asuhan keperawatan pada pasien
DESCRIPTION
ini broo.....TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN “NYERI”
Oleh : Ruang F (Interna) RSUD Kab. Klungkung
Nama anggota :
1. Ni Putu Meylitha Budyandani (P07120214013)
2. I Gst. Ngurah Agung Kusuma Sedana (P07120214015)
3. Ni Putu Novia Indah Lestari (P07120214016)
4. Pande Putu Setianingsih (P07120214022)
5. Made Wahyu Raintini (P07120214024)
Program studi : D-IV Tingkat I Reguler
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2014/2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “MZ”
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN
“NYERI AKUT”
DI RUANG F (INTERNA) RSUD KAB KLUNGKUNG
TANGGAL 29 NOVEMBER – 01 DESEMBER 2014
I. PENGKAJIANA. Identitas Pasien Penanggung
Nama : “Ny. MZ” “Tn. EA”Umur : 41 th 44 thJenis kelamin : Perempuan Laki-lakiSuku bangsa : Bali, Indonesia Bali, IndonesiaPekerjaan : Ibu rumah tangga Karyawan HonorerPendidikan : Belum tamat SD SLTAStatus : Sudah menikah Sudah menikahAlamat : Dusun Pakel Desa Dusun Pakel Desa
Sampalan Tengah Sampalan TengahDiagnosa medis : ISKSumber biaya : JKBMTanggal MRS : 27 November 2014Hubungan dengan pasien : Suami
B. Alasan Dirawat1. Alasan masuk rumah sakit
Pasien masuk rumah sakit karena nyeri yang dialami oleh pasien.2. Keluhan utama saat pengkajian
Nyeri diperut bagian bawah.
C. Riwayat Penyakit1. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang bersama keluarga pada tanggal 27 November 2014 ke UGD RSUD Kab. Klungkung dengan keluhan nyeri disekitar perut bagian bawah. Di UGD, pasien mendapatkan tindakan medis dan pasien disarankan untuk dirawat inap di ruang F (interna), dengan terapi :a. RL 30 tpmb. Levofloxacin 1 flash/12 jamc. Ranitidin 2x1d. Ketorolac 1 amp k/p
e. Difloxin 2x1f. Asam mefenamat 3x1
2. Riwayat penyakit terdahuluSaat pengkajian, pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah dibawa ke rumah sakit dengan keluhan yang sama. Enam bulan yang lalu, pasien sempat terkena DHF dan dirawat di RSUD Kab. Klungkung.
D. Riwayat Kesehatan KeluargaSaat pengkajian, pasien mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit seperti yang diderita oleh pasien.
E. Data Bio-Psiko-Sosio-Spiritual1. Bernafas
Sebelum pengkajian pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan dalam bernapas. Saat pengkajian respirasi pasien 22 x/menit.
2. Makan dan minum- Makan
Sebelum MRS, pasien mengatakan biasanya makan 3x sehari dan habis 1 porsi. Saat pengkajian pasien menghabiskan setengah dari porsi makanan yang diberikan, ± 7-9 sendok makan.
- MinumSebelum MRS pasien mengatakan biasanya minum sekitar 8 gelas per hari. Saat pengkajian, pasien minum air putih sebanyak ± 5-6 gelas per hari.
3. Eliminasi- BAB
Sebelum dirawat di rumah sakit, pasien mengatakan berak 1 x sehari. Saat dirawat dirumah sakit, pasien mengatakan belum pernah berak.
- BAKSebelum dirawat di rumah sakit, pasien mengalami gangguan kencing akibat nyeri yang dialaminya, 5-6 x bolak-balik ke kamar mandi dengan jumlah yang sedikit namun sering. Setelah masuk rumah sakit, pasien mengatakan kencing sudah lancar tetapi pasien mengaku masih merasakan sakit pada saat kencing
4. Istirahat tidurSebelum sakit pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan tidur dengan rentang waktu ± 6-8 jam/hari. Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidurnya agak terganggu, dengan rentang waktu ± 4-5 jam.
5. Gerak dan aktivitas
Sebelum masuk rumah sakit, pasien masih mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri. Setelah masuk rumah sakit, pasien mengatakan dibantu oleh keluarga ketika akan duduk atau berjalan.
6. Kebersihan diriSebelum masuk rumah sakit, pasien rajin mandi 2x sehari. Setelah masuk rumah sakit, pasien mengatakan hanya di lap saja. Pasien juga belum pernah keramas selama dirawat di rs
7. Temperatur suhuSaat pengkajian, suhu tubuh pasien normal yaitu 360C.
8. Rasa amanSaat pengkajian, pasien mengatakan sedikit cemas dengan penyakitnya. Tetapi karena didampingi oleh keluarganya pasien merasa lebih tenang
9. Rasa nyamanSaat pengkajian, pasien mengatakan tidak nyaman akibat nyeri pada perut bagian bawah yang dirasakannya. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, dengan skala 4 (1-10 skala nyeri). Nyeri hilang timbul apabila ditekan di perut bagian bawah dan saat kencing.
10. Sosialisasi dan komunikasiPasien mampu berkomunikasi dengan baik, baik itu dengan keluarganya, perawat maupun pasien lain.
11. RekreasiPasien mengisi waktu luang dengan mengobrol dengan anak dan suaminya, sesekali waktu pasien berjalan-jalan walaupun hanya sebatas kamarnya.
12. Prestasi dan produktivitasSaat pengkajian, pasien mengatakan tidak ada prestasi sehubungan dengan penyakitnya.
13. BelajarPasien mengerti dengan tindakan yang dilakukan tetapi belum terlalu memahami tentang penyakit yang dideritanya.
14. Spiritual Sebelum MRS pasien mengatakan biasa sembahyang di pura dan di rumahnya. Tetapi setelah MRS, pasien hanya bisa berdoa di tempat tidur.
F. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum
a. Kesan umum : lemahb. Kesadaran : compos mentisc. Bentuk tubuh : besard. Warna kulit : putihe. Turgor kulit : normal
2. Gejala kardinala. Suhu : 36,8 0C
b. TD : 110/80 mmHgc. Nadi : 74x/menitd. RR : 22x/menit
3. Keadaan fisika. Kepala : bentuk kepala simetris, kebersihan cukup, persebaran
rambut merata, benjolan (-)b. Mata : bentuk mata simetris, conjungtiva merah muda,
sclera agak keruh, pupil isokorc. Hidung : kebersihan cukup, secret (-)d. Mulut : kebersihan gigi cukup, bau mulut (-), mukosa
bibir lembab, lesi (-)e. Telinga : bentuk simteris,kebersihan cukupf. Leher : warna kulit merata, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, nyeri tekan (-)g. Thorax : bentuk dada simetris, nyeri tekan (-), lesi (-)h. Abdomen : bentuk simetris, nyeri tekan (+), asites (-),
bising usus 20x/meniti. Ekstremitas- Atas : kedua tangan simetris, terpasang infus ditangan kiri,
CRT<2 detik, udema (-), lesi (-)- Bawah : bentuk simetris, nyeri tekan (-), lesi (-)j. Genetalia : tidak terobservasik. Anus : tidak terobservasi
G. Pemeriksaan Penunjanga. Hasil pemeriksaan urine rutin / spektrofometri pada tanggal 26 November
2014
WarnaBauLeukositpHProteinGlukosaBiliribunUribilinogenKetonNitritEritrositBerat jenisSEDIMEN/MIKROSKOPISEritrositLeukosit Epitel
Kuning keruh Khas 2+6,0NEGNEGNEGNEGNEGNEG3+1,030
Penuh20-257-8
Kristal
Cast Bakteri Lain-lain
NEG
NEGPOSNEG
b. Hasil pemeriksaan Hematologi pada tanggal 26 November 2014
Parameter Hasil Satuan Nilai NormalWBCNEUTLYMPHMONOEOBASONGUT%LYMPH%MONO%EO%BASO%
RBCHGBHCTMCVMCHMCHCRDW-SDRDW-CV
PLTPDWMPVP-LLRPCT
4.822.33*1.96*0.36*0.150.0248.3*40.7*7.5*3.10.4
4.2812.237.988.628.532.240.212.7
22711.510.124.50.23
[10^3/UL][10^3/UL][10^3/UL][10^3/UL][10^3/UL][10^3/UL][%][%][%][%][%]
[10^6/UL][9/dL][%][fL][pg][g/dL][fL][%]
[10^3/UL][fL][fL][%][%]
4.60-10.22.00-6.000.60-5.200.10-0.600.00-0.400.00-0.1040.0-70.020.0-40.01.70-9.300.00-6.000.00-1.00
3.80-6.5011.5-18.037.0-54.080.0-10027.0-32.031.0-36.037.0-54.011.5-14.5
150-40015.5-17.17.80-11.013.0-43.00.19-0.36
H. Diagnosa Keperawatan1. Analisis data
No Hari/tanggal Data Fokus Data Normal Masalah Keperawatan
1 Sabtu, 29 November 2014
DS : - pasien
mengatakan - pasien tidak
mengatakan nyeri
Gangguan rasa nyaman
nyeri di perut bagian bawah. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan saat kencing.
di perut bagian bawah. Nyeri tidak dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
“nyeri akut”
DO :- pasien
tampak lemah sesekali memegang perutnya yang nyeri
- skala nyeri 4 (1- 10 skala nyeri)
- vital sign :a. Suhu:
36,8 0Cb. TD :
110/80 mmHg
c. Nadi: 74x/menit
d. RR : 22x/menit
- Leukosit = 2+
- Bakteri = positif
- Pasien tidak tampak lemah
- Skala nyeri 1
- Leukosit negatif
- Bakteri negatif
2. Analisis masalahP = Gangguan rasa nyaman “nyeri akut”E = Infeksi saluran kemih
S = Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan saat kencing. Pasien tampak lemah sesekali memegang perutnya yang nyeri. Skala nyeri 4 dari 10 skala nyeri
Proses terjadinya : Adanya bakteri Eschericia coli yang masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra dan menempel di dinding kandung kemih sehingga menyebabkan infeksi. Tanda infeksi salah satunya yakni dolor ( nyeri ) seperti yang dirasakan pasien.
Akibat apabila tidak ditangani : pasien akan merasa tidak nyaman sehingga dapat mengganggu tidur , gerak serta aktivitasnya.
3. Rumusan diagnosa
Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan infeksi saluran kemih yang ditandai dengan pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan saat BAK, pasien tampak lemah sesekali memegang perutnya. Skala nyeri 4 dari 10 skala nyeri.
I. Perencanaan Keperawatan
No
Hari/tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Sabtu, 29 November 2014
Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan infeksi saluran kemih yang ditandai dengan pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah. Nyeri
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri terkontrol dengan harapan :1. Rasa nyeri
dapat berkurang
2. Pasien tidak lemah
3. Skala nyeri
1. Observasi KU pasien
1. Untuk mengetahui keadaan pasien
2. Observasi vital sign
2. Untuk mengetahui respon autonomik pasien
3. Observasi skala nyeri
3. untuk mengetahui perkembangan pasien
4. Memberikan posisi yang nyaman
4. untuk memberikan posisi yang nyaman
dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4 dari (1-10) skala nyeri. Nyeri dirasakan apabila di tekan di perut bagian bawah dan saat BAK
menjadi 1 dari 10 skala nyeri yang diberikan
4. TD : 100/80-120/80N : 60-80x/menitRR : 16-20x/menitS : 36,5 – 37,5 0C
5. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
5. untuk mengalihkan dan mengurangi rasa nyeri
6. Berikan health education (HE) tentang nyeri
6. agar pasien dan keluarga kooperatif terhadap tindakan yang diberikan
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat injeksi dan oral
7. untuk membantu mengurangi rasa nyeri
J. Implementasi
No Hari/tanggal/jam
No. Dx
Tindakan Keperawatan
Evaluasi Paraf
1 Sabtu, 29 November 2014
08.00 1 Mengobesrvasi ku pasien
Pasien mengatakan susah tidur dan pasien tampak lemah
08.15 1 Mengobservasi skala nyeri
Pasien mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah seperti ditusuk tusuk dengan skala nyeri 4 (1-10), dan nyeri muncul tiba-tiba
08.30 1 Memberikan posisi yang nyaman
Pasien kooperatif, pasien nyaman
09.00 1 Memberikan terapi atau injeksiRanitidin 2x1Ketorolac 1amp k/p
Obat injeksi masuk, tidak ada alergi
10.30 1 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Pasien kooperatif, pasien teralihkan perhatiaanya dari nyerinya
11.00 1 Membagi obat oralDifloxcim 2x1Asam mefenamat 3x1
Obat oral masuk, obat tidak dimuntahkan
15.00 1 Mengobservasi ku pasien
Pasien lemah dan gelisah
15.30 1 Memberikan HE tentang nyeri pasien
Pasien dan keluarga pasien mau mendengarkan penjelasan yang diberikan
16.00 1 Mengobservasi vital sign
S : 360cN : 80x/menitTD : 110/80 mmHgRR : 22x/menit
17.00 1 Memberikan terapyRanitidin 2x1Ketorolac 1amp k/p
Obat masuk (+), alergi (-), muntah (-)
21.00 1 Mengobservasi tetesan Rl 30 tpm 500 ml
infus
22.00 1 Memberikan terapi/injeksiRanitidin 2x1Ketorolac 1 amp k/p
Obat masuk (+),alergi (-)
2 Minggu , 30 November 2014
08.00 1 Mengobesrvasi ku pasien
Pasien tampak grlisah dan pasien tampak lemah
08.15 1 Mengobservasi skala nyeri
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah dan nyeri saat BAK
08.30 1 Memberikan posisi yang nyaman
Pasien kooperatif, pasien nyaman
09.00 1 Memberikan terapi atau injeksiRanitidin 2x1Ketorolac 1amp k/p
Obat injeksi masuk, tidak ada alergi
10.30 1 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Pasien kooperatif, pasien teralihkan perhatiaanya dari nyerinya
11.00 1 Membagi obat oralDifloxcim 2x1Asam mefenamat 3x1
Obat oral masuk, obat tidak dimuntahkan
15.00 1 Mengobservasi ku pasien
Pasien lemah dan gelisah
15.30 1 Memberikan HE tentang nyeri pasien
Pasien dan keluarga pasien mau mendengarkan penjelasan yang diberikan
16.00 1 Mengobservasi vital sign
S : 360cN : 72x/menitTD : 100/80 mmHgRR : 22x/menit
17.00 1 Memberikan terapyRanitidin 2x1Ketorolac 1amp k/p
Obat masuk (+), alergi (-), muntah (-)
21.00 1 Mengobservasi tetesan infus
Rl 30 tpm 500 ml
22.00 1 Memberikan terapi/injeksiRanitidin 2x1Ketorolac 1 amp k/p
Obat masuk (+),alergi (-)
3 Senin , 01 Desember 2014
08.00 1 Mengobesrvasi ku pasien
Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
08.15 1 Mengobservasi skala nyeri
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah dan nyeri saat BAK sudah berkurang
09.00 1 Memberikan terapi atau injeksiRanitidin 2x1Ketorolac 1amp k/pDifloxcin 2x1Asam mefenamat 3x1
Obat injeksi masuk, tidak ada alergi
10.30 1 Mengobservasi TTV
Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
S : 36,50CN : 64x/menitT : 120/80 mmHgRR : 20x/menit
dan keadaan pasien membaik.
K. Evaluasi
No Hari/tanggal/jam No. Dx
Evaluasi Paraf
1 Senin, 01 Desember 2014
1 S : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang dari dengan skala 1 (1-10)O :
- pasien tampak segar
- pasien tampak tenangS = 36,5 0 CN= 64x/menitT= 120/80 mmHgRR= 20x/menit
A : Tujuan tercapaiP : Pertahankan kondisi pasien