSusunan saraf pusat manusia terdiri atas sekitar 100miliar neuron.Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomi dan fungsional system persarafan.Struktur Neuron :Neuron neuron dapat mempunyai berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda, salah satunya adalah tipe neuron multipolar yang merupakan jenis yang paling banyak terdapat didalam system saraf pusat.Different kinds of neurons:

KLASIFIKASI STRUKTUR NEURONKlasifikasi struktur neiuron berdasarkan pada hubungan antara dendrit,badan sel , dan akson mencakup :

a)Neuron tanpa aksonSecara struktur lebih kecil dan tidak mempunyai akson. Neuron ini berlokasi di otak dan berapa organ perasa khusus.

b)Neuron bipolarUkuran dari neuron bipolar lebih kecil dibandingkan dengan neuron unipolar dan multipolar. Neuron bipolar sangat jarang ada, tetapi mereka ada di dalam organ perasa khusus, neuron ini menyiarkan ulang informasi tentang pengelihatan, penciuman , dan pendengaran dari sel sel yang peka terhadap rangsang ke neuron neuron lainnya.

c)Neuron unipolarDi dalam suatu neuron unipolar,dendrite dan akson melakukan proses secara berlanjut. Dalam suatu neuron,segmen awal dari cabang dendrite membawa aksi potensial dan neuron ini memiliki akson. Beberapa neuron sensorik dari saraf tepi merupakan neuron unipolar dan sinaps neuron berakhirdi system saraf pusat (SSP).

d)Neuron multipolarNeuron multipolar lebih banyak memiliki dendrite dan dengam satu akson. Neuron ini merupakan tipe neuron yang sebagian besar berada di SSP. Contoh tipe neuron ini adalah seluruh neuron motorik yang mengendalikan otot rangka.

BADAN SELSecara relative badan sel lebih besar dan mengelilingi nucleus yang didalamnya terdapat nucleolus.Di sekelilingnya terdapat perikarion yang berisi neurofilamen yang berkelompok yang disebut neurofibril.Diluarnya terhubungkan dengan denrit dan akson yang memberikan dukungan terhadap proses proses fisiologis.DENDRITDenrit adalah tonjolan yang menghantarkan informasi menuju badan sel.Merupakan bagian yang menjulur keluar dari badan sel dan menjalar ke segala arah.AKSONTonjolan tunggal dan panjang yang menghantarkan informasi keluar dari badan sel disebut akson.Dendrit dan akson,secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf.Kemampuan untuk menerima,menyampaikan,dan meneruskan pesan pesan neural disebabkan sifat khusus membrane sel neuron yang mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektrokimia.Diagram of a typical myelinated vertebrate motoneuron

Mechanisms for propagating action potentials (Mekanisme untuk penyebaran potensi tindakan)

KLASIFIKASI FUNGSIONALNeuron-neuron juga dikategorikan berdasarkan kelompok fungsionalnya meliputi :

a.Neuron sensorikNeuron sensorik berasal dari divisi aferen dari system saraf tepi (SST). Neuron ini membawa informasi dari reseptor pesan sensorik untuk dibawa ke system saraf pusat. Reseptor sensorik yang lebih spesifik meliputi :

Eksteroseptor , menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan luar dan informasi yang didapat dari sentuhan, suhu , sensasi tekanan dan informasi yang didapat dari indera seperti penglihatan, penciuman, pendengaran dan peraba.

Proprioseptor , memonitor keadaan posisi dan pergerakan otot rangka dan sendi

Interoseptor , memonitor kondisi system pencernaan, pernafasan , kardiovaskular , perkemihan , reproduksi serta beberapa sensasi perasa dan rasa nyeri.

b.Neuron motorikNeuron motorik atau neuron eferen membawa instruksi-instruksi dari SSP menuju efektor perifer. Neuron ini akan menstimulasi atau memodifikasi aktivitas dari jaringan-jaringan perifer , organ atau system organ. Tubuh manusia memiliki sekitar 500.000 neuron motorik.

c.InterneuronInterneuron atau neuron asosiasi berada di antara neuron sensorik dan motorik. Interneuron terdapat diseluruh otak dan batang otak.

NEUROGLIAAdalah sel penyokong untuk neuron-neuron SSP sedangkan sel Schwann menjalankan fungsi tersebut pada SST. Ada 4 sel neuroglia :

a.Mikroglia

b.Ependimal

c.Astroglia

4. SISTEM MOTORIKSistem motorik secara teknis termasuk area otak, traktus serabut desendens, dan neuron neuron motorik yang terlibat dalam pembentukan, pengubahan, gerak atau penyesuaian tonus otot jantung dan otot polos, serta dalam mengatur sekresi dari berbagai sel-sel kelenjar eksokrin dan endokrin tertentu.

Fungsi Saraf Pusat-Mengendalikan semua organ

Pusat pengambilan keputusan

Pusat presepsi dan Interpretasi

Pusat pengendali sesuatu yang dipengaruhi oleh kemauan

Pusat pengendali sesuatu yang TIDAK dipengaruhi kemauan

Fungsi Luhur dst.

SISTEM SARAF TEPISistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang,membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar

1. Sistem Saraf SadarSistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.Saraf OtonomSistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem sarafsimpatikdan sistem sarafparasimpatikTabel Fungsi Saraf OtonomParasimpatikSimpatik

mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan mengerutkan kantung kemih memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar pencernaan menghambat kontraksi kandung kemih

REFLEKSPada dasarnya refleks adalah responmotorik seketika dan otomatis terhadap asupan sensori

Refleks ini timbul dari hubungan anatomi yang khusus di antara reseptor sensori, neuron sensori, interneuron, motorik somatik, atau otonom, dan organ-organ efektor.

organ-organ efektor : (otot skeletal, otot polos, dan otot jantung, atau kelenjar eksokrin dan endokrin)

Jenis jenis refleks :Refleks medulla spinalis (nyeri: refleks menarik/menghindar)

Refleks Otak (refleks yang melibatkan pusat vasomotor dan kardioregulatori medulla, ditambah pusat pengaturan pupil, termasuk midbrain)

Sitem fungsional yang terintegrasi

1. Formula bulboretikular

2. Sitem pengaktifasi retikular (SPR)

a.Sensasi Dan Reseptor

b.Neuro Sensori

c.Jaras Sensori

3. Sistem Limbik (hipotalamus, angulus, girus korteks, amigdala, hipokampus di dalam lobus temporal, dan septum serta traktus serabut interkoneksi di antara area itu, yang menjadi satu unit fungsional otak

d. Apakah kondisi yg dialami Ny.L masih tergolong normal? 3e. Bagaimana etiologi dan mekanisme dan kelainan pada Ny.L ? 4f. Apa makna klinis dari gejala telah berlangsung 1 tahun dan semakin berat? 52. Sejak 1,5 tahun yang lalu penderita sudah sukar berjalan karena badannya kaku, tangannya mengalami tremor kasar dan mudah jatuha. Pertanda apakah badan kaku, tangan tremor kasar, dan mudah jatuh pada Ny.L? 6b. Bagaimana keterkaitan gejala yang diderita sejak 1,5 tahun yang lalu dengan sekarang? 7c. Bagaimana mekanisme badannya kaku, tangannya mengalami tremor kasar dan mudah jatuh? 8d. Bagaimana hubungan kelainan kognitif dengan kelainan motorik pada kasus? 93. GCS 15, TD 170/100, nadi 82x/menit regular, RR 20x/ menit, temperature 37,2o C

Status neurologist: gerakan dan kekuatan ekstremitas menurun, tremor kasar di kedua lengan, lain lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium: GDS 140 mg/dl, kolestrol total 260 mg%, TG 120 mg%

Pemeriksaan penunjang: MRI kepala dalam batas normal dengan atropi ringan di lobus anterior

Pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari:i. Vital sign 10

ii. Status neurologi 11

iii. Pemeriksaan laboratorium 12

iv. Pemeriksaan penunjang 13

v. Pemeriksaan kognitif 14b. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan MMSE? 15c. Apa dampak dari atropi di lobus anterior? 16d. Apa saja gejala yang timbul akibat kelainan fungsi kognitif? 17e. Bagaimaa hubungan Tekanan Darah 170/100 dengan keluhan pada Ny. L? 18f. Bagaimana hubungan kolestrol dengan keluhan pada Ny.L? 194. Bagaimana diagnosis banding pada kasus? 205. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus? 216. Apa diagnosis kerja pada kasus? 227. Apa pemeriksaan penunjang tambahan yang diperlukan pada kasus? 238. Bagaimana epidemiologi pada kasus? 24Penyakit Parkinson di jumpai disegala bangsa, dan satu sampai lima diantara seribu penduduk menderita penyakit ini. Kebanyakan penderita penyakit ini pada usia 40-60 tahun, dengan perbandingan laki-laki dan wanita 5:4. Factor genetic mungkin mempunyai peranan penting pada beberapa keluarga, khususnya bila terdapat pada usia di bawah 40 tahun (Parkinsonismus juvenilis). Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkatdari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahunParkinson disease tersebar luas diseluruh dunia, dapat mengenai seluruh ras, baik pria maupun wanita dalam perbandingan yang hampir sama, dan kecenderungan penyakit pada pria. Prevalensi meningkat secara tajam pada kisaran usia 65 hingga 90 tahun; kurang lebih 0,3% dari seluruh populasi dan 3% manusia dengan usia diatas 65 tahun terkena Parkinson disease. 5-10% pasien PD, memiliki gejala pada usia kurang dari 40 tahun (varietas ini diklasifikasikan sebagai young-onset Parkinsons disease atau PD yang terjadi pada usia muda). Insidensi terendah terdapat pada populasi Asia dan kulit hitam Afrika. Sedangkan insidensi tertinggi didapatkan pada kaum kulit putih. Kulit hitam Afrika memiliki insidensi yang lebih rendah dibandingkan kulit hitam Amerika; meskipun demikian prevalensi terdapatnya Lewy bodies dalam jaringan otak ras Nigeria, tampak sama dengan populasi ras kulit putih Amerika. Pola ini memberikan kecenderungan bahwa perkembangan Parkinsons disease adalah global dan menyeluruh, namun faktor lingkungan memiliki peranan penting dalam menimbulkan penyakit ini.

Secara umum lingkungan pedesaan -walaupun tidak selalu- memiliki keterkaitan tersendiri terhadap peningkatan resiko terjadinya PD.Ada berbagai macam faktor yang mendukung hal tersebut, seperti pemakaian herbisida atau pestisida dan paparan terhadap air sumur.

9. Bagaimana faktor resiko pada kasus? 2510. Bagaimana patogenesis pada kasus? 26Pengembangan percobaan penyakit Parkinson melalui penggunaan MPTP terhadap makhluk primata menciptakan pandangan terbaru dalam suatu strategi terapi. Pada binatang percobaan pada akhirnya berkembang suatu sindroma Parkinson tipikal, yang ditandai dengan hilangnya sel dopaminergik di substansia nigra dan ditemukanny aktivitas spontan yang abnormal (gerakan involunter abnormal) serta respon abnormal sensorimotor dari neuron di basal ganglia. Dasar dari penelitian tersebut dihubungkan oleh adanya defisiensi dopamine yang menyebabkan peningkatan aktivitas inhibisi terhadap -aminobutyric acid (GABA)-penggunaannya (GABAergic) di nucleus basal ganglia, segment dalam globus pallidus, dan pars retikulata substansia nigra. Peningkatan aksi dari 2 struktur terakhir di atas setidaknya dapat dibangkitkan melalui 2 mekanisme; pengurangan inhibisi GABAergik secara langsung berasal dari striatum (nucleus caudatus dan putamen) dan eksitasi yang berlebihan melalui mekanisme tidak langsung, yang terdiri dari 2 hubungan neuron penghambat, pertama dari striatum ke segmen externa globus pallidus dan kedua berasal dari segmen nucleus subtalamicus. Nucleus subtalamicus membangkitkan segment internal globus pallidus dan pars retikulata substansia nigra melalui neurotransmitter glutamate.(3)Di striatum, output dari neuron GABAergik bekerja secara langsung pada segmen internal globus pallidus dan pars retikulata substansia nigra yang didominasi oleh reseptor dopamine D1. Sedangkan reseptor D2 dopamin lebih dominan pada output neuron GABAergik di segmen external globus pallidus. Dopamine memiliki efek yang berbeda terhadap reseptor-reseptor ini dan oleh karena itu, pada perangsangan neuron di daerah striatal, akan membangkitkan reseptor D1 (sumber dari jalur langsung striatopallidal) dan menginhibisi neuron dengan reseptor D2 (sumber dari jalur tidak langsung striatopallidal). Dalam keadaan normal (non-defisiensi dopamine) terdapat keseimbangan aktivitas antara jalur langsung dan jalur tidak langsung pada internal segmen globus pallidus dan pars retikulata substansia nigra. Sedangkan pada defisiensi dopamine (misalnya pada keracunan MPTP dan penyakit Parkinson) menyebabkan overaktifitas dalam jalur tidak langsung, dikarenakan peningkatan glutamatergik ke dalam segmen internal globus pallidus dan pars retikulata substansia nigra serta mengurangi aktivitas inhibisi terhadap jalur langsung GABAergik, bahkan lebih jauh lagi, dapat meniadakan aktivitas inhibisi pada internal segmen globus pallidus dan pars retikulata substansia nigra. Karena struktur ini menggunakan neurotransmitter GABA sebagai inhibitor, maka kelebihan output dari basal ganglia akan menimbulkan peningkatan inhibisi, lalu bahkan dapat mematikan nucleus dari thalamus dan batang otak yang menerima aliran tersebut.(3)Inhibisi yang berlebihan di thalamus menimbulkan supresi terhadap system motorik kortikal, yang memungkinkan terjadinya akinesia, rigiditas dan tremor, sedangkan inhibisi terhadap proyeksi desendens area lokomotor batang otak dapat menyebabkan abnormallitas gaya berjalan dan postur tubuh. Study menggunakan positron-emission tomografi menunjukkan kebalikan dari akinesia dengan obat-obatan dopaminergik yang dihubungkan dengan peningkatan abnormal aktifitas dari area korteks motorik dan premotorik. Studi ini menunjukkan bahwa dopamine dapat mengurangi kelebihan aliran inhibisi dari nucleus basal ganglia. Tentu saja, terdapat pengurangan gejala dengan pemberian reseptor dopamin agonis apomorphine (D1 dan D2) dalam dosis terapi Parkinson pada primata yang diberi MPTP dan pasien penyakit Parkinson.(3)11. Bagaimana tatalaksana pada kasus? 2712. Bagaimana komplikasi pada kasus? 2813. Bagaimana pencegahan pada kasus? 2914. Bagaimana prognosis pada kasus? 3015. Bagaimana SKDI pada kasus? 31Hipotesis:

Ny.L, 69 tahun, dengan keluhan utama lupa jalan pulang dan sering ketinggalan belanjaan di pasar disertai tremor kasar dan kaku diduga mengalami dementia dan Parkinson. LI

1. Dementia

2. Mild Cognitive Impairment

3. Parkinson DiseaseIvanty

1, 12, 23, 3, 14, 25 LI 2Tatia

2, 13, 24, 4, 15, 26 LI 3Citra

3, 14, 25, 5, 16, 27 LI 1Frandi

4, 15, 26, 6, 17, 28 LI 2Shelvia

5, 16, 27, 7, 18, 29 LI 3Eliya

6, 17, 28, 8, 19, 30 LI 1Irin

7, 18, 29, 9, 20, 31 LI 2Janeva

8, 19, 30, 10, 21 LI 1Anna

9, 20, 31, 11, 22 LI 2Kristian10, 21, 1, 12, 23 LI 3Sharanjit11, 22, 2, 13, 24 LI 1TOLONG SEMUA TUGAS DIJAWAB SEMUA SESUAI YANG SUDAH DIBAGI, LI JUGA DICARI, KUMPUL DALAM BENTUK WORD YANG RAPI. TERIMAKSIH