aw indonesian 2013-1002

48
A merika di 02 - 2013 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Iman Kekal Ketika Kita Melihat Keindahan Kemenangan Mengatasi Pencobaan 12 27 23 A merika di MEMBANGUN SEBUAH GEREJA

Upload: adventist-world-magazine

Post on 10-Mar-2016

299 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

AW Indonesian 2013-1002 official

TRANSCRIPT

Page 1: AW Indonesian 2013-1002

Amerikadi

02 - 2013

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Iman Kekal Ketika Kita MelihatKeindahan

KemenanganMengatasi Pencobaan

12 2723

AmerikadiMEMBANGUN SEBUAH GEREJA

Page 2: AW Indonesian 2013-1002

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Trombosis Vena Bagian Dalam

C E R I T A S A M p U l

16Membangun Sebuah Gereja di

AmerikaOleh Julie Z. LeeAmerika Serikat adalah negara mak-mur. Tetapi itu tidak membuat jemaat kecil mudah beribadah dalam bangun-an mereka sendiri.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Jangan Ragu: Tuhan Kendalikan, Bagian 2 Oleh Ted N. C. Wilson Keberhasilan kita adalah pasti.

12 R E N U N G A N

Iman Kekal Oleh Jorge Iuorno Jika iman itu adalah satu perjalanan, apakah kita memiliki cukup banyak iman untuk tiba pada tuju an kita?

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

1, 10, 50 % Oleh Gerald A. Klingbeil Tidak ada batasan kepada uluran kasih Allah bagi yang hilang

20 T A M P I L A N K H U S U S

Jurnal Indonesia Oleh Mark A. Finley Peristiwa-peristiwa dan kesan-kesan dari salah satu ladang misi besar dunia

23 S E K I L A S F O T O

Ketika Kita Melihat Keindahan Sekilas tentang Allah dari alam ini.

24 R O H N U B U A T

Menyadari Realitas Surgawi Oleh Alberto R. Timm Bagaimana Ellen White menjelaskan pekerjaan pemerintahan Allah yang tak terlihat.

26 P E R T A N Y A A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Nubuatan Digenapi

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Kemenangan Mengatasi Pencobaan

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E p A R T E M E N T A l

Americain

Februar y 2013

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

FaithEverlasting

When WeBeauty

Victory OverTemptation

12 2723

See

Americain

www.adventistworld.orgTersedia dalam 13 bahasa secara online

02 - 2013

Pada Sampul: Sukarelawan di situs proyek Decatur-Hartselle yang sedang mendiskusikan kelistrikan un-tuk bangunan gereja baru. Lebih dari 50 sukarelawan Maranatha telah menolong proyek tersebut, bersama dengan sekian banyak anggota gereja. F O T O O L E H L E O n E L M a c i a s

2 Adventist World | 02 - 2013

Page 3: AW Indonesian 2013-1002

■ Kantor Misi gereja Advent mengumumkan beberapa direktur baru sebagai bagian dari pe-rombakan ulang dan peluncuran kembali pusat belajar bagi berbagai kelompok budaya.

Gerson Santos kini melayani sebagai Direktur Urban Ministry Study Center yang baru, berbasis di New York City. Santos juga adalah sekretaris eksekutif Konferens Greater New York.

Pusat layanan kota (Urban Ministry) itu di-bentuk menanggapi inisiatif gereja sedunia untuk penginjilan perkotaan yang luas. Pusat itu didiri-kan untuk membantu para pemimpin pelayanan di seluruh dunia sementara mereka membuat ren-cana untuk jangkauan luar di kota-kota besar di wilayah mereka masing-masing. Tahun depan ge-reja Advent akan memulai upaya itu, mulai de-ngan dorongan jangkauan luar utama di New York City sebagai bagian dari inisiatif NY13 gere-ja.

Enam pusat belajar Misi Global kini melayani gereja untuk memperlengkapi para pemimpin dan anggota untuk membangun jembatan pemaham-an kepada mereka yang berasal dari agama dan tradisi non-Kristen. Direktur pusat-pusat belajar, Rick McEdward berkata, tujuan dari pusat-pusat itu adalah untuk mencip-takan model pelayanan, materi, dan mengajar orang Advent mengabarkan Kristus dalam satu cara yang holistis dan diterima dari sudut kebudayaan.

“Orang Advent biasanya sangat bagus dalam membagikan iman mere-ka kepada orang Kristen lain, tetapi kita harus memberikan satu kesaksian yang ramah bagi mereka yang belum mengenal Kristus,” kata McEdward.

McEdward berkata World Jewish-Adventist Friendship Center telah pin-dah dari Yerusalem ke Paris. Perancis memiliki populasi ketiga terbesar se-telah Israel dan Amerika Serikat, menurut World Jewish Population Study. Richard Elofer, mantan ketua Ladang Israel, akan terus melayani sebagai direktur.

Pengumuman itu tiba minggu ini selama pertemuan para direktur pu-sat belajar di Kamboja. Kelompok itu bertemu dua kali setahun untuk me-rencanakan bagaimana gereja Advent dapat membangun jembatan kepada budaya dan keadaan di luar dari pelayanan tradisional.

Juga, Hindu Study Center, yang sebelumnya berbasis di India, baru-ba-ru ini mulai kembali di negara Karibia Trinidad, rumah bagi populasi be-sar penyebarluasan bangsa India. Cliffmond Shameerudeen, seorang warga Guyana keturunan India, menjabat sebagai koordinator.

Gregory Whitsett kini memimpin Center for East Asian Religions and Traditions, yang sebelumnya Buddhist Study Center. Ia memulai tempat

l A p O R A N S E D U N I A

Bersambung ke halaman berikutnya

Mengapa Kita Membangun

D E p A R T E M E N T A l

Pergantian PemimpinPusat Studi Advent

PUSAT STUDI: Gerson Santos adalah direktur Urban Ministry Study Center yang baru milik Advent.

PH

OT

O

cO

ur

TE

sy

a

dv

En

Ti

sT

M

is

si

On

Izinkan saya mengakuinya: Saya suka keagungan, agak gelap merenung di katedral, di

mana semua manusia tampak kecil dan terdiam. Tetapi saya tidak ingin gereja saya membangun sebuah katedral.

Sebagai turis, saya telah mengunjungi puluh-an katedral besar di dunia. Roma Katolik, Angli-kan, Episkopal, Lutheran—bahkan Kristal—ba-ngunan ini menampilkan keluasan secara skala yang mengesankan maupun menyulitkan saya. Bahkan saat saya mengagumi “penopang yang se-olah terbang” dan langit-langit berkubah, hati ke-pendetaan saya mulai menghitung biaya dari se-mua yang mata saya lihat.

Untuk bangunan gereja katedral—atau proyek gereja yang sama besar—adalah sebuah pernyata-an teologi dan misi serta arsitektur. Sejarawan ge-reja mengingatkan kita bahwa zaman bangunan katedral bertepatan dengan era aktivitas misiona-ris yang sedikit dalam sejarah Kristen. Bangun-an—besar, secara visual mengesankan—seharus-nya menarik mereka yang tersesat dan hilang, ti-dak untuk mencari mereka. Dan setelah menge-nakan pajak pada jutaan kaum awam untuk membangun gereja itu, hanya ada sedikit uang berharga yang tersisa untuk penginjilan, dan sedi-kit yang bersedia untuk melakukannya.

Sebagai salah satu agama Kristen yang paling cepat bertumbuh di planet ini, Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh membangun gereja-gereja—banyak sekali—setiap tahun. Melalui program je-nius “One-Day Church” milik Maranatha Interna-tional, dan tenaga kerja relawan berdedikasi, ratu-san bangunan gereja baru berdiri setiap tahun. Gereja-gereja tersebut memberikan kita naungan di musim panas dari panasnya matahari di Sahara yang tak henti-hentinya. Gereja-gereja tersebut memberi kita naungan dan kehangatan dari angin dingin yang menusuk dari Alberta atau Ukrain. Gereja-gereja tersebut menaungi kita dari hujan di daerah beriklim tropis yang lebat, dan mena-warkan tempat untuk menyembah Tuhan bersa-ma-sama ketika salju tertumpuk banyak di pintu.

Tapi gereja-gereja adalah tempat utama di mana orang percaya berkumpul untuk membica-rakan iman, untuk menanggung beban satu sama lain, untuk menuangkan pujian tulus kepada Ye-sus, dan belajar bagaimana lebih efektif membawa kabar baik—sehingga gereja-gereja lainnya akan dibangun di tempat lain, sampai Ia datang. Ini se-mua adalah tentang ibadah dan misi.

Saat Anda membaca cerita sampul bulan ini, berdoalah agar mata Anda dapat meli-

hat bangunan gereja Anda sebagai Tuhan melihatnya—gudang dari pada iman, melalui iman, dengan iman, dan bahkan lebih banyak iman.

02 - 2013 | Adventist World 3

Page 4: AW Indonesian 2013-1002

barunya pada bulan September. Pusat itu ditempatkan di Thailand sejak pemben-tukannya pada tahun 1992. Whitsett dan keluarganya telah menghabiskan lebih dari 10 tahun di Asia Tenggara sebagai misionaris. Ia menggantikan Scott Gris-wold, yang melayani sebagai direktur se-lama 10 tahun.

Dua pusat belajar lain adalah Center for Secular and Postmodern Studies, yang berbasis di São Paulo, Brazil, dan Global Center for Adventist-Muslim Relations, yang memiliki cabang di Berrien Springs, Michigan, Amerika Serikat: Nairobi, Ke-nya; dan London, Inggris.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pusat-pusat belajar, kunjungi www.Ad-ventistMission.org.—dilaporkan oleh Adventist News Net-work.

Di Ivory Coast Wilson Mendesak Rekonsiliasi

■ Ketua Gereja Masehi Advent Ha-ri Ketujuh Sedunia, Ted N.C. Wilson menemui para pemimpin pemerintah-an, komunitas, dan gereja di Afrika Ba-rat selama kunjungan bulan November 2012 ke wilayah tersebut.

Di Ivory Coast, Wilson mengajak di-adakannya perdamaian setelah kerusuh-an sipil tahun lalu seusai pemilihan umum yang dipertikaikan.

Wilson, yang berperan sebagai ekse-kutif daerah bagi gereja Advent di Ivory Coast sejak tahun 1981 sampai 1990, ber-kata, “Selama periode rekonsiliasi di Ivo-ry Coast ini, kita harus memiliki sema-ngat orang Samaria yang baik hati; tugas dari orang Kristen adalah mewakili Kris-tus.”

Ia menyampaikan pidatonya dalam bahasa Perancis selama pidato intinya di Palace of Culture di Abidjan.

Wilson juga menambahkan, “Kita harus memperlakukan para wanita kita dengan sikap hormat. Kita harus memi-liki perilaku yang penuh hormat dan ha-ngat kepada para istri kita, suami kita, dan anak-anak kita. Rekonsiliasi harus

pertama-tama dimulai di dalam rumah tangga, lingkungan sekitar, gereja, dan menyebar luas ke seluruh negeri.”

Ediemou Jacob, ketua Religious Na-tional Forum of Ivory Coast, berkata Wil-son adalah pemimpin keagamaan dunia yang pertama mengunjungi Ivory Coast dengan satu pekabaran perdamaian.

Wilson juga bertemu dengan Presi-den Ivory Coast, Alassane Ouattara pada tanggal 7 November.

Ada sekitar 13.000 anggota gereja Ad-vent di Ivory Coast, yang adalah kantor pusat bagi Divisi Afrika Barat-Tengah. Wilson juga mengunjungi beberapa ne-gara di divisi tersebut.

Di Kota Kumasi selama kunjungan li-ma hari ke Ghana, Wilson bertemu de-ngan Otumfuo Osei Tutu II, yang adalah Asantehene, satu peran kepemimpinan upacara kaum Ashanti. Ayah Wilson, Neal Wilson, yang melayani sebagai ke-tua gereja Advent dari tahun 1979 sam-pai 1990, mengunjungi raja sebelumnya 24 tahun yang lalu.

Ted Wilson memberitahu raja dan para pegawainya tentang hadiah yang di-terima oleh ayahnya—ukir-ukiran ber-bentuk tangan yang sedang memegang sebuah telur. “Penjelasannya adalah bah-wa bilamana Anda terlalu keras kepada bangsa Anda, maka Anda akan meng-hancurkan mereka. Jika Anda terlalu san-

tai dan masa bodoh dan Anda melong-garkan tangan Anda, maka telur itu ja-tuh,” Wilson memberitahu delegasi ter-sebut di Manhyia Palace.

Tutu memuji gereja Advent di Ghana atas sumbangsihnya dalam bidang pen-didikan dan layanan kesehatan. “Saya te-lah menyadari ada banyak disiplin diri di dalam gereja Advent, dan mereka yang ada di gereja percaya pada nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya,” ia berkata melalui seorang penerjemah.

Wilson juga meresmikan sebuah pu-sat aneka budaya di dekatnya, yang di-sponsori oleh kantor-kantor pusat gereja Advent dan South Central Ghana Confe-rence. Pusat itu akan memberikan pela-tihan keterampilan bagi anggota gereja dan masyarakat dalam teknologi infor-masi, makanan, dan menjahit. Juga akan memberikan pelatihan bagi penginjilan dan jangkauan luar.

Pada tanggal 10 November 2012,

l A p O R A N S E D U N I A

TIBA DI ABIDJAN: Ketua Gereja Advent, Ted N.C. Wilson disambut kedatangannya di Abidjan, Ivory Coast. Wilson, yang mengha-biskan waktu sembilan tahun di negara tersebut sebagai ketua daerah gereja Advent, bertemu dengan para pemimpin di bebera-pa negara Afrika Barat.

HADIAH PRESIDEN: Wilson dihadiahi bangku emas oleh perwakilan dari raja kaum Ashanti di Ghana. Hadiah itu, yang menggambarkan tiang dan fondasi kuat, diberikan selama layanan ibadah Sabat di Stadion Baba Yara di Kumasi.

OH

EM

En

g

Ta

wi

aH

OH

EM

En

g

Ta

wi

aH

4 Adventist World | 02 - 2013

Page 5: AW Indonesian 2013-1002

Wilson bergabung bersama sekitar 30.000 peribadat di Stadion Baba Yara di Kumasi untuk layanan ibadah Sabat khu-sus menghormati kunjungannya.

Hari berikutnya Wilson berbicara pa-da upacara penamatan di Universitas Valley View yang dikelola gereja. Ia me-nantang lebih dari 500 anggota kelas ta-matan untuk memiliki sudut pandang Alkitabiah tentang kesuksesan.

“Dalam pekerjaan apapun Allah me-nuntun kalian, maka kalian harus me-nyadari bahwa kesuksesan tergantung pada hubungan Anda dengan Kristus, yang menghasilkan pelayanan yang ren-dah hati kepada Dia dan orang lain,” ka-tanya.

Wilson juga bertemu dengan Alfred Oko Vanderpuije, walikota Advent per-tama di Accra, Ibukota Ghana.

Terdapat sekitar 375.000 anggota di Ghana Union Conference.

Istri Wilson, Nancy, dan para pejabat divisi menyertai beliau pada perjalanan itu. Sebelumnya, pada pertemuan akhir tahun divisi itu, komite eksekutif memu-tuskan untuk menganugerahkan status konferens mandiri kepada 14 unit admi-nistratif di Nigeria dan satu unit di Libe-ria. Langkah tersebut menyoroti perkem-bangan gereja di wilayah-wilayah terse-but dalam hal keuangan dan kepemim-pinannya—dilaporkan oleh Gilbert Weeh, Solace Asafo Hlordzi, dengan staf ANN.

Mexico: Alkitab Ditulis Tangan dengan Rekor Waktu, di Universitas Advent

■ Penunjuk waktu berhenti pada ang-ka 59 menit, 52 detik, dan pecahan da-ri satu detik. Itu adalah satu rekor yang dicapai setelah lebih dari 2.150 individu bangkit dari tempat duduk mereka de-ngan satu seruan setelah menulis tangan seluruh Alkitab. Aktivitas itu terjadi di

Universitas Montemorelos—lemba-ga yang dikelola gereja Advent di Mon-temorelos, Nuevo Leon, Mexico—pada tanggal 24 November 2012.

Peristiwa bersejarah tersebut meru-pakan bagian dari peringatan ketujuh puluh tahun lembaga tersebut memberi-kan pendidikan Kristen Advent.

Dengan mengenakan kaus peringatan dengan angka 70 dicetak di atasnya, para siswa, staf pengajar, alumni, dan anggota komunitas dan para pengunjung ma-sing-masing menyalin 20 sampai 25 ayat di gelanggang itu, satu peristiwa yang di-harapkan akan tercatat secara resmi da-lam Guinness World Record, kata para pengurus.

“Tujuan acara itu adalah menekan-kan nilai dari Alkitab sebagai fondasi dari sistem pendidikan Advent,” kata Juan Jo-se Andrade, Direktur Ellen White Re-search Center di Mexico dan pengurus acara itu.

Alejandro Zepeda, seorang notaris, mengesahkan waktunya dan melakukan dokumentasi sah untuk mendaftarkan waktu yang memecahkan rekor tersebut.

Walikota Montemorelos Gerardo Ala nis dan istrinya, Minerva, hadir sela-ma acara bersejarah itu. “Saya merasa Al-lah ada di sini,” kata Walikota Alanis.

Israel Leito, ketua gereja di Inter-Amerika, mengucap selamat kepada uni-versitas via telepon untuk inisiatif yang fokus pada Alkitab tersebut.

Para pendeta Advent dari seluruh

Mexico juga berpartisipasi dalam menya-lin Alkitab tersebut.

Inisiatif itu disarankan oleh seorang siswa dan kemudian menyibukkan lebih dari 20 koordinator selama tiga bulan dan sekitar 85 asisten untuk menuntun para penyalin, kata para pengurus.

Stacy Olmedo, seorang mahasiswa komunikasi berumur 20 tahun, menyalin Kejadian 23 dan empat ayat pertama pa-sal 24. “Saya senang sekali menjadi bagi-an dari ini,” katanya. “Diperlukan ba-nyak konsentrasi, dan saya sangat me-nyukainya, meskipun hanya 24 ayat yang harus saya catat.”

“Secara pribadi, ini membantu kehi-dupan rohani saya dan menjadikan saya lebih sadar tentang pentingnya Firman Allah,” kata Jency Cordova, seorang ma-hasiswa kedokteran.

“Sungguh suatu keistimewaan,” kata Jaime Blanco, direktur layanan sekolah. “Kami semua yang berpartisipasi bisa menikmati sebagian dari Firman Allah.”

Jorge Manrique, direktur Faculty of Engineering and Technology, istrinya, dan dua putera senang bersama-sama menyalin ayat-ayat. “Sebagai satu keluar-ga, itu adalah satu pengalaman meng-gembirakan yang menguatkan kembali komitmen kami dalam bersekutu dengan Allah dan membaca Alkitab,” kata Man-rique. “Kami merasa begitu senang men-jadi bagian dari proyek ini dan bisa

l A p O R A N S E D U N I A

REKOR RESMI: Alejandro Zepeda, notaris Montemorelos, Nuevo Leon, Mexico memperlihatkan total waktu 59:52 menit yang diperlukan untuk me-nulis tangan Alkitab, oleh ratusan pemimpin Advent, mahasiswa, dan staf pengajar di Universitas Montemorelos, di Mexico, pada tanggal 24 Novem-ber 2012. Acara bersejarah itu diharapkan dicatat dalam Guinness World Record, dan merupakan salah satu dari banyak aktivitas peringatan ke-70 keberadaan universitas tersebut.

da

ni

EL

g

aL

La

rd

O

Bersambung ke halaman berikutnya

02 - 2013 | Adventist World 5

Page 6: AW Indonesian 2013-1002

mengidentifikasi para penulis kuno.” Ia menambahkan, “Itu mendorong kami dan mengingatkan kami lagi bahwa Alki-tab adalah satu-satunya sumber sejati, Firman Allah.”

Begitu salinan telah selesai dan pe-nunjuk waktu berhenti, semua halaman salinan dikumpulkan dan disusun di per-pustakaan dan dibawa ke gereja universi-tas selama program dua jam untuk me-nutup Sabat. Penyalinan tersebut, yang disebut Alkitab Peringatan Ketujuh pu-luh, akan dipamerkan di Ellen G. White Research Center di kampus.

“Apa yang penting dari aktivitas ini bukan fakta bahwa kami telah menyalin Alkitab,” kata Ismael Castillo, rektor Universitas Montemorelos, “tetapi mo-men berharga yang kami miliki bersama dengan Allah Yang Maha Tinggi.”

“Keinginan terbesar kami adalah agar Firman Allah menjadi fondasi dari kehi-dupan perenungan kita setiap hari.”—dilaporkan oleh Benjamin Garcia/staf IAD Kadangkala pahlawan yang paling

penting dalam masa perang adalah mereka yang tidak

mempertahankan diri mereka.Bagi beberapa orang, pengakuan penuh

atas kepahlawanannya mungkin memerlu-kan waktu yang lebih lama daripada yang la-in.

Banyak orang Advent kenal baik dengan cerita Desmond T. Doss (http://bit.ly/UpZr-Lu), seorang conscientious objector (tanpa senjata) yang dianugerahi Congressional Medal of Honor atas keberaniannya dalam menyelamatkan jiwa selama Perang Dunia II. Doss, seorang Advent, tidak pernah me-manggul senjata, dan dicemooh oleh rekan-rekan sebayanya. Namun setelah perbuatan yang gagah berani, keberanian Doss dengan segera diakui dengan dianugerahkannya se-buah medali oleh Harry S. Truman yang saat itu menjabat Presiden A.S., berbulan-bulan setelah tanggal 5 Mei 1945, peperangan di mana Doss mendapat kehormatan.

Prinsip nonkombatan adalah budaya la-ma Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Be-berapa anggota gereja di Amerika Serikat, se-

l A p O R A N S E D U N I A

Brazil: Penerbit Advent Memproduksi bagi Pasar Afrika

■ Casa Publicadora Brasileira (CPB), percetakan Advent di Tatuí, São Paulo State, Brazil, akan segera membagi-bagi-kan produknya di Afrika, kata para ek-sekutif.

João Vicente Pereyra, wakil ketua penjualan dan pemasaran, berkata: “CPB dirancang untuk menyediakan bahan ba-caan dalam bahasa Portugis kepada ber-bagai negara, seperti Afrika Selatan, An-gola, São Tomé dan Principe, dan Mo-zambique.”

Akan tetapi, ada daftar perjalanan waktu yang tepat saat buku-buku, maja-lah, dan bahan lain tersedia kepada po-pulasi yang tinggal di wilayah-wilayah ini. Kesepakatan pertama sedang disim-pulkan dengan para pemimpin yang mengatur kantor-kantor pusat adminis-tratif gereja Advent di negara-negara yang berharap memasarkan produknya.

Untuk tahun 2013, para penerbit juga berharap memperluas pengoperasiannya ke dalam format digital. Gagasannya ada-lah bahwa puluhan judul online mungkin tersedia dalam sistem mobile operating seperti iOS dan Android. CPB mendu-duki peringkat pertama dalam volume produksi dan penjualan di antara 63 per-cetakan milik Advent di dunia.

Mulai tahun 2013 penerbitan tradisi-onal seperti Nosso Amiguinho (Our Friend untuk anak-anak berusia 5 sampai 9 tahun), Vida e Saúde (Life and Health), dan Revista Adventista (Adventist Review) juga akan memiliki akses Internet. Satu sistem inti dibentuk untuk menyediakan semua isi ini, mendukung versi cetakan yang sudah ada.—dilaporkan oleh Felipe Lemos, staf ASN

u.

s.

a

rM

y

PH

OT

O

by

s

Pc

.

JO

sE

PH

J

Oy

nT

an

sE

L

OL

iv

Er

/a

nn

KEBERANIAN DIHARGAI: Kolonel Jeremy Martin dari militer AS, kiri, memandang seorang veteran militer dan mantan spe-sialis medis Charles Shyab yang telah me-nerima Medali Bintang Perunggu karena keberaniannya oleh Senator AS Barbara A. Mikulski pada saat sebuah upacara formal 9 Nov. 2012. Sekitar 250 anggota keluarga, tokoh masyarakat, staf Informa-si Pertahanan Sekolah dan mahasiswa menghadiri upacara tersebut. Shayb, seorang Advent Hari Ketujuh, adalah se-orang dokter nonkombatan dalam Perang Vietnam.

BUKU-BUKU EKSPOR: João Vicente Pereyra adalah wakil ketua bagian pe-masaran dan penjualan di Casa Publi-cadora Brasileira (Percetakan Advent Brazil) di Tatui, São Paulo State, Brazil. Perusahaan percetakan milik Advent tersebut akan mengekspor bahan ba-caan berbahasa Portugis ke berbagai negara di Afrika.

6 Adventist World | 02 - 2013

Page 7: AW Indonesian 2013-1002

ringkali melayani sebagai tenaga medis dan personil yang tidak berperang pada saat wajib militer, seringkali, seperti Doss, membedakan diri mereka dalam situasi sulit.

Charles Shyab seorang Advent dari Sil-ver Spring, Maryland, menunggu sedikit lebih lama lagi untuk penghargaannya. Datangnya pada tanggal 9 November 2012, lebih dari 44 tahun setelah pepe-rangan hebat dimana ia diakui telah me-nyelamatkan puluhan jiwa. Shayb meneri-ma bintang perunggu yang telah lama di-nanti-nanti dari senator Amerika Serikat Barbara A. Mikulski di Maryland, pada se-buah upacara di Defense Information School di Fort Meade.

Menurut sumber-sumber referensi online, Medali Bintang Perunggu tersebut diberikan oleh semua cabang angkatan bersenjata Amerika Serikat, “karena tin-dakan kepahlawanan, tindakan pahlawan, atau layanan berjasa dalam zona tem-pur.... Medali ini kadang-kadang disebut sebagai Bronze Star dan merupakan peng-hargaan keempat tertinggi dalam lambang pertempuran dan kesembilan tertinggi penghargaan militer AS di urutan priori-tas.“

Karnik Doukmetzian, penasihat umum untuk gereja Advent sedunia dan seorang sahabat Shayb berkata, “Penghar-gaan terhadap kepahlawanannya sebagai seorang medis itu penting, terutama seba-gai pengingat di zaman dan masa seka-

rang ini ketika peperangan diagung-agungkan dan kaum muda mendaftar un-tuk bertempur bukan memilih status con-scientious objector. Selama bertahun-tahun Charlie terus melayani sesamanya dan sis-wa tak terhitung jumlahnya, sejak masa bakti militernya, dengan komitmen yang sama yang ia perlihatkan selama pelayan-annya kepada negaranya.”

Shyab, 68 tahun, berkata dia dulu ada-lah salah seorang dari tiga kelompok yang diperintahkan untuk naik ke Gunung Chu Moor, di mana Vietnam, Laos, dan Kam-boja bertemu. Mereka menghadapi satu batalyon tentara musuh.

“Kami berada di halaman belakang [musuh],” katanya mengenai perjuangan bulan April pada tahun 1968. “Setelah mereka menemukan kami berada di sa-na,... saat itulah saya terluka.“

Bintang Perunggu Shyab untuk kebe-ranian disahkan pada tahun 1968 setelah ia menyelamatkan banyak nyawa tentara Amerika dan terluka di Gunung Chu Moor di Vietnam dekat Ho Chi Minh Trail. Tiga puluh orang tewas dalam aksi penembakan itu, kata Shyab, dan 70 orang lainnya terluka dan 15 orang dievakuasi menjauh dari gunung itu.

“Sekitar satu jam sebelum saya ditem-bak, saya membaca Alkitab, dan telah me-lakukan semacam perenungan,” kenang Shyab, yang berperan sebagai seorang me-dis. “Kemudian saya berdoa kepada Tu-han. Saya berkata, “Saya tidak bisa menye-

lamatkan diri saya sendiri. Saya tidak akan bertahan melalui ini kecuali Engkau me-lindungi saya, Tuhan. Jika ini sesuai de-ngan kehendak-Mu, saya akan menyerah-kan hidup saya kepada-Mu dan menjadi seorang guru.”

Shyab terluka di kedua lengan dan ka-ki, dievakuasi dari zona pertempuran, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit di Jepang.

Ketika ia keluar, ia memiliki kurang dari satu tahun untuk melayani, dan bekerja di ruang gawat darurat di sebuah rumah sa-kit militer di Fort Belvoir di Virginia, Amerika Serikat.

Setelah menyelesaikan gelarnya dalam bidang pendidikan di tempat yang dulu bernama Columbia Union College (seka-rang Washington Adventist University) di Takoma Park, Maryland, Shyab mewu-judkan janjinya kepada Tuhan yang dulu ia buat di lubang perlindungan dan pada tahun 1970 ia memulai karier mengajar-nya. Ia mengajar di Tennessee, Pennsylva-nia, Georgia, dan Virginia.

“Berada di Vietnam membantu saya disiplin di ruangan kelas dan mengajarkan saya empati,” katanya. “Saya juga menjadi seorang saksi. Saya masih memiliki Alki-tab yang dulu saya punya di Vietnam de-ngan noda darah saya di atasnya dan se-potong pecahan peluru. Saya membawa-nya ke ruangan kelas dan berbicara ten-tang kasih dan perlindungan Allah.”

“Setiap hari bagi saya adalah hadiah dan [kesempatan] untuk melakukan ke-hendak Tuhan dan menjadi saksi,” kata-nya.

Alan DeSilva, pendeta gereja Advent Takoma Park, berkata adalah kehormatan bagi dia hadir pada upacara itu. “Saya te-lah mengenal Charlie selama 16 tahun. Dia adalah seorang Kristen yang luar bia-sa,” katanya. “Saya terkesan dengan pida-to yang diberikannya dan bagaimana ia bersaksi tentang Tuhan. Dia adalah con-toh utama penggembalaan semua orang percaya.”—dengan staf Adventist World

l A p O R A N S E D U N I A

Oleh Taashi Rowe, Pengunjung Uni Kolombia, dan Staf Adventist World

karena Pelayanan Tanpa SenjataDihormati

Seorang Nonkombatan Advent

Bekas dokter militer AS Charles Shyab menerima Bintang Perunggu

02 - 2013 | Adventist World 7

Page 8: AW Indonesian 2013-1002

P A N O R A M A S E D U N I A

Kembali kepada pengalaman Yesus yang dicatat dalam Matius 14, izinkan saya membagikan kepada

Anda beban besar kedua yang saya rasa-kan bagi gereja kita pada masa ini: Agar kita bersatu di dalam Kristus sementara menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi.

Matius 14:15 mengatakan bahwa se-

mentara ribuan orang diberi makan oleh Yesus secara rohani, mereka lupa dengan makanan jasmani. Petang pun tiba dan murid-murid mendesak Yesus untuk menyuruh orang-orang pergi membeli makanan.

Tetapi Yesus memiliki beberapa pela-jaran penting untuk diberikan kepada murid-murid, dan kita sekarang ini. Ia berkata, “kamu harus memberi mereka makan” (ayat 16)—menantang murid-murid untuk menyadari ketergantungan mereka yang terus-menerus kepada Allah dan bukan kepada diri mereka sendiri. Sayangnya, mereka tidak memahami maksud itu. Mereka memiliki agenda-agenda pribadi yang berpusat pada diri sendiri yang mencegah mereka menya-dari sepenuhnya kekuatan Allah dalam hidup mereka. Mereka menjawab bahwa yang ada hanyalah lima ketul roti dan dua ekor ikan.

Yesus hanya berkata, “Bawalah ke mari kepada-Ku.” Jangan pernah lupa-kan apa yang dapat Allah lakukan de-ngan yang sangat sedikit jika kita berse-rah kepada rencana-rencana-Nya, bukan kepada kemauan kita sendiri. Ia meng-ambil bekal makan siang yang sedikit itu, memandang ke surga untuk memperli-

hatkan dari mana semua berkat datang-nya, memberkati makanan itu, dan me-mulai mukjizat membuat banyak yang luar biasa—memberi makan sekitar 20.000 orang. Allah adalah Allah dari hal yang tak mungkin! Ia dapat memperoleh segala sesuatu tanpa apa pun jika kita memiliki iman di dalam Dia untuk mela-kukannya.

Rencana-rencana yang Dipatahkan

Setelah mukjizat ini, suatu gerakan berkembang di tengah orang banyak itu, termasuk murid-murid, bahwa inilah sa-atnya memahkotai Yesus sebagai raja—Ia dapat menyediakan segala sesuatu dan menaklukkan bangsa Roma yang dibenci itu! Tetapi Yesus menyadari apa yang te-ngah terjadi, dan Ia menyuruh murid-murid untuk pergi ke perahu dan pergi ke sisi lain danau (lihat ayat 22). Ia me-

nyadari bahwa kalau Ia diangkat menjadi raja di bumi, maka misi keselamatan-Nya dan penyerahan yang bersahaja di salib tidak akan tercapai.

Murid-murid tidak dapat memperca-yainya. Kristus menggagalkan rencana-rencana mereka! Ia mengubah sudut pandang mereka tentang kekuasaan dan menghilangkan kesempatan mereka mendapatkan kemajuan dan status. Rasa benci dan perpecahan mulai tumbuh di dalam hati mereka. Mereka mulai mera-gukan kalau Yesus itu Anak Allah. Mere-ka diliputi oleh rasa marah dan curiga.

Murid-murid yang mementingkan diri ini harus dibawa kepada titik keter-gantungan total, kerendahan hati, dan penyerahan kepada Kristus. Baru setelah itu mereka benar-benar bisa menjadi murid-murid yang berdaya guna bagi Dia dan mengalami kesatuan kerohani-an.

Penuh dengan pemikiran bergejolak dan ragu, murid-murid akhirnya masuk ke dalam perahu. Sementara mereka me-laju ke Laut Galilea, perselisihan, perpe-cahan, dan keinginan-keinginan diri me-nyelubungi hati mereka. Pekerjaan suci memenangkan jiwa yang diperlukan pa-da gereja Kristen mula-mula tidak akan pernah sukses dengan roh mementing-kan diri semacam itu.

Anda dan saya juga menjadi mangsa pencobaan semacam itu, berpikir bahwa rencana-rencana kita sendiri lebih baik daripada rencana Kristus. Hanya kasih Tuhan, kebenaran yang membenarkan, dan kuasa menyucikan yang dapat mem-bawa kita kepada persatuan dan mengge-napi doa Kristus dalam Yohanes 17.

Kuasa Doa“Dan setelah orang banyak itu disu-

ruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ” (Mat. 14:23). Yesus mengetahui kekuatan-Nya yang sejati tidak berasal dari orang-orang banyak yang menjadikan Dia raja, mela-inkan dengan waktu tenang yang diguna-kan dalam doa bersama Bapa surgawi-Nya. Dari situ pula kekuatan kita akan datang—waktu teduh bersama Tuhan dalam belajar Alkitab, membaca Roh Nubuat, dan dalam doa pribadi.

Dari puncak gunung, Kristus dapat

Oleh Ted N. C. Wilson

Artikel berikut ini diadaptasi dari sebuah khotbah yang disampaikan selama De-wan Tahunan pada hari Sabat tanggal 13 Oktober 2012, dan menyampaikan sebagi-an dari pekabaran itu. Artikel pertama muncul pada Adventist World bulan Januari 2013. Gaya bicara secara lisan dipertahankan—Editor.

Tuhan KendalikanBagian 2

Ragu:Jangan

8 Adventist World | 02 - 2013

Page 9: AW Indonesian 2013-1002

menyadari kelemahan-kelemahan kita sendiri dan memandang dengan setia ke-pada Yesus maka kita dapat berjalan de-ngan aman” (The Desire of Ages, hlm. 382).

Anda dan saya harus menjadi bagian dari pergerakan Advent yang penuh ke-menangan yang bekerja selaras dengan perintah-perintah-Nya, sebagaimana yang dilakukan oleh mereka yang adalah

orang-orang Kristen mula-mula. “Perin-tah yang dipertahankan di gereja Kristen mula-mula memungkinkan mereka un-tuk maju dengan teguh sebagai laskar yang berdisplin baik, dengan senjata dari Allah. Kumpulan orang percaya, meski-pun terpencar di wilayah yang luas, se-mua merupakan anggota dari satu tu-buh; semua berjalan bersama dan dalam keselarasan satu sama lain... Ia meminta pengaturan dan sistem dipelihara dalam melaksanakan urusan gereja sekarang ini tidak kurang dari masa dahulu” (The Acts of the Apostles, hlm. 95, 96).

Sementara kita mengusahakan persa-tuan dalam gereja, kita diberikan nasihat yang indah: “Perkataan dari Allah yang

memandang murid-murid-Nya dan Laut Galilea. Pikiran murid-murid dipenuhi dengan kegelapan rohani. Sinisme, skeptisme, pertentangan, dan sikap mengandalkan diri itu meracuni. Jika ti-dak disadari, akan membawa orang-orang kepada pemikiran palsu dan peni-puan diri. Itu terjadi kepada murid-mu-rid, dan itu bisa terjadi pada kita.

Kristus dalam belas kasih-Nya me-nyiapkan badai khusus untuk mengalih-kan pikiran murid-murid dari diri mere-ka sendiri dan menempatkan mereka da-lam suasana merendahkan hati di mana Yesus bisa kembali berbicara kepada me-reka dengan jelas. Seringkali Allah mela-kukan ini bagi kita saat kita melaju ke arah yang salah.

Badai Belas KasihDi tengah badai dahsyat Galilea, mu-

rid-murid mencoba segala sesuatu untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, teta-pi badai itu begitu hebat sehingga mere-ka mengira akan mati. Ketika pada akhir-nya mereka pasrah, menyadari kalau me-reka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri, Yesus bisa menyertai mereka. Ja-ngan pernah berpikir kita bisa menyela-matkan diri kita sendiri dengan upaya ki-ta sendiri; kita harus secara terus-mene-rus bergantung kepada Kristus dan ke-benaran-Nya untuk keselamatan dan pengajaran kita. Pekerjaan kita kelak da-lam misi pergerakan Advent yang ber-harga ini dilandaskan pada kerendahan hati dan kesadaran bahwa kita harus be-kerja bersama dan tidak bertindak sepi-hak atau sendiri-sendiri, seperti murid-murid coba lakukan. Supaya bisa mem-persatukan mereka, Tuhan harus mem-bawa murid-murid kembali kepada ke-nyataan tentang peran-Nya sebagai Juru-selamat.

“Datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, me-reka terkejut dan berseru: ‘Itu hantu!’, la-lu berteriak-teriak karena takut” (ayat 25, 26). Dapatkah Anda membayangkan ke-terkejutan mereka mendengar kata-kata, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (ayat 27)?

Petrus menjawab: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air” (ayat 28). Dapat-

kah Anda membayangkan kagetnya Pe-trus ketika mendengar perkataan dari Kristus, “Datanglah!”?

Saya rasa Petrus berpikir kalau dia ju-ga memang akan mati, jadi mengapa ti-dak mencobanya? Saya bisa membayang-kan dia memandang lautan, bergelayut di salah satu sisi perahu, dan menaruh satu kaki keluar. Tidak tenggelam. Ia mena-ruh kaki lain keluar dan melepaskan pe-rahu. Ia sedang berdiri di atas air—sesua-tu yang tidak dilakukan manusia! Ia me-mandang Kristus dan mulai berjalan di atas air. Tidak mungkin! Menakjubkan!

Dalam kepuasan diri Petrus berpa-ling ke belakang melihat kepada te-man-temannya. Ia melepaskan pandangan dari Yesus dan mulai tenggelam. Seberapa sering kita mengandalkan keyakinan diri kita sendiri bukannya dengan rendah hati tetap memandang Kristus?

Sementara tenggelam, Petrus berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!”

Yesus bisa saja berkata, “Petrus, ada banyak hal yang harus kau pe-lajari. Rasanya Aku akan membiar-kan engkau jatuh beberapa kali se-belum menolong.”

Tetapi tidak, Alkitab berkata bahwa “Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia” (ayat 31). Kita melayani Juruselamat yang tidak pernah tertidur semen-tara bekerja, tidak pernah jauh dari kita, dan selalu siap mengulurkan tangan ke-pada kita segera.

Yesus mengeluarkan Petrus dari kea-daan sulit yang dibuatnya sendiri, dan bersama-sama mereka berjalan kembali menuju perahu. Setelah mereka masuk perahu, angin pun berhenti. Allah Pen-cipta yang memerintahkan angin, lautan, dan alam semesta berada dalam kendali. Murid-murid yang merendahkan hati, yang baru meragukan Keilahian Kristus, tunduk dalam penyerahan yang seutuh-nya dengan berkata, “Sesungguhnya Eng-kau Anak Allah” (ayat 33).

Allah Ada Dalam KendaliJikalau demikian Allah alam semesta

ada dalam kendali, dan Dia mengendali-kan gereja-Nya sekarang ini. Apakah Ia berada dalam kendali hati Anda, dan sa-ya? Ellen White menulis, “Hanya dengan

a r T b y J a M E s T i s s O T

02 - 2013 | Adventist World 9

Page 10: AW Indonesian 2013-1002

Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference dengan kantor di Silver Spring, Maryland, AS.

dan kesatuan pelaksanaan, kemudian pa-ra malaikat Allah dapat bekerja sama de-ngan mereka. Tetapi jangan pernah... pa-ra utusan surga ini menyetujui terjadinya kekacauan dan ketidakteraturan. Semua kejahatan ini adalah akibat dari usaha Se-tan untuk memperlemah kekuatan kita, menghancurkan keberanian kita, dan mencegah keberhasilan tindakan.... Dia memang berencana menjauhkan sedapat mungkin orang yang mengaku Kristen dari pengaturan surga; oleh sebab itu ia menipu mereka yang mengaku umat Al-lah dan membuat mereka percaya bahwa keteraturan dan disiplin adalah musuh dari kerohanian... saya diperlihatkan bahwa Setan khusus bekerja menuntun orang yang merasa bahwa sudah menjadi perintah Allah agar mereka berbuat sen-diri dan memilih jalan sendiri, terlepas dari saudara-saudaranya.... Jika hati da-pat diajar, maka tidak akan ada perpisah-an di antara kita” (hlm. 27-30).

Tantangan-tantangan ke DepanPergerakan Advent memiliki banyak

tantangan di depan, jauh lebih besar da-ripada apa pun yang kita telah hadapi. Berbicara dari sudut manusia, sepertinya tidak mungkin meramalkan kemenangan bagi gereja Allah. Tetapi untungnya kita tidak tergantung kepada kekuatan manu-sia. Yesus Kristus akan menaklukkan ke-jahatan dan dengan penuh kemenangan akan membawa umat-Nya melewati pen-cobaan dan tantangan yang tak pernah terbayangkan oleh mereka dalam nama-Nya dan kemuliaan-Nya!

Roh Allah dengan penuh kuasa menggerakkan gereja ini ke arah seruan nyaring akhir kepada dunia sebagai satu pergerakan Advent yang unik. Kesaksian-kesaksian pribadi para anggota gereja tentang bagaimana Allah menuntun da-lam kehidupan mereka dan bagaimana mereka bisa menyampaikan pekabaran kepada orang lain adalah luar biasa! Orang-orang senang, dan gereja maju—bukan dengan usaha manusia, tetapi me-lalui kekuatan Roh Kudus!

Bersatu, Bersatu, BersatuSaya memohon kepada masing-ma-

sing kita untuk bersatu mengangkat Ye-

sus dan dalam menyatakan kebenaran oleh iman; bersatu dalam mengarahkan orang kepada Firman Allah yang agung sebagaimana terbaca; bersatu dalam ke-yakinan Alkitabiah kita; bersatu dalam membaca Roh Nubuat; bersatu dalam doa yang bersungguh-sungguh; bersatu dalam menyampaikan pekabaran tentang bait suci; bersatu dalam menyampaikan pekabaran tiga malaikat; bersatu dalam kebangunan dan reformasi melalui keku-atan Allah; bersatu dalam memohon adanya hujan akhir; bersatu dalam mem-bagikan buku Kemenangan Akhir; bersa-tu dalam Misi ke Kota-kota; bersatu da-lam menerima pekabaran surga tentang layanan kesehatan yang luas dan refor-masi kesehatan; bersatu dalam bekerja sama setelah sama-sama sepakat untuk melakukannya di bawah tuntunan Allah; bersatu dalam penyerahan, kerendahan hati, dan hormat di hadapan Tuhan dan satu sama lain; bersatu dengan setiap hari melakukan pelayanan praktis Yesus da-lam pelayanan kasih kepada orang lain; bersatu dalam mempercayai kalau orang-orang Advent adalah gereja umat sisa Al-lah; bersatu dalam pekabaran nubuatan surgawi yang diberikan dalam Alkitab dan Roh Nubuat; bersatu dalam kasih dan kasih karunia Kristus; bersatu dalam misi besar yang dipercayakan kepada orang Advent untuk “menceritakan ke-pada dunia” bahwa masa akhir sejarah dunia sedang terhampar di hadapan kita; dan bersatu secara giat dalam mengabar-kan kedatangan Tuhan dan Juruselamat kita yang kedua kali, Yesus Kristus—Ia datang segera!

Terlibatlah dalam misi Allah yang bersatu dalam kasih-Nya, Firman-Nya, kebenaran-Nya, dan damai sejahtera-Nya. n

Allah dapat menyelesaikan segala sesuatu tanpa apa pun jika kita memiliki iman di dalam Dia untuk melakukannya.

hidup itulah yang harus mengatasi se-mua pertikaian. Saat manusia mencam-purbaurkan kecerdasan manusia mereka sendiri dengan kebenaran perkataan Al-lah dalam memberikan serangan sengit kepada mereka yang bertentangan de-ngannya, sehingga mereka memperlihat-kan bahwa mereka tidak memiliki sikap hormat yang suci bagi perkataan Allah yang diilhamkan” (The Ellen G. White 1888 Materials, hlm. 45).

Kadang-kadang kita mungkin bertin-dak sendiri dan sepihak, tergoda untuk

mempertahankan cara kita sendiri ganti-nya bekerja bersama. Kristus memanggil kita untuk datang bersama-sama dan fo-kus pada misi gereja, sekalipun bila kita tidak setuju dengan segala sesuatu yang gereja putuskan. Gereja Allah lebih besar daripada pendapat-pendapat kita sendiri.

Instruksi untuk PersatuanDalam Testimonies to Minister dan

Gospel Workers ada satu bagian indah tentang persatuan dan misi gereja yang dihasilkan. Dengarkan nasihat ini yang berbicara kepada kita semua sebagai umat Allah.

“Biarlah tidak seorang pun memeli-hara pemikiran bahwa kita bisa berjalan tanpa organisasi... dalam nama Tuhan saya menyatakan kepada Anda bahwa itu harus ada, diperkuat, ditegakkan, dan di-pertahankan.... Mereka yang diurapi dari atas sana dengan segenap tenaga akan mengusahakan pengaturannya, disiplin,

P A N O R A M A S E D U N I A

10 Adventist World | 02 - 2013

Page 11: AW Indonesian 2013-1002

Darah kita memiliki banyak fungsi. Salah satunya adalah memastikan integritas sirkulasinya agar dapat

melakukan beberapa dari fungsi lainnya: Mengangkut oksigen dan karbondioksida, membawa bahan gizi dan produk metabo-lismenya ke seluruh tubuh, dan memasti-kan hormon-hormon dapat dibawa ke tempat-tempat kerja mereka.

Darah juga memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan mencegah perdarah-an, sementara pada saat yang bersamaan tidak terlalu “menggumpal” dan menutup pembuluh-pembuluh darah besar. Ini bisa mengakibatkan trombosis koroner, atau gumpalan di dalam pembuluh darah jan-tung. Stroke juga bisa terjadi akibat sum-batan.

Satu sumbatan umumnya terbentuk dalam vena-vena besar kaki bagian bawah. Bila ini terjadi, para pasien biasanya mera-sa sakit, kadang-kadang di betis juga beng-kak pada kaki dan pembesaran vena. Tungkai juga bisa terasa lebih hangat dari-pada bagian lain.

Peristiwa semacam itu bermasalah, ta-pi membawa serta masalah yang lebih be-sar lagi. Kalau sumbatannya atau potong-an kecil sumbatannya terlepas, maka akan terbawa dalam darah menuju jantung, ke-mudian dipompa ke dalam arteri paru-pa-ru. Ini menghambat suplai darah kepada bagian-bagian paru dan mengurangi efisi-ensi pernapasan. Satu sumbatan besar bisa menghambat seluruh paru-paru dan membunuh pasien itu dalam waktu satu

atau dua menit.Pembekuan darah kemungkinan terja-

di ketika aliran darah lambat atau mam-pet. Ini artinya penyempitan aliran dan te-kanan kepada vena. Pasien-pasien yang lama terbaring, tidak aktif, lebih berisiko mengalami darah beku.

Ada penyebab lain aliran darah lam-ban dalam vena. Kehamilan, dengan ra-him besar, dapat membendung aliran da-rah, demikian pula tumor panggul. Pil-pil KB dan kanker juga dapat meningkatkan kemampuan darah menggumpal. Wanita yang mengkonsumsi hormon menambah risiko juga.

Cidera-cidera olahraga yang lama yang meninggalkan kerusakan pada vena, perja-lanan penerbangan yang lama di mana se-seorang tidak banyak menggerakkan ka-ki—semua ini harus dipertimbangkan. Be-gitu pula yang baru melahirkan anak atau pembedahan.

Karena Anda baru berumur 42 tahun, Anda mungkin masih akan mengalami ba-nyak hal. Orang dengan trombosis yang berulang, riwayat keluarga trombosis, atau bekuan-bekuan darah di tempat-tempat yang tidak biasa seperti hati, atau jalur pembuka, vena, mungkin ada faktor gene-tikanya. Anda bisa diperiksa untuk adanya kondisi-kondisi warisan ini yang mungkin bisa membuat bekuan darah Anda lebih mudah terjadi.

Ultrasound terbukti sangat berguna dalam mendiagnosis masalah vena besar, vena-vena yang lebih kecil tidak semudah

itu diperiksa dengan ultrasound. Pemerik-saan akhir bagi bekuan darah adalah veno-gram, dimana zat celup (dye) disuntikkan dan gambar diambil untuk memperlihat-kan arsitektur vena.

Mengkonsumsi antikoagulan, yang bi-asanya disebut “pengencer darah,” adalah pengobatan yang biasa dilakukan. Ini menghambat sebagian dari mekanisme pembekuan, yang harus diperiksa dengan hati-hati untuk memastikan darah seseo-rang dapat berlanjut dengan beberapa ke-mampuan pembekuannya. Itulah sebab-nya mengapa Anda melakukan pemeriksa-an darah itu: untuk memastikan Anda mendapatkan cukup, tidak terlalu banyak, dari satu efek. Setelah kira-kira enam bu-lan dokter Anda mungkin akan mulai me-ngurangi anti menggumpalnya.

Pada titik itu, beberapa dokter akan meresepkan aspirin setiap hari untuk me-nurunkan kekentalan platelet. Anda harus minum banyak air untuk mencegah darah Anda agar tidak terlalu kental. Aktivitas itu penting, karena otot meremas vena dan membantu mendorong darah. Jika Anda harus banyak bepergian, mintalah tempat duduk di lorong dan seringlah bangun un-tuk berjalan dan melakukan peregangan.

Kami sarankan Anda mendiskusikan beberapa permasalahan yang baru kita singgung tadi, dengan dokter Anda, kare-na ruang yang tersedia di sini hanya mem-bahas hal yang menonjol saja. n

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direk-tur Departemen Kesehatan General Conference.

peter N. landless, seorang ahli cardiologi nuklir, adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

TrombosisDalam Vena

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

Bagian

Dalam tugas pekerjaan, saya banyak melakukan perjalanan terbang, dan beberapa bulan yang lalu saya merasakan sakit pada kaki. Dokter saya mendiagnosa trombosis vena dalam. Selama ini saya mengkonsumsi obat pengencer darah, dan melakukan pemeriksaan darah dua kali seminggu. Apakah ini akan menjadi masalah yang berkelanjutan? Saya sudah berumur 42 tahun.

02 - 2013 | Adventist World 11

Page 12: AW Indonesian 2013-1002

R E N U N G A N

Kisah Naomi penuh dengan situasi penuh tekanan yang juga diha-dapi oleh banyak keluarga mo-

dern. Seperti kebanyakan kita, Naomi harus menangkap satu visi yang lebih je-las dari Allah yang penuh belas kasih, yang amat mengasihi kita dan peduli ke-pada kita dalam masa-masa sulit.

Kehidupan Penuh TekananBerikut sejumlah situasi penuh te-

kanan yang dialami Naomi dari Betle-hem. Anda bisa mengalami beberapa—tetapi saya harap—tidak semuanya.

1. Kelaparan (Rut 1:1): Banyak kelu-arga hidup dengan kebutuhan-kebutu-han dasar yang tak terpenuhi. Sekarang ini lebih dari 800 juta orang menderita kelaparan,1 dan 1 persen orang terkaya dari populasi dunia hidup dengan sum-ber daya yang sama dengan 57 persen ba-gian bawah.2 Jelas, sedikit orang memiliki banyak, dan banyak orang memiliki ter-lalu sedikit. Paradoks bagi keluarga Nao-mi adalah bahwa mereka harus mening-galkan Betlehem, yang artinya “rumah roti,” untuk mencari roti di tempat lain.

2. Pindah (Rut 1:1): Diperkirakan bahwa sekitar 214 juta orang pindah ke negara lain pada tahun 2010, yang arti-nya bahwa satu dari setiap 33 penduduk di planet pada tahun 2010 harus pindah.3 Anggota gereja Advent tidak terkecuali dari kecenderungan ini. Banyak orang meninggalkan rumah mereka mencari kesempatan-kesempatan yang lebih baik. Keluarga Naomi mewakili semua orang-

anak yang sudah tidak ada lagi.5. Kehilangan anak-anak (Rut 1:5):

Kehilangan kedua putranya tentu me-nyebabkan banyak tekanan bagi Naomi. Jika seseorang kehilangan orangtua me-reka, maka mereka menjadi yatim piatu: Jika seorang wanita kehilangan suami, maka ia menjadi janda—namun kehi-langan seorang anak tidak ada namanya. Naomi mengalami kepedihan tanpa na-ma ini. Kita mengharapkan anak-anak menguburkan orangtua mereka, bukan sebaliknya. Namun kehidupan tidaklah selalu sesuai logika.

6. Kekhawatiran, kesendirian, dan usia lanjut (Rut 1:12): Naomi pastilah penuh dengan tanda tanya. Ia harus mengha-dapi pengalaman sulit dalam hidup de-ngan sikap diam Allah. Lebih jauh lagi, Naomi kini sudah tua, dan pilihan-pili-han hidupnya terbatas. Tidaklah sama menghadapi kesulitan hidup bilamana seseorang memiliki kekuatan masa muda daripada ketika seseorang telah letih de-ngan berbagai tekanan yang sudah berta-hun-tahun. Pada titik ini dalam cerita tersebut, Naomi memutuskan untuk kembali ke Betlehem—satu perjalanan berbahaya bagi seorang wanita. Bayang-kan kedatangannya di kota kelahirannya saat ia mengulangi kisah sedihnya kepada keluarga dan teman-teman.

Sungguh berbeda antara apa yang ia harapkan dan apa yang telah terjadi! Naomi pergi bersama satu keluarga dan kembali sendirian. Ia meninggalkan Bet-lehem mengharapkan satu kehidupan

orang yang harus menyesuaikan diri me-reka sendiri pada budaya yang berbeda dan konteks agama tanpa jaringan pen-dukung. Jika mereka harus menghadapi kesulitan, maka mereka harus mengha-dapinya sendiri.

3. Masa janda (Rut 1:3): Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan pasang-an adalah salah satu faktor stres terbesar dalam hidup. Naomi merasakan kesendi-rian dalam masa janda di tengah masya-rakat yang didominasi kaum pria, dima-na para suami yang mengurus keaman-an dalam rumah tangga. Setelah kemati-an suaminya, ia harus mendidik anak-anak mereka, memainkan peran sebagai ibu dan ayah. Yang menyedihkan, inilah kenyataan umum di masa kita yang membutuhkan perhatian kita. Sebagai-mana banyak keluarga sekarang ini, kelu-arga Naomi harus berfungsi sebisanya, bukan sesuai keinginan mereka.

4. Mengalami sindroma “sarang ko-song” (Rut 1:4): Sudah menjadi aturan hidup bahwa anak-anak kita datang dan pergi seolah satu malam saja. Inilah yang kita harapkan: Itu bagian dari bertum-buh. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa kita tidak lagi menderita dalam ketidak-hadiran mereka. Sebuah kamar tidur yang dengan rapih dibersihkan dapat membawa kenangan-kenangan kegaduh-an dan ketidakteraturan yang diakibat-kan oleh kehadiran anak-anak. Situasi ini seringkali sumber depresi, terutama bagi para orangtua yang telah menyerahkan segala yang mereka miliki kepada anak-

ImanKekal

Oleh Jorge Iuorno

Bagaimana bertahan di masa-masa penuh tekanan

12 Adventist World | 02 - 2013

Page 13: AW Indonesian 2013-1002

yang lebih baik bagi keluarganya dan kembali dengan satu kisah tragis. Ia pergi sebagai Naomi (dalam bahasa Ibrani arti-nya “manis”) dan kembali sebagai Mara (yang artinya “pahit” [Rut 1:20, 21]).

Pancaran PengharapanRut, sang menantu perempuan

mengalami kehilangan yang sama: Ia berduka atas kematian suaminya dan merasa tidak yakin dengan masa depan-nya. Namun ia memutuskan untuk tidak meninggalkan mertuanya, mengatakan dalam perkataan penuh iman yang me-nakjubkan bahwa, “bangsamulah bang-saku, Allahmulah Allahku” (ayat 16).

Entah bagaimana Rut dan Naomi mencirikan mereka yang, dengan perto-longan Allah, mengatasi kesulitan dan cobaan hidup dengan cara terbaik. Gan-tinya menjadi sinis dan sedih, mereka te-rus hidup, mengasihi, dan menemukan kepuasan dan sukacita dalam pelayanan mereka kepada orang lain. Mereka mem-perlihatkan bahwa iman adalah kunci untuk meneguhkan kekuatan emosi dan rohani,

Sementara Rut mengurus Naomi, de-ngan memungut di ladang, ia bertemu Boas, yang terkesan oleh perilaku janda muda tersebut. Boas menyediakan air dan perlindungan kepada Rut; ia mem-bagikan makanannya, mendukung dia, menyelamatkan dia dari rasa tidak nya-man, dan memberikannya kesempatan untuk membantu dirinya sendiri (Rut 2:9-17).

benih Penebus masa depan, Tuhan Yesus kita. Obed akan menjadi kakek dari Da-ud, dan dari garis keturunan Daud akan muncul Juruselamat dari seluruh umat manusia.

Di tengah kehilangan dan tragedi An-da, bayangkan sejenak Naomi yang se-dang mengayun Obed di pangkuannya, yakin bahwa masa depannya dijamin, syukurlah ada seorang goel. Disini kita melihat bahwa iman itu dapat bertahan menghadapi cobaan dan kepedihan.

Yesus memahami penderitaan kita, karena Ia juga “biasa menderita kesakit-an” (Yes. 53:3). Ia bersedia dan sanggup menjadi goel kita. Ia ingin memulihkan hati kita, menyembuhkan luka-luka kita, dan membawa damai dan pengharapan kepada hati yang terluka. n

1 Bandingkan laporan PBB di http:www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=43235&Cr=food+security&CrI2 Lihat “From Left Business Observer,” di http://www.iom.int/cms/en/sites/iom/home/about-migration/facts--figures-1.html3 World Migration Report 2010 (International Organization for Migration): dikutip di http://www.iom.int/cms/en/sites/iom/home/about-migration/facts-figures-1.html4 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 327.5 Perhatikan bahwa meskipun para tetangga dalam Rut 4:17 menyatakan Obed anak Naomi, sejujurnya ia bahkan bukan cucu dari Naomi.

Pada malam harinya ketika Rut men-ceritakan berkat-berkatnya kepada mer-tuanya, Naomi menyebut Boas sebagai seorang goel (ayat 20). Istilah Ibrani ber-arti “penebus.”

Kisah Naomi dan Rut mengingatkan kita bahwa Allah memahami kebutuhan keluarga-keluarga kita. Dalam pemeli-haraan-Nya, Allah menyediakan seorang goel untuk Rut dan Naomi. Dan Ia juga akan menyediakan goel bagi keluarga kita yang terluka. Boas, sebagai goel, menjadi semacam Kristus, sebagaimana diutara-kan oleh Ellen White: “Pekerjaan mene-bus kita dan para keturunan kita, yang sesat oleh dosa, jatuh ke atas Dia yang adalah ‘kerabat dekat’ kita. Untuk mene-bus kitalah maka Ia menjadi sanak kelu-arga kita. Lebih dekat dari ayah, ibu, sau-dara, teman, atau kekasih adalah Tuhan Juruselamat kita.”4

Akhirnya Rut meminta Boas meme-nuhi tanggung jawabnya sebagai seorang goel dan menebus dia. Boas menanggapi dengan senang hati dan mengambil Rut sebagai istrinya.

Akhir yang MenyenangkanBerikutnya kita mendapati Naomi

yang mengurus Obed, putra Rut.5 Dipu-tarbalikkan dengan hebat, yang telah ke-hilangan begitu banyak diberikan seo-rang anak untuk diurus, wajahnya dipe-nuhi dengan keriput, matanya terbiasa tercucur air mata, kini bersinar dengan pengharapan. Di pangkuan Naomi ada

Jorge Iuorno, D.Min., is professor of theology at River Plate Adventist University in Argentina.

DI tengah rasa kehilangan dan tragedi Anda, bayangkanlah sejenak Naomi yang mengayun Obed di pangkuannya.

i L L u s T r a T i O n b y b r E T T M E L i T i 02 - 2013 | Adventist World 13

Page 14: AW Indonesian 2013-1002

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Saya selalu kagum dengan kehebatan cerita-cerita. Kita amat menghargai para guru dan profesor yang tidak

hanya mengetahui permasalahan mere-ka, tetapi juga mampu berkomunikasi se-cara efektif. Dalam hal ini saya ingat me-reka yang adalah para jurucerita yang he-bat. Mungkin saya melupakan sebagian besar waktunya, formula, atau teori-teo-rinya, tetapi kisah-kisah mereka tetap melekat.

Yesus mengetahui hebatnya cerita, sehingga sering menggunakan perumpa-maan untuk menjelaskan maksudnya. Lagipula, Ia tidaklah sungguh-sungguh tertarik dalam teknik-teknik menabur yang inovatif atau metode-metode terba-ik urusan memanen. Yesus ingin me-nyampaikan kebenaran-kebenaran roha-ni yang seringkali mengandung konsep yang membingungkan dan mengejutkan. Jadi Ia berbicara dalam gambaran-gam-baran lisan. Sebagaimana dijelaskan Ellen White: “Yang tidak diketahui diilustrasi-kan oleh yang diketahui; kebenaran-ke-benaran Ilahi oleh hal-hal duniawi yang paling dikenal orang banyak.”*

KonteksTiga dari perumpamaan Yesus yang

paling dikenal baik, ditemukan dalam Lukas 15. Dalam Lukas 14:25-35 kita mendapati Yesus dikelilingi oleh orang banyak. Tuhan berbicara tentang nilai pemuridan dengan menggunakan gam-baran-gambaran yang berbeda. Keluarga, bahkan orang-orang tua, harus menem-pati tempat kedua (ayat 26, 27); seorang tukang bangunan harus membuat renca-na keuangan jangka panjang (ayat 28); seorang raja harus menimbang kekuatan perang (ayat 31-33); garam harus tetap asin (ayat 34, 35). Di akhir gambaran-gambaran berantai ini Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mende-ngar, hendaklah ia mendengar!” (ayat 35).

Adegan berikutnya penting: Lukas memberitahu bahwa para pemungut pa-jak dan orang-orang berdosa berdesak-

yang hilang? Teman-teman yang memi-liki pemahaman bisnis mengatakan ke-pada saya bahwa kehilangan 1 persen da-lam produksi sebenarnya mewakili rata-rata taruhan yang besar. Mengapa gem-bala itu mau meninggalkan 99 domba untuk menemukan satu yang hilang? Penjelasan Yesus dalam ayat 7 menyedia-kan satu petunjuk: Surga bersukacita atas setiap orang berdosa yang bertobat, se-mentara yang 99 lainnya mungkin tidak merasa perlu kembali. Dapatkah Anda membayangkan wajah-wajah orang Fari-si saat itu?

Dirham yang hilang memberikan sa-tu poin yang berbeda. Kali ini Yesus mengangkat faktor kehilangan kepada 10 persen. Setelah menghitung dirham-nya—kemungkinan besar bagian dari mas kawinnya—seorang wanita menda-pati bahwa satu dirham hilang. Ini untuk musim hujan—sebanding dengan 10 upah bagi seorang pekerja harian. Wani-ta tersebut masih memiliki 90 persen, te-

1, 10, 50Ketika Allah Bekerja

desakan di sekeliling Yesus untuk men-dengarkan Dia. Mereka memahami ajak-an itu, sementara orang-orang Farisi dan para guru ahli taurat bersungut-sungut (Lukas 15:1, 2).

Mengetahui semua ini, Yesus mence-ritakan satu kisah—sebenarnya tiga ceri-ta, semua dengan topik yang sama. Se-mua cerita itu mengikuti pola yang seru-pa: Seseorang kehilangan sesuatu, men-carinya dengan putus asa, menemukan-nya, dan merayakannya—akhir dari ceri-ta.

Tentang Domba, Dirham, dan Anak yang Hilang

Pertama, ada seorang gembala yang memperhatikan bahwa seekor dombanya tersesat pada siang hari terik, lalu me-ninggalkan ke-99 domba untuk mencari yang hilang itu. Pernahkah Anda mem-pertimbangkan kebijakan keputusan sang gembala yang tampaknya meng-abaikan ke-99 dan fokus pada domba

Oleh Gerald A. Klingbeil

PA S A L 1 0

14 Adventist World | 02 - 2013

Page 15: AW Indonesian 2013-1002

tapi mulai mencari dengan kalang kabut. Di tengah hari yang terik ia menyalakan lampu untuk melihat setiap sudut ru-mahnya. Ketika pada akhirnya ia mene-mukan dirham tersebut, ia memanggil teman-teman dan tetangga untuk mem-bagikan kabar baik tersebut (ayat 9). Sang wanita mengeluarkan biaya amat besar (ingat, tanpa lampu listrik, minyak sangat mahal!) untuk mencari harta ben-danya; kemudian ia membagikan sukaci-tanya kepada komunitasnya. Sekali lagi Yesus mengingatkan para pendengarnya bahwa seorang pendosa yang bertobat menimbulkan sukacita di istana surgawi.

Cerita terakhir bahkan lebih menge-jutkan. Kali ini para pendengar pastilah ternganga ketika mereka memahami bahwa anak termuda dari dua orang (bu-kan sulung) menuntut warisan kepada ayahnya. Itu adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Itu menunjukkan ku-rangnya rasa hormat dan memalukan. Anda mengetahui kisahnya. Sang anak muda pergi dari rumah, menjalani hidup boros dan berfoya-foya, dan akhirnya mendapati dirinya bangkrut dan diper-

adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kem-bali.”

Paradoks KeselamatanBanyak pelajaran bisa dipetik dari ke-

tiga cerita ini. Ketiganya mengingatkan kita secara grafis bahwa keselamatan me-merlukan bantuan dari luar. Entah itu seorang gembala, seorang wanita yang dengan cermat mencari sebuah dirham, atau seorang ayah menantikan putranya: Ketika kita hilang, Allahlah yang meng-ambil inisiatif untuk menyelamatkan kita (Yoh. 6:44). Begitu kita menyadari keti-dakberdayaan kita, maka kita harus membuat keputusan untuk “pulang ke rumah” dan membiarkan Roh Allah mengubah kita menjadi satu ciptaan ba-ru (2 Kor. 5:17). Pada hitungan matema-tika Allah, 1 persen+10 persen+50 per-sen=1—yang hilang. Kasih karunia Allah yang menyelamatkan melampaui angka dan kemungkinan bagi individu. Seluruh alam semesta menyaksikan pergumulan besar bagi nasib manusia. Setiap orang yang ditemukan menimbulkan gebyar perayaan lain di istana surgawi. Setiap keputusan melawan Kristus menyebab-kan air mata dan kepedihan bagi keluar-ga surgawi.

Sementara Yesus memandang kepada kerumunan orang banyak yang mende-ngarkan cerita-cerita penting tentang ke-rajaan ini, Ia melihat mereka yang mau mendengar—dan menerima kasih karu-nia Allah yang menyelamatkan dan mengubahkan. Ia masih mencarinya hingga kini. n

* Ellen G. White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1900), hlm. 17.

Dalam kasih dan kemurahan kekal, Allah membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi berdosa bagi kita, agar di dalam Dia kita bisa dibenarkan di hadapan Allah. Dituntun oleh Roh Kudus, kita merasakan kebutuhan kita, menyadari keberdosaan kita, bertobat dari pelanggaran kita, dan melatih iman di dalam Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini ada melalui kuasa Firman ilahi dan merupakan pemberian kasih karunia Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan putri Allah, dan dilepaskan dari perbudakan dosa. Melalui Roh kita dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbarui pikiran kita, menuliskan hukum kasih Allah di dalam hati kita, dan kita diberikan kuasa untuk menjalani kehidupan suci. Begitu kita tinggal di dalam Dia, maka kita turut ambil bagian dalam sifat ilahi dan memiliki jaminan keselamatan sekarang dan pada penghakiman (2 Kor. 5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yoh. 16:8; Gal. 33, 14; 1 Ptr. 2:21, 22; Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23, 24; Ef. 2: 5-10 ; Rm. 3:21-26; Kol. 1:13,14; Rm. 8:14-17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1 Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr. 8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3,4; Rm. 8:1-4; 5:6-10).

malukan, menjaga babi dan mengingin-kan makanannya. Pada akhirnya ia me-mutuskan untuk kembali ke rumah—bukan sebagai seorang putra, tetapi seba-gai seorang hamba.

Sementara itu, sang ayah selama ini menunggu setiap hari. Suatu hari ia meli-hat satu sosok berpeluh perlahan berja-lan menuju rumahnya. Sosok itu tampak amat dikenal—ya, itu adalah putranya. Pemandangan berikut menggeser segala sesuatunya. Sang ayah mulai berlari ke arah putranya yang bau dan kotor. Rang-kulan ayahnya serasa bertahan selama-nya—akhirnya yang hilang telah kembali ke rumah. Sebuah pesta dengan segera diatur, dan seluruh isi rumah meraya-kannya—hampir seisi rumah. Abangnya, marah dan sedih, tidak mau bergabung dalam perayaan itu. Yesus memberikan delapan ayat untuk memberitahu kita tentang dialog antara sang ayah dan pu-tra sulungnya. Ayat 31 dan 32 menyedia-kan intinya: “Anakku, engkau selalu ber-sama-sama dengan aku, dan segala kepu-nyaanku adalah kepunyaanmu. Kita pa-tut bersukacita dan bergembira karena

Pengalaman Keselamatan

Gerald A. Klingbeil ada-lah Associate Editor Adventist World yang senang bekerja di lengan Yesus.

02 - 2013 | Adventist World 15

Page 16: AW Indonesian 2013-1002

C E R I TA S A M p U l

Gereja Advent jemaat Decatur-Hartselle berbahasa Spa-nyol di Alabama akan segera rubuh. Atapnya membu-suk. Dinding belakang bangunan itu akan rubuh, di-

tambal dengan lempengan-lempengan logam. Di ruang ganti, salah langkah akan membuat kaki terperosok menembus salah satu lubang lantai. Dan di ruang utama tempat ibadah itu, se-buah kabel kawat terentang dari atas salah satu dinding ke din-ding lain untuk mencegah bangunan itu runtuh.

Struktur gereja itu tadinya berada dalam bentuk yang ba-gus, tetapi kini menjadi berbahaya. Beberapa musim dingin yang lalu sebuah bangunan serba guna di balik gereja utama te-lah ambruk selama badai salju. Nasib yang serupa kemungkin-

an menantikan tempat ibadah itu.Jadi jemaat yang terdiri dari 75 anggota mulai berdoa dan

menabung untuk sebuah gereja baru. Selama beberapa bulan para anggota menyisihkan satu minggu upah mereka untuk proyek tersebut setiap bulannya. Tetapi meskipun begitu seba-gian besar mereka bekerja sebagai buruh, bahkan pengorbanan memberi upah besar sebanyak satu minggu itu tetap kecil di-bandingkan dengan biaya konstruksi.

Namun kelompok itu terus menabung. Mereka terus ber-kumpul. Dan yang paling penting, mereka terus berdoa.

“Kami berdoa setiap pagi, memohon kepada Tuhan, ‘Buat-lah satu mukjizat. Buatlah satu mukjizat bagi kami,’” kenang Hortensia Aguilar, seorang anggota jemaat Decatur-Hartselle.

Ternyata Allah telah merancang jawaban doa mereka.

Misi ke Amerika SerikatBeberapa tahun yang lalu Maranatha Volunteers Interna-

tional menyadari adanya masalah. Meskipun mereka mengeta-hui bagaimana merespons kepada permintaan-permintaan in-ternasional terhadap gereja-gereja—mereka memiliki sebuah sistem yang dijalankan selama empat dasawarsa—mereka me-miliki beberapa solusi bagi sebuah jemaat kecil tanpa gereja di Amerika Utara. Organisasi tersebut secara teratur menggerak-kan para relawan untuk proyek-proyek renovasi di Amerika Se-rikat, tetapi mereka jarang membangun keseluruhan gereja dari awal. Dan tidak seperti proyek-proyek di luar negeri, di mana Maranatha menyediakan sebuah rencana bangunan standar, pola serupa tidak ada di Amerika Utara.

“Jemaat-jemaat di Amerika Utara datang meminta bantu-an, tetapi kalau mereka belum memiliki rencana, kami tidak bi-sa membantu mereka. Ini terutama untuk jemaat-jemaat kecil dengan anggaran terbatas,” kata Kyle Fiess, wakil ketua bagian pemasaran dan proyek di Maranatha.

Atas, kiri: Setelah kurang dari satu minggu, gereja baru-Decatur Hartselle mulai terbentuk. Gereja tersebut seluas sekitar 6.000 meter

persegi dan termasuk ruang persekutuan, ruang kelas, dan ruang ibadah yang bisa duduk di mana saja seki-tar 130-150 orang. Atas, kanan: Misael dan Hortensia Aguilar berdiri dengan bangga di depan gereja baru mereka. Misael adalah salah satu anggota asli dari kelompok-Decatur Hartselle. Bawah, kiri: Mel Eisele (kiri), Ketua Konferens Gulf States, dan Roger Hatch, anggota dewan Maranatha dan pemimpin proyek, pergi ke gereja rencana bangunan untuk Decatur-Hartselle. Sisipan: Pastor David Huaringa berdiri dalam apa yang akan menjadi ruangan ibadah yang baru. Dia telah be-kerja setiap hari bersama para relawan, yang katanya adalah “sebuah contoh mulia [karena] mereka memiliki keinginan kuat untuk terus melayani.”

PH

OT

Os

b

y

LE

On

EL

M

ac

ia

s

MEMBANGUN SEBUAH diGEREJA

16 Adventist World | 02 - 2013

Page 17: AW Indonesian 2013-1002

Lebih jauh lagi, jemaat-jemaat kecil memiliki kecenderung-an menjalani proses bangunan baru dan terperosok dalam kea-daan tanpa keuangan. Proyek-proyek dimulai, dirancang oleh biaya arsitek yang besar. Kelompok-kelompok dibiarkan mem-buat rancangan gereja yang rumit di atas kertas dan sebuah bi-dang kosong dalam kehidupan nyata.

“Kami telah melihatnya berulang kali: gereja-gereja mem-bentuk komite-komite, pengumpulan dana, dan pada akhirnya menghabiskan segenap waktu dan uang mereka pada seorang arsitek yang merancang sebuah gereja yang tidak efisien dan terlalu mahal untuk dibangun,” kata Fiess. “Itulah kenyataan yang memotivasi gagasan sebuah rencana standar bagi gereja-gereja kecil di Amerika Utara. Kami menyadari kalau kami bisa mengisi ceruk itu dan menyediakan sebuah pelayanan bagi me-reka yang sedikit atau tidak sama sekali memiliki keahlian ten-tang bangunan.”

Jadi para anggota dewan Maranatha, Ken Casper dan Roger Hatch, keduanya kontraktor pensiunan, mulai mengembang-kan cetak biru bagi sebuah gereja standar. Rancangannya seder-hana, yang bisa dengan mudah dilaksanakan oleh para relawan, namun tidak mengurangi fungsi. Dan yang paling penting, ha-rus terjangkau.

Sementara itu, kebutuhan lain tengah bergejolak di gereja Amerika Utara. Keanggotaan kaum Hispanik berkembang pe-sat, dan populasi itu memerlukan tempat-tempat untuk ibadah.

Situasinya cocok sekali dengan gagasan tentang gereja-gere-ja Maranatha yang terjangkau—bukti dari penentuan waktu Allah yang sempurna.

Kepedihan yang BertambahSatu peralihan kependudukan terjadi di Amerika Serikat.

Populasi kaum Hispanik telah berkembang dengan pesat; Sen-sus AS tahun 2010 melaporkan kelompok itu bertumbuh pada laju 43 persen antara tahun 2000 dan 2010. Kaum Hispanik

merupakan 16,7 persen populasi Amerika Serikat, kelompok et-nis terbesar di negara tersebut.

Kecenderungan nasional ini dicerminkan dalam pertum-buhan gereja Advent Divisi Amerika Utara. Ernest Castillo, seo-rang Wakil Ketua Divisi Amerika Utara, berkata kaum Hispa-nik membentuk 17 persen total keanggotaan di NAD sekarang ini.

“[Keanggotaan] bertumbuh hingga 8 sampai 10 persen per tahun. Pekerjaan kaum Hispanik menjamur di seputar NAD,” kata Castillo. Ia berkata pada tahun 2012 saja, ada 15.000 bap-tisan.

Castillo menghubungkan pertumbuhan pesat itu dengan pelayanan kelompok-kelompok kecil. Ia berkata seringkali ang-gota-anggota gereja individual mengajak para tetangga untuk melihat pertemuan penginjilan atau mengadakan pelajaran Al-

kitab. Ada juga komponen budaya yang memudahkan proses itu.

“Jumlah kumpulan kaum Hispanik kami pada dasarnya mempromosikan penginjilan,” kata Castillo. Inisiatif-inisiatif jangkauan luar berskala besar umum terjadi di Amerika Tengah dan Selatan, dan para pendeta serta anggota awam memiliki se-mangat bagi penginjilan. Pengharapan ini dibawa serta ke da-lam gereja-gereja Hispanik di Amerika Utara.

Akan tetapi, pertumbuhan itu bukan tanpa masalah. Pe-ningkatan yang tiba-tiba, telah menciptakan kekurangan ba-ngunan gereja. Dan dengan budaya penginjilan Hispanik, ter-dapat banyak kekecewaan karena tidak adanya tempat menetap untuk membagikan Injil.

Dilema ini terutama diungkapkan di Southern Union Con-ference, satu wilayah yang mencakup delapan negara bagian. Menurut Jorge Mayer, direktur pelayanan Hispanik untuk Southern Union Conference, ada lebih dari 200 gereja Hispanik di wilayah tersebut, tetapi tidak lebih dari 20 persen memiliki bangunan mereka sendiri.

“Salah satu permintaan paling konstan yang datang ke kan-tor saya adalah ‘Bagaimanakah kita bisa membangun sebuah gereja? Bagaimanakah kita bisa mengumpulkan dana? Kita me-merlukan sebuah tempat ibadah. Kita menginginkan lebih ba-nyak aktivitas. Kita ingin melayani komunitas,” ujar Mayer. “Jemaat tersebut tidak memiliki tempat untuk menyimpan ma-kanan dan barang-barang, dan mereka tidak memiliki ruang untuk mengadakan seminar-seminar dan pelatihan secara tera-tur.”

Tentunya solusi yang tersedia adalah agar jemaat-jemaat mengumpulkan dana untuk proyek sebuah bangunan. Masa-lahnya adalah tidak ada uang dalam jemaat-jemaat ini. Meski-pun tantangan keuangan umum terjadi di gereja-gereja seluruh Amerika Utara, situasi ini unik karena keanggotaan Hispanik

Amerika Kisah mengenai perubahan, konstruksi, & iman

Oleh Julie Z. Lee

P H O T O b y L E O n E L M a c i a s

02 - 2013 | Adventist World 17

Page 18: AW Indonesian 2013-1002

yang tengah berkembang ini sebagian besar adalah kaum imi-gran, banyak dari antara mereka bekerja dengan upah rendah dalam pekerjaan kasar. Namun kemiskinan tidak menghenti-kan mereka dari memberi secara murah hati kepada gereja. Ha-nya saja dalam banyak hal, itu tidak cukup.

Merencanakan Sebuah StrategiPada tahun 2010, dewan Maranatha memperhatikan per-

tumbuhan keanggotaan kaum Hispanik di Amerika Serikat dan memutuskan untuk menciptakan sebuah rencana untuk men-dorong keikutsertaan pada perjalanan-perjalanan misi. Mara-natha berhubungan dengan Jorge Mayer dan berakhir dengan kongres koordinator Hispanik di Southern Union Conference.

“Kami duduk mengelilingi meja, berbincang tentang misi Maranatha, dan mengapa kami tertarik bekerja di tengah popu-lasi Hispanik. Kami membicarakan tentang pengaturan sebuah konvensi Hispanik ketika seseorang bertanya, ‘Apakah kalian membantu jemaat-jemaat membangun gereja di Amerika Seri-kat?’” kata Fiess. “Kami tidak menyangka akan ada pertanyaan demikian. Dan kami berkata, ‘Tentu saja. Apakah kebutuhan-kebutuhan kalian?’”

Respons Maranatha membawa percakapan itu ke bidang la-in. Para koordinator Hispanik mulai berbincang dengan sema-ngat tentang kebutuhan akan gereja-gereja. Para koordinator menandai semua kelompok dalam konferens mereka yang bisa segera menggunakan sebuah gereja.

“Sementara kami berbincang, kami menyadari kalau ini se-mua adalah jemaat-jemaat yang memerlukan bangunan-ba-ngunan dasar yang kecil. Banyak yang berlokasi di bagian-ba-gian terpencil negara ini di mana Anda tidak memerlukan apa pun yang mewah atau rumit,” kata Fiess. “Itu memfokuskan ki-ta kembali kepada keseluruhan konsep gereja yang terjangkau dan standar.”

Roger Hatch, seorang anggota lama dewan Maranatha, ke-mudian mengebaskan debu dari naskah pertama pola yang te-lah digambarkan dan disisihkan. Ia siap menjalankan proyek tersebut dengan tujuan yang baru dan lebih mendesak.

“Kami mencoba melihat apa yang bisa kami lakukan di du-nia bagi gereja kecil dan merampingkan harganya,” kata Hatch, pada pertemuan koordinator Hispanik. “Jadi pertama-tama ka-mi mengusahakan ruangan yang bisa menampung 250 sampai 300 orang, dan muncul nilai 400.000 sampai 500.000 dolar AS. Segera kami berkata kalau ini terlalu banyak; mereka tidak sanggup. Jadi kami mulai sibuk dan mulai memperbaiki renca-na kami.”

Tujuannya, berdasarkan masukan dari para pemimpin His-panik, adalah membangun sebuah gereja untuk sekitar 125 sampai 150 orang dan menjaga biaya di bawah harga 200.000 dolar AS. Hatch terus mencari gereja-gereja kecil lain yang di-bangun dengan baik dan terjangkau. Akhirnya ia bersama ko-mite konstruksi tiba pada satu solusi, diperkirakan bernilai 215.000 dolar dengan penggunaan tenaga relawan.

Mereka juga memiliki sebuah jemaat yang siap mengujinya. Jemaat New Albany Spanish di Mississippi telah menjadi satu kelompok pengembara, pindah dari satu lokasi sewaan menuju lokasi berikutnya. Tetapi mereka akhirnya menabung cukup uang untuk membangun, dan para pemimpin uni konfrens se-gera menghubungkan mereka dengan Maranatha. Pada bulan Juni 2012, para relawan tiba untuk mulai mendirikan gereja “terjangkau” Maranatha yang pertama.

Tetapi sementara proyek New Albany sedang berlangsung, gereja lain sedang berdoa. Di Alabama, 150 mil jauhnya, sekitar 70 anggota dari kelompok Decatur-Hartselle Spanish masih mendoakan gereja mereka yang rusak. Musim dingin akan se-gera tiba, dan dengan atap yang membusuk dan dinding-din-ding yang menipis, mereka khawatir dan merasa tidak aman di

Tuhan, berikan kami sebuah gereja. Berikan kami gereja yang layak bagi-Mu.

P H O T O b y T i M O T H y w O L F E r

P H O T O b y T i M O T H y w O L F E r

Kanan: Ratusan menghadiri penahbisan gereja jemaat Albany New, Alabama, Spanyol pada bulan Agustus

hanya beberapa minggu kemudian, gereja mengada-kan pertemuan penginjilan, di mana 16 orang dibaptis.

Bawah: Gereja Albany Spanish yang baru adalah yang pertama di Amerika Utara yang menjadi stan-

dar, gereja kecil yang telah dibangun Maranatha.

18 Adventist World | 02 - 2013

Page 19: AW Indonesian 2013-1002

dalam bangunan itu.“Dalam setiap kelompok doa, kami menuntut kepada Al-

lah, dengan berkata, ‘Tuhan, berikan kami sebuah gereja. Beri-kan kami gereja yang layak bagi-Mu.’” Kata Aguilar.

Ketika mereka mendengar tentang proyek New Albany, pa-ra anggota pergi membantu gereja kerabat mereka. Berada di New Albany menawarkan sesuatu yang lain: memberikan me-reka pengharapan.

“Nah, kami berkata, ‘Jika mereka ingin membangun gereja itu untuk New Albany, bukankah mereka bisa membantu gere-ja kami juga?’” kata Aguilar.

Ternyata pendetanya, David Huaringa, memiliki gagasan serupa. Huaringa adalah pendeta kedua gereja—De-catur-Hartselle dan New Albany—dan sementara berada di lokasi kerja New Albany, ia menarik Hatch meminta bantuannya. “Pendeta bertanya kepada sa-ya, ‘Roger, bisakah Anda membuat gereja lain tahun ini?’” kenang Hatch. “Ketika saya melihat gereja itu,

cukup menjelaskan mengapa mereka memerlukan se-buah gereja baru. Itulah awal dari proyek di Hartselle.”

Suara KonstruksiPada suatu hari di bulan Oktober yang indah di pinggir

kota Alabama langitnya biru, rumputnya hijau, dan burung-burung menyenandungkan satu musik kepada pemandangan pedusunan ini. Satu-satunya detil yang asing adalah pukulan palu yang tak hentinya dan derungan mesin besar. Inilah lokasi kerja Maranatha di Hartselle, di mana lebih dari 50 relawan berkumpul untuk membangun sebuah gereja baru bagi jemaat Decatur-Hartselle Spanish. Sudah kurang dari seminggu, tetapi kerangka kerjanya sudah selesai dan tim mulai menyusun atap. Setelah satu minggu kerja berikut, gereja itu akan selesai.

Cepatnya bangunan itu dilaksanakan berkaitan dengan jumlah tangan yang bekerja bukan rancangannya. Gereja “ter-jangkau” Maranatha mungkin sederhana, tetapi memiliki sega-la sesuatu yang dibutuhkan sebuah jemaat: Sebuah tempat iba-dah, serambi, kantor pendeta, ruang ganti pakaian, ruangan ke-las Sekolah Sabat, sebuah dapur, dan ruangan persekutuan. Se-mua ini dengan handalnya dirancang ke dalam luas lahan 6.000 kaki persegi.

Berita tentang proyek itu tersebar luas, Maranatha meneri-ma lebih banyak permintaan bantuan. Bahkan sebelum penye-lesaikan proyek Decatur-Hartselle, para pemimpin di Southern Union Conference telah meminta gereja ketiga untuk jemaat Spanyol lainnya.

Situasinya terutama mendesak di Gulf States Conference, sa-tu wilayah yang mencakup Alabama, Mississippi, dan wilayah Florida. Kedua gereja Decatur-Hartselle dan New Albany bera-da di Gulf States Conference, di mana 50 persen baptisan tahun-an ada di tengah kaum Hispanik. Mel Eisele, ketua konferens, telah menyaksikan keanggotaan Hispanik melejit—dari 15 sampai 2.000—selama 15 tahun terakhir, dan ia ingin menye-diakan dukungan yang memadai. Eisele merasa bahwa proyek-proyek konstruksi gereja, yang memerlukan dukungan keuang-an dari konferens, sedang dijalankan untuk memperlihatkan sokongan.

“Kami ingin sungguh-sungguh menganggap serius nasihat

Kitab Suci tentang bagaimana memperlakukan orang-orang yang pindah ke negara Anda,” kata Eisele. “Proyek ini adalah penguatan dari dukungan kami—ini bukti kalau itu bukan se-kadar janji.”

Pernyataan Eisele mungkin dianggap berani di tengah iklim nasional di mana imigrasi merupakan topik yang sedang meng-hangat. Namun ia telah menyaksikan negara dan gereja Advent berkembang menjadi sebuah keluarga dengan berbagai bahasa dan corak.”

“Kini, bahkan di selatan ini—the Deep South—sangat sedi-kit sekali gereja yang semuanya berkulit putih. Mungkin ada, dari 100 gereja, satu atau dua di seluruh konferens yang semua-nya berkulit putih. Kita memiliki orang Asia, Amerika-Afrika, orang kepulauan, dan kaum Hispanik. Ada banyak campuran dan perpaduan besar. Begitulah Amerika berubah,” kata Eisele. “Selama kita memiliki populasi imigran yang berarti, kita harus fokus menjangkau populasi tersebut.”

Untuk mewujudkan kata-katanya, Eisele mengambil satu hari libur dari kantor konferens untuk bekerja di Hartselle. Ia tiba di lokasi mengenakan jeans dan topi keras. “Kita di sini un-tuk menjangkau orang, dan bagi saya, membangun sebuah fasi-litas bagi mereka untuk datang dan membawa orang masuk dan melakukan penginjilan—itu sama-sama melakukan bagian dalam pelayanan sebagaimana yang lain.... Bukan membangun bangunannya. Melainkan menjangkau orang-orang,” katanya.

Filosofi ini tentunya telah memberi dampak kuat bagi para anggota New Albany dan Decatur-Hartselle. Terbersit harapan setelah mengetahui bahwa mereka memiliki sebuah rumah ge-reja dan sebuah konferens yang mendukung mereka. Ada juga satu motivasi baru untuk membalasnya dalam pelayanan kepa-da Allah.

“Pengalaman ini telah mendorong kita untuk lebih baik da-lam membagikan Injil kepada orang lain, melayani lebih baik dalam gereja, dan mendorong anak-anak kita untuk lebih baik bagi Tuhan, memberikan segala sesuatu, memberikan segalanya bagi Dia,” kata Aguilar.

Bagi Aguilar dan suaminya, Misael, melihat bangunan baru berdiri di atas tanah merupakan satu mimpi—mimpi seorang Amerika—sejak Misael tiba di Amerika Serikat dan memulai kelompok gereja lebih dari 10 tahun silam. Ia mengorbankan berminggu-minggu hari kerja dengan bekerja bersama para re-lawan.

“Kadang-kadang suami bersama saya berbincang tentang bagaimana kelak kami tua, kami akan mengenang segala sesua-tu tentang kelompok ini—pengalaman membangun gereja, tentang semua orang, tentang Maranatha,” kata Aguilar, berbi-cara dengan gembira sekali dalam bahasa Inggris yang baru di-pelajari. Di belakangnya, gereja baru tengah dibangun, lebih ce-pat daripada yang pernah dibayangkannya.

“Ini adalah mukjizat.” n

Julie Z. lee seorang membawahi komunikasi untuk Maranatha Volunteers International.

02 - 2013 | Adventist World 19

Page 20: AW Indonesian 2013-1002

TA M p I l A N K H U S U S

Penginjil kawakan, Mark A. Finley; Di-rektur Departemen Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan General Con-ference Jonathan Kuntaraf; Associate Direktur Departemen Pelayanan Kese-hatan Kathleen Kuntaraf, istri dari Jo-nathan; penyanyi Charles Hauga-brooks; dan anggota tim lainnya meng-adakan satu serial penginjilan di Ma-nado Indonesia pada tanggal 31 Agus-tus-7 September 2012. Ini menghasil-kan pertobatan yang luar biasa, terma-suk seorang kepala suku dari pulau ter-pencil Indonesia. Hope Channel mere-kam pertemuan itu setiap malam dan menyiarkan ke seluruh Indonesia de-ngan jaringan 24 jam yang telah ter-bentuk di sana. Berikut tiga laporan yang ditulis Finley tentang peristiwa itu selagi di Manado. Gaya percakapan se-hari-hari dari laporan itu dipertahan-kan.—Editor

2 SeptemberSalam terhangat dari

Manado, Indonesia! Kami memulai per-temuan penginjilan kami kepada ribuan pendengar yang memadati Manado Con-vention Center. Manado adalah Ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara, salah satu dari ratusan pulau di Indonesia. Lebih dari 73.000 orang Advent beribadah di sekitar 450 gereja di provinsi ini.

Pergerakan Advent dimulai pada ta-hun 1921 ketika Samuel Rantung, yang tinggal di daerah ini, mengunjungi Ja-karta. Selama masa tinggalnya yang lama di Jakarta, ia berkenalan dengan peka-baran Advent, menerima pelajaran Alki-tab, dan dibaptiskan ke dalam gereja Ad-vent. Ketika ia kembali kepada komuni-tas desanya di Sulawesi Utara, seluruh desa ingin mengetahui tentang “binatang besi,” yakni kereta api di Jakarta. Tidak ada kereta api di wilayah Indonesia ini, dan tidak seorang pun pernah melihat-nya. Jadi Rantung mengajak penduduk kota ke pertemuan khusus untuk men-dengar tentang petualangannya, dimana selama itu ia menceritakan binatang je-nis lainnya—binatang nubuatan dalam Daniel 7 dan 8.

Para penduduk mendengar dengan penuh minat ketika mendengarkan ten-

Oleh Mark A. Finley

Suku di pulau terpencil belajar tentang Yesus.

Laporan 1

PE

gg

y

is

ka

nd

ar

w

Ow

Or

dO

na

Ld

w

EL

Ey

Atas: BERSERAH KEPADA YESUS: Mark Finley dan Jonathan Kuntaraf membaptiskan dua dari ratusan orang yang menerima Yesus seba-gai Juruselamat mereka di Manado. Bawah: ORANG BANYAK YANG MEMADATI: Sekitar 15.000 orang memadati setiap ruangan sampai ke luar ruangan Manado Convention Center pada hari Sabat selama serial penginjilan.

Jurnal

20 Adventist World | 02 - 2013

Page 21: AW Indonesian 2013-1002

menjadi seorang profesor universitas di Manado.

Sang kepala suku itu kini berusia 77 tahun dan telah kembali sibuk mempela-jari Alkitab selama empat tahun bela-kangan bersama putra pendeta tersebut yang telah belajar bersama Dia beberapa tahun yang lalu. Ia bersama keluarganya mengadakan perjalanan selama satu minggu dengan perahu untuk datang ke Manado menghadiri pertemuan pengin-jilan itu, dan mereka meminta diri di-baptis. Tolong doakan kepala suku itu, keluarganya, dan kaumnya.

Jonathan dan Kathleen Kuntaraf, Charles Haughbrooks, dan saya merasa-kan kuasa Allah bekerja dalam perte-muan-pertemuan kami setiap malam. Jonathan berperan sebagai penerjemah; Charles menyajikan musik; dan Kathleen yang menyampaikan pembicaraan ten-tang kesehatan.

Orang-orang Indonesia memperla-kukan kami dengan keramahtamahan yang menakjubkan. Gereja-gerejanya menggunakan waktu berjam-jam setiap hari menyiapkan makan sore kami. Sungguh sukacita menjadi bagian dari keluarga Advent sedunia!

5 SeptemberSaya baru saja kembali

dari pertemuan malam ini, dan para pendengar kami mungkin yang paling terbanyak malam ini. Ribuan orang memadati setiap ruangan yang terse-dia di pusat konvensi itu sampai ke se-rambi dan lorong-lorong. Kami telah memperlengkapi orang banyak itu de-ngan menempatkan layar di seluruh tempat yang padat. Senang sekali me-lihat orang-orang begitu antusias de-ngan Yesus dan pekabaran ini sehing-ga mereka membawa teman-teman mereka ke pertemuan-pertemuan itu. Ketua Konferens Uni Indonesia Ti-mur, Noldy Sakul, duduk di barisan depan pertemuan itu setiap malam dan menyediakan tempat duduk bagi para tamunya. Malam yang lalu dela-pan dari orang yang dia ajak, mengha-diri pertemuan itu. Anggota kita di si-ni semangatnya menyala bagi Allah.

Sorotan kita hari itu adalah baptis-

Suku di pulau terpencil belajar tentang Yesus.

PE

gg

y

is

ka

nd

ar

w

Ow

Or

MEMBAGIKAN PEKABARAN: Dengan bantuan penerje-mahnya, Jonathan Kuntaraf (kanan), penginjil Mark Finley membagikan pekabaran injil di Manado, Indonesia.

tang nubuatan itu dan tentang kedatang-an Yesus. Rantung melanjutkan diskusi teratur bersama mereka tentang nubuat-an Alkitab, dan pada akhir tahun itu, 21 orang dibaptiskan dan keyakinan Advent dimulai di daerah Manado.

Gereja-gereja kita kini berkembang pesat di sini, dan keanggotaannya ber-tumbuh. Di Manado kini ada sebuah kantor uni Advent, sebuah kantor konfe-

rens, dan pusat medis ber-daya tampung 90 tempat ti-dur. Ada juga sebuah uni-versitas sekular yang tengah berkembang. Pada hari Sa-bat saya berkhotbah di ge-reja universitas itu, kepada 4.000 siswa, tentang Kristus yang bisa memenuhi setiap kebutuhan kita. Pagi itu se-nang sekali melihat ratusan siswa berjalan menuju Se-kolah Sabat sambil memba-wa Alkitab di tangan mere-ka.

Sebelum serial itu di-mulai, saya mengadakan se-si pelatihan selama dua hari untuk sekitar 120 pendeta. Pada sesi itu saya mende-ngar sebuah kisah tentang

seorang ayah dari salah seorang pendeta yang 30 tahun silam bertemu dengan se-orang kepala suku, yang bersama-sama dengan kaumnya tinggal di daerah ter-pencil Pulau Tanimbar Indonesia. Mes-kipun kita memiliki 230.000 orang Ad-vent di Indonesia, ribuan kepulauan di Indonesia sama sekali tidak memiliki ke-beradaan orang Advent; Tanimbar ada-lah salah satunya.

Sang kepala suku dan ayah sang pen-deta mengembangkan hubungan perte-manan dan belajar Alkitab bersama-sa-ma selama beberapa tahun. Meskipun sang kepala suku sudah mempercayai pekabaran Advent, posisi kepemimpin-

an mencegah dia untuk sepenuhnya menerima dan dibaptiskan. Ia

enggan merusak status quo da-lam sukunya. Namun, pu-

tranya menerima peka-baran Advent pada ta-

hun 1995, dan kini

Jurnal

Laporan 2

02 - 2013 | Adventist World 21

Page 22: AW Indonesian 2013-1002

an dari kepala suku di pulau itu. Se-panjang pertemuan kami, keyakinan kepala suku itu diperkuat. Ia memberi-kan komitmennya kepada Yesus, dan kini ia, istrinya, dua dari anaknya, dan dua dari cucunya dibaptiskan. Itu ada-lah pelayanan di alam yang penuh ke-menangan. Kepala suku itu mengirim-kan surat kepada seluruh penduduk desanya menjelaskan bahwa ia kini se-orang Advent Hari Ketujuh dan meng-ajak mereka mempertimbangkan kebe-naran yang ia telah terima. Sementara merekam baptisannya, sang kepala su-ku memandang ke kamera dan berjanji untuk menuntun kaumnya memahami pekabaran kebenaran Allah untuk ma-sa akhir ini, dan mendorong gereja Advent untuk mengirimkan para mis-ionari untuk membantu dia.

Ratusan orang yang telah mengha-diri pertemuan Manado itu telah membuat keputusan untuk mengikuti Yesus dalam baptisan dan menjadi ba-gian dari gereja umat sisa-Nya. Mereka menyiapkan baptisan untuk Sabat ini. Selama masa pra kerja yang menuntun

kepada serial ini, ratusan orang lagi te-lah dibaptiskan hasil dari pelayanan belajar Alkitab kelompok kecil.

Roh Kudus sedang melakukan se-suatu yang istimewa di Manado ini, dan merupakan satu sukacita menjadi bagian darinya—tetapi ini hanya me-rupakan citarasa dari apa yang Allah rindu lakukan, dan akan lakukan, me-lalui umat-Nya tepat sebelum Ia kem-bali.

8 SeptemberPagi ini kami

mengucapkan salam perpisahan kepada Manado dan pergi untuk memulai perjalanan pulang sela-ma 48 jam. Pertemuan penginjilan kami di Manado Convention Center berakhir kemarin. Lima puluh ribu orang me-madati ruangan yang tersedia sampai ke-luar ruangan, di mana kami telah me-nambahkan kursi-kursi untuk menam-pung orang banyak. Mobil-mobil mulai memenuhi tempat parkir pada pukul 6:15 pagi. Pada pukul 8:00 aula sudah penuh. Ketika walikota Manado tiba pa-

da pukul 10:00, terjadi kemacetan besar. Ribuan orang membawa be-

kal makan siang mereka dan tinggal sepanjang hari sampai kami menutup sesi itu pada pukul 6:00 petang.

Kami mengangkut para calon baptis-an dalam dua kali perjalanan dengan 15 bus ke lokasi baptisan kita. Kami memuji Allah untuk masing-masing orang yang telah menerima Yesus sebagai Jurusela-mat mereka dan telah dibaptiskan!

Setelah layanan baptisan, kami kem-bali ke gedung konvensi untuk meng-adakan konser petang untuk khotbah. Lebih dari 30 kelompok musik dan seki-tar 1.000 orang berpartisipasi dalam per-tunjukan musik yang besar yang diada-kan tiap petang pertemuan.

Selain pertemuan penginjilan petang kita, tim kami mengadakan lokakarya penginjilan/gereja bagi para pendeta, yang berpartisipasi dalam dua dedikasi gereja, berbicara kepada para siswa seko-lah menengah atas dan universitas, mengadakan sejumlah kunjungan priba-di, dan bertemu dengan para pejabat pe-merintah kota. Walikota Manado adalah teman dari seorang Advent. Ia hadir dan berbicara pada kedua penahbisan gereja dan untuk menutup pertemuan Sabat pagi, sambil mengungkapkan penghar-gaannya yang dalam terhadap orang Ad-vent.

Saya berdoa dengan sungguh-sung-guh agar Roh Kudus dicurahkan dalam kepenuhannya agar pekerjaan Allah di bumi dapat segera selesai dan Yesus bisa datang. Sampai pada akhir inilah kita te-rus membagikan pekabaran kasih dan kebenaran-Nya. n

Mark A. Finley sela-ma ini menjadi seorang pendeta, administrator, dan penginjil bagi gereja

Advent selama 40 tahun. Baru-baru ini ia menjadi asisten bagi Ketua General Conference

PERISTIWA PENTING: Hampir 2.000 orang dibaptiskan sebagai hasil dari pertemuan penginjilan di Manado.

P E g g y i s k a n d a r w O w O r

Laporan 3

22 Adventist World | 02 - 2013

Page 23: AW Indonesian 2013-1002

Untuk memberi Anda sayap.

Tanpa menyadari di mana Anda menemukan diri Anda

Kasih Allah cukup besar...

Sangat, dekat, dan personal

P H O T O s b y g E r a L d a . k L i n g b E i L

S E K I L A S F O T O

Page 24: AW Indonesian 2013-1002

R O H N U B U A T

Pandangan Ellen White menge nai bait suci surgawi

Oleh Alberto R. Timm

Surgawi

Salah satu tema Kitab Suci paling bermakna adalah tentang bait suci. Dari sudut pandang sejarah, mulai dari mezbah zaman para bapa melalui bait suci yang didirikan Musa

dan bait suci Yerusalem, mencapai puncaknya pada pengor-banan Kristus di salib dan pelayanan keimamatan-Nya di bait suci surgawi. Dari sudut pandang teologi, bait suci itu adalah tempat kediaman Allah (Kel. 25:8; Yes. 6:1; Why. 11:9), tempat penyimpanan hukum-Nya (Kel. 25:16; 31:18; Why. 11:9), dan tempat di mana keselamatan tersedia kepada semua umat ma-nusia (Ibr. 4:14-16; 1 Yoh. 2:1, 2). Tidak heran orang Advent mula-mula melihat bait suci sebagai faktor integrasi utama dari sistem doktrin mereka.

Ellen White berbicara tentang bait suci dunia dan upacara-upacaranya sebagai “nubuatan injil yang dipadatkan,” dan bait

suci sorgawi serta pelayanannya sebagai “pusat dari pekerjaan Kristus atas nama

manusia” “dan dasar dari iman kita.” Tetapi Setan membenci kebenaran-kebenaran agung ini, dan “mencip-

takan rencana-rencana kotor untuk mengisi pikiran kita, se-hingga tidak terisi dengan hal-hal terbaik sebagaimana seharus-nya.” Jadi tidak satu pun yang mestinya mengalihkan pandang-an kita dari Kristus sebagai “yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr. 12:2), dan pelayanan keimamatan-Nya yang penuh kemenang-an atas nama kita.

Sifat Dasar Bait Suci ItuBanyak orang Kristen kesulitan menerima gagasan tentang

keberadaan bait suci surgawi. Bagi mereka, surga itu hanya be-

adalah tiruannya,” White bisa secara tetap mengatakan bahwa “sebagaimana bait suci di bumi memiliki dua tempat, yang ku-dus dan yang mahakudus, maka ada dua bagian di bait suci di surga.”

Pelayanan Bait suciBuku Ibrani menegaskan bahwa Kristus memulai tugas-Nya

sebagai Imam dengan memberikan diri-Nya sendiri sebagai korban penebusan di salib Kalvari bagi dosa-dosa dunia (Ibr. 8:1-5; 9:11-28). Setelah menyelesaikan tugas menjadi korban yang sempurna, Ia naik ke surga menjadi Imam Besar” (Ibr.

rupa dimensi rohani dan tidak bersifat jasmani sebagaimana di-gambarkan oleh para ahli filosofi Yunani. Sebaliknya, Alkitab berbicara tentang surga yang sesungguhnya, dengan kota nyata di mana bait suci kemenangan Allah berada. Buku Ibrani me-nyebut kepada bangunan nyata itu sebagai “kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan” (Ibr. 8:2) dan “kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan ma-nusia, artinya, tidak termasuk dari ciptaan” (Ibr. 9:11).

Ellen White menjelaskan bahwa Allah tidak hanya mengha-dirkan kepada Musa “satu penglihatan tentang bait suci surga-wi,“ tetapi juga memberikan kepadanya satu “rencana,” satu penyajian miniatur tentang kemah suci surgawi” sebagai satu model bagi bait suci surgawi (Kel. 25:9, 40). “Musa membuat bait suci surgawi mengikuti pola yang diperlihatkan kepadanya. Paulus mengajarkan bahwa pola itu adalah bait suci sejati yang ada di surga. Dan Yohanes memberi kesaksian bahwa ia meli-hatnya di surga.”

Dengan satu pemahaman yang jelas tentang bait suci surga-wi sebagai “yang asli, di mana bait suci yang dibangun Musa

Menyadari

Realitas

24 Adventist World | 02 - 2013

Page 25: AW Indonesian 2013-1002

8:1; bandingkan Zak. 6:13).Sebagai Perantara dan Penasihat, Ia mengantarai atas nama

kita oleh kemurahan darah-Nya sendiri. Begitu bermakna pelayanan-Nya sebagai Imam, sehingga dalam kata-kata Ellen White, “Pengantaraan Kristus atas nama manusia di bait suci surgawi penting dalam rencana keselamatan sebagaimana ke-matian-Nya di atas salib.” Namun dengan akhir dari hari/tahun simbol 2300 dalam Daniel 8:14 pada tahun 1844, Kristus me-mulai penyelidikan penghakiman pra-Advent (lihat Dan. 7:9-14; 8:9-14) mengumumkan dalam Wahyu 14:7 sebagai “telah tiba saat penghakiman-Nya.”

Menggambarkan tibanya penghakiman itu, Daniel 7 me-nyebutkan bahwa “takhta-takhta diletakkan” (ayat 9); tahkta Allah yang dapat dipindah-pindahkan memiliki roda seperti “api yang berkobar-kobar” (ayat 9); dan Anak Manusia [Kris-tus] pergi kepada Yang Lanjut Usianya [Allah Bapa] (ayat 13). Ellen White menggambarkan peristiwa itu sebagai berikut: “Aku melihat Bapa bangkit dari takhta, dan dalam kereta me-nyala-nyala masuk ke bilik yang mahakudus di dalam selubung, dan duduk. Kemudian Yesus bangkit dari takhta, dan sebagian besar dari mereka yang sujud menyembah bangkit bersama de-ngan Dia.... Kemudian sebuah kereta berawan, dengan roda-ro-da seperti api yang berkobar-kobar, dikelilingi oleh para malai-kat, datang di tempat Yesus berada. Ia melangkah masuk ke da-lam kereta itu dan dibawa ke tempat mahakudus, di mana Bapa duduk.” Daniel 7:21-27 menjelaskan bahwa penghakiman itu pada saat yang sama menentang “tanduk” yang menganiaya orang kudus dan “milik Yang Mahatinggi.”

Makna Bait SuciBeberapa orang Kristen memisah-misahkan sejarah kudus

ke dalam beberapa pengecualian, masing-masing dengan satu pekabaran yang berbeda dari yang lain. Tetapi gantinya menye-butkan Injil yang berbeda, Alkitab berbicara tentang satu “Injil kekal” (Why. 14:6) dan memberi peringatan tentang penerima-an “Injil lain” (Gal. 1:6-9). Injil kekal mengalir melalui tema ba-it suci, memadukan rencana keselamatan ke dalam satu keselu-

ti bagi dosa-dosa kita dan di masa depan Ia akan datang kem-bali untuk membebaskan kita dari dunia berdosa ini; tetapi ju-ga bahwa sekarang ini Ia sedang membantu kita mengalahkan dosa. Untuk alasan ini, Ibrani 4:16 berseru kepada kita: “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktu-nya.” Pemazmur menambahkan, “Satu hal telah kuminta kepa-da TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seu-mur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menik-mati bait-Nya” (Mzm. 27:4).

Kita semua harus tinggal dalam iman di dalam bait suci sur-gawi Allah sampai hari penuh kemenangan di mana kita akan menyembah Dia “di bait suci-Nya” (Why. 7:15). n

1 Lihat Alberto R. Timm, The Sanctuary and the Three Angels’ Messages: Integrating Factors in the Development of Seventh-day Adventist Doctrines (Berrien Springs, Mich.: Adventist Theological Society Publications, 1995).2 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 14.3 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 488.4 Ellen G. White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1946), hlm. 221.5 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 488.6 Ellen G. White, Patriarchs and Prophets (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1890), hlm. 343.7 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 415.8 Ellen G. White, The Spirit of Prophecy (Oakland, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1884), jld. 4, hlm. 260.9 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 489.10 Ellen G. White, Early Writings (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1882), hlm. 55.11 Ellen G. White, The Faith I Live By (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958), hlm. 194.12 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 423.

Alberto R. Timm adalah Associate Direk-tur Ellen G. White Estate di Silver Spring, Maryland, AS.

Pandangan Ellen White menge nai bait suci surgawiruhan yang utuh.

Ellen White menjelaskan bahwa “di seputar bait suci dan pelayanannya yang khidmat secara gaib berkumpul kebenaran-kebenaran agung yang akan dikembangkan melalui generasi-generasi berikutnya.” Jadi dalam pengalaman Advent setelah tahun 1844, penelitian tentang bait suci “memaparkan kepada pandangan satu sistem utuh kebenaran, yang terkait dan sela-ras.”

Satu pandangan jelas tentang bait suci surgawi membantu kita untuk mengerti lebih baik pekerjaan Kristus bagi kesela-matan kita. Menyatakan tidak hanya bahwa di masa lalu, Ia ma-

Sebuah pandangan jernih akan bait suci surgawi

menolong kita untuk lebih mengerti pekerjaan Kristus

bagi keselamatan kita.

02 - 2013 | Adventist World 25

Page 26: AW Indonesian 2013-1002

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Ini adalah sa-tu pertanyaan yang kadang-kadang ditanya-

kan oleh orang Kristen lain pada

kita. Di zaman dima-na rasionalisme dan me-

todologi ilmiah, memang di-anggap tidak masuk akal mengatakan

bahwa seorang penulis Alkitab bisa meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi ribuan tahun

setelah ramalan itu. Namun Alkitab menyediakan berlimpah contoh tentang nubuatan jangka panjang dan pendek yang di-genapi dalam sejarah.

1. Allah dari Masa Depan: Penentuan waktu 1844 mestinya mengingatkan orang-orang Kristen bahwa Allah dari Kitab Suci masih ikut serta dalam sejarah mereka. Pen-dekatan kritis dalam sejarah kepada penafsiran Alkitab meni-adakan campur tangan Ilahi dari urusan manusia, mening-galkan kita di tangan manusia dan sebab akibat alami. Daniel 8:14 dan kegenapannya pada tahun 1844 mengajak umat Kristen untuk kembali kepada Alkitab dan nubuatan wahyu-nya untuk menegaskan kembali bahwa Allah masih aktif da-lam menggenapi sabda nubuatan-Nya dalam sejarah manu-sia. Nubuatan ini menyediakan uraian umum tentang penga-laman umat Allah selama era Kristen untuk membantu me-reka menempatkan diri mereka sendiri dalam jalannya seja-rah dan memanggil mereka menempatkan diri mereka sendi-ri dengan rencana Ilahi-Nya.

Allah tidak berakhir berbicara pada akhir abad pertama, dan kita dapat mendengar suara-Nya kepada kita dalam peme-nuhan nubuat apokaliptik-Nya. Pemenuhan Daniel 8:14 pada tahun 1844 adalah teriakan Ilahi bagi umat manusia memberi-tahu kita bahwa pekerjaan Kristus di bait kudus surgawi secara langsung berkaitan dengan pekerjaan-Nya di dalam sejarah ki-ta.

2. Pekerjaan Pengantaraan Kristus: Tahun 1844, se-bagai tahun di mana nubuatan digenapi, memanggil dunia Kristen kembali kepada ajaran Alkitabiah tentang pekerjaan pengantaraan Kristus di bait suci surgawi. Kebenaran Alkitabi-ah ini telah diabaikan oleh orang Kristen pada umumnya. Da-lam tradisi Roma Katolik, gereja menjadi bait suci surgawi dan keimamatan manusia dibentuk untuk membagi-bagikan kasih

karunia Kristus. Konsekuensinya pekerjaan dari satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia dikaburkan (1 Tim. 2:5). Kaum Protestan begitu menekankan pada salib sehingga sedikit hal yang bisa mereka katakan tentang pengantaraan Kristus di hadapan Bapa. Cukup sering pengantaraan-Nya dibatasi kepa-da kematian-Nya di salib. Pentingnya tipologi dari layanan bait suci Israel, sebagian sudah diabaikan. Tetapi pengantaraan Kristus di surga sama pentingnya bagi kita sebagaimana salib; bukan dalam pengertian bahwa itu mengimbangi salib, tetapi bahwa itu mengungkap kuasanya yang menyelamatkan.

3. Pekerjaan Penghakiman Kristus: Kegenapan nubu-atan pada tahun 1844 menceritakan kepada dunia Kristen bah-wa makna tipologi dari hari Penebusan (Im. 16)—pekerjaan penghakiman gereja-Nya—digenapi dalam pengantaraan Kris-tus di bait suci surgawi. Penghakiman ini—sedang berlang-sung—akan menghasilkan pemulihan nama baik Allah dan umat-Nya dan dalam pembersihan alam semesta dari racun do-sa (Why. 20:11-15). Penghakiman ini bukan untuk memberita-hu Allah, tetapi menyatakan kepada segenap ciptaan cerdas bahwa Ia itu dengan adil dan penuh kasih menanggulangi ma-salah dosa kosmik (Flp. 2:9-11; Why. 16:5-7; 19:1, 2). Meskipun penghakiman ini terjadi di surga, gereja giat di bumi.

4. Mendesaknya Pekabaran ini: Kegenapan nubuatan pada tahun 1844 mengajak dunia Kristen untuk bangun dari ti-dur rohaninya untuk mengabarkan satu pekabaran yang akan menyiapkan dunia bagi kedatangan Kristus. Injil kekal ini harus dinyatakan dalam konteks masa penghakiman Allah dan ten-tang penipuan Iblis yang akan secara nyata meningkat ke arah akhir konflik kosmik (Why. 14:6-12; 13:13, 14).

Gereja Kristen harus segera mengabarkan Juruselamat yang telah disalibkan dan dibangkitkan yang berada dalam bait suci surgawi guna mengantarai kita di hadapan Bapa dan secara langsung terlibat di bumi, melalui Roh, menen-tang serangan Iblis melawan Allah dan kerajaan-Nya. Ta-hun 1844 memunculkan satu sistem kebenaran Alkitabiah yang tanpa gentar menentang penipuan musuh, sehingga menjadi alat Ilahi dalam menyiapkan dunia bagi kedatang-an Yesus. n

Angel Manuel Rodríguez adalah Direktur Bible Research Institute di General Confer-ence sebelum beliau pensiun.

Mengapa nubuatanyang diawali dalam

Daniel 8:14 danberakhir pada tahun1844 itu penting bagi semua Kristen?

NubuatanDigenapi

26 Adventist World | 02 - 2013

Page 27: AW Indonesian 2013-1002

P E L A J A R A N A L K I T A B

Penulis Amerika terkenal Mark Twain dilaporkan pernah berkata, “Saya berurusan dengan godaan dengan menye-rah kepadanya.” Pernyataan ini tampak wajar bagi ba-

nyak orang Kristen. Mereka telah menerima Yesus, mereka per-caya Ia telah menyelamatkan mereka, tetapi masih bergumul dengan dosa yang mengepung dan secara teratur dikalahkan oleh godaan Setan. Apakah kehidupan Kristen itu adalah kehi-dupan yang kalah terus-menerus? Apakah kemenangan atas go-daan itu mungkin terjadi? Jika memang demikian, bagaimana-kah kita mencapainya? Dalam pelajaran ini kita akan menemu-kan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan ini.

1 Baca Wahyu 2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21. Apakah tema utama dalam ayat-ayat Alkitab ini? Apa persamaannya? Apakah yang dikatakan mengenai mengalahkan?Buku Wahyu ditujukan kepada tujuh jemaat tertentu di Asia Kecil, satu daerah yang terdiri dari Turki modern. Gereja-gere-ja ini, di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelpia, dan Laodikia, menghadapi cobaan dan tantangan yang berat. Lima dari tujuh jemaat itu menerima teguran langsung dari Al-lah. Mereka mengalami penyakit rohani yang mematikan. Na-mun begitu, Tuhan kita yang penuh kasih dan kuasa menjanji-kan kemenangan dan kemampuan untuk mengalahkan tipu muslihat Iblis kepada masing-masing anggota jemaat Kristen mula-mula ini.

2 Baca 2 Korintus 5:17; Efesus 2:19-22; 3:19, 20; Yudas 24, 25. Janji-janji apakah yang Alkitab berikan kepada kita sementara kita menyerahkan hidup kepada Yesus?Masing-masing ayat ini amat memberi semangat. Bilamana kita menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita, maka Roh Kudus masuk ke dalam hidup kita. Kita memiliki kuasa gaib untuk mengalahkan godaan Setan. Kita tidak dibiarkan sendiri-an untuk berjuang dalam kekalahan yang mengecewakan.

3 Dapatkah kita mengalahkan Setan dengan kekuatan sendiri? Baca Ayub 14:4 dan Yeremia 13:23. Apakah mungkin mengalahkan musuh tanpa dibantu kuasa Yesus?

4 Baca Yohanes 3:1-8. Bagaimanakah Yesus menggambarkan perubahan yang terjadi pada pertobatan dari Nikodemus yang terhormat dan takut akan Allah?

5 Baca Galatia 2:20. Bagaimanakah perubahan penuh keajaiban ini terjadi dalam kehidupan kita?Bilamana kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Ye-sus, Roh Kudus mengambil alih hidup kita. Hasilnya adalah per-sekutuan misterius dan tak dapat dijelaskan bersama Kristus. Ki-ta menjadi “ciptaan baru” di dalam Kristus. Kita adalah milik-Nya, di bawah pengaturan baru, dan Ia memberikan kepada kita satu sifat baru (Rm. 6:6-11). Dengan menerima Kristus, maka kita menjadi putera dan puteri Allah (Ef. 3:15). Sementara kita bersekutu dengan Kristus melalui doa dan belajar Firman-Nya, Ia menuliskan prinsip-prinsip hukum-Nya dalam hati dan pikir-an kita (Ibr. 8:10).

6 Baca Efesus 2:8-10. Apakah hasil praktis kasih karunia menyelamatkan dari Kristus yang menakjubkan dalam hidup kita? Apakah yang terjadi kepada orang-orang percaya yang diselamatkan oleh kasih karunia?Keselamatan oleh kasih karunia memiliki konsekuensi praktis dalam hidup kita. Meskipun kita datang kepada Yesus sebagai-mana adanya, kita tidak tetap seperti dahulu, setelah datang ke-pada Yesus. Kasih karunia-Nya mengubahkan kita, kita menjadi “pengikut-Nya.” Dengan kata lain, Kristus melakukan peruba-han ilahi dalam hidup kita agar hari demi hari kita menjadi se-perti Dia. Pekerjaan kasih karunia ini, atau penyucian ini, dalam hidup kita tidak terjadi instan. Sementara kita tinggal di dalam Kristus, maka kita perlahan-lahan diubahkan ke dalam gambar-Nya (Yoh. 15:1-8; 1 Yoh. 3:1-3).

7 Baca Galatia 5:16-25 dan jelaskan bagaimana kehidupan kita berbeda melalui kuasa Roh Kudus setelah kita ditobatkan. Bedakan perbuatan “daging” dan pekerjaan “Roh.”Pertobatan itu sulit dipahami, dan bahkan lebih sulit dijelaskan. Agar dimengerti, itu harus dialami. Ada satu kuasa ajaib yang mengubah hidup dalam injil Yesus. Ada kuasa mengubahkan dalam kasih karunia-Nya yang menakjubkan. Di dalam Dia kita tidak lagi sama.

Mengapa tidak membuka hati Anda sepenuhnya kepada ka-sih karunia-Nya yang mengubahkan? Jika Anda sudah menye-rahkan hidup Anda kepada-Nya, mengapa tidak melakukannya lagi hari ini, dan mintalah Dia untuk terus melakukan perubah-an dalam kehidupan Anda agar setiap hari Anda bisa menjadi seperti Dia? n

Mengatasi Pencobaan

Oleh Mark A. Finley

Kemenangan

P H O T O b y a d r i a n v a n L E E n 02 - 2013 | Adventist World 27

Page 28: AW Indonesian 2013-1002

dua kali. Ilmu pengetahuan percaya pada teori “big bang” yang terjadi milyaran ta-hun yang lalu, dan untuk alasan itu du-nia akan terus ada selama 6 milyar tahun ke depan, sampai matahari dingin dan kehidupan di planet ini menjadi padam.

Orang Advent tidak dapat memper-cayai teori ilmiah evolusi dan pada keda-tangan Kristus yang segera, kita juga per-caya dalam penciptaan enam hari.

Jörge KralZürich, Switzerland

PertukaranSaya suka Adventist World. Banyak topik-nya yang memajukan saya. Saya bekerja di ADRA Burkina. Adventist World membawa saya melalui banyak hal.

Alexis MusabimanaBurkina Faso

MenghargaiSeorang klien Balai Buku Advent di Que-bec Conference di Kanada datang ke toko setiap bulan dan bertanya apakah maja-lah Adventist World telah tiba. Ia sangat suka sehingga ia membawa lima salinan

Dijadikan BaruSaya bersyukur untuk kisah Tammy Zy-derveldt yang menginspirasi “Penghuni Penjara Australia Menginjil dengan Menggunakan Materi Pelajaran Advent” (November 2011) tentang narapidana Matthew J. Baronet. Perkataannya “Saya memang berpikir bahwa penjara adalah tempat pelatihan Allah, dan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di balik dinding-dinding kawat tajam ini” memi-liki satu pekabaran kuat kepada semua orang, terutama mereka yang mengabai-kan pelayanan penjara.

Saya pernah di penjara di Malawi se-lama lebih dari tujuh tahun, dan saya se-tuju dengan Baronet: penjara adalah tempat pelatihan Allah. Saya bukan se-dang mendoakan atau membicarakan orang lain, tetapi saya telah menjadi seo-

rang penatua gereja Advent di penjara ini selama dua tahun. Saya siap bekerja bagi Dia dalam pelayanan mana pun dalam gereja-Nya.

Boxten T. KudziweMalawi

Ilmu Pengetahuan dan PenciptaanMengenai “Keajaiban Penciptaan” (Agustus 2009): Ilmu pengetahuan dapat mengamati dan menjelaskan proses-proses alam, tetapi bukan yang gaib. Jika kita berasumsi bahwa penciptaan adalah campur tangan gaib dari Allah dalam se-jarah—satu mukjizat—maka ilmu pe-ngetahuan tidak dapat menjelaskannya.

Sama halnya, penjelmaan Kristus dan kedatangan-Nya kembali ke dunia ini ti-dak dapat dijelaskan secara ilmiah. Sia-sia mencoba menguatkan keyakinan ini dengan metode ilmiah. Dengan pertim-bangan yang sama, tidak perlu menen-tang teori ilmiah orang lain—teori evolu-si, misalnya. Kita percaya kepada Allah yang melakukan mukjizat sehingga kita tidak bisa menjelaskannya (Mzm. 98:1, dll).

Sejauh ini mengenai ilmu pengetahu-an, penciptaan enam hari itu adalah mitos,sebagaimana juga dengan perwu-judan Kristus dan kedatangan-Nya ke-

P E R T U K A R A N I D E

Kami ingin melayani Pencipta kami di tempat yang menyenangkan, tetapi ke-miskinan menghalangi. Tolong minta Tuhan untuk mengirimkan kami cara menyelesaikan konstruksi gereja kami.

Metellus, Haiti

Tolong doakan orang muda dalam gere-ja, untuk keluarga saya, untuk gereja sa-ya, dan untuk saya yang bekerja bagi Al-lah.

Tesfag, Etiopia

Bulan lalu saya mengalami dua kekece-waan dalam hidup. Perintah kerja saya untuk bekerja di Saudi Arabia dibatalkan. Belakangan ini saya menyadari bahwa orang yang saya sukai bingung dengan apa yang ia rasakan kepada saya. Tolong doakan agar Allah memperlihatkan kepa-da saya rencana ajaib-Nya, dan bahwa Ia akan memberikan saya kekuatan untuk mengalahkan saat sulit dalam hidup saya ini.

Marhla, via email

Tolong doakan keluarga saya agar Allah memberikan kesehatan dan kesabaran; agar air mata kami digantikan dengan se-nyuman Allah; dan agar mereka yang menindas kami diampuni oleh Allah.

Angeline, Indonesia

Tolong doakan putri dan putra saya.Sonia, Puerto Rico

Ibu saya mempunyai masalah dengan te-kanan darah tinggi. Ia jatuh dan dilarikan ke rumah sakit. Semoga Tuhan membe-rikan kesembuhan kepadanya.

Egly, Malawi

Jangan tolak pe kerjaan Tuhan.

—Boxten T. Kudziwe, Malawi

Surat

sO

uT

H

Pa

ci

Fi

c

di

vi

si

On

DoaPUJI SYUKUR

28 Adventist World | 02 - 2013

Page 29: AW Indonesian 2013-1002

untuknya sendiri dan teman-temannya. Dan dia sendiri bukan Advent.

Sergena ObasLongueuil, Quebec, Kanada

Saya kebetulan melihat buku Adventist World di sebuah klinik di kota kelahiran saya, dan terkesan oleh artikel dan berita tentang misi dan komitmen Adventist World. Saya ingin menerima majalah ini kalau bisa.

Stevenson KhongsngiMeghalaya, India

Nasihat kami kepada pembaca ini dan yang lain dengan persoalan serupa adalah menghubungi kantor uni konferens atau divisi Advent di wilayah Anda. Kami se-nang majalah ini memenuhi kebutuhan.—Editor.

Saya mengalami gangguan bicara dan pendengaran sehingga menghindarkan saya mengucapkan kata dengan benar. Kelainan ini amat mempengaruhi hidup saya. Tolong doakan. Saya ingin bisa ber-komunikasi secara efektif.

Dwight, Jamaika

Jangan biarkan resolusi Tahun Baru Anda untuk lebih banyak berolahraga jadi terhenti.

Cobalah ini untuk tetap konsisten:

Ambil waktu keluar. Jangan berolahraga seti-ap hari. Ingatlah hari Sabat dan ambil setidaknya satu hari libur seminggu.

Cobalah hal baru. Para atlit menyebutnya cross-training. Berjalan/berlari satu hari, berenang/bersepeda hari berikutnya, berkebun/latihan beban hari berikutnya. Tetap coba yang baru.

Mulai Kembali. Mudah sekali keluar dari rutinitas karena perjalanan, penyakit, atau jadwal berubah. Jangan tunggu sampai bulan Januari berikutnya untuk mulai kembali. Mulailah seka-rang.

TetapBergerak

JAWABAN: Jawaban: Foto ini, yang dikirim oleh Rodrigo Assi, Direktur Bethel Adventist School, diambil di Bissau pada tanggal 24 September, Hari Kemerde-kaan Guinea-Bissau. Lebih dari 100 pathfinder menggunakan hari itu untuk membagikan Injil di ibukota mereka. Seragamnya disumbangkan oleh path-finder di Brazil.

Jangan tolak pe kerjaan Tuhan.

—Boxten T. Kudziwe, Malawi

Di BelahanBumi Manakah Ini?

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan ha-laman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Per-lu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur sau-dara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

02 - 2013 | Adventist World 29

Page 30: AW Indonesian 2013-1002

top

Pengkhotbah Baptis, William Miller dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1782, di Pittsfield,

Masschusetts, Amerika Serikat. Seo-rang yang mengaku skeptis, ia ber-bakti dalam peperangan tahun

1812, antara Amerika Serikat dan Inggris. Setelah peperangan, ia tinggal di Low Hampton, New York, di mana ia bekerja dalam berba-gai kesempatan sebagai wakil kepala polisi daerah dan peradilan.

Miller menjadi seorang Kristen pada tahun 1816 dan mulai mem-pelajari Alkitab dengan mulai di Kejadian dan tidak melanjutkan sampai ia bisa mengerti apa yang ia sedang baca. Pada tahun 1818, setelah membaca Daniel 8:14, “Sampai lewat dua ribu tiga ratus pe-tang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar”, ia memutuskan bahwa “dalam waktu dua puluh lima ta-hun [1843],... semua urusan keberadaan kita akan diselesaikan” (James White, Sketches of the Christian Life and Public Labors of Willi-am Miller, hlm. 57)

Sejak bulan Agustus 1831 dia adalah salah satu pembicara Kristen paling terkenal yang meramalkan Yesus akan kembali pada tahun 1843 atau 1844. Akibatnya adalah kebangunan rohani besar-besaran di Amerika Utara dan Eropa. Ia meninggal dunia pada bulan Desem-ber 1849 dalam pengharapan terhadap kedatangan Yesus harfiah dan dekat.

Pencarian Terhadap Kesempurnaan

Negara-negara dengan prosedur pembedahan plastik terbesar per kapita (2010):

1. Korea Selatan2. Yunani3. Italia4. Brazil5. Amerika Serikat

Sumber: National Geographic

Setengah cangkir kacang miju matang ha-nya memiliki 115 kalori, tetapi memiliki delapan gram serat. Ditambahkan bonus: Miju-miju kaya dalam zat besi, fosfor, dan mangan.

Sumber: Men’s Health

TersembunyiKesehatan

Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan

mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian

yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi

dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh

yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah

(1 Petrus 3:3, 4).

Tahun Lalu231

i M a g E c O u r T E s y O F c E n T E r F O r a d v E n T i s T r E s E a r c H

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 02 - 2013

Page 31: AW Indonesian 2013-1002

Favorit Saya...

K A T A A T A U K U R A N G5O5O

Janji Alkitabn Janji Alkitab kesukaan saya adalah Yesaya 65:24. Sa-ya yakin bahwa Allah dalam hikmat kekal-Nya menge-tahui kebutuhan saya sebelum saya memanggil Dia. Oleh sebab itu, bila berdoa, saya menghabiskan lebih banyak waktu mengucap syukur dan memuji Allah atas kuasa ajaib-Nya, kebaikan-Nya yang penuh kasih, dan belas kasih-Nya.

—Marlow, Huntsville, Alabama, Amerika Serikat

n Hepatitis telah menguras kekuatan saya. Kemudian saya membaca Yesaya 40:31. Setelah menyadari bahwa “setiap janji dalam Buku itu adalah milik saya,” saya meminta janji itu. Bertindak dengan keyakinan itu, sa-ya mulai menaiki tangga rumah saya sebanyak 40 anak tangga. Tenaga saya kembali dalam waktu sebulan; ke-mudian saya harus meminta kembali janji itu. Tenaga saya kembali secara permanen.

—Heather, Dhaka, Bangladesh

n Saya suka Filipi 4:4: “Bersukacitalah senantiasa da-lam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Sa-ya bersyukur kepada Allah karena Paulus menuliskan ini. Itu adalah pengingat pribadi saya ketika saya mengalami fase tergelap dalam hidup.

—Christy, Jakarta, Indonesia

n Janji Alkitab kesukaan saya adalah 1 Petrus 5:7: “Se-rahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Selama bertahun-tahun saya belajar meninggalkan segala kekuatiran saya di kaki sa-lib, berjalan terus dengan jaminan bahwa kehendak-Nya yang sedang berlaku.

—Tessa, Brooklyn, New York, Amerika Serikat

Lain kali, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang lagu pujian kesukaan Anda. Kirimkan respons Anda ke: [email protected]. Tulis dalam baris judul “50 Words or Less.” Pastikan menyertakan kota dan negara dari mana Anda menulis.

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 9, No. 2

02 - 2013 | Adventist World 31

Page 32: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

Satu Januari 2013, telah diadakan kebaktian bersama dalam rangka ucapan syukur atas berkat Tuhan sehingga boleh tiba

pada tahun 2013, diadakan di GMAHK Jemaat Saradan, de-ngan mengundang masyarakat sekitar serta beberapa gereja Kristen di wilayah Kabupaten Madiun.

Ibadah Tahun baru 2013

EmpaT JIwa dalam rangkaIan kkr pag

Bersama masyarakat dan berbagai denominasi gereja lain

Distrik Madiun dan Sekitarnya

Hadir tokoh-tokoh masyarakat dan para pendeta serta umat Kristen baik dari Bethani, GSPII, Katolik, GPDI dan lain-nya. Acara kebaktian yang dimulai pada pukul 10.00 pagi terse-but berjalan dengan baik, khotbah dibawakan oleh Pdtm. Dale Sompotan mengangkat tema Berjalan Bersama Yesus di Tahun

2013. Dalam acara tersebut juga dimeriahkan dengan puji pujian dari Vokal Grup PA Saradan dan dari Kel. Girman Siagian dari Jakarta.

Kemudian dilanjutkan dengan acara penyerahan bingkisan kepada anak-anak kecil yang hadir serta tukar menukar kado dibawakan oleh Ibu Ida, dan acara me-narik yang melibatkan semua yang hadir dibawakan oleh ketua jemaat, Bpk. Sunaryo. Semua bersukacita dan menikmati berkat Tuhan dalam kebaktian tahun baru 2013. Di akhir acara Bpk. Saidi selaku ketua pani-tia menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua-nya. n

—Dilaporkan oleh Debby Fransisca Muntu, Jemaat Saradan, Konferens Jawa Kawasan Timur.

Pada hari Sabat gabungan tanggal 1 Desember 2012 di Hotel Merdeka,

Madiun dengan pembicara Pdt. Leonard Mamentu, Direktur PA KJKT telah di-baptiskan setelah acara, 4 jiwa hasil KKR PAG Distrik Madiun yang dilaksanakan di jemaat masing-masing dari tanggal 25-30 Desember 2012.

Keempat jiwa yang dibaptis pada hari Sabat itu datang dari Jemaat Kalasan Ma-diun dan Jemaat Ngawi. Puji Tuhan atas terlaksananya dengan baik KKR PAG ini, “Anak-anak muda dilibatkan dengan ba-ik untuk memajukan pekerjaan Tuhan di Distrik Madiun.” Demikian ujar ketua panitia KKR Pdtm. Dale Sompotan. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Ketua Panitia KKR Distrik Madiun, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

32 Adventist World | 02 - 2013

Page 33: AW Indonesian 2013-1002

CaTaTanku: pErkEmahan pEmuda advEnT sE-sumaTEraBukit Pahoda, Balige, Sumatera Utara

Semua kegiatan mengatasnamakan Tuhan pastilah acara itu berhasil sebab Tuhan sendiri turut campur tangan.” De-mikian kata-kata yang dapat saya simpulkan dari kegiatan

PERPASU (Perkemahan Pemuda Advent se-Sumatera) yang te-lah berlangsung dari tanggal 15-18 November 2012 di Bukit Pa-hoda, Balige yang di mana saya dan keluarga turut hadir. Saya telah menyaksikan kembali campur tangan Tuhan ketika ma-nusia angkat tangan maka Tuhan turun tangan.

Acara ini sendiri diragukan oleh banyak orang bahkan iro-nisnya kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak namun terlepas dari hal tersebut kembali Tuhan tampil sebagai pemim-pin dalam menjalankan dan menyelesaikan acara-Nya sendiri.

Acara ini berlangsung dengan luar biasa dimana acara demi acara berlangsung dengan baik, Acara di hari pertama adalah aksi social yaitu Penanaman Pohon dan Charity Clinic yang merupakan kerja sama dari Rumah Sakit Advent, Medan de-ngan Tim Dr. Tony Bahri kemudian ada acara meditasi dan be-lajar Firman Tuhan setiap paginya yang dibawakan oleh Tim Missionaris, ada acara games outbond yang dibawakan oleh para penasihat yaitu Bung Henri dan Bung Loran dan spesial acara malam minggu yaitu pentas seni dan talent yang menampilkan berbagai kemampuan dan talenta dari anak anak Tuhan, disu-guhkan juga Opera Van Batak yang dibawakan oleh PA dari Si-dang Padang Bulan yang cukup mengocok perut para peserta

dengan lawakan, lagu dan gerakan yang sangat lucu serta aksi dari PA Sumbul Tanah Karo dengan Dance Gangnam Stylenya.

Tuhan juga memberikan cuaca yang bersahabat dan hanya 1 kali saja turun hujan pada malam sabat yang merupakan uji-an berat dan konsekuensi bila melakukan kegiatan di alam ter-buka namun tidak mengurangi semangat dari seluruh peserta terbukti pada ibadah Sabat pagi seluruh peserta dapat mengha-dirinya dengan wajah ceria walau tetap terlihat lelah karena ku-rang tidur. Turut juga hadir anggota-anggota gereja dari berba-gai gereja yang ada di Balige bahkan dari Siantar.

Terpujilah Engkau Tuhan sekali lagi Engkau memperton-tonkan pada kami bahwa bersama Tuhan dan bekerja sama maka apa pun kegiatannya pasti terlaksana dengan hasil luar bi-asa.

Terima kasih banyak untuk seluruh panitia yang dengan mata kepala saya sendiri melihat kerja keras tak kenal panas te-rik matahari untuk mensukseskan acara Tuhan ini.

Tetaplah kobarkan semangat pelayanan untuk Tuhan kita.Demikian catatan pribadi dari saya terkait mengikuti Acara Perkemahan PA se-Sumatera yang menurut saya berlangsung dengan luar biasa! n

—Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Penasehat BAKORPASM.

02 - 2013 | Adventist World 33

Page 34: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

Untuk melatih anak-anak agar dapat beradaptasi dan bersentuhan langsung dengan alam serta mengembang-kan kemampuan mereka bertahan hidup di luar rumah

demi mempersiapkan diri bagi masa kesukaran akhir zaman yang akan datang menjelang hari kedatangan Tuhan, maka De-partemen PA Konferens Manado-Maluku Utara dan Distrik Bi-tung-Kabupaten Minahasa Utara bekerjasama dalam suatu ke-giatan Perkemahan Klub Petualang dengan tema “The Spirit of One” yang diadakan di Bumi Perkemahan Desa Wasian Keca-matan Dimembe Minahasa Utara dari 14-17 November 2012.

Kegiatan ini dimulai dengan upacara pembukaan yang dibu-ka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupa-ten Minahasa Utara Bapak Max-imelian Tapada, M.Si didam-pingi oleh Pemimpin PA UKIKT MG. Pdt. Stephen Salainti, Pemimpin PA Konfe-rens Manado-Maluku Utara, MG. Pdt. Ritus Keni, dan Pe-mimpin PA Distrik Bitung-Mi-nahasa Utara, MG. Pdt. Rudy Frans beserta para peserta per-

kemahan yang hadir tepat pada upacara pembukaan dimulai. Selesai upacara pembukaan para tamu-tamu, panitia, dan para peserta mengadakan foto bersama sebelum para peserta kem-bali ke tenda masing-masing untuk beristirahat.

Hari Kamis

Kegiatan inti pada hari Kamis di mana para peserta wajib mengikuti kelas-kelas kepahaman yang telah dipersiapkan pa-nitia beserta dengan para instruktur di tiap-tiap kelas. Kegiatan kelas-kelas kepahamanan pada hari tersebut dibagi dalam 2 grup besar dan dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu di area bumi perkemahan dan di Kebun Binatang Tandurusa Ko-ta Bitung. Di mana kedua grup besar ini bergantian tempat un-

pErkEmahan klub pETualangKonferens Manado-Maluku Utara

tuk mendapatkan materi-materi tanda kepahaman Petualang oleh para kakak-kakak instruktur yang telah ditempatkan di dua tempat tersebut.

Hari JumatJiwa petualang para peserta perkemahan diuji dengan

mengadakan lintas alam di luar area perkemahan dengan me-ngitari perkebunan warga setempat. Selesai mengadakan lintas alam. Para peserta diberi waktu untuk istirahat makan dan langsung disambung dengan kegiatan kelas-kelas kepahaman dari para kakak-kakak instruktur. Di samping itu para panitia dibidang kesehatan sementara sibuk mempersiapkan kegiatan sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang dibantu para MG dari tim Rumah Sakit Advent Manado.

Hari SabtuPada hari Sabat merupakan acara puncak perkemahan ini di

mana ada sekitar 200 peserta disematkan kancing dari kelas-ke-las klub petualang bagi mereka yang sudah menyelesaikan tun-tutan selama setahun penuh. MG. Pdt. Stephen Salainti, MG. Pdt. Ritus Keni, MG. Pdt. Rudy Frans, dan MG. Pdt. Herry Su-tomo selaku Ketua Daerah Distrik Bitung-Minahasa Utara yang bertindak dalam acara puncak tersebut menyematkan kancing kepada para peserta perkemahan. Pada sore hari diadakan pe-nyematan tanda kepada para peserta perkemahan yang telah se-lesai mengikuti segala kelas tanda kepahaman selama perke-mahan berlangsung. Pada malam selesai ibadah penutupan Sa-bat diisi dengan kegiatan malam budaya di mana para adik-adik dari beberapa klub yang diutus menunjukkan kebolehan mereka dalam segala kreativitas.

Kiranya dalam kegiatan perkemahan ini, “The Spirit of One” bisa dapat menjadi bagian dari para anggota-anggota yang terlibat dalam kegiatan ini terlebih para anak-anak peserta perkemahan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ritus Keni, Direktur Komunikasi Konferens Manado-Maluku Utara.

34 Adventist World | 02 - 2013

Page 35: AW Indonesian 2013-1002

sabaT harI IbuDi Jemaat Ambia, Talaud

Bakti Wanita Advent (BWA) Jemaat Ambia mengadakan acara peringatan hari ibu yang diadakan di Gereja Mase-hi Advent Hari Ketujuh Jemaat Ambia pada hari Sabat

Malam, 22 Desember 2012. Acara ini dimulai jam 19.30 WITA dan dihadiri oleh ibu-ibu Jemaat Ambia bersama dengan kelu-arga mereka, anggota jemaat, dan para undangan baik dari BWA Jemaat Batumbalango dan masyarakat Desa Ambia.

Acara peringatan ini di awali dengan me-nyanyikan lagu Indone-sia Raya dan Menghening kan Cipta yang dipim-pin oleh Ibu Patrisye Dadamuda-Laluas, dan dilanjutkan dengan pembacaan beberapa puisi.

Di dalam acara peringatan hari ibu ini juga, semua ibu yang hadir disematkan bunga oleh suami atau anak-anaknya. Terli-hat senyuman dan airmata terharu di setiap wajah ibu-ibu yang mendapatkan sematan bunga. Acara dilanjutkan dengan pem-berian sembako kepada para lansia yang ada di Desa Ambia In-duk dan Desa Ambia Utara.

“Saya sangat terkesan dengan acara hari ibu ini!” kata Ibu

Yulce Aiba, seorang anggota majelis Jemaat GERMITA (Gereja Masehi Injili Talaud) Jemaat Palungan Ambia yang diundang untuk memberikan kata sambutan. “Acara ini perlu dilakukan secara rutin untuk mengingat jasa-jasa besar yang telah dilaku-kan oleh ibu-ibu baik di dalam keluarga, dalam jemaat, dan bahkan di masyarakat” kata Aiba menjelaskan.

Ibu Meike Soriton-Bulangbae ditunjuk untuk membawa nasihat Firman Tuhan pada acara peringatan itu. Dalam khot-bahnya yang berjudul “Ibu yang Absen” Soriton menjelaskan tentang karakter ibu yang baik dari teladan hidup Hana, ibu Nabi Samuel. “Hana absen di sebagian besar kehidupan anak-nya Samuel, tetapi Samuel menjadi seorang nabi yang luar bia-sa, karena Hana telah mendidiknya dengan baik selama masa 3 tahun pertama dalam hidup Samuel dengan penuh doa dan pe-nyerahan kepada Allah” kata istri dari Pdt. Brussi Soriton itu menjelaskan.

Di akhir acara ditampilkan sebuah drama komedi singkat yang di bawakan oleh ibu-ibu BWA. Dalam drama itu ditam-pilkan kisah dua orang ibu yang memperebutkan seorang anak di masa pemerintahan Raja Salamo. Drama itu diatur dengan baik dan penuh dengan humor sehingga semua yang hadir ter-senyum dan tertawa melihat gerak dan tingkah laku para pela-kon drama. Acara kemudian ditutup dengan ucapan terima ka-sih yang dibawakan oleh Ibu Juwita Aiba Laliboso.

Acara hari ibu seperti ini adalah kegiatan rutin setiap tahun yang disponsori oleh BWA Jemaat Ambia, bertujuan untuk menghargai tugas dan tanggung jawab seorang ibu bagi keluar-ganya dan juga untuk lebih mempererat ikatan persaudaraan di antara anggota BWA. Kita doakan agar pekerjaan Tuhan di wi-layah Kabupaten Kepulauan Talaud akan selalu maju. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Essang Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud.

02 - 2013 | Adventist World 35

Page 36: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

TIm kkr korEa dI dEsa pampaluDaerah Misi Nusa Utara

Ellis Hyon Kim, seorang profesor dari Universitas Sam-hyook bersama dengan 13 pemuda Advent dari Jemaat Seoul English Institute di Korea Selatan, bersama dengan

pendeta mereka, Pdt. Dongwook Yang, mengadakan seri Ke-baktian Kebangunan Rohani di Desa Pampalu, Kabupaten Ke-pulauan Talaud, 26-29 Desember 2012. KKR yang bertemakan "The Best Is Yet To Come" mengundang perhatian dari seluruh masyarakat Desa Pampalu, Rusoh, dan Tarun serta seluruh anggota jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kabupa-ten Kepulauan Talaud untuk datang menghadirinya.

Pdt. Oh Joon Hee, Direktur 1000 Missionary Movement dari SLA Kawangkoan dan beberapa misionaris turut hadir dan membantu dalam pelayanan KKR ini. Pada malam pertama, Hee memperkenalkan pembicara dan seluruh anggota tim Ko-rea yang telah datang. "KKR ini adalah hasil kerja sama yang ba-ik antara 1000 Misionaris Movements dengan tim dari Korea. Mereka semua sangat senang untuk datang melayani di Indo-nesia," Jelas Hee lagi.

Setiap Malam dengan semangat Profesor Kim menjelaskan kebenaran Firman Tuhan yang diterjemahkan dengan baik oleh Gerry Rompas, seorang anggota senior 1000 Missionary Move-ments. Lebih dari 700 orang hadir di setiap malam dan keba-nyakan adalah bukan Advent. Dengan menggunakan layar pro-jektor, Kim membawakan khotbahnya. KKR ini dimeriahkan dengan lagu-lagu pujian yang dibawakan oleh para penyanyi dari jemaat-jemaat Advent di Pulau Karakelang dan juga dari Jemaat-jemaat GERMITA (Gereja Masehi Injili Talaud) dari Desa Pampalu, Tarun, dan Rusoh, serta lagu Pujian dari Tim Korea.

Selama KKR seluruh panitia KKR dan tim Korea tinggal di rumah-rumah penduduk di Desa Pampalu dan kebanyakan rumah-rumah itu milik dari masyarakat bukan Advent tapi me-reka dengan sukacita menyediakan rumah mereka untuk di-tempati. Setiap pagi mereka mengadakan perlawatan dari ru-mah ke rumah dan sorenya diadakan acara pelayanan anak-anak, balloon art dan charity clinic.

Acara KKR ini di buka oleh Bapak Alfius Ambuliling, Asis-ten Satu Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Ke-pulauan Talaud. Dalam sambutannya mewakili Bupati Kepu-lauan Talaud untuk membuka acara KKR ini, Ambuliling me-ngatakan bahwa ini adalah kesempatan yang jarang terjadi di

mana penginjil dari luar negeri mau datang untuk mengadakan KKR di pulau Talaud apalagi dari Korea Selatan. “Itulah sebab-nya torang musti hadir terus kong perhatikan itu apa yang di-sampaikan karena semua itu pasti bersumber dari Alkitab” kata Ambuliling dengan menggunakan bahasa Manado yang juga merupakan salah seorang anggota jemaat GMAHK Jemaat Me-longuane dan Ketua Panitia untuk KKR itu.

Pdt. Edison Takasanakeng, Ketua Daerah Misi Nusa Utara yang juga hadir dalam acara pembukaan KKR ini diberikan ke-sempatan untuk memberikan kata sambutan mewakili gereja. "Memang baru kali ini di wilayah Daerah Misi Nusa Utara di mana acara KKR diadakan di antara peringatan hari Natal dan Tahun Baru di mana di saat seperti ini banyak yang berpesta pora dan mabuk-mabukan, apalagi di daerah Sangihe dan Ta-laud, tapi kita percaya acara KKR ini akan berjalan dengan baik dan akan memberikan kekuatan iman kepada anggota jemaat dan masyarakat Desa Pampalu,” katanya.

Pada hari Sabat semua jemaat yang ada di Pulau Karake-lang, Talaud, berkumpul di bangsal KKR. Dalam khotbahnya pada Sabat itu Profesor Kim menjelaskan tentang tanda-tanda dekatnya kedatangan Yesus yang kedua kali. Pada akhir khot-bahnya Profesor dari Samhyook University ini mengadakan panggilan baptisan. Diakhir panggilannya ada 6 orang yang da-tang ke depan menyambut panggilannya dan salah satu di anta-ra mereka itu adalah seorang gembala Jemaat Pantekosta di De-sa Rusoh.

Acara baptisan diadakan di Pantai Desa Pampalu setelah acara khotbah selesai. Pengambilan sumpah baptisan dipimpin oleh Pdt. Wikson Tahulending, pendeta wilayah Talaud Utara. Pdt. Dongwook Yang di percayakan untuk membaptiskan ke-enam jiwa itu. Dongwook Dengan menggunakan bahasa Korea memimpin acara baptisan tersebut.

Memang anggota jemaat agak susah untuk berkomunikasi dengan mereka karena sebagian dari Tim Korea menggunakan bahasa Inggris dan juga bahasa Korea.

Pemimpin Tim Korea, Hong Jin Hee, ketika ditanya bagai-mana pendapatnya tentang acara KKR ini dia menjawab de-ngan bahasa Inggris, “Orang Indonesia itu ramah-ramah dan mereka semua suka untuk memuji Tuhan. Kami sangat senang mendapat kesempatan untuk melayani di Indonesia.” Ketika ditanya tentang makanan, Dia berkata, “Indonesian food is very

36 Adventist World | 02 - 2013

Page 37: AW Indonesian 2013-1002

sElamaT Tahun baru 2013GMAHK Jemaat Batam Mas

very ana!” (‘ana’ adalah sebutannya untuk kata enak).

Seluruh anggota tim Korea dan para misionaris dari 1000 Missionary Movements meninggalkan Ke-pulauan Talaud pada hari Sabat sore dengan meng-gunakan kapal laut. Tim Korea berencana akan singgah sebentar di Kota Manado dan kemudian akan melanjutkan perjalanan pulang kembali ke ne-gara mereka, di Korea Selatan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Essang Selatan, Talaud, Daerah Misi Nusa Utara.

Shalom, tidak terasa satu tahun sudah kita lewati dan patut kita syukuri atas berkat dan perlindungan Tuhan di tahun 2012. Detik-detik pergantian Tahun yang kita semua ra-

yakan masing-masing di setiap jemaat di mana pun berada kita semua merasa senang dan gembira, 31 Desember 2012 bersama Jemaat Batam Mas dan juga tamu-tamu sudah berkumpul se-mua di gereja pukul 18.00 WIB untuk mengikuti acara kebakti-an yang dibawakan oleh Pdt. U. Sinambela dan beberapa kegi-atan yang akan dilaksanakan selama acara Buka dan Tutup Ta-hun.

Puji Tuhan acara demi acara yang kami laksanakan berjalan dengan baik dan meriah, juga tidak lupa untuk membagikan beberapa bingkisan atau parsel kepada semua saudara-saudara dan tamu-tamu yang sangat membutuhkan yang sudah diatur. Setelah selesai pembagian bingkisan dan parsel, sebelum acara makan bersama dimulai, Pendeta Sinambela langsung memim-pin acara untuk serah terima jabatan sebagai Ketua Jemaat yang

baru untuk 2013/2014 dan selanjutnya semua anggota dan tamu-tamu langsung makan bersama yang sudah diatur dan di-sediakan oleh para ibu Jemaat Batam Mas.

Setelah acara makan bersama selesai, langsung dilanjutkan dengan acara tari-tarian dan karaoke keluarga serta tukar me-nukar kado yang semuanya berjalan dengan meriah. Semoga dengan acara ini juga biarlah kita semua khususnya Jemaat Ba-tam Mas semakin hari semakin lebih bersatu lagi di dalam pela-yanan untuk Tuhan dan biarlah kita saling memaafkan satu de-ngan yang lain dan janganlah kita mengingat-ingat lagi kesa-lahan dari pada saudara-saudara kita di dalam Tuhan. ”Yang la-ma sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). n

—Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.

02 - 2013 | Adventist World 37

Page 38: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

kETIka Tangan-Tangan ITu TErangkaT

pEmbukaan kElas kEmaJuan

Jemaat Yosodipuro, Solo

Distrik Bandar Lampung Barat

Memasuki tahun 2013 tentu saja segalanya tidak berarti bertambah mudah, maka dari itu umat

Tuhan dipanggil untuk semakin rajin melayani Tuhan. Dari sekitar 200 anggota Jemaat Yosodipuro yang ter-catat, ada 23 wanita yang dipilih untuk melayani seba-gai diakones. Begitu juga dengan bertambahnya jum-lah keanggotaan, dan berkembangnya SS cabang di Sumber Lawang, Colomadu dan Nusukan, maka di-angkatlah 3 orang PS untuk melayani sebagai ketua je-maat di ketiga cabang SS tersebut.

Dengan terpilihnya ketua, diakon dan diakones untuk tahun 2013 itu, maka pada Sabat tanggal 12 Ja-nuari 2013 diadakan pengurapan untuk 3 orang ketua, yaitu Pdtm. Henry Sulistrianto yang melayani SS ca-bang Sumber Lawang, Pdtm. Jonly Turangan yang melayani SS cabang Colomadu, Bpk. Greydi Maling-kas yang melayani SS cabang Nusukan. Begitu juga de-ngan 3 diakon yang baru beserta 23 diakones 2013.

Pengurapan ketua, diakon dan diakones itu dipimpin oleh Pdt. Suciyanto, didampingi oleh gembala jemaat Pdt. Samuel Mangunsong dan ketua jemaat Bpk. Gusdhianto. Mereka me-layangkan doa khusus untuk para pelayan Tuhan tersebut. Dan

ketika tangan para hamba Tuhan itu terangkat untuk meng-urapi mereka, biarlah para pelayan Tuhan ini dapat bekerja me-layani dengan sepenuh hati untuk membantu pekerjaan Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Eunike Sabatina, Dept. Komunikasi GMAHK Yosodipuro, Solo.

Sesuai petunjuk yang ada bahwa semua kegiatan kelas ke-majuan akan dimulai di awal tahun, dan setelah diadakan pelantikan tiga bulan lalu, satu kegiatan penting kembali

dilaksanakan oleh jemaat-jemaat yang tergabung didalam Dis-trik Bandar Lampung Barat (Jemaat Kemi-ling, Jemaat Singosari dan Jemaat Wayhui) yaitu dimulainya kembali kelas-kelas kemaju-an tahun pelajaran 2013.

Acara pembukaan kelas ini dilaksanakan pada hari Sabat, 12 Januari 2013 di GMAHK Jemaat Singosari yang dipimpin oleh gembala gistrik Pdt. O. Runturambi. Pembukaan dia-wali dengan khotbah komitmen dan peraga-an penyalaan lilin kesetiaan oleh gembala, dan dilanjutkan oleh masing-masing klub menyalakan lilin sebagai lambang kesetiaan untuk tetap setia dan rajin mengikuti kelas-kelas kemajuan serta mengucapkan janji dan ikrar kesetiaan yang dipimpin oleh pembina

masing-masing, sementara janji dan ikrar kesetiaan untuk para pembina dipimpin oleh gembala distrik.

Dalam khotbah komitmennya Pdt. O. Runturambi menga-jak kepada semua siswa dan pembina kelas kemajuan di Distrik

38 Adventist World | 02 - 2013

Page 39: AW Indonesian 2013-1002

pawaI kElompok sEkolah sabaTJemaat Ambia, Talaud

Bandar Lampung Barat agar setia dan semangat dalam mengi-kuti kelas-kelas kemajuan yang diadakan setiap hari Sabat sore di jemaat masing-masing bahkan pada saat kegiatan secara ber-sama dalam satu distrik setiap bulan. Hal senada juga disampai-kan oleh Direktur Pathfinder Jemaat Kemiling, MG Agustinus-wuryanto Tjakrapawira, kelas kemajuan di distrik ini diharap-kan lebih maju agar kita tidak ketinggalan dengan jemaat atau distrik yang lain, khususnya dalam persiapan kegiatan kampore

daerah tahun ini di Palembang. Demikianlah diharapkan sepanjang tahun ini akan berjalan

dengan baik semua rencana kegiatan dan dapat menyelesaikan setiap kulrikulum di setiap klub dan mempersiapkan satu gene-rasi pemuda yang siap memajukan pelayanan di jemaat ma-sing-masing. Bersatu dalam tugas mulia ini.

—Dilaporkan oleh MG Andreas Jumani, Komunikasi Distrik Bandar Lampung Barat.

Kelompok-kelompok Sekolah Sabat di Wilayah Essang Selatan dan Talaud Tengah mengikuti kegiatan Pawai Kelompok Sekolah Sabat yang diadakan oleh Departe-

men Sekolah Sabat Jemaat Ambia pada tanggal 1 Januari 2013. Dengan penuh semangat setiap kelompok Sekolah Sabat (SS) mulai dari kelas anak-anak sampai kelas dewasa mengikuti ke-giatan pawai ini.

Pawai ini dimulaikan dengan ibadah singkat di Gereja Ma-sehi Advent Hari Ketujuh Ambia tepat pada pukul 14.00 WI-TA. Renungan dibawakan oleh Reki Rumegang, Ketua Jemaat Ambia. Ibadah ini dipimpin oleh Lili Sahoa, pemimpin SS Je-maat Ambia. “Biarlah melalui acara pawai di hari pertama di tahun baru ini akan memberikan semangat bagi kita semua un-tuk bekerja lebih giat dalam pelayanan kepada Tuhan selama tahun 2013,” kata Rumegang dalam renungannya.

Pdt. Jensen Rompas, pendeta Wilayah Talaud Tengah, me-lepas pawai kelompok SS ini di depan Gereja MAHK Ambia. Setiap kelompok dengan menggunakan seragam mereka ma-sing-masing sambil menyanyi memuji Tuhan dan meneriakkan yel-yel rohani mereka berjalan dari Desa Ambia sampai Desa Batumbalango kemudian kembali ke Desa Ambia dan selesai di

GMAHK Ambia (7 km). Acara penutupan pawai diadakan di GMAHK Ambia. Sete-

lah khotbah singkat yang dibawakan oleh Pdt. Brussi Soriton, para pengurus Departemen SS Jemaat Ambia memberikan ha-sil penilaian mereka.

Setelah berembuk bersama maka tim penilai memberikan hasilnya: Kelompok SS “Ketekunan” menjadi pemenang perta-ma, Kelompok SS “Primary” menjadi pemenang kedua, dan kelompok SS “Damai” menjadi pemenang ketiga.

Diakhir acara penutupan kegiatan pawai itu pemimpin de-partemen SS menyerahkan sebuah bingkisan kepada keluarga Pdt. Brussi Soriton. “Bingkisan ini diberikan sebagai ucapan te-rima kasih karena telah mendukung pelayanan dan agenda ker-ja departemen SS sepanjang tahun 2012 dan juga sebagai ke-nang-kenangan karena pendeta sekeluarga akan pindah tugas ke wilayah yang baru, yaitu di wilayah Taguladang Utara,” kata Lili Sahoa, sambil menyerahkan bingkisan itu. Seluruh rangkai-an kegiatan pada hari itu ditutup dengan doa oleh Pdt. Wikson Tahulending, pendeta Wilayah Talaud Utara.

Pawai Kelompok Sekolah Sabat ini adalah suatu kegiatan untuk mendorong semangat para pegawai jemaat yang baru

terpilih di tahun 2013 ini un-tuk bekerja lebih giat dalam pelayanan kepada Tuhan. Ke-lompok-kelompok Sekolah Sabat di wilayah Essang Sela-tan secara rutin bertemu di se-tiap minggu, di luar acara Se-kolah Sabat pada hari Sabat, untuk bersekutu, belajar Alki-tab, dan berdoa bersama. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Essang Selatan, Talaud, Daerah Misi Nusa Utara.

02 - 2013 | Adventist World 39

Page 40: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

sEkIlas kEgIaTan akhIr TahunDistrik Luwu Tana Toraja (LUTAT)

Rapat Akhir Tahun GMAHK Distrik LUTATPada tanggal 21 Desem-ber 2012, bertempat di Toraja Sahid Hotel te-lah dilaksanakan Rapat Akhir Tahun GMAHK Distrik LUTAT dengan tema “Revival and the Christian Life.” Hadir bersama officers Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (Pdt. N. Sakul, Pdt. Y. Bindosano dan Bpk. H. Sumanti), serta Sekretaris Aso-siasi Kependetaan UKIKT, Pdt. N. Kaumpungan. Setelah Ketua Distrik Luwu Tana Toraja, Pdt. M.L. Saluy memba-wakan laporannya untuk semua bidang pelayanan di Dis-trik Luwu Tana Toraja sepanjang tahun 2012, Pdt. N. Sakul sebagai Ketua GMAHK UKIKT memberikan apresi-asi yang tinggi kepada para pimpinan, anggota komite ek-sekutif dan anggota gereja atas pencapaian tersebut. Dalam kesempatan ini pula beliau berkomitmen akan selalu memberikan perhatian dan dukungan dari uni khusus ke-pada daerah ini dalam setiap bidang pada tahun depan.

Ibadah Raya Syukuran dan Perayaan 63 tahun Pekabaran Advent Masuk Luwu TorajaSetelah Rapat Akhir Tahun, Jumat sore bertempat di Kam-pus SLA Mebali, para pendeta, guru-guru, penginjil litera-tur, anggota komite eksekutif dan seluruh anggota jemaat sampai kepada anak-anak LUTAT, hadir bersama officer uni dan Kepala Bimas Kristen Tana Toraja untuk mengi-kuti acara pembukaan syukuran dan perayaan 63 Tahun Pekabaran Advent Masuk Luwu Toraja yang bertemakan “Dengan Semangat Pionir Kita Sukseskan Penginjilan Ter-

integritas Menyongsong Hari Marana-tha.” Acara ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Kepala Bimas Kristen dan penyalaan obor oleh ketua uni serta tari-tarian Toraja.

Besoknya pada hari Sabat, 22 Desem-ber 2012 diadakan Ibadah Raya Syukuran dan Perayaan 63 Tahun Pekabaran Ad-vent masuk Luwu Tana Toraja. Pdt. N. Sakul dalam khotbahnya mengajak sege-nap anggota jemaat se-Luwu Tana Toraja yang hadir untuk mengikuti teladan dan semangat para pionir yang telah merintis pekerjaan Tuhan di wilayah Luwu dan Tana Toraja. Menurut sejarah, pekabaran Advent di Luwu Toraja dirintis oleh Pdt. Frans Mandolang pada tahun 1949 dan dilanjutkan oleh Pdt. R.M.P. Kountur.

ATAS: Suasana rapat akhir tahun 2012. BAWAH: Pelapasan balon ke udara oleh Kepala Bimas Kristen Tana Toraja. KANAN: Penyalaan obor uleh Ketua UKIKT, Pdt. N. Sakul.

40 Adventist World | 02 - 2013

Page 41: AW Indonesian 2013-1002

JIwa dI pEnghuJung Tahun 2012Jemaat Ngawi Jawa Timur

Pada penghujung tahun 2012, Tuhan kembali mengirim-kan jiwa yang bergabung dengan Jemaat Ngawi, hari Sa-

bat tanggal 15 Desember 2012 setelah kebaktian Sabat, di-

adakan baptisan yang kudus untuk Sdri. Qorianti Juminah. Baptisan dilaksanakan di I-Club Madiun oleh Pdt. Kurnaedi, Gembala Jemaat Dr. Sutomo, Madiun.

Menurut Sekretaris Jemaat Sdr. Daniel Dwi Sambodo baptisan ini adalah jiwa yang kesebelas sepanjang tahun 2012 dan ini merupakan baptisan penutupan untuk tahun ini. Puji Tuhan GMAHK Jemaat Ngawi dan Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar serta wilayah baru Cepoko yang semen-tara dirintis memiliki prospek yang bagus untuk dikem-bangkan. “Mudah-mudahan dengan pertolongan Tuhan ba-nyak jiwa yang akan dimenangkan untuk Tuhan ditahun-ta-hun yang akan datang.” Demikian ujar gembala Jemaat Ngawi Pdtm. Dale Sompotan. n

—Dilaporkan oleh Debby Fransisca Muntu, Jemaat Saradan, Konferens Jawa Kawasan Timur.

Para pemimpin dan staf LUTAT memberikan penghargaan kepa-da beberapa pionir yang hadir serta anak/cucu dari para pionir yang sudah meninggal.

Dengan adanya perkembang-an yang begitu pesat di Luwu Ta-na Toraja maka pada tanggal 19 Agustus 2011, UKIKT memutus-kan Luwu Tana Toraja dimekar-kan menjadi satu Distrik baru yang terpisah dari Konferens Su-lawesi Selatan Barat dan Tengga-ra. Sampai bulan Desember 2012 Distrik Luwu Tana Toraja terdiri dari 29 jemaat, 22 cabang Seko-lah Sabat dengan 2372 anggota jemaat dan 2835 anggota Seko-lah Sabat dilayani 9 pendeta urapan, 4 pendeta muda 5 pe-ngerja sukarela dengan jumlah 18 pelayan. n

—Dilaporkan oleh Imanuel Lisupadang, Distrik Luwu Tana Toraja.

02 - 2013 | Adventist World 41

Page 42: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

sEmInar amr dI Jawa TImur

TIga pEndETa mEnErIma pEngurapan

Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

Seminar Adventist Muslim Relationship (AMR) di kampus Healing Way SLA Purwodadi, Jawa Ti-mur pada tanggal 3-5 Desember 2012 dengan

pembicara Pdt. Bryan Gallant, Direktur AMR UIKB dan InterFAITH STUDY Center yang dihadiri lebih dari 35 peserta di antaranya 15 orang para pendeta Advent se-Konferens Jawa Kawasan Timur.

Bryan Gallant memberikan pencerahan bagaima-na kita selaku orang Advent dapat mengasihi orang yang bukan Advent secara khusus kaum mayoritas dengan tujuh prinsip, antara lain:

1. Kasih harus dihidupkan.2. Kasih sejati tidak memaksa.3. Tidak ada kebetulan bagi Allah, ada rencana

Allah bagi kita di mana pun kita berada.4. Allah melihat dan menghakimi hati manu-

sia.5. Angkat tinggi kebenaran.6. Cari hal-hal yang dapat kita sepakati bersama.

Tidak perlu berdebat.7. Bagikan kebenaran kepada mereka tahap demi tahap

untuk menolong mereka bertumbuh.

Semoga dengan seminar ini dapat memperluas wawasan dan kasih kita untuk mendekati dan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Departemen Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur.

Hari Sabat 15 Desember 2012 adalah Sabat yang isti-mewa bukan saja bagi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, tetapi juga bagi ketiga hamba Tuhan,

Pdtm. Roys Panjaitan, Pdtm. Solaiman Lumbangaol dan Pdtm. Roy Pitoy, oleh karena pada Sabat tersebut, ketiga hamba Tuhan ini menerima pengurapan menjadi pendeta penuh. Acara pengurapan yang dipimpin oleh officer Kon-ferens DKI Jakarta ini mengambil tempat di GPA Jl. M.T. Haryono, Jakarta Selatan, tempat di mana Jemaat MT Har-yono I selalu mengadakan kebaktian pada setiap Sabat.

Dalam khotbah pengurapan, Ketua UIKB, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin, mengingatkan kepada ketiga hamba Tuhan ini, bahwa tugas penggembalaan itu bukan hanya sekadar satu profesi tetapi adalah satu panggilan yang mulia yang harus disadari sepenuhnya oleh para hamba Tuhan yang akan menerima pengurapan. Dalam kesempatan ini juga, beliau mengingatkan agar para hamba Tuhan tetap me-

nunjukkan pelayanan-nya yang terbaik, di mana salah satu yang sering digunakan menjadi indikator adalah baptisan. Hal ini disampaikan oleh karena sepanjang ta-hun 2012 yang lalu, di seluruh Uni Indonesia Kawasan Barat, hasil baptisan yang dicapai, sedikit mengalami pe-nurunan bila diban-dingkan dengan ta-hun-tahun sebelum-nya. Tidak heran da-

42 Adventist World | 02 - 2013

Page 43: AW Indonesian 2013-1002

lam kesempatan ini ketua uni menyampaikan hal ini agar boleh diperhatikan dengan baik, tidak hanya oleh para hamba Tuhan yang menerima pengurapan, tetapi juga bagi para gembala yang telah menerima pengurapan dan semua anggota jemaat yang hadir dalam acara ini.

Seperti pada pengurapan pendeta pada tahun-tahun se-belumnya, ketiga hamba Tuhan ini terlebih dulu menyata-

kan sumpah pengurapan mereka untuk tetap setia dalam pelayanan pekerjaan Tuhan di organisasi gereja Tuhan di ma-na mereka siap untuk melayani di mana saja Tuhan memanggil mereka. Setelah seluruh gembala dan jemaat memberikan ucapan selamat kepada ketiga hamba Tu-han ini, mereka kemudian menjamu se-mua anggota jemaat yang hadir baik dari jemaat di mana ketiga hamba Tuhan ini melayani, maupun jemaat-jemaat lain yang juga hadir dan mendengarkan Se-minar Roh Nubuat yang dibawakan oleh Pdt. Dr. J. Kuntaraf dan Pdt. Dr. H.I. Missah sebelum acara pengurapan pen-deta ini dilaksanakan.

Kita doakan, semoga dengan bertam-bahnya pendeta yang diurapi di Konfe-rens DKI Jakarta dan Sekitarnya yang hampir mencapai 100 pendeta, akan le-

bih memajukan pelayanan pekerjaan Tuhan di konferens ini sambil mempersiapkan jemaat bagi kedatangan Tuhan yang sudah tidak lama lagi. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

KIRI: Pdt. Dr. J.S. Perangi-nangin, me-nyampaikan khotbah peng-urapan ATAS: Pdt. Hutauruk dan Ibu N. Limbong me-nyambut para pendeta yang baru diurapi. KANAN: Ketiga pendeta mene-rima pengurap-an yang kudus.

02 - 2013 | Adventist World 43

Page 44: AW Indonesian 2013-1002

DARI INDONESIA

Puji syukur kepada Tuhan acara pertemuan dan sosi-alisasi rencana kerja Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) untuk tahun 2013 dan pelepasan purnatugas

salah seorang pendeta telah berjalan dengan baik dan ber-makna.

Acara pertemuan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Januari 2013 di SLA Purwodadi, Jawa Timur yang diha-diri oleh seluruh pendeta dan pengurus jemaat se-KJKT dengan narasumber officers, departemental dan staf KJKT.

Dalam khotbah pembukaan acara pertemuan dan sosi-alisasi rencana kerja tersebut oleh Pdt. Albert Saroinsong, Sekretaris Eksekutif KJKT menguraikan sisi kepemimpinan gereja, yakni pemimpin berani menghadapi tantangan, pu-nya tujuan istimewa yaitu menyukakan hati Tuhan, punya integritas, peduli kepada semua orang, dan benar di pan-dangan Tuhan diambil dari 1 Tesalonika 2.

Semoga acara tersebut dapat membawa berkat kemaju-an dalam pekerjaan Tuhan di seluruh jemaat Konferens Ja-wa Kawasan Timur apalagi pada pertemuan tersebut diba-gi-bagikan secara gratis buku Kemenangan Akhir untuk di-bagikan anggota kepada yang bukan Advent .

Acara tersebut dilanjutkan dengan pelepasan purnatu-gas kepada Pdt. Mulyorejo Ngatino yang sudah melayani 41 tahun dalam pekerjaan Tuhan diberbagai tempat.

Ada pun riwayat pelayanan Pdt. Mulyorejo Ngatino, se-bagai berikut:

pElEpasan purnaTugas dan sosIalIsasI rEnCana kErJaKonferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Lawang (Intern) 1971; Prigen dan Sumberwekas (In-tern) 1972-1973; Slapur 1973-1975; Simosidomulyo 1975-1977; Solo 1977-1984; Anjasmoro 1984; Pasuruan, Probo-linggo, Lumajang 1985-1990; Malang 1990-1997; Departe-mental KJKT 1997-2003; Tanjung Perak 2003-2007; Lawa-ng 2007-2008; Departemental KJKT 2009-2012 dan pensi-un tahun 2013. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Ass. Kependetaan KJKT.

44 Adventist World | 02 - 2013

Page 45: AW Indonesian 2013-1002

doa 10 harI Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Dengan pertolongan Tuhan, program Doa 10 Hari tanggal 9-19 Januari 2013 di Kantor KJKT dan jemaat-

jemaat dapat berjalan dengan baik. Pada hari kesembilan tepatnya hari Ju-

mat, 18 Januari 2013 seluruh pegawai Kan-tor KJKT dan gembala jemaat dan keluarga se-Distrik Surabaya telah mengadakan Per-jamuan Kudus bersama. Sungguh program Doa 10 Hari tersebut sangat mengangkat rohani dan semangat hubungan dengan se-sama.

Pada hari Sabat, 19 Januari 2013 banyak jemaat mengadakan perayaan dengan doa dan puasa, mengadakan acara kesaksian-ke-saksian dan bahkan bersamaan dengan itu diadakan perayaan hari ulang tahun gereja yakni Jemaat Dharma Husada Indah Surabaya dan Jemaat Sidoarjo. Sungguh program Doa 10 Hari sangat membawa berkat

kepada umat Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT.

Ibadah gabungan TIga JEmaaTPelayanan Bendahara KJKT di Caruban

Sabat 22 Desember 2012 merupakan Sabat Perja-muan bagi dua jemaat yang ada di Kabupaten Madiun dan satu jemaat Kabupaten Ngawi, iba-

dah Sabat gabungan kali ini dilaksanakan di GMAHK Caruban Jalan Sumatra No. 40. Terasa lebih istimewa karena gabungan kali ini kedatangan tamu dari Sura-baya yaitu Bpk. Peter Nabut selaku Bendahara KJKT dan didampingi oleh Pdt. Simon Salama yang bertu-gas sebagai APDS Surabaya.

Umat Tuhan dari Jemaat Saradan dan Jemaat Ngawi datang berkumpul di Jemaat Caruban untuk ibadah Sabat itu, diskusi SS dan Perjamuan Kudus di-pimpin oleh Pdt. Simon Salama sedangkan khotbah dilayani oleh Bpk. Peter Nabut. Hal menarik sebelum memulaikan khotbahnya yang diberi tema Kristen Se-jati, Bpk. Nabut memberikan sedikit penjelasan lewat layar pro-jektor bagaimana kontribusi persepuluhan dan persembahan dari ketiga jemaat yang hadir pada Sabat itu. Dan Puji Tuhan dalam laporan yang disampaikan, Jemaat Caruban memiliki persentasi yang hampir sama antara persepuluhan dan persem-bahan terpadu untuk tahun 2012, itu arti persembahan terpadu jemaat hampir sama dengan persepuluhan, tentunya ini semua berkat Tuhan yang diberikan kepada Jemaat Caruban yang

anggotanya memiliki kesadaran memberikan yang terbaik un-tuk Tuhan terlebih dalam persembahan terpadu.

Setelah Perjamuan Kudus semua yang hadir termasuk para tamu diundang ke ruang belakang untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan dalam sukacita yang Tuhan telah sedia-kan pada hari itu. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT).

02 - 2013 | Adventist World 45

Page 46: AW Indonesian 2013-1002

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana mem-butuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang ka-mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, TANPA ADA GAMBAR/foTo/IMAGE DI DAlAM FILE DoKuMeN TeRSeBuT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks do-kumen tersebut).

GAMBAR/foTo/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TeRPISAh DARI DAlAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya men-jadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau in-formasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe-ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me-masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

DARI INDONESIA

Tanggal 19 januari 2013 merupakan Sabat is-timewa bagi Jemaat Cimindi IPH dan khu-susnya bagi adik-adik di kelas kemajuan

yang ada di berbagai klub, mulai klub Eager Beaver, Adventure, Pathfinder dan calon Master Guide.

Dengan tema “Bersukacita di Dalam Allah” yang juga merupakan judul dari berakhirnya program se-dunia yaitu Doa 10 Hari (Ten Days of Prayer). Depar-temen Pemuda Advent Jemaat Cimindi IPH tahun pelayanan 2013 dan staf PA tahun 2012 bekerja sa-ma sehingga dapat terlaksana acara pelantikan dan inisiasi kelas-kelas kemajuan. Dan merupakan satu kehormatan bagi seluruh jemaat dan khususnya departemen Pemuda Advent dimana Pdt. David Panjaitan sebagai Direktur Pemuda Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), dapat hadir untuk memberi-kan amanat dalam pada acara khotbah dan juga se-kaligus melantik adik-adik yang telah menamatkan di kelas kemajuan maupun di kelas kepahaman.

Pada acara pelantikan itu telah dilantik sebanyak 22 anak dari klub Adventurer yang terdiri dari: Kelas

pElanTIkan dan InIsIasI kElas kEmaJuan dI IphGMAHK Jemaat Cimindi Indonesia Publishing House (IPH)

Lebah Rajin 5 orang, Sinar Matahari 5 orang, Pem-bangun 6 orang dan Tangan Menolong 6 orang. Dan dari klub Pathfinder sebanyak 18 remaja terdiri dari kelas Sahabat 2 orang, Teman 2 orang, Penyeli-dik 4 orang, Perintis 4 orang, Penjelajah 4 orang dan Pemimpin 2 orang. Dan untuk Master Guide ada 3 orang.

Pada kesempatan baik itu Pdt. David Panjaitan menyampaikan satu hal yang memotivasi khusus-nya bagi para orangtua, dengan mengatakan, “ja-ngan suruh anakmu pergi ke acara PA tapi temani anakmu di acara PA.” Sungguh suatu hal yang sa-ngat luar biasa ketika acara inisiasi pada sore hari-nya, ada 10 orang calon Master Guide dan 7 di anta-ranya adalah para orangtua.

Ada satu kelas yang dibentuk dalam kesempat-an ini dan sekaligus adalah sepertinya yang perta-ma kali diadakan di jemaat ini yaitu kelas Little Lamb. Ternyata ada tiga anak kecil yang siap—ten-tunya harus didukung penuh oleh orangtuanya—untuk mengikuti kelas Little Lamb. Kita berharap,

46 Adventist World | 02 - 2013

Page 47: AW Indonesian 2013-1002

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

kelas yang baru ini, atas pertolongan Tuhan akan terus berlanjut un-tuk menanamkan benih kebenaran, aktivitas dan kreativitas baik yang telah dimulai dari awal, di tengah dunia yang penuh dengan ta-waran dalam kegiatan sekular lainnya.

Tetap semangat adik-adik yang akan melanjutkan di kelas-kelas berikutnya dan juga khususnya kelas CMG. Semoga dari sekian jum-lah yang mengikuti inisiasi akan terus dan bertahan sampai saatnya ditamatkan, tentunya atas komitmen para pembina, para orangtua dan yang mengikuti kelas terlebih oleh karena kekuatan Roh Kudus yang menggerakkan kita bersama. n

—Dilaporkan oleh Eko Djarot SuSanto, Direktur Pemuda Advent Jemaat Cimindi IPH tahun 2013.

ATAS: Pdt. David Panjaitan, Direktur PA UIKB sedang menyampaikan amanat kepada para peserta dan anggota jemaat yang hadir. BAWAH: Foto bersama setelah acara pelantikan dan inisiasi kelas kemajuan pada tanggal 19 Januari 2013.

02 - 2013 | Adventist World 47

Page 48: AW Indonesian 2013-1002

Tanggal : 28-31 Agustus 2013Tempat: Jeju International Convention Center, Jeju, Korea

- Laporan Misi yang Luar Biasa- Kesaksian yang Menginspirasikan- Seminar Misi- Acara Budaya- Penampilan Musikal- Konser Golden Angels- Arena Pameran mengenai Misi

Terinspirasi untuk berkomitmen kembali demi Misi!

Ted N. C. Wilson G. T. Ng Jairyong Lee Derek J. Morris Cheryl D. Doss

Narasumber:

MISI

IMC website (GOIMC.ORG)IMC website (GOIMC.ORG)