asuhan keperawatan keluarga dengan …adalah fisioterapi dada. peran perawat dalam keperawatan...

103
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TUBERKULOSIS PARU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENISASI DI DESA MEKAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOROPIA KABUPATEN KONAWE KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program Diploma III Keperawatan Oleh : NUTI NIM. P00320015089 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

i

i

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TUBERKULOSIS

PARU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENISASI

DI DESA MEKAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SOROPIA KABUPATEN KONAWE

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program

Diploma III Keperawatan

Oleh :

NUTI

NIM. P00320015089

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2018

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

ii

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Nuti

NIM : P00320015089

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

TUBERKULOSIS PARU DALAM PEMENUHAN

KEBUTUHAN OKSIGENISASI DI DESA MEKAR

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOROPIA

KABUPATEN KONAWE.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

penjiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 09 Juli 2018

Yang Membuat Pernyataan

NUTI

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

iii

iii

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

iv

iv

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama Lengkap : Nuti

2. Tempat/Tanggal Lahir : Kaisabu, 26 April 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Kebangsaan : Buton/Indonesia

6. Alamat : Jl. Poros Pasar Wajo Km.14.

Kelurahan Kaisabu Baru.

Kecamatan.sorawolio.

Kota. Baubau Sulawesi Tenggara

7. No. Telp/HP : 0821 9304 7231

II. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri : SD Negeri 1 Kabauria Kota Baubau

2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 10 Baubau

3. Sekolah Menengah Umum : SMA Negeri 6 Baubau

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Tahun 2015-2018

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

v

v

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan . Maka apa

bila Kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh urusan yang lain.

Hidup itu harus terus melangkah maju, jika tidak maka kita tetap

berada ditempat. Dan modal untuk melangkah adalah ilmu

Karya ini kupersembahkan kepada orang tuaku, saudara-

saudaraku yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang,

motivasi dan semangat setulus hati.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

vi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul

“Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Oksigenasi di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia

Kabupaten Konawe 2018”. Peneliti menyadari bahwa, tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, peneliti tidak akan sampai ke tahap ini. Pada

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada, Yth:

Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah., S.Kp.M.Kes selaku pembimbing I dan

Bapak Indriono Hadi.,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan KTI ini.

1. Ibu Askrening S.KM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ka. Jurusan D III

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari.

3. Ibu Reni Devianti Usman,M.Kep, Sp.KMB selaku Sek. Jurusan D III

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari.

4. Pimpinan Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe yang telah menberikan

izin penelitian.

5. Bapak tercinta La Unta dan Ibu tercinta Wandaoa yang telah memberikan

motivasi terbesar dalam hidup saya dan memberikan dukungan materil

dan moral.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

vii

vii

6. Saudara-saudari saya yang selalu memberikan dukungan Rahman, Wa

Niana, Wa Niani, La Antun, Wa Liani, Reno.

7. Kelurga binaan yang telah bersedia menjadi objek penelitian.

8. Sahabat-sahabat saya Isnawati, Yayat Muslihat, Desi Melina Saadi, Ria

irawati, Okta Via Rama Ayu Wandani, dan Teman- teman Perawat Muda

yang membantu memberi dukungan untuk menyelesaikan KTI.

Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Kendari, 09 Juli 2018

Penuli

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

8

ABSTRAK

Nuti (P00320015089). “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tuberkulosis Paru

dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Desa Mekar Wilyah Kerja

Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe ” Dibawah bimbingan ibu Hj. Sitti

Rachmi Misbah, S.Kp.M.Kes, Dan Bapak Inriono Hadi.S.Kep.Ns.M.kes ( xiii + 61

hal + 2 tabel + 7 lampiran). Latar belakang : Keluarga merupakan sentral pelayanan

kesehatan pertama pada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

Tuberkulosis Paru adalah salah satu penyakit yang kerap menjadi masalah pada setiap

keluarga. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ

tubuh lainnya. Menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan tubuh rentan terhadap

infeksi bakteri tuberkulosis yang menyerang system pernapasan. Masalah keperawatan

yang dapat muncul pada penderita tuberculosis yaitu ketidakefektifan bersihan jalan

napas. Salah satu intervensi keperawatan dari ketidakefektifan bersiahan jalan napas

adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan

keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan Keperawatan

Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Di Desa

Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe meliputi pengkajian,

perumusan diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi. Metode : Metode

penelitian yang digunakan meliputi wawancara, obsevasi dan pemeriksaan fisik. Hasil

penetian: Studi kasus diolah secara narasi. Berdasarkan hasil pengkjian masalah

keperawatan yang didapatkan Ketidakefektifan bersihan jalan napas, intervensi yang

dilakukan memberikan konseling pada keluarga mengenai teknik fisioterapi dada, dan

bersama-sama keluarga mendemonstrasikan teknik fisioterapi dada. Evaluasi yang

didapatkan keluarga paham dengan konseling yang diberikan. Kesimpulan : Peneliti

menyimpulkan dengan memberikan asuhan keperawatan keluarga dapat menambah

pengetahuan keluarga tentang perawatan anggota keluarga yang mengalami

Tuberkulosis Paru, saran dari peneliti diharapkan keluarga dapat menerapkan fisioterapi

dada.

Kata Kunci: Asuhan Keperawatan Keluarga, Tuberkulosis Paru, Fisioterapi dada.

viii

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

KEASLIAN PENELITIAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar belakang ..... ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus .......................................................................... 4

D. Manfaat Studi Kasus ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

A. Konsep Asuhan Keluarga Pada Kasus Tuberkulosis Paru .............. 6

B. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga ................... 26

C. Konsep Tuberkulosis Paru ............................................................... 27

D. Konsep Fisioterapi Dada ................................................................. 29

BAB III METODE STUDI KASUS .......................................................... 42

A. Rancangan Studi Kasus .................................................................. 42

B. Subjek Studi Kasus ......................................................................... 43

C. Fokus Studi ......... ........................................................................... 43

D. Definisi Operasional ....................................................................... 43

E. Tempat dan Waktu .......................................................................... 44

F. Pengumpulan Data .......................................................................... 44

G. Penyajian data ...... ........................................................................... 45

H. Etika Studi Kasus ........................................................................... 45

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ......................... 49

A. Hasil Studi Kasus ........................................................................... 49

1. Data Umum Keluarga ............................................................... 49

2. Pengkajian .... ........................................................................... 50

3. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 51

4. Rencana Keperawatan .............................................................. 51

5. Implementaasi Keperaawatan ................................................... 52

6. Evaluasi ........ ........................................................................... 53

B. Pembahasan ........ ........................................................................... 54

1. Pengkajian .... ........................................................................... 54

2. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 55

ix

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

10

3. Rencana Keperawatan .............................................................. 56

4. Implementasi Keperawatan ....................................................... 57

5. Evaluasi Keperawatan .............................................................. 58

C. Keterbatasan ....... ........................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 60

A. Kesimpulan ......... ........................................................................... 60

B. Saran ................... ........................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

11

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rumusan diagnosa keperawatan keluarga ........................................ 17

Tabel 2.2 Skala prioritas masalah keluarga ....................................................... 19

xi

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 2 Surat Ijin studi kasus

Lampiran 3 Informasi dan pernyataan persetujuan (informed consent)

Lampiran 4 Instrumen studi Kasus

a. Format Pengkajian Keluarga

b. SAP fisioterapi Dada

c. Leaflead tentang fisioterapi dada.

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian

Lampiran 6 Lembar proses bimbingan KTI

Lampiran 7 Foto dokumentasi penelitian

Lampiran 8 Surat Keterangan Bebas Administrasi

Lampiran 9 Surat Keterangan Bebas Pustaka

xii

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keluarga adalah sebagai suatu sistem sosial kecil yang terbuka yang terdiri

atas suatu rangkaian bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi baik

oleh struktur internal maupun lingkungan eksternal. Mendefinisikan keluarga

adalah bagian sub sistem dalam masyarakat memiliki karakteristik yang unik dalam

kehidupan keluarga tersebut. Keluarga berperan penting dalam menciptakan hidup

sehat yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan pada keluarga (Susanto

(2012). Keluarga merupakan sentral pelayanan keperawatan karena keluarga

merupakan sumber kritikal untuk pemberian pelayanan keperawatan, intervensi

yang dilakukan pada keluarga merupakan hal penting untuk pemenuhan kebutuhan

individu. Disfungsi apapun yang terjadi pada keluarga akan berdampak pada satu

atau lebih anggota keluarga atau keseluruhan keluarga. Adanya hubungan yang

kuat antara keluarga dan status kesehatan setiap anggota keluarga, sangat

memerlukan peran keluarga pada saat menghadapi masalah yang terjadi pada

keluarga (Komang Ayu, 2010).

Masalah-masalah yang terjadi pada keluarga tidak dari lepas tugas keluarga

dalam pemeliharan fisik keluarga dan para anggotanya. Keluarga sebagai kelompok

yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah

kesehatan yang ada. Kondisi lingkungan yang tidak terjaga, pola hidup keluarga

yang tidak sehat, kondisi keuangan yang tidak stabil, stress dalam keluarga

berkepanjangan masalah ini dapat timbul dalam keluarga yang menyebabkan

1

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

2

masalah kesehatan. Semua hal tersebut dapat memicu timbulnya penyakit, salah

satu penyakit dapat timbul yaitu penyakit tuberkulosis paru.

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ

tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pencernaan (GI) dan luka

terbuka pada kulit. Terapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari

orang yang terinfeksi bakteri tersebut (Nurarif, 2015).

Hasil Riskesdas 2013, menyebutkan bahwa prevalensi penderita

Tuberkulosis Paru yang berada di Indonesia mencapai angka 0,4% tidak berbeda

dengan tahun 2007. Di Sulawesi Tenggara menempati urutan pertama dari sepuluh

penyakit menular terbesar dalam tahun 2016 yaitu sebesar 3105 kasus baru BTA

positif . Data yang sama didapatkan dari Puskesmas Soropia Tuberkulosis Paru juga

termasuk dalam sepuluh besar penyakit kunjungan tertinggi khususnya di desa

mekar terdapat 5 kasus tuberkulosis paru. Penderita tuberkulosis paru cenderung

meningkat diakibatkan kurangnya daya tahan tubuh, status gizi dan kebersihan diri

individu.

Menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi

bakteri tuberkulosis yang menyerang system pernapasan. Masalah keperawatan

yang dapat muncul pada penderita tuberculosis yaitu ketidakefektifan bersihan jalan

napas. Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan untuk

membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk

mempertahankan kebersihan jalan napas. Salah satu intervensi keperawatan dari

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

3

ketidakefektifan bersiahan jalan napas adalah fisioterapi dada. (NANDA

Internasional, 2015).

Fisioterapi dada adalah tindakan keperawatan yang dilakukan dengan

postural drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien dengan gangguan sistem

pernapasan. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efisiensi pola

pernapasan dan membersihkan jalan napas. (NANDA Internasional, 2015).

Peran perawat dalam keperawatan keluarga adalah memberikan asuhan

kepererawatan keluarga melalui pengenalan kesehatan, memberi pelayanan

kesehatan kepada anggota keluarga yang sakit maupun sehat, pendidikan kesehatan,

penyuluhan, dan konseling khususnya pada keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan.

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi kasus

“ Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan

Kebutuhan Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia

Kabupaten Konawe ’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas, maka rumusan

masalah studi kasus ini adalah bagaimana “ Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan

Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Di Desa Mekar

Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe ’’.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

4

Mengambarkan “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru

dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja

Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe ’’.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan tujuan umum dapat dibuat tujuan khusus sebagai berikut:

a. Mampu mendeskripsikan pengkajian “ Asuhan Keperawatan Keluarga

Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Di

Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe’’.

b. Mampu mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada “Asuhan Keperawatan

Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten

Konawe ”.

c. Mampu mendeskripsikan intervensi keperawatan pada “ Asuhan

Keperawatan Keluarga Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Tahun

Kabupaten Konawe’’.

d. Mampu mendeskripsikan implementasi keperawatan pada “ Asuhan

Keperawatan Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan

Kebutuhan Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia

Kabupaten Konawe ’’.

e. Mampu mendeskripsikan hasil evaluasi keperawatan pada “ Asuhan

Keperawatan Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan

Kebutuhan Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia

Kabupaten Konawe” .

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

5

D. Manfaat studi kasus

Studi kasus ini, di harapkan dapat memberikan manfaat bagi Masrakat/keluaraga

pasien pemenuhan oksigen yang baik dan benar.

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan:

Menambah keluasan wawasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.

2. Bagi penulis:

Dapat menambah wawasan dan pengalaman nyata memberikan pada “ Asuhan

Keperawatan Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten

Konawe”.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga pada Kasus Tuberculosis Paru

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan

menggunakan pendekatan yang sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan

individu-individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan

keluarga meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, penyusunan

rencana, perencanaan asuhan dan penilaian (Padila,2012).

1. Pengkajian Keluarga

Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana perawat mengambil data secara

terus menerus terhadap keluarga yang dibina.

a. Pengumpulan data

Sumber informasi dari tahapan pengumpulan data dapat menggunakan

metode wawancara observasi misalnya tentang keadaan/fasilitas rumah,

pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga secara head to too

dan telaahan data sekunder seperti hasil laboratorium, hasil X-ray,

papsmear dan lain - lain sebagainya. Hal - hal yang perlu dikumpulkan

datanya dalam pengkajian keluarga adalah :

1) Data umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

a) Nama kepala keluarga (KK)

b) Alamat dan telepon

c) Pekerjaan kepala keluarga

6

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

7

d) Pendidikan kepala keluarga

e) Komposisi keluarga dan genogram

Komposis keluarga, menjelaskan anggota keluarga yang

diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Komposisi

tidak hanya mencantumkan penghuni rumah tangga, tetapi juga

anggota keluarga lain yang menjdi bagian dari keluarga tersebut

(Padila,2012).

Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang

menggambarkan konstelasi keluarga (pohon keluarga). Genogram

merupakan alat pengkajian informatif yang digunakan untuk

mengetahui keluarga, riwayat dan sumber- sumber keluarga

(Padila,2012).

f) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau

masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga tersebat.

g) Suku bangsa

h) Agama

i) Status sosial ekonomi keluarga

j) Aktivitas rekreasi keluarga

2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga saat ini

a) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari

keluarga inti.

b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

8

Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum

terpenuhi oleh keluarga serta Kendala - kendala mengapa tugas

perkembangan perkembangan tersebut belum terpenuhi

(Padila,2012).

c) Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,

meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing -

masing anggota keluarga. Perhatian keluarga terhadap pencegahan

penyakit termasuk status imunisasi, sumber pelayanan kesehatan

yang biasa digunakan keluarga dan pengalaman terhadap

pelayanan kesehatan (Padila, 2012).

d) Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak

suami dan istri.

3) Pengkajian lingkungan

a) Karektiristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe

rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan

sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi

dengan denah rumah.

b) Karekteristik tetangga dan komunitas RW.

Menjelaskan mengenai karektiristik dari tetangga dan komunitas

setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

9

kesepakatan penduduk setempat serta budaya setempat yang

mempengaruhi kesehatan.

c) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

4) Struktur keluarga

a) Sistem pendukung keluarga

Termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota

keluarga yang sehat, fasilitas - fasilitas yang dimiliki keluarga

untuk menunjang kesehatan mencakup fasilitas fisik, fasilitas

psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial

dukungan dari masyarakat setempat.

b) Pola komunikasi keluaga

Menjelaskan mengenai cara berkominikasi antar anggota keluarga.

c) Struktus kekuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi

orang lain untuk mengubah prilaku.

d) Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing - masing anggota keluarga baik

secara formal maupun informal.

e) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga

yang berhubungan dengan kesehatan.

5) Fungsi keluarga

a) Fungsi keluarga

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

10

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,

perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga

terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta

pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan

sikap saling menghargai.

b) Fungsi sosilisasi

Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh

mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta

perilaku.

c) Fungsi perawatan keluarga

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,

pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.

Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Hal yang

perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas

perawatan kesehatan keluarga adalah:

(1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan, maka perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui

fakta - fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda

dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengruhi serta

persepsi keluarga terhadap masalah.

(2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan

mengenai tindakan kesehatan yang tepat, perlu dikaji:

(a) Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat

dan luasnya masalah?

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

11

(b) Apakah masalah ksehatan yang dirasakan keluarga?

(c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah

kesehatan yang dialami?

(d) Apakah keluarga merasa takut akan dari penyakit?

(e) Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadap

masalah kesehatan?

(f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas yang ada?

(g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap kesehatan yang

ada?

(h) Apakah keluarga dapat informasi yang salah terhadap

tindakan dalam mengatasi masalah.

(3) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit termasuk kemampuan kemampuan

memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas

kesehatan yang ada di masyarakat, maka perlu dikaji:

(a) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan

perawatan yang dibutuhkan untuk mengulangi masalah

kesehatan atau penyakit?

(b) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas

yang diperlukan untuk perawatan?

(c) Apakah keterampilan keluarga mengenai macam perawatan

yang diperlukan?

(d) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative

perawatan yang diperlukan?

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

12

(e) Apakah keluarga dapat keuntungan dalam pemeliharaan

lingkungan di masa mendatang?

(f) Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan

dan pencegahan penyakit?

(g) Apakah keluarga merasa takut akan akibat tindakan

(diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi)?

(h) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya

perawatan dan pencegahan.

(4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga

memelihara lingkungan rumah yang sehat, maka perlu dikaji:

(a) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga

yang dimiliki?

(b) Sejauhmana keluarga melihat keuntungan atau manfaat

pemeliharaan lingkungan?

(c) Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene dan

sanitasi?

(d) Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan

penyakit?

(e) Bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap

hygiene dan sanitasi?

(f) Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga?

(5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat,

maka perlu dikaji:

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

13

(a) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas

kesehatan?

(b) Sejauhmana keluarga memahami keuntungan yang dapat

diperoleh dari fasilitas kesehatan?

(c) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas

dan fasilitas kesehatan?

(d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik

terhadap petugas kesehatan?

(e) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh

keluarga?

d) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:

(1) Beberapa jumlah anak?

(2) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota

keluarga?

(3) Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan

jumlah anggota keluarga?

e) Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:

(1) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan

dan papan?

(2) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di

masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan

keluarga?

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

14

f) Strees dan koping keluarga

(1) Stressor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memperlakukan penyelesaian dalam waktu kurang dari

enam bulan.

Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam

bulan.

(2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dikaji

sejauhmana keluarga berespon terhadap stressor.

(3) Strategi koping yng digunakan keluarga bila menghadapi

permasalahan/stress

(4) Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi keluarga bila menghadapi

permasalahan/stress.

g) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode

yang digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik.

h) Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keuangan

terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan masalah

keperawatan yang didapat berdasarkan masalah keperawatan yang didapat dari

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

15

data-data pada pengkajian yang berhubungan dengan etiologi yang berasal dari

data - data pengkajian fungsi perawatan keluarga (Padila,2012).

Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PES (problem, etiologi,

dan simtom) dimana untuk problem menggunakan rumusan masalah dari

NANDA, sedangkan untuk etiologi dapat menggunakan pendekatan lima tugas

keluarga atau dengan menggambarkan pohon masalah (Padila,2012).

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari diagnosa

keperawatan keluarga terdiri dari diagnosa keperawatan keluarga actual (terjadi

defisit/gangguan kesehatan), resiko (ancaman kesehatan) dan keadaan sejahtera

(wellness). Penulisan diagnosa kepewaratan keluarga :

a. Diagnosa keperawatan keluarga: actual

b. Diagnosa keperawatan keluarga : resiko (ancaman)

Diagnosa keperawatan keluarga resiko dirumuskan apabila sudah ada data

yang menunjang namun belum terjadi gangguan,misalnya lingkungan

rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,stimulasi tumbuh

kembang yang tidak adekuat dan lain sebagainya.

c. Diagnosa keperawatan keluarga : sejahtera (potensial)

Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera merupakan suatu keadaan dimana

keluarga didalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di

tingkatkan. Rumusan diagnosanya boleh tidak menggunakan etiologi.

d. Diagnosa keperawatan untuk klien tuberkulosis paru.

Sesuai dalam tinjauan teori diatas diagnosa keperawatan Tuberkulosis paru

dalam NANDA NIC-NOC 2015 : memunculkan 5 diagnosa keperawatan

yaitu :

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

16

1) Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d bronkospasme.

2) Gangguan pertukaran gas b.d kongesti paru, hipertensi pulmonal,

penurunan perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan

curah jantung.

3) Hipertermia b.d reaksi inflamasi.

4) Ketidaseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

ketidakadekuatan intake nutrisi, dispneu.

5) Resiko infeksi b.d organism purulen.

Tabel 2.1: Rumusan Diagnosa keperawatan keluarga (Padila,2012)

Aspek Rumusan Diagnosa

Kesehatan lingkungan

keluarga

Kerusakan pemeliharaan rumah

Pola dan proses komunikasi

keluarga

Kerusakan komunikasi verbal

Struktur kekuatan (power)

keluarga

Konflik menyangkut kelutusan

Struktur peran (role)

keluarga

Berduka yang diantisipasi

Berduka disfungsional

Isolasi sosial

Perubahan dalam parenting

Perubahan kinerja peran

Gangguan citra tubuh

Nilai – nilai keluarga Konflik lain

Fungsi efektif Gangguan proses keluarga

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

17

Gangguan menjadi orang tua

Berkabung yang disfungsional

Koping keluarga tidak efektif

Resiko terjadi kekerasan

Fungsi sosialisasi Perubahan proses keluarga

Kurang pengetahuan

Kurang peran orang tua

Perubahan menjadi orangtua

Prilaku mencari pertolongan

kesehatan (diagnosa wellness)

Fungsi perawatan kesehatan Perubahan pemeliharaan

kesehatan

Perilaku mencari kesehatan

Proses dan strategi koping

keluarga

Koping keluarga tidak efektif

Resiko kekerasan

Sumber :Baylon&Maglaya

Pada satu keluarga mungkin saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosa

keperawatan menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan keluarga, maka

selanjutnya bersama keluarga harus menentukan prioritas dengan

menggunakan skala perhitungan sebagai berikut:

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

18

Tabel 2.2 : skala prioritas masalah keluarga

Kriteria Skor Bobot

1. Sifat masalah

a. Aktual (tidak/kurang sehat

b. Ancaman kesehatan

c. Keadaan sejahtera

3

2

1

1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

a. Mudah

b. Sebagian

c. Tidak dapat

2

1

0

2

3. Potensi masalah untuk dicegah

a. Tinggi

b. Cukup

c. Rendah

3

2

1

1

Sumber :Baylon&Maglaya

3. Perencanaan

Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, mencakup

tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi dengan rencana

evaluasi yang memuat kriteria dan standar. Tujuan dirumuskan secara spesifik ,

dapat diukur (merusable), dapat dicapai (achivable), rasional dan menunjukan

waktu (SMART). Rencana intervensi ditetapkan untuk mencapai tujuan

(Padila,2012).

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

19

Selanjutnya intervensi keperawatan keluarga diklasifikasikan menjadi

intervensi yang mengarah pada aspek kognitif, efektif dan psikomotor (prilaku).

Semua intervensi baik berupa pendidikan kesehatan, terapi modalitas ataupun

terapi koplementer pada akhirnya ditujukan untuk meningkatnkan kemampuan

keluarga melaksanakan lima tugas keluarga dalam kesehatan (Padila, 2012).

Kriteria dan standar merupakan rencana evaluasi, berupa pernyataan

spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan berdasarkan tujuan

khusus yang ditetapkan. Kriteria dapat berupa respon verbal, sikap atau

psikomotor, sedangkan standar berupa patokan/ukuran yang kita tentukan

berdasarkan kemampuan keluarga, sehingga dalam menentukan standar antara

klien satu dengan klien yang lainnya walaupun masalahnya sama, standarnya

bisa jadi berbeda (Padila,2012).

1. Diagnosa keperawatan

Ketidakefektifan bersihan jalan napas: ketidakefektifan bersihan jalan napas

adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran

pernapasan untuk mempertahankan kebersihan jalan napas. Batasan

karakteristik: tidak ada batuk, suara napas tambahan, perubahan frekuensi napas,

perubahan irama napas, sianosis, kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara,

penurunan bunyi napas, dispnue, sputum dalam jumlah, berlebihan, batuk yang

tidak efektif, orthopnue, gelisah, mata terbuka lebar. (NANDA Internasional,

2015)

2. Intervensi keperawatan

a. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

20

b. Tujuan

1) Tujuan umum

Setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak enam kali empat puluh

lima menit diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga

dengan tuberkulosis paru.

2) Tujuan khusus

Setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak enam kali empat puluh

lima menit, keluarga mampu:

a) Keluarga mampu mengenal masalah (menjelaskan kembali

pengertian, manfaat, tujuan dan teknik fisioterapi dada)

Evaluasi:

(1) Kriteria, keluarga mampu menjelaskan pengertian fisioterapi

dada secara mandiri, tujuan,manfaat fisioterapi.

(2) Standar

(a) Fisioterapi dada adalah tindakan keperawatan yang dilakukan

dengan postural drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien

dengan gangguan sistem pernapasan.

(b) Tujuan meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan

membersihkan jalan napas.

(c) Manfaat Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi

paru, memperkuat otot pernapasan, mengeluarkan secret dari

saluran pernapasan, klien dapat bernapas dengan bebas dan

tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

21

(3) Rencana

Kaji pengetahuan keluarga, diskusikan bersama keluarga tentang

pengertian fisioterapi dada, jelaskan kepada keluarga tentang

tujuan dan manfaat fisioterapi, beri kesempatan keluarga untuk

bertanya, bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah di

jelaskan, beri pujian atas jawaban yang benar.

b) Mengambil keputusan untuk mengatasi pada anggota keluarga

dengan tuberkulosis paru.

Evaluasi :

Respon verbal, keluarga mampu mengambil keputusan .

Standar, keluarga mengatakan keputusan dalam mengatasi

tuberkulosis paru.

Intervensi:

Kaji penetahuan keluarga, jelaskan tindakan yang akan dilakukan

saat anggota keluarga mengalami tuberculosis paru, bimbing dan

motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani

masalah tuberkulosis paru. Beri pujian atas keputusan yang

diambil untuk mengatasi masalah tuberkulosis paru.

c) Merawat anggota keluarga yang tuberkulosis paru dengan

mendemontrasikan fisioterapi dada untuk penderia tuberkulosis paru.

Evaluasi :

Respon verbal ; keluarga mampu mendemostrasikan teknik

fisioterapi dada pada penderta tuberkulosis paru.

Intervensi :

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

22

Kaji keluarga, jelaskan kepada keluarga teknik fisioterapi dada,

memberi kesempatan kepada keluarga untuk menerapkan, beri pujian

atas tindakan yang benar.

d) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk

menunjang perawatan pada anggota keluarga dengan tuberkulosis

paru.

(1) Kriteria evaluasi : Respon verbal psikomotor

(2) Standar evaluasi

Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah:

(a) Puskesmas: tempat untuk konsultasi masalah kesehatan,

pengobatan

(b) Dokter praktek tempat untuk berobat

(c) Rumah sakit tempat untuk perawatan, pengobatan dan

konsultasi masalah kesehatan.

(3) Intervensi

(1) Kaji keluarga tentang penggunaan layanan kesehatan.

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan atau implementasi adalah serangkaian tindakan perawat pada

keluarga berdasarkan perencanaan sebelumnya. Tindakan perawat terhadap

keluarga mencakup dapat berupa:

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah dan

kebutuhan kesehatan, dengan cara:

1) Memberikan informasi : penyuluhan atau konseling

2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

23

3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,

dengan cara:

1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan

c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit :

1) Mendemonstrasikan cara perawatan

2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah

3) Mengawasi keluarga melakukan tindakan perawatan

d. Membantu keluarga menemukan cara bagaiman membuat lingkungan

menjadi :

1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,

dengan cara:

1) Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dalam lingkungan

keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

5. Evaluasi Kerawatan Keluarga

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan

keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan sehingga memiliki produktivitas

yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga. Sebagai komponen

kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah tahap yang menentukan

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

24

apakah tujuan yang telah ditetapkan akan menentukan apakah tujuan yang telah

ditetapkan akan menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi

(Sugiarto,2012). Untuk penilaian keberhasilan tindakan maka selanjutnya

dilakukan panilaian. Tindakan - tindakan keperawatan keluarga mungkin saja

tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan, untuk itu dilakukan secara

bertahap, demikian halnya dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan SOAP (subyaktif, obyektif, analisa, dan planing)

(Padila,2012).

B. Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan Keluarga

Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peran

yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah :

1. Pengenal kesehatan (health monitor)

Perawat membantu keluarga untuk mengenal penyimpangan dari keadaan

normal tentang kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif serta

membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan

keluarga (Padila,2012).

2. Pemberian pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, dengan memberikan

asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit. Seringkali kontak

pertama kali dengan keluarga dimulai dengan adanya anggota keluarga yang

sakit baik melalui penemuan langsung maupun rujukan (Padila,2012).

3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga, yaitu

berperan dalam mengkoordinir pelayanan kesehatan kelarga baik secara

berkelompok maupun individu (Padila,2012).

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

25

4. Fasilitator yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah

dijangkau oleh keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya

5. Pendidikan kesehatan yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak

sehat menjadi perilaku sehat.

6. Penyuluh dan konsultan yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang

asuhan keperawatan dasar dalam keluarga.

C. Konsep tuberkulosis paru

1. Pengertian

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh

organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pencernaan (GI)

dan luka terbuka pada kulit. Terapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang

berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut, (Nurarif, 2015).

2. Etiologi

Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Basil ini

tidak berspora sehingga mudah di basmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan

sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria tuberculosis yaitu Tipe Human

dan Tipe Bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberkulosis

usus. Basil Tipe Human bisa berada di bercak ludah (droplet) dan diudara yang

berasal dari penderita TBC, dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila

menghirupnya. (Nurarif, 2015).

Setelah organisme terinhalasi, dan masuk paru-paru bakteri dapat

bertahan hidup dan menyebar ke nodus limfatikus lokal. Penyebaran melalui

aliran darah ini dapat menyebabkan tuberkulosis pada organ lain, dimana

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

26

infeksi laten dapat bertahan sampai bertahun-tahun. Dalam perjalanan

penyalanan penyakitnya terdapat 4 fase:

b. Fase 1 (Fase Tubekulosis Primer)

Masuk kedalam paru dan berkembang biak tanpa menimbulkan reaksi

pertahanan tubuh

c. Fase 2

d. Fase 3 (Fase laten)

fase dengan kuman yang tidur (bertahun-tahun/seumur hidup) dan reaktifitas

jika terjadi perubahan keseimbangan daya tahan tubuh, dan bisa terdapat di

tulang panjang, vertebra, tuba fallopi, otak, kelenjar limfatikus, leher dan

ginjal.

e. Fase 4

Dapat sembuh tanpa cacat atau sebaliknya, juga dapat menyebar ke organ

yang lain dan yang kedua keginjal setelah paru.

3. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis adalah demam 40-41oC, serta ada batuk /batuk darah,

sesak napas dan nyeri dada, suara khas pada perkusi dada, bunyi dada,

peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit, pada anak: berkurangnya

BB 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau gagal tumbuh, demam

tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu, batuk kronik ≥ 3

minggu, dengan atau tanpa wheeze, riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis

paru dewasa, semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 hari

setelah penyuntikan) harus dievaluasi dengan sistem scoring tuberkulosis anak,

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

27

anak dengan tuberkulosis jika jumlah skor ≥ 6 (skor maksimal 13), pasien usia

balita yang terdapat skor 5, dirujuk ke rumah sakit untuk evaluasi lebih lanjut.

4. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien dengan tuberkulosis paru,

yaitu:

a. Laboratorium darah rutin: LED normal/meningkat, limfositosis.

b. Pemeriksaan sputum BTA: untuk memastikan diagnosik tuberkulosis paru,

namun pemeriksaan ini tidak spesifik karena hanya 30-70% pasien yang

dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini.

c. Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase)

Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen staining

untuk menentukan adanya igG spesifik terhadap basil tuberkulosis.

d. Tes mantoux/tuberkulin

Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen staining

untuk menentukan adanya igG spesifik terhadap basil tuberkulosis.

e. Tehnik polymerase Chain Reaction

Deteksi DNA kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam meskipun

hanya satu mikroorganisme dalam spesimen juga dapat mendeteksi adanya

resistensi.

f. Becton Dickinson diagnostic instrument sistem (BACTEC)

Deteksi growth indeks berdasarkan CO2 yang dihasilkan dari metabolisme

asam lemak oleh mykobakterium tuberculosis.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

28

g. MYCODOT

Deteksi antibody memakai antigen liporabinomannan yang didekatkan pada

suatu alat berbentuk sisir plastik, kemudian dicelupkan dalam jumlah

memadai memakai warna sisir yang berubah.

h. Pemeriksaan radiology: Rontgen Thorax PA dan lateral

Gambaran foto thorax yang menunjang diagnosis tuberkulosis, yaitu:

1) Bayangan lesi terletak di lapangan paru atas atau segment apikal lobus

bawah

2) Bayangan berwarna (patchy) atau bercak (nodular)

3) Adanya kavitas, tunggal atau ganda.

4) Kelainan bilateral terutama dilapangan atas paru

5) Adanya klasifikasi

6) Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian

7) Bayangan millie

5. Penatalaksaan

Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan)

dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Panduan obat yang digunakan terdiri dari

panduan obat utama dan tambahan.

a. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

1) Jenis obat utama (lini1) yang digunakan adalah:

a) Rifampisin

Dosis 10 mg/kg BB, maksimal 600 mg 2-3 kali/minggu atau

BB > 60 kg: 600 mg

BB 40-60 kg: 450 mg

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

29

BB < 40 kg: 300 mg

Dosis intermiten 600 mg/kali

b) INH

Dosis 5 mg/kg BB, maksimal 300 mg, 10 mg/kg BB 3 kali seminggu,

15 mg/kg BB 2 kali seminggu atau 300 mg/hari

Untuk dewasa. Intermiten: 600 mg/kali

c) Pirazinamid

Dosis fase intensif 25 mg/kg BB, 35 mg/kg BB 3 kali seminggu, 50

mg/kg BB 2 kali seminggu atau

BB > 60 kg: 1500 mg

BB 40-60 kg: 1000 mg

BB < 40 kg: 750 mg

d) Streptomisin

Dosis 15 mg/kgBB atau

BB > 60 kg: 1000 mg

BB 40-60 kg: 750 mg

BB < 40 kg: sesuai BB

e) Etambutol

Dosis fase intensif 20 mg/kg BB, fase lanjutan 15 mg/kg BB, 30

mg/kg BB 3 kali seminggu, 45 mg/kg BB 2 kali seminggu atau

BB > 60 kg: 1500 mg

BB 40 - 60 kg: 1000 mg

BB < 40 kg: 750 mg

Dosis intermiten 40 mg/kg BB/kali

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

30

f) Kombinasi dosis tetap (fixetd dose combination), kombinasi dosis

tetap ini terdiri dari:

(1) Empat obat anti tuberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin

150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol 275

mg dan

(2) Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150

mg, isoniazid 75 mg pirazinamid 400 mg

(3) Kombinasi dosis tetap rekomendasi WHO 1999 untuk kombinasi

dosis tetap, penderita hanya minum obat 3-4 tablet sehari selama

fase intensif, sedangkan fase dapat menggunakan kombinasi dosis

2 obat anti tuberkulosis seperti yang selama ini telah digunakan

sesuai dengan pedoman pengobatan.

g) Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)

(1) Kanamfisin

(2) Kuinolon

(3) Obat lain masih dalam penelitian, makrolid, amoksilin + asam

klavulanat

(4) Derivat rifampisin dan INH

Sebagian besar penderita tuberkulosis dapat menyelesaikan

pengobatan tanpa efek samping. Namun sebagian kecil dapat

mengalami efek samping. Oleh karena itu pemantauan

kemungkinan terjadinya efek samping sangat penting dilakukan

selama pengobatan. Efek samping yang terjadi dapat ringan atau

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

31

berat, bila efek samping ringandan dapat di atasi dengan obat

simtomatik maka pemberian OAT dapat dilanjutkan.

b. Panduan Obat Anti Tuberkulosis

Pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi:

2) Tuberkulosis paru (kasus baru), BTA positif atau lesi luas

Panduan obat yang diberikan: 2 RHZE4 RH Alternatif: 2 RHZE/4R3H3

atau (program P2TB) 2 RHZE/ 6HE panduan ini di anjurkan untuk:

a) Tuberkulosis dengan lesi luas.

b) Disertai penyakit komorbid (diabetes mellitus)

c) Pemakaian obat (imunosepresi/kortikosteroid)

d) Tuberkulosis kasus berat (milier,dll)

Bila ada fasilitas biakan dan uji resistensi, pengobatan disesuaikan

dengan hasil uji resistensi.

3) Tuberkulosis paru (kasus baru), BTA negative

Panduan obat yang diberikan: 2 RHZ/4 RH, Alternatif: 2 RHZ/4R3H3

atau 6 RHE Panduan ini dianjurkan untuk:

a) Tuberkulosis paru BTA negatif dengan gambaran radiologik lesi

minimal.

b) Tuberkulosis diluar paru kasus ringan

c) Tuberkulosis paru kasus kambuh

Pada tuberkulosis paru kasus kambuh minimal menggunakan 4

macam OAT pada fase intensif selama 3 bulan (bila ada hasil uji

resistensi dapat diberikan obat sesuai hasil uji resistensi). Lama

pengobatan fase lanjutan 6 bulan atau lebih lama dari pengobatan

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

32

sebelumnya, sehingga panduan obat yang diberikan: 3 RHZE/ 6 RH.

Bila tidak ada/tidak dilakukan uji resistensi, maka alternatif diberikan

panduan obat: 2 RHZES/1 RHZE/5 R3H3E3 (program P2TB)

4) Tuberkulosis paru kasus gagal pengobatan

Pengobatan sebaiknya berdasarkan hasil uji resistensi, dengan minimal

menggunakan 4-5 OAT dan minimal 2 OAT yang masih sensitif

(seandainya H resisten, tetap diberikan). Dengan lama pengobatan

selama 1-2 tahun.

5) Tuberkulosis paru kasus lalai berobat, akan di mulai pengobatan kembali

sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

a) sPenderita yang menghentikan pengobatannya < 2 minggu,

pengobatan OAT dilanjutkan sesui jadwal

b) Penderita menghentikan pengobatan ≥ 2 minggu

c) Berobat ≥ 4 bulan, BTA negatif dan klinik, radiologik negatif,

pengobatan OAT stop.

d) Berobat > 4 bulan, BTA positif: pengobatan dimulai dari awal

dengan panduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu pengobatan

yang lebih lama.

e) Berobat < 4 bulan, BTA positif: pengobatan dimulai dari awal

dengan panduan obat yang sama.

f) Berobat < 4 bulan, berhenti berobat > 1 bulan, BTA negatif, akan

tetapi klinik dan radiologik positif: pengobatan dimulai dari awal

dengan panduan obat yang sama.

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

33

6) Tuberkulosis paru kasus kronik

a) Pengobatan tuberkulosis paru kasus kronik, jika belum ada hasil uji

resistensi, berikan RHZES. Jika telah ada hasil uji rsistensi (minimal

terdapat 2 macam OAT yang masih sensitif dengan H tetap diberikan

walaupun resisten) ditambah dengan obat lain seperti kuinolon,

betalaktam,makrolit

b) Jika tidak mampu dapat diberikan INH seumur hidup. Pertimbangkan

pembedahan untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan.

c) Kasus tuberkulosis paru perlu di rujuk ke ahli paru.

7) Pengobatan suportif/ simptomatik

Pengobatan yang diberikan kepada penderita tuberkulosis paru

perlu di perlihatkan keadaan klinisnya. Bila klinisnya baik dan tidak ada

indikasi rawat, dapat rawat jalan. Selain OAT kadang perlu pengobatan

tambahan atau suportif/ simptomatik untuk meningkatkan daya tahan

tubuh atau mengatasi gejala/keluhan.

c. Terapi pembedahan

Tindakan ivasitif (selain pembedahan) yaitu brongkoskopi, punksi pleura,

dan pemasangan WSD (Water Sealed Drainage).

Kriteria sembuh : BTA mikroskopik negatif dua kali (pada akhir fase intensif

dan akhir pengobatan) dan telah mendapatkan pengobatan yang adekut, pada

foto toraks, gambaran radiologik serial tetap sama/ perbaikan, bila ada

fasilitas biakan, maka kriteria ditambah biakan Negatif.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

34

D. KONSEP FISIOTERAPI DADA

1. Pengertian

Fisioterapi dada adalah tindakan keperawatan yang dilakukan dengan

postural drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien dengan gangguan

sistem pernapasan. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan

efisiensi pola pernapasan dan membersihkan jalan napas (Nanda

Internasional, 2015)

2. Manfaat

a. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru

b. Memperkuat otot pernapasan

c. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan

d. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang

cukup.

3. Tujuan

a. Secara mekanik dapat melepaskan secret yang melekat pada diding

brongkus.

b. Untuk membebaskan jalan napas dari akumulasi sekret

c. Mengurangi sesak napas akibat akumulasi sekret

4. Tenik fisioterapi dada

Prosedur pelaksanaan:

a. Tahap Pre Interaksi

a) Siapka alat-alat dan dekatkan kepasien

b) Cuci tangan

c) Gunakan sarung tangan

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

35

b. Tahap Orientasi

a) Memberikan salam serta dan senyum kepada klien (BHSP)

b) Menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan

c) Menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan

d) Menjelaskan kerahasiaan bila perlu pasang sampiran

e) Atur posisi pasien sesuai indikasi

c. Tahap kerja

Perkusi

1. Pengertian

Perkusi (clapping) adalah pukulan kuat pada kulit dengan tangan di

bentuk mangkuk.

2. Tujuan

Secara mekanik dapat melepaskan secret yang melekat pada diding

brongkus.

3. Prosedur kerja

a) Pilih area yang akan dilakukan perkusi

b) Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian

untuk mengurangi ketidaknyamanan

c) Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk

meningkatkan relaksasi.

d) Jari dan ibu jari pemeriksa berhimpitan dan fleksi membentuk

mangkuk

e) Secara bergantianlakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

secara cepat untuk menepuk dada

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

36

f) Perkusi dilakukan pada setiap segmen paru selama 1-2 menit

g) Koste paling bawah sampai bahu pada bagian belakang

h) Koste paling bawah sampai koste atas bagian depan

Vibrasi

1. Pengertian

Vibrasi adalah pukulan kuat secara serial yang oleh tangan yang

diletakkan datar pada dinding dada pasien.

2. Tujuan

Vibrasi dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan turgulasi udara

ekskirasi dan melepas mucus kental serta sering di lakukan secara

bergantian dengan perkusi

3. Prosedur kerja

a) Pilih area yang akan dilakukan vibrasi

b) Tutup area yang akan dilakukan vibrasi dengan handuk atau pakaian

yang mengurangi ketidaknyamanan

c) Letakkan tangan dengan posisi telapak tangan mengahap kebawah di

area dada yang akan di drainase, satu tangan di atas tangan yang lain

dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara lain tangan

bisa diletakkan berseblahan.

d) Anjurkan pasien menarik napas dalam dan mengeluarkan secara

lambat lewat mulut

e) Selama masa ekspirasi tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan

gunakan hampir semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan

kearah bawah. Hentikan getaran ketika klien inspirasi

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

37

f) Vibrasi dilakukan selama 5 kaliekspirasi pada segmen paru yang

terserang

g) Setelah setiap kali vibrasi, anjurkan klien untuk batuk dan keluarkan

secret ke dalam sputum pot.

Drainase postural

1. Pengertian

a. Mengalirkan sekresi dan berbagai segmen paru dengan gravitasi

b. Suatu bentuk pembersihan jalan napas pada pengeluaran sekresi

dengan menempatkan pasien pada berbagai macam posisi dengan

dibantu oleh gaya gravitasi yang membantu pengeluaran dari mucus.

2. Tujuan

a. Melepaskan secret yang melekat pada dinding brongkus atau

terkumpulnya sekresi pada pasien sehingga dapat terjadi resiko pada

komplikasi paru

b. Menaikan sekresi setiap saat terjadi pengumpulan dalam paru dada.

3. Prosedur kerja

a) Pilih area tersumbat yang akan di drainase berdasarkan pengkajian

segmen paru, data klinis dan gambaran foto thoraks.

b) Baringkan pasien dalam posisi untuk mendrainase area yang

tersumbat. Bantu pasien memilih posisi sesuai kebutuhan. Ajarkan

klien memposisikan postur, lengan, serta kaki secara tepat.

c) Meminta klien mempertahankan posisi selama 10-15 menit.

d) Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini

e) Lakukan perkusi dan vibrasi diatas area yang di drainase

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

38

f) Setelah drainase pada posisi pertama minta klien duduk dan batuk.

Tamping sekresi tang dikeluarkan dalam sputum pot jika klien tidak

dapat batuk harus dilkukan pengisapan

g) Minta klien istrahat sebentar

h) Anjurkan klien untuk minum sedikit air

i) Ulangi langkah 5-10 sampai semua area yang tersumbat yang di pilih

telah terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30-60 menit.

d. Tahap terminasi

a) Pasien dirapikan dan alat-alat dirapikan

b) Cuci tangan

c) Perhatikan keadaan umum pasien

d) Dokumentasi tindakan.

5. Kontra indikasi

a. fisioterapi dada tidak boleh dilakukan pada daerah yang mudah cedera

seperti mamae, tulang belakang, ginjal, hati, limpa, scapula, klavikula,

dan sternum.

b. fisioterapi dada tidak boleh dilakukan pada pasien setelah makan untuk

menghindari terjadi defluks.

c. Fisioterapi dada tidak boleh dilakukan pada pasien jantung.

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

39

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif artinya suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.

B. Subjek Studi Kasus

Subyek pada penelitian ini adalah pasien yang menerima pelayanan

kesehatan tuberkulosis paru dengan diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan

jalan napas Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe.

1. Kriteria inklusi

a. Pasien yang menerima pelayanan tuberkulosis paru dengan diagnosa

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas Di Desa Mekar Wilayah

Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe.

b. Pasien yang bersedia untuk diwawancara

c. Pasien yang sedang menjalani pengobatan ± 3 bulan.

2. Kriteria Enklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian

seperti, halnya adanya hambatan etis, menolak diwawancarai atau suatu keadaan

yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah pasien yang tidak menerima

pelayanan kesehatan tuberkulosis paru dengan diagnosa keperawatan

39

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

40

ketidakefetifan bersihan jalan napas Di Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas

Soropia Kabupaten Konawe dan pasien tuberkulosis paru dengan diagnosa

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas yang tidak bersedia untuk

diwawancarai.

C. Fokus studi

1. Asuhan keperawatan keluarga dengan tuberkulosis paru

2. Penerapan teknik fisioterapi dada

D. Definisi operasional

1. Asuhan keperawatan keluarga merupakan asuhan keperawatan yang meliputi

pengkajian terhadap anggota keluarga, perumusan diagnosa keperarawatan

keluarga, perencanaan, pelaksaan serta evaluasi.

2. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan mycrobacterium

tuberculosis yang menyerang paru-paru. Dengan pasien tuberkulosis paru yang

terdiagnosa oleh dokter.

Studi kasus penerapan prosedur keperawatan:

1. Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan

kontrol dan memperbaiki kesehatan individu maupun keluarga

2. Fisioterapi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan dengan postural

drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien dengan gangguan system

pernapasan.

E. Tempat dan Waktu

Studi kasus ini telah di lasanakan di rumah keluarga Tn. G dimana anak Tn.

G, Tn. J mengalami tuberkulosis paru dan dalam masa pengobatan 6 bulan yang

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

41

berjalan 3 bulan. Di dusun 2 Desa Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Soropia. Studi

kasus ini dilaksanakan pada tanggal 19 sampai 24 juli.

F. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi

Obsevasi atau pengamatan kegiatan merupakan suatu kegiatan untuk

melakukan kegiatan langsung seperti pengukuran, pengamatan dengan indra

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyan pada pasien.

Hal yang perlu diobservasi pada pasien tuberkulosis paru dengan

ketidakefektifan bersihan jalan napas meliputi : ada atau tidaknya pengeluaran

sputum, warna sputum, jumlah sputum.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden atau pasien

dengan menggunakan format pengkajian keluarga.

G. Penyajian Data

Penyajian data penelitian merupakan cara penyajian dan penelitian dilakukan

melalui berbagai bentuk, (Notoatmodjo,2010). Dari data yang sudah terkumpul dan

telah diolah akan disajikan dan dibahas dalam bentuk textular atau verbal. Penyajian

cara textular merupakan penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian

kalismat. Penelitian ini akan dijabarkan dalam bentuk narasi untuk mengetahui hasil

penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

42

H. Etika Studi Kasus

Penelitian yang mengguanakan manusia sebagai subyek tidak boleh

bertentangan den kode etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden

harus dilindungi. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menekankan pada

prinsip etika yang meliputi:

1. Prinsip manfaat (Nursalam, 2011).

a) Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subyek khususnya jika menggunakan tindakan khusus ( Nursalam, 2011).

b) Bebas dari Eksploitasi

Partisiasi subyek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subyek harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam

penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan

dalam hal-hal yang dapat merugikan subyek dalam bentuk apapun

(Nursalam, 2011).

c) Risiko

Penelitian harus hati-hati memperimbangkan risiko dan keuntungan yang

akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan (Nursalam, 2011).

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (respect human dignity) (Nursalam,

2011).

a) Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self determination).

Subjek harus diperlakukan diperlakukan secara manusiawi. Subjek

mempunyai hak memutuskan apakan mereka bersedia menjadi subjek

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

43

ataupun tidak tanpa adanya sanksi apa pun atuu akan berakibat terhadap

kesembuhannya jika mereka seorang pasien (Nursalam, 2011).

b) Hak untuk mendapat jaminan dari pelakuan yang yang diberikan (right to

full disclosure).

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan informasi secara rinci

bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek (Nursalam,

2011).

c) Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud tujuan penelitan,

mengetahui dampaknya. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed

consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukan tindakan,

jenis data yang dibutuhkan,komitmen, prosedur pelaksaan, potensial yang

akan terjadi, manfaat, kerasiaan, informasi yang mudah dihubungi,dan lain-

lain (Hidayat, 2008). Merupakan lembar persetujuan studi kasus yang

diberikan kepada responden, agar responden remaja putri setuju untuk

terlibat dalam studi kasus yang telah mendatangani lembar persetujuan.

d) Prinsip keadilan (right in fair treatment) (Nursalam, 2011).

1) Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil ( right in fair treatment)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian dalam penelitian tanpa adanya

diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari

penelitian (Nursalam, 2011).

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

44

2) Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Masalah etika keperawatan Tanpa Nama (Anonimity) merupakan masalah

yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan ( Hidayat, 2008). Untuk

menjaga kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh responden,

penulis tidak mencantumkan nama lengkap, responden hanya menuliskan

nama inisial saja.

Masalah etika keperawatan kerasiaan (confidentiality) merupakan

masalah etika dengan memberikan jaminan kerasiaan hasil penelitian,

baik informasi maupun masalah-masalah dalam hal meneliti. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset

(Hidayat, 2008). Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari

responden akan di jaga kerahasiaannya oleh peneliti.

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

45

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan melaporkan dan membahas hasil studi kasus studi kasus

yang telah dilakukan dari pengkajian sampai dengan evaluasi pada tanggal 19 sampai

dengan 24 juli 2018 sesuai dengan fokus studi, dengan merujuk pada rumusan masalah

atau tujuan dilaksanakan studi kasus. Deskripsi data hasil studi kasus tentang fokus

studi dilaporkan sebagai hasil studi kasus yang telah diolah secara narasi.

A. Hasil Studi Kasus

Penulis melakukan studi kasus yang bertempat di Desa Mekar Wilayah

Kerja Puskesmas Soropia pada keluarga Tn. G yang mempunyai masalah

kesehatan yaitu tuberkulosis paru Tn. J anak dari Tn. G. Penulis melakukan

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tuberkulosis Paru dalam Pemenuhan

Kebutuhan Oksigenasi yang dimulai dari Pengakajian , Perumusan Diagnosa,

Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

1. Data Umum Keluarga

Tn. G tinggal di desa Mekar Kecamatan Soropia. Nama kepala keluarga Tn.

G umur 60 tahun pekerjaan sebagai nelayan pendidikan terakhir tamat SD,

dengan komposisi keluarga tinggal bersama Ny. R umur 58 tahun sebagai

istri dan sebagai ibu rumah tangga Tn. G dan Tn. J umur 36 tahun anak ke 3

dan bekerja sebagai nelayan, pendidikan terakhir tamat SMA. Pasien adalah

Tn. J yang mengalami tuberkulosis paru. Dimana tipe keluarga Tn. G lansia

dengan komposisi terdiri dari tiga anggota keluarga dan kepala keluarga

memasuki usia lanjut. Status sosial ekonomi keluarga Tn. G yang bekerja

sebagai nelayan berpendapatan ± 1.000.000 perbulan dan Tn. J juga bekerja

46

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

46

sebagai nelayan yang bekerja sebagai bependapatan ± 500.000 yang

digunakan untuk membantu kebutuhan keluaga sehari-hari.

2. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 juli 2018, dari riwayat kesehatan

keluarga inti Tn. G tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan

riwayat penyakit menular dan Ny.R tidak memiliki riwayat penyakit

sedangkan Tn. J kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu positif terinfeksi

kuman tuberkulosis paru, , ada suara napas tambahan (ronkhi), sputum

dalam jumlah yang berlebihan. Pasien sedang menjalani pengobatan 6 bulan

dan pasien berobat di puskesmas soropia.

Fungsi keluarga merawat anggota yang sakit, keluarga dan pasien

mengatakan tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit

tuberkulosis paru. Pasien mengatakan batuk-batuk disertai sulit

mengeluarkan dahak, pasien juga mengatakan sedang menjalani pengobatan

obat anti tuberkulosis paru. Berdasarkan hasil pengkajian diatas didapatkan

pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien di dapatkan ada

suara napas tambahan ( rokhi), sputum dalam jumlah yang berlebihan,

tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 90 kali per menit, pernapasan 20 kali per

menit. Rambut hitam, bersih, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,

hidung simetris, telinga tidak ada serumen, mulut klien terlihat mukosa bibir

lembab tidak ada karies gigi, pada leher tidah ada pembesaran kelenjar getah

bening.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

47

3. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengkajian pada tanggal 19 juni 2018 penulis mengangkat

masalah keperawatan ketidakefektifan berihan jalan napas berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

dengan tuberkulosis paru. Data subjektif : Pasien mengatakan batuk-batuk

disertai sulit mengeluarkan dahak, pasien juga mengatakan sedang menjalani

pengobatan obat anti tuberkulosis paru. Data objektif: pasien Nampak batuk

dan sulit mengeluarkan dahak, suara napas tambahan ronkhi. sputum dalam

jumlah yang berlebihan, Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 90 kali per

menit, pernapasan 20 kali per menit.

4. Rencana Keperawatan

Rencana keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga Tn. G yang

dilakukan hari kamis tanggal 19 juli 2018 dengan tujuan umum setelah

dilakukan kunjungan sebanyak 6 kali 45 menit keluarga mampu merawat

anggota keluarga yang sakit dengan tuberkulosis paru, tujuan khusus :

setelah dilakukan intervensi keperawatan 1 kali 45 menit keluarga mampu

merawat anggota keluarga yang sakit , mengambil keputusan untuk

mengatasi tuberkulosis paru pada Tn. J, Merawat anggota keluarga yang

tuberkulosis paru dengan mendemonstrasikan penerapan teknik fisisotrapi

dada. Berdasarkan tujuan tersebut penulis membuat rencana keperawatan

dengan tujuan khusus pertama yang dilakukan pada tanggal 19 juli 2018

pukul 09.00 WITA pada pasien kaji pengetahuan keluarga tentang fisioterapi

dada, dengan menggunakan leaflead, evaluasi kembali tentang pengertian

fisioterapi dada, beri pujian pada keluarga atas jawaban yang benar. Rencana

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

48

tujuan khusus kedua yang dilakukan pada tanggal 20 juli 2018, keluarga

mampu mengambil keputusan mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan

napas dengan penerapan fisioterapi dada yaitu kaji keputusan yang diambil

oleh keluarga, diskusikan dengan keluarga tentang keputusam yang telah

dibuat, evaluasi kembali tentang keputusan yang dibuat, beri pujian kepada

keluarga tentang keputusan yang di ambil. Rencana keperawatan tujuan

khusus ketiga dilakukan pada tanggal 21 juli sampai dengan 24 juli 2018,

keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan mendemonstrasikan

penerapan fisioterapi dada yaitu kaji pengetahuan keluarga tentang merawat

anggota yang tuberkulosis paru, demonstrasikan bersama keluarga penerapan

fisioterapi dada, evaluasi kembali tentang kemampuan merawat keluarga

yang tuberkulosis paru, beri pujian kepada keluarga atas tindakan yang

benar.

5. Imlementasi Keperawatan

Berdasarkan intervensi yang telah disusun, di dapatkan implementasinya

yang dilakukan pada tanggal 19 juli 2018 untuk diagnosa prioritas utama.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 19 juli 2018 jam 09.00

WITA: mengkaji pengetahuan keluarga dengan memberikan penyuluhan

tentang fisioterapi keluarga mau mengikuti penyuluhan yang diberikan,

tindakan kedua dilakukan pada tanggal 20 juli 2018 jam 09.00 WITA :

mengkaji keputusan keluarga yang diambil untuk mengatasi masalah

ketidakefektifan bersihan jalan napas, keluarga mengungkapkan mampu

memutuskan tindakan yang diambil dengan mau mengikuti penerapan

fisioterapi dada, tindakan keperawatan ketiga dilakukan pada tanggal 21 juli

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

49

sampai dengan 24 juli 2018: mengkaji kemampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang tuberkulosis paru dengan cara penerapan fisioterapi

dada, keluarga nampak mau mendemonstrasikan kegiatan.

6. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, saat evaluasi pada

diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan

tuberkulosis paru, memutuskan dan merawat anggota keluarga dengan

tuberkulosis paru didapatkan evaluasi: subjektif : tujuan khusus 1 Tn. G dan

Tn. J mengatakan sudah tau tentang penerapan fisioterapi dada, tujuan

khusus 2 : Tn. G dan Tn. J mengatakan mampu memutuskan tindakan yang

akan dilakukan, tujuan khusus 3 : Tn. G dan Tn. J mampu

mendemonstrasikan tindakan fisioterapi dada. Objektif : tujuan khusus 1 Tn.

G dan Tn. J dapat menyebutkan pengertian, tujuan dan manfaat fisioterapi

dada, tujuan khusus 2 Tn. G dan Tn. J mampu memutuskan tindakan yang

dilakukan , tujuan khusus 3 Tn. G dan Tn. J mampu mendemonstrasikan

tindakan fisioterapi dada. Analisa : tujuan khusus 1 teatasi tanggal 19 juli

2018, tujuan khusus 2 teratasi tanggal 20 juli 2018, tujuan khusus 3 teratasi

tanggal 21 juli 2018 sampai dengan 24 juli 2018, perencanaan :

implementasi dihentikan.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga dengan tuberkulosis paru

dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di Desa Mekar Wilayah Kerja

Puskesmas Soropia yang telah dilakukan sejak awal tanggal 19 juli sampai

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

50

dengan 24 juli 2018, maka pada bagian pembahasan penulis akan menjabarkan

adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada pasien antara teori

dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan

yang dimulai dari pengkajian, diagnosa, perancanaan, implementasi, dan

evaluasi keperawatan.

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap dimana perawat mengambil data yang ditandai

dengan pengumpulan informasi terus menerus dan keputusan professional

yang mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Sesuai dengan

teori yang di jabarkan penulis melakukan pengkajian keluarga Tn. G

menggunakan format pengkajian keluarga dengan metode wawancara,

observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang di perlukan.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19 juli 2018 Tn. J usia 36 tahun Tn.

J mengatakan kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu positif terinfeksi kuman

tuberkulosis paru, ada suara napas tambahan (ronkhi), sputum dalam jumlah

yang berlebihan. Pasien sedang menjalani pengobatan 6 bulan dan pasien

berobat di puskesmas soropia.

Keluhan yang disampaikan Tn. J sesuai dengan gejala dan tanda tuberkulosis

paru menurut Nurarif, 2015 ( Aplikasi asuhan keperatan berdasarkan

diagnosa medis dan nanda Nic-Noc) yaitu seseorang yang di anggap

tuberkulosis paru jika sudah positif terinfeksi kuman mycrobacterium

tuberculosis.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

51

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan masalah

keperawatan yang didapat dari data pengkajian yang berhubungan dengan

etiologi dan pengkajian fungasi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan

mengacu pada rumusan PES (problem, etiologi dan simtom) dimana untuk

problem menggunakan rumusan masalah dari NANDA, sedangkan untuk

etiologi dapat menggunakan pendekatan lima tugas keluarga atau dengan

menggambarkan pohon masalah (padila, 2012).

Masalah keperawatan yang menjadi focus studi peneliti ketidakefektifan

bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam

merawat aggota keluarga yang sakit. Data ini didukung oleh data subjektif:

Tn. J mengatakan kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu positif terinfeksi

kuman tuberkulosis paru, Pasien sedang menjalani pengobatan 6 bulan dan

pasien berobat di puskesmas soropia. Sedangkan data objektif Tn. J Data

objektif: pasien Nampak batuk dan sulit mengeluarkan dahak, suara napas

tambahan ronkhi, sputum dalam jumlah berlebihan,Tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 90 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit.

Diagnosa yang diangkat oleh peneliti ketidakefektifan bersihan jalan napas

sesuai dengan batasan karakteristik NANDA NIC-NOC 2015

ketidakefektifan bersihan jalan napas di tandai dengan adanya batuk, suara

napas tambahan (ronkhi), sputum dalam jumlah yang berlebihan,

3. Rencana keperawatan

Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penerapan tujuan mencakup

tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi dengan rencana

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

52

evaluasi yang memuat kriteria dan standar tujuan dirumuskan secara

spesifik, dapat diukur (merusable), dapat dicapai (achievable), rasional dan

menunjukan waktu

(SMART). Rencana intervensi ditetapkan untuk mencapai tujuan (pradila,

2012).

Intervensi ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga dalam merawat aggota keluarga yang sakit sesuai dengan

tugas perawatan keluarga tentang fisioterapi dada. Selanjutnya mengambil

keputusan dengan mendiskusikan tindakan yang akan dilakukan jika terjadi

masalah dalam keluarga. Selanjutnya mampu mendemontrasikan penerapan

tindakan fisioterapi dada dan dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang

ada di masyarakat.

Menurut asumsi peneliti, rencana keperawatan dibuat untuk pedoman dalam

melakukan implementasi kepada keluarga. Mengenalkan masalah kepada

keluarga, sehingga keluarga mampu mengambil keputusan,merawat anggota

keluarga yang sakit, serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk

kesehatan yang untuk mengatasi masalah yang ada didalam keluarga.

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi rencana

intervensi yang memanfaatkan bebagai sumber didalam keluarga dan

memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga didik untuk

menilai potensi yang dimiliki mereka dalam mengembangkannya melalui

implementasi yang bersifat memampukan keluarga untuk mengenal masalah

kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan yang

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

53

dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai kondisi

kesehatannya, mendemostrasikan penerapan fisioterapi dada, serta

memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat (sudiharto, 2012)

Implementasi yang dilakukan pada keluarga dan Tn. J mengenal masalah

dilakukan dengan cara mengkaji pengetahuan keluarga dan melakukan

fisiotrapi dada, dilanjutkan dengan mengambil keputusan tindakan yang

dilakukan. Implementasi selanjutnya yaitu mengakaji pengetahuan keluarga

tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit, medemontrasikan

tindakan fisioterapi dada.

Implementasi yang dilakukan pada keluarga sesuai dengan teori menurut

NANDA salah satu penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan napas

yaitu fisioterapi dada (Nanda Internasional, 2015)

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan

keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki

produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.

Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah tahap

yang menentukan apakah tujuan yang telah diterapkan akan menentukan

mudah atau sulitnya dalam melaksakan evaluasi (Sugiarto, 2012).

Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, saat evaluasi pada

diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit di dapatkan

evaluasi : subjektif : tujuan khusus 1 Tn. G dan Tn. J mengatakan sudah tau

tentang penerapan fisioterapi dada, tujuan khusus 2 : Tn. G dan Tn. J

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

54

mengatakan mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan, tujuan

khusus 3 : Tn. G dan Tn. J mampu mendemonstrasikan tindakan fisioterapi

dada. Objektif : tujuan khusus 1 Tn. G dan Tn. J dapat menyebutkan

pengertian, tujuan dan manfaat fisioterapi dada, tujuan khusus 2 Tn. G dan

Tn. J mampu memutuskan tindakan yang dilakukan , tujuan khusus 3 Tn. G

dan Tn. J mampu mendemonstrasikan tindakan fisioterapi dada. Analisa :

tujuan khusus 1 teatasi tanggal 19 juli 2018, tujuan khusus 2 teratasi tanggal

20 juli 2018, tujuan khusus 3 teratasi tanggal 21 juli 2018 sampai dengan 24

juli 2018, perencanaan : implementasi dihentikan.

6. Keterbatasan

Keterbatasan yang dialami peneliti selama melakukan penelitian yaitu

keluarga baru mendengar tentang fisioterapi dada, sehingga pada saat

penyuluhan keluarga kurang memahami tentang fisioterapi dada. Dibutuhkan

kerjasama terhadap keluarga untuk mengikuti dan memahami teknik

fisioterapi dada. Pada saat kunjungan klien malu untuk memberitahukan

penyakitnya, sehingga peneliti berusa untuk menanyakan penyakit

menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan klien. Agar klien

mau bekerja sama sebagai keluarga binaan.

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan

tuberculosis paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di Desa Mekar wilayah

Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe, penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil pengkajian didapatkan Tn. J kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu positif

terinfeksi kuman tuberkulosis paru, ada suara napas tambahan (ronkhi), sputum

dalam jumlah yang berlebihan. Pasien sedang menjalani pengobatan 6 bulan dan

pasien berobat di puskesmas soropia.

2. Diagnosa yang diangkat berdasarkan data fokus dari pengkajian yaitu

ketidakefektifan berihan jalan napas berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

3. Intervensi yang dilakukan kepada keluarga Tn. G berdasarkan diagnosa yang

telah didapatkan dan berdasarkan 5 tugas khusus keluarga yaitu mengenal

masalah, memutuskan tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,

memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.

4. Implementasi yang dilakukan pada Tn. J mulai tanggal 19 juli 2018 sampai

dengan 24 juli 2018 sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah dibuat.

Implementasi dilakukan dengan metode, berdiskusi, demonstrasi, dan

penyuluhan.

55

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

56

5. Pada tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Tn. J pada tanggal 19 juli

sampai dengan 24 juli 2018, mengenai tindakan keperawatan yang telah

dilakukan berdasarkan catatan SOAP.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Puskesmas Soropia

Melalui pimpinan puskesmas dan tenaga kesehatan yang memegang program

puskesmas diharapkan hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai tambahan

informasi dalam mengembangkan program puskesmas di keluarga dengan

tuberkulosis paru dan mengoptimalkan asuhan keperawatan keluarga dan

melakukan kunjungan rumah sekali sebualan.

2. Bagi keluarga

Kepada keluarga Tn. G diharapkan dengan pemberian asuhan keperawatan

keluarga tentang penerapan fisioterapi dada pada Tn. G dan lebih meningkatkan

lagi fungsi perawatan pada anggota keluarga yang mengalami masalah

kesehatan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat memperoleh data yang lebih akurat

dalam proses pengkajian berkaitan dengan ketidakefetifan bersihan jalan napas

dengan penerapan fisioterapi dada.

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

57

DAFTAR PUSTAKA

Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan.

Keluarga Cetakan I. Jakarta : Sagung Seto.

Dalam teks: (Komang Ayu, 2010)

Dinkes prov. Sultra. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Kendari

Hidayat, A.A.A. (2008). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2013). Riset Keperawatan Dasar 2013.

http://depkes.go.id/download/riskesdas2013/hasil%20riskesdas%202013.pdf.Diu

nduh 20 Mei 2018

Nanda Internasional. (2015). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi

2015-2017. Edisi ke-10. Jakarta: ECG.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurarif. H, dkk. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis

dan Nanda Nic-Noc, Edisi Revisi Jilid 1,2,3. Yogyakarta: Mediaction Jogja.

Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Keluarga . Yokyakarta: Nuha Medika.

Susanto, Tantut. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Aplikasi Teori Pada

Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media.

World health organization. (2012). Laporan Tuberkulosis Global. Switzerland: WHO.

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

58

LAMPIRAN

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

59

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

60

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

61

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

62

PENGKAJIAN KELUARGA

I.

1.

Data Umum

Nama keluarga ( KK )

: Tn. G 2. Alamat dan telepon : Dusun 2 Desa Mekar Kec. Soropia

3. TTL/Umur : Bokori, 22 April 1958/60 tahun

4. Komposisi keluarga :

No Nama Hub dg

KK

TTL/ umur Pendidikan

1. Ny. R Istri KK Bokori, 20 Mei 1960/58

tahun

Tidak tamat

SD

2. Tn. J Anak

kandung

Bokori,10 November

1989/29 tahun

Tamat SMA

Genogram :

Keterangan :

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

63

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Menikah

4. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn. G yaitu tipe keluarga inti yang terdiri dari

ayah yang bertugas mencari nafkah, dan ibu yang mengurusi

rumah tangga.

5. Suku

Semua anggota keluarga Tn. G bersuku Bajo. Kebudayaan yang

dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan.

6. Agama

Semua anggota keluarga Tn. G beragama islam, Ny. R selalu

melaksanakan sholat 5 waktu, keluarga selalu berdoa untuk

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxiv

lxiv

selalu diberikan kesehatan dan di berikan kesembuhan pada Tn.

J

7. Status Sosial Ekonomi

Tn. G bekerja sebagai nelayan dan Ny. R sebagai ibu rumah

tangga dengan penghasilan perbulan ± 1.000.000, Ketika Tn. J

berobat ke Puskesmas menggunakan jaminan kesehatan

Jamkesmas dan sekarang di ganti denga KIS.

8. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn. G hanya sekali setahun untuk pergi rekreasi, dan

keluarga mendapatkan sarana hiburan dari menonton TV.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap keluarga saat ini yaitu tahap VIII ( tahap terakhir

perkembangan keluarga ini mulai pada saat pensiunan salah

satu kedua pasangan, berlanjut sampai kehilangan salah

satu pasangan, dan berakhir

2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Tn. J pada saat ini belum menikah.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxv

lxv

a. Tn, G

Tidak ada keluhan yang dirasakan pada Tn. G

b. Ny. R

Tidak ada keluhan yang dirasakan pada Tn. G

c. An. D

Sementara Tn. J, mengeluh batuk berdahak kurang lebih

4 bulan yang lalu dan klien mengeluh susah untuk

mengeluarkan dahak,dan jumlah sputum berlebih.

Riwayat Ny.R tidak ada yang menderita tuberkulosis

paru. Ketika Tn. J batuk ia langsung membeli obat di kios

atau langsung ke puskesmas.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Tn. G dan Ny. R sudah memiliki rumah sendiri yang lokasinya

mengarah ke jalan raya, rumah Tn. G yaitu permanen ,

dengan kamar 3, kamar mandi 1 dengan kondisi jamban

leher angsa dan memiliki penampungan, dapur 1, atap

sengan dan lantai dari tehel. Rumah mempunyai ventilasi

yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus serta

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxvi

lxvi

pencahayaan yang baik. Sumber air keluarga yaitu air

gunung yang dialirkan melalui pipa, dengan kondisi bersih

dan tidak berbau.

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Penduduk sekitar rumah yaitu penduduk suku bajo yang

sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

3. Mobilitas Geografi Keluarga

Mobilitas keluarga menggunakan sepeda motor dan

perahu. Tn. J jika ingin ke Puskesmas membawa motor

sendiri dan pergi bersama ibunya, yang berjarak ≥ 3 km, Tn.

J ke puskesmas sekali sebulan untuk mengambil obat.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interkasi dengan Masyarakat

Keluarga berkumpul pada saat malam hari dan duduk di

ruang tamu sambil menonton TV, interaksi antar warga

banyak dilkukan pada saat sholat bersama di masjid dan

pada saat ada perkumpulan-perkumpulan di masyarakat

seperti arisan dan kerja bakti.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Kelurga Tn. G memiliki kelurga besar, jika ada masalah

maka kelurga yang lain akan saling membantu.

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxvii

lxvii

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi

Keluarga Tn. G selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu

berkomunikasi dengan keluarga yang lainnya, komunikasi di

lakukan dengan cara terbuka, jika ada masalah maka

keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Cenderung bersifat efektif, sifat merubah perilaku keluarga

timbul karena ada perasaan sering peduli dan bukan

paksaan.

3. Struktur Peran

Tn. G sebagai KK menjalankan tugas dengan baik. Tn. G

bekerja sebagai nelayan dan tidak melepaskan tanggung

jawab untuk mencari nafkah. Ny. R sebagai ibu rumah

tangga memiliki akdil yang cukup berpengaruh dalam

keluarga dan Tn.J membatu keluarga untuk mencari nafkah

bekerja sebagai nelayan.

4. Nilai dan Norma Budaya

Di dalam keluarga Tn. G tidak ada nilai dan norma khusus

yang mengikat anggota keluarga, untuk masalah kesehatan

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxviii

lxviii

keluarga juga tidak memiliki praktik yang harus dilakukan.

Sistem nilai yang dianut dipengaruhi oleh adat dan agama.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Hubungan Tn. G dengan istri beserta anaknya terjalin

dengan baik, angota keluarga saling menghormati,

memperhatikan, menyayangi dan menyemangati.

2. Fungsi Sosialisasi

Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan

disiplin, saling mengenal dengan masyarakat lainnya.

3. Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga belum mampu merawat masalah anggota keluarga

yang sakit keluarga tuberkulosis paru, belum mampu

memutuskan perawatan yang akan diberikan kepada Tn. J.

keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang sehat

lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga dan

keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada didesanya.

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxix

lxix

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek

Stressor jangka pendek yang dialami keluarga Tn. G adalah

penyakit tuberkulosis paru yang dialami Tn. J dan Tn. J yang

masih belum mendapatkan pendamping.

2. Stressor Jangka Panjang

Keluarga takut penyakit Tn. J akan semakin parah dan di

rawat di rumah sakit

3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap masalah

Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Tn.J

harus mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi

kondisi lebih buruk lagi.

4. Strategi Koping yang Digunakan

Keluarga berusaha agar tidak larut dalam menghadapi

masalah yang ada sehingga bisa dipikiran secara jernih

tindakan apa yang dilakukan.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga Tn. G tidak pernah melakukan perilaku kasar atau

kejam terhadap istrinya dan tidak pernah melakukan

ancaman dalam menjelaskan masalah.

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxx

lxx

VII. Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar diberikan kesembuhan kepada Tn. J

VIII. Pemeriksaan Fisi

Pemeriksaa

n Fisik

Tn. G Ny. R Tn. J

KU Compos

mentis

kooperatif

Compos

mentis

kooperatif

Compos

mentis

kooperatif

TD 110/80

mmHg

100/70

mmHg

110/80

mmHg

Nadi 90x/menit 100x/menit 90 x/menit

Pernapsan 20x/menit 22x/menit 20 x/menit

BB

Kepala Bentuk Bentuk Bentuk

simetris,

bersih,

sudah ada

uban

simetris,

bersih,

sudah ada

uban

simetris,

bersih, rambut

warna hitam

Mata Simetris kiri

dan kanan,

kongjungtiv

a tidak

anemis,

sklera tidak

ikterik

Simetris kiri

dan kanan,

kongjungtiv

a tidak

anemis,

sklera tidak

ikterik

Simetris kiri

dan kanan,

kongjungtiv a

tidak anemis,

sklera tidak

ikterik

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxi

lxxi

Hidung Simetris kiri

dan kanan

tidak ada

pembesaran

konka,

hidung

tampak

bersih

Simetris kiri

dan kanan

tidak ada

pembesaran

konka,

hidung

tampak

bersih

Simetris kiri

dan kanan tidak

ada pembesaran

konka, hidung

tampak bersih

Telinga Simetris kiri

dan kanan,

tidak ada

serumen,

pendengara n

baik

Simetris kiri

dan kanan,

tidak ada

serumen,

pendengara n

baik

Simetris kiri

dan kanan, tidak

ada serumen,

pendengara n

baik

Mulut Tidak ada

stomatitis,

ada nya

caries

Tidak ada

stomatitis,

mukosa bibir

lembab tidak

ada caries

Tidak ada

stomatitis, tidak

ada caries

Leher Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah

bening

Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah

bening

Tidak ada

pembesaran

kelenjar getah

bening

Paru-paru I : tidak ada

retraksi

dinding

dada.

P : pnemilus

kiri dan

kanan

P : sonor

A : vesikular

I : tidak ada

retraksi

dinding

dada.

P : pnemilus

kiri dan

kanan

P : sonor

A : vesikular

I : tidak ada

retraksi

dinding

dada.

P : pnemilus

kiri dan

kanan

P : sonor

A : vesikular

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxii

lxxii

Abdomen I : simetris,

distensi

(-)

P : iktus

Kordis

teraba

P : pekak

A: irama

jantung

reguler

I : simetris,

distensi

(-)

P : iktus

Kordis

teraba

P : pekak

A: irama

jantung

reguler

I : simetris,

distensi

(-)

P : iktus

Kordis

teraba

P : pekak A:

irama

jantung

regular

Ekstremitas Ekstermitas

atas tidak

Ekstermitas

atas tidak

Tidak ada

edema, CRT

oedema,

pergerakan

baik,

ekstermitas

bawah tidak

oedem,

varises tidak

ada, turgor

kulit baik,

punggung

kaki terlihat

sedikit

kering,

oedema,

pergerakan

baik,

ekstermitas

bawah tidak

oedem,

varises tidak

ada, turgor

kulit baik,

punggung

kaki terlihat

sedikit

kering.

< 2 detik

Genitalia Tidak

dilakukan

pemeriksaan

Tidak

dilakukan

pemeriksaan

Tidak

dilakukan

pemeriksaan

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxiii

lxxiii

Analisa Data

Data Masalah Penyebab

DS :

1. Tn. J mengatakan batuk

berdahak sejak 4 bulan

yang lalu dan sulit untuk

mengeluarkan dahaknya.

2. Tn. J mengatakan sedang

menjalani pengobatan 6

bulan dan beobat di

puskesmas soropia.

DO :

- Nampak batuk dan sulit

untuk mengeluarkan dahak.

- Ada suara napas tambahan

(ronkhi)

- Sputum dalam jumlah yang

berlebihan

TD : 110/80 mmHg

N : 90 kali/menit

P : 20 kali/menit

Ketidakefektifan

bersihan jalan

napas

Ketidakmapuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Dignosa Keperawatan Keluarga

Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit.

Prioritas Masalah

Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit.

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxiv

lxxiv

No Kriteria Bobot Perhitung

an

Skore Pembenaran

1. Sifat masalah

a. Aktual : 3

b. Resiko : 2

c. Potensial :

1

1 3x1/ 3 1 Masalah kurang

pengetahuan tentang

diet pada Ny. I, karena

keluaarga kurang

pengetahuan.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah :

a. Tinggi : 2

b. Sedang : 1

c. Rendah : 0

2 2x2/2 2 Pengetahuan sumber

daya dan fasilitas

kesehatan tersedia dan

dapat

dijangkau/dimanfaatkan

3. Potensial

untuk dicegah:

a. Mudah : 3

b. Cukup : 2

c. Tidak

dapat : 1

1 2x1/3 0,6 Hipertensi adalah

penyakit yang tidak

dapat dicegah dan

diobati bila keluarga

mengetahui.

4. Menonjol

masalah

a. Masalah

dirasakan

dan perlu

ditangani :

2

b. Masalah

dirasakan:

1

c. Masalah

tidak

dirasakan:

0

1 2x1/2 1 Masalah dirasakan Ny.

I dan keluarga

Total skore 4,6

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

75

75

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No DX Kep Tujuan Evaluasi Rencana Keperawatan

Umum Khusus Kriteria Standar

1. Ketidakefektifan berisan jalan napas behubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Setelah dilakukan

kunjungan

sebanyak 6 x

45 menit

keluarga

mampu

merawat

anggota

keluarga

yang sakit

dengan

tuberkulosis

paru.

1. Setelah dilakukan

kunjungan

1 x 45

menit

keluarga

mampu

merawat

anggota

keluarga

yang sakit

Keluarga mampu menyebutkan defenisi fisioterapi dada

Keluarga

mampu

menyebutkan

tujuan

fisioterapi dada

Fisioterapi adalah

tindakan keperawatan

yang dilakukan

clapping dan

vibrating, pada pasien

dengan gangguan

system pernapasan

Membantu untuk

meningkatkan

efisiensi pola

pernapasan dan

membersihkan jalan

napas

Kaji pengetahuan tentang fisioterapi dada

Diskusikan dengan

keluarga tentang

pengertian fisioterapi

dada dengan

menggunakan

leafleat.

Evaluasi kembali pengertian fisioterapi dada pada keluarga.

Berikan pujian pada

keluarga atas

jawaban yang benar.

Mengakaji

pengetahuan tujuan

fisioterapi dada

Diskusikan dengan

keluarga tentang

tujuan fisioterapi

dada

Evaluasi kembali

Berikan pujian pada

keluarga atas

jajawaban yang

benar.

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

76

76

2. Setelah

dilakukan

kunjungan

rumah

1x45 menit

keluarga

mampu

mengambi l

keputusan

Keluarga

mampu

memutuskan

tindakan yang

akan dilakukan

merawat

anggota

keluarga yang

sakit

Keluarga member

keputusan untuk

tindakan

keperawatan yang

akan diambil

Kaji keputusan

yang diambil oleh keluarga

Diskusikan dengan

keluarga tentang

keputusan yang

telah dibuat

Evaluasi

kembali tentang

keputusan yang

telah dibuat

Berikan pujian

pada keluarga atas

jawaban yang

benar.

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

77

77

3. Setelah dilakukan kunjungan 1x45

menit

keluarga

mampu

merawat

keluarga

yang sakit

Keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang

sakit.

Keluarga mengatakan mampu merawat anggota keluarga yang sakit

Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit.

Diskusikan dengan

keluarga tentang

merawat anggota

keluarga yang sakit .

Evaluasi kembali

tentang merawat

anggota keluarga

yang sakit.

Berikan pujian pada

keluarga atas

jawaban yang benar.

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

3. 3. Setelah 4. dilakukan 5. kunjungan 6. 1x45 menit

keluarga mampu mendemontrasikan teknik fisioterapi dada

7. 8. 9. 10. 11. 12.

13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

4. Setelah dilakukan

21. kunjungan 1x45 menit

keluarga

mampu

memanfaatkan

pelayanan

kesehatan

Keluarga mampu mendemontrasikan fisioterapi dada

keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan

Keluarga mempraktikkan teknik fisioterapi dada.

Memanfaatkan

fasilitas

kesehatan untuk

mencegah sedini

mungkin

Masalah

kesehatan pada

Kaji tentang kemampuan keluarga mendemostrasikan teknik fisioterapi

Diskusikan bersama keluarga mendemontrasikan teknik fisioterapi

Evaluasi kembali tentang mendemonstrasikan fisioterapi dada.

Berikan pujian atas keberhasilan keluarga dalam melakukan tindakan fisioterapi.

Kaji pengetahuan

keluarga tentang

manfaat fasilitas

kesehatan

Dsikusikan bersama

keluarga bagaimana

memanfaatkan

fasilitas pelayanan

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxix

lxxix

keluarga.

Untuk mengetahui dan memeriksa masalah kesehatan.

Sebagai

pelayanan

pengobatan

kesehatan.

Evaluasi kembali bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan pada semua anggota keluarga

Berikan pujian

pada keluarga

atas jawaban

yang benar.

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxx

lxxx

Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang salkit.

Implementasi

Mengkaji pengetahuan tentang Fisioterapi dada.

Mendiskusikan dengan keluarga tentang fisioterapi dada dengan menggunakan leafleat/ lembar balik.

Mengevaluasi kembali pengertian Fisioterapi dada pada keluarga.

Memberikanerikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar.

1. Mengkaji keputusan yang diambil

oleh keluarga 2. Mendiskusikan dengan keluarga

tentang keputusan yang telah dibuat 3. Evaluasi kembali tentang keputusan

yang telah dibuat 4. Memberikan pujian pada keluarga atas

jawaban yang benar.

Evaluasi S : Keluarga dan Tn. J mengatakan sudah paham

dengan fisioterapi,

O : Keluarga dan Tn. J mampu

menyebutkan pengertian,

manfaat dan tujuan fisioterapi

dada

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

S : Keluarga dan Tn. J bisa

mengambil keputusan

O : Tn. J tampak biasa mengambil

keputusan

A: masalah belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan

TT/Tgl/Waktu 19 Juli 2018/

09.00 WITA

20 Juli 2018

09.00 WITA

Catatan perkembangan Tn. j

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

lxxxi

lxxxi

Ketidakefektifan

bersihan jalan

napas

berhubungan

dengan ketidak

mampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang salkit.

1. Mengkaji keluarga tentang cara

merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Mendiskusikan dengan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit

3. Mendemonstrasikan tindakan

fisioterapi dada

4. Mengevaluasi kembali tentang

merawat anggota keluarga yang sakit.

5. Memberikan pujian pada keluarga

atas jawaban yang benar

S : Keluarga dan Tn. J bisa merawat

anggota keluarga yang sakit

O : Keluarga danTn. J tampak paham

A : masalah teratasi

P : intervensi di hentikan

21 juli sd 24

2018

09.00 WITA

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

82

82

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

FISIOTERAPI DADA

Pokok pembahasan : Penerapan Fisioterapi Dada Pada Penderita Tuberculosis Paru

Sub pokok bahasan :menjelaskan tentang pengertian, tujuan, manfaat, dan

mendemonstrasikan fisioterapi dada.

Sasaran : Keluarga Tn. G

Jumlah : 3 orang

Hari/ tanggal : Jum’at 20 Juli 2018

Waktu : 1×20 menit

Tempat : Rumah Keluarga Tn. G

Penyuluh : Nuti

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan pembelajaran diharapkan keluarga memahami dan menerapkan

fisioterapi dada pada anggota keluarga yang menderita tuberculosis paru

2. Tujuan khusus

Setelah diberikan 1×20 menit sasaran diharapkan mampu:

a. Menyebut pengertian fisioterapi dada

b. Menjelaskan tujuan pemberian fisioterapi dada

c. Menjelaskan manfaat pemberian fisioterapi dada

d. Mendemostrasikan fisioterapi dada

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian fisioterapi dada

2. Tujuan fisioterapi dada

3. Manfaat fisioterapi dada

4. Teknik fisioterapi dada

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

83

83

C. Media

Ceramah, Tanya jawab

D. Media

Leafled

E. Kegiatan penyuluhan

1. Pembukaan selama 3 menit

a. Menyebutkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan

d. Kontrak waktu

e. Mengkondisikan keluarga

f. Apresiasi

2. Kegiatan inti selama 7 menit

a. Menyebut pengertian fisioterapi dada

b. Menjelaskan tujuan pemberian fisioterapi dada

c. Menjelaskan manfaat pemberian fisioterapi dada

d. Mendemostrasikan fisioterapi dada

e. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

3. Evaluasi selama 6 menit

Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan lisan

4. Kesimpulan 2 menit

Merangkum dan menyimpulkan materi penyuluhan

5. Penutup 2 menit

a. Memberikan reinforsemen dan mengucapkan terima kasih

b. Mengucap salam penutup

F. Evaluasi

Prosedur : setelah pembelajaran materi

Jenis : Lisan

Bentuk : Uraian singkat

Alat Evaluasi : Secara lisan

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

84

84

NUTI

Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari

kendari 2018

Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada

fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita

penyakit respirasi baik yang bersifat akut

maupun kronis.

1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-

otot pernafasan

2. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan

ekspansi paru

3. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh

mendapatkan oksigen yang cukup

4. Mengeluarkan sekret dari saluran

pernapasan.

a. Persiapan Alat :

1) Handuk (jika perlu)

2) Peniti (jika perlu)

3) Tempat sputum

b. Anjurkan untuk tarik napas dalam

untuk meningkatkan relaksasi

c. Posisikan tubuh yang akan di

fisioterapi dada

d. Tutup area yang akan di tepuk dengan

handuk

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

85

85

e. tepuk-tepuk selama 1-2 menit, jangan

menepuk pada area yang mudah

cedera

f. Setelah selesai menepuk-nepuk,

lanjutkan dengan memberikan getaran

pada area yang sama

g. Anjurkan untuk tarik napas dalam, dan

berikan getaran ketika

menghembuskan napas

h. Lakukan getaran tersebut sebanyak 3-5

kali

i. Setelah selesai memberikan getaran,

atur posisi agar riak/sekret mudah

keluar

j. Pertahankan posisi tersebut selama 10-

15 menit

k. Ulangi tepuk-tepuk dan juga getaran

selama posisi tersebut

l. Selama proses diatas apabila terasa

ingin batuk, siapkan tempat

penampungan riak

m. Setelah 10-15 menit. Kemudian duduk

dan lakukan batuk efektif, yakni

dengan tarik napas dalam 4-5 kali.

Tarik napas dari hidung dan keluarkan

lewat mulut perlahan-lahan.

n. Pada tarik napas dalam yang terakhir,

tahan napas untuk beberapa detik dan

keluarkan napas.

o. saat mengeluarkan napas, batukkan.

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

86

86

p. Lakukan tepuk-tepuk selama 1-2

menit, jangan menepuk pada area yang

mudah cedera

q. Setelah selesai menepuk-nepuk,

lanjutkan dengan memberikan getaran

pada area yang sama

r. Anjurkan untuk tarik napas dalam, dan

berikan getaran ketika

menghembuskan napas

s. Lakukan getaran tersebut sebanyak 3-5

kali

t. Setelah selesai memberikan getaran,

atur posisi agar riak/sekret mudah

keluar

u. Pertahankan posisi tersebut selama 10-

15 menit

v. Ulangi tepuk-tepuk dan juga getaran

selama posisi tersebut

w. Selama proses diatas apabila terasa

ingin batuk, siapkan tempat

penampungan riak

x. Setelah 10-15 menit. Kemudian duduk

dan lakukan batuk efektif, yakni

dengan tarik napas dalam 4-5 kali.

Tarik napas dari hidung dan keluarkan

lewat mulut perlahan-lahan.

y. Pada tarik napas dalam yang terakhir,

tahan napas untuk beberapa detik dan

keluarkan napas.

z. saat mengeluarkan napas, batukkan.

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

87

87

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

88

88

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

89

89

DOKUMENTASI

Gambar Pengkajian Pada Keluarga

Gambar Memeriksa Tekana Darah

Gambar Melakukan Perkusi

Gambar Melakukan Vibrasi

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

90

90

Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN …adalah fisioterapi dada. Peran perawat dalam keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Tujuan : Mengambarkan “Asuhan

91

91