aw indonesian 2013-1004

48
04 - 2013 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Menghadapi Aum Singa 14 Senyuman Swaziland 22 Melalui Hlm. dalam Hidup Saat Sukar 27 32-38 PENCIPTAAN Ditampilkan Paket Keajaiban LIPUTAN KHUSUS PELAYANAN KETUA GENERAL CONFERENCE DI INDONESIA

Upload: adventist-world-magazine

Post on 11-Mar-2016

270 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

aw indonesian 2013-1004 official

TRANSCRIPT

Page 1: aw indonesian 2013-1004

04 - 2013

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

MenghadapiAum Singa

14 SenyumanSwaziland

22 Melalui

Hlm.

dalam HidupSaat Sukar

27

32-38

PENCIPTAANDitampilkan

Paket Keajaiban

LIPUTANKHUSUS

PelayananKetua General ConferenCe

di indonesia

Page 2: aw indonesian 2013-1004

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW

C E R I T A S A M P U L

16Penciptaan Ditampilkan

Mengapa pandangan Alkitab akan asal usul penting kepada pandangan Kristen sedunia.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

MIA: Mission in Action Oleh Ted N. C. Wilson Reputasi kita dibuat oleh apa yang kita lakukan.

12 R E N U N G A N

Saul, Saul Oleh Mary-Alice White Bagaimana ia berangkat dari penganiaya gereja

kepada pemelihara gereja.

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Menghadapi Aum Singa Oleh Stefan Höschele Bertumbuh dalam Kristus bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan.

21 M E R A Y A K A N W A R I S A N

Pertanyaan Mengenai Sejarah Oleh Bill Knott Dalam 150 tahun sejak pergerakan kita

terorganisasi, kita memiliki banyak alasan untuk berterima kasih kepada Tuhan.

22 K E H I D U P A N A D V E N T

Senyuman Swaziland Oleh Doyle Nick Mendemonstrasikan pelayanan penyembuhan

Allah, satu mulut setiap saat.

24 M E N E M U K A N R O H N U B U A T

Berkat Eropa Oleh Gerhard Pfandl Memelihara gereja muda pada awal mulanya.

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Ministroke

26 P E R T A N Y A A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Simbol dan Kekuasaan Nubuatan

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Melalui Saat Sukar dalam Hidup

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

www.adventistworld.org

04 - 2013

Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2 Adventist World | 04 - 2013

Page 3: aw indonesian 2013-1004

n Lebih dari 200 orang Advent tertarik dengan pelayanan kepada mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang bertemu pada tanggal 25-27 Januari 2013, di São Paulo, Brazil, untuk merumuskan cara-cara untuk mencapai orang-orang dengan cacat fisik dan emosional.

“Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,” kata Jonathan Kuntaraf, Direk-tur Departemen Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan untuk General Conference, “telah membuat keputusan secara sengaja untuk melatih, me-nantang, dan mendorong setiap divisi, uni, konferens, dan gereja dalam pelayanan ini, di mana telah tiba saatnya.“

Konferensi ini berlangsung di Universidade de São Paulo Adventista (Kampus Universitas Advent São Paulo Brazil), yang dipusatkan pada Sa-bat Kebutuhan Khusus di kampus UNASP. Acara ini termasuk presentasi oleh Christian Record and Adventist Deaf Ministries, serta penampilan pa-duan suara orang buta dan penandatanganan oleh beberapa individu dan kelompok yang tunarungu.

Kuntaraf mempresentasikan pidato utama pada Sabat Kebutuhan Khu-sus: “Ministry of Compassion.” Dalam pesannya dia mengutip apa yang di-tuliskan Ellen G. White, seorang pendiri dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang juga merasakan kebutuhan akan pelayanan seperti ini. Da-lam Testimonies to the Church, jilid 3, ia menulis, pada halaman 511, “bah-wa orang-orang yang menderita dalam berbagai macam cara telah ditem-patkan dalam hubungan Kristiani yang dekat dengan gereja-Nya, untuk membuktikan umat-Nya dan mengembangkan karakter mereka yang se-

L A P O R A N S E D U N I A

B e r s a m b u n g k e h a l a m a n b e r i k u t ny a

D E P A R T E M E N T A L

Kesaksian Penciptaan

Ra

jm

un

d

da

bR

ow

sk

i/

CR

sb

Pelayanan Kebutuhan Khusus

MENYANYI PUJIAN: Sebuah penampilan musikal dilakukan oleh paduan suara tunanetra di sebuah acara bersama untuk Pelayanan Kebutuhan Khusus Advent di São Paulo, Brazil.

Orang Advent Fokus pada

“Ada alasan mengapa saya memulai setiap seri pelajaran Alkitab dengan

doktrin penciptaan, “kata seorang pendeta yang sudah pensiun, senyum yang lambat menyebar di wajahnya.

“Jika seseorang tidak percaya pada kebe-naran sebagaimana yang diajarkan dalam kitab Kejadian, ia pun tidak akan pernah berhasil bahkan setengah jalan sampai ke Wahyu. Jika tidak ada di hatinya keinginan untuk mengakui otoritas Yesus sebagai Pen-cipta, ia tidak akan memiliki kemauan un-tuk membiarkan hidupnya dibentuk oleh Yesus adalah Tuhan. Doktrin keselamatan kita, doktrin Sabat kita, doktrin tentang ke-datangan kedua—semuanya itu tumbuh da-ri kebenaran yang ditanam di Eden. Meneri-ma ajaran Alkitab tentang penciptaan ada-lah salah satu indikator terbaik bahwa seo-rang pria atau wanita akan pergi untuk me-ngenal dan mencintai kegenapan akan kebe-naran Allah.“

Hikmat dari gembala yang berpengalam-an itu masih menggema dalam hidup dan pelayanan saya.

Dan menghidupkan ribuan kali setiap minggu sebagai seorang guru Advent, pen-deta, pekerja Alkitab, dan pemimpin jemaat dengan setia mengidentifikasi hubungan yang penting antara keyakinan kita tentang asal-usul dan keyakinan kita tentang akhir zaman. Kebenaran Allah tidak pernah dita-warkan kepada kita sebagai suatu menu, di-mana kita dapat mengambil dan cara memi-lih salad atau hidangan utama di restoran. Kita pun turut mengambil bagian dari selu-ruh makanan yang Yesus tawarkan, atau kita akhirnya berjalan menjauh dari meja per-jamuan-Nya yang besar.

Dalam edisi Adventist World kali ini kita menyoroti kesaksian umat Advent yang unik dan menarik mengenai kebenaran seperti yang ditemukan dalam kitab Kejadian. Mes-kipun bekerja di Korea, Amerika Serikat, dan Panama, mereka berbagi misi yang sa-ma. Masing-masing fokus dalam menang-kap perhatian pria dan wanita yang terburu-buru, gelisah dengan kabar baik bahwa Tu-han yang pernah membuat semua hal yang baik, dan akan tetap melakukan semua hal dengan baik.

Ketika Anda membaca edisi bulan ini, berdoalah bagi kesaksian yang diberikan oleh beberapa pelayanan ini dan yang lain-

nya kepada kebenaran penting dari pekerjaan Allah yang kreatif dan berkuasa.

04 - 2013 | Adventist World 3

Page 4: aw indonesian 2013-1004

benarnya. Malaikat Allah sedang menga-wasi untuk melihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang membutuhkan simpati, cinta, dan belas kasih kita tanpa pamrih.“

Meskipun gereja secara historis mengalamatkan beberapa kebutuhan khusus melalui pelayanan tertentu di be-berapa daerah bagi mereka yang buta atau tuli, sampai sekarang belum ada inklusi yang komprehensif dari kebutuh-an yang lebih luas di bidang ini. Pelayan-an ini baru berusaha menangani kebu-tuhan dari tujuh kategori cacat fisik: Kognitif, pendengaran, mobilitas, kejiwa-an, berbicara, visual, dan “tersembunyi,” yang meliputi kecacatan yang tidak mu-dah diamati.

“Pelayanan belas kasih dan misi tidak dapat dipisahkan,” kata Larry Evans, As-sociate Director Departemen Penatalayan-an General Conference. “Mereka yang me-miliki kebutuhan khusus, bukan hanya layak mendapatkan belas kasih, juga me-lihat diri mereka sebagai duta Allah un-tuk menjangkau orang lain yang memi-liki keadaan seperti diri mereka dengan pesan akan pengharapan. Mereka dapat memainkan peran penting dalam misi gereja.“

Sementara berpartisipasi dalam per-temuan penasihat internasional Special Needs Ministries Department, milik Ad-vent yang baru didirikan, Rajmund Dab-rowski, Direktur Pemasaran Christian Record, bertemu dengan sekitar 25 ang-gota Real Vision, sebuah organisasi São Paulo, Brazil, dari anggota gereja yang buta. Anggota Real Vision berbagi penga-laman mereka dan menyatakan minatnya untuk kerja sama di masa mendatang de-ngan Christian Record untuk menyedia-kan materi untuk para tunanetra dalam bahasa Portugis.

“Ini merupakan lembaga yang tepat waktu, perpaduan atas pelayanan-pela-yanan yang menanggapi individu dan ke-lompok dengan kebutuhan khusus, yang merupakan bagian dari komunitas iman kita. Christian Record bersemangat untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari

dalam 113 tahun pengalamannya mela-yani orang buta. Special Needs Ministries adalah suatu pendekatan yang sangat di-sambut yang gereja akui saat ini, “kata Dabrowski.—Dilaporkan oleh Gary Swanson, dengan Mark A. Kellner, redaktur berita.

UMAT ADVENT DI KANADA MENERIMA PENGHARGAAN UNTUK ADVOKASI

n Seorang Advent telah menerima salah satu penghargaan tertinggi Kanada, seba-gai hasil atas karyanya dalam kebebasan beragama. Barry W. Bussey, dianugerahi Queen Elizabeth II Diamond Jubilee Med-al yang bergengsi sebagai pengakuan atas karyanya untuk mendukung kebebas-

an beragama di Kanada dan secara inter-nasional. Ia menerima penghargaan pa-da tanggal 30 Januari 2013, dalam sebuah upacara di Ottawa, Ibukota Kanada.

Menurut Maurice Vellacott, anggota parlemen yang mewakili konstituen Wanuskewin Saskatoon, Bussey “telah memainkan peran penting dalam perju-angan untuk memelihara kebebasan ber-agama di Kanada dan internasional.... Suaranya yang efektif atas [nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh] telah membantu memperluas representasi dari Kanada yang membela kebebasan ber-agama di sini dan di luar negeri.“

Bussey, yang menghabiskan lebih dari 15 tahun dalam pelayanan keagamaan se-bagai seorang pendeta, pengacara, dan advokat kebebasan beragama, juga seba-gai direktur hubungan PBB untuk Gene-ral Conference, yaitu sebagai vice president bidang hukum untuk Canadian Council of Christian Charities, di Elmira, Ontario.

Medali Diamond Jubilee diciptakan untuk memperingati perayaan ulang ta-hun keenam puluh Yang Mulia Ratu Eliz-abeth II. Medali berlian Ratu Elizabeth II “dibuat untuk menghormati kontribusi dan prestasi yang signifikan oleh warga Kanada.”

“Medali ini adalah untuk suatu alas-an,” kata Barry. “Medali ini dikarenakan kebebasan beragama. Kami memiliki berkat-berkat yang indah di Kanada, na-mun saya tahu di seluruh dunia ada sau-dara dan saudari yang menderita karena iman mereka, dan itulah sebabnya saya terlibat. “

Penyerahan penghargaan diadakan pada tanggal 30 Januari, di ruang House of Commons gedung Parlemen di Ottawa. Anggota parlemen Vellacott berada di sa-na untuk memberikan penghargaan. Da-lam upacara tersebut turut hadir pula anggota keluarga, teman, dan rekan Bar-ry.—Dilaporkan oleh Alexandra Yeboah, Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kana-da.

L A P O R A N S E D U N I A

se

ve

nt

h-

da

y

ad

ve

nt

is

t

Ch

uR

Ch

i

n

Ca

na

da

PERAIH PENGHARGAAN: Barry Bussey, seorang Advent yang aktif dalam urusan kebebasan beraga-ma, menerima Queen Elizabeth II Diamond Jubilee Medal dalam se-buah upacara di Parlemen Kanada di Ottawa, Ontario.

4 Adventist World | 04 - 2013

Page 5: aw indonesian 2013-1004

DI TAHITI, WILSON MENEKANKAN KEPEMIMPINAN ROHANI

n Kerohanian otentik adalah inti dari pekabaran Advent, Ted N. C Wilson, Ke-tua General Conference, mengatakannya dalam kunjungan resmi dengan pemim-pin Polinesia Perancis pada tanggal 8 Fe-bruari 2013.

Wilson bertemu dengan Presiden Os-car Temaru dan pejabat pemerintahan Perancis Polinesia di kantor presiden di Papeete, Tahiti, ketika mengadakan kun-jungan ke pulau-pulau di Pasifik Selatan.

Presiden Temaru mengatakan ia ber-terima kasih atas dampak positif yang di-berikan oleh gereja Advent di Polinesia Perancis, seraya menambahkan bahwa umat Advent adalah ”warga negara yang baik.” Wilson, berbicara dalam bahasa Perancis, menyatakan penghargaannya atas kebebasan beragama yang diberikan

oleh pemerintah Polinesia Perancis. Se-bagai suatu negara overseas (kepulauan)Perancis, kelompok negara kepulauan ini diberikan otonomi yang cukup, me-mungkinkan suatu kebebasan beragama lebih besar daripada yang diberikan oleh undang-undang di wilayah utama Peran-cis.

Kemudian dalam percakapan mereka, Wilson menggambarkan keyakinan gere-ja Advent dalam kehidupan holistik. Sambil menunjuk ke arah sebuah meja yang berada di kantor presiden, ia berka-ta, “Ketika satu kaki hilang, meja tidak dapat berdiri. Demikian pula, manusia harus mempersatukan kebutuhan roha-ni, kebutuhan fisik, mental dan sosial mereka. Kita percaya Allah ingin agar ki-ta membangun semua atribut secara har-monis.“

Sebelumnya Wilson telah bertemu dengan Gaston Tong Sang, Walikota Bo-ra Bora yang juga adalah mantan pres-iden Polinesia Perancis. Bapak Sang ke-

L A P O R A N S E D U N I A

Re

Co

Rd

.n

et

.a

u

ph

ot

o

Co

uR

te

sy

o

F

sp

d

Atas: KUMPULAN DARI ORANG PERCAYA: orang muda duduk di struktur ba-ngunan di Papenoo, Tahiti, dibangun untuk menjadi tuan rumah pertemuan ro-hani seminggu menyambut ketua gereja Advent sedunia Ted Wilson. Pertmuan umum itu disiarkan langsung secara online dan disiarkan di stasiun radio Ad-vent setempat di Polinesia, Perancis. Sisipan: KEDUA PRESIDEN: ketua gere-ja Advent sedunia Ted Wilson (kanan) bersama dengan presiden Polinesia Pe-rancis, Oscar Temaru, di Papeete, Tahiti. Wilson menawarkan pesan rohani dan berdoa dengan pemimpin nasional dalam pertemuan yang diadakan pada 8 Fe-bruari 2013.

mudian melakukan penerbangan selama 45 menit menuju Tahiti untuk mengha-diri ibadah Advent dan penginjilan yang berlangsung pada 7-9 Februari 2013.

Selama khotbah Sabat itu, Wilson mendesak hadirin yang berjumlah ham-pir 4.000 orang, untuk memprioritaskan pengembangan rohani, mengutip kisah Perjanjian Lama tentang Elia, yang menganjurkan kembali kesalehan. “Allah memanggil kita untuk menjadi Elia di dunia modern kita,” kata Wilson.

Para pemimpin gereja Advent setem-pat memberikan pujian atas usaha yang kuat kepada anggota gereja yang memba-wa teman dan tetangga untuk mengha-diri pertemuan ini. Ada sekitar 4.600 orang umat Advent di Polinesia Perancis, yang tersebar di sekitar 130 pulau. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengope-rasikan 37 gereja di Polinesia Perancis, termasuk perguruan tinggi dan pusat media.

“Pertemuan rohani ini telah menjadi berkat besar bagi kami,” kata Roger Tetu-anui, Ketua Uni Polinesia Perancis. “Ini telah membawa keluarga gereja kami un-tuk bersama-sama. . . . Tapi yang paling penting adalah dampak rohani dari peka-baran. Kami merasa bersatu dan berse-mangat secara spiritual.“

—Dilaporkan oleh James Standish, Divisi Pasifik Selatan, bersama dengan jaringan berita Advent.

04 - 2013 | Adventist World 5

Page 6: aw indonesian 2013-1004

UMAT ADVENT MONGOLIA DIUNTUNGKAN MELALUI BELAJAR JARAK JAUH

n Sebagaimana tahun baru dimulai, anggota Advent di Mongolia Mission Field (MMF), bekerja sama dengan Divisi Asia Pasifik Utara, meluncurkan program pu-sat pembelajaran jarak jauh/Distance Learning Centre (DLC) di Mongolia, di-jalankan oleh Adventist International In-stitute of Advanced Studies (AIIAS) di Si-lang, Cavite, Filipina. DLC akan menye-diakan pendeta lokal maupun pemimpin gereja dengan jalan untuk meningkatkan keterampilan mereka dan menambah pembelajaran akademik dan kompeten-si teknis dalam pelayanan. Program ini akan mengadakan kelas sekali setiap ku-artal selama lima tahun.

Sesi pertama berlangsung pada tang-gal 14-30 Januari 2013, dengan Chung Soo Young, profesor teologi terapan AI-

Apa yang akan Anda lakukan un-tuk menarik kaum muda ke gere-ja, terutama di negara di mana

sulit untuk bersaksi secara terbuka?Bagaimana tentang permainan bis-

bol? Itulah pengalaman terbaru dari Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh di Ku-ba, di mana bisbol telah lama menjadi olahraga populer. Dimulai dan berkem-bang, sebuah tim bisbol membawa pen-datang-pendatang baru ke gereja, kata para pemimpin gereja setempat.

Bisbol adalah olahraga yang sangat dihormati di Kuba: Negara ini memiliki liga amatir sendiri, dan sebuah tim nasi-onal Kuba menjadi finalis dalam kompe-tisi Baseball World Classic 2006, kalah da-ri Jepang dalam pertandingan yang ber-langsung di San Diego, Kalifornia.

“Program ini dimulai pada tahun 2009 sebagai sebuah cara untuk mem-bantu orang muda Advent menikmati olahraga tanpa mengesampingkan ke-saksian Kristiani mereka,” kata Dayami Rodriguez, direktur komunikasi Uni Ku-ba. Dia berbicara pada bulan November 2012 pada pertemuan tingkat tinggi ko-munikasi yang diselenggarakan di Mi-ami, Florida, oleh Divisi Inter-Amerika, yang mencakup Kuba.

Kaus dan topi bisa saja tidak selalu cocok, dan ada tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi, namun gereja Ad-vent Kuba telah menemukan bahwa bis-bol adalah alat penjangkauan yang ideal. Bahkan, permainan yang tampak tenang menarik perhatian salah seorang pejabat pemerintah setempat, yang memberikan kata-kata sambutan.

Permainan dilakukan dengan meng-hormati semua pihak, anggota tim ber-doa sebelum pertandingan. Bentrokan dan bahasa kasar kadang-kadang dikait-kan dengan liga lainnya sama sekali tidak

L A P O R A N S E D U N I A

PARTISIPAN SEMINAR: Pelajar jarak jauh di Mongolia Mission Field berkumpul pada seminar bulan Januari 2013.

p h o t o C o u R t e s y o F n s d

IAS, menyajikan “Dasar Kepemimpin-an Alkitabiah“ dilakukan di kantor pu-sat MMF.

Kursus pelajaran jarak jauh pertama ini menyediakan 32 siswa MMF dengan pemahaman mendasar tentang prinsip-prinsip dan pendekatan pada kepe-mimpinan Alkitabiah, mengidentifikasi karakteristik penting, kualitas, dan per-syaratan dari para pemimpin Kristen, menghargai beberapa model kepemim-pinan Alkitabiah dan berbagai kegiatan kepemimpinan, dan membantu meng-koordinasikan pemimpin misi untuk bekerja sama pada tingkat regional, na-sional, dan global.

Program DLC adalah kunci untuk mempromosikan rencana pembangun-an pelayanan yang kuat yang akan me-latih dan mengembangkan pendeta Ad-vent di Mongolia, kata para pemimpin gereja.—Dilaporkan oleh Divisi Asia-Pasifik Utara.

6 Adventist World | 04 - 2013

Page 7: aw indonesian 2013-1004

muncul pada praktik dan kompetisi Ad-vent, kata Rodriguez.

Suasana damai menarik perhatian pemain non-Advent yang ingin berparti-sipasi. Pemimpin gereja setuju, tapi de-ngan kondisi: Pemain harus menunjuk-kan perilaku yang baik, ucapan dan sikap mereka akan sesuai dengan standar Ad-vent, dan semua pemain akan hadir seti-ap hari, studi Alkitab pagi dan seminar malam.

Menurut Rodriguez, ini sangatlah berhasil! Para penonton—mulai dari wa-sit setempat, pemain bisbol profesional, dan anggota masyarakat yang turut serta dalam permainan—semuanya terpukau menyaksikan mereka di tengah teriknya permainan berdoa untuk satu sama lain

sebelum pertandingan, memegang ta-ngan, memeluk dan memberi selamat sa-tu sama lain setelah pertandingan.

Beberapa penonton menghampiri tim, ingin untuk mempelajari lebih lan-jut. Para pemuda memperkenalkan diri mereka sebagai umat Advent, dan meng-undang mereka yang tertarik ke perte-muan yang diadakan pada malam hari. Pada tahun pertama ada 28 orang yang memberi hati mereka kepada Tuhan se-bagai hasil dari usaha tersebut, pada bu-lan Agustus 2012, 100 orang membuat komitmen Kristiani pada saat permainan dan penjangkauan berlangsung di Pal-marito, Holguin, di bagian timur Kuba.

Rodriguez mengatakan, “Setiap ma-lam kota kecil lumpuh oleh apa yang ter-

jadi di gereja Advent yang sederhana di atas lembah. Semua orang berlari untuk mendengar pengkhotbah, membawa kursi mereka sendiri untuk menemukan tempat kecil di tengah-tengah begitu ba-nyak orang yang memadati jendela dan pintu dari tempat kudus itu. Pada akhir minggu dari seri penginjilan, ‘Yesus Sang Penakluk Sepanjang Masa,’ gereja sangat bersukacita menyaksikan banyak yang memutuskan untuk menyerahkan diri mereka kepada Kristus selamanya.“

Pemerintah setempat pada awalnya enggan untuk mengizinkan kelompok agama ini untuk menggunakan fasilitas mereka, namun pada akhirnya menye-rah. Dan para relawan datang untuk membersihkan daerah yang digunakan untuk tempat permainan. Bahkan, sekre-taris utama partai komunis setempat menghadiri acara pembukaan dan mem-berikan sambutan. Ketua gereja Advent di Kuba dan pendeta lainnya bergabung dengannya.

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah aktif di Kuba sejak 1905. Pada 2012, hampir 33.000 anggota yang telah dibap-tis melakukan ibadah mingguan di 302 jemaat. n

L A P O R A N S E D U N I A

Olahraga yang populer menarik perhatian dimana pemainberdoa sebelum pertandingan.

Oleh Mark A. Kellner, editor berita

Orang Advent di Kuba Menggunakan

BisbolMenjangkauuntuk

p h o t o s C o u R t e s y o F t h e C u b a u n i o n

Kiri: MENYANYI: Pemain melepas topi mereka pada saat menyanyikan lagu kebangsaan, suatu tradisi bisbol. Atas: MENGIBARKAN BENDERA: Pemain dalam

kompetisi bisbol gereja Advent Kuba melewati bendera Pathfinder, yang mewakili program pemuda gereja. Kanan: BERSIAP: Salah seorang pemain mengayunkan

tongkat di lapangan saat pertandingan bisbol Advent di Kuba. Di sinilah, olahraga digunakan sebagai alat penginjilan.

04 - 2013 | Adventist World 7

Page 8: aw indonesian 2013-1004

P A N O R A M A S E D U N I A

Kemanakah tujuanmu?in Action

MIA:Mission

Pria itu dalam sebuah misi—un-tuk meneror, menyiksa, dan membunuh. Saul, seorang Farisi yang kuat, bertekad untuk me-

nyingkirkan setiap pria, wanita, dan anak yang mengaku bahwa Yesus dari Nazaret memang Anak Allah.

Pada persidangan Stefanus, Saul de-ngan fasih dan logis meyakinkan orang-orang bahwa terdakwa sedang berkhot-bah untuk menyesatkan, melakukan ke-

bohongan yang berbahaya. Atas hal ini Saul dihadiahi dengan turut dalam ke-anggotaan Sanhedrin, memberinya keku-atan yang lebih besar untuk mengejar pa-ra pengikut Kristus.

Sebagaimana penganiayaan membe-rikan tekanan kepada orang percaya di Yerusalem, mereka melarikan diri ke ber-bagai tempat, termasuk ke kota Damas-kus. Saul menyaksikan dengan cemas ka-rena orang-orang yang percaya pada Kristus ini “memberitakan Injil” ke mana pun mereka pergi (Kisah Para Rasul 8:4). Bertekad untuk memusnahkan semua orang percaya, Saul berencana untuk me-

ngejar mereka ke mana pun mereka per-gi.

Perubahan MisiMaka ia pun merencanakan perjalan-

an misi khusus ke Damaskus, sebuah ko-ta yang kaya dan kuat perdagangan di ke-kaisaran Romawi. Dengan otoritas dan tugas dari imam-imam kepala di Yerusa-lem (lihat Kisah Para Rasul 26:12), Saul berangkat melakukan misinya untuk me-

nangkap semua yang mengakui Yesus se-bagai Mesias mereka. Namun, tanpa di-ketahui orang Farisi yang bangga ini, mi-sinya akan segera berubah (lihat Kisah Para Rasul 26:9-18).

Karena pertemuannya dengan Yesus, “Saul sekarang melihat bahwa dalam menganiaya para pengikut Yesus ternyata ia telah melakukan pekerjaan Setan,” tulis Ellen White. “Dia melihat bahwa keya-kinannya atas hak dan tugas pribadi se-bagian besar telah didasarkan pada ke-percayaan secara implisit pada para imam dan penguasa.... Sekarang Yesus sendiri berdiri mengungkapkan, Saul di-

yakinkan tentang kebenaran yang dinya-takan oleh para murid “(Kisah Para Ra-sul, hlm. 115).

Saul juga mengingat ucapan Stefanus, dan banyak nubuat tentang Mesias. Ber-dasarkan keyakinan dari Roh Kudus, Saulus dari Tarsus, siswa Kitab Suci yang luar biasa, untuk pertama kalinya menya-dari bahwa di dalam Yesus dari Nazaret semua nubuat telah digenapi. Mengakui dosa-dosanya dan mengakui Kristus se-bagai Juruselamatnya, Saul si penganiaya menjadi Paulus, misionaris besar, penu-lis, dan seorang martir.

Kebenaran dalam YesusJadi hal ini selalu terjadi pada semua

pengikut Kristus yang sejati—begitu me-reka menyadari “kebenaran [sebagaima-na] di dalam Yesus” (seperti yang Paulus tulis dalam Efesus 4:21), bukannya mela-yani diri sendiri, hidup mereka menjadi salah satu misi, berusaha untuk meme-nangkan sebanyak mungkin untuk kasih Yesus Kristus dan janji kehidupan kekal melalui Dia.

Kita melihat dedikasi kepada Kristus dan kebenaran-Nya ini selama berabad-

abad, dengan sangat cermat ditelusuri dalam buku yang indah The Great Con-troversy, di mana kita membaca tentang banyak martir yang lebih suka tetap setia pada Tuhan dan misi-Nya daripada me-nyerah untuk menyelamatkan hidup me-reka sendiri.

Intensitas misi yang sama itu berko-bar di dalam hati orang percaya Advent yang mula-mula, ketika mereka belajar tentang kedatangan Kristus dan kesela-matan mereka melalui Dia, pekerjaan-Nya di tempat kudus surgawi, kebenaran mengenai Sabat hari ketujuh, dan dasar kebenaran Alkitabiah lainnya. Mereka

p h o t o b y h e s t e R G R i F F i n / a n n

Oleh Ted N. C. Wilson

(Misi dalam Aksi)

8 Adventist World | 04 - 2013

Page 9: aw indonesian 2013-1004

begitu bersemangat untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari bahwa mereka mungkin tidak bisa membantu tetapi da-pat menghidupkan misi, berbagi kabar baik dengan setiap orang yang mereka te-mui.

Membagikan Kabar BaikDalam sebuah kisah ternama menge-

nai Joseph Bates kita mendengar sema-ngat para pioneer Advent yang mula-mula dalam membagikan iman mereka. Pada pertengahan tahun 1840-an Bates kembali ke rumahnya di Fairhaven, Mas-sachusetts, setelah mempelajari tentang Sabat dan Alkitab dengan teman-teman di New Hampshire. Saat Bates berjalan melintasi jembatan antara New Bedford Fairhaven, ia bertemu seorang teman la-in, James Hall, yang bertanya apakah isi pekabaran itu. “Kabar bahwa hari ketu-juh adalah hari Sabat, dan kita harus me-nyucikannya,” kata Bates kepadanya. Tak lama kemudian James Hall dan keluarga-nya memelihara Sabat hari ketujuh.

Para pionir begitu bersemangat un-tuk berbagi kebenaran Alkitab yang me-reka temukan di mana sekelompok kecil umat Advent bertumbuh dari hanya ke-lompok-kelompok kecil di New England pada pertengahan tahun 1840-sampai akhirnya 3.500 orang percaya bertemu di 125 gereja yang tersebar di seluruh wila-yah geografis yang luas pada tahun 1863, ketika Gereja Masehi Advent Hari Ketu-juh secara resmi terorganisasi.

Masuk ke Dalam DuniaSebagaimana kesadaran atas misi

yang terus tumbuh, amanat agung dari Matius 28 menjadi semakin menonjol karena gereja menyadari kebutuhan un-tuk “pergi jadikanlah semua bangsa mu-rid-Ku dan baptislah mereka dalam na-ma Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu “(ayat 19, 20).

Pada tahun 1864 Michael Czechows-ki, seorang mantan pastor Katolik Roma, pergi sendiri untuk menyebarkan peka-baran Advent di Eropa. Sepuluh tahun kemudian J.N. Andrews, bersama dengan putranya Charles yang berusia 16 tahun,

dan putrinya Mary berusia 12 tahun, di-kirim ke Swiss dengan resmi sebagai mi-sionaris gereja pertama.

Akan lebih banyak lagi misionaris yang segera akan mengikuti, mendirikan sekolah-sekolah, gereja-gereja, rumah-rumah penerbitan, klinik medis, dan ru-mah sakit, melayani kebutuhan orang ba-nyak dan memberitakan pekabaran tiga malaikat yang sangat di seluruh dunia. Pada akhir abad kesembilan belas gereja Advent telah benar-benar menjadi glo-bal. Gereja terus tumbuh, dan hari ini ki-ta berada di 209 negara di seluruh dunia, dengan lebih dari 17 juta anggota berte-mu di lebih dari 70.000 gereja.

Misi Merupakan Suatu Kehormatan

Namun misi lebih dari sekadar fakta dan angka, bangunan dan lembaga. Misi bukanlah sebuah protokol dari gereja—lebih dari sekadar protokol, itu suatu ke-hormatan. Ini dimulai dari masing-ma-sing kita ketika kita menerima Kristus dan kebenaran-Nya dan pemberian yang luar biasa yang Dia telah buat bagi kita. Tanggapan alami kita terhadap pemberi-an-Nya yang besar adalah untuk menjadi aktif dalam misi dan berbagi berita baik dengan orang lain. Bagaimana mungkin kita menjaga kabar baik tersebut hanya untuk diri kita sendiri?

Pena inspirasi mengatakan kepada ki-ta: “Sejumlah besar jiwa mulia meraba-raba dalam kegelapan, namun rindu dan menangis dan berdoa untuk cahaya” (Manuscript Releases, jld. 4, hlm. 135). Ketika saya membaca ini, saya berpikir tentang lebih dari 7 miliar orang di dunia saat ini, di mana 3,6 miliar di antaranya tinggal di daerah perkotaan,* dan saya bertanya-tanya berapa banyak yang hi-dup dalam kegelapan, menunggu cahaya yang telah ditugaskan kepada kita untuk membawanya kepada mereka.

Menjangkau KotaPada musim panas ini, di mana kita

meluncurkan “Misi ke Kota” yang kom-prehensif dimulai dengan Kota New York, kami berharap untuk dapat men-jangkau sebanyak mungkin dari 20 juta orang yang ada di daerah metropolitan

yang besar itu. Berdasarkan prinsip-prin-sip Alkitab dan nasihat dari Roh Nubuat, penjangkauan ini melibatkan berbagai jenis kegiatan yang luas di bawah bim-bingan Roh Kudus, termasuk pengguna-an misionaris medis, penyuluhan kese-hatan, pusat-pusat pengaruh, gereja-ge-reja maupun pendeta setempat, anggota gereja, tim anak muda dari seluruh du-nia, penginjil literatur, kelompok kecil, pekerjaan misionaris dari pintu ke pintu, pelayanan masyarakat, dan pekerjaan so-sial yang mengikuti metode Kristus.

Setelah melakukan jangkauan di Kota New York, mereka yang telah berpartisi-pasi akan membawa kembali misi ke kota di negara asal mereka, di mana berbagai rencana kini sedang dibuat untuk men-jangkau, melalui kasih karunia Allah, tempat tinggal jutaan di daerah metropo-litan Kinshasa, Moskow, Kiev, Jenewa, Praha, Hamburg, Munich, Wina, Mexico City, Bogotá, Tokyo, Buenos Aires, Luan-da, Sydney, Christchurch, Port Moresby, Suva, Manila, Mumbai, London, dan La-gos.

Misi untuk Setiap orangApakah misi Anda? Misi adalah se-

mua mengenai orang—apakah Anda tinggal di kota besar, sebuah desa kecil, atau di pedesaan. Di mana saja ada orang, di situlah kita memiliki misi, misi untuk membawa harapan dan penyem-buhan dan kelegaan. Dan sementara kita melayani kebutuhan duniawi mereka, ja-ngan lupa untuk mempersiapkan mereka dengan “kebenaran [karena] dalam Yesus”-roti dan air kehidupan yang akan memuaskan tidak hanya di bumi, tapi untuk selamanya.

Anda mungkin bukanlah seorang pendeta atau penginjil, Anda mungkin bukanlah seorang pekerja medis, tetapi tidak peduli seberapa tua atau muda An-da, tidak peduli apa tingkat pendidikan Anda, Anda masih dapat membuat per-bedaan kekal dalam kehidupan seseorang hanya dengan tersenyum hangat dan me-nyerahkan orang sepenggal sastra—trak-tat Alkitab, majalah, buku seperti The Great Controversy atau The Great Hope, memberitahu mereka seberapa besar arti pesan ini untuk Anda dalam kehidupan

04 - 2013 | Adventist World 9

Page 10: aw indonesian 2013-1004

Anda sendiri, dan bahwa Anda berharap agar mereka pun akan merasa tertolong dalam kehidupan mereka.

Kita telah mendengar bahwa tidak ada pekerjaan seseorang yang terabaikan dalam pekerjaan penyelamatan jiwa. Da-lam buku Kisah Para Rasul Ellen White menulis: “Bukan hanya pada pendeta yang diurapi terletak tanggung jawab un-tuk pergi keluar dan memenuhi pelaksa-naan [Injil]. Setiap orang yang telah me-nerima Kristus dipanggil untuk bekerja demi keselamatan sesama manusia....

“Adalah suatu kesalahan fatal untuk menganggap bahwa pekerjaan penyela-matan jiwa hanya tergantung pada pela-yanan saja. Umat percaya yang rendah hati dan disucikan, yang kepadanya Pe-milik kebun anggur membebani bagi ji-wa-jiwa, akan diberikan semangat oleh mereka yang telah Tuhan berikan tang-gung jawab yang lebih besar. Mereka yang berdiri sebagai pemimpin dalam ge-reja Tuhan harus menyadari bahwa tugas dari Juruselamat diberikan kepada mere-ka yang percaya dalam nama-Nya. Allah akan mengirimkan banyak orang yang belum berdedikasi kebun anggur-Nya untuk pelayanan oleh penumpangan ta-ngan....“

“Telah lama Tuhan menunggu sema-ngat pelayanan untuk mengambil alih se-luruh jemaat sehingga setiap orang akan bekerja bagi-Nya sesuai dengan kemam-puannya. Ketika para anggota gereja Tu-han melakukan pekerjaan yang telah di-tentukan bagi mereka di ladang yang membutuhkan baik di dalam rumah maupun lebih luas lagi, dalam meme-nuhi amanat Injil, seluruh dunia akan se-gera diingatkan dan Tuhan Yesus akan kembali ke bumi ini dengan segala keku-asaan dan kemuliaan-Nya“(hlm. 110, 111).

Meskipun demikian, datanglah, Tu-han Yesus.

* United Nations, “World Urbanization Prospects: The 2011 Re-vision” (New York: 2012). Available online at: http://esa.un.org/

unup/pdf/WUP2011_Highlights.pdf.

P A N O R A M A S E D U N I A

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh General Conference.

Kisah

Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang bercabang ke divisi dunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW—secara gratis—di setiap kesempatan. Saat ini traktat sedang dicetak dalam 29 bahasa.

Berikut adalah dua cerita pendek dari Eropa yang menggambarkan kehidupan yang disentuh oleh GLOW:

GLOW: Giving Light to Our World

KISAH 1: Setelah percakapan singkat tentang Tuhan, seorang wanita memberikan traktat GLOW kepada seorang kasir di salah satu McDonald di Jerman. Dia mengatakan kepada kasir, “Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin berbicara dengan orang-orang beriman, hubungi saja nomor telepon di bagian belakang traktat tersebut.” Keesokan harinya kasir menelepon nomor itu dan meminta koordinator GLOW untuk berdoa dengan dia untuk beberapa teman dekat dan untuk dirinya sendiri. Dengan senang hati, wanita itu

kembali menelepon beberapa kali untuk meminta doa, dan mengatakan bahwa setelah setiap menelepon dia merasakan kuasa Roh Kudus dan berharap penuh bahwa Allah akan menjawab doa-doanya. Kasir dan koordinator GLOW terus berdoa bersama secara teratur. Allah memimpin distributor literatur setia kepada seseorang dengan keinginan untuk berdoa kepada Tuhan yang penuh kuasa.

KISAH 2: Seorang wanita di Eropa menemukan traktat GLOW berjudul “Death’s Silent Truth” di kotak suratnya. Bukanlah sekadar kebetulan, karena orang yang dicintainya baru saja meninggal dan wanita itu merasa membutuhkan harapan. Setelah membaca traktat ini, dia merasa sangat terhibur, dia menelepon perwakilan GLOW di Eropa dan bertanya bagaimana agar dia bisa mendapatkan lebih banyak traktat untuk diberikan kepada teman-teman yang juga turut merasakan kehilangan seperti ia sebelumnya. Dia juga ingin berbagi traktat dengan sesama anggota gerejanya.

Cerita disusun oleh Direktur GLOW Pusat California Nelson Ernst. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org.

10 Adventist World | 04 - 2013

Page 11: aw indonesian 2013-1004

Ibu saya telah memiliki dua episode yang dokter sebut sebagai ministroke, atau serangan iskemik temporer. Kami khawatir dia akan memiliki stroke berat. Apakah ada sesuatu yang dapat kami la-kukan untuk melindunginya?

Stroke merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan me-rupakan penyebab utama kecacatan

pada korban yang menderitanya. Ketika serangan stroke iskemik dan temporer (TIA) bersatu, akan memberikan efek melebihi pembuluh darah koroner.

Stroke iskemik terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau sa-ngat berkurang, merampas oksigen dan makanan dari jaringan otak. Dalam be-berapa menit sel-sel otak mulai mati. Stroke atau TIA (dimana penyumbatan bersifat sementara) memiliki risiko sebe-sar 12,8 persen untuk dapat berulang da-lam waktu seminggu. Beberapa telah memperkirakan hingga 80 persen serang-an stroke dapat dihindari jika pasien di-tangani dengan tepat.

Tidak semua stroke terjadi karena alasan yang sama. Suatu gumpalan atau sumbatan plak pada pembuluh darah yang paling sering menjadi penyebab gangguan dalam aliran darah. Sekitar 15 persen dari stroke iskemik, bagaimana-pun, adalah hasil dari pecahnya pembu-luh darah di otak, dengan sekitar 5 per-sen (1 dalam 20) berhubungan dengan pendarahan di sekitar otak.

Untuk mengidentifikasi penyebab TIA, atau ministroke, dokter perlu me-nentukan:

1. Apakah ini berhubungan dengan masalah di jantung, seperti atrial fibrilasi?

2. Apakah itu terkait dengan pe-nyakit arteri besar, seperti karo-tis?

3. Apakah ada penyakit jantung ri-ngan, seperti diabetes?

4. Apakah ini berhubungan dengan masalah lain, seperti gangguan pembekuan, obat, atau masalah mekanik?

Untuk memperoleh informasi-infor-masi ini, sebagian besar pasien akan menjalani pemeriksaan Magnetic Reso-nance Imaging (MRI), yang lebih sensitif dibandingkan Computed Tomography (CT) untuk mendefinisikan stroke. Ben-tuk lain dari gambar akan memungkin-kan diagnosis kerusakan pembuluh da-rah. Namun meskipun dengan tes ini, dokter kadang-kadang tidak dapat me-nentukan penyebab dari stroke.

Berikut ini adalah 10 faktor yang te-lah diidentifikasi sebagai faktor yang me-mainkan peran dalam 90 persen faktor risiko stroke:

1. Tekanan darah tinggi.2. Merokok.3. Kegemukan.4. Pola makan yang buruk.5. Kurang olahraga.6. Diabetes.7. Konsumsi alkohol.8. Stres dan depresi.9. Penyakit jantung.10. Secara genetik menentukan kadar

kolesterol abnormal.Selain perubahan pola hidup, bukti

kuat mendukung penurunan tekanan da-rah, penurunan kolesterol, dan obat-obatan untuk pelekatan platelet yang lebih rendah. Data tidak tersedia untuk menen-tukan tekanan darah yang optimal, na-mun penurunan mutlak tekanan sistolik telah menunjukkan hasil yang lebih baik. Sebuah risiko 28 persen lebih rendah ter-kena stroke selama empat tahun itu terli-hat pada mereka yang mengambil inhibi-tor Angiotensin Converting Enzyme (ACE) untuk menurunkan tekanan darah. Apa-kah obat tertentu atau menurunkan te-kanan darah yang paling bertanggung ja-wab masih bisa diperdebatkan, tetapi se-bagian besar dari bukti yang mendukung-

nya adalah menurunkan tekanan darah.Menurunkan kolesterol dengan statin

telah menunjukkan penurunan 25 persen dalam risiko stroke, dengan efek terbesar terlihat pada orang yang paling signifikan kolesterolnya diturunkan.

Aspirin dalam dosis yang sangat ren-dah (80 miligram per hari) tampaknya sa-ma efektifnya dengan dosis tinggi ketika diminum secara teratur, dan meskipun obat antiplatelet lainnya memiliki efek se-dikit lebih baik, efek sampingnya meng-imbangi manfaat.

Evaluasi saksama terhadap ibumu di-perlukan, diikuti dengan perubahan pola hidup. Jika tekanan darahnya meningkat, harus dinormalkan. Kadar kolesterol juga, perlu dibawa ke normal. Pengobatan anti-platelet adalah manfaat yang lebih rendah, tetapi dapat direkomendasikan.

Latihan bersama dengan diet vegetaris rendah lemak yang mencakup keseluruh-an, makanan yang tidak diolah dan ba-nyak buah-buahan segar dan sayuran me-nawarkan kesempatan terbaik untuk kehi-dupan yang lebih panjang. Pelaksanaan pola hidup seperti itu juga memungkin-kan kita merayakan kebaikan Tuhan da-lam memberikan kita kehidupan dan ke-sehatan sebagai hadiah anugerah-Nya. n

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direk-tur Departemen Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli cardiologi nuklir, adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

MinistrokeSatu masalah yang mendunia

04 - 2013 | Adventist World 11

Page 12: aw indonesian 2013-1004

R E N U N G A N

Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku“ (Kisah Para Rasul 9:4)?

Sebagai seorang anak, Saya teringat saat mendengar ibu saya mengatakan ke-pada saya, “Pastikan engkau datang keti-ka ibu memanggilmu dan jangan sampai ibu harus memanggilmu dua kali.” Saya berharap saya bisa mengatakan bahwa dia tidak pernah memanggil nama saya dua kali, namun walaupun demikian, sa-ya lebih baik mendengarkan atau apa sa-ja!

Dalam Alkitab kita membaca ada ba-nyak contoh di mana Allah dan Kristus memanggil seseorang.

Namun, ada tujuh orang yang Allah atau Kristus panggil namanya dua kali. Saya percaya kita bisa memperkirakan pelajaran yang dapat kita terapkan seka-rang ini. Mari kita lihat kisah Saulus.

Giat bagi TuhanSaulus pertama kali diperkenalkan

dalam Kisah Para Rasul 8:1, pada saat itu ia merajam Stefanus, salah satu diakon di gereja mula-mula. “Dan saksi-saksi mele-takkan jubah mereka di depan kaki seo-rang muda yang bernama Saulus” (Kisah Para Rasul 7:58). “Saul juga setuju, bah-wa Stefanus mati dibunuh” (Kisah Para Rasul 8:1).

“ Mati martir Stefanus membuat ke-san yang mendalam pada semua orang yang menyaksikannya. Ingatan atas me-terai Allah pada wajahnya; Kata-katanya yang sangat menyentuh jiwa mereka saat mendengarkannya, tetap berada dalam pikiran mereka yang menyaksikannya.”1 Saul tidaklah terkecuali. “Iman, keteguh-an, dan kemuliaan para martir tidak bisa dihapuskan dari ingatannya [Saul].”2 Me-nyaksikan kematian pria yang saleh dan mendengarkan kesaksiannya memuncul-kan pertanyaan yang membingungkan.

Sebelum aksi merajam Stefanus terja-di, anggota Sanhedrin itu merencanakan untuk membunuh beberapa rasul. Hal ini merupakan hasil dari perkataan Ga-

maliel terhadap anggota Sanhedrin se-hingga mereka memutuskan untuk tidak membunuh para rasul (lih. Kis. 5:33-40). Tampaknya Saulus menyadari perkataan Gamaliel. Tanpa diragukan lagi Saulus mempercayai Gamaliel, guru dan men-tor, dengan penuh hormat. Pikirannya mungkin menjadi kacau dengan apa yang dikatakan Gamaliel serta oleh apa yang dikatakan Stefanus menjelang ke-matiannya. Tak berapa lama Saulus sadar bahwa mati martir Stefanus akan me-numbuhkan benih keselamatan di dalam hidupnya sendiri maupun dalam kehi-dupan orang lain.

Saulus telah mendengar khotbah Ste-fanus. Dia mendengarkan kata-kata ter-akhir Stefanus: “Tuhan, janganlah tang-gungkan dosa ini kepada mereka” (Kisah

Mendengar panggilan Allah dengan saksama

Oleh Mary-Alice White

Para Rasul 7:60). Rasa sakit yang menyik-sa seorang pria yang hampir mati dan ka-ta-kata kasih karunia dan belas kasihan-nya mempengaruhi Saulus. Dia “digon-cang dalam prasangkanya; namun pen-dapat dan argumen para imam dan pe-mimpin meyakinkan Saulus bahwa Stefa-nus adalah seorang penghujat; bahwa Ye-sus Kristus yang dia layani adalah peni-pu, dan bahwa mereka yang melayani di ruangan yang suci pasti benar.”3 Maka, dengan pertanyaannya yang dibungkam oleh para pemimpin agama, Saulus membuat keputusan untuk membantu menghancurkan gereja Kristen mula-mula.

Keputusan yang kita buat berdampak pada kehidupan kita sendiri serta kehi-dupan orang lain. Sama seperti kerikil di-

Saul, Saul

i l l u s t R a t i o n b y b R e t t m e l i t i12 Adventist World | 04 - 2013

Page 13: aw indonesian 2013-1004

lemparkan ke air yang tenang menimbul-kan riak yang meluas melampaui titik di mana kerikil itu jatuh, demikianlah ke-putusan yang kita buat dapat mempe-ngaruhi kehidupan orang lain baik atau jahat.

Keputusan Saulus berdampak pada kehidupan semua orang Kristen di Yeru-salem dan daerah serta kota-kota sekitar-nya. Nama Saulus mungkin sangat popu-ler di semua rumah orang Yahudi yang percaya. Dia berkomitmen untuk menga-niaya para murid—di mana pun ia me-nemukan mereka. Meminta surat peng-antar, ia siap untuk berangkat ke Damas-kus untuk memenjarakan orang Kristen di kota itu dan membawa mereka kem-bali untuk penghakiman di Yerusalem (lih. Kis 9:1, 2).

Dipanggil oleh TuhanSaulus sangat bersemangat dan mau

melakukan misinya untuk mengumpul-kan semua orang Kristen di Damaskus dan mengantarkan mereka ke pihak ber-wenang di Yerusalem. Dia yakin dia me-lakukan suatu kebaikan bagi Allah. Ke-putusan yang salah menempatkan kita di jalan hidup yang salah. Digambarkan, Saulus berada di jalan yang salah. Na-mun, Allah menggunakan jalan yang sa-lah untuk menjadi jalan tepat untuk me-manggil dan menantang Saulus.

Ketika Saulus berjalan hampir men-dekati 160 mil perjalanannya dari Yerusa-lem ke Damaskus, “cahaya memancar dari langit mengelilinginya. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kisah Para Rasul 9:3, 4). Tuhan memiliki pesan penting untuk disampai-kan kepada Saulus atas keputusannya yang sesat.

Allah ingin agar Saulus mengubah haluannya. Allah sedang mencari seseo-rang untuk melawan filosofi kafir dan formalitas Yudaisme. Allah sedang men-cari orang yang bersemangat yang berse-dia untuk melakukan pelayanan misi Al-lah. Dia sedang mencari seseorang yang mau menghargai hubungannya dengan

Anak-Nya lebih dari semangat keagama-an. Allah melihat potensi luar biasa pada Saulus jika saja ia mau menanggapi panggilan-Nya.

Diubah oleh AllahPertemuan Saulus dengan Jurusela-

matnya dalam perjalanan ke Damaskus adalah saat yang menentukan hidupnya. Kristus mengarahkan pikiran Saulus, dan dia, pada gilirannya, mengakui siapa se-benarnya dirinya yaitu—orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat.

Panggilan Saulus adalah panggilan untuk bertemu dengan Yesus Kristus se-cara pribadi. Itu adalah panggilan untuk dilahirkan kembali dan melayani Mesias yang dijanjikan. Itu adalah panggilan un-tuk mengubah arah hidupnya dan tentu saja untuk membuat keputusan yang po-sitif. Saulus menyambut baik panggilan Allah. Dia menerima Yesus Kristus seba-gai Mesias, sebagai Juruselamat pribadi-nya.

Apakah Jalan Damaskus Anda?

Bagaimanakah dengan kita? Apakah kita dalam perjalanan yang salah? Apa-kah kita sedang berada di jalan Damas-kus kita hari ini?

Apakah Tuhan memanggil kita untuk mengubah arah kita? Apakah keputusan hidup kita keluar jalur? Apakah kita pada misi egois untuk membangun kerajaan kita sendiri? Apakah kita membuat kepu-tusan yang positif dan sehat yangTuhan inginkan dari kita? Bagaimanakah kepu-tusan kita mempengaruhi orang lain di sekitar kita? Atau apakah kita seperti Saulus, perlu mengubah arah kita dan memasukkan alamat yang berbeda ke da-lam GPS rohani kita?

Saya pernah berada di jalan Damas-kus saya sendiri, saya menjalani hidup sa-ya dan melakukan apa yang saya ingin-kan. Seperti Saulus, saya juga bertemu dengan Kristus. Tidak sedramatis perte-muan Saulus, tetapi pengalaman yang mengubah hidup. Hidup saya berubah dan berpusat pada kehendak dan cara Kristus. Seorang Kristen duniawi menja-

Allah melihat potensi yang luar biasa pada Saulus jika ia mau merespons panggilan-Nya.

di seorang Kristen yang taat.Paulus berbicara tentang tiga kelom-

pok orang dalam 1 Korintus 2 dan 3. Dia mengacu pada manusia duniawi, manu-sia rohani, dan kemudian ia membahas Jemaat Korintus sebagai jasmani atau du-niawi. Kita masih memiliki tiga kategori yang sama. Ada orang yang hidup tanpa Kristus atau Allah dalam hidup mereka. Ada orang yang dipenuhi Roh Kudus dan sepenuhnya berkomitmen kepada Kris-tus. Dan kemudian ada orang Kristen duniawi, mereka yang berjalan di pagar antara dunia dan ibadah yang benar ke-pada Allah. Mereka ingin menikmati manfaat dan berkah dari keanggotaan ge-reja tanpa komitmen kepada Kristus. Kristus tidak memerintah di dalam takh-ta hati mereka.

Sebagai Kristen Advent, kita bisa me-nemukan diri kita dalam salah satu dari dua kategori yang terakhir. Kita sepenuh-nya dapat percaya doktrin-doktrin gereja; kita mungkin bersemangat dalam mela-yani untuk gereja, tetapi tidak memiliki pertobatan yang berpengalaman atau mungkin telah kehilangan cinta pertama kita untuk Kristus.

Allah memanggil nama Saul nama dua kali untuk mendapatkan perhatian-nya. Saul mendengar panggilan Kristus, merespons, dan menjadi seorang anak yang dilahirkan kembali dari Allah. Bera-pa kali Tuhan harus mengulangi nama kita ketika Dia memanggil kita? n

1 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 101.2 Ellen G. White, Sketches From the Life of Paul (Battle Creek, Mich.: Review and Herald Pub. Assn., 1883), hlm. 19.3 Idem., hlm. 21.

Mary-Alice White ia adalah seorang pensiunan ahli diet dan anggota aktif Mount Pisgah Academy

milik gereja Advent. Dia dan suaminya menikmati hidup di Asheville, Karolina Utara.

04 - 2013 | Adventist World 13

Page 14: aw indonesian 2013-1004

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Berburu singa adalah sebuah petualangan yang tidak saya akan pilih! Tapi di antara Masai dari Afrika Timur, sebe-lumnya kelompok orang seperti pejuang, laki-laki muda

telah lama mengambil kebanggaan dalam perburuan raja he-wan itu. Karena gaya hidup semi nomad seperti mereka, ternak mereka selalu terancam oleh musuh. Seorang teman Masai per-nah menjelaskan kepada saya bagaimana perburuan semacam itu berlaku: dengan tombak mereka, sekelompok prajurit muda mengelilingi singa, tantangannya adalah untuk menyerang pada waktu yang tepat, yang pertama menyerang akan dirayakan se-bagai yang paling berani. Setelah tombak prajurit hilang, singa, walaupun terluka, akan membalas dendam! Jika tidak ada pe-nyerangan, singa akan mencari pria paling takut dan menye-rangnya.

Pertempuran KristenTerkadang hidup sebagai seorang Kristen merasa seperti

Masai pada saat berburu singa. Kita telah memutuskan untuk mengikut Yesus, yang mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Namun, setelah melakukan perja-lanan jarak tertentu dengan-Nya, kita ingat bahwa “Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Petrus 5:8). Dan jika kita tidak menyadari itu dari awal, sekarang kita mulai me-mahami apa yang dimaksudkan Yesus ketika Ia menyatakan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24).

Ada tiga pilihan untuk berurusan dengan singa yang meng-aum dalam hidup kita. Pertama, kita bisa mengabaikan mereka. Kita bisa berpura-pura tidak ada masalah, bahwa kejahatan ti-dak dapat merugikan kita. Kita bahkan bisa mengaku bahwa musuh Allah tidak ada. Tapi pendekatan seperti ‘pura-pura ti-dak tahu’ tidak akan menyelamatkan kita dari binatang itu, de-mikian juga pilihan kedua: melarikan diri—membiarkan keta-kutan menguasai. Apakah Anda pernah mencoba melarikan di-

ri dari singa? Dengan kecepatan 35 mph (sekitar 50 km per jam), lari darinya tidak akan menyelamatkan Anda! Opsi ketiga, bagaimanapun, akan memutuskan pertarungan. Hal ini dida-sarkan pada pepatah tua yang baik “Serangan adalah bentuk pertahanan terbaik,” dan Allahlah yang memulai penyerangan.

Teladan YesusBagaimanakah wujudnya serangan Ilahi? Sebuah ilustrasi

yang baik adalah “dikuasai” roh jahat. Sebagai misionaris di Af-rika, saya mengalami sejumlah kasus di mana orang dibebaskan dari roh-roh jahat. Kita dapat menyisihkan fenomena ini de-ngan menghubungkan hal ini ke beberapa penyakit lain, atau gemetar sebelum tampaknya itu adalah penguasa kegelapan. Namun Yesus menunjukkan kepada kita cara lain. Dia tidak ‘mendiskon’ keberadaan makhluk jahat supranatural, namun memerintahkan makhluk itu dengan cara yang mudah untuk pergi.* Dan mereka harus pergi, karena mereka telah diatasi, dan digoncangkan dengan nama Yesus. Dengan demikian pro-ses mengusir setan, bukanlah kejadian spektakuler dan aneh, menunjukkan dengan cara sederhana namun berkuasa sangat berarti bagaimana Allah itu berurusan dengan musuh kesela-matan. Mereka yang di sisi Allah memiliki semua senjata yang diperlukan untuk mengatasi hal ini.

Tentu saja hal ini tidak berarti bahwa perjuangan tidak me-nimbulkan rasa sakit. Ya, kuk Yesus enak (Matius 11:30), na-mun serangan bisa datang dalam berbagai cara—dari luar dan

Oleh Stefan Höschele

PASAL 11

Bagaimana setiap hari bertumbuh dalam Kristus

Menghadapi

SingaAUM

14 Adventist World | 04 - 201314 Adventist World | 04 - 2013

Page 15: aw indonesian 2013-1004

bahkan dari dalam. Saya tetap saja bertemu orang yang tidak pernah menghadapi cobaan. Namun, jika Tuhan kita menemui mereka, tidaklah hal yang memalukan ketika kita juga tersan-dung pada masalah tersebut. Yang benar-benar berbahaya ada-lah berpikir bahwa kita bisa atur masalah kita sendiri. Sebuah cobaan yang diakui kepada Tuhan telah menyelesaikan sete-ngah permasalahan. Menceritakan kepada seorang saudara atau saudari tidak membawa malu seperti yang Anda pikirkan, teta-pi dapat berarti cobaan hampir dikalahkan.

Senjata RahasiaUntungnya, hidup sebagai seorang Kristen bukanlah perju-

angan selamanya. Bahkan prajurit terbaik membutuhkan persi-apan yang cukup dan waktu istirahat untuk memulihkan keku-atan mereka. Mereka tidak bisa terus-menerus terlibat dalam peperangan. Mereka harus merawat kesehatan mereka, belajar tentang saling mendukung, mendapatkan pelatihan untuk tanggung jawab khusus mereka, dan mengembangkan stamina mereka dengan belajar dari pengalaman orang lain. Sebagai pengikut Yesus, kita juga perlu cukup “waktu untuk tumbuh.” Kita tidak harus mencari konfrontasi dengan kekuatan menen-tang Tuhan sampai kita telah matang untuk melakukannya. Proses pertumbuhan mungkin terasa lambat, atau kita mung-kin tidak melihat tanda-tanda pertumbuhan sama sekali. Pada kenyataannya, bagaimanapun, pertumbuhan penting sedang terjadi. Inilah sebabnya mengapa Alkitab menggunakan bebera-pa gambaran untuk pemuridan yang mengekspresikan hu-bungan dekat (“mengenal Allah,” “meniru” Kristus, “milik-Nya”) atau bahkan kemiripan sebuah kandungan (“berada da-lam Kristus,” “tetap dalam Yesus,“ ”tinggal di dalam firman-Nya“).

Seperti embrio atau anak yang berkembang, tumbuh di da-lam Kristus tidak bergantung pada apa yang si kecil lakukan te-tapi pada yang memberi makan kepadanya. Inilah sebabnya mengapa meminum Firman Tuhan dan Roh-Nya, bernapas da-lam doa begitu penting. Saya belum pernah melihat seorang ba-yi menolak susu ibunya selama berhari-hari. Demikian juga, ki-ta perlu memakan makanan yang konsisten untuk bertumbuh secara rohani.

Ada begitu banyak metode dari bermeditasi dan cara ber-doa—biarkan saya mendorong Anda untuk memilih salah satu cara terbaik untuk membantu Anda. Bagi mereka yang telah berjuang dengan, apa yang mereka anggap, kehidupan keroha-nian tidak cukup, mungkin rekomendasi sederhana ini akan membantu: mulai dari kecil, secara konsisten. Lebih baik bebe-rapa menit secara teratur daripada rencana untuk lama sekali tapi tidak realistis. Pada waktunya keinginan untuk lebih lama akan berkembang secara alami sebagaimana “prajurit Kristus” muda tumbuh.

Secara pribadi, saya telah menggunakan sekitar 10 pende-katan meditasi yang berbeda. Selain meditasi dan doa, saya te-lah mengutip Injil untuk beberapa waktu, dan pada akhir pekan saya suka menulis di buku harian. Tetapi “kerohanian” tidak hanya berdoa, membaca, dan bernyanyi. Itu adalah seluruh hi-dup kita. Saya sangat senang bahwa seperempat dari keyakinan dasar kita berurusan dengan kehidupan Kristen (periksalah—

ini adalah nomornya: 11, 17, dan 19 sampai 23). Mengikuti Ye-sus adalah sesuatu yang sangat praktis. Menjadi murid dan ber-tumbuh di dalam Kristus bukanlah satu set akan daftar ‘laku-kan’ dan ‘jangan lakukan,’ tetapi sebuah proses di mana kita be-lajar untuk menaklukkan tantangan dengan dukungan terbaik yang dapat kita bayangkan. Kita dapat menghadapi singa yang mengaum selama kita melekat dengan Guru itu dan berpegang pada firman-Nya. n

* Dalam semua kasus kecuali satu, di mana Ia mendemonstrasikan bahwa kuasa Allah cukup kuat bahkan untuk mengusir sepasukan legion, Jesus bahkan tidak mau berdialog dengan roh jahat.

Stefan Höschele, Ph.D., seorang mantan mi-sionaris Aljazair dan Tanzania, mengajarkan studi misi dan teologi sistematis di Theolo-gische Hochschule Friedensau, Jerman.

Dengan kematian-Nya di kayu salib Yesus menang atas keku-atan jahat. Dia yang menaklukkan roh-roh jahat selama pelayanan-Nya di dunia telah melanggar kekuasaan mereka dan membuat hu-kuman akhir mereka. Kemenangan Yesus memberi kita kemenangan atas kekuatan jahat yang masih berusaha untuk mengendalikan kita, karena kita berjalan bersama-Nya dalam damai, sukacita, dan ja-minan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus berdiam dalam diri kita dan memberdayakan kita. Terus berkomitmen kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan, kita dibebaskan dari beban perbuatan masa lalu kita. Kita tidak lagi hidup dalam ketakutan, kegelapan kekuatan jahat, kebodohan, dan kesia-siaan dari cara hidup kita yang lama. Dalam kebebasan baru dalam Yesus, kita dipanggil untuk tumbuh menjadi karakter Kristus, bersatu dengan-Nya setiap hari dalam doa, mendapat makanan dari firman-Nya, merenungkan firman-Nya dan pada pemeliharaan-Nya, menyanyikan pujian-Nya, berkumpul bersama untuk beribadah, dan berpartisipasi dalam misi Gereja. Saat kita menyerahkan diri dalam kasih pelayanan kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan-Nya, keha-diran-Nya yang selalu melalui Roh mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25).

dalam KristusBertumbuh

04 - 2013 | Adventist World 1504 - 2013 | Adventist World 15

Page 16: aw indonesian 2013-1004

C E R I TA S A M P U L

PENCIPTAANDitampilkan

Paket Keajaiban

P enciptaan dan evolusi isu panas di seluruh dunia—hal ini juga mencapai gereja

Advent. Kita dibombardir setiap hari oleh teori dan hipotesis dan argumen dan

argumen kontra. “Penciptaan Ditampilkan” merupakan upaya untuk menampil-

kan keajaiban penciptaan dan menceritakan kisah tentang bagaimana lembaga-lembaga

Advent dan individu di seluruh dunia berbagi kejeniusan Sang Pencipta dengan orang di

sekitar mereka. Sementara Anda membaca cerita ini, izinkan sang Pencipta untuk berbi-

cara di hati Anda. —Editor.

Page 17: aw indonesian 2013-1004

Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol milik Advent di Shew Chung, daerah pedesaan dekat Seoul di

Korea Selatan, dimulai dengan im-pian anak muda untuk mempelajari bintang.

Seorang anak yang penasaran dan cerdas, Kyoungsang Sohn belajar keras di sekolah dan akhirnya menjadi seorang dokter gigi yang sukses. Dia tidak pernah kehilangan minat dalam astronomi, ba-gaimanapun, tidak lupa impian masa ke-cilnya untuk mengamati dan memeriksa sedekat mungkin keajaiban alam semesta Allah. Sebagai orang Advent yang setia dan percaya pada Pencipta Allah, Sohn rindu untuk mendidik orang lain—khu-susnya anak-anak dan kaum muda—da-lam keajaiban alam dan dalam banyak hal yang mengungkapkan kasih Bapa surgawi. Jadi pada tahun 1999, menggu-nakan keuangan pribadinya, Sohn mem-

bangun dan membuka pusat sains, awal-nya disebut Nomok. Enam tahun kemu-dian, pada tahun 2005, gereja Advent di wilayah tersebut mengambil alih penge-lolaan fasilitas pendidikan tersebut, nama itu menjadi Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol. Sejak itu berkembang menjadi sebu-ah kompleks yang sangat diakui dan di-hargai yang merupakan penerima peng-hargaan pemerintah untuk keunggulan dalam bidangnya.

Belajar Alam AllahNama dari pusat sains, Byeol-Sae-

Kot-Tol, menunjukkan fokus pada em-pat bidang studi: astronomi (studi planet dan bintang), ornithology (studi bu-rung), botani (studi tanaman dan bu-nga), dan paleontologi (studi fosil). Hal ini membanggakan planetarium yang di-lengkapi dengan teleskop dan kubah yang bisa dibuka; habitat dan umpan makanan untuk menarik burung liar da-tang dekat sehingga dapat diamati mela-lui teropong dan pusat teleskop penga-matan burung; sebuah kebun botani yang penuh dengan bunga berwarna-warni dan semarak, semak-semak, dan rempah-rempah serta mikroskop berte-

Menceritakan kisah penciptaan di Korea

naga tinggi untuk studi yang cermat dari dedaunan; dan wilayah pameran ratusan rumah fosil di mana remaja dan orang dewasa dapat belajar sejarah bumi dari pandangan penciptaan dunia. Para guru dan staf yang berkualitas yang menjalan-kan fasilitas belajar ini juga berbagi cerita tentang Yesus dan bagaimana orang bijak mengikuti “Bintang” khusus ke Betle-hem, tempat di mana Yesus dilahirkan.

Lebih dari 100.000 pengunjung setiap tahun, sebagian besar terdiri dari siswa dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, menemukan karya Allah di Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol dan belajar dari Sang Pencipta, yang telah berfirman se-hingga dunia ini dan alam semesta men-jadi ada karena kasih yang tak terduga bagi umat manusia.

Karena banyaknya pengunjung, pen-daftaran diperlukan. Rencana juga seka-rang sedang dilakukan untuk memperlu-as fasilitas tersebut.

Untuk mengentahui lebih lanjut me-ngenai Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol, kunjungi

www.ntam.org .

Oleh Staf Adventist World dengan kontribusi Percetakan Advent Korea

PUSAT SAINSByeol-Sae-Kot-Tol

Atas: MENGAMATI BURUNG: Ribuan ma-hasiswa yang mengunjungi Pusat Sa-

ins Byeol-Sae-Kot-Tol setiap tahun dapat mengobservasi burung liar secara dekat melalui pusat teleskop pengamatan bu-

rung. Kanan: PLANETARIUM: Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol di Korea Selatan memi-

liki planetarium dilengkapi dengan teles-kop dan atap kubah yang dapat dibuka.

ph

ot

os

C

ou

Rt

es

y

oF

t

he

ko

Re

an

p

ub

li

sh

in

G

ho

us

e

Page 18: aw indonesian 2013-1004

Oleh Chantal J. Klingbeil dan Gerald A. Klingbeil

Pameran Asal Usul Dibuka di SAU

di PasirSebuah SAHAM

p h o t o s C o u R t e s y o F s a u / i s a a C j a m e s / G e R a l d k l i n G b e i l

INTERAKTIF: Tampilan pada Pa-meran Asal Usul bermaksud untuk membangkitkan minat pengunjung

pada level tertentu.

W orldview adalah perangkat mobil mutakhir. Alat itu bisa hidup 24 jam 7 hari

dan menyaring segala sesuatu yang kita sentuh.

Di Departemen Biologi Southern Ad-ventist University (SAU), Tennessee, Amerika Serikat, fakultas memutuskan untuk memerangi gagasan bahwa Anda dapat memeriksa iman agama Anda di pintu laboratorium sains. Mereka ingin menempatkan saham di pasir, sehingga mereka memindahkan semua jenis per-cakapan mereka di lorong universitas mereka.

Pada MulanyaSementara ide akan Pameran Asal

Usul datang ke fakultas, dana 50 dolar pertama dari berasal dari mahasiswa: “Saya tahu apa yang Anda ajarkan, dan saya sangat senang Anda mengajarkan

aspek-aspek pada asal-usul. Saya hanya mahasiswa, tapi di sini ada 50 dolar; la-kukanlah sesuatu dengan itu.“

Kehidupan akademik berlanjut de-ngan ketidaknyamanan sebagaimana perkembangan pameran di dinding lo-rong departemen biologi selama berta-hun-tahun mendatang. Diskusi antara dosen, mahasiswa dan respons dari orang lain, dan dana dari semua individu yang tertarik membantu membuat Pameran Asal Usul ini sebuah pengalaman unik.

Langkah demi LangkahPameran ini dibagi menjadi tiga bagi-

an utama yang saling melengkapi satu sa-ma lain dan harus dikunjungi secara ber-urutan. Memasuki gedung, tiba-tiba An-da menemukan diri Anda menjelajahi se-luk-beluk dan keindahan dari sel manu-sia. Dari sana pameran mengembang, berfokus pada kolom geologis. Pada titik ini kepala Anda mungkin tergoncang de-ngan pertanyaan-pertanyaan besar ilmu pengetahuan dan asal usul. Bagian akhir dari pameran di lorong yang melingkar ini bukanlah argumen ketat dan berbagai bukti, namun meliputi visi keindahan

dan estetika yang ditemukan di alam.Pameran, resmi dibuka pada tanggal

15 April 2012, tidak dimaksudkan untuk menjadi bukti definitif penciptaan. Per-ancangan cerdas ditawarkan sebagai teori ilmiah yang valid dalam kontrasnya de-ngan asumsi yang diarahkan evolusi yang menembus diskusi paling ilmiah. Bagian akhir memperkenalkan konsep pandang-an dunia dan segala kemungkinannya. Ini lebih dari sebuah perdebatan ilmiah yang baik atau argumen. Apa yang Anda percaya, Anda temukan dalam pameran, mempengaruhi keputusan-keputusan Anda dan memiliki konsekuensi kekal.

Menarik Lebih dari DinosaurusTerlepas dari para pendengar dari ju-

rusan biologi, siswa SAU lainnya menyu-kai pandangan sekilas sementara mereka datang untuk mengambil kelas biologi. Sekolah K-12 lokal dan para pelajar ru-mah juga telah tertarik dengan pameran tersebut. Selama perkemahan fakultas biologi seorang siswa membagikan bah-wa pameran tersebut telah menjadi fak-tor utama dalam perjalanannya dari seo-rang ateisme menjadi Kristen Advent

Page 19: aw indonesian 2013-1004

berjalan dan mengamati burung yang ada pada saat itu.

Pada tahun 1993 visi Wilberto meng-ambil bentuk yang lebih substansial keti-ka ia dan Elsa dikirim Eilyn dan kakak-nya Wendell ke Columbia Union College (sekarang Washington Adventist Universi-ty) di Maryland, Amerika Serikat. Kedua saudara kandung belajar dipersiapkan untuk kembali pulang ke karier di Nattur Panama. Pada tahun 1996 keluarga itu bersatu kembali—dan semuanya mem-bantu bisnis kecil mereka menjadi suk-ses. “Kami mulai melakukannya pada tur wisata darat di alam bagi pengunjung da-ri berbagai kapal pesiar,” kata Eilyn. “Ber-jalan di alam, mengamati burung, wisata di danau dan sungai—semua ini dimulai 16 tahun yang lalu.“

DikembangkanPada tahun 2000 Nattur Panama

menjadi bisnis keluarga yang dikelola se-cara penuh. “Mitra ayah saya tidak me-ngerti keyakinan dan cara berpikir kami,” jelas Eilyn. “Jadi ayah saya, saudara, dan saya sendiri adalah orang yang mengope-rasikan bisnis ini.” Dan mereka tidak ha-nya mengoperasikannya—mereka

Oleh Kimberly Luste Maran

Sebuah bisnis keluarga membagikan alam sebagai sebuah cerita.

Chantal and Gerald Klingbeil menulis dari Silver Spring, Maryland,

AS, di mana Gerald melayani sebagai As-sociate Editor Adventist World dan Chantal sebagai Associate Director Ellen G. White Estate di General Conference. TIga anak perempuan mereka, Hannah, Sarah, dan Jemima, memiliki banyak pertanyaan me-ngenai asal usul.

Wilberto Martínez memiliki visi. Dalam karya aslinya Panama, dikelilingi oleh tanaman tro-

pis, pegunungan, dan perairan, Wilberto ingin mengekspos orang lain untuk kein-dahan di sekelilingnya—dan dia ingin melakukannya dengan keluarganya. Wil-berto dan istrinya Elsa bekerja keras un-tuk menjaga putra dan putri mereka di sekolah gereja—dan menanamkan dalam diri mereka kasih untuk Tuhan dan cip-taan-Nya. Dengan semangat mitra, dan perintis, Wilberto memulai Nattur Pana-ma, sebuah bisnis pelestarian alam dan ekowisata.

“Ayah saya benar-benar menjadi pe-lestarian akan spesies, burung, dan pe-merhati burung,” kata Eilyn Martínez Cayaso, yang membantu menjalankan pusat alam dan bisnis pariwisata milik keluarga ini. “Waktu itu, pada 1970-an dan 1980-an, ekowisata tidak benar-benar ada, tapi itu sesuatu yang dia benar-benar nikmati. Ini adalah sesuatu yang dikejar—dan kemudian ia memu-tuskan untuk memberikan layanan bagi operator pariwisata lokal, dan untuk operator luar negeri” untuk ditawarkan. Nattur Panama adalah wisata dengan

yang kuat. Para senior biologi, selama wawancara mereka, dengan suara bulat menyoroti dampak positif dari pameran dalam perspektif mereka mengenai asal-usul.

Pameran Asal Usul ini bukan hanya tentang fosil tulang yang tua, formasi ba-tuan, dan pertanyaan tentang periode waktu yang lama. Masalah pandangan dunia menembus setiap mata kuliah, dan profesor dari fakultas yang berbeda telah ditantang untuk berpikir mengenai implikasi filosofi dari asal-usul di bi-dangnya. Keith Snyder, Ketua Departe-men Biologi dan Koordinator Pameran, membuat poin penting: “Kita bisa me-ngumpulkan data, kita bisa mengumpul-kan fosil, kita bisa melihat lapisan, kita dapat melihat segala macam hal, tapi masih itu hanya masih menyimpulkan apa yang terjadi.“

Pembukaan pameran tidak menan-dai akhir dari visi tersebut. Fakultas ter-sebut sedang mengimpikan membangun sebuah Pusat Asal Usul secara online yang akan membantu menyebarkan hasil penelitian penting dalam bahasa yang dapat diakses oleh siswa sekolah mene-ngah dan tinggi. Pameran Asal Usul SAU hanya satu bagian dalam mosaik besar. Di seluruh dunia, perguruan tinggi Ad-vent dan universitas menggunakan me-tode kreatif mengkomunikasikan pers-pektif alkitabiah mengenai asal-usul. Mengetahui dari mana kita berasal sa-ngat penting dalam pemahaman kita tentang masa depan dan bertemu de-ngan Dia yang pernah berfirman sehing-ga kita ada. n

Nattur

KELUARGA DAN SAHABAT: (baris belakang, dari kiri ke kanan) Elsa Martínez Caya-so, Gabriel Martínez, Eliezer Moran, Fredy Benitez, (baris depan) Wendell Martínez, Jr., Anel Villareta, dan Eilyn Martínez berhenti bekerja untuk sejenak berpose.

PANAMA

p h o t o s C o u R t e s y o F e i l y n m a R t i n e z

04 - 2013 | Adventist World 19

Page 20: aw indonesian 2013-1004

an penting. Tetapi memiliki pusat, pem-bibitan tanaman, dan agroforestry berke-lanjutan juga berarti peningkatan tenaga kerja.

“Kami biasanya memiliki dua mu-sim,” jelas Eilyn. “Kami melihat banyak pengunjung di musim panas yang kering. Hari-hari itu sangat intens sementara ka-mi mencoba untuk mendapatkan segala-nya siap untuk kelompok tur. Selama sisa hari itu, ketika kami tidak memiliki ke-lompok tur yang lebih besar datang, ka-mi melakukan perawatan lokasi dan per-alatan. Kami perlu untuk memotong rumput, menjaga kebun, pondok, air. Kami perlu memberi makan hewan... hal itu cukup menyibukkan.“

Sebagai tambahan stres pada operasi-onal sehari-hari di sebuah usaha yang ke-cil, Eilyn berbagi bahwa ada banyak per-saingan ketat dengan perusahaan besar. “Kompetisi yang baik,” kata Eilyn, “kare-na membuat berbagai variasi—dan agar yang dihasilkan lebih baik—tetapi cukup membuat frustasi untuk melihat bagai-mana orang lain mengambil keuntungan dari pekerjaan Anda dan pengetahuan-nya dan memanfaatkannya di lokasi lain atau dalam aspek lain. Kami harus ber-adaptasi dengan pasar baru dan tantang-an baru.“

Dan meskipun ada saat-saat, teruta-ma selama pengunjung tidak banyak, bahwa keluarga telah berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia (dan keluarganya) tidak menyerah. “Allah te-lah berjanji untuk bersama kami. Dia te-lah menjawab begitu banyak doa—dan kami berada di sini karena Dia. Hal ini telah menjadi seperti sebuah pelayanan karena kami dapat berbagi dalam pikiran dan perasaan dan keyakinan kepada be-berapa pengunjung yang tidak tahu me-ngapa kami tutup pada hari Sabat, atau mengapa kami tidak makan daging.... Tuhan telah begitu baik kepada kami. Dalam doa kami telah memohon hal mendasar—makanan untuk dimakan—pada banyak kesempatan, dan Tuhan te-lah menyediakannya. Dia telah membuka jendela bagi kami untuk beroperasi dan terus maju.“ n

bantu kami penuh waktu. Kami juga pu-nya seorang bibi dan dua paman mem-bantu kami.“ Selama beberapa tahun. Mereka telah mengoperasikan pusat alam, yang juga melayani sebagai tempat untuk kegiatan gereja, untuk Pathfinder dan pertemuan pemuda, dan untuk de-nominasi Kristen lainnya. Mereka juga mulai menyediakan tempat istirahat dan sarapan pagi, berusaha untuk menjaga arus pada kebutuhan perjalanan dan tren wisatawan. “Orang Panama umumnya ti-dak terlalu peduli pada alam, dan mereka tidak tertarik ekologi,” kata Eilyn, “jadi kami tidak memiliki banyak tamu lokal. Kami harus memikirkan sesuatu yang benar-benar akan menggambarkan keya-kinan kami sehubungan dengan alam dan penciptaan.“

MempertahankanBagian dalam terlibat membagikan

dalam usaha meraih Panama’s Flag Blue, sebuah penghargaan diberikan oleh pe-merintah setiap tahun bagi badan usaha di masyarakat yang mencapai minimal 90 persen pembangunan berkelanjutan di pantai dan alam melalui kriteria yang ketat, yang meliputi kualitas air dan pen-didikan lingkungan. “Kami menerima penghargaan bintang pada Mei lalu,” kata Eilyn. Hal ini telah membantu bisnis me-reka untuk memperoleh pengakuan di daerah yang menarik bagi wisatawan dari luar negeri, yang mana isu-isu lingkung-

memgembangkannya.“Nattur Panama masih memberikan

tawaran berjalan di alam, mengamati bu-rung, dan tur. Kami bergeser setelah be-berapa tahun menjadi operator tur—me-rencanakan program keseluruhan untuk turis (mengatur penerbangan lokal, ho-tel, restoran, hiburan)—karena hal ini sudah menjadi sangat kompetitif, “kata Eilyn. “Kami bergeser bekerja lebih ba-nyak dengan industri pelayaran, dan hal ini barjalan baik bagi kami untuk sekitar 12 tahun ini. Bagian pelayaran ini secara eksklusif hanya enam bulan dalam seta-hun, jadi kami harus bekerja keras.“

Keluarga kami telah menemukan se-suatu tentang banyak orang yang mengi-kuti tur ini. “Menjadi pemandu, Anda belajar sedikit tentang latar belakang dari orang-orang yang bersama Anda,” kata Eilyn. “Banyak tamu kami memiliki be-berapa jenis latar belakang Kristen. Sa-ngat jarang kami menemukan orang-orang yang benar-benar tidak percaya pada penciptaan. Jadi apa yang kami la-kukan adalah kami berbagi alam sebagai sebuah cerita. Kami katakan, misalnya, cerita tentang bagaimana lebah menggu-nakan bunga atau beberapa anggrek seo-lah-olah seperti bandara.“

Eilyn, Wendell, dan Elsa masih beker-ja keras untuk menjaga bisnis ini tetap ada. “Ayah saya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia pada tahun 2011,” jelas Eilyn. “Ibuku melangkah untuk mem-

Kimberly Luste Maran adalah seorang Asisten Editor Adventist World.

TUR BERJALAN: Sebuah kelompok sekolah berpartisipasi berjalan di-pandu Panama Nattur, terletak di luar Colon, Panama.

20 Adventist World | 04 - 2013

Page 21: aw indonesian 2013-1004

Siapakah yang menulis sejarah dari gereja kita?Tampaknya pertanyaan yang cukup sederha-na—yang bisa dijawab dengan nama dan des-

kripsi singkat tentang keterampilan penulis.Tapi itu adalah pertanyaan yang mengundang

banyak pertanyaan lain. Apakah kelompok atau ba-dan yang Anda maksudkan ketika Anda mengguna-kan kata “gereja?” Apakah Anda bermaksud bahwa Anda sedang mencari sejarah gereja lokal Anda—25 atau 250 atau 2.500 orang percaya berkumpul setiap Sabat di gereja Anda? Atau apakah Anda mencari se-seorang untuk menulis sejarah yang lebih besar dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh? Itu adalah ceri-

ta, tergantung pada saat Anda memulainya, yang da-pat meregang kembali hampir 200 tahun.

Dan cerita siapakah itu? Akankah kisah yang di-ceritakan sebagian besar merupakan catatan ba-ngunan, pemimpin, dan keberhasilan? Atau akan-kah menjadi kisah yang diceritakan dari perspektif sebuah keluarga yang anggotanya telah mengalami beberapa atau semua sejarah itu? Akankah kita men-dengar kesuksesan seoran pendeta yang melayani je-maat Anda, dan menyebutnya sejarah? Atau akan-kah itu menjadi sejarah misi—bagaimanakah peka-baran tiga malaikat tiba di komunitas Anda; dengan siapakah mereka melakukannya; dan seberapa cepat mereka menyebarkannya?

Akankah kita memahami sejarah gereja dengan latar belakang peristiwa besar dunia—perang, kela-paran, badai, dan inovasi? Atau akan menjadi seja-rah Advent seperti yang dialami dalam satu jemaat kecil, di mana kehidupan para anggotanya telah sa-ngat sama selama lebih dari satu abad?

Apakah penulis menjadi pria atau wanita? Ini tentu membuat perbedaan apakah penulis peduli untuk menyadari kontribusi dari para wanita untuk pertumbuhan gereja Anda—baik jemaat lokal Anda dan denominasi sedunia. Para wanita kini mencapai hampir dua pertiga dari 17 juta anggota baptis gere-

ja Advent.Akankah cerita itu diberitahu terutama dari

perspektif Amerika Utara, di mana sebagian besar sejarah Gereja Mashi Advent Hari Ketujuh dimulai? Apakah semua wilayah lain dianggap “asing” karena mereka “asing” untuk Amerika Utara? Akankah fo-kusnya berada pada pria dan wanita pemberani yang menyeberangi air garam untuk membawa Injil, atau akankah kisah itu pada pria dan wanita pemberani yang terkadang melangkah keluar dari budaya yang ada dan agama untuk percaya dan mempraktekkan iman kepada Yesus?

Ini adalah hanya beberapa dari pertanyaan yang tim editorial Adventist World akan tanyakan sebagaimana kita terbitkan edisi bulan depan, sua-tu seri artikel baru 14 bulan ten-tang sejarah iman ini. Serial ini bertepatan dengan ulang tahun ke 150 organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Gene ral Conference pada bulan Mei 1863, namun akan mencakup lebih da-ri satu perayaan sejarah akan kantor pusat gereja ini. Tergan-tung pada bagaimana Anda

menghitung, Anda dapat mulai menghitung dengan tanggal referensi awal pada saat disebut “Seventh-day Adventist” sampai ke organisasi rumah penerbitan pertama gereja pada tahun 1860, atau organisasi konferens lokal pertama pada tahun 1861. Dalam terbitan, sejarah ini muncul pada saat penerbitan Second Advent Review and Sabbath Herald (sekarang disebut Adventist Review, adik dari pada majalah ini) pada tahun yang dini di 1853.

Masing-masing dari 13 bagian besar gereja—yang disebut “divisi”—akan diundang untuk men-ceritakan kisah melalui seorang penulis dari daerah tersebut. Dalam beberapa kasus, hal itu pasti akan menjadi sejarah bagaimana karya misi menghasil-kan perkembangan jemaat, lembaga, dan penginjil-an wilayah yang dikenal saat ini. Di lain pihak, cerita ini akan lebih pribadi, difokuskan pada individu yang menanggapi bisikan Roh Kudus dengan kese-tiaan dan keberanian.

Dalam edisi Mei kami akan menceritakan kisah dari beberapa orang yang memulai organisasi for-mal dari iman sedunia ini di Michigan, Amerika Se-rikat, 150 tahun yang lalu. Dalam bulan-bulan men-datang Anda akan mengetahui kekayaan dan berba-gai kisah Advent dari berbagai perspektif—semua-nya akurat, dan semuanya penting. n

Kisah AdventOrang

Oleh Bill KnottPertanyaanMengenai Sejarah

04 - 2013 | Adventist World 21

Page 22: aw indonesian 2013-1004

K E H I D U P A N A D V E N T

Bulan Juni 2012 adalah kesempat-an kami mengunjungi monarki kecil di Swaziland. Kami diun-

dang untuk memberikan perawatan gigi gratis kepada masyarakat tidak terlayani. Gigi pasien yang tidak terla-yani sangat mudah ditemukan di Swa-ziland. Dengan 33 dokter gigi resmi dan jumlah penduduk lebih dari 1,3 juta, itu adalah ada sekitar satu dokter gigi untuk 40.000 orang di negeri ini. Suatu kontras yang luar biasa dengan sekitar 2.000 orang yang dibutuhkan untuk satu dokter gigi profesional di Amerika Serikat.

Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kami bahwa pada hari terakhir kami melihat pasien—mereka yang mana ka-mi harapkan dapat kami lihat justru ber-jalan pergi menangis karena kami tidak sanggup layani—kami menyadari bahwa seberapa lama pun kami berada di sana, situasinya akan tetap sama. Sangat ba-nyak yang membutuhkan bantuan kami.

Menolong Senyuman MerekaKami datang dari Loma Linda Univer-

sity’s School of Dentistry (LLUSD). Tim kami terdiri dari dua dokter gigi berlisen-si dan berkualitas, salah satu psikolog, li-ma mahasiswa kedokteran gigi, dan dua mahasiswa kesehatan gigi. Kami menyi-apkan lima unit ponsel, satu unit X-ray mobile, dan pusat sterilisasi. Selain itu, kami menggunakan bangku dan kursi yang tersedia untuk pengobatan, pem-bersihan dan pencabutan gigi.

Perjalanan kami ke Swaziland dilak-sanakan sebagai tanggapan terhadap per-mohonan untuk menolong. Kami mem-fokuskan waktu kami di Kota Manzini, serta merawat anak-anak di Panti Asuh-an Emmanuel dan merawat anggota ma-syarakat sekitar sekolah Advent Lagwane. Kami berharap bahwa kami mungkin da-pat melihat 50 pasien setiap hari. Na-mun, ketika kami tiba pada pagi perta-ma, ada hampir 150 pasien yang sudah menunggu kami. Pasien demi pasien ber-gilir melalui pintu, dan selalu ada seseo-rang yang bersemangat menunggu kami bahkan sebelum kami siap untuk melihat mereka. Mereka masih muda dan tua, kuat dan lemah, bahagia dan stres.

fi kami—bahwa kami memperlakukan sebuah komunitas dan bukan mengum-pulkan sekian pasien—maju terus de-ngan cara di mana kami dapat peduli un-tuk setiap orang yang datang menemui kami. Ketika dokter gigi datang dan ha-nya melakukan ekstraksi, mereka kurang mempersiapkan pasien untuk dididik dan menerima pemeliharaan gigi yang konservatif dan modern.

Setiap pasien yang setelah gigi gera-hamnya disembuhkan, gigi depan yang sehat, menarik, dan mulut bersih secara keseluruhan (yang menyebabkan gusi yang sehat, tersenyum indah, dan napas segar) menyampaikan pesan harapan ba-gi kesehatan gigi, berbeda dengan tam-pilan kehilangan gigi dengan gusi berda-rah dan keadaan ompong. “Ada satu pa-sien yang sangat menonjol bagi saya,” ka-ta Robert Judd, LLUSD 2013. “Semua enam gigi rahang atas anterior telah membusuk nyaris mendekati pulp. Se-mentara saya berbicara dengannya mela-

Mengapakah mahasiswa kedokteran gigi Universitas Loma Linda melayani secara internasional?

Kebutuhan gigi adalah berkisar dari mereka yang membutuhkan pembersih-an ringan sampai kepada mereka yang mulutnya memiliki masalah lain—yang menyakitkan, terinfeksi, dan tidak me-nyenangkan. Anak-anak Tuhan tersebut menyentuh hati kami dengan kebutuhan mereka dan rasa terima kasih mereka. Kami bekerja pada hari yang panjang, berjuang untuk melakukan yang terbaik melawan gelombang kebutuhan yang tak berujung.

Meskipun janji pertemuan telah di-buat untuk jumlah yang dapat dilayani setiap hari, banyak pasien terus berbaris setiap pagi—beberapa datang sedini mungkin di 03.00—dengan harapan bahwa kami akan dapat bertemu mereka juga.

Kami telah melihat 400 pasien, me-nyediakan sejumlah besar usaha restora-tif kesehatan gigi untuk mengatasi rasa sakit dan infeksi dengan mengekstraksi gigi yang tidak bisa dikembalikan. Filoso-

SenyumanSwaziland

Kelompok tersebut mengunjungi Kruger National Park.

Oleh Doyle Nick

p h o t o s C o u R t e s y o F l o m a l i n d a u n i v e R s i t y22 Adventist World | 04 - 2013

Page 23: aw indonesian 2013-1004

Doyle Nick adalah seo-rang associate director dalam bidang kesehatan gigi bagi Departemen Pe-

layanan Kesehatan General Conference.

lui penerjemah tentang kemungkinan mencabut gigi tersebut, ia mulai mena-ngis. Saya bilang kita akan mencoba se-baik mungkin untuk menyelamatkan gi-ginya, tetapi jika pembusukan melibat-kan syaraf gigi tidak ada jalan lain lagi. Untungnya, saya bisa mengembalikan gi-ginya dengan resin komposit, gantinya meninggalkannya tanpa gigi, dia pergi dengan senyum yang baik dan dalam ba-hasa Inggris yang tidak lancar dia menga-takan kepada saya, ‘terima kasih.’ Saya ta-hu saya telah mengubah hidupnya secara dramatis. Dan hanya butuh sedikit lebih dari satu jam. Ini adalah saat yang tidak akan saya lupakan.“

Peserta siswa kami berasal dari se-jumlah yang berbeda latar belakang Kris-ten—Advent, Katolik, Mormon, dan non-denominasional. Bersama-sama ka-mi menghabiskan dua hari Sabat yang indah beribadah di gereja Advent Swazi-land, di mana kami memberikan presen-tasi pada kesehatan umum, gigi, dan mental. Presentasi ini selalu memberikan kami kesempatan untuk lebih mendalam dalam percakapan tentang kesehatan ju-ga. Kami sangat menikmati sambutan

hangat Afrika, bernyanyi indah, dan makan siang lezat bersama. Se-

lain itu, kami bergembira dalam tradisi layanan

gereja di Afrika bagi setiap orang

yang hadir berjabat ta-

Moto Loma Linda University School of Dentistry (LLUSD) adalah “Pelayanan adalah Panggilan Kami.” Sebagai bukti dari komitmen ini, kurikulum menuntut aktivitas “KKN,” yang merupakan pengalaman ragam pelayanan tidak mementingkan diri kepada mereka yang di komunitas lokal dan global. Harapannya adalah bahwa melalui pengalaman-pengalaman, penghargaan dan tanggung jawab untuk merawat mereka yang tidak dapat dengan mudah merawat diri akan menanamkan ke dalam kehidupan masing-masing siswa yang profesional dan pribadi. Ini adalah bagian penting dari pendidikan profesional Kristen.

Sebagian besar dari program LLUSD melibatkan perjalanan layanan internasional, yang memungkinkan siswa memperoleh paparan budaya yang berbeda, adat istiadat, dan situasi ekonomi, sehingga memberikan mereka perspektif yang lebih luas dan pandangan tanggung jawab profesional yang melampaui praktek masing-masing. Dalam lima tahun terakhir 50 perjalanan internasional dibuat untuk memberikan perawatan gigi untuk populasi yang tidak terlayani di 20 negara yang berbeda. Lebih dari 100 siswa LLUSD berpartisipasi dalam perjalanan internasional setiap tahun. Ini adalah tujuan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari setidaknya satu

perjalanan pelayanan selama pengalaman sekolah mereka.

ngan satu dengan lain, dengan garis ucapan yang keluar ke lingkaran besar di depan gereja dengan “Selamat Sabat” yang terdengar saat musim dingin Afrika.

Hal Itu Sangat BerartiPara pemimpin gereja dari konferens,

uni, dan bahkan divisi setempat menga-tur jadwal kami dan semua dukungan tambahan. Kebaikan mereka serta rasa terima kasih yang tulus dari pasien sa-ngat berarti bagi kami.

Ada kebutuhan yang jelas di Swazi-land yang kami coba isi. Dan terlepas da-ri kesulitan kecil dalam berusaha untuk melayani semua orang, pengalaman kami adalah positif. Rasa terima kasih yang tu-lus yang kami rasakan dikombinasikan dengan hak istimewa berada di Afrika dengan warisan indah alam dan budaya-nya adalah suatu berkat. Memang, buda-ya melayani di LLUSD adalah hal yang biasa, dan kami berharap budaya terse-but berkelanjutan dalam kehidupan pro-fesional dari masing-masing mereka yang telah lulus. Dalam perjalanan ini kami merasa bersyukur untuk dapat diguna-kan Tuhan untuk membantu anak-anak-Nya, mengunjungi Afrika, dan diberkati oleh orang-orang baik yang kami temu-kan di sepanjang jalan. “Perjalanan saya ke Swaziland adalah salah satu pengalam-an paling berharga dalam hidup saya,” kata Tiffany Beale, LLUSD 2013. “Saya merasa sangat istimewa untuk pergi ke suatu negara yang indah untuk melayani orang-orang yang ramah. Setiap perja-lanan misi, saya memperkuat keinginan saya untuk membuat misi bekerja adalah bagian dari karier saya selama sisa hidup saya.“

Ini adalah pengalaman yang mengu-bah kami menjadi lebih baik dan mem-beri kami kenangan berharga yang akan hidup dalam hati kami seumur hidup. n

Senyuman

Pelayanan Belajar

Atas: Tiffany Beale, LLUSD 2013, dengan seorang pasien.Bawah: Ken Ricks, LLUSD 2013, sedang melayani pasien di Manzini.

Keindahan

04 - 2013 | Adventist World 23

Page 24: aw indonesian 2013-1004

Eropa adalah benua pertama di mana pekabaran Advent diberitakan di luar Amerika Utara. Michael Belina Czechowski (1818-1876), seorang imam Polandia yang

bertobat, memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk menjadi misionaris ke Eropa untuk denominasi Advent. Ketika para pemimpin menolak menyetujui permintaannya, ia mam-pu meminta dukungan dari orang Advent pemelihara hari Minggu. Pada 1864 ia tiba di Torre Pellice, sebuah lembah Waldensia di Italia Utara, di mana ia membentuk perkumpulan

1878 oleh William Ings, yang berasal dari Hampshire, dan diba-ngun oleh J.N. Loughborough dan istrinya, yang menghabiskan lima tahun di Inggris.

Sementara di Inggris, Ellen White mengunjungi Grimsby, di mana karya misi dan penerbitan telah berkantor pusat sejak 1884, dan sejumlah kota-kota lain, termasuk London dan Southampton. Dalam mimpi yang diberikan kepadanya pada tahun 1874, ia menunjukkan kota-kota mati di dunia dan me-ngatakan: “Jangan pernah melupakan fakta bahwa pekabaran yang Anda sampaikan adalah pekabaran sedunia. Hal ini dibe-rikan kepada semua kota, semua desa, itu harus dinyatakan di jalan raya dan jalan kecil. Anda tidak melokalisasikan dalam memproklamasikan pekabaran itu.”2

M E N E M U K A N R O H N U B U A T

Memelihara gereja yang masih mudaEllen G. White, duduk kedua dari kanan, saat menghadiri pertemuan perkemahan Moss di Norway tahun 1887.

BerkatOleh Gerhard Pfandl

orang percaya kepada siapa ia mengajar doktrin Advent. Dia mendirikan perkumpulan lain di Swiss dan Romania.

Orang Eropa melihat kedatangan misionaris resmi pertama dari Advent. Atas permintaan mendesak orang percaya di Swiss, General Conference mengirim John Nevins Andrews, yang tiba di Neuchatel, Swiss, pada 16 Oktober 1874, didampingi oleh anak-anaknya, Charles dan Mary (istrinya telah meninggal pada tahun 1872). Setelah sembilan tahun bekerja berdedikasi di Ero-pa, ia meninggal pada tahun 1883, pada usia 54, dan dimakam-kan di Basel, Swiss.

Eropa juga benua pertama yang dikunjungi oleh Ellen White.1 Pada sesi kedua dari European Missionary Council di Ba-sel, Swiss, pada tahun 1884, diputuskan meminta General Con-ference untuk meminta Nyonya Ellen G. White dan anaknya W.C. White untuk mengunjungi daerah misi di Eropa. Me-nanggapi panggilan ini dari seberang lautan, Ellen White dan anaknya tiba di Liverpool, Inggris, pada bulan Agustus 1885, di mana mereka disambut oleh M.C. Wilcox, editor jurnal Inggris yaitu Present Truth. Pekerjaan di Inggris didirikan pada tahun

Pembenahan di SwissDari London dia dan anaknya menaiki kereta ke Dover, me-

nyeberangi terowongan ke Calais di Perancis, dan pada tanggal 3 September 1885, mereka tiba di Basel, markas besar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Eropa Tengah. Di sini ia mene-tap selama dua tahun ke depan sementara di Eropa.

Ketika Ellen White mengunjungi rumah penerbitan, “kata Pendeta Whitney [yang telah mendukung J.N. Andrews pada tahun 1883], ‘Lihatlah aula pertemuan kami sebelum pergi ke lantai atas.’” Ruangan di lantai pertama itu sangat bagus, pena-taan cahaya sangat baik lengkap dengan furniturnya. Nyonya White melihat dengan teliti semua fasilitas dari tempat itu, dan kemudian berkata: “Ini adalah ruang pertemuan yang bagus. Saya merasa bahwa saya pernah melihat tempat ini sebelumnya. “...Ketika tiba di ruang cetak, proses pencetakan sedang berlang-sung, dan Nyonya White mengatakan: ‘Saya telah melihat ruang cetak ini sebelumnya. Ruangan ini memang sangat saya kenal.’ Segera dua pria muda yang bekerja di ruang cetak maju ke de-pan, dan diperkenalkan kepada para pengunjung. Nyonya White berjabat tangan dengan mereka, dan kemudian bertanya, ‘Di mana yang satu lagi?’ ‘Apa yang satu lagi?’ Pendeta Whitney bertanya. ‘Ada seorang pria yang lebih tua di sini,’ jawab Nyo-nya White, ‘dan saya memiliki pesan untuknya.’ Pendeta Whit-

24 Adventist World | 04 - 2013

Page 25: aw indonesian 2013-1004

ney menjelaskan bahwa mandor ruang cetak tersebut berada di kota untuk beberapa urusan.”

“Sudah sedikitnya lebih dari sepuluh tahun sejak Nyonya White, sehubungan dengan ruang pertemuan yang besar di ge-reja Battle Creek sebagaimana yang telah ditunjukkan kepada-nya dalam penglihatan mengenai pekerjaan yang harus dilaku-kan di berbagai negeri asing, telah mengatakan bahwa dia telah melihat proses pencetakan berjalan di banyak negara asing, mencetak majalah dan traktat dan buku tentang kebenaran ma-sa kini bagi masyarakat dari berbagai negeri ini.“3 Tak perlu di-nyatakan bahwa bagaimanapun, pengalaman ini adalah sebuah motivasi luar biasa untuk para pelayan dan anggota gereja di Eropa. Hal ini menegaskan mereka dalam suatu keyakinan bah-wa mereka sedang melakukan pekerjaan Tuhan.

Segera setelah kedatangannya, ia berpartisipasi dalam Euro-

Orang percaya di Eropa menghadapi masalah yang unik se-perti wajib militer dan kehadiran di sekolah pada hari Sabat. Beberapa orangtua yang menjaga anak-anak mereka di rumah pada hari Sabat didenda, yang lain dipenjara. Dihadapkan de-ngan masalah ini, Ellen White mendesak anggota-anggota gere-ja untuk bernegosiasi beberapa pengaturan dengan pihak seko-lah. “Jika hal ini gagal, maka tugas mereka jelas, untuk mema-tuhi persyaratan Allah apa pun risikonya.”6

Di Italia ia mengunjungi lembah Waldensi. Dia naik ke gu-nung Bobbio untuk mengunjungi gua di mana sekelompok pe-ngungsi Waldensi pernah tercekik dalam asap api yang dinyala-kan oleh para penganiaya mereka. Perjalanannya di Eropa ke tempat-tempat yang terkait dengan reformasi membantu diri-nya dalam merevisi buku The Great Controversy pada tahun 1888. Anaknya W.C. White menulis pada tahun 1934: “Selama dua tahun tinggal di Basel, ia mengunjungi banyak tempat di mana peristiwa penting khusus terjadi pada hari-hari reformasi. Hal ini menyegarkan kembali ingatannya akan sesuatu yang pernah ditunjukkan kepadanya dan ini membawanya kepada sesuatu hal yang lebih penting lagi dalam bagian-bagian dari buku yang berhubungan dengan saat-saat reformasi.“7

Kembali ke AmerikaPada tanggal 3 Agustus 1887, ia naik perahu di Kota Roma

di Liverpool untuk perjalanan kembali ke New York, di mana ia tiba pada 11 Agustus. Refleksi dirinya pada pekerjaan di Eropa ditemukan dalam sebuah ulasan artikel yang ditulis empat bu-lan setelah ia kembali dari Swiss. “Setelah tinggal dua tahun di Eropa kami melihat tidak ada alasan lagi untuk khawatir akan permasalahan di negara bagian tersebut dibandingkan dengan masalah di berbagai wilayah di Amerika.”8 Saat ia tinggal di Ero-pa adalah berkat yang besar bagi gereja yang tumbuh di sana. Pada saat pergantian abad, keanggotaan di Eropa berjumlah di sekitar 7.000, urutan kedua dibandingkan jika hanya kepada ge-reja di Amerika Utara. n1 Untuk mengenai saat Ellen G. White di Eropa Saya berutang pada informasi dar D. A. Delafield, Ellen G. White in Europe (Grantham, Eng.: Stanborough Press, 1975) dan Arthur L. White, The Lonely Years: 1876-1891 (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 1984).2 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 7, hlm. 35, 36.3 Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 282, 283.4 Ellen G. White, in Review and Herald, 3 Nov. 1885.5 Ellen G. White, in Historical Sketches (Basel, Switz.: Imprimerie Polyglotte, 1886), hlm. 211.6 Idem., hlm. 216.7 Dikutip dari Arthur L. White, The Ellen G. White Writings (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1973), hlm. 127.8 Ellen G. White, in Review and Herald, 6 Des. 1887.

Gerhard Pfandl, seorang Austria, seorang associate director paruh waktu di Biblical Research Institute di General Conference, Silver Spring, Maryland, AS.

Memelihara gereja yang masih muda

Eropa pean Missionary Council yang ketiga di Basel. Salah satu tindak-an yang dilakukan adalah mengundang Ellen White dan anak-nya W.C. Putih “untuk mengunjungi Skandinavia, Inggris, dan daerah lainnya.”4 Dalam dua tahun berikutnya ia mengunjungi gereja dan kelompok orang percaya di Jerman, Italia, Perancis, Denmark, Swedia , dan Norwegia dari rumah sementaranya di Basel.

Perjalanan di EropaPerjalanan pertamanya membawanya menggunakan kereta

api ke seluruh seluruh Jerman sampai Skandinavia. Ada 18 ge-reja dan sekitar 800 ratus pemelihara Sabat di negara-negara tersebut. Di Christiana, Norwegia, ketua komunitas temperance mengundangnya untuk berbicara di gimnasium prajurit militer, balai terbesar di kota. Ellen White memilih untuk berbicara me-ngenai pertarakan dari sudut pandang agama. Mengharapkan sesuatu yang sangat berbeda, para pendengar “pada awalnya terkejut, kemudian tertarik, dan akhirnya sangat digerakkan.”5 Di antara 1.600 orang yang hadir adalah warga terkemuka, ter-masuk uskup dari gereja dan sejumlah pendeta lainnya. Itu ada-lah pertemuan dengan pendengar terbanyak yang dia pernah lakukan di Eropa.

04 - 2013 | Adventist World 25

Page 26: aw indonesian 2013-1004

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Ini adalah nubuat apoka-liptik yang sulit. Saya dapat memberikan hanya satu ca-

ra yang mungkin menafsir-kannya. Dan dalam melakukan

itu saya akan membuat hanya dua saran: Pertama, sebagian besar baha-

sa dan bayangan yang digunakan dalam ba-gian ini mirip dengan narasi keluaran dari Mesir. Kedua, “Raja negeri Utara” dalam kitab Daniel ber-

sikap dengan cara yang mirip, dalam Wahyu, yang digambar-kan sebagai Babilon mistik.

1. Keluaran dan Raja Negeri Utara: Berikut adalah be-berapa persamaan yang paling penting antara kisah keluaran dan raja negeri utara. Ungkapan “negeri Mesir” (Daniel 11:42) yang digunakan dalam Keluaran lebih banyak dari buku lain dalam Alkitab (lihat, misalnya, Kel. 5-12). Tangan Tuhan mela-wan Mesir (Kel. 3:20); sekarang tangan raja melawan Mesir (Dan. 11:42). Selama kisah keluaran Allah pergi ke Mesir, seka-rang raja turun ke Mesir (Kel. 3:10-12; Dan 11:42). Edom, Mo-ab, dan Amon adalah bangsa yang tidak diserang Israel selama keluaran (Kel. 15:15; Ul. 2:1-9); raja negeri utara tidak akan mengalahkan mereka (Daniel 11:41). Baik Tuhan dan raja mengelahkan Mesir (Kel. 14:29-31). Sementara selama keluar-an orang-orang Israel mengambil emas dan perak dari Mesir (Kel. 12:35, 36), dan raja tersebut melakukannya sekarang (Dan. 11:43). Bangsa Israel meninggalkan Mesir dan pergi ke gunung yang kudus untuk melayani Tuhan (Kel. 3:12; 19:20-23). Raja akan meninggalkan Mesir dan pergi ke gunung yang kudus (Daniel 11:45). Bangsa Israel pergi ke Kanaan dalam pe-rang pemusnahan (Ulangan 7:2), raja negeri utara akan pergi ke gunung suci untuk membasmi banyak orang (Daniel 11:44). Hubungan paralel ini, dan beberapa yang lain, menunjukkan bahwa raja negeri utara berupaya untuk mengambil posisi Al-lah dalam sejarah manusia. Dia meniru tindakan keselamatan dari Allah dan pekerjaan umat Allah, tetapi dalam kenyataan-nya ia bertarung melawan mereka. Pada akhirnya tidak ada yang datang untuk membantu dia, dan ia dikalahkan oleh Tu-han.

2. Wahyu dan Raja Negeri Utara: Persamaan antara ke-giatan raja dan Babilon signifikan. Saya akan menyebutkan ha-nya beberapa. Kita menyimpulkan bahwa raja mengambil bagi

dirinya peran Allah. Dalam Wahyu, trinitas yang tidak suci di-bentuk oleh naga, binatang dari laut, dan binatang dari tanah merupakan Babilon dan berusaha untuk merebut peran Allah di bumi (Wahyu 12-14). Babel, seperti raja negeri utara, menya-tukan raja di bumi dalam rangka untuk mencoba untuk mem-basmi umat Allah (Wahyu 16:13, 14; 17:13, 17). Beberapa tidak “ditaklukkan” oleh raja karena mereka mendengarkan panggil-an untuk keluar dari Babel (Wahyu 18:4), dan dapat lambang-kan dalam Wahyu oleh Edom, Moab, Amon. Dalam perang pe-musnahan, umat Allah mencari perlindungan di Gunung Sion, gunung suci dalam Perjanjian Lama (Why. 14:1). Babel pergi melawan mereka (Wahyu 16:16). Serangan itu gagal karena Al-lah membebaskan umat-Nya. Koalisi Babel terpecah (ayat 18-21), dan, seperti raja negeri utara, tidak ada yang bisa memban-tu.

3. Simbolisme Raja negeri Selatan: Bahasa geografis Da-niel menunjuk kekuatan spiritual universal yang bekerja mela-lui agen manusia. Daniel mengacu Mesir adalah raja negeri se-latan, sebuah simbol kecenderungan negatip Alkitab. Itu adalah sebuah tanah yang mana raja tersebut tidak menghormati Tu-han dan terang-terangan menantang-Nya (Keluaran 5:2). Ini adalah singkatan dari kesombongan manusia. Sementara raja negeri utara tertarik menduduki posisi Allah, merebut perang-Nya, raja negeri selatan sama sekali tidak peduli. Mereka ini de-ngan mudah bisa disimbolkan sebagai yang tidak menganggap Allah Alkitabiah penting. Saat ini, simbol ini bisa berlaku untuk masyarakat bukan Kristen, dan ke tempat-tempat di mana se-kularisme dan ateisme menang. Raja negeri utara akan menga-lahkan mereka ketika luka yang diderita binatang dari laut itu sembuh (Wahyu 13:3). Tapi apa yang tampaknya menjadi baik akan berubah menjadi apa yang sebenarnya: sebuah upaya un-tuk merebut kekuasaan Tuhan di bumi.

Nubuatan Daniel 11:40-45 dikembangkan lebih lanjut da-lam Wahyu dalam simbol Babel. Ini harus memotivasi kita, ka-rena dalam kedua kasus tersebut, Allah dan umat-Nyalah yang

menang. n

Angel Manuel Rodríguez telah melayani gereja sebagai pendeta, profesor, dan ahli te-ologi. Saat ini ia pensiun, berdomisili di Texas.

Apakah pekabaran Daniel

11:40-45?

Simbol dan KekuasaanNubuatan

26 Adventist World | 04 - 2013

Page 27: aw indonesian 2013-1004

P E L A J A R A N A L K I T A B

Suaranya bergetar. Air mata mengalir di pipinya, dan melalui isak tangis menyakitkan dia berseru satu kata: “Kenapa?” Lalu: “Mengapa Tuhan membiarkan hal

ini terjadi pada saya?”Ibu yang baik ini baru saja mengalami penderitaan yang lu-

ar biasa dalam hidupnya. Dia mengalami apa yang tak seorang pun harus lalui. Dia bertanya pertanyaan yang bagus. Masalah-nya adalah bahwa saya tidak memiliki jawaban yang baik. Bah-kan, jawaban atas pertanyaan mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik tersembunyi dalam misteri pertentangan besar antara kebaikan dan kejahatan. Kita akan harus menunggu sampai kekekalan sebelum kita sepenuhnya punya jawaban un-tuk pertanyaan mengapa.

Tapi kita bisa mengetahui dua hal pasti: Pertama, Allah be-serta kita dalam sakit kita, mendorong, mendukung, dan me-nopang kita. Kedua, dengan cara yang kita tidak pernah bisa mengerti, Tuhan sering menggunakan rasa sakit yang ditimbul-kan oleh si jahat untuk mencapai tujuan-Nya yang lebih besar. Tentu saja, Allah tidak bertanggung jawab atau penulis kesedih-an dan penderitaan. Namun Dia bisa menggunakan bahkan sa-at terburuk pun untuk mencapai sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita.

Pelajaran Alkitab bulan ini akan menyelidiki dua aspek pen-deritaan manusia: kehadiran Allah dan tujuan Allah.

1 Baca Mazmur 34:4, 40:17; 46:1, 61:1, 2. Seperti Daud menghadapi beberapa saat kehidupan yang paling menantang, apa yang kesaksiannya yang tak tergoyahkan?Kehidupan Daud tak lepas dari cobaan. Dia mengalami kese-dihan, trauma, dan sakit hati. Daud memiliki bagiannya pada air mata. Tetapi melalui semua itu, ia menemukan penghiburan dan kekuatan di hadapan Allah. Dia memiliki kepastian bahwa Allah tidak meninggalkan-Nya di masa kehidupan yang paling sulit.

2 Ketika bangsa Israel mengalami kekecewaan pahit dan patah hati, apakah kata-kata pengharapan yang nabi Yesaya katakan dalam Yesaya 41:10 untuk memastikan kehadiran Allah?Yesaya meyakinkan janji Allah di telinga kita dan memotivasi

hati kita. Janji ini adalah untuk kita.

3 Baca Matius 28:20 dan Ibrani 13:6. Apakah janji yang kita miliki dalam Perjanjian Baru akan kehadiran abadi Tuhan dengan umat-Nya?

4 Baca Ayub 13:15. Bagaimanakah Ayub menimbang sehubungan dengan cobaan hidup?Ayub memiliki keyakinan mutlak bahwa semua hikmat Tuhan dalam mengerti rasa sakitnya dan bagaimana pun ia akan mela-luinya. Ayub memusatkan perhatiannya pada Allah yang bersa-manya, bukan pada rasa sakit yang menimpa dirinya. Jika kita fokus pada rasa sakit kita, kita akan dipenuhi dengan rasa sakit yang lebih besar, tetapi jika kita fokus pada kehadiran Allah da-lam penderitaan kita, kita akan menerima kekuatan baru untuk melanjutkan melampaui rasa sakit.

5 Baca Kejadian 50:20. Apakah kesimpulan Yusuf dalam tujuan yang lebih dalam mengenai ditinggalkan dan dikhianati oleh saudara yang cemburu?Yusuf memiliki keyakinan mutlak bahwa Allah memiliki tujuan yang lebih besar dalam penahanannya. Dia tidak marah dan ke-sal atas apa yang telah dilakukan saudara-saudaranya kepada-nya. Dia mencari tujuan Allah yang lebih besar, dan Allah me-makai dia untuk menyelamatkan umat-Nya dalam waktu kela-paran.

6 Baca 2 Korintus 1:3, 4. Apakah dorongan yang dibagikan Rasul Paulus bagi semua orang yang melewati kesengsaraan dan cobaan?Kesaksian universal dalam Alkitab berlimpah penyataan dasar: Allah tidak meninggalkan kita dalam penderitaan. Dia ada da-lam ujian kita untuk memperkuat dan mendukung kita. Dia memberikan kenyamanan dalam kesedihan kita sehingga kita akan mampu berbagi kenyamanan-Nya dengan orang lain yang menderita.

Ketika Anda mengalami rasa sakit, melihat ke Dia yang ada-lah sumber segala penghiburan. Dia tidak akan pernah menge-cewakan Anda, kenyamanan-Nya adalah milikmu hari ini. n

MelaluiSaat Sukar

dalam Hidup Oleh Mark A. Finley

bo

sk

o

ma

Rt

in

ov

iC

04 - 2013 | Adventist World 27

Page 28: aw indonesian 2013-1004

dinamis! Sangat inspiratif untuk merasa-kan antusiasme mereka, belajar tentang pendekatan inovatif mereka untuk peng-injilan kesehatan, dan mendengar ten-tang Tuhan terkenal di VitaSalus. Foto-foto yang indah.

Heather KrickFresno, Kalifornia,Amerika Serikat

KegembiraanAdventist World memberi saya sukacita. Majalah ini memuliakan Tuhan dan menghormati Gereja Masehi Advent Ha-ri Ketujuh.

Majalah terakhir yang saya miliki adalah Mei 2008, dengan artikel penutup oleh Stephen Chavez, “Memimpikan Du-nia yang Lebih Baik.” Saya senang dengan artikel ini, dan juga dengan “Langkah Ibadah,” yang merupakan kolom Perta-nyaan Alkitab oleh Angel Manuel Rodrí-guez.

Saya punya pertanyaan untuk Rodrí-guez: bolehkah semua alat musik men-dukung ibadah?

Mengue LouangesMintom, Kamerun

Menemukan Mereka, Memelihara MerekaPenutup artikel Benjamin D. Schoun ini “Menemukan Mereka, Memelihara Me-reka” (Desember 2012) menarik perhati-an saya. Saya pikir itu akan membantu para pemimpin kita, bahkan anggota ki-ta, untuk tahu apa peran mereka dalam menjaga anggota baru. Juga, mungkin membantu mereka yang berkontribusi pada anggota baru untuk menyadari apa yang mereka miliki untuk memperbaiki sehingga anggota yang hilang akan kem-bali.

Mari kita berdoa bagi anggota masa depan kita, dan bagi mereka yang pergi, sehingga Tuhan dapat membantu mere-ka datang untuk tinggal.

Thierry AhononDassa, Benin

Lebih Bahaya dari Maksud Baik?Saya sedih membaca nasihat G.T. Ng pa-da audit keanggotaan dalam wawancara dengan Bill Knott, “Audit Keanggotaan adalah Suatu Proses Penyelamatan” (De-

sember 2012).Apakah pernah ada waktu, bahkan

setelah satu tahun mengunjungi, ketika kita harus mendekati anggota gereja yang tidak hadir untuk memberitahu mereka bahwa nama mereka akan dihapus dari catatan keanggotaan? Apakah pernah ada “kebutuhan” untuk mengeluarkan nama mereka dari catatan gereja? Tentunya, hanya kecuali anggota murtad menda-tangi gereja dan meminta agar nama me-reka dihapus, nama anggota tersebut ha-rus tetap tercatat di buku dan, yang lebih penting, di hati dan dalam doa dari selu-ruh gereja yang bersangkutan.

Saya tidak ingat akan kisah anak yang hilang yang diberikan hannya satu tahun untuk kembali ke rumah. Kita bisa mela-kukan sesuatu yang lebih berbahaya dari-pada pada maksud baik dalam upaya un-tuk menjaga buku keanggotaan gereja ki-ta rapi. Saya berterima kasih kepada Tu-han atas catatan-Nya.

Tina BunkerDevon, Inggris

Untuk Sesama, oleh SesamaArtikel “Untuk Sesama oleh Sesama,” oleh Chantal dan Gerald Klingbeil (Oktober 2012), begitu menarik dan ditulis dengan baik.Saya benar-benar menikmati mem-baca tentang apa yang Viriato dan Marianne Ferreira lakukan di Portu-gal. Suatu tim yang

Surat

Saya tidak ingat bahwa kisah anak yang hilang diberikan hanya satu tahun untuk kembali. —Tina Bunker, Devon, Inggris.

Ge

Ra

ld

a

.

kl

in

Gb

ei

lP E R T U K A R A N I D E

28 Adventist World | 04 - 2013

Page 29: aw indonesian 2013-1004

Akses ke Adventist WorldTeman Advent saya telah memberi saya dua edisi Adventist World. Majalah ini memberikan saya wawasan luas sementa-ra saya melayani Tuhan, bahwa saya ingin menerimanya secara bulanan. Mes-kipun saya seorang Pendeta Baptis, kita satu dalam Kristus. Saya akan sangat se-nang jika saya bisa menerimanya secara teratur.

V. SuikharlianaMizoram, India

Adventist World diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan didistri-busikan kepada para anggotanya secara gratis. Kami juga ada di Internet di www.adventistworld.org. Kami bersyukur bah-wa majalah ini mengisi kebutuhan Anda. —Editor.

Coba Hitung Mereka LagiSebuah laporan berita di Adventist World 2012 Desember melaporkan: “Jonathan Duffy Memimpin ADRA Internasional.” Dalam berita ini juga menyatakan bahwa Duffy dikonfirmasi “sebagai ketua keem-pat lembaga yang berusia 28 tahun ini.”

Ada kesalahan dalam penghitungan. Duffy adalah ketua kelima. Menurut ca-tatan saya, di sini adalah daftar yang be-nar:

1. Robert R. Drachenberg.2. Ralph Watts.3. Charles Sandefur, Jr.4. Rudi Maier.5. Jonathan Duffy.

Robert R. DrachenbergMount Dora, Florida,Amerika Serikat

Makan satu dua atau tiga gram serat ekstra setiap hari (sayuran, buah-buahan, biji-bijian) dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Siapa tahu Anda bertanya-tanya, dua sampai tiga gram serat ekstra dapat ditemukan dalam satu apel.

Sumber: Men’s Health

ApelSatu

Sehari

25%

SATU DARI EMPAT orang hidup di wilayah dunia di manaair tanah digunakan lebih cepat daripada proses air tanah untuk terisi kembali.

Sumber: Nature

DuniaDi Belahan

Manakah Ini?

JAWABAN: Pada akhir pertemuan penginjilan, dari Sahmyook Medi-cal Center (Ru-mah Sakit Advent Seoul) berpose di Pantai Dalagan, Gloria, Oriental Mindoro, Filipina, diikuti dengan upacara baptisan.

Ri

tC

hi

e

Fa

ma

Ri

n

p h o t o b y d o R o t a k a s z C z y s z y n

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan ha-laman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Per-lu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

04 - 2013 | Adventist World 29

Page 30: aw indonesian 2013-1004

P E R T U K A R A N I D E

Tahun LaluPada tanggal 24 April 1943, Presiden Meksiko, Manuel Ávila Cama-

cho, mengunjungi Escuela Agrícola Industrial Mexicana (Sekolah Pertanian dan Industri Meksiko, ESAIM). Kunjungannya membantu memungkinkan J.C. Jacobsen untuk bergabung menjadi staf instruk-tur pertanian dan manajer pertanian. Kelas dimulai bulan November sebelumnya.

Jacobsen bergabung bersama AG Parfitt, ketua; istrinya, Antonio Alarcón, Carmen Rodríguez, dekan perempuan; Ivan Angell, direktur, dan Juan Gil, koordinator konstruksi. Ketua General Conference J.L. McElhany juga mengunjungi tempat itu pada musim panas.

Hari ini Universidad de Montemorelos (Universitas Montemorelos) merupakan institusi pendidikan tinggi yang menawarkan lebih dari 20 program profesional sarjana (termasuk gelar medis), program gelar tu-juh master, dua di antaranya adalah ekstensi dari Andrews University, dua spesialisasi, satu dalam kedokteran gigi restoratif dan satu di oftal-mologi, dan satu program doktor.

70 PUJI SYUKURDoa

Tolong doakan wanita yang saya cintai. Saya ingin dia mendengar panggilan Tuhan dalam hidupnya, dan ingin rekonsiliasi di antara ka-mi.Malango, Zambia

Tolong doakan agar mimpi saya menjadi ke-nyataan di dalam Yesus Kristus. Dia tahu apa yang itu.Rute, Brazil

Saya memulai sebuah bisnis, dan saya juga te-lah menikah. Tolong berdoa bahwa saya men-rima berkat Allah.Ivan, Inggris

Tolong doakan saudara saya untuk mendapat-kan Surat Izin Mengemudi. Hal ini telah menghalangi dia mendapatkan pekerjaan. Dan doakan bagi keluarga saya untuk lebih mengasihi Tuhan.Dana, Zimbabwe

Tolong doakan anak-anak kami di Australia. Mereka tanpa bekerja dan memiliki empat anak.Johannes, Afrika Selatan

Saya memiliki masalah yang sedang berlang-sung dengan ayah saya mengancam untuk me-nendang saya keluar. Saya butuh hidup saya sendiri, tetapi hal-hal yang masih pada tahap canggung antara memperoleh pendidikan yang diperlukan dan memiliki finansial yang baik untuk diri saya sendiri.Rachel, via E-mail

Saya berjuang secara finansial dengan biaya pendidikan. Tolong berdoa bagi saya.Tanya, Madagaskar

Harap diingat distrik di gereja saya dalam doa. Kami membutuhkan Tuhan untuk memberi kami terobosan.Leonard, Bahama

angkasaJElajah

National Aeronautics and Space Administration (NASA) milik Amerika Serikat mengirimkan foto luar angkasa setiap hari. Un-

tuk dapat terpesona dengan daya ciptaan kreatif Allah kunjungilah apod.nasa.gov.

Dunia ini 99 persen bebas polio, berkat upaya dari World Health

Organization and Rotary International. Dalam kurun waktu 40 tahun ke depan

pemberantasan polio akan mencegah10 juta balita dari kelumpuhan

karena penyakit ini.

Sumber: The Rotarian

99%

TA H U N

P O P U L A S I

BEBAS POLIO

p h o t o C o u R t e s y o F m o n t e m o R e l o s u n i v e R s i t y

Doa & Puji Syukur: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.30 Adventist World | 04 - 2013

Page 31: aw indonesian 2013-1004

Canggung di daratan, sangpenguin mampu menyelam sampaikedalaman 1.750 kaki dan tinggaldi dalam air selama 20 menitdengan sekali tarik napas.

Luar Biasa!

Sumber: National Geographic

top

Siksaan akan Utang, menghabisi, dan menghancurkan jiwa.

—Valy Grant Henry, via E-mail

74.8TA H U N

P O P U L A S I

67.1 78.5 71.6

Sumber: Hemispheres

CINA 1,343,239,923

INDIA1,205,073,612

AMERIKA313,847,465

INDONESIA248,645,008

Harapan hidup di empat negara yang paling pa-dat penduduknya di bumi (perkiraan 2012):

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 9, No. 4

04 - 2013 | Adventist World 31

Page 32: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

Pelayanan PemimPin

di

Gereja masehi advent hari KetujuhGeneral ConferenCe

indonesiaP

ada kesempatan ini, liputan khusus mengenai kunjungan kerja atau pelayanan pemimpin Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh ke Indonesia dipublikasikan secara khusus untuk informasi

kita bersama dalam menyadari bahwa gereja global milik Tuhan ini memiliki kewajiban untuk memperkenalkan di-rinya yang adalah duta Allah bagi pekabaran tiga malaikat ke seluruh dunia, dan secara khusus hal ini adalah untuk kemuliaan nama-Nya. Beberapa sub judul akan liputan khusus ini adalah sekelumit kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan pada bulan Februari yang lalu.

Apresiasi Kebebasan BeragamaPemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia

(Ketua GC), Pdt. Ted N. C. Wilson menyampaikan apresi-asi kepada pemerintah Indonesia yang sudah menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan beragama, khususnya mencip-takan lingkungan yang damai bagi kelompok-kelompok keagamaan.

Hari Selasa, (12/02/2013) Bapak Presiden Republik In-donesia menerima Pdt. Wilson bersama rombongan, di ru-ang VVIP Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Saat itu presiden baru saja tiba dari kunjungan dinas ke Manado.

“Kami bersyukur atas indahnya kebebasan beragama yang diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia,” kata Pdt. Ted Wilson kepada Presiden RI. “Ge-reja Advent punya komitmen untuk menolong dengan ca-ra apa saja, di bidang sosial, mental jasmani dan tentunya rohani.”

Dalam pertemuan siang itu, Presiden Yudhoyono mengakui nilai-nilai gereja Advent serta kegiatannya dalam

kegiatan sosial dan promosi kesehatan.“Presiden sangat memahami apa yang kita lakukan,” ka-

ta Pdt Wilson dalam jumpa pers. “Orang Advent dihargai di mata Presiden.”

Dalam pertemuan sekitar 20 menit itu, Presiden Yu-dhoyono mendorong umat Advent untuk memelihara tole-ransi dan saling pengertian. Ia juga menyempatkan diri membagikan visinya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, menciptakan lapangan kerja, mengatasi masalah-masalah di bidang pendidikan dan kesehatan.

Di Indonesia, gereja Advent melayani 100.000 pasien setiap tahun melalui jaringan rumah sakit dan balai pengo-batan. Di bidang pendidikan, gereja memiliki 372 sekolah dan 3 universitas dengan 40,000 siswa dan mahasiswa yang terdaftar tahun 2012.

Pada peristiwa bencana gempa dan tsunami tahun 2003 di provinsi Aceh, gereja melalui Adventist Development and Relief Agency (ADRA), menyalurkan 7 miliar rupiah dalam bentuk bantuan tanggap darurat dan proyek-proyek pe-ngembangan.

Berbicara tentang implikasi pertemuan penting ini, Pdt. Wilson meminta umat Advent untuk lebih terlibat kepada masyarakat.

“Sekarang kesempatan bagi kita, untuk semakin meli-batkan diri kembali, menolong masyarakat memahami ni-lai mereka dan memperkenalkan mereka kepada Tuan yang indah, Yesus Kristus yang segera datang kembali,” tu-tup Pdt. Wilson. “Inilah kebanggaan kita menjadi bagian dari pergerakan ini.”

Dalam pertemuan ini Pdt. Wilson dan istrinya Nancy didampingi Ketua Divisi Asia-Pasifik Selatan, Pdt. Alberto C. Gulfan, Jr. dan wakilnya, Pdt. Johnny Lubis; Ketua Uni

32 Adventist World | 04 - 2013

Page 33: aw indonesian 2013-1004

Kanan: KEDUA PEMIMPIN: Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted N.C. Wilson dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Paling Kanan: Pdt. Ted Wilson, menjelaskan maksud pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia kepada para wartawan.

Gereja masehi advent hari Ketujuh

LIPUTANKHUSUS

Indonesia Kawasan Barat, Pdt. Joseph S. Peranginan-gin; Ketua Uni Konfrens In-donesia Kawasan Barat, Pdt. Noldy Sakul; simpatisan ge-reja, Jenderal TNI (Purn) T.B. Silalahi, Pdt. M. Sagala

dan Pdt. S. Simorangkir perwakilan dari direktur departe-men uni.

Gereja menyampaikan terima kasih kepada semua pi-hak yang sudah bekerja di balik layar sehingga pertemuan ini dapat menjadi kenyataan.

Rumah Sakit Advent Fokus kepada MisiPelayanan kesehatan terpadu diharapkan menjadi

ujung tombak dalam upaya menjangkau kota-kota besar. Inilah harapan Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted N. C. Wilson yang disampaikan dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Advent Bandung hari Rabu (13/02) lalu.

“Saya memberikan penghargaan kepada para pemim-pin institusi ini yang selalu memfokuskan pelayanan ru-mah sakit ini kepada kepada penyembuhan yang menga-rahkan orang untuk menyembah Allah yang benar,” kata Pdt Wilson.

Hal ini dinilai penting sebab upaya yang dilakukan insi-tusi yang tahun lalu meresmikan bangunan baru 7 lantai ini berdampak besar bagi masyarakat. Di hadapan para pe-mimpin yayasan, direksi serta staf dan pelaksana, Pdt. Wil-son mengingatkan Rumah Sakit Advent Bandung untuk te-rus fokus kepada misi pelayanan kesehatan gereja yaitu pe-nyembuhan fisik dan tentu penyembuhan rohani.

Penyembuhan rohani yang dimaksudkan adalah mem-

bawa orang kepada kaki ‘Dokter Agung’ itu. Inilah menjadi visi terbesar yang harus diselesaikan.

“Melalui pengaruh, senyuman, keramahtamahan, kita akan benar-benar mewakili umat Advent sedunia,” tutup Pdt. Wilson dalam kunjungan yang berlangsung sekitar 45 menit bertempat di teras lantai 3 gedung baru.

Sebelumnya, rombongan Pdt Wilson dan istri melaku-kan tur untuk melihat beberapa fasilitas rumah sakit anta-ra lain, ruang Instalasi Gawat Darurat dan ruang Tindakan Kateterisasi Jantung sebagai pelayanan andalan.

Rumah Sakit Advent Bandung berdiri pada tahun 1950 dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan. Dengan ka-pasitas 230 tempat tidur, Rumah Sakit Advent terbesar di Indonesia ini melaporkan tingkat okupansi mencapai 85

04 - 2013 | Adventist World 33

Page 34: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

persen, yaitu yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Gereja Advent mengoperasikan salah satu jaringan pela-yanan kesehatan terbesar di dunia dengan lebih dari 320 rumah sakit dan klinik kesehatan.

Kejarlah Pengetahuan Tentang AllahRombongan Ketua General Conference tiba di Universi-

tas Advent Indonesia (UNAI) sekitar pukul 11:00 WIB di-sambut dengan gagap gempita oleh warga kampus UNAI.

Turun dari kendaraannya di lapangan parkir, Wilson dan istri disuguhkan tarian tradisional sebagai ungkapan selamat datang kepada tamu istimewa hari itu. Beberapa menit kemudian rombongan menuju ke halaman rumput berseberangan dengan lokasi pembangunan gedung Sci-ence Building untuk menanam pohon.

Hal ini dimaksud sebagai rasa syukur kepada Tuhan bahwa pembangunan fasilitas yang baru dapat berjalan de-ngan baik. Pendeta Wilson dan Pdt. Alberto C. Gulfan, Jr. masing-masing menanam pohon setelah sebelumnya me-manjatkan doa. Setelah itu rombongan langsung menuju ke Aula Alumni Center. Namun langkah cepat mereka ter-tahan sejenak oleh prosesi penyambutan berikutnya yang kali ini disertai pemasangan topi tradisional di kepada Pdt. Wilson.

Rombongan kembali bergegas memasuki aula yang kini sudah penuh. Memasuki ruangan yang megah ini, alunan

musik angklung bergema diikuti oleh suguhan nyanyian oleh Unai Chorale.

Dalam khotbahnya siang itu, Pendeta Wilson tekankan nilai-nilai pendidikan Advent. “Universitas Advent Indo-nesia adalah bagian penting dari gereja kita,” kata Pdt. Ted Wilson. “Kalian adalah bagian penting dalam proses pen-didikan Advent sedunia. Tetap ingat bahwa dasar dari se-mua pengetahuan yang benar adalah pengetahuan tentang Allah.”

Ketua gereja ini juga mengajak para mahasiswa untuk selalu ingat mengapa mereka ada di UNAI, sedangkan me-reka bisa saja berkuliah di universitas lain dengan standar tinggi di dalam bidang ilmu pengetahuan. “Alasan menga-pa Anda berada di sini, benar memperoleh pendidikan, te-tapi alasan yang terpenting adalah untuk mengenal Yesus lebih baik. Komponen rohani yang Anda dapatkan di UN-AI adalah komponen yang penting,” lanjut Pendeta Wilson.

“Satu hal yang penting Anda bawa dari sekolah ini bu-kan saja ijazah, tetapi memiliki hubungan yang lebih erat dengan Yesus.”

Usai acara kebaktian, rombongan tamu langsung me-nuju ke Student Center lantai dua untuk menikmati makan siang bersama untuk selanjutnya kembali ke Jakarta untuk rangkaian pertemuan selanjutnya.

Ibadah Bersama se-Sulawesi UtaraSekitar 40.000 umat Advent berkumpul di

kampus Sekolah Lanjutan Atas Kawangkoan, Tompaso II untuk menghadiri Kebaktian bersama Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted N. C. Wilson.

Kebaktian Sabat pada 16 Februari 2013 ini di-hadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Sinyo Harry Sarundajang yang datang bersama rombongan.

Dalam sambutannya, gubernur memberikan pesan penting kepada jemaat. “Gereja Advent ha-ruslah menjadi pelopor dari persatuan dan kesa-tuan dalam berbangsa dan bernegara,” kata kepala daerah yang meraih gelar doktor honoris kausa dari Universitas lslam Jawa Timur sebagai seorang

tokoh pluralis. “Warga Advent di seluruh Sulawesi Utara harus dapat memegang teguh ajaran agama dan senantiasa hidup di dalam kasih.”

Gubernur Sinyo Sarundajang pernah menjabat di tiga daerah dan walikota terlama yang memimpin satu daerah di lndonesia. Setelah menyampaikan sambutannya, beliau mengikuti kebaktian khotbah dan mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Ted Wilson yang diter-jemahkan oleh Pdt. Noldy Sakul.

Dalam pembukaan khotbahnya, Pdt. Ted Wilson tidak menyangka bahwa dia dapat berdiri dan berbicara di tem-pat yang sama yang mana 29 tahun yang lalu saat Ayahnya

Kiri: RASA SYUKUR: Tanam Pohon kare-na rasa syukur berja-lannya pembangunan Building Science di UNAI. Bawah: Pdt. Ted Wilson disambut di UNAI dengan pe-masangan topi tradi-sional.

34 Adventist World | 04 - 2013

Page 35: aw indonesian 2013-1004

datang sebagai Ketua GC pada tahun 1984 mengunjungi Kawangkoan dan menyampaikan Firman Tuhan.

Pada waktu itu Ayahnya berkhotbah di lapangan terbu-ka, sementara sekarang Pdt. Ted Wilson berkhotbah di da-lam gedung yang besar yang pembangunannya sebagian adalah sumbangan dari ayah Pdt. Ted Wilson.

Dalam khotbahnya Pdt. Wilson menekankan agar kita sebagai umat Advent tidak menjadi legalis. Di saat yang sa-ma juga beliau mengingatkan agar umat Tuhan selalu setia pada imannya kepada Tuhan. Dan tidak mudah terpenga-ruh oleh ajaran-ajaran yang berbeda dengan apa yang su-dah diajarkan oleh gereja.

Beliau juga menyampaikan kepada jemaat, agar tetap menyampaikan pekabaran tiga malaikat kepada dunia ini. Itulah sebagian dari pesan Pdt. Ted Wilson kepada jemaat yang hadir baik dari tiga uni yang sementara mengikuti Lead Seminar maupun jemaat yang hadir dari Manado dan sekitarnya.

Meskipun hujan cukup deras mengguyur, tetapi itu ti-dak menyurutkan semangat umat Tuhan untuk datang berbakti.

Jangan Pernah Gunakan Pikiran Sendiri!

Itu adalah pesan pemimpin tertinggi gereja Advent se-dunia, Ted Wilson pada malam permintaan doa, Rabu, 13 Februari 2013 di Gedung Pertemuan Advent Jalan M.T. Haryono, Jakarta.

Ted Wilson menyampaikan sebuah peristiwa sekaligus sebagai kesaksian, bagaimana Tuhan menolong umat-Nya saat terdesak.

Kisah ini kisah nyata. Diceritakan, di sebuah negara, se-orang wanita yang bukan pengikut Kristus, hidup sebagai seorang wakil walikota di sebuah kota di negara itu.

Pada suatu kali datanglah seorang pendeta membawa proposal pembangunan gereja dan menemui ibu wakil wa-likota. Pendeta ini datang dengan maksud meminta bantu-an agar dibantu dengan sumbangan batu bata. Wakil wali-kota kemudian menerima proposal dan mengatakan agar pendeta itu kembali tiga hari lagi. Tiga hari kemudian, pendeta ini kembali mendatanginya dengan maksud mena-nyakan jawaban proposal. Wakil walikota kemudian men-jelaskan bahwa dia belum sempat membaca proposal itu dan meminta agar nanti kembali tiga hari lagi.

Tiga hari kemudian, pendeta ini kembali datang. Ja-waban wakil walikota sama saja, belum sempat membaca karena sibuk. Pendeta ini tidak menyerah lain kali ia da-tang kembali. Wakil walikota akhirnya tanpa memeriksa menandatangani proposal permintaan batu bata untuk pembangunan gereja itu.

Akhirnya berdirilah sebuah gereja yang begitu megah di kota itu. Empat bulan setelah gereja itu rampung, pada su-atu hari, anak dari wakil walikota ini datang menghampiri

ibunya dan bertanya? “Ibu, apakah ibu punya waktu, aku mau me-nyampaikan sesuatu pada ibu.”' Ibu itu menjawab, “Katakan secepat mungkin kare-na ibu sibuk.” Anak itu berkata, “Ibu dalam beberapa hari ke depan aku berulang tahun yang ke-17, bolehkah ibu me-luangkan waktu untukku untuk sehari saja?” Ibu wakil wa-likota sempat berpikir sebentar membayangkan betapa ba-nyaknya jadwal pekerjaan yang harus ia selesaikan. Di sisi lain, ini adalah hari istimewa anaknya. Akhirnya ia menja-wab, “boleh, untuk sehari, ibu akan bersama-sama dengan kamu anakku” jawabnya. Tiba pada hari ulang tahun anak itu, hari itu tepat pada hari Sabtu. Ibu itu kemudian diba-wa oleh anaknya ke suatu tempat. Anak itu membawa, ibu wakil walikota ke gereja megah yang proposal pembangun-annya pernah ia tidak sempat baca namun ia tanda ta-ngani.

Awalnya ia tidak mau karena ia bukan seorang Kristen. Di sisi lain, Ia berpikir apa nanti yang dikatakan seisi kota jika ia masuk ke gereja itu? Ibu wakil walikota semakin ter-kejut dan galau, ketika mengetahui bahwa anaknya hari itu akan dibaptis. Apa kata dunia?

Tiba acara baptisan, tempat baptisan kebetulan agak ja-uh dari gereja. Dengan tertatih-tatih karena sedikit ada masalah di kaki anak itu, anak itu berjalan menuju kenda-raan yang disediakan untuk menuju kolam baptisan. Anak itu kemudian meminta ibunya untuk memapahnya dan bersama-sama dengan kendaraan yang disediakan. Ibu itu mengatakan ia akan menggunakan kendaraan fasilitas wa-likota.

Anak itu kemudian meminta dengan sangat agar ia ber-sama ibunya di hari ulang tahunnya. Akhirnya mereka ber-sama. Tiba di kolam baptisan, sesaat sebelum prosesi bap-tisan, terlihat anak itu berbicara dengan serius bersama anak lain. Tidak lama kemudian anak itu melompat-lom-pat kegirangan dan berlari keliling kolam lalu mendekati ibunya.

Anak itu berkata, “Ibu... kata pendeta, ibu boleh juga dibaptis dengan aku.” Ibu wakil walikota sangat terkejut. Ia sama sekali tidak pernah tahu apa itu Kristen, ia tidak per-nah membaca Alkitab.

Ia berkeringat membayangkan akan cemoohan orang banyak dan suaminya. Karena aturan di negara itu tidak boleh sesuatu apa pun dilakukan oleh seorang istri tanpa persetujuan suami. Anak itu kemudian meminta sambil menangis untuk hadiah ulang tahunnya, agar ibunya juga dibaptis. Ibu wakil walikota akhirnya ikut dibaptis.

Mereka mendapatkan sertifikat baptisan dan disimpan sangat rapi agar suaminya tidak mengetahui peristiwa bap-

LIPUTANKHUSUS

04 - 2013 | Adventist World 35

Page 36: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

tisan itu. Mulai sejak saat itu ibu wakil walikota mulai membuka Alkitab ingin tahu tentang kristen. Ia pun kemu-dian jatuh cinta kepada Yesus. Empat bulan kemudian, de-ngan tergesa-gesa anak itu menghadap ibunya dan berkata “Ibu... kita akan mendapatkan celaka, Ayah menemukan surat baptisan kita.” Anak dan ibu itu panik. Kemudian saat sarapan pagi, mereka bertiga duduk di meja makan. Lalu suaminya bertanya, “apakah yang telah kamu lakukan de-ngan ini?” Bentaknya sambil menunjukkan surat baptisan itu.

Ibu wakil walikota terkejut, bingung dan tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian ia mengingat bahwa ada janji Tuhan saat ia membaca Alkitab. Di dalam hati ia berdoa, meminta jawaban dari Tuhan agar ia bisa menjawab perta-nyaan suaminya. Saat itu juga Tuhan menjawab doanya, mulutnya mulai terbuka dan keluarlah kata-kata: “Suami-ku... yang tersayang, lihatlah tanggal yang tertera di sertifi-kat baptisan itu, jika sejak tanggal itu, perilakuku bertam-bah buruk—aku akan membuang semua yang sudah aku lakukan.

Tapi jika ternyata aku semakin sayang dan bertambah baik, baik sebagai istri maupun sebagai ibu—aku mohon engkau mempertimbangkan apa yang sudah aku lakukan.

Suami dari wakil walikota ini tidak dapat berbuat apa-apa karena kenyataannya dalam empat bulan terakhir istri-nya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Ia pun kemudian menyelidiki Alkitab dan juga jatuh cinta pada Yesus dan menerima baptisan.

Sebagai anggota GMAHK, kita semua hendaknya me-nyampaikan pekabaran tiga malaikat ke semua orang. Na-mun jangan pernah menggunakan pikiran sendiri, karena Roh Kudus dipastikan akan menuntun mulut kita berbica-ra sesedikit apa pun pengetahuan kita akan Firman Allah.

Tidak Ada yang Membatasi Maksud AllahBangunan tahap dua Rumah Sakit Advent Mana-

do (RSAM) diresmikan oleh Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted Wilson dan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Sinyo Harry Sarundajang hari Jumat (15/02/2013).

Dalam khotbahnya, Pdt. Ted Wilson mengimbau agar institusi ini terus menjadi teladan dalam kebaik-an serta berperan aktif memberikan pertolongan ke-pada masyarakat.

“Ingat bahwa gedung pelayanan kesehatan ini di-bangun dengan misi membagikan kasih Allah,” kata Pdt. Wilson. “Tidak ada yang membatasi kebaikan Al-lah yang mengalir melalui Rumah Sakit Advent Ma-nado ini.”

Dari pihak gereja, turut hadir Ketua GMAHK Di-visi Asia Pasifik Selatan, Pdt. Alberto C. Gulfan, Jr. dan ibu, Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Ba-

rat Pdt. J. S. Peranginangin serta jajarannya. Turut hadir dalam kesempatan ini adalah rombongan gubernur terdiri dari jajaran pemerintah kota, kepolisian daerah, angkatan udara, angkatan laut, angkatan darat, muspida dan para donatur.

Pendeta Wilson menjelaskan bahwa peran setiap dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya adalah untuk berbi-cara dengan ramah sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan. “Ingat bahwa kalian adakah pengkhotbah yang diutus kepada para pasien,” kata Wilson. “Peresmian bangunan yang baru adalah saksi terhadap apa yang Allah ingin lakukan kepada orang-orang di Kota Manado.”

Menurut Gubernur S. H. Sarundajang, pengembangan fasilitas ini menjadi jawaban atas beberapa sasaran pemba-ngunan yang menjadi prioritas daerah antara lain pengen-tasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja.

Gubernur yakin kehadiran RS Advent Manado sangat membantu pemerintah mengentaskan masalah kesehatan.

36 Adventist World | 04 - 2013

Page 37: aw indonesian 2013-1004

Beberapa poin penting rencana pembangunan kesehatan, pencapaian umur harapan hidup, penurunan angka kema-tian bayi; dan penurunan prevalensi gizi kurang pada bali-ta.

“Upaya pemantapan peran rumah sakit swasta juga ter-masuk dalam program pemerintah,” kata Sarundajang. “Rumah sakit Advent Manado adalah representasi pengem-bangan sumber daya kesehatan masyarakat dan jawaban tepat dalam konteks pembangunan dan berkelanjutan.”

RSAM dibangun tahun 2008 lalu dengan 25 karyawan. Hari ini terdapat 265 karyawan dengan kapasitas 90 kapa-sitas tempat tidur.

“Di bagian awal kita hanya mempunyai semangat yang besar,” kata Direktur RSAM, Dr. Eddy Antouw. “Melalui doa dan berkat Tuhan, banyak donatur sudah membiayai pengembangan tahap kedua Rumah Sakit ini.”

Kehidupan Rohani Para Administrator

Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted Wilson memberikan penataran kepemimpinan kepada 300 peserta Leadership Conference atau Konferensi Kepemimpinan. Inilah perlaja-ran yang ia bagikan:

LEAD Conference bukan sekadar program, tetapi meru-pakan mandat surgawi. Kepemimpinan Kristen mengarah-kan gereja untuk membawa pekabaran unik. Pekabaran ti-ga malaikat dan malaikat khusus.

Tema kita, Revival and Christian Life dari pemimpin ge-reja Advent. Sangat penting hubungan dengan Yesus ini. Inilah yang diperlukan untuk bekerja baik, tetapi untuk memberkati orang lain.

GMAHK lama dikenal mempromosikan hidup seim-bang, aspek mental, rohani, sosial. Hidup Anda sebagai pe-mimpin rohani harus dibimbing dengan hal ini. Kerohani-an Anda akan dikendalikan oleh hubungan Anda dengan Tuhan dan firman.

Mikha 6:8 adalah uraian terbaik pemimpin tentang ro-hani. Tuhan menunjukkan apa yang baik dan benar. Apa yang dia tuntut? Tiga hal. Jangan lupakan hal ini sebagai pemimpin.

Lakukan apa yang benar dan adil. Ya, ikut Firman Tu-han, ikuti policy gereja, tetapi terus dituntun oleh Allah da-lam belas kasihan. Di atas segalanya, berjalan dalam keren-dahan hati.

Jangan pikir bahwa sebagai pemimpin, saya berkuasa. Ingat, berjalanlah dalam kerendahan hati. Bila hal ini dipe-nuhi, Anda akan menjadi pemimpin rohani yang penuh kuasa.

Itulah panggilan Allah bagi kita. Lakukanlah yang be-nar. Jangan terlalu kaku sehingga lupa menjadi baik. Sadar-lah bahwa hanya Allah sumber jawaban.

Bila ayat ini dipenuhi, Allah akan menuntun hidupmu sesuai Kolose 1:9-18, Paulus membuat kita memahami pe-

ngetahuan atas kehen-daknya. Berjalan layak bersama Tuhan, me-nyenangkan hatinya, berbuah dalam hidup, semakin bertambah pengetahuan akan Al-lah.

Hubungan dengan Kristus membawa kuasa dalam pe-ngaruh. Ada 20 perkara bila kita punya hubungan dengan Kristus.

1. Belajar dan Meyakini Alkitab sebagai Firman Allah apa adanya.

Sebagai pemimpin rohani, Alkitab harus menjadi pusat dari segala yang kita lakukan. Inilah firman. Kita tidak me-nyembah buku, kita menyembah penulis buku ini. Kristus adalah firman, Firman itu menjadi manusia. Dia tinggal-kan firman-Nya. Saya percaya bahwa Yesus akan segera da-tang, itu sebabnya penting ada kebangunan rohani, diba-ngunkan oleh firman-Nya, membaca 1 pasal setiap hari. Itu sebabnya ada misi ke kota-kota besar di SSD dan dunia.

Penginjilan terbesar yang pernah kita lakukan di dunia ini akan segera dimulai. Target kita 630 kota sudah dijang-kau di akhir tahun 2015. Pendekatan menyeluruh, dengan orang muda, rumah ke rumah menginjil, gunakan media, gunakan penerbitan, kesehatan, pelayanan masyarakat.

Tapi semua ini berdasarkan Firman Allah. Iblis akan gunakan segala cara untuk mengesampingkan buku ini. Se-bagai pemimpin rohani, jangan sampai hal ini terjadi. Te-rimalah Alkitab ini sebagaimana adanya.

2. Terima dan Percaya 28 Doktrin Alkitab Ada yang katakan bahwa Kedatangan Yesus hanya di

hati. Penciptaan bukan 6 hari. Ini anggapan orang. Belajar Alkitab setiap hari. Gunakan metode sejarah Alkitabiah. Yakinlah akan 28 doktrin. Ketahuilah apa isinya. Beri ma-kan umat. Ajarkan. Promosikan.

3. Percaya Sepenuhnya atas tuntunan Roh NubuatTerima ini sebagai karunia Allah yang terbesar. Baca

roh nubuat setiap hari. Ini adalah penggenapan kitab Wah-yu. Mari secara serius tanggapi buku roh nubuat.

4. Senantiasa hidup dalam doa secara aktifBagaimana orang bisa hidup tanpa doa? Seberapa si-

buk, engkau tidak bisa eksis tanpa doa. Minta petunjuk Tuhan, apakah memimpin rapat, proyek, kegiatan, hadapi masalah, setiap hari. Berdoa.

5. Meyakini kebangunan rohani dan reformasi.Kita sedang hidup di era Laodekia. Rendahkan diri di

LIPUTANKHUSUS

04 - 2013 | Adventist World 37

Page 38: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

hadapan Allah. Minta sesama rekan untuk bersama meminta bantuan Roh Kudus. Kebutuh-an terbesar adalah kebangunan yang sejati.

6. Bagikan imanmu.Bukan hanya tugas anggota atau pemimpin Pelayanan

Perorangan. Kita semua adalah bagian dari jemaat. Bersiap digunakan oleh Allah. Rela untuk memberi teladan.

7. Tinggikan Kristus, kebenarannya dan bait suci. Sadari bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia, itu-

lah yang disebut dibenarkan. Kuasa Roh Kudus membuat kita hidup seperti Dia, itulah pengudusan. Ini digambar-kan oleh pelayanan di bait suci. Kristus menghidupkan hi-dup yang sempurna.

8. Beritakan Pekabaran Tiga MalaikatOrang Advent harus kabarkan ini. Harus dikabarkan

dengan suara nyaring. Ini adalah saksi yang berkuasa. Ja-waban atas sekularisme. Memanggil orang kembali kepada penyembahan yang benar. Ingatkan umat pentingnya pe-kabaran ini. Roh Kudus akan memperlengkapi kita.

9. Miliki hidup yang berseri-seri. Jadikan kehidupan Advent tampil menarik, bukan be-

ban berat. Jadilah positif dalam hidup. Bawakan hal-hal yang bahagia. Beri dorongan. Jadilah pendamai. Jadilah ba-gian dari solusi bukan sumber masalah. Jadilah orang yang disenangi. Yesus mau kita jadi bagian dari pelayanan pen-damaian.

10. Jadilah orang yang setia dan tegasAkui pencapaian orang lain. Jadi pemimpin rohani yg

selalu memberi dorongan. Ingat, kepemimpinan Anda penting.

11. Percaya pada tuntunan AllahAllah sedang menuntun umat yang sisa ke hari keme-

nangan. Inilah pergerakan Advent yang besar. Ketahuilah bahwa Allah memanggil gereja untuk peran unik di waktu yang unik.

Meski kelihatan akan jatuh, tapi gereja akan terus maju. Akan ada mereka yang berseru melalui email dan traktat keluarlah engkau dari Advent yang sudah Babilon.

12. Pastikan untuk olahraga dan makan dengan benar. Kita ajarkan hidup sehat. Tapi pemimpin sering tidak

ikuti nasihat yang kita ajarkan. Nasihat bagi Anda dan saya, ikuti olahraga, tidur, istirahat, rekreasi, semua mempenga-ruhi hidup rohani. Gunakan waktu untuk olahraga. Otak

akan lancar.Akan semakin banyak penyakit dalam daging hewani.

Kalau makan daging, pastikan tepat. Saya usulkan diet ta-naman yang murni, rasa lebih baik, Tuhan akan berkati Anda. Ini adalah antara Anda dan Tuhan, buatlah keputus-an.13. Jadilah adil dan seimbang

Umat Tuhan memiliki latar belakang yang berbeda. Ja-dilah adil. Evaluasi semua secara hati-hati. Jangan pilih ka-sih. Buat keputusan yang masuk akal dan sesuai prinsip Al-kitab. Minta nasihat dari roh nubuat.

14. Jadilah pendengar yang baik.Pemimpin rohani akan mendengar sebelum berbicara.

Jangan melompat kepada kesimpulan. Carilah sisi lain da-lam kasus. Simpan komentar sebelum semua informasi di-dapati. Tunggu dan dengar. Rela untuk belajar.

15. Minta nasihat orang lain. Jangan percaya bahwa Anda tahu semua. Meminta nasi-

hat dari bawahan bukan hal yang merendahkan. Tentu da-ri orang yang Anda percayai.

16. Membela yang benar. Membela yang benar. Alkitab katakan sedapat mung-

kin agar kita disenangi orang. Tetapi jangan takut berdiri membela yang tidak populer. Berdiri teguh untuk apa yang benar.

17. Membela mereka yang tidak punya suara/hak.Jadilah suara bagi mereka. Minta tuntunan Allah dalam

melakukannya. Ikuti cara Yesus membela mereka janda, dan yatim piatu

18. Minta hikmat setiap hari.Yakobus 1:5 menyatakan kepada kita bahwa kita harus

akui bahwa tanpa kuasa surga, tidak ada kuasa.

19. Diatas kehormatan adalah kerendahan hati. Dia yang akan jadi pemimpin haruslah menjadi hamba.

20. Percaya bahwa Yesus akan datang segeraTerima nubuatan bahwa Yesus akan segera datang. In-

gat selalu nasihat hamba-Nya Ellen G. White bahwa seba-gai pemimpin kita harus “semakin dekat kepada Allah” (Selected Messages, jld. 2 hlm. 376).

Demikianlah rangkuman nasihat yang dipaparkan oleh Pdt. Ted N.C. Wilson dalam rangka Lead and Development Conference di Manado pada bulan Februari 2013 lalu. n

—Dilaporkan oleh Bruce Sumendap, Komunikasi UIKB dan Denis Ginting, DKI Jakarta.

LIPUTANKHUSUS

38 Adventist World | 04 - 2013

Page 39: aw indonesian 2013-1004

InteGrated evanGelIsm

tantanGan itu menantanG

Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

Pulau Yapen (Serui) bagian Timur

Puji Tuhan atas segala berkatNya dan kasihNya yang sudah kita terima dalam hidup kita.

Selama dua hari, Senin dan Selasa, tanggal 4-5 Februari 2013 telah diadakan seminar Integrated Evangelism untuk para pelayan Tuhan di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, para pendeta, intern dan pra intern beserta istri. Tujuan dari acara ini adalah untuk membekali para hamba Tuhan dalam pelayanan di jemaat melalui seminar Integrated Evangelism "Win! Wellness Homes Of Hope Care Group Training." Acara ini dilaksanakan di gedung Taman Anggrek Taman Mini Indonesia.

Ada pun yang menjadi nara sumber adalah para pemimpin kita dari divisi dan yang hadir adalah: Pdt. J.Lubis, Pdt. Jonatahan Catolico, Pdt. Abraham Carpena, Ibu Helen Gulfan, Pdt. Vivencio Bermudes dan Mickey Bankhead. Juga semua pemimpin kita dari UIKB dan Konferens DKI Jakarta. Pembekalan ini sangat bermanfaat dalam mempraktikkan care group di jemaat-jemaat di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Buku Petunjuk dan pelatihan sudah diberikan kepada semua gembala jemaat untuk menjadi pelatih di jemaat masing-masing. Dan bahan untuk care group ini sangat bagus karena sudah di cetak di Percetakan Advent Indonesia dan segera dikirim ke Konferens DKI Jakarta dan disiapkan juga CD untuk mempermudah pelaksanaan program ini.

Harapan kita bahwa semua keluarga akan tergabung dalam care group ini, tentunya dengan pelatihan di jemaat yang dilakukan oleh gembala jemaat. Dan kita harus merasakan dulu

dalam keluarga kita. Karena melihat bahan yang sangat baik ini kita akan semakin merasakan kebahagiaan dan pentingnya kesehatan dalam keluarga. Karena dalam bahan ini yang lebih banyak disoroti adalah pola hidup sehat.

Tentu ini bisa terlaksana atas dukungan dan kerja sama semua anggota jemaat dan majelis dan para ketua dan gembala jemaat, dan yang paling penting adalah kesatuan melalui kecurahan Roh Kudus dalam hidup kita masing-masing. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Tantangan adalah sebuah kata yang lazim bagi manusia da-lam keterkaitannya dengan seluruh unsur kehidupan. Begi-

tu pula dengan yang disebut pelayanan penginjilan tidak luput dari yang namanya tantangan. Beda tempat beda orang, beda warna kulit, jenis rambut, budaya, bahasa dan banyak hal ter-masuk beda tantangan. Tapi tujuan dari setiap tantangan itu adalah mendewasakan setiap orang yang melayani bahkan tan-tangan-tantangan itu akan menumbuhkan iman semakin kuat di dalam Tuhan.

Tantangan yang berat di suatu tempat belum tentu dianggap berat bagi orang di tempat lain. Untuk itu, berita kali ini yang kami laporkan bukanlah membesar-besarkan tetapi sekadar berbagi dengan harapan menjadi berkat bagi yang membaca.

Sudah 24 tahun GMAHK Jemaat Dawai yang terletak di Ka-bupaten Kepulauan Yapen (Serui) melewati tantangan demi tantangan. Begitu sulitnya pekabaran Advent menerobos tem-bok-tembok raksasa gereja mayoritas. Tetapi Tuhan tidak per-nah membiarkan umat-Nya berjalan sendiri karena janji-Nya dalam Mzm. 23:1-6 bahwa Ia adalah Gembala yang akan me-nuntun umat-Nya berjalan melewati setiap tantangan.

Diusia yang bisa dibilang menanjak dewasa ini, Jemaat Dawai telah mengalami kemajuan dalam pelayanan yaitu dior-ganisasinya Cabang Sekolah Sabat Kerenui menjadi perkumpul-an pada tanggal 17 Oktober 2012 dan Cabang Sekolah Sabat Waindu menjadi perkumpulan pada tanggal 24 November 2012 dan kedua-duanya diorganisasi oleh Pdt. Willis Suebu, M. Min

04 - 2013 | Adventist World 39

Page 40: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

sebagai Dir. SS/PP Daerah Misi Papua yang sekarang sudah menjadi Sekretaris Eksekutif Daerah Misi Papua Barat.

Jemaat berharap kedua perkumpulan yang telah diorganisa-sikan tahun 2013 ini akan ditingkatkan statusnya menjadi jema-at. Dengan semangat yang baru oleh karena hadirnya Kel. Pdt. James Waropen Takaendengan sebagai ketua/pendeta wilayah yang baru maka kami berkeyakinan harapan itu bisa terealisasi pada tahun ini. Pada tanggal 13-17 Februari 2013 baru-baru ini, Pdt. James Waropen mengambil kesempatan untuk berkunjung ke wilayah pelayanan bagian Timur Pulau Yapen (Serui) yang terdapat 2 jemaat dan 2 perkumpulan yakni Jemaat Dawai dan Kurudu serta Perkumpulan Kerenui dan Waindu.

Setelah menempuh perjalanan laut dengan menggunakan speed boat selama kurang lebih 1 jam 30 menit, hamba Tuhan

ini tiba dengan selamat di Pantai Dawai dan dijemput oleh Pdt. M. Bawengan sebagai pendeta Jemaat Dawai dan Kurudu. Setibanya di Dawai, beliau langsung me-ngunjungi gedung Gereja Perkumpulan Kerenui dan ke-mudian kembali ke Dawai untuk persiapan ibadah Rabu malam. Walaupun sederhana, beliau disambut dengan hangat dan penuh semangat oleh anggota Jemaat Dawai dengan disematkannya kembang oleh salah satu anggota pionir yaitu Sdr. Lukas Reba. Pada hari Sabat diadakan Sabat gabungan antara Jemaat Dawai dan Perkumpulan Kerenui. Mulai dari Diskusi Sekolah Sabat hingga semi-nar pada sore hari, hamba Tuhan ini melayani umat de-ngan penuh kuasa.

Besoknya, hari minggu tanggal 17 Februari 2013 de-ngan menggunakan speed boat, Sdr. Lukas Reba dan ber-sama beberapa anggota jemaat mengadakan perjalanan

ke Pulau Kurudu untuk mengunjungi umat Tuhan di Jemaat Kurudu. Tan-tangan yang kami hadapi adalah om-bak akibat dari angin keras yang ber-tiup dan derasnya arus di Selat Saso-rai yang harus dilewati. Tetapi mukji-zat yang terjadi adalah sewaktu hen-dak merapat di pantai Desa Kurudu, kami dapat merapat dengan selamat. Pada hal, warga sekitar serta umat Tuhan yang ada di sana mengatakan bahwa beberapa hari ini cuaca buruk tetapi pada hari ini cuaca baru bersa-habat. “Hari ini kan yang datang ada-lah para malaikat,” kata salah seorang anggota gereja. “Jadi cuaca bagus,” lanjutnya.…” Pelayanan hanya ber-langsung dua jam setelah Pdt. James Waropen diperkenalkan kepada ang-gota-anggota jemaat di rumahnya masing-masing dan kemudian meng-antar kami rombongan kembali ke pantai untuk berangkat kembali ke Dawai. Puji Tuhan semua yang telah dilakukan dalam pelayanan perdana

bagi pendeta wilayah yang baru ini berjalan dengan baik. Sebe-lum meninggalkan umat Tuhan, kami berjanji untuk kembali lagi oleh karena ada tiga orang diakenes dan 1 orang diaken yang akan diurapi. Walaupun tantangan ombak ketika perjalan-an kembali menerpa speed boat yang kami tumpangi tetapi su-kacita bertemu umat Tuhan dan melayani mereka membuat kami tidak merasa takut sedikit pun. Doakan kami umat Tuhan yang ada di Wilayah Serui agar terus semangat melayani walau-pun penuh tantangan. Jemaat-jemaat di Kepulauan Yapen ada-lah: Serui Kota, Kabuaena, Yapan, Papuma, Ansus, Dawai, Ku-rudu, Perkumpulan Waindu, Perkumpulan Kerenui, CSS Wans-ma dan Mariadei. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Michael Bawengan, Pulau Yapen.

40 Adventist World | 04 - 2013

Page 41: aw indonesian 2013-1004

Pena inspirasi menyatakan kepada kita bahwa “kita telah datang kepada waktu di mana setiap anggota gereja seharusnya melakukan pekerja-

an misionaris kesehatan” (Testimonies, jld. 7 hlm. 62). Pekerjaan ini Tuhan berikan kepada kita agar manu-sia bisa merasakan pelayanan Kristus melalui pekerja-an misionaris kesehatan. Itulah yang dinyatakan da-lam Testimonies, jld. 9 hlm. 168 Ellen White menu-liskan bahwa “Kristus tidak lagi berada di dunia ini sebagai pribadi, pergi ke kota-kota besar, kota-kota kecil, dan ke desa-desa kemudian menyembuhkan yang sakit. Tetapi, Dia telah menugaskan kita untuk membawa ke depan pekerjaan misionaris kesehatan yang Ia telah mulaikan.”

Untuk itulah, dalam amanat pembukaan, Pdt. Allan Pasu-huk, dosen Fakultas Filsafat Universitas Klabat menyatakan bahwa perlu ada pelatihan yang akan mempersiapkan umat Tu-han untuk melakukan pekerjaan ini. Acara pembukaan ini me-rupakan pembukaan dari dua pelatihan medical missionary yai-tu pelatihan satu bulan misionaris kesehatan yang diadakan di kampus Eden Way Wellness Center yang akan berlangsung dari pembukaan tanggal 17 Februari sampai penutupan pada tang-gal 23 Maret 2013 yang diikuti oleh 10 peserta dari 1000 Mis-sionary dan 3 utusan dari jemaat dan juga merupakan pembu-kaan dari pelatihan satu semester misionaris kesehatan yang di-

Pelatihan misionaris Kesehatan di manadoEden Way Wellness Center

adakan di kampus Universitas Klabat yang diikuti oleh hampir 40 peserta yang datang dari berbagai fakultas di Universitas Kla-bat.

Sebelum amanat pembukaan, sdr. Markus Sulaiman, Sekre-taris Healing Way Indonesia (HWI) memberikan penjelasan ba-gaimana Tuhan menuntun pergerakan misionaris kesehatan di Indonesia melalui HWI. Beliau menyaksikan banyak mukjizat yang Tuhan telah buat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Mari kita doakan pekerjaan ini, supaya banyak orang akan diberkati melalui pekerjaan misionaris kesehatan. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Eden Way Wellness Center.

smP advent serui diKunjunGi KePala Kementerian aGama KabuPatenKepulauan Yapen (Serui)

Rabu, 20 Februari 2013, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Advent Serui menerima kunjungan Kepala Kementerian

Agama Kabupaten Kepulauan Yapen yaitu bapak Amsal, dalam kunjungan kerja serta kegiatan penyuluhan bagi sekolah-sekolah yayasan bagi Kristen maupun Islam. Da-lam kunjungannya ke SMP Advent Serui beliau mema-parkan seminar seputar Narkoba sekaligus memotivasi generasi muda gereja untuk menjaga tubuhnya sebagai bait suci Allah dengan mengutip ayat-ayat Firman Tuhan.

Tubuhmu adalah bait suci Allah, katanya sambil mengajak anak-anak didik untuk memperhatikan hal ter-sebut dengan serius. Kita harus mempromosikan cara hi-dup yang sehat, apalagi kita sekolah di sekolah Kristen, lanjut beliau. Bapak Jess Weol sebagai Kepala Sekolah SMP Advent beserta guru-guru menyambut beliau de-ngan senang hati. Kegiatan ini bertepatan dengan kegiatan rutin sekolah yaitu acara chapel yang jadwalnya jatuh pada

hari Rabu. Kedua siswi, masing-masiing Ellen Rumandewai dan Treisya Erari mengambil bagian sebagai pembawa acara dengan

04 - 2013 | Adventist World 41

Page 42: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

menggunakan dua bahasa (bahasa Inggris dan bahasa Indone-sia) yang merupakan bagian dari program sekolah setiap acara chapel tetapi juga merupakan promosi bagi pemerintah yang hadir. Acara diakhiri dengan doa khusus oleh Pdt. James Waro-pen, S.Ag. sebagai Ketua Wilayah Misi Kepulauan Yapen.

Dalam laporan ini, kami juga sekaligus melaporkan kegiat-an rutin SMP Advent Serui yang baru-baru ini dengan perto-longan Tuhan melalui anjuran Direktur Pendidikan GMAHK Daerah Misi Papua, Bapak Meshak Waramori, M. Pd yaitu doa pada jam 7 pagi. Sebelumnya, pada pukul 6 pagi, Kepala Seko-

lah telah memperdengarkan lagu-lagu rohani melalui pengeras suara sekolah. Hingga pukul 7 pagi, lagu instrumen “Inilah Jam Ku Berdoa” diputar sebagai tanda waktunya berdoa. Kelompok-kelompok doa mulai dari 2 orang hingga 6 orang bahkan lebih dibentuk dan suasana sekolah diliputi dengan suasana doa. Ki-ranya lewat program doa ini, anak-anak didik yang kebanyakan bukan Advent dapat mengenal kebenaran sesungguhnya dan menjadi anak-anak Tuhan yang setia. n

—Dilaporkan oleh Pdt. M. Bawengan, S.Ag., Kepulauan Yapen (serui).

masterChef baKti Wanita adventBatam Mas, Sumatera Tengah

Hari minggu pagi, 3 Maret 2013 setelah selesai acara Me-nara Doa, BWA (Bakti Wanita Advent), Jemaat Batam Mas sedang melakukan acara perlombaan masak antar

BWA Batam Mas yang dipimpin oleh Ibu Deny Papudi selaku Pemimpin BWA Batam Mas. Acara ini berjalan cukup seru dan semua kelompok yang sudah ditentukan ada berjumlah empat kelompok ditambah kelompok pemudi, sudah bersiap-siap un-tuk menyiapkan segala keperluan—keperluan yang berhubu-gan dengan masak memasak baik itu kompor, wajan, dan me-nu makanan yang ingin diolah.

Panitia sudah menentukan menu apa yang ingin diperlom-bakan, antara lain mi goreng dan nasi goreng, kelompok pemu-di yang begitu semangatnya mengikuti acara ini semua ber-gembira. Setelah selesai semuanya maka tim juri yang sudah di-

pilih, Pendeta Sinambela dan ibu serta Bapak Deny Papudi akan bersiap-siap untuk mencicipi segala masakan yang sudah siap untuk dicicipi. Semua kelompok tegang dan berdebar—debar memikirkan tim mana yang akan jadi pemenangnya.

Akhirnya setelah tim juri selesai menilai semua kelompok, diumumkan langsung oleh ibu gembala dan pemenangnya ja-tuh kepada kelompok IV yang dipimpin Ibu R. Simbolon. Kami mengucapkan selamat buat pemenang. Semoga dengan acara ini semua BWA semakin hari semakin akrab dan nama Tuhan ditinggikan. n

—Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept.Komunikasi GMAHK Batam Mas.

42 Adventist World | 04 - 2013

Page 43: aw indonesian 2013-1004

PenGorGanisasian dan PeletaKan batu dasarGMAHK Jemaat Bitunuris Selatan

Puji dan syukur kepada Tuhan karena berkat-Nya selalu menjadi bagian kita. Setelah selesai mengikuti acara Lead-ership Education And Development Seminar pada tanggal

15-18 Februari 2013 di Hotel Grand Kawanua-Manado, para pemimpin Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) Pdt. Edison Ta-kasanakeng bersama Pdt. Warno Suleh, sebagai Sekretaris Ekse-kutif DMNU dan Pdt. Fery Macpal, Direktur Komunikasi dan Pelayanan Penatalayanan DMNU segera berangkat ke Kabupa-ten Kepulauan Talaud sehubungan dengan kegiatan yang me-mang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya yaitu pengor-ganisasian dan peletakan batu dasar gedung GMAHK yang ba-ru di DMNU yang berada di Desa Bitunuris Selatan Distrik Ta-laud Selatan di bawah pelayanan Pdtm. Angky Tumbal.

Acara pengorganisasian dan peletakan batu dasar rumah ibadah telah disiapkan dan telah berjalan dengan baik pada ha-ri Kamis, 21 Februari 2013 dan mendapat sokongan semua pi-hak. Ada pun lokasi tanah di mana bangunan gedung gereja di-dirikan, adalah pemberian dari keluarga Bambulu-Wando yang berukuran 32,5 kali 15,4 meter. Dalam acara ini sambutan ha-ngat telah disampaikan oleh pemerintah kabupaten dan keca-matan serta tua-tua adat desa setempat. “Kerohanian harus ber-tumbuh dan iman harus berkualitas, ungkap Bapak Lukas Bawiling sebagai asisten I pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud mengawali sambutannya. “Pemerintah jangan menim-bulkan konflik dalam kegiatan gerejani tetapi melindungi ma-syarakat,” tambahnya lagi. Tak ketinggalan juga pemerintah Ke-

camatan Salibabu yang tercetus dalam sambutan hangatnya, ”pelayanan gereja harus lebih dekat dan maksimal,” kata Bapak Sunarko yang kelihatan begitu akrab dengan warga setempat. “Gereja harus ada perkembangan” kata tua-tua adat desa, Ba-pak Alex Porobaten.

Dalam acara istimewa ini, khotbah pengorganisasian dan peletakan batu dasar rumah Tuhan telah disampaikan oleh ke-tua GMAHK DMNU, Pdt. Edison Takasanakeng dengan penuh semangat yang di ambil dari kitab Nehemia 6:1-19, ”Jadikan pekerjaan Tuhan sebagai yang utama dan tujuan kita mendiri-kan rumah Tuhan adalah kita boleh bertemu Tuhan.” Beliau ju-ga menambahkan, dalam membangun rumah Tuhan ada ba-nyak tantangan tetapi kita harus maju terus dalam persatuan se-bagai satu jemaat Allah yang hidup.

Acara peletakan batu dasar berlangsung dengan baik dan di tutup dengan doa syukur oleh Pdt. Warno Suleh. Dan acara pengorganisasian jemaat berakhir pula dengan acara istimewa yakni Perjamuan Kudus bersama. Dengan demikian kita puji Tuhan, telah lahir jemaat yang ke-55 yaitu Jemaat Bitunuris Se-latan di DMNU. Selanjutnya seluruh warga jemaat dan para ta-mu menikmati jamuan kasih bersama yang sudah disediakan oleh seluruh anggota jemaat yang berdedikasi tinggi dalam me-layani Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Fery Macpal, S.Ag., Komunikasi DM-NU.

04 - 2013 | Adventist World 43

Page 44: aw indonesian 2013-1004

DARI INDONESIA

meminta Curahan roh KudusJemaat Tidar 2 Surabaya

Pada hari Minggu, tanggal 10 maret 2013 bertempat di Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Tidar 2 Suraba-ya, dimulai pukul 19.00 WIB dan berlangsung lebih ku-

rang satu jam, telah dimulai pembukaan doa bersama yang di-rencanakan diadakan setiap malam selama sepuluh hari.

Dengan duduk di tikar lesehan dihadiri oleh anggota dan majelis jemaat. Dalam pembukaan tersebut Pdtm. Agustinus Subagio sebagai gembala jemaat memberikan renungan mem-bacakan 2 Tawarikh 7:14 dengan penekanan bahwa Tuhan me-nasihatkan kepada kita, bilamana kita selalu merendahkan didi dan berdoa memohon kepada-Nya, maka Tuhan akan meng-ampuni dosa-dosa kita.

Kemudian gembala jemaat menjelaskan, bahwa tujuan kita mengadakan doa bersama selama sepuluh hari dari malam ke malam ialah: (1) Jemaat Tidar 2 memohon kepada Tuhan un-tuk mendapatkan curahan Roh Kudus, agar banyak jiwa yang mengenal kebenaran dan berserah diri menerima Yesus menja-di Juruselamat pribadi. (2) Supaya kita selalu bersama-sama mempersatukan iman kepercayaan kita kepada Tuhan, dan juga mempersatukan iman kita kepada saudara-saudara kita seiman, untuk bekerja melayani pekerjaan Tuhan. (3) Membangun per-tumbuhan rohani kita, agar kita lebih teguh, percaya sepenuh hati dan tetap setia sambil menunggu kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus yang kedua kali.

Dengan hikmat dan khusyuk, dipimpin oleh gembala jema-at dan diselingi lagu-lagu pujian, jemaat yang hadir berdoa ber-gantian, sehingga semuanya ikut ambil bagian dalam meman-jatkan doa dan permohonan kepada Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Roefsahar, anggota majelis GMAHK Jemaat Tidar 2 Surabaya.

PeKan doa: revIved by hIs WordSLA Advent Mebali Tana Toraja

Pendeta M.L. Saluy, S.Th, MPH (Ketua GMAHK Luwu Ta-na Toraja) mengadakan pekan doa di Sekolah Lanjutan Advent Mebali Tana Toraja, tanggal 4-9 Maret 2013. Te-

manya adalah “Revived by His Word.” Pekan doa yang setiap hari dihadiri sekitar 300 murid SMP,

SMA dan SMK bersama para guru dan staf benar-benar mem-berikan kekuatan iman bagi penghuni kampus SLA Mebali, ter-

lebih dalam menghadapi masalah tanah sekolah yang ingin di-ambil alih oleh masyarakat sekitar. Pdt. M. L. Saluy mengada-kan doa khusus di waktu subuh bersama dengan guru-guru dan para murid untuk masalah tersebut, juga mendoakan para sis-wa yang akan menghadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Ak-hir Sekolah tahun 2013. Beliau juga mengadakan konseling bagi para murid yang rindu mendapatkan nasihat dan arahan.

Puncak acara pekan doa berlangsung pada hari Sabat, 9 Ma-ret 2013 dengan dibaptiskannya 12 jiwa yang menerima Yesus menjadi Juruselamat melalui upacara baptisan suci. Upacara baptisan dilaksanakan oleh Pdt. Redy Kadang sebagai gembala Jemaat SLA Mebali.

Jiwa-jiwa yang baru lahir ke dalam kebenaran ini diharap-kan akan tetap setia dan turut serta bergabung dengan anggota jemaat menjadi murid dan memuridkan keluarganya bersama orang lain menyongsong hari maranatha yang sudah semakin dekat. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Direktur Komu-nikasi GMAHK Luwu Tana Toraja.

44 Adventist World | 04 - 2013

Page 45: aw indonesian 2013-1004

Pelatihan PenGinjilan terPaduDaerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

Dalam rangka melengkapi sistem penginjilan yang sudah dicanang-kan di uni maka dipastikan di se-

tiap daerah sudah memiliki pemahaman dan metode yang sama untuk dapat dise-suaikan serta dilaksanakan dan mencapai keberhasilan dalam pelayanan penginjil-an. Program yang baru ini sudah sering disebutkan dengan istilah “Integrated Evangelism” dalam bahasa sederhananya disebut Penginjilan Terpadu.

Bertempat di ruang rapat RSA Bandar Lampung dan dihadiri semua gembala dan pegawai kantor daerah, acara dimulai pada hari Kamis pagi dengan renungan pembuka oleh Pdt. E. Simanjuntak (ketua daerah) yang mengambil satu pembahas-an dari buku Kisah 18:3 “Dan karena me-reka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.”

Dalam khotbahnya, ketua daerah kembali mengingatkan se-mua peserta pelatihan ini untuk bersedia menuntun setiap ang-gota jemaat agar mau dan siap memadukan setiap kekuatan yang ada untuk pekerjaan penginjilan. Karena bekerja sama akan menghasilkan lebih banyak dari pada bekerja sendiri-sendiri.

Seminar dan PelatihanPara instruktur yang hadir dari uni adalah Pdt. M. Sagala,

Pdt. J.B. Banjarnahor, Pdt. Djoko Soewarso dan Ibu N. Siho-tang. Mereka memperkenalkan dan memberikan pengertian dari program penginjilan yang baru ini. Prinsipnya adalah bah-wa melalui Kelompok Peduli (Care Group) akan melibatkan le-bih banyak anggota jemaat untuk terlibat dan menjadikan ru-

mahnya menjadi “Rumah Pengharapan” di mana setiap orang dan tetangga sekitar dapat belajar, mendapatkan nasihat serta kelak akan dituntun untuk menerima injil melalui kelompok peduli ini.

Dilengkapi dengan materi bahan-bahan pelajaran dalam bentuk buku dan digital yang berisi pelajaran kesehatan dan pendidikan rumah tangga, diharapkan melalui para gembala akan melatih anggota jemaat masing-masing dan berhasil men-jalankan program “Kelompok Peduli” ini.

Pdt. M. Sagala membuat satu sesi latihan bagaimana menja-lankan kelompok peduli ini di jemaat. Semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan langsung latihan praktik agar nanti juga dapat dilaksanakan di jemaat masing-masing. Semua bisa melibatkan diri dan menjadi bagian dari “care group” ini. Dan diharapkan metode ini boleh memaksimalkan sistem penginjilan yang selama ini masih belum berjalan dengan baik karena tidak memadukan setiap kekuatan yang ada di jemaat kita masing-masing.

Terima kasih kepada para instruktur yang sudah melatih dengan baik. Teri-ma kasih juga kepada Pim-pinan RSA Bandar Lam-pung yang telah menyedia-kan tempat dan akomodasi bagi peserta yang datang dari luar Bandar Lampung. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komu-nikasi GMAHK DSKS.

04 - 2013 | Adventist World 45

Page 46: aw indonesian 2013-1004

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membu-tuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap tEKS naskah berita yang ka-mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, tANPA ADA gAMBAr/foto/IMAGE DI DAlAM FILE DoKuMEN tErSEBut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks do-kumen tersebut).

gAMBAr/foto/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan tErPISAH DArI DAlAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya men-jadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau in-formasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di In-donesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

DARI INDONESIA

misionaris Kesehatan tiba di KanaanEden Way Wellness Center

Setelah mengadakan pelayanan di berbagai dae-rah di Indonesia, kini tim medical missionary tiba di Kanaan. Kunjungan ini tepatnya pada hari Sa-

bat tanggal 23 Februari 2013, di mana sebanyak 13 peserta pelatihan medical missionary angkatan dua yang mengikuti pelatihan di kampus Eden Way Waru-kapas, bersama dengan para pelatih, mere-ka pergi melayani di GMAHK Jemaat Kana-an, Airmadidi. Acara ini diprakarsai oleh De-partemen Bakti Wanita Advent dan Depar-temen Kesehatan Jemaat Kanaan.

Dimulai dengan acara rumah tangga dan Sekolah Sabat yang dipimpin oleh para pe-serta dari angkatan dua, acara dilanjutkan dengan pelayanan perorangan dan presen-tasi oleh Markus Sulaiman tentang bagai-mana medical missionary masuk dan mela-yani di gereja-gereja bahkan di berbagai la-pisan masyarakat di seluruh Indonesia me-lalui Healing Way Indonesia, Eden Way Well-

ness Center, Klub Sehat Indonesia, Departemen Kese-hatan GMAHK di Indonesia Timur dan Barat, dan be-berapa ministry dan personal lain yang telah dituntun oleh Tuhan untuk membantu menjalankan program medical missionary ini.

Setelah makan bersama pada hari Sabat, acara di-

46 Adventist World | 04 - 2013

Page 47: aw indonesian 2013-1004

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WArtAGEREJA ADVENT

lanjutkan dengan seminar kesehatan oleh dr. Cindy Sumual-Mamahit, seminar dan demo pengobatan de-ngan arang oleh Saudari Yuli Takapente, pelajaran

tentang sistem kekebalan tubuh yang dibawakan oleh misionaris dari LIGHT, Filipina, yaitu Saudara Ruel Jamorol dan renungan tutup Sabat oleh Saudara Glen Rumalag.

Sesudah berdoa bersama dengan jemaat pada hari Minggu subuh yang dipimpin oleh gembala jemaat kanaan, yaitu Pdt. Fanny Wawon-datu, acara dilanjutkan dengan program Health Expo untuk anggota-anggota Jemaat Kanaan. Sambil bekerja untuk membangun gedung serba guna jemaat yang terletak di samping gereja. Dengan bantuan peserta medical missionary dari Unklab Medical Ministry angkatan satu dan dua, alumnus medical missionary angkatan satu, dan Klub Sehat Indonesia Manado Point, tim medical missionary dapat melayani dela-pan puluh dua anggota jemaat yang datang pada acara ini. Setelah peserta yang terakhir diperiksa, acara dilanjutkan dengan makan ber-sama dan sesudahnya, tim medical missionary kembali ke Warukapas untuk melanjutkan pelatihan angkatan dua yang sudah berlangsung sejak tanggal 17 Februari sampai 23 Maret 2013. n

—Dilaporkan oleh Glen RumalaG, Eden Way Wellness Center.

Paling Kiri: Suasana Health Expo di Jemaat Ka-naan Airmadidi. Kiri: Pe-meriksaan darah (asam urat, gula darah, dan koleste-rol) pada acara Health Expo. Bawah: Foto bersama se-sudah Health Expo.

04 - 2013 | Adventist World 47

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Page 48: aw indonesian 2013-1004

Setiap bulanAdventist World tiba juga kepadawanita yang memiliki lengan damai ini.

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.

*Stella Libongani adalahInspektur JenderalKepolisian NegaraRepublik Zambia.Sebanyak 15.400Polisi bersamanya, diamemelihara kedamaian dan keamanandi negara tersebut.

Stella Libongani* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia.

Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga besar gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.