aw indonesian 2013-1003

48
03 - 2013 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Abel Kirui, atlit pelari kelas dunia William Ward Simpson 24 Allah Di manakah Ketika Kita Terluka? 27 BERLARI Ia p un Mengapakah Seorang Modern Nabi 14 ?

Upload: adventist-world-magazine

Post on 21-Feb-2016

265 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

03 - 2013

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Abel Kirui, atlit pelarikelas dunia

WilliamWard Simpson

24 AllahDi manakahKetika KitaTerluka?27

BERLARIIa pun

Mengapakah SeorangModernNabi

14

?

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 One-Day Church

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Demam Berdarah

C O V E R S T O R Y

16 Ia pun BerlariOleh Claude Richli

Abel Kirui memenangkan sebuah medali perak melalui maraton di Olimpiade 2012 di London. Tetapi bukan itu yang membuat dia seorang pemenang.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Sindrom Katak Oleh Ted N. C. Wilson Bagaimanakah kita menyadari jika sesuatu sudah terlalu panas?

12 R E N U N G A N

Air Mata Oleh Larry Yeagley Tentu, sekarang mereka adalah bagian hidup kita, tetapi tidak selalu demikian.

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Mengapakah Seorang Nabi Modern? Oleh Alberto R. Timm Mengapa kita punya satu; mengapa perlu satu.

20 K E H I D U P A N A D V E N T

Menghadapi Semua Rintangan Oleh Judy Aitken Injil juga pergi ke kamp pengungsi.

24 W A R I S A N A D V E N T

William Ward Simpson Oleh Glúder Quispe Dalam sebuah zaman sebelum

ada projektor, pertemuan penginjilannya memiliki efek khusus tersendiri.

22 R O H N U B U A T

Saatnya Agar Bersinar

26 P E R T A N Y A A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Apakah Mereka Nyata?

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Di Manakah Allah Ketika Kita Terluka?

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

March 2013

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

Modern

Abel Kirui, worldclass distance runner

WhyaProphet?

14 WilliamWard Simpson

24 GodWhere IsWhen We Hurt?

27

RUNS

www.adventistworld.org

03 - 2013

Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2 Adventist World | 03 - 2013

n Ketika dua orang tunawisma berjalan menuju Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Minlak di Uijeongbu, Korea, sekitar 13 km di sebelah utara Seoul, itu adalah awal dari sebuah pelayanan yang merintis jemaat khusus untuk tuna-wisma di kota yang berpenduduk 417.000 jiwa.

Para tunawisma pertama kali berkunjung pada empat tahun lalu. Mereka tampaknya tidak mandi dalam waktu yang cukup lama. Mereka berbau alko-hol dan aroma yang tidak menyenangkan lainnya. Jemaat awalnya menghin-dar dari para tamu, meskipun Alkitab mengajar “Kasihilah sesamamu manu-sia seperti dirimu sendiri.”

Tapi sekarang situasi berubah total. Anggota jemaat Minlak mengerti, me-ngasihi, dan peduli satu sama lain. Ada 17 baptisan melalui “Gereja Kasih” pa-da tahun 2012, 20 baptisan pada tahun 2011, dan 22 baptisan tahun sebelum itu. Anggota gereja mengatakan, “Penyebab [hasil] besar ini adalah Firman Tuhan, dan kasih dari para anggota gereja.”

Orang Advent di Minlak, yang kini memiliki 170 anggota di jemaat utama-nya, menjadi teman-teman untuk para tunawisma, sebagaimana mereka men-dengarkan cerita dari para tunawisma itu dan membantu mereka dengan cara yang nyata.

Para anggota jemaat juga merekomendasikan para tunawisma untuk pe-kerjaan, dan mempelajari Alkitab Faith For Today bersama mereka. Sedikit de-mi sedikit kehidupan mereka telah berubah. Semakin mereka mempelajari Al-kitab dengan pendeta, semakin mereka ingin dibaptis dan menjadi Kristen.

L A P O R A N S E D U N I A

D E P A R T E M E N T A L

Menyesuaikan Skala Kita

Orang Advent memulai

JEMAAT SETIA: Setiap hari Sabat lebih dari 50 orang menghadiri acara kebaktian “Gereja Kasih” di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Minlak di Uijeongbu, Korea. Kebanyakan dari mereka adalah para tunawisma, dan sisanya terdiri dari para relawan.

Di Korea,“Gereja Kasih”

bagi Tunawisma

NS

D

ph

ot

o

Adalah merupakan sifat dari umat sisa menganggap diri mereka kecil, kalah ba-

nyak, dan terpisah. Itulah arti umat sisa.Dan sementara 17 juta anggota Gereja Ma-

sehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia yang tentunya hanya sebagian kecil dari populasi global yang berjumlah 7 miliar orang, gerakan kita ini tidak lagi kecil di antara agama Kristen global.

Beberapa denominasi Kristen berbagi keter-kaitan internasional dalam iman, organisasi, dan misi sebagaimana yang gereja Advent laku-kan: Hampir tidak ada yang beroperasi di lebih dari 200 negara, seperti yang gereja Advent la-kukan. Sistem pendidikan dan kesehatan yang kita miliki adalah merupakan jaringan Protes-tan terbesar di antara jaringan lain yang sejenis-nya, menyentuh jutaan jiwa dengan pengajaran dan penyembuhan yang berpusat pada Kristus. Jutaan orang yang tidak terdaftar di mana pun sebagai anggota gereja yang dibaptis sudah me-nyerahkan diri mereka sendiri sebagai umat Gereja Advent Hari Ketujuh—mungkin mere-kalah “domba dari bilangan lain” yang Yesus katakan akan mendengar suara-Nya.

Maka seharusnya bukanlah hal yang me-ngejutkan kita apabila suatu saat kita menemu-kan bahwa umat Advent yang setia kini mulai muncul di posisi profil tinggi dalam seni, di media, di pemerintahan, dan dalam dunia olahraga. Yesus memiliki umat-Nya yang setia pada setiap jenis usaha yang jujur—bekerja un-tuk mempromosikan keadilan, memberi ma-kan anak-anak-Nya, menyanyikan pujian-Nya di atas pentas publik, dan menunjukkan dunia manfaat dari pola hidup Advent yang sehat.

Sampul majalah bulan ini mengenai Abel Kirui, pelari maraton Advent yang memenang-kan medali perak pada Olimpiade London 2012, yang merupakan salah satu ilustrasi dari puluhan cerita serupa yang dapat ditulis. Berta-han dengan sempurna—terus menerus sampai akhir pertandingan. Dan ketika hal itu selesai dilakukan dalam nama Yesus dan sebagai saksi untuk kerajaan-Nya, dunia menyaksikan.

Saat Anda membaca Adventist World edisi bulan ini, berdoalah bagi mereka yang Yesus panggil untuk berdiri di tengah-tengah masya-rakat—atau berlari melampauinya! Dalam hati setiap umat sisa yang setia berkobar sebuah ke-rinduan untuk memperluas kerajaan-Nya dan mempercepat kedatangan-Nya.

Dan siapakah yang tahu? Kisah mengagumkan selanjutnya mung-

kin saja adalah yang Roh Kudus sedang tulis melalui hidup Anda.

Bersambung ke halaman berikutnya

03 - 2013 | Adventist World 3

Mereka membawa teman-teman mereka ke gereja, yang menyebabkan berita gem-bira tersebar dari mulut ke mulut. Seka-rang jumlah anggota yang menghadiri gereja Kasih setiap minggunya adalah se-kitar 54 orang. Di antara mereka, banyak yang memutuskan untuk melupakan masa lalu mereka dan memulai sesuatu yang baru.

Tujuan dari gereja kasih lebih dari se-kadar memberikan makanan dan pakai-an, namun iman dan pendidikan adalah tujuan sebenarnya, membantu mereka untuk menjadi orang baru dalam masya-rakat Korea.

Young Hwa Lee, 58 tahun, seorang Ketua Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang bertanggung jawab atas ge-reja kasih, dalam mengelola kegiatan. Dia menuliskan nama-nama pengunjung dan mencatat kehadiran mereka di gereja. Ia memotret mereka dan mencatat rincian kehadiran mereka di semua acara, kon-tribusi mereka, latar belakang pendidik-an mereka, dan sebagainya. Perhatian dan cintanya merupakan salah satu ele-men utama keberhasilan dalam mengin-jili para tunawisma. Itulah mengapa orang-orang menghormati Lee.

Lee pernah sukses di bidang pema-saran sebelum ia kehilangan pekerjaan-nya. Pengalamannya sendiri membantu-nya lebih memahami dan membantu orang lain dalam kegagalan dan keputus-asaan mereka. Dia mengaku bahwa, “Ke-tika saya putus asa, saya hanya membaca Kerinduan Segala Zaman, dan akhirnya saya meninggalkan kondisi yang menge-rikan.”

Sekarang dia mengatakan kepada orang di gereja kasih, “Kami akan mem-bantu Anda, tanpa imbalan untuk diri kami sendiri, melalui cinta dan doa. Ber-diri oleh kasih karunia Allah dan merasa-kan kasih Yesus Kristus. Keberadaan kita sangat berharga bagi Yesus! “—Berita dari Divisi Asia-Pasifik Utara

Webster Pemimpin ADRA Australia

n Mark Webster, seorang warga Aus-tralia dengan sejumlah besar pengalam-an dalam bidang pengembangan masya-rakat dan kepemimpinan internasion-al, telah ditunjuk sebagai CEO Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Australia.

Webster mengisi posisi baru diting-galkan oleh Jonathan Duffy, yang telah mengambil alih kepemimpinan ADRA International.

“Jonathan telah menumbuhkan dan memperkuat ADRA Australia dalam se-jumlah cara selama masa jabatannya,” ka-ta Webster. “Visi saya adalah untuk me-nambah lebih banyak lagi pekerjaan yang dapat mengubah hidup di Australia dan di seluruh dunia, dan bagi gereja Advent untuk menyebarkan pekabaran dan terli-bat dalam isu-isu yang dihadapi oleh orang-orang yang berjuang dengan ke-miskinan dan ketidakadilan.

Sejak tahun 2011 Webster telah men-jabat sebagai Director of Program Effec-tiveness and Planning di ADRA Australia, sebelumnya ia menduduki beberapa po-sisi termasuk wakil ketua untuk program di ADRA International. Webster juga be-kerja di lapangan selama 10 tahun de-ngan kantor ADRA di Laos dan Nepal.

“Saya benar-benar percaya bahwa se-bagai orang Kristen, yang tinggal di nega-

ra maju, kita memiliki tanggung jawab untuk memperluas pelayanan Kristus melalui belas kasih kepada orang miskin,” kata Webster. “Ini adalah tantangan yang menarik untuk menjadi pemimpin dari sebuah organisasi yang mewujudkan visi ini.”

Ellen G. White Dihormati di Sao Paulo, BRAZIL

n Ellen G. White, seorang pendiri pe-rintis gerakan Advent, telah diabadikan di São Paulo, Brazil, sebagaimana gam-barnya bergabung dengan galeri potret di Universitas Terbuka Lingkungan dan Bu-daya Perdamaian (UMAPAZ), yang me-rupakan bagian dari Kota São Paulo.

Galeri tersebut memperingati mereka yang telah bekerja memberikan kontri-busi untuk kepentingan masyarakat, khususnya di bidang pembangunan yang berkesinambungan dan perdamaian, ser-ta keadilan sosial dan kesejahteraan. Di antara tokoh yang diperingati ada pula tokoh abolisi Brasil André Reboucas.

Pada tanggal 20 Desember 2012, upa-cara diadakan Municipal Scholl of Astro-physics di Taman Ibirapuera di Sao Pau-lo. Pada saat itu sejarah, misi, dan komit-

L A P O R A N S E D U N I A

GAMBAR PARA PENULIS: Gambar da-ri Ellen G. White, seorang perintis dan pendiri gerakan Advent, ditambahkan ke galeri reformator terkenal pada Universi-tas Terbuka dari Lingkungan dan Budaya Perdamaian di São Paulo, Brazil.

EKSEKUTIF BARU: Mark Webster, seorang pemimpin veteran Adven-tist Development dan Relief Agen-cy (ADRA), adalah pimpinan baru bagi cabang Australia.

AS

N

ph

ot

o

Re

co

RD

.N

et

.A

u

4 Adventist World | 03 - 2013

men dari prinsip-prinsip kesehatan Ellen White diperingati.

Dalam upacara tersebut, direktur dari National Centre of Memory di Brasil, seo-rang anggota gereja Advent bernama Re-nato Stencel, berbagi aspek biografi dan karya Ellen White. Dia mengatakan ba-nyak tulisan-tulisan White mengede-pankan prinsip-prinsip kesehatan.

Petugas medis kesehatan Kota São Paulo, Jorge Eduardo, mengidentifikasi-kan karya yang diterbitkan oleh penulis yang mempromosikan pembangunan yang berkesinambungan, budaya perda-maian, dan pelestarian kesehatan.

Masing-masing peserta pada upacara tersebut menerima salinan dari buku The Science of Healing, yang dicetak oleh Bra-sil Publishing House.—Dilaporkan oleh Rosemeire Lopes Braga dan Murilo Bernardo, Divisi Amerika Se-latan

Di Afrika Selatan, Gereja Advent Bangkit menentang Penganiayaan Terhadap Anak-anak

n Para pemimpin Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh Gereja Southern Afri-ca-Indian Ocean Division (SID) telah me-negaskan kembali kedudukan mereka terhadap penganiayaan anak-anak. Bu-si Khumalo, Direktur Pelayanan Pemu-da SID menambahkan “Kita harus me-nerapkan proses pemeriksaan ketat se-belum menunjuk karyawan atau relawan yang bekerja dengan anak-anak. Kita ti-dak boleh gagal dalam mengambil tin-dakan pencegahan yang tepat.“

Selama pertemuan akhir tahun 2012 gereja mengambil suara untuk memper-kuat posisi gereja dan mengirim pesan yang jelas bahwa Gereja Advent Hari Ke-tujuh tidak akan mentoleransi pengania-yaan anak, dan tidak akan “melindungi” mereka yang bersalah.

Goodwell Nthani, Bendahara SID, mengatakan, “Kita tidak harus menjaga

kerahasiaan ketika kita harus berbicara. Penganiayaan anak tidak boleh dianggap enteng. “

Direktur Bakti Wanita Advent Caro-line Chola menyatakan, “Kita harus mengubah sikap kita, menyadari kekeras-an itu nyata terjadi, dan melakukan sesu-atu tentang hal itu. Kita telah mengambil suara; tetapi kini saatnya untuk bertin-dak.”

Chola juga menyoroti end it now, su-atu kampanye global untuk meningkat-kan kesadaran dan membela untuk akhir kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia. Kampanye ini merupakan gabungan dari Adventist Development and Relief Agency (ADRA)—sebuah organisasi kemanusiaan—dan Departemen Bakti Wanita dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Dalam mengakhiri diskusi, Ketua Di-visi SID, Paul Ratsara mengatakan, “Kita

harus menjadi suara dari mereka yang tak bersuara. Kita sebagai pemimpin ha-rus membawa perubahan. “

Novo Tempo Resmikan Studio Milton Afonso

n Gereja Advent Hari Ketujuh di Ame-rika Selatan mengharapkan tiga kali li-pat hasil produksi di kantor pusat jaring-an Tempo Novo di Jacarei, negara bagian São Paulo, Brasil, sehubungan pada De-sember 2013 dibuka empat studio pro-duksi televisi baru dan fasilitas lainnya dalam sebuah gedung yang dinamai dari seorang pengusaha Advent di Brasil, Mil-ton Soldani Afonso.

Afonso, pendiri perusahaan asuransi kesehatan Golden Cross, merayakan hari ulang tahunnya yang kesembilan puluh satu pada tanggal 12 Desember 2012, ha-

L A P O R A N S E D U N I A

AS

N

ph

ot

oS

AS

N

ph

ot

o

SELAMAT: Ketua Divisi Amerika Selatan Erton Köhler memberikan plakat kepada Milton Afonso, pelindung komunikasi Advent di Brazil, atas kontribusinya dalam pela-yanan penyiaran milik gereja. Studio baru di Jaringan Novo Tempo di Jacarei, Nega-ra Bagian São Paulo, yang dinamai untuk menghormatinya

03 - 2013 | Adventist World 5

ri di mana studio tersebut didedikasikan. Dia turut menghadiri upacara tersebut.

Antonio Tostes, Direktur Umum No-vo Tempo, memuji Afonso “tidak hanya untuk dukungannya, tetapi juga atas pe-ngaruh dan contoh yang diberikannya.”

Hal yang sama dinyatakan, Erton Köhler, Ketua Divisi Amerika Selatan, su-atu perbedaan yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam masyarakat, mencatat dukungan Afonso di bidang pendidikan, komunikasi, pelatihan profesional, dan pembangunan gereja.

Menyebut Afonso sebagai “seorang yang dipakai Allah” Köhler mengatakan bahwa sementara kebanyakan dari peng-usaha berinvestasi untuk hal-hal yang da-pat menguntungkan dirinya sendiri, Afonso menemukan pilihan investasi ke-tiga: Pekerjaan Tuhan.

Upacara diakhiri dengan pemutaran film dokumenter Novo Tempo tentang kehidupan Afonso, menelusuri jalur ke-hidupannya dari seorang anak penjual permen di jalanan sampai ke tingkat ter-tinggi kesuksesan bisnis. Pada acara ter-sebut, Afonso hanya berkata: “Saya me-nempatkan diri di tangan Tuhan. Dialah yang melakukan pekerjaan! “—Dilaporkan oleh Lisandro Staut, Márcio Basso Gomes, dan Franciele Mota, Berita ASN.

Orang muda dari seluruh Pasifik Selatan diberikan tugas khusus untuk membagikan iman mereka

dan mengubah dunia mereka pada ma-lam terakhir dari enam hari kongres pe-muda yang disponsori oleh gereja Ad-vent Divisi Pasifik Selatan Divisi (SPD). Lebih dari 1.100 orang muda merespons panggilan untuk berkomitmen, memper-barui komitmen, dan memfokuskan kembali hidup mereka kepada Yesus dan misi-Nya pada malam Jumat, 5 Januari 2013, diikuti dengan hari ibadah, penye-rahan tugas khusus, dan perayaan.

“Panggilan khusus untuk ditugaskan adalah acara puncak, yang turut melibat-kan semua pimpinan kita dan orang-orang muda dalam misi gereja untuk mengubah dunia,” kata Nick Kross, di-rektur pelayanan pemuda SPD. “Begitu banyak orang muda mengungkapkan ra-sa terima kasih dan kegembiraan mereka atas apa yang mereka alami dan bersatu di sini. Dan hal ini sangat menggembira-kan kami sebagai pemimpin. “

Kongres pemuda yang berlangsung setiap delapan tahun ini menarik perha-tian orang-orang muda dan para pemim-pin dari 14 negara untuk datang ke Wat-son Park Convention Centre mulai tanggal 1 hingga 6 Januari 2013. Dalam kongres ini tampak para delegasi menghabiskan waktu dalam acara-acara ibadah, loka-karya, kegiatan pelayanan, dan acara so-sial.

Sam Leonor, chaplain dari La Sierra University California, adalah pembicara utama pada konferensi. Dia menantang para peserta kongres agar tidak hanya menjadi murid Yesus, tetapi juga menjadi rasul. “Saya berharap orang muda ini akan melihat kondisi tempat di mana mereka tinggal sebagai tempat di mana Allah telah menempatkan mereka untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang be-sar,” katanya. “Saya juga berharap mereka akan melihat bahwa ketika kita beribadah dan bertindak bersama-sama, kita dapat mengubah dunia.”

“Acara ini telah menjadi “potongan besar” dari gereja,” tambahnya. “Kami memiliki berbagai jenis begitu banyak orang dan budaya yang hadir, dan saya pikir tentunya ada sesuatu hal yang suci tentang itu. Adalah baik untuk orang-orang muda untuk melihat sekelilingnya dan melihat apa arti gereja yang sebenar-nya. Tinggal bersama-sama selama se-minggu sebagai suatu gereja haruslah memperkuat. “

Seribu lima ratus peserta kongres kembali bekerja sama pada sore hari ter-akhir kongres -- menuliskan seluruh Al-kitab dengan tangan mereka dalam wak-tu sekitar dua jam, di mana halaman de-mi halaman akan diikat menjadi satu se-bagai peringatan atas kongres. “Para pe-serta sungguh-sunguh menghayati acara ini, dan ini merupakan prestasi besar da-ri kongres ini,” kata Kross. “Kami memi-

L A P O R A N S E D U N I A

Pengubah DuniaLebih dari 1100 peserta ditugaskan untuk membagi kan iman, mengubah dunia

Oleh Nathan Brown, melaporkan dari Brisbane, Queensland, Australia

Kongres Pemuda Advent Pasifik Selatan

Tantangan Para

Ekshibisi: Tembok berbagai foto per-ingatan akan kehidupan dan peker-jaan Dr. Afonso.

AS

N

ph

ot

o

6 Adventist World | 03 - 2013

liki fokus pada Firman Tuhan, dan ini adalah cara untuk menekankannya dan membuat kami semua terlibat.”

Bersama dengan panggilan tugas khusus, barisan melawan kelaparan ada-lah bagian yang disorot dalam kongres. Mengikuti khotbah berdasarkan Amos 5:24 dari Joanna Darby, pada acara ini tampak barisan peserta kongres berbaju biru yang membanjiri pusat Kota Bris-bane, berbaris dari King George Square ke City Botanic Gardens pada 3 Januari un-tuk menyerukan pentingnya tindakan yang lebih besar dalam memerangi dunia kelaparan.

“Ini sangatlah penting bahwa kita bi-sa mendapatkan jumlah orang muda yang besar untuk berbicara tentang sesu-atu yang lebih dari sekadar diri mereka sendiri,” kata Kross. “Ini adalah tentang berpikir menjadi kontributor dan pela-yan bagi orang lain, daripada sekadar konsumen belaka.”

Para delegasi juga melakukan “pover-ty lunch“ untuk saling mengenal dengan mereka yang kelaparan, dan mengum-pulkan $10.000 untuk pekerjaan Adven-tist Development and Relief Agency (ADRA) dalam memerangi kelaparan de-ngan berpantang kepada makanan yang biasa mereka makan. Mereka menyerah-kan cek ini kepada Jonathan Duffy, Presi-den ADRA International, bersama de-ngan petisi foto yang mengukuhkan hasil karya dari ADRA.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh peserta kongres menyadarkan ke-nyataan akan kelaparan di dunia kita – sekalipun di sebuah kota seperti Bris-bane. Mereka berterima kasih kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk memperhatikan mereka yang membu-tuhkan bantuan, dan yang terpanggil un-tuk bergabung dalam pekerjaan yang te-rus menerus dan mendesak untuk meng-akhiri kelaparan di dunia.“

Orang Advent telah kehilangan suara di muka publik, dan kita perlu bersiap untuk masuk kembali arena publik un-tuk berbicara tentang hal-hal yang kita yakini, kata Kross. “Mikha 6:8 meringkas apa yang Tuhan ingin kita lakukan, dan ini adalah salah satu cara untuk menem-patkan ayat ini ke dalam tindakan.”

“Sangatlah menarik saat melihat orang muda benar-benar ingin membuat perubahan di dunia, dan saya terdorong oleh kemurnian keinginan mereka,” tam-bah Duffy ADRA itu. “Kita belum me-mahami kekuatan suara yang bisa kita miliki di dunia. Sebenarnya menyerukan untuk suatu perubahan adalah suatu hal yang sangat kuat. Tapi ini juga demons-trasi yang signifikan dari apa yang dapat dilakukan. Dengan membuat perubahan kecil seperti mengorbankan satu kali ma-kan, suatu perubahan yang signifikan terjadi ketika kita bekerja sama. “

Beberapa kelompok orang-orang muda dari kongres ini juga bekerja di

pinggiran utara Brisbane untuk mengum-pulkan lebih dari 3.500 kaleng makanan yang akan digunakan dalam pelayanan ADRA di seluruh kota. “Adalah waktu yang kritis dalam tahun ini bagi lembaga-lemba-ga yang bekerja membantu individu dan keluarga, namun dengan apa yang telah di-lakukan membuat kita berhasil melalui ma-sa-masa sulit,” kata Matthew Siliga, koordi-nator pelayanan masyarakat untuk kongres. “Jadi sebagai pengunjung ke kota ini, kami berharap dapat memberikan makanan ke-pada ribuan warga Brisbane dengan me-ngumpulkan sumbangan dari masyarakat setempat dan memberikan ke lembaga-lembaga setempat.”

Dengan pengawalan polisi, barisan yang dibuat peserta kongres menghentikan ke-macetan lalu lintas kota dan menimbulkan banyak percakapan dengan orang yang le-wat tentang siapa kelompok ini dan apa yang mereka lakukan. “Pada satu langkah saya berhenti dan kembali menatap barisan kami, dan melihat garis di belakang yang membentang hampir 1 kilometer dengan spanduk dan semua orang muda, saya me-rasa bangga pada orang muda kita dan apa yang mereka lakukan,” kata Kross.

Dibalik acara yang sukses dan banyak-nya respons positif, ia mengatakan bahwa banyak prestasi penting dari kongres yang belum terlihat. “Sulit untuk mengukur atau menerangkan inspirasi, sehingga hasil nya-ta dari kongres ini belum tentu apa yang ki-ta lihat di sini, tetapi akan terlihat dalam hal-hal kecil dan besar yang akan terjadi di banyak tempat di seluruh Pasifik Selatan,” katanya. “Kami telah memperkuat orang muda, dan kami akan terus mendukung mereka dalam keterlibatan mereka dalam misi gereja di dunia kita.” n

L A P O R A N S E D U N I A

ph

ot

oS

b

y

be

N

be

AD

eN

/S

pD

Lebih dari 1100 peserta ditugaskan untuk membagi kan iman, mengubah dunia

Kiri: PARA PENGUBAH DUNIA: Tanda pada Kongres Pemuda 2013 di Divisi Pasifik Sela-tan memotivasi para pemuda Advent untuk bekerja demi kebaikan di dunia sekitar me-reka. Sisipan: KATA SEMPURNA: Para dele-gasi kongres mendemonstrasikan komitmen mereka akan Firman Allah melalui menulis tangan seluruh isi Alkitab pada sore terakhir kongres tersebut.

Kongres Pemuda Advent Pasifik Selatan

03 - 2013 | Adventist World 7

Menurut sebuah anekdot terke-nal, jika Anda melempar katak ke dalam panci air mendidih,

ia akan melompat keluar. Tetapi jika An-da menempatkan katak ke dalam ketel air hangat dan perlahan-lahan menjadi pa-nas, tubuh katak akan beradaptasi de-ngan perubahan di sekitarnya dengan menyesuaikan suhu tubuhnya. Tidak sampai katak yang direbus hampir mati baru ia akan menyadari bahwa ia berada dalam air yang sangat panas.

Meskipun sering digunakan sekarang dalam konteks bisnis, politik, lingkung-an, dan arena lainnya, kisah ini telah di-terapkan gereja pada waktu yang cukup lama, di mana ia memiliki makna khusus bagaimana orang percaya berhubungan dengan peristiwa akhir zaman.

Jika Anda seorang Advent seumur hi-dup, seperti saya, Anda tidak ragu men-dengar tentang “masa kesukaran, seperti yang belum pernah terjadi” (Daniel 12:1) yang terjadi sebelum kedatangan Yesus. Mungkin sebagai seorang anak kecil An-da memiliki mimpi buruk tentang masa ini, dan sebagai orang dewasa Anda akan bertanya-tanya tentang bagaimana Anda akan bertahan.

Tapi tampaknya sebagai sebuah gere-ja, dan sebagai seorang individu, kita me-rasa mudah untuk membuang pikiran tentang penganiayaan akhir zaman di mana kita tetap sibuk melakukan hal-hal yang kita lakukan setiap hari, setiap minggu, setiap tahun. Sebagaimana mu-sim datang dan pergi, kita bersama de-ngan seluruh dunia, melalui tahap-tahap kehidupan sampai waktunya kita akan beristirahat dalam kubur sampai Yesus datang membangunkan kita.

Saatnya untuk BangunSaya percaya bahwa Yesus ingin mem-

bangunkan kita dari tidur rohani kita. Dia menyadari bahwa sekarang adalah waktu untuk mempersiapkan apa yang terbentang sebelum kita. Harus ada suatu kebangkitan yang sangat besar dalam khotbah Advent mengenai eskatologi dan kejadian di akhir zaman, tanpa sensasi, dan tanpa mencari konspirasi di bawah setiap batu.

Apakah kita masih percaya bahwa “masa kesukaran, seperti yang belum pernah terjadi’ akan segera datang kepa-da kita, dan kita akan membutuhkan

P A N O R A M A S E D U N I A

pengalaman yang tidak kita miliki seka-rang, di mana banyak orang yang terlalu malas untuk mendapatkannya” (The Great Controversy, hlm. 622)?

Kita sebagai umat Advent tidak pu-nya pilihan lain selain untuk melihat ke-pada puncak dari gerakan ini. Jika kita cenderung berpikir bahwa gereja ini ha-nya sebagai “komunitas iman,” satu dari sekian banyak, maka kita pasti akan me-remehkan masa depan yang dahsyat. Di sisi lain, jika kita memahami bahwa ge-rakan ini adalah penggenapan Wahyu 12, 14, dan 18, kita akan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai mandat kita untuk kembali kepada ibadah yang benar kepada Allah. Kita juga akan semakin je-las mengerti bahwa penganiayaan terjadi ketika penyembahan Allah yang benar berhadapan dengan pemahaman yang keliru mengenai kebenaran.

Kita Tidak dapat Mengabaikannya

Sebagian orang percaya bahwa kita sebaiknya tidak berbicara tentang hal ak-hir zaman seperti halnya topik “masa ke-sukaran” dan peristiwa lain yang menga-rah pada kedatangan kedua kali karena hal ini dapat menimbulkan ketakutan di antara orang percaya dan dapat memba-wa pada suatu masa kesesakan sebelum waktunya. Tapi peristiwa yang dahsyat ini menekankan mengapa begitu penting bagi kita untuk memiliki pengharapan bahwa Yesus segera kembali.

Meskipun tidak sehat untuk terpaku pada masa-masa terakhir sehingga kita menjadi cemas atau lumpuh dengan rasa takut, kita tidak bisa mengabaikan hal ini. Alkitab menegaskan bahwa pengani-ayaan akhir zaman tidak dapat dihindari, tapi kita tidak perlu takut, karena Allah yang telah melindungi dan berjalan di si-

Oleh Ted N. C. Wilson

KatakBerjemur di bawah kehangatan

Sindrom

p h o t o S b y R o b e R t o V A l D é S / S A N j A G j e N e R o8 Adventist World | 03 - 2013

si jutaan orang Kristen yang dianiaya ka-rena iman mereka, juga akan berjalan di samping kita. Saat ini kita tidak tahu se-perti apakah kekuatan supranatural yang akan diberikan kepada kita nanti, tetapi kita tahu bahwa Allah telah berjanji un-tuk selalu bersama kita. Dia tidak akan memberikan kepada kita lebih dari yang kita bisa tanggung (lihat Ibr. 13:5, 1 Kor. 10:13).

Bersiap SekarangUmat percaya pada akhir zaman ha-

rus mengerti apa yang Alkitab katakan mengenai akhir zaman, dan kita perlu mempersiapkan diri kita setiap hari, me-ngetahui bahwa suatu hari kita akan menghadapi penganiayaan yang nyata. Setiap hari adalah kesempatan untuk membangun iman kita di dalam Tuhan. Dan jika kita membiarkan Dia melaku-kannya, Ia akan melatih kita untuk mem-percayai-Nya lebih dalam lagi.

Kita telah mendengar, “Mereka yang berlatih tetapi memiliki sedikit iman se-dang berada dalam bahaya terbesar jatuh di bawah kekuasaan delusi Setan dan de-kret yang memaksa hati nurani. Bahkan jika mereka tahan ujian mereka akan ja-tuh ke dalam kesusahan dan penderitaan yang lebih dalam lagi pada masa kesukar-an, karena mereka tidak pernah membu-at suatu kebiasaan untuk percaya pada Tuhan....”

“Sekaranglah saatnya kita harus membiasakan diri dengan Allah dengan cara membuktikan janji-janji-Nya“ (idem).

Selamat Dalam Tangan TuhanSaya percaya bahwa fokus utama dari

pertentangan besar ini adalah belajar un-tuk meletakkan keselamatan kita dalam tangan Tuhan, menyadari bahwa apa pun yang kita hadapi, kita tidak akan di-minta untuk menghadapi sesuatu lebih dari apa yang kita dapat alami melalui kuasa-Nya (lihat Filipi 4:13.). Jangan khawatir tentang apa pun (ayat 6), tetapi berbahagialah karena kita hidup dalam masa di mana kita akan melihat kesim-pulan dari skenario besar yang ditunjuk-kan kepada kita melalui kitab Daniel dan Wahyu.

Ini akan sangat menarik! Berdoalah untuk visi jangka panjang, kemampuan untuk melihat yang lebih hanya di sini dan sekarang, dan memusatkan perhati-

an pada nilai-nilai yang benar dan kekal.Kita tahu Iblis tidak akan berhenti

bekerja sementara setiap orang percaya tetap setia kepada Yesus. Ia akan melaku-kan segala sesuatu yang dapat dia laku-kan untuk membuat kita terganggu de-ngan di sini dan sekarang, memfokuskan diri hanya pada pengharapan sementara dunia ini. Dia akan mencoba untuk me-ninabobokan kita ke dalam rasa aman yang palsu, bertekad untuk meruntuh-kan setiap kesiagaan kebenaran masa ki-ni, beberapa indikasi bahwa pemerintah yang diusulkannya pada akhirnya akan kalah. Permainannya adalah kebingung-an—Babel, jika Anda mau—dan ia ung-gul dalam hal itu. Jika Setan dapat mem-bingungkan umat Advent untuk percaya bahwa tidak akan ada penganiayaan, maka ia akan menghancurkan kebutuh-an untuk mempersiapkannya.

Mereka yang menolak keabsahan Roh Nubuat karena mereka tidak dapat meli-hat skenario itu digenapi, akan menemu-kan bahwa penglihatan masa depan itu memang benar-benar akurat. Kita tidak boleh bingung dengan ketenangan sing-kat dalam penganiayaan aktif umat beri-man: Bahkan angin topan memiliki “ma-ta” damai!

Perubahan Hidup yang InstanHidup bisa berubah dalam sekejap.

Kita menyadari bahwa bencana alam se-perti halnya angin topan, banjir, kebakar-an, gempa bumi mempengaruhi kehi-dupan kita secara instan. Begitu pula hal-nya dengan kekuatan manusia.

Saya teringat akan saudara-saudara kita di Togo yang telah keliru di penjara selama satu tahun ini. Pada tanggal 15 Maret 2012, Pastor Antonio Monteiro pulang ke rumah dari memberikan pela-jaran Alkitab, dan bertemu dengan petu-gas polisi di pintu rumahnya yang me-nunggu untuk membawanya ke penjara. Pendeta itu ditelanjangi dan dilemparkan ke dalam kurungan isolasi selama dua minggu sebelum ia diberi sesuatu untuk dipakai. Bruno Amah, seorang anggota gereja yang aktif, juga turut dituduh dan dipenjarakan.

Tidak ada bukti untuk mempersalah-kan mereka, dan hampir semua orang mengakui bahwa mereka harus dibebas-kan. Mereka ditangkap atas tuduhan pal-su yang benar-benar tidak ada hubung-annya dengan mereka. Ketika saya berte-mu dengan mereka November lalu, me-

reka memberi kesaksian mengharukan tentang pekerjaan dan kesaksian bahwa Tuhan telah memungkinkan mereka un-tuk membagikan iman mereka kepada tahanan lainnya.

Allah memiliki waktu-Nya yang tepat untuk melepaskan mereka, dan mereka percaya bahwa Allah memiliki pekerjaan untuk mereka lakukan saat mereka bera-da di penjara. Mereka membaca Alkitab mereka, berdoa, bernyanyi, memberi konseling, dan belajar dengan orang lain, bersaksi bagi Tuhan, membawa damai ke penjara, dan berdiri seperti “Yusuf za-man modern” di penjara, dalam kondisi yang sangat sulit. Mereka mengatakan kepada saya bahwa para tahanan lain me-ngatakan bahwa sejak kedua saudara kita ini masuk penjara, para tahanan tidak la-gi sering berkelahi. Kita berdoa bagi me-reka di penjara, serta untuk tahanan lain-nya.

Saat saya terbang pulang dalam kebe-basan, saya tidak bisa melupakan kedua saudara kita yang mulia ini, para istri mereka, dan keluarga mereka. Kita tahu dari Kristus sendiri bahwa umat percaya yang berada dalam kebenaran akan diha-dapkan pada berbagai tuduhan palsu (li-hat Matius 5:11, 12; Juga 1 Petrus 4:12, 13). Kita akan ditempatkan pada keadaan yang sangat tidak biasa dalam rangka un-tuk membawa kebenaran kepada mereka yang belum pernah mendengarnya. Apa-kah kita hidup atau mati, kita adalah mi-lik Tuhan (lihat Roma. 14:8).

Adalah sangat mudah dalam keadaan yang relatif damai dan masa kemakmur-an untuk menjadi seperti yang pepatah katakan katak dalam ketel, menikmati kehangatan dari lingkungan kita, tanpa menyadari bahwa panas yang perlahan tapi pasti sedang muncul.

Meskipun kita melihat banyak keke-jaman alam dan manusia, hidup terus berlangsung, memberikan sebuah ilusi bahwa “segala sesuatu berlangsung seba-gaimana sejak awalnya” (2 Petrus 3:4).

Nubuatan Alkitab Mengatakan Kebenaran

Tapi kita sebagai umat Advent tahu lebih baik. Nubuatan membuka mata ki-ta dan mengatakan kebenaran, di mana Kitab Daniel dan Wahyu menarik kem-bali tirai, mengungkapkan apa yang telah terjadi di masa lalu dan apa yang akan se-gera terjadi di masa depan. “Hal-hal ra-hasia milik Tuhan Allah kita, tetapi hal-

03 - 2013 | Adventist World 9

hal yang diungkapkan adalah milik kita dan milik anak-anak kita selamanya” (Ulangan 29:29).

Kita harus tahu siapa diri kita, dan di mana kita berada pada spektrum peristi-wa akhir zaman. Dalam metafora mimpi besar Daniel 2, kita ditunjuk di ujung ja-ri-jari kaki patung! Saya menyarankan ji-ka Anda belum melakukannya, untuk kembali kepada keyakinan dan pema-haman nubuatan Alkitab. Kebebasan yang kita nikmati sekarang tidak akan bertahan selamanya: Iblis dan mereka yang melakukan penawaran akan melihat itu. Hanya mereka yang dengan benar berdasarkan pada Alkitab dan Roh Nu-buat dan memiliki hubungan iman de-ngan Kristus akan memahami dengan je-las masa di mana kita hidup.

Kabar BaikJika Anda belum melakukannya, saya

mengimbau Anda untuk memperkuat hubungan pribadi Anda dengan Tuhan mulai hari ini. Hanya melalui hubungan dengan Yesus akan Anda akan sanggup menghadapi tantangan masa depan. Ti-dak semua orang akan memiliki penga-laman yang sama, tetapi semua akan di-panggil untuk bersaksi karena iman me-reka.

Kita tidak perlu menunggu sampai masa kesukaran untuk membagikan iman kita. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membangun persahabatan dengan tetangga kita, rekan kerja kita, dan orang lain dalam hidup kita yang be-lum menyadari akan apa yang terjadi nanti. Berbagi dengan mereka buku The Great Controversy, atau edisi yang lebih kecil, The Great Hope. Berdoalah untuk tuntunan Roh Kudus. Berbagi dengan mereka berapa buku yang bermakna un-tuk Anda. Kesaksian Anda sekarang akan mempersiapkan Anda dan mereka untuk hari-hari penuh tantangan seperti yang dikatakan Alkitab berada pada cakrawala yang dekat. n

P A N O R A M A S E D U N I A

Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference.

Kisah Sebuah Sekolah One-DaySekolah Advent di Curaçao rusak dan kosong, dihancurkan oleh tornado

pada tahun 2008, kini hanya digunakan sebagai titik “drop-off” bagi keluarga yang tinggal terlalu jauh dari sekolah “pengganti/sementara.”

Banyak dari orangtua, jenuh dengan mendapati anak-anak mereka keluar dari tempat tidur pada pukul 5 pagi, agar orangtua dapat mengantar mereka ke sekolah yang lama dan menunggu bus bersubsidi milik pemerintah membawa mereka ke sekolah yang sementara. Mereka sudah menyerah.

“Kami tidak akan melakukan hal ini lagi,” kata mereka. “Jika Anda tidak membangun sebuah sekolah dekat dengan rumah kami, maka anak-anak kami akan pergi ke sekolah umum.”

Lalu pemerintah pun bahkan bergabung dengan irama malapetaka itu: “Mulai tanggal 1 Januari, tidak akan ada layanan bus bersubsidi pemerintah untuk anak sekolah.”

Orangtua marah ditambah anak-anak kelelahan ditambah absennya pemerintah sama dengan sebuah sekolah darurat!

Para pemimpin gereja Curaçao menghubungi Ketua Divisi Inter-Amerika dan meminta bantuan, tepatnya bantuan langsung. “Kami membutuhkan sebuah sekolah sementara,” kata mereka, “untuk menggantikan sekolah sementara/pengganti kami, atau tidak akan ada lagi sekolah Advent di Curaçao.

Ketua Divisi menghubungi Maranatha Volunteers International dan meminta Kampus Darurat One-Day School sementara untuk Curaçao.

Adalah suatu keajaiban bahwa pemerintah memberi mereka area.Adalah suatu keajaiban bahwa tersedia baja untuk 12 ruang kelas.Adalah suatu keajaiban bahwa pemerintah memberikan izin bangunan

untuk sekolah.Adalah suatu keajaiban di mana Allah mengutus para relawan Maranatha

yang tepat dan pada waktu yang tepat.Pada Januari 2013, orangtua dapat mengabaikan sekolah tua dan

membawa anak-anak mereka langsung ke Sekolah Dasar Advent Rood Noordenhaal yang baru di Curaçao. Itulah keajaiban yang lebih besar!

Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Kisah-kisah ini datang kepada Anda setiap bulan dari juru cerita Maranatha, Dick Duerksen.

Di

ck

D

ue

Rk

Se

N

D i c k D u e R k S e N

SebuahOne -Day Church

Keajaiban Besar

SEBELUM DAN SESUDAH: Sekolah Rood Noordenhaal yang tua(sisip), dan kampus yang baru yang disediakan dengan dukungan Maranatha Volunteers International.

10 Adventist World | 03 - 2013

Saya telah mendengar tentang penyakit baru di beberapa bagian Afrika yang di-sebut “demam dengue.” Bisakah Anda jelaskan lebih lanjut tentang ini?

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan nyamuk yang disebut

“flavivirus.” Ada empat anggota dari ke-luarga virus ini, dan virus ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk lain yang disebut Aedes albopictus juga dapat membawa virus. Di daerah berhutan pe-nyakit ini menyebar di antara primata, tetapi dengan semakin padatnya populasi kota, penyebaran antara manusia pun mendominasi.

Dengan banyaknya perjalanan yang dilakukan oleh orang, telah memungkin-kan orang yang terinfeksi untuk bergerak lebih cepat. Selain itu, perdagangan dan perjalanan telah memperluas lokasi nya-muk Aedes aegypti. Perdagangan ban be-kas yang mungkin memiliki telur dan larva nyamuk di dalamnya, ditambah oleh urbanisasi yang cepat di Asia, telah secara dramatis meningkatkan potensi penyebaran penyakit. Ini dikemukakan berdasarkan data dari Organisasi Kese-hatan Dunia dan Pusat Pengendalian Pe-nyakit bahwa Amerika Serikat Selatan, Inter-Amerika, dan sebagian besar wila-yah Amazon di Amerika Selatan, serta daerah-daerah tropis di seluruh Afrika, sebagian India, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Australia Timur Laut berisiko demam berdarah. Epidemi terbaru di Afrika menarik perhatian ter-hadap penyakit ini.

Bagi sebagian besar orang, demam berdarah mirip seperti penyakit “flu.” De-mam, malaise, sakit dan nyeri, pusing,

mungkin sebagian mengalami muntah dan hampir semuanya mengalami ruam ringan. Bagaimanapun, demam berdarah yang parah dapat mengancam kehidup-an. Virus ini dapat terikat dengan lapisan dalam pembuluh kapiler yang kecil dan menyebabkan lapisan itu bocor deras. Trombosit dapat menurun dalam jumlah yang banyak, protein hilang dari darah, dan shock dapat terjadi sebagai akibatnya. Gangguan pernapasan dapat terjadi apa-bila kantong udara dibanjiri oleh cairan darah, dan perdarahan dapat bertambah parah.

Pola yang biasa adalah inkubasi seki-tar tiga sampai tujuh hari, dua sampai ti-ga hari dari gejala ringan, tiga sampai empat hari dari gejala yang lebih parah, dan kemudian tambahan tiga hari untuk pulih.

Masyarakat yang tinggal di daerah endemis berisiko, kecuali mereka yang sebelumnya terinfeksi dengan keempat jenis virus ini. Karena seringnya melaku-kan perjalanan, orang yang baru saja kembali dari daerah endemis adalah beri-siko dan harus dianggap berpotensi ter-infeksi jika timbul gejala-gejalanya.

Pengujian terhadap virus, struktur protein virus, atau respons antibodi ter-hadap virus digunakan dalam membuat diagnosis.

Saat ini, belum ada obat yang terbuk-ti berhasil membunuh virus ini.

Telah terbukti adalah sulit mengha-silkan vaksin untuk melawan demam berdarah, meskipun ada vaksin yang se-dang diuji coba pada saat ini. Upaya un-tuk mengurangi jumlah nyamuk juga te-lah menunjukkan sedikit keberhasilan. Kaleng bekas, ban bekas, botol plastik be-kas, dan bahkan beberapa tanaman se-

perti sisal dapat menahan kantong air di mana nyamuk bertelur. Membersihkan sampah di sekitar rumah atau kota ada-lah kunci untuk mengendalikan jumlah nyamuk di daerah perkotaan.

Beberapa pendekatan baru sedang di-uji. “Nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetik mensterilkan nyamuk bet-ina liar, sehingga mengurangi produksi telur dan banyaknya populasi generasi berikutnya,” sedang diteliti suatu sarana potensial yang dapat memutuskan siklus reproduksi nyamuk.*

Sebuah bakteri yang disebut Wolba-chia telah digunakan untuk menginfeksi nyamuk Aedes aegypti, dan tampaknya dapat melindungi nyamuk dari infeksi virus dengue. Hal ini memungkinkan adanya penyebaran alami di antara nya-muk dan menginduksi kelompok yang lebih tahan nyamuk.

Saat ini cara perlindungan terbaik adalah untuk membatasi serangan nya-muk dan risiko digigit nyamuk. Kelambu yang diresapi permetrin dan dinding yang dilapisi insektisida mengurangi kelang-sungan hidup nyamuk di dalam rumah. Mengencangkan jaring jendela, mema-sang pintu dengan baik, dan penggunaan penolak serangga ketika berada di zona nyamuk, semua ini sangatlah penting.

Seperti halnya dalam banyak situasi, pencegahan sangat penting—terutama saat belum ditemukan obatnya. n

* Cameron P. Simmons et al., “Dengue,” New England Journal of Medicine 366 (2012): 1423-1432.

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direk-tur Departemen Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli cardiologi nuklir, adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

p h o t o b y l o R e N z o G o N z á l e z

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

DemamBerdarah

03 - 2013 | Adventist World 11

R E N U N G A N

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap ta-ngis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah ber-lalu” (Wahyu 21:3, 4).

Kerinduan saya agar Tuhan beralih ke suatu lingkungan, membuat rumah-Nya dengan laki-laki dan perempuan, yang bertumbuh lebih kuat dengan setiap wajah yang di-

basahi air mata. Gambaran yang saya bagikan hanyalah sebagi-an kecil dari mereka yang menambah kerinduan saya.

Gambar Air MataSeorang anak yang kelaparan, tatapannya kosong, merana

karena kurangnya makanan. Tubuhnya yang kekurangan cairan tergeletak kurang bergerak. Setetes air mata membasahi kelopak matanya. Air mata ibunya mengalir deras. Kehidupan surut. Harapan memudar.

Air mata seorang ibu menetes pada selimut merah muda yang melilit bayi tak bernyawa itu. Tampaknya tidak ada akhir untuk tangisannya. Kematian misterius telah mengambil malai-kat kecilnya. Ketika ia mencari alasan, ia berbicara melalui ta-ngisannya. Air matanya tidak mereda.

Seorang ayah membanting kemudinya pickup-nya saat ia mengeluarkankan isak tangis dan rintihan yang mendalam. Se-saat sebelum hakim menjatuhkan hukuman terhadap anaknya untuk hidup tanpa pembebasan bersyarat. Dia menangisi anak-nya dan impian yang hancur.

Seorang suami dari seorang wanita berusia 60 tahun duduk di samping tempat tidur kekasihnya yang sedang sekarat. Tidak terdengar suara tangisan, hanya air mata mengalir di pipinya yang keriput. Ketika akhirnya sang istri menghembuskan na-pasnya yang terakhir, teriakan keras menggelegar dari dalam di-rinya

Seorang anak berusia 7 tahun duduk di kursi belakang mo-bil pekerja sosial. Dia dibawa dari rumah di mana dia dianiaya dan sekarang pergi ke suatu tempat yang tidak dia tidak keta-hui. Seorang diri, terabaikan, gemetar, dan takut, ia tidak dapat menyembunyikan air matanya.

Terlihat air mata menggenang di mata seorang petugas yang menghitung barang belanjaan saya. Dia bercerita bahwa perni-kahannya akan segera berakhir. Saya tidak bertanya mengapa. Saya hanya mempersilakannya untuk menangis.

Lubang neraka perang berputar kembali dalam pikiran seo-rang veteran. Dia tidak bisa berbagi kengerian dengan keluarga. Air mata membasahi bantalnya di waktu malam. Air mata ter-kunci di dalam pada waktu siang hari.

Beberapa tahun setelah pembunuhan yang tidak masuk akal terjadi, liburan keluarga tidak diadakan karena keinginan untuk memiliki sebuah keluarga yang lengkap. Air mata masih segar.

Sepasang suami istri saling berpegangan tangan satu sama lain saat mereka menyaksikan rumah mereka hangus menjadi abu. Kenang-kenangan akan kehidupan mereka bersama le-

Keinginan untuk

Oleh Larry Yeagley

pulang

Air Mata

12 Adventist World | 03 - 2013

nyap. Dengan isak tangis mereka bertanya apa yang akan mere-ka lakukan sekarang.

Sebuah tabrakan menghabisi hidup anak tertuanya. Seka-rang, setahun setelah itu, putra bungsunya mengakhiri hidup-nya sendiri. Di usianya yang ke 86 ia mengatakan kepada saya dia sedang mencoba untuk mengendalikan, tetapi air mata ber-cucuran di matanya yang sudah tua mengatakan sudah waktu-nya agar Tuhan bergerak ke dalam lingkungan, mendirikan rumah-Nya dengan laki-laki dan perempuan.

Seorang ibu di Meksiko meminta saya untuk melaksanakan upacara pemakaman kematian anaknya yang baru lahir. Keluar-ga dan saya berkumpul di dalam kamar di sebuah rumah sakit. Saat saya membagikan kata-kata penghiburan dia menatap ke langit-langit. Matanya berkaca-kaca. Saya ingin menghapus air matanya, namun tidak ada tisu yang dapat ditemukan di dalam

ruangan. Saya tahu bahwa menangis merupakan cara yang se-hat dalam menguatkan hati yang sakit, tapi saya juga mema-hami bahwa ada nilai terapeutik dalam memahami perasaan orang lain yaitu dengan menyeka air matanya. Saya sangat me-ngerti perasaan seperti itu secara pribadi ketika saya menjadi seorang pasien rumah sakit.

Penghapus Air MataTingkat ketakutan saya telah melambung tinggi karena saya

khawatir tentang hasil operasi di pagi hari. Seorang pendeta yang telah berusia lanjut memasuki ruangan saya. Dia tertawa dan menghentikan ketakutan saya. Ketika dia pergi, saya me-minta kepada kepala perawat untuk mengirim seorang suster untuk melihat saya. Dia mendekatkan kursi ke kepala tempat ti-dur saya, memegang tangan saya, dan mengundang saya untuk membagikan perasaan saya. Air mata yang telah saya simpan begitu rapi datang bergulir di pipi saya. Di situlah suster yang saleh itu menyeka tisu ke wajah saya.

Saya sadar bahwa sebagai manusia kita tidak dapat mem-bendung air mata. Air mata sudah menjadi bagian dari dunia kita yang rusak. Namun demikian, tetap ada sesuatu yang bisa kita lakukan. Sampai Tuhan berpindah ke suatu lingkungan, ki-ta bisa menjadi penghapus air mata. Penghapus air mata bagi Yesus. Merupakan misi kita!

Rasul Paulus meletakkannya tepat sasaran: “Terpujilah Al-lah... sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam macam-macam penderitaan de-ngan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah“(2 Kor.

1:3, 4).Menghapus air mata dan menghibur para korban tidak selama-

nya diartikan menghapus secara fisik. Sekali lagi, saya teringat keti-ka saya mengunjungi Jennifer. Selama 19 tahun ia menyusui anak lelakinya yang memerlukan perawatan 24 jam. Dia berjuang meng-hadapi sistem sekolah sampai anaknya lulus dari sekolah tinggi. Suaminya menyerahkan segala perawatan anak lelaki mereka itu kepadanya. Dia tidak diizinkan untuk mengungkapkan perasaan dalam kata-kata atau air mata. Kematian anak lelakinya itu mem-buat air matanya tidak bisa dibagi dengan orang yang dicintainya.

Selama satu jam saya hanya duduk diam di ruang tamunya dan mengizinkannya menangisi “air mata” 19 tahun. Hari berikutnya ia muncul di pintu saya dengan sebuah kartu makan di restoran ter-dekat. Membiarkannya meneteskan air mata membukakan pintu harapan untuknya.

Sang Penghibur itu sering kali berbicara kepada kita. Itu terjadi ketika saya memasuki ruangan seorang kakek yang sedang sekarat. Anak dan cucunya menangis karena ajalnya sudah dekat. Saya du-duk bersama mereka selama beberapa menit. Saya pergi ke sam-ping tempat tidur pasien, mendekatkan ke telinganya, dan berdoa. Saya meninggalkan ruangan dengan tenang. Seminggu kemudian anak lelakinya menghentikan saya di suatu koridor. “Saya hanya ingin memberitahu Anda betapa kami menghargai kata-kata peng-hibur yang Anda bagikan kepada kami sebelum Ayah meninggal,” katanya. Saya tertegun untuk berpikir bahwa Tuhan sedang berbi-cara bagi saya ketika saya mengunjungi keluarga yang menangis.

Betapa banyak air mata! Betapa banyak patah hati! Sungguh sa-ngat menggembirakan mengetahui bahwa kita bukanlah inisiator proses pengeringan air mata. Kita hanya jatuh pada tahap apa yang Sang Penghibur itu sedang lakukan.

Bagaimanakah Allah akan menghapus semua air mata selama-nya? Bagaimanakah Dia menyembuhkan semua yang patah hati? Bagaimanakah Dia membuatnya abadi? Tuhan yang “berfirman, dan semuanya jadi,” “memberi perintah, maka semuanya ada” (Mazmur 33:9), akan berada di dalam suatu lingkungan dengan sebuah kata musnahkan air mata selamanya.

Hingga tiba hari itu, kita dipanggil untuk terus menghapus air mata bagi Yesus. n

Larry Yeagley telah melayani sebagai guru, pendeta, dan chaplain, dan saat ini menikmati aktivitas pensiun di Gentry, Arizona.

Saya duduk diam di ruang tamunya dan mengizinkannya untuk menangisi ‘air mata’ 19 tahun.

03 - 2013 | Adventist World 13

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Pada bulan Januari 1997 saya pergi ke River Plate Adventist University, Argentina, untuk mengajar kelas untuk pro-gram doktor teologi. Dari pesawat, saya melihat untuk

pertama kalinya delta besar dari Sungai Paraná, dengan banyak kanal dan pulau-pulau, sepanjang sekitar 185 mil (300 kilome-ter). Pada sore hari Sabat direktur program mendorong saya ke tepi sungai. Dia mengatakan kepada saya bahwa ketika sebuah kapal asing harus berlayar melintasi delta, seorang pilot lokal yang mengenal delta perlu untuk memandu kapal dengan aman melalui kanal khusus untuk navigasi.

Bayangkan sejarah planet kita sebagai sebuah sungai ber-gejolak, melewati jeram dan hal yang berbahaya, dan mem-bentuk sebuah delta besar sebelum berlayar ke laut keabadi-an. Pada titik kritis dalam perjalanan di sungai, Allah mengu-tus “pilot” khusus untuk memperingatkan umat-Nya akan bahaya yang akan mereka hadapi selama perjalanan mereka. Kami menyebutnya “pilot” nabi.1 Misalnya, Dia mengutus Nuh untuk memperingatkan pada zaman itu dari banjir yang datang; Mengirim Musa untuk membebaskan Israel dari pembuangan mereka dari Mesir: Mengirim Elia dan Elisa un-tuk memimpin bangsa Israel jauh dari penyembahan berhala, dan Yohanes Pembaptis demi mengumumkan kedatangan Kristus pertama kali. Ketika umat Allah datang ke agama dan ideologi delta yang besar—tantangan-tantangan rohani—da-ri zaman akhir, Tuhan mengirim lagi pilot khusus untuk membantu membimbing umat-Nya dengan selamat ke pela-buhan hidup yang kekal.

Kebutuhan akan Seorang Nabi ModernGereja Advent Hari Ketujuh menerima “Alkitab, dan Alki-

tab saja, sebagai standar dari semua doktrin dan dasar dari se-mua reformasi.”2 Jika demikian, mengapa orang Advent mene-rima Ellen White (1827-1915) sebagai nabi sejati? Apakah kita benar-benar membutuhkan manifestasi modern dari karunia nubuat? Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kita harus mengakui, pertama-tama, bahwa bahkan pada zaman Alkitab

ada nabi yang sejati yang mana tulisan-tulisannya tidak masuk dalam Alkitab (lih. 1 Taw. 29:29). Bagi orang Advent, Ellen White adalah seorang nabi non kanonik lain yang sejati dipang-gil oleh Allah untuk saat yang sangat penting dari sejarah—pa-da zaman akhir.

Jika Kekristenan modern adalah tubuh keagamaan homo-gen, kokoh didasarkan pada otoritas Firman Allah, tidak akan ada kebutuhan untuk manifestasi nabi pada hari terakhir ini. Namun dalam dunia Kristen sekarang ini pemahaman tentang Alkitab telah terbagi-bagi daripada sebelumnya,3 sesuatu karu-nia tertentu dibutuhkan untuk membersihkan salah tafsir Alki-tab yang disebabkan oleh sejumlah besar asumsi anti Alkitab yang berasal dari tradisi manusia, akal manusia, pengalaman pribadi, dan budaya modern. Jadi selain mengganti Alkitab, ka-runia modern nubuatan membantu pembaca dalam mengizin-kan Alkitab menginterpretasikan dirinya sendiri tanpa tergang-gu oleh bias manusia.

Fungsi Seorang Nabi ModernOrang Advent percaya bahwa pada akhir 2300 hari nubuat-

an (lihat Dan. 8:9-14) kebenaran akan dikembalikan oleh peka-baran tiga malaikat dari Wahyu 14:6-12. Seperti pada saat-saat penting lainnya dijelaskan dalam Kitab Suci, pemulihan akhir zaman ini juga terjadi dengan bantuan nabi khusus, membantu “(1) memperhatikan langsung kepada Alkitab, (2) untuk mem-bantu dalam memahami Alkitab, dan (3) untuk membantu da-lam menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam hidup kita.“4 Fungsi dari karunia nubuatan ini tidak terbatas pada hari-hari pada pergerakan awal Advent: karunia ini harus terus memban-tu kita sampai akhir sejarah manusia.

Yesus menggambarkan hal ini dengan baik dalam perum-pamaan-Nya tentang perjamuan kudus (Lukas 14:15-24). Ba-nyak orang saat ini sangat terganggu oleh harta benda mereka (ayat 18), pekerjaan (ayat 19), dan kegiatan sosial (ayat 20). Selain itu, perangkat komunikasi modern saat ini dan indus-tri hiburan banyak menyerap waktu kita yang seharusnya di-

NabiMengapakah

i m A G e c o u R t e S y o f e l l e N G . W h i t e e S t A t e

Seorang

14 Adventist World | 03 - 2013

gunakan untuk Firman Tuhan. Mungkin ini sama pentingnya dengan potensi gangguan itu, seharusnya tidak ada yang ha-rus mengganti prioritas rohani kita. Seperti yang saya pernah baca di sebuah stiker bumper mobil: “Belum punya waktu un-tuk Tuhan berarti hidup untuk membuang waktu.” Tidak dira-gukan lagi, kita perlu diingatkan terus-menerus tentang prio-ritas rohani kita (lihat Matius 6:33). Sebuah manifestasi mo-dern dari karunia nubuatan diberikan untuk mengarahkan perhatian kita kembali ke Alkitab.

Bahkan mereka yang menghabiskan waktu dengan Alkitab tergoda dalam gangguan dari makna yang sebenarnya. Seperti yang telah disebutkan, Tuhan mengaruniakan kepada kita me-lalui Ellen White seorang nabi modern untuk membantu kita bebas dari tradisi manusia yang cenderung mengganggu pema-haman kita tentang Firman Allah. Tulisannya adalah “filter nu-buatan Ilahi yang membantu kita untuk menghapus semua pu-ing-puing tradisi manusia yang telah secara artifisial dikenakan pada Alkitab, sehingga pekabaran Ilahi dari Kitab Suci dapat

mengalir murni dan bersih dalam hati kita.”5

Sebuah pikiran yang menakutkan bahwa Setan pun dapat memahami Firman Allah tanpa memungkinkan untuk mengu-bah hidupnya (Yakobus 2:19). Ellen White memperingatkan bahwa “banyak yang menerima agama intelektual, suatu bentuk kesalehan, ketika hati tidak bersih.”6 Dan dia menambahkan, “Seorang pria dapat mendengar dan mengakui seluruh kebe-naran, tetapi tidak tahu apa-apa tentang kesalehan pribadi dan pengalaman keagamaan yang sejati. Dia dapat menjelaskan ja-lan keselamatan kepada orang lain, namun dirinya akan terbu-ang menjadi“7 Manifestasi modern dari roh nubuat diberikan untuk membantu kita untuk tunduk pada pengaruh Firman Allah yang menyucikan (lihat Yohanes 17:17; Mat. 5 :13-16).n

1 Di 1863 Uriah Smith menggunakan analogi tambahan akan “pilot” yang telah dijanjikan untuk perjalanan terakhir dan dihubungkan kepada karunia nubuatan akan Ellen G. White. Lihat U. Smith, “Do We Discard the Bible by Endorsing the Visions?” Advent Review and Sabbath Herald, 13 Januari 1863, hlm. 52.2 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 595.3 Telah ada di tahun 2001 sebuah sumber yang dipercaya sehubungan dengan eksistensi 34.000 “denominasi Kristen” yang berbeda di dunia. Lihat David B. Barrett et al., World Christian Encyclopedia: A Comparative Survey of Churches and Religions in the Modern World, 2nd ed. (Oxford: Oxford University Press, 2001), jld. 1, hlm. vi.4 T. Housel Jemison, A Prophet Among You (Boise, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1955), hlm. 371.5 Alberto R. Timm, “Ellen G. White: Prophetic Voice for the Last Days,” Ministry, Februari 2004, hlm. 20.6 Ellen G. White, Steps to Christ (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1956), hlm. 35.7 Ellen G. White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1946), hlm. 682.

Alberto R. Timm, Ph.D., seorang Brazil dan baru-baru ini bergabung di Ellen G. White Estate sebagai associate director. Istrinya adalah Marly, dan mereka memiliki tiga anak..

Salah satu karunia Roh Kudus adalah nubuatan. Karunia ini adalah sebuah tanda identitas dari umat sisa dan hal ini ada pada pelayanan Ellen. G. White. Sebagai juru kabar Allah, tulisannya berkesinambungan dan memiliki sumber otoritas akan kebenaran yang menyediakan kenyamanan gereja, tuntunan, instruksi, dan perbaikan. Nubutan ini juga secara jelas menyatakan bahwa Alkitab adalah standar dari semua pengajaran dan pengalaman yang harus diuji (Yoel 2:28, 29; Kisah Para Rasul 2:14-21; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17; 19:10).

PASAL 18

Oleh Alberto R. Timm

KaruniaNubuatan

?

03 - 2013 | Adventist World 15

C E R I TA S A M P U L

Abel Kirui lebih daripada seorang atlet Olimpiade

Oleh Claude Richli

FOTO KELUARGA: Abeldengan ibunya ,RomanaJeptum Koech dan neneknya, Jemaiyo Koech.

Pada hari terakhir Olimpiade London. Seratus lima pelari dari hampir 70 negara yang berjuang pada salah satu kompetisi paling bergengsi yaitu pertandingan maraton. Hanya beberapa menit sebelum mencapai garis akhir, Stephen Kip-

rotich dari Uganda membalap dari belakang melewati sang pemimpin perlombaan, juara bertahan maraton dunia dari Kenya, dan menyambar medali emas. Pelari Kenya memperoleh medali perak, dengan perbedaan waktu 26 detik.

Tapi pada saat pelari Kenya melewati garis finish, sesuatu yang tidak biasa terjadi: Ketika kerumunan yang bersorak-sorai dan ratusan juta penonton televisi dari seluruh dunia menonton, pelari Kenya menarik dirinya bersama dengan bendera nasionalnya, berlutut, menyatukan kedua tangannya, dan menundukkan kepalanya. Pria itu meng-ucapkan syukur.

Bahkan, dia bukan hanya seorang Kristen—dia adalah anggota Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh. Perkenalkan Abel Kirui, telah dua kali menjadi juara maraton du-nia (Berlin, Jerman 2009, Daegu, Korea, 2011), dan seorang anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Namgoi di Kenya Barat. Komentator olahraga menggam-barkan dia sebagai seseorang yang memiliki ledakan energi, mereka yang mengenal-nya secara pribadi mengakuinya sebagai individu yang sangat ramah.

Seorang Pelari yang DisiplinMemang, ketika saya menemui pria itu di rumahnya di dekat Kapsabet, di dataran

tinggi Kenya Barat, dia datang loncat keluar seolah-olah terpasang pada mata air, se-tumpuk energi, siap untuk lari pagi. Dia dengan cepat menyelinap pada sepatu olah-

raganya, dan kami masuk ke dalam mobil yang akan membawa kami ke tempat di mana ia mulai. Dia berbicara secepat ia berjalan: Tujuan kariernya, proyeknya, keluarganya, imannya, tanggung jawab yang be-sar terhadap Allah, keluarga, dan negara. Ketika dia tidak berbicara, dia berdengung dan bernyanyi, “Kita tidak boleh berkecil hati, bawalah kepada Tuhan dalam doa (We should never be discouraged; take it to the Lord in prayer).”

“Tahun depan akan menjadi tahun yang besar: Setengah dari pe-lari maraton akan berada di Spanyol pada bulan Februari, kemudian di London pada bulan April,” kata Kirui. “Ini akan menjadi pertan-dingan maraton terbesar yang pernah ada: Kiprotich akan berada di sana, Wilson Kipsang akan berada di sana, dan, tentu saja, Abel Kirui. Dan saya harus menang. Selanjutnya, akan diadakan kejuara-an dunia di Moskow, dan saya ingin menjadi pelari maraton pertama dalam sejarah untuk memenangkan tiga kejuaraan dunia.“

Ini adalah keinginan yang berlebihan, tapi ia bekerja dengan ke-ras untuk mencapainya. Ia menghabiskan empat bulan pelatihan in-

Ia pun

Abel Kirui lebih daripada seorang atlet Olimpiade

LOMBA CEPAT: Kirui (kiri) tokoh yang sudah biasa yang sering latihan di lingkungan sekitar rumahnya.

BERLARI

KEHIDUPAN BERLARI: Sebagai tambahan dua kali sehari bekerja, Kirui mendukung pendidikan di desanya dan meng-gunakan perlombaan sebagai langkah untuk bersaksi bagi Yesus.

tensif sebelum setiap perlombaan besar. Para pelari ma-raton biasanya hanya mengikuti dua atau tiga perlomba-an besar setahun, tapi selama waktu persiapan Kirui, dia melakukannya untuk semua balapan. Dia berjalan 21 ki-lometer (13 mil) di pagi hari, 15 kilometer (sembilan mil) di sore hari, pergi ke tempat tidur sangat awal, bangun sa-ngat awal, dan menghabiskan satu jam pertama dengan Tuhan. Dia makan makanan seimbang, menghindari ma-kanan berlemak, dan hidup dengan moto: “Kesempatan adalah peluang yang berpihak kepada mereka yang siap untuk membawanya.”

“Berlari adalah disiplin, seperti yang dikatakan Alki-tab,” tambahnya. Tapi ketika ditanya apakah itu adalah ke-kecewaan besar untuk tidak memenangkan emas, katanya, “Tidak, saya sangat senang dengan perak, juga. Saya berte-rima kasih kepada Tuhan untuk itu. “Untuk menekankan ba-gaimana dia tidak ingin meninggalkan apa pun untuk kesem-patan, Ia menunjukkan bagaimana ia mengikat sepatu olahra-ganya. “Aku melakukan satu, dua, tiga simpul, sehingga jika simpul terlepas selama perlombaan, saya bisa terus berlari tan-pa kehilangan sepatu saya atau membuang-buang waktu meng-ikat tali saya lagi!”

Seorang Pelari yang CepatSekarang Kirui melompat keluar dari mobil, menekan tom-

bol pada kronometer pergelangan tangannya, dan mulai berlari. Dia bukanlah satu-satunya yang berlari di Kapsabet dan seki-tarnya pagi ini. Matahari baru saja terbit, dan udara masih ber-embun, namun di sana dan di sini, menggempur aspal yang ti-dak rata atau permukaan tanah di jalan pedalaman, puluhan calon juara pelari sedang bekerja keras untuk membangun ke-

Suatu Urusan GerejaMemelihara Para Pemenang

Abel Kirui bukanlah satu-satunya pe-lari jarak jauh yang berhasil di gerejanya. Ketika ia berada di kamp pelatihan di Iten beberapa tahun yang lalu, ia berkenalan dengan Priscah Jeptoo, seorang pelari up-and-coming dari daerah yang sama di mana dia tinggal. Kepribadian dina-mis dan menular milik Abel memotivasi Priscah untuk menerima ajakannya untuk mengunjungi gereja yang ia menghadiri. Dengan segera Priscah adalah pengun-jung regular.

Di sana dia bertemu cinta dalam hi-dupnya, dibaptis, dan menikah. Kemudian kariernya melepas. Di Kejuaraan Dunia Daegu tahun 2011, dia memenangkan pe-rak. Pada Olimpiade London ia memenang-

kan perak juga. Dia datang dalam lima detik di belakang Tiki Gelana dari Ethiopia, dalam maraton wanita yang paling dipere-butkan dalam sejarah Olimpiade.

Hal ini dan keberhasilan lainnya telah membuat Jeptoo menjadi pelari jarak jauh terbaik wanita ketiga di dunia. Sekarang, ada dua peraih medali perak Olimpiade maraton dalam jemaat 175, ditambah se-jumlah lainnya pelari jarak jauh, seperti Amos Matui, yang telah memenangkan maraton di empat benua. Semua adalah teman-teman dari Abel Kirui.

Pendetnya, Noah Kipkoeth Chumo, mengatakan bahwa mereka bahkan telah memulai Asosiasi Atletik Advent, dengan sembilan anggota dari gerejanya sejauh

ini, serta beberapa orang dari gereja lain. Ketika atlet berangkat untuk pertemuan besar, mereka memiliki layanan ibadah khusus, di mana Pastor Chumo mengi-ngatkan bahwa mereka tidak berlari dalam kekuatan mereka sendiri, tetapi dengan kuasa Allah. Dia mengatakan, “Kami men-dorong semua anggota untuk menjalan-kan tujuan mereka dalam kehidupan, dan membuat tujuan kekal prioritas mereka. Kemudian ketika para atlet kembali, kita memiliki hari Sabat syukur untuk meraya-kan apa yang Tuhan lakukan dalam hidup mereka. Ketika Abel dan Priscah kembali, ratusan pengunjung datang ke acara iba-dah kami. Atlet kami telah menjadi duta nyata bagi Allah dan gereja. Hal ini sangat penting untuk memberi mereka peran dalam gereja, dan untuk memperkuat ke-inginan mereka untuk menjadi duta besar dan untuk mendukung penginjilan. Kami ingin mendorong hal itu.“

18 Adventist World | 03 - 2013

C E R I TA S A M P U L

lam berlari.”Pada akhir bangku SMA Kirui memasuki perlombaan yang

diselenggarakan oleh administrasi kepolisian. Hadiahnya adalah sebuah pekerjaan di jajaran kepolisian. Dia menang, dan telah menjadi polisi sejak itu. Setelah penampilannya di Olimpiade, ia dipromosikan ke pangkat inspektur kepala. Pada tahun 2005 ia mulai memenangkan pertandingan di Kenya dan meme-nangkan perlombaan 10.000 meter pertamanya di Polandia, menetapkan rekor dalam Gdan’sk, rekor yang berdiri sampai hari ini.

Komitmen dan latihan membawa pemuda desa yang seder-hana jauh dari rumahnya yang sederhana. Pada tahun 2006 ia terpilih menjadi pembuka jalan untuk idolanya, Haile Gebrse-lassie, salah satu pelari jarak jauh terbaik sepanjang masa, sela-ma Maraton Berlin. Gebrselassie menang, Kirui berada diurut-an kesembilan. Hal ini merupakan sebuah terobosan di pang-gung besar. Pada tahun 2008 ia memenangkan perak pada acara yang sama. Pada tahun 2009 ia menjadi juara dunia di Berlin. Dia juga memenangkan Maraton Vienna pada tahun 2008, membuat rekor baru tentunya. Waktu terbaiknya dalam acara tersebut adalah 02:06:51.

Dua menit setelah latihan lari dan terlepas dari udara yang tipis (kami berada di hampir 2.200 meter [7.200 kaki]), napas-nya kembali normal. Dia segera meneguk sebotol air.

Ketika kami memasuki lingkup keluarga, ibu, nenek, sauda-ra, dan beberapa sepupunya menyambut kami. Mereka meme-luknya dengan penuh kasih sayang dan berlari untuk menun-jukkan kepada kami kolam yang ia telah dibuat, untuk menda-patkan ikan yang membantu melengkapi makanan dan penda-patan mereka. Saat kami duduk dan minum minuman hangat, ia berkata, “Saya berlari untuk Tuhan, untuk keluarga saya, un-tuk bangsa saya. Ini adalah tanggung jawab yang besar. Jika saya memenangkan hadiah dalam bentuk uang sebesar $50.000, itu akan benar-benar mengubah hidup saya. Itu membuat saya sa-dar bahwa sekarang saya dapat menghidupi 20 orang.“

Tapi Abel ingin lebih dari sekadar untuk mendukung kelu-arganya. Dia ingin berkontribusi dalam gereja dan masyarakat. Pendetanya dikonfirmasi melalui wawancara lewat telepon bah-wa ketika gereja berada dalam proses proyek konstruksi, Kirui sangat murah hati dengan dukungannya. Sementara itu ia juga telah membiayai sekolah di Eldoret, pusat wilayah, menawarkan pendidikan untuk siswa Taman Kanak-kanak sampai kelas 8. Ada 85 siswa yang terdaftar saat ini. Dia sedang melakukan pro-yek pembangunan bagi asrama untuk menambah 224 mahasis-wa dalam jangka pendek. Dia sedang berencana untuk menam-pung hingga 1.000 anak dalam waktu lima tahun. “Saya ingin menghasilkan dokter, ilmuwan, pengusaha, dan olahragawan,” katanya. n

Claude Richli is associate publisher of Adventist World. This article was written with contributions from Tor Tjeransen, photogra-pher, and the Adventist News Network.

tahanan dan kecepatan. Setelah beberapa kilometer, Kirui mele-wati pelari lain yang memakai jaket oranye. Sambil terkejut, pria berjaket oranye menambah kecepatan untuk menyusulnya.

Langkah mereka elegan, kuat, dan sangat cepat. Kaki mere-ka hampir tidak menyentuh tanah. Lengan mereka berayun tampaknya untuk menarik mereka ke depan. Sesekali sebuah senyuman terpancar di wajah Kirui, dan jari telunjuknya keluar dari tinjunya, menunjuk ke atas. Setengah kilometer kemudian pria berjaket oranye di belakang terjatuh, tidak mampu untuk terus berlari. Kirui melambai selamat tinggal sambil tersenyum dan terus berlari.

Akhirnya ia berhenti dan memeriksa kronometernya. Dia sa-ngat senang: dia baru saja berlari sejauh 5,6 kilometer (3,5 mil) dalam 17 menit. Kecepatannya rata-rata hanya setengah kilo-meter per jam lebih lambat dari kecepatan rata-rata dalam re-kor dunia maraton. Tidak buruk untuk suatu latihan rutin ber-lari di atas permukaan jalan yang tidak rata. Saya bertanya, “Apakah Anda tetap akan berlari pada kecepatan yang sama jika Anda meneruskan selama satu jam lagi?”

Dia tertawa. “Tentu saja!”Kirui mulai berlari saat dia masih kanak-kanak. Tidak ingin

terlambat ke sekolah, dia pun berlari: Dua kilometer di pagi ha-ri, dua kilometer di siang hari untuk pulang, dan sama di sore hari. Pada usia 12 tahun ia bisa lari 10 kilometer (6,2 mil) tanpa henti, dan ia memasuki kompetisi pertama dengan hadiahnya adalah setumpuk pisang, daging panggang, dan jus tebu.

Ia Berlari untuk TuhanSaat duduk di bangku SMA Kirui mulai memperlihatkan

karunia lain yang luar biasa: Kepemimpinan rohani. Ia ditugas-kan untuk memimpin dalam renungan dan ibadah. Akibatnya, teman-teman sekelasnya dengan cepat mulai memanggilnya Pendeta Kirui. Dia bercerita tentang satu malam sekitar tengah malam menjelang akhir SMA ketika ia meminta Tuhan untuk membantunya dalam berlari “agar saya bisa menjadi seorang saksi” Saat menceritakan ambisinya, ia mengutip Mazmur 35:18: “Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jema-ah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau.”

“Buku Mazmur telah menjadi inspirasi saya,” katanya. “Seti-ap perlombaan adalah kesempatan. Apa yang saya katakan pada Tuhan adalah ‘Di mana pun Engkau menempatkan saya, saya akan membagikan Engkau. Jadi setiap kali saya menyelesaikan balapan, saya katakan, terima kasih Tuhan.’”

Dia katakan dia belajar untuk bergantung pada Allah sejak awal kehidupan. Dia merasa berutang kepada ibunya sebagai pengaruh terbesar dalam kehidupan kerohaniannya. Ibunya mendorong dia untuk menghadiri gereja pada hari Sabat pa-gi.“Abang saya akan membawa saya ke gereja, dan kebaikan hati ibu saya memenangkan saya kepada gereja.” Saat ini, kebiasaan berdoa pada subuh hari merupakan warisan dari ibunya. “Saya ingat dia akan bangun pada waktu subuh untuk berdoa agar ka-mi memilih siapa yang akan kami layani dalam kehidupan,” ka-tanya. “Sekarang setiap pagi saya bangun sangat pagi untuk ber-doa dan meminta Tuhan agar memberikan saya kekuatan da-

03 - 2013 | Adventist World 19

K E H I D U P A N A D V E N T

Penyebaran Injil mengenai Yesus Kristus merangkak dengan kece-patan siput selama awal dan perte-

ngahan tahun 1900-an di negara-negara Asia Tenggara, di Kamboja, Laos, dan Vietnam. Meskipun Allah mengutus vi-sioner, individu yang penuh iman yang memiliki sebuah semangat misionaris mencerminkan perintis gereja kita di ba-gian dunia ini, tetap berkembang dengan lambat. Pemerintah menghalangi Kekris-tenan, lebih dalam lagi, keyakinan buda-ya Buddhis ditenun menjadi kain di-dalam masyarakat.

Pada akhir tahun1970-an komunisme disertai dengan perang, memaksa massa laki-laki, perempuan, dan anak-anak me-larikan diri untuk kehidupan mereka de-ngan hanya membawa pakaian di pung-

Oleh Judy Aitken

Firman Allah bertunas di kamp-kamp pengungsi di Asia

Semua

ma mungkin untuk menghindari peluru yang ditembakkan dari atas. Orang Viet-nam banyak yang tiba di kapal, lolos dari penggerebekan bajak laut dan kuburan air. Kelangsungan hidup mereka tidak se-cara kebetulan, Tuhan ingin menyatakan diri-Nya kepada mereka.

Keputusan untuk PergiPerhatian dan doa saya beralih kepa-

da bagian dunia ini setelah saya melihat seorang anak Kamboja kurus terbaring tak bernyawa di pelukan ibunya, digam-barkan pada sampul majalah Time, edisi 12 November 1979. Tatapan kesedihan dan teror di mata ibu terbayang-bayang kepada saya, saya sendiri adalah seorang ibu dari tiga anak. Roh Kudus membuat saya sangat terkesan untuk membantu

yang praktis bertunaskan pertanyaan se-perti “Apakah arti nama Masehi Advent Hari Ketujuh?” “Siapakah Yesus yang ke-pada-Nya Anda berdoa?” Pertanyaan-pertanyaan ini menyebabkan pelajaran Alkitab yang berkembang menjadi ke-lompok belajar kecil. Melalui tuntunan keajaiban Allah, 15 gereja Advent didiri-kan di kamp-kamp pengungsi, dan lebih dari 10.000 pengungsi telah dibaptis an-tara tahun 1980 dan 1987.

Dalam rangka mendukung orang yang baru percaya secara rohani dan fi-sik, saya berhenti merawat dan mulai be-kerja dengan Volunteers International. Pa-da akhirnya, bersama dengan yang lain, saya memulai pelayanan non profit yang disebut Projects Asia. Allah mengutus re-lawan dari seluruh dunia untuk memba-

Rintangangung mereka. Banyak juga yang menyak-sikan kengerian dalam perang, termasuk melihat orang yang dicintai dibunuh di hadapan mereka. Diam-diam, beberapa mulai bertanya-tanya, “Di manakah Bud-dha sekarang ketika kita membutuhkan-nya?”

Pengungsi KampMereka yang mencapai kamp-kamp

pengungsi di perbatasan Thailand berha-sil menghadapi segala rintangan. Orang Kamboja menyisakan pekerjaan di kamp dan pertumpahan darah yang disebab-kan oleh rezim Pol Pot. Mereka memu-lung makanan dan air di sepanjang jalan untuk bertahan hidup, dengan hati-hati melewati ranjau darat pada setiap lang-kah dalam perjalanan yang gelap. Orang Laos harus berenang di Sungai Mekong, mencoba untuk tetap di bawah air sela-

orang yang menderita. Saya adalah seo-rang perawat, dan saya berjanji kepada Tuhan bahwa saya akan pergi jika Dia membuka kesempatan. Hanya satu minggu kemudian saya tahu melalui panggilan yang mendesak dari Seventh-day Adventist World Services (SAWS)—sekarang Adventist Development and Re-lief Agency (ADRA)—bagi para sukarela-wan untuk pergi ke Asia Tenggara dalam rangka membantu para pengungsi yang membanjiri sekian banyak kamp. Banyak dari pengungsi yang mati kekurangan gi-zi, luka perang, dan penyakit. Keluarga saya dan saya menjawab dan melangkah ke dunia penderitaan yang luar biasa. Apa yang dimulai sebagai perjalanan misi jangka pendek berubah menjadi sema-ngat yang berlanjut hingga hari ini.

Merawat dalam lingkungan seperti ini tidak pernah saya lakukan sebelum-nya. Benih kasih ditanam dengan cara

Menghadapi

gikan Yesus dengan orang-orang yang ingin mendengar pesan Injil. Keluarga saya dan saya merasa terhormat untuk menyaksikan mukjizat demi mukjizat ke-tika Allah menggunakan kurangnya ke-bebasan politik serta kekangan dari kamp-kamp untuk melonggarkan obli-gasi Setan dan membawa kebebasan ro-hani.

Dampak RiakAntara tahun 1986 dan 1987 kamp-

kamp pengungsi ditutup, dan para pe-ngungsi yang belum dipulangkan ke Amerika Serikat dipaksa kembali ke ne-gara asal mereka. Orang-orang yang baru percaya yang tiba di kampung halaman mereka sangatlah berbeda dari ketika mereka pergi. Dengan kasih membara bagi Yesus dalam hati mereka, mereka mulai membagikan kesaksian mereka. Kelompok ibadah secara spontan ber-

20 Adventist World | 03 - 2013

tapi ternyata sudah ditutup. Kami kemu-dian meminta penjaga keamanan jika dia mengenal Hang Dara. Penjaga itu me-mang mengenalnya dan memberi kami petunjuk ke rumah Hang Dara. Ketika kami tiba, namun, kami menemukan ru-mah itu kosong. Para tetangga mengata-kan kepada kami bahwa keluarga telah pindah minggu sebelumnya, tetapi mere-ka tidak tahu di mana.

Mary Ann dan saya berdoa di sana, di jalan yang sibuk di depan rumah, me-minta Tuhan untuk memimpin kami bertemu Hang Dara dan istrinya, Bun Sokhom. Ketika kita bangkit dari lutut

kami, kami melihat Hang Dara datang ke arah kami di sepeda motornya. Dia “kebetulan” datang dengan tepat pada saat itu menggunakan sepeda motor dan melihat kami. Suatu reuni besar dan menggembirakan kami! Tuhan berbica-ra kepada hati Hang Dara dan Bun Sok-hom, mengesankan mereka untuk ber-gabung dengan Misi Advent. Hang Dara saat ini adalah Sekretaris Asosiasi Kepen-detaan Cambodia Adventist Mission, dan Bun Sokhom adalah pemimpin pelayan-an wanita.

Terus BertumbuhTujuh belas tahun yang lalu Tuhan

membuka pintu bagi terbentuknya Ad-

munculan di seluruh negeri. Saya sudah kembali ke Amerika Serikat, bagaimana-pun hati saya tetap di Asia.

Pada tahun 1991 Southeast Asia Union Mission (SAUM) mendirikan Dis-trik Kamboja. Sebagai seorang pekerja dengan Adventist Frontier Mission (AFM), dengan penuh doa dan dengan siap saya memulai proyek pengungsi un-tuk mendukung pekerjaan di negara yang dilanda perang Kamboja.

Tuntunan dari TuhanMary Ann McNeilus, seorang dokter

yang bekerja di rumah sakit kamp pe-

ngungsi. Bersama dengan saya diminta untuk membantu mencari para pemim-pin gereja Advent, guru, dan anggota yang telah kembali ke kampung halaman mereka dari kamp-kamp pengungsi. Ka-mi sungguh-sungguh berdoa agar Tuhan membawa kami kepada teman-teman kami sehingga kami bisa memperkenal-kan mereka kepada Misi Advent dan mendukung mereka dengan literatur dan Alkitab. Tuhan secara ajaib memimpin setiap langkah dalam upaya ini.

Salah satu contoh yaitu Hang Dara, seorang mantan pemimpin gereja dari kamp pengungsi II, bekerja untuk PBB di Kota Kampong Cham, Kamboja. Kami pergi ke kantor PBB pada hari Minggu,

ventist Southeast Asia Projects (ASAP), sua-tu pelayanan nonprofit yang terus mendu-kung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam menyebarkan kabar baik bagi ra-kyat Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar. Hal ini muncul sebagai tanggapan atas permintaan dari Robin Riches, Ketua SAUM pada waktu itu. Se-jak itu, Injil telah menyebar dengan kece-patan tinggi, terutama di negara tertutup Vietnam. Selama 23 tahun terakhir ASAP telah terus meningkatkan dukungan dari gerakan rumah gereja di Vietnam, teruta-ma melalui Isaiah Duong, seorang pende-ta dan pembicara Peace and Happiness, se-buah siaran Adventist World Radio. Jumlah anggota dalam gerakan rumah gereja terus tumbuh sebagaimana misionaris nasional ASAP berani menginjili publik di negara komunis ini.

Ketika saya merenungkan sejarah ge-reja Advent di Asia Tenggara, saya meng-agumi cara Allah memilih orang-orang yang berada dalam situasi yang sangat su-lit untuk melakukan hal yang mustahil untuk kemuliaan-Nya. Di Asia Tenggara saat ini ada banyak saudara yang setia dan saudara yang mengalami banyak penderi-taan, tetapi sekarang bekerja untuk gereja dan bersatu dengan misinya. Beberapa dari mereka pertama kali datang untuk menerima Tuhan sementara di kamp-kamp pengungsi bertahun-tahun yang la-lu. Yang lainnya adalah buah dari kerja ke-ras mereka.

Masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan, tetapi dengan mengingat ba-gaimana Allah telah menuntun kita di ma-sa lalu, kita memperoleh harapan untuk masa depan.

Pembaca dapat bergabung dalam doa bagi jutaan orang di wilayah dunia yang belum menerima Yesus Kristus menjadi Ju-ruselamat mereka dengan mendaftar men-jadi mitra doa di situs web secepatnya di www.asapministries.org. n

MENGUNJUNGI PENGUNGSI: Direk-tur ASAP Judy Aitken (kanan) saat mengunjungi Desa Odem, Kamboja.

c o u R t e S y o f A S A p

Judy Aitken adalah pendiri dan Direktur Adventist Southeast Asia Projects (ASAP). Dia memiliki kerinduan untuk

menolong mereka yang hilang tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga di lingkungan-nya di Michigan, Amerika Serikat..

03 - 2013 | Adventist World 21

R O H N U B U A T

BersinarAgarSaatnya

Merefleksikan sumber daya Allah yang melimpah

Oleh Ellen G. White

Ketika Roh Kudus menggerakkan hati orang percaya, keti-ka kebenaran dihargai, para hamba Allah tidak akan ber-usaha sia-sia. Kristus adalah yang hadir di dalam hati,

dan kita memiliki rasa belas kasihan yang besar dan kasih setia Allah.

Sementara kita meninjau, bukan bab gelap dalam penga-laman kita, untuk mengeluh, tetapi memanifestasikan rahmat-Nya yang besar dan kasih setia dan kekuatan yang terungkap dalam pembebasan kita, kita akan memuji jauh lebih banyak daripada mengeluh. Kita akan berbicara tentang kesetiaan kasih Allah, yang benar, lembut, Gembala yang penuh kasih akan domba-Nya, yang Dia telah nyatakan bahwa tidak akan ada yang dapat merebutnya dari tangan-Nya. Bahasa hati nurani ti-dak akan secara egois menggerutu dan mengeluh, melainkan pujian, seperti sungai jernih yang mengalir, akan datang dari mereka benar-benar percaya akan Tuhan. “Kebajikan dan ke-murahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” “Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.” “Siapa gerangan ada pa-daku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang ku-ingini di bumi.“

Kehilangan Cinta PertamaMengapa tidak membangkitkan suara lagu-lagu rohani kita

dalam perjalanan ziarah kita? Mengapa tidak kembali ke kese-derhanaan dan semangat hidup? Alasannya adalah bahwa kita telah kehilangan cinta pertama kita. Mari kita, kemudian, men-jadi bersemangat dan bertobat, jangan sampai ‘tempat lilin’ itu dipindahkan dari tempatnya....

Bait Allah di surga dibuka, dan ambang pintu diliputi de-ngan kemuliaan untuk setiap gereja yang mengasihi Allah dan

memelihara perintah-perintah-Nya. Kita perlu belajar, berme-ditasi, dan berdoa. Kemudian kita akan memiliki penglihatan rohani untuk membedakan pengadilan dalam bait surgawi. Ki-ta akan mengetahui tema lagu dan syukur dari paduan suara surgawi di sekitar takhta.

Pujian dan SyukurKetika Sion akan bangkit dan bersinar, cahayanya akan sa-

ngat tajam, dan lagu-lagu yang berharga dari pujian dan syukur akan terdengar dari kumpulan orang kudus. Persungutan, komplain, dan ratapan atas kekecewaan kecil dan kesulitan akan sirna dari pandangan. Pada saat kita menerapkan salep emas, kita akan melihat kemuliaan yang melampauinya. Iman akan menaklukkan bayangan neraka Iblis, dan kita akan melihat Sang Pengacara kita yang menawarkan pedupaan jasa-Nya de-mi kita. Ketika kita melihanya seperti itu, dan sebagaimana Tu-han menginginkan kita, kita akan dipenuhi dengan kasih Allah yang luas dan besar.

Apresiasi kasih dan karakter Allah dengan cepat akan melu-nakkan hati yang mati rasa, dan cahaya akan bersinar ke dalam jiwa. Pandangan singkat kita akan cepat berlalu, dan kita akan melihat hal-hal indah yang keluar dari firman.

Selama mereka yang mengakui kebenaran melayani Se-tan, bayangan neraka itu akan membuat mereka kehilangan pandangan tentang Tuhan dan surga. Mereka akan menjadi seperti orang yang telah kehilangan cinta pertama mereka. Mereka tidak dapat melihat realitas yang kekal. Sesuatu yang Allah telah siapkan untuk kita dinyatakan dalam Zakharia, pasal 3 dan 4, dan 4:12-14 yaitu: “Untuk kedua kalinya ber-bicaralah aku kepadanya: ‘Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?’ Ia menjawab aku: ‘Tidakkah

22 Adventist World | 03 - 2013

engkau tahu, apa arti semuanya ini?’ Jawabku: ‘Tidak, tuan-ku!’ Lalu ia berkata: ‘Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!’”

Bangkit dan BersinarlahTuhan penuh dengan sumber daya-Nya. Dia tidak memiliki

kekurangan fasilitas. Karena kurangnya iman kita, keduniawian kita, kata-kata kita yang murahan, ketidakpercayaan kita, yang diwujudkan dalam percakapan kita, yang menjadikan bayangan gelap berkumpul di sekitar kita. Kristus tidak terungkap dalam kata-kata atau karakter yang mana adalah satu kesatuan yang indah, dan menyolok mata di antara selaksa orang. Ketika jiwa diisi untuk bangkit kepada kesombongan, Roh Allah hanya ber-buat sedikit untuk itu. Pola pikir pendek kita memandangi ba-yangan tersebut, tidak dapat melihat kemuliaan yang melam-pauinya. Malaikat yang menahan keempat arah angin, digam-barkan sebagai kuda yang marah berusaha untuk melepaskan diri dan bergegas di atas wajah seluruh bumi, membawa kehan-curan dan kematian di di mana ia lewat.

Haruskah kita tertidur di ambang pintu dunia yang kekal? Haruskah kita menjadi suram dan dingin dan mati? Oh, kita mungkin kita memiliki Roh dan napas Allah di gereja-gereja kita yang dihembuskan kepada umat-Nya, bahwa mereka mungkin berdiri di atas kaki mereka dan hidup. Kita perlu melihat bahwa

jalan itu sempit, dan gerbang itu sesak. Tapi pada saat kita mele-wati gerbang sesak itu, lebarnya tanpa batas.

Kita perlu saat ini untuk bangkit dan bersinar, karena caha-ya kita telah datang, dan kemuliaan TUHAN telah ada pada ki-ta. Kita tidak punya waktu untuk berbicara mengenai diri, tidak ada waktu untuk menjadi seperti tanaman sensitif, yang tidak dapat disentuh tanpa menyusut. Di dalam Yesus Kristuslah ke-cukupan kita. Akankah kita berbicara mengenai iman? Akan-kah kita berbicara mengenai harapan mulia, dari kebenaran Ye-sus Kristus yang penuh dan berlimpah, yang disediakan untuk setiap jiwa? Aku berkata kepadamu dalam nama TUHAN, Al-lah Israel bahwa semua yang merusak, pengaruh kekecewaan ditahan dan di kontrol oleh tangan malaikat yang tak terlihat, sampai setiap orang yang bekerja dalam rasa takut dan kasih Al-lah yang dimeteraikan di dahinya.

Allah adalah Penolong KitaSeluruh alam semesta memperhatikan, dan hukum Allah

dilaksanakan di dalam mereka yang setia pada-Nya, mereka

yang memelihara perintahnya. Hanya kepada Allah kita ha-rus percaya. Hanya pikiran sempit pemerintahlah yang me-legalkan cara menekan hukum Allah. Tuhan memiliki dunia di tangan-Nya. Kita memiliki Allah di pihak kita. Seluruh alam semesta ini menunggu dan merindukan kerja sama ki-ta. Tuhan adalah yang tertinggi. Mengapa kita harus takut? Tuhanlah Yang Maha Kuasa, mengapa kita harus gemetar? Di masa lalu Allah telah membebaskan umat-Nya, dan Dia akan menjadi penolong kita jika kita mau bangkit dalam kekuatan-Nya dan terus maju.

Alkitab, dan Alkitab saja, yang menjadi tempat perlindung-an kita. Allah dalam firman-Nya. “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas.” Itu sudah cukup bagi kita.

“Sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.” Jika hati yang besar dan penuh kasih dari Allah puas dengan ha-sil misi-Nya dalam yang jiwa-jiwa diselamatkan, marilah ki-ta bersukacita. Mari kita bekerja seperti yang kita tidak per-nah lakukan sebelumnya. Mari kita mengesampingkan diri sendiri, dan berbaring memegang Yesus Kristus dengan iman. Mari kita mengungkapkan diri-Nya kepada dunia se-bagai suatu yang indah dan menyolok mata di antara selaksa orang. “Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,

suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhi-tung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” Mari kita membawa ke atas pujian kepada Allah di bumi ini. Mari kita bersatu dengan perusahaan surgawi yang di atas. Kemudian kita akan me-nyampaikan kebenaran sebagaimana adanya, sebuah kuasa bagi mereka yang percaya. n

Artikel ini adalah pilihan yang diambil dari surat Ellen G. White kepada anaknya W.C. White pada 10 Juni 1897 (letter138). Surat itu diterbitkan secara keseluruhan di Manuscript Releases, jilid 20, halaman 215-217. Umat Advent percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia nubuat Alkitab selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik.

Allah . . . akan menjadi penolong jika kita mau bangkit dalam kekuatan-Nya dan terus maju.

03 - 2013 | Adventist World 23

W A R I S A N A D V E N T

Para pengunjung Center for Adventist Research (CAR) di Universitas Andrews sering terpesona oleh tujuh struktur tiga dimensi bubuk kertas yang menggambarkan bina-

tang buas dari Alkitab pada Kitab Daniel dan Wahyu. Siapakah yang membuat bentuk binatang ini dengan baik? Kapan dan di mana mereka digunakan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini menjelajahi salah satu pengertian warisan Injil milik gereja Advent yang mengagumkan.

Tahun-tahun PermulaanWilliam Ward Simpson, dari keturunan Inggris, lahir di

Brooklyn, New York, pada tanggal 1 Agustus 1872. Beberapa waktu setelah itu orangtuanya kembali ke Inggris untuk meng-habiskan 11 tahun di sana, sebelum seluruh keluarga kembali pindah ke Amerika Serikat, dan menetap di Florida. Ayah Simpson, William, Sr, hanya bertahan hidup sebentar pada saat perpindahan ini. Terserang pneumonia selama perjalanan laut, ia meninggal tak lama setelah tiba. William, Jr, adalah satu-sa-tunya orangtua untuk enam anak yang bertahan hidup sampai dewasa.

Keluarga Simpsons adalah keluarga ateis. Tapi ketika Willi-am jatuh sakit, seorang keluarga bernama Maxon menasihati ibunya untuk membawa anaknya yang bertahan hidup ke Battle Creek Sanitarium.1 Di sana kesehatannya membaik, Dr. John H. Kellogg mempekerjakannya sebagai callboy di sanatorium. Be-

kerja dengan dan untuk orang Advent, dan kemudian bekerja sebagai pembantu di Good Hope Publishing Company, pada saat itu tidak berdampak pada kepercayaan Simpson.

Ketika ia berusia 18 tahun, Simpson tetap mamandang re-meh akan iklan seminar tentang nubuatan Daniel dan Wahyu di kapel di mana ia bekerja. Suatu malam, malu oleh ejekannya, ia menyelinap ke kapel saat pertemuan. Tetapi Roh Kudus be-kerja. Malam itu ia mulai terpikat oleh nubuatan Alkitab. Sete-lah itu ia datang ke seminar tersebut setiap malam dan segera menerima kebenaran.

Penginjil Literatur dan PengkhotbahSaat ia dewasa, Simpson bekerja sebagai tukang cetak di Re-

view and Herald di Battle Creek. Keyakinan tertanam pemuda yang terbuka pemikirannya bahwa Tuhan memanggilnya untuk menyebarkan firman-Nya.

Simpson menyampaikan khotbah pertamanya di Kings‘ Mills, Michigan, pada tanggal 29 April 1894, dan tertarik untuk mengikuti pelayanan John Fox Ballenger, seorang pionir yang luar biasa dengan cara-cara kreatifnya dalam menggambarkan kebenaran Alkitab. Ballenger telah membangun sebuah skala replika bait kudus kuno. Karena ingin melihat alat bantu visual-nya dan ingin belajar lebih banyak tentang metode pelayanan-nya, Simpson mengambil manfaat dalam kesempatan untuk mengunjungi rumah Ballenger. Kedua pria tersebut menemu-

William Ward SimpsonPenginjil sukses

Advent yang pertama untuk kota besar

Oleh Glúder Quispe

TETAP YANG TERBAIK: William Ward Simpson (sisip) menggunakan tampilan dramatis akan simbol nubuatan untuk me-narik perhatian peserta dan mengilustrasi-kan pelajaran penginjilannya..

kan banyak hal yang dibicarakan. Putri Ballenger, Nellie, berga-bung dengan mereka untuk makan malam.

Awal tahun 1895, pada usia 22, Simpson tiba di Kanada, di mana ia dipanggil untuk melakukan beberapa pekerjaan perin-tis. Ia mengorganisasikan sebuah gereja di Kent County di pro-vinsi Ontario. Tapi tekanan dari Gereja Metodis dan hukum hari Minggu membawa tuduhan “penodaan terhadap hari Sa-bat” terhadap Simpson. Dia dihukum 2 Mei 1896, dan divonis penjara 40 hari dalam penjara setempat.

Cerdik dan gigih, Simpson memanfaatkan waktu di selnya, dan bahan yang dimilikinya, untuk mempersiapkan warna-warni, dokumentasi dengan 20 halaman buku kecil mengenai kebebasan beragama. Pada tanggal 10 Juni Simpson dibebaskan dari penjara.

Makan malam bersama Ballenger tahun 1894 terus meng-hasilkan manfaat ketika Konferens Michigan menugaskan Simpson untuk bekerja dengan Ballenger dalam program perte-muan kemah di Michigan, Nellie bertanggung jawab atas mu-siknya. Meskipun Simpson kembali bekerja di Kanada, dan Nel-lie menjabat sebagai dekan perempuan dan pekerja Alkitab mandiri di Walla Walla College di Washington, komunikasi me-reka terus berlangsung, karena Simpson, yang memiliki lisensi perhiasan seperti jam tangan, pernah memperbaiki arloji Nellie. Jadi, makan malam, musik penginjilan, perbaikan arloji, dan komunikasi yang terus menerus menghasilkan pernikahan pada 10 Mei 1899. Pasangan ini dikaruniai tiga anak.

Penginjil Kota BesarSetelah mendapatkan laporan penyakitnya akan pendarah-

an paru-paru untuk pertama kalinya di Oktober 1902 ketika tinggal di Kanada, Simpson didesak untuk pindah ke iklim yang lebih ringan. Pada bulan November keluarganya pindah ke Ka-lifornia, melakukan pertemuan penginjilan yang sukses di kota-kota Redlands, Riverside, Los Angeles, San Diego, Pasadena, Santa Ana, Oakland, dan tempat lainnya.2 William Ward Simpson adalah seorang pembicara persuasif dan imajinatif.3

Selama Simpson bekerja di Kalifornia, Ellen White melapor-kan, “W. W. Simpson telah mengadakan pertemuan tenda di jantung Kota Los Angeles.... Malam demi malam tenda besar, berisi dua ribu orang, telah ramai... Pendeta Simpson menyaji-kan kebenaran seperti yang disajikan dalam tahun-tahun sebe-lumnya.... Dia menjelaskan nubuatan dengan sangat jelas, me-nunjukkan dengan jelas bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat.“ Dia menambahkan,” Tuhan pasti bekerja dengan dia, dan saya berharap bahwa ada ratusan pekerja seperti dia di la-dang, menyatakan dengan kesungguhan yang sama dan antusi-asme pekabaran terakhir akan peringatan.“4

Massa sebanyak 2.000 jiwa di Los Angeles pada tahun 1905 membuat orang bertanya-tanya apa yang membawa pada jalan hidup sang penginjilan Advent seperti Simpson ini. Sebelum ia meninggal pada usia 35, Simpson membawa inovasi yang signi-fikan untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Sekitar saat itu, saaatia pergi ke Pasadena, pada awal tahun 1906, Simpson

ditugaskan sebuah perusahaan Hollywood untuk membuat bi-natang buas yang terbuat dari bubuk kertas. Cucunya Lavon M. Ramsey dan suaminya, Fred, telah menyumbangkan (dan bebe-rapa barang-barang pribadi lainnya dari kakeknya) kepada CAR pada tahun 1976. Koleksi CAR 81, William Ward Simpson Col-lection, terdiri dari dua kotak yang mencakup korespondensi, informasi tentang binatang buas dari bubuk kertas, materi dari keluarga Ballenger, dan pekerjaan penginjilan Simpson dan tu-lisannya, serta bahan dari putrinya, Winea J. Simpson.

Pengaruh AbadiMeskipun berasal dari keluarga tanpa Allah, Simpson men-

jadi salah seorang jurukabar Allah yang sukses. Ellen White me-nulis setidaknya delapan surat kepadanya, salah satunya berka-ta: “Saya punya pesan untuk Anda dari Tuhan. Pelihara organ vokal Anda.“5 Ellen memotivasi Simpson untuk melanjutkan pertemuan penginjilannya, mengatakan kepadanya bahwa ”ma-laikat beserta dengan Anda“6 Dia juga mengucapkan selamat kepadanya untuk hasil yang luar biasa.7 Akhirnya, pada saat El-len sakit dia meyakinkan Simpson: ”Tuhan telah memberkati usaha Anda; tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Carilah pera-watan kesehatan yang terbaik yang bisa Anda peroleh.“8

Pada tanggal 28 April 1907, kerja berlebihan, kesehatan yang buruk, atau mungkin pengaruh yang mengganggu dari kemur-tadan Ballenger membawa Simpson kepada peristirahatannya.

Kutipan indah ini masih terdengar bergema dengan luar bi-asa bagi kita: “Saya bersyukur berterma kasih kepada Tuhan da-ri hati saya yang paling dalam untuk dapat menjadi seorang hamba karena-Nya, dan dengan Anda mendedikasikan hidup saya dengan semua yang saya miliki atau yang pernah harapkan untuk memiliki kesempatan berpartisipasi untuk memperde-ngarkan teriakan keras akan pekabaran tiga malaikat di seluruh bumi dalam generasi ini.“9 n

1 Nellie Ballenger Simpson, “Notes,” kutipan dari Fred M. Ramsey, “A Study of William Ward Simpson’s Evangelistic Personality” (disediakan untuk Sejarah Gereja Advent, Andrews University, Mei 1971), hlm. 5.2 Hasil dari pertemuan penginjilan dapat ditemukan di G. W. Reaser, “Southern California: New Items,” Pacific Union Recorder, 28 Des. 1905, hlm. 5; idem, “Southern California,” Pacific Union Recorder, 15 Mar. 1906, hlm. 4; William W. Simpson, “Pasadena,” Review and Herald, 21 Juni 1906, hlm. 4. Ellen G. White to John Burden, Sanitarium, California, 12 April 1905.3 Howard B. Weeks, Adventist Evangelism in the Twentieth Century (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1969), hlm. 18.4 Ellen G. White, “Notes of Travel—No. 5: Los Angeles, Cal.,” Review and Herald, 2 Maret 1905.5 Ellen G. White to William W. Simpson, 18 Sept. 1904.6 Ellen G. White to William W. Simpson, 14 Okt. 1905; Ellen G. White to William W. Simpson, 30 Jan. 1906; Ellen G. White to William W. Simpson, 20 Agustus 1906; Ellen G. White to William W. Simpson, 27 Okt. 1906.7 Ellen G. White to William W. Simpson, 4 Des. 1906.8 Ellen G. White to William W. Simpson, 9 Apr. 1907.9 Simpson, “Pasadena,” Pacific Union Recorder, 21 Juni 1906, hlm. 4.

Glúder Quispe adalah seorang profesor teologi di Peruvian Union University, dan seo-rang kandidat Ph.D. dari Adventist Studies at Andrews University.

03 - 2013 | Adventist World 25

P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Tentu saja, Tidak ada! bahkan ada yang ber-pendapat bahwa mere-ka disebutkan dalam

Alkitab (misalnya, 2 Ra-ja-raja 2:11), tetapi tidak

ada di dalamnya sebanding dengan apa yang beberapa

orang klaim telah disaksikan saat ini. Namun, beberapa orang Advent—orang percaya yang secara emosional dan secara rohani seim-

bang—memberitahu saya bahwa mereka telah melihat benda-benda tersebut dan bahwa mereka ingin tahu bagaimana meng-hubungkan ini dengan Kitab Suci. Hal ini umumnya dipercaya bahwa benda terbang tersebut datang dari dunia/planet lain, dan ini mengasumsikan bahwa ada makhluk cerdas di planet lain. Berikut adalah beberapa ide.

1. Kehidupan Makhluk Cerdas di Planet Lain: Alkitab menegaskan adanya kehidupan makluk cerdas di luar bumi. Pelayanan malaikat Allah di antara manusia (Matius 18:10; Mzm. 91:11) dan pernyataan bahwa anak-anak Allah bersu-kacita ketika Tuhan menciptakan bumi menunjukkan bahwa ada makhluk cerdas, dan bahkan eksis sebelum penciptaan manusia (Ayub 38:7). Anak Allah—yang dari luar bumi, jika Anda boleh katakan—turun ke dunia kita, menjadi salah satu dari kita, dan naik ke surga menang atas kekuatan jahat (Yo-hanes 1:1-3, 14; Kis. 1:9; Kol. 2:15). Hal ini juga penting un-tuk diingat bahwa kekuatan jahat bukanlah berasal dari bu-mi, mereka datang ke sini dari luar angkasa untuk menen-tang Allah dan menipu manusia (Wahyu 12:7-9).

2. Bagaimanakah Jika Mereka Nyata? Apakah yang bi-sa kita katakan kepada mereka yang percaya akan adanya UFO dan bahwa mereka berasal dari planet lain? Pertama, Alkitab menjelaskan bahwa komunikasi antara manusia dan bentuk ke-hidupan luar angkasa hanya mungkin melalui perantaraan Kristus, yang mengutus Roh Kudus dan malaikat-Nya untuk melayani demi kita (1 Tim. 2:5; Yohanes 14:16, 17, 26).

Kedua, Allah melalui Kristus telah mengungkapkan bagai-mana keadaan krisis manusia dalam segala keragaman ekspresinya harus diselesaikan. Setiap penyimpangan dari ren-cana Ilahi patut dicurigai.

Ketiga, telah jelas ditetapkan cara kedatagan Kristus (Mat. 16:27; 24:30, 31; 1 Tesalonika 4:14-17). Oleh karena itu, kita dapat menegaskan bahwa Dia tidak akan menggunakan UFO bagi beberapa orang yang mengklaim telah melihatnya.

Keempat, kekuatan jahat juga terlibat dalam konflik kosmis, dan berusaha untuk menipu manusia dengan menawarkan ren-cana alternatif untuk solusi dari keadaan krisis manusia. Keku-atan ini akan menjadi sangat aktif melalui keajaiban dan mani-festasi supernatural seperti sementara kita mendekati penutup-an konflik kosmis (Wahyu 13:13, 14). Alkitab mengatakan ke-pada kita bahwa kekuatan jahat ini akan pergi ke raja-raja di bumi untuk menyatukan mereka melawan Allah dan umat-Nya (Wahyu 16:14). Mereka bahkan akan mencoba untuk meniru kedatangan Yesus Kristus (2 Tesalonika 2:8, 9). Ajaran-ajaran Alkitab yang mendasar harus digunakan untuk mengevaluasi setiap manifestasi dugaan kehidupan di luar bumi di planet kita dalam benda UFO, atau dalam bentuk lainnya.

3. Bukti Tambahan? Beberapa orang Advent telah menggunakan pernyataan oleh Ellen G. White untuk menyata-kan bahwa ia mengantisipasi fenomena benda terbang tak dike-nal dan mengidentifikasi benda itu berasal dari Setan: “Peman-dangan-pemandangan yang menakutkan dari suatu oknum adikodrati akan segera dinyatakan di langit, sebagai tanda dari kuasa Iblis yang mengadakan pekerjaan-pekerjaan mukjizat. Roh-roh Iblis akan pergi kepada raja-raja dunia ini dan ke selu-ruh dunia, untuk mengikat mereka dalam perjuangannya yang terakhir melawan pemerintahan Surga.“ (The Great Controver-sy, hlm. 623). Saya akan menyerahkan kepada para pembaca untuk memutuskan bagaimana menafsirkan pernyataan yang menarik ini. Kita bisa, didasarkan pada bukti alkitabiah, jelas menyatakan bahwa manifestasi Setan akan ditingkatkan dalam kekuatan dan alam.

Waktu akan memberitahu, jika ada, mengenai UFO itu; dan, jika benar, apakah niat mereka. Keselamatan kita yang didasarkan pada Kitab Suci. Kita tidak boleh terganggu oleh fenomena ini dari apa yang sebenarnya lebih penting: Penye-lesaian misi Allah telah dipercayakan kepada kita. Orang Ad-vent tidak boleh terobsesi oleh hal-hal seperti ini, bahkan jika kita bisa menegaskan bahwa kita telah melihat hal itu. Renca-na Ilahi, dan keterlibatan kita di dalamnya, adalah yang pa-ling penting. n

Ángel Manuel Rodríguez berdomisili di Texas setelah beberapa tahun melayani gereja se-bagai pendeta, profesor, dan Directur Biblical Research Institute of the General Conference.

Apa yang Alkitab katakan

mengenai Unidentified Flying Objects

(UFO)?

Nyata?Apakah Mereka

26 Adventist World | 03 - 2013

P E L A J A R A N A L K I T A B

Bencana alam, aksi teror yang belum pernah terjadi sebe-lumnya, kekerasan acak, dan pembunuhan tak masuk akal membuat kita mengajukan pertanyaan yang membi-

ngungkan. Sebagai contoh, pada tanggal 14 Desember 2012, se-orang pemuda menembak dirinya di jalan di sebuah Sekolah Dasar yang terkunci di Newtown, Connecticut, secara brutal membunuh 20 anak-anak dan enam orang dewasa sebelum membunuh dirinya sendiri.

Sebagai buntut dari kejadian mengerikan ini satu wanita menangis tak terkendali dan berjalan menyusuri jalan masuk sekolah, berkata, “Kenapa? Kenapa? Kenapa? “

Ketika kita menghadapi tragedi hidup dan penderitaan pengalaman hidup, pertanyaan wanita yang menangis ini ada-lah pertanyaan kita juga. Dan kita harus mengakui tidak ada ja-waban yang mudah.

Tetapi Alkitab memberikan kita harapan dan semangat di saat-saat duka. Dalam pelajaran bulan ini kita akan menemu-kan apa sebenarnya di balik penderitaan dunia ini, dan di mana untuk menemukan kenyamanan saat tragedi menimpa.

1 Di manakah kejahatan dimulai? Baca Wahyu 12:7-9; Yohanes 8:44; Matius 13:13.Ini mungkin aneh, tapi kenyataannya kejahatan berasal dari surga, dalam pikiran seorang malaikat yang indah. Allah men-ciptakan semua makhluk-Nya dengan kekuatan pilihan. Tuhan menghargai kebebasan kita. Untuk mengambil kekuatan pilih-an karena bisa saja dapat salah digunakan adalah mengambil kemampuan untuk mengasihi, karena kasih tidak dapat dipaksa atau terpaksa.

2 Apakah Tuhan menciptakan malaikat yang jahat? Baca Yehezkiel 28:12-15.Jangan sampai kita kehilangan poinnya, Nabi Yehezkiel menye-butkan dua kali Lucifer diciptakan sempurna (Yeh. 28:12, 15). Nabi itu kemudian menambahkan, “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan men-jadi tontonan bagi matanya (ayat 17).

Alkitab adalah jelas: Tuhan tidak menciptakan Setan, Dia menciptakan malaikat cantik yang memilih untuk memberon-tak terhadap Penciptanya dan rusak sendiri.

3 Apakah motif Lusifer? Baca Yesaya 14:12-14.Apakah yang terjadi di dalam pikirannya yang menye babkan pemberontakannya terhadap Allah?

4 Baca Kejadian 1:27, 31; 3:1-7. Bagaimanakah bumi menjadi terlibat dalam konflik ini? Apakah Tuhan menciptakan dunia ini sebagai tempat untuk menyingkirkan Setan?Allah menciptakan dunia yang sempurna. Orangtua pertama kita, Adam dan Hawa, diciptakan menurut gambar Allah. Me-reka juga diberi kekuatan pilihan. Dihadapkan dengan godaan si jahat, mereka mendengarkan tipuan menarik dan tidak men-taati Allah. Karena upah dosa adalah kematian, mereka akan se-gera mati jika Yesus tidak meyakinkan mereka akan kasih-Nya dan berjanji akan datang sebagai Mesias dunia (lihat Roma 3:23; 6:23, Kej. 3:15; Wahyu 13:8).

5 Meskipun Yesus mati untuk meyakinkan kita tentang kehidupan kekal, di manakah Dia saat kita terluka hari ini? Baca Yesaya 41:10, 43:1-3, Ibrani 13:5, 6.

6 Baca 1 Petrus 5:7; Ibrani 2:14-17, 4:14-16, Matius 11:28-30. Apakah Tuhan benar-benar mengerti apa yang sedang kita lalui di bumi ini? Apakah kita peduli kepada-Nya secara individual?Yesus mengalami berbagai macam emosi yang kita alami. Dia menderita sakit fisik, mental, dan emosional. Ia dicobai dalam “segala hal” seperti kita. Dia mengerti rasa sakit kita dan mena-warkan kita kenyamanan dan kekuatan ketika kita terluka.

7 Akankah kejahatan bertahan selamanya? Kapan kah akhirnya? Baca Yehezkiel 28:17-19 dan Wahyu 21:1-4.Rasa sakit, penderitaan, dan kesedihan tidak akan bertahan se-lamanya. Pada saat putus asa, lihatlah—Yesus akan kembali dan mengakhiri dosa selamanya. Suatu saat tidak akan ada lagi sakit, sakit hati, kelaparan, kekerasan, dan kematian. Suatu sa-at, kasih akan memerintah di alam semesta, dan Allah akan menghapus air mata kita selamanya. n

Oleh Mark A. Finley

Di ManakahAllah Terluka?Ketika Kita

mA

Ry

R

.

Vo

Gt

03 - 2013 | Adventist World 27

Istri saya memiliki kanker tidak dapat di-operasi. Doa-doa Anda sangat dibutuh-kan, karena tampaknya bahwa hanya ke-ajaiban yang akan memperpanjang hi-dupnya selama lebih dari beberapa bu-lan. Terima kasih!

Norman, Australia

Adalah doa saya bahwa kita semua meng-hadapi tahun baru dengan harapan, su-kacita, dan cinta seperti yang kita kerja-kan bersama-sama dalam berbagi kata-kata kebenaran kepada mereka yang be-lum datang kepada Allah. Betapa indah-nya akan ketika kita bertemu teman-te-man kita di surga dan berkata, “Kamu yang mengundang saya ke sini.”

Sheena, Filipina

Tolong doakan saya. Saya telah murtad, tapi saya sekarang kembali. Berdoalah bahwa saya akan mampu untuk menye-rah sepenuhnya kepada Kristus.

Charles, Kenya

Saya meminta Anda untuk berdoa untuk seorang teman yang telah meninggalkan gereja untuk pergi ke sebuah gerakan re-formasi. Tolong berdoa agar dia kembali ke kandang.

Eduardo, Peru

tentang situasi. Saya maju terus, namun, berdoa tentang hal itu. Saya terus dite-gakkan dengan tangan-Nya. Saya percaya semua akan baik-baik, dan bahkan jika masalah itu lebih buruk, Allah akan membawa saya melaluinya.

Hulda KikaatuUganda

Satu Tangan Terulur dan Satu Tangan TerangkatSaya membaca se-buah cerita mena-rik di Adventist World tentang Adugnaw Worku di “Satu Tangan

Terulur dan Satu Tangan Terangkat” (Mei 2011). Kami juga bekerja keras un-tuk mempercepat Kedatangan-Nya yang kedua dengan pelayanan independen yang dibentuk oleh penginjil Advent yang disebut The Only Genuine Call oleh Lord’s Love Ministry. Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh adalah gereja yang me-miliki panggilan sejati di seluruh dunia.

Tarekegn WorknehHawasa, Ethiopia

Berdiri TegakSaya menulis untuk memberitahu Anda betapa saya menikmati artikel “Berdiri Tegak” (November 2012), oleh Lael Cae-sar.

Ada waktu untuk segalanya, dan sete-lah berdiri, bangsa Israel harus pindah, melatih iman mereka (atau dalam kasus ini ada keputusasaan dan kurangnya pi-lihan), dan melangkah maju ke Laut Me-rah. Alkitab penuh dengan “bangkit, per-gi, majulah, berdiri” (walaupun ini ada-lah suatu tindakan).

Jennifer PhilippiadisGeelong Barat, Victoria,Australia

Pesan Allah kepada-KuSaya baru saja membaca surat Kellys Kaunda “Menjaga Setiap Edisi” (Agustus 2011). Saya setuju dengan Kaunda, yang menulis bahwa majalah Adventist World

memiliki “pekabaran Allah untuk setiap cuaca.” Saya menulis untuk berbagi peng-alaman saya ketika Tuhan memelihara saya dengan pesan yang tepat untuk “cu-aca spiritual” saya.

Tiba-tiba dan tanpa peringatan, situ-asi terlalu rumit bagi saya untuk dita-ngani. Selama waktu ini saya terombang-ambing dari kedamaian dan kepercayaan terhadap Tuhan dan menjadi saat-saat kecemasan intens, stres, dan khawatir tentang situasi ini.

Lalu suatu pagi saya secara acak mengambil Adventist World Agustus 2011 (catatan: Saya telah menyimpan edisi ini untuk waktu yang lama tanpa benar-benar menempatkan pikiran saya untuk setiap pesan di dalamnya). Saya memba-ca halaman belakang, Lokasi Masyarakat, saat saya naik bus untuk bekerja.

Saya menemukan hal yang begitu memotivasi dari kolom Kutipan Bulan Ini, yang berkaitan dengan fakta bahwa Tuhan mengatahui keterbatasan kita dan tidak pernah meninggalkan kita pada ke-adaan tertentu. Saya merasa seolah-olah Tuhan meyakinkan saya bahwa masalah kompleks dalam hidup saya tidak ada apa-apanya bagi-Nya. Ini mengangkat se-mangat saya, dan saya berhenti khawatir

Surat

Saya percaya semua akan baik-baik, dan bahkan jika masalah itu semakin buruk, Allah akan membawa saya melaluinya.

—Huldah Kikaatu, Uganda

P E R T U K A R A N I D E

DoaPUJI SYUKUR

28 Adventist World | 03 - 2013

Majalah MultifasetSaya menikmati membaca Adventist World. Majalah ini sangat beragam dan menarik. Majalah ini menginspirasi un-tuk membaca berita setiap bulan tentang misi gereja. Terima kasih atas kesempat-an untuk berkontribusi kepada majalah ini.

Waltraud Rühling-HuberBogenhofen, Austria

Akses ke Adventist WorldSaya pernah membaca Adventist

World, dan saya menikmati untuk mem-baca lagi dan lagi. Pekabarannya sangat indah. Di manakah saya dapat menemu-kan majalah bulanan ini? Apakah Anda mengirim literatur tersebut kepada ang-gota gereja Anda saja, atau untuk semua orang? Saya ingin menerima majalah ini.

Austin NamuchanaKusaka, Zambia

Adventist World diproduksi oleh Gereja Ma-sehi Advent Hari Ketujuh. Hal ini didistribu-sikan kepada anggota secara gratis. Saran ka-mi untuk pembaca ini dan yang lain dengan maksud yang sama adalah hubungilah kan-tor Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ting-kat uni konferens atau divisi di wilayah An-da. Kami juga ada di internet di www.adven-tistworld.org. Kami bersyukur bahwa maja-lah ini mengisi kebutuhan banyak orang.—Editor.

Saya seorang misionaris dengan enam anak. Tolong doakan bahwa saya akan membesarkan mereka dengan baik da-lam segala hal.

Sadrac, Haiti

Saya menerima beasiswa untuk belajar di luar negeri, tapi saya mengalami kesulit-an mendapatkan dana untuk membayar perjalanan saya. Saya juga harus menda-patkan visa dari kedutaan. Tolong ber-doa bagi saya.

Cesario, Guinea-Bissau

Tolong doakan istri saya, yang melahir-kan seorang putri prematur. Doakan agar anak kami akan tumbuh sehat. Juga ber-doa agar kami akan mampu membayar tagihan rumah sakit.

Clyde, Filipina

Tolong doakan anggota gereja dan pela-yanan kami. Kami berhadapan dengan beberapa masalah.

David, Myanmar

Sebenarnya

Nutrisi

TANTANGAN

KAcANGtip

Tidak ada keadaan seperti berikut ini: Memenangkan medali Olimpiade untuk mengamankan posisi Anda dalam sejarah. Medali yang terbuat dari perak (dalam kasus perak, medali emas berlapis emas). Sebuah campuran tembaga, timah, dan zinc digunakan untuk membuat medali perunggu. Medali yang diberikan di London berdiameter 85 milimeter dan ketebalan 7 milimeter dengan.

Bacalah Berlari untuk Sebuah Alasan — hAlAmAN 16

Bagi mereka yang makan kacang-kacangangantinya camilan lainnya, dengan beratrata-rata kurang dari 4 pon. Cobalah kacang pistachio, jangan biskuit pretzel.Sumber: Good Housekeeping

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan ha-laman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Per-lu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur sau-dara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

03 - 2013 | Adventist World 29

P E R T U K A R A N I D E

Engkau katakan Engkau mencintaiku.

Engkau katakan Engkau akan selalu berada di sana untukku.

Engkau katakan Engkau sudah ukir saya di telapak tangan-Mu.

Ya, Aku tahu.Engkau katakan Engkau tahu jumlah helai rambut saya.

Engkau katakan Engkau akan selalu menyertai saya.

Engkau katakan Engkau mencintaiku dengan kasih yang kekal.

Ya, Aku tahu.Tuhan, bantu saya mengingatnya,

Ketika semua abu-abu,

Ketika rumput kering,

Ketika daun berubah menjadi cokelat,

Ketika mata saya berair dan kehidupan ini susah,

Ketika saya ingin berteriak, “Tidak berarti! Tidak berarti!

Semua Tidak berarti!“

Bahwa Engkau mencintaiku.

Ya, Aku tahu. —Imabong Faminu, Lagos, Nigeria

Di Belahan

DuniaManakah ini?

Kasih?

Tuhan,

Merasakan

Tolonglah Orang

Jangan khawatir akan apa pun. Pergi kepada Allah dengansegala sesuatu, dan harapkanlah sesuatu.

JAWABAN: Ramani Kurian memotong pita untuk membuka sebuah gereja Advent baru yang dibangun untuk anggota yang bergabung dengan gereja di Rayapuram, Chennai Metro Section, India, sebagai hasil dari program literatur dewasa. Pendeta M. An-balagan, ketua, Hepzibah Kore, Direktur BWA Divisi Asia Selatan, dan beberapa anggota baru terlihat di sini..

n Mereka yang saling menolong akan lebih bahagia. n Mereka yang menyumbang untuk amal lebih ber-

empati. n Mereka yang terlibat dalam dukungan sosial memi-

liki tekanan darah yang lebih rendah dan lebih sedi-kit stres, dan hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.

Sumber: Men’s Health

—Carlton P. Byrd, pada penekanan saat pekan doa di General Conference

Aku Tahu

p h o t o c o u R t e S y o f R A m A N i k u R i A N

30 Adventist World | 03 - 2013

Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

i m A G e c o u R t e S y o f e l l e N G . W h i t e e S t A t e

6 Maret 1903Tahun Lalu

Penulis dan editor Uriah Smith meninggal di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat pa-

da tanggal 6 Maret 1903. Dia memberikan 50 ta-hun pelayanan asal muasal Gereja Masehi Advent Hari

Ketujuh sebagai penulis dan editor. Dia lahir di Wilton Ba-rat, New Hampshire, pada tahun 1832, dan pada masa kanak-kanak terkesan oleh gerakan Advent dari 1.843-1.844. Ketika dia sekitar 13 tahun, infeksi menye-babkan kaki kirinya harus diamputasi di atas lutut. Dia menemukan dan me-matenkan anggota badan palsu.

Kontribusi pertama Smith untuk Advent sastra adalah puisi 35.000 kata ber-judul “The Warning Voice of Time and Prophecy,” diterbitkan dalam bentuk serial di Advent Review and Sabbath Herald pada tahun 1853. Dia mempertahankan hubungannya hampir tak terputus dengan institusi sampai saat kematiannya.

Pada tahun 1855, ketika Smith berusia 23 tahun, namanya muncul untuk pertama kalinya sebagai editor. Peralatan primitif yang digunakan pada waktu itu sangat tidak mendukung, menurunkan semangat. Dalam membantu mempersi-apkan traktat pertama ia menggunakan penggaris panjang dan sebuah pisau lipat untuk memotong ujung-ujungnya. “Kami melukai tangan kami dalam proses-nya, dan seringkali bentuk traktat tersebut setengahnya tidak baik dan petak-pet-ak saja sebagaimana doktrin-doktrin yang mereka ajarkan.”

Kemungkinan ia paling mengingat akan bukunya yang berjudul The Prophe-cies of Daniel and the Revelation.

ItuResmi!

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 9, No. 3

03 - 2013 | Adventist World 31

DARI INDONESIA

Kegiatan Doa 10 Hari Di PalembangDaerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

Berdoa bersama dengan saudara seiman adalah salah satu kegiatan rohani paling indah di jemaat kita. Maka tidak-lah salah gereja mengajak umat Advent di seluruh dunia

untuk ikut bergabung dalam acara “Doa 10 Hari (Ten Days of Prayer)” yang secara serentak dilaksanakan pada tanggal 9-19 Januari 2013.

Tak ketinggalan dengan seluruh umat Tuhan di Kota Pa-lembang mengikuti teladan murid Kristus yang terus berdoa sampai hari pentakosta, dengan harapan yang sama memohon curahan Roh Kudus bagi jemaat-Nya.

Dari malam ke malam pertemuan kebaktian diadakan di gereja dan ada juga beberapa kali diadakan di rumah anggota jemaat dan selalu membawa berkat-berkat khusus bagi setiap keluarga dan anggota jemaat.

Suasana setiap malam terasa lebih menarik oleh karena para pendeta dari kantor daerah dikerahkan secara bergantian ke se-tiap jemaat untuk melayani dan memberikan motivasi serta pe-ngarahan tentang makna dari acara doa ini. Melalui buku pe-doman yang telah disediakan menyatukan doa-doa umat lebih menyatu, dan lebih dari itu setiap anggota memiliki kesempat-an untuk saling mendoakan dan menguatkan satu dengan yang lain.

Dalam beberapa kesempatan beberapa kesaksian dari ang-gota jemaat menyatakan bahwa acara 10 Hari Berdoa ini mem-bawa pengaruh yang baik bagi pertumbuhan kerohanian, hu-bungan keluarga lebih harmonis dan anggota lebih peduli dan saling mendoakan.

Pada hari Sabat 19 Januari 2013 bertempat di gedung gereja Advent Jalan Ratna diadakan kebaktian gabungan se-Kota Pa-lembang sebagai acara penutupan dari acara ini. Acara telah di-kemas dengan baik dan menarik dan diisi lebih banyak dengan kegiatan doa dan kesaksian tentang makna berdoa, sekaligus

mendoakan khusus seluruh pelayan jemaat tahun 2013. Di saat khotbah, Pdt. E. Simanjuntak (Ketua Daerah) menyampaikan Firman Tuhan dengan mengajak umat Tuhan lebih setia lagi dalam melakukan semua pengetahuan rohani yang sudah dite-rima selama ini. Dalam bagian doa penutup, ketua daerah me-mimpin doa berkat dan penumpangan tangan bersama para Pendeta memberkati semua umat yang hadir dalam perbaktian Sabat itu. Sukacita hari Sabat terasa sangat lengkap ketika se-mua umat Tuhan berkumpul kembali dan makan bersama di halaman gereja.

Harapan kita, kegiatan ini akan menuntun setiap anggota jemaat membuat doa sebagai budaya hidup Kristiani, kerohani-an yang terus bertumbuh dan sedia menyambut hari Marana-tha. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

32 Adventist World | 03 - 2013

Ten Days of Prayer

KePaDa SuKu beSowa

Wilayah Kalimantan Barat

Kecamatan Lore, Sulawesi Tengah

Puji Tuhan dan syukur atas program “10 Days of Prayer,” te-lah membuat iman saya lebih dekat kepada Tuhan.” Demi-

kianlah ucapan yang terdengar dari umat Tuhan dan para pela-yan di Kalimantan Barat dalam “wawancara mini” oleh Dept. Komunikasi Kalimantan Barat.

Hal yang membuat iman mereka bertumbuh adalah: Peduli terhadap sahabat doa; berdoa secara khusus dan khusus untuk seorang sahabat, yang selama ini tidak seperti itu, hasil yang le-bih menarik adalah bahwa sahabat doa mereka lebih merasakan kasih persaudaraan, dipedulikan membuat imannya hidup se-hingga ia membawa sahabatnya yang lain untuk pertemuan Ten Days of Prayer di malam berikutnya, membuat jumlah mereka dalam kelompok sahabat doa tersebut bertambah.

“Pada siang hari saya telah diperingatkan oleh atasan saya, bahwa tidak boleh keluar dari asrama untuk mengikuti kegiatan rohani ini, tapi saya percaya sahabat-sahabat doa akan terus berdoa dan Tuhan Yesus pasti menolong saya, itulah sebabnya saya dapat hadir malam ini,” demikian kesaksian Nia, yang me-nerima baptisan saat KKR oleh Pdt. J.H. Rantung di Pontianak pada waktu lalu.

Inilah tujuan yang diharapkan diadakannya program Ten Days of Prayer. Kita doakan umat Tuhan di Kalimantan Barat demi kemuliaan-Nya. n

—Dilaporkan oleh J. Sihotang, Kalimantan Barat.

Besowa merupakan nama suku yang terdapat di dua Kecama-tan, yaitu Kecamatan Lore Piore dan Lore Tengah, Sulawesi

Tengah. Umat-umat Tuhan di Besowa, merupakan cabang dari jemaat yang berada di Napu.

Pada hari Sabat, tanggal 19 Januari 2013, dua jiwa telah me-nyerahkan diri kepada Tuhan. Acara baptisan dan ibadah se-panjang hari Sabat, dilaksanakan di Desa Torire dan Doda. Seo-rang yang dibaptiskan di Desa Torire bernama Lamba. Dia tinggal di Desa Lempe. Istrinya merupakan simpatisan terha-dap kebenaran, dan turut bersama beribadah pada hari Sabat, bahkan menyaksikan suaminya ketika menerima baptisan.

Sebenarnya dia sangat rindu untuk menerima baptisan, na-mun sampai saat ini masih merasakan takut karena tekanan dan ancaman dari keluarganya. Walaupun demikian, pada hari itu, dia meminta pendeta membuat upacara penyerahan bagi anaknya. Saat acara penyerahan anak dilaksanakan, dia bersama suaminya berdiri di hadapan jemaat, dan memberikan janji bahwa mereka akan senantiasa mendidik anak mereka di dalam kebenaran. Ketika ibadah selesai, anggota menuju ke tempat baptisan. Baptisan pertama dilaksanakan di Desa Torire, dan setelah itu dilaksanakan di Desa Doda, yang jaraknya sekitar 20 KM dari Torire.

Sampai saat ini, di sepanjang wilayah Be-sowa, baru terdapat sembilan anggota. Jumlah ini jika diban-dingkan de-ngan jumlah penduduk yang ada dan luas wilayahnya, masih sangat kecil. Meskipun jumlah yang ke-cil, namun merupakan suatu kebanggaan, karena semangat ke-setiaan mereka sangat besar, hal itu nampak dalam kehidupan sehari-hari teristimewa dalam pemberitaan Injil. Sekarang ini, mereka telah memulaikan langkah awal untuk membangun ru-mah ibadah bagi Tuhan, tepatnya di Desa Torire. Semoga hal ini menjadi motivasi bagi umat-umat Tuhan sedunia. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Steven Legi, Napu, Sulawesi Tengah.

03 - 2013 | Adventist World 33

DARI INDONESIA

Pertemuan gmaHK YoSoDiPuro Dengan orangtua Penerima beaSiSwaJemaat Yosodipuro, Surakarta

“Tuhan mau menggunakan sekolah gereja sebagai satu penolong bagi orangtua dalam mendidik dan menyediakan anak anak mereka bagi zaman yang ada di hadapan kita ini. Kemudian biarlah gereja men-jalankan pekerjaan sekolah dengan sungguh sungguh dan menjadi-kannya seperti apa yang dikehendaki Tuhan. Tuhan telah menetap-kan gereja sebagai seorang penjaga, untuk mengawasi anak anak dan orang muda dengan saksama, dan sebagai seorang pengawal untuk melihat datangnya musuh dan memberikan amaran tentang bahaya itu” (Counsels to Parents, Teachers and Students, hlm. 165, 167).

“Gereja-gereja harus merasa bahwa adalah satu kesempatan untuk mengambil bagian dalam memikul biaya orang orang seperti itu. Mereka yang mempunyai kebenaran di dalam hati mereka selalu me-miliki hati yang terbuka, dan membantu bilamana diperlukan. Me-reka memimpin, dan orang lain akan mengikuti teladan mereka. Ji-kalau ada beberapa orang yang harus menerima keuntungan dari se-kolah itu, tetapi yang tidak sanggup membayar biaya sepenuhnya untuk uang sekolah, biarlah gereja menunjukkan kedermawanan mereka dengan cara menolong mereka” (Counsel to Parents, Teach-ers and Students, hlm. 69).

Sehubungan dengan dua kutipan tulisan Ellen G. White di atas, maka sejak lebih dari 4 tahun terakhir ini GMAHK Yosodipuro berusaha mendukung pendidikan di sekolah

Tuhan, yaitu Yayasan Pendidikan Advent Surakarta yang bera-lamat di Jl. Pratanggapati no. 53 Jebres Surakarta.

Adapun dukungan yang GMAHK Yosodipuro berikan bu-kan semata-mata hanya untuk membiayai pendidikan anak-anak yang dikirimkan ke satu-satu-nya sekolah Advent di Kota Sura-karta tersebut. Tapi juga untuk membantu agar anak-anak dan orang tua mereka lebih mengenal karakter Tuhan melalui pendidik-an Advent.

Sejak tahun ajaran 2012-2013, gembala jemaat GMAHK Yosodi-puro, Pdt. Samuel Mangunsong dan Pdtm. Jonly Turangan ter-panggil untuk turut mengajar pen-didikan agama Kristen di SMP Ad-vent Surakarta sesuai dengan kebe-naran firman-Nya. Selain itu maje-lis dan jemaat GMAHK Yosodipu-ro turut memberikan dukungan dengan memberikan beasiswa seti-ap bulannya kepada beberapa anak anggota jemaat maupun anggota KPA dan kepada beberapa anak se-

kolah yang tidak mampu.Sebagai tindak lanjut dari dukungan gereja kepada pendi-

dikan di sekolah Tuhan tersebut, maka sesuai dengan program jemaat yang telah disepakati untuk tahun 2013 ini, pada hari Kamis, 24 Januari 2013 yang lalu telah diadakan acara perte-muan dan kebaktian bersama GMAHK Yosodipuro bersama orangtua dan penerima beasiswa. Acara yang dipimpin oleh Sekretaris Pendidikan, Ibu Andrini Budiono juga bekerja sama dengan sekolah di mana guru wali kelas telah memberikan la-poran tertulis tentang perkembangan anak-anak penerima bea-siswa.

Selain itu dalam Firman Tuhan dan imbauan yang disam-paikan oleh Pdt. Samuel Mangunsong dan Ketua Jemaat Bapak Gusdhianto, beliau berdua mengajak orangtua agar lebih mem-perhatikan anak-anak mereka dalam aspek akademis, keroha-nian, kelakuan, kerajinan, dan kerapian serta menerapkan prin-sip-prinsip pendidikan dalam rumah tangga dengan menjalin hubungan yang lebih akrab serta meluangkan lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka.

Acara ini akan diselenggarakan secara rutin setiap triwulan sekali dengan harapan bahwa hubungan antara gereja, sekolah dan orangtua beserta anak-anak mereka penerima beasiswa da-pat terjalin dengan baik. Dan bila Tuhan menghendaki, ini akan menjadi ladang Tuhan yang siap dituai. n

—Dilaporkan oleh Eunike Sabatina R. Dept. Komunikasi GMAHK Yosodipuro.

34 Adventist World | 03 - 2013

HealTH exPoEden Way Wellness Center

Pelatihan misionaris kesehatan selama 1 bulan di Kota Ma-nado, tepatnya di kampus Eden Way Wellness Center Wa-rukapas, telah berjalan dengan baik. Para tamatan angkat-

an I telah menentukan komitmen pelayanan mereka. Ada yang kembali ke jemaat asalnya. Ada juga yang bekerja di ladang un-tuk membuka pusat pelayanan kesehatan holistik alami dengan nama Klub Sehat Indonesia (KSI), Manado Point tepatnya di Jl. Martadinata, No. 16.

Namun, walaupun ada perbedaan tempat pelayanan, ang-katan I tetap bersatu dalam melakukan pelayanan kesehatan masyarakat. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah Health Expo atau Pameran Kesehatan, sebuah acara yang mela-yani kesehatan masyarakat secara luas. Berikut ini adalah bebe-rapa kegiatan Health Expo yang telah dilaksanakan oleh para

alumnus misionaris kesehatan setelah mereka ditamatkan.Health Expo di KSI pada tanggal 8, 9, 11-14 November 2012.

Hal ini merupakan Health Expo pertama dari alumnus angkat-an I yang dilaksanakan selama 6 hari kepada masyarakat Mana-do. Masyarakat sekitar, beberapa institusi, dan jemaat yang ber-jumlah sekitar 200 orang, datang mengikuti acara ini.

Health Expo di Nazareth, Ratahan, tanggal 16 November 2012. Merupakan program Indonesia Senior Missionary Associa-tion (ISMA) pada acara ISMA Convention. Bekerja sama dengan Medical Missionary, mereka membuat acara Health Expo di area

yang sulit untuk dijangkau. Namun, puji Tuhan dengan sema-ngat pelayanan, mereka melayani sekitar 90 orang dalam waktu sekitar 5 jam.

Pada acara Festival Klabat tanggal 30 November 2012 yang diadakan di Desa Warukapas, yang dihadiri oleh pemerintah provinsi, tim juga diminta oleh panitia untuk mengadakan Health Expo pada acara ini. Untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang pola hidup sehat holistik alami.

Pada tanggal 2 Desember 2012, tim medical missionary kem-bali mengadakan pelayanan di Manado. Kali ini di Jemaat Di-pendamas.

Seminggu kemudian, tepatnya tanggal 8 Desember 2012, tim pergi ke tempat yang lebih jauh di Modoinding, dan masuk ke desa yang harus ditempuh dengan 4 jam berjalan kaki, de-

ngan udara dan pemandangan yang indah, desa dan jemaat Kokapoy. Masyarakat datang untuk diperiksa, dan kepala desa mengundang tim untuk melakukan pelayanan ke ru-mahnya juga.

Tanggal 19-22 Desember kem-bali ke wilayah Manado bersama staf Pemuda Advent Unklab tepat-nya di Kombos Timur dari kun-jungan rumah ke rumah masyara-kat dan melaksanakan health expo, sekitar 500 orang dilayani.

Setelah beristirahat sejenak pada perayaan tahun baru, pada tanggal 11-12 Januari 2013, tim kembali melanjutkan pelayanan di desa dan Jemaat Mapanget Barat. Kepala desa sangat mendukung acara ini setelah dia mengetahui masalah dan solusi kesehatannya pada acara ini. Sekitar 50 orang datang pada acara ini.

Setelah itu, pergi ke daerah yang lebih jauh di Dumoga. Tepatnya di desa dan Jemaat Mogoyunggung. Tanggal 18 Januari 2013, dibantu oleh tenaga-tenaga dari jemaat, di-

laksanakanlah Health Expo yang dihadiri sekitar 110 peserta. Pada hari Sabat tanggal 19 Januari 2013, para tamu diundang untuk seminar kesehatan di gereja.

Tuhan menginginkan gereja-Nya untuk menjadi berkat ba-gi dunia. Untuk itu, pelatihan misionaris kesehatan diadakan di berbagai daerah, untuk mempersiapkan setiap anggota jemaat menjadi misionaris kesehatan. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Tim Misionaris Kesehatan.

Health Expo di KSI: Terlihat, dr. Cindy Sumual-Mamahit sedang memberikan konsul-tasi kesehatan kepada peserta orang-orang muda.

03 - 2013 | Adventist World 35

DARI INDONESIA

KonferenSi Jemaat tiKala manaDo 2013Terwujudnya kebangunan rohani danpola hidup Kekristenan

Pagi itu tepatnya hari Minggu tanggal 27 Januari 2013 awan gelap dan hujan lebat tak dapat menahan sema-ngat pelayanan pemimpin dan seluruh warga

GMAHK Tikala Manado dalam melaksanakan konferensi jemaat bertempat di Pondok Daun Kalasey-Tateli Minaha-sa untuk mengkaji serta merencanakan program-program penting dalam rangka mencapai visi Jemaat Tikala Mana-do tahun 2013 yaitu “Terwujudnya Kebangunan Rohani (revival) dan Pola Hidup Kekristenan (Christian life).” Visi ini sesungguhnya merupakan suatu respons jemaat terha-dap tema gereja sedunia tahun 2013 yaitu “Revival and the Christian Life.”

Didampingi para pendeta jemaat yaitu Pdt. G. Manurip beserta dua pendeta muda yaitu Pdtm. Rogef Parengkuan, Pdtm. Arther Abuno juga para ketua jemaat yaitu, Sdr. Mi-cler C. Lakat, Sdr. Dr. Edward Jim, Sdr. E. Sekeon, Sdr. D. Latuihamalo, seluruh majelis dan ratusan anggota jemaat yang hadir terlihat jelas gambaran semangat, motivasi ting-gi dan kerja sama untuk secara terintegrasi mau kembali menjalankan fungsi gereja sebagai tanggapan bagi kebu-tuhan dunia dewasa ini yang memang membutuhkan sen-tuhan langsung sebagaimana yang Tuhan Yesus pesankan untuk menjadi garam dan terang bagi dunia (Matius 5:13-16).

Puji Tuhan oleh karena dua tujuan penting yang biasa-nya mewarnai setiap acara konferensi jemaat ialah: Perta-ma, dibidang penginjilan dalam arti penarikan jiwa 60 jiwa baptisan dan yang kedua, dari hal penatalayanan harta, persepuluhan sebesar 1,3 miliar rupiah dan persembahan terpadu sebesar 400 juta rupiah. Di samping itu ada dua pekan doa akbar yang nanti akan disponsori oleh Jemaat Tikala yaitu dengan mendatangkan pembicara dari luar negeri yaitu: Pertama, tanggal 19-22 Juni 2013, Pdt. Prof. Dr. Joseph Kidder, dosen teologi di Andrews University. Yang menarik adalah beliau ini adalah seorang yang bera-sal dari Kota Ninewe. Yang kedua di bulan Oktober dengan pembicara yaitu, Pdt. Prof. Dr. Jon Pauline sebagai Dekan Fakultas Teologi di Loma Linda University (beliau ini yang merupakan penulis buku renungan pagi kita untuk tahun 2013).

Semoga tahun 2013 ini akan menjadi tahun sukses bagi Jemaat Tikala atas pertolongan Tuhan serta kerjasama yang baik dan harmonis dari seluruh komponen Jemaat Tikala sendiri. n

—Dilaporkan oleh Jessie Alia, Sekretaris Komunikasi Je-maat Tikala dan Pdt. G. Manurip, Gembala Jemaat Tika-la.

36 Adventist World | 03 - 2013

SertifiKaSi KeSeHatan 1Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

Mengawali tahun 2013 Departemen Kesehatan DSKS mengadakan satu kegiatan pembekalan dan pelatihan dalam acara “Sertifikasi Kesehatan

(Tahap-I)” yang direncanakan akan dihadiri oleh para pendeta dan pemimpin Dept. Kesehatan di jemaat-jemaat. Puji Tuhan bertempat di GMAHK Jalan Ratna, acara ini dapat terlaksana dengan sangat baik pada hari Jumat-Min-ggu, tanggal 25-27 Januari 2013. Narasumber yang berke-nan memberikan materi palajaran adalah: Pdt. Jimmy Havelaar, MPH (Dir. Kesehatan UIKB); dr. Liniyanti D. Oswari, MSN, M.Sc (Dosen FK UNSRI, Palembang); Ibu Christine Sitorus (Dir. Kesehatan DSKS); Ibu Rita Pakpah-an dan Ibu Suriyanti Siahaan (Petugas Puskesmas dan RSU, Palembang).

Acara kebaktian pembukaan diadakan pada hari Jumat pagi dengan Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. E. Simanjuntak. Dalam khotbahnya mengingatkan kembali akan “pentingnya pengetahuan kesehatan untuk pelayanan penginjilan di setiap tempat dari generasi ke generasi, dan sudah saatnya setiap pe-mimpin gereja memiliki pengetahuan yang memadai dalam hal kesehatan untuk melayani setiap orang di sekitar kita.”

Dari catatan panitia peserta yang hadir dari berbagai jemaat sebanyak 73 orang di-tambah lagi belasan anggota jemaat yang selalu hadir dalam se-tiap sesi acara. Dalam beberapa kesempatan Pdt. Havelaar mene-kankan secara tegas bahwa gereja dan ru-mah anggota harus menjadi pusat peng-injilan kesehatan, dan apa pun metode pela-yanan kesehatan yang

dilakukan harus menuntun orang lain untuk mengenal Yesus Kristus sebagai sumber kebahagiaan dan kesehatan jasmani dan rohani.

Pada hari Sabat siang sampai sore, narasumber yang me-nyampaikan pelajaran adalah Dokter Liniyanti D. Oswari. Seba-gai anggota jemaat yang aktif dan juga sudah sering diundang menjadi pembicara seminar di gereja-gereja lain, juga memba-wakan pelajaran mengenai “Basic Nutrition” dan “Manfaat Ka-cang Kedelai.”

Kesan dan kegembiraan yang luar biasa terlihat dari semua peserta yang tetap semangat mengikuti semua sesi acara sampai selesai. Pada penutupan acara, Pdt. Havelaar memberikan sam-butan dan kesan sukacita melalui kehadiran para peserta dari berbagai jemaat, dan diharapkan dapat membagikan pengeta-huan yang sudah diterima untuk melayani orang lain di tempat masing-masing.

Semua berharap agar kegiatan-kegiatan yang baik seperti ini akan lebih sering dilaksanakan di lain waktu agar semakin ba-nyak anggota jemaat terlibat dalam pelayanan penginjilan mela-lui kesehatan ini. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi DSKS.

03 - 2013 | Adventist World 37

DARI INDONESIA

Ten Days of Prayer

SoSialiSaSi InTegraTeD evangelIsm lIfesTyle (iel)

Jemaat Bandar Jaya, Sumatera Selatan

Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

Hari Sabat, 19 Januari 2013 adalah hari yang sangat ber-kesan bagi jemaat Bandar Jaya karena setelah sembilan

hari berturut-turut dilaksanakan di gereja, sejak tanggal 9-18 Januari 2013, maka dalam rangka penutupan “Doa 10 Hari” ini diadakan di Mess P.T. Tris Delta Agrindo yang dimulai malam vesper hingga hari Sabat sore menjelang tutup Sabat.

Ada satu sukacita yang mendalam karena doa dan ibadah sehari semalam ini dihadiri seorang ibu muda yang bernama Ibu Eni, dan dua orang anaknya dari denominasi lain, bah-kan turut memberikan kesaksian dan memohon untuk di-doakan secara khusus.

Ada rasa haru berhubung karena program Doa 10 Hari ini dilaksanakan persis di akhir masa pelayanan gembala je-maat, Pdt. B. Pasaribu dan keluarga yang sudah merasa akrab dengan jemaat setelah lima tahun pelayanannya di Distrik Lampung Tengah yang luas ini, dan akan melanjutkan pelayan-annya di distrik lain.

Dalam khotbah Sabat itu, Ibu Renta Pasaribu menyimpul-kan: “Sebagaimana Yosua menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam memimpin bangsa Israel sebelum menyebe-rangi Sungai Yordan hingga memasuki tanah Kanaan, namun dia memperoleh kemenangan oleh karena ketergantungan dan penyerahannya kepada Tuhan. Demikianlah kiranya sebagai orang kristen, kita akan dapat menghadapi segala rintangan ke-hidupan bila bergantung sepenuhnya kepada kehendak Tuhan.

Kerinduan seorang gembala adalah dapat melihat ada “ke-bangunan dan pertumbuhan kehidupan Kristiani,” pada setiap

jemaat gembalaannya. Demikian Pdt. B. Pasaribu menuturkan dengan meneteskan air mata pada saat mengakhiri acara yang penuh khidmat tersebut.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak P.T. Tris Delta Agrindo, dalam hal ini yang telah memberikan segala fasilitas yang diperlukan.

Marilah kita doakan semoga tema tahun 2013 ini, “Keba-ngunan dan Kehidupan Kristiani,” akan nyata dalam kehidupan setiap anggota jemaat. Dan kerinduan kita agar Ibu Eni dengan anak-anaknya dapat dimenangkan bagi Kristus. n

—Dilaporkan oleh Pdt. B. Pasaribu dan Pdt.Victor J. Sinaga, Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. N. Sakul dan Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT, Pdt. Nofry

Kaumpungan, memberikan seminar sosialisasi ”Integrated Evangelism Lifestyle (IEL)” atau ”Pola Hidup Penginjilan Ter-padu“ kepada para pendeta dan ketua jemaat di Daerah Misi Nusa Utara (DMNU). Seminar ini diadakan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Tahuna 2 pada tanggal 31 Janua-ri-1 Februari 2013.

“Sosialisasi ini penting untuk dilakukan agar kita lebih maju dalam penginjilan,” jelas Kaumpungan di hari pertama sosiali-sasi. Menurutnya dengan adanya program IEL ini maka tidak akan ada lagi penginjilan yang terkotak-kotak dalam suatu je-maat tetapi akan menjadi suatu penginjilan yang terpadu. “So-sialisasi ini diberikan kepada para pendeta dan ketua jemaat ka-

rena saudara-saudara adalah para pemimpin jemaat sehingga diharapkan agar ketika program ini diluncurkan pada tanggal 14 Februari 2013 mendatang, di-harapkan agar program ini da-pat dijalankan dengan baik di setiap jemaat di DMNU ini,” je-lasnya menam-bahkan.

Pada hari ke-dua Pdt. Dr. Tommy Mam-

38 Adventist World | 03 - 2013

HaPPy BIrTHDay gmaHK batammaS16 Tahun GMAHK Jemaat Batammas

bu, Rektor Universitas Klabat yang hadir dipercayakan untuk memberi-kan renungan di ibadah pagi. “Dalam bisnis rohani ini kita harus menjadi aset dan bukan expense,” kata Mambu dalam renungannya. Renungan yang mengambil ayat inti dari Matius 11:26 itu mengajak para pendeta un-tuk selalu giat dalam penginjilan.

Pdt. N. Sakul, memberikan materi seminarnya tentang bagaimana Pro-gram Integrated Evangelism Lifestyle ini perlu dilakukan oleh para pendeta dan anggota jemaat. “Anggota jemaat saat ini sudah semakin sekular dan sudah mulai melupakan tujuan uta-ma gereja didirikan yaitu penginjilan, itulah sebabnya melalui IEL ini diharapkan agar semua pendeta, ketua jemaat, dan se-mua anggota jemaat diharapkan untuk bersatu dan selalu terli-bat aktif dalam penginjilan” katanya. “Dengan menjalankan IEL di setiap jemaat, maka hal ini akan menjadi jalan keluar da-ri setiap masalah penginjilan dan kerohanian yang dihadapi oleh para pemimpin gereja,” kata pendeta yang telah menjabat sebagai ketua UKIKT selama 7 tahun ini.

Seminar sosialisai IEL selama dua hari itu dibawakan de-ngan baik oleh kedua narasumber. Di setiap akhir seminar di-

berikan waktu kepada para pendeta untuk memberikan perta-nyaan tentang sosialisai itu dan semua pertanyaan yang diaju-kan dapat dijawab dengan baik oleh kedua narasumber. Di ak-hir sesi seminar pada hari kedua, Pdt. Edison Takasanakeng, Ketua Daerah Misi Nusa Utara mengucapkan terima kasih me-wakili para pendeta dan seluruh anggota jemaat di DMNU ke-pada kedua pemimpin gereja dan kepada Pdt. Dr. Tommy Mambu. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, Gembala Wilayah Tagulandang Utara, DMNU.

Puji Tuhan kita ucapkan oleh karena kasih-Nya Jemaat Batammas, Sabat, 9 Februari 2013 telah merayakan ulang

tahun jemaat yang ke 16 tahun. Di mana gereja ini bertumbuh dengan cepatnya dan jemaatnya juga semakin hari semakin bertambah. Tidak terasa genap usia gereja ini berdiri kokoh dan melayani selama 16 Tahun di Kota Batam, Kepulauan Ri-au.

Kilas balik Jemaat Batammas, sebanyak 13 Keluarga dan be-berapa muda

mudi yang dulunya ber-bakti selama 1 tahun di Hotel Puri Garden, aca-ra PA tetap dilaksana-kan walau-pun tidak ada tempat,

PA dilaksanakan di alam setiap Sabat sore dan diikuti oleh mu-da mudi juga didukung penuh oleh semua orangtua. Sekitar ta-hun 1997 terjadilah krisis moneter yang mengakibatkan tinggi-nya nilai tukar dolar Singapur, sehingga anggota tidak lagi mampu untuk membayar sewa hotel, maka diambil solusi un-tuk mengadakan kebaktian di Tiban (Klinik Advent) dengan mendirikan tenda darurat.

Sambil tetap berbakti di tenda darurat, namun upaya untuk pengurusan lokasi gereja tetap dilaksanakan sambil semua je-maat berdoa yang tidak putus-putusnya dan juga melakukan puasa bersama dari seluruh anggota jemaat. Izin lokasi gereja pun segera diperoleh yang lokasinya berada di Tanjung Piayu,

Dengan upaya doa para anggota maka perpindahan lokasi dapat direalisasikan ditempat yang ada sekarang, di Jalan Dr.Hamka depan SMK Negeri 1 Putri Tujuh Batu Aji. Biarlah me-lalui gereja ini nama Tuhan semakin dimuliakan dan semua je-maat semakin lebih rajin lagi di dalam penginjilan dan hanya nama Tuhan yang ditinggikan. n

—Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Je-maat Batammas.

03 - 2013 | Adventist World 39

DARI INDONESIA

Pertemuan tuJuH Jemaat Dalam Satu Sabat

teKaD untuK SeHat Di SlaPur

Tahuna, Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

Pekan seminar kesehatan

Tujuh jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di wila-yah Tahuna mengadakan pertemuan wilayah di gereja Advent Jemaat Manente pada hari Sabat, 2 Februari

2013. Pertemuan wilayah ini dihadiri oleh Pdt. Noldy Sakul, Ke-tua Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) dan Pdt. Nofry Kaumpungan, Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT.

Dalam khotbahnya Pdt. N. Sakul, mengajak jemaat Tuhan di wilayah Tahuna untuk tidak melupakan pimpinan Tuhan di dalam kehidupan. “Torang jangan lupa dan jangan pernah me-ragukan bahwa Tuhan masih memimpin umat-Nya” katanya. “Pimpinan Tuhan nyata sejak awal pergerakan gereja Advent dimulai kepada para pelopor gereja dan sampai pada saat ini,” jelas suami dari Ibu Jeane Metusalah ini. Khotbah yang dipa-parkan selama hampir 2 jam itu diisi dengan kisah pengalam-annya ketika ia melayani sebagai seorang pendeta muda sampai menjabat ketua uni. Khotbah yang dibawakan dengan penuh semangat dan penuh dengan humor segar membuat jemaat Tu-han yang hadir tetap setia untuk mendengarkan.

Pada sore hari setelah makan bersama dengan jemaat ketua uni kembali memberikan seminar yang berjudul “Ever Onward, Never Retreat!” atau “Maju Terus, Pantang Mundur!” Menceri-takan pengalaman bangsa Israel ketika mereka mengutus 12 be-las pengintai untuk masuk ke tanah Kanaan dan pengalaman Daud dalam menghadapi setiap masalah kehidupannya. “Ada banyak raksasa yang harus kita hadapi dalam hidup” katanya. “Raksasa itu bisa berupa masalah keuangan, masalah hubung-an, dan masalah-masalah hidup yang lain, tetapi kita perlu ingat jika kita berjalan bersama dengan Yesus maka kita akan

selalu menang dalam menghadapi semua raksasa itu, itulah se-babnya mari kita maju terus!” Jelasnya dengan penuh semangat.

Di akhir acara pada sore Sabat itu ketua daerah, Pdt. Edison Takasanakeng mengucapkan terima kasih kepada kedua pe-mimpin dari uni yang telah membawakan kebenaran Firman Tuhan di sepanjang hari Sabat itu. Kedua pemimpin gereja itu hadir di wilayah Tahuna sehubungan dengan acara sosialisasi program gereja Advent sedunia “Integrated Evangelism Lifestyle” kepada para pendeta di DMNU pada tanggal 31 Januari-1 Fe-bruari 2013. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Brussi Soriton, gembala wilayah Tagu-landang Utara, DMNU.

Selama kurang lebih satu pekan lamanya, SLA Purwodadi merasa terberkati melalui kehadiran dr. Robinson Siahaan

yang memberikan seminar kesehatan setiap malam berkolabo-rasi dengan Healing Way Indonesia yang menarik perhatian se-mua peserta yang hadir.

Dokter Robinson Siahaan selain memberikan seminar kese-hatan juga memberi waktunya untuk konsultasi kesehatan bagi siswa siswi Slapur dan juga program berhenti merokok selama lima hari bagi para siswa Slapur yang mengalami kesulitan un-tuk berhenti merokok dengan harapan pelatihan yang mereka dapatkan dapat menolong para siswa yang lainnya bertekad un-tuk berhenti merokok. Materi yang disampaikan oleh Healing Way Indonesia: Sistem Liver Kita, Hydrotherapi, sistem perna-pasan dan sistem pencernaan.

Dokter Robinson Siahaan mengingatkan pada setiap umat Tuhan yang hadir kalau satu anggota tubuh sakit maka yang la-innya juga akan merasakan sakit... berikan perhatian kepada yang paling lemah, karena bagian tubuh yang paling kecil seka-lipun justru bagian yang sangat dibutuhkan oleh tubuh secara keseluruhan.

Semoga dengan kegiatan seminar kesehatan di SLA Purwo-dadi dapat memberikan manfaat bagi para guru, siswa, mau-pun anggota jemaat dalam mempraktikkan pola hidup sehat dan khususnya bagi siswa Slapur yang sudah mengambil tekad berhenti merokok. n

—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas SLA Purwo-dadi.

40 Adventist World | 03 - 2013

BalI leaDersHIP summITAdventist Global Leadership Summit

Pulau Bali dikenal sebagai tujuan wisata yang menawarkan seni dan budaya yang unik, keindahan alam yang mempeso-

na dan resor pantai kelas dunia. Tidaklah heran jika para peser-ta Adventist Global Leadership Summit yang ke-6 di Bali Hyatt, Sanur, benar-benar terkesan dengan pertemuan tahun ini.

Kegiatan penting yang berlangsung 29-31 Januari 2013 ini menghadirkan para pemimpin Advent dari seluruh dunia un-tuk membahas program-program kepemimpinan secara kom-prehensif.

Dengan tema, The Values of Unity in Leadership, pertemuan ini diisi dengan berbagai laporan kepemimpinan dari masing- masing divisi di dunia, presentasi profesional dari narasumber ahli, dan diskusi tentang isu kepemimpinan terkini.

“Kita membutuhkan program-program kepemimpinan yang fleksibel dan memenuhi kebutuhan masing-masing divisi,” demikian menurut Wakil Ketua GC, Pdt. Mike Ryan. “Bukan sekadar materi yang dikembangkan dari General Conference dan dipaksakan kepada setiap orang; setiap divisi akan memiliki, merancang, mengembangkan dan menjalankan program kepe-mimpinan sendiri.”

Mengapa program kepemimpinan amatlah penting dalam pekerjaan misi sedunia? Sebab gereja sedang mengalami peru-bahan secara cepat. Sementara denominasi dan agama-agama lain di dunia tidak bertumbuh, bahkan ada yang cenderung merosot, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedang berkem-bang dalam jumlah anggota dan ukuran organisasi.

Rasio populasi Advent terhadap penduduk dunia semakin mengecil. Tahun 1899 ada satu orang Advent untuk 90.000 penduduk dunia. Sekarang, ada satu orang Advent untuk setiap

389. “Gereja kita sedang bertumbuh 5 sampai 6 persen setiap tahun,” lanjut Ryan. “Pertumbuhan yang pesat ini terjadi di tempat-tempat yang tadinya Advent tidak eksis; di sinilah dibu-tuhkan pemimpin-pemimpin baru yang dapat diandalkan.”

Dalam 20 tahun terakhir di beberapa wilayah ‘ladang baru’ di dunia, pekerjaan Advent bertumbuh 300 persen dibanding wilayah lain. Di negara-negara seperti Cina, bekas Uni Soviet, Asia Selatan, ribuan gereja sedang muncul. “Tahun 1990 setiap hari ada 1 gereja baru yang berdiri. Hari ini, setiap hari ada 11 gereja baru yang berdiri,” jelas Ryan.

Selain pertumbuhan anggota, pertumbuhan lembaga-lem-baga pendidikan dan kesehatan Advent mengalami perkem-bangan yang pesat. Fakta-fakta ini menggambarkan betapa pentingnya suatu program pengembangan kepemimpinan se-cara berkelanjutan. Inilah alasan mengapa kantor kepemimpin-an tingkat pusat, General Conference Office of Global Leadership didirikan 8 tahun silam. Fungsinya adalah untuk merumuskan program terpadu dan membekali para pemimpin gereja dengan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan.

Kantor ini mengalokasikan dana khusus kepada setiap divisi untuk biaya pelatihan, narasumber dan pengembangan materi. Pada tahun 2012, kantor ini menyalurkan dana sebesar $71.000 Amerika untuk kegiatan-kegiatan pelatihan kepemimpinan.

Selain itu, kantor ini juga menyiapkan materi-materi kepe-mimpinan yang dapat diakses langsung melalui situs web (www.leadershipdevelopment.adventist.org).

Global Leadership Summit pertama kali diadakan di Slovenia dengan 16 peserta, tapi kali ini tidak kurang dari 34 pemimpin tingkat divisi atau koordinator leadership tingkat divisi hadir.

DARI INDONESIA

Sesaat sebelum kegiatan ini ditutup, para peserta sepakat bahwa tuan rumah berikutnya untuk pertemuan tahun 2014 adalah South Pacific Division (SPD).

Southern-Asia Pacific Division (SSD) dinilai berhasil menja-di tuan rumah yang baik dalam pertemuan kali ini. Hal ini ten-tu tidak lepas dari dukungan Uni Indonesia Kawasan Barat (UI-KB), di mana officer UIKB (Pdt. Dr. J. H. Rantung dan Bpk. B. F. Sihotang) turut menjadi peserta dalam kesempatan ini.

Para narasumber ahli dalam acara ini adalah, Niels-Erik An-dreasen, Ph.D, Rektor Andrews University; Richard Hart, MD,

Dr.PH, Rektor Loma Linda University; Gina S. Brown, Ph.D, As-sociate Professor School of Nursing Loma Linda University; Stan-ley Patterson, Ph.D, Associate Professor of Christian Ministry, An-drews University; Dr. G. T. Ng, Executive Secretary of General Conference; Delbert Baker, Ph.D., Vice President of General Con-ference; Homer Trecartin, MA, President of Middle East & North Africa Union dan Stephen Guptill, D.Ed, Rektor Adventist Inter-national Institute of Advanced Studies. n

—Dilaporkan oleh Bruce G. J. Sumendap, Komunikasi UIKB.

gema inJil Di raDio rePubliK inDoneSiaBandar Lampung, Sumatere Selatan

Diawali oleh seorang penginjil literatur yang memiliki hubungan baik dengan para pemimpin dan juga para reporter RRI Bandar Lampung, maka pada tanggal 20

Desember 2011 Andreas Jumani yang sehari-hari bekerja seba-gai penginjil literatur saat itu diundang menjadi narasumber dalam acara ‘Suara Publik’ yang akan diadakan pada tanggal 24 Desember 2011 dengan tema makna Natal 2011. Merasa tidak mampu maka Andreas Jumani mengajak Pdt. Benny Buli, chap-lain RS Advent Bandar Lampung untuk memenuhi undangan mengisi acara suara publik RRI Bandar Lampung.

Beberapa hari kemudian setelah menjadi narasumber ‘Suara Publik,’ mereka kembali dihubungi oleh Bapak Haji Sutrisno untuk penyiaran dan program agar mengisi mimbar Agama Kristen setiap hari minggu pukul 8-9 pagi. Inilah awal mula ge-ma Injil berkumandang di Provinsi Lampung melalui Radio Republik Indonesia Pro 1 Bandar Lampung yang disiarkan me-lalui gelombang FM 90,9 Mhz dan juga AM 1035 Khz (Siaran ini juga dapat diakses melalui www.rribandarlampung.co.id lalu pilih pro 1).

“Bukan hanya mengisi Gema Rohani saja tetapi kami pun sering diminta menjadi narasumber pada acara ‘Suara Publik’ lainnya, seperti pada tanggal 21 Desember 2012 yang pada hari itu dikabarkan akan terjadinya kiamat dan juga pada tanggal 25 Desember 2012 kembali kami diminta menjadi narasumber memaknai kelahiran Yesus, dan sangat mudah sekali ketika ka-mi diminta menjadi narasumber, kami tidak perlu repot datang ke studio melainkan melalui sambungan telepon saja,” jelas Ju-mani.

Melalui telepon dan sms interaktif diketahuilah begitu ba-nyak pendengar Firman Tuhan yang dikemas dengan diskusi yang melibatkan pendengar dan melalui siaran ini juga dipro-mosikan buku-buku yang diedarkan oleh para penginjil litera-tur. Puji Tuhan siaran ini juga mendapatkan apresiasi dan du-kungan dari Bapak Sarauli Waruwuk, Kepala Bimas Kristen Protestan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Lam-pung.

Kita doakan agar Gema Rohani Advent melalui Radio Re-publik Indonesia ini pekabaran Injil terus menggema di seluruh

tanah Sai Bumi Ruwai Jurai yang disampaikan oleh para hamba Tuhan yaitu Pdt. Benny Buli dan Pdt. Herlen Yang, dan yang lainnya, dan semoga siaran ini juga dapat menjadi berkat bagi pendengar RRI, juga kita doa-kan para pemimpin RRI Bandar Lampung agar tetap memberi-kan kesempatan kepada GMAHK untuk bisa terus menggemakan Injil melalui ra-dio publik milik bangsa ini. n

—Dilaporkan oleh Andreas Ju-mani, Asisten Direktur Penerbit-an, Penginjil Literatur di Lam-pung.

42 Adventist World | 03 - 2013

PengorganIsasIan JemaaT ke 24 Dan ke 25Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara

Jemaat Sungai SaddangPada tanggal 16 Desember 2012 Perkumpulan Sungai Yor-

dan di Makasar diorganisasikan menjadi jemaat ke 24 di Konfe-rens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (KSSBT). Awal mula perkumpulan ini atas prakarsa dari beberapa anggota jemaat di Sungai Saddang, saat Pdt. Mercy Palangan sebagai gembala Je-maat Sungai Saddang dan membuka cabang kebaktian ini pada tanggal 17 April 2012, cabang kebaktian ini disahkan oleh Pdt. A. Dien, Ketua Konfe-rens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara pada tanggal 3 Juni 2012 dan mengguna-kan salah satu ruangan di rumah Keluarga Anggalinus Adar.

Di tempat mereka berbakti dari Sabat ke Sabat selama perkumpulan diresmikan telah diadakan beberapa kali Kebangunan rohani dan baksos untuk memperkenalkan keberadaan gereja Advent bagi masyarakat yang ada di sekitarnya .

Perkumpulan ini dibina terus oleh Pdt. Sirambangan dan diteruskan oleh Pdtm. Devy Politon sampai siap untuk diorgani-sasikan sebagai jemaat yang ke 24 di KSS-BT pada tanggal 16 Desember 2012.

Tiga tenaga inti untuk memimpin jemaat ini yakni saudara Anggalinus Adar, Ibu Stella Tawas dan Saudara Daniel Siraw. Pada kesempatan ini diadakan pemilihan pegawai jemaat untuk melayani jemaat yang baru lahir ini untuk tahun 2013 dan pengurapan bagi mereka yang belum diurapi. Dengan lahirnya jemaat ini berarti di Kota Makassar sudah ada 8 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Jemaat Rong Guang (Terang Agung)Pada permulaan tahun 2009 Saudara Nobel Sutresman dari

Jemaat Durian Makassar bersama saudari Arline Djim mengi-kuti KKR di CMC Jakarta, saat itu timbul pemikiran untuk memulai Chinese Ministry Centre ( CMC ) di Makassar untuk menjangkau keturunan Tionghoa yang berdomisili di Makas-sar.

Tanggal 14 Juni 2009 CMC Makassar dibuka secara resmi di Makassar oleh Pdt. A. Dien, Ketua KSSBT. Mereka menggu-nakan sebuah ruko milik Keluarga Onny Sutresman sebagai tempat kebaktian di Pengayoman.

Untuk meningkatkan pelayanan CMC Makassar, maka di-adakan berbagai kegiatan. Untuk pelayanan di CMC Makassar Pdt. Paul Sanjaya ditugaskan untuk melayani cabang kebaktian

yang sudah terbentuk di Pengayoman dibantu oleh Saudara Nobel sebagai koodinator kebaktian. Dengan pertolongan Tuhan maka jiwa-jiwa tersedia untuk di-layani dalam kelompok kecil dan satu persatu me-nyerahkan diri kepada Tuhan melalui baptisan.

Tanggal 25 Januari 2013 Cabang Perbaktian Pe-ngayoman diorganisasi menjadi jemaat yang ke 25 di KSSBT. Acara pengorganisasian ini didahului dengan sejarah perkembangan Cabang Perbaktian Jemaat Durian di Pengayoman yang dilayani oleh CMC Makassar yang disampaikan oleh Saudara Nobel Sutresman.

Jemaat ke-25 ini diberi nama Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh Jemaat Rong Guang (Terang Agung). n

—Dilaporkan oleh Pdt. Markus Tandilangi, Direk-tur Komunikasi KSSBT.

03 - 2013 | Adventist World 43

DARI INDONESIA

PelatiHan WIn WellnessPelaksanaan Kelompok Peduli (Care Group)

W in Wellness. Pola hidup sehat, umur panjang. Pola hi-dup benar, hidup kekal.” Itulah slogan Win Wellness, satu seri pelajaran pola hidup penginjilan terpadu,

program yang diperkenalkan oleh para pemimpin GMAHK Di-visi Asia Pasifik Selatan (SSD) bagi para pendeta di Konferens DKI Jakarta. Tempat yang dipilih untuk pelaksanaan pelatihan ini adalah di Gedung Taman Anggrek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pelatihan ini berjalan selama 2 hari, yaitu Senin dan Selasa, 4 dan 5 Februari 2013. Dalam pertemuan ini hadir sebagian besar gembala dari seluruh jemaat di Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya termasuk juga para pendeta intern dan pra-intern.

Inti dari program ini adalah bagaimana keluarga-keluarga atau rumah tangga umat Tuhan, dapat menjadi pusat penginjil-an di jemaat. Dan ini dimulai dari rumah tangga para pendeta sendiri. Dalam pelatihan ini, hadir dari SSD sebagai pemberi pelatihan adalah Pdt. J. Lubis, Pdt. V. Bermudes, Pdt. J. Catoli-co, Pdt. A. Carpena, Ibu Helen Gulfan, dan Michael Bankhead. Para narasumber yang memberi pemaparan tentang bagaimana pelaksanaan Kelompok Peduli (Care Group) yang terdiri dari Keluarga perantara dan keluarga yang dipedulikan. Pelajaran ini telah dipersiapkan sedemikian rupa dengan melakukan pende-katan secara pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi anggota care group yang kemudian dilanjutkan dengan seri pelajaran Alkitab pada setiap pelajarannya.

Harapan yang ingin dicapai melalui seminar ini adalah, seti-ap keluarga dapat menjangkau keluarga yang lain yang belum

mengenal Kristus. Program ini dalam teorinya akan dilaksana-kan selama 1 tahun. Yang secara singkat, dimulai dengan tahap persiapan selama 2 bulan pertama, kemudian proses perkenalan dan persahabatan selama 2 bulan berikutnya dan kemudian, proses belajar Alkitab selama 5 bulan, dan pengambilan kepu-tusan dan baptisan selama 3 bulan terakhir.

Satu hal yang sangat menarik dari pelatihan ini adalah pada saat menjelang penutupan acara pelatihan, diadakan satu acara memperbarui janji pernikahan oleh pasangan-pasangan yang telah dipilih oleh para narasumber. Bentuk dari acara ini, persis sama dengan acara pemberkatan nikah yang dilaksanakan di je-maat.

Dalam acara penutupan dan perpisahan dengan para nara-sumber, Ketua Konferens Pdt. W. L. Limbong menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh nara-sumber yang datang dari divisi. Dan setelah tim penatar meng-ambil foto bersama dengan seluruh peserta, para narasumber ini langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju Konferens Jawa Barat (KJB) untuk melakukan pelatihan yang sama di sa-na. Kita berharap semoga melalui pelatihan seperti ini akan da-pat membawa hasil yang lebih baik bagi penginjilan di Konfe-rens DKI Jakarta, baik dari segi keterlibatan anggota gereja maupun dari jumlah orang yang dimenangkan bagi Kristus. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Andri Daymbani, Ass. Dir. Komunikasi Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.

44 Adventist World | 03 - 2013

ibaDaH gabungan wilaYaH 16Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

Tanpa terasa sudah 10 tahun Chinese Ministry Center (CMC) hadir dan memberikan pelayanan rohani melalui kesehatan kepada kaum Tionghoa. Tepatnya sejak bulan

Juni 2003, ministry eksis di Jakarta sebagai satu ministry yang bernaung di bawah Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Da-lam pelayanannya selama 10 tahun ini, baik melalui pelajaran Alkitab dan pelajaran kesehatan yang diadakan di beberapa titik di Jakarta, sudah cukup banyak kaum Tionghoa yang dime-nangkan ke dalam GMAHK Konferens DKI Jakarta melalui Je-maat-jemaat yang tergabung di dalam wilayah 16. Salah satu sa-rana yang digunakan adalah melalui media, baik televisi mau-pun Radio. Konsep yang selalu diusung oleh CMC adalah de-ngan membangun klub sehat yang selalu digandeng dengan tempat untuk belajar kesehatan maupun tempat untuk berbak-ti.

Dalam merayakan 10 tahun pelayanan CMC ini, pada Sabat 2 Februari 2013 yang lalu diadakan kebaktian Sabat gabungan sewilayah 16 di Gajah Mada Plaza. Tempat yang dalam bebera-pa tahun terakhir ini selalu menjadi pilihan dalam melaksana-kan kebaktian gabungan wilayah 16. Dalam kebaktian gabung-an kali ini, hadir sebagai pembicara khotbah, Pdt. G. T. Ng, Sekretaris Eksekuif General Conference, yang diundang secara khusus dari General Conference.

Dalam kebaktian gabungan ini, beberapa gereja turut mengambil bagian dalam membawakan lagu pujian khusus. Se-lain membawakan khotbah, ternyata Pdt. G. T. Ng juga akrab dengan anak-anak. Hal itu terbukti dari cerita anak-anak yang beliau bawakan sendiri.

Membuka pelayanan khotbahnya, Pdt. G. T. Ng menyam-paikan apresiasi dan penghargaan kepada para pengurus CMC, mulai dari awal berdiri sampai pengurus yang masih ada saat ini. Dalam khotbahnya, beliau menekankan tentang pentingnya “Home Evangelism” di mana bagi kebudayaan yang ikatan keke-luargaannya sangat erat seperti budaya Tionghoa, maka sistem penginjilan keluarga ini sangatlah berterima dan tingkat keber-hasilannya sangat tinggi.

Pekabaran ini nampaknya sangat diterima oleh karena hal

itu adalah merupakan pengalaman hidup dari anggota jemaat di wilayah 16 yang terdiri dari 8 jemaat dan 1 cabang SS. Saat ini CMC baru saja membuka satu cabang klub sehat di daerah Bumi Serpong Damai yang diharapkan akan boleh menjadi perpanjangan pelayanan dari CMC ke wilayah Jakarta Selatan.

Selain itu, satu proyek penginjilan yang sangat memerlukan doa dari kita semua, adalah di mana CMC mempunyai rencana untuk membangun satu Health Center di daerah Ciawi di tanah yang luasnya lebih dari 20 hektar. Konsep yang nanti di tawar-kan adalah mengadopsi sistem pelayanan kesehatan yang dila-kukan oleh AINON di Malaysia. Ini adalah satu proyek iman, oleh karena kalau dilihat dari nilainya itu mencapai lebih dari 20 miliar. Kita doakan semoga pelayanan dan rencana CMC untuk membangun Health Center ini dapat segera terwujud se-hingga pelayanan kesehatan yang menjadi ciri dari CMC sela-ma 10 tahun ini dapat lebih luas lagi dan lebih banyak orang yang dapat menikmatinya. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Andri Daymbani, Ass. Dir. Komunikasi, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

ATAS: Pdt. GT Ng bersama para partisipan kebaktian khotbah. BAWAH: Para anggota jemaat dan para tamu yang hadir.

03 - 2013 | Adventist World 45

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membu-tuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang ka-mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, TANpA ADA gAMBAR/foTo/IMAGE DI DAlAM FILE DoKuMeN TeRSeBuT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks do-kumen tersebut).

gAMBAR/foTo/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TeRpISAh DARI DAlAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya men-jadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau in-formasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di In-donesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

DARI INDONESIA

Tekad Kabupaten Gorontalo untuk mantap mengentas-kan gizi buruk dan meningkatkan status gizi seluruh anak balita di Kabupaten Gorontalo dalam mencapai

target MDG di tahun 2015 kembali ditegaskan.Bupati Gorontalo, David Bobihoe Akib, yang membuka

Pertemuan Pemangku Kepentingan (Stakeholders) dari Proyek INSTINCT ADRA Indonesia di ruang Pola lantai 2 Gedung Pemda Gorontalo, Limboto pada 17 Januari 2013, didampingi Ibu Sekda Kabupaten, Asisten I, Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, serta beberapa pimpinan yang terkait langsung da-lam program Revitalisasi Posyandu ini.

Proyek INSTINCT (Improving Nutritional Status of Indi genous Community Toddlers) ini bertujuan meningkatkan status gizi balita melalui “Revitalisasi Posyandu” melibatkan peran dan gerak langkah ter-padu seluruh pihak pemangku kepentingan yaitu Pemda Kabupaten Gorontalo dengan Dinas Kese-hatan, BAPPEDA dan SKPD-SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) terkait, juga Pemerintah Desa, tokoh masyarakat/adat/agama, Puskesmas, Kader Posyandu dan ibu-ibu dari balita itu sendiri.

Permasalahan aktual status gizi balita dan faktor-faktor penyebabnya, dipaparkan oleh Yosephine Bi-

InsTInCT ProJeCTAdventist Development and Relief Agency (ADRA)

di, Manajer Project INSTINCT, berupa laporan hasil survei la-pangan atas pengetahuan, sikap dan kebiasaan masyarakat dari sampel 7 kecamatan mewakili 19 kecamatan Kabupaten Goron-talo. Ditemukan bahwa pengetahuan kader dan ibu-ibu perlu ditingkatkan tentang stimulasi pertumbuhan dan nutrisi anak, selain temuan-temuan penting lainnya. Hasil baseline survey ini

46 Adventist World | 03 - 2013

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

akan menjadi tolok ukur suk-ses perubahan positif di akhir 3 tahun pelaksa-naan proyek di tahun 2015.

Metodologi andalan untuk peningkatan gizi anak melibatkan peran serta ma-syarakat berupa Positive Deviance Inquiry dengan

berbagai seluk beluknya diterangkan oleh narasumber Bapak Nanang Sunarya dari Balai Besar Pe-latihan Kesehatan Ciloto, Jawa Barat.

Turut hadir donor ADRA Australia yang mengutus Bapak Cameron Reid, Koor-dinator Program Internasional, untuk menyaksikan langsung betapa semangatnya seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam program indah ini.

Seluruh peserta menjadi paham tentang permasalahan, solusi dan gerak lang-kah ke depan dari proyek yang didukung Tim INSTINCT ADRA Indonesia yang kegiatannya mencakup pembentukan panitia pengawas tingkat kabupaten, pelatih-an fasilitator masyarakat dan pelatih Positive Deviance Inquiry, yang pada gilirannya akan melatih kader posyandu dan ibu-ibu anak balita, pendampingan dan dukung-an teknis lainnya. Sehingga evaluasi berkala dan akhir akan menunjukkan kesukses-an program ini yang mulai diluncurkan pada 8 November 2012 dan rencana bera-khir pada Juni 2015.

Untuk memahami materi silahkan hubungi www.positivedeviance.org, www.pdrc.or.id dan www.coregroup.org/storage/documents/Diffusion_of_Innovation/PD_Manual_Indonesia.pdf.

—Dilaporkan oleh Reinmer Gorianto dan Kyriakos Erlan, INSTINCT Project Staff ADRA Indonesia, PR Officer.

03 - 2013 | Adventist World 47

Setiap bulanAdventist World tiba juga kepadapria yang sangat peduli ini.

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.

*Yang Terhormat Ibu Hakim Mary Ang’awa adalah seorang hakim pengadilan tinggi di Kenya selama 19 tahun. Dia adalah Ketua Asosiasi Para Hakim Wanita Kenya, dan warga kehormatan di Kota Harrisburg, Pennsylvania, Amerika Serikat karena teladan dedikasi pelayanan sipil.

Mary Ang’awa* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia.

Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga besar gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.