aw indonesian 2012-1012

48
Memelihara Mereka Menemukan Mereka , 12 - 2012 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh S edunia K anker 11 P embohong, G ila , atau T uhan? Y esus: 22 B ertumbuh A nugerah 27 dalam Tantangan merangkul pemuridan anggota baru. Keluar Masuk

Upload: adventist-world-magazine

Post on 08-Mar-2016

267 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

aw indonesian 2012-1012 official

TRANSCRIPT

Page 1: aw indonesian 2012-1012

Memelihara MerekaMenemukan Mereka,

12 - 2012

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

SeduniaKanker11

Pembohong, Gila, atau Tuhan?Yesus:22 Bertumbuh

Anugerah27

dalam

Tantangan merangkul pemuridan anggota baru.

KeluarMasuk

Page 2: aw indonesian 2012-1012

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

C E R I T A S A M P U L

16Menemukan Mereka—Memelihara

MerekaOleh Benjamin D. SchounTugas injil bukan hanya untuk membaptiskan, tetapi juga mengajar.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Dipanggil kepada Satu Pelayanan Rekonsiliasi Oleh Ted N. C. Wilson Telah dimulai dengan Kristus.

11 T A M P I L A N K H U S U S

Kanker Sedunia Oleh Allan R. Handysides Bagaimana mencegahnya; bagaimana melawannya.

14 R E N U N G A N

Anjing yang Hilang Oleh Martin G. Klingbeil Tersesat dan sendirian, bagaimanakah dia bertahan hidup?

22 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Yesus: Pembohong, Gila atau Tuhan? Oleh Oleg Kostyuk Di tengah iman kita ada Dia yang unik.

24 R O H N U B U A T

Di Tangan Orang Banyak Oleh Stefan Serena Tulisan-tulisan Ellen White kini tersedia dalam lebih banyak bentuk daripada sebelumnya.

26 P E R T A N Y A A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Banjir Universal

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Bertumbuh dalam Anugerah

28 P E R T U K A R A N I D E

D E P A R T E M E N T A L

Keeping ThemFinding Them,

Keeping ThemFinding Them,

December 2012

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

WorldwideCancer11

Liar, Lunatic, or Lord?Jesus:22 Growing

Grace27

in

Embracing the challenge of discipling new members

www.adventistworld.org

12 - 2012

Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2 Adventist World | 12 - 2012

Page 3: aw indonesian 2012-1012

D E P A R T E M E N T A L

n Setelah tiga jam pembelajaran dan diskusi berbobot, para pemimpin Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference mengambil suara un-tuk menyetujui suatu “Pernyataan Peraturan Gereja, Prosedur, dan Resolusi Ketidaksepahaman dalam Terang Tindakan Uni mengenai Pengurapan Pen-deta” pada tanggal 16 Oktober 2012, selama Rapat Tahunan pemimpin gere-ja sedunia yang diadakan di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat.

Ada 264 suara yang menyetujui dan 25 suara yang tidak setuju.Langkah ini diambil setelah tiga konferens uni lokal—Uni Jerman Utara

di Divisi Inter-Eropa, dan Uni Kolumbia dan Uni Pasifik di Divisi Amerika Utara—secara terpisah mengambil suara tahun ini untuk mengizinkan pengurapan “tanpa memandang jenis kelamin,” sesuatu yang telah dua kali ditolak oleh gereja Advent secara keseluruhan pada rapat-rapat General Con-ference setiap lima tahun.

Pernyataan yang disuarakan, mengekspresikan sikap tidak setuju terha-dap aksi tersendiri dari uni konferens, bagi seluruh unit gereja “untuk mem-pertimbangkan dengan saksama dampak dan implikasi keputusan” yang di-buat secara tersendiri dari suatu komunitas sedunia, dan menegaskan peran wanita dalam kehidupan pelayanan gereja. Dokumen tersebut juga menun-juk ke arah kelanjutan penelitian mengenai teologi pengurapan, yang hasil-nya diharapkan siap pada tahun 2014, mendahului tahun-tahun berikutnya dalam rapat General Conference ke enam puluh. Tidak ada sangsi-sangsi di-terapkan atau disarankan, dalam dokumen tersebut.

“Pernyataan ini berbicara tentang struktur dan prosedur gereja. Tidak membahas pertanyaan praktik-praktik pengurapan pendeta itu sendiri,” pernyataan dokumen tersebut. “Persoalan utamanya adalah kesatuan pera-

L A P O R A N S E D U N I AAksi Membayangkan

Rapat Tahunan Memutuskan

Pernyataan akan Peraturan Gereja

Setelah Berdebat,

PH

OT

OS

b

y

An

Se

l

Ol

iv

er

Kiri: BACAAN RESMI: Wakil ketua General Conference, Lowell Cooper membaca pernyataan. Kanan: MEM-BACA PERNYATAAN: Para delegasi Dewan Tahunan membaca pernyata-

an tentang peraturan gereja, prosedur, dan resolusi ketidaksepahaman.

Cobalah eksperimen ini:Bayangkan sejenak bahwa seluruh hubungan

Anda dengan sesama orang Advent tiba-tiba le-nyap, tidak meninggalkan jejak kenangan atau hi-buran.

Bayangkan bahwa tidak ada senyuman akrab menyambut Anda di gereja, tidak ada yang me-nyebutkan nama Anda, dan tidak seorang pun merangkul bahu Anda dengan kasih sayang.

Bayangkan tidak seorang pun mengajak Anda makan bersama, atau menanyakan keluarga Anda, atau bersama Anda menertawakan hal-hal kecil yang ganjil dalam hidup.

Kini Anda mulai melihat gereja sebagaimana yang kadang-kadang dipandang seorang yang ba-ru saja dibaptiskan—suatu struktur kebenaran penting yang hebat tetapi hubungan yang tipis, su-atu “persekutuan” yang diatur di seputar cita-cita yang tinggi dan bahkan pengharapan yang lebih tinggi, tetapi yang sulit dicintai oleh hati mereka. Kalau begitu tidak terlalu mengherankan, bahwa secara menyedihkan, sejumlah besar orang-orang yang mengikuti Yesus ke dalam air baptisan entah berada di mana dalam kurun waktu satu tahun—sudah diyakinkan akan kebenaran, tetapi kehi-langan kehangatan sesama yang membuat gereja lebih dari sekadar doktrin.

Sekarang cobalah eksperimen ini.Bayangkan sejenak bahwa Anda sedang berdiri

di pintu masuk gereja Anda, berdiri di mana Yesus akan berdiri, membungkus semua orang yang Al-lah panggil ke dalam kehangatan pelukan-Nya.

Bayangkan memberitahu nama Anda—dan hati Anda—kepada “orang-orang asing,” sambil meminta mereka makan bersama Anda di rumah Anda, sambil mendengarkan kisah mereka ten-tang bagaimana kasih karunia menaklukkan kepe-dihan.

Bayangkan memperkenalkan mereka kepada teman-teman Anda, membuka pintu-pintu yang pernah dibukakan seseorang bagi Anda, memba-ngun jaringan doa dan permainan.

Cerita sampul bulan ini memaparkan salah sa-tu dilema paling menantang dari gerakan Ad-vent—bagaimana menyambut dan mempertahan-kan banyak orang yang dituntun Roh ke dalam umat sisa akhir zaman ini. Seperti saya, barangkali Anda sedikit mengernyit saat membaca, karena inilah satu bidang di mana kita masih jauh dari pengharapan Juruselamat bagi umat-Nya.

Dan jika Anda salah satu dari mereka yang ti-dak menemukan persahabatan yang Anda perlu-kan pada saat pertama, berikan kami setidaknya

satu lagi kesempatan untuk memperbaiki-nya. Kita tadi sudah membayangkan

melakukan pekerjaan yang jauh le-bih baik menyambut Anda, di lain waktu kami bertemu dengan An-da.

Bersambung ke halaman berikutnya

12 - 2012 | Adventist World 3

Page 4: aw indonesian 2012-1012

turan gereja—bagaimana gereja mendefi-nisikan organisasinya, aturannya, dan pe-laksanaannya.”

“Keputusan-keputusan untuk mengi-kuti rangkaian tindakan yang tidak sejalan dengan keputusan General Conference ta-hun 1990 dan 1995 (mengenai pengurap-an pendeta) tidak hanya menggambarkan ekspresi perbedaan pendapat tetapi juga sebuah demonstrasi akan tekad sendiri dalam masalah yang sebelumnya diputus-kan oleh gereja secara kolektif,” kata per-nyataan itu. “Komite Eksekutif General Conference menganggap aksi ini adalah kesalahan serius.”

Naskah pernyataan itu berlanjut: “Ge-reja sedunia tidak dapat mensahkan prak-tik-praktik yang dengan jelas bertentang-an dengan maksud dari langkah-langkah rapat General Conference. ... oleh sebab itu, gereja sedunia tidak mengakui aksi yang mensahkan atau melaksanakan pengurapan pendeta tanpa mengenal jenis kelamin.”

Tetapi pernyataan itu juga jelas dalam menyatakan pendirian Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh mengenai wanita: “Ko-mite Eksekutif General Conference secara spesifik menegaskan peran penting wanita dalam kehidupan gereja. Karunia dan ko-mitmen mereka merupakan satu berkat bagi seluruh gereja dan suatu bagian pen-ting dari pekerjaan dalam misinya.”

Perhitungan suara itu dilakukan mela-lui kertas rahasia setelah hari diskusi, yang dimulai dengan komentar dari Ted N. C. Wilson, Ketua General Conference. Wilson mengekspresikan harapan bahwa unit ge-reja sedunia akan terus “fokus pada misi gereja, bersatu dalam Kristus, sekalipun kita akan menghadapi beberapa perbeda-an dan ketidaksepahaman.”

Selama periode komentar panjang ter-sebut, Daniel Jackson, Ketua Divisi Ame-rika Utara, berusaha meyakinkan para pe-mimpin gereja sedunia bahwa divisi itu mendukung misi gereja, kendati dengan adanya pertanyaan peraturan yang didis-kusikan dalam pernyataan itu.

“Kita ingin membuatnya amat sa-ngat jelas bahwa NAD tanpa ragu meng-ekspresikan persatuan dengan gereja se-dunia,” kata Jackson. “Kami bukan hanya suatu tambahan kepada gereja sedunia; kita bersaudara dengan semua orang da-lam ruangan ini.”

Berbicara dengan Adventist World se-hari setelah pengambilan keputusan itu, Barry Oliver, Ketua Divisi Pasifik Selatan, berkata, “banyak orang” di wilayah itu “berharap dan berdoa agar gereja kita sua-tu hari kelak menemukan jalan mengakui sepenuhnya karunia istimewa yang Allah berikan kepada semua umat-Nya. Akan tetapi dalam gereja global, kita perlu be-kerjasama dan menemukan satu jalan un-tuk memenuhi semua sudut pandang ki-ta.”

Audrey Andersson, Sekretaris Ekseku-tif Divisi Trans-Eropa, juga berbicara sete-lah pengambilan keputusan itu, mengata-kan kalau divisinya “sedang menjalani proses, dan di divisi, kami bertekad men-dukung proses itu.”—dilaporkan oleh Mark A. Kellner, editor berita dengan Edwin Manuel Garcia, Ad-ventist News Network.

Jonathan Duffy Memimpin ADRA Internasional

n Para direktur Adventist Development and Relief Agency (ADRA) internasio-nal memilih Jonathan Duffy, yang saat itu menjabat CEO ADRA Australia, un-tuk melayani sebagai ketua dari pelayanan ke ma nusiaan gereja Advent. Suatu peng-ambilan suara yang bulat pada tanggal 10 Oktober 2012 menguatkan Duffy sebagai ketua keempat dari institusi yang berusia 28 tahun tersebut.

Menurut Geoffrey Mbwana, ketua de-wan bagi ADRA Internasional dan wakil ketua umum gereja Advent sedunia, pe-milihannya “sangat transparan, prosesnya sangat objektif, yang mengumpulkan in-formasi dari semua tingkatan organisasi. Ini memberikan kita suatu masukan glo-

bal yang mengarahkan kita untuk menda-patkan kandidat terbaik, yang kepadanya kita yakini akan menuntun organisasi ini kepada tingkatan berikutnya.”

Mbwana berkata bahwa Duffy “memi-liki kualitas-kualitas kepemimpinan yang kita cari. Dia juga memiliki pengalaman pengelolaan dan memiliki visi yang sangat jelas, juga pengalaman dalam organisasi.”

Duffi berkata, “Saya amat merasa ter-hormat dipilih dalam peran ini. ADRA se-lama ini telah menjadi suatu kekuatan po-sitif yang luar biasa dalam bidang kema-nusiaan, membawa pengharapan dan pe-nyembuhan kepada jutaan orang selama sekitar 28 tahun. Saya percaya kita memi-liki potensial yang demikian besar untuk membuat perbedaan yang lebih luas lagi, terutama dengan staf yang sangat berdedi-kasi dan berbakat di seluruh dunia. Saya sudah lama ingin bekerja bersama staf ADRA Internasional, jaringan kerja ADRA, dewan kita, rekan-rekan internasi-onal kita, dan banyak pendukung.”

Sebelum bergabung dengan ADRA Australia pada tahun 2008, Duffy mela-yani sebagai Direktur Adventist Health Di-visi Pasifik Selatan, di mana ia mendapat-kan pengalaman luas dalam peningkatan kesehatan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Ia juga telah memegang gelar Master of Public Health dari Deakin Uni-versity di Melbourne, Victoria, Australia.—dilaporkan oleh Mark A. Kellner dengan informasi dari Crister L. DelaCruz, ADRA

L A P O R A N S E D U N I A

KETUA ADRA YANG BARU: Jona-than Duffy, sejak tahun 2008 CEO dari ADRA Australia, dipilih menjadi ketua ADRA Internasional, layanan kema-nusiaan sedunia gereja Advent, pada tanggal 10 Oktober 2012.

Fi

le

P

HO

TO

4 Adventist World | 12 - 2012

Page 5: aw indonesian 2012-1012

L A P O R A N S E D U N I A

Dewan Penerbitan Amerika Selatan Mengakui Karya Editor

n Para editor Advent di dua percetakan yang dikelola gereja di Amerika Serikat se-dang menyatupadukan pelayanan komu-nikasi mereka.

Lebih dari 40 editor dari Percetakan Brazil berbasis di São Paulo dan Percetak-an berbahasa Spanyol Amerika Selatan di Buenos Aries, Argentina, bertemu di Brasilia pada bulan September 2012 untuk dewan penerbitan pertama wilayah itu pa-da lebih dari dua dasawarsa.

Dewan itu mengakui pekerjaan para editor, menganjurkan kerjasama antara dua percetakan, dan menyediakan sumber daya dan kesempatan jaringan kerja, kata para pemimpin gereja.

“Para penerbit selalu memberikan be-gitu banyak bagi masyarakat, tetapi mere-ka tidak selalu menerima dukungan yang mereka perlukan sebagai balasannya,” ka-ta Erton Köhler, Ketua Divisi Amerika Se-latan.

Sejumlah editor Advent terkemuka

membawakan penyajian selama kongres itu. Mantan editor Adventist Review dan Adventist World, William Johnsson mem-bagikan berbagai pelajaran yang dipetik-nya selama kariernya satu dasawarsa me-nulis dan menyunting. Para sejarawan ge-reja, penulis, dan editor George Knight memberikan contoh-contoh dari para pi-onir gereja permulaan yang membantu membentuk pelayanan komunikasi Ad-vent.

Alberto Timm, seorang Associate Di-rector White Estate, dan Wilmar Hirle, Di-rektur Penerbitan General Conference, berbicara tentang tantangan besar budaya dan gereja, yang kini dihadapi gereja, dan bagaimana para editor membantu mem-berikan penjelasan dan konteks.

Bagi Almir Marroni, Wakil Ketua Di-visi Amerika Selatan, konferens tersebut berfungsi memotivasi para penerbit yang, katanya, memainkan peran kunci dalam menyiapkan dunia bagi kedatangan Kris-tus kedua kali.

“Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengakui pentingnya pelayanan dari me-reka yang dipanggil oleh Allah untuk me-nyampaikan Injil melalui firman tertulis dalam hari-hari terakhir yang bersejarah-sejarah,” kata Marroni.—Berita Divisi Amerika Selatan dengan Adventist News Network.

Siswa Advent yang “Terbaik” di Nicaragua

n Seorang siswa Advent diberi gelar “sis-wa terbaik” Nicaragua setelah mendapat-kan tempat pertama dalam satu kompetisi nasional yang menguji kompetensi dalam hal matematika dan sains.

Nathon Leopold Hilton, 16 tahun, di-akui oleh Menteri Pendidikan Nicaragua sebagai siswa negara tersebut yang bernilai paling tinggi selama suatu upacara di Chiquilistagua Stadium di Managua pada tanggal 13 September 2012. Penghargaan tersebut dilandaskan atas penampilan Hil-ton pada ujian nasional yang mencakup

matematika, fisika, biologi, dan kimia.Leopold, seorang siswa kelas sebelas,

adalah siswa pertama dari Nicaragua Ad-ventist Vocational School yang menerima penghargaan semacam itu, kata kepala se-kolahnya, Felipe Cordero.

“Kami turut berbahagia bagi Nathon dan bahwa penghargaan ini mengharum-kan nama sekolah,” kata Cordero, sambil menambahkan bahwa para pengajar dan staf di sekolah berkomitmen pada per-tumbuhan akademis dan kerohanian yang kokoh.

Sekolah berencana mengadakan satu program untuk menghormati semua sis-wa yang lolos ujian akhir distrik dalam berbagai mata pelajaran, kata Cordero.

Lebih dari 200 siswa sekolah dasar dan menengah sekarang ini bersekolah di Ni-caragua Adventist Vocational School. Milik GMAHK Misi Nicaragua, yang berkantor pusat di Managua. Hampir 3.000 siswa bersekolah di 25 sekolah dasar dan mene-ngah yang dikelola gereja di Nicaragua.

Ada kira-kira 62.000 orang Advent di Nicaragua, suatu negara dengan populasi sekitar 3,2 juta.—dilaporkan oleh Javier Castrellon/Staf IAD.

PENGHORMATAN SISWA: Siswa Nicaragua Adventist Vocational School, Nathon Leopold Hilton (tengah) diberi penghargaan oleh men-teri pendidikan di negara itu karena mempe-roleh nilai tertinggi dalam kompetisi akademis nasional pada suatu upacara di Chiquilistagua Stadium di Managua pada tanggal 13 Septem-ber 2012.

PERTEMUAN EDITOR: Puluhan editor Ad-vent dari dua percetakan yang dikelola ge-reja di Amerika Serikat, bertemu di kantor pusat daerah tersebut di Brasilia, Brazil, untuk memadukan usaha dan jaringan ker-ja mereka dengan para kolega.

PH

OT

O

cO

ur

Te

Sy

b

rA

zi

l

Pu

bl

iS

Hi

ng

H

Ou

Se

PH

OT

O

cO

ur

Te

Sy

c

Ov

An

ic

12 - 2012 | Adventist World 5

Page 6: aw indonesian 2012-1012

L A P O R A N S E D U N I A

Dari kantor pusat gereja Advent Amerika Selatan di Brasilia, orang muda Amerika Selatan mengha-

biskan waktu delapan malam dalam “Countdown.” Upaya penginjilan berbasis jaringan itu dilaksanakan dari tanggal 20-23 September dalam bahasa Portugis dan 27-30 September dalam bahasa Spanyol. Disiarkan di esperanca.com.br dan esper-anzaweb.com, kedua acara tersebut diatur oleh Departeman Pelayanan Pemuda ge-reja Advent di Amerika Selatan, bersama dengan Penginjilan, Novo Tempo [Hope Channel] Network, dan departemen-de-partemen lain. Inisiatif itu untuk pertama kalinya memungkinkan interaksi antara partisipan dan pembicara resminya, Luís Gonçalves.

Publik Memilih TopiknyaKoordinator program umum, Areli

Barbosa, menjelaskan upaya penginjilan yang menargetkan kaum muda memerlu-kan bahasa dan musik yang berbeda, dan suatu kesempatan interaksi antara para partisipan dan para penyaji. “Kami me-nyelaraskan dengan media modern yang menjangkau kaum muda, tetapi pekabar-an yang kami sampaikan itu sifatnya nu-buatan dan alkitabiah, yakni pekabaran yang sama yang sudah mengubah banyak kehidupan,” katanya.

Menurut Gonçcalves, topik-topik ak-hir zaman dicakup untuk dua alasan uta-ma: “Orang-orang fokus pada kalender

Mayan dan kemungkinan akhir dunia ta-hun ini, jadi sudah waktunya menjelaskan fakta tersebut. Selain itu, kita telah meng-adakan suatu survei pada internet sambil memberikan berbagai topik. Dari semua pilihan, tema nubuatan muncul sebagai yang disukai publik.”

Untuk masalah itu, mereka yang me-ngira orang muda tidak tertarik pada peristiwa-peristiwa akhir zaman sedang membodohi diri mereka sendiri. Dalam suatu survei departemen pemuda, topik-topik yang berkaitan dengan Wahyu dan akhir dunia diputuskan sebagai yang mendapat minat terbesar bagi penyajian internet. Dengan hasil ini di tangan, ke-empat topik yang dipilih adalah “Tanda-tanda Zaman,” “Jika ada satu Allah, me-ngapa begitu banyak agama?,” “Meterai Allah dan tanda binatang,” dan “Angka 666 yang membingungkan.”

Dampak penting lainnya dari serial yang membagikan pekabaran nubuatan Alkitabiah adalah yang dibuat hashtag #ContagemRegressiva, pada berbagai ke-sempatan, pada Trend Topics Brazil, daftar yang paling sering tayang di Twitter. “Ka-mi mencapai hampir 2.000 tweets per jam pada permulaan program, yang diterje-mahkan kepada 1,7 juta pemirsa (jumlah waktu tweet itu muncul pada rentang waktu pengguna) per jam,” kata Rogério Ferraz, koordinator teknis program terse-but.

Nominal statistik lain juga tidak kalah

hebat. Selama empat malam membuat program di Portugis, 43.000 komputer di-hubungkan dengan sekitar 84.000 peng-guna publik. Dalam bahasa Spanyol, ada 23.000 komputer untuk sekitar 45.000 pengguna. Jumlah ini terhitung dengan satu sampel pengguna internet yang me-respons pada pertanyaan, “Berapa banyak orang menyaksikan program itu bersama Anda?” Lima puluh dua persen menyaksi-kan serial dengan satu atau lebih teman, sementara 48 persen menyaksikan sendi-rian.

Rata-rata usia mereka yang menyaksi-kan “Countdown” di Portugis antara 25 dan 34 tahun, dan dalam bahasa Spanyol pengguna paling sering berusia 18 dan 24 tahun.

Ferraz mencatat kalau program itu memerlukan satu tim terdiri lebih dari 40 profesional seperti dikatakannya, “bekerja keras dan memastikan bahwa setiap detail program dilakukan dengan benar.”

Selain itu, hal lain yang hebat adalah minat yang ditunjukkan orang banyak untuk lebih banyak belajar tentang topik yang disajikan oleh Gonçalves, pembicara program. Puluhan pengguna internet, da-ri Amerika Selatan dan di seluruh dunia, mengirimkan pertanyaan-pertanyaan ten-tang tanda-tanda kedatangan Yesus Kris-tus, milenium, jumlah orang yang akan diselamatkan, dan lain-lain. Lebih dari 50 negara terhubung, termasuk Meksiko, Amerika Serikat, Spanyol, Honduras,

Penginjilan Situs Web Advent Ditingkatkan

Márcia Ebinger, Divisi Amerika Selatan

Untuk pertama kali para penonton online berinteraksi dengan pendeta selama serial tersebut.

Di Amerika Selatan,

6 Adventist World | 12 - 2012

Page 7: aw indonesian 2012-1012

L A P O R A N S E D U N I A

Costa Rica, El Savador, Kolombia, Korea Selatan, Fiji, Slovakia, dan Republik Dominika.

“Countdown” Menunjuk kepada Inisiatif Masa Depan

Erton Köhler, Ketua gereja Advent di Amerika Selatan, berkata tentang format baru ini, “Pengguna internet publik ber-kembang sangat cepat. Sebagai suatu gere-ja kita harus pergi ke mana orang-orang berada. Dan jika mereka ada di komputer mereka, maka kita harus menemui mere-ka, berbicara dalam bahasa yang mereka pahami.”

Proyek itu akan ada sambungannya. Kata Köhler. “Sekali setahun kita akan mengadakan penginjilan website pada for-mat yang sama. Di luar itu, akan ada per-cakapan video dan inisiatif lain.” Ia me-ngemukakan bahwa program pertama ini akan terus dikembangkan dan “bertum-buh, matang, kita akan mencapai suatu pemahaman yang lebih baik tentang ba-gaimana kita harus bergerak ke depan de-ngan pengguna internet.”

Para pemimpin mensyukuri fakta bahwa 1.869 orang menanggapi panggilan yang dibuat pada akhir masing-masing program—suatu contoh tentang teknolo-gi yang sedang digunakan untuk mengu-bah hati kepada Kristus. n

Johnatan Elias Adarme Rodriguez—Colombia: “Program ini memiliki potensi luar biasa, bukan hanya bagi Amerika Selatan, tetapi bagi daerah lain juga. Di sini ada pemuda yang berkumpul di rumah-rumah bersama sekelompok teman untuk menonton “Countdown.” Saya sarankan agar negara lain mengikuti gagasan yang sama.”

Fabiana Büchert Lerch—Venezuela : “Inisiatif sempurna. Harus ada lebih banyak program seperti ini.”

Silvia Fulchignoni—Brazil: “Programnya benar-benar bagus. Saya harap kita menghidupkan pelajaran Alkitab online setiap hari. Saya seorang wanita pengusaha dan waktu saya amat terbatas.”

Viviane Souza Paz – Brazil: “Anda layak mendapat selamat untuk penyajian itu. Saya dari denominasi agama lain dan saya tidak pernah mengerti Alkitab sebagaimana yang saya rasakan sekarang.”

Di Mogi das Cruzes, Sao Paulo, Carolina Rodrigues do Prado, 17 tahun ber-harap agar program itu membantu mempromosikan proyek penginjilan sukarela seperti yang dia atur selama dua tahun, yang disebut Tweet KM. Itu adalah satu kelompok terdiri dari 400 pemuda dari berbagai bagian negara yang berkumpul mendoakan teman-teman dan mengirimkan video dan bahan Alkitab dalam ba-hasa yang digunakan kaum muda. Hanya ada satu misinya: membagikan injil ke-pada semua orang.

“Bagi kami, Countdown benar-benar penting karena memotivasi kami untuk menggunakan talenta melayani Allah,” kata Rodrigues do Prado.

Para anggota Sukarela dalam Penginjilan Web

Apa yang Orang Katakan tentang Countdown

Kiri: PENGINJILAN ON-LINE: Luis Gonçalves ada-lah pembicara “Count-down,” satu jangkauan lu-ar di Divisi Amerika Sela-tan. Kanan: PARTISIPASI PEMUDA: Pemuda Advent berpartisipasi sebagai pa-ra relawan.

P H O T O S c O u r T e S y S O u T H A m e r i c A n D i v i S i O n

12 - 2012 | Adventist World 7

Page 8: aw indonesian 2012-1012

P A N O R A M A S E D U N I A

Sementara kita datang ke penghujung tahun yang lain, inilah waktunya bagi banyak orang Kristen di seluruh dunia untuk merayakan kelahiran Kristus. Adalah baik bagi kita untuk

mengingat pengorbanan besar yang Yesus buat dengan datang ke bumi ini, dan saya ingin mengajak Anda untuk mengambil bebe-rapa waktu bersama-sama mempertimbangkan karunia terbesar yang pernah diberikan kepada kita—Yesus Kristus.

Kita membaca dalam 2 Korintus 5:19 bahwa “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”

Sungguh suatu ayat yang padat dengan janji! Allah menda-maikan kita dengan diri-Nya oleh Kristus. Di sini kita mendapat-kan gambaran menakjubkan tentang rencana keselamatan—sua-tu gambaran tentang Allah yang mengambil inisiatif untuk me-mulihkan hubungan yang Ia pernah miliki bersama manusia, su-atu kehilangan yang dirasakan dengan amat hebat ketika umat manusia memilih untuk memisahkan diri mereka sendiri dari Pencipta mereka.

Bayangkan malam itu beberapa waktu silam di kota perbu-kitan Betlehem. Seorang bayi lahir: bukan di sebuah tempat tidur yang nyaman, tetapi di sebuah gudang—sebuah kandang, dikeli-lingi oleh ciptaan yang Ia rancang sendiri. Berbaring di palungan itu, Ia tampak sebagai bayi lain yang lahir dalam kehidupan yang bersahaja dari sebuah keluarga Yahudi yang kecil. Namun secara menakjubkan, Ia sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Ilahi.

Kita melihat Allah di dalam Kristus, mendamaikan dunia de-ngan diri-Nya sendiri melalui ketidakberdayaan seorang bayi; melalui kepolosan seorang anak; dengan kesetiaan tukang kayu muda; melalui belas kasih seorang Penyembuh agung; dalam ke-bijakan seorang Guru terhormat; dan melalui kerendahan hati

Oleh Ted N. C. Wilson

rekonsilia siTanggung jawab suci kita

DipanggilPelayanankepada

i m A g e b y A l b i n e g g e r - l i e n z8 Adventist World | 12 - 2012

Page 9: aw indonesian 2012-1012

seorang pria tak berdosa yang memberikan pipi lain. Kita meli-hat Dia di salib, tangan terentang, berusaha mendamaikan dunia dengan Diri-Nya Sendiri.

Ia datang ke dunia yang menolak dan membenci Dia; satu dunia di mana “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (Yoh. 1:11). Allah seperti apakah ini, yang berusaha menyelamatkan yang tersesat, yang mengasihi musuh-musuh-Nya, yang tetap di-am menghadapi se rang an-serangan menakutkan?

Ini adalah Allah yang berusaha berdamai dengan kita. Itulah yang Ia inginkan—lebih dari segala sesuatu. Ia rindu agar kita bersama Dia—bukan hanya di masa depan, tetapi sekarang.

Rekonsiliasi SekarangPekerjaan pendamaian-Nya tidak bera-

khir di salib—masih berlanjut, sementara Ia melayani sebagai imam besar kita di tempat kudus surgawi, melayani di bait suci, memo-hon darah-Nya atas nama kita.

Kristus secara aktif berpartisipasi dalam pelayanan penting ini sekarang juga. Betapa ajaib mengetahui bahwa Allah alam semesta, yang bersedia merendahkan diri-Nya dan da-tang ke dunia ini, di mana Ia mengalami pen-cobaan dan kepedihan kita, adalah Yesus yang sama yang sekarang penasihat dan imam besar kita yang melayani bagi kita di tempat kudus surgawi yang nyata.

Kita membaca dalam Ibrani 4:15, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasa-kan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Betapa ajaibnya Juruse-lamat memahami kita seutuhnya. Dan barangkali itulah sebab-nya mengapa Ia berdoa 2.000 tahun yang lalu, bukan hanya bagi murid-murid-Nya, tetapi juga bagi kita ketika Ia meminta Bapa-Nya untuk “peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka men-jadi satu sama seperti Kita” (Yoh. 17:11).

Kunci Menuju PerdamaianYesus menyadari bahwa ada satu kebutuhan bukan hanya ba-

gi kita untuk didamaikan kepada Dia, tetapi bahwa pendamaian tidak akan sempurna kecuali kita juga didamaikan kepada satu sama lain. Inilah sebabnya mengapa Ia telah memberikan kita “pelayanan pendamaian itu” (2 Kor. 5:18). Kita semua dipanggil kepada pelayanan khusus ini, dan Allah telah memberdayakan kita melalui “berita pendamaian”-Nya (ayat 19) yakni Alkitab. Melalui Firman-Nyalah kita menemukan kunci menuju penda-maian dengan satu sama lain—pengakuan, pengampunan, peng-harapan, dan penyembuhan. Kesulitan, perselisihan, dan kepu-tusasaan yang kini kita sedang hadapi, Tuhan telah membuat sa-tu jalan untuk pendamaian , untuk kesatuan di antara orang per-caya-Nya.

Kehidupan-Nya yang fokus dan sederhana, pelayanan-Nya

yang tak mementingkan diri kepada orang lain, pengorbanan-Nya yang menakjubkan, adalah contoh bagi kita, mendorong ki-ta untuk mengesampingkan segala sesuatu yang mencegah kita berdamai dengan Dia dan terhadap satu sama lain.

Baru Setiap HariSungguh kasih Kristus yang ajaib telah diperlihatkan kepada

kita, dan sungguh waktu yang ajaib untuk mengingat kelahiran-Nya dan karunia pendamaian-Nya. Namun meskipun kehangat-an musim mungkin bisa merangkul kita hari ini, bagaimana se-gala sesuatunya di bulan Januari—setelah perayaan selesai, sete-

lah tahun baru dimulai? Yesus memberitahu kita, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru” (Wah. 21:5), dan bahwa mukji-zat penciptaan ulang, pendamaian, tidak terbatas pada musim. Itu adalah karunia cuma-cuma, yang diberikan kepada kita seti-ap hari. “Kemurahan Tuhan” “baru setiap pagi,” tulis nabi Yere-mia. “Besar kesetiaan-Mu” (Rat. 3:22, 23).

Bagaimana kita memastikan bahwa pendamaian yang Kristus tawarkan itu nyata, pengalaman sepanjang tahun, 24 jam tujuh hari bagi masing-masing kita? Dengan terhubung kepada Dia melalui “firman pendamaian”-Nya, Alkitab; dan dengan mem-bangun satu hubungan dengan Dia dalam doa. Sementara kita mengambil waktu untuk membaca dan mempelajari Firman-Nya, maka kita akan menjadi lebih mengenal cara-cara-Nya. Dan sambil mengikuti teladan-Nya, kita akan menjadi lebih serupa dengan Dia, melaksanakan pelayanan pendamaian.

Sama seperti dijelaskan oleh nubuatan ketika masa kedatang-an Kristus yang pertama sudah dekat, kita bisa, melalui pastinya perkataan nubuatan yang ditemukan dalam buku-buku Daniel dan Wahyu, mengetahui bahwa waktu kedatangan-Nya yang ke-dua kali hampir tiba. Nubuatan dari buku-buku ini mengikuti waktu yang tepat yang berabad-abad lamanya ketika nubuatan-nubuatan itu dituliskan.

Menantikan dengan PengharapanKini di tahun 2012, sementara kita melihat ke belakang ter-

hadap bagaimana nubuatan-nubuatan itu digenapi pada waktu yang tepat sekali, kita dapat melihat ke depan dengan pengharap-an besar dan keyakinan bahwa kegenapan nubuatan yang sisa sa-

Melalui Firman-Nya kita menemukan kunci-kunci menuju pendamaian dengan satu sama lain.

12 - 2012 | Adventist World 9

Page 10: aw indonesian 2012-1012

ngatlah dekat. Jika Anda memerlukan pengharapan dan jaminan itu, saya anjur-kan Anda untuk mempelajari nubuatan-nubuatan ini, dan membaca buku Ellen White, Kemenangan Akhir. Buku itu akan menakjubkan dan mengilhami Anda. Un-tuk salinan buku ini dalam bahasa Inggris, Spanyol, Perancis, atau Portugis, yang bi-sa diunduh secara gratis bersama dengan penuntun belajarnya, kunjungi www.thegreathope.org. Untuk bahasa lain kun-jungi https://egwwritings.org dan cari bu-ku The Great Controversy. Bersatu di dalam Dia

Meskipun lebih dari 2.000 tahun telah berlalu sejak Yesus berjalan di jalanan ber-debu Palestina, tidak banyak yang benar-benar berubah di bumi ini. Bangsa-bangsa masih menindas bangsa lain. Tua dan muda masih sakit dan mati. Kejahatan masih merajalela di planet-planet ini. Orang-orang masih saling sikut mempe-rebutkan posisi yang disukai. Teman-te-man, musuh-musuh, kekasih hati, masih bertengkar. Namun Allah masih tetap sa-ma sekarang sebagaimana Dia dahulu. Dia masih ada di dalam Kristus, menjang-kau tangan-Nya yang terulur dalam pen-damaian, menyembuhkan luka, membuat manusia menjadi utuh, memberikan ke-sempatan kepada masing-masing kita un-tuk bersatu di dalam Dia.

Dan suatu hari kelak dalam waktu de-kat, para malaikat sekali lagi akan muncul di langit, sebagaimana dilakukan mereka dahulu kala di atas bukit-bukit Betle-hem—kali ini bukan untuk mengabarkan kelahiran sang bayi, tetapi menyertai Raja dalam kemuliaan-Nya, datang untuk membawa umat-Nya pulang ke rumah. n

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh General Conference.

SebuahOne -Day Church

Batoka, Zambia

Tidak ada gereja Advent di Batoka, dan sekelompok pemuda dari gereja, Dambwa Main, 125 mil (200 km) di sebelah selatan dari kota orang Zambia di Livingstone, memutuskan untuk mengubah itu. Tertantang oleh direktur pemuda Webster Silungwe, kaum pemuda

itu berkendaraan menuju Batoka, mengadakan kampanye penginjilan, dan memulai sebuah gereja di bawah sebuah pohon.

Maranatha dan ASI telah bekerja sama untuk mengubah sebanyak mungkin “gereja pohon” di Afrika, dan Batoka mendapat satu dari Gereja-gereja One-day baru yang pertama di Zambia. Gereja Batoka yang baru itu, yang dibangun oleh para penginjil pemuda, terbuka bagi peribadatan di bulan Februari 2011.

Pada tanggal 29 Agustus 2012, tim Maranatha kami singgah untuk melihat apa yang telah terjadi dengan gereja di Batoka. Apa yang kami temukan sungguh menakjubkan.

Meskipun saat itu Rabu petang, pemimpin Dorkas sudah ada di sana, bersiap-siap mengadakan program pelatihan Dorkas di gereja pada malam itu. Empat wanita lain juga ada di sana, masing-masing membantu merencanakan bagian-bagian dari jangkauan luar komunitas gereja.

Gereja itu memiliki satu lantai beton yang baru, dinding bata merah, jendela katedral menunggu kaca, dan daerah mimbar tambahan disiapkan untuk

panel atap baja. Para anggota telah menerima kepemilikan penuh dari bangunan itu dan telah mengubah Gereja One-Day mereka menjadi suatu pusat ibadah bagi Allah.

Ketika tiba, kami ditemui oleh sepasang orang muda yang sedang membongkar rintangan yang mereka tempatkan di pintu-pintu masuk gereja.

“Lantai akhirnya kering dan siap untuk pertemuan malam ini,” mereka dengan bangga memberitahu kami. “Ini akan menjadi pertemuan pertama di atas beton!”

Para kontraktor mudanya bukanlah anggota jemaat Batoka, tetapi datang dari “jauh” untuk membantu para anggota meletakkan bata dan menyiapkan lantai.

Gereja Advent di Batoka, Zambia, berdiri sebagai rumah terang di jalan utama Livingstone-Lusaka, suatu jemaat “yang dipimpin pemuda” yang bertumbuh dan bersinar semakin terang setiap hari.

DARI POHON KE GEREJA (atas): Dari serial penginjilan yang dipimpin pemuda yang diadakan di bawah sebuah pohon,

orang-orang percaya di Batoka kini memiliki sebuah bangunan dimana mereka dapat bertemu tanpa kuatir

dengan cuaca. BANTUAN DARI JAUH (kiri bawah): Pemuda dari desa lain membantu proyek bangunan. SIAP

UNTUK LATIHAN (kanan bawah): Wanita dari Dorcas Society gereja bertemu untuk merencanakan proyek-proyek pelayanan masyarakat—bahkan sebelum bangunan

itu sepenuhnya selesai.

Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Kisah-kisah ini datang kepada Anda setiap bulan dari juru cerita Maranatha, Dick Duerksen.

Di

ck

D

ue

rk

Se

n

P A N O R A M A S E D U N I A

10 Adventist World | 12 - 2012

Page 11: aw indonesian 2012-1012

Kanker adalah penyakit global uta-ma. Diperkirakan bahwa sekitar 13 juta kasus baru dan 7,6 juta ke-

matian dari kanker terjadi pada tahun 2008. Ini merupakan suatu kenaikan dari tahun 2003, ketika World Cancer Report dari World Health Organization mencatat sekitar 10 juta kasus baru dan sekitar 6 juta kematian.1

Tidak ada wilayah di dunia yang be-bas kanker. Laju kanker yang dilihat dari usia memungkinkan identifikasi variasi geografis tertentu, tetapi tidak semua da-ta memberikan kualitas yang sama. Akan tetapi penyamarataan biasanya dapat di-buat dengan beberapa tingkat ketahanan uji.

Perbedaan regional dalam laju kanker sangatlah nyata. Amerika Serikat angka-nya tinggi, dengan sekitar 334 kasus kan-ker per 100.000 orang. Australia dan Se-landia Baru, dengan 356,8 per 100.000, memiliki statistik yang lebih buruk. Ero-pa Utara pada angka 303,5 dan Eropa Ba-rat 337,4 per 100.000 juga memiliki ang-ka tinggi. Risiko mati karena kanker bah-kan lebih tinggi lagi di Eropa Tengah dan Timur. Wanita di wilayah yang sama ju-ga memiliki angka kanker yang tinggi, terutama kanker payudara.

Angka kanker paling rendah terjadi di Afrika Tengah dan Barat, dan Selatan Te-ngah Asia bagi pria dan Afrika Tengah dan Utara bagi wanita.2

Masyarakat makmur memikul beban kanker yang lebih tinggi, biasanya berka-itan dengan mengisap tembakau dan fak-

tor-faktor lain yang berkaitan dengan pola hidup Barat.

Di negara-negara berkembang, 25 persen tumor berkaitan dengan infeksi-infeksi kronis seperti hepatitis B (kanker hati), human papilloma viruses (kanker servikal), dan Helicobacter pylori (kanker lambung).

Di beberapa negara Barat terdapat penurunan pada angka kematian kanker, karena lebih sedikit orang merokok. Di seluruh dunia, kanker paru-paru umum terjadi, diikuti oleh kanker payudara dan kemudian kanker usus.

Kematian kanker yang paling sering, terkait dengan kanker paru-paru, lam-bung, dan hati. Peningkatan pada popu-lasi dunia bertanggung jawab atas bebe-rapa peningkatan statistik kanker.

Karena beberapa kanker lebih mudah diobati, contohnya kanker payudara, prostat, dan uterin/serviks, adalah penye-bab kematian hanya pada pasien minori-tas yang sangat terjangkiti.

Penyebab-penyebab KankerBanyak faktor yang mempengaruhi

timbulnya kanker pada manusia. Mulai dari agen-agen penyebab kanker, atau karsinogen, sampai infeksi kronis, faktor pola hidup dan makanan, konsumsi al-kohol, dan kerentanan genetik. Sekitar 20 persen kanker berkaitan dengan infeksi kronis.

Karsinogen paling berbahaya bagi manusia termasuk tembakau, asbestos, aflatoksin, dan cahaya ultraviolet.

TembakauAsap tembakau tak dapat dibantah

lagi berkaitan dengan kanker paru-paru. Yang kurang dikenal adalah kaitan tem-bakau dengan kanker laringeal, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan—bersama dengan alkohol—kanker mulut dan es-ofagus.

Usia seseorang mulai merokok mem-pengaruhi insiden kanker. Orang dewasa berusia 55 sampai 64 tahun yang mengi-sap 21 sampai 39 rokok per hari dan mu-lai merokok sebelum usia 15 tahun tiga kali lipat risikonya mati karena kanker daripada mereka yang mulai setelah usia 25 tahun.

Jenis-jenis tembakau tertentu (misal-nya tembakau hitam) bisa lebih berbaha-ya daripada yang lain, tetapi tidak ada tembakau yang aman.3

AlkoholWorld Cancer Report 2003 mendata

alkohol sebagai yang kedua dalam ring-kasan penyebab kanker. Konsumsi alko-hol yang berat menyebabkan kanker rongga mulut, faring, laring, esofagus, dan hati, dan meningkatkan risiko kan-ker payudara dan kolorektal. Satu hu-bungan sebab akibat antara alkohol dan kanker usus dan rektal juga amat didu-kung kuat, dan risiko kanker kepala dan leher pada peminum berat sekitar lima sampai 10 kali lebih tinggi daripada yang bukan perokok.

Risikonya berkaitan dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Pola konsumsi yang berubah-ubah menunjukkan pe-

Oleh Allan R. Handysides

TA M P I L A N K H U S U S

SeduniaBagaimanakah kisahnya di wilayah Anda?

Kanker

12 - 2012 | Adventist World 11

Page 12: aw indonesian 2012-1012

TA M P I L A N K H U S U S

nasi berbahaya sebagai hasilnya. Peneliti-an menunjukkan satu hubungan sebab akibat antara air berklorin dan kanker kandung kemih.8

Air yang tercemar adalah sumber pa-paran arsenik, yang berkaitan dengan kanker kulit, kanker paru-paru, dan kan-ker organ lain. Kadar arsenik yang tinggi telah ditemukan dalam air minum di be-berapa daerah Argentina, Bangladesh, Chile, India, Mexico, Mongolia, Taiwan, Alaska, dan bagian lain di Amerika Seri-kat.9

Kontaminasi MakananBukan hanya lingkungan tetapi juga

makanan kita dapat tercemar. Bahkan makanan alami dapat terinfeksi dengan jamur alam yang dapat memproduksi ra-cun seperti aflatoksin. Sisa-sisa pestisida juga bisa menjadi masalah.

Di Afrika dan Asia, pertumbuhan ja-mur dan produksi aflatoksin merupakan masalah yang sudah diketahui. Hewan-hewan yang mengkonsumsi bahan-ba-han makanan seperti itu, pada gilirannya membawa masalah. Bila bahan-bahan cemarnya adalah antibiotik, pembangkit hormon pertumbuhan, pestisida, dan lo-

ningkatan pada negara-negara kurang berkembang dengan penurunan pada negara-negara yang lebih maju. Akan te-tapi, efek karsinogenik yang sesungguh-nya dari kebiasaan minum kemungkinan diremehkan.

Alkohol diperkirakan terlibat dalam menyebabkan 3 persen semua kanker (4 persen pada pria dan 2 persen pada wa-nita). Tentu saja, terlepas dari efek

karsinogennya, alkohol berkaitan dengan banyak masalah lain.

Paparan PekerjaanBeberapa pekerja industri terkena

berbagai bahan kimia. Kasus pertama da-ri kanker akibat kerja diidentifikasi pada abad kedelapan belas di tengah sikat-si-kat cerobong asap, yang menghasilkan kanker skrotum.4 Belakangan ini ada se-kitar 25 bahan kimia, atau kelompok ba-han kimia, di mana paparan kerja terha-dapnya memberikan risiko karsinogenik.

Di negara-negara berkembang seba-gian besar risiko semacam itu telah dihi-langkan, terutama asbestos, crystalline sili-ca, dan logam-logam berat, tetapi ada ba-han-bahan berbahaya yang barangkali merupakan karsinogen yang memberi-kan sejumlah total hampir 50 bahan ki-mia berpotensi karsinogenik. Pengetahu-an terhadap bahaya-bahaya demikian membantu memastikan kewaspadaan dan peraturan industri.

Beberapa penyebab lain terjadi di

lingkungan umum, seperti virus hepatitis B dan hepatitis C, aflatoksin, radon dan radiasi cahaya. Asap pembuangan mesin diesel dikaitkan pada kanker paru-paru dan kandung kemih.

Polusi LingkunganLingkungan, dengan tanah, air, dan

udara yang terpolusi, bertanggung jawab sampai 4 persen semua kanker.5 “Ling-kungan” yang kita ciptakan dengan ro-kok, minum alkohol, faktor makanan, kurang berolahraga, dan kelebihan ter-papar sinar matahari bisa dikaitkan da-lam kebanyakan kanker manusia.6

Bahan-bahan racun yang tak dapat dihindari, yang terpapar kepada kita di lingkungan termasuk yang berikut ini:

Asbestos, salah satu penyebab kanker yang didokumentasikan dengan baik, se-cara spesifik mesotelioma. Debu asbestos dapat mencemarkan bukan hanya tem-pat kerja tetapi juga rumah pekerja as-bestos ketika dipindahkan pada pakaian mereka.

Polusi udara, termasuk bahan-bahan kerja industri, juga emisi kendaraan. Emisi ini dapat mengandung produk-produk seperti benzene, toluene, xylene, dan acetylene—semuanya diketahui se-bagai karsinogen. Populasi kota memiliki risiko lebih tinggi daripada populasi pe-desaan. Angka kanker yang amat tinggi tercatat pada para pekerja non indus-tri yang tinggal di rumah. Peneli-tian-penelitian memperlihatkan bahwa wanita Cina yang tidak merokok, misalnya, terpapar pada polusi udara dalam ru-angan dari kebiasaan mema-sak dan memanaskan. Asap dari minyak yang panas da-pat berperan pada kanker-kanker itu, bersama dengan asap sumber pemanasan dan bahan bakarnya.7

Polusi air, yang dapat di-berantas dengan chlorination untuk mengurangi masalah bak-teri dan virus. Akan tetapi proses klorinasi dapat menghasilkan klori-

juta orang di dunia mati oleh ka-rena kanker di tahun 2008, dibandingkan dengan juta di tahun 2003.

7.6

6

Jumlah kasus kanker per 100.000 pria tahun 2008:

356.8337.4

303.5334

Australia/Selandia Baru

Eropa Barat

Amerika Serikat

Eropa Utara

12 Adventist World | 12 - 2012

Page 13: aw indonesian 2012-1012

gam berat, semua itu bisa tertumpuk da-lam daging hewan, susu, atau telur.

Organochlorine, seperti DDT, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pankreas dan payudara, limpo-ma, dan leukemia. Upaya-upaya untuk menghubungkan polychlorinated biphe-nyls (PCBs) dengan kanker payudara ter-bukti meyakinkan.10

Agen Infeksi dan KankerEllen White berbicara tentang efek-

efek kanker dari makanan daging dalam kesaksian yang tidak diterbitkan pada ta-hun 1896. Pada tahun 1905 ia berbicara tentang daging yang “penuh dengan tu-berkulosis dan kuman kanker.”11 Tidak-lah demikian setelah Peyton Rous pada tahun 1911 menerbitkan “Transmission of Malignant New Growth by Means of a Cell-free Filtrate” maka suatu infeksi yang berkaitan dengan kanker pertama kali di-dokumentasi dalam literatur ilmiah.12 Pada tahun 1980-an kemajuan biologi molekular memungkinkan deteksi se-jumlah kecil agen infeksi dalam spesimen biologi. Sejak saat itu setidaknya delapan virus berbeda, empat parasit, dan satu bakteri telah dikaitkan dengan kanker.

Hepatitis B dan C dan virus human papilloma ditularkan dengan cara seksual dan kontaminasi darah. Virus Epstein-Barr juga ditularkan dengan kontak ma-nusia ke manusia, sebagaimana halnya infeksi HIV. Virus human T-cell lympho-tropic menyebabkan limpoma/leukemia, dan sama-sama ditularkan melalui kon-tak manusia ke manusia.

Virus herpes manusia 8 (HHV-8) te-lah dikaitkan dengan Kaposi’s sarcoma. Helicobacter pylori dikaitkan dengan kan-ker lambung. Parasit hati golongan ca-cing, diperoleh dengan memakan ikan mentah atau kurang matang, telah dika-itkan dengan kanker hati. Namun tidak ada bukti virus hewan menyebabkan kanker manusia, tetapi konsep tentang suatu kuman kanker dihapus dalam lite-ratur medis sampai beberapa dasawarsa terakhir.

Diet dan NutrisiDiperkirakan bahwa sekitar 30 persen

kanker manusia dihubungkan dengan di-et dan nutrisi. Insiden berbagai kanker berbeda di wilayah dunia. Ada banyak penyebab potensial dari keanekaragaman tersebut, tetapi kanker payudara, kol-orektum, prostat, endometrium, indung telur, dan paru-paru biasanya lebih umum di negara-negara berkembang. Kanker saluran pencernaan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang.

Penemuan yang paling konsisten ada-lah hubungan dari berkurangnya risiko berbagai kanker dengan memakan buah-buahan dan sayuran. Adventist Health Study mendukung penemuan ini, teruta-ma yang memperlihatkan bahwa para pemakan daging mengalami tiga kali li-pat sampai empat kali lipat peningkatan risiko untuk kanker kolon. Ada hubung-an yang konsisten antara daging merah (daging babi, sapi, dan domba) dan da-ging yang diproses, dengan peningkatan risiko yang dicatat dalam banyak peneli-tian.

Gula sederhana (mono- dan disaccha-rides) dapat dikaitkan dengan peningkat-an kanker kolorektal. Kandungan karbo-hidrat yang lebih tinggi dari diet vegeta-ris, dengan karbohidrat kompleksnya, tampak memberikan suatu efek perlin-dungan.

Lemak selama ini menjadi fokus dari sebagian besar hipotesa tentang faktor makanan dan kanker. Penelitian tentang rasio lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal tidak menghasilkan da-ta yang jelas, meskipun minyak zaitun di-kaitkan untuk mengurangi risiko.

Karunia dari AllahPekabaran kesehatan Advent tentang

makan sehat, olahraga, udara segar, isti-rahat, dan percaya kepada Allah merupa-kan karunia kepada kita dari Pencipta ki-ta yang penuh kasih dan berkemurahan membantu kita menjalani kehidupan yang utuh dan menyehatkan sambil me-nantikan kedatangan-Nya yang segera. Mari kita berterima kasih dan memuji

Allan R. Handysides, ahli ginekolog, adalah Direktur Departemen Kesehatan General Conference.

Dia atas hadiah yang melimpah ini. n

1 World Health Organization, World Cancer Report 2008, www.iarc.fr/en/publications/pdfs-online/wcr/2008/. 2 International Journal of Cancer 127, no. 12 (15 Des 2010): 2893-2917.3 World Health Organization, World Cancer Report 2003, hlm. 22-28.4 P. Pott, ed. Chirurgical Observations (London: Hawes, Clark, and Collins, 1775).5 Harvard Report on Cancer Prevention. Jilid 1: Cancer Causes and Control 7 (suppl.): 53-59.6 L. Tomatis, A. Aitio, N. E. Day, E. Heseltine, J. Kaldor, A. B. Miller, D. M. Parkin, E. Riboli, eds., Cancer: Causes, Occurrence, and Control, IARC Scientific Publication, no. 100 (Lyon: IARC Press, 1990).7 “Carcinogens in Food: Priorities for Regulatory Action,” Human Experimental Toxicology 15:739-746.8 “Chlorination, Chlorination By-products, and Cancer: A Meta-analysis,” American Journal of Public Health 82:955-963; Drinking Water and Cancer. Cancer Causes and Control 8:292-308.9 Ibid.10 Relevance to Human Cancer of N-Nitroso Compounds, Tobacco Smoke, and Mycotoxins, IARC Scientific Publications, no. 105 (Lyon: IARC Press, 1991).11 Ellen G. White, The Ministry of Healing (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1905), hlm. 313.12 Peyton Rous, dalam Journal of the American Medical Association 56 (1911): 198.

penyakit kanker terkait pada

dandiet nutrisi.

30%

Australia/Selandia Baru

Eropa Barat

Amerika Serikat

Eropa Utara

12 - 2012 | Adventist World 13

Page 14: aw indonesian 2012-1012

R E N U N G A N

Oleh Martin G. Klingbeil

yang

Sebuah kisah iman keluarga

Sudah 24 hari kami kehilangan Bella, anjing dachs-hund (semacam anjing yang pendek kakinya) ka-mi yang setia.

Dia adalah anggota keluarga kami yang ceria selama 15 bulan terakhir, bermain bersama anak-anak dan me-muja istri saya, Thandi, sebagai hewan kesayangan kelu-arga. Kami sudah merencanakan satu minggu liburan ke-luarga, dan malam sebelum kami berangkat, seorang ang-gota gereja datang untuk menjemputnya dan menjaganya selama kami pergi. Dia sudah pernah menjaga Bella, jadi kami terkejut mendengar dering telepon setengah jam se-sudahnya dan teman kami itu memberitahu bahwa Bella kabur dan tidak bisa ditemukan di mana-mana. “Tidak masalah,” kata istri saya. “Saya akan pergi dan memanggil dia; dia selalu mendengarkan saya dan akan datang.” Tidak kami ketahui kalau saat ini akan menjadi permulaan dari ba-nyak pencarian yang gagal, air mata, dan kekecewaan, serta akan menguji iman kami bersama.

“Tuhan, aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Mar. 9:24)

Saya perlu menjelaskan bahwa kami tinggal di pedusunan Tennessee, A.S., dekat Southern Adventist University. Daerah di mana Bella hilang dikelilingi dengan hutan yang tampaknya tanpa batas, diselingi dengan rumah-rumah kecil, pertanian, dan perumahan—pedesaan.

Tiga jam sudah berlalu sebelum istri saya kembali dengan ke-lelahan, frustasi, khawatir, dan kena gigitan nyamuk. Dia sudah menjelajahi hutan sampai hampir matahari terbenam, mengelak dari tumbuhan beracun dan anjing-anjing besar yang galak, sambil memanggil-manggil Bella, yang tampaknya berjalan ke dalam rimbunan hijau tanpa meninggalkan jejak. Apa yang telah terjadi? Sepertinya tidak ada yang mengetahui.

“Tuhan, aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini!”Pagi dini hari yang cerah berikutnya, bersama dengan putra

tertua kami, Jonathan, kembali ke tempat hilangnya Bella. Kami menyusuri bukit dan lembah mencari anjing yang telah menjadi anggota keluarga kami. Kami kembali dengan tangan kosong, memutuskan untuk menunda keberangkatan kami selanjutnya, menelepon perlindungan hewan di daerah itu, mencetak lem-baran poster “Anjing hilang”, menempelkannya di tiang-tiang listrik, dan berbicara kepada para tetangga di sekitar itu. Semua orang sudah tahu dan semua orang berdoa, termasuk ketiga pu-tra kami, yang berusia 10, 8, dan 4 tahun. Bagaimana saya akan menjelaskan kepada mereka cara Allah mengatasi krisis kami jika Bella tidak pernah kembali lagi?” Pertanyaan itu terus menggang-gu pikiran saya saat akhirnya kami pergi ke tempat tujuan libur-an kami selama 10 jam perjalanan. Semua orang dalam mobil di-am tidak seperti biasanya.

ANJING

HILANG

14 Adventist World | 12 - 2012

Page 15: aw indonesian 2012-1012

Martin G. Klingbeil tinggal bersama keluar-ganya dan seekor anjing bernama Bella yang sudah pulih di Collegedale, Tennessee, AS., di mana ia mengajar arkeologi dan pelajaran Alkitab di Southern Adventist University.

“Tuhan aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!”Tiga minggu telah berlalu sejak Bella menghilang. Kami su-

dah kembali dari liburan, dan rumah terasa kosong tanpa dia. Tidak ada telinga yang berkepak-kepak yang berlarian di hala-man belakang, tidak ada gonggongan bersahabat ketika saya kembali dari kantor, tidak ada pengisap debu menetap di bawah meja makan, tidak ada buntut yang terus-menerus mengikuti Thandi di seputar rumah. Tempat perlindungan hewan kini su-dah terbiasa dengan telepon dan kunjungan kami, karena kami berulang kali kembali ke tempat itu, kelas Sekolah Sabat kami berdoa—tetapi masih tidak ada apa-apa. Bagaimana kemungkin-an bertahan hidup bagi seekor anjing peliharaan kecil berbobot 7,5 pon (3,4 kilogram) yang hilang di tengah hutan luas Tennes-see? Pertanyaan itu terus muncul selama ibadah keluarga kami. Kami membicarakan burung-burung pipit yang jatuh ke tanah, jumlah rambut di kepala kami, dan pemeliharaan Allah bagi me-reka yang ada di atas (Mat. 10:29, 30). Tetapi setelah lebih dari ti-ga minggu, saya tidak yakin siapakah dalam lingkungan keluarga kami yang bernilai tertinggi dalam skala iman sekarang ini—ke-mungkinan besar bukan saya. Saya mulai merenungkan perta-nyaan tentang bagaimana kami memproses kehilangan Bella ini.

“Tuhan, aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!”Pada pagi hari ke-24 anak bungsu kami, Matthias, melayang-

kan doa sederhana yang bersungguh-sungguh: “Tuhan, tolong bantu kami menemukan Bella.” Dan ketika istri saya mencerita-kan tentang itu, saya tersentuh—dan khawatir dengan efek doa yang tak terjawab pada jiwanya yang lembut. Kemudian, malam-nya, telepon berdering, dan istri saya menjawab teleponnya. Ka-mi hanya mendengar dia berkata dengan hebohnya: “Anda me-nemukan dia?” sebelumnya ia menutup pintu di belakangnya agar bisa mendengar si penelepon tanpa suara gangguan dari ke-empat pria di rumahnya. Seseorang, setengah mil dari tempat anjing itu kabur, melihat Bella mencari-cari makanan di sekitar bengkel tinggi di atas bukit di hutan. Secepat kilat kami sudah ada di dalam mobil, bergegas menuju ke tempat itu. Ceritanya pun terurai: dia sudah terlihat hampir setiap hari di atas sana, dan pada akhirnya salah seorang pekerja menghubungkan gam-bar poster-poster buatan tangan di tiang listrik di seberang pintu masuk dengan anjing kecil yang malang itu. Kami begitu gembi-ra. Mungkinkah itu benar-benar dia? Gambarannya cocok, dan istri saya masuk lagi ke hutan memanggil dia sementara saya tinggal bersama anak-anak di dalam mobil.

“Tuhan, aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!”Hari 25 pencarian kami terhadap Bella, dan ia tetap belum ke

rumah. Setelah dua jam mencari di malam hari dan basah kuyup dalam badai hujan kami akhirnya pulang. Rasanya seperti meng-

khayal. Apakah itu hanya khayalan? Seseorang menyarankan agar kami mencoba menjebak dia, jadi seorang teman baik dan saya membangun sebuah jebakan seadanya. Pada petang hari ke-dua keluarga kami sekali lagi ke hutan. Sementara kami sedang mencoba memasang jebakan sulit, Thandi dan anak-anak me-nyisir hutan di belakang bengkel itu sambil memanggil-manggil nama Bella. Tiba-tiba ada nada berbeda dari suaranya, dan ia da-tang dengan kata-kata yang sudah lama kami nanti-nantikan: “Aku sudah menemukan dia; aku sudah mendapatkan Bella!” Semua orang berebut mendekat, dan ternyata itulah dia: segum-pal bulu kecil di tangan Thandi, sudah banyak kutunya, hanya kulit dan tulang, dengan bekas darah kering di dada dan matanya yang menahan banyak kesakitan—tetapi dia memang Bella kami. Tidak salah lagi dan ajaib! Inilah saatnya, di mana semua terjadi bersama-sama: air mata dan tawa, kekhawatiran dan kelegaan, keragu-raguan dan iman yang baru diperkuat. Anjing kecil kami sudah pulang.

“Tuhan, aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!”Penekanan dalam ayat yang sudah biasa ini telah berubah:

aku percaya! Saya merasakan sukacita atas pengalaman ini yang membangunkan iman bagi anak-anak saya, yang mulai me-ngembangkan suatu hubungan dengan Kristus. Tetapi hal ini bukan sekadar pedagogis Kristen—ini tentang saya. Pikiran saya berkelana dari anjing yang hilang kepada domba yang hilang dan akhirnya, kepada anak-anak yang hilang di luar sana. Elemen-el-emennya ada di sana semua: pengembaraan ke dunia yang ke-jam, pencarian oleh seorang ayah, keputusasaan seorang anak, penantian yang menyiksa, dan kedatangan kembali yang sudah lama dinanti, dan akhirnya perayaan penuh sukacita dalam rang-kulan satu sama lain. Mungkin skalanya 1:10 bila kita berbicara nilai binatang peliharaan dibandingkan nilai manusia. Tetapi ada makna baru bagi saya, dan ada kaitannya dengan seorang ayah. Apakah 25 hari atau tahun dia menghabiskan waktu melihat-li-hat jalan berdebu demi menuju tempat tinggalnya? Dengan se-mua pertimbangan nyata dan akibat dari kurangnya iman saya, ada gambaran yang nyata tentang seorang ayah yang bersandar di daun jendela, masih menantikan sang putra dan putrinya un-tuk kembali: “Tuhan, aku percaya, tolonglah aku yang tidak perca-ya ini!” n

Saya mulai merenungkan bagaimana kami akan memproses kehilangan Bella.

12 - 2012 | Adventist World 15

Page 16: aw indonesian 2012-1012

Baptisan adalah peristiwa kerohanian yang penting dalam kehidupan seo-rang individu dan komunitas gereja

yang lebih luas.Itu merupakan kesaksian publik dari

penerimaan Yesus Kristus sebagai Juruse-lamat pribadi dan komitmen untuk mengikut kebenaran Alkitabiah. Itu juga merupakan suatu simbol petunjuk baru dalam kehidupan dan secara praktis ber-arti bahwa seseorang kini adalah anggota badan Kristus dan gereja-Nya (Ef. 1:22, 23; 1 Kor. 12:13). Melalui gereja ada pe-meliharaan yang memadai untuk menga-jar, menguatkan, melindungi, dan menga-tur para pengikut Yesus—agar mereka si-ap untuk memenuhi misi Allah. Itu ada-

na, ia bisa merasakan bahwa Patty benar-benar peduli kepadanya dan menginginkan dia kembali.

Selama lima tahun terakhir saya mela-yani sebagai pendeta gereja Advent Elm-hurst dekat Chicago, AS. Selama ini saya telah menyaksikan orang-orang berinter-aksi satu sama lain, mengajukan pertanya-an, dan mendengarkan ketika orang-orang menjelaskan di mana mereka berada dalam kehidupan dan mengapa mereka terlibat, atau tidak terlibat, dalam kehidupan gereja. Beberapa dari orang ini tidak lagi hadir di gereja kami. Yang lain sedang kembali sete-lah pergi selama beberapa waktu.

Saya harap semua gereja bisa mem-

“Ke mana saja Anda selama berta-hun-tahun ini?” Patty bertanya sambil me-natap lekat ke mata Paul. Sudah lama se-kali—hampir tiga dasawarsa. Paul tadi-nya seorang yang baru bertobat dan ber-semangat yang membenamkan diri ke da-lam kehidupan gereja. Tetapi entah menga-pa perlahan-lahan ia mundur. Seiring waktu dia menjaga jarak, dan akhirnya gereja ke-hilangan jejaknya. Beberapa orang mung-kin tersinggung oleh pertanyaan yang tera-sa mencampuri ini. Bagi beberapa orang, akan tampak pongah, seolah berkata, “Nah, saya bisa mengurus diri sendiri, apa yang salah dengan Anda?” Tetapi bukan demi-kian Paul menerimanya. Entah bagaima-

buat semacam perubahan sederhana yang akan menyebabkan orang-orang yang ti-dak hadir datang kembali. Tetapi tidak se-mudah itu. Memang benar ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membu-at gereja kita aman untuk dikunjungi—dan aman untuk orang-orang kembali. Tetapi itu hanya sebagian dari ceritanya. Masing-ma-sing orang itu berbeda. Apa yang mena-rik seseorang, tidak menarik bagi yang la-in. Dalam percakapan dengan seorang ang-gota yang sudah lama tidak ke gereja, sa-ya terkejut mendengar daftar nama spesi-fik sebagai alasan untuk menjauh dari gere-ja. Dan kemudian, orang lain mendata nama yang sama itu sebagai alasan untuk kemba-li ke gereja.

Satu tema yang sama pada mereka yang kembali adalah orang-orang yang me-miliki kepentingan pribadi dalam diri mere-ka. Chiquita menyebutkan sepasang yang “tidak mau melepaskan.” Ia mengingat kon-tak spesifik dari individu-individu ini: pang-gilan telepon, kunjungan di pintu, dan kartu-kartu ulang tahun. Barangkali tidak ada da-

Panjang RumahOleh Glenn P. Hill

Saya pernah tersesat, tetapi kini sudah ditemukan

MenemukanMereka—

Perjalananke

Keluar Masuk

16 Adventist World | 12 - 201216 Adventist World | 12 - 2012

Page 17: aw indonesian 2012-1012

C E R I TA S A M P U L

lah suatu komitmen seumur hidup dan ti-dak tersedia atas dasar percobaan.

Kalau begitu betapa membingungkan ketika kita mendengar bahwa para anggo-ta gereja, badan Kristus, keluar, menjadi tidak aktif, atau menghilang begitu saja. Namun itulah yang terjadi kepada sejum-lah besar anggota kita. Selama beberapa tahun terakhir sebagai suatu gereja kita te-lah terlibat dalam audit keanggotaan, membandingkan jumlah yang terdaftar dari anggota dengan jumlah anggota yang sesungguhnya. Satu divisi dari General Conference harus mengurangi keanggota-annya sebanyak 240.000 karena banyak orang telah menghilang dari gereja dan ti-

kus kepada tiga elemen berbeda: Pertama, kita ingin menekankan pertumbuhan ro-hani, pelajaran Alkitab, dan doa, sementa-ra kita menjangkau kepada Allah. Kedua, kita menggarisbawahi kesaksian kita kepa-da dunia di luar gereja—menjangkau ke-luar. Akhirnya kita memutuskan untuk mengutamakan pemeliharaan dan peneri-maan saat kita menjangkau ke seberang kepada rekan anggota di dalam gereja. Sa-yangnya, terlalu sering kita merasa bersa-lah karena mengabaikan jenis aktivitas ke-tiga ini. Ini bukan hanya masalah dalam gereja Advent tetapi juga dalam komuni-tas Kristen yang lebih luas, sebagaimana dicatat oleh Michael Green, profesor se-

dak dapat ditemukan.1 Kita memuji Allah ketika kita menemukan orang-orang baru yang menyerahkan diri mereka sendiri ke-pada Yesus Kristus dan kebenaran yang Ia telah nyatakan dalam Kitab Suci. Namun begitu orang-orang telah bergabung de-ngan gereja, kita amat membutuhkan pe-layanan untuk menjaga mereka dalam kumpulan di mana keluarga Allah berse-kutu dengan Yesus Kristus dan terhadap satu sama lain.

Pertumbuhan SehatGereja Masehi Advent Hari Ketujuh

sedunia baru-baru ini mengatur aktivitas-nya di seputar tema “Tell the World,” fo-

ri ini yang cukup untuk menariknya kemba-li. Tetapi bila dilakukan bersama, akan ada efek kumulatif.

Memang sulit bagi saya mengatakan ketika seseorang telah “kembali.” Di gere-ja saya ada banyak variasi hal tersebut ter-lihat. Beberapa orang yang tidak pernah ke gereja sekarang kadang-kadang datang.

Yang lain menghadiri gereja cukup tera-tur. Yang lain secara aktif membuat perbe-daan dalam kehidupan orang-orang yang membutuhkan. Mereka mendapati ini men-jadi penyembuhan setelah bertahun-tahun menjauh. Yang lain kembali kepada keterli-batan yang aktif—beberapa bahkan menja-di para pemimpin gereja.

Satu hal jelas. Tidak ada satu jalan me-nuju gereja. Itu juga bukan sesuatu yang terjadi setelah beberapa penyesuaian se-derhana atau kontak pribadi dibuat. Ba-rangkali tidak ada satu program akan mem-bawa semua orang kembali ke gereja kita. Akan tetapi ada beberapa kenyataan da-sar yang membuat satu perbedaan besar pada hasilnya.

Barangkali yang terbesar dari kenya-taan seperti itu adalah kepedulian tulus ba-gi individu atau keluarga yang hilang. Tidak ada cara untuk memalsukan ini. Jika sa-ya berpura-pura bahwa saya mengingin-kan Anda berada di sini, maka Anda akan menyadari bahwa itu tidak tulus. Kenyata-

an lain adalah kontak yang penuh arti. Ini mungkin diekspresikan dengan cara yang berbeda dalam berbagai budayal. Di gere-ja kami, ini termasuk pelukan, ciuman, te-lepon, kunjungan pribadi, surat, email, atau pesan teks. Dan di balik semua ini terletak “senjata rahasia” Allah. Tiap hari saya ber-doa untuk orang-orang ini. Roh Kudus da-pat pergi ke tempat di mana saya tidak bisa pergi. Dia bisa membuat motif saya benar agar saya tidak perlu “memalsukannya.” n

* Sebagian besar nama pada artikel ini telah diubah.

Oleh Benjamin D. Schoun

Saya pernah tersesat, tetapi kini sudah ditemukanMemelihara MerekaMereka—

Glenn P. Hill adalah pen-deta dari gereja Advent Jemaat Elmhurst dan Naperville di Illinois, A.S. Sekarang ini ia sedang

melakukan riset untuk proyek D. Min, yang fokus pada menerima dan memperoleh kembali anggota.

12 - 2012 | Adventist World 1712 - 2012 | Adventist World 17

Page 18: aw indonesian 2012-1012

C E R I TA S A M P U L

minari dan pemimpin gereja yang terke-nal: “Ada beberapa bidang di dalam gereja Kristen di mana kita gagal lebih buruk da-ripada pemeliharaan yang kita berikan ke-pada orang yang baru percaya.”2

Perlunya pemeliharaan, atau membu-at murid-murid yang sangat setia, dimulai saat seseorang itu dibaptiskan. “Orang-orang,” tambah Green, “memerlukan ba-nyak sekali bantuan pada masa menentu-kan dalam kehidupan mereka ketika me-reka telah mempercayakan diri mereka sendiri kepada Kristus tetapi sangat bi-ngung dengan apa yang telah mereka la-kukan dan tidak jelas dengan apa yang akan terlibat untuk hidup sebagai murid-murid-Nya di dunia yang memiliki sedikit waktu bagi Dia. Mereka memerlukan in-formasi. Mereka memerlukan dorongan. Mereka perlu ditarik ke dalam komunitas Kristen. Mereka perlu mengenal orang-orang di dalam gereja. Mereka memerlu-kan bantuan dalam mengembangkan sua-tu kehidupan yang mengabdi. Mereka perlu masuk ke dalam kebiasaan berbakti dan mengetahui apa yang mereka sedang lakukan. Mereka perlu mempelajari alas-an bagi pengharapan yang ada di dalam mereka. Mereka perlu dipelihara oleh Fir-man.... Mereka memerlukan seseorang

pertumbuhan itu melambat seiring tahun berlalu—tetapi bukan angka dari mereka yang meninggalkan. Tantangan penerimaan menjadi bagian kehidupan di Divisi Euro-Asia (ESD).

Mengapa Mereka Pergi?Banyak faktor dapat berperan serta

untuk kemurtadan juga kepada retensi (menahan). Bersama dengan penelitian

lain, suatu survei yang fokus pada retensi diadakan oleh Institute of Missiology di ESD tahun 2007. Berdasarkan pada opini-opini yang diekspresikan oleh para pendeta dan pengurus yang dituju pada survei, faktor kehilangan yang paling penting adalah kurangnya teman atau jumlah teman yang terbatas di gereja. Faktor kedua dan ketiga termasuk persiapan yang tidak cukup untuk baptisan, terutama selama kampanye publik, dan ketidakterlibatan dalam kehidupan dan pelayanan gereja. Alasan berikut juga disebutkan: pengaruh atau penganiayaan dari sanak keluarga dan teman; kurangnya pemeliharaan pendeta; tidak adanya bangunan gereja; sering berganti-ganti fasilitas sewaan; kesulitan dengan pemeliharaan Sabat; penggabungan agama dan tradisi setempat; krisis ekonomi dan ketidakstabilan.

Ketika responden ditanya bagaimana yang terbaik untuk mempertahankan anggota yang baru dibaptiskan, jawaban-

untuk menjaga mereka dan membantu mereka menghadapi rintangan awal. Me-reka memerlukan contoh-contoh orang Kristen yang hidup berusaha menyamai. Di atas semuanya, mereka perlu dika-sihi.”3

Lyle Schaller, penulis lain yang mene-liti bidang penting ini, mengemukakan bahwa gereja-gereja cenderung memiliki dua lingkaran—suatu lingkaran keanggo-taan dan suatu lingkaran persekutuan. Dengan bergabung ke gereja, orang-orang secara otomatis menjadi bagian dari ling-kungan keanggotaan. Tetapi itu tidak ber-arti bahwa mereka juga secara otomatis bagian dari lingkaran persekutuan. Dalam lingkaran persekutuan, orang-orang me-ngenal satu sama lain dengan baik, dan mereka memiliki suatu rasa memiliki yang kuat. Sebagian besar pemimpin ber-asal dari lingkaran persekutuan. Mereka menyebut gereja itu dengan mengguna-kan kata ganti “kami” dan “kita.” Sayang-nya, ada terlalu banyak anggota yang tidak melihat diri mereka sendiri sebagai bagian dari lingkaran persekutuan, dan di bebe-rapa kasus bahkan lingkaran keanggotaan. Mereka masih merasa seperti orang luar meskipun secara teknis mereka itu anggo-ta. Mereka cenderung menggunakan kata

ganti seperti “mereka.” Peralihan dari ke-anggotaan menuju persekutuan seringkali mulai dengan ajakan sederhana untuk berpartisipasi dalam lingkaran-lingkaran kecil di mana orang-orang secara lang-sung lebih terlibat dengan orang lain da-lam belajar, berbagi, melayani, tugas-tu-gas, atau peran-peran kepemimpinan. Pe-nelitian Schaller memperlihatkan diperlu-kannya memiliki enam atau tujuh kelom-pok atau lingkaran bagi setiap 100 anggo-ta yang berusia 13 atau 14 tahun.4 Ini ada-lah suatu cara penting untuk menerima anggota-anggota baru ke dalam gereja dan menguatkan mereka dan menjaga mere-ka.

Menjangkau KeluarKadang-kadang para anggota lama

menjadi kecewa, mengalami perkataan tak sedap dari anggota lain, mengalami konflik dengan seorang pemimpin, meng-hadapi krisis pribadi yang dalam, atau di-kalahkan oleh godaan. Mereka tidak lagi menghadiri kebaktian secara teratur dan perlahan-lahan mulai menghilang dari partisipasi aktif dalam gereja. Ini haruslah menjadi pertanda dimulainya aktivitas yang bertujuan merangkul kembali para anggota “keluarga” ini.

Oleh Galina I. Stele

Setelah kerubuhan Uni Soviet, kampanye penginjilan diadakan di seluruh wilayah bekas Uni Soviet, dan orang-orang dibaptiskan sebanyak ribuan. Dalam konteks perubahan ekonomi dan politik yang pesat ini, keanggotaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bertumbuh cepat dari 37.388 pada tahun 1990 menjadi 109.889 pada tahun 1995—dalam waktu hanya lima tahun.1 Sayangnya, angka

Mereka PulangDoakan

P H O T O b y A D r i A n v A n l e e n18 Adventist World | 12 - 201218 Adventist World | 12 - 2012

Page 19: aw indonesian 2012-1012

yang menobatkan orang-orang membantu mereka juga tetap tinggal dan aktif di gereja. Itu memang kabar baik. n

1 Galina I. Stele, “An Analysis of the Growth in the Euro-Asia Division (1985-1995) Leading to a Strategy for Developing Home Churches” (Proyek D.Min., Andrews University, 1996), hlm. 48.2 Idem, “Разве я сторож брату моему?” (“Am I My Brother’s Keeper?”), Alfa and Omega 2, no. 30 (2009): 21, 22.3 Wawancara dengan B. G. Protasevich, “Opit Vostochno-Sibirskoi Unionnoi Missii” (“Pengalaman dari Misi Siberia Timur”), Zhivaya Tzerkov (Living Church) 2, no. 5 (2008): 15.

jawaban yang disertakan dalam elemen-elemen penting berikut adalah: mempertahankan semangat misionaris, keterlibatan gereja dalam aktivitas misionaris, dan sistem kelompok kecil yang diatur dengan baik. Faktor-faktor penting lain yang disebutkan melibatkan persiapan yang matang bagi baptisan, pengembangan persahabatan di gereja, dan kualitas ibadah. Lawatan pendeta juga dikutip oleh beberapa responden sebagai satu faktor yang dapat membantu memuridkan anggota-anggota baru.2

Bagaimana Dengan Doa?Beberapa tahun silam sejumlah gereja

Siberia (di Omsk, Novokuznetsk, dan Tumen) mengalami suatu pengalaman menarik. Enam bulan sebelumnya suatu acara penginjilan satelit, masing-masing anggota di jemaat ini membuat daftar doa, yang kemudian dipadukan dengan seluruh gereja. Sebelumnya mereka mengatur

rantai doa 24 jam yang berlangsung hampir dua bulan: satu bulan untuk penginjilan yang diadakan oleh seorang penginjil lokal sebelum acara itu, dan yang lain untuk program satelit dan pertemuan tindak lanjut. Hasilnya, 90 persen kandidat daftar doa mereka dibaptiskan. Di Tumen hasilnya sama-sama mengejutkan, anggota-anggota gereja memulai pelayanan doa mereka sembilan bulan sebelum acara itu. Di akhir pertemuan 46 orang dibaptiskan, 42 di antaranya berasal dari daftar doa. Seorang pria bergembira: ketiga orang yang ia daftarkan—putranya, istrinya, dan ibu—telah dibaptiskan! Tetapi bagaimana dengan retensi? Cukup menarik, berbulan-bulan kemudian 90 persen dari orang yang dibaptiskan di jemaat ini tetap di gereja.3 Sementara kita memikirkan tentang mendapatkan kembali mereka yang telah pergi atau mempertahankan mereka yang baru bergabung kita tidak boleh mengabaikan kuasa doa. Kuasa yang sama

Kitab Suci dipenuhi contoh dan nasi-hat untuk mencari mereka yang hanyut keluar dari komunitas iman. Para nabi di-penuhi dengan permohonan kepada bangsa Israel untuk kembali kepada Allah. “Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan mena-ngis dan dengan mengaduh” (Yoel 2:12); bandingkan Hosea 12:6; 14:1; Neh. 1:9; 2 Taw. 30:9).5 Yeremia menulis: “Kembali-lah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari mur-tad” (Yer. 3:22). Seluruh buku Ibrani ada-lah satu seruan kepada orang-orang Kris-ten Yahudi agar tidak murtad menjadi orang yang tidak percaya. “Janganlah ke-raskan hatimu.” “Sebab itu janganlah ka-mu melepaskan kepercayaanmu.” “Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengun-durkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hi-dup” (Ibr. 4:7; 10:35; 10:39). Yesus mem-beritahu tiga cerita yang fokus kepada orang hilang—perumpamaan tentang domba yang hilang, koin yang hilang, dan anak yang hilang (Luk. 15:1-32). Kedua cerita pertama menekankan pentingnya mencari yang hilang dan mendapatkan mereka kembali. Perumpamaan ketiga, tentang anak yang hilang, menekankan

antusiasme menerima kembali anak yang hilang dan upaya yang dibuat untuk me-nyertakan mereka dalam keluarga sekali lagi. Anak itu dengan gegabah meninggal-kan balutan kerohanian di rumah ayah-nya. Tetapi ia kembali—dan ada sukacita besar ketika ia kembali! Tentu saja kita memiliki perintah Alkitabiah untuk me-nemukan dan menerima mereka yang se-karang tidak sedang bersama kita.

Saya mengetahui perasaan kehilangan yang saya rasakan ketika saya mendengar bahwa para anggota atau siswa gereja se-belumnya yang saya ajar di seminari tidak lagi menjadi bagian dari keluarga gereja. Itu menyakitkan, dan saya ingin memo-hon kepada mereka untuk kembali kepa-da Yesus. Meskipun mengetahui kebebas-an memilih pemberian Allah kepada me-reka, saya tertantang untuk memastikan mereka tidak meninggalkan gereja karena kurangnya persahabatan atau persekutu-an, atau karena salah paham atau dilukai.

Paul Tompkins, Direktur Pemuda Di-visi Trans-Eropa, melakukan riset pada orang muda yang telah menjadi tidak giat dalam gereja tertentu.6 Ia mendapati bah-wa masa kritis orang muda untuk tinggal di gereja atau meninggalkannya adalah antara usia 15 sampai 20 tahun. Teman-

teman adalah alasan teratas kaum muda suka menghadiri gereja. Beberapa meng-indikasikan bahwa perilaku kritis dan ber-pikiran sempit dari anggota gereja yang tua membuat mereka memutuskan untuk meninggalkan gereja. Saat Tompkins ber-interaksi dengan kaum muda yang tidak lagi terlibat dalam gereja, ia mendapati bahwa 90 persen dari mereka masih menganggap diri mereka sendiri orang Kristen. Sekitar 50 persen merasa bahwa suatu hari kelak mereka akan kembali ke gereja masa muda mereka. Hanya seperti-ga dari kaum muda yang tidak giat ini, yang sudah dibaptiskan, menunjukkan bahwa mereka belum menjadi murid sela-ma periode di mana mereka masih terli-bat dalam gereja. Tompkins menyimpul-kan, “Penting sekali agar mereka yang ti-dak aktif ditindaklanjuti dan tidak dibiar-kan hanyut jauh tanpa diperhatikan.”

Apa yang Dapat Kita Lakukan?Komite pemeliharaan dan penerimaan

gereja sedang mengusahakan ide-ide un-tuk membantu gereja-gereja dan anggota gereja untuk lebih efektif “menjangkau ke sebelah” bagi mereka yang telah menjadi atau berada dalam proses menjadi tidak aktif. Salah satu yang paling sederhana

Galina I. Stele, seorang warganegara Rusia, baru-baru ini bergabung di kantor Arsip, Statistik,

dan Riset GC sebagai asisten riset dan eva-luasi program. Galina, bersama suaminya, Arthur, melayani beberapa tahun di Divisi Euro-Asia.

12 - 2012 | Adventist World 1912 - 2012 | Adventist World 19

Page 20: aw indonesian 2012-1012

Editor Eksekutif Adventist World, Bill Knott baru-baru ini duduk bersama de-ngan G.T. Ng, Sekretaris General Confe-rence, untuk berbicara tentang audit ke-anggotaan dan pentingnya bagi pengem-bangan anggota.

Bagi banyak orang, masalah keanggo-taan itu adalah tentang statistik, bu-kan pelayanan. Bagaimana Anda meli-hat langkah menyesuaikan catatan de-ngan data terkini itu sebagai suatu pe-layanan kepada gereja yang akan membantu kita melayani anggota kita lebih baik?

Pertama-tama, mengaudit keanggota-an dan mempertahankan anggota itu ti-dak sama-sama eksklusif. Ini sangat pen-ting disadari. Audit keanggotaan adalah suatu latihan di mana kita menggunakan pendekatan penyelamatan untuk mencari mereka yang telah hilang. Ada tiga cara utama dalam kehilangan anggota: melalui kemurtadan, melalui mereka yang tidak hadir ke gereja, dan melalui kematian. Ke-dua, audit keanggotaan adalah suatu pro-ses penyelamatan. Kita perlu mencari ang-gota yang hilang. Tidak ada batu yang mestinya tak kembali saat kita mencoba mencari mereka yang tidak kita lihat lagi di tempat ibadah. Ini mungkin bisa sejauh menerbitkan nama-nama anggota yang hilang dan menyebar luaskan daftar ini di gereja lokal, distrik, dan barangkali seluas konferens dan seluas uni. Kita harus be-kerja dengan tekun untuk mengetahui di mana mereka kira-kira. Jika mereka telah pindah ke negara lain, kita perlu menulis surat kepada mereka. Jadi ini adalah suatu proses panjang dan membosankan karena kita bergantung pada jaringan lokal ang-gota gereja. Ketiga, mengenai mereka yang kecewa, kita perlu mengatur para

adalah mengunjungi mereka yang tidak hadir lagi. Itu adalah strategi dasar dari salah satu penginjil paling terkemuka dari denominasi kita yang fokus pada menjangkau anak yang hilang. Fordyce Detamore berkunjung, dan berkunjung, dan melakukan lebih banyak kunjungan kepada mereka yang pergi. Kunjungan-kunjungannya membawa banyak orang kembali. Itu adalah sesuatu yang tidak memerlukan pelatihan khusus atau pe-nelitian tingkat tinggi. Hanya diperlukan dosis kasih, kesabaran yang besar dan kapasitas untuk mendengarkan.

Persekutuan kelompok kecil adalah satu cara yang lebih kontemporer untuk menumbuhkan interaksi dan persaha-batan. Ini bisa jadi kelompok-kelompok belajar, kelompok berbagi, atau kelom-pok aktivitas dari berbagai jenis. Setiap orang yang baru bertobat memerlukan sedikitnya tujuh persahabatan di gereja jika dia ingin berterima baik dalam gere-ja. Tujuan persekutuan kelompok kecil ini adalah mengembangkan hubungan dan membangun kepercayaan dengan orang-orang yang baru bertobat atau mereka yang telah menjadi atau akan menjadi tidak aktif.

Bersamaan dengan hubungan ini, orang-orang perlu terlibat dalam kehi-dupan gereja. Mereka harus diberikan tanggung jawab. Partisipasi mereka da-lam suatu pelayanan gereja memelihara komitmen kepada dan identifikasi de-ngan gereja.

Ada banyak sumber daya yang terse-dia sebagai alat untuk menumbuhkan pemuridan di tengah anggota baru. Satu kurikulum disebut “Growing Fruitful Disciples,” yang disiapkan oleh Departe-men Sekolah Sabat General Conference.7 Inisiatif lain yang disebut “Churches of Refuge,” telah diluncurkan oleh Pusat Penginjilan Pemuda. Inisiatif ini berusa-ha memelihara komunitas kerohanian yang aman, mengasihi, dan menerima yang menyambut kaum muda.8 Suatu pelajaran akademis, “Pemuridan, Peme-liharaan, dan Penerimaan kembali,” akan diberikan di banyak perguruan dan seminari kita untuk membantu para pendeta masa depan, para pemimpin ge-reja, dan anggota mengetahui kebutuh-

an, strategi, dan sumber daya dalam bi-dang ini.

Sementara kita mulai mencatat orang-orang yang sudah pergi, Ellen White me-miliki nasihat dan dorongan bagi kita. “Carilah [orang-orang hilang], mereka yang pernah mengenal apa agama itu, dan berikan mereka pekabaran kemurahan. Kisah kasih Kristus akan menyentuh be-nang di hati mereka. Kristus menarik ma-nusia kepada diri-Nya Sendiri dengan be-nang yang diturunkan Allah dari surga untuk menyelamatkan bangsa.”10 Sung-guh suatu keistimewaan mengambil seki-las sukacita yang memenuhi segenap sur-ga ketika satu anak hilang telah kembali. n

1 Sebagian dari jumlah ini dipengaruhi oleh kegagalan menyesuaikan catatan orang-orang yang telah meninggal. Yang lain pindah dan bergabung dengan gereja Advent lain dengan pengakuan iman atau baptisan, mengakibatkan catatan ganda.2 Michael Green, Evangelism Through the Local Church: A Comprehensive Guide to All Aspects of Evangelism (Nashville: Thomas Nelson, 1992), hlm. 292.3 Idem., hlm. 293.4 Lyle E. Schaller, Assimilating New Members (Nashville: Abingdon, 1978), hlm. 67-98.5 Semua kutipan Alkitab dalam bahasa Indonesia dari Alkitab, Terjemahan Baru.6 Paul Tompkins, “Never Give Up,” Leadership Development Journal, Trans-European Division (Mei 2012), meringkaskan kesimpulan dari riset untuk memperoleh gelarnya, D.Min; idem, “Bringing Home Our Adventist Prodigals: A Strategic Plan to Reclaim Youth in the Trans-European Division” (D.Min. project, Andrews University, 2009).7 Kunjungi www.growingfruitfuldisciples.com untuk informasi lebih lanjut.8 Lihat Website ini: www.cye.org/cor/about.html. Untuk Eropa: www.churchofrefuge.eu/. Halaman Facebook: http://www.facebook.com/CYECOR9 Sumber tambahan diabdikan untuk pelayanan mendapatkan kembali termasuk dua Website berikut, yang secara didanai mandiri tetapi dikelola anggota Advent: www.creativeministry.org/article/67/store/reconnecting-ministries, bagian dari CreativeMinistry, mencerminkan pekerjaan Paul Richardson dan yang lain. Operation Reconnect adalah Website yang dioperasikan oleh Mike Jones. Jones menjalani pengalamannya sendiri meninggalkan gereja dan kembali. Buku daftar situs, DVD, blog, dan ide serta sumber lain, dan dapat ditemukan di www.reconnectnow.org10 Ellen G. White, dalam General Conference Bulletin, 12 Apr. 1901. Ellen White menggunakan kata yang biasa digunakan “backsliders.” Kini kata ini dianggap menyinggung dan dihindari.

Benjamin D. Schoun adalah Wakil Ketua General Conference dan tinggal bersama istrinya,

Carol, di Laurel, Maryland, A.S.

Audit Keang gotaan

Pro ses Penyelamatanadalah Suatu

C E R I TA S A M P U L

20 Adventist World | 12 - 2012

Page 21: aw indonesian 2012-1012

tua-tua kita, dan diakon untuk mengun-jungi mereka dengan teratur, menyela-matkan mereka, karena mereka sebenar-nya telah hilang dua kali—sekali sebelum datang kepada Kristus, dan sekali setelah bergabung dengan gereja-Nya. Jika pada akhirnya setelah satu tahun dengan seru-an yang tetap mereka berkata, “Tidak, ja-ngan ganggu saya,” maka kita harus me-ngatakan, “Anda tahu, saudaraku, pintu-pintu gereja selalu terbuka. Tangan Bapa selalu terbuka. Jika Anda ingin kembali ke gereja, Anda selalu disambut baik. Kami bisa senantiasa membaptis ulang Anda, dan kita akan memulihkan nama Anda. Tetapi untuk sekarang, setelah satu tahun bekerja, kami perlu meniadakan nama Anda dari buku keanggotaan.”

Jadi apakah Anda mengatakan bahwa proses audit itu dirancang untuk me-motivasi gereja pergi mencari yang hi-lang?

Ya, dan banyak konferens uni di selu-ruh dunia menemukannya. Mereka ber-kata, “Lihatlah bagaimana kami telah me-lakukan penginjilan. Kami tidak melaku-kan pekerjaan yang baik. Lihatlah jumlah [anggota] yang hilang. Selama ini kami la-lai dalam tanggung jawab kami memeli-hara orang-orang ini. Kami harus mela-kukan pekerjaan yang lebih baik.”

Itu benar-benar bukan hanya untuk ca-tatan, bukan? Itu untuk memotivasi gereja melakukan penginjilannya dan misinya dengan lebih baik.

Itu adalah bagian dari proses keba-ngunan dan reformasi.

Bagaimanakah pelayanan ini berkaitan dengan proses kebangunan dan refor-masi?

Bagaimana tidak? Kita tidak bisa jauh dari itu. Dengan melakukan audit, kita akan mengerti bahwa tindak lanjut harus menjadi bagian dari penginjilan. Sering-kali di masa lalu, setelah penginjilan usai, kita tidak menindaklanjuti. Kita harus menggunakan metodologi yang lebih baik dan lebih produktif. Sebagaimana telah ditemukan oleh beberapa negara di Ame-rika Selatan, dengan mengutamakan pela-yanan kelompok kecil mereka memiliki angka keberhasilan yang lebih baik dalam mempertahankan anggota setelah baptis-an karena individu-individu ini telah disa-tupadukan dengan gereja sebelum mereka dibaptiskan.

Apakah Anda mendapati bahwa di be-berapa tempat takut melakukan audit karena entah bagaimana itu akan mengubah reputasi mereka?

Rasa takut itu kuat di beberapa wi-layah, tetapi saya memiliki kabar baik untuk diceritakan kepada Anda. Rasa takut itu kini surut di beberapa bagian dunia. Afrika Barat sudah berani. Me-reka sangat serius. Itu juga merupakan masalah etika. Ketika kita memberikan laporan statistik, dapatkah kita menja-min bahwa gambaran yang kita berikan itu adalah gambaran yang sungguh-sungguh masih berlaku?

Apakah ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan, atau apakah Anda melihat ini terjadi sekali dalam kerangka tiga sampai lima tahun ?

Kita sudah lama begini, karena kita ti-dak melakukan audit selama 60 tahun ter-akhir kehidupan gereja. Saya rasa akan di-perlukan waktu tiga sampai lima tahun untuk mencapai catatan yang akurat. Le-bih lagi, saya rasa satu atau lebih faktor-faktor yang bertahan adalah para pengu-rus itu sendiri, karena utusan pada perte-muan konstitusi tergantung pada gambar-an keanggotaan. Kita sebenarnya telah be-lajar tentang sekretaris eksekutif yang di-beritahu oleh para ketua mereka, “Jangan lakukan apa pun; saya tidak ingin audit keanggotaan dilakukan dalam lima tahun periode kepemimpinan saya.”

Bilamana gereja secara aktif terlibat dalam langkah-langkah yang Anda gambarkan, pergi keluar dan mene-mukan yang hilang, mengajak mereka kembali, apakah ini ada manfaatnya secara rohani bagi anggota-anggota itu sendiri?

Itulah sebabnya proses ini merupakan bagian dari kebangunan rohani. Kita pe-duli dengan orang. Saya takut bahwa se-ringkali sebenarnya kita merasa bersalah karena infantilisme. Kita meninggalkan ‘bayi’ tenggelam atau berenang, dan se-ringkali mereka mati. Kita mengabaikan tanggung jawab kita, dan itu benar-benar suatu kejahatan. Kitab Suci memanggil ki-ta untuk “bertumbuh ke dalam Kristus.” Melakukan itu berarti membantu satu sa-ma lain, memelihara satu sama lain, dan menjaga satu sama lain agar secara rohani bertanggung jawab. n

Audit Keang gotaan

Pro ses Penyelamatan

G. T. Ng

P H O T O b y S A n D r A b l A c k m e r 12 - 2012 | Adventist World 21

Page 22: aw indonesian 2012-1012

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Yesus tidak pernah ada. Itulah pandangan dominan di Uni Soviet sepanjang abad kedua puluh. Kepemimpinan negara itu menerima pandangan ini

begitu bersungguh-sungguh sehingga argumen menentang keberadaaan Yesus disertakan di sekolah dan buku-buku ajaran universitas.

Kini pandangan ini jauh dari dominan, karena para skeptis maupun kaum terpelajar Alkitabiah yang suka mengritik tidak dapat menyangkal berlimpahnya bukti keberadaan Yesus.1 Na-mun perdebatan tentang siapakah Yesus itu, tidak pernah sehe-bat sekarang ini. Sepuluh tahun terakhir telah menyaksikan pe-ningkatan khusus dalam pertentangan mengenai Yesus. Pada ta-hun 2003 dan 2005 ada karya Dan Brown, The Da Vinci Code, pada tahun 2006 ada The Lost Gospel of Judas, pada tahun 2007 ada The Lost Tomb of Jesus, pada tahun 2012 ada The Resurrection Tomb Mystery. Bagi orang percaya bisa saja mudah menghilang-kan semua pertentangan ini sebagai suara gaduh yang tak berarti datang dari dunia orang tak percaya; namun penting dipahami

betapa tidak akuratnya pernyataan-pernyataan ini. Meskipun se-bagian besar orang dan para terpelajar tampak setuju bahwa Ye-sus memang dalam faktanya hidup, ada banyak diskusi tentang pertanyaan kunci mengenai siapakah Dia sesungguhnya.

Yesus Adalah AllahBagi seorang Kristen pertanyaan utama adalah apakah Yesus

benar-benar Allah. Beberapa orang berkata bahwa Dia adalah se-orang guru bijaksana’2 yang lain memberi pendapat bahwa Dia adalah seorang nabi dalam wahyu;3 namun yang lain berkata Ye-sus adalah sang Juruselamat.4 Bahkan ada sarjana Alkitab yang menyatakan bahwa Injil itu sendiri menyampaikan rintangan ke-pada penafsiran bahwa Yesus adalah Ilahi. Para skeptis menun-jukkan fakta bahwa dalam Injil-injil permulaan (Matius, Markus, dan Lukas), bahwa Yesus tidak pernah secara eksplisit mengaku sebagai Allah. Mereka berkata bahwa konsep keilahian Yesus me-rupakan penemuan orang Kristen sesudah itu yang hanya dapat ditemukan dalam Injil Yohanes (Yoh. 8:58; 10:30; 20:28), yang dituliskan lama setelah tiga Injil lain.5 Jadi apakah mereka benar?

Allah Anak yang kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, karakter Allah dinyatakan, keselamatan umat manusia dicapai, dan dunia dihakimi. Allah sejati selamanya, Ia menjadi manusia sejati juga, Yesus Kristus. Dia dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh Maria sang perawan. Ia hidup dan mengalami pencobaan

sebagaimana seorang manusia, tetapi secara sempurna menunjukkan kebenaran dan kasih Allah. Oleh mukjizat-mukjizat-Nya, Ia memperlihatkan kuasa Allah dan diuji sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati dengan sukarela di salib bagi dosa-dosa kita dan menggantikan kita, dibangkitkan dari kematian, dan naik untuk melayani di tempat kudus surgawi atas nama kita. Ia akan datang kembali dalam kemuliaan untuk kelepasan akhir umat-Nya dan pemulihan segala sesuatunya (Yoh. 1:1-3, 14; Kol. 1:15-19; Yoh. 10:30; 14:9; Rm. 6:23; 2 Kor. 5:17-19; Yoh. 5:22; Luk. 1:35; Fil. 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor. 15:3, 4; Ibr. 8:1,2; Yoh. 14:1-3).

Oleh Oleg Kostyuk

Pembohong, Gila, a tau Tuhan?

P A S A L 4Yesus:

Anak

22 Adventist World | 12 - 2012

Page 23: aw indonesian 2012-1012

Barangkali C.S. Lewis mengatakannya paling baik dalam bu-kunya Mere Christianity: “Di sini saya sedang mencoba untuk mencegah siapa pun mengatakan hal-hal yang amat bodoh yang seringkali orang-orang katakan tentang Dia: “Saya siap meneri-ma Yesus sebagai guru moral agung, tetapi saya tidak menerima pernyataan-Nya sebagai Allah.’ Itulah satu hal yang tidak boleh kita katakan. Seorang manusia yang hanya manusia dan menga-takan hal-hal yang Yesus katakan tidak akan menjadi seorang gu-ru moral agung. Dia itu bisa saja pembohong—setingkat dengan orang yang mengatakan dia sebuah telur rebus—atau kalau tidak dia itu Iblis dari Neraka. Anda harus membuat pilihan. Orang itu dahulu dan sekarang, adalah Anak Allah: atau mungkin orang gi-la atau yang lebih buruk lagi. Anda bisa mendiamkan Dia sebagai orang bodoh, Anda dapat meludahi Dia dan membunuh Dia se-bagai Iblis; atau Anda bisa jatuh di kaki-Nya dan menyebut Dia Tuhan dan Allah. Namun biarlah kita tidak lagi berkata omong kosong tentang Dia adalah seorang guru manusia agung. Dia ti-dak membiarkan hal itu terbuka bagi kita. Dia tidak bermaksud begitu.”7

Dia hidup di dunia di mana orang-orang yang amat pintar dan terpelajar menyatakan bahwa Kristus tidak lebih dari sekadar guru bijaksana yang kemudian dijuluki “Ilahi” oleh para pengi-kut-Nya. Namun kita melihat bahwa pada cerita terdahulu seka-lipun dalam kehidupan Yesus memiliki referensi jelas dan terang tentang keilahian-Nya. Jika Allah (di dalam Yesus) bersedia da-tang untuk menyelamatkan kita, maka kita bisa menyerahkan di-ri kita sendiri kepada Dia sebagai gantinya—hati, dan segala se-suatunya. Pengorbanan-Nya yang mengagumkan adalah satu-sa-tunya pengharapan kita. Kehadiran-Nya mengisi lubang yang di-tinggalkan di hati kita ketika Adam dan Hawa mendengarkan si ular. Kemenangan-Nya adalah kemenangan kita. n

1 Terdapat sedikitnya delapan fakta yang tak terbantahkan tentang Yesus: (1) Yesus dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis; (2) Yesus adalah seorang penduduk Galilea yang berceramah dan menyembuhkan; (3) Yesus memanggil murid-murid dan menyebut ada 12 orang; (4) Yesus membatasi aktivitas-Nya di Israel; (5) Yesus terlibat dalam pertentangan mengenai Bait Suci: (6) Yesus disalibkan di luar Yerusalem oleh para penguasa Roma; (8) sedikitnya beberapa orang Yahudi menganiaya setidaknya sebagian dari pergerakan baru itu (Gal. 1:13, 22; Fil. 3:6), dan tampaknya bahwa penganiayaan ini bertahan setidaknya sampai satu masa dekat akhir karir Paulus (2 Kor. 11:24; Gal. 5:11; 6:12; bandingkan Mat. 23:34; 10:17), bandingkan E. P. Sanders, Jesus and Judaism (Minneapolis: Fortress Press, 1985). Hlm. 11.2 Para ahli yang mengemukakan pandangan ini adalah termasuk : John Dominic Crossan, Robert Funk, Burton Mack, dan Stephen J. Patterson.3 Bart Ehrman, Paula Fredriksen, Gerd Lüdemann, John P. Meier, dan E.P. Sanders mengikut teori ini.4 Beberapa perwakilan dari teori Yesus sebagai Juruselamat termasuk Luke Timothy Johnson, Robert H. Stein, dan N.T. Wright.5 Bart D. Ehrman, Jesus, Interrupted: Revealing the Hidden Contradictions in the Bible (and Why We Don’t Know About Them) (New York: Harper Collins, 2009), hlm. 249.6 Ayatnya diambil dari Alkitab Terjemahan Baru. Digunakan dengan izin.7 C. S. Lewis, Mere Christianity (New York: Macmillan, 1952), hlm. 40, 41.

Oleg Kostyuk, seorang warga Ukraina, ada-lah penulis dan pembawa acara CrossCon-nection, program mingguan yang fokus pada Injil Perjanjian Baru yang disiarkan Hope

Channel. Dia tinggal bersama istrinya, Julia, di Kolombia, Mary-land, A.S. Anda dapat menyaksikan dia setiap Selasa di hopetv.org/crossconnection.

Pembohong, Gila, a tau Tuhan?Apakah keilahian Yesus hanya suatu penemuan dari para pendiri gereja mula-mula?

Injil menurut Markus biasanya dianggap sebagai cerita ten-tang kehidupan Yesus yang pertama kali ditulis. Sejak permulaan kita dapat melihat jelas pernyataan bahwa Yesus sebenarnya Al-lah. Markus 2 menyebutkan cerita Yesus yang menyembuhkan orang lumpuh. Bukankah menarik mencatat dalam cerita ini bahwa Yesus bukan hanya menyembuhkan orang itu, tetapi mengampuni dosa-dosanya. Reaksi orang banyak kepada per-nyataan ini luar biasa: “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” (Mar. 2:7).6 Mereka yang menyaksikan per-buatan ini mengetahui bahwa pengampunan dosa hanya meru-pakan hak istimewa Allah. Tetapi di sini Yesus dengan jelas memperlihatkan keilahian-Nya dengan kata-kata dan perbuatan. Dalam pasal yang sama Yesus selanjutnya menyatakan bahwa Dia adalah “Tuhan atas hari Sabat” (Mar. 2:28). Ini sungguh sua-tu pernyataan yang berani. Bahkan Allah Sendiri menghormati Sabat; jadi dengan pernyataan ini, Yesus sedang menempatkan diri-Nya Sendiri sebanding dengan Allah.

Pada pasal selanjutnya kita menemukan contoh jelas lainnya tentang keilahian Yesus. Para ahli taurat menuduh Yesus mengu-sir roh jahat dengan bantuan Beelzebul, penghulu setan (Mar. 3:22). Namun respons Yesus menghadirkan pernyataan Ilahi la-in: “Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikat-nya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia meram-pok rumah itu” (ayat 27). Setan adalah orang kuat di dunia ini, tetapi Yesus lebih kuat, dan Ia melepaskan para tawanan perbu-dakan Setan. Hanya Allah yang memiliki kekuatan untuk mengi-kat Setan.

Bacaan yang saksama dari beberapa pasal pertama dari Injil yang pertama kali dicatat menunjukkan bahwa (1) Yesus memi-liki otoritas untuk mengampuni dosa; (2) Dia adalah Tuhan atas hari Sabat; dan (3) Dia memiliki kekuatan atas Setan. Semua ini adalah karakteristik dari Allah dan hanya Allah.

12 - 2012 | Adventist World 23

Page 24: aw indonesian 2012-1012

Kehidupan Ellen White itu luar biasa dalam banyak bi-dang. Allah memungkinkan dia melihat dan meng-alami sendiri sejarah alam semesta—menyediakan pandangan sekilas tapi detail tentang surga dan bumi,

pertikaian antara kebaikan dan kejahatan—mulai dari kejatuhan Lusifer sepanjang milenium sampai masa ketika kedamaian yang akan dipulihkan. Dia dipilih untuk menyampaikan nasihat Ilahi Allah kepada suatu pergerakan muda yang ditakdirkan untuk menjangkau seluruh dunia dengan kasih-Nya. Namun apa yang mungkin bahkan lebih menarik adalah bahwa orang-orang mengingat dia sebagai seseorang yang menghidupkan apa yang ia kabarkan.

Sayangnya, waktunya berakhir lebih lama dari yang ia harap-kan. Suatu Sabat pada bulan Februari 1915, pada usia 87 tahun, Ellen White jatuh, sehingga pinggulnya patah saat berjalan hen-dak belajar. Dia tidak sembuh. Pada tanggal 3 Maret dia meneri-ma apa yang ternyata menjadi penglihatannya yang terakhir. Penglihatan itu menekankan sekali lagi pentingnya “lebih jauh mempelajari perkara Allah” (Advent Review and Sabbath Herald, 15 April 1915, hlm. 3). Saat hendak mengakhiri kesaksiannya yang terakhir, ia menulis:

“Saya tidak memiliki jaminan bahwa kehidupan saya akan bertahan lama, tetapi saya merasa saya diterima Tuhan.... Saya merasakan pentingnya agar kebenaran terlihat dalam kehidupan

saya, dan bahwa kesaksian saya harus sampai kepada orang ba-nyak. Saya ingin agar kalian melakukan segala yang kalian sang-gup lakukan untuk memungkinkan tulisan-tulisan saya sampai ke tangan orang banyak di negeri asing.... Saya mendapat kesan kalau sudah menjadi tugas saya mengatakan hal-hal ini” (idem).

Masa yang Sangat PentingSementara kita semakin dekat kepada puncak dari segala hal-

hal duniawi, kebutuhan kita akan hikmat Ilahi lebih besar dari sebelumnya. Pada masa yang sangat penting dalam sejarah bumi, pertumbuhan dan akses kepada keadaan saling terhubung di du-nia, memuncak secara dramatis, terutama dengan perkembang-an internet dan World Wide Web, smartphone dan penggunaan-nya yang amat luas, yang lebih dikenal sebagai “apps.” Di akhir tahun 2011 sepertiga dari populasi dunia memiliki akses kepada World Wide Web, dengan 11 tahun pertumbuhan dari 1.000 sampai 3.000 persen di banyak bagian dunia, seperti Afrika, Ti-mur Tengah, dan Amerika Latin, dan 528 persen peningkatan se-cara global (www.internetworldstats.com/stats.htm).

Meskipun ada potensial bahayanya, perkembangan terkini dalam dunia teknologi ini menyanggupkan kita untuk mengikuti perintah Ellen White jauh lebih efektif daripada sebelumnya; dan Ellen G. White Estate sedang membuat upaya besar untuk meraih kesempatan ini. Pada Web site yang baru dibuat, http://egwwrit-

R O H N U B U A T

Orang

Oleh Stefan Serena

Dapat diakses bagi semua

Di

Tangan Banyak

24 Adventist World | 12 - 2012

Page 25: aw indonesian 2012-1012

White, sejarah Advent atau Alkitab, White Estate Digital Resource Center (http://drc.whiteestate.org) menyediakan respons kepada pertanyaan tentang cakupan luas permasalahan yang datang ke-pada Ellen G. White Estate mulai dari tahun 1920-an sampai se-karang, seperti “Apakah yang Ellen White katakan tentang perni-kahan? Pemeliharaan Sabat yang benar? Peristiwa-peristiwa akhir zaman? Surga?” Ini adalah sumber yang amat berharga untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan saat ini.

Foto-foto TersediaBaru-baru ini White Estate menyediakan lebih dari 2.100 fo-

to-foto berkualitas tinggi dari para pionir Advent dan lembaga-lembaga penting. Foto-foto ini dapat diakses di http://photo.egwwritings.org. Ini tidak hanya menambah minat kepada seja-rah Advent secara umum, tetapi juga dapat digunakan secara gratis untuk tujuan bukan komersial seperti penerbitan non profit.*

Tangan PenolongThe Ellen G. White Estate berusaha keras menekankan pen-

tingnya tulisan-tulisan yang telah dipercayakan kepada mereka agar sampai ke “tangan orang banyak di negeri-negeri asing” dan membuatnya lebih bisa dijangkau oleh setiap orang. Akan tetapi, semua orang diajak secara pribadi untuk mendukung usaha ini dalam berbagai cara, yang paling penting adalah doa. Pilihan lain termasuk menyebarkan perkataan itu atau menyumbang di http://partner.egwwritings.org, yang akan membantu digitalisasi buku-buku agar tersedia online.

Banyak pencapaian besar dalam sejarah mungkin terjadi ha-nya karena usaha bersama dari banyak individu. Kegenapan visi Allah bagi gereja-Nya tanpa pengecualian. Ellen White menulis, “Kita tidak perlu takut dengan masa depan, kecuali kita mau me-lupakan cara Tuhan telah menuntun kita, dan ajaran-Nya di pa-da masa lalu kita” (Life Sketches, hlm. 196). n

* Jika penggunaannya (sesuai sistem honor) adalah untuk terbitan profit/situs web/produksi video, dan lain sebagainya, donasi sebesar 60 dolar AS diwajibkan oleh E. G. White Estate.

ings.org, siapa pun di mana pun dengan koneksi internet dapat membaca, mendengar, dan mengunduh tulisan-tulisan Ellen White, yang baru-baru ini tersedia online dalam lebih dari 60 ba-hasa, tanpa biaya bagi pengguna. Web site ini adalah permulaan dari suatu proyek ambisius untuk pada akhirnya menyediakan semua buku Ellen White secara online dalam 2.500 terjemahan yang berbeda-beda.

Sumber Gratis Cakupan LuasWeb site itu sendiri memberikan suatu keanekaragaman yang

luas dari perangkat dan bahan, seperti fungsi pencarian yang le-bih maju, integrasi dengan jaringan sosial, sejumlah besar doku-men riset dan sumber tambahan, juga indeks topik dan kitab su-ci (untuk menemukan kutipan yang berdasarkan topik atau ru-jukan Alkitab), itu baru sebagian kecil. Situs itu juga memberi-kan kemampuan untuk berpindah dari satu paragraf dalam satu bahasa menuju paragraf yang sama dalam bahasa lain, dan mem-baca serta menelusuri keduanya secara bersamaan, yang teruta-ma membantu banyak orang yang menggunakan bahasa selain bahasa Inggris.

Buku-buku dapat diunduh dalam berbagai format untuk di-baca offline. Lebih dari 120 buku audio, baru-baru ini tersedia online dalam sembilan bahasa, tersedia tanpa bayaran. Selain dari penggunaan biasa, buku-buku audio dapat digunakan untuk memperluas Injil ke daerah-daerah dengan angka melek huruf yang rendah. Untuk lebih memperluas daya jangkau, versi scaled-down, hanya tulisan dari Web site (http://text.egwwritings.org) menyanggupkan para pengguna dengan akses internet yang ren-dah untuk membaca dengan mudah dan mempelajari tulisan on-line Ellen White.

Para pengguna telepon cerdas yang menggunakan iOS atau Android akan menghargai apps gratis untuk ditemukan di Apple Store atau Google Play, berturut-turut. Sementara apps menye-diakan pengalaman terbaik dan bahkan menampilkan pusat be-lajar terintegrasi untuk menyoroti pasal dan membuat catatan, versi mobile dari Web site itu (http://m.egwwritings.org), tersedia juga, batasan layar dan telekomunikasi telepon.

Pusat Sumber DigitalEntah kita membutuhkan nasihat Ilahi atau hanya memiliki

pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan dan warisan Ellen

Stefan Serena, seorang warganegara Switzerland, melayani sebagai koordinator teknis di Ellen G. White Estate di Silver Spring, Maryland, A.S.

TEKNOLOGI MODERN: Perangkat komunikasi elek-tronika membuat nasihat Ellen White tersedia lebih banyak dalam sekian banyak format daripada se-belumnya.

12 - 2012 | Adventist World 25

Page 26: aw indonesian 2012-1012

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Membaca Kejadian 6-8 tan-pa kecenderungan berpra-sangka tentunya memperli-

hatkan bahwa air bah Nuh itu sifatnya universal. Alasan-

alasan untuk menyangkalnya berdasarkan pada sumber di luar Ki-

tab Suci, seperti argumen ilmiah dan mito-logi dari Timur Dekat kuno. Bencana universal tidak lagi dapat diabaikan. Misalnya, mereka yang mende-

bat bahwa suhu di planet sedang meningkat, mengetahui dengan sangat baik bahwa fenomena ini akan mengakibatkan bencana alam sedunia. Kita mungkin tidak akan bisa membuktikan di atas keraguan-raguan yang wajar bahwa air bah itu sifatnya uni-versal, tetapi kita bisa dengan jelas mendebat bahwa inilah yang diajarkan Alkitab. Kita akan meringkaskan di sini beberapa data Alkitabiahnya.

1. Dosa yang sifatnya universal: Dua pasal pertama dari bu-ku Kejadian terutama menceritakan penciptaan planet kita dan segala bentuk kehidupan di dalamnya. Jelas suatu pemandangan yang universal. Meskipun kejatuhan pada dosa terjadi di Taman Eden, dosa itu sendiri segera menjadi fenomena universal (Rm. 5:12). Pada zaman Nuh, hati manusia menjadi jahat sampai ti-dak dapat diperbaiki dan “segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Kej. 6:5). “Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan” (ayat 11). Manusia telah merusak perilaku mereka dan unutk memperbaiki situasi ini, Tuhan siap “memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi” (ayat 13). Penekanan pada masa-lah yang universal ini merujuk kepada cara-cara Tuhan yang universal untuk mengatasinya.

2. Semua Manusia: Bahasa yang digunakan untuk menye-but manusia juga universal dan semua termasuk: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging”; Allah sedih, “telah menjadikan manusia di bumi” (ayat 3, 6). Jelas bahwa ungkapan “telah menjadikan” itu merujuk kepada penciptaan manusia dalam Kejadian 1:26-28. Dengan kata lain, Allah akan mengakhiri kehidupan semua ma-nusia yang Ia telah ciptakan, bukan hanya kelompok tertentu. Tindakan Allah mempertahankan kehidupan Nuh dan keluarga-nya memperlihatkan kalau seluruh umat manusia binasa dalam Air Bah itu: “hanya Nuh yang tinggal hidup” (Kej. 7:23).

3. Semua Makhluk Hidup: Bahasa yang digunakan untuk

merujuk kepada hewan-hewan juga sifatnya universal. Allah membinasakan “segala yang hidup dan bernyawa di kolong lang-it; segala yang ada di bumi” (Kej. 6:17; bandingkan Kej. 7:22). Bahasa yang digunakan di sini kembali kepada cerita Penciptaan (Kej. 1:30). Dalam pasal yang lain kita baca: “Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ter-nak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeri-apan di bumi” (Kej. 7:21). Tuhan “akan menghapuskan dari mu-ka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu” (ayat 4). Sekali lagi, bahasanya menunjuk kepada Penciptaan (Kej. 2:6; 1:25). Inilah “akhir,” akhir akhirat dari generasi itu. Selama Air Bah, Allah menghakimi umat manusia: Ia memberikan masa pencobaan ke-pada manusia (Kej. 6:3), menyelidiki bukti (ayat 5—“Tuhan me-lihat”), menyimpulkan bahwa bumi dipenuhi dengan kekerasan (ayat 13), mengumumkan hukuman (ayat 7), dan melaksanakan penghakiman atas ciptaan-Nya (Kej. 7:11-24).

4. Semua Air: Kata Ibrani mabbul digunakan secara eksklusif merujuk kepada air bah Nuh dan bukan kepada banjir lokal. Air-nya menghancurkan semua makhluk hidup, termasuk manusia (Kej. 6:17), dan menutupi gunung-gunung tertinggi di muka bu-mi (Kej. 7:20). Hujan deras dan terbukanya semua mata air bumi berakhir 40 hari (ayat 17). Nuh harus menunggu di dalam bahte-ra satu tahun 10 hari (ayat 11; Kej. 8:13, 14).

Air Bah itu adalah tindakan Ilahi yang barangkali tidak akan pernah kita sanggup jelaskan melalui penyelidikan dunia alam. Itu adalah tindakan Ilahi untuk menghancurkan ciptaan—nyaris mengembalikan bumi kepada kondisi aslinya—diikuti dengan tindakan ilahi menciptakan ulang melalui perjanjian kekal de-ngan manusia dan alam. Ketika dosa tampaknya menaklukkan dunia, Allah memelihara bagi diri-Nya Sendiri suatu umat sisa yang setia yang melaluinya Ia akan menggenapi rencana-Nya ba-gi umat manusia. Penghakiman universal melawan dosa manusia ini menjadi satu jenis penghakiman universal pada kedatangan Kristus (Mat. 24: 38, 39). Pada saat itu Ia akan memelihara umat sisa-Nya di akhir zaman. n

Angel Manuel Rodríguez sudah pensiun, tinggal di Texas, Amerika Serikat, setelah melayani gereja sebagai seorang pendeta, profesor, dan ahli Alkitab.

Apakah Alktab mengajarkan

bahwa banjir zaman Nuh uni-

versal?

Banjir Universal

26 Adventist World | 12 - 2012

Page 27: aw indonesian 2012-1012

P E L A J A R A N A L K I T A B

Yesus mengajak kita untuk datang kepada Dia sebagaimana kita ada. Tidak perlu berubah sebelum kita datang;

setelah kita menjawab pada panggilan itu, dengan kuasa Roh Kudus-Nya yang meyakinkan, maka kita akan diubahkan. Kasih karunia yang sama yang mengampuni kita, akan memberdayakan kita; itu semua kasih karunia. Kasih karunia-Nya menyanggupkan kita untuk bertumbuh sebagai orang-orang Kristen. Seorang Kristen sejati adalah orang Kristen yang bertumbuh. Yesus setiap harinya menanamkan kasih karunia yang kita perlukan untuk bertumbuh. Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari bagaimana untuk tetap bertumbuh dalam damai sejahtera.

1 Baca 2 Petrus 3:17, 18. Peringatan khidmat dan seruan yang bersungguh-sungguh apakah yang dibe-rikan rasul Petrus kepada masing-masing kita?

2 Sebagai akibat kejatuhan Adam dan Hawa di Ta-man Eden, planet kita jatuh ke dalam dosa. Baca Ro-ma 5:17, 20. Apakah yang Yesus berikan untuk meng-imbangi akibat akhir dari kejatuhan itu?Sungguh suatu kabar baik yang luar biasa! Kasih karunia Allah le-bih besar daripada dosa kita. Di mana banyak dosa, kasih karunia Allah berkelimpahan. Melalui kasih karunia, rantai dosa dilepas-kan. Melalui kasih karunia, Setan adalah musuh yang dikalahkan. Melalui kasih karunia kita menang atas tipu muslihat si Iblis. Apa pun yang menahan dosa atas kita, sementara kita bertumbuh da-lam kasih karunia, perintang dosa itu dipatahkan.

3 Baca Yakobus 4:6. Apakah salah satu kondisi da-sar menerima kasih karunia Allah yang mengubahkan hidup?Kerendahan hati merupakan syarat dasar menerima kasih karu-nia Kristus yang mengubahkan. Kesombongan menjauhkan kita dari kasih karunia-Nya. Pengetahuan kita tentang kebutuhan da-sar kita bagi Yesus itu serta kasih karunia-Nya yang menyiapkan kita untuk menerimanya.

4 Baca Titus 2:11-14. Menurut rasul Paulus, apa yang telah dicapai kasih karunia Allah dalam hidup kita, yang telah ada pada semua umat manusia?

5 Baca Roma 6: 14; 8:14-17. Bagaimanakah perbu-dakan dosa dalam kehidupan kita? Apakah artinya be-rada di bawah hukum? Apakah artinya berada di ba-wah kasih karunia?Kasih karunia Allah memutuskan perbudakan dosa dalam hidup kita. Kita tidak lagi di bawah hukuman taurat yang telah kita langgar. Berada “di bawah hukum” berarti berada di bawah hu-kum sebagai metode keselamatan. Jika ini berlaku bagi kita, ma-ka kita setiap harinya akan merasa sakit oleh rasa bersalah kare-na melanggar hukum; kita akan berada dalam perbudakan. Di-penuhi dengan penghukuman, kita akan merasa tak berdaya ka-rena tak pernah diselamatkan. Tetapi jika kita berada di bawah kasih karunia, maka itu ceritanya berbeda sama sekali. Berada di bawah kasih karunia berarti bahwa kasih karunia itu adalah me-tode keselamatan kita. Kasih karunia-Nya mengampuni kita, memberdayakan kita, dan mengubah kita.

6 Baca 2 Petrus 1:2-4 dan Yakobus 1:21. Kapankah kita akan bertumbuh dalam kasih karunia setiap hari? Bagaimanakah bertumbuh dalam kasih karunia terja-di dalam kehidupan kita sehari-hari?Allah menyatakan kasih karunia-Nya dalam Firman-Nya. Se-mentara kita mengisi pikiran kita dengan Firman Allah, maka kasih karunia-Nya akan mengalir ke dalam hidup kita. Setelah kita merenungkan Firman-Nya, kita akan memiliki pandangan tentang Yesus dan kuasa-Nya yang mengubahkan hidup.

7 Janji apakah yang diberikan Paulus tentang me-nerima kasih karunia-Nya yang mengubahkan hidup dalam 2 Korintus 3:17, 18?Setelah kita melihat kemuliaan Allah dalam pengorbanan Kristus di salib yang tidak mementingkan diri, hati kita diu-bahkan. Kita tidak dapat menjadi orang yang sama dalam te-rang kasih Allah yang mengalir dari Kalvari. Pertumbuhan kasih karunia terjadi saat kita menggunakan waktu bersama Yesus. Melihat Dia, kita menjadi Orang yang paling kita ka-gumi. Mengapa tidak membuat suatu keputusan hari ini agar Anda menghabiskan waktu bersama Yesus setiap hari dan menyaksikan apa yang Ia lakukan dalam kehidupan An-da? n

Bertumbuh

Oleh Mark A. Finley

Anugerahdalam

Ag

ne

S

Sc

HO

li

er

S

12 - 2012 | Adventist World 27

Page 28: aw indonesian 2012-1012

September 2012T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

26

OneWhen just

Believes14

FamiliesFirst

EyeStorm

12

of theIn the

DoesAllMeanAll?

“Serahkanlah segala kekhawatiranmu ke-pada-Nya, sebab Ia yang memelihara ka-mu” (1 Ptr. 5:7). Saya merasakan lega dari beban berat penderitaan saya. Sejak saat itu, kata-kata suci ini menggema dalam hati saya kapan pun saya menghadapi si-tuasi sulit. Yesus mengetahui semua ma-

salah kita, dan kita akan selalu menang ji-ka kita percaya kepada Dia.

Diane TatyanaBujumburan, Burundi

Berdoa bagi Para Bendahara kitaSaya seorang anggota Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh di Bénin. Saya sangat menghargai artikel “Penggelapan dalam Gereja,” oleh Robert Lemon (Juli 2012). Itu akan membantu para bendahara me-menuhi peran mereka dengan lebih baik. Mari kita doakan mereka agar mereka bi-sa menerima bantuan Ilahi menjadi setia dalam pelayanan mereka kepada gereja.

Thierry AhononDassa, Bénin

Melihat Muka dengan MukaSaya dilahirkan dan dibesarkan dalam ke-luarga Advent. Sukacita saya menjadi seo-rang Advent selalu bertambah ketika saya membaca Adventist World. Meskipun saya mendapatkannya terlambat dan salinan-nya tidak mudah diperoleh, yang saya perlukan hanyalah sebuah majalah baru

Allah yang PertamaJudul pada sampul Adventist World bulan September 2012 agak salah arah. Dengan berani menyatakan: “Family First” (kelu-arga yang utama). Alkitab dan Roh Nubu-at menempatkan Allah yang pertama. Sa-ya yakin konteks pada artikel sampul me-nempatkan Allah yang pertama. Tetapi ja-ngan mengira bahwa semua orang mem-baca artikel itu. Beberapa orang hanya melihat sampul untuk mendapatkan pe-san itu.

Sudah terlalu banyak keluarga dalam gereja kita memuja anak-anak dan anggo-ta keluarga mereka. Terlebih lagi, mereka melayani mereka. Jika keluarga-keluarga mau menaruh Allah yang pertama, de-ngan penuh pengorbanan mengindahkan panggilan-Nya untuk melayani dunia, ku-tukan dari sifat mementingkan diri akan diambil dari mereka.

Katarina StanicVisalia, Kalifornia, Amerika Serikat

Mengatasi Kekhawatiran dan Rasa TakutAllah telah menggunakan terbitan Anda dalam satu cara positif dalam hidup saya. Saya telah membaca Adventist World sejak tahun 2009, dan saya benar-benar menyu-kainya. Setiap terbitan yang jatuh ke ta-ngan saya telah mengilhami hidup saya dalam suatu cara yang luar biasa melalui berbagai artikel yang indah. Allah tentu-nya menggunakan apa yang diterbitkan oleh majalah ini untuk menyampaikan pekabaran-Nya kepada anak-anak yang dikasihi-Nya di dunia. Puji nama-Nya!

Saya baru mengalami suatu periode kelam beberapa bulan pertama setelah baptisan saya. Misalnya, gantinya saya merasakan sukacita yang dirasakan Israel setelah menemukan anak kesayangannya Yusuf (Kej. 46:29, 30), saya malah merasa-kan penderitaan yang ia rasakan setelah Yusuf hilang (Kej. 37: 32-34). Mau tak mau saya harus mengajukan pertanyaan mengenai mengapa Allah membiarkan hamba-Nya menderita. Saya begitu keta-kutan sehingga saya kesulitan tidur.

Terbitan bulan November menyerta-kan pelajaran Alkitab “Mengatasi Kekha-watiran dan Rasa Takut,” oleh Mark Fin-ley. Artikel Finley membantu saya me-ngerti bahwa Setanlah yang menjadi da-lang penderitaan saya. Tak diragukan lagi ia tidak ingin saya bersukacita di dalam Yesus.

Saya tidak akan pernah melupakan sa-at di mana saya tiba pada poin pada arti-kel yang menjawab pertanyaan “Ajakan apakah yang diberikan kepada kita ketika dibebani dengan perkara, kekhawatiran, dan rasa takut?”

Jawabannya adalah penyembuhan ba-gi penderitaan saya. Ini terjadi dengan

P E R U K A R A N I D E

Surat

Saya memerlukan tuntunan Allah sementa-ra memulai proyek mandiri sebagai penga-jar pribadi. Tolong doakan agar Tuhan me-mimpin saya.

Nkosilathi, Zimbabwe

Tolong doakan agar yang sudah 18 tahun menjadi suami saya akan segera bergabung dengan Gereja Advent

Nicole, Amerika Serikat

Tolong doakan gereja kecil kami. Kami kehi-langan seorang pendeta yang baik, dan kare-na masalah-masalah ekonomi, banyak ang-gota pindah. Kini hanya ada empat keluarga yang hadir. Kami merasa tak berdaya, kecuali untuk fakta yang kami ketahui bahwa di ma-na ada dua atau lebih orang berkumpul Dia juga ada. Inilah yang membuat kami berta-han.

J.B., Amerika Serikat

Tolong doakan saya karena saya perlu me-nemukan pekerjaan yang baik. Saya ingin menjadi seorang wanita Kristen yang ber-kembang dalam segala bidang agar saya bi-sa menularkan kasih, sukacita, dan pengha-rapan Kristus kepada orang lain.

Linda, Perancis

Saudari saya memerlukan pekerjaan. Juga, tolong doakan seorang teman dan saya agar lulus ujian.

Sandra, Zambia

DoaPUJI SYUKUR

28 Adventist World | 12 - 2012

Page 29: aw indonesian 2012-1012

untuk merasakan bahwa saya adalah ang-gota keluarga besar yang percaya kepada Yesus dan bekerja bagi Dia.

Ketika Tuhan kembali, saya tidak akan sekadar melihat saudara-saudara dalam gambar, tetapi muka dengan muka. Saya akan mendengar tentang apa yang mereka lakukan secara langsung, bukan dalam tu-lisan. Saya juga akan memuji Dia yang te-lah lama melayani.

Ayo cetak terus. Raja kita akan segera muncul dengan kemuliaan di langit.

Jonathan MobiaBangui, Republik Afrika Tengah

Penghargaan PasienTerima kasih atas Adventist World-nya. Anggota gereja lain dan saya, dari gereja Central Coquimbo, suka menerimanya. Ju-ga dihargai oleh para pasien Coquimbo’s San Pablo Hospital. Sekelompok wanita, sebagai bagian dari misi mereka, mengum-pulkan dan membagi-bagikan salinan ma-jalah itu setelah anggota keluarga kita sele-sai membacanya.

Allah memberkati Anda. Semoga Anda sejahtera.

Ana Luisa Vega PasténCoquimbo, Cile

Perbaikan: Cerita Sampul “Untuk Sesama, oleh Sesama” (Oktober 2012) salah eja pada nama terakhir dari Kim dan Joyce Bisl. Kami mohon maaf atas kekeliruan kami.—Editor

Tolong doakan teman saya yang bergabung dalam pelatihan calon perwira.

Shirley, Kenya

DuniaDi Belahan

Manakah Ini?

topNegara-negara dengan per-sentase pelanggan buku elek-tronik unduhan terbesar:

IndiaAustraliaInggrisAmerika SerikatBrasil

24%

21%

21%

20%

18%Sumber: USA Today

Ayo cetak terus. Raja kita akan segera muncul dengan kemuliaan di langit.

Jonathan Mobia Bangui, Republik Afrika Tengah

JAWABAN: Di Madagascar se-orang wanita du-duk di batu-ba-tu yang dibawanya dari gunung seki-tar untuk digunakan sebagai fondasi ba-ngunan gereja Advent yang baru.

l A u r i e F A l v O , A D v e n T i S T m i S S i O n

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pas-tikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal di-terbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwatidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur sau-dara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

12 - 2012 | Adventist World 29

Page 30: aw indonesian 2012-1012

22%

P E R T U K A R A N I D E

Sumber: New England Journal of Medicine/Women’s Health

100 miliar

100 terabytes

Sumber: Smithsonian

neuron dalam otak manusia...

...dapat menyimpan informasi. Satu komputer desktop umumnya dapat menyimpan 1 terabyte.

Roh MemberiNatal adalah waktunya memberi. Anda dapat mem-bantu orang lain dengan memberikan benda-benda yang tidak lagi Anda gunakan atau perlukan—ben-da-benda yang Anda bisa bagikan dengan aman. Ber-ikut beberapa saran:

n Buku-bukun Pakaian, termasuk

sepatun Komputer, dan

benda terkaitn Kacamatan Makanan, khususnya

bahan makanan tidak lekas basi

n Peralatan rumah (pembersih, piring, pot . . .)

n Telepon selulern Uangn Waktu

22 persen populasi

dunia tanpa akses

listrik

Dalam

Gelap GulaSesendok

Sumber: The Rotarian

Satu sendok teh gula, bila ditelan dalam keadaan kering, menyembuhkan cegukan 95 persen orang.

30 Adventist World | 12 - 2012

Page 31: aw indonesian 2012-1012

Favorit saya

K A T A A T A U K U R A N G5O5O

Tokoh Alkitabn Saya suka membaca tentang Daud, yang terus meng-ingatkan saya untuk memuji Allah. Allah menganggap Daud “seorang kesukaan hati-Nya,” meskipun Daud jauh dari sempurna. Allah menyayangi kita meskipun kita lemah, agar kita bisa terus bertobat dari dosa kita dan menerima Yesus sebagai Juruselamat kita.

—Nicole, Brooklyn, New York, Amerika Serikat

n Musa adalah tokoh Alkitab kesukaan saya. Barang-kali dialah pemimpin manusia paling besar yang per-nah hidup. Dia itu sederhana dan lembut. Ia meneri-ma nasibnya, bahkan setelah diberitahu kalau dia ti-dak akan masuk Kanaan. Tidak heran kita menyanyi-kan “lagu Musa dan Anak Domba” disurga.

—Mishael, North Carolina, Amerika Serikat

n Ibu Yesus, Maria adalah seorang wanita baik. Dia itu berbudi luhur, dan ia mengajarkan Kitab Suci ke-pada Yesus. Meskipun ada beberapa masalah, Yesus mengasihi ibu-Nya dan meminta Yohanes menjaga dia ketika Ia sekarat di salib.

—Delysia, Perth, Australia

n Kisah Yunus, nabi yang melarikan diri, mengingat-kan saya tentang kehadiran yang meyakinkan, kesa-baran, dan di atas segalanya kebaikan Allah di tengah badai.

—Rose-Marie, Mauritius

Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang himnal favorit Anda. Kirimkan ke [email protected]. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul. Pastikan untuk menuliskan nama kota dan negara dari mana Anda menulis.

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 8, No. 12

12 - 2012 | Adventist World 31

Page 32: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

Kabar Penginjilan SePutar DiStriK rantau PraPat

HealtH Camp

Daerah Sumatera Kawasan Utara

Ngawi, Jawa Timur

Bermula karena siaran Firman Tuhan melalui Radio Gita Suara Ganda Uli di frekuensi 97,3 FM, Pdt. J.L. Damanik, setiap Sabtu malam pukul 19.00-22.00 waktu setempat

dan hari Minggu pagi pukul 08.00-10.00 menyampaikan kabar baik kepada siapa saja yang mendengarkan radio tersebut.

Oleh karena sudah berkali-kali dilakukan, jika tidak ada siar-an tersebut, maka banyak SMS yang masuk ke kantor radio mau-pun kepada pendeta tersebut dan bertanya mengapa tidak ada si-aran rohani tersebut. Banyak yang rindu mendengarkan Firman Tuhan sekalian berkonsultasi mengenai mengatasi masalah ru-mah tangga, permohonan doa dan juga mengenai kebenaran Al-kitab.

Di antaranya ada beberapa orang Advent yang berasal dari Pulau Nias yang adalah karyawan di Afdeling 20. Mereka pindah dari Pulau Nias ke Bukit Harapan 2 oleh karena sulitnya kehi-

dupan dan bekerja di Torganda. Namun hal itu juga adalah jalan Tuhan agar rekan-rekan karyawan di Afdeling 20 yang belum mengenal kebenaran boleh mengetahuinya. Dari saat itulah me-reka meminta sang pendeta untuk juga melayani di Bukit Harap-an 2 di mana mereka berdomisili.

Sabat, 15 September 2012, Jemaat Torganda datang ke kum-pulan tersebut dan sekaligus sah menjadi jemaat induk dari kumpulan tersebut. Siap melayani kumpulan tersebut setiap Sa-bat. Para pengurus kumpulan orang percaya tersebut pun di pi-lih untuk bekerja bagi Tuhan.

Kita doakan agar kumpulan tersebut dapat berkembang dan gereja milik-Nya pun dapat berdiri di sana. n

—Dilaporkan oleh Pdt. J.L. Damanik, Gembala Distrik Rantau Prapat, Sumatera Utara.

Health Camp Ngawi Jumat-Minggu, 28-30 September 2012 terlaksana dengan lancar dan sukses di Gedung BWA Ngawi. Peserta datang dari berbagai tempat, terca-

tat ada 30 lebih peserta yang berkemah dan sekitar 100 orang yang terlibat tapi tidak menginap.

Puji Tuhan, Dia mengirimkan pembicara yang tepat ke Health Camp yaitu dari Healing Way Indonesia yang berkedu-dukan di Pasuruan, dari Filipina, Amerika Serikat, Konferens Ja-wa Kawasan Timur dan dari kalangan profesional.

Setelah pembukaan dan juga ibadah Sabat siang, diadakan ju-ga workshop di mana peserta dibagi dalam 4 bagian dengan 4 pembicara, dengan menampilkan topik-topik pembahasan me-narik masih berkaitan dengan kesehatan.

Minggu pagi setelah meditasi Alkitab, olahraga, kemudian acara penutupan pun dilangsungkan. Dan setelah penutupan, di-adakanlah Health Expo Gratis bagi peserta dan lingkungan seki-tar, Puji Tuhan hadir 30 orang di Health Expo, datang dari berba-gai kalangan, tetangga sekitar gereja Ngawi, lawatan dari jemaat, dan jemaat/peserta sendiri.

Puji Tuhan tepat pukul 13.00 siang acara selesai dengan baik. Atas nama panitia mengucapkan terima kasih sebesar besarnya atas dukungan dana dan doa yang sudah diberikan sehingga ac-ara ini berjalan dengan lancar. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Gembala Jemaat Ngawi, Saradan dan Caruban.

32 Adventist World | 12 - 2012

Page 33: aw indonesian 2012-1012

PelmaS Dan Pengobatan gratiS

PelantiKan KelaS Kemajuan

GMAHK Batammas, Batam

Jemaat Jati Mulyo, Bandar Lampung

Pada tanggal 14 Oktober 2012, pathfinder dan masterguide Batammas mengadakan pelayanan masyarakat dan pengo-batan gratis di Pulau Panjang. Pelmas dan Pengobatan

Gratis ini didukung oleh Balai Pengobatan Advent Batam dan dibantu oleh tenaga sukarela dari teman-teman Perawat dan ju-ga dokter salah satu rumah sakit terkenal di Kota Batam.

Dalam waktu yang sama diadakan kegiatan bermain bersama dengan anak-anak di pulau panjang. Puji Tuhan kegiatan ini di-sambut dengan baik oleh masyarakat Pulau Panjang.

Kiranya kegiatan sosial ini membawa berkat kepada saudara-saudara kita yang ada di Pulau Panjang, yang mana penduduk di

sana 100% kaum mayoritas. Biarlah melalui kegiatan ini masyarakat di sana mengenal siapa itu Yesus dan gereja Advent.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan me-muliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:16). n

—Dilaporkan oleh MG Amri Doloksari-bu, Direktur Pathfinder Club GMAHK Batammas, Batam.

Tidak terasa sudah genap setahun kegiatan kelas-kelas ke-majuan di Jemaat Jati Mulyo berjalan dengan baik. Maka pelantikan pun diadakan, kali ini adalah pelantikan yang

keempat. Pernah juga pelantikan diadakan di alam ketika ada acara perkemahan dan tahun ini acara diadakan di gedung gereja tempat jemaat berbakti.

Pada kesempatan ini Pdt. Victor J. Sinaga (Dir. PA DSKS) bersama Pengurus KORWIL Lampung telah hadir untuk memimpin pelan-tikan. Dilaporkan bahwa pada hari itu ada 20 siswa yang siap untuk dilantik (12 dari Klub Adventurer dan 8 dari Klub Pathfinder), dan telah menyelesaikan segala tuntutan kelas de-ngan baik.

Setelah pelantikan, diadakan juga sekalian penerimaan siswa baru. Acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama. n

—Dilaporkan oleh MG Wahyu Setyowidi-yatmo, Direktur Pathfinder Jemaat Jati Mulyo.

12 - 2012 | Adventist World 33

Page 34: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

PelantiKan KelaS Kemajuan jemaat ratnaPalembang, Daerah Sumatera Kawasan Selatan

Berakhirnya setiap kegiatan pembinaan di kelas kemajuan akan dilengkapi dengan pelantikan kepada setiap siswa yang

telah berhasil menyelesaikan dan memenuhi tuntutan kelas dari para pembina. Pada hari Sabat 13 Oktober 2012 yang lalu telah dilaksanakan acara pelantikan kelas-kelas kemajuan di Jemaat Ratna, Palembang.

Ada 16 siswa dari Klub Pathfinder dan 6 siswa dari Klub Ad-venturer. Saat pelantikan, Pdt. Victor J. Sinaga hadir untuk me-mimpin acara ini. Dalam amanat pelantikan memberikan moti-vasi dan ajakan untuk tetap “menjadi seorang pathfinder sejati yang kelak seperti Musa menjadi pemimpin besar dalam sejarah Alkitab.”

Mari doakan setiap anak-anak yang masih muda ini agar te-tap setia dalam kegiatan pembinaan dan mempersiapkan mereka menjadi pelayan Tuhan di masa depan. n

—Dilaporkan oleh MG. Irene Saputra, Direktur Pathfinder Je-maat Ratna, Palembang.

KebaKtian Kebangunan RoHani di lapangoKabupaten Kepulauan Sangihe

Sepintas kalau mendengar wilayah Lapango, maka masih segar ingatan akan emas hasil tambang rakyat yang terkenal di seki-

tar tahun 1980. Di tengah-tengah kesibukan para anggota jemaat dalam kegiatan penambangan namun tidak melupakan program penginjilan.

Kegiatan KKR kembali dilaksanakan di Distrik Lapango, Ka-bupaten Kepulauan Sangihe, pada tanggal 7-12 Oktober 2012. Distrik Lapango di-gembalakan oleh Pdt. Yonathan Fallo, mengadakan KKR yang disponsori depar-temen penerbitan dengan tema “Hidup dalam Pengharapan” dengan pembicara Bapak Jantje Selah, Direktur Penerbitan Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur dan Bapak S. Kairupan, Bendahara Dae-rah Misi Nusa Utara yang merangkap di-rektur penerbitan.

Selama KKR berlangsung tidak ke-tinggalan Acara Pembangunan Tabiat Anak yang diikuti sekitar 40 anak remaja dan pemuda.

Pada hari Sabat, 13 Oktober 2012, di-baptiskan 6 jiwa yang menyerahkan diri untuk menjadi pengikut Yesus. Acara

baptisan dilaksanakan di Pantai Lapango yang sangat indah. KKR ini sangat menyentuh dan menguatkan seluruh anggota je-maat dan undangan. Mari kita doakan semoga 6 jiwa ini tetap menjadi setia sampai maranatha. n

—Dilaporkan oleh Stephen Kairupan, Nusa Utara.

34 Adventist World | 12 - 2012

Page 35: aw indonesian 2012-1012

bible Camp SeKaliguS HiKing

CePoKo CetaK jiwa PerDana

GMAHK Teladan, Medan

Ngawi, Jawa Timur

Dengan mengusung tema “Bersama Tuhan di Tempat yang Lebih Tinggi,” Pemuda Advent Jemaat Teladan Medan yang lebih dikenal

dengan singkatan PATEN melaksanakan kegiatan ak-bar di penghujung tahun 2012 yaitu “Bible Camp dan Hiking.”

Tepat pada hari Sabat, 20 Oktober 2012, pukul 14.30 rombongan peserta yang berjumlah 30 orang diberangkatkan dengan doa oleh Pdt. M. Tambunan (Gembala Distrik Medan Selatan).

Rombongan peserta tiba dengan selama di vila Bapak Sopar Siburian pada pukul 17.30 dan langsung mengadakan acara PA bersama

Selepas acara tutup sabat dan makan malam pada pukul 19.45 para peserta kembali mengikuti acara Bi-ble and Prayer. Pada pukul 22.00 acara bible and prayer berakhir dengan baik dan seluruh peserta ber-istirahat untuk memulihkan tenaga.

Tepat pada pukul 01.00 pagi para peserta diba-ngunkan untuk hiking dan pada pukul 02.00 para pe-serta memulai pendakian ke Gunung Sibayak yang diawali de-ngan berdoa dan pembagian grup.

Selama pendakian penulis merasakan mukjizat Tuhan di ma-na cuaca sangat cerah dengan bintang-bintang yang bertaburan.

Pada Pukul 06.00 grup terakhir tiba di puncak dan menyak-sikan munculnya matahari di ufuk timur. Lelah yang luar biasa sekonyong konyong lenyap ketika menyaksikan betapa luar bia-

sanya ciptaan Tuhan dari tempat yang lebih tinggi.Pukul 15.00 seluruh rombongan peserta Bible Camp dan Hik-

ing kembali ke Medan. Walau lelah yang dirasakan namun terli-hat wajah yang ceria oleh karena telah menyaksikan kebesaran Tuhan dalam setiap langkah demi langkah ketika naik dan turun gunung. n

—Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Ketua Gereja dan Spon-sor PA GMAHK Teladan Medan.

Sebuah kesaksian dari salah satu jiwa baptisan hasil KKR oleh Pdt. Darius Ulyreke, Direktur Penerbitan KJKT di Ngawi pada

tanggal 14-20 Oktober 2012, yaitu seorang ibu bernama Maria, yang baru menerima terang kebenaran Allah.

Seorang ibu paruh baya yang masih dan selalu bersemangat untuk berjuang dalam hidupnya walaupun kesusahan dan masa-lah melanda. Ibu ini tinggal di Desa Cepoko, sebuah daerah di Kabupaten Ngawi yang sebelumnya pernah dijangkau melalui pelayanan kesehatan selama tiga bulan. Tidak lama berselang ibu ini keluar dari rumah sakit, dalam keadaan yang masih kurang sehat, seorang misionaris medis, Abdi Karya Jawak, bertemu da-lam perjalanan pulang dari pasar dan mulai membantunya sam-pai di rumah. Dalam perkenalan dan perbincangan yang akrab tersebut, akhirnya pertemuan-pertemuan berikutnya bersama misionaris medis lainnya, Don Ray Pangalila, terjalin.

Hingga pada suatu saat, ibu ini mulai terbuka dengan meng-utarakan kisah hidupnya, keluarganya, sampai keinginannya un-tuk berbakti di gereja lain selain gereja yang ada di daerah itu. Suatu petunjuk sudah dibuka oleh Tuhan, dan hal ini langsung digunakan untuk memperkenalkan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kepadanya. Puji Tuhan, ibu ini mau membuka hatinya untuk belajar Firman Allah bersama-sama kedua misionaris me-dis tersebut pada setiap hari Selasa sore. Dan dengan pimpinan Roh Kudus, ibu ini mulai mengerti kebenaran Allah dan bersedia mengikuti KKR dan akhirnya mengambil keputusan untuk di-baptiskan. Benih kasih sudah ditanam di Desa Cepoko, satu bu-ah sudah dituai dan lainnya sedang menunggu. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Gembala Jemaat Ca-ruban, Saradan dan Ngawi.

12 - 2012 | Adventist World 35

Page 36: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

Satu jiwa berharga bagi tuhanKonferens Jawa Kawasan Timur

Puji Tuhan walaupun besar rintangan untuk memenangkan ji-wa bagi Kristus seperti yang sudah dialami oleh anggota Je-

maat Bojonegoro dan Tuban yang baru saja selesai KKR tanggal 14-20 Oktober 2012 di GMAHK Bojonegoro dengan pembicara

Pdt. Samuel Simorangkir, Direktur Komunikasi UIKB (Pembi-cara Khotbah), dan Pdt. Ranap Situmeang, Direktur Komunikasi KJKT (Pembicara RT) menghasilkan 3 jiwa yang dibaptiskan pa-da hari Sabat 20 Oktober 2012. Akan tetapi satu jiwa sangat ber-harga bagi Tuhan.

Itulah sukacita bagi semua anggota dan pembicara pada ak-hir KKR tersebut. Masih ada beberapa jiwa yang sedang bergu-mul dan berencana akan dibaptiskan pada waktu yang akan da-tang. Marilah kita doakan pekerjaan Tuhan secara khusus di GMAHK Bojonegoro dan Tuban. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Kepende-taan dan Komunikasi KJKT.

miSionariS antar benua Di tanah jawaDaerah Sumatera Kawasan Utara

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Houston International dari Amerika Serikat datang mengadakan pelayanan penginjilan ke Sumatera Utara, tepatnya di Distrik Tanah

Jawa dan Huta Bayu Raja. Pelayanan ini terwujud adalah atas ke-rinduan hati mereka untuk melayani Tuhan dan melalui kontak dengan bapak Robben Butar-butar, MBA (anggota Jemaat Bendungan Hilir Jakarta) yang selama ini lebih sering tinggal di daerah Nagojor Tanah Jawa menikmati masa pensi-un.

Tim misionaris dari Houston International ini adalah gereja yang giat menginjil ke berbagai negara dan kali ini mereka memilih untuk melayani di Indonesia.

Maka pada tanggal 29 Juli-4 Agustus 2012, tim misionaris ini mengadakan KKR besar di 6 titik lokasi di dua distrik tersebut. Tim ini datang bersama dengan gemba-la jemaat mereka Pdt. Dr. Kendall Turcie yang memimpin jemaatnya menjadi jemaat penginjil. Ketika beliau menyempatkan diri berkun-jung ke kantor daerah di Jl. Simbo-lon, No. 6 Pematangsiantar dan

menyampaikan renungan singkat, beliau berkata: “Saya sedang melatih anggota-anggota jemaat saya untuk menginjil, sehingga dengan menginjil iman mereka akan tumbuh dan mereka akan semakin mencintai Tuhan dan pekerjaan injil.”

Pada akhir KKR, di hari Sabat diadakan kebaktian gabungan dari 6 titik lokasi KKR yang diadakan di halaman Perguruan Bi-

36 Adventist World | 12 - 2012

Page 37: aw indonesian 2012-1012

Seminar Sehari ‘Doa PluS’GMAHK Jatinegara, Jakarta

na Guna Balimbingan Tanah Jawa.Pada panggilan baptisan yang terakhir, ada 46 jiwa yang me-

nyatakan diri bersedia dibaptiskan dengan cara diselamkan seba-gaimana yang Yesus teladankan. Dan mereka pun dibaptiskan di sungai Tanah Jawa yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Kendall Turcie.

Pada saat bersalaman, seluruh anggota jemaat yang hadir me-nyalami mereka dengan penuh haru dan tangis. Pdt. Dr. Kendal mengatakan dalam sambutannya, “dari seluruh kunjungan penginjilan yang mereka lakukan ke berbagai negara, kunjungan ke Tanah Jawa ini yang paling berkesan dan yang paling terasa

ikatan persaudaraannya. Kiranya Tuhan memberkati semua para baptisan agar ber-

tumbuh di dalam iman, kasih dan pengharapan. Begitu juga tim misionaris yang telah kembali ke negara mereka kiranya tetap dalam semangat yang sama dalam penginjilan. Dan tidak tertu-tup kemungkinan akan ada kunjungan yang berikut jika Tuhan berkenan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Des Han Lingga, Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Utara.

Tuhan Yesus Kristus memberi teladan “Doa Plus” pada saat berdoa di Taman Getsemani seusai melakukan perjamuan malam dengan para murid.”Tuhan Yesus Kristus membe-

ri contoh kepada kita semua bagaimana berdoa plus yaitu ‘curhat’ dengan Allah Bapa,”ujar Pdt. Dr.Yance Tumalun, pensi-unan Dekan Fakultas Filsafat Universitas Klabat (UNKLAB), Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dalam acara seminar sehari me-ngenai “Doa Plus” di Jemaat Jatinegara, Jakarta, Sabat, 27 Okto-ber 2012.

Menurut beliau kita tak cukup hanya mengikuti doa-doa

umum di gereja.”Tidak selalu tunduk bertelut agar boleh ber-doa.Tumbuhkan kebiasaan berbicara langsung dengan Jurusela-mat sendirian. Biarlah setiap napas menjadi sebuah doa.

Isi kegiatan Yesus sementara “berdoa plus” yaitu meditasi, audiensi (mendengar suara Tuhan), dan suplikasi (‘curhat’ kepa-da Tuhan).

Curhat, dengan menggunakan cara Yesus seperti dalam Ibra-ni 5:7 yaitu ”Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mem-persembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari

maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.”

Curhat melalui lagu-lagu doa yang sudah dihafal, dinyanyikan dengan sikap hati berdoa, penuh perasaan, lembut, dan sayup-sayup.”Curhat seperti bicara dengan kawan akrab.

Berdoalah di tempat yang tersendiri, dan sementara Anda mengerjakan pe-kerjaan setiap hari biarlah pikiran Anda sering terangkat kepada Allah. Seperti itulah Henokh berjalan dengan Allah. Doa yang tidak kedengaran itu naik ba-gaikan dupa yang berharga di hadapan takhta anugerah. Setan tak dapat me-ngalahkan dia yang hatinya tinggal di dalam Allah seperti ini. n

—Dilaporkan oleh Pulo Lasman Si-manjuntak, Diakon GMAHK Jemaat Jatinegara.

12 - 2012 | Adventist World 37

Page 38: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

Demo maSaK Sehat Di Sebuah KlentengPalembang, Daerah Sumatera Kawasan Selatan

Untuk pertama kali di Palembang, umat Advent mengada-kan demo masak di sebuah Klenteng dari salah satu ba-ngunan sembahyang kelompok Tionghoa. Hal ini dilak-

sanakan oleh anggota Jemaat Pakjo dikoordinasi oleh Ibu Ch. Si-torus (Ketua Tim Pelmas Palembang).

Selalu ada cara yang ditunjukkan Tuhan untuk menyatu de-ngan semua kelompok sosial ini, walaupun di saat yang sama su-dah lebih dari dua tahun jemaat ini tidak punya tempat untuk beribadah sejak warga mayoritas menolak kegiatan ibadah dila-kukan di ruangan sekolah Advent yang ada di sekitar tempat itu. Setelah mendapatkan izin dari pengurusnya, pada hari Minggu pagi 21 Oktober yang lalu, dengan penuh semangat belasan ang-gota jemaat mulai dari anak muda sampai kakek nenek terlibat dalam acara bersih-bersih ini.

Bahkan ketika kami coba bertanya kepada Pak Harun (peng-urus Klenteng), apakah boleh kami memasak di sekitar gedung sembahyang itu? dan tak terduga jemaat kita diperbolehkan menggunakan halaman dan ruang depan untuk tempat mema-sak dan memakai peralatan masak milik Klenteng untuk diguna-kan.

Pada saat acara masak memasak sudah dimulai, awalnya be-berapa keluarga itu sungkan untuk bergabung dengan jemaat ki-ta, hanya diramaikan anak-anak kecil yang sudah terbiasa ber-main dengan kami, dan sampai acara makan siang bersama ha-nya ada lima ibu dari keluarga Tionghoa ini yang terus bersama kami. Dan sebelum makan bersama, hidangan vegetaris yang se-

hat itu juga dibagi-bagikan ke beberapa keluarga dekat Klenteng dan diterima dengan penuh sukacita. Persahabatan terjalin se-makin erat dan akrab.

Demikianlah satu metode pendekatan yang sudah dilaksana-kan dengan baik, agar kasih Kristus itu boleh dirasakan dengan hangat di antara lingkungan tetangga kita. n

—Dilaporkan oleh Ibu Christine Sitorus dan Victor J. Sina-ga, Pengurus Tim Pelmas Palembang.

pReaCH SeminaR Di bengKuluGMAHK memprakarsai pertemuan pendeta dan pemimpin gereja antar denominasi

Sebuah acara pertemuan para pe-mimpin gereja dari berbagai de-nominasi di Kota Bengkulu dan

sekitarnya telah diprakarsai oleh gereja Advent. Hubungan yang baik sesama pendeta di kota ini diwujudkan de-ngan adanya badan organisasi BKSAG (Badan Kerjasama Antar Gereja) dan Advent adalah salah satu bagian ang-gotanya. Atas nama gereja Advent, Pdt. Z. Silalahi bersama dua gembala jemaat di Dsitrik Bengkulu (Pdt. A. Simbolon & Pdtm. Rolandes Siho-tang), bekerjasama dengan pengurus BKSAG untuk mengadakan sebuah acara pertemuan dan seminar bagi pa-

38 Adventist World | 12 - 2012

Page 39: aw indonesian 2012-1012

meDan : City evangeliSmGMAHK Teladan, Medan

ra hamba-hamba Tuhan di sana.Kita sering menyebut acara ini dengan “Preach Seminar” dan

telah dilaksanakan pada hari Minggu 28 Oktober yang lalu ber-tempat di Aula Hotel Tiara Bengkulu. Tidak kurang dari 50 orang yang hadir dalam pertemuan ini dan 35 orang di antara-nya adalah pendeta dari berbagai denominasi bukan Advent, ju-ga beberapa tua-tua jemaat Advent turut mendukung dan hadir di acara istimewa ini.

Hadir sebagai pembicara utamanya ialah Pdt. TF. Tampubo-lon (Dir. SS/PP Daerah Sumkasel), telah mempersiapkan bebera-pa topik pembahasan yang cukup menarik di antaranya: “Gem-bala sebagai Pemimpin Rohani, Kreativitas Workshop, Seks & Ke-luarga Pendeta, Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan dan Pe-layanan Anda” dan bagian terakhir ditutup dengan motivasi dan komitmen.

Pada sesi pentutupan dan ramah-tamah, Pdt. Sumarno MTh. (Pendeta Gereja Kristen Injili Indonesia dan juga sebagai Sekre-

taris BKSAG Bengkulu) dalam kata-kata sambutannya menyam-paikan permohonan maaf, “bahwa selama ini secara umum kami para pendeta beranggapan bahwa gereja Advent itu tidak mene-rima dan tidak percaya Yesus” ternyata kami salah memahami Advent, demikian beliau nyatakan. Sekaligus meminta agar di waktu yang akan datang pertemuan dan seminar seperti ini kem-bali dibuat khusus untuk para pendeta dan istri. Sebagai tanda sukacita, maka panitia membagikan kepada seluruh peserta buku ‘Kemenangan Akhir” dan diserahkan langsung oleh Pdt. Tampu-bolon.

Kita berdoa agar benih kebenaran yang sudah ditaburkan ke-lak akan bertumbuh dan siap dituai menjadi jiwa-jiwa yang diba-wa kepada Kristus. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Z. Silalahi dan Pdt. T.F. Tampubo-lon, Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

Para pemimpin GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat, un-tuk tahun 2012 telah memilih Kota Medan menjadi kota tujuan penginjilan (City Evangelism). Di mana seluruh bi-

dang pelayanan (departemen) dari UIKB memberikan perhatian khusus untuk peningkatan penginjilan di Kota Medan, sebagai-mana pada tahun yang lalu UIKB telah memilih Kota Surabaya menjadi tujuan City Evangelism.

Pada tanggal 6-11 Agustus 2012 yang lalu UIKB melalui De-partemen SS/PP telah mengkoordinasi sebuah penginjilan di Ko-

ta Medan, dengan mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani yang mengambil tempat di Gedung Pertemuan Advent (GPA) Jl. Air Bersih, Medan.

Sepanjang satu minggu, dari malam ke malam banyak pe-ngunjung (tamu-tamu) yang hadir dalam KKR dan hampir me-menuhi gedung berkapasitas 1400 orang tersebut. Hamba Tuhan Pdt. Dr. Hermogenes Villanueva (Dir. SS/PP Divisi Asia Pasifik Selatan) mewartakan Firman Tuhan dengan penuh semangat yang dialihbahasakan oleh Pdt. Dr. Marolop Sagala (Dir. SS/PP

UIKB).Pada hari Sabat, panggilan terakhir untuk

baptisan, ada 101 jiwa yang menyerahkan diri untuk menerima Yesus Kristus menjadi Juru-selamat pribadinya melalui baptisan kudus yang dilayani oleh para pendeta gereja Advent se-Kota Medan ditambah dari Kantor DSKU.

Dari 101 jiwa yang dibaptiskan banyak yang berasal dari denominasi lain, ada yang tua dan ada yang muda yang dengan sungguh mencari kebenaran sejati dan keselamatan.

Marilah kita doakan jiwa-jiwa yang baru dilahirkan ini agar dengan baptisan air ini me-reka juga menerima baptisan roh yang akan selalu memberi mereka kekuatan di dalam mengikut Yesus dan kebenaran-Nya. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Des Han Lingga, Ko-munikasi Daerah Sumatera Kawasan Utara.

12 - 2012 | Adventist World 39

Page 40: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

Bertempat di rumah Keluarga To-ny, telah diadakan pertemuan

rutin untuk yang pertama kalinya sejak beberapa waktu lamanya sem-pat tidak berkegiatan. CMC Madiun pada hari Kamis malam, 11 Oktober 2012, yang dimotori oleh dua jemaat di Kota Madiun yaitu Jemaat Kala-san dan Dr. Sutomo dalam kesem-patan itu mengadakan ibadah dan penyembahan sekaligus konsolidasi kembali kelangsungan dari CMC untuk ke depannya.

Dalam kesempatan itu Pdtm. Dale Sompotan menyampaikan Firman Tuhan sekaligus mem-berikan beberapa masukan dalam perkembangan kegiatan CMC Madiun. “Mempererat persatuan dan kesatuan merupakan kun-ci untuk dapat melangsungkan berbagai kegiatan di CMC ini,” demikian ujar salah satu anggota yang dituakan dalam CMC.

Kehadiran CMC di Madiun dapat menjadi sarana penginjil-an yang sangat efektif guna menjangkau saudara-saudara dari

CmC maDiunPelayanan kepada kaum Tionghoa

keturunan Tionghoa yang berdomisili di Madiun dan sekitarnya, terbukti pada pertemuan kali itu ada 1 simpatisan yang hadir bersama sama dengan CMC Madiun. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, Gembala Jemaat Ca-ruban, Saradan dan Ngawi.

FeStival oF FaitH Dua uniPerguruan Tinggi Advent Surya Nusantara, Pematangsiantar

Pada awal Oktober 2012 yang lalu, tepatnya tanggal 3-6 Ok-tober bertempat di PTASN Pematang Siantar didaakan acara Festival of Faith yang dihadiri oleh peserta dari dua

uni. Setelah semua rombongan tiba di kampus, acara penyam-butan rombongan dilaksanakan oleh Bpk. J. Malau, Rektor PTASN, acara ini dibuka oleh Pelaksana Tugas Gubernur Suma-tera Utara, Gatot Pujo Nugroho yang sambutannya dibacakan oleh Jaramen Purba, MAP pada hari Rabu 3 Oktober 2012.

Acara ini dihadiri hampir 1000 orang peserta dari seluruh In-donesia. Jumlah ini belum termasuk anggota jemaat yang berada di Pematangsiantar dan sekitarnya. Acara Pembukaan yang juga diliput oleh koran lokal Pematangsiantar—Siantar 24 Jam—memberikan dua halaman penuh hanya untuk berita Pembuka-an Festival of Faith yang dihadiri oleh Walikota Pematang Sian-tar.

Satu hal yang cukup mengejutkan adalah hadirnya Bpk. John Ibo, Ketua DPRD Propinsi Papua yang tadinya duduk bersama kontingen Papua, kemudian diundang khusus untuk bergabung dengan para pemimpin dan para muspida ke panggung kehor-matan.

Sepanjang beberapa hari tersebut, para peserta Festival of

Faith ini diberi-kan pemaparan yang baik dari para penatar yang datang da-ri uni dan divisi maupun mela-

40 Adventist World | 12 - 2012

Page 41: aw indonesian 2012-1012

lui kesaksian dari beberapa anggota awam yang aktif dalam penginjilan.

Salah satu bagian acara yang menarik adalah pada saat selu-ruh peserta diminta untuk mempraktikkan apa yang diajarkan dalam Festival of Faith tersebut yaitu bagaimana membagikan traktat dan mendoakan orang yang menerima traktat tersebut. Kenapa hal ini menarik adalah, karena dilakukan di Pulau Samo-

sir tepatnya di Tomok dan sekitarnya.Semoga semangat dari Festival of Faith ini dapat menjalar

dan membawa dampak yang baik kepada setiap daerah dan je-maat di dua uni di Indonesia ini. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Andri Daymbani, Konferens DKI Jakar-ta dan Sekitarnya.

baDai PaSti berlaluPalu, Daerah Misi Sulawesi Tengah

Mulai tanggal 28 Oktober-3 November 2012, Kota Palu yang sedang dilanda keresahan dan kesiagaan Densus 88 yang sedang mengejar jejak para teroris yang mela-

rikan diri, dibangunkan dengan seri kebaktian kebangunan roha-ni “Badai Pasti Berlalu.”

Ketua umum KKR memilih tempat pelaksanaan di Aula Rek-satama, yang merupakan markas TNI Yonif 711 Jl. Emil Saelan, Palu. Kegiatan yang dihadiri tamu rata-rata 30-75 orang per ma-lam ini disampaikan dengan gaya yang khas dan menarik oleh Bapak Ev. Ir. Tjak Latumahina serta Pdt. Stephen Salainti sehing-ga terdengar jelas sampai di jalan persimpangan lampu merah dekat markas tentara tersebut.

Bapak Ev. T. Latumahina mengatakan bahwa inilah KKR yang paling berkesan dan membekas di hatinya. Menurutnya, baru di Palu inilah ada jiwa-jiwa yang memintanya untuk men-doakan penyakit mereka dan tatkala dia mendoakan, mereka pun mengalami mukjizat kesembuhan yang dahsyat. Sebut saja Bapak Yusuf Darondo yang telah 4 bulan mengalami sakit yang membuatnya tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Mukjizat di mulai hari senin pagi ketika evangelis yang suka humor ini me-megang tangan bapak tersebut dan mendoakannya, dengan ber-kat Tuhan, bapak itupun mulai menggerakkan anggota tubuh-

nya.Ada 48 jiwa yang berdiri dan dibaptis menyerahkan diri pada

kesempatan ini. Seri KKR “Badai Pasti Berlalu” ini di tutup de-ngan Ibadah Sabat yang diawali pada pukul 08.00 WITA. Puncak

ibadah Sabat itu ditutup de-ngan khotbah yang berapi-api oleh Pdt. Stephen Salainti yang mengajak umat Tuhan untuk tetap se-tia menghadapi segala coba-an apa pun dalam hidup ka-rena Tuhan menjanjikan upah yang besar. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Daerah Misi Sulawesi Tengah.

12 - 2012 | Adventist World 41

Page 42: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

Melalui media televisi dan cetak semua peristiwa ini menjadi berita utama sepanjang minggu. Dan semua turut bersimpati atas kejadian yang mengerikan ini.

Ribuan orang dari satu desa yang diserang itu ditampung dan berkumpul di ruangan-ruangan aula SPN Kemiling, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ditambah rasa trauma yang sangat berat dirasakan kaum wanita dan anak-anak.

Atas dasar rasa kasih persaudaraan maka anggota dari gereja Advent Jemaat Kemiling mengumpulkan dana untuk menyedia-kan keperluan para pengungsi, maka pada hari Kamis sore yang dikoordinasi oleh Pdt. Olsen Runturambi (gembala jemaat) dan Eddy Suseno (ketua jemaat), menyerahkan bantuan.

Saat di temui wajah sejumlah pengungsi terlihat pucat kare-na kurang tidur dan sering terlambat makan,bahkan mereka ti-dur hanya beralaskan terpal” salah seorang pengungsi berkata : ”Kalau kami yang tua-tua tidak masalah tidur di mana saja, tapi kalau anak-anak tidak bisa tidur sembarangan, apa boleh buat kali ini kami semua harus tidur beralaskan terpal ini,”kata Nyo-man Wenten. Terlihat sebuah kesedihan dari wajahnya.

Anggota jemaat berbagi tugas untuk memberikan pelayanan, menghibur rombongan anak-anak dengan mengajak bermain, atau hanya sekadar mendengar cerita-cerita dari kaum ibu, ba-gaimana mereka berjuang untuk menyelamatkan diri dari se-rangan puluhan ribu massa yang mengamuk saat kerusuhan ter-jadi. Demikian satu pelayanan sederhana dilaksanakan oleh

PelmaS jemaat Kemiling untuK PengungSiPengungsi korban konflik warga di Lampung Selatan

umat Tuhan ini. Inilah respons kasih yang patut kita hargai dan Tuhan akan dipermuliakan.

Kita doakan agar saudara-saudara kita yang sedang bertikai ini segera berdamai dan saling memaafkan agar dapat kembali hidup berdampingan dengan damai, dan kehadiran umat Ad-vent juga akan dirasakan berkatnya oleh warga sekitar. n

—Dilaporkan oleh Andreas Jumani dan Victor J. Sinaga, Dae-rah Sumatera Kawasan Selatan.

aDa tertuliSDistrik Luwu Tana Toraja

Pada tanggal 4-10 November 2012 diadakan KKR dengan tema“Ada Tertulis” oleh Pdt. Imanuel Lisupadang di Ke-lurahan Sima, Kec. Simbuang. Wilayah ini adalah salah

satu daerah pedalaman. Ditempuh dengan sepeda motor sela-ma sekitar 5-6 jam dari Kota Rantepao dengan kondisi jalan yang rusak dan berlumpur. KKR ini dapat berjalan dengan baik atas sumbangan dana dari anggota-anggota jemaat Distrik Toraja Utara.

KKR ini dapat disebut unik oleh karena tidak dibuat di se-buah gedung tetapi di bawah kolong rumah Bapak Yohanis yang sementara dibangun. Walaupun mereka duduk di atas se-buah papan tetapi antusias masyarakat sangat besar untuk mendengar pekabaran Firman Tuhan yang disampaikan. Puji Tuhan tidak kurang dari 100 orang Warga Sima setiap malam-nya menghadiri KKR tersebut walaupun hampir setiap KKR di-mulai, hujan turun. Selain itu juga baptisan pada KKR ini tidak diadakan di sungai tetapi di Hotel Toraja Prince pada malam

hari dan dua orang anak Tuhan dibaptiskan yaitu Omega dan Ricel.

42 Adventist World | 12 - 2012

Page 43: aw indonesian 2012-1012

gereja eKKleSia noelbaKiDaerah Nusa Tenggara (DNT)

Disela kesibukan KKR, tim juga menyempatkan diri un-tuk mengadakan penanaman pohon di lokasi gereja yang sudah diratakan dengan biaya Rp. 10.000.000,- yang disum-bangkan oleh kantor Distrik Luwu Tana Toraja (Lutat) se-bagai awal membangun sebuah gereja. Merupakan tan-tangan buat gereja yang dilontarkan oleh kepala kampung adalah “tanah sudah diratakan, kapan gedung gerejanya di-bangun.” Dan juga dari beberapa simpatisan yang ada sean-dainya mereka bergabung, di mana mereka akan berbakti? Untuk mewujudkan kerinduan dari para simpatisan ini ma-ka kepada para pembaca yang budiman dapat membantu pembangunan gedung gereja di Sima dengan mengirimkan bantuannya langsung ke kantor Distrik Luwu Tana Toraja dengan menghubungi nomor telepon seluler 085255123441 atas nama Pdt. Jebba sebagai direktur penatalayanan. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. F. Sissang, Gembala Jemaat Ran-tepao dan SSC. Simbuang, Distrik Luwu Tana Toraja.

Bulan Oktober 2012 adalah bulan yang bersejarah ba-gi cabang SS SLA II Noelbaki karena pada bulan itu tepatnya pada tanggal 14 Oktober, cabang SS SLA II

diorganisasi menjadi jemaat yang ke-79 di DNT, dengan nama Jemaat Ekklesia Noelbaki.

Asal mula berdirinya Jemaat Ekklesia Noelbaki adalah karenakan semakin banyaknya anggota jemaat SLA I yang

merupakan gereja induk, yang anggotanya adalah semua siswa yang tinggal di asrama, para guru dan siswa yang tinggal di panti asuhan YAPI (Yayasan Advent Peduli In-donesia) dan juga dikarenakan para pemimpin jemaat yang merasa bahwa sudah waktunya pengembangan jema-at dilakukan agar lebih banyak lagi orang yang boleh diba-wa pada Yesus.

Setelah khotbah peresmian yang bertemakan “Saling Mengasihi“ yang diambil dari Yoha-nes 13:34-35, jemaat induk memberi-kan hadiah sebagai bekal pelayanan kepada anak mereka yang masih bayi berupa sebuah projektor dan pembe-rian buku-buku (Alkitab, peraturan jemaat dan sebagainya).

Mari kita saling mendoakan dan giat bekerja sehingga ada banyak je-maat baru terbentuk di seluruh dunia ini sehingga Yesus yang kita rindukan itu akan segera datang menjemput ki-ta. n

—Dilaporkan oleh Cheers, Sekretaris Jemaat Ekklesia Noelbaki dan Pdt. D. Kana Djo, Direktur Komunikasi DNT.

12 - 2012 | Adventist World 43

Page 44: aw indonesian 2012-1012

DARI INDONESIA

Perguruan aDvent ambiaDiakreditasi oleh Adventist Accreditation Association (AAA)

Perguruan Advent Ambia (SMP dan SMA Advent Ambia) mendapat Akreditasi Penuh dari Adventist Accreditation Association (AAA) atau Badan Akreditasi Sekolah Advent

yang diadakan selama 4 hari yaitu pada tanggal 15-18 Oktober 2012. Adventist Accreditation Associaton (AAA) adalah badan akreditasi resmi dari Departemen Pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Badan akreditasi ini didirikan untuk mengkoordinasi, mengarahkan, dan menjaga kualitas pendidikan Advent di seluruh dunia.

Hari Senin, 14 Oktober 2012, Desa Ambia mendadak men-jadi ramai oleh barisan para guru dan siswa SMP dan SMA Ad-vent Ambia yang berkumpul di jalan desa untuk menyambut tim akreditasi AAA yang akan mengakreditasi sekolah mereka. Sekitar pukul 13.00 WITA, tim akreditasi yang dipimpin oleh Dr. Denny Rantung tiba di Desa Ambia. Mereka langsung di-sambut oleh pemerintah desa beserta sambutan adat dan peng-alungan bunga oleh para guru dan siswa.

Tim akreditasi langsung memulaikan kegiatan akreditasi mereka pada hari itu juga. Semua anggota tim akreditasi selama kegiatan akreditasi menginap di rumah beberapa anggota je-maat yang adalah merupakan anggota komite sekolah.

Pada hari Kamis, 18 Oktober 2012, tim akreditasi memberi-kan hasil penilaian akreditasi di hadapan Kepala Sekolah Jerry Takasanakeng, MPd., guru-guru, dan anggota komite sekolah bertempat di Aula Perguruan Advent Ambia. Menurut Tim da-

ri semua kriteria penilai-an Perguruan Advent Ambia mendapat nilai terbaik, yaitu nilai Full Accreditation untuk 5 ta-hun.

Kepala sekolah, gu-ru-guru, dan anggota komite sekolah sangat terharu mendengar hasil penilaian akreditasi mengingat kerja keras yang telah mereka lakukan untuk pergu-ruan ini.

Hari Kamis sore, tim akreditasi sempat piknik bersama de-ngan guru-guru dan anggota komite sekolah di Pantai Ambia. Mereka menikmati pantai Ambia yang elok itu dengan bere-nang dan menikmati buah kelapa.

Pada hari berikutnya, tim akreditasi meninggalkan Desa Ambia menuju bandar udara Melonguane. Keberangkatan me-reka dari Desa Ambia diiringi dengan lagu-lagu perpisahan da-lam bahasa Talaud oleh ibu-ibu anggota Jemaat GMAHK Am-bia. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, pendeta wilayah Es-sang Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud.

44 Adventist World | 12 - 2012

Page 45: aw indonesian 2012-1012

maSih aDaKah yang DaPat DiPerCaya?KKR di Jemaat Batammas

Puji Tuhan, Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Jemaat Batammas berjalan dengan baik, dimulai dari tanggal 4-10 November 2012 setiap malam-

nya. Diawali dengan mengadakan charity clinic dari pu-kul 08.00-12.00 WIB dan tidak lupa juga kami sambil membagikan undangan KKR kepada mereka yang da-tang berobat pada saat itu yang berlokasi di Rawah In-dah II Batu Aji Putri Tujuh Batam. Puji Tuhan ada seki-tar 300 orang yang datang berobat pada saat itu.

Pendeta U. Sinambela, sebagai pembicara di acara KKR “Masih Adakah yang Dapat Dipercaya?” Dan Puji Tuhan ada 10 jiwa yang dimenangkan pada saat itu dan dibaptis pada hari Sabat siang di Acacia Hotel Sekupang.

Sebelum acara selesai, jemaat juga sudah memilih para orang tua rohani bagi masing-masing jiwa yang sudah di-menangkan pada saat itu untuk menjadi orang tua rohaninya yang akan memberikan pelajaran dan perhatian kepada mereka. Jemaat mendoakan mereka dengan mengelilingi mereka sambil

bertelut, agar semuanya selalu kuat di dalam iman akan segala pencobaan. n

—Dilaporkan oleh Bpk. S. Siallagan, Departemen Komunikasi Jemaat Batammas, Batam, Kepulauan Riau.

PeKan Doa Dan Seminar KomuniKaSiKonferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Pekan Doa Pelayan Distrik SurabayaDengan pertolongan dan berkat Tuhan telah diadakan pekan

doa pegawai kantor dan pendeta dan istri se-Distrik Surabaya pada tanggal 29 Oktober-2 November 2012 di GMAHK Tanjung Perak dengan pembicara Pdt. Dr. Gordon Paul Emerson dari Amerika Serikat.

Topik-topik yang disampaikan menyentuh hati semua ham-ba Tuhan yang hadir dan diakhiri dengan perjamuan kudus ber-

sama.Semoga

dengan diada-kannya pekan doa ini, dapat mempererat hubungan sa-tu dengan yang lain dan dapat mem-

pertajam rohani para pelayan dan semakin giat dalam pelayanan di ladang Tuhan.

Seminar KomunikasiPuji Tuhan telah dilaksanakan seminar komunikasi dan ke-

bebasan beragama dan sekaligus pelatihan siaran radio dan tele-

visi dengan na-rasumber Pdt. Dr. Samuel Si-morangkir, Di-rektur Komuni-kasi UIKB dan Pdt. Ranap Si-tumeang, Di-rektur Komuni-

kasi KJKT dan Tim Heartline FM Bali pada tanggal 2-4 Novem-ber 2012 di Distrik Bali.

Lebih kurang 60 peserta hadir dalam seminar tersebut dan lebih kurang 35 orang mendapatkan sertifikat karena setia sam-pai akhir seminar.

Pada saat yang sama telah dipilih tim Media Advent Bali yang bekerja sesegera mungkin untuk melibatkan anggota jema-at terlibat dalam menyebarkan kabar keselamatan melalui media yang ada secara khusus media radio dan TV.

Semoga pelayanan media komunikasi di pulau Bali pada ta-hun-tahun yang akan datang lebih maju dan menghasilkan jiwa bagi Kristus. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Assosiasi Kependetaan dan Komunikasi KJKT.

12 - 2012 | Adventist World 45

Page 46: aw indonesian 2012-1012

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/da-erah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi maja-lah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membu-tuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang ka-mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, TAnPA ADA GAMBAR/fOTO/IMAGE Di DAlAM FILE DOKUMen TeRSeBUT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks do-kumen tersebut).

GAMBAR/fOTO/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TeRPiSAH DARi DAlAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya men-jadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau in-formasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe-ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me-masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

DARI INDONESIA

Puji Tuhan atas perkenanan-Nya, rombongan dari

UIKB, Konferens DKI Jakarta dan Jemaat Jambrut pada hari Se-nin, 15 Oktober 2012 yang lalu boleh me-nyempatkan waktu un-tuk berkunjung dan bersilaturahmi dengan para pemimpin PBNU di kantor pusatnya di Jl. Kramat, Jakarta Pu-sat. Dalam kesempatan ini, rombongan dari GMAHK yang terdiri dari Pdt. L. Situmorang (Legal UIKB) dan Pdt. David Panjaitan (PA UIKB), Pdt. H.J. Tielung dan Pdt. A. Daymbani dari Konferens DKI Jakarta, bersama Pdt. Benny Tambunan (Gembala Jemaat Jambrut), Ibu Ida Tamboen dan Bpk. M. Ritonga dari Jemaat Jambrut. Rombongan ini diterima langsung di ruang kerja Ketua Umum, Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj yang didampingi Sekjen PBNU, Dr. K.H. Marsudi Syuhud

Pertemuan gmahK Dengan PenguruS beSar nahDlatul ulama (Pbnu)Silaturahmi dan kerjasama sangat diperlukan

dan Bendahara Umum, Dr. K.H. Bina Suhendra.Pertemuan yang diprakarsai oleh Jemaat Jambrut ini berlang-

sung singkat, tetapi mendapat sambutan yang positif baik dari PBNU maupun dari pihak GMAHK. Hal ini nampak dari suasa-na pertemuan yang begitu akrab dan penuh persaudaraan. Da-lam kesempatan ini Pdt. H.J. Tielung memperkenalkan tentang Advent kepada PBNU, baik sejarah, susunan organisasi, keang-

46 Adventist World | 12 - 2012

Page 47: aw indonesian 2012-1012

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaS. Nappoe, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

gotaan dan jumlah Pendeta serta keberadaannya di Indonesia kepada ketua PBNU. Se-lain menerangkan tentang PBNU, Ketua Umum PBNU juga menyampaikan tentang Islam pada umumnya. Dan beberapa hal yang sempat kami catat adalah, masukan dari Bpk. KH Said Aqil Siradj agar Advent dan PBNU dapat melakukan bentuk kerja sama yang nyata. Kerja sama ini bisa dalam bentuk pelayanan kesehatan, koperasi maupun bentuk kerja sama lain yang dapat di laksanakan, agar dapat lebih mempererat hubung-an antar umat beragama, dalam hal ini hubungan GMAHK dengan aliran muslim ter-besar di negara ini.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Pdt. Benny Tambunan (Gembala Jemaat Jam-brut) mewakili rombongan memberikan kenang-kenangan berupa buku-buku kese-hatan dan juga Buku Kemenangan Akhir. Selain itu Ibu Ida Tamboen juga memberikan Plakat kepada ketua PBNU. Menyambut pemberian ini, pihak PBNU juga memberikan plakat dan beberapa buku, termasuk juga buku yang ditulis sendiri oleh Bpk. K.H. Said Aqil Siradj.

Mengakhiri pertemuan tersebut, Ketua PBNU menyampaikan pesan agar tali sila-turahmi yang telah terbina antara PBNU dan GMAHK ini boleh tetap terpelihara de-ngan baik di masa-masa mendatang. Setelah berfoto bersama, rombongan meninggal-kan Kantor Pusat PBNU. Kita doakan agar dampak dari pertemuan ini tidak hanya di-nikmati oleh Jemaat Jambrut saja, tetapi juga oleh GMAHK secara keseluruhan.

—Dilaporkan oleh Pdt. Andri Daymbani, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

12 - 2012 | Adventist World 47

Page 48: aw indonesian 2012-1012

Tanggal : 28-31 Agustus 2013Tempat: Jeju International Convention Center, Jeju, Korea

- Laporan Misi yang Luar Biasa- Kesaksian yang Menginspirasikan- Seminar Misi- Acara Budaya- Penampilan Musikal- Konser Golden Angels- Arena Pameran mengenai Misi

Terinspirasi untuk berkomitmen kembali demi Misi!

Ted N. C. Wilson G. T. Ng Jairyong Lee Derek J. Morris Cheryl D. Doss

Narasumber:

MISI

IMC website (GOIMC.ORG)IMC website (GOIMC.ORG)