asuhan keperawatan keluarga pertengahan.docx

22
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN USIA PERTENGAHAN A. DEFINISI Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga. Keluarga usia pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan keturunannya. Dari definisi tentang keluarga usia pertengahan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga usia pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan didalam keluarga. B. UPAYA MENINGKATKAN KELUARGA BAHAGIA PADA USIA PERTENGAHAN

Upload: muliana-musibo

Post on 26-Dec-2015

521 views

Category:

Documents


89 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN USIA PERTENGAHAN

A. DEFINISIKeluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan

individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari

keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu

suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.

Keluarga usia pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi orang

tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau

kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia

45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun

kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan merupakan sebuah

keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan orangtua mereka yang lanjut usia dan

anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil

perkawinan keturunannya.

Dari definisi tentang keluarga usia  pertengahan diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa keluarga usia pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika

anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu

pasangan didalam keluarga.

B. UPAYA MENINGKATKAN KELUARGA BAHAGIA PADA USIA PERTENGAHAN

Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani salah satu periode

perkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian menuju usia lanjut, Cukup banyak

pasangan yang merasakan ganjalan atau konflik, baik pada usia dewasa maupun periode

menjelang usia lanjut. Bila konflik itu dibiarkan, katanya, kemungkinan besar pasangan itu

menderita.

Konflik itu juga dapat mengakibatkan mereka stres hingga akhirnya meninggal tanpa

kebahagiaan. Dan  di usia pertengahan ini juga, sebagian pasangan akan terus berjuang untuk

mengatasi konflik mereka, tetapi sebagian nya lagi akan tetap membiarkan terbengkalai tanpa

penyelesaian hingga meninggal. Inilah alasannya sehingga kita perlu mempelajari lebih

mendalam dan meluas mengenai perkembangan perkawinan, khususnya ditinjau dari

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

seksologi. Kita harapkan suami istri akan mampu menjalani periode ini dengan sukses untuk

menuju usia lanjut."

Ada banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk mendapatkan

kebahagiaan pada usia pertengahan, salah satunya adalah faktor fisik. Karena itu, tiap

pasangan disarankan untuk memeriksakan kesehatannya kepada dokter secara teratur

sehingga ada keyakinan bahwa mereka tidak mengalami gangguan penyakit, seperti jantung

koroner, hipertensi, dan diabetes melitus.

Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan dan penting

untuk dilakukan. Psikoseksual, juga salah satu faktor penting untuk mereka perhatikan

karena pada usia menjelang lanjut, mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.

"Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi dingin. Ini penting

dicari penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau seksual, hingga kehangatan antara mereka

berdua dapat dipulihkan,"

C. MASALAH YANG BIASA DITEMUKAN OLEH KELUARGA USIA

PERTENGAHAN

Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang dapat terjadi

pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :

1. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang dan tidur

yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak teratur, pengurangan

berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau

mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.

2. Masalah-masalah hubungan perkawinan.

3. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang

berusian lanjut.

4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang tua yang

lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.

5. Tugas Perkembangan

Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua

melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan yang

“terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum kaum muda dan terperangkap

antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga, dimana

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang

tersebut.

D. TUGAS PEKEMBANGAN USIA PERTENGAHAN

1. Pertahankan kesehatan Individu dan Pasangan Usia Pertengahan

Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih

menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka telah

melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun.

Meskipun dapat dianjurkan sekarang, karena “lebih baik sekarang dari pada tidak pernah”

adalah selalu benar, agaknya terlalu terlambat untuk mengembalikan begitu banyak

perubahan-perubahan fisiologis yang telah terjadi, seperti tekanan darah tinggi akibat

kurangnya olahraga, stress yang berkepanjangan, menurunnya kapasitas vital akibat

merokok.

Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup mereka

adalah karena adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang dibangkitkan bila seorang

teman atau anggota keluarga mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker. Selain

takut, keyakinan bahwa pemeriksaan yang teratur dan kebiasaan hidup yang sehat

merupakan cara-cara yang efektif untuk mengurangi kerentanan terhadap berbagai

penyakit juga merupakan kekuatan pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker dan

stroke merupakan dua pertiga dari semua penyebab kematian antara usia 46 hingga 64

tahun dan sebagai penyebab kamatian urutan ke empat.

2. Hubungan Serasi Dan Memuaskan Dengan Anak-   Anaknya Dan Sebayanya

Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka kedalam keluarga dan

meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan ini mendatangkan

penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman , 1988, hal 131). Tugas

perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti sebuah

keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek-nenek

tanpa tanggung jawab sebagai orang tua selama 24 jam. Karena umur harapan hidup

meningkat, menjadi seorang kakek-nenek secara khusus terjadi pada tahap siklus

kehidupan ini (Sprey dan Matthews, 1982, dalam Friedman, 1988, hal 132). Kakek nenek

memberikan dukungan besar kepada anak dan cucu mereka pada saat-saat krisis dan

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

membantu anak-anak mereka melalui pemberian dorongan dan dukungan(Bengston dan

Robertson, 1985, dalam Friendman, 1988, hal 132).

Peran yang lebih probelamatik adalah yang berhubungan dengan dan membantu

orang tua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain yang lebih tua. Delapan

puluh enam persen pasangan usia pertengahan minimal memiliki satu orang tua masih

hidup(hagestad, 1988, dalam Friedman, 1988, hal 132). Jadi, tanggung jawab memberi

perawatan bagi orang tua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan pengalaman

yang tidak asing. Banyak wanita yang merasa berada dalam “himpitan generasi” dalam

upaya mereka mengimbangi kebutuhan-kebutuhan orang tua mereka yang berusia lanju,

anak-anak, dan cucu-cucu mereka. Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih

bersifat ekslusif dikalangan minoritas seperti keluarga-keluarga Asia dan Amerika Latin.

3. Meningkatkan Keakraban Pasangan Atau Hubungan Perkawinan

Sekarang perkembangan tersebut benar-benar sendirian setelah bertahun-bertahun

dikelilingi oleh anggota keluarga dan hubungan-hubungan. Meskipun muncul sebagai

sambutan kelegahan, bagi kebanyak pasangan merupakan pengalaman yang menyulitkan

untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah dari pada sebagai orang

tua. Wright dan Leahey (1984, dalam Friedman, 1988, hal 132) melukiskan tugas

perkembangan ini sebagai “reinvestasi identitas pasangan dengan perkembangan

keinginan independen yang terjadi secara bersamaan. Keseimbangan dependensi-

indepedensi antara pasangan perlu diuji kembali, seperti keinginan independen lebih

besar dan juga perhatian satu sama lain yang penuh arti.

Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang menurun dalam

tahun-tahun postparental tidak mendatangkan kebahagiaan perkawinan, melainkan

menimbulkan “kebohongan”. Menurut Kerckhoff (1976, dalam Friedman, 1988, hal 132),

para konselor perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul perselisihan dalam

perkawinan selama tahun-tahun pertengahan, seringkali berkaitan dengan jemunya

ikatan, bukan karena kualitas traumatiknya. Karakteristik umum dari masa ini, berkaitan

dengan kepuasan diri sendiri dan berada dalam kebahagiaan yang membosankan.

Tugas – tugas perkembagan itu tadi pada dasarnya merupakan tuntutan atau

harapan sosio – kultural dimana manusia itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu

hingga kini tetap memiliki harapan sesuai diatas bagian penentu sebagai orang dewasa

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

pertengahan. Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia pertengahan terdapat

dua hal pokok yang mendorong terciptanya hubungan  hidup berkeluarga. kebutuhan

individu pada suatu pihak dan tugas perkembangan pada lain pihak. Pemanduan antara

keduanya menimbulkan energi yang membangkitkan gerak bagi individu orang dewasa

untuk bersatu dalam satu jalinan hubungan berkeluarga.

E. KONSEP KEPERAWATAN

1. Tahap Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil

data/informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber

informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :

a. Wawancara keluarga

b. Observasi fasilitas rumah

c. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)

d. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dan sebagainya.

Hal2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah:

a. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:

1) Nama kepala keluarga (KK)

2) Alamat dan telepon

3) Pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi Keluarga

6) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah2 yang

terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

7) Suku Bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebutserta mengidentifikasi budaya suku

bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.

8) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg dapat

mempengaruhi kesehatan.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

9) Status sosial ekonomi keluarga

Status sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala

keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi

ditentkan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yg

dimiliki oleh keluarga , siapa yg mengatur keuangan.

10) Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama2unuk

mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan

mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga

ini.

b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh

keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum

terpenuhi.

c) Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi

riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota

keluarga, perhatian biasa digunakan terhadap pencegahan penyakit (status

imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta

pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

d) Riwayat keluarga sebelumnya

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan

istri.

c. Pengkajian lingkungan

a) Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah

ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum yang

digunakan serta denah rumah.

b) Karateristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang

meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat,

budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

c) Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah

tempat.

d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta

perkumpulan keluarga yang ada sejauhmana interaksinya dengan masyarakat.

e) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga

yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.

Fasilitas mencangkup fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota

keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

d. Struktur Keluarga

a) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.

b) Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain

untuk merubah perilaku.

c) Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal

maupun informal.

d) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang

berhubungan dengan kesehatan.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

e. Fungsi Keluarga

a) Fungsi efektif

Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki

dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga

lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana

keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

b) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,

sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

c) Fungsi perawatan kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,

perlindungan serta merawat anggota keluarga yg sakit, sejauh mana pengetahuan

keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan

perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5

tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap

anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan

dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di

lingkungan setempat.

Hal-hal yang di kaji sejauh mana keluaarga melakukan pemenuhan tugas

perawatan keluarga adalah:

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang

perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta2 dari

masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor

penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai

tindakan kesehatan yg tepat, hal yang perlu dikaji adalah:

- Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya

masalah

- Apakah masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga

- Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

- Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit

- Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan

- Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada

- Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan

- Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam

mengatasi masalah

Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya

(sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara perawatannya)

- Sejauh mana keluar mengetahui tentang sifat dan perkembangan

perawatan yang di butuhkan

- Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang di perlukan

untuk perawatan

- Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 yang ada dalam keluarga

(anggota keluarga yang bertanggungjawab, sumber keuangan/Finansial,

fasilitas fisik, psikososial)

- Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit

Untuk mengetahui Sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan

rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah:

- Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber keluarga yang dimiliki

- Sejauh mana keluarga melihat keuntungan /manfaat pemeliharaan

lingkungan

- Sejauh mana keluarga mengetahui Pentingnya higiene sanitasi

- Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan

fasilitas /pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah:

- Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan

- Sejauh mana keluarga memahami keuntungan2 yang dapat di peroleh dari

fasilitas kesehatan

- Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas

kesehatan

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yg kurang baik terhadap petuga

kesehatan

- Apakah Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

d) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:

1) Berapa juamlah anak

2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

3) Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlsh

anggota keluarga

e) Fungsi Ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:

1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan

2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam

upaya peningkatan status kesehatan keluarga

f) Stress dan Koping keluarga

1) Stresor Jangka pendek dan panjang

stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 Bulan

Stresor jangka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 Bulan.

2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap

situasi /stressor

3) Strategi koping yang di gunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan

4) Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila

menghadapi permasalahan

g) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di

gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

h) Harapan Keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas

kesehatan yang ada.

2. Tahap Diagnosa

a. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajian, yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan

berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga.

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:

1) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan

kesehatan.

2) Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)

Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnya

lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi

tumbuh kembang yang tidak adekuat.

3) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan

keluarga dapat di tingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial

(sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi.

b. Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut Ballon dan Maglaya,

1978).

No. Kriteria Skor Bobot

1. Sifat Masalah         Skala:          Aktual (Tidak/Kurang sehat)          Ancaman kesehatan          Keadaan Sejahtera

321

1

2. Kemungkinan Masalah         Skala:          Mudah 2

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

          Sebagian          Tidak dapat

10

2

3. Potensial Masalah untuk Dicegah         Skala:          Tinggi          Cukup          Rendah

321

1

4. Menonjolnya Masalah         Skala:          Masalah berat harus segera ditangani          Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani          Masalah tidak dirasakan

210

1

Skoring:

Tentukan skor untuk setiap kriteria. Skore dibagi dengan angkat tertinggi dan

kalikanlah dengan bobot.

Catatan : skor dihitung bersama-sama dengan keluarga.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas:

1) Kriteria 1:

Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena

yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan

oleh keluarga.

2) Kriteria 2:

Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya

faktor2 sebagai berikut:

Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani

masalah.

Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.

Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu

Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat:

dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan

masyarakat.

3) Kriteria 3:

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

Potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:

Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah .

Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada

Tindakan yang sedang di jalankan adalah tindakan2 yang tepat dalam

memperbaiki masalah.

Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah

potensi untuk mencegah masalah.

4) Kriteria 4:

Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana

keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai Skor yang tertinggi yang

terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

3. Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan Keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup

tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan

standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan

keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahap Implementasi/Tahap Pelaksanaan Keperawatan Keluarga

Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan

mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap

keluarga mencakup hal-hal dibawah ini:

Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan

kebutuhan kesehatan dengan cara:

a. Memberikan informasi

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

d. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:

1) Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipa tindakan

c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan

cara:

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx

1) Mendemonstrasikan cara perawatan

2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan

menjadi sehat, dengan cara:

- Menemukan sumber2 yang dapat digunakan keluarga

- Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan

cara:

- Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada

- Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk

melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang

sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali

kunjungan ke keluarga. Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu

dan kesediaan keluarga.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:

a) S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan

intervensi keperawatan, misalnya : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.

b) O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan

intervensi keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

c) A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang

terkait dengan diagnosis.

d) P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada

tahapan evaluasi .

e) Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif

adalah evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan

evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA pertengahan.docx