asuhan keperawatan keluarga dengan masalah keluarga baru memiliki anak

32
Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah keluarga baru memiliki anak BAB I LAPORAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga . Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru ( keluarga baru menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masing-masing. Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing- masing menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan keluarga dan kelompok social lainnya.

Upload: lisa-phillips

Post on 29-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah keluarga baru memiliki anak

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga  yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek

keperawatan pada keluarga . Asuhan keperawatan keluarga  digunakan untuk membantu

menyelesaikan masalah kesehatan keluarga  dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka

perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian

keluarga  dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan

keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga  dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana keluarga  memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru

( keluarga  baru menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan

membentuk keluarga  melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masing-

masing.

Mempersiapkan keluarga  yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari

diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.

Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga  sendiri dan orang tuanya, mulai

membina hubunganungan baru dengan keluarga  dan kelompok social lainnya.

B.  Definisi

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan

38-40 minggu.

Bayi baru lahir yaitu bayi dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan

presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan

teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.

Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia

dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai

berikut :

1.      Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas

(pertukaran oksigen dengan karbondioksida)

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

2.      Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan

3.      Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk

mempertahankan homeostasis kimia darah

4.      Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak diperlukan badan

5.      Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi

6.      Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi organ

tersebut diatas

Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan

penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan

lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.

Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal.

Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai

akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen

persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu

meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil.

C.  Standar Pelayanan Pada Bayi Baru Lahir

Untuk mampu mewujudkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka petugas

kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan pelayanan essensial

neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu

      Pelayanan Dasar

1.      Persalinan aman dan bersih

2.      Mempertahankan suhu tubuh dan mencegah hiportermia

3.      Mempertahankan pernafasan spontan

4.      ASI Ekslusif

5.      Perawatan mata

      Pelayanan Khusus

1.      Tatalaksana Bayi Neonatus sakit

2.      Perawatan bayi kurang bulan dan BBLR

3.      Imunisasi

D.  Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pada Anak Baru Lahir

Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)’

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu

dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting.

Tahap Perkembangan II. Keluarga “Child bearing (Kelahiran Anak Pertama)

Persiapan menjadi orang tua

         Adaptasiu dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan

         Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

         Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga sehingga pasangan harus

beradaptasi dnegan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran

bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran

utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan

merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua

dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat

tercapai.

E.  Reaksi Emosional Penerimaan Keluarga

Pada neonatus yang menderita sakit, maka keluarga akan merasa cemas, tidak berdaya, dan lain

sebagainya yang merupakan reaksi keluarga terhadap kenyataan bahwa bayinya menderita suatu

penyakit. Berikut adalah reaksi emosional penerimaan keluarga terhadap neonatus sakit dan

bagaimana perawat mengatasi hal tersebut :

1.    Denial

Respon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk kebutuhan individu yang kontinyu

sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode efektif adalah mendengarkan secara aktif.

Diam atau tidak ada reinforcement bukanlah suatu penolakan. Diam dapat diinterpretasikan

salah, keefektifan diam dan mendengar haruslah sejalan dengan konsentrasi fisik dan mental.

Penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi harus concern. Kontak mata, sentuhan, postur

tubuh, cara duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi berjalan efektif.

2.   Rasa bersalah

Perasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat menyebabkan kecemasan keluarga. Mereka

sering mengatakan bahwa merekalah yang menjadi penyebab bayinya mengalami kondisi sakit.

Amati ekspresi bersalah, dimana ekspresi tersebut akan membuat mereka lebih terbuka untuk

menyatakan perasaannya.

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

3.   Marah

Marah adalah suatu reaksi yang sulit diterima dan sulit ditangani secara therapeutik. Aturan dasar

untuk menolak marah seseorang adalah hindari gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah

secara assertif.

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA MASALAH ANAK BARU

LAHIR

PENGKAJIAN

A.  Data umum

1.    Identitas

Nama :Ny.R

Umur : 24 tahun

Agama : islam

Suku : bugis/jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Malino

2.    Komposisi keluarga

Nama L/

P

Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pend.Terakhir

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Tn.H L 27 KK Wiraswasta SMA

Ny.R P 24 istri Ibu RT SMA

An.V P 1 bulan anak Tidak ada Belum sekolah

3.   

Genogram

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak
Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

 

4.    Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn.H adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak

yang tinggal dalam satu rumah

5.    Suku bangsa

Tn.H adalah orang gowa dengan suku bugis Makassar dan istrinya orang jawa timur dengan suku

Madura.

6.    Agama

Agama keluarga Tn.H ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang bertentangan

dengan kesehatan.

7.    Status sosial ekonomi Keluarga

a.    Anggota Keluarga yang mencari nafkah

Adalah Tn.H (KK)

b.    Penghasilan

Penghasilan keluaraga Tn.H setiap bulan sekitar Rp 1.500.000

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

c.    Upaya Lain

Kadang-kadang tiap bulanya Tn.H dibantu oleh orangtua

d.   Harta benda yang dimiliki

Belum ada

e.    Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan

Pada keluaraga Tn.H pengeluaran tiap bulanaya sekitar Rp. 1.000.000 ini untuk membayar

rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan serta susu formula dan popok untuk

anaknya

8.    Aktivitas rekreasi keluarga

Kegiatan yang dilakukan oleh keluarrga untuk rekreasi adalah menonton TV.

B.  Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1.    Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah

Tahap perkembangan keluarga anak baru lahir Ny.R berumur 24 tahun dan baru memiliki anak

dengan usia 1 bulan.

2.    Tahap Perkembanagan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya

Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi pada masa anak baru lahir ini yang belum

dipenuhi adalah belum bisanya merawat anak baru lahir dan belum bisa memenuhi kebutuhan

nutrisi, ini tampak pernyataan dari klien kalau belum tahu memandikan anaknya dan selalu

minta bantuan dari ibu mertuanya, dan sudah memberikan susu formula kepada anaknya karena

tidak tahu bagaimana posisi menyusui yang nyaman, dan tampak ruam popok pada bayinya.

3.    Riwayat Keluarga Inti

a.    Riwayat Kesehatan keluarga saat ini

Saat ini Tn.H menderita penyakit maag dan Ny.R. Dan An.V menderita penyakit demam.

b.    Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada Keluarag Tn.Hc. Sumber

c.    Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan

Pelayan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.H ini adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu

jauh dari rumah

d.   Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya

Ibu Ratih hanya melahirkan dirumah dengan bantuan bidan dari puskesmas.

C.  Data lingkungan

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

a.    Karakteristik Rumah

Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 32m2 (panjang 8 Meter dan Lebar 4 mter),

terdiri 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc, dan 1 ruang keluarga, dan didepan teras terdapat sumur dan

septic tank yang jaraknya sekitar 7 meter. Tn.H Tinggal dirumah yang permanaen terbuat dari

semen dan sudah memilik ventilasi yang bagus, dan tempat pembuangan sampah dibelakang

rumah dan nantinya akan dibakar, dan rumah tampak bersih dan asri.

b.    Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Keluarga Tn.H tinggal didesa rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk disekitar

rumah adalah penduduk asli bugis Makassar yang datang dari berbagai daerah, umunya interaksi

banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja

c.    Mobilitis Geografis Keluarga

Keluarga Tn.H sudah menempati rumah yang sudah ditempati sejak 1bulan berumah tangga

sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah rumah. Namun karena Bapak Hamka

adalah wiraswasta maka dari itu bapak Hamkah jarang berada dirumah

d.   Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga berkumpul setiap satu sekali satu bulan di rumah orang tuan Tn.H karena Tn.H sudah

tinggal sendiri, ini merupakan upaya untuk meningkatkan keharmonisan dan silaturahmi dengan

saudara.

Ny.R juga sering pergi ke mesjid mengikuti pengkajian dan ibu ini aktif dalam anggota arisan

kompleks didaerah tempat tinggalnya sehingga hubungan baik diikalangan masyarakat tercipta

e.    System Pendukung Keluarga

Apabila An.V demam maka Ny.R hanya meminta bantuan kepada ibu bidan.

D.  Struktur Keluarga

1.    Pola / Cara Komunikasi Keluarga

Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa Makassar yang jelas dan jika ada

suatu masalah maka dimusyawarahkan dengan baik dan terbuka dan didiskusikan dengan orang

tua untuk diminta pendapatnya.Dan tidak ada mengalami masalah.

2.    Struktur Kekuatan Keluarga

Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu sikap anggota keluarga

yang salah maka karena sikap saling perhatian bisa diatasi, namun semenjak ibu melahirkan

kami sering bertanya dan minta bantuan dengan orang tua cara merawat anak.

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

3.    Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)

Dalam Keluarga Peran sudah berjalan dengan baik seperti Tn.H Sebagai Kepala keluaga mencari

nafkah untuk membiayai keluarga dan Ny.R sebagai Ibu rumah tangga juga sudah mampu

mengatur keluarga dan membina hubngan baik dengan tetangga teapi belum mampu merawat

anak dengan baik.

4.    Nilai dan Norma Keluarga

Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarrkan kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan

tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku

dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga

wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan baik

didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak menyimpang,

Namun kalau dari segi kesehatan karena kurang pengetahuan sehingga Ny.R belum bisa merawat

anak dan tidak memberikan ASI ekslusive pada anaknya.

E.  Fungsi keluarga

1.    Fungsi Afektif

Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran

2.    Fungsi Sosialisasi

Keluarga berperan aktif di masyarakat ini tampak dari Ny.R adalah anggota aktif arisan

kompleks dan ikut berperan serta dalam kegitan kemasyarakatan. Dan mentaati norma yang

berlaku dimasyarakat

3.    Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga Tn.H merupakan keluarga yang mampu memberikan makanan 3 kali sehari dan

berpakaian yang bagus dan semesetinya dan sensitif terhadap anggota yang sakit, dan pola

hidupnya juga sehat seperti tidur, buang sampah, dan pola makan

4.    Fungsi Reproduksi

Karena Ny.R baru melahirkan maka beliau menggunakan alat kontrasepsi, yaitu Pil KB dan akan

berencana berhenti untuk mengkomsumsi Pil KB saat anaknya usia 2 atau 3 tahun dan Ny.R

tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun bapak sering keluar pergi

bekerja.

F.   Stress dan Koping Keluarga

a.    Stressor Jangka Pendek

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Masalah yang dihadapi oleh Tn.H dalam waktu pendek adalah cemas yang berlebihan bila

meninggalkan istrinya berdua dirumah dengan anaknya karena istrinya belum bisa merawat

anaknya.

b.    Stressor jangka panjang

Tidak ada masalah jangka panjang yang akan dipikirkan oleh Tn.H dikarenakan karena anak

Tn.H sudah memiliki pekerjaan yang tetap semuanya

c.    Respon keluarga terhadap stressor

Tn.H bila meninggalkan istri dan anaknya berdua,menanggapinya dengan baik yaitu

menyakinkan dirinya kalau istrinya akan berusaha belajar dengan baik merawat anaknya.

d.   Strategi Koping

Keluarga dalam menghadapi masalah ini dengan cara memusyawarakan dengan anggota

keluarga yang lain

e.    Strategi Adaptasi funsional

Meskipun selalu diajarkan oleh ibu mertuanya Ny.R belum bisa merawat bayinya dengan baik.

G. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada An.V adalah:

         Tanda-tanda vital:

TD : 80/40 mmHg

N : 200x/menit (normalnya 80-200)

P : 30x/menit

S : 37,90C (normalnya 36,5-37,50C)

         Kepala:

Rambut hitam

Konjungtiva Tidak anemi

Sklera Tidak ikterik

Hidung Tidak ada secret simetris

Telinga Tidak keluar serumen

Mulut Mukosa bibir lembab, tidak sariawan

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

         Dada:

Jantung Tidak ada keluhan

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Tidak ada bunyi nafas yang abnormal

Irama jantung teratur dan tampak jelas Tidak ada keluhan

Tidak ada bunyi nafas paru yang abnormal

Irama jantung teratur

         Abdomen:

Abdomen Datar, ada bising usus20x/mt, tidak nyeri tekan Reproduksi:

         Turgor kulit:

Terdapat ruam popok pada daerah pantat (bokonng)

H.  Harapan keluarga

Semoga demamnya turun dan Ny.R bisa merawat anaknya dengan baik. Petugas kesehatan dapat

membantu Ny.R dalam merawat anaknya dan mengajarkan hal yang harus dilakukan jika terjadi

demam dan iritasi pada kulit bila terjadi pada anaknya.

BAB III

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

A.  Analisa Data

No. Data Masalah penyebab

1. Ds: Defisiensi Ketidakmampuan

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Ny.R mengatakan belum bisa

merawat (memandikan)

anaknya sehingga selalu

meminta bantuan kepada ibu

mertuanya.

Do:

Baju anaknya yang belum

diganti karena menunggu ibu

mertuanya dulu.

pengetahuan merawat

bayi

merawat anggota

keluarga yang

mengalami

gangguan

kesehatan.

2. Ds:

Ny.R mengatakan tidak tahu

bagaimana posisi menyusui

yang nyaman

Do:

Usia anaknya 1 bulan.

Ketidakefektifan

pemberian ASI

Ketidakmampuan

memodifikasi

lingkungan

keluarga untuk

menjamin

kesehatan

keluarga.

3. Ds:

Ny.R mengatakan anaknya

demam dari semalam.

Do:

S: 37,90C

Demam Ketidakmampuan

memutuskan

tindakan

kesehatan yang

tepat bagi

keluarga

4. Ds:

Ny.R mengatakan kalau

anaknya menangis jika

dipasangkan popok.

Do:

Terdapat ruam popok pada

daerah pantat (bokonng)

Kerusakan integritas Ketidakmampuan

mengenal masalah

kesehatan

keluarga

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

B.  Perumusan Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa keperawatan

1. Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

2. Ketidakefektifan pemberian ASi berhubungan dengan ketidakmampuan

memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

3. Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan

kesehatan yang tepat bagi keluarga.

4. Kerusakan integritas berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah

kesehatan keluarga

C.  Penilaian (Scoring) Diagnose KeperawatanDx. Kriteria Skor Pembenaran

Dx.1a.    Sifat masalah:Keadaan sejahtera

b.    Kemungkinan masalah dapat diubah:Sebagian

c.    Potensial masalah untuk dicegah:Cukup

d.   Menonjolnya masalahAda masalah, tetapi tidak perlu ditangani.

1 x 1 = 13 3

1 x 2 = 12

1 x 1 = 13 3

1 x 2 = 123 2 Total skor 2

Ibu harus bisa

merawat sendiri

anaknya karena

itu tugas dan

kewajiban

seorang ibu yang

harus

dilaksanakan.

Dx.2a.    Sifat masalah: Ancaman kesehatan

b.    Kemungkinan masalah dapat diubah:Sebagian

c.    Potensial masalah untuk dicegah:Cukup

d.   Menonjolnya masalah:Ada masalah, tetapi tidak perlu

2 x 1 = 23 3

1 x 2 = 12

2 x 1 = 23 3

1 x 2 = 1

ASI sangat baik

untuk bayi usia 1

bulan. ASI

merupakan

makanan yang

paling lengkap

dan seimbang.

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

ditangani. 43 

2 Total skor 2

ASI mengandung

semua kebutuhan

gizi yang

diperlukan anak,

seperti Tyrosine

dan Tryptophane,

AA, DHA, ALA,

IA dan KOLIN,

Vitamin A,C dan

E, dan Sialic

Acid.

Dx.3a.    Sifat masalah :Tidak/kurang sehat

b.    Kemungkinan masalah dapat diubah:Mudah

c.    Potensial masalah untuk dicegahd.   Menonjolnya masalah:

Masalah berat, harus segera ditangani

3 x 1 = 13

2 x 2 = 22

2 x 1 = 23 3

2 x 2 = 2223   Total skor 5

Bila keadaan ini

dibiarkan akan

membuat keadaan

bayi lebih buruk

sehingga bisa

terjadi kejang,

dehidrasi bahkan

kematian.

Dx.4a.    Sifat masalah :Tidak/kurang sehat

b.    Kemungkinan masalah dapat diubah:sebagian

c.    Potensial masalah untuk dicegah:Tinggi

d.   Menonjolnya masalah:

3 x 1 = 13

1 x 2 = 12

3 x 1 = 13

Ruam popok pada

pantat bisa

menyebabkan

infeksi bila tidak

ditangani dengan

cepat.

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

Masalah tidak dirasakan 0

Total skor 3

D.      Prioritas Diagnosis KeperawatanNo.

Diagnose keperawatan skor

1. Demam berhubungan dengan ketidakmampuan

memutuskan tindakan kesehatan yang tepat

bagi keluarga.

23

 5

2 Kerusakan integritas berhubungan dengan

ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

keluarga

23

 3

3. Ketidakefektifan pemberian ASi berhubungan

dengan ketidakmampuan memodifikasi

lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga.

43 

2

4 Defisiensi pengetahuan merawat bayi

berhubungan dengan ketidakmampuan merawat

anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan

23 

2

BAB IVRENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)

1.    Diagnosa 1:Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

Tujuan Kriteria Hasil/Standar IntervensiSuhu tubuh kembali normal 36,50C - 37,50C dan

Perilaku (Psikomotor)

dan verbal (pengetahuan)

       Menunjukkan metode yang tepat untuk mengukur suhu.

       Menjelaskan

    Ajarkan orangtua agar tidak memberikan aspirin untuk demam pada anak-anak dibawah usia 18 tahun.

    Ajarkan orangtua bahwa tidak

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

keluarga tahu cara mengatasi demam.

tindakan untuk mencegah atau meminimalkan peningkatan suhu tubuh.

perlu mengobati semua jenis demam pada anak-anak. Sebagai pedoman, demam pada anak yang tidak memiliki riwayat kejang tidak perlu diobati, kecuali mencapai > 400C.

    Kompres hangat dapat digunakan untuk mengatasi demam,tetapi dapat meningkatkan rasa tidak nyaman anak dan dapat menyebabkan nak menangis dan gelisah yang menghambat pendinginan dari kompres tersebut

2.    Diagnosa 2:Kerusakan integritas berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Tujuan Kriteria Hasil/Standar IntervensiTidak tampak lagi ruam popok/ terjai penyebumbuhan pada kulit yang terjadi iritasi dan cara mengatasi bila terjadi iritasi.

Perilaku (psikomotor)

       Keluarga menunjukkan rutinitas perawatan kulit yg optimal.

       Tidak ada lepuh atau maserasi pada kulit

    Ajarkan agar menghindari penggunaan sabun yang berlebihan untuk membersihkan pantat/ bokong karena pemakaian yang berlebihan akan menyebabkan iritasi.

    Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat untuk membersihkan daerah perianal segera setelah BAB/BAK

    Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem atau salep, dan biarkan terbuka untuk beberapa saat.

3. Diagnose 3:

Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi

lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

Tujuan Kriteria Hasil/Standar IntervensiPemberian ASI pada bayi usia dibawah usia 6 bulan

Perilaku (psikomotor)

      

Mempertahankan keefektifan pemberian ASI selam yang diinginkan bayinya.

       Mengenali isyrat lapar dari bayi dengan segera.

    Instruksikan ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan keterampilan dalam menyusui bayinya.Pertimbangkan teknik relaksasi, posisi, yang nyaman, perangsangan reflex rooting, penetapan status terjaga bayi sebelum upaya pemberian ASI,menyendawakan bayi, stimulasi pada bayi untuk terus menyusui, dan

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

       Tidak mengalami nyeri tekan pada putting.

       Mengenali tanda-tand penurunan suplai ASI

menyusui menggunakan kedua payudara secar bergantian.

    Instruksikan kepad ibu tentang alat pemompa payudara dan teknik untuk mempertahankan suplai ASI selama penundaan atau penghentian reflex mengisap bayi.

    Instruksikan kepada ibu tentang kebutuhan untuk istirahat yang adekuat dan asupan cairan.

4.    Diagnosa 4:Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Tujuan Kriteria Hasil/Standar IntervensiDapat merawat bayi dengan optimal

Perilaku (psikomotor)

       Mengenali isyarat perilaku bayi yang mnegkomunikasikan stress.

       Memodivikasi lingkungan dalam berespon terhadap perilaku bayi.

       Menunjukkan teknik penanganan yang layak untuk meningkatkan perkembangan normal.

    Ajarkan orang tua tentang kebutuhan bayi dan kemampuannya.

    Demostrasikan cara merawat bayi dengan benar.

    Beri contoh respon yang tepat teradap isyarat perilaku bayi.

    Ajarkan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

    Bekali orang tua dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi (misalnya menyusui, dan perawatan kulit).

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

BAB VTINDAKAN KEPERAWATAN(IMPLEMENTASI)

Tgl & waktu Diagnosa Implementasi 11 maret 201313.00-14.00

Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

Pendidikan kesehatan tentang:       Mengajarkan orangtua agar tidak

memberikan aspirin untuk demam pada anak-anak dibawah usia 18 tahun.

       Mengajarkan orangtua bahwa tidak perlu mengobati semua jenis demam pada anak-anak. Sebagai pedoman, demam pada anak yang tidak memiliki riwayat kejang tidak perlu diobati, kecuali mencapai > 400C.

       Mengompres hangat dapat digunakan untuk mengatasi demam,tetapi dapat meningkatkan rasa tidak nyaman anak dan dapat menyebabkan nak menangis dan gelisah yang menghambat pendinginan dari kompres tersebut. Dan cara pelaksanaannya.Yang dihadiri oleh Tn.H dan Ny.RKontrak selanjutnya tanggal 14 maret 2013 pukul 14.00-15.00 tentang cara mengatasi dan mencegah terjadinya ruam popok.

14 maret 201314.00-15.00

Kerusakan integritas berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal

Pendidikan kesehatan tentang:    Mengajarkan agar menghindari penggunaan

sabun yang berlebihan untuk membersihkan pantat/ bokong karena pemakaian yang

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

masalah kesehatan keluarga

berlebihan akan menyebabkan iritasi.    Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat

untuk membersihkan daerah perianal segera setelah BAB/BAK

    Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem atau salep, dan biarkan terbuka untuk beberapa saat.

Yang dihadiri oleh Tn.H dan Ny.RKontrak selanjutnya tanggal 17 maret 2013pukul 14.00-15.00 tentang kefektifanpemberian ASI dan manfaatnya.

17 maret 201314.00-15.00

Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

Pendidikan kesehatan tentang:    Menginstruksikan ibu dalam teknik menyusui

yang meningkatkan keterampilan dalam menyusui bayinya.Pertimbangkan teknik relaksasi, posisi, yang nyaman, perangsangan reflex rooting, penetapan status terjaga bayi sebelum upaya pemberian ASI,menyendawakan bayi, stimulasi pada bayi untuk terus menyusui, dan menyusui menggunakan kedua payudara secar bergantian.

    Menginstruksikan kepada ibu tentang alat pemompa payudara dan teknik untuk mempertahankan suplai ASI selama penundaan atau penghentian reflex mengisap bayi.

    Menginstruksikan kepada ibu tentang kebutuhan untuk istirahat yang adekuat dan asupan cairan.

Yang dihadiri oleh Tn.H dan Ny.RKontrak selanjutnya tanggal 20 maret 2013pukul 14.00-15.00 tentang cara merawatbayi yang baik dan optimal.

20 maret 201314.00-15.00

Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota

Pendidikan kesehatan tentang:    Menginstruksikan ibu dalam teknik menyusui

yang meningkatkan keterampilan dalam menyusui bayinya.Pertimbangkan teknik relaksasi, posisi, yang nyaman, perangsangan reflex rooting, penetapan status terjaga bayi

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

sebelum upaya pemberian ASI,menyendawakan bayi, stimulasi pada bayi untuk terus menyusui, dan menyusui menggunakan kedua payudara secar bergantian.

    Menginstruksikan kepada ibu tentang alat pemompa payudara dan teknik untuk mempertahankan suplai ASI selama penundaan atau penghentian reflex mengisap bayi.

    Menginstruksikan kepada ibu tentang kebutuhan untuk istirahat yang adekuat dan asupan cairan.

Yang dihadiri oleh Tn.H dan Ny.RKontrak selanjutnya tanggal 23 maret 2013

pukul 14.00-15.00 untuk mengevaluasi tindakn yang sudah diberikan dan menanyakn bila masih ada hal yang belum dimengerti.

BAB VIEVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl & waktu Diagnosa Evaluasi

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Keluarga Baru Memiliki Anak

14 maret 201315.00

Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

S : Ny.R mengatakan bila anaknya demam Klien sudah tahu cara kompres dan sudah tahu cara menggunakan termometerO: Ny.R mampu menjelaskan cara-cara menangani demamA: Masalah teratasiP: Pertahankan intervensi.

17 maret 201315.00

Kerusakan integritas berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

S : Ny.R mengatakan bila ruam popok pada pantat anaknya sudah hilang.O: Ny.R mampu menjelaskan cara-cara Menangani iritasi pada kulit serta pencegahannyaA: Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi.20 maret 2013

15.00Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

S : - Ny.R mengatakan bila anaknya belum menyusui. - Ny.R mengatakan belum mengerti tentang cara menyusui.O: Ny.R belum mampu menjelaskan cara menyusui dengan baik.A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi.

23 maret 201314.00

Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

S : Ny.R mengatakan sudah bisa memandikan anaknya sendiri tanpa bantuan orang lain.O: Ny.R mampu menjelaskan cara-cara Merawat bayi.A: Masalah teratasi P: Pertahankan intervensi.

BAB VII DAFTAR PUSTAKA

1.      Suprajitno,S.Kp.2004.”Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Prktik”. Jakarta.EGC

2.      firwanintianur93.blogspot.com/.../asuhan-keperawatan keluarga pada msalah anak baru lahir3.      bams-sujatmiko.blogspot.com/.../asuhan-keperaw keluarga pada msalah anak baru lahir