aw indonesian 2013 1012

40
12 - 2013 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Tentangan Kultur Alkitabiah Penatalayanan 14 Dosa dan Lainnya Kelemahan 26 K andungan yang D inantikan Garam Berbahaya? 11 Apakah

Upload: adventist-world-magazine

Post on 23-Mar-2016

286 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

AW Indonesian

TRANSCRIPT

Page 1: Aw indonesian 2013 1012

12 - 2013

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Tentangan KulturAlkitabiahPenatalayanan

14 Dosa danLainnyaKelemahan

26

Kandunganyang

Dinantikan

GaramBerbahaya?11 Apakah

Page 2: Aw indonesian 2013 1012

C E R I T A S A M P U L

16 Kandungan yang Dinantikan

Oleh Faminu Imabong“Tuhan, berikan saya anak” adalah doa yang melewati segala zaman dan budaya.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

“Menurut Kebiasaan-Nya” Oleh Ted N. C. Wilson Kebiasaan rohani kita menentukan arah kita.

12 R E N U N G A N

Secercah Cahaya Oleh Curtis Rittenour Tidak peduli betapa gelapnya, cahaya selalu dekat.

14 K E P E R C AYA A N D A S A R

Tentangan Kultur Penatalayanan Alkitabiah

Oleh Oliver Glanz Sebuah kultur berkata, “Menerima,” Kekristenan

berkata, “Memberi.”

20 K I S A H O R A N G A D V E N T

Cukup Anugerah bagi Setiap Tantangan Oleh Ferdinand O. Regalado OrangAdventdiDivisiAsiaPasifikSelatanadalahyang

paling aktif di dunia.

22 F I T U R I S T I M E W A

Dorongan Misionaris Membangkitkan Orang Advent di NSD Oleh Mark A. Kellner Kongres Misi Internasional yang baru berlangsung

di Korea menekankan tantangan dan kesempatan bagi jangkauan global.

25 R O H N U B U A T

Kemuliaan dan Misteri Kristus

26 P E R T A N YA A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Dosa dan Kelemahan Lainnya

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Perangkap Berbahaya Kompromi

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

December 2013

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

CountercultureTheof Biblical Stewardship14 Sin and Other

Shortcomings26

Womb

The

Waiting

Salt ReallyDangerous?11 Is

12 - 2013

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Apakah Garam Berbahaya?

www.adventistworld.orgTersedia dalam 13 bahasa secara online F O T O S A M P U L © E r i k S T E n b A k k E n /

D i G U n A k A n D E n G A n i Z i n D A r i G O O D S A L T . c O M

2 Adventist World | 12 - 20132 Adventist World | 12 - 2013

Page 3: Aw indonesian 2013 1012

L A P O R A N S E D U N I A

Bersambung ke halaman ber ikutnya

D E P A R T E M E N T A L

n Para anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan sebesar 2.33 miliar dolar AS di seluruh dunia tahun lalu, Bendahara Robert E. Lemon berkata kepada 2.013 delegasi Rapat Tahunan pada 14 Oktober.

Persepuluhan dari divisi di luar Amerika Utara meningkat 4.4 persen, dengan total hampir 1.4 miliar dolar AS. Persepuluhan di Divisi Amerika Utara untuk 2012 naik sekitar 1 persen dari tahun 2011 dan mencapai 933 juta dolar AS. Di Divisi Amerika Selatan gereja saja, anggota mengembali-kan hampir 530 juta dolar AS untuk persepuluhan.

Misi persembahan dari luar Amerika Utara naik juga, mencapai sekitar 60 juta dolar AS, meningkat 6 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, persembahan misi dari Amerika Utara merosot 2.6 persen, tapi masih mencapai hampir 23 juta dolar AS.

Mengomentari hasil itu, Lemon mengatakan kemurahan hati anggota gereja yang dipimpin oleh Roh Allah, bukan pemberian, yang akan menye-lesaikan pekerjaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dan kaum awam muda, lebih sering daripada para administrator senior, akan memicu pe-kerjaan itu.

Dia mengakui bahwa prediksinya mungkin di luar tokoh tertentu—bahkan “yang suka ikut campur“—dalam konteks laporan keuangan kepa-da para delegasi rapat tahunan, tetapi bendahara gereja Advent sedunia ini yakin bahwa sudah saatnya untuk perubahan besar dalam bagaimana gere-ja ini dibiayai dan diarahkan.

Pertama, ia ingin melihat lebih banyak akar dukungan finansial untuk proyek-proyek.

“Gereja kita memiliki sejarah berpikir bahwa jika sebuah proyek ber-harga, ia harus memiliki jutaan dan jutaan dolar dana di balik itu, tapi pe-kerjaan tidak akan selesai dengan uang di rekening bank [gereja],“ Lemon

Nenek saya yang berwarga negara Italia ada-lah bagian dari sebuah keluarga yang sangat

besar. Dengan 17 bersaudara, dia tidak pernah kekurangan untuk berbicara atau kekurangan teman bicara. Tak satu pun dari anak-anak itu memiliki tempat tidur sendiri, ia ingat, dan saat makan lebih sering bersaing daripada berteman.

Melalui semuanya, bahkan ketika saat sulit, ikatan yang membuat keluarga Leonardo tetap bersama adalah realitas abadi hubungan darah mereka satu sama lain. Argumen bisa meledak; satu saudara mungkin menolak untuk berbicara dengan orang lain selama seminggu atau bahkan setahu. Tapi seiring waktu mereka belajar kese-tiaan satu sama lain yang selamat dari gertakan dan perasaan sakit. Persatuan pada awalnya ha-dir hanya karena hubungan sedarah, mereka ber-tumbuh untuk saling menghormati, menghargai satu sama lain, dan mencari keakraban satu sama lain.

Saya punya kenangan indah dari awal malam musim panas di perayaan ulang tahun dan hari peringatan, menonton mereka di teras depan, la-rut dengan tawa, humor, dan nyanyian. Dan saya bangga menjadi bagian dari mereka—saya masih bangga menjadi bagian dari mereka—karena ka-mi berbagi kenangan dan harapan tak terhapus-kan.

Anda juga merupakan bagian dari sebuah ke-luarga yang sangat besar. Dengan lebih dari 17 juta saudara di seluruh dunia, Anda telah dilahir-kan kembali ke dalam hubungan yang dimak-sudkan untuk menawarkan kepada Anda perca-kapan dan keakraban di jalan Anda menuju ru-mah Bapa.

Beberapa anggota keluarga tinggal di dekat Anda, dan ya, ada kalanya hubungan dekat men-dapatkan ketegangan oleh argumen, diam, atau perasaan sakit. Bagaimanapun sebagian besar ke-luarga Anda tersebar di seluruh dunia. Mereka beribadah dalam begitu banyak cara yang berbe-da, mereka bernyanyi dalam ratusan bahasa yang berbeda. Tapi ciri khas keluarga yang paling aba-di adalah bahwa masing-masing telah dibeli de-ngan darah berharga dari Saudara Penatua kita, Yesus. Dalam nama-Nya kita berkumpul untuk merayakan sejarah keluarga, menanggung pen-deritaan keluarga, menceritakan kembali kisah-kisah keluarga, dan mengantisipasi sukacita yang akan datang.

Alkitab mengatakan tentang Yesus bahwa Dia “Ia tidak malu menyebut mereka [kita] saudara“

(Ibr. 2:11, NRSV). Dia bangga me-nyebut kita keluarga-Nya sendiri. Sekarang akan menjadi saat yang tepat untuk menegaskan kemba-li komitmen Anda untuk, kelu-arga indah di seluruh dunia da-

lam pergerakan besar Ad-vent.

Kedermawanan Anggota adalah

Kata BendaharaPenting bagi Misi Gereja,

br

An

DA

n

rO

bE

rT

S/

An

n

MEMBAWA SERTA PEMUDA: Bendahara gereja Advent sedunia, Robert E. Lemon meminta agar lebih banyak orang muda dewasa terlibat dalam pengambilan keputusanperihalfinansialdi denominasi ini saat menyampaikan laporan Rapat Tahunan, 14 Oktober.

12 - 2013 | Adventist World 312 - 2013 | Adventist World 3

Page 4: Aw indonesian 2013 1012

L A P O R A N S E D U N I A

berkata.Satu contoh adalah proyek Great

Controversy, katanya. Proyek pembagian buku itu tidak banyak didanai dari Ge-neral Conference dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh kantor pu-sat gereja Advent untuk perjalanan bagi para delegasi dalam menghadiri rapat tahunan. Tapi anggota di seluruh dunia yang mendukung proyek bersama ini membagikan lebih dari 140 juta eksem-plar buku, yang ditulis oleh salah seo-rang pendiri gereja Advent, Ellen G. White.

Ke depan, Lemon mengatakan ia dan para pemimpin finansial gereja ing-in melihat lebih banyak proyek yang memberdayakan kaum awam untuk mengambil inisiatif serupa.

“Ketika anak-anak Tuhan mendapat-kan semangat tentang sesuatu, mereka mengambil uang dari saku mereka,“ ka-ta Lemon.

Sementara itu, para pemimpin finan-sial gereja akan terus berkonsentrasi membiayai daerah dengan sedikit atau tanpa kehadiran Advent. Di Pakistan 300.000 dolar AS akan membiayai tem-pat penampungan bagi perempuan yang berisiko. Di Myanmar 400.000 dolar AS akan membayar untuk membuka kem-bali Yangon Adventist International School. Kemudian 500.000 dolar AS ber-ikutnya akan pergi membangun sebuah pusat pengaruh dan restoran vegetarian di Brunei, di mana kehadiran Advent belum dibentuk.

Delegasi juga menyetujui usulan un-tuk mengirim 570.000 dolar AS untuk proyek MORE, yang menerbitkan buku dan pamflet yang dikhususkan bagi me-reka yang beragama lainnya. Kemudian 4 juta dolar AS lainnya akan meningkat-kan produksi di pusat media gereja di Uni Timur Tengah dan Afrika Utara. Sa-at ini pusat media itu memproduksi pro-gram dalam bahasa Arab, namun para pemimpin lokal sangat antusias untuk memperluas ke bahasa lain.

Itu bukanlah suatu kebetulan, kemu-dian, ketika ia meminta delegasi untuk

ga, dan kita memiliki pekerjaan untuk di-selesaikan,“ katanya.—Dilaporkan oleh Elizabeth Lechleitner , Adventist News Network

Pemuda Advent Memperoleh Hal “Menarik“ dari Rapat Tahunan

n Dia seorang mahasiswa 22 tahun dari Graz, Austria, kota kedua terbesar di negara itu dan menyetir 120 mil selatan dan barat Wina. Dan dia seorang delegasi Rapat Tahunan 2013 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang ketiga kali baginya ke kantor pusat itu.

Tapi Stefan Giuliani bukanlah seorang pegawai gereja, ia juga tidak, bahkan ti-dak anggota komite eksekutif Uni Aus-

menyetujui proposal untuk mengguna-kan persembahan pertemuan General Conference 2015 yang dikumpulkan pa-da pertemuan itu sebagaimana oleh ge-reja sedunia pada tiga Sabat pada tahun 2014 dan 2015 untuk membiayai proyek-proyek penjangkauan dan peng-injilan yang diawasi oleh orang muda Advent berusia di bawah 25 tahun. Proyek-proyek itu akan menerima per-setujuan dari komite yang 75 persen beranggotakan orang muda dewasa.

“Ini saatnya kita memberitahu orang-orang muda kita bahwa kita tidak hanya mempercayai mereka untuk me-lakukan pekerjaan itu, tetapi juga mem-percayai mereka untuk membuat kepu-tusan tentang bagaimana untuk meng-gunakan uang gereja,“ kata Lemon.

“Sungguh menarik bagaimana per-sepsi kita tentang orang muda telah ber-ubah,“ kata Lemon, mengutip dari studi sejarah gereja mula-mula mengungkap-kan bahwa sebagian besar pendiri gereja adalah para remaja atau yang berusia se-kitar 20 tahun. “Orang muda“ ketika ge-reja ini didirikan 150 tahun yang lalu ti-dak berusia sekitar 30 dan 40 tahun dan yang dijuluki para administrator “mu-da,“ Lemon berkata.

Dia mendesak para delegasi untuk mengambil manfaat dari peluang yang akan datang untuk “memberikan orang muda satu tempat duduk di meja peng-ambilan keputusan. “Pada awal 2014 masing-masing dari 13 divisi akan me-milih para delegasi ke pertemuan Gene-ral Conference 2015.

“Kita memiliki orang muda. Kita memiliki wanita, yang merupakan ma-yoritas dari gereja kita. Kita memiliki dana, meskipun sebagian besar masih dalam kantong kita sendiri. Dan kita memiliki berkat-berkat Tuhan. Pekerja-an ini akan selesai. Pertanyaannya ada-lah apakah kita akan menjadi bagian da-ri itu?

Atau apakah kita hanya akan harus-bergerak keluar dari jalan itu?“ Lemon bertanya kepada para delegasi.

“Kita adalah satu gereja, satu keluar-

MA

rk

A

.

kE

LL

nE

r/

Ad

ve

nt

is

t

Wo

rl

d

DELEGASI MUDA: Stefan Giuliani, seorang mahasiswa 22 tahun dari Graz, Austria, mendengarkan Rapat Tahunan 2013 di kantor pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia di Silver Spring, Maryland, pada tanggal 15 Oktober 2013.

4 Adventist World | 12 - 20134 Adventist World | 12 - 2013

Page 5: Aw indonesian 2013 1012

L A P O R A N S E D U N I A

tria. Sebaliknya, dia seorang “delegasi awam,“ dan khususnya, salah satu dele-gasi termuda yang berpartisipasi dalam rapat tahunan gereja.

Bagi Giuliani, namun dampak dari pertemuan ini adalah lebih pribadi: Per-temuan ini, katanya, adalah “sangat me-narik.” Setelah semuanya, datang ke sini selalu benar-benar memotivasi. Ini memberi Anda perasaan bahwa Advent di seluruh dunia sangat banyak. Di ru-mah saya cenderung melihat kesulitan dibandingkan peluang, lebih kepada masalah daripada keberhasilan.“

Dan bukan tanpa alasan: Austria, se-perti Eropa Barat lainnya, sedang berju-ang untuk menemukan iman setelah pu-luhan tahun diisi sekularisme. Sementa-ra Gereja Roma Katolik adalah agama “tradisi“ di Austria, Giuliani—yang me-ngatakan dia tidak sadar ada hubungan keluarga dengan mantan Walikota New York City dengan nama akhir yang sa-ma—mengatakan pandangan rekan-rekannya perihal aktivitas keagamaan sebagai sesuatu yang asing bagi kehi-dupan mereka sehari-hari.

“Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan agama,“ jelasnya. “Hal ini tidak bermakna bagi mereka, mereka tidak memiliki titik acuan“ dari mana mereka bisa mendiskusikannya.

Pada usia ketika kebanyakan orang muda dewasa merenungkan masa depan mereka dan harapan naik melalui jajar-an eksekutif di perusahaan komersial, Giuliani mengatakan bahwa sudut kan-tor bukanlah tujuannya. Meskipun ia berharap untuk menyelesaikan gelar ganda dalam administrasi bisnis dan ekonomi politik dan memiliki karier se-bagai akuntan atau perusahaan penga-was keuangan, ia tidak mengimpikan keberhasilan di perusahaan.

Secara profesional, “adalah luar biasa untuk dapat melayani gereja [Advent], tetapi ada sedikit kesempatan untuk me-lakukan itu,“ katanya. Dia aktif di Gere-ja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Graz yang beranggotakan 160 anggota dan memimpin kelompok pemuda, di

dalam apokalips di Amerika Selatan dan merangsang diskusi yang hangat. Gluder Quispe, profesor di Peruvian Union University di Lima, Peru, yang disediakan dalam presentasi pleno pa-norama tentang bagaimana orang Ad-vent menafsirkan kitab Alkitabiah penting ini sepanjang sejarah perge-rakan. Quispe mencatat transisi dari perspektif paling bersejarah untuk se-bagian besar pendekatan dan penafsir-an yang lebih teologis.

Sidang pleno lain berfokus untuk struktur Kitab Wahyu, oleh Ranko Stevanovic, profesor Perjanjian Baru, Andrews University, pendekatan histo-ris dengan penafsiran apokalips, oleh Richard Sabuin, dekan Theological Seminary of the Adventist Internatio-nal Institute of Advanced Studies, Fili-pina; prinsip penting rekapitulasi her-meneutika oleh Ekkehardt Müller, Wakil Direktur Biblical Research Insti-tute General Conference; kontribusi El-len White yang signifikan dalam mempelajari apokalips, oleh Alberto Timm, Direktur Asosiasi Ellen G. White Estate dan mantan rektor Semi-nário Adventista Latino-Americano de Teología (SALT), dan penggunaan teks-teks Perjanjian Lama, khususnya Kitab Bilangan, dalam apokalips oleh Gerald A. Klingbeil, Associate editor Adventist World.

Selama pelayanan ibadah Sabat, Erton Köhler, Ketua Divisi Amerika Selatan, menyampaikan khotbah me-nyoroti perlunya universitas Advent untuk mempersiapkan pendeta pemi-kir yang mendalami visi pastoral. Memperhatikan hubungan yang erat antara Kejadian 1 dan 2 dan Wahyu 21 dan 22, Köhler menegaskan bahwa penciptaan kembali dan Yerusalem ba-ru tanpa keyakinan ciptaan Tuhan ti-dak akan masuk akal. Ia mendorong mereka yang hadir untuk “mengguna-kan Kitab Wahyu untuk membawa ha-rapan“ untuk dunia yang semakin pu-

mana 20 sampai 25 orang muda dewasa hadir tiap minggu. Dia juga membantu persatuan departemen pemuda.

“Saya tidak akan peduli untuk beker-ja di puncak manajemen,“ tambahnya, karena itu akan membutuhkan “60 sam-pai 70 jam seminggu, dengan tidak ada waktu tersisa untuk keluarga, apalagi ge-reja. Saya ingin waktu aktif untuk mela-yani masyarakat.“—Dilaporkan oleh Mark A. Kellner, edit-or berita.

Akademisi, Para Pendeta Bersatu di Cile untuk Simposium Teologis

n Lebih dari 400 peserta menghabiskan lima hari pada bulan Agustus di Chile Adventist University di Chillán, dalam studi Alkitab intens dan diskusi tentang Kitab Wahyu, yang menyajikan berita Injil untuk akhir zaman.

Pertemuan itu ditandai dengan edisi kesepuluh dari sebuah simposi-um akademik yang menyatukan profe-sor universitas, administrator, pende-ta, dan mahasiswa teologi di Amerika Selatan. Selama sesi perdana, Joel Lei-va, profesor Chile Adventist University dan sekretaris komite penyelenggara acara, mengingatkan peserta bahwa kontribusi Amerika Selatan ke gereja global Advent tidak hanya pertum-buhan eksplosif dan penginjilan yang inovatif, tetapi juga refleksi mendalam perihal Alkitab dan teologis.

Pada 20 sesi pleno, disajikan oleh spesialis dan pembicara yang diun-dang dari berbagai daerah gereja Ad-vent sedunia, peserta diingatkan bah-wa Kitab Wahyu tidak hanya sebuah buku simbol nubuatan dan perspektif eskatologi, tetapi benar-benar Injil, di-berikan untuk saat yang menentukan dalam sejarah. Lebih dari 70 sesi para-lel menampilkan penelitian saat ini ke

Bersambung ke halaman berikutnya

12 - 2013 | Adventist World 512 - 2013 | Adventist World 5

Page 6: Aw indonesian 2013 1012

L A P O R A N S E D U N I A

tus asa. Selain program intens pre-sentasi penelitian berkualitas dan re-nungan menantang, peserta menik-mati saat-saat persekutuan sepanjang hari, dibantu oleh lingkungan yang ramah yang disediakan oleh Chile Adventist University.

Pada Sabat malam empat mantan rektor SALT menerima plakat karena kontribusi mereka terhadap pendi-dikan Advent di Amerika Selatan. Di tengah tepuk tangan tulus, Mario Ve-loso, Enrique Becerra, Wilson Endru-veit, dan Alberto Timm dihargai un-tuk kepemimpinan mereka dalam mengembangkan program teologi dari Divisi Amerika Selatan. Setelah itu, Chile Adventist University mem-

AU

c

Ph

OT

O

PRESENTATION STRUKTURAL: Ranko Stevanovic, professor Perjanjian Baru di Andrews University berbicara pada struktur Kitab Wahyu saat Simposium Teologis Amerika Selatan ke Sepuluh di Chile Adventist University.

Delegasi Rapat Tahunan menyetu-jui pada tanggal 16 Oktober 2013, perihal langkah berikutnya dalam

proses lima tahun untuk lebih mengarti-kulasikan keyakinan inti gereja, menggu-nakan bahasa yang jelas—dan sering le-bih inklusif.

Para teolog Advent memimpin dele-gasi melalui naskah yang telah diedit dari semua 28 kepercayaan dasar, yang telah dipersiapkan oleh Fundamental Beliefs Review Committee milik gereja. Kelom-pok ini dibuat pada tahun 2011 untuk menindaklanjuti keputusan selama perte-muan General Conference 2010 untuk memperkuat interpretasi asal mula gereja.

Hal itu tidak mengherankan, kemudi-an, bahwa kepercayaan dasar pasal 6 mendapat perhatian yang besar. Satu orang merekomendasikan perubahan ke-yakinan gereja pada penciptaan meng-gantikan kalimat “Dalam enam hari, Tu-han menjadikan“ dengan “Dalam waktu yang cepat, enam hari penciptaan, Tuhan menjadikan.“ Yang lain menyarankan pe-rubahan bahwa penciptaan terjadi dalam rentang “enam hari harfiah.“

Kata “harfiah“ menutup apa yang be-berapa orang Advent klaim bahwa ada ce-lah interpretasi yang dapat memungkin-kan evolusi teistik untuk menjelaskan asal-usul Kejadian.

Naskah yang diedit juga mengganti-kan kutipan dokumen dari ayat pertama Kitab Kejadian, yang menyatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi,“ dengan pasal dari Keluaran 20, yang mengatakan Tuhan menciptakan

Delegasi Rapat Tahunan Meninjau KembaliPerubahan Kata yang Diusulkan menjadi

berikan gelar doktor kehormatan ke-pada Mario Veloso dan Sergio Oliva-res atas kontribusi teologi mereka ke Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Amerika Selatan.

Sebelum sidang pleno terakhir berfokus pada Injil yang kekal ter-kandung dalam apokalips, para pe-serta menyampaikan pernyataan konsensus, menegaskan 10 elemen penting terkait dengan interpretasi dan proklamasi Kitab Wahyu. Rei-naldo Siqueira, rektor SALT saaat ini, mengumumkan simposium berikut-nya akan diadakan di Brasil berlokasi di Brazil Adventist University (Centro Universitário Adventista de São Pau-lo) pada tahun 2015 yang akan fokus pada kehidupan, pekerjaan, dan misi Ellen G. White.

Miguel Ángel Núñez, seorang pendeta di Cile Utara, menikmati se-mangat simposium tersebut. “Seperti biasa, itu adalah kesempatan baik un-tuk memperbarui persahabatan lama dan mendapatkan info terkini ten-tang Wahyu dari para sarjana Ad-vent.“

Segundo Correa, dekan Fakultas Teologi Bolivia Adventist University, merasa bahwa simposium tersebut membangunkan dan mempromosi-kan penelitian teologi Alkitab yang lebih kuat di Amerika Selatan. Carlos Steger, dekan fakultas teologi River Plate Adventist University di Argenti-na, menghargai kualitas dan dalam-nya presentasi tersebut. “Saya kemba-li ke rumah secara intelektual diper-kaya dan spiritual terinspirasi,“ kata-nya. Peserta meninggalkan Chillán tidak hanya diperkaya dan terinspi-rasi—mereka juga berangkat siap membagikan Injil kekal Yesus Kris-tus.

Sebuah situs web yang berisi ma-kalah yang disajikan dalam seminar tersebut akan tersedia secara online sebelum akhir tahun 2013.—Gerald A. Klingbeil, Associate Edit-or Adventist World.

28 Keper cayaan Dasar

6 Adventist World | 12 - 20136 Adventist World | 12 - 2013

Page 7: Aw indonesian 2013 1012

L A P O R A N S E D U N I A

“TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,“ (ayat 11).

Perubahan ini memungkinkan untuk pemahaman bahwa penciptaan alam se-mesta adalah bertepatan dengan pencip-taan enam hari kehidupan di bumi yang berbeda. Beberapa teolog Advent pencip-taan percaya Kejadian 1:1 mungkin me-rujuk kepada penciptaan dalam arti luas (lihat Ayub 38:7), sedangkan Keluaran 20:11 “tampaknya membatasi tindakan kreatif dengan apa yang terjadi selama enam hari penciptaan,“ kata Angel Ro-dríguez, salah satu anggota dari Funda-mental Beliefs Review Committee.

Secara keseluruhan, “versi yang diu-sulkan itu tidak membawa sesuatu yang baru ke dalam keyakinan. Itu hanya me-nyatakan dengan suara jelas, atau suara lebih jernih, apa yang kita selalu perca-yai,“ kata Artur Stele, Wakil Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan salah seorang ketua dari Fundamental Beliefs Review Committee.

Singkatnya, naskah tersebut diusul-kan diubah—yang sebagian besar adalah hal ringan dan masalah redaksi—seba-nyak 18 dari 28 kepercayaan dasar gereja.

Stele menyediakan latar belakang tambahan pada bahasa yang gender ne-tral yang muncul secara konsisten di se-luruh naskah dokumen. “Man” dan ”mankind“ sekarang dibaca “human“ dan “humanity.“

“Kita ingin menentukan apakah usul-an itu Alkitabiah atau hanya mencermin-kan semangat pada hari itu,“ kata Stele. Setelah penelitian dekat perihal penggu-naan bahasa Ibrani dalam Perjanjian La-

sudkan untuk mengklarifikasi atau me-madatkan keyakinan. Anggota menolak usul yang mereka rasa “terutama mene-kankan agenda pribadi,“ katanya.

Wakil ketua gereja Advent sedunia, Ben Schoun, yang memimpin presentasi, mengingatkan para delegasi bahwa nas-kah itu adalah “bukan salinan akhir“ dan mendesak mereka untuk tidak mengha-biskan sore itu dengan debat semantik. Dia kemudian mengundang para delega-si untuk memimpin diskusi di divisi ma-sing-masing dan mengirimkan hasil pe-nyuntingan lebih lanjut perihal keperca-yaan dasar pada tanggal 1 Juni 2014.

Fundamental Beliefs Review Commit-tee akan menyiapkan naskah kedua dari dokumen untuk Rapat Tahunan 2014, kata Schoun. Pada akhirnya, delegasi akan memilih apakah akan menambah naskah kedua ke agenda pertemuan Ge-neral Conference tahun 2015, di mana pe-mungutan suara final akan dilaksanakan. n

ma, “Anda tidak bisa menyimpulkan ka-ta-kata seperti ‘man’ hanya mengacu pa-da gender maskulin.“

Bahkan dalam Perjanjian Baru, Stele mengatakan, hal inklusif adalah niat jelas dalam Alkitab. Kata asli Yunani “man“ se-lalu berkata gender netral hingga era mo-dern. “Ini berarti kemanusiaan,“ katanya.

Naskah ini juga menggarisbawahi ke-yakinan bersejarah gereja tentang perni-kahan dan keluarga, menunjukkan bah-wa frase “seorang pria dan seorang wani-ta“ menggantikan kata yang saat ini “pa-sangan“ untuk memastikan bahwa defini-si gereja perihal pernikahan tidak berla-ku untuk sesama gender. Perubahan mendasar kepercayaan pasal 23 juga mencakup menghapus kata “disiplin“ ke-tika mendesak orangtua untuk meniru hubungan Kristus dengan umat manusia saat membesarkan anak-anak mereka.

Naskah ini juga jauh dari kosa kata bahasa Inggris tua dan penggunaannya. “Which” sering menjadi “that,“ dan “gra-cious“ sekarang digunakan untuk meng-gambarkan Allah, gantinya “beneficent.“ Perubahan lain menggantikan kata kuno “fruitage“ dengan “fruit.“

Stele meyakinkan delegasi bahwa Fundamental Beliefs Review Committee hanya mengusulkan perubahan yang me-menuhi beberapa kriteria. Satu-satunya usul yang bertahan dari perhatian editor-ial adalah mereka yang “memperdalam“ pernyataan itu, menahan diri dari “ela-borasi gagasan yang sudah ada“ atau ide-ide kunci yang hilang saat ini. Komite ju-ga menerima saran editorial yang dimak-

ED

wi

n

MA

nU

EL

G

Ar

ci

A/

An

n

Oleh Elizabeth Lechleitner, Adventist News Network

Delegasi Rapat Tahunan Meninjau KembaliPerubahan Kata yang Diusulkan menjadi

DAPATKAH ANDA MENDENGAR SAYA SEKARANG? Lebih sepertiga dari 350 delegasi yang menghadiri rapat tahunan mendengarkan proses pertemuan itu menggunakan perangkat terjemahan. Ini memungkinkan setiap delegasi untuk mendengar pembicara dalam bahasa mereka sendiri, memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang informasi dan inspirasi pekabaran yang disajikan.

28 Keper cayaan Dasar

12 - 2013 | Adventist World 712 - 2013 | Adventist World 7

Page 8: Aw indonesian 2013 1012

P A N O R A M A S E D U N I A

Sebab seorang anak telah lahir un-tuk kita,“ nubuatan Yesaya ditulis lebih dari 700 tahun sebelum kela-

hiran Kristus (Yesaya 9:5). Lebih dari 1.700 tahun setelah kelahiran Kristus, komposer ternama, George F. Handel, menyusun kata-kata nubuatan itu ke musik perkasa oratorium Messiah. Sela-ma bulan Desember ini hasil kerja sang ahli ini dinyanyikan di aula konser yang tak terhitung jumlahnya, auditorium, dan gereja sementara orang di seluruh dunia merayakan kelahiran Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Sementara kita mengingat peristiwa indah kelahiran Kristus, dan bahwa Dia memang “Dia Imanuel”... Allah menyer-tai kita.“ (Matius 1:23), mari kita meng-ambil kesempatan tidak hanya untuk mengingat kelahiran-Nya, tetapi juga untuk mempertimbangkan cara-cara Dia “makin bertambah besar dan ber-tambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia“ (Lukas 2:52).

Kebiasaan YesusMempelajari kehidupan Kristus sela-

ma pelayanan-Nya, kita melihat kebiasa-an tertentu, atau tabiat, bahwa tidak di-ragukan lagi Dia bertumbuh selama masa kanak-kanak.

Dalam Markus 1:35 kita melihat Ye-sus di pagi hari, “waktu hari masih ge-lap, Ia bangun dan pergi keluar... ke tem-pat yang sunyi dan berdoa di sana.“ Ke-mudian, dalam Markus 10:1, kita meli-hat banyak orang berkumpul di sekeli-ling-Nya, ”dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.“ Lukas 4:16 menunjukkan bahwa Yesus kembali ke Nazaret, “... tempat Ia dibesarkan, dan menurut ke-biasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.“

Kebiasaan atau tabiat ini begitu ba-nyak terjadi pada bagian hidup-Nya, bahwa kita melihat hal ini tercatat bebe-rapa kali dalam tulisan-tulisan Injil.

Tabiat Itu BerkuasaTabiat—hal yang kita lakukan beru-

lang-ulang hampir secara otomatis—be-gitu berkuasa bahwa dalam banyak hal tabiat itu membentuk diri kita.

Terhubung dengan Keluarga Besar Sedunia Kita

Sebuah program Sekolah Sabat yang kuat mencurahkan waktu untuk pene-kanan pada misi gereja, dan memberi-kan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam misi itu, baik lokal maupun global. Ini menyediakan hubungan pen-ting dengan keluarga sedunia. Jika kita fokus hanya pada jemaat kita sendiri dan kehilangan Sekolah Sabat dengan misinya, kita kehilangan hubungan an-tara gereja lokal dan 18 juta saudara kita di seluruh dunia. Tapi ketika gereja-ge-reja lokal terlibat dengan misi, memberi-kan dunia waktu, perhatian, dan per-sembahan untuk mendukung misi—me-reka akan menemukan bahwa Tuhan akan memberkati dengan limpah pela-yanan gereja lokal juga.

“Saudara-saudara kita yang belum melihat bahwa dalam membantu mema-jukan bekerja di ladang asing akan membantu pekerjaan di rumah,“ tulis Ellen White,“ untuk keberhasilan peker-jaan rumah banyak bergantung, pada Allah, atas pengaruh refleks pekerjaan penginjilan yang dilakukan di negara-negara jauh. Hal ini adalah bekerja seca-

Akhir tahun menawarkan kita ke-sempatan untuk melakukan inventarisa-si kebiasaan kita, dari tabiat yang me-nuntun hidup kita—terutama tabiat ro-hani kita. Apakah kita dalam tabiat ber-bicara dengan Tuhan setiap hari melalui jalur kehidupan doa? Apakah tabiat kita menghabiskan waktu secara bijaksana dalam Firman Allah setiap hari? Apa-kah kita terbiasa bersekutu dengan orang percaya lainnya, belajar dan beri-badah bersama, dan menjangkau dunia yang membutuhkan?

Salah satu cara yang saya temukan untuk mendorong tabiat ini dalam kehi-dupan saya sendiri dengan menghadiri Sekolah Sabat setiap minggu. Sekolah Sabat, saya percaya, adalah bagian yang paling menarik dan menyenangkan da-lam ibadah Sabat dan interaksi. Ini bu-kanlah untuk mendiskon pelayanan ge-reja, tetapi mereka yang kehilangan Se-kolah Sabat hilang dari aspek yang pa-ling praktis dalam keterlibatan gereja sa-at Sabat—kesempatan yang dinamis un-tuk memiliki kehidupan rohani pribadi Anda agar bertumbuh dan matang me-lalui persekutuan kelompok kecil, pelu-ang misi , studi Alkitab interaktif, dan doa.

Mengikuti Tabiat Yesus

Menurut Oleh Ted N. C. Wilson

Kebiasaan-Nya”“

8 Adventist World | 12 - 2013

Page 9: Aw indonesian 2013 1012

ra aktif untuk mengisi kebutuhan yang disebabkan Allah yang membawa jiwa kita berhubungan dengan Sumber segala kuasa.“1

Saya telah melihat ini terjadi berkali-kali di gereja lokal kita—saat kita mem-beri dengan murah hati untuk persem-bahan misi, persembahan untuk ang-garan gereja lokal dan kegiatan penjang-kauan lokal juga meningkat.

Sejumlah sumber bermanfaat yang tersedia untuk mempromosikan misi di Sekolah Sabat di setiap tingkat usia, di-sediakan gratis oleh Misi Advent di www.adventistmission.org.

Persekutuan dan Belajar Alkitab

Pengaturan sekelompok kecil kelas Sekolah Sabat sangat ideal untuk perse-kutuan dan doa. Seringkali anggota ber-tumbuh lebih dekat karena mereka ber-bagi keprihatinan dan pujian dan ber-doa bersama di awal kelas. Ini juga me-rupakan waktu yang baik untuk melihat siapa yang mungkin hilang dan membu-at titik mula untuk memberikan du-kungan kepada orang tersebut atau kun-jungan selama minggu mendatang.

Kelas Sekolah Sabat adalah tempat untuk belajar Alkitab secara signifikan dan berdiskusi, berbagi bersama-sama dari penelitian pribadi kita selama se-minggu memperdalam pemahaman kita sendiri mengenai ayat-ayat Alkitab.

Mengikuti teladan dari orang Berea, yang “menerima firman itu dengan se-gala kerelaan hati dan setiap hari mere-ka menyelidiki Kitab Suci untuk menge-tahui, apakah semuanya itu benar demi-kian“ (Kisah 17:11), kita akan lebih siap dalam hari-hari terakhir untuk meng-hindari berbagai tipu daya Setan.

Ketika kita mendekati Alkitab, sa-ngat penting bahwa kita memahaminya sebagai Firman Allah yang otentik, yang ditulis oleh “dorongan Roh Kudus... ber-bicara atas nama Allah“ (2 Petrus 1:21). Alkitab itu melampaui waktu dan buda-ya, berbicara kebenaran sepanjang za-man, tapi sayangnya, kebenaran itu se-dang diuji saat ini.

“Di zaman kita ini, seperti sediakala, kebenaran penting dari Firman Allah dikesampingkan demi teori manusia

pat pribadi, guru tersebut mengarahkan kembali kelas kepada penelitian ayat-ayat Alkitab.

Di sisi lain, saya pernah menghadiri beberapa kelas di mana guru memberi-kan banyak khotbah daripada hidup yang semangat, penelitian interaktif, dan dalam kasus ini mungkin nasihat Ellen White akan sangat membantu: “Janganlah membuat pelajaran Sekolah Sabat menjadi kering dan tidak bergai-rah. Tinggalkan kesan pada pikiran bahwa Alkitab, dan hanya Alkitab , ada-lah aturan iman kita, dan bahwa perka-taan dan perbuatan manusia tidak men-jadi kriteria untuk doktrin atau tindak-an kita.“3

Cahaya BesarDari sekian banyak pasal kitab suci

yang indah, Handel memilih untuk di-gunakan dalam karyanya di Messiah, suatu penekanan yang sangat pedih dan temanya berasal dari Yesaya 9:1: “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya te-rang telah bersinar.“

Saat kita berusaha tumbuh dalam pengalaman Kristen kita sendiri di ta-hun mendatang, mari kita mengambil setiap kesempatan untuk berjalan dalam terang yang diberikan oleh Firman Al-lah (lihat Mazmur 119:105), dan dengan mempelajari dan berbagi bersama-sama dengan saudara-saudara di dalam Kris-tus sebagai man kita membuatnya men-jadi “kebiasaan“ kita untuk membuat Sekolah Sabat adalah bagian pengalam-an hari Sabat yang tidak dinegosiasikan! n

1 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 6, hlm. 27.2 Ellen G. White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1900), hlm. 39.3 Ellen G. White, Counsels on Sabbath School Work (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1938), hlm. 84.

dan spekulasi, tulis Ellen White. “Ba-nyak para pendeta Injil tidak menerima seluruh Alkitab sebagai firman yang di-inspirasikan. Satu orang bijak menolak satu bagian, yang lain mempertanyakan bagian lain. Mereka mendirikan peni-laian mereka lebih unggul dari firman itu, dan Kitab Suci yang mereka ajarkan bersandar pada otoritas mereka sendiri. Keaslian Ilahi hancur. Dengan demiki-an benih-benih pengkhianatan ditabur, karena orang menjadi bingung dan ti-dak tahu yang mana yang harus diper-cayai.“2

Sebagai orang Advent kita percaya dengan kuat dalam pendekatan penaf-siran historis Alkitabiah, daripada me-tode historis kritis, yang menempatkan manusia dalam posisi memutuskan ba-gian mana dari Alkitab (jika ada) yang terinspirasi, dan yang tidak terinspirasi.

Aturan ImanBuku pelajaran Sekolah Sabat dewa-

sai atau Adult Sabbath School Bible Study Guide (ABSG), disiapkan triwu-lanan oleh General Conference untuk di-gunakan di seluruh dunia, menyedia-kan cara yang indah untuk mempelajari Alkitab setiap hari dalam persiapan un-tuk berbagi bersama-sama selama kelas Sekolah Sabat. Dua perempat pelajaran itu berada pada kitab dalam Alkitab, se-mentara dua lainnya menghadirkan berbagai topik terkini. Sebagai tambah-an dicetak versi standar dan penuntun guru, ABSG menawarkan juga secara online, gratis, di www.absg.adventist.org/Standard.htm.

Selama bertahun-tahun saya telah memiliki kesempatan untuk duduk da-lam berbagai kelas Sekolah Sabat, dan telah melihat guru yang meluangkan waktu untuk mendorong setiap orang untuk berbagi bagaimana pelajaran minggu itu telah berhubungan dengan apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka. Setelah anggota kelas telah ber-bagi dari pengalaman pribadi mereka, guru tersebut memimpin kelas dalam diskusi yang berorientasi Alkitab, di mana anggota membaca dari Alkitab dan membahas pelajaran dalam konteks Alkitab. Sesekali, ketika diskusi berjalan ke topik yang tidak terkait atau penda-

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.

12 - 2013 | Adventist World 9

Page 10: Aw indonesian 2013 1012

2014

Semoga Anda Memperoleh

diTuhan

Berkat Melimpah

Staf Adventist World, Amerika Serikat

MARvene BAPTiSTe, ASISTEN EDITORIAL

RACHel CHild, MANAJER FINANSIAL

ClAude RiCHli, ASSOcIATE PENERBIT

GeRAld KlinGBeil, ASSOcIATE EDITOR

Wil

onA KARiMABAdi, ASISTEN EDITOR

MeRle PoiRieR, MANAJER OPERASIONA

L

STeve CHAvez, EDITOR KOORDINASI

KiM

BeRly luSTe MARAn, ASISTEN EDITOR

Judy THoMSen, EDITOR KORESPONDEN M

ARK A. KellneR, EDITOR BERITA

SHARon TennySon, ASISTEN PEMASARAN

JeAn-luC lezeAu, MANAJER PROYEK

CARloS Medley, EDITOR ONLINE

M

ARK Finley, EDITOR AT LARGE

Bil

l KnoTT, EDITOR DAN PENERBIT EKSEKUTIF

lAel CAeSAR, ASSOcIATE EDITOR

e. edWARd zinKe, PENASIHAT SENIOR

SAndRA BlACKMeR, ASISTEN EDITOR

Page 11: Aw indonesian 2013 1012

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

K E S E H A T A N S E D U N I A

Kami memahami dilema Anda! Kadang-kadang sulit untuk me-ngetahui apa yang harus diperca-

ya, dan hal itu penting untuk melihat gambaran besar.

Natrium merupakan elektrolit pen-ting dalam fungsi fisiologis normal tu-buh. Bersama dengan kalium dan kalsi-um, natrium sangat penting untuk fungsi normal saraf dan otot, serta untuk peme-liharaan lingkungan internal yang sehat. Natrium juga penting dalam mengontrol tekanan darah dan pemeliharaan keseim-bangan cairan dalam tubuh. Kita adalah “diptaan luar biasa dan ajaib,“ dan meka-nisme halus untuk menjaga keasaman tu-buh, alkalinitas ( pH ), dan hidrasi adalah keajaiban desain dan bergantung pada—di antara zat lain—natrium.

Ada hubungan yang kuat, bagaima-napun, antara asupan garam yang berle-bihan dan peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi). Beberapa kelompok orang yang sangat terpengaruh oleh ga-ram, terutama di benua Afrika dan pada populasi Afrika-Amerika. Hubungan ini disebut sebagai hipertensi “sensitif ga-ram,“ yang seringkali lebih sulit untuk diobati. Seperti dengan semua kasus te-kanan darah tinggi, perubahan pola hi-dup sangat penting. Intervensi pola hi-dup yang dibutuhkan dalam pengelolaan tekanan darah tinggi termasuk mencapai berat badan ideal; berhenti merokok dan penggunaan tembakau; menghindari al-kohol; olahraga sehari-hari (10.000 lang-kah per hari atau setidaknya 30 menit la-tihan fisik tujuh hari seminggu); dan pe-ngurangan asupan garam.

gambaran visual, 2.300 miligram meru-pakan jumlah garam dalam satu sendok teh datar, dan 1.500 miligram akan lebih dari setengah jumlah ini! Bagaimanakah Anda melakukan sesuatu dengan angka-angka ini?

Tidak ada keraguan bahwa kita mengkonsumsi terlalu banyak garam; le-bih sedikit lebih menyehatkan. Penelitian ini jelas bahwa diet dengan garam terba-tas (di bawah 2.300 miligram atau 1.500 miligram) dan kaya buah-buahan, ka-cang-kacangan, dan sayuran, serta ma-kanan rendah lemak (susu rendah lemak, setara susu, dan protein), menurunkan tekanan darah, hipertensi, kanker, diabe-tes, dan penyakit pernapasan.

Kita perlu merangkul pilihan sehat dalam pola hidup kita dan diet. Terma-suk dalam hal ini adalah pengurangan asupan garam. Ini akan membantu kita untuk menjadi lebih bugar, sehat, dan le-bih mampu menjadi pelayan yang opti-mal kepada Allah dan masyarakat lokal. Dengan cara itu, kita mungkin memang menjadi “garam dunia,“ menambahkan rasa dan nikmat dan membuat perbeda-an—sesuatu yang sehat! n

Garam hadir dalam banyak makan-an. Kadang-kadang orang menambah-kan garam ke makanan bahkan sebelum makanan itu dirasakan! Garam ditam-bahkan ke makanan ringan (keripik, ka-cang-kacangan), hadir dalam jumlah be-sar di makanan kaleng, acar, dan di ma-kanan yang disimpan; dan bahkan di-tambahkan ke pembuatan jus. Beberapa tahun yang lalu kami melihat kandungan natrium dalam kaleng jus tomat, salah satu minuman favorit kami. Air mineral sekarang adalah puncak daftar minuman pilihan kita! Air tidak hanya mengurangi jumlah natrium, bahkan minuman bebas gula, dan juga mengurangi kelebihan ka-lori yang dikonsumsi bahkan dengan jus buah murni. Air murni adalah raja mi-numan kesehatan!

Jadi berapa banyak garam yang cu-kup? Ada beberapa kebingungan tentang ini, sebagian karena sekelompok pasien gagal jantung harus membatasi asupan natrium yang memiliki dampak yang le-bih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak banyak batasan. Kita harus in-gat, meskipun, bahwa ini adalah popu-lasi khusus, dan rekomendasi secara umum tidak didasarkan pada kelompok tertentu itu. Hal ini umumnya diterima, bahwa asupan harian natrium (garam) tidak boleh melebihi 2.300 miligram, dan 1.500 miligram bagi mereka yang memi-liki risiko kardiovaskular yang lebih ting-gi, yang mencakup mereka yang di atas 50 tahun, orang Afrika dan orang Afrika Amerika, dan siapa saja yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau pe-nyakit ginjal kronis. Untuk mendapatkan

Dokter saya terus mengingatkan saya tentang bahaya asupan natrium (garam) yang berlebihan. Laporan terbaru mengatakan bahwa diet garam tidak begitu berbaha-ya. Apakah yang Anda sarankan?

berbahaya?GaramApakah

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kese-hatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departe-men Pelayanan Kesehatan General Conference.

12 - 2013 | Adventist World 11

Page 12: Aw indonesian 2013 1012

R E N U N G A N

Pada bulan Januari 1980 saya belajar di Walla Walla University di Wash-ington, suasana liburan Natal AS telah

usai. Saya telah mengunjungi keluarga kem-bali di Minnesota dan ingin menyimpan uang pada perjalanan pulang. Jadi saya na-ik pesawat dengan mahasiswa lain yang memiliki sebuah pesawat bermesin tunggal tua dengan dua tempat duduk.

Saat itu adalah pagi yang dingin, dan udara tenang saat kami naik ke pesawatnya. Saya tidak tahu apa-apa tentang terbang, tapi teman saya yakin me-nyalakan mesin dan berjalan di landasan pacu. Segera kami meluncur di atas padang salju. Rute kami adalah cukup seder-hana. Kami akan mengikuti Interstate 90 sepanjang jalan di Montana sampai kami tiba di Kota Butte, maka kami akan ter-bang di atas pegunungan dan ke Walla Walla.

Kami kadang-kadang berhenti untuk mengisi bahan bakar, dan teman saya selalu memeriksa cuaca di depan. Di Butte saya menunggu saat dia menelepon di telepon umum dan mende-ngarkan laporan cuaca. Setelah menggantung gagang telepon dia bilang kita akan menghadapi angin kuat. “Kita akan terbang di atas Bitterroot Range, dan kemudian pergi ke Blue Mountains dan ke Walla Walla sebelum malam tiba. Kita akan baik-baik saja.“ Suaranya terdengar sedikit tidak yakin.

Teman saya adalah seorang pilot baru. Dia tidak dinilai un-tuk menerbangkan pesawat pada malam hari atau di dalam awan. Jika kami terjebak dalam salah satu dari hal ini, kami akan berada dalam masalah besar. Tapi kami masih muda dan ingin kembali ke perguruan tinggi, jadi kami memutuskan un-tuk “pergi.“

Sementara kami melambung terbang dari Butte dan mulai terbang di atas pegunungan Rocky, kami tidak lagi mengikuti pita abu-abu kecil dari jalan bebas hambatan. Jalur sebenarnya ke barat laut, dan kami harus pergi ke barat. Dengan tidak ada-nya unit GPS, teman saya mengeluarkan peta kertas dan mulai memetakan arah kami dengan mengidentifikasi puncak gu-nung dan memperhatikan kompas. Setelah beberapa saat ia menyerahkan peta pada saya, dan kami makan sandwich dan berbicara tentang perguruan tinggi.

Sayangnya, ketika kami melanjutkan melihat peta untuk memeriksa lokasi kami, salah satu puncak gunung tersebut ti-dak sesuai. Teman saya kemudian mencoba untuk mengarah-kan pesawat menuju arah yang dia pikirkan adalah sinyal radio yang melaporkan cuaca Walla Walla. Mengarahkan pesawat menuju sinyal tersebut, jelasnya, akan meningkatkan kekuatan sinyal dan arah. Saya menyadari wajah khawatir dari teman sa-ya. Dia tenang dan terus mempelajari peta dan medan. Sema-kin jauh kami terbang, ia pun semakin tidak berbicara.

Hari mulai gelap, dan teman saya menyatakan, “Kita kesa-sar.“ Dia katakan bahwa pegunungan di bawah kami jauh lebih tinggi dan lebih tajam dari Blue Mountains. Kami tidak memi-liki peralatan terbang malam di pesawat. Karena dingin, es bisa terbentuk pada sayap yang akan mengganggu penerbangan.

Akhirnya, katanya bahan bakar kami semakin berkurang!Pada titik ini saya mulai berdoa seperti doa yang tidak per-

nah saya katakan dalam hidup saya. Saya takut kami akan jatuh dan mati. Saat pesawat berdengung di langit saya berseru kepa-da Tuhan, meminta Dia untuk menyelamatkan kami!

Pernahkah Anda dalam situasi hidup atau mati seperti ini? Dalam situasi krisis ini kita sangat terbuka untuk belajar betapa dekatnya Tuhan itu.

Kegelapan TibaMurid-murid Yesus berada dalam keadaan sulit juga. Yesus

baru saja memberi makan banyak orang dengan hanya lima roti dan beberapa ikan (Matius 14:17-21). Ribuan menyaksikan kea-jaiban. Mereka siap untuk memahkotai Kristus sebagai raja. Pa-ra murid terperangkap pada saat itu. Tetapi Yesus menyuruh orang banyak pulang dan mengatakan kepada para murid-Nya untuk mengambil perahu ke sisi lain dari danau (Matius 14:22).

Saya membayangkan para murid tidak melompat ke perahu dan mulai mendayung. Mereka mungkin tinggal di sekitar, ber-harap Guru mereka akan bergabung dengan mereka. Namun akhirnya, karena sudah larut malam, mereka diluncurkan ke

Dia akan menuntunmu melalui badai gelap.

Oleh Curtis Rittenour

SecercahCahaya

12 Adventist World | 12 - 2013

Page 13: Aw indonesian 2013 1012

malam. Mereka tidak senang dengan sikap Kristus. Mereka menggerutu di antara mereka sendiri bahwa mereka seharusnya menobatkan Dia sebagai raja. Sebagaimana kegelapan tiba, ke-luhan mereka membawa mereka ke perairan yang bermasalah.

BadaiSebuah badai menerpa di atas Danau Galilea. Para murid ti-

dak siap untuk itu. Hari sempurna mereka tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk. Perjalanan ke seberang danau seharus-nya ditempuh hanya beberapa jam, tetapi badai mengusir mere-ka jauh dari daratan (ayat 24). Mereka bekerja keras selama ber-jam-jam. Ombak, petir yang membutakan, guntur yang meme-kakkan telinga menantang pengalaman para nelayan ini. Akhir-nya mereka menyerah. Mereka hilang—dan tak berdaya. Mere-ka membutuhkan seorang Juruselamat.

Secercah CahayaPengawasan Yesus tidak pernah kehilangan pandangan bagi

para murid-Nya. Dia bisa melihat mereka berjuang melawan badai. Sementara mereka berteriak karena takut, Guru itu bera-da di jalan-Nya (ayat 25, 26). Sebuah sosok yang aneh berjalan di atas air ke arah mereka. Mereka tidak tahu itu adalah Yesus, orang yang sangat mereka harapkan. Sebuah cahaya kilat petir mengungkapkan sosok yang dikenal itu. Mereka tiba-tiba pin-dah dari bagian belakang perahu maju ke arah Dia, berteriak keras, “Tolong bantu kami!“

Yesus sudah siap. “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (ayat 27).

Keluar dari PerahuPetrus menawarkan diri untuk datang kepada Yesus—di

atas air (ayat 28). Gembira dengan melihat Tuhannya, ia meng-ambil langkah iman luar biasa. Dengan mata tertuju pada Guru, Petrus berjalan menuju Yesus. Lalu ia membuat kesalahan yang fatal. Dalam kepuasan diri ia berbalik untuk melihat kembali pada murid lain, seolah-olah mengatakan, “Wow! Lihatlah aku! Aku berjalan di atas air!“ Tetapi ketika ia berbalik untuk melihat kembali pada murid-murid, ia sedang berpaling dari Cahaya.*

Tiba-tiba ia kehilangan Yesus dan mulai tenggelam. Dalam beberapa saat, murid yang merasa bangga itu berseru, “Tuhan, tolonglah aku!“ (Ayat 30). Seketika Kristus mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Petrus. Yesus tahu bahwa Petrus bu-ta terhadap kelemahan sendiri. Pada bidang kehidupannya di mana Petrus mengira bah ia yang terkuat, Kristus mengungkap-kan betapa lemahnya dia. Petrus mempercayai dirinya terlalu banyak. Dia perlu belajar bahwa ia bisa melewati badai hanya dengan sedikit pun tidak mempercayai dirinya sendiri dan ha-nya bersandar pada Kristus.

Saat Yesus dan Petrus naik ke perahu, badai pun reda. Da-lam kesendirian setelah badai itu, murid-murid sujud dan me-nyembah Yesus—“Sesungguhnya Engkau Anak Allah“ (ayat 33).

Secercah Cahaya LainSementara kami terbang di atas Bitterroot Range satu malam

gelap 32 tahun yang lalu di mana saya akan melalui badai priba-di saya sendiri. Teman saya dan saya terbang sepanjang malam dalam keheningan. Kami berdua tenggelam dalam pikiran. Saya terus berdoa dan bertanya-tanya kapan saat mesin pesawat akan mulai menggerutu, batuk, dan akhirnya mati.

Kegelapan mengelilingi kami. Saat saya menatap keluar jen-dela saya melihat bintang berkelap-kelip di mana-mana. Di ba-wah kami tidak melihat lampu apa pun, hanya rumah kecil ter-sebar berjauhan tampaknya seperti daerah gurun terpencil. Ti-dak ada tempat kami bisa mendarat di pegunungan ini.

Tiba-tiba kami berdua melihat secercah cahaya di kejauhan. Samar dan jauh. Sementara kami mengintip ke dalam kegelap-an di depan, hal itu tampak seperti jari cahaya tipis mengarah ke atas dan berputar-putar di sekitarnya. Saya bisa mendengar dan teman saya tersenyum dalam gelap saat ia berbicara dua ka-ta: “Sebuah bandara udara.“

Dia terbangkan pesawat itu langsung ke cahaya. Setelah ber-putar-putar sebentar di atas bandara, kami mendarat di lan-dasan pacu bersalju. Saya sangat bersukacita untuk keluar dari pesawat dan ingin mencium tanah! Sementara teman pilot saya melihat penumpukan kecil es pada sayap, saya bertanya, “Di mana kita?“

Saat itu sekitar pukul 22.00, dan bangunan kecil di ujung landasan itu gelap. Tanda kayu yang tergantung di sisinya men-jawab pertanyaan kami: “Selamat Datang di McCall, Idaho!“ Kami berada beberapa jam di selatan dari tujuan kami. Rupa-nya teman saya telah mengubah jalur pesawat menuju sinyal yang salah, membawa kami keluar jalur. Tanpa disadari, kami telah terbang di atas beberapa daerah terpencil di Amerika Seri-kat. Tapi kami masih hidup! Kami tinggal dengan pendeta lokal dan keluarganya selama beberapa hari, dan setelah cuaca akhir-nya cerah, kami berhasil kembali ke perguruan tinggi.

Carilah Cahaya ItuKetika Anda melewati badai dalam hidup, secercah cahaya

dapat memberikan harapan dan arah. Jika pernikahan Anda runtuh atau keuangan Anda berantakan, carilah Cahaya itu. Ki-ta mungkin tidak, seperti para murid, segera mengenali Kristus dalam badai. Tetapi Yesus ada untuk membimbing kita ke ru-mah dengan selamat. Sementara kita menghadapi ketidakpasti-an hidup, ada harapan. Saya dapat melihat secercah cahaya di cakrawala. Apakah Anda juga bisa melihatnya? n*Lihat Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 381.

Curtis Rittenour telah melayani selama 25 tahun di Oregon, Nebraska, dan Washington. Saat ini ia adalah penulis lepas dan pembica-ra seminar di Divisi Amerika Utara.

12 - 2013 | Adventist World 13

Page 14: Aw indonesian 2013 1012

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Untuk beberapa tahun saat ini du-nia telah berjuang dengan krisis ekonomi dan finansial yang pa-

rah. Tingkat pengangguran yang tinggi. Keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka, karena mereka tidak bisa lagi membayar jaminan mereka, dan anak-anak harus tidak melanjutkan pendidik-an perguruan tinggi mereka. Situasi membuat kita bertanya-tanya seperti apa perspektif Alkitabiah pada ekonomi ma-nusia.

Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani oikonomia, sebuah istilah yang kita juga dapat temikan dalam Alkitab (1 Tim. 1:4). Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari oikos (“rumah“) dan nomos (“hukum”), yang berarti “hukum ru-mah.“ Kata “ekonom“ (Lukas 12:42 ), atau pengurus, membawa hukum rumah.

Tapi apakah artinya hukum-hukum rumah itu? Hal ini tergantung pada ru-mah apa yang sedang kita bicarakan. Apakah itu rumah sakit, sekolah, atau bank? Masing-masing rumah berfokus pada nilai-nilai yang berbeda dan karena itu memerlukan undang-undang khusus yang akan melindungi nilai-nilai inti dan membantu mereka berkembang. Nilai yang paling mendasar dari sekolah terle-tak pada siswa. Oleh karena itu hukum yang mengatur sekolah adalah pedagogi alamiah dan melibatkan metode untuk meningkatkan pembelajaran. Rumah sa-kit melayani pasien, hukum yang menga-

tur mereka adalah alam medis, berfokus pada cara-cara untuk meningkatkan ke-sehatan. Bank mengikuti hukum mone-ter menabung dan mengalikan keuangan. Nilai-nilai tertentu memicu hukum terten-tu.

Tentangan Kultur AlkitabiahPertanyaan bagi kita adalah apa ciri-

cri nilai “rumah“ di mana kita hidup saat ini. Jawaban modern, budaya kontempo-rer diberikan dengan cara tertentu: Nilai yang paling mendasar adalah kekayaan materi di sekitar kita. Hukum yang bera-sal dari nilai kunci ini adalah bersifat ekonomi dan membimbing kita dalam pertumbuhan senilai materi kita. Hidup yang baik ketika kita mendapatkan uang yang baik, ketika kita bisa membeli mobil besar, ketika kita memiliki rumah yang bagus atau memiliki iPhone terbaru. Oleh karena itu, masyarakat mendorong kita untuk menjadi konsumen yang baik. Kita adalah manusia karena kita adalah kon-sumen.

Alkitab menawarkan jawaban yang sangat berbeda untuk pertanyaan tentang nilai dasar yang kita temukan di rumah di mana kita hidup. Dalam kisah Pencip-taan, kita belajar bahwa rumah di mana Allah menempatkan manusia besar—di seluruh bumi (Kej. 1:28). Kita ditempat-kan di sebuah rumah yang terbuat dari sungai, tanaman, dan hewan. Tapi apa-kah nilai akhir dari rumah ini? Alkitab

mengatakan kepada kita bahwa yang “terutama“ dari rumah kita tidak diukur dalam nilai moneter dari logam mulia atau panen sayuran, tetapi berfokus pada penciptaan perjanjian—hubungan antara semua makhluk hidup: (a) antara pria dan wanita, dan lebih umum antara orang banyak, (b) hubungan antara ma-nusia dan hewan, dan (c) hubungan anta-ra manusia dan Tuhan. Satu-satunya saat Tuhan berkata “sangat baik“ adalah sete-lah hari di mana Ia menghubungkan pria dan wanita dan antara manusia dan he-wan (ayat 28-31). Manusia diminta untuk mengurus hewan sebagai penguasa yang baik untuk mengurus warga. Tuhan tidak main-main ketika ia menekankan bahwa hewan harus dilindungi dan tidak boleh dikurangi menjadi produk makanan. Pa-da kenyataannya, baik manusia dan he-wan berbagi jenis makanan yang sama (yaitu buah-buahan dan sayuran) dalam rencana awal Tuhan.

Sabat dan PenatalayananPengenalan perihal pernikahan dan

hari Sabat (Kej. 2:1-3, 24, 25) lebih lanjut menggarisbawahi tiga kali lipat kemitra-an sebagai nilai kunci Penciptaan. Hari Sabat tidak diatur oleh agenda ekonomi, pekerjaan dan kewajiban lainnya tidak la-gi menghalangi keintiman, memisahkan orang dari satu sama lain. Sabat adalah saat dalam waktu dan ruang di mana kita dapat sepenuhnya melibatkan orang-

PA S A L 2 1

tentangan KulturPenatalayanan Alkitabiah

Berpindah dari “kepemilikan” menjadi “kemitraan”

Oleh Oliver Glanz

14 Adventist World | 12 - 2013

Page 15: Aw indonesian 2013 1012

Oliver Glanz, berasal dari Jerman, seorang tamatan S3 dan pengajar di Free University di Amsterdam

dan di Protestant Theological University di Belanda. Bersama dengan istrinya, Karen, dan kedua anak perempuan mereka, baru-baru ini ia dipanggil untuk melayani sebagai profesor Perjanjian Lama di seminari teolo-gi di Andrews University.

orang di sekitar kita—apakah mereka anggota keluarga, tetangga atau orang asing—dan, pada akhirnya, Tuhan sendi-ri. Ini adalah pemikiran radikal untuk za-man kita. Selama seminggu kita tidak be-kerja untuk “membuat uang“ atau me-nyembah berhala kemajuan material, tapi kita ingin tiba dan meningkatkan hu-bungan yang bermakna dengan semua makhluk hidup. Kita adalah manusia ka-rena kita adalah mitra.

Ide Sabat tidak memiliki arti hari isti-rahat untuk pulih dari pekerjaan sehari-hari. Tuhan juga tidak perlu untuk men-jadi pulih dari pekerjaan-Nya. Idenya adalah untuk mendapatkan prioritas yang tepat dan tidak bekerja selama se-minggu yang diperlukan, sehingga tidak ada kelelahan, tidak frustrasi kerja, tidak ada mimpi material, yang akan memba-hayakan nilai inti rumah manusia yang diberikan Tuhan: Keintiman, kepedulian, pemahaman, dan pengakuan.

Alkitab serius mengenai hal ini kare-na menunjukkan bahwa Sabat tidak ha-nya puncak dari satu minggu, melainkan juga merupakan titik fokus dari setiap ta-hap kehidupan kita. Setiap tahun ketujuh Israel itu harus bebas dari kerja (Kel. 23:10-13). Orangtua seharusnya mengha-biskan waktu dengan anak-anak mereka, untuk menikmati pernikahan, dan mem-perdalam perjalanan rohani mereka de-ngan Allah.

Tapi Sabat bukan hanya puncak dari setiap minggu atau titik fokus dari kehi-dupan kita—Sabat itu juga memiliki tuju-an generasi. Tidak seorang pun di Israel

tuk merebut peran utama mitra mereka, Allah (lihat kisah Menara Babel dalam Kejadian 11:1-9), dan kota-kota yang di-bangun sebagai pusat produksi untuk meningkatkan produktivitas kemajuan material. Ide dari Sabat sebagai nilai ak-hir kehidupan diabaikan dan diganti.

Pada hari-hari terakhir ini, Allah menggagas pergerakan Advent. Seperti pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14, kita diminta untuk memberitakan pe-kabaran akhir zaman Tuhan ke dunia ini dan mengingatkan penghuninya, baik para korban dan pencetus krisis keuang-an dan ekonomi yang sangat besar, me-ngenai sang Pencipta, rumah di mana ki-ta hidup, dan makna tertinggi kehidupan manusia.

Malaikat ketiga memanggil kita un-tuk menjadi berani, berani berinvestasi lebih banyak waktu, uang, hadiah dan bakat ke dalam keluarga, sesama manu-sia, alam, dan gereja daripada ke dalam hal-hal dan barang yang membantu kita meningkatkan peringkat sosial kita di dunia Babel (lihat Why. 13:15-17; 14:9-12).

Teriakan malaikat kedua, “Sudah ru-buh Babel“ (Wahyu 14:8) mengingatkan kita bahwa akhir dunia sudah di depan mata. Ekonomi Allah akan segera dikem-balikan! n

akhirnya menderita dalam pilihan eko-nominya sendiri mau pun karena orang-tuanya. Setiap tahun kelima puluh setiap orang dijamin untuk memiliki harta ben-da yang cukup, akan dibebaskan dari utang, dan untuk membangun kehidup-an yang berfokus pada hubungan, melin-dungi hewan dan ciptaan Tuhan, dan memiliki Tuhan sebagai panduan utama bagi kehidupan seseorang (Imamat 25:8-13). Seseorang dapat mengatakan bahwa hari Sabat adalah sinonim untuk “Perjan-jian Penciptaan.“ Sabat adalah nilai dasar “rumah“ kita.

Umat manusia diminta untuk menja-di “ekonom“ (atau pengurus) dari hari Sabat. Ini adalah ide dasar penatalayanan Alkitabiah. Undang-undang yang ber-gantung pada nilai ini banyak ragamnya. Allah memiliki Musa dalam menulis ba-nyak hukum yang menunjukkan seperti apa tampaknya hidup saat hari Sabat, ba-gaimana hubungan itu dapat berkem-bang dan dilindungi.

Sayangnya, gagasan ekonomi Alkitab ditantang dan rusak lagi dan lagi dalam sejarah manusia. Orang mulai membu-nuh satu sama lain (Kej. 4:8, 23). Mereka mulai membunuh binatang yaitu mitra mereka (dimulai dengan Nimrod, seo-rang pemburu perkasa dan pendiri Ba-bel, lihat Kej. 10:9). Mereka mencoba un-

Kita adalah penatalayan Allah, yang dipercayakan oleh-Nya dengan waktu dan kesempatan, kemampuan dan harta benda, dan berkat-berkat dari bumi dan sumber dayanya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya untuk penggunaan yang tepat. Kita mengakui kepemilikan Allah dengan pelayanan yang setia kepada-Nya dan sesama kita, dan dengan mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan untuk memberitakan Injil-Nya dan dukungan serta pertumbuhan gereja-Nya. Pengelolaan adalah hak istimewa yang diberikan kepada kita oleh Allah untuk memelihara kasih dan kemenangan atas egoisme dan ketamakan. Para penatalayan bersukacita atas berkat yang datang kepada orang lain sebagai hasil dari kesetiaannya. (Kej. 1:26-28; 2:15; 1 Tawarikh 29:14;. Hagai 1:3-11; Mal. 3:8-12; 1 Korintus 9:9-14; Mat 23:23; 2 Korintus 8:1-15; Rm. 15:26, 27).

PenatalaYanan

Kita Manusia karena kita bermitra.

12 - 2013 | Adventist World 15

Page 16: Aw indonesian 2013 1012

C E R I TA S A M P U L

KandunganyangDinantikan

Oleh Faminu Imabong

Haus akan Allah dari sumur kosong

Tuhan, berikan aku seorang anak.“ Lima kata doa ini adalah tidak ada zamannya, layaknya abadi. Doa

ini melintasi budaya, benua, kelompok etnis, ras, kepercayaan, suku, dan bahasa. Tidak ada batas. Di banyak desa, kota, negara, dan wilayah dunia kita, sekali pria dan wanita telah bergabung dalam pernikahan, maka hal berikut yang diha-rapkan adalah anak-anak. Keluarga me-nantikan anak—ibu dan ayah juga. Begi-tu juga kakek nenek dan anggota keluar-ga bahkan keluarga besar. Pada upacara pernikahan di sebagian besar dunia, te-pat setelah doa panjang umur dan baha-gia, datang doa untuk kehadiran anak-anak. Dan meski kehamilan instan, atau bentuk kehamilan mana pun, tidak lebih dari harapan global, tetap benar bahwa anak yang lahir ke rumah adalah sukaci-ta dalam semua budaya di seluruh dunia.

Kebanyakan orang percaya bahwa Al-lah yang memberikan anak-anak itu. Tentu saja mereka itu benar. Tuhan membuat anatomi manusia dan laki-laki dan perempuan diinstruksikan melalui lembaga pernikahan untuk pergi dan berkembang biak, memenuhi bumi dan menguasainya (Kej. 1:28). Allah menya-

16 Adventist World | 12 - 2013

Page 17: Aw indonesian 2013 1012

takan memberkati orang yang memiliki anak-anak (Mazmur 127:5). Anak-anak digambarkan sebagai warisan dari Tu-han, sumber kebanggaan, dan menun-jukkan kekuatan (ayat 3, 4). Mereka juga dianggap sebagai berkat karena ketaatan dan hadiah karena integritas (Ul. 28:4, 11; Amsal 20:7).

Allah tidak juga tidak bias atau men-diamkan hal ini. Alkitab mencatat janji-Nya menyatakan bahwa tidak akan ada yang tidak punya anak di antara umat-Nya (Ul. 7:14). Dan sejalan dengan Kitab Suci hampir semua budaya menganggap anak adalah berkat dan antusias me-nyambut mereka.

Tidak Punya Anak dan MaluSayangnya, banyak wanita yang tidak

hamil sama sekali atau yang tidak hamil di awal pernikahan dikucilkan, dianiaya, difitnah, dan sering tidak dicintai. Bebe-rapa kebudayaan menganggap perempu-an seperti itu dikutuk. Yang tak terelak-kan pikiran adalah beban berat mereka dan keluarga mereka terpaksa menang-gungnya.

Tapi sebelum dan di luar hal penghi-naan publik ini, ada tekanan yang tak ter-

tahankan dan sakit hati seorang wanita dan sebagai istri harus tanggung karena tidak hamil. Kutukan tampaknya selalu dimulai dan diakhiri dengan dia. Ilmu kedokteran telah menunjukkan bahwa stres, khawatir, dan tekanan emosional adalah penghalang bahkan bagi seorang wanita subur. Hal ini terjadi, bayangkan berapa banyak tekanan melemahkan ter-sebut bagi seseorang yang hidup dengan rasa bersalah karena tidak memiliki anak.

Cerita berlimpah mengenai pria mencari keturunan dari luar monogami melalui poligami, pencurian atau penju-alan anak, dan praktik-praktik buruk la-innya seperti itu, semua dalam upaya un-tuk mendapatkan anak.

Kehendak AllahApakah yang Tuhan harus lakukan

dengan penderitaan tersebut? Apakah yang Dia pedulikan tentang hal itu? Alki-tab menunjukkan bahwa ada kalanya Tu-han dalam hikmat-Nya menahan berkat ini untuk satu musim dan untuk tujuan yang luar biasa. Kita mungkin melihat beberapa kejadian serupa, dimulai de-ngan Sara, istri Abraham. Meskipun Abraham adalah seorang kaya dan Sara

Sumur tetangga saya penuhAirnya segar dan jernihIa menimbanya dengan sukacitaDemikian juga seisi rumahnyaAnak-anaknya bermain riang saat ember sang ibu tertumpahSegera kendi mereka penuh dan ia pun istirahat di bawah pohonAku melihat dengan iri

sangat cantik, mereka tidak punya anak. Abraham menerima perjanjian Allah menjanjikan tentang dirinya menjadi ba-pa banyak bangsa. Allah sangat spesifik menyatakan bahwa anak perjanjian akan datang dari Abraham dan Sara, memberi mereka nama-nama yang meramalkan fakta ini (Kej. 17).

Dan ada Hana, istri Elkana. Hannah adalah istri pertama Elkana. Penina, istri keduanya, melahirkan baginya anak-anak dan bahwa Hana tidak. Allah telah menutup rahimnya (1 Sam. 1:5). Pe nnina memprovokasinya sampai Hana mena-ngis. Satu tahun ketika, dengan berat ha-ti, ia berangkat dengan keluarganya ke rumah Tuhan. Dia begitu tidak bahagia sampai ia menolak untuk makan. Suami-nya mencoba menghiburnya. Di bait itu ia curahkan kepahitan dan beban jiwa di hadapan Allah dengan begitu banyak se-hingga Imam Eli mengira ia mabuk (1 Sam. 1:13, 14).

Ada juga Mikhal, putri Saul, Raja Is-rael yang gagal, yang memberikan putri-nya menikah dengan Daud. Sebuah ka-sus kemandulan yang berbeda, mungkin, dengan kebencian dan kedengkian yang terlibat (2 Sam. 6:14-23), tetapi tetap saja

Sumurku keringAirnya payauAku tidak menimba karena airnya tidak baikAku menunggu saat sumurku penuhSaat aku juga dapat menimba dengan gembira dan menyanyiAku tahu bahwa hari itu akan datang. Jadi aku akan menunggu dan menunggu

P h O T O © E r i k S T E n b A k k E n / L i c E n S E D F r O M G O O D S A L T . c O M 12 - 2013 | Adventist World 17

Page 18: Aw indonesian 2013 1012

C E R I TA S A M P U L

suatu beban. Perasaan malu Sarah dan penghinaan Hana adalah penderitaan Mikhal juga.

Dan Elisabet juga. Dia dan suaminya, Zakharia, imam bait suci, tidak punya anak. Seperti Sara dan Abraham, mereka berdua terus begitu bertahun-tahun (Lu-kas 1:7). Selain Sarah dan Abraham, me-reka mungkin telah menyerah pada ha-rapan.

Menangis di KegelapanMengapa surga kadang-kadang diam

pada titik keputusasaan terdalam ini? Ke-tika tampaknya begitu tak tertahankan, dan Anda tidak tahan lagi? Ketika Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan atau ke mana harus berpaling? Ketika tam-paknya bahwa hanya Allah yang bisa me-ngerti, dan Dia tidak menunjukkan kepedulian-Nya yang besar?

Keputusasaan ini tidak secara unik milik wanita mandul. Mereka tentunya bukan satu-satunya penderita putus asa atas kehidupan ini. Pertimbangkan ta-ngisan Daud: “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?“ (Mazmur 42:6). Daud tahu tentang rasa sakit yang tidak hanya pada fisik. Ada ge-jolak fisik, psikologis, dan emosi yang ha-rus kita lalui, bahwa tidak ada obat fisik yang dapat menyembuhkan atau meri-ngankannya.

Rasa sakit mungkin memiliki penye-bab yang dapat dijelaskan, tapi jalan me-nuju penyembuhan, pemulihan, dan rasa damai bisa panjang dan menyakitkan. Mereka yang mengerti penderitaan terse-but mungkin telah menderita kehilangan orang yang dikasihi, pernah dilukai,

menderita penolakan, menderita depresi, telah dikhianati, telah diperlakukan tidak adil, atau telah dinyatakan terpukul oleh kehidupan dan keadaan. Kadang-kadang tidak ada obatnya, selain menunggu. Kadang-kadang Anda harus melalui rasa sakit.

Kesedihan Perjanjian Lama Ayub, ji-ka ditimbang, akan menjadi lebih berat daripada pasir laut (Ayub 6:2, 3). “Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertan-cap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedahsyatan Allah seperti pasukan melawan aku“ (ayat 4). Dan ke-mudian: “Bila aku pergi tidur, maka pi-kirku: Bilakah aku akan bangun? Tetapi malam merentang panjang, dan aku dice-kam oleh gelisah sampai dinihari“ (Ayub 7:4). Penderitaan ini lebih dari yang da-pat ia tanggung dalam keheningan: “aku pun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku“ (ayat 11). Bagi Ayub, tampaknya bahwa Tuhan sengaja berdiri jauh-jauh dari dia (Ayub 23:3, 8, 9). Sahabat lamanya sekarang me-lupakan dia atau menghindari dia (Ayub 19:13-15, 19).

Yesus dan PenderitaanDi Getsemani tidak ada obat untuk

rasa sakit Yesus. Bayangkan berdoa sam-pai tetes keringat menetes. Hana berdoa dengan penuh semangat, Eli mengira ia mabuk (1 Sam. 1:13, 14). Beberapa orang menyebutnya “mengerang dalam roh“ atau “pengalaman padang gurun“—se-butan itu tidak berarti apa-apa. Hanya kasih karunia Allah yang menawarkan bantuan, kedamaian, atau penyembuhan

pada saat-saat seperti itu.Sementara Daud menjawab dirinya

untuk semua rasa hancur dan rusak dan hening pada malam sakit itu: “Berharap-lah kepada Allah! Sebab aku akan ber-syukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!“ (Mazmur 42:6). Allah beserta kita dalam kehancuran kita, Daud me-ngerti. Dia bersama kita dalam kehan-curan kita. “Penolong“ adalah kata lain untuk “wajah.“ Bantuan wajah Allah ada-lah pemandangan wajah-Nya yang pe-nuh kasih, berkat kehadiran pribadi Al-lah yang sangat nyata, apa pun penyebab kesepian kita.

Yesus dan Kandungan yang Dinantikan

Tuhan, di dalam Yesus, telah membe-rikan jaminan kehadiran-Nya bersama kita dalam semua kesedihan kita. Tetapi Tuhan, dalam Yesus, juga memberikan jawaban spesifik terhadap kesepian ku-tukan kemandulan.

Ketika Elisabet dan Zakharia tampak-nya telah menyerah dari harapan dan te-lah menerima rasa hancur mereka, Dia masih bisa melihat hati mereka. Dia ma-sih tahu kerinduan lama mereka. Dan ke-tika mereka tidak memiliki pilihan tersi-sa, tidak ada rencana lain untuk menco-ba, tidak ada apa-apa kecuali wajah bera-ni dan hati yang hancur, Allah sendiri masih memiliki rencana untuk mereka. Merencanakan saat itu sehingga mereka harus menyatakannya di bilik yang ma-hakudus. Pasangan tua dan mandul ini akan memiliki seorang anak. Dia akan memberikan jalan bagi inti kemanusiaan, Anak Manusia, kelahiran yang melam-

Rasa sakit mungkin memiliki penyebab yang dapat dijelaskan.

18 Adventist World | 12 - 2013

Page 19: Aw indonesian 2013 1012

paui dan yang menjawab penderitaan, mengakhiri rasa malu, dan melepaskan semua penderitaan bagi semua yang ter-bebani, jiwa yang rusak, dan rahim yang mandul bagi segala zaman.

Hampir dua ribu tahun sebelum Eli-sabet, Sarah tertawa ketika Allah menya-takan kekuasaan-Nya atas kandungan yang dinantikan (Kej. 18:9-12). “Menga-pakah Sara tertawa?“ tanya Tuhan kepa-da Abraham (ayat 13). “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?“ (Ayat 14). Tuhan segala kehidupan juga Tuhan bagi segala kemandulan dan Tu-han bagi kerinduan yang terpendam.

Sekarang Gabriel membawa penghi-buran suci bagi Elisabet. Selama lima bu-lan dia tidak akan membiarkan siapa pun melihat dia di depan umum, dengan ber-kata, “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagi-ku, dan sekarang Ia berkenan mengha-puskan aibku di depan orang“ (Lukas 1:24, 25).

Faminu Imabong, seorang ibu yang bekerja, tinggal di Lagos, Nigeria, bersama suami dan dua

anak. Seorang penulis yang bercita-cita tinggi, ia mengambil inspirasi dari iman dan pengalaman hidup.

Elisabet akan membuktikan bahwa ketika ilmu kedokteran, budaya, usia, dan alam dianggap mustahil dalam kehi-dupan baru dan menganggapnya tidak mampu hamil, dia masih bisa, atas perin-tah Dia yang memegang kunci neraka dan surga, yang adalah Tuhan dari awal dan akhir, atas perintah-Nya yang adalah Tuhan dari segala kehidupan, Elisabet masih dapat membawa Yohanes, seorang pendahulu bagi yang diurapi Allah. Dia “telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk kare-na kita” (Galatia 3:13). Dan karena Dia “bahkan orang yang mandul melahir-kan tujuh anak,” (1 Sam. 2:5).

KonklusiTuhan melalui Yesaya mendorong

anak perempuan dan anak laki-laki ke-punyaan-Nya: “Sebab itu Tuhan sendiri-lah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang

perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel“ (Yesaya 7:14). “Allah menyertai kita,“ jelas Matius (Matius 1:23 ). Yesus, kegenapan nubuat-an Yesaya (ayat 22). Dan sang perawan itu telah mengerti, dan Yesus pun telah datang.

Dan karena Dia telah datang dan me-nyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka, karena Ia telah diperbaiki semua kehancuran kita, dan menyembuhkan se-mua penyakit kita, dan menghancurkan semua kemandulan kita, kegelapan tidak membawa tangis lagi, dan malam tidak membawa kesunyian lagi. Tidak, hari itu telah datang, dan kandungan tidak lagi dinantikan: “Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak per-nah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersua-mi, firman TUHAN“ (Yesaya 54:1). n

P h O T O © E r i k S T E n b A k k E n / L i c E n S E D F r O M G O O D S A L T . c O M 12 - 2013 | Adventist World 19

Page 20: Aw indonesian 2013 1012

Kisah Orang AdventD i V i S i A S i A P A S i F i k S E L A T A n

Keanekaragaman yang indah dari Divisi Asia Pasifik Sela-tan (SSD) yang mencakup sekitar 18 negara dari Bangla-des ke Vietnam,1 dengan keanggotaan Advent lebih dari

1 juta.2 Budayanya dan bahasa yang berbeda mayoritas Muslim, Hindu, Budha, dan animisme masyarakat, dan hanya Filipina yang termasuk mayoritas Kristen. Dialek yang banyak menam-bah 10 bahasa resmi yang diakui di divisi itu.3 Filipina sendiri menggunakan sekitar 170 dialek,4 membuat penginjilan kelom-pok etnis yang berbeda dengan tantangan yang lebih besar. Meskipun demikian, jumlah keanggotaan menunjukkan per-tumbuhan yang signifikan di beberapa daerah. Pengalaman berikut menggambarkan kehadiran Allah dan kuasa-Nya dalam pekerjaan kita.

Mengklaim Kembali Domba HilangKetika saya menjabat sebagai pendeta di Filipina, saya me-

ngunjungi semua anggota gereja saya, terutama yang aktif. Saya mendengarkan keprihatinan mereka, membaca kitab suci, dan berdoa bagi mereka. Kadang-kadang, ketika diundang, saya makan bersama mereka. Bagi mereka adalah suatu kehormatan saat pendeta mereka, akan memberkati rumah mereka dan ber-gabung makan bersama mereka.

Beberapa berkata kepada saya, “Karena Anda mengunjungi saya di rumah saya dan berdoa untuk saya, saya memutuskan untuk datang ke gereja dan terlibat aktif dalam gereja lagi.“ Oleh kasih karunia Tuhan, pendeta setia di SSD membuat per-bedaan.

Memenangkan dengan Pendidikan AdventDia selalu duduk di depan kelas agama saya, lebih dari be-

lasan tahun lalu, ingin mendengar setiap topik yang saya bahas. Saya bisa melihat bahwa dia lebih tua dari teman-teman seke-lasnya, tapi saya tahu sedikit tentang dia sampai ujian terakhir yang dia ambil.

Dalam ujian itu saya bertanya kepada mahasiswa pemba-hasan topik apa yang menarik perhatian mereka dan mengapa. Dia menulis bahwa topik yang paling menarik baginya adalah topik “Dosa yang Tidak Terampuni.“ Kemudian dia dengan te-rus terang menerangkan jiwanya yang lama telah sakit. Dia me-nulis, “Jujur, saya belum menikah, namun saya memiliki dua anak. Pada hari pertama dari kelas ketika saya menerima infor-masi dan melihat topik itu, saya menunggu Anda untuk mem-bahasnya.“

Dia melanjutkan: “Sejak tahun 1994 ketika seorang pria yang datang ke dalam hidup saya, perasaan bersalah telah membebani saya.“ Dia menulis: “Haruskah saya meminta Tu-han untuk mengampuni saya setelah hidup dengan dan memi-liki anak bersama pria yang sudah menikah ini?“

Untuk menebus dosa-dosanya, dia memberi persembahan kepada Tuhan. Sebagai penganut Katolik Roma yang setia dia melakukan novena beberapa kali,5 meminta Tuhan untuk mengampuni dosa-dosanya. “Ketika masalah datang ke dalam

bagi Setiap

Oleh Ferdinand O. Regalado

Divisi Asia Pasifik Selatan

Cukup Anugerah

Tantangan

20 Adventist World | 12 - 2013

Page 21: Aw indonesian 2013 1012

hidup kami, saya bertanya kepada Tuhan apakah hukuman atas apa yang telah kulakukan. Aku bertelut dan berteriak keras me-mohon pengampunan sampai Anda membahas topik ini,“ ia nyatakan. “Entah bagaimana dalam penjelasan Anda dan de-ngan bantuan dari Alkitab, beban saya berkurang. Melalui kelas ini saya benar-benar mengalami kasih Allah.“

Mantan mahasiswa saya ini juga menulis, “Ketika saya men-daftarkan diri di kampus ini, saya sering mendengar dari mere-ka yang bukan Advent, ‘Di situkah Anda mendaftar? Di situ sa-ngat membosankan; mereka selalu menggunakan Alkitab.‘ Se-karang saya dapat memberitahu mereka bahwa mereka salah, bahwa melalui kelas ini saya mendapat pencerahan bahwa mes-kipun saya adalah orang berdosa, Allah mengasihi saya.“

Kata-katanya “meskipun aku seorang berdosa, Allah me-ngasihi saya“ adalah bukti bahwa pendidikan Advent membuat dampak tertentu. Di dalam dan di luar kelas, saya katakan pada mahasiswa saya, “guru agama Anda bukan orang suci, ia hanya diampuni.“ Setiap hari saya mencoba untuk hidup dan berbagi kabar baik tentang kasih karunia Allah.

CharlieSaya sangat mengharapkan Charlie malam itu. Itu panggilan

tindak lanjut pada apakah saya akan berbicara di kebaktian ko-mitmen untuk akhir pekan retret rohani mereka. Saya menga-jak dia ikut. Dia memiliki lingkaran hitam di bawah matanya, rambutnya berantakan. Saya melihat kelegaan pada wajahnya ketika saya katakan saya akan berbicara. Dia telah putus asa ten-tang mendapatkan seorang untuk berbicara.

Charlie mengenakan celana pendek pudar yang memperli-hatkan lutut dan kakinya yang penuh dengan bubuk semen.“ Maafkan aku, pendeta, untuk berpakaian seperti ini, saya baru datang dari bekerja. “Charlie tertarik pada hal yang lebih dari janji saya. Dia ingin berbicara. Sebagaimana yang kami telah la-kukan, kisah hidupnya mulai terungkap.

Charlie mulai bekerja ketika ia berada di kelas empat. Ayah-nya telah menembak dan membunuh pengacau di barangay (desa) mereka. Dituduh melakukan kejahatan, ia mengaku ber-salah dan dimasukkan ke dalam penjara. Yang tertua di antara saudara-saudaranya, Charlie menjadi penanggung jawab di ru-mah. Dia bekerja keras untuk membantu ibunya, yang meraih 200 peso Filipina (4.59 dolar AS) per bulan untuk ketiga anak-nya, membuat pakaian bayi. Dengan 500 peso Filipina (11.50 dolar AS) per bulan, upah Charlie, sebagai seorang anak, tidak-

lah buruk.Tapi pekerjaannya adalah membuat uling (batubara keras

untuk memasak, dibuat dari kulit pohon) memberinya penyakit tuberkulosis. Dia diberitahu bahwa ia harus beristirahat untuk mendapatkan kembali kesehatannya. Dia beristirahat, pulih, dan terus bekerja, bekerja dan berjuang sampai ia selesai seko-lah dasar dan sekolah menengah.

Setiap pendidikan tinggi pasti mahal. Namun pada tahun 1996 Charlie mendaftar di Universitas Advent Filipina (AUP) sebagai seorang mahasiswa yang bekerja. Ketika TBC datang kembali, ia berhenti selama empat tahun. Kemudian Charlie kembali lagi. Dia ingin belajar teologi, menjadi pendeta dan be-kerja untuk Tuhan. Ini akan membawanya beberapa tahun lagi, memperoleh 15 peso Filipina (0.35 dolar AS) per jam untuk membiayai hidup dan sekolah. Dia menemukan sebuah ruang-an yang sempit, petak persegi panjang dengan jendela kecil. Ru-angan itu seperti sel penjara, tapi gratis.

Istri saya menyiapkan makanan untuk Charlie, dan saya berdoa baginya. Dia berterima kasih kepada kami dan pergi de-ngan wajah termenung, mungkin masih merenungkan tugasnya untuk retret mendatang. Charlie mungkin lapar dan tinggal di sebuah ruangan kotak, tapi dia setia dalam tugasnya sebagai ke-tua klub agamanya.

Ada banyak lulusan teologi di Filipina, tetapi sedikit posisi penggembalaan yang tersedia. Charlie menyerah pada impian masa kecilnya untuk menjadi seorang pendeta, dan lulus dari perguruan tinggi pada tahun 2006 dengan jurusan kedua yaitu pendidikan. Tuhan memberkati kesetiaan Charlie dengan istri yang baik, seorang guru sekolah dasar yang ditemuinya di uni-versitas, dan dengan dua anak juga. Mencari pekerjaan yang la-yak terus menjadi perjuangannya. Tapi terlepas dari itu, ia aktif terlibat dalam gereja lokal dan menjadi orang Kristen Advent yang setia.

SSD memiliki banyak Charlie lain yang bergulat dengan tantangan hidup dan mengikuti visi yang diilhamkan Allah bagi mereka. Di tengah tantangan mereka, anugerah dan kasih Tu-han selalu hadir. Di SSD kita menegaskan setiap hari janji Yesus: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepa-da akhir zaman“ (Matius 28:20). Anugerah-Nya cukup bagi seti-ap tantangan. n1 www.ssd.org/territories/countries.html. 2 www.adventiststatistics.org/view_Summary.asp?FieldID=D_SSD&Year=2013&submit=Change#main.3 www.ssd.org/territories/countries.html. 4 www.ethnicgroupsphilippines.com/people/languages-in-the-philippines/. 5 Novena adalah doa sembilan hari berturut-turut untuk memohon suatu wujud kepada Tuhan.

Ferdinand O. Regalado, profesor Studi Al-kitab di Walla Walla University, Washington, Amerika Serikat, adalah penduduk asli Filipi-na, yang juga mengajar di Universitas Advent

Filipina dan Montemorelos University di Meksiko.

Melalui kelas ini Saya sangat mengalami kasih Allah.

12 - 2013 | Adventist World 21

Page 22: Aw indonesian 2013 1012

Banyak orang Kristen berbicara tentang misi dan penting-nya untuk menjangkau dunia yang hilang dan sekarat.

Lalu ada orang yang benar-benar melakukan sesuatu tentang hal itu, dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) dari Divisi Asia Pasifik Utara (NSD) tegas dalam ka-tegori tersebut. Saya menemukan hal baru ini di sebuah acara yang sepenuhnya berfokus pada misi.

Tidak mungkin untuk menyimpulkan sebaliknya, terus te-rang, setelah menyaksikan partisipasi antusias dari sekitar 4.300 orang Advent dalam Kongres Misi Internasional dalam empat hari yang diadakan 28-31 Agustus 2013, di salah satu tempat paling indah di dunia, Pulau Jeju Republik Korea. Orang yang datang tidak ada di sana untuk bertamasya, namun, mereka da-tang untuk berbagi pengalaman misi, dan menjadi termotivasi dalam misi.

Negara-negara di NSD terdiri dari 1.6 miliar jiwa, dengan Republik Rakyat Cina, pada lebih dari 1 miliar jiwa, yang paling padat penduduknya. Diperkirakan 800 orang Advent dari Cina hadir dalam acara tersebut, dengan biaya sendiri. Mengingat bahwa rata-rata pendapatan per kapita di China per tahun 2012 adalah 6.091 dolar AS,* ratusan dolar untuk biaya perjalanan ke sana mewakili komitmen yang dalam dari para peserta.

Pada saat yang sama, Jairyong Lee, Ketua NSD, mengatakan orang Advent Cina dengan siapa ia berbicara—ini adalah perte-muan pertama kalinya yang mereka hadiri dari luar negara me-reka—sangat ingin untuk datang lagi dalam pertemuan seperti ini.

“Selama puluhan tahun mereka telah diisolasi dalam penga-turan negara mereka sendiri. Sekarang mereka telah keluar dari negara mereka, [dan] mereka melihat ribuan orang dari berba-gai belahan dunia, menyembah bersama-sama, berbicara ten-tang misi bersama-sama, dan ini adalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,“ kata Lee dalam sebuah wawancara dengan Ad-ventist World. “Saya pikir itu adalah pengalaman yang membu-ka mata mereka. Mereka meneteskan banyak air mata. Ini ada-lah gereja Tuhan. Di Cina mereka pikir ini adalah sebuah gereja kecil. Mereka melihat bahwa ini adalah gereja Tuhan dan bahwa

F I T U R I S T I M E WA

Oleh Mark A. Kellner

D O R O N G A N M I S I O N A R I S M E M B A N G K I T K A NOrang Advent di NSD

Ratusan berkomitmen berkata, “Ini aku, utuslah aku!” saat acara di Pulau Jeju.

Tuhan bekerja melalui gereja ini di seluruh dunia.“Dia menambahkan, “Ketika mereka kembali ke Cina, saya

yakin mereka berbagi cerita ini dengan ratusan anggota gereja. Sejumlah 800 jiwa itu akan berkembang biak, dan banyak orang akan berbagi kegembiraan yang sama.“

Setiap aspek dari kongres itu difokuskan pada penjangkau-an: Lima puluh tiga stan pameran yang mewakili lembaga pen-didikan, pekerjaan misionaris Injil, pelayanan penerbitan, lem-baga kesehatan, dan pabrik makanan menampilkan berbagai sumber daya untuk misi. Spanduk warna-warni membentuk lengkungan “Selamat Datang“ di pintu masuk ke International Convention Center di Jeju, dan ratusan spanduk indah dihiasi pada tiang lampu menyambut tamu di jalan-jalan daerah seki-tarnya.

Dalam sambutannya Siyoung Kim, Direktur Kongres Misi Internasional, menyatakan, “Kita di sini untuk memperbarui vi-si misi untuk menyelesaikan tugas mulia.“ Pekerjaan Kim di ba-gian penyelenggaraan acara secara luas dipuji karena keberha-silannya.

Dengan latar belakang 600 layar video LCD digabungkan untuk membentuk layar raksasa, “paduan suara“ virtual yang terdiri dari video orang Advent di wilayah tertentu menyanyi-kan “My Lord Is Coming Soon“ bersatu untuk memberikan se-buah himne komitmen. Selain musik ini, paduan suara surgawi dari divisi tersebut, Golden Angels, sangat banyak berpartisipasi pada acara tersebut, didukung oleh paduan suara massal Ad-vent dari seluruh NSD.

Di wilayah yang meliputi “seperempat dari populasi dunia, kita memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan Injil,“ yang juga adalah tampilan slide pada upacara pembukaan dua sete-ngah jam itu. Slide berikutnya, dalam bahasa Inggris, Korea, Ci-na, dan Jepang, kemudian mencatat negara-negara di bawah naungan divisi, mencerminkan bahwa “air mata Korea Utara, Diingat Tuhan,“ saat gambar yang menunjukkan negara terse-but. Orang Advent Korea, dan ribuan peserta tambahan, terta-rik oleh wanita berpakaian tradisional Korea dan melambai pa-da peserta dalam penampilan tradisional, tampilan pertama da-

22 Adventist World | 12 - 2013

Page 23: Aw indonesian 2013 1012

UTUSLAH AKU!: Orang Advent bertemu di Kongres Misi Internasional 2013 di Pulau Jeju, Republik Korea, mengangkat tinggi selendang yang bertuliskan: “Ini aku, utuslah aku!”

KETUA NSD: Jairyong Lee, KetuaDivisiAsiaPasifikUtara,di kiri, menyambut para delegasi Kongres Misi Internasional.

SUARA MALAIKAT: Seorang anggota grup nyanyi “Golden Angels” berpartisipasi di Kongres Misi International di Pulau Jeju, Republik Korea.

SAKSI SALON RAMBUT: Bokyung Kang, seorang Advent di Republik Korea, menggunakan salon rambutnya menjadi tempat untuk bersaksi bagi Tuhan..

ri unsur budaya pada malam itu.Bagi Cina, kemakmuran bangsa telah diketahui, bersama

dengan komentar bahwa orang Kristen itu memiliki beban “be-rat memikul salib“ dalam bangsa yang kemakmurannya sedang meningkat. Orang Advent Cina menyanyikan sebuah lagu, ter-masuk penggunaan seruling tradisional, kontribusi budaya me-reka.

Jepang, orang Advent yang antusias berpartisipasi dalam upacara pembukaan, dijuluki “negeri dewa uang Mammon,“ di mana “orang sekular telah menutup hati mereka.“ Meskipun, pemimpin dari Uni Misi Jepang mengenakan kaus bertuliskan “Jesus@Tokyo“ sebagai simbol dari upaya bulan Oktober 2013 dalam menjangkau salah satu kota terbesar di dunia. Anggota pria bernyanyi lagu “Amazing Grace“ sebagai bagian dari ele-men budaya Jepang.

Peserta dari Taiwan dan Mongolia disambut dengan hangat, terutama oleh ratusan Advent dari Republik Rakyat Cina yang duduk tepat di depan panggung utama konvensi. Presentasi NSD menekankan “padang gurun“ Mongolia, sementara untuk Taiwan ada kebutuhan untuk bertumbuh, “akar iman dan buda-ya Kristen“ sangat ditekankan.

G.T. Ng, Sekretaris Eksekutif GMAHK sedunia, adalah pembicara utama pembukaan malam itu, dan ia merefleksikan pada program itu saat ia berada di panggung: Ia mengutip Lu-kas 15 yang mengisahkan “tiga pengalaman hilang“—domba yang hilang, dirham yang hilang, dan yang anak yang hilang—karena “Yesus ingin menekankan keadaan tersesat manusia.“ Dia berbicara tentang perlunya untuk menjangkau mereka yang tidak ada Injil: “Tidaklah menyenangkan untuk hilang,“ kata-nya.

Program “Mission Lives“ program menampilkan video la-poran dan kesaksian Mission to North Korea, Pioneer Mission Movement, dan 1,000 Missionary Movement—semuanya adalah penjangkauan unik NSD. Misionaris BaekTo Jung dan Grace Lee berbagi kisah misi mereka dari desa penderita kusta di Cina di mana mereka telah merawat 2.500 orang kusta di 49 desa kusta, sehingga 677 jiwa dibaptis.

Jong Suk Han, seorang anggota 1,000 Missionary Movement, berbagi visi misinya bersama dengan kesaksiannya yang telah membaptis lebih dari 1.000 orang selama setahun pelayanan di Filipina.

Selama sesi “Mission Talk Show“ setiap hari, beberapa misio-naris membagikan kegiatan penginjilan mereka yang sedang berlangsung. Termasuk kisah orang muda dewasa yang meng-abdikan bakat mereka untuk pelayanan internet di Cina; Pende-ta Abe melayani mereka yang pernah terlibat dalam gerakan okultisme di Jepang, dan Yong Sun Lee—mantan narapidana, sekarang adalah seorang pendeta Advent—bekerja penuh wak-tu dalam pelayanan penjara di Korea.

Di bagian divisi lain, pelayanan kepada orang lain menuntut bentuk yang berbeda. Jane Lin adalah pejabat eksekutif dari Tai-wan Advent Foundation, sebuah badan amal resmi yang berope-rasi di pulau dan menjangkau masyarakat yang paling tidak ter-layani, ini termasuk petani yang sering dilayani dengan buruk oleh perusahaan besar pertanian yang membeli produk mereka, para siswa sekolah dasar yang kurang dari 28 murid, dan wila-yah Taiwan yang miskin, yang rumahnya kadang-kadang rusak berat.

“Visi kami adalah untuk memotivasi dan memberdayakan masyarakat Taiwan untuk hidup sehat,” kata Lin, dibaca dari ke-yakinan kelompok itu. Hal ini dilakukan melalui proyek-proyek yang mensponsori membantu mereka yang membutuhkan.“ Tuhan telah sangat banyak memberkati kita,“ kata Lin, mengi-ngat tahun pertamanya di yayasan tersebut.

Bagi para petani, itu berarti membantu mereka menjangkau konsumen langsung di pasar luar, dan mendorong mereka un-tuk menumbuhkan produk organik. Hal ini “menciptakan pa-sar lain“ bagi para petani, yang katanya sering “dimanfaatkan“ ketika menjual yang lebih besar, katanya.

“Jika petani dibayar lebih baik“ dari hasil pertanian mereka, dia berkata, “itu berarti standar hidup yang lebih baik.“ Dia me-ngatakan kelompok ini juga membantu para petani untuk me-ngirim gambar tanaman mereka pada Pinterest, jaringan sosial berbasis internet, untuk membantu membuat banyak perminta-

P h O T O b y M y r O n A . i S E M i n G E r

P h O T O S b y M A r k A . k E L L n E r / A D V E n T i S T w O r L D U n L E S S O T h E r w i S E n O T E D 12 - 2013 | Adventist World 23

Page 24: Aw indonesian 2013 1012

an untuk hasil panen tersebut.Meskipun sistem pendidikan Taiwan sangat dihormati, be-

berapa mahasiswa di sana—seperti di bagian lain dunia, terma-suk Amerika Serikat—memiliki sumber daya yang lebih sedikit daripada rekan-rekan mereka di sekolah-sekolah yang lebih be-sar. Untuk membantu para siswa, Taiwan Adventist Foundation menyuplai “Happy Craft Kit“ dari berbagai potongan wol ber-warna. Kemudian dibuat menjadi tatakan gelas kecil, memberi-kan siswa berbagai jenis kerajinan tangan, dan rasa percaya te-lah dibuat dari tangan mereka sendiri. “Jika anak-anak ingin menggunakan tangan mereka untuk membuat sesuatu,“ Lin menjelaskan, “mereka akan menggunakan tangan mereka un-tuk mengurus orang lain di kemudian hari.“

Sepanjang Kongres Misi Internasional ini, seminar disajikan oleh para misionaris dan pemimpin gereja yang melayani di berbagai belahan dunia. Lebih dari 15 seminar sehubungan de-ngan misi seperti “Missionary Family Life,” “Radical Prayers,” “World Mission,” dan “Church Growth” telah diberikan.

Pada malam hari dari hari kedua dan ketiga, para ketua uni, konferens, dan daerah wilayah NSD, termasuk Cina, Jepang, Korea, Taiwan, dan Mongolia, masing-masing melaporkan misi dari daerah mereka.

Ted N.C. Wilson, Ketua General Conference, adalah peserta utama dalam proses, menghadiri semua acara pleno serta berte-mu secara pribadi dengan para pendeta NSD. Pada hari Sabat, 31 Agustus, Wilson menyatakan panggilan jelas untuk misi. “Semua ini menunjuk pada panggilan Tuhan untuk Anda dan saya, orang yang menerima perintah Tuhan dan iman kepada Yesus, untuk maju ke ladang panen, semua melalui kuasa Roh Kudus,“ kata Wilson.

“Kita telah memiliki cukup gambaran mengenai aktivitas dan kreativitas manusia selama kongres ini, dan kita bersyukur kepada Tuhan untuk keterampilan dan kreativitas,“ katanya, menambahkan, “tapi saya ingin memberitahu Anda saudara-saudara, semua ini dimungkinkan oleh kuasa Roh Kudus.“

Dalam penyampaian bersemangat, Wilson membahas peka-baran tiga malaikat dalam Wahyu 14 dan menghubungkannya dengan dunia saat ini. Dia memohon pendengarnya untuk pe-nuh kasih dan membagikan pekabaran sukacita ini dengan orang lain untuk berpartisipasi “memanggil“ orang memperha-

tikan Firman Tuhan pada akhir zaman.Pada hari Sabat sore acara “Dedikasi Misi“ berlangsung. Ke-

tua NSD, Lee memfokuskan pada kehidupan pionir Advent Abram LaRue, yang datang ke Hong Kong sebagai misionaris mandiri, mengenakan pakaian lokal, dan meninggal saat dalam pelayanan. Dia mengatakan kepada peserta, “Kita harus dipe-nuhi dengan Roh Kudus, [agar] untuk pergi dengan pekabaran tiga malaikat sampai ke ujung bumi.“

Pelayanan dedikasi misi ini dipenuhi oleh rasa karunia Al-lah, firman-Nya, dan pujian dan doa umat-Nya. Bagi mereka yang hadir, ada rasa yang baru untuk terpanggil dalam pelayan-an aktif dalam misi. Para pemimpin gereja Advent dari General Conference, divisi, uni dan konferens di NSD diundang ke pang-gung untuk menegaskan kembali respons mereka dengan me-megang selendang merah yang tinggi, masing-masing dihiasi dengan kata-kata nabi Ibrani kuno: “Ini aku, utuslah aku!“ (Ye-saya 6:8).

Tindakan mereka direfleksikan oleh jemaat, yang juga mengangkat selendang merah. Sementara acara dedikasi akan ditutup, masing-masing peserta menyalakan lilin untuk meng-ungkapkan kesediaan mereka untuk berbagi cahaya kebenaran di seluruh dunia.

Lee mengatakan kepada saya bahwa panggilan ini disengaja dan ia mengatakan kepada peserta bahwa “kita hidup di akhir zaman dan Allah telah memilih kita untuk misi khusus. Kita adalah orang yang dikhususkan karena misi yang Dia telah be-rikan, dan misi itu adalah untuk menyelesaikan pekerjaan Injil di dunia ini.“

Dia menambahkan, “Sebagaiman para pelopor kita telah ti-ada, sebagai misionaris di bagian sulit dari dunia ini, mereka benar-benar mengorbankan hidup mereka. Dan, kini, giliran kita. Allah mengharapkan kita mengambil tempat mereka.... Sa-ya memohon kepada mereka bahwa ketika mereka kembali ke tempat masing-masing, kita akan melakukan pekerjaan dengan semangat pelopor yang sama.“

Ketika ditanya apakah ia punya pesan untuk divisi gereja dunia lainnya, Lee mengatakan: “Kita menekankan misi gere-ja—itulah alasan mengapa gereja ada. Jika Anda kehilangan mi-si, Anda kehilangan segalanya. Misi adalah tindakan. Setiap in-dividu di gereja kita harus memiliki bagian dalam misi gereja. Saya berharap bagian dunia lain akan menekankan misi.“ n

Mark A. Kellner adalah editor berita untuk Adventist World. Artikel ini memiliki informasi tambahandariDivisiAsiaPasifikUtara.Bebe-rapa elemen dari artikel ini muncul di kolom berita Adventist Review.

PENYELENGGARA KONFERENSI: SiYoung Kim yang bertanggung

jawab dalam persiapan Kongres Misi Internasional 2013.

TANGAN PENOLONG: Jane Lin dari Taiwan Adventist Foundation memegang kerajinan tangan wool yang dibagikan kepada sekolah yang lemah dalamfinansial.

*menurut Bank Dunia

24 Adventist World | 12 - 2013

Page 25: Aw indonesian 2013 1012

Untuk memahami misi Yesus, ada-lah penting adanya cahaya Ilahi-Nya menerangi pikiran; karena

alamiah manusia tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena ma-nusia adalah suatu kebodohan; dia juga tak dapat mengenal mereka, karena me-reka berbeda secara rohani. Yesus secara konsisten menarik kita untuk melihat-Nya sebagai satu-satunya harapan dan perlindungan. “Beginilah firman TU-HAN: ‘Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan meno-long engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian ba-gi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagi-kan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi.’” “Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah

dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata: ‘TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.’ Dapatkah seorang pe-rempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungan-nya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.“

Tanda-tanda penyaliban di tangan dan kaki Tuhan kita adalah bukti bahwa Kristus tidak melupakan umat-Nya. Dia telah membeli mereka, dan uang tebusan telah dibayar. Yesus, Penebus dunia, tahu semua anak-Nya dengan nama, dan me-reka yang percaya akan mendatangkan kemuliaan Allah. Matahari Kebenaran te-

R O H N U B U A T

Ini diambil dari artikel “The High Calling of God in Christ Jesus,” diterbitkan dalam Review and Herald, 7 Oktober 1890. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bah-wa Ellen G. White (1827-1915) mempraktik-kan karunia bernubuat Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik.

Oleh Ellen G. White

lah bangkit dengan penyembuhan di sa-yap-Nya.

Melalui iman dalam Kristus anak dari bumi ini menjadi ahli waris Allah, ahli waris bersama-sama dengan Yesus Kris-tus. Mereka yang melihat Yesus menjadi berubah menjadi gambar-Nya, berasimi-lasi dengan sifatnya, dan kemuliaan Allah bersinar di wajah Yesus, tercermin dalam kehidupan para pengikut-Nya. Semakin banyak orang Kristen berubah dari ke-muliaan kepada kemuliaan oleh Roh Tu-han, dan ia menjadi terang dunia. Sema-kin banyak ia melihat pada Kristus, se-makin ia mencintai dan merindukan un-tuk melihat lagi, dan lebih banyak cahaya dan kasih dan kemuliaan yang dilihatnya dalam Kristus, semakin meningkat caha-yanya di tengah hari. “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan kare-na kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah men-jadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.“

Adalah dengan iman bahwa mata ro-hani dapat melihat kemuliaan Yesus. Ke-muliaan ini tersembunyi sampai Tuhan menanamkan cahaya kebenaran rohani; karena mata biasa tidak bisa melihatnya. Kemuliaan dan misteri Kristus tetap ti-dak bisa dimengerti, diselimuti oleh ke-cerahan yang berlebihan, sampai Tuhan menyebabkan maknanya di dalam jiwa.

Yohanes berseru, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak menge-nal Dia. Saudara-saudaraku yang keka-sih, sekarang kita adalah anak-anak Al-lah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabi-la Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.“ n

Kemuliaan dan

MisteriKristus

Melihat Yesus dalam keadaan-Nyayang sebenarnya.

A r T b y G E r A r D V A n h O n T h O r S T 12 - 2013 | Adventist World 25

Page 26: Aw indonesian 2013 1012

P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Istilah utama Alkitab untuk dosa yang tidak disengaja

dalam Perjanjian Lama adalah kata benda shagagah (“kesalah-

an”) dan kata kerja shagag/shagah (“untuk kacau, untuk menyesatkan,

berbuat salah”). Arti dari istilah ini adalah untuk batas tertentu yang menjadi bahan perdebatan. Mari

kita memeriksa penggunaan dari kedua kata benda dan kata kerja, dan saya akan memberikan komentar tentang frase “dosa sewenang-wenang.” Ini mungkin membantu menjelaskan mak-na dari sebuah dosa yang tidak disengaja.

1. Kata Benda Shagagah: Frase yang melibatkan kata benda ini telah diterjemahkan dalam berbagai cara: “melalui ketidaktahuan“ (KJV), “secara tidak sengaja“ (NAB),1 “tidak se-ngaja“ (NIV, NASB),2 “tanpa disadari“ (RSV),3 “sengaja me-nyimpang“ (NET).4 Kecenderungan adalah untuk memahami-nya sebagai ekspresi ide ketidaktahuan atau kurangnya niat. Pandangan ini mendapat dukungan di beberapa ekspresi para-lel yang digunakan bersama dengan kata itu. Dalam beberapa kasus kita diberitahu bahwa orang yang tidak tahu (Imamat 5:17) atau itu tanpa sepengetahuannya (Yosua 20:3), atau tidak menyadari dosa yang dilakukan (Imamat 5:2), atau bahwa ia se-telah belajar dari itu kesalahan itu (ayat 3).

Tapi kata benda shagagah juga digunakan dalam konteks dosa sadar, seperti ketika seseorang menyadari fakta bahwa ia telah berbuat dosa (misalnya Im. 4:22, 23). Unsur kesengajaan mungkin telah hadir dalam kasus ini, tetapi tidak pada orang lain (Bilangan 35:11; Ul. 19:4, 5). Hal ini menunjukkan bahwa kata benda menunjuk dosa yang disengaja atau salah satu ko-mitmen dalam ketidaktahuan hukum, dosa yang tanpa disadari atau bahkan sengaja. Kata ini tidak selalu pengecualian sengaja dan tidak sengaja.

2. Kata Kerja Shagag/Shagah: Kata kerja ini mengacu pa-da dosa yang disadari (Ayub 6:24; 19:04; Yeh. 45:20). Tapi lebih sering menunjuk bahwa dosa sebagai kesalahan, meskipun da-pat dihindari, tetapi tidak dihindari. Yesaya menggunakannya secara paralel dengan kata kerja “pusing,“ menggambarkan orang yang mabuk (Yesaya 28:7). Ini adalah perilaku disengaja karena, sebagai akibat dari alkohol, orang tersebut tidak mam-pu berjalan lurus. Dalam kasus lain, tidak adanya gembala atau pemimpin menyebabkan domba tersesat, mengembara (Yehez-kiel 34:5). Mereka kekurangan dalam pengendalian diri dan orientasi. Amsal menyatakan bahwa kurangnya hasil disiplin dalam orang yang sedang disesatkan (Ams. 5:23; Lih. 19:27).

Hal ini juga terjadi ketika seseorang acuh tak acuh terhadap Tu-han (Mazmur 119:67; Lih. ayat 21). Teks-teks ini tampaknya menggambarkan kondisi umum manusia yang dapat diperbaiki hanya melalui disiplin diri. Dalam arti perilaku semacam ini ti-dak disengaja; kemauan kita sendiri yang membawa kita terse-sat, salah, dan melakukan apa yang tidak benar. Jenis dosa ini bukan hanya dosa yang tidak diketahui. Saul, setelah menyadari bahwa Daud menyelamatkan hidupnya, mencoba berdamai de-ngan dia dan mengaku: “Aku telah berbuat dosa,... sebab aku ti-dak akan berbuat jahat lagi kepadamu,... perbuatanku itu bodoh [shagah ]... sama sekali“ (1 Sam. 26:21). Dia menyebut usahanya untuk membunuh Daud adalah kekeliruan, meskipun ia senga-ja berusaha untuk mengambil nyawanya. Adalah karena tidak adanya kontrol diri yang menyebabkan Saul menyerang Daud.

3. Dosa Sewenang-wenang: Dosa yang “tidak disengaja“ sangat kontras dengan dosa sewenang-wenang (Bilangan 15:30, 31), yang merupakan sikap menantang dan memberontak me-lawan Allah diwujudkan dalam mengabaikan Dia dan kehen-dak-Nya secara total. Untuk jenis dosa ini tidak ada penebusan, dan orang tersebut terputus secara permanen dari umat Allah. Dosa ini mungkin disengaja atau tidak disengaja, tetapi perhati-an utama dari kata kerja ini adalah kenyataan bahwa orang itu telah salah dan membutuhkan penebusan.

Dosa yang “tidak disengaja“ tampaknya menunjuk pada do-sa yang dilakukan sebagai akibat dari sifat manusia yang lemah dan tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Orang terse-but tidak terputus hubungannya dengan Tuhan karena dosa itu adalah hasil dari kelemahan sebagai manusia. Dalam kondisi itu bahwa mereka tidak tahu dosa mereka, tidak sadar, apa yang mereka lakukan. Mungkin kita bisa merujuk bahwa itu adalah dosa yang tidak disengaja. Kurangnya pengendalian diri atau ti-dak disengaja atau bahkan kebodohan tidak mengecualikan do-sa ini, tapi pengampunan selalu tersedia untuk itu (lih. 1 Yoha-nes 2:1, 2). Tuhan bisa memberikan kita kemenangan atas ke-cenderungan jatuh kita: “ Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang [shagah] dari pe-rintah-perintah-Mu“ (Mzm. 119:10). n

Apakah arti dosa yang tidak

disengaja(Im. 4:2)?

Angel Manuel Rodríguez berdomisili di Texas, Amerika Serikat, setelah lama me-layani sebagai Direktur Biblical Research Institute General Conference.

KelemahanDosa dan

Lainnya

26 Adventist World | 12 - 2013

Page 27: Aw indonesian 2013 1012

P E L A J A R A N A L K I T A B

Kita berada di perjalanan menemukan tujuh jemaat kitab Wahyu. Saat kita meneliti kondisi rohani seti-ap jemaat ini, kita akan menemukan prinsip-prin-

sip yang berlaku bagi kehidupan kita. Meskipun pekabaran kepada tujuh jemaat dalam rentang sejarah Kristen dari abad pertama hingga akhir zaman, pekabaran untuk setiap jemaat mengandung hal yang mengubah hidup, pelajaran untuk orang Kristen dalam setiap generasi. Pelajaran Alki-tab bulan ini berfokus pada Jemaat Pergamus.

Kata “Pergamus” berarti “ditinggikan.” Pergamus adalah Ibukota Provinsi Romawi untuk sementara waktu. Kuil untuk dewa-dewa Romawi didirikan di sana. Kota ini ditandai dengan kekayaan, cinta kepelesiran, rakyat canggih, dan pendidikan elit. Kota ini memiliki perpustakaan terkenal kedua setelah Alex andria, di Mesir. Terbukti sebuah gereja Kristen kecil di Pergamus bergumul karena kompromi dengan orang fasik, ter-pengaruh peruhal materialistis.

Setelah kematian para murid dan penganiayaan terhadap orang Kristen di abad-abad awal, Setan menggeser strateginya. Pada abad keempat dan kelima negara Romawi dan Gereja Ro-ma bersatu. Banyak pelajar Alkitab telah mengidentifikasi peri-ode ini sebagai periode sejarah Jemaat Pergamus. Kompromi membanjiri gereja Kristen. Mari kita menjelajahi beberapa kompromi dan menemukan cara untuk berdiri bagi Yesus dan kebenaran-Nya ketika kita menghadapi kompromi.

1 Apa yang ada di tangan makhluk itu yang mem-beri malaikat pekabaran-nya kepada Jemaat Perga-mus? Apa arti pedang bermata dua? Baca Wahyu 2:12 dan ibrani 4:12.Dibentuk oleh budaya di sekitarnya dan tenggelam dalam kom-promi, jemaat di Pergamus tentu memerlukan pengaruh me-ngoreksi dari Firman Allah. Seperti pedang bermata dua, Fir-man menembus hati kita. Hal ini masih berbicara kepada kita saat ini, memimpin kita dari kebodohan cara kita sendiri untuk benteng kebenaran Ilahi.

2 Apakah Tuhan memiliki pengikut setia di Perga-mus yang tidak menyangkal nama-nya? BacaWahyu 2:13.Fakta bahwa ada orang di Pergamus yang “tidak menyangkal iman [Yesus]” mengungkapkan kebenaran ini lebih kuat: Mela-lui kuasa Kristus, Anda dan saya bisa setia di mana pun kita be-rada. Kesetiaan kepada Allah tidak didasarkan pada lingkungan kita, melainkan didasarkan pada kepercayaan kita kepada-Nya.

3 Perhatikan dua doktrin palsu yang disebutkan da-lam Wahyu 2:14, 15.Bileam adalah nabi palsu yang memimpin Israel menjadi sesat de-ngan bersatu dengan orang kafir Raja Balak, bertentangan dengan perintah Tuhan. Aliansi Bileam/Balak merupakan persatuan dur-haka yang merugikan kerohanian umat Allah. Nikolaus jelas memperkenalkan gagasan palsu bahwa spiritualitas memungkin-kan mereka untuk mengabaikan hukum Allah dan membuang yang disebut pembatasan ketaatan. Anugerah tidak menyebabkan ketidaktaatan, melainkan membimbing kita untuk keinginan yang lebih besar untuk taat kepada Allah.

4 Apa yang Rasul yohanes ajarkan dalam injilnya dan di tempat lain dalam kitab Wahyu tentang perlunya keta-atan? Baca yoh. 14:15, Why. 14:12; 12:17; dll.

5 Setiap pekabaran kepada ketujuh jemaat memba-wa pengulangan yang sama. Apakah itu? lihat bagian pertama dari Wahyu 2:17.Setiap pekabaran kepada tujuh jemaat berisi janji untuk dapat menaklukkan. Malaikat meyakinkan orang percaya bahwa dalam situasi apa pun yang mereka dapat menemukan dirinya dalam kemungkinan untuk mengatasi sesuatu.

6 Bacalah Wahyu 2:17. daftarkan setiap janji yang malaikat berikan kepada mereka yang menang, dan merenungkan makna dari setiap janji.Manna yang tersembunyi mewakili Yesus, Roti Hidup. Dia memenuhi kerinduan terdalam dari hati kita dan memelihara kelaparan yang tersembunyi dalam hidup rohani kita. Batu putih melambangkan pembebasan atau kebebasan dari perbu-dakan dan perbudakan dosa. Nama baru merupakan hubung-an yang intim dengan Tuhan dan hanya diketahui orang per-caya dan Kristus.

7 Ketika Anda telah mempelajari pekabaran kepada Jemaat Pergamus, pelajaran apakah yang berbicara kepada hati Anda?Kompromi dengan dosa sangat berbahaya. Jemaat Pergamus memiliki beberapa orang percaya yang ditarik ke kompromi merayap dan kehilangan jiwa mereka. Yang lainnya tetap setia kepada Kristus dan mereka pemenang. Menggema selama ber-abad-abad adalah panggilan Tuhan bagi kita untuk setia dalam menghadapi setiap situasi yang kita hadapi. Karunia Allah ma-sih “cukup” bagi kita. n

PerangkapOleh Mark A. FinleyBerbahaya

Kompromi

12 - 2013 | Adventist World 27

Page 28: Aw indonesian 2013 1012

Acara Terbesar Media Sosial milik gere-ja“). Tuhan memberkati Anda!

Wycliffe MarasiKisii, Kenya

Daniel LisuloSaya membaca cerita sampul Andrew McChesney tentang Daniel Lisulo, “Saya Memilih Sabat“ (Februari 2009), dan saya akui: Saya menghadapi masalah yang sa-ma di sini, di Brasil. Saya merasa termoti-vasi untuk tetap teguh dalam tujuan saya untuk tidak pernah melanggar hari Sabat.

Saya akan berdoa untuk mahasiswa Advent lain yang menghadapi masalah yang sama. Terima kasih untuk memba-gikan pengalaman Lisulo.

Marleize da Silva FerreiraBrazil

Beritahu Saya LagiBaru saja saya membaca Adventist World Oktober 2008. Edisi ini menginspirasi sa-ya melalui artikel rohani, pelajaran Alki-tab, dan artikel renungan yang jelas men-jelaskan Alkitab dan keyakinan gereja Advent.

Saya seorang Kristen karena iman, te-tapi tidak seorang Advent. Saya ingin ta-hu lebih banyak tentang Adventist World.

Shybu Juga Mangochi,Malawi

Adventist World diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan dibagi-kan kepada anggota secara gratis. Kami juga ada di Internet di alamat webwww.adventistworld.org.

Isu Pembuka MataSaya menikmati membaca Adventist World September 2013. Betapa suatu edi-si realitas yang membuka, saya akses se-cara online. Bagi saya, edisi ini adalah ba-ik, nyata, dan penuh dengan khotbah.

Titus BrandaNairobi, Kenya

Di Manakah Keseimbangannya?Saya menulis tentang artikel Merlin Burt “Ellen White dan Kepercayaan Dasar Ad-vent“ (September 2013). Burt sudah be-nar—kebanyakan dari keyakinan kita di-dirikan oleh studi Alkitab, bukan “bera-sal“ dari Nyonya White. Namun dalam beberapa kasus para pionir kita, dalam studi Alkitab mereka, telah gagal. Kemu-dian Nyonya White diberi khayal. Dia menulis bahwa orang percaya “tahu bah-wa, bila tidak karena khayal, saya tidak bisa memahami hal ini, dan mereka me-nerimanya sebagai cahaya langsung dari surga yang diberikan pada saya. Poin uta-ma iman kita seperti yang kita pegang sa-at ini telah teguh berdiri. Poin demi poin telah jelas, dan semua saudara datang ke-pada keharmonisan“ (This Day With God, hlm. 317).

Bukanlah hanya karena belajar Alki-tab, Ellen White menulis: “Landasan yang diletakkan pada awal pekerjaan kita adalah dengan penuh doa mempelajari Firman itu dan melalui wahyu“ (Selected Messages, jilid 1, hlm. 207).

Eko WahjudiGold Beach, Oregon

Peta KehidupanTerima kasih untuk mencetak kisah “Peta Kehidupan: Mengingat kembali Realitas Panggilan Allah“ oleh Gerald A. Kling-beil (Juli 2013). Sebagai orang muda Kristen yang tumbuh di gereja, saya ha-rus mengikuti jejak Klingbeil karena Tu-han peduli untuk masa depan saya juga. Artikel ini merupakan tantangan bagi orang muda dewasa untuk mendengar-kan panggilan lembut Allah dan melaku-kan sesuai dengan apa yang Dia harap-kan dari kita. Itu berkat. Sekali lagi teri-ma kasih!

Becky MornaNairobi, Kenya

Yang SulungTerima kasih untuk Adventist World Mei 2013. Saya menghargai Angel Manuel Rodríguez, “Yang Pertama? Atau Yang Sulung?“ Karena membantu saya untuk lebih memahami apa artinya “Yang Su-lung.“

Saya juga sangat senang melihat sesa-ma pemuda berbaris di jalan-jalan Afrika Selatan untuk Hari Pemuda Sedunia (li-hat laporan berita “Hari Pemuda Dunia,

P E R T U K A R A N I D E

Surat

Saya berada di tahun terakhir di universi-tas. Doakan saya—keluarga saya keluar dari iman ini, dan saya tidak bisa meng-habiskan banyak waktu dengan mereka karena sekolah.

Tumusiime, Uganda

Tuhan peduli bagi masa depan saya juga.

—Becky Moraa, Nairobi, Kenya

PUJIANDoawTolong doakan saya untuk menjadi suk-ses dalam hidup.

Nthati, Lesotho

Saya membutuhkan komputer laptop un-tuk pekerjaan saya tetapi tidak mampu untuk membelinya. Tolong doakan saya.

Tuan, Myanmar

Saya menulis tentang pekerjaan saya. Sa-ya mendapat surat penawaran, tapi saya tidak bisa mulai sampai verifikasi latar belakang saya selesai. Tolong doakan agar verifikasi selesai dan bahwa saya dapat menetap ke dalam pekerjaan, karena saya satu-satunya sumber pendapatan keluar-ga saya.

Samuel, India28 Adventist World | 12 - 2013

Page 29: Aw indonesian 2013 1012

Kami bersyukur bahwa majalah ini meng-isi kebutuhan saudara.—Editor

Adventist WorldDi sini, di Chile Selatan, kami selalu membaca Adventist World. Kami juga memiliki kesaksian indah dari pendeta yang setia. Saya berharap suatu hari nanti kita dapat berbagi berita atau artikel me-lalui majalah ini.

Saya mengirim pelukan dan terima kasih atas karya indah yang Anda laku-kan untuk harapan yang mengikat kita begitu erat—kedatangan Tuhan Yesus ke-dua kali.

Tuhan memberkati seluruh tim.Abel Enrique Núñez BustosLos Angeles , Chile

Pertahankan ImanTerima kasih untuk penerbitan Adventist World. Adalah berkat untuk menjadi ba-gian dari misi besar Advent ini. Saya se-lalu berdoa untuk hari ketika kita semua akan bertemu di surga bersama dengan Tuhan kita. Pertahankan iman!

Elicia Reidmelalui e-mail

KoreksiKami telah keliru menggu-nakan foto R.F. Andrews di edisi September 2013 dalam artikel “Ellen G. White dan Kepercayaan Dasar Ad-vent,“ oleh Merlin Burt. Berikut ini adalah foto John

Nevins Andrews, yang disebutkan dalam cerita.

JAWABAN: ADRA Spanyol telah terlibat dalam kegiatan pelayanan di Etiopia selama 25 tahun. Wanita ini merupakan salah satu dari sekian banyak untuk siapa ADRA telah bekerja memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi mereka.Untuk mempelajari lebih lanjut tentang ADRA Spanyol, kunjungi ADRA-ES.org.

Di BelahanDunia Manakah Ini?

Terima kasih atas doa-doa Anda. Allah memang menjawab doa itu. Saya me-nulis kepada Anda tentang mencari pekerjaan yang tidak ada hasil. Saya senang melaporkan bahwa Allah baru saja memberi saya pekerjaan. Dimulia-kanlah Dia sepanjang masa.

Peter, Malawi

Mohon berdoa untuk keluarga saya, teru-tama anak sulung kami, yang tampaknya selalu membuat pilihan yang salah dalam hidup.

Ibu Mwale, Zambia

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur sau-dara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk menngunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail.Untuk bergabung, mulai di sini:1 Januari 2014 • Mazmur 147

Dibangunkan oleh Firman-Nya

12 - 2013 | Adventist World 29

Page 30: Aw indonesian 2013 1012

Pembukaan dan dedikasi Zaoksky Theological Seminary (Zaokskaya Seminariya Advetistov) diadakan pada tanggal 2 Desember 1988.

Pada tahun 1980-an, hari-hari awal perestroika di Uni Soviet, pa-ra pemimpin gereja Advent di Rusia mendekati Dewan Urusan Aga-ma meminta izin untuk membangun sebuah sekolah korespondensi. Permintaan mereka ditolak lebih dari 75 kali, seperti permintaan un-tuk membangun bangunan yang dimiliki oleh gereja di Tula.

Setelah bangunan ditemukan di Zaoksky, maka ketua General Conference, Neal C. Wilson bertemu dengan Konstantin Kharchev, yang kemudian Ketua Dewan Urusan Agama. Selama protes dari pe-jabat pemerintah daerah, dan dengan bantuan pendeta Advent Mikhail M. Kulakov, izin untuk membangun sebuah sekolah akhir-nya diberikan pada tanggal 27 Januari 1987.

Relawan dari seluruh Rusia dan Ukraina membangun gedung se-minari dalam waktu singkat. Kelompok pertama mahasiswa dari be-kas Uni Soviet lulus pada tahun 1990. Pada tahun 1991 perguruan tinggi telah didaftarkan oleh pemerintah Rusia sebagai lembaga pen-didikan tinggi Kristen pertama yang dibuka sejak Revolusi Bolshevik 1917.Sumber: Robert E. costa

25Tahun Lalu

top1

2

3

4

5

divisi Samudera Afrika india Selatan 606.901

divisi Amerika Selatan 186.026

divisi Afrika Timur Tengah 169.547

divisi inter-Amerika 99.625

Divisi Pasifik Selatan 67.481

Divisi dengan Pathfinder terbanyak (2012):

Sumber: Departemen Pemuda General Conference

PENEMUAN

David Livingstone, penjelajah, misionaris dan anti-perbudakan abad ke-19 dikuburkan di London Westminster Abbey. Tetapi di mana-kah jantungnya berada?

Tahu?

JAWABAN: Zambia. Livingstone meninggal pada Mei 1873. Sebelum pengiriman jasadnya kembali ke Inggris, teman-te-mannya menempelkan catatan di jasadnya: “Anda dapat memiliki tubuhnya, tapi hatinya (jantung) milik Afrika. Li-vingstone Memorial di Ilala menandai tempat di mana hati-nya dimakamkan.

Apakah Anda

Rata-rata, pria yang kurang ti-dur makan 300 kalori lebih ba-nyak per hari, bi-

la dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan sembilan jam tidur.Sumber: Men’s Health

3 ooTIDUR BANYAK, MAKAN SEDIKIT

Ahli biologi di India Barat telah mengi-dentifikasikan 12 katak spesies baru dan menemukan kembali tiga spesies yang ti-dak terlihat lagi selama 75 tahun. Sumber: National Geographic

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 12 - 2013

Page 31: Aw indonesian 2013 1012

Favorit Saya...Tokoh Alkitab

K A T A A T A U K U R A N G5O

n Tokoh Alkitab favorit saya adalah Musa. Kisah-nya mengingatkan saya untuk terus belajar dan belajar dari kesalahan saya. Allah tidak pernah pernah menyerah bagi saya. Haruskah saya me-nyerah dari Tuhan?

—Fanny, Semarang, Indonesia

n Yusuf adalah tokoh Alkitab favorit saya. Hidup-nya mencerminkan kehidupan Kristus. Dia di-cemburui dan dijual oleh saudara-saudaranya. Dia difitnah dan dipenjara. Dia mengampuni saudara-saudaranya dan menjadi penyelamat ke-luarga ayahnya.

—Manuel, Cebu City, Filipina

n Raja Manasye, putra Hizkia, pembunuh kejam, alasan mengapa Yehuda pergi ke Babel. Ia ditang-kap sebagai seorang yang tidak percaya, bertobat, dan dikembalikan ke tahtanya karena rahmat Al-lah untuk memerintah sebagai raja Yehuda terla-ma (55 tahun). Ini menunjukkan kepada saya be-tapa dalam kasih dan pengampunan Tuhan.

—Pat, West Virginia, Amerika Serikat

n Ayub adalah tokoh Alkitab favorit saya. Kisah-nya membuka mata saya untuk perlindungan Tu-han untuk semua makhluk-Nya, apakah baik atau jahat. Dia mendorong saya untuk menjadi sahabat Allah setiap hari.

—Restituta, Kanada

Berikutnya, beritahukan dalam 50 kata atau kurang mengenai janji Alkitab favoritmu. kirimkan [email protected] di kolom subjek “50 Words or Less.”

Sumber: Departemen Pemuda General Conference

TIDUR BANYAK, MAKAN SEDIKIT

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan internasional Chun, Pyung Duk

dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten editor Gina Wahlen

dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 9, No. 12

12 - 2013 | Adventist World 31

Page 32: Aw indonesian 2013 1012

dARi INDONESIA

Upacara pengUkUhan klUb kepandUan

berbagi kasih di panti asUhan

Jemaat Taas Manado

Jemaat Batam Mas

Di Kota Manado pada malam Sabat, 4 Ok-tober 2013 para ang-

gota kepanduan Jemaat Taas Manado mengadakan pe-ngukuhan klub dari jemaat mereka yang dilaksanakan di gedung GMAHK Jemaat Ta-as yang belum rampung di-bangun.

Upacara pengukuhan yang dihadiri oleh M.G. Pdt. Ritus Keni, Direktur Pela-yanan Pemuda Konferens Manado-Maluku Utara be-serta tim pembina kepandu-an dari Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) berlangsung dengan baik.

Ada pun nama klub yang telah dipilih para pembina ke-panduan jemaat yaitu Rajawali Nusantara. Sekitar 50 anggo-ta kepanduan mulai dari kelas Little Lamb sampai Master Guide diterima oleh pembina upacara yaitu M.G. Pdt. Ritus Keni, di hari yang sedang hujan itu. Keni menyampaikan tentang kegiatan akbar kepanduan Daerah Manado-Mana-do Utara yang tidak boleh dilewatkan oleh para anggota ke-

panduan Jemaat Taas yaitu Kampore Pathfinder Daerah yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-22 Desember 2013 di Buperta (Bumi perkemahan Tateli), Mandolang.

Ketua Jemaat Taas, Rode Laoh menyampaikan banyak te-rima kasih kepada Keni dan tim yang telah menghadiri akan pengukuhan klub mereka. Bantuan doa dan tenaga pengajar sangat diharapkan demi kesuksesan kegiatan kelas kemajuan di jemaat mereka. n

—Dilaporkan oleh M.G. Josias Massie, Anggota Tim Pembi-na Kepanduan UKIKT.

Minggu, 20 Oktober 2013 kelas kemajuan Jemaat Batam Mas yang terdiri dari Masterguide, Pathfinder dan Adventure

kembali mengadakan kunjungan atau berbagi kasih dengan anak-anak Panti Asuhan Viran Se-jahtera. Semua rombongan kelas kemajuan be-rangkat dari gereja dan menuju ke lokasi panti asuhan yang berlokasi di daerah Batam Centre.

Ibu Vina selaku penggagas atau pemilik Panti Asuhan Viran Sejahtera ini menyambut hangat akan kehadiran dari jemaat. Ibu ini sempat me-ngisahkan suka dukanya di dalam menggagas

32 Adventist World | 12 - 2013

Page 33: Aw indonesian 2013 1012

akan panti asuhan ini mulai dari mencari dana sampai ke Flores dan menjual ayam penyet untuk kebutuhan anak-anak panti asuhan dan kebutuhan biaya sekolah anak-anak. Tahun ini ada salah satu anak yang ada di panti asuhan ini yang akan diwisuda, dan rencananya semua

anak-anak yang ada di panti asuhan ini akan melakukan rekaman 10 lagu yang mereka ciptakan sendiri dan mela-lui rekaman inilah mereka akan mencari dana untuk ke-butuhan yang ada di Panti Asuhan Viran Sejahtera ini.

Setelah ibu ini bersaksi, dilaksanakanlah acara dari anak-anak adventure dalam bernyanyi de-ngan menggunakan gerakan. Semua anak-anak di panti asuhan merasa gembira atas acara demi acara yang dilaksanakan dan acara games—acara penutup— menambah sukacita anak-anak Panti Asuhan Viran Sejahtera ini.

Setelah berbagai acara terselesaikan je-maat memberikan bantuan berupa baju la-yak pakai, sembako, dan lain sebagainya. Jemaat berharap acara ini dapat mengung-kapkan rasa saling berbagi kepada orang yang membutuhkan. n

—Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept.Komunikasi Jemaat Batam Mas.

12 - 2013 | Adventist World 33

Page 34: Aw indonesian 2013 1012

dARi INDONESIA

berbagi kasih kepada anak-anak batU nadUa

“WaktUnya semakin dekat”

Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT)

Seri KKR di Tuban, Jawa Timur

Bakti Wanita Advent (BWA) Padangsidempuan berbagi kasih dengan cara membagikan ke-

nang-kenangan berupa alat tulis dan perlengkapan sekolah lainnya kepada KPA anak-anak Batu Nadua Panga-ribuan.

Salah satu keunikan dari KPA anak-anak Batu Nadua adalah, KPA ini dilaksanakan pada malam hari, karena anak-anak di tempat ini pada umum-nya setelah pulang dari sekolah harus membantu orangtua bekerja di kebun dan mayoritas agama anak-anak yang jadi tamu KPA adalah bukan Advent.

KPA anak-anak ini berkembang ce-pat sehingga menimbulkan kecembu-ruan dari masyarakat setempat. Tetapi acara tetap dilaksanakan, walau terkadang anak-anak tamu KPA harus sembunyi-sembunyi datang untuk mengetahui lebih dalam cerita tentang Yesus dengan mempelajari Alki-tab di KPA.

Setelah kunjungan BWA Padangsidempuan dari KPA anak-anak Batu Nadua, maka BWA Padangsidempuan me-lanjutkan pelayanan ke Aek Nauli Panjaitan, sekaligus mengikuti acara “Children Sabbath Day.” Acara dilanjutkan pada sore hari sabat sehingga anggota BWA Aek Nauli dan

anak-anak dalam suasana gembira mengikuti acara cerdas tangkas dan permainan Alkitab yang di pandu oleh Ny. F. Si-manjuntak.

Harapan dari acara ini dapat menguatkan semua orang-tua, agar tetap semangat membimbing anak-anak agar tetap setia hingga Yesus datang. n

—Dilaporkan oleh Ibu F. Simanjuntak, Koordinator BWA Distrik Padangsidempuan, Daerah Sumatera Kawasan Tengah.

Waktunya Semakin Dekat" me-rupakan tema utama Kebakti-an Kebangunan Rohani

(KKR), 14-19 Oktober 2013 di Kota Tuban, Jawa Timur dengan pembicara Pdt. Ranap Situmeang, M.Min, Sekreta-ris Asosiasi Kependetaan Konferens Jawa Kawasan Timur yang dengan semangat mengkhotbahkan bahwa dunia di mana kita tinggal sekarang sudah semakin ren-tan dan pertikaian semakin sengit dan

34 Adventist World | 12 - 2013

Page 35: Aw indonesian 2013 1012

perlu kembali kepada Alkitab dan percaya, menurut, dan setia kepada Yesus Kristus sehingga pada akhirnya masuk ke dalam hidup kekal.

KKR ini sangat diberkati Tuhan, selain cuaca yang sangat baik, juga dihadiri hamba Tuhan dan anggota gereja bukan Ad-

vent dari malam ke malam. Pada hari Sabat 19 Oktober 2013 te-lah dibaptiskan 8 jiwa.

Kita doakan pekerjaan Tuhan di Tuban dan jiwa-jiwa yang baru dibaptis agar tetap setia dan berbuah. n

—Dilaporkan oleh Sekretaris Jemaat Tuban.

72 JiWa di bandar lampUngDaerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

Sajian yang menarik ditampilkan dalam acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) “Membangun Keluarga yang Harmonis” yang dilaksanakan oleh panitia KKR

Bandar Lampung, dengan mengundang Pdt. Johny H. Ran-tung sebagai pembicara rohani dan didampingi beberapa pembicara pelajaran kesehatan di antaranya, Ibu Helda Sem-biring, dr. Lani Manawan, dr. Joshua Sinaga, dan dr. R. Lisal. Dan tim kesehatan dari Rumah Sakit Advent (RSA) yang se-lalu siap melayani Charity Clinic setiap malam. Bertempat di Gedung Serba Guna Ernawan Khua Jurai, Bandar Lampung, acara berlangsung dari tanggal 21-26 Oktober 2103. Dalam laporannya, Pdt. Bully menyampaikan bahwa tidak kurang dari 800 orang (dewasa dan anak-anak) setia hadir dari ma-lam ke malam.

Hal yang menarik adalah metode pembahasan yang di-berikan selalu memfokuskan kepada “Masalah Keluarga” dan tentunya akan berbeda bila selama ini KKR disajikan dengan doktrin Alkitab yang terkadang sulit untuk dipaha-mi oleh para pendengar.

Dihadiri Walikota Bandar LampungPada malam terakhir, tepatnya di Jumat malam, kebakti-

an dihadiri orang nomor satu di kota ini, yakni Bapak Drs. H. Herman HN, MM (Walikota Bandar Lampung masa bak-ti 2010-2015). Hal ini bisa terlaksana berkat hubungan baik

12 - 2013 | Adventist World 35

Page 36: Aw indonesian 2013 1012

dARi INDONESIA

yang terjalin di antara pejabat pemerintah de-ngan anggota jemaat (dalam hal ini melalui kehadiran R.S. Advent di kota ini). Kesempat-an tersebut juga digunakan sebagai saat yang tepat untuk menyampaikan ucapan terima kasih dari para pemimpin gereja Advent atas perhatian dan dukungan yang sudah diberi-kan dalam berbagai kegiatan pelayanan gereja di Bandar Lampung dan sekitarnya dalam be-berapa tahun terakhir ini. Dalam sambutan singkatnya, Bapak Walikota pun menyampai-kan beberapa pesan agar seluruh umat Ad-vent tetap menjaga hubungan harmonis di an-tara kelompok agama dan suku demi kemaju-an kota Bandar Lampung.

Kebaktian Sabat dan Upacara Baptisan

Pada pukul 08.10 pada hari Sabat, acara ibadah dimulai. Bertempat di ruang pertemuan Bambu Kuning Square, selu-ruh umat Tuhan di Bandar Lampung mengikuti perbaktian dengan penuh semangat. Laporan dari panitia memperkira-kan tidak kurang dari 1300 orang menghadiri acara kebakti-an Sabat di gedung tersebut.

Acara baptisan diadakan di kolam renang Pahoman, dan ada 10 Pendeta yang berada di kolam untuk melayani semua jiwa yang menerima baptisan kudus. Setelah ini, maka se-mua jiwa-jiwa yang baru dimenangkan ini akan kembali ke jemaat masing-masing. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Dept. Komunikasi Dae-rah Sumatera Kawasan Selatan.

perkemahan dan pelantikan klUb petUalangJemaat Airnona, Kupang

Kegiatan perkemahan dan pelantikan klub petua-lang Jemaat Airnona tanggal 7-8 November 2013 berjalan dengan baik. Perkemahan yang dimulai

dari hari Jumat sore hingga hari sabat ini diadakan di lo-kasi gereja yang bertujuan untuk memperkenalkan kepa-da anak-anak lingkungan gerejanya, lebih mencintai gere-ja dan Tuhan.

Walaupun kegiatan ini hanya berlangsung satu hari namun anak-anak petualang begitu bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan. Perkemahan dimulai dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Direktur Adven-ture Jemaat Airnona, M.G. Susana Balenguru.

Puncak dari kegiatan perkemahan ini pada hari Sabat sore dengan dilaksanakan kegiatan pelantikan klub petu-alang, dan 27 anak yang dilantik oleh Direktur Pelayanan Pemuda Daerah Nusa Tenggara M.G. Pdt. Deni Kana Djo, yaitu 8 orang tamatan kelas lebah rajin, 9 orang tamatan

kelas sinar matahari, 5 orang tamatan kelas pembangun dan 5 orang tamatan kelas tangan menolong.

Dalam amanat pelantikannya beliau memberikan na-sihat kepada anak-anak petualang agar menjadi anak yang menurut kepada orangtua dan para pembina, serta selalu mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka. Kegiatan perkemahan dan pelantikan klub petualang ini berlang-sung dengan baik berkat kerja sama dari para pembina, majelis jemaat dan para orangtua. Semoga anak-anak ini dapat bertumbuh menjadi anak yang setia dalam kebe-naran dan menjadi pemimpin gereja pada masa yang akan datang. n

—Dilaporkan oleh Mangara Halomoan Naibaho, Dept. Komunikasi Jemaat Airnona Kupang.

36 Adventist World | 12 - 2013

Page 37: Aw indonesian 2013 1012

pelatihan JUrnalistik editorial indonesia pUblishing hoUse (iph)

kepastian di antara ketidakpastianPekan Doa Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi

Di bulan Oktober 2013 adalah minggu yang penuh dengan berkat oleh karena Pdt. Da-vid Panjaitan, M.Min, Direktur Pelayanan

Pemuda, Amicus, Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) berada di Sekolah Lanjutan Advent Purwo-dadi memimpin Pekan Doa sejak Minggu malam, 27 Oktober 2013 sampai dengan Sabat, 2 Novem-ber 2013. Selama satu minggu baik pada waktu pagi dan malam hari, pekabaran Firman Tuhan (12 pela-jaran) disampaikan dengan santai, bahasa yang se-derhana, mudah dimengerti dan menarik perhatian semua yang hadir baik dari siswa siswi SLA Purwo-dadi mau pun bapak ibu guru dan staf yang hadir.

Minggu sembahyang semester pertama tahun ajaran 2013-2014 itu bertemakan: “Kepastian di an-tara Ketidakpastian” disampaikan dengan baik dan ada 18 jiwa yang menerima Yesus sebagai Jurusela-mat pribadi dan bersedia mengikuti upacara baptisan kudus. Dari 18 jiwa ini ada juga beberapa orangtua/wali murid yang tidak tahu dan tidak setuju kalau anaknya menerima ke-benaran Tuhan.

Pada Sabat sore Pdt. David Panjaitan juga menyampaikan materi/pelajaran yang menarik dan diminati orang muda, “Ba-gaimana memilih pasangan/teman yang tepat.” Semua senang,

setiap materi/pelajaran yang disampaikan dengan berbagai con-toh, ilustrasi yang lucu, mudah dimengerti oleh orang muda.

Kita berharap agar 18 Jiwa yang baru lahir tetap setia, selalu bertumbuh dan berbuah dalam kebenaran.

—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.

Dari bulan September-Oktober 2013 (setiap hari Senin) staf editorial Indonesia Publishing House, Bandung, mengikuti pelatihan jurnalistik, pengenalan dan pendalaman mengenai penyuntingan, penulisan artikel, editorial, berita, penulisanbiografi,masalahpenerjemahan,dll. Instruktur adalah Dr. Wilson Nadeak, budayawan dan sastrawan Indonesia. Setiap staf redaksi dilengkapi dengan buku standar dalam bidang penulisan. Usai pelatihan, para peserta mendapatkan sertifikat.Dalamgambartampak(DARIKIRI KE KANAN): J. Pardede, F. Parhusip, R.M. Hutasoit, A. Ricky, W. Nadeak, S. Manueke, A. Siahaan, R.S. Keni, F. Ngantung, F. Manurung dan J. Wauran.

12 - 2013 | Adventist World 37

Page 38: Aw indonesian 2013 1012

dARi INDONESIA

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membu-tuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang ka-mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, TANPA ADA GAMBAr/fOTO/IMAGE Di DALAM FILE DOKuMeN TerSe-BuT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut).

GAMBAr/fOTO/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TerPi-SAh DAri DALAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangan-nya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di In-donesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

38 Adventist World | 12 - 2013

Tanggal 19 September 2013 merupakan hari bersejarah bagi seluruh umat Advent di Luwu dan Tana Toraja se-bab hari itu adalah hari lahirnya distrik yang berpisah

dari induknya yaitu Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara dua tahun silam. Di saat yang bersamaan mendapat kunjungan dari Pdt. S.Y. Bindosano, Sekretaris Eksekutif Uni Konferens Indonesia Kawasan Ti-mur (UKIKT), untuk mengadakan sur-vai sehubungan dengan perubahan sta-tus.

Perayaan HUT ke-2 ini ditandai de-ngan penahbisan dua bangunan gereja yaitu di Jemaat Cendana Putih, dan Je-maat Rante Pasang, Luwu Utara. Ba-ngunan gereja yang pertama ditahbiskan yaitu Cendana Putih, penduduknya ma-yoritas beragama Hindu. Desa Mekarja-ya tempat gereja ini dibangun merupa-kan gereja yang berlokasi di pelosok ka-rena masuk dari jalan Trans Sulawesi. Nuansa Bali tampak jelas di desa ini ka-rena penduduknya sebagian besar bera-sal dari Bali yang merupakan transmi-gran.

penahbisan bangUnan gereJaJemaat Cendana Putih dan Jemaat Rante Pasang

Kepala Desa Mekarjaya dalam sambutannya mengimbau agar warga bisa rukun dan damai dalam beragama serta me-ningkatkan imannya. Begitu pula sambutan dari departemen agama setempat, Bapak Musa, menegaskan agar umat beraga-

38 Adventist World | 12 - 2013

Page 39: Aw indonesian 2013 1012

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. WauranF. Manurung, A. Siahaan

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratA. Pender, Jawa TengahD. Maart, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuF. Macpal, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WArTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

12 - 2013 | Adventist World 39

ma bisa hidup bersama dengan rukun dan damai, jangan merasa kecil hati karena minoritas tapi bisa menampilkan kualitas iman, serta bisa berkomunikasi dengan baik kepada pemerintah.

Bindosano dalam khotbahnya mengatakan bahwa gereja adalah tempat di mana Allah hadir, tempat persekutuan, pusat penginjilan dan sebagai sarana keselamatan umat. Gereja dibangun bukan untuk anggota gereja saja tapi semua orang bisa da-tang ke gereja membawa semua beban hidupnya.

Dari Desa Mekarjaya rombongan beranjak ke arah selatan menuju Desa Bu-angin untuk penahbisan bangunan gereja yang kedua yaitu Jemaat Rante Pasang. Pukul 15.00 acara dimulai. Gereja di Rante Pasang sudah berdiri sejak 1974 dan se-jak saat itu anggota jemaat berupaya membangun gereja yang terletak di jalan utama desa itu.

Tuhan telah memberkati Distrik Luwu Tana Toraja selama dua tahun pertama, walaupun banyak kendala yang dihadapi tapi dengan penyertaan Tuhan hingga saat ini Distrik ini mengalami peningkatan dalam segala hal. Peningkatan dalam bidang keuangan, dalam keanggotaan terutama dalam penginjilan yang sangat gencar de-ngan KKR di mana-mana. n

—Dilaporkan oleh Imanuel Lisupadang, Distrik Luwu Tana Toraja.

PALING KIRI: Anggota Jemaat cendana Putih bersama Pdt. S.Y. Bindosano berfoto di depan bangunan gereja yang baru ditahbiskan. KIRI: Pembukaan kain selubung papan nama gereja Advent Jemaat Rantepasang oleh Pdt. S.Y. Bindosano. BAWAH: Anggota Jemaat Rante Pasang bersama Pdt. S.Y. Bindosano berfoto di depan bangunan gereja yang baru ditahbiskan.

12 - 2013 | Adventist World 39

Page 40: Aw indonesian 2013 1012

It’s what refreshes our spirit.

w w w. a d v e n t i s t w o r l d . o r g

Like us on Facebook

Yang menyegarkan rohani kita